SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
No Kode	 : Keperawatan/................/............./2013
MODUL PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 02
PENGGOLONGAN OBAT
	
Penulis:
SITI LESTARI, MN
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
Pusdiklatkes Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Daftar Isi
Daftar Isi..............................................................................................................................................1
Pendahuluan......................................................................................................................................2
Kegiatan Belajar 1 : Pemberian Obat Saluran Pernafasan................................................4
Kegiatan Belajar 2 : Pemberian Obat Saluran Pencernakan.........................................17
Kegiatan Belajar 3 : Pemberian Obat Hormonal.................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan
	 Perawat bukan satu-satunya pihak yang memikul tanggungjawab
untuk pemberian obat. Dokter dan ahl farmasi memainkan peranan kunci dalam
menjamin obat yang benar diberikan kepada klien. Namun perawat yang memberi
obat memikul tanggungjawab dan akuntabilitas untuk keakuratan pmberian obat.
Agar dapat memberikan obat secara akurat, perawat hendaknya mempelajari
tentang rute pemberian obat-obatan, berdasarkan penggolongan obat, misalnya obat
yang bekerja terhadap saluran pernafasan memiliki rute khusus dalam pemberiannya,
Demikian juga dengan hormonal .Selanjutnya, beberapa rute pemberian obat memiliki
kharakteristik tersendiri, misalnya rute obat SC untuk Insulin memiliki perhitungan
tersendiri. Oleh karena itu perawat harus benar-benar memahami bagaimana
penghitungan dosis obat dengan benar.
Modul ini di kemas dalam tiga kegiatan belajar dan seluruhnya diberi
alokasi waktu 7 jam. Tiga kegiatan tersebut disusun dengan urutan sebagai
berikut :
- Kegiatan Belajar 1 : Pemberian Obat Saluran Pernafasan
- Kegiatan Belajar 2 : Pemberian Obat Saluran Pencernakan
- Kegiatan Belajar 3: Pemberian Obat Hormonal (Insulin)
Setelah mempelajari modul ini, saudara akan dapat ; 1) Melakukan
pemberian obat melalui nebulizer, MDI, tetes dan semprot hidung 2) Menghitung
kebutuhan nutrien pasien dengan NGT 3) Memberikan obat dan nutrien melalui
selang NGT, 4) Memberika penyuluhan pengobatan pasien DM. Kompetensi
tersebut diperlukan bagi saudara sebagai ahli madya keperawatan yang memiliki
peran penting dalam melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolabrasi
dengan tenaga kesehatan lainnya.
	 Dalammoduliniandadimintauntukbanyakmembacasecaramandiriataubersama
teman-teman untuk mendapatkan gambaran dan penguasaan yang lebih mendalam dan
luas tentang konsep dasar famakologi, farmakodinamik, farmakokinetik, penghitungan
dosis dan Peran kolaboratif perawat dalam pelaksanaan prinsip farmakologi . Agar Anda
dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik maka sebaiknya ikuti petunjuk-petunjuk
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
dibawah ini.
1.	 Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat dan tidak perlu tergesa-
gesa.
2.	 Kerjakan soal-soal atau latihan yang Anda temukan dan cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawaban yang ada pada modul ini.
3.	 Pelajari sekali lagi uraiannya, terutama pada bagian yang kurang Anda pahami,
kemudian praktekkan setiap tindakan sesuai dengan petunjuk.
4.	 Lakukan dengan sungguh-sungguh setiap aktifitas termasuk praktek dan yang
terpenting adalah anda mengerjakan dan mendiskusikannya dengan teman-
teman di kelompok atau bila perlu minta bantuan pada senior anda.
5.	 Siapkan kertas, pensil dan alat tulis lain yang anda butuhkan selama Anda
mempelajari modul ini.
Yakinlah bahwa Anda akan mampu menyelesaikan seluruh materi dalam modul ini
dengan baik.
Selamat belajar, semoga sukses!
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar I
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini,
anda diharapkan mampu memberikan obat
yang bekerja pada sistem pernafasan.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang :
a.	 Melakukan pemberian obat tetes hidung dan semprot hidung
b.	 Melakukan pemberian Obat Inhalasi
Pemberian Obat Saluran Pernapasan
POKOKMateri
1.	 Pemberian Obat Tetes dan Semprot Hidung
2.	 Inhalasi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Uraian Materi
1. Pemberian Obat Tetes dan Semprot hidung
Pasien yang mengalami perubahan sinus hidung dapat diberikan obat semprot
atau tetes hidung. Bentuk obat nasal yang sering diberikan dokter adalah
semprot atau tetes dekongestan yang dapat meredakan sumbatan. Klien harus
diperingatkan untuk menghindari penggunaan obat yang berlebihan karena
hal tersebut dapat memicu efek berulang yang akan memperburuk hidung yang
tersumbat. Akan lebih mudah ketika pasien menyemprotkan sendiri obatnya.
Dengan posisi tertentu , obat akan lebih efektif dan mencapai sasaran ( lihat
gambar dibawah).
Akan tetapi bila pasien tidak bisa melakukannya sendiri, langkah yang harus
dilakukan perawat dalam memberikan obat tetes dan semprot hidung dapat
dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Tabel 1 : Cara Memberikan Tetes dan Semprot Hidung
Langkah Rasional
1.	 Periksa program obat dari dokter,
meliputi nama klien, nama obat,
konsentrasi larutan, jumlah tetesan,
dan waktu pemberian obat
Memastikan pemberian obat yang
aman dan tepat
2.	 Merujuk pada catatan medis untuk
menentukan sinus mana yang boleh
diobati
Akan mempengaruhi posisi yang
akan klien ambil selama obat
dimasukkan
3.	 Cuci tangan Mengurangi penularan infeksi
4.	 Siapkan peralatan dan suplai:
a.	 Obat yang disiapkan dengan alat
tetes yang bersih
b.	 Kartu, format, atau huruf cetak
nama obat
c.	 Bantal kecil (bila perlu)
d.	 Tisu wajah
e.	 Kain lap (bila perlu)
Alat tetes atau aplikator tidak perlu
steril, tetapi harus bersih
Digunakan dalam mengatur posisi
klien
Digunakan untuk membersihkan
nares
5.	 Periksa identifikasi klien dengan
membaca gelang identifikasi dan
menanyakan nama klien
Memastikan klien yang menerima
obat benar
6.	 Kenakan sarung tangan. Inspeksi
kondisi hidung dan sinus. Palpalasi
adanya nyeri tekan pada sinus.
Temuan menjadi dasar untuk
memantau efek obat. Rabas akan
menganggu absorpsi obat
7.	 Jelaskan prosedur tentang
pengaturan posisi dan sensasi yang
akan timbul, misalnya rasa terbakar
atau tersengat pada mukosa atau
sensasi tersedak ketika obat menetes
ke dalam tenggorok
Membantu mengurangi kecemasan
8.	 Atur suplai dan obat di sisi tempat
tidur
Memastikan prosedur berlangsung
lancar dan teratur
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9.	 Instruksikan klien untuk
menghembuskan udara, kecuali
dikontraindikasikan (mis. Risiko
peningkatan tekanan intrakranial
atau hidung berdarah)
Mengeluarkan mukus dan sekresi
yang dapat menghambat distribusi
obat
a)	 Sinus frontal dan maksilaris-
tekuk ke belakang di atas
pinggiran tempat tidur atau
kepala ditengokkan ke sisi
yang akan diobati
Sangga kepala klien dengan
tangan tidak dominan
a.	 Instruksikan klien untuk bernapas
melalui mulut
b.	 Pegang alat tetes 1 cm di atas
nares dan masukkan jumlah
tetesan yang diinstruksikan
melalui garis tengah tulang
ethmoid.
c.	 Minta klien berbaring terlentang
selama lima menit
d.	 Tawarkan tisu wajah untuk
mengeringkan hidung yang
berair (ingusan), tetapi
peringtakan klien untuk tidak
menghembuskan napas dari
hidung selama beberapa menit
Posisi ini memberi akses ke saluran
hidung
Posisi memungkinkan obat mengalir
ke sinus yang terganggu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10.	Memberi semprotan hidung.
a.	 Bantu klien berbaring terlentang
b.	 Atur posisi kepala yang tepat:
a)	 Tekuk kepala klien ke
belakang
b)	 Sangga kepala klien dengan
tangan tidak dominan
c)	 Untuk anak-anak, jaga kepala
dalam posisi tegak
c.	 Pegang ujung wadah tepat
dibawah nares
d.	 Instruksikan klien untuk menarik
napas ketika semprotan masuk
ke dalam jalan saluran hidung
b)	 Sinus frontal dan maksilaris-
tekuk ke belakang di atas
pinggiran tempat tidur atau
kepala ditengokkan ke sisi
yang akan diobati
Sangga kepala klien dengan
tangan tidak dominan
e.	 Instruksikan klien untuk bernapas
melalui mulut
f.	 Pegang alat tetes 1 cm di atas
nares dan masukkan jumlah
tetesan yang diinstruksikan
melalui garis tengah tulang
ethmoid.
Mencegah otot leher meregang
Mengurangi peluang tetesan nasal
teraspirasi ke dalam trakea dan paru.
Mencegah kontaminasi alat tetes.
Memasukkan obat ke tulang ethmoid
memfasilitasi distribusi obat ke
mukosa hidung
Mencegah kehilangan obat sebelum
waktunya melalui nares
Memungkinkan jumlah obat yang
diabsorpsi maksimal
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11.	Memberi semprotan hidung.
e.	 Bantu klien berbaring terlentang
f.	 Atur posisi kepala yang tepat:
d)	 Tekuk kepala klien ke
belakang
e)	 Sangga kepala klien dengan
tangan tidak dominan
f)	 Untuk anak-anak, jaga kepala
dalam posisi tegak
g.	 Pegang ujung wadah tepat
dibawah nares
h.	 Instruksikan klien untuk menarik
napas ketika semprotan masuk
ke dalam jalan saluran hidung
Posisi memberi akses ke saluran
hidung
Posisi memungkinkan obat mencapai
saluran hidung
Mencegah peregangan otot leher
Mencegah semprot tertelan
Posisi menjadi akses terbaik bagi
semprot untuk mencapai saluran
hidung
Meningkatkan jumlah obat yang
mencapai saluran hidung maksimal
12.	 Bantu klien mengambil posisi yang
nyaman setelah diabsorpsi
Mengembalikan rasa nyaman
13.	Lepas sarung tangan dan buang
supali yang kotor dalam wadah yang
tepat. Cuci tangan
Mempertahankan lingkungan
yang rapi dan teratur. Mengurangi
penularan mikroorganisme
14.	Catat pemberian obat, termasuk
nama obat, jumlah tetesan, lubang
hidung yang dimasukkan obat, dan
waktu pemberian obat
Pencatatan yang tepat pada
waktunya mencegah kesalahan dalam
pemberian obat (mis. Pengulangan
pemberian dosis obat)
15.	Observasi adanya efek samping
pada klien selama 15 sampai 30
menit setelah obat diberikan
Obat yang diabsorpsi melalui mukosa
dapat menimbulkan reaksi sistemik
Nah, pengobatan tersebut biasanya dilakukan pada penderita sinusitis atau rhinitis.
Sekarang bagaimana dengan penderita asma atau Penyakit Paru Obstruksi Kronis
(PPOK)? Sudahkah saudara tahu ?. ya , dengan terapi inhalasi. Sekarang kita akan
membahas terapi inhalasi. Ada yang sudah tahu, apa therapi inhalasi itu ? Baiklah
kita akan sama-sama membahas hal tersebut
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1.	 Terapi Inhalasi
Terapi inhalasi adalah terapi yang menggunakan uap hasil dari mesin Nebulizer.
Uap air yang sudah bercampur dengan obat ini dipercaya dapat langsung
mencapai daerah di saluran pernapasan, sehingga obat yang dibawa lebih efektif
mengatasi masalah pada daerah tersebut Terapi inhalasi dianjurkan diberikan
kepada penderita asma, penderita alergi saluran pernapasan, atau penderita
batuk pilek dengan slem atau lendir berlebihan.
jenis obat yang sering digunakan dalam terapi inhalasi: untuk memperbesar
saluran napas, mengencerkan lendir/slem, serta antialergi. Ketiga jenis obat ini
mempunyai ukuran molekul yang berbeda, sehingga pemilihan alat Nebulizer
harus disesuaikan.
Ada beberapa cara dalam terapi inhalasi, yaitu (1) inhaler dosis terukur (MDI,
metered dose inhaler), (2) penguapan (gas powered hand held nebulizer), (3)
inhalasi dengan intermitten positive pressure breathing (IPPB), serta (4) pemberian
melalui intubasi pada pasien yang menggunakan ventilator.
Mengingat begitu banyak cara yang dapat digunakan, pada modul ini hanya akan
kita bahas tentang nebulizer dan MDI karena kedua terapi tersebut sangat lazim
di lakukan.
a.	 Nebulizer
Cara ini digunakan dengan memakai disposible nebulizer mouth piece dan
pemompaan udara (pressurizer) atau oksigen. Larutan nebulizer diletakan di
dalam nebulizer chamber. Cara ini memerlukan latihan khusus dan banyak
digunakandirumahsakit.Keuntungandengancarainiadalahdapatdigunakan
dengan larutan yang lebih tinggi konsentrasinya dari MDI. Kerugiannya adalah
hanya 50 – 70% saja yang berubah menjadi aerosol, dan sisanya terperangkap
di dalam nebulizer itu sendiri. Jumlah cairan yang terdapat di dalam hand
held nebulizer adalah 4 cc dengan kecepatan gas 6 – 8 liter/menit. Biasanya
dalam penggunaannya digabung dalam mukolitik (asetilsistein) atau natrium
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
bikarbonat. Untuk pengenceran biasanya digunakan larutan NaCl.
Cara menggunakannya yaitu: Buka tutup tabung obat, masukan cairan obat
ke dalam alat penguap sesuai dosis yang ditentukan à gunakan mouth piece
atau masker (sesuai kondisi pasien). Tekan tombol “on” pada nebulizer à jika
memakai masker, maka uap yang keluar dihirup perlahan-lahan dan dalam
inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habismasker. Bila memakai
mouth piece, maka tombol pengeluaran aerosol ditekan sewaktu inspirasi,
hirup uap yang keluar perlahan-lahan dan dalam. Hal ini dilakukan berulang-
ulang sampai obat habis (10 – 15 menit).
Beberapa contoh jenis nebulizer antara lain: Simple nebulizer; Jet nebulizer,
menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8 mikron. Biasanya
tipe ini mempunyai tabel dan paling banyak dipakai di rumah sakit. Beberapa
bentuk jet nebulizer dapat pula diubah sesuai dengan keperluan, sehingga
dapat digunakan pada ventilator dan IPPB, dimana dihubungkan dengan gas
kompresor.
Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang
tinggi, sehingga dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel
kecil yang bervolume tinggi, yakni mencapai 6 cc/menit dengan partikel yang
uniform. Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel dengan mudah masuk
ke saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi, seperti bronkospasme
dan dispnoe. Oleh karena itu alat ini hanya dipakai secara intermiten, yakni
untuk menghasilkan sputum dalam masa yang pendek pada pasien dengan
sputum yang kental.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
b.	MDI (Metered Dose Inhalation)
Inhaler dosis terukur atau lebih sering disebut MDI diberikan dalam bentuk
inhaler aerosol dengan/tanpa spacer dan bubuk halus (dry powder inhaler).
Pada umumnya digunakan pada pasien yang sedang berobat jalan dan
jarang dipergunakan di rumah sakit. Cara ini sangat mudah dan dapat dibawa
kemana-mana oleh pasien, sehingga menjadi pilihan utama pagi penderita
asma.
MDI terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian kotak yang mengandung zat dan bagian
mouthpiece. Bila bagian kotak yang mengandung zat ini dibuka (ditekan),
maka inhaler akan keluar melalui mouthpiece.
Cara Menggunakan Metered-Dose Inhaler
1.	 Tinjau kembali program obat dari dokter, termasuk nama klien, nama
obat, jumlah inhalasi, dan waktu pemberian.
2.	 Kaji kemampuan klien memegang dan menggunakan inhaler.
3.	 Kaji jadwal obat dan jumlah inhalasi yang diresepkan untuk setiap dosis.
4.	 Minta klien menyiapkan peralatan dan suplai:
a.	 MDI dan tromol obatnya (canister)
b.	 Tisu basah (bila perlu)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
c.	 Baskom cuci atau rendam dengan air hangat.
d.	 Serbet kertas.
5.	 Instruksikan klien untuk tetap berada dalam lingkungan yang nyaman
dengan duduk di kursi di ruang rumah sakit atau di meja dapur rumah.
6.	 Biarkan klien menggunakan inhaler dan tromolnya. Jelaskan dan
demonstrasikan cara memasang tromol dengan pas pada inhaler
7.	 Jelaskan ukuran dosis (metered dose) dan peringatkan klien tentang
penggunaan inhaler yang berlebihan, termasuk efek samping obat.
8.	 Jelaskan langkah yang digunakan untuk memberikan dosis obnat yang
dihirup. (Demonstrasikan langkah tindakan, jika memungkinkan).
a.	 Lepas tutup dan pegang inhaler dalam posisi tegak dengan ibu jari
dan dua jari pertama.
b.	 Kocok inhaler
c.	 Tekuk kepala sedikit ke belakang dan hembuskan napas
d.	 Atur posisi inhaler dengan salah satu cara berikut:
a)	 Buka mulut dengan inhaler berjarak 0,5 sampai 1 cm dari mulut
b)	 PILIHAN: sambungkan pengatur jarak (spacer) ke bagian mulut
inhaler
c)	 Tempatkan bagian mulut inhaler atau spacer di dalam mulut.
e.	 Tekan inhaler ke bawah mulut untuk melepaskan obat (satu tekanan)
sambil menghirupnya dengan perlahan.
f.	 Bernapas perlahan selama dua sampai tiga detik
g.	 Tahan nafas selama sekitar 10 detik
h.	 Ulangi tekanan sesuai program, tunggu satu menit diantara tekanan.
9.	 Jika yang diresepkan dua obat inhalasi, tunggu 5 sampai 10 menit
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
diantara inhalasi atau sesuai program dokter.
10.	Jelaskan bahwa klien dapat merasakan seperti menelan di dalam
tenggorok akibat droplet obat pada faring atau lidah
11.	Instruksikan klien untuk melepas tromol obat dan membersihkan inhaler
di dalam air hangat.
12.	Ajarkan klien untuk mengukur jumlah obat yang tersisa dalam tromol ke
dalam mangkuk besar berisi air.
13.	Tanyakan klien apakah memiliki pertanyaan
14.	Minta klien mendemonstrasikan penggunaan inhaler dan menjelkaskan
jadwal obat.
15.	Instruksikan klien untuk tidak mengulangi inhalasi sebelum jadwal dosis
berikutnya.
16.	Jelaskan dalam catatan perawat isi ketrampilan yang diajarkan dan
kemampuang klien melaksanakannya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1.	 Pemberian obat tetes dan semprot berrtuuan mengurangi udema
mukosa hidung dengan jalan vasokonstriksi. Pemberian obat tersebut
harus dibatasi karna efek yang merusak mukosa hidung sehingga akan
beraibat lebih buruk
2.	 Terapi inhalasi adalah pemberian obat ke dalam saluran napas dengan
cara inhalasi. Terapi inhalasi merupakan satu teknik pengobatan
penting dalam proses pengobatan penyakit respiratori (saluran
pernafasan) akut dan kronik. Obat/zat yang biasanya digunakan secara
aerosol pada umumnya adalah beta 2 simpatomimetik, kortikosteroid,
antikolinergik, dan antihistamin. Bahaya iritasi saluran napas dan
terjadinya bronkospasme serta reaksi hipersensitivitas (obat atau
vehikulum) dapat terjadi pada penggunaan terapi ini
3.	 Terapi inhalasi dapat menghantarkan obat langsung ke paru-
paru untuk segera bekerja. Dengan demikian, efek samping dapat
dikurangi dan jumlah obat yang perlu diberikan adalah lebih sedikit
dibanding cara pemberian lainnya.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Tugas Mandiri
No Prosedur
1 Mendemonstarsikan pemberian obat inhalasi dengan MDI
2 Mendemonstarsikan pemberian obat inhalasi dengan Nebulizer
3 Mendemonstarsikan pemberian obat tetes hidung
1.	 Kelas dibagi menjadi 6 kelompok
2.	 Tiga kelompok pertama mendemonstrasikan beberapa prosedur sesuai
ketentuan (
lihat tabel dibawah) dan 3 kelompok terakhir melakukan observasi dan
penilaian
berdasarkan standart yang ada.
3.	 Lakukan secara bergantian sampai semua melakukan ke 3 prosedur
tersebut
Mintalah nilai pada Tutor Anda kemudian diskusikan hal-hal yang belum
Anda kuasai bersamanya. Jawaban Anda akan dinilai berdasarkan jumlah
benar kata kunci dari pemecahan masalah kasus di atas.
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan / kompetensi , Anda
dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bilai Anda
belumkompeten/belumlulus maka Anda harus mengulang kegiatan sub
modul pokok ini terutama bagian yang belum dikuasai
Umpan Balik
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar II
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1
ini, anda diharapkan mampu memberikan
obatyangbekerjapadasistempencernakan.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan ten-
tang:
pelajari tentang :
a.	 Melakukan pemberian
obat melalui sonde
b.	 Menghitung kebutuhan
makanan / obat melalui
nasogastric Tube
Saudara, pada kegiatan belajar 2 ini
saudara akan mempelajari tentang :
1.	 Pemberian obat melalui
sonde / nasogastric tube
2.	 Perhitungan kebutuhan
makanan / obat melalui
nasogastric tube
Memberian Obat Saluran Pencernakan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1.	 Perhitungan kebutuhan makanan / obat melalui nasogastric tube.
Jika klien tidak bisa makan makan makanan atau minuman cairan
melalui mulut, maka mereka mungkin menerima nutrien melalui selang
naso gastrik tube (NGT). Nutrien yang diberikan melalui selang tersebut
berbentuk larutan dan proses pemberiannya disebut pemberian
makanan melalui selang. Ketika memulai pemberian makanan melalui
selang, biasanya makanan diencerkan dengan air untuk mencegah
diare akibat kayanya larutan. Pengenceran makanan melalui selang
diminta dalam bentuk prosentase. Toleransi klien terhadap makanan
melalui selang akan lebih baik jika pemberian makanan dimulai dengan
kekuatan yang rendah dan konsentrasinya perlahan-lahan ditingkatkan.
Prosentase suatu cairan menunjukkan kekuatan cairan tersebut.
Larutan makanan melalui selang seperti Ensure, Ensure Plus, Osmolite,
Isomil dianggap sebagai 100%. Untuk menentukan jumlah (mL) dalam
larutan yang akan diberikan dapat dipakai metode rumus dasa dan
rasio proporsi dengan perubahan sebagai berikut :
1.	 Rumus dasar
Rumus dasar mudah untuk diingat dan lebih sering dipakai dalam
penghitungan dosis obat adalah
x V=A
Dimana :
D adalah presentase yang diinginkan
H adalah kekuatan larutan ditangan, yairu 100%
V adalah Volume total yang diinginkan
A adalah jumlah larutan yang tidak diketahui
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Contoh :
Rasio dan Proporsi
Metode rasio dan proporsi
	
