SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
PEDOMAN PRAKTIK LABORATORIUM
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II
(KDM II)
PEDOMAN PRAKTIK LABORATORIUM MODUL 1
PROSEDUR TINDAKAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
Oleh
Sunarsih Rahayu,S.Kep.,Ns.,M.Kep
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN
BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1
Daftar Isi
DAFTAR ISI	
PENDAHULUAN	
KEGIATAN BELAJAR
•	 Kegiatan Belajar 1 : Prosedur Tindakan Latihan Napas 	
Dalam dan Batuk Efektif
•	 Kegiatan Belajar 2 : Prosedur Tindakan Postural
Drainage 	
•	 Kegiatan Belajar 3 : Prosedur Tindakan Suction
•	 Kegiatan Belajar 4 : Prosedur Tindakan Pemberian
Terapi Oksigen
TUGAS AKHIR PRAKTIK
DAFTAR PUSTAKA			
PENILAIAN KETRAMPILAN PROSEDUR TINDAKAN
1
2
4
11
17
23
31
32
34
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Selamat anda telah berhasil mempelajari modul 1 KDM II, dan tentunya ini
adalah upaya anda yang sungguh-sungguh dan serius. Selanjutnya anda akan
mempelajaripedoman praktik laboratorium modul 1KDM II tentang prosedur
tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen. Saya yakin anda pasti masih ingat
mengenai isi materi dari modul 1 yaitu tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen.
Peran dan kompetensi perawat dalam tindakan pemenuhan kebutuhan
oksigen pada klien mutlak diperlukan, karena perawatlah satu-satunya tenaga
kesehatan yang 24 jam mendampingi klien. Dengan tindakan pemenuhan
kebutuhan oksigen secara benar maka risiko maupun dampak akibat kekurangan
atau ketidakakuratan terapi oksigen dapat dicegah atau diatasi secara cepat dan
tepat.Untuk itu mari kita pelajari bersama mengenai prosedur tindakan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen.
Dalam pedoman praktik laboratorium ini, anda akan mempelajari tentang
prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen yang meliputi prosedur
tindakan latihan nafas dalam dan batuk, prosedur tindakan postural drainage,
prosedur tindakan suction, dan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen.
Pemahaman anda terhadap pedoman praktik laboratoriumini secara umum
dapat diketahui bagaimana nanti anda dapat mendemonstrasikansetiap tindakan
pada probandus maupun manikin di laboratorium keperawatan.
Agar anda dapat memahami pedoman praktik laboratoriumini dengan mudah,
maka pedoman praktik laboratoriumini dibagi menjadi empat (4) kegiatan belajar,
yaitu :
1.	 Kegiatan belajar 1 :
Membahas tentang prosedur tindakan latihan nafas dalam dan batuk, yang
meliputi prosedur latihan pernafasan abdomen dan batuk efektif, prosedur
latihan nafas dalam dengan ekspansi apikal, dan prosedur latihan nafas dalam
dengan ekspansi basal.
Pendahuluan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
2.	 Kegiatan belajar 2 :
Membahas tentang prosedur tindakan postural drainageyang meliputi
persiapan perlengkapan prosedur tindakan postural drainage dan prosedur
tindakan postural drainage.
3.	 Kegiatan belajar 3 :
Membahas tentang prosedur tindakan suction oropharing dan nasopharing
yang meliputi persiapan peralatan prosedur tindakan suction dan prosedur
tindakan suction
4.	 Kegiatan belajar 4 :
Membahas tentang prosedur tindakan pemberian terapi oksigen yang meliputi
prosedur tindakan pemberian oksigen dengan kanule, dan prosedur tindakan
pemberian oksigen dengan kateter.
Untuk dapat memahami materi pada setiap kegiatan belajar, anda dapat
mempelajari pedoman praktik laboratoriumini secara berurutan dari kegiatan
belajar 1 sampai 4. Pada setiap kegiatan belajar dalam pedoman praktik
laboratoriumini, anda akan menemukan tugas terstruktur, untuk itu jangan lupa
mengerjakannya. Untuk menilai kemajuan belajar anda, sebaiknya anda tidak
melihat penilaian ketrampilan terlebih dahulu sebelum selesai mengerjakan tugas
terstruktur.
Waktu untuk menyelesaikan pedoman praktik laboratoriumini kurang lebih
6x100 menit.Gunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya. Anda dinyatakan
berhasil apabila memperoleh nilai ≥ 75 % dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan.
Saya yakin anda dapat memahami pedoman praktik laboratorium ini dengan baik!
Selamat belajar …………… Semoga berhasil!
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
4
I
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan
mampu melakukan prosedur tindakan latihan napas dalam dan
batuk.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
1 ini, anda diharapkan mampu :
a.	 Mendemonstrasikan prosedur
latihan pernafasan abdomen dan
batuk efektif
b.	 Mendemonstrasikan prosedur
latihan nafas dalam dengan
ekspansi apikal
c.	 Mendemonstrasikan prosedur
latihan nafas dalam dengan
ekspansi basal
Pokok-Pokok Materi
1. Prosedur latihan pernafasan abdo-
men dan batuk efektif
2. Prosedur latihan napas dalam den-
gan ekspansi apikal
3. Prosedur latihan napas dalam den-
gan ekspansi basal batuk
Prosedur Tindakan Latihan Nafas Dalam dan Batuk
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
A.	 Uraian Materi
Seorang perawat, sudah seharusnya mampu melatih pasien bernapas
dalam dan batuk efektif untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Apakah anda
sudah mengetahui prosedur latihan napas dalam dan batuk efekti? Nah mari
kita bersama-sama mempelajari prosedur latihan napas dalam dan batuk
efektif.
1.	 Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
a.	 Pengertian
Latihan nafas dalam adalah bernapas untuk pengambilan oksigen
maksimal dan latihan batuk efektif adalah batuk untuk pengeluaran
sekret yang terakumulasi dan menganggu di saluran pernafasan
dengan cara dibatukkan.
Latihan nafas dalam dan batuk dilakukan pada klien yang mengalami
gangguan fungsi respirasi.
b.	 Tujuan latihan nafas dalam dan batuk efektif adalah :
-	 Meningkatkan kapasitas paru
-	 Mencegah atelektasis
-	 Membebaskan jalan napas dan akumulasi secret
-	 Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
-	 Mengurangi sesak napas akibat akumulasi secret
c.	 Peralatan :
-	 Kertas tissue
-	 Bengkok
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
-	 Perlak/pengalas
-	 Sputum pot berisi desinfektan
-	 Air minum hangat
Latihan napas dalam dan batuk efektif dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaittu :
a.	 Langkah-langkah prosedur latihan pernafasan abdomen dan batuk
efektif
1)	 Jelaskan pada klien pernafasan abdomen dapat membantu dalam
pernafasan dalam dengan sedikit kesalahan.
1)	 Berikan posisi yang dirasa enak oleh klien (semi fowler) dengan
lutut ditekuk, punggung dan kepala diberi bantal atau posisi supine
dengan kepala diberi bantal dan lutut ditekuk, untuk membantu
otot abdomen rileks. Setelah penjelasan tentang latihan, klien dapat
mempraktikkan, pertama dengan posisi supine atau semi fowler
kemudian duduk, berdiri dan berjalan.
2)	 Letakkan tangan klien diabdomen bawah iga, untuk menambah
kekuatan dan tahanan pada bagian otot perut
3)	 Perintahkan klien untuk bernafas dalam melalui hidung dengan
mulut ditutup, tetap rileks, jangan melengkungkan punggung dan
konsentrasi pada pengembangan abdomen sejauh yang dapat
dilakukan.Ketika klien menarik nafas, diafragma turun, paru terisi
udara dan abdomen mengembang/tertarik ke atas.
4)	 Jika klien mempunyai kesulitan mengembangkan abdomen,
perintahkan untuk menarik nafas dengan cepat dan kuat melalui
hidung. Dengan hal tersebut klien merasa abdomen mengembang.
5)	 Perintahkanklienuntukmengerutkanbibirsepertisedangbersiuldan
keluarkan udara dengan pelan dan tenang.Dengan mengkerutkan
bibir menahan aliran udara keluar paru, meningkatkan tekanan
didalam bronchi dan mengurangi collaps bronchiolus.
6)	 Jika klien dengan COPD, ajarkan pada mereka teknik nafas doble:
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
a)	 Bernafas melalui hidung untuk memompa paru dengan
pernafasan sedang dan untuk mengisi penuh dengan pernafasan
dalam.
b)	 Mengeluarkan simultan dan batuk dua kali atau lebih secara
tiba-tiba, batuk yang kuat mempercepat pengeluaran.Batuk
dengan kekuatan penuh pada klien COPD, dapat menyebabkan
jalan nafas sedikit collaps. Dengan dua kali/lebih batuk yang
tiba-tiba, yang pertama menghilangkan sekret dan batuk yang
benar membawa sekret keluar dari jalan nafas atas.
7)	 Perintahkan klien untuk menggunakan latihan ini bila merasa
nafasnya pendek dengan waktu 5-10 menit dan empat kali sehari.
Latihan teratur membuat klien dapat melakukan latihan ini tanpa
gangguan kesadaran.
Untuk memahami secara mendalam cara latihan pernapasan abdomen dan
batuk efektif, coba Anda perhatikan gambar berikut ini dengan penuh perhatian :
Gambar 1. Letakkan tangan klien dibawah tulang iga sambil merasakan gerakan
diafragma
Gambar 2. Tekan dengan bantal selama batuk untuk meingkatkan rasa nyaman.
Untuk memahami tentang latihan pernapasan abdomen dan batuk
efektif, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Latihan
Lakukan prosedur latihan pernafasan abdomen dan dan batuk efektif
untuk memperbaiki fungsi pernapasan!
Setelah mencoba mendemonstrasikan latihan diatas, selanjutnya
cocokkan dengan jawaban berikut ini:
Jawaban
Pelajari dan pahami kembali materi latihan pernapasan abdomen dan
batuk efektif serta gambar 1 dan 2 di atas.
b.	Langkah-langkah prosedur latihan nafas dalam dengan ekspansi
apikal
Sering diperlukan untuk klien yang tertahan gerakan dada atas
karena nyeri akibat penyakit nafas yang berat atau pembedahan,
lobectomy, mastectomy.
1).	Tempatkan jari-jari tangan anda dibawah clavicula klien, dan tekan
pelan atau tangan klien pada tempat yang sama, untuk merasakan/
evaluasi kedalaman inhalasi apikal
2).	Perintahkan klien untuk inspirasi lewat hidung dan memperhatikan
pengembangan dada atas dan tekan dengan jari-jari.Hal ini
membantu memberi udara daerah apikal dari lobus paru atas.
3).	Perintahkan klien menahan inhalasi beberapa menit, ini akan
menambah pengisian alveoli
4).	Anjurkan klien menghembuskan nafas lewat mulut/hidung dengan
pelan, sungguh-sungguh dan tidak melawan dengan memperhatikan
gerakan penurunan dada atas.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
5).	Perintahkan untuk mengadakan latihan paling sedikit 5 pernafasan
empat kali perhari.
c. Langkah-langkah prosedur latihan nafas dalam dengan ekspansi
basal
Latihan ini diperlukan pada klien dengan gerakan dada bilateral
tertahan karena nyeri akibat penyakit pernafasan, pembedahan dada.
1).	Letakkan telapak tangan dibawah iga klien, sepanjang garis
midaxilaris dan tekan pelan.Posisi tangan dapat mengevaluasi dan
membandingkan kedalaman nafas inspirasi nasal bilateral.
2).	Perintahkan klien untuk inspirasi lewat hidung dan memperhatikan
pengembangan dada bawah dan tekan dengan telapak tangan.
Perintahkan klien menahan inhalasi beberapa menit, untuk
menambah pengisian alveoli
3).	Perintahkan klien untuk mengerutkan bibir seperti sedang bersiul
dan keluarkan udara dengan pelan dan tenang. Hal ini akan menahan
aliran udara keluar paru, meningkatkan tekanan didalam bronchi
dan mengurangi collaps bronchiolus.
4).	Perintahkan untuk mengadakan latihan paling sedikit 5 pernafasan
empat kali perhari.
Untuk memahami latihan nafas dan mengetahui kemampuan
menghembuskan udara dari paru yang biasanya untuk mengetahui ada
tidaknya hambatan jalan nafas, cobalah Anda perhatikan secara cermat
gambar berikut ini:
Gambar 3. Latihan penggunaan alat spirometer
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Bagus ! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1.
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda,
kerjakanlah tugas terstruktur 1 berikut.
D.	 Tugas Terstruktur 1
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Demonstrasikan prosedur latihan pernapasan abdomen dan batuk efektif
pada probandus!
E.	 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan
belajar1, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktik
laboratoriumprosedur latihan pernapasan abdomen dan batuk efektif yang
terdapat pada bagian akhir pedoman praktik laboratorium ini dan berilah nilai
untuk mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar
1.Kalau anda lulus, anda dapat meneruskan ke materi kegiatan belajar 2, tetapi
kalau anda lulus dengan perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang
kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum anda kuasai.
Kriteria Penilaian :
1.	 Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2.	 Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah
selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3.	 Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang
diberi tanda bintangtidak dikerjakan.
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
11
II
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan
mampu melakukan prosedur tindakan postural drainage.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
2 ini, anda diharapkan mampu :
a.	 Menyiapkanperlengkapanprosedur
tindakan postural drainage
b.	 Mendemonstrasikan prosedur
tindakan postural drainage
Pokok-Pokok Materi
	 Untuk mencapai tujuan dalam
kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan
mempelajari tentang :
1.	 Persiapan perlengkapan prosedur
tindakan postural drainage
2.	 Prosedur tindakan postural
drainage
Prosedur Tindakan Postural Drainage
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12 12
A.	 Uraian Materi
Apakahandamasihingatapaituposturaldrainage?Padamodulsebelumnya
sudah disinggung tentang pengertian postural drainage, dan sekarang anda
bisa mempelajari tentang prosedur tindakan postural drainage.
1.	 Pengertian Postural drainage
Postural drainage adalah pengaturan posisi untuk mengalirkan sekret
jalan napas segmen bronkhus dengan pengaruh gravitasi.
Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan posisi tubuh
yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan bagian khusus trakheobronkhial
(paru atas, tengah, atau bawah) ke dalam trakhea. Batuk atau penghisapan
dapat membuang sekret dari trakhea.
2.	 Tujuan
-	 Membebaskan jalan napas dari akumulasi sekret
-	 Mengurangi sesak napas akibat akumulasi sekret
3.	 Perlengkapan Postural drainage:
a.	 Bantal 2 atau 3 untuk kenyamanan klien bila dibutuhkan
b.	 Tempat penampung sekret
c.	 Tissue
d.	 Perlak/pengalas
e.	 Segelas air hangat untuk membersihkan dan menyegarkan mulut
selama latihan
f.	 Tempat tidur yang dapat ditempatkan pada posisi trendelenburg
g.	 Pakaian/handuk untuk mencegah agar tidak terbuka dan menjaga kulit
selama perkusi dan vibrasi.
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
4.	 Langkah-langkah prosedur tindakan postural drainage
Bermacam-macam posisi perlu dilakukan untuk mengalirkan sekret dari
semua segmen paru, tetapi tidak semua posisi diperlukan klien.
Langkah-langkah prosedur postural drainage adalah sebagai berikut :
a.	 Menyiapkan klien dengan memberikan privacy dari pandangan dan
pendengaran, karena batuk dan sekret dapat mempersulit klien dan
gangguan lain
a.	 Bantu klien pada posisi yang tepat untuk postural drainage, kemudian
tindakan Postural drainage baru mulai dilakukan
b.	 Pengaliran dari lobus atas, lobus atas terdiri dari tiga segmen apikal/
segmen paling atas dan segmen posterior, anterior dibawahnya.
c.	 Untuk mengalirkan segmen apikal lobus atas, tempatkan klien
terlentang pada sudut 30 derajat. Perkusi dan vibrasi antara clavicula
dan atas scapula
d.	 Untuk mengalirkan segmen posterior lobus atas, tempatkan klien duduk
diatas kursi/tempat tidur dengan kepala sedikit kedepan. Perkusi dan
vibrasi daerah antara clavicula dan scapula
e.	 Untuk mengalirkan segmen anterior lobus atas, tempatkan klien
terlentang dipermukaan tempat tidur dengan bantal di bawah lutut
untuk fleksi, perkusi dan vibrasi dada atas dan dibawah scapula, dibawah
garis susu, kecuali perempuan. Payudara perempuan tidak diperkusi
karena dapat menyebabkan nyeri. Pengaliran lobus tengah kanan dan
daerah bawah lobus atas kiri; lobus tengah kanan mempunyai dua
segmen lateral dan medial, daerah bawah lobus atas kiri, disebut lobus
lingula, mempunyai dua segmen superior dan anterior.
f.	 Untuk mengalirkan dari segmen lateral dan medial, miringkan kaki dari
tempat tidur + 15º/40 cm, dan tempatkan klien terlentang pada sisi
kiri. Bantu klien untuk sedikit memiringkan punggung (+ ¼ putaran),
tempatkan bantal dipunggung mulai pundak sampai pinggul. Jika
perempuan, letakkan tangan miring didepan axila, dengan melengkung
didepan bawah payudara untuk perkusi dan vibrasi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
g.	 Untuk mengalirkan segmen lingular kiri, miringkan kaki dari tempat
tidur + 15º/40 cm, dan letakkan klien terlentang pada sisi kanan.
Lakukan perkusi dan vibrasi seperti tindakan nomor 6.
h.	 Pengaliran lobus bawah; lobus bawah mempunyai empat segmen:
segmen superior, lateral basal, anterior basal dan posterior basal.
i.	 Untuk mengalirkan segmen superior, tempatkan klien tengkurap di
permukaan tempat tidur dan letakkan dua bantal dibawah pinggul.
Perkusi dan vibrasi daerah tengah dada (dibawah scapula) pada kedua
sisi spinal.
j.	 Untuk mengalirkan segmen anterior basal, tempatkan klien terlentang
pada sisi yang tidak efektif dengan kedua tangan di atas kepala.
Miringkan kaki dari tempat tidur 30º/40 cm atau setinggi kemampuan
klien. Letakkan bantal antara kedua lutut, perkusi dan vibrasi sisi yang
mempengaruhi dada diatas iga bawah, dibawah axila.
k.	 Untuk mengalirkan segmen lateral basal, tempatkan klien miring
sebagaian pada sisi yang tidak dipengaruhi dan sebagaian pada
abdomen. Miringkan kaki dari tempat tidur 30º/40 cm atau miringkan
pinggul klien dengan bantal. Perkusi dan vibrasi sisi paling atas dari iga
bawah.
l.	 Untuk mengalirkan segmen posterior basal, tempatkan klien pada
posisi prone. Miringkan kaki dari tempat tidur + 45 cm dan miringkan
pinggul klien dengan dua atau tiga bantal untuk menghasilkan posisi
jack-knife dari lutut sampai bahu. Perkusi dan vibrasi diatas iga bawah
pada kedua sisi, tapi tidak langsung di atas spina dan ginjal.
m.	Lakukan perkusi, pastikan daerah yang diperkusi ditutup (baju/handuk),
karena perkusi langsung ke kulit dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
n.	 Lakukan vibrasi, selama exhalasi di atas segmen paru yang dimaksud
o.	 Dorong klien untuk batuk dan mengeluarkan sekret kedalam tempat
sputum. Bersihkan mulut jika sudah selesai.
p.	 Auskultasi paru dan bandingkan ke data dasar
q.	 Observasi jumlah, warna dan karakteristik sekret.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Posisi postural drainage untuk memperlancar pengeluaran sekret
Gambar 4. Variasi berbagai posisi postural drainage
Untuk memahami tentang postural drainage, cobalah anda kerjakan
latihan pada kotak di bawah ini.
			
