SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
1 
Kegiatan Belajar II 
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan 
dalam Rumah Tangga 
Kali ini kita akan mengkaji modul 6 Kegiatan belajar 6.2. yaitu “Norma dan 
praktek budaya Kekerasan dalam rumah tangga”. Sebelumnya Anda sudah mem-pelajari 
modul 6 Kegiatan belajar 6.1. Bagaimana hasilnya?. Apakah ada kesulitan? 
bisa difahami ... ? Jika masih ada yang belum difahami sebaiknya coba ulangi lagi, 
karena kegiatan belajar tersebut memiliki hubungan dengan modul 6 kegiatan 
belajar 6.2 yang akan dibahas berikut ini. 
Uraian Materi 
Tindak kekerasan di dalam ru-mah 
tangga (domestic violence) mer-upakan 
jenis kejahatan yang kurang 
mendapatkan perhatian dan jangkau-an 
hukum. Tindak kekerasan di dalam 
rumah tangga pada umumnya melibat-kan 
pelaku dan korban diantara ang-gota 
keluarga di dalam rumah tangga, 
sedangkan bentuk tindak kekerasan 
bisa berupa kekerasan fisik dan ke-kerasan 
verbal (ancaman kekerasan). 
Pelaku dan korban tindak kekerasan 
didalam rumah tangga bisa menimpa 
siapa saja, tidak dibatasi oleh strata, 
status sosial, tingkat pendidikan, dan 
suku bangsa. 
Tindak kekerasan pada istri da-lam 
rumah tangga merupakan masalah 
sosial yang serius, akan tetapi kurang 
mendapat tanggapan dari masyarakat 
dan para penegak hukum karena be-berapa 
alasan, pertama: ketiadaan 
statistik kriminal yang akurat, kedua: 
tindak kekerasan pada istri dalam ru-mah 
tangga memiliki ruang lingkup 
sangat pribadi dan terjaga privacynya 
berkaitan dengan kesucian dan ke-harmonisan 
rumah tangga (sanctitive 
of the home), ketiga: tindak kekerasan 
pada istri dianggap wajar karena hak 
suami sebagai pemimpin dan kepala 
keluarga, keempat: tindak kekerasan 
pada istri dalam rumah tangga terjadi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dalam lembaga legal yaitu perkawinan. 
(Hasbianto, 1996), dikatakan secara 
psikologi tindak kekerasan pada istri 
dalam rumah tangga menyebabkan 
gangguan emosi, kecemasan, depresi 
yang secara konsekuensi logis dapat 
mempengaruhi kesehatan reproduk-sinya. 
Ke-kerasan 
terhadap 
Untuk lebih memahami masalah terse-but, 
berikut ini akan disajikan pemba-hasan 
mengenai Norma dan prak-tek 
budaya kekerasan dalam rumah 
tangga dengan topik pembahasan 
yaitu: 1. Kekerasan Terhadap Perempu-an, 
2) Bentuk-bentuk Kekerasan Terha-dap 
Perempuan, 3. Faktor-faktor yang 
mendorong terjadi tindak kekerasan 
pada istri dalam rumah tangga, 4) 
Dampak Kekerasan Terhadap Kese-hatan 
Reproduksi, 5)Implikasi asuhan 
kebidanan yang dapat diberikan untuk 
menolong kaum perempuan dari tin-dak 
kekerasan dalam rumah tangga. 
Jelaskan Apa 
persepsi Anda 
terhadap gambar 
di samping, dan 
tuliskan secara 
singkat persep-si 
tersebut pada 
kolom berikut ini 
................................... 
................................... 
................................... 
................................... 
.............................................................................. 
............................................................................. 
......................................................………………… 
……………………………………………………… 
Setelah mencermati gambar di atas, 
sekarang apa yang ada dalam pikiran 
Anda hubungannya dengan kekerasan 
terhadap perempuan 
Komnas Perempuan (2001) menyata-kan 
bahwa kekerasan terhadap perem-puan 
adalah segala tindakan kekerasan 
yang dilakukan terhadap perempuan 
yang berakibat atau kecenderungan 
untuk mengakibatkan kerugian dan 
penderitaan fisik, seksual, maupun psi-kologis 
terhadap perempuan, baik pe-rempuan 
dewasa atau anak perempu-an 
dan remaja. Termasuk didalamnya 
ancaman, pemaksaan maupun secara 
sengaja meng-kungkung kebebasan 
perempuan. Tindakan kekerasan fisik, 
seksual, dan psikologis dapat terjadi 
dalam lingkungan keluarga atau mas-yarakat, 
sedangkan Kekerasan dalam 
rumah tangga menurut Undang-un-dang 
RI no. 23 tahun 2004 adalah se-tiap 
perbuatan terhadap seseorang 
terutama perempuan, yang berakibat 
timbulnya kesengsaraan atau pender-itaan 
secara fisik, seksual, psikologis, 
dan atau penelantaran rumah tangga 
termasuk ancaman untuk melakukan 
perbuatan, pemaksaan, atau pe-ram-pasan 
kemerdekaan secara melawan 
hukum dalam lingkup rumah tangga. 
Tindakan kekerasan terha- 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dap istri dalam rumah tangga merupa-kan 
salah satu bentuk kekerasan yang 
seringkali terjadi pada perempuan dan 
terjadi di balik pintu tertutup. Tinda-kan 
ini seringkali dikaitkan dengan 
penyiksaan baik fisik maupun psikis 
yang dilakukan oleh orang yang mem-punyai 
hubungan yang dekat. 
Tindak kekerasan terhadap istri da-lam 
rumah tangga terjadi dikarenakan 
telah diyakini bahwa masyarakat atau 
budaya yang mendominasi saat ini 
adalah patriarkhi, dimana laki-laki 
adalah superior dan perempuan in-ferior 
sehingga laki-laki dibenarkan 
untuk menguasai dan mengontrol 
perempuan. Hal ini menjadikan per-empuan 
tersubordinasi. 
Di samping itu, terdapat interpretasi 
yang keliru terhadap stereotipi jender 
yang tersosialisasi amat lama dimana 
perempuan dianggap lemah, sedang-kan 