Dimana :
D adalah presentase yang diinginkan
H adalah kekuatan larutan ditangan, yairu 100%
V adalah Volume total yang diinginkan
x adalah jumlah larutan yang tidak diketahui
Contoh
Seorang pasien mendapat Isomil , 200 mL dari larutan 30% 4 kali
sehari. Hitung berapa banyak Ensure dan air diperlukan untuk
membuat 200 mL dari larutan 30% ?
Catatan : Larutan 30% berarti 30 dalam 100 bagian.
Jawab
x V=A	 30/100 X 200	 = 600 / 100 = 60
mL Isomil
Atau
Diketahui Diinginkan
H : V = D : x
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
H		 :	V	=	D		 :	X
100		 :	 200 	 =	 30		 : 	 x
100 x	 =	 600
X	 =	 60 mL Isomil
		 Berapa banyak air yang ditambahkan ?
		 Jumlah Total	 -	 Jumlah makanan melalui NGT	 = Jumlah
Air
			 200 mL – 60 mL	 =	 140 ml
			 Jawab = 60 mL Isomil dan 140 mL Air
2.	 Pemberian obat melalui sonde / nasogastric tube
Obat-obat oral diberikan melalui selang nasogastrik, tetapi tidak boleh
dicampur dengan larutan makanan melalui selang. Pencampuran obat
dengan volume yang besar dari makananmelalui selang menurunkan
jumlah obat yang diterima klien dalam waktu tertentu. Obat ( tidak
termasuk kapsul time released atau sustained-released dan psillium
hidrifilik (metamucill) harus diencerkan dalam 30 cc air hangat, kecuali ada
perintah lain. Diberikan melalui selang dan iikuti dengan air extra untuk
menjamin obat agar sampai lambung dan tidak tertinggal pada selang.
Pedoman Pemberian Obat Melalui Selang Nasogastrik
a.	 Berikan obat dalam bentuk cair(suspensi, eliksir, atau larutan), bila
memungkinkan, untuk mencegah obstruksi selang.
b.	 Baca label obat dengan teliti sebelum menghancurkan sebuah
tabel atau membuka sebuah kapsul.
c.	 Jangan menghancurkan obat bersalut enteric atau obat yang
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
reaksinya terus-menerus.
d.	 Larutkan tablet yang dihancurkan dan obat-obat bubuk dalam air
hangat.
e.	 Larutkan kapsul gelatin dan kapsul yang lunak dalam air hangat
f.	 Aliri selang dengan 50-150 ml air sebelum dan setelah semua obat
diberikan.
g.	 Jangan gunakan pigtail vent untuk mengirigasi atau menginstilasi
cairan
h.	 Hindari memberikan sirup atau obat yang pH-nya kurang dari-4
untuk mengirigasi atau menginstilasi cairan
i.	 Hindari memberikan sirup atau obat yang pH-nya kurang dari 4
j.	 Jangan berusaha memberikan semua obat atau obat yng tidak
dapat larut.
Adapun caranya adalah sebagai berikut :
peralatan yang dibutuhkan adalah tabung suntik, air minum, obat
yang sudah dihaluskan. Akan tetapi sebelumnya obat ahrus dihitung
dosisnya.
Prosedur
1.	 Periksa selang apakah sudah pada tempatnya
2.	 Tuang obat kedalam tabung suntik tanpa pendorong, lepaskan klem
dan biarkan obat mengalir masuk sebagaimana mestinya
3.	 Bilas dengan air 50 cc
4.	 Klem tabung dan angkat tabung suntik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1.	 Perawat bertanggungjawab terhadap pemberian obat maupun nutrien
pasin yang mengalami kterbatasan menelan.
2.	 Pemberian makanan melalui selang NGT harus memperhatkan
konsentrasinya karena makanan yang diberikan adalah berbentuk
cairan, sehingga perhitungan cairan harus tepat.
3.	 Pemberian obat melalui selang NGT, harus bisa dipastikan bahwa obat
sampai pada lambung dan tidak tertinggal dalam selang.
1.	 Kelas dibagi beberapa kelompok.
2.	 Setiap kelompok mengerjakan soal yang sudah dipersiapkan
3.	 Seminarkan hasil diskusi kelompok
4.	 Penilaian oleh tutor berdasarkan tool yang sudah disiapkan
No Kelompok Materi Tugas
1 I Perintah 500 mL 60% larutan Ensure Plus 3 X sehari melalui
selang NGT. Berapa banyak larutan Ensure Plus dan air yang
harus ditambahkan u 500 mLntuk m,endapatkan
2 II Perintah : 250 mL 70 % Osmolite, setiap 6 jam. Berapa banyak
larutan Osmolite dan air yang harus ditambahkan untuk
mendapatkan 250 mL
3 III Perintah : 400 mL 40 % Isomil, setiap 6 jam. Berapa banyak
larutan Isomil dan air yang harus ditambahkan untuk
mendapatkan 400 mL
4 IV Perintah : 300 mL 70 % Ensure, setiap 4 kali sehari. Berapa
banyak larutan Ensure dan air yang harus ditambahkan untuk
mendapatkan 300 mL
Rangkuman
Tugas Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Mintalah nilai pada Tutor Anda kemudian diskusikan hal-hal yang belum
Anda kuasai bersamanya. Jawaban Anda akan dinilai berdasarkan jumlah
benar kata kunci dari pemecahan masalah kasus di atas.
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat
meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bilai nilai Anda masih di
bawah 80%, maka Anda harus mengulang kegiatan sub modul pokok ini
terutama bagian yang belum dikuasai.
Umpan Balik
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3
ini, anda diharapkan mampu memberikan
obat hormon dengan benar..
TUJUANPembelajaran Umum
Pemberian Obat Hormonal
TUJUANPembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan ten-
tang:
a.	 Menjelaskan obat insulin
b.	 Menjelaskan macam-
macam obat insulin
c.	 Menjelaskan efek
samping pemakaian
obat insulin
d.	 Melakukan Penyuluhan
Pasien dengan terapi
hormon insulin
Saudara, pada kegiatan belajar 3 ini
saudara akan mempelajari tentang :
1.	 Obat insulin
2.	 Menjelaskan macam-macam
obat insulin
3.	 Pencampuran obat insulin
4.	 Penyuluhan Pasien dengan
terapi hormon insulin
III
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1. Obat Insulin
	 a. Obat Insulin
Insulin dilepaskan oleh sel beta pulau langerhans di pankreas
dalam responnya terhadap peningkatan glukosa darah. Pankras
secara normal mensekresi 40-60 unit insulin setiap harinya. Pada
orang yang menderita Diabetes mellitus, kadang diperlukan
terapi insulin untuk menggantikan (subtitusi) terhadap
ketidak adekuatan pengeluaran atau sekresi hormon insulin.
Insulin suntikan diperoleh dari pankreas babi dan sapi ketika disembelih.
Insulinmanusia(Humulin)diperkenalkanpadatahun1983. Insulintersebut
merupakan hasil recombinasi DNA yang digunakan secara genetis dengan
memodifikasi Escchereia Coli. Organisme ini mensintese setiap rantai
insulin menjadi seperti asam amino yang sama seperti insulin manusia.
Ikatan-ikatan kimia ini yang akhirnya menghasilkan human insulin.
a.	 Efek samping Insulin
Jikainsulindiberikanlebihbanyakdariyangdibutuhkanuntukmetabolisme
glukosa timbul reaksi hipoglikemia atau syok insulin dapat diatasi dengan
memberikan gula peroral atau intravena meningkatkan pemakaian insulin.
Pada keadaan dimana jumlah insulin tidak cukup, gula tidak dapat
dimetabolismesasikan sehinggga terjadi metabolisme lemak, pemakaian
asam lemak (keton) untuk energi menimbulkan ketoasidosis.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Tabel 3.1: Reaksi Insulin
REAKSI TANDA DAN GEJALA
Reaksi Hipoglikemik
(syok insulin)
Ketoasidosis diabetik
(reaksi hiperglikemik)]
Sakit kepala, kepala terasa ringan
Gelisah terasa takut, tremor, keringat berlebihan dingin, kulit
lembab, takikardi, bicara tersendat-sendat, lupa, kekacauan
mental, kejang, kadar gula dara < 60 mg/dl.
Sangat haus, poliuria. Bau napas seperti buah, pernapasan
kusmaul [ dalam, cepat, melelahkan, terasa menekan , sesak
], denyut nadi cepat dan lemah, selaput lendir kering dan
turgor kulit buruk, kadar gula darah > 250 mg/dl.
2. Macam-macam Obat Insulin
Ada tiga type insuln yaitu insulin kerja singkat, kerja sedang dan kerja
panjang. Insulin kerja singkat disebut reguler insulin(kristalin), merupakan
larutan bening tanpa bahan tambahan untuk memperpanjang kerja insulin.
Secara lengkap dapat anda lihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Insulin dan Cara Kerjanya
INSULIN DESKRIPSI MULA
KERJA
PUNCAK
KERJA
LAMA
KERJA
Insulin kerja singkat
Regular [ crys-
talline ]
Jernih, SK atau IV 0,5 – 1 jam 2 – 4 jam 6 – 8 jam
Humulin R Jernih, SK atau IV 0,5 – 1 jam 2 – 4 jam 6 – 8 jam
Semilente Keruh, zinc dlm jumlah
sedikit.SK
30– 45 4 – 6 jam 12–16
Insulin Kerja Sedang
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lente Keruh, inc,SK, 30 persen
semilente & 70 persen
ultralente
1-2 jam 8-12 jam 18-28
jam
Humulin L Sama seperti lente 1-2 jam 6-12 jam 18-24
jam
NPH Keruh, SK, Protamin
Humulin N Keruh, SK, Protamin
Insulin Kerja Panjang
PZI Keruh, SK, Protamin Zinc 4-8 jam 14-20 jam 24-36
jam
Ultralente Keruh, SK, Insulin zinc
yang diberi tambahan
5-8 jam 14-20 jam 30-36
jam
3. Pencampuran Obat Insulin
Pemberian insulin campuran antara short-intermediet acting atau
long acting insulin mengakibatkan kadar gula darah klien lebih bagus
daripada single type insulin. Pada pemberian insulin campuran ini harus
tepat dan benar agar insulin yang ada di dalam botol tidak bercampur
dengan insulin yang ada di spuit yang dapat mengakibatkan lisis.
Adapun langkah-langkah pencampurannya adalah sebagai berikut :
a.	 Cuci tangan
b.	 Baca etiket botol insulin, tipe dan tanggal kadaluarsanya
c.	 Putar setiap botol insulin secara gantle diiatas telapak tangan agar isi
insulin merata
d.	 Usap tutup botol dengan alcohol
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
e.	 Injeksi20unitudarakedalamNPHinsulin.{jumlahudarayangdimasukkanke
dalambotolsesuaidengandosisunityangdiperlukan}.Selalumendahulukan
menginjeksi udara ke dalam insulin yang berdurasi kerja lebih lama.
f.	 Injeksikan udara 10 unit ke dalam botol insulin reguler. Jummlah udara
yang diinjeksikan harus sama degan dosis insulin yang diberikan
g.	 Hisap 10 unit insulin reguler Pastikan bahwa tidak ada udara dalam spuit,
selalu hisap dahulu insulin yang mempunyai masa kerja lebih pendek
h.	 Hisap 2 unit insulin NPH dengan spuit yang telah berisi insulin reguler 10
uniit. Hati-hati jangan sampai insulin reguler terinjeksi ke botol insulin NPH.
i.	 Jumlah insulin dalam satu spuit dharus menjadi 30 unit
4. Edukasi kepada klien yang  menggunakan insulin
Penyuluhan kepada klien merupakan peran perawat yang sangat penting.
Penyuluhan tentang obat adalah salah satu type penyuluhan kesehatan
diberikan oleh perawat. Kadangkala, seorang pasien harus menggunakan
obat sepanjang sisa hidupnya. Contohnya adalah penderita Diabetus
mellitus. Edukasi atau penyuluhan kesehatan tentang pemberian insulin dan
perawatan pasien diabetes melitus merupakan tindakan keperawatan yang
harus diberikan agar regimen terapeutik di rumah efektif dan menghindarkan
terjadinya hospitalisasi ulang serta mencegah terjadinya komplikasi..
Penjelasan yang harus diberikan  kepada klien atau orang tuanya adalah :
a.	 Cara penyimpanan insulin di dalam lemari es/pendingin
dengan suhu 2-6 derajat celcius sehingga terhindar
dari paparan sinar matahari dan meminimalkan potensi
insulin di suhu ruangan, apalagi jika tutup vialnya dibuka.
b.	 Dosis insulin yang didapat dan waktu penyuntikan insulin sebaiknya 30
menit sebelum makan atau selang waktu tertentu  berdasarkan regimen
insulin dan  nilai kadar gula darah [dosis yang diadviskan].
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
c.	 Cara pemakaian botol dan alat injeksi. Beritahu klien yang menggunakan
NPH  atau lente bersama-sama insulin  reguler  untuk mengambil insulin
reguler terlebih dulu sebelum mengambil  insulin NPH atau lente.
d.	 Menjelaskan daerah-daerah pada tubuh yang dapat digunakan sebagai
tempat absorbsi insulin dan anjurkan untuk mengganti tempat injeksi
untuk  mempertahankan absorpsi yang efektif dan mencegah lipodistropi.
e.	 Reaksi hipoglikemia lebih mudah terjadi pada saat waktu
puncak kerja obat.Ajarkan klien untuk penanganan
hipoglikemi dengan menyediakan permen atau gula.
1.	 Insulin diproduksi oleh sel beta kelenjar pankreas.
2.	 Penderita DM kadang memerlukan tambahan insulin akibat
ketidakcukupan atau kegagalan prodksi hormn insulin sebagai terapi
subtitusi
3.	 Obat insulin, disintesa dari sapi dan babi, sedang humulin dari mansia
dengan replika secara DNA
4.	 Efek samping pemberian insulin adalah hipoglikemi dan ketoacidosis
diabetikum
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1.	 Kelas dibagi 2 kelompok.
2.	 Buatlah skenario, kelompok I tentang penyuluhan kesehatan tentang
injeksi Insulin dan kelompok lain tentang cara mencampur obat insulin.
3.	 Tampilkan di depan kelas
4.	 Lakukan penilaian ganda pada masing-masing kelompok sesuai form
yang ada, antar kelompok , yaitu :
a.	 Role play
b.	 Prosedur
Mintalah nilai pada Tutor Anda kemudian diskusikan hal-hal yang
belum Anda kuasai bersamanya. Jawaban Anda akan dinilai berdasarkan
jumlah benar kata kunci dari pemecahan masalah kasus di atas.
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan/kompetensi, Anda
dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bilai
Anda belumkompeten/belumlulus maka Anda harus mengulang
kegiatan sub modul pokok ini terutama bagian yang belum dikuasai
Tugas Mandiri
Umpan Balik
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
	 Selamat! Anda telah menyelesaikan modul praktikum Farmakologi 02
tentang “ Pemberian Obat-obatan. ”. Dengan demikian saudara diharapkan telah
mempunyai ketrampilan dalam menghitung membeikan obat kepada pasien.
Modul ini merupakan lanjutan dari modul seri pertama. Beberapa materi tentang
prosedur pemberian obat sudah dibahas pada modul KDM II, jadi silahkan saudara
membuka kembali modul tersebut untuk melengkapi prosedur pemberian obat
yang hanya sebagian ini.
	 Ketrampilan dan pengetahuan yang sudah Anda peroleh ini akan lebih
maksimal apabila dilanjutkan dengan membaca sumber-sumber bacaan lain
yang berhubungan dengan pemberian obat dan modul lainnya misalnya modul
ketrampilan KDM II serta mencoba latihan latihan yang ada. Diskusikan dengan
kawan dan tutor anda untuk lebih meningkatkan ketrampilan anda.
	 Sebelum Anda melanjutkan untuk mempelajari modul berikutnya, pastikan
tugas-tugas yang ada pada setiap kegiatan belajar telah Anda selesaikan. Anda
dapat mencocokkan jawaban dengan kunci tugas yang ada di bagian akhir modul
ini. Jika Anda mampu menjawab dengan benar berdasarkan kata kunci yang telah
Anda hitung, maka bila Anda mampu mencapai minimal 80% menunjukan bahwa
Anda dapat melanjutkan pelajaran di modul lain. Namun bila belum mencapai
nilai tersebut, jangan pernah ragu untuk membaca kembali uraian materi terutama
pada bagian yang belum Anda kuasai atau mengerti. Tetap semangat ya !
Selamat atas keberhasilan Anda dan sampai jumpa pada modul selanjutnya.
Penutup
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
	