			 Latihan
Lakukan prosedur tindakan postural drainage!
Setelah mencoba mengerjakan latihan diatas, selajutnya cocokkan
dengan jawaban berikut ini:
Jawaban
Silahkan baca dan pelajari kembali materi prosedur tindakan
postural drainage!
Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 2. Untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur 2 berikut.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
C.	 Tugas Terstruktur 2
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Demonstrasikan prosedur tindakan prostural drainage pada probandus!
D.	 Umpan balik dan tindak lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan
belajar2, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktik
laboratorium prosedur postural drainage yang terdapat pada bagian akhir
pedoman praktik laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui tingkat
penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 2.Kalau anda lulus, anda
dapat meneruskan ke materi kegiatan belajar 3, tetapi kalau anda lulus
dengan perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 2,
terutama bagian yang belum anda kuasai.
Kriteria Penilaian :
1.	 Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2.	 Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah
selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3.	 Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang
diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
17
III
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, anda diharapkan
mampu melakukan prosedur tindakan suction.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
3 ini, anda diharapkan mampu :
a.	 Menyiapkan peralatan prosedur
tindakan suction
b.	 Mendemonstrasikan prosedur
tindakan suction
Pokok-Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam
kegiatan belajar 3 ini, anda diharapkan
mempelajari tentang :
1.	 Persipan peralatan prosedur
tindakan suction
2.	 Prosedur tindakan suction
Prosedur Tindakan Suction
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
A.	 Uraian Materi
Masih ingatkah anda, apa itu suction? Silahkan anda pelajari materi
suction di bawah ini
1.	 Pengertian
Suction adalah penghisapan sekret melalui karet/polyethylene yang
dihubungkan dengan mesin suction. Nah mari kita pelajari bersama
tentang prosedur tindakan suction.
2.	 Persiapan peralatan prosedur tindakan suction
a.	 Mesinsuction/alatpengukuryangdihubungkandengandindingsuction
yang diperlukan dengan selang dan dikumpulkan oleh penerimanya
b.	 Pack suction steril meliputi:
1)	 Kateter suction
2)	 Sarung tangan
3)	 Tempat air steril atau normal saline
c.	 Air steril atau normal saline untuk melicinkan.melumaskan kateteter
d.	 Y connectior untuk memegang suction jika suction tidak mempunyai
tempat ibu jari
e.	 Kasa steril, untuk membersihkan kateter dan mulut/hidung klien
f.	 Kantong untuk kateter disposable/sarung tangan
g.	 Handuk untuk melindungi baju dan bantal klien
h.	 Tempat sputum, jika specimen dikumpulkan selama dilakukan suction.
3.	 Prosedur tindakan suction
a.	 Jelaskan pada klien bahwa suction akan mengatasi kesulitas nafas dan
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
prosedur ini tidak nyeri tetapi dapat merangsang refleks batuk, muntah
dan bersin.
b.	 Posisi klien yang sadar dan mempunyai refleks muntah adalah posisi
semifowler dengan kepala klien diputar ke sisi untuk suction oral dan
leher hyperekstensi untuk suction nasal, untuk memudahkan kateter
masuk dan membantu mencegah aspirasi
c.	 Posisi klien yang tidak sadar adalah lateral, sehingga lidah tidak jatuh
dan tidak menutup pemasukan kateter. Posisi lateral juga mengalirkan
secret dari faring dan mencegah aspirasi
d.	 Tempatkan handuk diatas bantal dibawah dagu klien
e.	 Tekan alat pengukur suction dan putus suction. Beberapa suction
mempunyai tiga daerah tekanan ; tinggi (20-50 mmHg), sedang (80-
120 mmHg), rendah (0-80 mmHg). Umumnya tekanan 100-120 mmHg
untuk orang dewasa dan 50-75 mmHg untuk anak-anak dan bayi
f.	 Buka suction pack steril:
1)	 Pasang tempat, pegang bila sudah ada di luar
2)	 Masukkan air steril dan saline pada tempatnya
3)	 Pasang sarung tangan steril
g.	 Setelah sarung tangan dipasang, ambil kateter dan hubungkan dengan
suction
h.	 Buat ukuran kedalaman, tandai posisi selang dengan jari. Ukuran tepat
sepanjang hidung dan lobang telinga/13 cm untuk orang dewasa.
i.	 Ujung kateter dibasahi dengan air steril/saline, untuk mengurangi
hambatan dan memudahkan pemasukan
j.	 Suction di test dan tempatkan jari tangan ke tempat ibu jari, buka
cabang Y connector (control suction) untuk menimbulkan pengisapan
k.	 Untuk suction nasopharing, masukkan kateter dengan pelan melalui
salah satu lobang hidung dengan ujung jari diluar pengontrol suction
(tidak diberikan suction). Hal ini untuk mencegah trauma mukosa
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
membrane.
l.	 Kateter langsung ke dasar rongga nasal, untuk menghindari perlukaan
nasal. Jika lubang hidung buntu, coba lubang yang lain, jangan menekan
suction bila ada obstruction. Jika obstruksi, masukkan kateter lewat
mulut, sepanjang satu sisi ke dalam oropharing tanpa memberikan
suction, untuk mencegah muntah.
m.	Letakkan jari tangan di tempat control suction dan putar suction pelan-
pelan, untuk mencegah trauma mukosa pernafasan yang disebabkan
suction yang terlalu lama.Berikan suction 5-10 detik lalu pindahkan jari
dari pengontrol dan pindahkan kateter. Hal ini perlu selama suction
oropharing untuk menghisap sekret yang mengumpul di vestibula
mulut dan bawah lidah. Suction dilakukan hanya 15 detik. Selama
waktu tersebut kateter dimasukkan, suction diberikan terputus-putus
dan suction dipindah-pindah.
n.	 Bersihkan kateter dengan kasa steril jika lapisan sekret tipis, bersihkan
dengan air steril atau saline dan lakukan seperti no 11 dan 12 sampai
jalan udara bersih, tapi jangan melakukan suction lebih dari lima menit
secara keseluruhan karena suction yang lama dapat menurunkan suplay
oksigen.
o.	 Dorong klien untuk nafas dalam dan batuk diantara suction. Batuk dan
nafas dalam membantu mengeluarkan sekret dari trachea dan bronchi
ke faring, yang dapat dijangkau kateter suction.
p.	 Jika specimen dibutuhkan, gunakan tempat sputum:
1)	 Hubungkan kateter dengan lubang udara tempat sputum
2)	 Hubungkan suction dengan lubang udara tempat sputum
3)	 Suction nasofaring dan orofaring klien. Tempat sputum akan
mengumpulkan sputum selama pengisapan.
4)	 Pindahkan kateter dari klien. Copot selang tempat sputum dari
kateter suction. Pindahkan lubang udara dari selang suction
5)	 Hubungkan selang tempat sputum ke lubang udara
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Rasional : Mencegah penyebaran mikroorganisme di sputum
q.	 Ketika kateter dipindahkan, bilas kateter dengan pelumas atau air steril,
untuk memindahkan sekret dari selang
r.	 Setelah selesai Bantu klien membersihkan mulut dan hidung
s.	 Rapikan kateter, sarung tangan, air dan tempat sampah
t.	 Pastikan alat tersedia untuk suction berikutnya
u.	 Catat jumlah, konsistensi, warna dan bau sputum. Observasi status
pernafasan klien.
Untuk menambah pemahaman andatentang suction, cobalah anda
kerjakan latihan pada kotak di bawah ini.
Latihan
Lakukan prosedur tindakan suction!
Setelah mencoba mengerjakan latihan diatas, selanjutnya cocokkan
dengan jawaban berikut ini:
Jawaban
Silahkan baca dan pelajari kembali materi tentang prosedur
tindakan suction!
Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 3. Untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur 3 berikut.
C.	 Tugas Terstruktur 3
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Demonstrasikan prosedur tindakan suction pada manikin!
D.	 Umpan balik dan tindak lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan
belajar3, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktik
laboratorium prosedur suction yang terdapat pada bagian akhir pedoman
praktik laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui tingkat penguasaan
anda dalam materi kegiatan belajar 3.Kalau anda lulus, anda dapat meneruskan
ke materi kegiatan belajar 4, tetapi kalau anda lulus dengan perbaikan atau
tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 3, terutama bagian yang
belum anda kuasai.
Kriteria Penilaian :
1.	 Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2.	 Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah
selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3.	 Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang
diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
23
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 ini, anda diharapkan
mampu melakukan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
4 ini, anda diharapkan mampu :
a.	 Mendemonstrasikan prosedur
tindakan pemberian oksigen
dengan kanule
b.	 Mendemonstrasikan prosedur
tindakan pemberian oksigen
dengan kateter
Pokok-Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam
kegiatan belajar 4 ini, anda diharapkan
mempelajari tentang :
1.	 Prosedur tindakan pemberian
oksigen dengan kanule
2.	 Prosedur tindakan pemberian
oksigen dengan kateter
Prosedur Tindakan Pemberian Terapi Oksigen
IV
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
24
A. 	Uraian materi
Sekarang silahkan anda mempelajari tentang prosedur tindakan pemberian
terapi oksigen secara cermat!
1.	 Pengertian
Pemberian oksigen adalah pemberian oksigen melalui hidung dengan
kanule atau kateter
2.	 Tujuan
Tujuan pemberian oksigen adalah untuk mempertahankan dan memenuhi
kebutuhan oksigen
Pemberian terapi oksigen dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1.	 Pemberian Terapi Oksigen dengan Kanule
Peralatan:
a.	 Oksigen suplay dengan pengukuran kecepatan
b.	 Humidifier dengan air steril di dalamnya
c.	 Kanule nasal dan selang
d.	 Pita jika untuk memastikan kanule ditempatnya
e.	 Kain kasa untuk melapisi selang di atas tulang pipi
Langkah-langkah prosedur tindakan :
a.	 Bantu klien pada posisi semi fowler jika memungkinkan, untuk
memberikan kemudahan ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah
b.	 Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya bila keselamatan dijaga dan hal
itu akan memudahkan tidak terjadi dyspnoe. Informasikan pada klien
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
25
dan orang-orang yang mendukung keselamatan yang dihubungkan
dengan oksigen yang dipakai
c.	 Pasang peralatan oksigen dan humidifier
d.	 Nyalakan oksigen dengan jumlah aliran sesuai perintah misalnya 2-6
lt/mt untuk klien pola nafas reguler, jumlah nafas dibawah 25/mt dan
volume tidal 300- 700 ml. Konsentrasi tinggi dan jumlah aliran dapat di
atur, tapi diatur 6 lt/mt untuk klien dengan kecenderungan penekanan
udara dan iritasi nasal dan mukosa faring
e.	 Periksa aliran oksigen pada selang
f.	 Letakkan kanule di atas wajah klien dengan kanule masuk hidung dan
selang mengelilingi kepala. Beberapa model mempunyai pengikat
dibawah dagu. Yakinkan kanule masuk lubang hidung dan tidak ke
jaringan hidung
g.	 Jika kanule tidak pada tempatnya, plester pada sisi wajah, selipkan kasa
di bawah selang pada tulang pipi untuk mencegah iritasi
h.	 Kaji respon langsung klien terhadap oksigen, seperti warna pernafasan,
ketidaknyamanan dan sebagainya. Beri dorongan/support ketika
diputuskan pemakaian kanule.
i.	 Kaji respon klien terhadap terapi ini dalam 15-30 menit, tergantung
keadaan klien. Kaji tanda vital, warna, pola nafas dan gerakan nada.
j.	 Yakinkan petunjuk keselamatan diikuti
k.	 Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30 menit ketika perawatan
diberikan pada klien
l.	 Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tanda klinik hypoxia,
