SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
No Kode: DAR2/Profesional/575/014/2019
PENDALAMAN MATERI KEPERAWATAN
M3KB1 – TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Penulis
Zahid Fikri
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
2019
2	
	
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI	.....................................................................................................................	2	
PENDAHULUAN	.............................................................................................................	3	
A.	 DESKRIPSI MATERI	.............................................................................................	3	
B.	 RELEVANSI	............................................................................................................	3	
C.	 PANDUAN BELAJAR	.............................................................................................	4	
INTI	...................................................................................................................................	5	
A.	 CAPAIAN PEMBELAJARAN	...............................................................................	5	
B.	 SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN	.......................................................................	5	
C.	 URAIAN MATERI	..................................................................................................	5	
1.	 Definisi Kebutuhan Dasar Manusia	....................................................................	6	
a.	 Manusia sebagai makhluk holistik	..................................................................	7	
b.	 Manusia sebagai sebuah sistem	.......................................................................	7	
c.	 Kebutuhan dasar manusia	...............................................................................	8	
2.	 Teori Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow	........................	8	
3.	 Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Dorothy Johnson	.................................	13	
4.	 Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson	..............................	16	
5.	 Kebutuhan dasar manusia menurut Jean Watson	..........................................	18	
6.	 Kebutuhan dasar manusia menurut Imogene King	........................................	20	
7.	 Kebutuhan dasar manusia menurut Sister Callista Roy	.................................	22	
8.	 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia	...............................	23	
D.	 RANGKUMAN	..........................................	Kesalahan!	Bookmark	tidak	ditentukan.	
E.	 TUGAS	.......................................................	Kesalahan!	Bookmark	tidak	ditentukan.	
F.	 TES FORMATIF	.......................................	Kesalahan!	Bookmark	tidak	ditentukan.	
G.	 DAFTAR PUSTAKA	............................	Kesalahan!	Bookmark	tidak	ditentukan.	
H.	 KUNCI JAWABAN	..............................	Kesalahan!	Bookmark	tidak	ditentukan.
3	
	
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI MATERI
Materi ini mempelajari tentang teori kebutuhan dasar manusia. Manusia
merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang baik dan sempurna, dalam menjalani
kehidupannya, manusia mempunyai beberapa kebutuhan dasar yang harus
terpenuhi untuk mempertahankan kondisi yang sehat. Kebutuhan dasar
manusia merupakan komponen yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga
keseimbangan tubuh secara fisiologis maupun psikologis. Tujuan dari harus
dipenuhinya kebutuhan dasar manusia adalah untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan. Beberapa teori terkait kebutuhan dasar manusia
adalah menurut Abraham Maslow, Virginia Henderson, Johnson, dan John
Watson. Pembelajaran diarahkan dengan belajar mandiri berbasis modul dan
daring dengan menggunakan sumber belajar yang sudah disiapkan oleh dosen
dan juga menggunakan sumber sumber lain yang relevan.
B. RELEVANSI
Manusia merupakan makhluk yang terdiri dari unsur fisiologis dan
psikologis. Fisiologis manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Misalkan kebutuhan manusia untuk bernapas, makan dan minum. Pasien yang
dalam kondisi sakit jika tidak kita penuhi kebutuhan dasar fisiologisnya maka
akan mengalami kematian. Setiap pasien yang mengalami kondisi sakit pasti
terganggu kebutuhan dasar manusianya secara fisiologis. Selain kebutuhan
dasar manusia secara fisiologis, manusia juga memerlukan kebutuhan dasar
psiologis. Banyak penyakit tidak menular yang muncul akibat tidak
terpenuhinya kebutuhan manusia secara psikologis. Misalnya hipertensi,
diabetes mellitus, dan gangguan jiwa. Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
secara fisiologis dan psikologis mampu menjaga keseimbangan manusia
dalam kehidupannya. Oleh karena itu materi teori kebutuhan dasar manusia ini
sangat relevan untuk diajarkan sebagai materi pembelajaran karena mampu
menunjang peserta didik dalam melakukan tindakan kepada pasien yang
mengalami sakit.
Melalui materi dalam modul ini, diharapkan peserta PPG mampu
4	
	
menentukan teori kebutuhan dasar manusia yang harus digunakan dengan
tepat. Sehingga mampu mengaplikasikan tindakan sebagai asisten
keperawatan.
C. PANDUAN BELAJAR
Agar kita dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari bahan ajar
ini berikut beberapa petunjuk yang dapat anda ikuti :
1. Pelajari dengan cermat materi teori kebutuhan dasar manusia ini sampai
anda memahami secara tuntas,
2. Pahami garis besar materi-materi yang akan dipelajari atau dibahas
secara seksama apa yang akan dicapai.
3. Bacalah sumber-sumber lain yang relevan untuk menambahkan
wawasan anda menjadikan perbandingan jika pembahasan dalam
modul ini masih dianggap kurang.
4. Tingkatkan pemahaman mengenai materi ini melalui diskusi dan
mengerjakan soal latihan.
5	
	
INTI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menguasai teori dan aplikasi materi keahlian keperawatan, kompetensi
keahlian asisten keperawatan yang mencakup: (1) Komunikasi Keperawatan, (2)
Konsep Dasar Keperawatan (anatomi fisiologi, promkes, dan pelayanan prima),
(3) Kebutuhan Dasar Manusia, (4) Keperawatan Medikal Bedah (ilmu penyakit,
penunjang diagnostic, dan kegawatdaruratan), (5), Ilmu Kesehatan Masyarakat
(Keperawatan Jiwa dan Keluarga, Keperawatan Geriatrik dan Komunitas,
Keperawatan Maternitas, (6) Ketrampilan Dasar Tindakan Keperawatan termasuk
advancy materials yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa”
(filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari.
B. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi dalam modul ini peserta PPG mampu
menganalisis prinsip kebutuhan dasar manusia dan aplikasinya dalam
pembelajaran asisten keperawatan.
C. URAIAN MATERI
Salam sejahtera, semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya. Aamiin.
Pada modul kita akan mempelajari tentang teori kebutuhan dasar manusia.
Berbicara mengenai teori kebutuhan dasar manusia kita akan selalu ingat akan
teori Abraham Maslow. Beliau adalah Tokoh untuk teori kebutuhan dasar
manusia. Teori Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan mengandaikan
bahwa manusia termotivasi oleh kebutuhan intrinsik untuk aktualisasi diri.
Kebutuhan harus dipenuhi dalam struktur hierarkis di mana pertemuan satu
kebutuhan mendorong individu untuk mencari memenuhi kebutuhan "lebih
tinggi". Teori Maslow didasarkan pada perincian lima kebutuhan dasar: kebutuhan
fisiologis (makanan, air), keselamatan, cinta dan kepemilikan, penghargaan dan
aktualisasi diri. Perawat dapat menerapkan teori Maslow untuk praktik perawatan
pasien mereka. Kebutuhan setiap orang harus dipenuhi secara individu agar
mereka merasa puas, diperhatikan dan kooperatif (Jennifer, 2018).
Perawat perlu mengidentifikasi tingkat perawatan yang diperlukan untuk
pasien. Perawat yang bekerja di lingkungan klinis tidak perlu memperhatikan
kebutuhan akan makanan dan air, tetapi harus melindungi keselamatan dan privasi
6	
	
pasien mereka. Mengonfirmasi pengaturan apa yang akan diterima pasien dapat
membantu Anda memahami kebutuhan pasien mana yang harus dipenuhi terlebih
dahulu. Mengevaluasi komunikasi pasien untuk menentukan kebutuhan apa yang
tidak terpenuhi. Bahasa tubuh yang mencakup membungkuk dapat mencerminkan
kebutuhan akan penghormatan sementara lengan yang disilangkan dapat
menunjukkan kebutuhan akan keselamatan. Nada pemarah dan kata-kata kasar
juga bisa mencerminkan kebutuhan akan perhatian dan kepedulian (Jennifer,
2018).
Peserta didik sekalian apakah ada yang tahu apa itu kebutuhan dasar
manusia? Iya benar sekali, untuk lebih meningkatkan pemahaman kita tentang
kebutuhan dasar manusia marilah kita uraikan satu-persatu materinya. Pada
pertemuan kali ini, peserta PPG akan mendalami materi terkait kebijakan
pemerintah dan peraturan perundang-undangan tentang asisten tenaga kesehatan.
Semoga modul ini bisa menambah pemahaman bapak ibu terkait topik tersebut.
Selamat belajar dan Semoga sukses. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan
peserta PPG mampu menentukan batas kewenangan dan tanggung jawab asisten
tenaga kesehatan. Materi yang akan disampaikan dalam modul ini meliputi
Konsep Aspek Legal, Dasar Hukum, Kewenangan dan Tanggung Jawab Asisten
Tenaga Kesehatan, dan Profil dan Kompetensi Asisten Keperawatan.
1. Definisi kebutuhan dasar manusia
2. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
3. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Dorothy Johnson
4. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Jean Watson
5. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson
1. Definisi Kebutuhan Dasar Manusia
Salam sehat, bagaimana kabar saudara? Nah pada kegiatan belajar ini akan
dibahas topik tentang definsi kebutuhan dasar manusia. Peserta didik sekalian kira
– kira apa itu kebutuhan dasar manusia? Ada yang tahu? Iya benar sekali. Nah
sebelum kita memahami apa itu kebutuhan dasar manusia, kita juga perlu
memahami apa itu manusia. Manusia memiliki dua peran, manusia sebagai
makhluk holistic dan manusia sebagai sebuah sistem. Baiklah yang pertama mari
kita pelajari manusia sebagai makhluk holistic terlebih dahulu.
7	
	