laki-laki, umumnya lebih kuat. 
bahwa menguasai atau memukul istri 
sebenarnya merupakan manifestasi 
dari sifat superior laki-laki terhadap 
perempuan. 
Kecenderungan tindak kekerasan da-lam 
rumah tangga terjadinya karena 
faktor dukungan sosial dan kultur (bu-daya) 
dimana istri di persepsikan orang 
nomor dua dan bisa diperlakukan den-gan 
cara apa saja. Hal ini muncul kare-na 
transformasi pengetahuan yang di-peroleh 
dari masa lalu, istri harus nurut 
kata suami, bila istri mendebat suami, 
dipukul. Kultur di masyarakat suami 
lebih dominan pada istri, ada tindak 
kekerasan dalam rumah tangga diang-gap 
masalah privasi, masyarakat tidak 
boleh ikut campur 
Saat ini dengan berlakunya un-dang- 
undang anti kekerasan dalam 
rumah tangga disetujui tahun 2004, 
maka tindak kekerasan dalam rumah 
tangga bukan hanya urusan suami is-tri 
tetapi sudah menjadi urusan publik. 
Keluarga dan masyarakat dapat ikut 
mencegah dan mengawasi bila terjadi 
kekerasan dalam rumah tangga 
Menurut Undang-Undang No. 23 Ta-hun 
2004 tindak kekerasan terhadap 
istri dalam rumah tangga dibedakan 
kedalam 4 (empat) macam : 
1. Kekerasan fisik 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Kekerasan fisik adalah perbuatan yang 
mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit 
atau luka berat. Prilaku kekerasan 
yang termasuk dalam golongan ini an-tara 
lain adalah menampar, memukul, 
meludahi, menarik rambut (menjam-bak), 
menendang, menyudut den-gan 
rokok, memukul/melukai dengan 
senjata, dan sebagainya. Biasanya 
perlakuan ini akan nampak seperti bi-lur- 
bilur, muka lebam, gigi patah atau 
bekas luka lainnya. 
2. Kekerasan psikologis / emosional 
Kekerasan psikologis atau emosional 
adalah perbuatan yang mengakibat-kan 
ketakutan, hilangnya rasa percaya 
diri, hilangnya kemampuan untuk ber-tindak, 
rasa tidak berdaya dan / atau 
penderitaan psikis berat pada seseo-rang. 
Perilaku kekerasan yang termasuk pen-ganiayaan 
secara emosional adalah 
penghinaan, komentar-komentar yang 
menyakitkan atau merendahkan har-ga 
diri, mengisolir istri dari dunia luar, 
mengancam atau ,menakut-nakuti se-bagai 
sarana memaksakan kehendak. 
3. Kekerasan seksual 
Kekerasan jenis ini meliputi pengisola-sian 
(menjauhkan) istri dari kebutuhan 
batinnya, memaksa melakukan hubun-gan 
seksual, memaksa selera seksual 
sendiri, tidak memperhatikan kepua-san 
pihak istri. 
4. Kekerasan ekonomi 
Setiap orang dilarang menelantarkan 
orang dalam lingkup rumah tanggan-ya, 
padahal menurut hukum yang ber-laku 
baginya atau karena persetujuan 
atau perjanjian ia wajib memberikan 
kehidupan, perawatan atau pemeli-haraan 
kepada orang tersebut. Contoh 
dari kekerasan jenis ini adalah tidak 
memberi nafkah istri, bahkan mengh-abiskan 
uang istri 
Faktor-faktor yang mendorong terjad-inya 
tindak kekerasan dalam rumah 
tangga 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Jelaskan Apa persepsi Anda terhadap 
gambar di atas, dan tuliskan secara 
singkat persepsi tersebut pada kolom 
berikut ini ! 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
............................................................................. 
............................................................................. 
......................................................………………... 
Setelah mencermati gambar di atas, 
sekarang apa yang ada dalam pikiran 
Anda hubungannya dengan kekerasan 
dalam rumah tangga. 
Strauss A. Murray mengidentifikasi hal 
dominasi pria dalam konteks struktur 
masyarakat dan keluarga, yang memu-ngkinkan 
terjadinya kekerasan dalam 
rumah tangga sebagai berikut: 
1. Pembelaan atas kekuasaan laki-la-ki 
Laki-laki dianggap sebagai superiori-tas 
sumber daya dibandingkan dengan 
wanita, sehingga mampu mengatur 
dan mengendalikan wanita. 
2. Diskriminasi dan pembatasan 
dibidang ekonomi 
Diskriminasi dan pembatasan kesem-patan 
bagi wanita untuk bekerja men-gakibatkan 
wanita (istri) ketergantun-gan 
terhadap suami, dan ketika suami 
kehilangan pekerjaan maka istri men-galami 
tindakan kekerasan. 
3. Beban pengasuhan anak 
Istri yang tidak bekerja, menjadikannya 
menanggung beban sebagai penga-suh 
anak. Ketika terjadi hal yang tidak 
diharapkan terhadap anak, maka sua-mi 
akan menyalah-kan istri sehingga 
tejadi kekerasan dalam rumah tangga. 
4. Wanita sebagai anak-anak 
konsep wanita sebagai hak milik bagi 
laki-laki menurut hukum, mengakibat-kan 
kele-luasaan laki-laki untuk men-gatur 
dan mengendalikan segala hak 
dan kewajiban wanita. Laki-laki merasa 
punya hak untuk melakukan kekerasan 
sebagai seorang bapak melakukan ke-kerasan 
terhadap anaknya agar menja-di 
tertib. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
5. Orientasi peradilan pidana pada 
laki-laki 
Posisi wanita sebagai istri di dalam ru-mah 
tangga yang mengalami kekera-san 
oleh suaminya, diterima sebagai 
pelanggaran hukum, sehingga penye-lesaian 
kasusnya sering ditunda atau 
ditutup. Alasan yang lazim dikemuka-kan 
oleh penegak hukum yaitu adanya 
legitimasi hukum bagi suami melaku-kan 
kekerasan sepanjang bertindak 
dalam konteks harmoni keluarga. 
Dampak Kekerasan Terhadap Kese-hatan 