		 FKUI, Bagian Farmakologi. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta :
Gaya Baru.
		 Katzung, Bertram G. 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta:
EGC
		 Lee, Joyce L. dan Hayes, Evelyn R. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses
Keperawatan. Jakarta: EGC
		 Potter, P. 1998. Fundamentals of Nursing. Philadelphia : Lippincott
Daftar Pustaka
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 1
KUNCI JAWABAN
Kegiatan Belajar 1
1.	 Rumus dasar :
x V=	 60	 X 500 mL = 30.000 = 300 mL
		 100		 100
Metode Rasio dan Proporsi
H 	;	V	=	D		 ;	X
100	 :	 500 mL	 =	 60		 : 	 x ml
100 X	 =	 30.000
X	 = 300 mL.
Jadi jumlah total - jumlah makanan melalui selng = Jumlah air
500 mL – 300 mL	 = 200 mL
300 mL Ensure + 200 mL air
2.	 175 mL Osmolite +75 mL air
3.	 160 mL Isomil + 240 mL air
4.	 225 mL Ensure + 75 mL air
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 2
FORMAT PENILAIAN SEMINAR/DISKUSI KELOMPOK/
PRESENTASI
KELOMPOK YANG DINILAI	 : .........................................................................
TUTOR/FASILITATOR		 : .........................................................................
TANGGAL PRESENTASI		 : .........................................................................
NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA PENILAIAN
1 2 3 4
1 Kejelasan penyampaian materi
2 Intonasi suara
3 Kelengkapan materi
4 Kemampuan dalam memotivasi keaktifan peserta
5 Kemampuan dalam menjawab pertanyaan
audien/berargumentasi
6 Penguasaan dalam menggunakan AVA, tulisan
menarik
7 Kemampuan membahas masalah
8 Kerjasama antar anggota kelompok
9 Ketepatan waktu seminar/diskusikelompok/
presentasi
10 Kemampuan membuat kesimpulan
Nilai 	 = (1 x ...) + (2 x ...) + (3 x ...) + (4 x ...)
			4
	 = ....
………………………………………..
Tutor/fasilitator
(…………………………………………….)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 3
FORMAT PENILAIAN ROLE PLAY
TOPIK					: .........................................................................
KELOMPOK YANG DINILAI	 : .........................................................................
HARI/TANGGAL			: .........................................................................
LAMA ROLE PLAY			 : .........................................................................
NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA PENILAIAN
1 2 3 4
A PERSIAPAN
1 Mengumpulkan data yang berorientasi pada masalah
dengan menggunakan indikator tertentu sesuai
skenario
2 Menggunakan sumber/referensi yang sesuai
3 Membuat skenario yang sesuai
4 Menggali pengetahuan sesuai dengan skenario
5 Membuat skenario secara sistematis, ringkas, dan
akurat
6 Menyiapkan media yang digunakan sesuai skenario
7 Menyiapkan tempat sesuai skenario
8 Melakukan konsultasidengan pembimbing
B PELAKSANAAN
9 Mampu melaksanakan tindakan sesuai skenario
10 Mampu mengembangkan dengan berfikir kritis dalam
skenario
11 Ketepatan waktu dalam skenario
C EVALUASI
12 Tercapainya tindakan sesuai skenario
13 Ketepatan urutan sesuai skenario
14 Adanya dokumentasi dalam tindakan
15 Menetapkan kriteria dan standar evaluasi
D LAIN-LAIN
16 Melibatkan seluruh anggota dalam melaksanakan
tindakan sesuai skenario
17 Kerjasama antar anggota Kelompok
18 Kekompakan antar anggota kelompok
19 Kreatifitas dari anggota kelompok
20 Kelancaran dari jalannya role play
Nilai 	 = (1 x ...) + (2 x ...) + (3 x ...) + (4 x ...) = .........
	 	 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
....................................
Tutor/fasilitator
(....................................)
Lampiran 4
FORMAT PENILAIAN PEMBUATAN MAKALAH
PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH D III KEPERAWATAN
Kelompok		 : …………………………..........................................................................
Tanggal Penilaian	 :…………………......................................................................................
Topik			: ......................................................................................................
NO ITEM PENILAIAN BOBOT SCORE B x S
A PENDAHULUAN & TINJAUAN TEORI ( 20 %)
1 Ketajaman latar belakang penulisan,
perumusan masalah dan kejelasan tujuan
penulisan.
6
2 Manfaat penulisan bagi pengembangan
keilmuan, praktek dan pembangunan profesi
keperawatan.
5
3 Kesesuaian isi tinjauan pustaka dengan konsep
teori
5
4 Ketepatan penulisan rujukan, daftar pustaka
dan relevansinya serta kemutakiran data.
4
JUMLAH NILAI
B METODE PEMBUATAN MAKALAH (20%)
1 Ketepatan desain penulisan, subyek penulisan
serta kejelasan pengambilan data.
7
2 Kesesuaian instrumen penulisan serta
penggunaannya.
6
3 Ketepatan analisis data 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
JUMLAH NILAI
C HASIL & PEMBAHASAN (40%)
1 Kejelasan penulisan hasil (termasuk penulisan
tabel, grafik atau gambar jika ada).
7
2 Ketajaman pembahasan hasil analisis 8
3 Kesesuaian hasil dengan tujuan penulisan 10
4 penggunaan hasil yang relevan dalam
pembahasan.
8
5 Kejelasan kesimpulan, saran dan penulisan
abstrak / intisari.
7
JUMLAH NILAI
D TATA CARA PENULISAN SKRIPSI (20%)
1 Kesinambungan antara alinea, BAB dan ada
tidaknya pengulangan yang tidak perlu.
6
2 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik &
benar.
5
3 Pedoman penulisan halaman & penulisan
heading dan sub heading.
5
4 Lampiran 4
JUMLAH TOTAL NILAI 100
Masing-masing nilai ( B x S) pada poin A sampai D dijumlahkan (nilai pecahan
boleh dipergunakan dalam pemberian ), kemudian hasil penjumlahan dibagi
100.
Batas Lulus adalah 75 ( 3)				 ..........................................................
							 Tutor/fasilitator,
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 5: Format penilaian prosedur pemberian obat semprot hidung
LEMBAR PENILAIAN
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SEMPROT HIDUNG
No Komponen Dilakukan
Ya tidak
A Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien /
menghitung dosis obat *)
2 Mencuci tangan *)
3 Memeriksa Ulang identitas pasien *)
4. Menempatkan alat di dekat pasien
B Tahap Orientasi
1 Menyapa dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan
3 Menjelaskan prosedur tindakan
4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien
C Tahap Kerja
1 Mencuci tangan
2 Menjaga privaci pasien
3 Mengatur posisi pasien *)
4 Memegang ujung wadah tepat dibawah nares
5 Menginstruksikan klien untuk menarik napas *)
6 Menyemprotan masuk ke dalam jalan saluran hidung
sesuai dosis *)
7 Mempertahankan posisi kepala tetap tengadah ke
belakang  selama  5 menit *)
8 Tawarkan tisu wajah untuk mengeringkan hidung yang
berair
D Tahap Terminasi
1 Berpamitan kepada pasien
2 Merapikan pasien dan membereskan peralatan
3 Mencuci tangan
4 Mendokumentasikan tindakandan respon pasien
selama tindakan *).
E Penampilan Selama Tindakan
1 Tenang
2 Menjaga Keamanan Pasien
3 Merespon reaksi pasien dengan baik
Keterangan *) harus dilakukan
Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau
tidak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Kriteria Penilaian :
Kompeten/Lulus	 : Jika semua langkah prosedur
dikerjakan dengan benar
Kompeten /lulus dengan perbaikan	 : Jika ada salah satu langkah selain
yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan.
Anda harus melakukan penilaian ulang
untuk mencapai kriteria lulus/kompeten
Tidak kompeten/tidak lulus	 : Jika ada langkah yang harus dikerjakan
tidak dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan
berlatih sebelum melakukan penilaian
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 6 : Format penilaian prosedur pemberian obat tetes hidung
				