a. Manusia sebagai makhluk holistik
Manusia sebagai makhluk holistik adalah manusia sebagai makhluk yang
utuh terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial atau mental dan spiritual.
Sebagai makhluk biologis, manusia terdiri dari beberapa organ tubuh yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan, mulai dari lahir, tumbuh kembang,
sampai meninggal. Manusia merupakan makhluk psikologis, manusia mempunyai
struktur kepribadian, tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan, dan kemampuan
berpikir serta kecerdasan. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu hidup bersama
orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup,
mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai
dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk spiritual, manusia
memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup yang sejalan dengan
keyakinan yang dianutnya (Kasiati & Rosmalawati, 2016)
Berdasarkan definisi tersebut, kira – kira apa yang bisa peserta didik
pahami terkait apa itu manusia? Iya benar sekali, manusia merupakan yang
kompleks. Misalnya manusia tersebut didiagnosa penyakit diabetes dengan luka
gangrene di kaki. Maka kita tidak bisa memberikan penanganan kepada pasien
hanya berhubungan dengan kakinya saja. Tetapi dalam penanganannya kita harus
memperhatikan aspek psikologis pasien. Jika kakinya mengalami luka dengan
kemungkinan besar akan diamputasi maka akan berimbas juga pada psikologis
pasien. Begitu juga dengan sisi spiritual pasien. Dalam kondisi tersebut apakah
pasien juga mampu memenuhi aspek spiritualya. Misal dalam hal beribadah, kita
juga harus mampu memenuhi atau membantu pasien melakukan ibadah. Sehingga
jika kita mampu melihat pasien secara menyeluruh maka dalam penanganan
kepada pasien akan mampu memberikan pelayanan yang optimal (Kasiati &
Rosmalawati, 2016).
Selain manusia sebagai makhluk holistic, manusia juga merupakan sebuah
sistem. Peserta didik sekalian apa ada yang tahu apa itu manusia sebagai sebuah
sistem? Iya baiklah.
b. Manusia sebagai sebuah sistem
Manusia sebagai sistem memiliki beberapa sistem pendukung seperti
sistem adaptif, personal, interpersonal, dan sosial. Sistem adaptif merupakan
8	
	
proses perubahan individu sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang
dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan. Sebagai sistem personal, manusia
memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang. Sebagai sistem interpersonal,
manusia dapat berinteraksi, berperan, dan berkomunikasi terhadap orang lain.
Sedangkan sebagai sistem sosial, manusia memiliki kekuatan dan wewenang
dalam pengambilan keputusan di lingkungannya, baik dalam keluarga,
masyarakat, maupun lingkungan (wartonah dan tarwoto, 2015).
Misalnya apabila seseorang sedang dirawat karena sakit. Maka pasien
akan mengalami kondisi stress akibat perubahan kondisi. Sebagai sistem, pasien
akan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan rumah sakit, terhadap orang-
orang yang merawat, terhadap sesama pasien, dan secara bersamaan juga pasien
akan mengalami gangguan terhadap semua hal tersebut apabila pasien tidak bisa
melakukan adaptasi. Namun apabila pasien tidak mampu beradaptasi maka pasien
akan mengalami gangguan. Baiklah, peserta didik sekalian setelah kita memahami
tentang manusia, berikutnya kita akan mempelajari tentang apa itu kebutuhan
dasar manusia (Sada, 2017).
c. Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
manusia untuk mempertahankan keseimbangan kondisi fisiologis dan psikologis,
yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan (Kasiati &
Rosmalawati, 2016). Ada juga yang menyebutkan bahwa kebutuhan dasar
manusia adalah keadaan dimana manusia membutuhkan makanan dan minuman
panas atau dingin, memiliki pendapatan yang cukup untuk kebutuhan sehari –
hari, dan tempat tinggal (perumahan) yang memadai (McLeod, 2012). Jadi secara
definisi, maka kebutuhan dasar manusia harus dipenuhi untuk mempertahankan
proses kehidupan manusia. Kebutuhan dasar manusia tentu mempunyai urutan
atau prioritas yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Pemenuhan kebutuhan dasar
manusia mengandung beberapa unsur atau komponen. Baiklah peserta didik
sekalian setelah kita memahami apa itu manusia dan kebutuhan dasar, mari sama
– sama kita pelajari apa sajakah unsur dalam kebutuhan dasar manusia.
2. Teori Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow
Salam sehat para peserta PPG. Selanjutnya kita akan mempelajari tentang
9	
	
apa sajakah unsur dari kebutuhan dasar manusia itu. Peserta didik sekalian apa ada
yang tahu teori siapakah yang paling umum digunakan pada kebutuhan dasar
manusia? Iya benar sekali, sering kita dengar teori dari maslow atau lebih
lengkapnya Abraham maslow. Baiklah untuk unsur kebutuhan dasar manusia kita
gunakan teori dari maslow. Hirarki kebutuhan Maslow adalah teori oleh Abraham
Maslow, yang mengemukakan bahwa orang termotivasi oleh lima kategori
kebutuhan dasar: fisiologis, keselamatan, cinta, penghargaan, dan aktualisasi diri
(Hopper, 2019). Menurut Maslow, manusia memiliki lima kategori kebutuhan:
fisiologis, keamanan, cinta, penghargaan, dan aktualisasi diri. Dalam teori ini,
kebutuhan yang lebih tinggi dalam hierarki mulai muncul ketika orang merasa
telah cukup memenuhi kebutuhan sebelumnya. Meskipun penelitian selanjutnya
tidak sepenuhnya mendukung semua teori Maslow, penelitiannya telah berdampak
pada psikolog lain dan berkontribusi pada bidang psikologi positif. Maslow
menggambarkan kebutuhan manusia dalam piramida sebagai berikut:
	
Piramida Kebutuhan Dasar Manusia Abraham Maslow (Cherry, 2019)
Peserta PPG sekalian penjelasan lebih lanjut mengenai hirarki Maslow.
Dalam rangka untuk lebih memahami apa yang memotivasi manusia, Maslow
menyebutkan bahwa kebutuhan manusia dapat diatur dalam suatu hierarki. Hirarki
ini berkisar dari kebutuhan yang lebih konkret seperti makanan dan air hingga
konsep yang lebih abstrak seperti pemenuhan diri. Menurut Maslow, ketika
kebutuhan yang lebih rendah dipenuhi, kebutuhan berikutnya pada hierarki
menjadi fokus perhatian kita. Berikut adalah lima kategori kebutuhan menurut
10	
	
Maslow:
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan dasar fisiologis merujuk pada kebutuhan fisik dasar, seperti
minum saat haus atau makan ketika lapar. Menurut Maslow, beberapa kebutuhan
ini melibatkan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan
homeostasis; yaitu, mempertahankan level yang konsisten dalam sistem tubuh
yang berbeda (misalnya, mempertahankan suhu tubuh 36,5 – 37,5 derajat).
Maslow menganggap kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan manusia yang
paling esensial. Jika seseorang kekurangan lebih dari satu kebutuhan, mereka
cenderung mencoba memenuhi kebutuhan fisiologis ini terlebih dahulu. Misalnya,
jika seseorang sangat lapar, sulit untuk fokus pada hal lain selain makanan.
Contoh lain dari kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan akan tidur yang cukup
(Hopper, 2019).
Kebutuhan dasar fisiologis merupakan bagian terbesar dari piramida
karena mereka terkait dengan kelangsungan hidup dan reproduksi kita. Pada
tingkat ini kami menemukan kebutuhan seperti homoeostasis, upaya tubuh untuk
mempertahankan keadaan normal dan konstan. Selain itu, kami menemukan
kebutuhan seperti makanan, ketiga, mempertahankan suhu tubuh yang memadai,
jenis kelamin, dan pernapasan di tingkat ini (Ramachandran, 2018).
Kebutuhan fisiologis dasar mungkin cukup jelas — ini termasuk hal-hal
yang penting bagi kelangsungan hidup kita. Beberapa contoh kebutuhan fisiologis
meliputi: 1) Makanan; 2) air; 3) Pernafasan; dan 4) Homeostasis. Selain
persyaratan dasar nutrisi, pengaturan suhu dan udara, kebutuhan fisiologis juga
mencakup hal-hal seperti tempat tinggal dan pakaian. Maslow juga memasukkan
reproduksi seksual dalam tingkat hirarki kebutuhan ini karena sangat penting
untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan jumlah manusia (Cherry, 2019).
b. Kebutuhan rasa aman
Setelah kebutuhan dasar fisiologis manusia terpenuhi, kebutuhan
berikutnya yang muncul adalah kebutuhan akan lingkungan yang aman.
Kebutuhan keamanan kita sudah jelas bahkan di awal masa kanak-kanak, karena
anak-anak memiliki kebutuhan akan lingkungan yang aman dan dapat diprediksi
dan biasanya bereaksi dengan ketakutan atau kecemasan ketika kebutuhan ini
11	
	
tidak terpenuhi. Maslow menunjukkan bahwa, pada orang dewasa yang tinggal di
negara maju, kebutuhan keselamatan dapat lebih jelas dalam situasi darurat (mis.
Perang dan bencana), tetapi kebutuhan ini juga dapat menjelaskan mengapa kita
cenderung lebih menyukai yang akrab atau mengapa kita melakukan hal-hal
seperti membeli asuransi dan berkontribusi ke rekening tabungan (Hopper, 2019).
Kebutuhan keselamatan mencakup kebutuhan yang menyediakan rasa
aman dan nyaman bagi seseorang. Keamanan pribadi, keamanan finansial,
kesehatan yang baik dan perlindungan dari kecelakaan, bahaya dan dampak
buruknya semua termasuk dalam kebutuhan keselamatan. Sebagai seorang
manajer, Anda dapat memperhitungkan kebutuhan keselamatan karyawan Anda
dengan menyediakan kondisi kerja yang aman, kompensasi yang aman (seperti
gaji) dan keamanan pekerjaan, yang sangat penting dalam ekonomi yang buruk
(Hartzell, 2018).
Kebutuhan keselamatan meliputi keselamatan dan perlindungan fisik,
lingkungan, dan emosional. Misalnya keamanan pekerjaan, keamanan finansial,
perlindungan dari hewan, keamanan keluarga, keamanan kesehatan Ketika
manusia naik ke tingkat kedua hirarki kebutuhan Maslow, standar kebutuhan
dasar manusia mulai menjadi sedikit lebih kompleks (Juneja, 2015). Pada level
ini, kebutuhan akan keamanan dan keselamatan menjadi yang utama. Orang ingin
dalam hidup mereka dalam keadaan aman dan terkontrol, jadi kebutuhan akan
keselamatan dan keamanan ini berkontribusi besar pada perilaku di tingkat ini.
Beberapa kebutuhan keamanan dan keselamatan dasar meliputi:
Keamanan keuangan, Kesehatan dan kesehatan, Keamanan dari kecelakaan dan
cedera. Mencari pekerjaan, mendapatkan asuransi kesehatan dan perawatan
kesehatan, menyumbangkan uang ke rekening tabungan, dan pindah ke
lingkungan yang lebih aman adalah semua contoh tindakan yang dimotivasi oleh
kebutuhan keamanan dan keselamatan. Bersama-sama, tingkat keselamatan dan
fisiologis dari hierarki membentuk apa yang sering disebut sebagai kebutuhan
dasar (Cherry, 2019).
c. Kebutuhan rasa cinta
Begitu kita memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan kita, motivasi
kita berfokus pada bagian sosial kehidupan kita. Manusia menginginkan
12	
	