Reproduksi 
Jelaskan Apa persepsi Anda terhadap 
gambar di atas, dan tuliskan secara 
singkat persepsi tersebut pada kolom 
berikut ini ! 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
Setelah mencermati gambar di atas, 
sekarang apa yang ada dalam pikiran 
Anda hubungannya dengan dampak 
kekerasan terhadap kesehatan re-produksi. 
Kesehatan reproduksi adalah suatu 
keadaan sejahtera fisik, mental dan 
sosial secara utuh, tidak semata-ma-ta 
bebas dari penyakit atau kecacatan 
dalam semua hal yang berkaitan den-gan 
sistem reproduksi, serta fungsi dan 
prosesnya. 
Efek psikologis penganiayaan 
bagi banyak perempuan lebih parah 
dibanding efek fisiknya. Rasa takut, ce-mas, 
letih, kelainan stress post traumat-ic, 
serta gangguan makan dan tidur 
merupakan reaksi panjang dari tindak 
kekerasan. Namun, tidak jarang akibat 
tindak kekerasan terhadap istri juga 
meng-akibatkan kesehatan reproduksi 
terganggu secara biologis yang pada 
akhirnya meng-akibatkan terganggun-ya 
secara sosiologis. Istri yang teraniaya 
sering mengisolasi diri dan menarik 
diri karena berusaha menyembunyikan 
bukti penganiayaan mereka. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Sehubungan dengan dampak tindak 
kekerasan terhadap kehidupan seksual 
dan repro-duksi perempuan, kekerasan 
dan dominasi laki-laki dapat membata-si 
dan membentuk kehidupan seksual 
dan reproduksi perempuan. Selain itu, 
laki-laki juga sangat berpengaruh da-lam 
pengambilan keputusan tentang 
alat kontrasepsi yang dipakai oleh pas-angannya. 
Selanjutnya penelitian yang 
dilakukan di Norwegia oleh Schei dan 
Bakketeig (1989) yang dikutip oleh 
Heise, Moore dan Toubia (1995) juga 
menyatakan bahwa perempuan yang 
tinggal dengan pasangan yang suka 
melakukan tindak kekerasan menun-jukkan 
masalah-masalah ginekologis 
yang lebih berat ketim-bang dengan 
yang tinggal dengan pasangan/suami 
normal ; bahkan problem gineko-logis 
ini bisa berlanjut dalam rasa sakit terus 
menerus. 
Tindak kekerasan terhadap istri 
perlu diungkap untuk mencari alterna-tif 
pemberdayaan bagi istri agar terhin-dar 
dari tindak kekerasan yang tidak 
semestinya terjadi demi terwujudnya 
hak perempuan untuk memperoleh 
kesehatan reproduksi yang sehat. 
Di seluruh dunia satu diantara em-pat 
perempuan hamil mengalami ke-kerasan 
fisik dan seksual oleh pas-angannya. 
Pada saat hamil, dapat 
terjadi keguguran / abortus, persalinan 
imatur dan bayi meninggal dalam ra-him. 
Pada saat bersalin, perempuan akan 
mengalami penyulit persalinan seperti 
hilangnya kontraksi uterus, persalinan 
lama, persalinan dengan alat bahkan 
pembedahan. Hasil dari kehamilan 
dapat melahirkan bayi dengan BBLR, 
terbelakang mental, bayi lahir cacat 
fisik atau bayi lahir mati. 
Dampak lain yang juga mempengaruhi 
kesehatan organ reproduksi istri da-lam 
rumah tangga diantaranya ada-lah 
perubahan pola fikir, emosi dan 
ekonomi keluarga. Dampak terhadap 
pola fikir istri. Tindak kekerasan juga 
berakibat mempengaruhi cara berfikir 
korban, misalnya tidak mampu ber-fikir 
secara jernih karena selalu mera-sa 
takut, cenderung curiga (paranoid), 
sulit mengambil keputusan, tidak bisa 
percaya kepada apa yang terjadi. Istri 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
yang menjadi korban kekerasan memi-liki 
masalah kesehatan fisik dan mental 
dua kali lebih besar dibandingkan yang 
tidak menjadi korban termasuk tekanan 
mental, gangguan fisik, pusing, nyeri 
haid, terinfeksi penyakit menular 
Dampak terhadap ekonomi keluarga. 
Dampak lain dari tindakan kekerasan 
meskipun tidak selalu adalah perso-alan 
ekonomi, menimpa tidak saja 
perempuan yang tidak bekerja tetapi 
juga perempuan yang mencari nafkah. 
Seperti terputusnya akses ekono-mi 
secara mendadak, kehilangan kendali 
ekonomi rumah tangga, biaya tak ter-duga 
untuk hunian, kepindahan, pen-gobatan 
dan terapi serta ongkos per-kara. 
Dampak terhadap status emosi istri. 
Istri dapat mengalami depresi, peny-alahgunaan 
/ pemakaian zat-zat ter-tentu 
(obat-obatan dan alkohol), kece-masan, 
percobaan bunuh diri, keadaan 
pasca trauma dan rendahnya keper-cayaan 
diri. 
1. Memberikan pendampingan psi-kologis 
dan pelayanan pengobatan 
fisik korban. Disini bidan dapat 
berperan dengan fokus mening-katkan 
harga diri korban, mem-fasilitasi 
ekspresi perasaan korban, 
dan meningkatkan lingkungan so-sial 
yang memungkinkan. Bidan 
berperan penting dalam upaya 
membantu korban kekerasan di-antaranya 
melalui upaya pencega-han 
primer terdiri dari konseling 
keluarga, modifikasi lingkungan 
sosial budaya dan pembinaan spir-itual, 
upaya pencegahan sekunder 
dengan penerapan asuhan keper-awatan 
sesuai permasalah-an yang 
dihadapi klien, dan pencegaha ter-tier 
melalui pelatihan/pendidikan, 
pem-bentukan dan proses kelom-pok 
serta pelayanan rehabilitasi. 
2. Memberikan pendampingan hu-kum 
dalam acara peradilan. 
3. Melatih kader-kader (LSM) untuk 
mampu menjadi pendampingan 
korban kekerasan. 
4. Mengadakan pelatihan mengenai 
perlindungan pada korban tindak 
kekerasan dalam rumah tangga 
sebagai bekal bidan untuk men-dampingi 
korban. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 8