LEMBAR PENILAIAN
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT TETES HDUNG
No Komponen Dilakukan
Ya tidak
A Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien.
2 Mencuci tangan
3 Menempatkan alat di dekat pasien
B Tahap Orientasi
1 Menyapa dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan
3 Menjelaskan prosedur tindakan
4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien
C Tahap Kerja
1 Mencuci tangan
2 Menjaga privaci pasien
3 Mengatur posisi pasien *)
4 Instruksikan klien untuk bernapas melalui mulut *)
5 Berikan tetesan obat  sesuai dengan dosis pada tiap
lubang hidung *)
6 Mempertahankan posisi kepala tetap tengadah ke
belakang  selama  5 m *)
7 Tawarkan tisu wajah untuk mengeringkan hidung yang
berair
D Tahap Terminasi
1 Berpamitan kepada pasien
2 Merapikan pasien dan membereskan peralatan
3 Mencuci tangan
4 Mendokumentasikan tindakandan respon pasien selama
tindakan *)
E Penampilan Selama Tindakan
1 Tenang
2 Menjaga Keamanan Pasien *)
3 Merespon reaksi pasien dengan baik
Keterangan *) harus dilakukan
Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau
tidak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Kriteria Penilaian :
Kompeten/Lulus			 : Jika semua langkah prosedur dikerjakan
dengan benar
Kompeten /lulus dengan perbaikan	 : Jika ada salah satu langkah selain
yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan.
Anda harus melakukan penilaian ulang
untuk mencapai kriteria lulus/kompeten
Tidak kompeten/tidak lulus		 : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak
dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 7 : Format penilaian prosedur terapi inhalasi : Nebulizer
PENILAIAN PROSEDUR
PEMBERIAN TERAPI INHALASI NEBULIZER
No ASPEK YANG DINILAI DILAKUKAN
YA TIDAK
A Tahap Pra Interaksi    
1 Melakukan verifikasi program pengobatan
klien.
   
2 Mencuci tangan    
3 Menempatkan alat di dekat pasien    
B Tahap Orientasi    
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien    
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga/klien
   
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
   
C Tahap kerja    
1 Menjaga privacy pasien    
2 Mengatur pasien dalam posisi duduk    
3 Menempatkan meja/troly di depan pasien yang
berisi set nebulizer
   
4 Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai
takaran*)
   
5 Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
*)
   
6 Memasukkan obat sesuai dosis *)    
7 Memasang masker pada pasien *)    
8 Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien
nafas dalam sampai obat habis *)
   
9 Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue    
D Tahap Terminasi    
1 Melakukan evaluasi tindakan    
2 Berpamitan dengan klien    
3 Membereskan  alat-alat    
4 Mencuci tangan    
5 Mendokumentasikan tindakandan respon
pasien selama tindakan *)
   
E Penampilan Selama Tindakan
1 Tenang
2 Menjaga Keamanan Pasien
3 Merespon reaksi pasien dengan baik
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Keterangan *) harus dilakukan
Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau
tidak.
Kriteria Penilaian :
Kompeten/Lulus	 : Jika semua langkah prosedur dikerjakan
dengan benar.
Kompeten /lulus dengan perbaikan	 : Jika ada salah satu langkah selain
yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan.
Anda harus melakukan penilaian ulang
untuk mencapai kriteria lulus/kompeten
Tidak kompeten/tidak lulus		 : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak
dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 8 : Format Penilaian prosedur pemberian obat / makanan cair melalui
NGT
LEMBAR PENILAIAN PROSEDUR :
PEMBERIAN OBAT / MAKANAN CAIR MELALUI SELANG NASO GASTRIK
No Komponen Dilakukan
Ya tidak
A Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien/
menghitung dosis obat *)
2 Mencuci tangan *)
3 Menempatkan alat di dekat pasien
B Tahap Orientasi
1 Menyapa dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan
3 Menjelaskan prosedur tindakan
4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien
C Tahap Kerja
1 Mencuci tangan
2 Menjaga privaci pasien
3 Mengatur posisi pasien *
4 Memeriksa penempatan selang apakah pada tempatnya
*)
5 Menuuangkan obat ke dalam tabung suntik tanpa
pendorong *)
6 Melepaskan klem, dan membiarkan obat mengalir masuk
sebagaimana mestinya *)
7 Membilas selang dengan 50 ml air (lihat kepada peraturan
yang tersedia untuk jumlah yang tepat)*)
8 Mengeklem tabung dan angkat tabung suntik *)
D Tahap Terminasi
1 Berpamitan kepada pasien
2 Merapikan pasien dan membereskan peralatan
3 Mencuci tangan
4 Mendokumentasikan tindakan dan respon pasien
selama tindakan *)
E Penampilan Selama Tindakan
1 Tenang
2 Menjaga Keamanan Pasien
3 Merespon reaksi pasien dengan baik
Keterangan *) harus dilakukan
Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau
tidak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Kriteria Penilaian :
Kompeten/Lulus	 : Jika semua langkah prosedur dikerjakan
dengan benar
Kompeten /lulus dengan perbaikan	 : Jika ada salah satu langkah selain
yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan.
Anda harus melakukan penilaian ulang
untuk mencapai kriteria lulus/kompeten
Tidak kompeten/tidak lulus		 : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak
dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 9 : Format penilaian prosedur Mencampur Insulin
FORMAT PENILAIAN
PROSEDUR MENCAMPUR INSULIN
No Komponen Dilakukan
Ya tidak
A PERSIAPAN
1 Menyiapkan suplai dan peralatan yang dibutuhkan *)
2 Memeriksa keakuratan dan kelengkapan setiap kartu,
format, atau huruf cetak nama obat berdasarkan
program pengobatan yang ditulis dokter *)
3 Memeriksa nama klien dan nama, dosis, rute pemberian,
dan waktu pemberian obat *)
B PELAKSANAAN
1 Mencuci tangan *)
2 Memutar setiap botol insulin secara gantle diiatas
telapak tangan agar isi insulin merata*)
3 Mengusap tutup botol dengan alcohol
4 Menginjeksi udara ke dalam NPH insulin, (jumlah
udara yang dimasukkan ke dalam botol sesuai
dengan dosis unit yang diperlukan)*)
5 Menginjeksikan udara 10 unit ke dalam botol insulin
reguler. Jumlah udara yang diinjeksikan harus sama
dengan dosis insulin yang diberikan*)
6 Menghisap 10 unit insulin reguler Pastikan bahwa tidak
ada udara dalam spuit, selalu hisap dahulu insulin yang
mempunyai masa kerja lebih pendek*)
7 Hisap 2 unit insulin NPH dengan spuit yang telah berisi
insulin reguler 10 unit *)
8 Menjaga agar jangan sampai insulin reguler terinjeksi ke
botol insulin NPH.
C Tahap Terminasi
1 Membereskan peralatan , Letakkan ampul yang pecah di
wadah khusus untuk bahan gelas *)
2 Mencuci tangan
3 Mendokumentasi
D Penampilan Selama Tindakan
1 Tenang
2 Menjaga Keamanan Perawat
Keterangan *) harus dilakukan
Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau
tidak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Kriteria Penilaian :
Kompeten/Lulus	 : Jika semua langkah prosedur dikerjakan
dengan benar.
Kompeten /lulus dengan perbaikan	 : Jika ada salah satu langkah selain
yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan.
Anda harus melakukan penilaian ulang
untuk mencapai kriteria lulus/kompeten
Tidak kompeten/tidak lulus		 : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak
dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 10 : Format penilaian Mengajarkan pemakaian MDI kepada pasien
FORMAT PENILAIAN
PROSEDUR MENGAJARKAN PENGGUNAAN MDI
No Komponen Dilakukan
Ya tidak
A Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien*)
2 Mencuci tangan
3 Menempatkan alat di dekat pasien
B Tahap Orientasi
1 Menyapa dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan
3 Menjelaskan prosedur tindakan
4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien
C Tahap Kerja
1 Mencuci tangan *)
2 Menjaga privaci pasien
3 Mengatur posisi pasien
Menjelaskan dan mendemonstrasikan prosedur MDI :
4 a.	 memasang tromol dengan pas pada inhaler*)
b.	 melepas tutup dan memegang inhaler dalam
posisi tegak dengan ibu jari dan dua jari pertama*)
c.	 Mengocok inhaler*)
d.	 Mengatur posisi inhaler*)
e.	 menekaninhalerkebawahmulutuntukmelepaskan
obat (satu tekanan) sambil menghirupnya dengan
perlahan *)
f.	 menganjurkan bernapas perlahan selama dua
sampai tiga detik dan menahan nafas selama
sekitar 10 detik *)
g.	 Melepas tromol obat dan membersihkan inhaler
di dalam air hangat*)
h.	 Mengajarkan klien untuk mengukur jumlah obat
yang tersisa dalam tromol ke dalam mangkuk
besar berisi air*)
5 Memberi kesempatan pasien untuk bertanya*)
6 Menjawab pertanyaan pasien dengan benar*)
7 Melakukan evaluasi dengan meminta klien
mendemonstrasikan penggunaan inhaler dan
menjelaskan jadwal obat *)
D Tahap Terminasi
1 Berpamitan kepada pasien
2 Merapikan pasien dan membereskan peralatan
3 Mencuci tangan
4 Mendokumentasika tindakan dan respon pasien
terhadap tindakan
E Penampilan Selama Tindakan
1 Tenang
2 Menjaga Keamanan Pasien
3 Merespon reaksi pasien dengan baik
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Keterangan *) harus dilakukan
Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau
tidak.
Kriteria Penilaian :
Kompeten/Lulus	 : Jika semua langkah prosedur dikerjakan
dengan benar
Kompeten /lulus dengan perbaikan	 : Jika ada salah satu langkah selain
yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan.
Anda harus melakukan penilaian ulang
untuk mencapai kriteria lulus/kompeten
Tidak kompeten/tidak lulus		 : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak
dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lampiran 11 : Format Penilaian prosedur pendidikan kesehatan tentang injeksi
insulin
FORMAT PENILAIAN
PROSEDUR PENDIDIKAN KESEHATAN INJEKSI INSULIN
No Komponen Dilakukan
Ya tidak
A Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien*)
2 Mencuci tangan *)
3 Menempatkan alat di dekat pasien
B Tahap Orientasi
1 Menyapa dan memperkenalkan diri *)
2 Menjelaskan tujuan
3 Menjelaskan prosedur tindakan *)
4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien
C Tahap Kerja
1 Mengatur kenyamana pasien
2 Menanyakan apakah pasien sudah tahu tentang injeksi
Insulin dengan bena*)
3 Menjelaskan Cara penyimpanan insulin di dalam lemari
es/pendingin *)
4 Menjelaskan dosis insulin yang didapat dan waktu
penyuntikan insulin*)
5 Mendemonstrasikan cara pemakaian botol dan alat
injeksi*)
6 Menjelaskan daerah-daerah pada tubuh yang dapat
digunakan sebagai tempat absorbsi insulin *)
7 Mengjarkan klien untuk penanganan hipoglikemi
dengan menyediakan permen atau gula
8 Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
9 Menjawab pertanyaan dengan benar
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut
3 Membereskan peralatan
4 Mencuci tangan
E Penampilan Selama Tindaka
1 Tenang
2 Menjaga Keamanan Pasien
3 Merespon reaksi pasien dengan baik
Keterangan *) harus dilakukan
Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau
tidak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Kriteria Penilaian :
Kompeten/Lulus	 : Jika semua langkah prosedur dikerjakan
dengan benar
Kompeten /lulus dengan perbaikan	 : Jika ada salah satu langkah selain
yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan.
Anda harus melakukan penilaian ulang
untuk mencapai kriteria lulus/kompeten
Tidak kompeten/tidak lulus		 : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak
dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian

More Related Content

What's hot

Modul 1 pedoman praktik lab
Modul 1   pedoman praktik labModul 1   pedoman praktik lab
Modul 1 pedoman praktik labpjj_kemenkes
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktekpjj_kemenkes
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik pjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face MaskProsedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Maskpjj_kemenkes
 
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iiM5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iipjj_kemenkes
 
Panduan manual pengalaman belajar lapangan 2014-1
Panduan manual pengalaman belajar lapangan  2014-1Panduan manual pengalaman belajar lapangan  2014-1
Panduan manual pengalaman belajar lapangan 2014-1Sirajamaspul Bambapuang
 
Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1pjj_kemenkes
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oralpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Modul 1 pedoman praktik lab
Modul 1   pedoman praktik labModul 1   pedoman praktik lab
Modul 1 pedoman praktik lab
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktek
 