hubungan berkelompok dan berteman dengan manusia lain beserta aspek
afektifnya. Dalam level ini diperlukan kebutuhan seperti berkomunikasi dengan
orang lain, menjalin pertemanan, mengekspresikan dan menerima kasih sayang,
hidup dalam komunitas, dan menjadi bagian dari dan diterima oleh suatu
kelompok (Ramachandran, 2018).
Menurut Maslow, kebutuhan berikutnya dalam hierarki melibatkan
perasaan dicintai dan diterima. Kebutuhan ini mencakup hubungan romantis serta
ikatan dengan teman dan anggota keluarga. Ini juga termasuk kebutuhan kita
untuk merasa bahwa kita adalah bagian dari kelompok sosial. Yang penting,
kebutuhan ini mencakup perasaan dicintai dan perasaan cinta terhadap orang lain.
Sejak zaman Maslow, para peneliti terus mengeksplorasi bagaimana cinta dan
kebutuhan memiliki dampak terhadap kesejahteraan. Misalnya, memiliki
hubungan sosial terkait dengan kesehatan fisik yang lebih baik dan, sebaliknya,
merasa terisolasi (yaitu memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi) memiliki
konsekuensi negatif bagi kesehatan dan kesejahteraan (Hopper, 2019).
d. Kebutuhan untuk dihargai
Pada tingkat keempat dalam hierarki Maslow adalah kebutuhan untuk
penghargaan dan rasa hormat. Ketika kebutuhan di tiga tingkat terbawah telah
terpenuhi, kebutuhan penghargaan mulai memainkan peran yang lebih menonjol
dalam memotivasi perilaku. Pada titik ini, menjadi semakin penting untuk
mendapatkan rasa hormat dan penghargaan dari orang lain. Orang-orang memiliki
kebutuhan untuk mencapai hal-hal dan kemudian upaya mereka diakui.
Selain kebutuhan akan perasaan puas dan gengsi, kebutuhan penghargaan
mencakup hal-hal seperti harga diri dan nilai pribadi. Orang-orang perlu
merasakan bahwa mereka dihargai dan oleh orang lain dan merasa bahwa mereka
memberikan kontribusi kepada dunia. Partisipasi dalam kegiatan profesional,
prestasi akademik, partisipasi atletik atau tim, dan hobi pribadi semuanya dapat
berperan dalam memenuhi kebutuhan penghargaan. Orang yang mampu
memenuhi kebutuhan penghargaan dengan mencapai harga diri yang baik dan
pengakuan orang lain cenderung merasa yakin dengan kemampuan mereka.
Mereka yang kurang percaya diri dan menghargai orang lain dapat
mengembangkan perasaan rendah diri. Bersama-sama, penghargaan dan tingkat
13	
	
sosial membentuk apa yang dikenal sebagai hierarki kebutuhan psikologis
(Cherry, 2019).
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Ini termasuk dorongan untuk menjadi apa yang manusia mampu menjadi/
apa yang berpotensi menjadi sesuatu. Ini termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan
dan kepuasan diri. Ini juga mencakup keinginan untuk mendapatkan lebih banyak
pengetahuan, layanan sosial, kreativitas dan kebutuhan estetika. Kebutuhan
aktualisasi diri tidak pernah sepenuhnya memuaskan. Ketika seorang individu
tumbuh secara psikologis, peluang terus muncul untuk terus tumbuh (Juneja,
2015).
Kebutuhan aktualisasi diri menggambarkan kebutuhan seseorang untuk
mencapai potensi penuhnya. Kebutuhan untuk menjadi apa yang mampu
dilakukan seseorang adalah sesuatu yang sangat pribadi. Meskipun saya mungkin
perlu menjadi orang tua yang baik, Anda mungkin perlu memegang posisi tingkat
eksekutif dalam organisasi Anda. Karena kebutuhan ini bersifat individual,
sebagai manajer, Anda dapat menjelaskan kebutuhan ini dengan menyediakan
pekerjaan yang menantang, mengundang karyawan untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan dan memberi mereka fleksibilitas dan otonomi dalam
pekerjaan mereka (Hartzell, 2018).
Baiklah peserta PPG sekalian, kita sudah mempelajari teori kebutuhan
manusia menurut Abraham Maslow. Bagaimana? Cukup menarik? Baiklah mari
kita lanjutkan mempelajari kebutuhan dasar manusia menurut teori Dorothy
Johnson.
3. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Dorothy Johnson
Peserta PPG sekalian, selanjutnya kita akan mempelajari tentang teori
kebutuhan dasar manusia menurut Johnson lebih tepatnya Dorothy Johnson.
Johnson mengungkapkan pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem
perilaku. Dalam pendekatan ini, individu dipandang sebagai sistem perilaku yang
selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik dalam lingkungan
internal maupun eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan
menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang terjadi karena hal tersebut.
Johnson mencatat bahwa teorinya, model sistem perilaku Johnson (JBSM),
14	
	
berevolusi dari ide-ide filosofis, teori, penelitiannya dan latar belakang klinisnya;
dan berpikir selama bertahun-tahun, berdiskusi, dan menulis. Dia mengutip
sejumlah sumber untuk teorinya. Dari Florence Nightingale muncul keyakinan
bahwa tujuan utama keperawatan adalah berfokus pada orang yang sedang sakit.
Para ahli teori sistem keperawatan bisa menjadi sumber dan model keperawatan.
Latar belakang Johnson sebagai perawat pediatrik juga terbukti dalam
pengembangan modelnya. Dalam makalahnya, Johnson mengutip literatur
perkembangan untuk mendukung validitas model sistem perilaku.
Teori Johnson dan tulisan-tulisannya yang terkait mencerminkan
pengetahuannya tentang teori pengembangan dan sistem umum. Kombinasi
sistem keperawatan, pengembangan, dan umum memperkenalkan beberapa
spesifikasi ke dalam retorika tentang pengembangan teori keperawatan yang
memungkinkan untuk menguji hipotesis dan melakukan eksperimen kritis. Peserta
PPG sekalian ada 5 pinsip dalam model teori Johnson. Model Johnson
menggabungkan lima prinsip inti pemikiran sistem: keutuhan dan ketertiban,
stabilisasi, reorganisasi, interaksi hierarkis, dan kontradiksi dialektik. Setiap
prinsip sistem umum ini memiliki analog dalam teori perkembangan yang
digunakan Johnson untuk memverifikasi validitas modelnya (Smith & Parker,
2015).
Keutuhan dan ketertiban memberikan dasar bagi kesinambungan dan
identitas, stabilisasi untuk pengembangan, reorganisasi untuk pertumbuhan dan /
atau perubahan, interaksi hierarkis untuk diskontinuitas, dan kontradiksi dialektik
untuk motivasi. Johnson mengkonseptualisasikan seseorang sebagai sistem
terbuka dengan subsistem yang terorganisir, saling terkait, dan saling bergantung.
Berdasarkan interaksi sub-sistem dan kemandirian, keseluruhan organisme
(sistem) manusia lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya (sub-sistem).
Keutuhan dan bagian-bagiannya menciptakan sistem dengan dua batasan:
Keduanya tidak memiliki kesinambungan dan identitas tanpa keberadaan yang
lain (Smith & Parker, 2015).
Johnson menjelaskan empat konsep utama dalam model keperawatan.
Empat model konsep tersebut adalah:
a) Manusia memiliki dua sistem utama: sistem biologis dan perilaku. Peran
15	
	
kedokteran berfokus pada sistem biologis, sedangkan fokus keperawatan
tertuju pada sistem perilaku.
b) Masyarakat berhubungan dengan lingkungan di mana pasien tersebut tinggal;
perilaku pasien secara langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan peristiwa
yang terjadi di lingkungan tersebut.
c) Kesehatan adalah respons adaptif secara internal dan eksternal yang bertujuan
untuk menjaga stabilitas dan kontrol diri. Responsnya meliputi bagian fisik,
mental, emosional, dan sosial.
d) Tujuan utama keperawatan adalah untuk menumbuhkan keseimbangan pada
masing-masing pasien. Salah satu fokus keperawatan menyangkut
keseluruhan yang terorganisir dan terintegrasi, tetapi fokus utama adalah
menjaga keseimbangan dalam sistem perilaku dan sistem biologis terhadap
suatu penyakit (Petiprin, 2016a).
	
Teori Dorothy Johnson’s (Gonzalo, 2014a)
Peserta PPG sekalian Teori Dorothy Johnson mendefinisikan Keperawatan
sebagai "kekuatan pengaturan eksternal yang bertindak untuk mempertahankan
organisasi dan integrasi perilaku pasien pada tingkat optimal di bawah kondisi di
mana perilaku tersebut merupakan ancaman terhadap kesehatan fisik atau sosial,
atau di mana penyakit ditemukan. Hal tersebut juga menyatakan bahwa "setiap
individu memiliki pola tindakan, tujuan, dan tindakan berulang yang terdiri dari
sistem perilaku khusus untuk individu itu (Gonzalo, 2014a).
16	
	
Dorothy Johnson memulai karyanya pada model dengan premis bahwa
keperawatan adalah profesi yang membuat kontribusi khas untuk kesejahteraan
masyarakat. Dengan demikian, keperawatan memiliki tujuan tindakan eksplisit
dalam kesejahteraan pasien. Tujuan keperawatan mempunyai empat, menurut
Model Sistem Perilaku: (1) Untuk membantu pasien yang perilakunya sebanding
dengan tuntutan sosial. (2) Untuk membantu pasien yang mampu mengubah
perilakunya dengan cara yang mendukung keharusan biologis. (3) Untuk
membantu pasien yang dapat memanfaatkan sepenuhnya selama sakit dari
pengetahuan dan keterampilan dokter. Dan (4) Untuk membantu pasien yang
perilakunya tidak memberikan bukti trauma yang tidak perlu sebagai akibat dari
penyakit (Gonzalo, 2014a).
4. Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson
Salah satu tokoh keperawatan yang sampai saat ini teorinya masih
diaplikasikan pada pelayanan keperawatan adalah Virginia Henderson. Ia adalah
seorang perawat, teoretikus, peneliti, dan pengarang buku. Salah satu teori
Virginia Henderson adalah 14 Kebutuhan Dasar Manusia.
	