takhikardi, cemas, gelisah, dyspnoe dan sianosis
m.	Kaji iritasi hidung klien. Beri air/cairan pelumas sesuai kebutuhan untuk
melemaskan mukosa mebran
n.	 Catat permulaan therapy dan pengkajian data
Untuk lebih memahami pemasangan pemberian salah satu tehnik terapi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
26
oksigen pada klien gangguan respirasi, coba anda perhatikan dengan cermat
gambar berikut ini:
Gambar 5. Memasukkan selang kanule pada lubang hidung dan klem
dibawah dagu	
Setelah mempelajari prosedur tindakan pemberian terapi oksigen dengan
kanule, cobalah kerjakan latihan di kotak bawah ini untuk melatih daya ingat
anda
Latihan 1
Lakukan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen
dengan kanule!
Setelah mencoba mengerjakan latihan 1 diatas, selanjutnya cocokkan
dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan 1
Silahkan pelajari dan perhatikan kembali materi prosedur
tindakan pemberian oksigen dengan kanule!
2.	 Prosedur tindakan pemberian terapi oksigen dengan kateter
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
27
Peralatan:
a.	 Kateter hidung dengan ukuran tepat, untuk anak 8-10 Fr, untuk dewasa
wanita 10-12 Fr, dan untuk dewasa laki-laki 12-14 Fr
b.	 Suplay oksigen dengan pengukur kecepatan
c.	 Humidifier dengan air steril di dalamnya
d.	 Air pelumas, seperti jelly untuk memasukkan kateter dengan kasa
persegi untuk mengoleskan
e.	 Plester anti air (tidak alergi) untuk meyakinkan kateter tepat diwajah
klien
f.	 lampu dan tong spatel untuk memeriksa letak kateter
g.	 Tempat air steril untuk test aliran oksigen
Langkah-langkah prosedur tindakani:
a.	 Ikuti prosedur 1-3 diatas. Test aliran oksigen dengan menyalakan alat
pengukur 3 lt/mnt dan memasukkan ujung kateter pada tempat air
steril. Gelembung menyatakan oksigen mengalir
b.	 Tentukan berapa dalam kateter masuk dengan mengukur jarak hidung
dengan lubang telinga, untuk menentukan antara hidung dan orofaring.
Jarak ditandai dengan plester.
c.	 Lumasi ujung kateter dengan jely. Oleskan jely pada kasa persegi dan
putar langsung di ujung kateter, untuk memasukkan dan mencegah
mukosa nasal bila diaspirasi. Jangan memakai minyak jely/oli mineral,
karena menyebabkan iritasi paru/pneumonia lipoid bertambah parah.
d.	 Mulai alirkan oksigen + 3 lt/mt, utamakan untuk memasukkan ulang.
e.	 Masukkan kateter berlahan melalui satu lubang hidung sampai ujung
kateter masuk orofaring. Lihat kedalam mulut klien, gunakan senter
dan tong spatel untuk melihat letak kateter. Ujung kateter akan dapat
dilihat disamping ovula
f.	 Tarik sedikit ujung kateter sehingga tidak panjang dilihat, dan klien
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
28
sedikit tertahan oksigen
g.	 Plester kateter diwajah klien di sisi hidung dan periksa/pada ujung
hidung dari hidung dan leher. Jepit selang ke baju klien tinggalkan/
biarkan selang kendur. Jika diplester/diikat, kateter akan berubah saat
klien bergerak. Selang kendur memberikan kebebasan klien bergerak
tanpa tertarik selang
h.	 Tentukan aliran selang
i.	 Kaji respon klien dengan oksigen dan beri dukungan untuk pemberian
kateter
j.	 Catat therapi oksigen dan respon klien, meliputi metode dan jumlah
cairan.
Setelah mempelajari materi pemberian terapi oksigen dengan kateter,
cobalah anda kerjakan latihan di kotak bawah ini.
Latihan 2
Lakukan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen
dengan kateter!
Setelah mencoba mengerjakan latihan 2 diatas, selanjutnya cocokkan
dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan 2
Silahkan pelajari dan perhatikan kembali materi prosedur
tindakan pemberian oksigen dengan kateter!
Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 4. Untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur berikut.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
29
C.	 Tugas Terstruktur 4
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Demonstrasikan prosedur tindakan pemberian terapi oksiegn dengan kanule
pada probandus!
D.	 Umpan balik dan tindak lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan
belajar4, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktik
laboratorium prosedur pemberian terapi kosigen yang terdapat pada bagian
akhir pedoman praktik laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui
tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 4.Kalau anda lulus,
anda dapat meneruskan mempelajari modul 2, tetapi kalau anda lulus dengan
perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 4, terutama
bagian yang belum anda kuasai.
Kriteria Penilaian :
1.	 Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2.	 Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah
selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3.	 Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang
diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
30
Penutup
Selamat! Anda telah berhasil menyelesaikanpedoman praktik laboratorium
modul 1KDM II tentang prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen.
Pedoman praktik laboratorium ini membahas tentang prosedur tindakan
pemenuhan kebutuhan oksigenPenulis yakin anda cukup memahami uraian
materi yang diberikan.
Hal yang penting untuk anda ingat dari pedoman praktik laboratorium ini
adalah bagaimana cara memberikan tindakan keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan oksigen pada klien tersebut. Uraian materi ini diharapkan dapat
memberikan ketrampilan yang baik bagi anda pada saat anda menghadapi kasus-
kasus pada klien di lahan praktik yang memerlukan penanganan dan perawatan.
Akhirnya penulis mengharapkan agar ketrampilan anda tersebut dapat
diaplikasikan dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien.
Selamat atas keberhasilan anda ! “Sampai berjumpa pada pedoman praktik
laboratorium modul 2KDM II tentang prosedur tindakan pemenuhan
kebutuhan cairan dan nutrisidi waktu yang akan datang!”
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
31
Test Akhir Praktik Laboratorium
TES AKHIR PRAKTIK LABORATORIUM
PROSEDUR TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
MATA KULIAH		 : KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II
PEDOMAN	 : PEDOMAN PRAKTIK
LABORATORIUM MODUL 1
HARI / TANGGAL	 :
WAKTU			 : 40 MENIT
PETUNJUK : Demonstrasikan 4 ketrampilan di bawah ini dengan waktu
setiap ketrampilan 10 menit!
1.	 Prosedur tindakan latihan napas dalam dan batuk efektif
2.	 Prosedur tindakan postural drainage
3.	 Prosedur tindakan suction
4.	 Prosedur tindakan pemberian terapi oksigen
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
32
Barnest., Vichi Vine., 1989., Clinical Skill and Assessment Techniques in Nursing
Practice, London, Scoth Foreman and Company.
Carol., Taylor., 1989., Fundamental of Nursing : The Art and Science of Nursing
Care, Philadelphia, JB. Lippincott Company.
Craven., Ruth., 1996., Fundamentals of Nursing : Human Health and Function.
Philadelphia : Lipincott.
Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed., 1991., Prosedur Perawataan Dasar,
Direktorat Rumah Sakit dan Pendidikan
Kozier., Barbara., 1995., Fundamental of Nursing Concept, Process and Practice,
Fith Edition, Philadelphia, Addison–Wesley Publishing Company.
Kozier., Barbara., 1987., Techniques in Clinical Nursing: Nursing Process Approach,
2nd
Edition, California, Addison–Wesley Publishing Company.
Patricia, A.P., Anne, G.P., 1996., Fundamental of Nursing., St Louis, Toronto : Mosby
Potter, P.A., 2000., Pocket Guide ti Basic Skill and Procedures (3rd
ed)., Toronto :
Mosby
Daftar Pustaka
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
33
Potter, P.A., Perry, A.G.,1996, Fundamental of Nursing : Concept, Process and
Practice, C.V. Mosby Co, St Louis, 1985.
Rider, J., et.al, 1995, Modules for Basic Nursing Skills, Philadelphia, Lippincott.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., 2002, Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth,
Alih Bahasa : Monica Ester, Jakarta : EGC.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
34
Format Penilaian
FORMAT PENILAIAN PRAKTIK LABORATORIUM
LATIHAN NAPAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF
Nama	: ……………………………………	
NIM	 : ……………………………………
ASPEK YANG DINILAI Ya Tidak
A.	Tahap Pra Interaksi
1.	 Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2.	 Mencuci tangan
3.	 Menyiapkan alat
B.	Tahap Orientasi
1.	 Memberikan salam, panggil klien dengan namanya
2.	 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3.	 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
35
C.	 Tahap Kerja
1.	 Menjelaskan pada klien pernafasan abdomen dapat
membantu dalam pernafasan dalam.
2.	 Mengatur posisi yang nyaman (semi fowler atau supine).
3.	 Letakkan tangan klien diabdomen bawah iga.
4.	 Perintahkan klien untuk bernafas dalam melalui
hidung dengan mulut ditutup, tetap rileks, jangan
melengkungkan punggung dan konsentrasi pada
pengembangan abdomen*
5.	 Perintahkan klien untuk mengerutkan bibir seperti
sedang bersiul dan keluarkan udara dengan pelan dan
tenang*
6.	 Jika klien COPD, ajarkan pada mereka teknik nafas doble:
a.	 Bernafas melalui hidung untuk memompa paru
dengan pernafasan sedang dan untuk mengisi
penuh dengan pernafasan dalam.
b.	 Mengeluarkan simultan dan batuk dua kali atau
lebih secara tiba-tiba. Dengan dua kali/lebih batuk
yang tiba-tiba, yang pertama menghilangkan sekret
dan batuk yang benar membawa sekret keluar dari
jalan nafas atas.
7.	 Perintahkan klien untuk latihan ini dengan waktu 5-10
menit dan 4 kali sehari.
D.	Tahap Terminasi
1.	 Mengevaluasi hasil / respon klien
2.	 Mendokumentasikan hasilnya
3.	 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4.	 Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5.	 Mencuci tangan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
36
						 ……….., …………………………
				 Evaluator
						 ……………………………………
Kriteria Penilaian :
1.	 Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2.	 Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain
yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3.	 Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi
tanda bintang tidak dikerjakan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
37
FORMAT PENILAIAN PRAKTIK LABORATORIUM
POSTURAL DRAINAGE
Nama	: ……………………………………	
NIM	 : ……………………………………
ASPEK YANG DINILAI Ya Tidak
A.	Tahap Pra Interaksi
1.	 Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2.	 Mencuci tangan
3.	 Menyiapkan alat
B.	Tahap Orientasi
1.	 Memberikan salam, panggil klien dengan namanya
2.	 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3.	 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
38
C.	 Tahap Kerja
1.	 Menyiapkan klien dengan menjaga privacy
2.	 Melakukan auskultasi untuk menentukan letak sekret*
3.	 Mengatur posisi klien dengan tepat untuk postural
drainage (sesuai letak sekret)*
4.	 Mulai melakukan postural drainage*
5.	 Melakukan perkusi, pastikan daerah yang diperkusi
ditutup (baju/handuk), karena perkusi langsung ke kulit
dapat menyebabkan ketidaknyamanan*
6.	 Melakukan vibrasi, selama exhalasi di atas segmen yang
dimaksud*
7.	 Mendorong klien untuk batuk dan mengeluarkan sekret
kedalam tempat sputum*
8.	 Membersihkan mulut jika sudah selesai.
9.	 Melakukan auskultasi paru dan bandingkan ke data
dasar
10.	Mengobservasi jumlah, warna dan karakteristik sekret.
D.	Tahap Terminasi
1.	 Mengevaluasi hasil / respon klien
2.	 Mendokumentasikan hasilnya
3.	 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4.	 Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5.	 Mencuci tangan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
39
………., …………………………
							