More Related Content

What's hot

Studi Kasus Brigadir J.pptx
Studi Kasus Brigadir J.pptxStudi Kasus Brigadir J.pptx
Studi Kasus Brigadir J.pptxDenisManurung
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIAmeikaa
 
Empati dalam interaksi
Empati dalam interaksiEmpati dalam interaksi
Empati dalam interaksitarmizitaher
 
Paradigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingParadigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingYabniel Lit Jingga
 
Akibat pergaulan bebas
Akibat pergaulan bebasAkibat pergaulan bebas
Akibat pergaulan bebasyogikrisnam
 
Ppt klp 1, kolcaba's theory
Ppt klp 1, kolcaba's theoryPpt klp 1, kolcaba's theory
Ppt klp 1, kolcaba's theorydara72
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianDidik Nurkantoro
 
Materi perlindungan anak
Materi perlindungan anakMateri perlindungan anak
Materi perlindungan anakAzka Sudrajat
 
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)wulandari1996
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumFenti Anita Sari
 
Presentasi SOP Mengganti Pakaian Pasien Di Atas Tempat Tidur
Presentasi SOP Mengganti Pakaian Pasien Di Atas Tempat TidurPresentasi SOP Mengganti Pakaian Pasien Di Atas Tempat Tidur
Presentasi SOP Mengganti Pakaian Pasien Di Atas Tempat TidurLia Oktaviani
 
Teknik Komunikasi Terapeutik Anak
Teknik Komunikasi Terapeutik AnakTeknik Komunikasi Terapeutik Anak
Teknik Komunikasi Terapeutik AnakSuhar Yani
 