Kebutuhan Dasar Manusia menurut teori Virginia Henderson (Gonzalo, 2014b)
Virginia Henderson melihat pasien sebagai individu yang membutuhkan
17	
	
bantuan untuk mencapai kemandirian dan kelengkapan atau keutuhan pikiran dan
tubuh. Dia mengungkapkan bahwa praktik keperawatan sebagai bentuk praktik
yang independen. Fungsi dasar seorang perawat adalah membantu individu yang
sakit maupun sehat, kegiatanya keperawatan terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan sehingga individu mendapatkan pemulihan atau perfoma yang baik.
Henderson menekankan asuhan keperawatan didasari pada 14 kebutuhan dasar
manusia.Virginia Henderson membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam 14
komponen berikut yaitu (Alligood, 2014):
1) Breath normally (bernapas dengan normal)
2) Eat and drink adequately (kebutuhan makan dan minum yang adekuat)
3) Eliminate body wastes (kebutuhan eliminasi)
4) Move and maintain desirable postures (kebutuhan bergerak dan dapat
mempertahankan postur tubuh dengan baik
5) Sleep and rest (kebutuhan tidur dan beristirahat)
6) Select suitable clothes; dress and undress (kebutuhan berpakaian)
7) Maintain body temperature within a normal range by adjusting clothing
and modifying the environment (mempertahankan suhu tubuh dalam
kisaran normal, dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi
lingkungan)
8) Keep the body clean and well groomed and protect the integument
(menjaga tubuh tetap bersih dan melindungi kulit)
9) Avoid dangers in the environment and avoid injuring others (menghindari
bahaya lingkungan dan menghindari cedera orang lain)
10) Communicate with others in expressing emotions, needs, fears, or
opinions (Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan
perasaan emosi, kebutuhan, ketakutan atau pendapat)
11) Worship according to ones’s faith (mempercayai keimanan/ketuhanan)
12) Work in such a way that there is a sense of accomplishment (Kebutuhan
akan pekerjaan dan penghargaan)
13) Play or participate in various forms of recreation (kebutuhan akan
hiburan atau rekreasi)
14) Learn, discover, or satisfy the curiosity that leads to normal development
18	
	
and health and use the available health facilities (Belajar, menemukan
atau memuaskan rasa ingin tahu dan dapat memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
Komponen-komponen ini menunjukkan pendekatan holistik untuk
keperawatan yang mencakup fisiologis, psikologis, spiritual, dan sosial. Sembilan
komponen pertama bersifat fisiologis. Kesepuluh dan keempat belas bersifat
psikologis. Komponen kesebelas adalah spiritual dan moral. Komponen kedua
belas dan ketiga belas adalah sosiologis, khususnya menangani pekerjaan dan
rekreasi. Definisi teori kesehatan didasarkan pada kemampuan individu untuk
berfungsi secara mandiri sebagaimana diuraikan dalam empat belas komponen.
Perawat perlu menekankan promosi kesehatan dan pencegahan, serta
penyembuhan penyakit. Menurut model Henderson, kesehatan yang baik adalah
tantangan karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda, seperti usia, latar
belakang budaya, keseimbangan emosional, dan lain-lain (Petiprin, 2016b).
Definisi Henderson tentang keperawatan menyatakan: “Saya mengatakan
bahwa perawat melakukan untuk orang lain apa yang akan mereka lakukan untuk
diri mereka sendiri jika mereka memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
Tetapi saya melanjutkan dengan mengatakan bahwa perawat membuat pasien
independen darinya sesegera mungkin. "Perawat diharapkan untuk melaksanakan
rencana terapi dokter, tetapi perawatan individual adalah hasil dari kreativitas
perawat dalam merencanakan perawatan. Perawat haruslah seorang praktisi
independen yang dapat membuat penilaian independen selama dia tidak
mendiagnosis, meresepkan perawatan, atau membuat prognosis, karena aktivitas-
aktivitas tersebut adalah fungsi dari dokter. Henderson menjelaskan dalam Nature
of Nursing bahwa peran seorang perawat adalah "untuk masuk ke dalam kulit
pasien dan menambah kekuatan atau pengetahuannya sesuai dengan
kebutuhannya." Perawat memiliki tanggung jawab untuk menilai kebutuhan
pasien, membantunya memenuhi kebutuhan kesehatan, dan menyediakan
lingkungan di mana pasien dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan (Petiprin,
2016b).
5. Kebutuhan dasar manusia menurut Jean Watson
Jean Watson membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam dua peringkat
19	
	
utama yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan
kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs). Pemenuhan
kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks
manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam
konteksnya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting. Penjabaran
dari pembagian tersebut hampir sama dengan urutan hirarki kebutuhan menurut
Maslow, yaitu (Alligood, 2014):
1) Kebutuhan biofisikal (lower order needs)
Kebutuhan untuk makanan dan cairan, kebutuhan untuk eliminasi, dan
kebutuhan ventilasi yang kesemuanya itu merupakan kebutuhan untuk
hidup.
2) Kebutuhan psikofisikal (higher order needs)
Kebutuhan untuk aktifitas dan tidak aktif, dan kebutuhan seksualitas yang
merupakan kebutuhan fungsional
3) Kebutuhan psikososial (higher order needs)
Kebutuhan untuk berprestasi dan kebutuhan untuk ikut menjadi anggota
suatu perkumpulan yang merupakan kebutuhan untuk integrasi
4) Kebutuhan intrapersonal (higher order needs)
Kebutuhan untuk aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan untuk
pengembangan.
Perawatan didefinisikan dengan kepedulian. Di Rumah Sakit Komunitas
Redlands, keperawatan telah menganut teori Ilmu Kepedulian Jean Watson.
Caring Science membantu kita merangkul energi positif yang mengalir dari
pikiran, tubuh, dan jiwa yang terintegrasi dan saling menguntungkan baik bagi
pasien maupun perawat. Ditempa oleh visi Florence Nightingale yang menyatakan
bahwa "peran seorang perawat adalah menempatkan pasiennya pada posisi terbaik
untuk dapat sembuh sendiri", perawat diposisikan secara optimal untuk menjadi
jantung penyembuhan. Dengan secara aktif terlibat dalam merawat melalui
kehadiran otentik dan intensionalitas, perawat dapat mengoptimalkan kemampuan
pasiennya untuk pulih dari dalam (Spilsbury, 2011).
Bagaimana kita sebagai perawat mempertahankan kepekaan emosional
dan sikap peduli di tempat kerja yang terlalu stres dan banyak tuntutan? Jean
20	
	
Watson berpendapat bahwa kepedulian meregenerasi energi kehidupan dan
meningkatkan kemampuan kita. Manfaatnya beragam dan mempromosikan
aktualisasi diri baik pada tingkat pribadi maupun profesional. Merawat adalah
pengalaman yang saling menguntungkan bagi pasien dan perawat, serta antara
semua anggota tim kesehatan. Selain itu, penting untuk diingat bahwa Watson
menekankan bahwa kita harus peduli pada diri kita sendiri untuk dapat merawat
orang lain; penyembuhan diri adalah proses yang diperlukan untuk meremajakan
cadangan energi kita dan mengisi kembali bank spiritual kita. Jadilah perbedaan
yang membuat perbedaan. Itu adalah apa yang Anda katakan dan lakukan, dan
bagaimana Anda mengatakan dan melakukannya. Peduli, menjaga dan
menegaskan kemanusiaan kita. Itu mengungkap pikiran, perasaan, dan sikap sejati
kita serta memungkinkan kita hidup lebih otentik dalam hubungan kita. Peduli
meningkatkan hasil pasien dan kepuasan pelanggan. Itu menular dan menanamkan
energi peduli ke orang lain. Ini memunculkan kesadaran dan intuisi. Itu positif dan
inspirasional. Ini adalah perekat yang menakjubkan dari hubungan yang langgeng
dan keterhubungan manusia (Spilsbury, 2011).
6. Kebutuhan dasar manusia menurut Imogene King
Peserta didik sekalian mari kita pelajari konsep kebutuhan dasar manusia
menurut Imogene King. Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi
literatur dalam keperawatan, ilmu – ilmu perilaku terapan, diskusi dengan
beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan – alasan
induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran – pemikiran kritis. Dari informasi
yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan ke dalam suatu
kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King
mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai
sebuahkerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian
tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya.
Bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya (Alligood, 2014).
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi
dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan
leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem
21	
	
interaksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika
individu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial
tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam
satu komunitas atau masyarakat. Menurut Imogene M. King, manusia memiliki
tiga kebutuhan pokok yaitu:
1) Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat
diperlukan dan dapat digunakan.
2) Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
3) Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/
merawat diri mereka sendiri.
Teori Imogene King terdiri dari tiga sistem utama, yaitu sistem personal,
interpersonal, dan sosial. Dalam sistem pribadi, King menganggap setiap orang
sebagai makhluk yang unik dan utuh yang selalu berinteraksi dengan lingkungan.
Dengan demikian, setiap orang harus dianggap sebagai sistem pribadi yang
meliputi dimensi persepsi, diri, pertumbuhan dan perkembangan, citra tubuh,
ruang pribadi, pembelajaran, dan koping. Persepsi secara signifikan berkontribusi
pada hubungan perawat-pasien karena persepsi diri yang akurat, memfasilitasi
persepsi orang lain dan bahkan persepsi citra tubuh, waktu, tempat, dan peristiwa
kehidupan sehari-hari, dan membantu orang membangun interaksi yang lebih baik
dengan lingkungan sekitarnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kemppainen pada pasien pria dengan
human immunodeficiency virus (HIV) menunjukkan bahwa ketika penyedia
layanan kesehatan memahami pasien adalah HIV-positif, mereka mulai
menunjukkan perilaku yang tidak pantas terhadapnya selama proses pengiriman
perawatan begitu banyak sehingga dia menganggap perilaku perawat sebagai tidak
nyaman dan mengganggu. Di sisi lain, diagnosis infeksi HIV secara negatif
mempengaruhi persepsi pasien tentang diri dan sistem pribadinya dan mengubah
citra tubuh dan harga diri. Menurut King, persepsi adalah dimensi penting dari
sistem pribadi dan setiap orang perlu memiliki persepsi yang akurat tentang
sistem pribadinya dan orang lain. Kemppainen mencatat bahwa persepsi yang
tidak akurat perawat dan penyedia layanan kesehatan lain tentang pasien HIV-
positif berdampak negatif terhadap hubungan mereka dengannya serta persepsi
22	
	