							 Evaluator
						 ……………………………………
Kriteria Penilaian :
1.	 Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2.	 Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain
yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3.	 Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi
tanda bintang tidak dikerjakan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
40
FORMAT PENILAIAN PRAKTIK LABORATORIUM
SUCTION
Nama	: ……………………………………	
NIM	 : ……………………………………
ASPEK YANG DINILAI Ya Tidak
A.	Tahap Pra Interaksi
1	 Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2	 Mencuci tangan
3	 Menyiapkan alat
B.	Tahap Orientasi
1.	 Memberikan salam, panggil klien dengan namanya
2.	 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3.	 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
41
C.	 Tahap Kerja
1.	 Mengatur posisi klien kepala sedikit ekstensi
2.	 Menempatkan handuk diatas bantal dibawah dagu klien
3.	 Membuka suction pack steril:
a.	 Memasukkan air steril dan saline pada tempatnya
b.	 Memasang sarung tangan steril
4.	 Mengambil kateter dan menghubungkan dengan suction
5.	 Membasahi ujung kateter dengan air steril/saline
6.	 Mengetes suction dan menempatkan jari tangan ke tempat
ibu jari, membuka cabang Y connector (control suction)
7.	 Memasukkan kateter dengan pelan melalui (lobang hidung
± 5 cm, mulut ± 10 cm) tidak diberikan suction*
8.	 Meletakkan jari tangan di tempat control suction dan
memutar suction pelan-pelan. Memberikan suction 5-10
detik lalu memindahkan jari dari pengontrol dan pindahkan
kateter. Suction dilakukan 15 detik. Selama waktu tersebut
kateter dimasukkan, suction diberikan terputus-putus dan
suction dipindah-pindah*
9.	 Membersihkan kateter dengan kasa steril atau air steril/
saline
10.	Lakukan berulang sampai jalan udara bersih, tapi jangan
lebih dari lima menit*
11.	Mendorong klien untuk nafas dalam dan batuk diantara
suction.
12.	Setelah selesai, membantu klien membersihkan mulut dan
hidung
13.	Mencatat jumlah, konsistensi, warna dan bau sputum, dan
mengobservasi status pernafasan klien.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
42
D.	 Tahap Terminasi
1.	 Mengevaluasi hasil / respon klien
2.	 Mendokumentasikan hasilnya
3.	 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4.	 Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5.	 Mencuci tangan
						 ………., …………………………
							
