1. Penyuluhan ini membahas tentang teknik nafas dalam dan batuk efektif untuk membantu pasien mengeluarkan dahak. Teknik ini dijelaskan dan demonstrasikan kepada pasien dan keluarganya.
1. 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Tema : Teknik nafas dalam dan batuk efektif
Sasaran : 1 orang pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan keluarga yang
menemani pasien selama dirawat.
Hari/tanggal : Jum’at / 2 Pebruari 2018
Waktu : 15.00 – 15.20 WIB (20 menit)
Tempat : Di Kelas III Pria, IRNA Ruang Plamboyan B RSKD Balikpapan
A. Latar Belakang
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing ke
dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah
untuk melindungi organ paru-paru. Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi mekanik atau kimia pada
nervus aferen pada percabangan bronkus. Batuk secara terkekeh-tekeh dapat menyebabkan
seseorang kehilangan banyak energi, sulit untuk mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi
tenggorokan.
Sebagian besar orang mencari pertolongan medis agar batuk cepat mereda, sementara itu ada
orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang serius. Batuk mempengaruhi interaksi personal
dan sosial, mengganggu tidur dan sering menyebabkan ketidaknyamanan pada tenggorakan dan
dinding dada. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, kita dapat menggunakan teknik batuk efektif.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun dibandingkan dengan
batuk biasa, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatih terlebih dahulu,
sehingga menghambat berbagai penghalang atau menghilangkan penutup saluran pernapasan.
Teknik batuk efektif akan memberikan banyak manfaat, diantaranya untuk melonggarkan dan
melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat adanya lendir yang
memenuhi saluran pernapasan. Lendir baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun sekret dalam
hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran pernapasan maupun karena sejumlah penyakit
yang diderita oleh seorang individu.
Berdasarkan data yang didapat dari overan shift pagi pada tanggal 1 Pebruari 2018 pasien
mengalami kesulitan dalam mengeluarkan dahak. Padahal, pasien telah disosialisasikan tentang
2. 2
batuk efektif setiap kali overan, namun belum ditemukan aplikasi nyata dari pasien itu sendiri.
Dari hasil observasi, kelompok menemukan seorang pasien mengaku sulit untuk melakukan batuk
efektif dan memperlihatkan ekspresi bingung. Hal ini disebabkan oleh pasien tidak mengetahui
apa itu batuk efektif dan tidak diajarkan secara spesifik apa saja persiapan dan bagaimana cara
melakukannya; karena perawat hanya menganjurkan dan menuturkan agar pasien melakukan
batuk efektif pada seluruh pasien yang mengalami batuk berdahak tanpa mengevaluasi apakah
pasien sudah tau atau mengerti cara melakukannya maupun dilakukan atau tidak oleh pasien. Oleh
karena itu, kelompok tertarik mengangkat topik “Latihan Batuk Efektif” agar pasien dan keluarga
lebih mengenal batuk efektif dan memahami serta mampu mengaplikasikan teknik batuk efektif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan pasien dan keluarga
memahami dan memperagakan teknik batuk efektif.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
a. Menjelaskan penggertian batuk efeketif
b. Menjelaskan tujuan batuk efektif
c. Menjelaskan teknik batuk efektif
d. Mampu memperagakan teknik batuk efektif
C. Pokok Bahasan
Teknik Batuk Efektif
D. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian batuk efeketif
b. Tujuan batuk efektif
c. Teknik batuk efektif
3. 3
E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
F. Media dan Alat
1. Media : (Peragaan /demontrasi)
2. Alat : Tissue/sapu tangan, wadah tertutup untuk penampungan dahak dan gelas
berisi air hangat
G. Proses Pelaksanaan
No. Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien
1. Pembukaan
(5 menit)
Memberi salam
Memperkenalkan
anggota klompok dan
pembimbing
Melakukan kontrak
waktu
Menjelaskan tujuan
dan materi yang akan
diberikan
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
Menyepakati kontrak
Memperhatikan dan
mendengarkan
2. Kegiatan
(10 menit)
Menggali
pengetahuan audien
tentang nafas dalam
batuk efektif
Memberikan
reinforcement positif
Menjelaskan
pengertian batuk
efektif
Menanggapi dan
menjelaskan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
4. 4
Menjelaskan tujuan
Nafas dalam dan
batuk efektif
Menjelaskan teknik
nafas dalam dan
batuk efektif
Mendemonstrasikan
teknik nafas dalam
dan batuk efektif
Mendemonstrasikan
bersama
Memberi kesempatan
audien untuk
bertanya
Memberikan
reinforcement positif
Memberikan