dirinya (Adib-Hajbaghery & Tahmouresi, 2018).
7. Kebutuhan dasar manusia menurut Sister Callista Roy
Pendapat Roy, bahwa manusia sebagai individu dapat meningkatkan
kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah
perilaku mal adaptif. Sebagai makhluk biopsikososial, manusia selalu berinteraksi
dengan lingkungannya. Untuk mencapai suatu posisi seimbang/homeostasis,
manusia harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut
dilakukan dengan beberapa rangsangan, yaitu: rangsangan fokal, konstektual dan
residual. Dalam proses penyesuaian diri, individu harus meningkatkan
Selain teori yang di atas kira – kira apa masih ada lagi teori lain yang
berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia? Selanjutnya kita akan membahas
mengenai konsep kebutuhan dasar manusia secara psikologis, seksual dan
spiritual.
Ada tiga konsep kebutuhan dasar yang berikut ini, yaitu kebutuhan
psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat
psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. Masalah
kejiwaan dan kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbal balik, sebagai
akibat terjadinya perubahan sosial dan atau gejolak sosial dalam masyarakat yang
dapat menimbulkan gangguan jiwa (Depkes, 2011). Kemudian yang kedua adalah
kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan dua
orang individu secara pribadi yang saling menghargai, memperhatikan, dan
menyayangi sehingga terjadi hubungan timbal balik (feed back) antara kedua
individu tersebut. Kata seks sering digunakan dalam dua cara. Paling umum seks
digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dari berhubungan, yaitu aktivitas
seksual genital. Seksualitas di lain pihak adalah istilah yang lebih luas. Seksualitas
diekspresikan melalui interaksi dan hubungan dengan individu dari jenis kelamin
yang berbeda atau sama dan mencangkup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal,
nilai, fantasi, dan emosi.
Sedangkan konsep kebutuhan spiritual adalah yang ketiga, memiliki
delapan batas tetapi saling tumpang tindih: energi, transendensi diri,
keterhubungan, kepercayaan, realitas eksistensial, keyakinan dan nilai, kekuatan
batiniah, harmoni dan batin nurani. Spiritualitas memberikan individu energi yang
23	
	
dibutuhkan untuk menemukan diri mereka, untuk beradaptasi dengan situasi yang
sulit dan untuk memelihara kesehatan. Baiklah peserta didik sekalian mari kita
pelajari satu persatu tentang jenis kebutuhan dasar manusia khususnya pada
kebutuhan dasar psikososial, seksual, dan spiritual.
8. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Peserta didik sekalian. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia adalah sebagai berikut (Walyani,
2015):
a. Penyakit
Adanya penyakit yang terdapat dalam tubuh seseorang dapat menyebabkan
perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis,
hal ini disebabkan beberapa organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan
yang lebih besar dari biasanya.
b. Hubungan yang berarti
Keluarga merupakan sistem pendukung dalam diri seseorang. Hubungan
kekeluargaan yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar
karena adanya rasa saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada
rasa curiga antara yang satu dengan yang lain.
c. Konsep diri
Konsep diri manusia juga memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi
seseorang. Konsep diri yang sehat dapat menghasilkan perasaan dan kekuatan
positif dalam diri seseorang. Orang yang beranggapan positif terhadap dirinya
sendiri akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhannya, dan
mengembangkan cara hidup yang sehat sehinggga mudah memenuhi
kebutuhan dasarnya.
d. Tahap perkembangan
Sejalan dengan meningkatnua usia, manusia akan mengalami perkembangan.
Berbagai fungsi organ tubuh akan mengalami proses kematangan dengan
aktivitas yang berbeda pada setiap tahap perkembangan. Setiap tahap
perkembangan tersebut memiliki pemenuhan kebutuhan yang berbeda pula,
baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.
24	
	
e. Struktur keluarga
Strukutr keluarga dapat mempengaruhi cara seseorang memuaskan
kebutuhannya. Sebagai contoh seorang ibu mungkin akan mendahulukan
kebutuhan bayinya dibandingkan kebutuhannya sendiri.
.

More Related Content

What's hot

Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Apapunituzar
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahRumandani Choirunisa
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikpjj_kemenkes
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiWidiastutiwiwi
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan AnakPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anakpjj_kemenkes
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Agus Prayogi
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptTYASLARASATI
 
Konsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatanKonsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatanYabniel Lit Jingga
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaAmalia Senja
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Sistem informasi keperawatan
Sistem informasi keperawatanSistem informasi keperawatan
Sistem informasi keperawatanFand1 Ant4
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
Pengkajian keperawatan
 Pengkajian keperawatan Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatanpjj_kemenkes
 
Community as Partner.pptx
Community as Partner.pptxCommunity as Partner.pptx
Community as Partner.pptxEgarSamudera2
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanSeptian Muna Barakati
 

What's hot (20)

Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan AnakPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
 
Kelompok 5 kdm 1
Kelompok 5 kdm 1Kelompok 5 kdm 1
Kelompok 5 kdm 1
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
 
Konsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatanKonsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatan
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Keperawatan jiwa
Keperawatan jiwaKeperawatan jiwa
Keperawatan jiwa
 
Sistem informasi keperawatan
Sistem informasi keperawatanSistem informasi keperawatan
Sistem informasi keperawatan
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Pengkajian keperawatan
 Pengkajian keperawatan Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan
 
Community as Partner.pptx
Community as Partner.pptxCommunity as Partner.pptx
Community as Partner.pptx
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 

Similar to M3 kb1 teori kebutuhan dasar manusia

M3 kb2 gangguan kebutuhan dasar manusia rev4
M3 kb2 gangguan kebutuhan dasar manusia rev4M3 kb2 gangguan kebutuhan dasar manusia rev4
M3 kb2 gangguan kebutuhan dasar manusia rev4ppghybrid4
 
M3 kb4 mobilisasi, istirahat, tidur
M3 kb4 mobilisasi, istirahat, tidur M3 kb4 mobilisasi, istirahat, tidur
M3 kb4 mobilisasi, istirahat, tidur ppghybrid4
 
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4ppghybrid4
 
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4ppghybrid4
 
M5 kb2 kesehatan keluarga
M5 kb2 kesehatan keluargaM5 kb2 kesehatan keluarga
M5 kb2 kesehatan keluargappghybrid4
 
M5 kb1 keperawatan komunitas dan geriatrik
M5 kb1 keperawatan komunitas dan geriatrikM5 kb1 keperawatan komunitas dan geriatrik
M5 kb1 keperawatan komunitas dan geriatrikppghybrid4
 
1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx
1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx
1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptxrizka84
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiapjj_kemenkes
 
M4 kb1 keperawatan medikal
M4 kb1 keperawatan medikalM4 kb1 keperawatan medikal
M4 kb1 keperawatan medikalppghybrid4
 
M4 kb1 keperawatan medikal
M4 kb1 keperawatan medikalM4 kb1 keperawatan medikal
M4 kb1 keperawatan medikalppghybrid4
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usiappghybrid4
 
Silabus pgk & ehk 2013 susi
Silabus pgk & ehk 2013 susiSilabus pgk & ehk 2013 susi
Silabus pgk & ehk 2013 susiTaufik Septiawan
 
M5 kb3 kesehatan jiwa
M5 kb3   kesehatan jiwaM5 kb3   kesehatan jiwa
M5 kb3 kesehatan jiwappghybrid4
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatanppghybrid4
 

Similar to M3 kb1 teori kebutuhan dasar manusia (20)

M3 kb2 gangguan kebutuhan dasar manusia rev4
M3 kb2 gangguan kebutuhan dasar manusia rev4M3 kb2 gangguan kebutuhan dasar manusia rev4
M3 kb2 gangguan kebutuhan dasar manusia rev4
 
M3 kb4 mobilisasi, istirahat, tidur
M3 kb4 mobilisasi, istirahat, tidur M3 kb4 mobilisasi, istirahat, tidur
M3 kb4 mobilisasi, istirahat, tidur
 
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
 
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
 
M5 kb2 kesehatan keluarga
M5 kb2 kesehatan keluargaM5 kb2 kesehatan keluarga
M5 kb2 kesehatan keluarga
 
Modul 4 kb 1
Modul 4   kb 1Modul 4   kb 1
Modul 4 kb 1
 
M5 kb1 keperawatan komunitas dan geriatrik
M5 kb1 keperawatan komunitas dan geriatrikM5 kb1 keperawatan komunitas dan geriatrik
M5 kb1 keperawatan komunitas dan geriatrik
 
1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx
1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx
1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
BUKU-AJAR-1-KDTK bak.docx
BUKU-AJAR-1-KDTK bak.docxBUKU-AJAR-1-KDTK bak.docx
BUKU-AJAR-1-KDTK bak.docx
 
Makalah kep. keluarga
Makalah kep. keluargaMakalah kep. keluarga
Makalah kep. keluarga
 
Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1
 
Makalah kep. keluarga
Makalah kep. keluargaMakalah kep. keluarga
Makalah kep. keluarga
 
M4 kb1 keperawatan medikal
M4 kb1 keperawatan medikalM4 kb1 keperawatan medikal
M4 kb1 keperawatan medikal
 
M4 kb1 keperawatan medikal
M4 kb1 keperawatan medikalM4 kb1 keperawatan medikal
M4 kb1 keperawatan medikal
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
 
4 PILAR PENDIDIKAN
4 PILAR PENDIDIKAN  4 PILAR PENDIDIKAN
4 PILAR PENDIDIKAN
 
Silabus pgk & ehk 2013 susi
Silabus pgk & ehk 2013 susiSilabus pgk & ehk 2013 susi
Silabus pgk & ehk 2013 susi
 
M5 kb3 kesehatan jiwa
M5 kb3   kesehatan jiwaM5 kb3   kesehatan jiwa
M5 kb3 kesehatan jiwa
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
 

More from ppghybrid4

BIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPTBIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFBIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPTBIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB3 PDF
BIOLOGI_M6KB3 PDFBIOLOGI_M6KB3 PDF
BIOLOGI_M6KB3 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTBIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFBIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTBIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDFBIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPTBIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDFBIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPTBIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPTppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFBIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFppghybrid4
 
BIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPTBIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPTppghybrid4
 

More from ppghybrid4 (20)

BIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPTBIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPT
 
BIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDFBIOLOGI_M6KB4 PDF
BIOLOGI_M6KB4 PDF
 
BIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPTBIOLOGI_M6KB3 PPT
BIOLOGI_M6KB3 PPT
 
BIOLOGI_M6KB3 PDF
BIOLOGI_M6KB3 PDFBIOLOGI_M6KB3 PDF
BIOLOGI_M6KB3 PDF
 
BIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTBIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPT
 
BIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDFBIOLOGI_M6KB2 PDF
BIOLOGI_M6KB2 PDF
 
BIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPTBIOLOGI_M6KB1 PPT
BIOLOGI_M6KB1 PPT
 
BIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDFBIOLOGI_M6KB1 PDF
BIOLOGI_M6KB1 PDF
 
BIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPTBIOLOGI_M5KB4 PPT
BIOLOGI_M5KB4 PPT
 
BIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDFBIOLOGI_M5KB4 PDF
BIOLOGI_M5KB4 PDF
 
BIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPTBIOLOGI_M5KB3 PPT
BIOLOGI_M5KB3 PPT
 
BIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDFBIOLOGI_M5KB3 PDF
BIOLOGI_M5KB3 PDF
 
BIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPTBIOLOGI_M5KB2 PPT
BIOLOGI_M5KB2 PPT
 
BIOLOGI_M5KB2
BIOLOGI_M5KB2BIOLOGI_M5KB2
BIOLOGI_M5KB2
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
 
BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3
 
BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3BIOLOGI_M4KB3
BIOLOGI_M4KB3
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 