Modul 3 kdk ii
Modul 3 kdk iiModul 3 kdk ii
Modul 3 kdk ii
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
 
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face MaskProsedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
 
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iiM5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
 
Panduan manual pengalaman belajar lapangan 2014-1
Panduan manual pengalaman belajar lapangan  2014-1Panduan manual pengalaman belajar lapangan  2014-1
Panduan manual pengalaman belajar lapangan 2014-1
 
Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1
 
Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
 
Modul 4 kdk ii
Modul 4 kdk iiModul 4 kdk ii
Modul 4 kdk ii
 

Viewers also liked

Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanYuli Thamrin
 
Penilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTAPenilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTApjj_kemenkes
 
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Ida Part II
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanindah puspa pratiwi
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im4nakmans4
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)Pristiadi Utomo
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obatpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (9)

Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
 
Penilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTAPenilaian Proposal dan Hasil LTA
Penilaian Proposal dan Hasil LTA
 
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatan
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
 

Similar to OBAT HIDUNG

M6 kb3 tindakan pemberian obat non medikasi,oksigenasi,dan fisioterapi dada...
M6 kb3   tindakan pemberian obat non medikasi,oksigenasi,dan fisioterapi dada...M6 kb3   tindakan pemberian obat non medikasi,oksigenasi,dan fisioterapi dada...
M6 kb3 tindakan pemberian obat non medikasi,oksigenasi,dan fisioterapi dada...ppghybrid4
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhansuhardihardi14
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infuspjj_kemenkes
 
KDK III Modul 4 Kb 1
KDK III Modul 4 Kb 1KDK III Modul 4 Kb 1
KDK III Modul 4 Kb 1pjj_kemenkes
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infuspjj_kemenkes
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infuspjj_kemenkes
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizerpjj_kemenkes
 
KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3pjj_kemenkes
 
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)pjj_kemenkes
 
KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2pjj_kemenkes
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTpjj_kemenkes
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasapjj_kemenkes
 
KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2pjj_kemenkes
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
MELAKUKAN NURSING INTERVENTION
 MELAKUKAN NURSING INTERVENTION MELAKUKAN NURSING INTERVENTION
MELAKUKAN NURSING INTERVENTIONpjj_kemenkes
 
MELAKUKAN NURSING INTERVENTION
MELAKUKAN NURSING INTERVENTIONMELAKUKAN NURSING INTERVENTION
MELAKUKAN NURSING INTERVENTIONpjj_kemenkes
 

Similar to OBAT HIDUNG (20)

M6 kb3 tindakan pemberian obat non medikasi,oksigenasi,dan fisioterapi dada...
M6 kb3   tindakan pemberian obat non medikasi,oksigenasi,dan fisioterapi dada...M6 kb3   tindakan pemberian obat non medikasi,oksigenasi,dan fisioterapi dada...
M6 kb3 tindakan pemberian obat non medikasi,oksigenasi,dan fisioterapi dada...
 
PEDOMAN_KONSELING.pdf
PEDOMAN_KONSELING.pdfPEDOMAN_KONSELING.pdf
PEDOMAN_KONSELING.pdf
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infus
 
KDK III Modul 4 Kb 1
KDK III Modul 4 Kb 1KDK III Modul 4 Kb 1
KDK III Modul 4 Kb 1
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infus
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infus
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
 
KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3
 
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
 
KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGT
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasa
 
KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
 
MELAKUKAN NURSING INTERVENTION
 MELAKUKAN NURSING INTERVENTION MELAKUKAN NURSING INTERVENTION
MELAKUKAN NURSING INTERVENTION
 
MELAKUKAN NURSING INTERVENTION
MELAKUKAN NURSING INTERVENTIONMELAKUKAN NURSING INTERVENTION
MELAKUKAN NURSING INTERVENTION
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