Grammar Conditional sentence type 2 and 3
Grammar Conditional sentence type 2 and 3Grammar Conditional sentence type 2 and 3
Grammar Conditional sentence type 2 and 3Kurniapeni Rahayu
 

What's hot (20)

Studi Kasus Brigadir J.pptx
Studi Kasus Brigadir J.pptxStudi Kasus Brigadir J.pptx
Studi Kasus Brigadir J.pptx
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
 
Empati dalam interaksi
Empati dalam interaksiEmpati dalam interaksi
Empati dalam interaksi
 
tipologi kejahatan penjahat
tipologi kejahatan  penjahattipologi kejahatan  penjahat
tipologi kejahatan penjahat
 
Paradigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingParadigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene king
 
Ttv
TtvTtv
Ttv
 
Akibat pergaulan bebas
Akibat pergaulan bebasAkibat pergaulan bebas
Akibat pergaulan bebas
 
Ppt klp 1, kolcaba's theory
Ppt klp 1, kolcaba's theoryPpt klp 1, kolcaba's theory
Ppt klp 1, kolcaba's theory
 
Makalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatanMakalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatan
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
perwalian
perwalianperwalian
perwalian
 
Materi perlindungan anak
Materi perlindungan anakMateri perlindungan anak
Materi perlindungan anak
 
Konsep kehilangan
Konsep kehilanganKonsep kehilangan
Konsep kehilangan
 
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
 
Presentasi SOP Mengganti Pakaian Pasien Di Atas Tempat Tidur
Presentasi SOP Mengganti Pakaian Pasien Di Atas Tempat TidurPresentasi SOP Mengganti Pakaian Pasien Di Atas Tempat Tidur
Presentasi SOP Mengganti Pakaian Pasien Di Atas Tempat Tidur
 
Teknik Komunikasi Terapeutik Anak
Teknik Komunikasi Terapeutik AnakTeknik Komunikasi Terapeutik Anak
Teknik Komunikasi Terapeutik Anak
 
Grammar Conditional sentence type 2 and 3
Grammar Conditional sentence type 2 and 3Grammar Conditional sentence type 2 and 3
Grammar Conditional sentence type 2 and 3
 

Similar to Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga

Kekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah TanggaKekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah Tanggaangelaxmi
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaarnoldjansen10
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coyMakalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coySeptian Muna Barakati
 
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptPERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptLilaArlina
 
Presentation2 (elm)
Presentation2 (elm)Presentation2 (elm)
Presentation2 (elm)claomitz
 
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...BobyWattimena
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxDESIWILDAYANI1
 
Aksi Nyata Kesepakatan Kelas Disiplin Positif.pdf
Aksi Nyata Kesepakatan Kelas Disiplin Positif.pdfAksi Nyata Kesepakatan Kelas Disiplin Positif.pdf
Aksi Nyata Kesepakatan Kelas Disiplin Positif.pdfDarwantiDarwanti3
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanRizki Gumilar
 

Similar to Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga (20)

Kdrt
KdrtKdrt
Kdrt
 
Kdrt1
Kdrt1Kdrt1
Kdrt1
 
Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2
 
Makalah kdrt
Makalah kdrtMakalah kdrt
Makalah kdrt
 
Kdrt uu. 23 tahun 2004
Kdrt uu. 23 tahun 2004Kdrt uu. 23 tahun 2004
Kdrt uu. 23 tahun 2004
 
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah TanggaKekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
 
Pencegahan kdrt
Pencegahan kdrtPencegahan kdrt
Pencegahan kdrt
 
Makalah kdrt 2
Makalah kdrt 2Makalah kdrt 2
Makalah kdrt 2
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
 
Isu gender dan kdrt
Isu gender dan kdrtIsu gender dan kdrt
Isu gender dan kdrt
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coyMakalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coy
 
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptPERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
 
PPT ARAP.pptx
PPT ARAP.pptxPPT ARAP.pptx
PPT ARAP.pptx
 
Presentation2 (elm)
Presentation2 (elm)Presentation2 (elm)
Presentation2 (elm)
 
Kekerasan Dalam Pacaran
Kekerasan Dalam PacaranKekerasan Dalam Pacaran
Kekerasan Dalam Pacaran
 
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
 
Aksi Nyata Kesepakatan Kelas Disiplin Positif.pdf
Aksi Nyata Kesepakatan Kelas Disiplin Positif.pdfAksi Nyata Kesepakatan Kelas Disiplin Positif.pdf
Aksi Nyata Kesepakatan Kelas Disiplin Positif.pdf
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuan
 