							 Evaluator
						 ……………………………………
Kriteria Penilaian :
1.	 Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2.	 Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain
yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3.	 Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi
tanda bintang tidak dikerjakan.

More Related Content

What's hot

Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1pjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1pjj_kemenkes
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infuspjj_kemenkes
 
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iiM5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iipjj_kemenkes
 
Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika  Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 8 cetak
Modul 8 cetakModul 8 cetak
Modul 8 cetak
 
Modul 2 kdk ii
Modul 2 kdk iiModul 2 kdk ii
Modul 2 kdk ii
 
Praktikum 2
Praktikum 2Praktikum 2
Praktikum 2
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
Modul 4 kdk ii
Modul 4 kdk iiModul 4 kdk ii
Modul 4 kdk ii
 
Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
 
Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1
 
Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1
 
Modul 3 kdk ii
Modul 3 kdk iiModul 3 kdk ii
Modul 3 kdk ii
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 
Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infus
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iiM5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika  Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika
 

Similar to Modul 1 pedoman praktik lab

Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan OksigenProsedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenpjj_kemenkes
 
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan OksigenProsedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenpjj_kemenkes
 
Kb 3 kebutuhan dasar manusia ii
Kb 3 kebutuhan dasar manusia iiKb 3 kebutuhan dasar manusia ii
Kb 3 kebutuhan dasar manusia iiUwes Chaeruman
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 3 kebutuhan dasar manusia ii
Modul 1 kb 3 kebutuhan dasar manusia iiModul 1 kb 3 kebutuhan dasar manusia ii
Modul 1 kb 3 kebutuhan dasar manusia iipjj_kemenkes
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasapjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizerpjj_kemenkes
 
KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3pjj_kemenkes
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhansuhardihardi14
 
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal KanuleProsedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanulepjj_kemenkes
 
KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1pjj_kemenkes
 
Pedoman Praktikum 2
Pedoman Praktikum 2Pedoman Praktikum 2
Pedoman Praktikum 2pjj_kemenkes
 
Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandupjj_kemenkes
 

Similar to Modul 1 pedoman praktik lab (20)

Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan OksigenProsedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
 
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan OksigenProsedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
 
Fisioterapi Dada
Fisioterapi DadaFisioterapi Dada
Fisioterapi Dada
 
Kb 3 kebutuhan dasar manusia ii
Kb 3 kebutuhan dasar manusia iiKb 3 kebutuhan dasar manusia ii
Kb 3 kebutuhan dasar manusia ii
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
 
Modul 1 kb 3 kebutuhan dasar manusia ii
Modul 1 kb 3 kebutuhan dasar manusia iiModul 1 kb 3 kebutuhan dasar manusia ii
Modul 1 kb 3 kebutuhan dasar manusia ii
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasa
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
 
KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
 
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal KanuleProsedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
 
KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1
 
La rangki fisioterapi dada
La rangki fisioterapi dadaLa rangki fisioterapi dada
La rangki fisioterapi dada
 
Modul 5 kdk ii
Modul 5 kdk iiModul 5 kdk ii
Modul 5 kdk ii
 
Postural Drainage
Postural DrainagePostural Drainage
Postural Drainage
 
Postural Drainage
Postural DrainagePostural Drainage
Postural Drainage
 
Postural Drainage
Postural DrainagePostural Drainage
Postural Drainage
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 
Pedoman Praktikum 2
Pedoman Praktikum 2Pedoman Praktikum 2
Pedoman Praktikum 2
 
Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandu
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