OBAT HIDUNG

  • 1.
  • 2. No Kode : Keperawatan/................/............./2013 MODUL PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 02 PENGGOLONGAN OBAT Penulis: SITI LESTARI, MN PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN Pusdiklatkes Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2013
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Daftar Isi Daftar Isi..............................................................................................................................................1 Pendahuluan......................................................................................................................................2 Kegiatan Belajar 1 : Pemberian Obat Saluran Pernafasan................................................4 Kegiatan Belajar 2 : Pemberian Obat Saluran Pencernakan.........................................17 Kegiatan Belajar 3 : Pemberian Obat Hormonal.................................................................24 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Perawat bukan satu-satunya pihak yang memikul tanggungjawab untuk pemberian obat. Dokter dan ahl farmasi memainkan peranan kunci dalam menjamin obat yang benar diberikan kepada klien. Namun perawat yang memberi obat memikul tanggungjawab dan akuntabilitas untuk keakuratan pmberian obat. Agar dapat memberikan obat secara akurat, perawat hendaknya mempelajari tentang rute pemberian obat-obatan, berdasarkan penggolongan obat, misalnya obat yang bekerja terhadap saluran pernafasan memiliki rute khusus dalam pemberiannya, Demikian juga dengan hormonal .Selanjutnya, beberapa rute pemberian obat memiliki kharakteristik tersendiri, misalnya rute obat SC untuk Insulin memiliki perhitungan tersendiri. Oleh karena itu perawat harus benar-benar memahami bagaimana penghitungan dosis obat dengan benar. Modul ini di kemas dalam tiga kegiatan belajar dan seluruhnya diberi alokasi waktu 7 jam. Tiga kegiatan tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut : - Kegiatan Belajar 1 : Pemberian Obat Saluran Pernafasan - Kegiatan Belajar 2 : Pemberian Obat Saluran Pencernakan - Kegiatan Belajar 3: Pemberian Obat Hormonal (Insulin) Setelah mempelajari modul ini, saudara akan dapat ; 1) Melakukan pemberian obat melalui nebulizer, MDI, tetes dan semprot hidung 2) Menghitung kebutuhan nutrien pasien dengan NGT 3) Memberikan obat dan nutrien melalui selang NGT, 4) Memberika penyuluhan pengobatan pasien DM. Kompetensi tersebut diperlukan bagi saudara sebagai ahli madya keperawatan yang memiliki peran penting dalam melaksanakan tindakan pengobatan sebagai hasil kolabrasi dengan tenaga kesehatan lainnya. Dalammoduliniandadimintauntukbanyakmembacasecaramandiriataubersama teman-teman untuk mendapatkan gambaran dan penguasaan yang lebih mendalam dan luas tentang konsep dasar famakologi, farmakodinamik, farmakokinetik, penghitungan dosis dan Peran kolaboratif perawat dalam pelaksanaan prinsip farmakologi . Agar Anda dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik maka sebaiknya ikuti petunjuk-petunjuk
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan dibawah ini. 1. Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat dan tidak perlu tergesa- gesa. 2. Kerjakan soal-soal atau latihan yang Anda temukan dan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada pada modul ini. 3. Pelajari sekali lagi uraiannya, terutama pada bagian yang kurang Anda pahami, kemudian praktekkan setiap tindakan sesuai dengan petunjuk. 4. Lakukan dengan sungguh-sungguh setiap aktifitas termasuk praktek dan yang terpenting adalah anda mengerjakan dan mendiskusikannya dengan teman- teman di kelompok atau bila perlu minta bantuan pada senior anda. 5. Siapkan kertas, pensil dan alat tulis lain yang anda butuhkan selama Anda mempelajari modul ini. Yakinlah bahwa Anda akan mampu menyelesaikan seluruh materi dalam modul ini dengan baik. Selamat belajar, semoga sukses!
  • 6. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar I Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan mampu memberikan obat yang bekerja pada sistem pernafasan. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan tentang : a. Melakukan pemberian obat tetes hidung dan semprot hidung b. Melakukan pemberian Obat Inhalasi Pemberian Obat Saluran Pernapasan POKOKMateri 1. Pemberian Obat Tetes dan Semprot Hidung 2. Inhalasi
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Uraian Materi 1. Pemberian Obat Tetes dan Semprot hidung Pasien yang mengalami perubahan sinus hidung dapat diberikan obat semprot atau tetes hidung. Bentuk obat nasal yang sering diberikan dokter adalah semprot atau tetes dekongestan yang dapat meredakan sumbatan. Klien harus diperingatkan untuk menghindari penggunaan obat yang berlebihan karena hal tersebut dapat memicu efek berulang yang akan memperburuk hidung yang tersumbat. Akan lebih mudah ketika pasien menyemprotkan sendiri obatnya. Dengan posisi tertentu , obat akan lebih efektif dan mencapai sasaran ( lihat gambar dibawah). Akan tetapi bila pasien tidak bisa melakukannya sendiri, langkah yang harus dilakukan perawat dalam memberikan obat tetes dan semprot hidung dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Tabel 1 : Cara Memberikan Tetes dan Semprot Hidung Langkah Rasional 1. Periksa program obat dari dokter, meliputi nama klien, nama obat, konsentrasi larutan, jumlah tetesan, dan waktu pemberian obat Memastikan pemberian obat yang aman dan tepat 2. Merujuk pada catatan medis untuk menentukan sinus mana yang boleh diobati Akan mempengaruhi posisi yang akan klien ambil selama obat dimasukkan 3. Cuci tangan Mengurangi penularan infeksi 4. Siapkan peralatan dan suplai: a. Obat yang disiapkan dengan alat tetes yang bersih b. Kartu, format, atau huruf cetak nama obat c. Bantal kecil (bila perlu) d. Tisu wajah e. Kain lap (bila perlu) Alat tetes atau aplikator tidak perlu steril, tetapi harus bersih Digunakan dalam mengatur posisi klien Digunakan untuk membersihkan nares 5. Periksa identifikasi klien dengan membaca gelang identifikasi dan menanyakan nama klien Memastikan klien yang menerima obat benar 6. Kenakan sarung tangan. Inspeksi kondisi hidung dan sinus. Palpalasi adanya nyeri tekan pada sinus. Temuan menjadi dasar untuk memantau efek obat. Rabas akan menganggu absorpsi obat 7. Jelaskan prosedur tentang pengaturan posisi dan sensasi yang akan timbul, misalnya rasa terbakar atau tersengat pada mukosa atau sensasi tersedak ketika obat menetes ke dalam tenggorok Membantu mengurangi kecemasan 8. Atur suplai dan obat di sisi tempat tidur Memastikan prosedur berlangsung lancar dan teratur
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9. Instruksikan klien untuk menghembuskan udara, kecuali dikontraindikasikan (mis. Risiko peningkatan tekanan intrakranial atau hidung berdarah) Mengeluarkan mukus dan sekresi yang dapat menghambat distribusi obat a) Sinus frontal dan maksilaris- tekuk ke belakang di atas pinggiran tempat tidur atau kepala ditengokkan ke sisi yang akan diobati Sangga kepala klien dengan tangan tidak dominan a. Instruksikan klien untuk bernapas melalui mulut b. Pegang alat tetes 1 cm di atas nares dan masukkan jumlah tetesan yang diinstruksikan melalui garis tengah tulang ethmoid. c. Minta klien berbaring terlentang selama lima menit d. Tawarkan tisu wajah untuk mengeringkan hidung yang berair (ingusan), tetapi peringtakan klien untuk tidak menghembuskan napas dari hidung selama beberapa menit Posisi ini memberi akses ke saluran hidung Posisi memungkinkan obat mengalir ke sinus yang terganggu.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10. Memberi semprotan hidung. a. Bantu klien berbaring terlentang b. Atur posisi kepala yang tepat: a) Tekuk kepala klien ke belakang b) Sangga kepala klien dengan tangan tidak dominan c) Untuk anak-anak, jaga kepala dalam posisi tegak c. Pegang ujung wadah tepat dibawah nares d. Instruksikan klien untuk menarik napas ketika semprotan masuk ke dalam jalan saluran hidung b) Sinus frontal dan maksilaris- tekuk ke belakang di atas pinggiran tempat tidur atau kepala ditengokkan ke sisi yang akan diobati Sangga kepala klien dengan tangan tidak dominan e. Instruksikan klien untuk bernapas melalui mulut f. Pegang alat tetes 1 cm di atas nares dan masukkan jumlah tetesan yang diinstruksikan melalui garis tengah tulang ethmoid. Mencegah otot leher meregang Mengurangi peluang tetesan nasal teraspirasi ke dalam trakea dan paru. Mencegah kontaminasi alat tetes. Memasukkan obat ke tulang ethmoid memfasilitasi distribusi obat ke mukosa hidung Mencegah kehilangan obat sebelum waktunya melalui nares Memungkinkan jumlah obat yang diabsorpsi maksimal
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11. Memberi semprotan hidung. e. Bantu klien berbaring terlentang f. Atur posisi kepala yang tepat: d) Tekuk kepala klien ke belakang e) Sangga kepala klien dengan tangan tidak dominan f) Untuk anak-anak, jaga kepala dalam posisi tegak g. Pegang ujung wadah tepat dibawah nares h. Instruksikan klien untuk menarik napas ketika semprotan masuk ke dalam jalan saluran hidung Posisi memberi akses ke saluran hidung Posisi memungkinkan obat mencapai saluran hidung Mencegah peregangan otot leher Mencegah semprot tertelan Posisi menjadi akses terbaik bagi semprot untuk mencapai saluran hidung Meningkatkan jumlah obat yang mencapai saluran hidung maksimal 12. Bantu klien mengambil posisi yang nyaman setelah diabsorpsi Mengembalikan rasa nyaman 13. Lepas sarung tangan dan buang supali yang kotor dalam wadah yang tepat. Cuci tangan Mempertahankan lingkungan yang rapi dan teratur. Mengurangi penularan mikroorganisme 14. Catat pemberian obat, termasuk nama obat, jumlah tetesan, lubang hidung yang dimasukkan obat, dan waktu pemberian obat Pencatatan yang tepat pada waktunya mencegah kesalahan dalam pemberian obat (mis. Pengulangan pemberian dosis obat) 15. Observasi adanya efek samping pada klien selama 15 sampai 30 menit setelah obat diberikan Obat yang diabsorpsi melalui mukosa dapat menimbulkan reaksi sistemik Nah, pengobatan tersebut biasanya dilakukan pada penderita sinusitis atau rhinitis. Sekarang bagaimana dengan penderita asma atau Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)? Sudahkah saudara tahu ?. ya , dengan terapi inhalasi. Sekarang kita akan membahas terapi inhalasi. Ada yang sudah tahu, apa therapi inhalasi itu ? Baiklah kita akan sama-sama membahas hal tersebut
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1. Terapi Inhalasi Terapi inhalasi adalah terapi yang menggunakan uap hasil dari mesin Nebulizer. Uap air yang sudah bercampur dengan obat ini dipercaya dapat langsung mencapai daerah di saluran pernapasan, sehingga obat yang dibawa lebih efektif mengatasi masalah pada daerah tersebut Terapi inhalasi dianjurkan diberikan kepada penderita asma, penderita alergi saluran pernapasan, atau penderita batuk pilek dengan slem atau lendir berlebihan. jenis obat yang sering digunakan dalam terapi inhalasi: untuk memperbesar saluran napas, mengencerkan lendir/slem, serta antialergi. Ketiga jenis obat ini mempunyai ukuran molekul yang berbeda, sehingga pemilihan alat Nebulizer harus disesuaikan. Ada beberapa cara dalam terapi inhalasi, yaitu (1) inhaler dosis terukur (MDI, metered dose inhaler), (2) penguapan (gas powered hand held nebulizer), (3) inhalasi dengan intermitten positive pressure breathing (IPPB), serta (4) pemberian melalui intubasi pada pasien yang menggunakan ventilator. Mengingat begitu banyak cara yang dapat digunakan, pada modul ini hanya akan kita bahas tentang nebulizer dan MDI karena kedua terapi tersebut sangat lazim di lakukan. a. Nebulizer Cara ini digunakan dengan memakai disposible nebulizer mouth piece dan pemompaan udara (pressurizer) atau oksigen. Larutan nebulizer diletakan di dalam nebulizer chamber. Cara ini memerlukan latihan khusus dan banyak digunakandirumahsakit.Keuntungandengancarainiadalahdapatdigunakan dengan larutan yang lebih tinggi konsentrasinya dari MDI. Kerugiannya adalah hanya 50 – 70% saja yang berubah menjadi aerosol, dan sisanya terperangkap di dalam nebulizer itu sendiri. Jumlah cairan yang terdapat di dalam hand held nebulizer adalah 4 cc dengan kecepatan gas 6 – 8 liter/menit. Biasanya dalam penggunaannya digabung dalam mukolitik (asetilsistein) atau natrium
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan bikarbonat. Untuk pengenceran biasanya digunakan larutan NaCl. Cara menggunakannya yaitu: Buka tutup tabung obat, masukan cairan obat ke dalam alat penguap sesuai dosis yang ditentukan à gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien). Tekan tombol “on” pada nebulizer à jika memakai masker, maka uap yang keluar dihirup perlahan-lahan dan dalam inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habismasker. Bila memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran aerosol ditekan sewaktu inspirasi, hirup uap yang keluar perlahan-lahan dan dalam. Hal ini dilakukan berulang- ulang sampai obat habis (10 – 15 menit). Beberapa contoh jenis nebulizer antara lain: Simple nebulizer; Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8 mikron. Biasanya tipe ini mempunyai tabel dan paling banyak dipakai di rumah sakit. Beberapa bentuk jet nebulizer dapat pula diubah sesuai dengan keperluan, sehingga dapat digunakan pada ventilator dan IPPB, dimana dihubungkan dengan gas kompresor. Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang tinggi, sehingga dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang bervolume tinggi, yakni mencapai 6 cc/menit dengan partikel yang uniform. Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi, seperti bronkospasme dan dispnoe. Oleh karena itu alat ini hanya dipakai secara intermiten, yakni untuk menghasilkan sputum dalam masa yang pendek pada pasien dengan sputum yang kental.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan b. MDI (Metered Dose Inhalation) Inhaler dosis terukur atau lebih sering disebut MDI diberikan dalam bentuk inhaler aerosol dengan/tanpa spacer dan bubuk halus (dry powder inhaler). Pada umumnya digunakan pada pasien yang sedang berobat jalan dan jarang dipergunakan di rumah sakit. Cara ini sangat mudah dan dapat dibawa kemana-mana oleh pasien, sehingga menjadi pilihan utama pagi penderita asma. MDI terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian kotak yang mengandung zat dan bagian mouthpiece. Bila bagian kotak yang mengandung zat ini dibuka (ditekan), maka inhaler akan keluar melalui mouthpiece. Cara Menggunakan Metered-Dose Inhaler 1. Tinjau kembali program obat dari dokter, termasuk nama klien, nama obat, jumlah inhalasi, dan waktu pemberian. 2. Kaji kemampuan klien memegang dan menggunakan inhaler. 3. Kaji jadwal obat dan jumlah inhalasi yang diresepkan untuk setiap dosis. 4. Minta klien menyiapkan peralatan dan suplai: a. MDI dan tromol obatnya (canister) b. Tisu basah (bila perlu)
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan c. Baskom cuci atau rendam dengan air hangat. d. Serbet kertas. 5. Instruksikan klien untuk tetap berada dalam lingkungan yang nyaman dengan duduk di kursi di ruang rumah sakit atau di meja dapur rumah. 6. Biarkan klien menggunakan inhaler dan tromolnya. Jelaskan dan demonstrasikan cara memasang tromol dengan pas pada inhaler 7. Jelaskan ukuran dosis (metered dose) dan peringatkan klien tentang penggunaan inhaler yang berlebihan, termasuk efek samping obat. 8. Jelaskan langkah yang digunakan untuk memberikan dosis obnat yang dihirup. (Demonstrasikan langkah tindakan, jika memungkinkan). a. Lepas tutup dan pegang inhaler dalam posisi tegak dengan ibu jari dan dua jari pertama. b. Kocok inhaler c. Tekuk kepala sedikit ke belakang dan hembuskan napas d. Atur posisi inhaler dengan salah satu cara berikut: a) Buka mulut dengan inhaler berjarak 0,5 sampai 1 cm dari mulut b) PILIHAN: sambungkan pengatur jarak (spacer) ke bagian mulut inhaler c) Tempatkan bagian mulut inhaler atau spacer di dalam mulut. e. Tekan inhaler ke bawah mulut untuk melepaskan obat (satu tekanan) sambil menghirupnya dengan perlahan. f. Bernapas perlahan selama dua sampai tiga detik g. Tahan nafas selama sekitar 10 detik h. Ulangi tekanan sesuai program, tunggu satu menit diantara tekanan. 9. Jika yang diresepkan dua obat inhalasi, tunggu 5 sampai 10 menit
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan diantara inhalasi atau sesuai program dokter. 10. Jelaskan bahwa klien dapat merasakan seperti menelan di dalam tenggorok akibat droplet obat pada faring atau lidah 11. Instruksikan klien untuk melepas tromol obat dan membersihkan inhaler di dalam air hangat. 12. Ajarkan klien untuk mengukur jumlah obat yang tersisa dalam tromol ke dalam mangkuk besar berisi air. 13. Tanyakan klien apakah memiliki pertanyaan 14. Minta klien mendemonstrasikan penggunaan inhaler dan menjelkaskan jadwal obat. 15. Instruksikan klien untuk tidak mengulangi inhalasi sebelum jadwal dosis berikutnya. 16. Jelaskan dalam catatan perawat isi ketrampilan yang diajarkan dan kemampuang klien melaksanakannya.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1. Pemberian obat tetes dan semprot berrtuuan mengurangi udema mukosa hidung dengan jalan vasokonstriksi. Pemberian obat tersebut harus dibatasi karna efek yang merusak mukosa hidung sehingga akan beraibat lebih buruk 2. Terapi inhalasi adalah pemberian obat ke dalam saluran napas dengan cara inhalasi. Terapi inhalasi merupakan satu teknik pengobatan penting dalam proses pengobatan penyakit respiratori (saluran pernafasan) akut dan kronik. Obat/zat yang biasanya digunakan secara aerosol pada umumnya adalah beta 2 simpatomimetik, kortikosteroid, antikolinergik, dan antihistamin. Bahaya iritasi saluran napas dan terjadinya bronkospasme serta reaksi hipersensitivitas (obat atau vehikulum) dapat terjadi pada penggunaan terapi ini 3. Terapi inhalasi dapat menghantarkan obat langsung ke paru- paru untuk segera bekerja. Dengan demikian, efek samping dapat dikurangi dan jumlah obat yang perlu diberikan adalah lebih sedikit dibanding cara pemberian lainnya. Rangkuman