fdfgh
fdfghfdfgh
fdfgh
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Kegiatan Belajar II Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga Kali ini kita akan mengkaji modul 6 Kegiatan belajar 6.2. yaitu “Norma dan praktek budaya Kekerasan dalam rumah tangga”. Sebelumnya Anda sudah mem-pelajari modul 6 Kegiatan belajar 6.1. Bagaimana hasilnya?. Apakah ada kesulitan? bisa difahami ... ? Jika masih ada yang belum difahami sebaiknya coba ulangi lagi, karena kegiatan belajar tersebut memiliki hubungan dengan modul 6 kegiatan belajar 6.2 yang akan dibahas berikut ini. Uraian Materi Tindak kekerasan di dalam ru-mah tangga (domestic violence) mer-upakan jenis kejahatan yang kurang mendapatkan perhatian dan jangkau-an hukum. Tindak kekerasan di dalam rumah tangga pada umumnya melibat-kan pelaku dan korban diantara ang-gota keluarga di dalam rumah tangga, sedangkan bentuk tindak kekerasan bisa berupa kekerasan fisik dan ke-kerasan verbal (ancaman kekerasan). Pelaku dan korban tindak kekerasan didalam rumah tangga bisa menimpa siapa saja, tidak dibatasi oleh strata, status sosial, tingkat pendidikan, dan suku bangsa. Tindak kekerasan pada istri da-lam rumah tangga merupakan masalah sosial yang serius, akan tetapi kurang mendapat tanggapan dari masyarakat dan para penegak hukum karena be-berapa alasan, pertama: ketiadaan statistik kriminal yang akurat, kedua: tindak kekerasan pada istri dalam ru-mah tangga memiliki ruang lingkup sangat pribadi dan terjaga privacynya berkaitan dengan kesucian dan ke-harmonisan rumah tangga (sanctitive of the home), ketiga: tindak kekerasan pada istri dianggap wajar karena hak suami sebagai pemimpin dan kepala keluarga, keempat: tindak kekerasan pada istri dalam rumah tangga terjadi
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dalam lembaga legal yaitu perkawinan. (Hasbianto, 1996), dikatakan secara psikologi tindak kekerasan pada istri dalam rumah tangga menyebabkan gangguan emosi, kecemasan, depresi yang secara konsekuensi logis dapat mempengaruhi kesehatan reproduk-sinya. Ke-kerasan terhadap Untuk lebih memahami masalah terse-but, berikut ini akan disajikan pemba-hasan mengenai Norma dan prak-tek budaya kekerasan dalam rumah tangga dengan topik pembahasan yaitu: 1. Kekerasan Terhadap Perempu-an, 2) Bentuk-bentuk Kekerasan Terha-dap Perempuan, 3. Faktor-faktor yang mendorong terjadi tindak kekerasan pada istri dalam rumah tangga, 4) Dampak Kekerasan Terhadap Kese-hatan Reproduksi, 5)Implikasi asuhan kebidanan yang dapat diberikan untuk menolong kaum perempuan dari tin-dak kekerasan dalam rumah tangga. Jelaskan Apa persepsi Anda terhadap gambar di samping, dan tuliskan secara singkat persep-si tersebut pada kolom berikut ini ................................... ................................... ................................... ................................... .............................................................................. ............................................................................. ......................................................………………… ……………………………………………………… Setelah mencermati gambar di atas, sekarang apa yang ada dalam pikiran Anda hubungannya dengan kekerasan terhadap perempuan Komnas Perempuan (2001) menyata-kan bahwa kekerasan terhadap perem-puan adalah segala tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan yang berakibat atau kecenderungan untuk mengakibatkan kerugian dan penderitaan fisik, seksual, maupun psi-kologis terhadap perempuan, baik pe-rempuan dewasa atau anak perempu-an dan remaja. Termasuk didalamnya ancaman, pemaksaan maupun secara sengaja meng-kungkung kebebasan perempuan. Tindakan kekerasan fisik, seksual, dan psikologis dapat terjadi dalam lingkungan keluarga atau mas-yarakat, sedangkan Kekerasan dalam rumah tangga menurut Undang-un-dang RI no. 23 tahun 2004 adalah se-tiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau pender-itaan secara fisik, seksual, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau pe-ram-pasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Tindakan kekerasan terha- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 2
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dap istri dalam rumah tangga merupa-kan salah satu bentuk kekerasan yang seringkali terjadi pada perempuan dan terjadi di balik pintu tertutup. Tinda-kan ini seringkali dikaitkan dengan penyiksaan baik fisik maupun psikis yang dilakukan oleh orang yang mem-punyai hubungan yang dekat. Tindak kekerasan terhadap istri da-lam rumah tangga terjadi dikarenakan telah diyakini bahwa masyarakat atau budaya yang mendominasi saat ini adalah patriarkhi, dimana laki-laki adalah superior dan perempuan in-ferior sehingga laki-laki dibenarkan untuk menguasai dan mengontrol perempuan. Hal ini menjadikan per-empuan tersubordinasi. Di samping itu, terdapat interpretasi yang keliru terhadap stereotipi jender yang tersosialisasi amat lama dimana perempuan dianggap lemah, sedang-kan laki-laki, umumnya lebih kuat. bahwa menguasai