Modul 1 pedoman praktik lab

  • 1.
  • 2. PEDOMAN PRAKTIK LABORATORIUM KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II (KDM II) PEDOMAN PRAKTIK LABORATORIUM MODUL 1 PROSEDUR TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN Oleh Sunarsih Rahayu,S.Kep.,Ns.,M.Kep PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2013
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1 Daftar Isi DAFTAR ISI PENDAHULUAN KEGIATAN BELAJAR • Kegiatan Belajar 1 : Prosedur Tindakan Latihan Napas Dalam dan Batuk Efektif • Kegiatan Belajar 2 : Prosedur Tindakan Postural Drainage • Kegiatan Belajar 3 : Prosedur Tindakan Suction • Kegiatan Belajar 4 : Prosedur Tindakan Pemberian Terapi Oksigen TUGAS AKHIR PRAKTIK DAFTAR PUSTAKA PENILAIAN KETRAMPILAN PROSEDUR TINDAKAN 1 2 4 11 17 23 31 32 34
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Selamat anda telah berhasil mempelajari modul 1 KDM II, dan tentunya ini adalah upaya anda yang sungguh-sungguh dan serius. Selanjutnya anda akan mempelajaripedoman praktik laboratorium modul 1KDM II tentang prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen. Saya yakin anda pasti masih ingat mengenai isi materi dari modul 1 yaitu tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen. Peran dan kompetensi perawat dalam tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen pada klien mutlak diperlukan, karena perawatlah satu-satunya tenaga kesehatan yang 24 jam mendampingi klien. Dengan tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen secara benar maka risiko maupun dampak akibat kekurangan atau ketidakakuratan terapi oksigen dapat dicegah atau diatasi secara cepat dan tepat.Untuk itu mari kita pelajari bersama mengenai prosedur tindakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Dalam pedoman praktik laboratorium ini, anda akan mempelajari tentang prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen yang meliputi prosedur tindakan latihan nafas dalam dan batuk, prosedur tindakan postural drainage, prosedur tindakan suction, dan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen. Pemahaman anda terhadap pedoman praktik laboratoriumini secara umum dapat diketahui bagaimana nanti anda dapat mendemonstrasikansetiap tindakan pada probandus maupun manikin di laboratorium keperawatan. Agar anda dapat memahami pedoman praktik laboratoriumini dengan mudah, maka pedoman praktik laboratoriumini dibagi menjadi empat (4) kegiatan belajar, yaitu : 1. Kegiatan belajar 1 : Membahas tentang prosedur tindakan latihan nafas dalam dan batuk, yang meliputi prosedur latihan pernafasan abdomen dan batuk efektif, prosedur latihan nafas dalam dengan ekspansi apikal, dan prosedur latihan nafas dalam dengan ekspansi basal. Pendahuluan
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 2. Kegiatan belajar 2 : Membahas tentang prosedur tindakan postural drainageyang meliputi persiapan perlengkapan prosedur tindakan postural drainage dan prosedur tindakan postural drainage. 3. Kegiatan belajar 3 : Membahas tentang prosedur tindakan suction oropharing dan nasopharing yang meliputi persiapan peralatan prosedur tindakan suction dan prosedur tindakan suction 4. Kegiatan belajar 4 : Membahas tentang prosedur tindakan pemberian terapi oksigen yang meliputi prosedur tindakan pemberian oksigen dengan kanule, dan prosedur tindakan pemberian oksigen dengan kateter. Untuk dapat memahami materi pada setiap kegiatan belajar, anda dapat mempelajari pedoman praktik laboratoriumini secara berurutan dari kegiatan belajar 1 sampai 4. Pada setiap kegiatan belajar dalam pedoman praktik laboratoriumini, anda akan menemukan tugas terstruktur, untuk itu jangan lupa mengerjakannya. Untuk menilai kemajuan belajar anda, sebaiknya anda tidak melihat penilaian ketrampilan terlebih dahulu sebelum selesai mengerjakan tugas terstruktur. Waktu untuk menyelesaikan pedoman praktik laboratoriumini kurang lebih 6x100 menit.Gunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya. Anda dinyatakan berhasil apabila memperoleh nilai ≥ 75 % dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Saya yakin anda dapat memahami pedoman praktik laboratorium ini dengan baik! Selamat belajar …………… Semoga berhasil!
  • 6. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 4 I Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan mampu melakukan prosedur tindakan latihan napas dalam dan batuk. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan mampu : a. Mendemonstrasikan prosedur latihan pernafasan abdomen dan batuk efektif b. Mendemonstrasikan prosedur latihan nafas dalam dengan ekspansi apikal c. Mendemonstrasikan prosedur latihan nafas dalam dengan ekspansi basal Pokok-Pokok Materi 1. Prosedur latihan pernafasan abdo- men dan batuk efektif 2. Prosedur latihan napas dalam den- gan ekspansi apikal 3. Prosedur latihan napas dalam den- gan ekspansi basal batuk Prosedur Tindakan Latihan Nafas Dalam dan Batuk
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 A. Uraian Materi Seorang perawat, sudah seharusnya mampu melatih pasien bernapas dalam dan batuk efektif untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Apakah anda sudah mengetahui prosedur latihan napas dalam dan batuk efekti? Nah mari kita bersama-sama mempelajari prosedur latihan napas dalam dan batuk efektif. 1. Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif a. Pengertian Latihan nafas dalam adalah bernapas untuk pengambilan oksigen maksimal dan latihan batuk efektif adalah batuk untuk pengeluaran sekret yang terakumulasi dan menganggu di saluran pernafasan dengan cara dibatukkan. Latihan nafas dalam dan batuk dilakukan pada klien yang mengalami gangguan fungsi respirasi. b. Tujuan latihan nafas dalam dan batuk efektif adalah : - Meningkatkan kapasitas paru - Mencegah atelektasis - Membebaskan jalan napas dan akumulasi secret - Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik - Mengurangi sesak napas akibat akumulasi secret c. Peralatan : - Kertas tissue - Bengkok Uraian Materi
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6 - Perlak/pengalas - Sputum pot berisi desinfektan - Air minum hangat Latihan napas dalam dan batuk efektif dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaittu : a. Langkah-langkah prosedur latihan pernafasan abdomen dan batuk efektif 1) Jelaskan pada klien pernafasan abdomen dapat membantu dalam pernafasan dalam dengan sedikit kesalahan. 1) Berikan posisi yang dirasa enak oleh klien (semi fowler) dengan lutut ditekuk, punggung dan kepala diberi bantal atau posisi supine dengan kepala diberi bantal dan lutut ditekuk, untuk membantu otot abdomen rileks. Setelah penjelasan tentang latihan, klien dapat mempraktikkan, pertama dengan posisi supine atau semi fowler kemudian duduk, berdiri dan berjalan. 2) Letakkan tangan klien diabdomen bawah iga, untuk menambah kekuatan dan tahanan pada bagian otot perut 3) Perintahkan klien untuk bernafas dalam melalui hidung dengan mulut ditutup, tetap rileks, jangan melengkungkan punggung dan konsentrasi pada pengembangan abdomen sejauh yang dapat dilakukan.Ketika klien menarik nafas, diafragma turun, paru terisi udara dan abdomen mengembang/tertarik ke atas. 4) Jika klien mempunyai kesulitan mengembangkan abdomen, perintahkan untuk menarik nafas dengan cepat dan kuat melalui hidung. Dengan hal tersebut klien merasa abdomen mengembang. 5) Perintahkanklienuntukmengerutkanbibirsepertisedangbersiuldan keluarkan udara dengan pelan dan tenang.Dengan mengkerutkan bibir menahan aliran udara keluar paru, meningkatkan tekanan didalam bronchi dan mengurangi collaps bronchiolus. 6) Jika klien dengan COPD, ajarkan pada mereka teknik nafas doble:
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7 a) Bernafas melalui hidung untuk memompa paru dengan pernafasan sedang dan untuk mengisi penuh dengan pernafasan dalam. b) Mengeluarkan simultan dan batuk dua kali atau lebih secara tiba-tiba, batuk yang kuat mempercepat pengeluaran.Batuk dengan kekuatan penuh pada klien COPD, dapat menyebabkan jalan nafas sedikit collaps. Dengan dua kali/lebih batuk yang tiba-tiba, yang pertama menghilangkan sekret dan batuk yang benar membawa sekret keluar dari jalan nafas atas. 7) Perintahkan klien untuk menggunakan latihan ini bila merasa nafasnya pendek dengan waktu 5-10 menit dan empat kali sehari. Latihan teratur membuat klien dapat melakukan latihan ini tanpa gangguan kesadaran. Untuk memahami secara mendalam cara latihan pernapasan abdomen dan batuk efektif, coba Anda perhatikan gambar berikut ini dengan penuh perhatian : Gambar 1. Letakkan tangan klien dibawah tulang iga sambil merasakan gerakan diafragma Gambar 2. Tekan dengan bantal selama batuk untuk meingkatkan rasa nyaman. Untuk memahami tentang latihan pernapasan abdomen dan batuk efektif, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 8 Latihan Lakukan prosedur latihan pernafasan abdomen dan dan batuk efektif untuk memperbaiki fungsi pernapasan! Setelah mencoba mendemonstrasikan latihan diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini: Jawaban Pelajari dan pahami kembali materi latihan pernapasan abdomen dan batuk efektif serta gambar 1 dan 2 di atas. b. Langkah-langkah prosedur latihan nafas dalam dengan ekspansi apikal Sering diperlukan untuk klien yang tertahan gerakan dada atas karena nyeri akibat penyakit nafas yang berat atau pembedahan, lobectomy, mastectomy. 1). Tempatkan jari-jari tangan anda dibawah clavicula klien, dan tekan pelan atau tangan klien pada tempat yang sama, untuk merasakan/ evaluasi kedalaman inhalasi apikal 2). Perintahkan klien untuk inspirasi lewat hidung dan memperhatikan pengembangan dada atas dan tekan dengan jari-jari.Hal ini membantu memberi udara daerah apikal dari lobus paru atas. 3). Perintahkan klien menahan inhalasi beberapa menit, ini akan menambah pengisian alveoli 4). Anjurkan klien menghembuskan nafas lewat mulut/hidung dengan pelan, sungguh-sungguh dan tidak melawan dengan memperhatikan gerakan penurunan dada atas.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9 5). Perintahkan untuk mengadakan latihan paling sedikit 5 pernafasan empat kali perhari. c. Langkah-langkah prosedur latihan nafas dalam dengan ekspansi basal Latihan ini diperlukan pada klien dengan gerakan dada bilateral tertahan karena nyeri akibat penyakit pernafasan, pembedahan dada. 1). Letakkan telapak tangan dibawah iga klien, sepanjang garis midaxilaris dan tekan pelan.Posisi tangan dapat mengevaluasi dan membandingkan kedalaman nafas inspirasi nasal bilateral. 2). Perintahkan klien untuk inspirasi lewat hidung dan memperhatikan pengembangan dada bawah dan tekan dengan telapak tangan. Perintahkan klien menahan inhalasi beberapa menit, untuk menambah pengisian alveoli 3). Perintahkan klien untuk mengerutkan bibir seperti sedang bersiul dan keluarkan udara dengan pelan dan tenang. Hal ini akan menahan aliran udara keluar paru, meningkatkan tekanan didalam bronchi dan mengurangi collaps bronchiolus. 4). Perintahkan untuk mengadakan latihan paling sedikit 5 pernafasan empat kali perhari. Untuk memahami latihan nafas dan mengetahui kemampuan menghembuskan udara dari paru yang biasanya untuk mengetahui ada tidaknya hambatan jalan nafas, cobalah Anda perhatikan secara cermat gambar berikut ini: Gambar 3. Latihan penggunaan alat spirometer
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 Bagus ! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1. Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur 1 berikut. D. Tugas Terstruktur 1 Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini! Demonstrasikan prosedur latihan pernapasan abdomen dan batuk efektif pada probandus! E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan belajar1, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktik laboratoriumprosedur latihan pernapasan abdomen dan batuk efektif yang terdapat pada bagian akhir pedoman praktik laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 1.Kalau anda lulus, anda dapat meneruskan ke materi kegiatan belajar 2, tetapi kalau anda lulus dengan perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum anda kuasai. Kriteria Penilaian : 1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua. 2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan. 3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi tanda bintangtidak dikerjakan.
  • 13. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 11 II Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan mampu melakukan prosedur tindakan postural drainage. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan mampu : a. Menyiapkanperlengkapanprosedur tindakan postural drainage b. Mendemonstrasikan prosedur tindakan postural drainage Pokok-Pokok Materi Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan mempelajari tentang : 1. Persiapan perlengkapan prosedur tindakan postural drainage 2. Prosedur tindakan postural drainage Prosedur Tindakan Postural Drainage
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 12 A. Uraian Materi Apakahandamasihingatapaituposturaldrainage?Padamodulsebelumnya sudah disinggung tentang pengertian postural drainage, dan sekarang anda bisa mempelajari tentang prosedur tindakan postural drainage. 1. Pengertian Postural drainage Postural drainage adalah pengaturan posisi untuk mengalirkan sekret jalan napas segmen bronkhus dengan pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan bagian khusus trakheobronkhial (paru atas, tengah, atau bawah) ke dalam trakhea. Batuk atau penghisapan dapat membuang sekret dari trakhea. 2. Tujuan - Membebaskan jalan napas dari akumulasi sekret - Mengurangi sesak napas akibat akumulasi sekret 3. Perlengkapan Postural drainage: a. Bantal 2 atau 3 untuk kenyamanan klien bila dibutuhkan b. Tempat penampung sekret c. Tissue d. Perlak/pengalas e. Segelas air hangat untuk membersihkan dan menyegarkan mulut selama latihan f. Tempat tidur yang dapat ditempatkan pada posisi trendelenburg g. Pakaian/handuk untuk mencegah agar tidak terbuka dan menjaga kulit selama perkusi dan vibrasi. Uraian Materi