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Tugas Mandiri No Prosedur 1 Mendemonstarsikan pemberian obat inhalasi dengan MDI 2 Mendemonstarsikan pemberian obat inhalasi dengan Nebulizer 3 Mendemonstarsikan pemberian obat tetes hidung 1. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok 2. Tiga kelompok pertama mendemonstrasikan beberapa prosedur sesuai ketentuan ( lihat tabel dibawah) dan 3 kelompok terakhir melakukan observasi dan penilaian berdasarkan standart yang ada. 3. Lakukan secara bergantian sampai semua melakukan ke 3 prosedur tersebut Mintalah nilai pada Tutor Anda kemudian diskusikan hal-hal yang belum Anda kuasai bersamanya. Jawaban Anda akan dinilai berdasarkan jumlah benar kata kunci dari pemecahan masalah kasus di atas. Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan / kompetensi , Anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bilai Anda belumkompeten/belumlulus maka Anda harus mengulang kegiatan sub modul pokok ini terutama bagian yang belum dikuasai Umpan Balik
  • 19. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar II Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan mampu memberikan obatyangbekerjapadasistempencernakan. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan ten- tang: pelajari tentang : a. Melakukan pemberian obat melalui sonde b. Menghitung kebutuhan makanan / obat melalui nasogastric Tube Saudara, pada kegiatan belajar 2 ini saudara akan mempelajari tentang : 1. Pemberian obat melalui sonde / nasogastric tube 2. Perhitungan kebutuhan makanan / obat melalui nasogastric tube Memberian Obat Saluran Pencernakan
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1. Perhitungan kebutuhan makanan / obat melalui nasogastric tube. Jika klien tidak bisa makan makan makanan atau minuman cairan melalui mulut, maka mereka mungkin menerima nutrien melalui selang naso gastrik tube (NGT). Nutrien yang diberikan melalui selang tersebut berbentuk larutan dan proses pemberiannya disebut pemberian makanan melalui selang. Ketika memulai pemberian makanan melalui selang, biasanya makanan diencerkan dengan air untuk mencegah diare akibat kayanya larutan. Pengenceran makanan melalui selang diminta dalam bentuk prosentase. Toleransi klien terhadap makanan melalui selang akan lebih baik jika pemberian makanan dimulai dengan kekuatan yang rendah dan konsentrasinya perlahan-lahan ditingkatkan. Prosentase suatu cairan menunjukkan kekuatan cairan tersebut. Larutan makanan melalui selang seperti Ensure, Ensure Plus, Osmolite, Isomil dianggap sebagai 100%. Untuk menentukan jumlah (mL) dalam larutan yang akan diberikan dapat dipakai metode rumus dasa dan rasio proporsi dengan perubahan sebagai berikut : 1. Rumus dasar Rumus dasar mudah untuk diingat dan lebih sering dipakai dalam penghitungan dosis obat adalah x V=A Dimana : D adalah presentase yang diinginkan H adalah kekuatan larutan ditangan, yairu 100% V adalah Volume total yang diinginkan A adalah jumlah larutan yang tidak diketahui
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Contoh : Rasio dan Proporsi Metode rasio dan proporsi Dimana : D adalah presentase yang diinginkan H adalah kekuatan larutan ditangan, yairu 100% V adalah Volume total yang diinginkan x adalah jumlah larutan yang tidak diketahui Contoh Seorang pasien mendapat Isomil , 200 mL dari larutan 30% 4 kali sehari. Hitung berapa banyak Ensure dan air diperlukan untuk membuat 200 mL dari larutan 30% ? Catatan : Larutan 30% berarti 30 dalam 100 bagian. Jawab x V=A 30/100 X 200 = 600 / 100 = 60 mL Isomil Atau Diketahui Diinginkan H : V = D : x
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan H : V = D : X 100 : 200 = 30 : x 100 x = 600 X = 60 mL Isomil Berapa banyak air yang ditambahkan ? Jumlah Total - Jumlah makanan melalui NGT = Jumlah Air 200 mL – 60 mL = 140 ml Jawab = 60 mL Isomil dan 140 mL Air 2. Pemberian obat melalui sonde / nasogastric tube Obat-obat oral diberikan melalui selang nasogastrik, tetapi tidak boleh dicampur dengan larutan makanan melalui selang. Pencampuran obat dengan volume yang besar dari makananmelalui selang menurunkan jumlah obat yang diterima klien dalam waktu tertentu. Obat ( tidak termasuk kapsul time released atau sustained-released dan psillium hidrifilik (metamucill) harus diencerkan dalam 30 cc air hangat, kecuali ada perintah lain. Diberikan melalui selang dan iikuti dengan air extra untuk menjamin obat agar sampai lambung dan tidak tertinggal pada selang. Pedoman Pemberian Obat Melalui Selang Nasogastrik a. Berikan obat dalam bentuk cair(suspensi, eliksir, atau larutan), bila memungkinkan, untuk mencegah obstruksi selang. b. Baca label obat dengan teliti sebelum menghancurkan sebuah tabel atau membuka sebuah kapsul. c. Jangan menghancurkan obat bersalut enteric atau obat yang
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan reaksinya terus-menerus. d. Larutkan tablet yang dihancurkan dan obat-obat bubuk dalam air hangat. e. Larutkan kapsul gelatin dan kapsul yang lunak dalam air hangat f. Aliri selang dengan 50-150 ml air sebelum dan setelah semua obat diberikan. g. Jangan gunakan pigtail vent untuk mengirigasi atau menginstilasi cairan h. Hindari memberikan sirup atau obat yang pH-nya kurang dari-4 untuk mengirigasi atau menginstilasi cairan i. Hindari memberikan sirup atau obat yang pH-nya kurang dari 4 j. Jangan berusaha memberikan semua obat atau obat yng tidak dapat larut. Adapun caranya adalah sebagai berikut : peralatan yang dibutuhkan adalah tabung suntik, air minum, obat yang sudah dihaluskan. Akan tetapi sebelumnya obat ahrus dihitung dosisnya. Prosedur 1. Periksa selang apakah sudah pada tempatnya 2. Tuang obat kedalam tabung suntik tanpa pendorong, lepaskan klem dan biarkan obat mengalir masuk sebagaimana mestinya 3. Bilas dengan air 50 cc 4. Klem tabung dan angkat tabung suntik.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1. Perawat bertanggungjawab terhadap pemberian obat maupun nutrien pasin yang mengalami kterbatasan menelan. 2. Pemberian makanan melalui selang NGT harus memperhatkan konsentrasinya karena makanan yang diberikan adalah berbentuk cairan, sehingga perhitungan cairan harus tepat. 3. Pemberian obat melalui selang NGT, harus bisa dipastikan bahwa obat sampai pada lambung dan tidak tertinggal dalam selang. 1. Kelas dibagi beberapa kelompok. 2. Setiap kelompok mengerjakan soal yang sudah dipersiapkan 3. Seminarkan hasil diskusi kelompok 4. Penilaian oleh tutor berdasarkan tool yang sudah disiapkan No Kelompok Materi Tugas 1 I Perintah 500 mL 60% larutan Ensure Plus 3 X sehari melalui selang NGT. Berapa banyak larutan Ensure Plus dan air yang harus ditambahkan u 500 mLntuk m,endapatkan 2 II Perintah : 250 mL 70 % Osmolite, setiap 6 jam. Berapa banyak larutan Osmolite dan air yang harus ditambahkan untuk mendapatkan 250 mL 3 III Perintah : 400 mL 40 % Isomil, setiap 6 jam. Berapa banyak larutan Isomil dan air yang harus ditambahkan untuk mendapatkan 400 mL 4 IV Perintah : 300 mL 70 % Ensure, setiap 4 kali sehari. Berapa banyak larutan Ensure dan air yang harus ditambahkan untuk mendapatkan 300 mL Rangkuman Tugas Mandiri
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Mintalah nilai pada Tutor Anda kemudian diskusikan hal-hal yang belum Anda kuasai bersamanya. Jawaban Anda akan dinilai berdasarkan jumlah benar kata kunci dari pemecahan masalah kasus di atas. Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bilai nilai Anda masih di bawah 80%, maka Anda harus mengulang kegiatan sub modul pokok ini terutama bagian yang belum dikuasai. Umpan Balik
  • 26. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, anda diharapkan mampu memberikan obat hormon dengan benar.. TUJUANPembelajaran Umum Pemberian Obat Hormonal TUJUANPembelajaran Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan ten- tang: a. Menjelaskan obat insulin b. Menjelaskan macam- macam obat insulin c. Menjelaskan efek samping pemakaian obat insulin d. Melakukan Penyuluhan Pasien dengan terapi hormon insulin Saudara, pada kegiatan belajar 3 ini saudara akan mempelajari tentang : 1. Obat insulin 2. Menjelaskan macam-macam obat insulin 3. Pencampuran obat insulin 4. Penyuluhan Pasien dengan terapi hormon insulin III
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1. Obat Insulin a. Obat Insulin Insulin dilepaskan oleh sel beta pulau langerhans di pankreas dalam responnya terhadap peningkatan glukosa darah. Pankras secara normal mensekresi 40-60 unit insulin setiap harinya. Pada orang yang menderita Diabetes mellitus, kadang diperlukan terapi insulin untuk menggantikan (subtitusi) terhadap ketidak adekuatan pengeluaran atau sekresi hormon insulin. Insulin suntikan diperoleh dari pankreas babi dan sapi ketika disembelih. Insulinmanusia(Humulin)diperkenalkanpadatahun1983. Insulintersebut merupakan hasil recombinasi DNA yang digunakan secara genetis dengan memodifikasi Escchereia Coli. Organisme ini mensintese setiap rantai insulin menjadi seperti asam amino yang sama seperti insulin manusia. Ikatan-ikatan kimia ini yang akhirnya menghasilkan human insulin. a. Efek samping Insulin Jikainsulindiberikanlebihbanyakdariyangdibutuhkanuntukmetabolisme glukosa timbul reaksi hipoglikemia atau syok insulin dapat diatasi dengan memberikan gula peroral atau intravena meningkatkan pemakaian insulin. Pada keadaan dimana jumlah insulin tidak cukup, gula tidak dapat dimetabolismesasikan sehinggga terjadi metabolisme lemak, pemakaian asam lemak (keton) untuk energi menimbulkan ketoasidosis.
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Tabel 3.1: Reaksi Insulin REAKSI TANDA DAN GEJALA Reaksi Hipoglikemik (syok insulin) Ketoasidosis diabetik (reaksi hiperglikemik)] Sakit kepala, kepala terasa ringan Gelisah terasa takut, tremor, keringat berlebihan dingin, kulit lembab, takikardi, bicara tersendat-sendat, lupa, kekacauan mental, kejang, kadar gula dara < 60 mg/dl. Sangat haus, poliuria. Bau napas seperti buah, pernapasan kusmaul [ dalam, cepat, melelahkan, terasa menekan , sesak ], denyut nadi cepat dan lemah, selaput lendir kering dan turgor kulit buruk, kadar gula darah > 250 mg/dl. 2. Macam-macam Obat Insulin Ada tiga type insuln yaitu insulin kerja singkat, kerja sedang dan kerja panjang. Insulin kerja singkat disebut reguler insulin(kristalin), merupakan larutan bening tanpa bahan tambahan untuk memperpanjang kerja insulin. Secara lengkap dapat anda lihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.2 Insulin dan Cara Kerjanya INSULIN DESKRIPSI MULA KERJA PUNCAK KERJA LAMA KERJA Insulin kerja singkat Regular [ crys- talline ] Jernih, SK atau IV 0,5 – 1 jam 2 – 4 jam 6 – 8 jam Humulin R Jernih, SK atau IV 0,5 – 1 jam 2 – 4 jam 6 – 8 jam Semilente Keruh, zinc dlm jumlah sedikit.SK 30– 45 4 – 6 jam 12–16 Insulin Kerja Sedang
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lente Keruh, inc,SK, 30 persen semilente & 70 persen ultralente 1-2 jam 8-12 jam 18-28 jam Humulin L Sama seperti lente 1-2 jam 6-12 jam 18-24 jam NPH Keruh, SK, Protamin Humulin N Keruh, SK, Protamin Insulin Kerja Panjang PZI Keruh, SK, Protamin Zinc 4-8 jam 14-20 jam 24-36 jam Ultralente Keruh, SK, Insulin zinc yang diberi tambahan 5-8 jam 14-20 jam 30-36 jam 3. Pencampuran Obat Insulin Pemberian insulin campuran antara short-intermediet acting atau long acting insulin mengakibatkan kadar gula darah klien lebih bagus daripada single type insulin. Pada pemberian insulin campuran ini harus tepat dan benar agar insulin yang ada di dalam botol tidak bercampur dengan insulin yang ada di spuit yang dapat mengakibatkan lisis. Adapun langkah-langkah pencampurannya adalah sebagai berikut : a. Cuci tangan b. Baca etiket botol insulin, tipe dan tanggal kadaluarsanya c. Putar setiap botol insulin secara gantle diiatas telapak tangan agar isi insulin merata d. Usap tutup botol dengan alcohol
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan e. Injeksi20unitudarakedalamNPHinsulin.{jumlahudarayangdimasukkanke dalambotolsesuaidengandosisunityangdiperlukan}.Selalumendahulukan menginjeksi udara ke dalam insulin yang berdurasi kerja lebih lama. f. Injeksikan udara 10 unit ke dalam botol insulin reguler. Jummlah udara yang diinjeksikan harus sama degan dosis insulin yang diberikan g. Hisap 10 unit insulin reguler Pastikan bahwa tidak ada udara dalam spuit, selalu hisap dahulu insulin yang mempunyai masa kerja lebih pendek h. Hisap 2 unit insulin NPH dengan spuit yang telah berisi insulin reguler 10 uniit. Hati-hati jangan sampai insulin reguler terinjeksi ke botol insulin NPH. i. Jumlah insulin dalam satu spuit dharus menjadi 30 unit 4. Edukasi kepada klien yang  menggunakan insulin Penyuluhan kepada klien merupakan peran perawat yang sangat penting. Penyuluhan tentang obat adalah salah satu type penyuluhan kesehatan diberikan oleh perawat. Kadangkala, seorang pasien harus menggunakan obat sepanjang sisa hidupnya. Contohnya adalah penderita Diabetus mellitus. Edukasi atau penyuluhan kesehatan tentang pemberian insulin dan perawatan pasien diabetes melitus merupakan tindakan keperawatan yang harus diberikan agar regimen terapeutik di rumah efektif dan menghindarkan terjadinya hospitalisasi ulang serta mencegah terjadinya komplikasi.. Penjelasan yang harus diberikan  kepada klien atau orang tuanya adalah : a. Cara penyimpanan insulin di dalam lemari es/pendingin dengan suhu 2-6 derajat celcius sehingga terhindar dari paparan sinar matahari dan meminimalkan potensi insulin di suhu ruangan, apalagi jika tutup vialnya dibuka. b. Dosis insulin yang didapat dan waktu penyuntikan insulin sebaiknya 30 menit sebelum makan atau selang waktu tertentu  berdasarkan regimen insulin dan  nilai kadar gula darah [dosis yang diadviskan].
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan c. Cara pemakaian botol dan alat injeksi. Beritahu klien yang menggunakan NPH  atau lente bersama-sama insulin  reguler  untuk mengambil insulin reguler terlebih dulu sebelum mengambil  insulin NPH atau lente. d. Menjelaskan daerah-daerah pada tubuh yang dapat digunakan sebagai tempat absorbsi insulin dan anjurkan untuk mengganti tempat injeksi untuk  mempertahankan absorpsi yang efektif dan mencegah lipodistropi. e. Reaksi hipoglikemia lebih mudah terjadi pada saat waktu puncak kerja obat.Ajarkan klien untuk penanganan hipoglikemi dengan menyediakan permen atau gula. 1. Insulin diproduksi oleh sel beta kelenjar pankreas. 2. Penderita DM kadang memerlukan tambahan insulin akibat ketidakcukupan atau kegagalan prodksi hormn insulin sebagai terapi subtitusi 3. Obat insulin, disintesa dari sapi dan babi, sedang humulin dari mansia dengan replika secara DNA 4. Efek samping pemberian insulin adalah hipoglikemi dan ketoacidosis diabetikum Rangkuman
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1. Kelas dibagi 2 kelompok. 2. Buatlah skenario, kelompok I tentang penyuluhan kesehatan tentang injeksi Insulin dan kelompok lain tentang cara mencampur obat insulin. 3. Tampilkan di depan kelas 4. Lakukan penilaian ganda pada masing-masing kelompok sesuai form yang ada, antar kelompok , yaitu : a. Role play b. Prosedur Mintalah nilai pada Tutor Anda kemudian diskusikan hal-hal yang belum Anda kuasai bersamanya. Jawaban Anda akan dinilai berdasarkan jumlah benar kata kunci dari pemecahan masalah kasus di atas. Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan/kompetensi, Anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi bilai Anda belumkompeten/belumlulus maka Anda harus mengulang kegiatan sub modul pokok ini terutama bagian yang belum dikuasai Tugas Mandiri Umpan Balik
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Selamat! Anda telah menyelesaikan modul praktikum Farmakologi 02 tentang “ Pemberian Obat-obatan. ”. Dengan demikian saudara diharapkan telah mempunyai ketrampilan dalam menghitung membeikan obat kepada pasien. Modul ini merupakan lanjutan dari modul seri pertama. Beberapa materi tentang prosedur pemberian obat sudah dibahas pada modul KDM II, jadi silahkan saudara membuka kembali modul tersebut untuk melengkapi prosedur pemberian obat yang hanya sebagian ini. Ketrampilan dan pengetahuan yang sudah Anda peroleh ini akan lebih maksimal apabila dilanjutkan dengan membaca sumber-sumber bacaan lain yang berhubungan dengan pemberian obat dan modul lainnya misalnya modul ketrampilan KDM II serta mencoba latihan latihan yang ada. Diskusikan dengan kawan dan tutor anda untuk lebih meningkatkan ketrampilan anda. Sebelum Anda melanjutkan untuk mempelajari modul berikutnya, pastikan tugas-tugas yang ada pada setiap kegiatan belajar telah Anda selesaikan. Anda dapat mencocokkan jawaban dengan kunci tugas yang ada di bagian akhir modul ini. Jika Anda mampu menjawab dengan benar berdasarkan kata kunci yang telah Anda hitung, maka bila Anda mampu mencapai minimal 80% menunjukan bahwa Anda dapat melanjutkan pelajaran di modul lain. Namun bila belum mencapai nilai tersebut, jangan pernah ragu untuk membaca kembali uraian materi terutama pada bagian yang belum Anda kuasai atau mengerti. Tetap semangat ya ! Selamat atas keberhasilan Anda dan sampai jumpa pada modul selanjutnya. Penutup
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan FKUI, Bagian Farmakologi. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru. Katzung, Bertram G. 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta: EGC Lee, Joyce L. dan Hayes, Evelyn R. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta: EGC Potter, P. 1998. Fundamentals of Nursing. Philadelphia : Lippincott Daftar Pustaka
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 1 KUNCI JAWABAN Kegiatan Belajar 1 1. Rumus dasar : x V= 60 X 500 mL = 30.000 = 300 mL 100 100 Metode Rasio dan Proporsi H ; V = D ; X 100 : 500 mL = 60 : x ml 100 X = 30.000 X = 300 mL. Jadi jumlah total - jumlah makanan melalui selng = Jumlah air 500 mL – 300 mL = 200 mL 300 mL Ensure + 200 mL air 2. 175 mL Osmolite +75 mL air 3. 160 mL Isomil + 240 mL air 4. 225 mL Ensure + 75 mL air