kesempatan pada
audien lain untuk
menjawab
Memberikan
reinforcement positif
dan meluruskan
konsep
Meminta masukan
dari pembimbing
akademik dan atau
pembimbing klinik
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Mendemontrasikan
batuk efektif
Memberikan
pertanyaan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memberikan jawaban
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
3. Penutup
(5 menit)
Evaluasi validasi
Menyimpulkan
bersama-sama
Menyimak
Memperhatikan dan
mendengarkan
5. 5
Mengucapkan terima
kasih
Mengucapkan salam
penutup
Memperhatikan dan
mendengarkan
Menjawab salam
G. Pengorganisasian
a. Penyaji : Suhardi, S.Kep
b. Moderator : Makhsunatul Farikhah, S.Kep
c. Observer/fasilitator : Noor Asiah, S.Kep
I. Uraian Tugas
a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian
b. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
- Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
6. 6
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
d. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
e. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.
J. Setting Tempat
Keterangan:
Penyaji
Moderator
Observer/fasilitator
Pembimbing
Pasien
Keluarga pasien
K. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
7. 7
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d. Pasien dan keluarga ± 10 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihan batuk efektif,
tentang definisi batuk efektif, tujuan batuk efektif, teknik batuk efektif dan mampu
memperagakan cara batuk efektif.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian batuk efektif dengan benar
b. 60% sasaran mampu menjelaskan tujuan batuk efektif
c. 60% sasaram mampu menjelaskan teknik batuk efektif dengan benar
d. 60% sasaran mampu mendemonstrasikan batuk efektif
8. 8
Lampiran Materi
NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF
A. Pengertian
1. Nafas dalam
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan diafragma,
sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh
(Parsudi, dkk., 2002)
2. Batuk Efeketif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat energi dapat
dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal
(Smeltzer, 2001).
B. Tujuan Teknik nafas dalam dan Batuk Efektif
1. Mengurangi nyeri luka operasi saat batuk
2. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
3. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium
4. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
5. Meningkatkan distribusi ventilasi.
6. Meningkatkan volume paru
7. Memfasilitasi pembersihan saluran napas
C. Indikasi teknik nafas dalam dan batuk efektif
Dilakukan pada pasien seperti :COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest infection,
pasien bedrest atau post operasi
D. Kontra indikasi batuk efektif
1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard
9. 9
akut infark dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas
E. Alat dan Bahan yang disediakan
1. Tissue/sapu tangan
2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau
pasir.
3. Gelas berisi air hangat
E. Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak
1. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang dicampur
dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir
2. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng
3. Buang dahak ke tempat tersebut
4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.
5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah
6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram
7. Bersihkan kaleng dengan sabun
D. Tehnik nafas dalam
1. menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan menarik
napas dalam) dengan mulut tertutup
2. kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisi
seperti bersiul
3. Dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi
tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung
akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan
diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping dan
kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi
10. 10
E. Teknik Batuk Efektif
1. Tarik nafas dalam 4-5 kali
2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
4. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau “huf..huf..huf..”
5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S. (2001). Buku ajar keperawtan medikal bedah. Jakarta: EGC.
Perry & Potter. Funamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Kowalak , J. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta: EGC.
Rab, T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: TIM.
Tamsuri, A. (2008). Asuhan keperawatan klien gangguan pernafasan. Jakarta: EGC.