atau memukul istri sebenarnya merupakan manifestasi dari sifat superior laki-laki terhadap perempuan. Kecenderungan tindak kekerasan da-lam rumah tangga terjadinya karena faktor dukungan sosial dan kultur (bu-daya) dimana istri di persepsikan orang nomor dua dan bisa diperlakukan den-gan cara apa saja. Hal ini muncul kare-na transformasi pengetahuan yang di-peroleh dari masa lalu, istri harus nurut kata suami, bila istri mendebat suami, dipukul. Kultur di masyarakat suami lebih dominan pada istri, ada tindak kekerasan dalam rumah tangga diang-gap masalah privasi, masyarakat tidak boleh ikut campur Saat ini dengan berlakunya un-dang- undang anti kekerasan dalam rumah tangga disetujui tahun 2004, maka tindak kekerasan dalam rumah tangga bukan hanya urusan suami is-tri tetapi sudah menjadi urusan publik. Keluarga dan masyarakat dapat ikut mencegah dan mengawasi bila terjadi kekerasan dalam rumah tangga Menurut Undang-Undang No. 23 Ta-hun 2004 tindak kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga dibedakan kedalam 4 (empat) macam : 1. Kekerasan fisik Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 3
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat. Prilaku kekerasan yang termasuk dalam golongan ini an-tara lain adalah menampar, memukul, meludahi, menarik rambut (menjam-bak), menendang, menyudut den-gan rokok, memukul/melukai dengan senjata, dan sebagainya. Biasanya perlakuan ini akan nampak seperti bi-lur- bilur, muka lebam, gigi patah atau bekas luka lainnya. 2. Kekerasan psikologis / emosional Kekerasan psikologis atau emosional adalah perbuatan yang mengakibat-kan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk ber-tindak, rasa tidak berdaya dan / atau penderitaan psikis berat pada seseo-rang. Perilaku kekerasan yang termasuk pen-ganiayaan secara emosional adalah penghinaan, komentar-komentar yang menyakitkan atau merendahkan har-ga diri, mengisolir istri dari dunia luar, mengancam atau ,menakut-nakuti se-bagai sarana memaksakan kehendak. 3. Kekerasan seksual Kekerasan jenis ini meliputi pengisola-sian (menjauhkan) istri dari kebutuhan batinnya, memaksa melakukan hubun-gan seksual, memaksa selera seksual sendiri, tidak memperhatikan kepua-san pihak istri. 4. Kekerasan ekonomi Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tanggan-ya, padahal menurut hukum yang ber-laku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeli-haraan kepada orang tersebut. Contoh dari kekerasan jenis ini adalah tidak memberi nafkah istri, bahkan mengh-abiskan uang istri Faktor-faktor yang mendorong terjad-inya tindak kekerasan dalam rumah tangga Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 4
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Jelaskan Apa persepsi Anda terhadap gambar di atas, dan tuliskan secara singkat persepsi tersebut pada kolom berikut ini ! .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. ............................................................................. ............................................................................. ......................................................………………... Setelah mencermati gambar di atas, sekarang apa yang ada dalam pikiran Anda hubungannya dengan kekerasan dalam rumah tangga. Strauss A. Murray mengidentifikasi hal dominasi pria dalam konteks struktur masyarakat dan keluarga, yang memu-ngkinkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga sebagai berikut: 1. Pembelaan atas kekuasaan laki-la-ki Laki-laki dianggap sebagai superiori-tas sumber daya dibandingkan dengan wanita, sehingga mampu mengatur dan mengendalikan wanita. 2. Diskriminasi dan pembatasan dibidang ekonomi Diskriminasi dan pembatasan kesem-patan bagi wanita untuk bekerja men-gakibatkan wanita (istri) ketergantun-gan terhadap suami, dan ketika suami kehilangan pekerjaan maka istri men-galami tindakan kekerasan. 3. Beban pengasuhan anak Istri yang tidak bekerja, menjadikannya menanggung beban sebagai penga-suh anak. Ketika terjadi hal yang tidak diharapkan terhadap anak, maka sua-mi akan menyalah-kan istri sehingga tejadi kekerasan dalam rumah tangga. 4. Wanita sebagai anak-anak konsep wanita sebagai hak milik bagi laki-laki menurut hukum, mengakibat-kan kele-luasaan laki-laki untuk men-gatur dan mengendalikan segala hak dan kewajiban wanita. Laki-laki merasa punya hak untuk melakukan kekerasan sebagai seorang bapak melakukan ke-kerasan terhadap anaknya agar menja-di tertib. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 5