M3 kb1 teori kebutuhan dasar manusia

  • 1. No Kode: DAR2/Profesional/575/014/2019 PENDALAMAN MATERI KEPERAWATAN M3KB1 – TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Penulis Zahid Fikri KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2019
  • 2. 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3 A. DESKRIPSI MATERI ............................................................................................. 3 B. RELEVANSI ............................................................................................................ 3 C. PANDUAN BELAJAR ............................................................................................. 4 INTI ................................................................................................................................... 5 A. CAPAIAN PEMBELAJARAN ............................................................................... 5 B. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN ....................................................................... 5 C. URAIAN MATERI .................................................................................................. 5 1. Definisi Kebutuhan Dasar Manusia .................................................................... 6 a. Manusia sebagai makhluk holistik .................................................................. 7 b. Manusia sebagai sebuah sistem ....................................................................... 7 c. Kebutuhan dasar manusia ............................................................................... 8 2. Teori Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow ........................ 8 3. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Dorothy Johnson ................................. 13 4. Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson .............................. 16 5. Kebutuhan dasar manusia menurut Jean Watson .......................................... 18 6. Kebutuhan dasar manusia menurut Imogene King ........................................ 20 7. Kebutuhan dasar manusia menurut Sister Callista Roy ................................. 22 8. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia ............................... 23 D. RANGKUMAN .......................................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan. E. TUGAS ....................................................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan. F. TES FORMATIF ....................................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan. G. DAFTAR PUSTAKA ............................ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan. H. KUNCI JAWABAN .............................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
  • 3. 3 PENDAHULUAN A. DESKRIPSI MATERI Materi ini mempelajari tentang teori kebutuhan dasar manusia. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang baik dan sempurna, dalam menjalani kehidupannya, manusia mempunyai beberapa kebutuhan dasar yang harus terpenuhi untuk mempertahankan kondisi yang sehat. Kebutuhan dasar manusia merupakan komponen yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan tubuh secara fisiologis maupun psikologis. Tujuan dari harus dipenuhinya kebutuhan dasar manusia adalah untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Beberapa teori terkait kebutuhan dasar manusia adalah menurut Abraham Maslow, Virginia Henderson, Johnson, dan John Watson. Pembelajaran diarahkan dengan belajar mandiri berbasis modul dan daring dengan menggunakan sumber belajar yang sudah disiapkan oleh dosen dan juga menggunakan sumber sumber lain yang relevan. B. RELEVANSI Manusia merupakan makhluk yang terdiri dari unsur fisiologis dan psikologis. Fisiologis manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Misalkan kebutuhan manusia untuk bernapas, makan dan minum. Pasien yang dalam kondisi sakit jika tidak kita penuhi kebutuhan dasar fisiologisnya maka akan mengalami kematian. Setiap pasien yang mengalami kondisi sakit pasti terganggu kebutuhan dasar manusianya secara fisiologis. Selain kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, manusia juga memerlukan kebutuhan dasar psiologis. Banyak penyakit tidak menular yang muncul akibat tidak terpenuhinya kebutuhan manusia secara psikologis. Misalnya hipertensi, diabetes mellitus, dan gangguan jiwa. Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia secara fisiologis dan psikologis mampu menjaga keseimbangan manusia dalam kehidupannya. Oleh karena itu materi teori kebutuhan dasar manusia ini sangat relevan untuk diajarkan sebagai materi pembelajaran karena mampu menunjang peserta didik dalam melakukan tindakan kepada pasien yang mengalami sakit. Melalui materi dalam modul ini, diharapkan peserta PPG mampu
  • 4. 4 menentukan teori kebutuhan dasar manusia yang harus digunakan dengan tepat. Sehingga mampu mengaplikasikan tindakan sebagai asisten keperawatan. C. PANDUAN BELAJAR Agar kita dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari bahan ajar ini berikut beberapa petunjuk yang dapat anda ikuti : 1. Pelajari dengan cermat materi teori kebutuhan dasar manusia ini sampai anda memahami secara tuntas, 2. Pahami garis besar materi-materi yang akan dipelajari atau dibahas secara seksama apa yang akan dicapai. 3. Bacalah sumber-sumber lain yang relevan untuk menambahkan wawasan anda menjadikan perbandingan jika pembahasan dalam modul ini masih dianggap kurang. 4. Tingkatkan pemahaman mengenai materi ini melalui diskusi dan mengerjakan soal latihan.
  • 5. 5 INTI A. CAPAIAN PEMBELAJARAN Menguasai teori dan aplikasi materi keahlian keperawatan, kompetensi keahlian asisten keperawatan yang mencakup: (1) Komunikasi Keperawatan, (2) Konsep Dasar Keperawatan (anatomi fisiologi, promkes, dan pelayanan prima), (3) Kebutuhan Dasar Manusia, (4) Keperawatan Medikal Bedah (ilmu penyakit, penunjang diagnostic, dan kegawatdaruratan), (5), Ilmu Kesehatan Masyarakat (Keperawatan Jiwa dan Keluarga, Keperawatan Geriatrik dan Komunitas, Keperawatan Maternitas, (6) Ketrampilan Dasar Tindakan Keperawatan termasuk advancy materials yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari. B. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi dalam modul ini peserta PPG mampu menganalisis prinsip kebutuhan dasar manusia dan aplikasinya dalam pembelajaran asisten keperawatan. C. URAIAN MATERI Salam sejahtera, semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya. Aamiin. Pada modul kita akan mempelajari tentang teori kebutuhan dasar manusia. Berbicara mengenai teori kebutuhan dasar manusia kita akan selalu ingat akan teori Abraham Maslow. Beliau adalah Tokoh untuk teori kebutuhan dasar manusia. Teori Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan mengandaikan bahwa manusia termotivasi oleh kebutuhan intrinsik untuk aktualisasi diri. Kebutuhan harus dipenuhi dalam struktur hierarkis di mana pertemuan satu kebutuhan mendorong individu untuk mencari memenuhi kebutuhan "lebih tinggi". Teori Maslow didasarkan pada perincian lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis (makanan, air), keselamatan, cinta dan kepemilikan, penghargaan dan aktualisasi diri. Perawat dapat menerapkan teori Maslow untuk praktik perawatan pasien mereka. Kebutuhan setiap orang harus dipenuhi secara individu agar mereka merasa puas, diperhatikan dan kooperatif (Jennifer, 2018). Perawat perlu mengidentifikasi tingkat perawatan yang diperlukan untuk pasien. Perawat yang bekerja di lingkungan klinis tidak perlu memperhatikan kebutuhan akan makanan dan air, tetapi harus melindungi keselamatan dan privasi
  • 6. 6 pasien mereka. Mengonfirmasi pengaturan apa yang akan diterima pasien dapat membantu Anda memahami kebutuhan pasien mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Mengevaluasi komunikasi pasien untuk menentukan kebutuhan apa yang tidak terpenuhi. Bahasa tubuh yang mencakup membungkuk dapat mencerminkan kebutuhan akan penghormatan sementara lengan yang disilangkan dapat menunjukkan kebutuhan akan keselamatan. Nada pemarah dan kata-kata kasar juga bisa mencerminkan kebutuhan akan perhatian dan kepedulian (Jennifer, 2018). Peserta didik sekalian apakah ada yang tahu apa itu kebutuhan dasar manusia? Iya benar sekali, untuk lebih meningkatkan pemahaman kita tentang kebutuhan dasar manusia marilah kita uraikan satu-persatu materinya. Pada pertemuan kali ini, peserta PPG akan mendalami materi terkait kebijakan pemerintah dan peraturan perundang-undangan tentang asisten tenaga kesehatan. Semoga modul ini bisa menambah pemahaman bapak ibu terkait topik tersebut. Selamat belajar dan Semoga sukses. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta PPG mampu menentukan batas kewenangan dan tanggung jawab asisten tenaga kesehatan. Materi yang akan disampaikan dalam modul ini meliputi Konsep Aspek Legal, Dasar Hukum, Kewenangan dan Tanggung Jawab Asisten Tenaga Kesehatan, dan Profil dan Kompetensi Asisten Keperawatan. 1. Definisi kebutuhan dasar manusia 2. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow 3. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Dorothy Johnson 4. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Jean Watson 5. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson 1. Definisi Kebutuhan Dasar Manusia Salam sehat, bagaimana kabar saudara? Nah pada kegiatan belajar ini akan dibahas topik tentang definsi kebutuhan dasar manusia. Peserta didik sekalian kira – kira apa itu kebutuhan dasar manusia? Ada yang tahu? Iya benar sekali. Nah sebelum kita memahami apa itu kebutuhan dasar manusia, kita juga perlu memahami apa itu manusia. Manusia memiliki dua peran, manusia sebagai makhluk holistic dan manusia sebagai sebuah sistem. Baiklah yang pertama mari kita pelajari manusia sebagai makhluk holistic terlebih dahulu.
  • 7. 7 a. Manusia sebagai makhluk holistik Manusia sebagai makhluk holistik adalah manusia sebagai makhluk yang utuh terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial atau mental dan spiritual. Sebagai makhluk biologis, manusia terdiri dari beberapa organ tubuh yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan, mulai dari lahir, tumbuh kembang, sampai meninggal. Manusia merupakan makhluk psikologis, manusia mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan, dan kemampuan berpikir serta kecerdasan. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk spiritual, manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya (Kasiati & Rosmalawati, 2016) Berdasarkan definisi tersebut, kira – kira apa yang bisa peserta didik pahami terkait apa itu manusia? Iya benar sekali, manusia merupakan yang kompleks. Misalnya manusia tersebut didiagnosa penyakit diabetes dengan luka gangrene di kaki. Maka kita tidak bisa memberikan penanganan kepada pasien hanya berhubungan dengan kakinya saja. Tetapi dalam penanganannya kita harus memperhatikan aspek psikologis pasien. Jika kakinya mengalami luka dengan kemungkinan besar akan diamputasi maka akan berimbas juga pada psikologis pasien. Begitu juga dengan sisi spiritual pasien. Dalam kondisi tersebut apakah pasien juga mampu memenuhi aspek spiritualya. Misal dalam hal beribadah, kita juga harus mampu memenuhi atau membantu pasien melakukan ibadah. Sehingga jika kita mampu melihat pasien secara menyeluruh maka dalam penanganan kepada pasien akan mampu memberikan pelayanan yang optimal (Kasiati & Rosmalawati, 2016). Selain manusia sebagai makhluk holistic, manusia juga merupakan sebuah sistem. Peserta didik sekalian apa ada yang tahu apa itu manusia sebagai sebuah sistem? Iya baiklah. b. Manusia sebagai sebuah sistem Manusia sebagai sistem memiliki beberapa sistem pendukung seperti sistem adaptif, personal, interpersonal, dan sosial. Sistem adaptif merupakan
  • 8. 8 proses perubahan individu sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan. Sebagai sistem personal, manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang. Sebagai sistem interpersonal, manusia dapat berinteraksi, berperan, dan berkomunikasi terhadap orang lain. Sedangkan sebagai sistem sosial, manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkungan (wartonah dan tarwoto, 2015). Misalnya apabila seseorang sedang dirawat karena sakit. Maka pasien akan mengalami kondisi stress akibat perubahan kondisi. Sebagai sistem, pasien akan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan rumah sakit, terhadap orang- orang yang merawat, terhadap sesama pasien, dan secara bersamaan juga pasien akan mengalami gangguan terhadap semua hal tersebut apabila pasien tidak bisa melakukan adaptasi. Namun apabila pasien tidak mampu beradaptasi maka pasien akan mengalami gangguan. Baiklah, peserta didik sekalian setelah kita memahami tentang manusia, berikutnya kita akan mempelajari tentang apa itu kebutuhan dasar manusia (Sada, 2017). c. Kebutuhan dasar manusia Kebutuhan dasar manusia adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan keseimbangan kondisi fisiologis dan psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan (Kasiati & Rosmalawati, 2016). Ada juga yang menyebutkan bahwa kebutuhan dasar manusia adalah keadaan dimana manusia membutuhkan makanan dan minuman panas atau dingin, memiliki pendapatan yang cukup untuk kebutuhan sehari – hari, dan tempat tinggal (perumahan) yang memadai (McLeod, 2012). Jadi secara definisi, maka kebutuhan dasar manusia harus dipenuhi untuk mempertahankan proses kehidupan manusia. Kebutuhan dasar manusia tentu mempunyai urutan atau prioritas yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia mengandung beberapa unsur atau komponen. Baiklah peserta didik sekalian setelah kita memahami apa itu manusia dan kebutuhan dasar, mari sama – sama kita pelajari apa sajakah unsur dalam kebutuhan dasar manusia. 2. Teori Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow Salam sehat para peserta PPG. Selanjutnya kita akan mempelajari tentang