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 2 FORMAT PENILAIAN SEMINAR/DISKUSI KELOMPOK/ PRESENTASI KELOMPOK YANG DINILAI : ......................................................................... TUTOR/FASILITATOR : ......................................................................... TANGGAL PRESENTASI : ......................................................................... NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA PENILAIAN 1 2 3 4 1 Kejelasan penyampaian materi 2 Intonasi suara 3 Kelengkapan materi 4 Kemampuan dalam memotivasi keaktifan peserta 5 Kemampuan dalam menjawab pertanyaan audien/berargumentasi 6 Penguasaan dalam menggunakan AVA, tulisan menarik 7 Kemampuan membahas masalah 8 Kerjasama antar anggota kelompok 9 Ketepatan waktu seminar/diskusikelompok/ presentasi 10 Kemampuan membuat kesimpulan Nilai = (1 x ...) + (2 x ...) + (3 x ...) + (4 x ...) 4 = .... ……………………………………….. Tutor/fasilitator (…………………………………………….)
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 3 FORMAT PENILAIAN ROLE PLAY TOPIK : ......................................................................... KELOMPOK YANG DINILAI : ......................................................................... HARI/TANGGAL : ......................................................................... LAMA ROLE PLAY : ......................................................................... NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA PENILAIAN 1 2 3 4 A PERSIAPAN 1 Mengumpulkan data yang berorientasi pada masalah dengan menggunakan indikator tertentu sesuai skenario 2 Menggunakan sumber/referensi yang sesuai 3 Membuat skenario yang sesuai 4 Menggali pengetahuan sesuai dengan skenario 5 Membuat skenario secara sistematis, ringkas, dan akurat 6 Menyiapkan media yang digunakan sesuai skenario 7 Menyiapkan tempat sesuai skenario 8 Melakukan konsultasidengan pembimbing B PELAKSANAAN 9 Mampu melaksanakan tindakan sesuai skenario 10 Mampu mengembangkan dengan berfikir kritis dalam skenario 11 Ketepatan waktu dalam skenario C EVALUASI 12 Tercapainya tindakan sesuai skenario 13 Ketepatan urutan sesuai skenario 14 Adanya dokumentasi dalam tindakan 15 Menetapkan kriteria dan standar evaluasi D LAIN-LAIN 16 Melibatkan seluruh anggota dalam melaksanakan tindakan sesuai skenario 17 Kerjasama antar anggota Kelompok 18 Kekompakan antar anggota kelompok 19 Kreatifitas dari anggota kelompok 20 Kelancaran dari jalannya role play Nilai = (1 x ...) + (2 x ...) + (3 x ...) + (4 x ...) = ......... 8
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan .................................... Tutor/fasilitator (....................................) Lampiran 4 FORMAT PENILAIAN PEMBUATAN MAKALAH PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH D III KEPERAWATAN Kelompok : ………………………….......................................................................... Tanggal Penilaian :…………………...................................................................................... Topik : ...................................................................................................... NO ITEM PENILAIAN BOBOT SCORE B x S A PENDAHULUAN & TINJAUAN TEORI ( 20 %) 1 Ketajaman latar belakang penulisan, perumusan masalah dan kejelasan tujuan penulisan. 6 2 Manfaat penulisan bagi pengembangan keilmuan, praktek dan pembangunan profesi keperawatan. 5 3 Kesesuaian isi tinjauan pustaka dengan konsep teori 5 4 Ketepatan penulisan rujukan, daftar pustaka dan relevansinya serta kemutakiran data. 4 JUMLAH NILAI B METODE PEMBUATAN MAKALAH (20%) 1 Ketepatan desain penulisan, subyek penulisan serta kejelasan pengambilan data. 7 2 Kesesuaian instrumen penulisan serta penggunaannya. 6 3 Ketepatan analisis data 7
  • 39. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan JUMLAH NILAI C HASIL & PEMBAHASAN (40%) 1 Kejelasan penulisan hasil (termasuk penulisan tabel, grafik atau gambar jika ada). 7 2 Ketajaman pembahasan hasil analisis 8 3 Kesesuaian hasil dengan tujuan penulisan 10 4 penggunaan hasil yang relevan dalam pembahasan. 8 5 Kejelasan kesimpulan, saran dan penulisan abstrak / intisari. 7 JUMLAH NILAI D TATA CARA PENULISAN SKRIPSI (20%) 1 Kesinambungan antara alinea, BAB dan ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu. 6 2 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik & benar. 5 3 Pedoman penulisan halaman & penulisan heading dan sub heading. 5 4 Lampiran 4 JUMLAH TOTAL NILAI 100 Masing-masing nilai ( B x S) pada poin A sampai D dijumlahkan (nilai pecahan boleh dipergunakan dalam pemberian ), kemudian hasil penjumlahan dibagi 100. Batas Lulus adalah 75 ( 3) .......................................................... Tutor/fasilitator,
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 5: Format penilaian prosedur pemberian obat semprot hidung LEMBAR PENILAIAN PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SEMPROT HIDUNG No Komponen Dilakukan Ya tidak A Tahap Pra Interaksi 1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien / menghitung dosis obat *) 2 Mencuci tangan *) 3 Memeriksa Ulang identitas pasien *) 4. Menempatkan alat di dekat pasien B Tahap Orientasi 1 Menyapa dan memperkenalkan diri 2 Menjelaskan tujuan 3 Menjelaskan prosedur tindakan 4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien C Tahap Kerja 1 Mencuci tangan 2 Menjaga privaci pasien 3 Mengatur posisi pasien *) 4 Memegang ujung wadah tepat dibawah nares 5 Menginstruksikan klien untuk menarik napas *) 6 Menyemprotan masuk ke dalam jalan saluran hidung sesuai dosis *) 7 Mempertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang  selama  5 menit *) 8 Tawarkan tisu wajah untuk mengeringkan hidung yang berair D Tahap Terminasi 1 Berpamitan kepada pasien 2 Merapikan pasien dan membereskan peralatan 3 Mencuci tangan 4 Mendokumentasikan tindakandan respon pasien selama tindakan *). E Penampilan Selama Tindakan 1 Tenang 2 Menjaga Keamanan Pasien 3 Merespon reaksi pasien dengan baik Keterangan *) harus dilakukan Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau tidak.
  • 41. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Kriteria Penilaian : Kompeten/Lulus : Jika semua langkah prosedur dikerjakan dengan benar Kompeten /lulus dengan perbaikan : Jika ada salah satu langkah selain yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan. Anda harus melakukan penilaian ulang untuk mencapai kriteria lulus/kompeten Tidak kompeten/tidak lulus : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian
  • 42. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 6 : Format penilaian prosedur pemberian obat tetes hidung LEMBAR PENILAIAN PROSEDUR PEMBERIAN OBAT TETES HDUNG No Komponen Dilakukan Ya tidak A Tahap Pra Interaksi 1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien. 2 Mencuci tangan 3 Menempatkan alat di dekat pasien B Tahap Orientasi 1 Menyapa dan memperkenalkan diri 2 Menjelaskan tujuan 3 Menjelaskan prosedur tindakan 4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien C Tahap Kerja 1 Mencuci tangan 2 Menjaga privaci pasien 3 Mengatur posisi pasien *) 4 Instruksikan klien untuk bernapas melalui mulut *) 5 Berikan tetesan obat  sesuai dengan dosis pada tiap lubang hidung *) 6 Mempertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang  selama  5 m *) 7 Tawarkan tisu wajah untuk mengeringkan hidung yang berair D Tahap Terminasi 1 Berpamitan kepada pasien 2 Merapikan pasien dan membereskan peralatan 3 Mencuci tangan 4 Mendokumentasikan tindakandan respon pasien selama tindakan *) E Penampilan Selama Tindakan 1 Tenang 2 Menjaga Keamanan Pasien *) 3 Merespon reaksi pasien dengan baik Keterangan *) harus dilakukan Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau tidak.
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Kriteria Penilaian : Kompeten/Lulus : Jika semua langkah prosedur dikerjakan dengan benar Kompeten /lulus dengan perbaikan : Jika ada salah satu langkah selain yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan. Anda harus melakukan penilaian ulang untuk mencapai kriteria lulus/kompeten Tidak kompeten/tidak lulus : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 7 : Format penilaian prosedur terapi inhalasi : Nebulizer PENILAIAN PROSEDUR PEMBERIAN TERAPI INHALASI NEBULIZER No ASPEK YANG DINILAI DILAKUKAN YA TIDAK A Tahap Pra Interaksi     1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien.     2 Mencuci tangan     3 Menempatkan alat di dekat pasien     B Tahap Orientasi     1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien     2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien     3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan     C Tahap kerja     1 Menjaga privacy pasien     2 Mengatur pasien dalam posisi duduk     3 Menempatkan meja/troly di depan pasien yang berisi set nebulizer     4 Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran*)     5 Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik *)     6 Memasukkan obat sesuai dosis *)     7 Memasang masker pada pasien *)     8 Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat habis *)     9 Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue     D Tahap Terminasi     1 Melakukan evaluasi tindakan     2 Berpamitan dengan klien     3 Membereskan  alat-alat     4 Mencuci tangan     5 Mendokumentasikan tindakandan respon pasien selama tindakan *)     E Penampilan Selama Tindakan 1 Tenang 2 Menjaga Keamanan Pasien 3 Merespon reaksi pasien dengan baik
  • 45. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Keterangan *) harus dilakukan Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau tidak. Kriteria Penilaian : Kompeten/Lulus : Jika semua langkah prosedur dikerjakan dengan benar. Kompeten /lulus dengan perbaikan : Jika ada salah satu langkah selain yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan. Anda harus melakukan penilaian ulang untuk mencapai kriteria lulus/kompeten Tidak kompeten/tidak lulus : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian
  • 46. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 8 : Format Penilaian prosedur pemberian obat / makanan cair melalui NGT LEMBAR PENILAIAN PROSEDUR : PEMBERIAN OBAT / MAKANAN CAIR MELALUI SELANG NASO GASTRIK No Komponen Dilakukan Ya tidak A Tahap Pra Interaksi 1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien/ menghitung dosis obat *) 2 Mencuci tangan *) 3 Menempatkan alat di dekat pasien B Tahap Orientasi 1 Menyapa dan memperkenalkan diri 2 Menjelaskan tujuan 3 Menjelaskan prosedur tindakan 4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien C Tahap Kerja 1 Mencuci tangan 2 Menjaga privaci pasien 3 Mengatur posisi pasien * 4 Memeriksa penempatan selang apakah pada tempatnya *) 5 Menuuangkan obat ke dalam tabung suntik tanpa pendorong *) 6 Melepaskan klem, dan membiarkan obat mengalir masuk sebagaimana mestinya *) 7 Membilas selang dengan 50 ml air (lihat kepada peraturan yang tersedia untuk jumlah yang tepat)*) 8 Mengeklem tabung dan angkat tabung suntik *) D Tahap Terminasi 1 Berpamitan kepada pasien 2 Merapikan pasien dan membereskan peralatan 3 Mencuci tangan 4 Mendokumentasikan tindakan dan respon pasien selama tindakan *) E Penampilan Selama Tindakan 1 Tenang 2 Menjaga Keamanan Pasien 3 Merespon reaksi pasien dengan baik Keterangan *) harus dilakukan Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau tidak.
  • 47. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Kriteria Penilaian : Kompeten/Lulus : Jika semua langkah prosedur dikerjakan dengan benar Kompeten /lulus dengan perbaikan : Jika ada salah satu langkah selain yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan. Anda harus melakukan penilaian ulang untuk mencapai kriteria lulus/kompeten Tidak kompeten/tidak lulus : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian
  • 48. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 9 : Format penilaian prosedur Mencampur Insulin FORMAT PENILAIAN PROSEDUR MENCAMPUR INSULIN No Komponen Dilakukan Ya tidak A PERSIAPAN 1 Menyiapkan suplai dan peralatan yang dibutuhkan *) 2 Memeriksa keakuratan dan kelengkapan setiap kartu, format, atau huruf cetak nama obat berdasarkan program pengobatan yang ditulis dokter *) 3 Memeriksa nama klien dan nama, dosis, rute pemberian, dan waktu pemberian obat *) B PELAKSANAAN 1 Mencuci tangan *) 2 Memutar setiap botol insulin secara gantle diiatas telapak tangan agar isi insulin merata*) 3 Mengusap tutup botol dengan alcohol 4 Menginjeksi udara ke dalam NPH insulin, (jumlah udara yang dimasukkan ke dalam botol sesuai dengan dosis unit yang diperlukan)*) 5 Menginjeksikan udara 10 unit ke dalam botol insulin reguler. Jumlah udara yang diinjeksikan harus sama dengan dosis insulin yang diberikan*) 6 Menghisap 10 unit insulin reguler Pastikan bahwa tidak ada udara dalam spuit, selalu hisap dahulu insulin yang mempunyai masa kerja lebih pendek*) 7 Hisap 2 unit insulin NPH dengan spuit yang telah berisi insulin reguler 10 unit *) 8 Menjaga agar jangan sampai insulin reguler terinjeksi ke botol insulin NPH. C Tahap Terminasi 1 Membereskan peralatan , Letakkan ampul yang pecah di wadah khusus untuk bahan gelas *) 2 Mencuci tangan 3 Mendokumentasi D Penampilan Selama Tindakan 1 Tenang 2 Menjaga Keamanan Perawat Keterangan *) harus dilakukan Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau tidak.
  • 49. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Kriteria Penilaian : Kompeten/Lulus : Jika semua langkah prosedur dikerjakan dengan benar. Kompeten /lulus dengan perbaikan : Jika ada salah satu langkah selain yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan. Anda harus melakukan penilaian ulang untuk mencapai kriteria lulus/kompeten Tidak kompeten/tidak lulus : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian.
  • 50. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 10 : Format penilaian Mengajarkan pemakaian MDI kepada pasien FORMAT PENILAIAN PROSEDUR MENGAJARKAN PENGGUNAAN MDI No Komponen Dilakukan Ya tidak A Tahap Pra Interaksi 1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien*) 2 Mencuci tangan 3 Menempatkan alat di dekat pasien B Tahap Orientasi 1 Menyapa dan memperkenalkan diri 2 Menjelaskan tujuan 3 Menjelaskan prosedur tindakan 4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien C Tahap Kerja 1 Mencuci tangan *) 2 Menjaga privaci pasien 3 Mengatur posisi pasien Menjelaskan dan mendemonstrasikan prosedur MDI : 4 a. memasang tromol dengan pas pada inhaler*) b. melepas tutup dan memegang inhaler dalam posisi tegak dengan ibu jari dan dua jari pertama*) c. Mengocok inhaler*) d. Mengatur posisi inhaler*) e. menekaninhalerkebawahmulutuntukmelepaskan obat (satu tekanan) sambil menghirupnya dengan perlahan *) f. menganjurkan bernapas perlahan selama dua sampai tiga detik dan menahan nafas selama sekitar 10 detik *) g. Melepas tromol obat dan membersihkan inhaler di dalam air hangat*) h. Mengajarkan klien untuk mengukur jumlah obat yang tersisa dalam tromol ke dalam mangkuk besar berisi air*) 5 Memberi kesempatan pasien untuk bertanya*) 6 Menjawab pertanyaan pasien dengan benar*) 7 Melakukan evaluasi dengan meminta klien mendemonstrasikan penggunaan inhaler dan menjelaskan jadwal obat *) D Tahap Terminasi 1 Berpamitan kepada pasien 2 Merapikan pasien dan membereskan peralatan 3 Mencuci tangan 4 Mendokumentasika tindakan dan respon pasien terhadap tindakan E Penampilan Selama Tindakan 1 Tenang 2 Menjaga Keamanan Pasien 3 Merespon reaksi pasien dengan baik
  • 51. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Keterangan *) harus dilakukan Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau tidak. Kriteria Penilaian : Kompeten/Lulus : Jika semua langkah prosedur dikerjakan dengan benar Kompeten /lulus dengan perbaikan : Jika ada salah satu langkah selain yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan. Anda harus melakukan penilaian ulang untuk mencapai kriteria lulus/kompeten Tidak kompeten/tidak lulus : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian.
  • 52. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lampiran 11 : Format Penilaian prosedur pendidikan kesehatan tentang injeksi insulin FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PENDIDIKAN KESEHATAN INJEKSI INSULIN No Komponen Dilakukan Ya tidak A Tahap Pra Interaksi 1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien*) 2 Mencuci tangan *) 3 Menempatkan alat di dekat pasien B Tahap Orientasi 1 Menyapa dan memperkenalkan diri *) 2 Menjelaskan tujuan 3 Menjelaskan prosedur tindakan *) 4 Menanyakan kesiapan / kesediaan pasien C Tahap Kerja 1 Mengatur kenyamana pasien 2 Menanyakan apakah pasien sudah tahu tentang injeksi Insulin dengan bena*) 3 Menjelaskan Cara penyimpanan insulin di dalam lemari es/pendingin *) 4 Menjelaskan dosis insulin yang didapat dan waktu penyuntikan insulin*) 5 Mendemonstrasikan cara pemakaian botol dan alat injeksi*) 6 Menjelaskan daerah-daerah pada tubuh yang dapat digunakan sebagai tempat absorbsi insulin *) 7 Mengjarkan klien untuk penanganan hipoglikemi dengan menyediakan permen atau gula 8 Memberi kesempatan pasien untuk bertanya 9 Menjawab pertanyaan dengan benar D Tahap Terminasi 1 Melakukan evaluasi 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3 Membereskan peralatan 4 Mencuci tangan E Penampilan Selama Tindaka 1 Tenang 2 Menjaga Keamanan Pasien 3 Merespon reaksi pasien dengan baik Keterangan *) harus dilakukan Berikan tanda contreng ( v) pada kolom kriteria tindakan apakah dikerjakan atau tidak.
  • 53. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Kriteria Penilaian : Kompeten/Lulus : Jika semua langkah prosedur dikerjakan dengan benar Kompeten /lulus dengan perbaikan : Jika ada salah satu langkah selain yang harus dikerjakan (*) tidak dikerjakan. Anda harus melakukan penilaian ulang untuk mencapai kriteria lulus/kompeten Tidak kompeten/tidak lulus : Jika ada langkah yang harus dikerjakan tidak dikerjakan. Anda harus belajar lagi dan berlatih sebelum melakukan penilaian