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 4. Langkah-langkah prosedur tindakan postural drainage Bermacam-macam posisi perlu dilakukan untuk mengalirkan sekret dari semua segmen paru, tetapi tidak semua posisi diperlukan klien. Langkah-langkah prosedur postural drainage adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan klien dengan memberikan privacy dari pandangan dan pendengaran, karena batuk dan sekret dapat mempersulit klien dan gangguan lain a. Bantu klien pada posisi yang tepat untuk postural drainage, kemudian tindakan Postural drainage baru mulai dilakukan b. Pengaliran dari lobus atas, lobus atas terdiri dari tiga segmen apikal/ segmen paling atas dan segmen posterior, anterior dibawahnya. c. Untuk mengalirkan segmen apikal lobus atas, tempatkan klien terlentang pada sudut 30 derajat. Perkusi dan vibrasi antara clavicula dan atas scapula d. Untuk mengalirkan segmen posterior lobus atas, tempatkan klien duduk diatas kursi/tempat tidur dengan kepala sedikit kedepan. Perkusi dan vibrasi daerah antara clavicula dan scapula e. Untuk mengalirkan segmen anterior lobus atas, tempatkan klien terlentang dipermukaan tempat tidur dengan bantal di bawah lutut untuk fleksi, perkusi dan vibrasi dada atas dan dibawah scapula, dibawah garis susu, kecuali perempuan. Payudara perempuan tidak diperkusi karena dapat menyebabkan nyeri. Pengaliran lobus tengah kanan dan daerah bawah lobus atas kiri; lobus tengah kanan mempunyai dua segmen lateral dan medial, daerah bawah lobus atas kiri, disebut lobus lingula, mempunyai dua segmen superior dan anterior. f. Untuk mengalirkan dari segmen lateral dan medial, miringkan kaki dari tempat tidur + 15º/40 cm, dan tempatkan klien terlentang pada sisi kiri. Bantu klien untuk sedikit memiringkan punggung (+ ¼ putaran), tempatkan bantal dipunggung mulai pundak sampai pinggul. Jika perempuan, letakkan tangan miring didepan axila, dengan melengkung didepan bawah payudara untuk perkusi dan vibrasi.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 g. Untuk mengalirkan segmen lingular kiri, miringkan kaki dari tempat tidur + 15º/40 cm, dan letakkan klien terlentang pada sisi kanan. Lakukan perkusi dan vibrasi seperti tindakan nomor 6. h. Pengaliran lobus bawah; lobus bawah mempunyai empat segmen: segmen superior, lateral basal, anterior basal dan posterior basal. i. Untuk mengalirkan segmen superior, tempatkan klien tengkurap di permukaan tempat tidur dan letakkan dua bantal dibawah pinggul. Perkusi dan vibrasi daerah tengah dada (dibawah scapula) pada kedua sisi spinal. j. Untuk mengalirkan segmen anterior basal, tempatkan klien terlentang pada sisi yang tidak efektif dengan kedua tangan di atas kepala. Miringkan kaki dari tempat tidur 30º/40 cm atau setinggi kemampuan klien. Letakkan bantal antara kedua lutut, perkusi dan vibrasi sisi yang mempengaruhi dada diatas iga bawah, dibawah axila. k. Untuk mengalirkan segmen lateral basal, tempatkan klien miring sebagaian pada sisi yang tidak dipengaruhi dan sebagaian pada abdomen. Miringkan kaki dari tempat tidur 30º/40 cm atau miringkan pinggul klien dengan bantal. Perkusi dan vibrasi sisi paling atas dari iga bawah. l. Untuk mengalirkan segmen posterior basal, tempatkan klien pada posisi prone. Miringkan kaki dari tempat tidur + 45 cm dan miringkan pinggul klien dengan dua atau tiga bantal untuk menghasilkan posisi jack-knife dari lutut sampai bahu. Perkusi dan vibrasi diatas iga bawah pada kedua sisi, tapi tidak langsung di atas spina dan ginjal. m. Lakukan perkusi, pastikan daerah yang diperkusi ditutup (baju/handuk), karena perkusi langsung ke kulit dapat menyebabkan ketidaknyamanan. n. Lakukan vibrasi, selama exhalasi di atas segmen paru yang dimaksud o. Dorong klien untuk batuk dan mengeluarkan sekret kedalam tempat sputum. Bersihkan mulut jika sudah selesai. p. Auskultasi paru dan bandingkan ke data dasar q. Observasi jumlah, warna dan karakteristik sekret.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Posisi postural drainage untuk memperlancar pengeluaran sekret Gambar 4. Variasi berbagai posisi postural drainage Untuk memahami tentang postural drainage, cobalah anda kerjakan latihan pada kotak di bawah ini. Latihan Lakukan prosedur tindakan postural drainage! Setelah mencoba mengerjakan latihan diatas, selajutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini: Jawaban Silahkan baca dan pelajari kembali materi prosedur tindakan postural drainage! Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 2. Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur 2 berikut.
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 C. Tugas Terstruktur 2 Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini! Demonstrasikan prosedur tindakan prostural drainage pada probandus! D. Umpan balik dan tindak lanjut Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan belajar2, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktik laboratorium prosedur postural drainage yang terdapat pada bagian akhir pedoman praktik laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 2.Kalau anda lulus, anda dapat meneruskan ke materi kegiatan belajar 3, tetapi kalau anda lulus dengan perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 2, terutama bagian yang belum anda kuasai. Kriteria Penilaian : 1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua. 2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan. 3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
  • 19. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 17 III Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, anda diharapkan mampu melakukan prosedur tindakan suction. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, anda diharapkan mampu : a. Menyiapkan peralatan prosedur tindakan suction b. Mendemonstrasikan prosedur tindakan suction Pokok-Pokok Materi Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 3 ini, anda diharapkan mempelajari tentang : 1. Persipan peralatan prosedur tindakan suction 2. Prosedur tindakan suction Prosedur Tindakan Suction
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 A. Uraian Materi Masih ingatkah anda, apa itu suction? Silahkan anda pelajari materi suction di bawah ini 1. Pengertian Suction adalah penghisapan sekret melalui karet/polyethylene yang dihubungkan dengan mesin suction. Nah mari kita pelajari bersama tentang prosedur tindakan suction. 2. Persiapan peralatan prosedur tindakan suction a. Mesinsuction/alatpengukuryangdihubungkandengandindingsuction yang diperlukan dengan selang dan dikumpulkan oleh penerimanya b. Pack suction steril meliputi: 1) Kateter suction 2) Sarung tangan 3) Tempat air steril atau normal saline c. Air steril atau normal saline untuk melicinkan.melumaskan kateteter d. Y connectior untuk memegang suction jika suction tidak mempunyai tempat ibu jari e. Kasa steril, untuk membersihkan kateter dan mulut/hidung klien f. Kantong untuk kateter disposable/sarung tangan g. Handuk untuk melindungi baju dan bantal klien h. Tempat sputum, jika specimen dikumpulkan selama dilakukan suction. 3. Prosedur tindakan suction a. Jelaskan pada klien bahwa suction akan mengatasi kesulitas nafas dan Uraian Materi
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 19 prosedur ini tidak nyeri tetapi dapat merangsang refleks batuk, muntah dan bersin. b. Posisi klien yang sadar dan mempunyai refleks muntah adalah posisi semifowler dengan kepala klien diputar ke sisi untuk suction oral dan leher hyperekstensi untuk suction nasal, untuk memudahkan kateter masuk dan membantu mencegah aspirasi c. Posisi klien yang tidak sadar adalah lateral, sehingga lidah tidak jatuh dan tidak menutup pemasukan kateter. Posisi lateral juga mengalirkan secret dari faring dan mencegah aspirasi d. Tempatkan handuk diatas bantal dibawah dagu klien e. Tekan alat pengukur suction dan putus suction. Beberapa suction mempunyai tiga daerah tekanan ; tinggi (20-50 mmHg), sedang (80- 120 mmHg), rendah (0-80 mmHg). Umumnya tekanan 100-120 mmHg untuk orang dewasa dan 50-75 mmHg untuk anak-anak dan bayi f. Buka suction pack steril: 1) Pasang tempat, pegang bila sudah ada di luar 2) Masukkan air steril dan saline pada tempatnya 3) Pasang sarung tangan steril g. Setelah sarung tangan dipasang, ambil kateter dan hubungkan dengan suction h. Buat ukuran kedalaman, tandai posisi selang dengan jari. Ukuran tepat sepanjang hidung dan lobang telinga/13 cm untuk orang dewasa. i. Ujung kateter dibasahi dengan air steril/saline, untuk mengurangi hambatan dan memudahkan pemasukan j. Suction di test dan tempatkan jari tangan ke tempat ibu jari, buka cabang Y connector (control suction) untuk menimbulkan pengisapan k. Untuk suction nasopharing, masukkan kateter dengan pelan melalui salah satu lobang hidung dengan ujung jari diluar pengontrol suction (tidak diberikan suction). Hal ini untuk mencegah trauma mukosa
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 membrane. l. Kateter langsung ke dasar rongga nasal, untuk menghindari perlukaan nasal. Jika lubang hidung buntu, coba lubang yang lain, jangan menekan suction bila ada obstruction. Jika obstruksi, masukkan kateter lewat mulut, sepanjang satu sisi ke dalam oropharing tanpa memberikan suction, untuk mencegah muntah. m. Letakkan jari tangan di tempat control suction dan putar suction pelan- pelan, untuk mencegah trauma mukosa pernafasan yang disebabkan suction yang terlalu lama.Berikan suction 5-10 detik lalu pindahkan jari dari pengontrol dan pindahkan kateter. Hal ini perlu selama suction oropharing untuk menghisap sekret yang mengumpul di vestibula mulut dan bawah lidah. Suction dilakukan hanya 15 detik. Selama waktu tersebut kateter dimasukkan, suction diberikan terputus-putus dan suction dipindah-pindah. n. Bersihkan kateter dengan kasa steril jika lapisan sekret tipis, bersihkan dengan air steril atau saline dan lakukan seperti no 11 dan 12 sampai jalan udara bersih, tapi jangan melakukan suction lebih dari lima menit secara keseluruhan karena suction yang lama dapat menurunkan suplay oksigen. o. Dorong klien untuk nafas dalam dan batuk diantara suction. Batuk dan nafas dalam membantu mengeluarkan sekret dari trachea dan bronchi ke faring, yang dapat dijangkau kateter suction. p. Jika specimen dibutuhkan, gunakan tempat sputum: 1) Hubungkan kateter dengan lubang udara tempat sputum 2) Hubungkan suction dengan lubang udara tempat sputum 3) Suction nasofaring dan orofaring klien. Tempat sputum akan mengumpulkan sputum selama pengisapan. 4) Pindahkan kateter dari klien. Copot selang tempat sputum dari kateter suction. Pindahkan lubang udara dari selang suction 5) Hubungkan selang tempat sputum ke lubang udara
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Rasional : Mencegah penyebaran mikroorganisme di sputum q. Ketika kateter dipindahkan, bilas kateter dengan pelumas atau air steril, untuk memindahkan sekret dari selang r. Setelah selesai Bantu klien membersihkan mulut dan hidung s. Rapikan kateter, sarung tangan, air dan tempat sampah t. Pastikan alat tersedia untuk suction berikutnya u. Catat jumlah, konsistensi, warna dan bau sputum. Observasi status pernafasan klien. Untuk menambah pemahaman andatentang suction, cobalah anda kerjakan latihan pada kotak di bawah ini. Latihan Lakukan prosedur tindakan suction! Setelah mencoba mengerjakan latihan diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini: Jawaban Silahkan baca dan pelajari kembali materi tentang prosedur tindakan suction! Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 3. Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur 3 berikut. C. Tugas Terstruktur 3 Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Demonstrasikan prosedur tindakan suction pada manikin! D. Umpan balik dan tindak lanjut Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan belajar3, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktik laboratorium prosedur suction yang terdapat pada bagian akhir pedoman praktik laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 3.Kalau anda lulus, anda dapat meneruskan ke materi kegiatan belajar 4, tetapi kalau anda lulus dengan perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 3, terutama bagian yang belum anda kuasai. Kriteria Penilaian : 1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua. 2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan. 3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
  • 25. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 23 Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 ini, anda diharapkan mampu melakukan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 ini, anda diharapkan mampu : a. Mendemonstrasikan prosedur tindakan pemberian oksigen dengan kanule b. Mendemonstrasikan prosedur tindakan pemberian oksigen dengan kateter Pokok-Pokok Materi Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 4 ini, anda diharapkan mempelajari tentang : 1. Prosedur tindakan pemberian oksigen dengan kanule 2. Prosedur tindakan pemberian oksigen dengan kateter Prosedur Tindakan Pemberian Terapi Oksigen IV
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 24 A. Uraian materi Sekarang silahkan anda mempelajari tentang prosedur tindakan pemberian terapi oksigen secara cermat! 1. Pengertian Pemberian oksigen adalah pemberian oksigen melalui hidung dengan kanule atau kateter 2. Tujuan Tujuan pemberian oksigen adalah untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen Pemberian terapi oksigen dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : 1. Pemberian Terapi Oksigen dengan Kanule Peralatan: a. Oksigen suplay dengan pengukuran kecepatan b. Humidifier dengan air steril di dalamnya c. Kanule nasal dan selang d. Pita jika untuk memastikan kanule ditempatnya e. Kain kasa untuk melapisi selang di atas tulang pipi Langkah-langkah prosedur tindakan : a. Bantu klien pada posisi semi fowler jika memungkinkan, untuk memberikan kemudahan ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah b. Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya bila keselamatan dijaga dan hal itu akan memudahkan tidak terjadi dyspnoe. Informasikan pada klien Uraian Materi