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5. Orientasi peradilan pidana pada laki-laki Posisi wanita sebagai istri di dalam ru-mah tangga yang mengalami kekera-san oleh suaminya, diterima sebagai pelanggaran hukum, sehingga penye-lesaian kasusnya sering ditunda atau ditutup. Alasan yang lazim dikemuka-kan oleh penegak hukum yaitu adanya legitimasi hukum bagi suami melaku-kan kekerasan sepanjang bertindak dalam konteks harmoni keluarga. Dampak Kekerasan Terhadap Kese-hatan Reproduksi Jelaskan Apa persepsi Anda terhadap gambar di atas, dan tuliskan secara singkat persepsi tersebut pada kolom berikut ini ! .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. Setelah mencermati gambar di atas, sekarang apa yang ada dalam pikiran Anda hubungannya dengan dampak kekerasan terhadap kesehatan re-produksi. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-ma-ta bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan den-gan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Efek psikologis penganiayaan bagi banyak perempuan lebih parah dibanding efek fisiknya. Rasa takut, ce-mas, letih, kelainan stress post traumat-ic, serta gangguan makan dan tidur merupakan reaksi panjang dari tindak kekerasan. Namun, tidak jarang akibat tindak kekerasan terhadap istri juga meng-akibatkan kesehatan reproduksi terganggu secara biologis yang pada akhirnya meng-akibatkan terganggun-ya secara sosiologis. Istri yang teraniaya sering mengisolasi diri dan menarik diri karena berusaha menyembunyikan bukti penganiayaan mereka. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 6
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Sehubungan dengan dampak tindak kekerasan terhadap kehidupan seksual dan repro-duksi perempuan, kekerasan dan dominasi laki-laki dapat membata-si dan membentuk kehidupan seksual dan reproduksi perempuan. Selain itu, laki-laki juga sangat berpengaruh da-lam pengambilan keputusan tentang alat kontrasepsi yang dipakai oleh pas-angannya. Selanjutnya penelitian yang dilakukan di Norwegia oleh Schei dan Bakketeig (1989) yang dikutip oleh Heise, Moore dan Toubia (1995) juga menyatakan bahwa perempuan yang tinggal dengan pasangan yang suka melakukan tindak kekerasan menun-jukkan masalah-masalah ginekologis yang lebih berat ketim-bang dengan yang tinggal dengan pasangan/suami normal ; bahkan problem gineko-logis ini bisa berlanjut dalam rasa sakit terus menerus. Tindak kekerasan terhadap istri perlu diungkap untuk mencari alterna-tif pemberdayaan bagi istri agar terhin-dar dari tindak kekerasan yang tidak semestinya terjadi demi terwujudnya hak perempuan untuk memperoleh kesehatan reproduksi yang sehat. Di seluruh dunia satu diantara em-pat perempuan hamil mengalami ke-kerasan fisik dan seksual oleh pas-angannya. Pada saat hamil, dapat terjadi keguguran / abortus, persalinan imatur dan bayi meninggal dalam ra-him. Pada saat bersalin, perempuan akan mengalami penyulit persalinan seperti hilangnya kontraksi uterus, persalinan lama, persalinan dengan alat bahkan pembedahan. Hasil dari kehamilan dapat melahirkan bayi dengan BBLR, terbelakang mental, bayi lahir cacat fisik atau bayi lahir mati. Dampak lain yang juga mempengaruhi kesehatan organ reproduksi istri da-lam rumah tangga diantaranya ada-lah perubahan pola fikir, emosi dan ekonomi keluarga. Dampak terhadap pola fikir istri. Tindak kekerasan juga berakibat mempengaruhi cara berfikir korban, misalnya tidak mampu ber-fikir secara jernih karena selalu mera-sa takut, cenderung curiga (paranoid), sulit mengambil keputusan, tidak bisa percaya kepada apa yang terjadi. Istri Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 7
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan yang menjadi korban kekerasan memi-liki masalah kesehatan fisik dan mental dua kali lebih besar dibandingkan yang tidak menjadi korban termasuk tekanan mental, gangguan fisik, pusing, nyeri haid, terinfeksi penyakit menular Dampak terhadap ekonomi keluarga. Dampak lain dari tindakan kekerasan meskipun tidak selalu adalah perso-alan ekonomi, menimpa tidak saja perempuan yang tidak bekerja tetapi juga perempuan yang mencari nafkah. Seperti terputusnya akses ekono-mi secara mendadak, kehilangan kendali ekonomi rumah tangga, biaya tak ter-duga untuk hunian, kepindahan, pen-gobatan dan terapi serta ongkos per-kara. Dampak terhadap status emosi istri. Istri dapat mengalami depresi, peny-alahgunaan / pemakaian zat-zat ter-tentu (obat-obatan dan alkohol), kece-masan, percobaan bunuh diri, keadaan pasca trauma dan rendahnya keper-cayaan diri. 1. Memberikan pendampingan psi-kologis dan pelayanan pengobatan fisik korban. Disini bidan dapat berperan dengan fokus mening-katkan harga diri korban, mem-fasilitasi ekspresi perasaan korban, dan meningkatkan lingkungan so-sial yang memungkinkan. Bidan berperan penting dalam upaya membantu korban kekerasan di-antaranya melalui upaya pencega-han primer terdiri dari konseling keluarga, modifikasi lingkungan sosial budaya dan pembinaan spir-itual, upaya pencegahan sekunder dengan penerapan asuhan keper-awatan sesuai permasalah-an yang dihadapi klien, dan pencegaha ter-tier melalui pelatihan/pendidikan, pem-bentukan dan proses kelom-pok serta pelayanan rehabilitasi. 2. Memberikan pendampingan hu-kum dalam acara peradilan. 3. Melatih kader-kader (LSM) untuk mampu menjadi pendampingan korban kekerasan. 4. Mengadakan pelatihan mengenai perlindungan pada korban tindak kekerasan dalam rumah tangga sebagai bekal bidan untuk men-dampingi korban. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 8