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 25 dan orang-orang yang mendukung keselamatan yang dihubungkan dengan oksigen yang dipakai c. Pasang peralatan oksigen dan humidifier d. Nyalakan oksigen dengan jumlah aliran sesuai perintah misalnya 2-6 lt/mt untuk klien pola nafas reguler, jumlah nafas dibawah 25/mt dan volume tidal 300- 700 ml. Konsentrasi tinggi dan jumlah aliran dapat di atur, tapi diatur 6 lt/mt untuk klien dengan kecenderungan penekanan udara dan iritasi nasal dan mukosa faring e. Periksa aliran oksigen pada selang f. Letakkan kanule di atas wajah klien dengan kanule masuk hidung dan selang mengelilingi kepala. Beberapa model mempunyai pengikat dibawah dagu. Yakinkan kanule masuk lubang hidung dan tidak ke jaringan hidung g. Jika kanule tidak pada tempatnya, plester pada sisi wajah, selipkan kasa di bawah selang pada tulang pipi untuk mencegah iritasi h. Kaji respon langsung klien terhadap oksigen, seperti warna pernafasan, ketidaknyamanan dan sebagainya. Beri dorongan/support ketika diputuskan pemakaian kanule. i. Kaji respon klien terhadap terapi ini dalam 15-30 menit, tergantung keadaan klien. Kaji tanda vital, warna, pola nafas dan gerakan nada. j. Yakinkan petunjuk keselamatan diikuti k. Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30 menit ketika perawatan diberikan pada klien l. Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tanda klinik hypoxia, takhikardi, cemas, gelisah, dyspnoe dan sianosis m. Kaji iritasi hidung klien. Beri air/cairan pelumas sesuai kebutuhan untuk melemaskan mukosa mebran n. Catat permulaan therapy dan pengkajian data Untuk lebih memahami pemasangan pemberian salah satu tehnik terapi
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 26 oksigen pada klien gangguan respirasi, coba anda perhatikan dengan cermat gambar berikut ini: Gambar 5. Memasukkan selang kanule pada lubang hidung dan klem dibawah dagu Setelah mempelajari prosedur tindakan pemberian terapi oksigen dengan kanule, cobalah kerjakan latihan di kotak bawah ini untuk melatih daya ingat anda Latihan 1 Lakukan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen dengan kanule! Setelah mencoba mengerjakan latihan 1 diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini: Jawaban latihan 1 Silahkan pelajari dan perhatikan kembali materi prosedur tindakan pemberian oksigen dengan kanule! 2. Prosedur tindakan pemberian terapi oksigen dengan kateter
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 27 Peralatan: a. Kateter hidung dengan ukuran tepat, untuk anak 8-10 Fr, untuk dewasa wanita 10-12 Fr, dan untuk dewasa laki-laki 12-14 Fr b. Suplay oksigen dengan pengukur kecepatan c. Humidifier dengan air steril di dalamnya d. Air pelumas, seperti jelly untuk memasukkan kateter dengan kasa persegi untuk mengoleskan e. Plester anti air (tidak alergi) untuk meyakinkan kateter tepat diwajah klien f. lampu dan tong spatel untuk memeriksa letak kateter g. Tempat air steril untuk test aliran oksigen Langkah-langkah prosedur tindakani: a. Ikuti prosedur 1-3 diatas. Test aliran oksigen dengan menyalakan alat pengukur 3 lt/mnt dan memasukkan ujung kateter pada tempat air steril. Gelembung menyatakan oksigen mengalir b. Tentukan berapa dalam kateter masuk dengan mengukur jarak hidung dengan lubang telinga, untuk menentukan antara hidung dan orofaring. Jarak ditandai dengan plester. c. Lumasi ujung kateter dengan jely. Oleskan jely pada kasa persegi dan putar langsung di ujung kateter, untuk memasukkan dan mencegah mukosa nasal bila diaspirasi. Jangan memakai minyak jely/oli mineral, karena menyebabkan iritasi paru/pneumonia lipoid bertambah parah. d. Mulai alirkan oksigen + 3 lt/mt, utamakan untuk memasukkan ulang. e. Masukkan kateter berlahan melalui satu lubang hidung sampai ujung kateter masuk orofaring. Lihat kedalam mulut klien, gunakan senter dan tong spatel untuk melihat letak kateter. Ujung kateter akan dapat dilihat disamping ovula f. Tarik sedikit ujung kateter sehingga tidak panjang dilihat, dan klien
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 28 sedikit tertahan oksigen g. Plester kateter diwajah klien di sisi hidung dan periksa/pada ujung hidung dari hidung dan leher. Jepit selang ke baju klien tinggalkan/ biarkan selang kendur. Jika diplester/diikat, kateter akan berubah saat klien bergerak. Selang kendur memberikan kebebasan klien bergerak tanpa tertarik selang h. Tentukan aliran selang i. Kaji respon klien dengan oksigen dan beri dukungan untuk pemberian kateter j. Catat therapi oksigen dan respon klien, meliputi metode dan jumlah cairan. Setelah mempelajari materi pemberian terapi oksigen dengan kateter, cobalah anda kerjakan latihan di kotak bawah ini. Latihan 2 Lakukan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen dengan kateter! Setelah mencoba mengerjakan latihan 2 diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban berikut ini: Jawaban latihan 2 Silahkan pelajari dan perhatikan kembali materi prosedur tindakan pemberian oksigen dengan kateter! Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 4. Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur berikut.
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 29 C. Tugas Terstruktur 4 Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini! Demonstrasikan prosedur tindakan pemberian terapi oksiegn dengan kanule pada probandus! D. Umpan balik dan tindak lanjut Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan belajar4, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktik laboratorium prosedur pemberian terapi kosigen yang terdapat pada bagian akhir pedoman praktik laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 4.Kalau anda lulus, anda dapat meneruskan mempelajari modul 2, tetapi kalau anda lulus dengan perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 4, terutama bagian yang belum anda kuasai. Kriteria Penilaian : 1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua. 2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan. 3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 30 Penutup Selamat! Anda telah berhasil menyelesaikanpedoman praktik laboratorium modul 1KDM II tentang prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen. Pedoman praktik laboratorium ini membahas tentang prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan oksigenPenulis yakin anda cukup memahami uraian materi yang diberikan. Hal yang penting untuk anda ingat dari pedoman praktik laboratorium ini adalah bagaimana cara memberikan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada klien tersebut. Uraian materi ini diharapkan dapat memberikan ketrampilan yang baik bagi anda pada saat anda menghadapi kasus- kasus pada klien di lahan praktik yang memerlukan penanganan dan perawatan. Akhirnya penulis mengharapkan agar ketrampilan anda tersebut dapat diaplikasikan dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien. Selamat atas keberhasilan anda ! “Sampai berjumpa pada pedoman praktik laboratorium modul 2KDM II tentang prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisidi waktu yang akan datang!”
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 31 Test Akhir Praktik Laboratorium TES AKHIR PRAKTIK LABORATORIUM PROSEDUR TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN MATA KULIAH : KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II PEDOMAN : PEDOMAN PRAKTIK LABORATORIUM MODUL 1 HARI / TANGGAL : WAKTU : 40 MENIT PETUNJUK : Demonstrasikan 4 ketrampilan di bawah ini dengan waktu setiap ketrampilan 10 menit! 1. Prosedur tindakan latihan napas dalam dan batuk efektif 2. Prosedur tindakan postural drainage 3. Prosedur tindakan suction 4. Prosedur tindakan pemberian terapi oksigen
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 32 Barnest., Vichi Vine., 1989., Clinical Skill and Assessment Techniques in Nursing Practice, London, Scoth Foreman and Company. Carol., Taylor., 1989., Fundamental of Nursing : The Art and Science of Nursing Care, Philadelphia, JB. Lippincott Company. Craven., Ruth., 1996., Fundamentals of Nursing : Human Health and Function. Philadelphia : Lipincott. Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed., 1991., Prosedur Perawataan Dasar, Direktorat Rumah Sakit dan Pendidikan Kozier., Barbara., 1995., Fundamental of Nursing Concept, Process and Practice, Fith Edition, Philadelphia, Addison–Wesley Publishing Company. Kozier., Barbara., 1987., Techniques in Clinical Nursing: Nursing Process Approach, 2nd Edition, California, Addison–Wesley Publishing Company. Patricia, A.P., Anne, G.P., 1996., Fundamental of Nursing., St Louis, Toronto : Mosby Potter, P.A., 2000., Pocket Guide ti Basic Skill and Procedures (3rd ed)., Toronto : Mosby Daftar Pustaka
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 33 Potter, P.A., Perry, A.G.,1996, Fundamental of Nursing : Concept, Process and Practice, C.V. Mosby Co, St Louis, 1985. Rider, J., et.al, 1995, Modules for Basic Nursing Skills, Philadelphia, Lippincott. Smeltzer, S.C., Bare, B.G., 2002, Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth, Alih Bahasa : Monica Ester, Jakarta : EGC.
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 34 Format Penilaian FORMAT PENILAIAN PRAKTIK LABORATORIUM LATIHAN NAPAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF Nama : …………………………………… NIM : …………………………………… ASPEK YANG DINILAI Ya Tidak A. Tahap Pra Interaksi 1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien 2. Mencuci tangan 3. Menyiapkan alat B. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam, panggil klien dengan namanya 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 3. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 35 C. Tahap Kerja 1. Menjelaskan pada klien pernafasan abdomen dapat membantu dalam pernafasan dalam. 2. Mengatur posisi yang nyaman (semi fowler atau supine). 3. Letakkan tangan klien diabdomen bawah iga. 4. Perintahkan klien untuk bernafas dalam melalui hidung dengan mulut ditutup, tetap rileks, jangan melengkungkan punggung dan konsentrasi pada pengembangan abdomen* 5. Perintahkan klien untuk mengerutkan bibir seperti sedang bersiul dan keluarkan udara dengan pelan dan tenang* 6. Jika klien COPD, ajarkan pada mereka teknik nafas doble: a. Bernafas melalui hidung untuk memompa paru dengan pernafasan sedang dan untuk mengisi penuh dengan pernafasan dalam. b. Mengeluarkan simultan dan batuk dua kali atau lebih secara tiba-tiba. Dengan dua kali/lebih batuk yang tiba-tiba, yang pertama menghilangkan sekret dan batuk yang benar membawa sekret keluar dari jalan nafas atas. 7. Perintahkan klien untuk latihan ini dengan waktu 5-10 menit dan 4 kali sehari. D. Tahap Terminasi 1. Mengevaluasi hasil / respon klien 2. Mendokumentasikan hasilnya 3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat 5. Mencuci tangan
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 36 ……….., ………………………… Evaluator …………………………………… Kriteria Penilaian : 1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua. 2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan. 3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
  • 39. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 37 FORMAT PENILAIAN PRAKTIK LABORATORIUM POSTURAL DRAINAGE Nama : …………………………………… NIM : …………………………………… ASPEK YANG DINILAI Ya Tidak A. Tahap Pra Interaksi 1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien 2. Mencuci tangan 3. Menyiapkan alat B. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam, panggil klien dengan namanya 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 3. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 38 C. Tahap Kerja 1. Menyiapkan klien dengan menjaga privacy 2. Melakukan auskultasi untuk menentukan letak sekret* 3. Mengatur posisi klien dengan tepat untuk postural drainage (sesuai letak sekret)* 4. Mulai melakukan postural drainage* 5. Melakukan perkusi, pastikan daerah yang diperkusi ditutup (baju/handuk), karena perkusi langsung ke kulit dapat menyebabkan ketidaknyamanan* 6. Melakukan vibrasi, selama exhalasi di atas segmen yang dimaksud* 7. Mendorong klien untuk batuk dan mengeluarkan sekret kedalam tempat sputum* 8. Membersihkan mulut jika sudah selesai. 9. Melakukan auskultasi paru dan bandingkan ke data dasar 10. Mengobservasi jumlah, warna dan karakteristik sekret. D. Tahap Terminasi 1. Mengevaluasi hasil / respon klien 2. Mendokumentasikan hasilnya 3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat 5. Mencuci tangan
  • 41. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 39 ………., ………………………… Evaluator …………………………………… Kriteria Penilaian : 1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua. 2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan. 3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
  • 42. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 40 FORMAT PENILAIAN PRAKTIK LABORATORIUM SUCTION Nama : …………………………………… NIM : …………………………………… ASPEK YANG DINILAI Ya Tidak A. Tahap Pra Interaksi 1 Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien 2 Mencuci tangan 3 Menyiapkan alat B. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam, panggil klien dengan namanya 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 3. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 41 C. Tahap Kerja 1. Mengatur posisi klien kepala sedikit ekstensi 2. Menempatkan handuk diatas bantal dibawah dagu klien 3. Membuka suction pack steril: a. Memasukkan air steril dan saline pada tempatnya b. Memasang sarung tangan steril 4. Mengambil kateter dan menghubungkan dengan suction 5. Membasahi ujung kateter dengan air steril/saline 6. Mengetes suction dan menempatkan jari tangan ke tempat ibu jari, membuka cabang Y connector (control suction) 7. Memasukkan kateter dengan pelan melalui (lobang hidung ± 5 cm, mulut ± 10 cm) tidak diberikan suction* 8. Meletakkan jari tangan di tempat control suction dan memutar suction pelan-pelan. Memberikan suction 5-10 detik lalu memindahkan jari dari pengontrol dan pindahkan kateter. Suction dilakukan 15 detik. Selama waktu tersebut kateter dimasukkan, suction diberikan terputus-putus dan suction dipindah-pindah* 9. Membersihkan kateter dengan kasa steril atau air steril/ saline 10. Lakukan berulang sampai jalan udara bersih, tapi jangan lebih dari lima menit* 11. Mendorong klien untuk nafas dalam dan batuk diantara suction. 12. Setelah selesai, membantu klien membersihkan mulut dan hidung 13. Mencatat jumlah, konsistensi, warna dan bau sputum, dan mengobservasi status pernafasan klien.
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 42 D. Tahap Terminasi 1. Mengevaluasi hasil / respon klien 2. Mendokumentasikan hasilnya 3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat 5. Mencuci tangan ………., ………………………… Evaluator …………………………………… Kriteria Penilaian : 1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua. 2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan. 3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.