  • 9. 9 apa sajakah unsur dari kebutuhan dasar manusia itu. Peserta didik sekalian apa ada yang tahu teori siapakah yang paling umum digunakan pada kebutuhan dasar manusia? Iya benar sekali, sering kita dengar teori dari maslow atau lebih lengkapnya Abraham maslow. Baiklah untuk unsur kebutuhan dasar manusia kita gunakan teori dari maslow. Hirarki kebutuhan Maslow adalah teori oleh Abraham Maslow, yang mengemukakan bahwa orang termotivasi oleh lima kategori kebutuhan dasar: fisiologis, keselamatan, cinta, penghargaan, dan aktualisasi diri (Hopper, 2019). Menurut Maslow, manusia memiliki lima kategori kebutuhan: fisiologis, keamanan, cinta, penghargaan, dan aktualisasi diri. Dalam teori ini, kebutuhan yang lebih tinggi dalam hierarki mulai muncul ketika orang merasa telah cukup memenuhi kebutuhan sebelumnya. Meskipun penelitian selanjutnya tidak sepenuhnya mendukung semua teori Maslow, penelitiannya telah berdampak pada psikolog lain dan berkontribusi pada bidang psikologi positif. Maslow menggambarkan kebutuhan manusia dalam piramida sebagai berikut: Piramida Kebutuhan Dasar Manusia Abraham Maslow (Cherry, 2019) Peserta PPG sekalian penjelasan lebih lanjut mengenai hirarki Maslow. Dalam rangka untuk lebih memahami apa yang memotivasi manusia, Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan manusia dapat diatur dalam suatu hierarki. Hirarki ini berkisar dari kebutuhan yang lebih konkret seperti makanan dan air hingga konsep yang lebih abstrak seperti pemenuhan diri. Menurut Maslow, ketika kebutuhan yang lebih rendah dipenuhi, kebutuhan berikutnya pada hierarki menjadi fokus perhatian kita. Berikut adalah lima kategori kebutuhan menurut
  • 10. 10 Maslow: a. Kebutuhan fisiologis Kebutuhan dasar fisiologis merujuk pada kebutuhan fisik dasar, seperti minum saat haus atau makan ketika lapar. Menurut Maslow, beberapa kebutuhan ini melibatkan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan homeostasis; yaitu, mempertahankan level yang konsisten dalam sistem tubuh yang berbeda (misalnya, mempertahankan suhu tubuh 36,5 – 37,5 derajat). Maslow menganggap kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan manusia yang paling esensial. Jika seseorang kekurangan lebih dari satu kebutuhan, mereka cenderung mencoba memenuhi kebutuhan fisiologis ini terlebih dahulu. Misalnya, jika seseorang sangat lapar, sulit untuk fokus pada hal lain selain makanan. Contoh lain dari kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan akan tidur yang cukup (Hopper, 2019). Kebutuhan dasar fisiologis merupakan bagian terbesar dari piramida karena mereka terkait dengan kelangsungan hidup dan reproduksi kita. Pada tingkat ini kami menemukan kebutuhan seperti homoeostasis, upaya tubuh untuk mempertahankan keadaan normal dan konstan. Selain itu, kami menemukan kebutuhan seperti makanan, ketiga, mempertahankan suhu tubuh yang memadai, jenis kelamin, dan pernapasan di tingkat ini (Ramachandran, 2018). Kebutuhan fisiologis dasar mungkin cukup jelas — ini termasuk hal-hal yang penting bagi kelangsungan hidup kita. Beberapa contoh kebutuhan fisiologis meliputi: 1) Makanan; 2) air; 3) Pernafasan; dan 4) Homeostasis. Selain persyaratan dasar nutrisi, pengaturan suhu dan udara, kebutuhan fisiologis juga mencakup hal-hal seperti tempat tinggal dan pakaian. Maslow juga memasukkan reproduksi seksual dalam tingkat hirarki kebutuhan ini karena sangat penting untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan jumlah manusia (Cherry, 2019). b. Kebutuhan rasa aman Setelah kebutuhan dasar fisiologis manusia terpenuhi, kebutuhan berikutnya yang muncul adalah kebutuhan akan lingkungan yang aman. Kebutuhan keamanan kita sudah jelas bahkan di awal masa kanak-kanak, karena anak-anak memiliki kebutuhan akan lingkungan yang aman dan dapat diprediksi dan biasanya bereaksi dengan ketakutan atau kecemasan ketika kebutuhan ini
  • 11. 11 tidak terpenuhi. Maslow menunjukkan bahwa, pada orang dewasa yang tinggal di negara maju, kebutuhan keselamatan dapat lebih jelas dalam situasi darurat (mis. Perang dan bencana), tetapi kebutuhan ini juga dapat menjelaskan mengapa kita cenderung lebih menyukai yang akrab atau mengapa kita melakukan hal-hal seperti membeli asuransi dan berkontribusi ke rekening tabungan (Hopper, 2019). Kebutuhan keselamatan mencakup kebutuhan yang menyediakan rasa aman dan nyaman bagi seseorang. Keamanan pribadi, keamanan finansial, kesehatan yang baik dan perlindungan dari kecelakaan, bahaya dan dampak buruknya semua termasuk dalam kebutuhan keselamatan. Sebagai seorang manajer, Anda dapat memperhitungkan kebutuhan keselamatan karyawan Anda dengan menyediakan kondisi kerja yang aman, kompensasi yang aman (seperti gaji) dan keamanan pekerjaan, yang sangat penting dalam ekonomi yang buruk (Hartzell, 2018). Kebutuhan keselamatan meliputi keselamatan dan perlindungan fisik, lingkungan, dan emosional. Misalnya keamanan pekerjaan, keamanan finansial, perlindungan dari hewan, keamanan keluarga, keamanan kesehatan Ketika manusia naik ke tingkat kedua hirarki kebutuhan Maslow, standar kebutuhan dasar manusia mulai menjadi sedikit lebih kompleks (Juneja, 2015). Pada level ini, kebutuhan akan keamanan dan keselamatan menjadi yang utama. Orang ingin dalam hidup mereka dalam keadaan aman dan terkontrol, jadi kebutuhan akan keselamatan dan keamanan ini berkontribusi besar pada perilaku di tingkat ini. Beberapa kebutuhan keamanan dan keselamatan dasar meliputi: Keamanan keuangan, Kesehatan dan kesehatan, Keamanan dari kecelakaan dan cedera. Mencari pekerjaan, mendapatkan asuransi kesehatan dan perawatan kesehatan, menyumbangkan uang ke rekening tabungan, dan pindah ke lingkungan yang lebih aman adalah semua contoh tindakan yang dimotivasi oleh kebutuhan keamanan dan keselamatan. Bersama-sama, tingkat keselamatan dan fisiologis dari hierarki membentuk apa yang sering disebut sebagai kebutuhan dasar (Cherry, 2019). c. Kebutuhan rasa cinta Begitu kita memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan kita, motivasi kita berfokus pada bagian sosial kehidupan kita. Manusia menginginkan
  • 12. 12 hubungan berkelompok dan berteman dengan manusia lain beserta aspek afektifnya. Dalam level ini diperlukan kebutuhan seperti berkomunikasi dengan orang lain, menjalin pertemanan, mengekspresikan dan menerima kasih sayang, hidup dalam komunitas, dan menjadi bagian dari dan diterima oleh suatu kelompok (Ramachandran, 2018). Menurut Maslow, kebutuhan berikutnya dalam hierarki melibatkan perasaan dicintai dan diterima. Kebutuhan ini mencakup hubungan romantis serta ikatan dengan teman dan anggota keluarga. Ini juga termasuk kebutuhan kita untuk merasa bahwa kita adalah bagian dari kelompok sosial. Yang penting, kebutuhan ini mencakup perasaan dicintai dan perasaan cinta terhadap orang lain. Sejak zaman Maslow, para peneliti terus mengeksplorasi bagaimana cinta dan kebutuhan memiliki dampak terhadap kesejahteraan. Misalnya, memiliki hubungan sosial terkait dengan kesehatan fisik yang lebih baik dan, sebaliknya, merasa terisolasi (yaitu memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi) memiliki konsekuensi negatif bagi kesehatan dan kesejahteraan (Hopper, 2019). d. Kebutuhan untuk dihargai Pada tingkat keempat dalam hierarki Maslow adalah kebutuhan untuk penghargaan dan rasa hormat. Ketika kebutuhan di tiga tingkat terbawah telah terpenuhi, kebutuhan penghargaan mulai memainkan peran yang lebih menonjol dalam memotivasi perilaku. Pada titik ini, menjadi semakin penting untuk mendapatkan rasa hormat dan penghargaan dari orang lain. Orang-orang memiliki kebutuhan untuk mencapai hal-hal dan kemudian upaya mereka diakui. Selain kebutuhan akan perasaan puas dan gengsi, kebutuhan penghargaan mencakup hal-hal seperti harga diri dan nilai pribadi. Orang-orang perlu merasakan bahwa mereka dihargai dan oleh orang lain dan merasa bahwa mereka memberikan kontribusi kepada dunia. Partisipasi dalam kegiatan profesional, prestasi akademik, partisipasi atletik atau tim, dan hobi pribadi semuanya dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan penghargaan. Orang yang mampu memenuhi kebutuhan penghargaan dengan mencapai harga diri yang baik dan pengakuan orang lain cenderung merasa yakin dengan kemampuan mereka. Mereka yang kurang percaya diri dan menghargai orang lain dapat mengembangkan perasaan rendah diri. Bersama-sama, penghargaan dan tingkat
  • 13. 13 sosial membentuk apa yang dikenal sebagai hierarki kebutuhan psikologis (Cherry, 2019). e. Kebutuhan aktualisasi diri Ini termasuk dorongan untuk menjadi apa yang manusia mampu menjadi/ apa yang berpotensi menjadi sesuatu. Ini termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan dan kepuasan diri. Ini juga mencakup keinginan untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan, layanan sosial, kreativitas dan kebutuhan estetika. Kebutuhan aktualisasi diri tidak pernah sepenuhnya memuaskan. Ketika seorang individu tumbuh secara psikologis, peluang terus muncul untuk terus tumbuh (Juneja, 2015). Kebutuhan aktualisasi diri menggambarkan kebutuhan seseorang untuk mencapai potensi penuhnya. Kebutuhan untuk menjadi apa yang mampu dilakukan seseorang adalah sesuatu yang sangat pribadi. Meskipun saya mungkin perlu menjadi orang tua yang baik, Anda mungkin perlu memegang posisi tingkat eksekutif dalam organisasi Anda. Karena kebutuhan ini bersifat individual, sebagai manajer, Anda dapat menjelaskan kebutuhan ini dengan menyediakan pekerjaan yang menantang, mengundang karyawan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan memberi mereka fleksibilitas dan otonomi dalam pekerjaan mereka (Hartzell, 2018). Baiklah peserta PPG sekalian, kita sudah mempelajari teori kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow. Bagaimana? Cukup menarik? Baiklah mari kita lanjutkan mempelajari kebutuhan dasar manusia menurut teori Dorothy Johnson. 3. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Dorothy Johnson Peserta PPG sekalian, selanjutnya kita akan mempelajari tentang teori kebutuhan dasar manusia menurut Johnson lebih tepatnya Dorothy Johnson. Johnson mengungkapkan pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Dalam pendekatan ini, individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang terjadi karena hal tersebut. Johnson mencatat bahwa teorinya, model sistem perilaku Johnson (JBSM),
  • 14. 14 berevolusi dari ide-ide filosofis, teori, penelitiannya dan latar belakang klinisnya; dan berpikir selama bertahun-tahun, berdiskusi, dan menulis. Dia mengutip sejumlah sumber untuk teorinya. Dari Florence Nightingale muncul keyakinan bahwa tujuan utama keperawatan adalah berfokus pada orang yang sedang sakit. Para ahli teori sistem keperawatan bisa menjadi sumber dan model keperawatan. Latar belakang Johnson sebagai perawat pediatrik juga terbukti dalam pengembangan modelnya. Dalam makalahnya, Johnson mengutip literatur perkembangan untuk mendukung validitas model sistem perilaku. Teori Johnson dan tulisan-tulisannya yang terkait mencerminkan pengetahuannya tentang teori pengembangan dan sistem umum. Kombinasi sistem keperawatan, pengembangan, dan umum memperkenalkan beberapa spesifikasi ke dalam retorika tentang pengembangan teori keperawatan yang memungkinkan untuk menguji hipotesis dan melakukan eksperimen kritis. Peserta PPG sekalian ada 5 pinsip dalam model teori Johnson. Model Johnson menggabungkan lima prinsip inti pemikiran sistem: keutuhan dan ketertiban, stabilisasi, reorganisasi, interaksi hierarkis, dan kontradiksi dialektik. Setiap prinsip sistem umum ini memiliki analog dalam teori perkembangan yang digunakan Johnson untuk memverifikasi validitas modelnya (Smith & Parker, 2015). Keutuhan dan ketertiban memberikan dasar bagi kesinambungan dan identitas, stabilisasi untuk pengembangan, reorganisasi untuk pertumbuhan dan / atau perubahan, interaksi hierarkis untuk diskontinuitas, dan kontradiksi dialektik untuk motivasi. Johnson mengkonseptualisasikan seseorang sebagai sistem terbuka dengan subsistem yang terorganisir, saling terkait, dan saling bergantung. Berdasarkan interaksi sub-sistem dan kemandirian, keseluruhan organisme (sistem) manusia lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya (sub-sistem). Keutuhan dan bagian-bagiannya menciptakan sistem dengan dua batasan: Keduanya tidak memiliki kesinambungan dan identitas tanpa keberadaan yang lain (Smith & Parker, 2015). Johnson menjelaskan empat konsep utama dalam model keperawatan. Empat model konsep tersebut adalah: a) Manusia memiliki dua sistem utama: sistem biologis dan perilaku. Peran
  • 15. 15 kedokteran berfokus pada sistem biologis, sedangkan fokus keperawatan tertuju pada sistem perilaku. b) Masyarakat berhubungan dengan lingkungan di mana pasien tersebut tinggal; perilaku pasien secara langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan peristiwa yang terjadi di lingkungan tersebut. c) Kesehatan adalah respons adaptif secara internal dan eksternal yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kontrol diri. Responsnya meliputi bagian fisik, mental, emosional, dan sosial. d) Tujuan utama keperawatan adalah untuk menumbuhkan keseimbangan pada masing-masing pasien. Salah satu fokus keperawatan menyangkut keseluruhan yang terorganisir dan terintegrasi, tetapi fokus utama adalah menjaga keseimbangan dalam sistem perilaku dan sistem biologis terhadap suatu penyakit (Petiprin, 2016a). Teori Dorothy Johnson’s (Gonzalo, 2014a) Peserta PPG sekalian Teori Dorothy Johnson mendefinisikan Keperawatan sebagai "kekuatan pengaturan eksternal yang bertindak untuk mempertahankan organisasi dan integrasi perilaku pasien pada tingkat optimal di bawah kondisi di mana perilaku tersebut merupakan ancaman terhadap kesehatan fisik atau sosial, atau di mana penyakit ditemukan. Hal tersebut juga menyatakan bahwa "setiap individu memiliki pola tindakan, tujuan, dan tindakan berulang yang terdiri dari sistem perilaku khusus untuk individu itu (Gonzalo, 2014a).
  • 16. 16 Dorothy Johnson memulai karyanya pada model dengan premis bahwa keperawatan adalah profesi yang membuat kontribusi khas untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, keperawatan memiliki tujuan tindakan eksplisit dalam kesejahteraan pasien. Tujuan keperawatan mempunyai empat, menurut Model Sistem Perilaku: (1) Untuk membantu pasien yang perilakunya sebanding dengan tuntutan sosial. (2) Untuk membantu pasien yang mampu mengubah perilakunya dengan cara yang mendukung keharusan biologis. (3) Untuk membantu pasien yang dapat memanfaatkan sepenuhnya selama sakit dari pengetahuan dan keterampilan dokter. Dan (4) Untuk membantu pasien yang perilakunya tidak memberikan bukti trauma yang tidak perlu sebagai akibat dari penyakit (Gonzalo, 2014a). 4. Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson Salah satu tokoh keperawatan yang sampai saat ini teorinya masih diaplikasikan pada pelayanan keperawatan adalah Virginia Henderson. Ia adalah seorang perawat, teoretikus, peneliti, dan pengarang buku. Salah satu teori Virginia Henderson adalah 14 Kebutuhan Dasar Manusia. Kebutuhan Dasar Manusia menurut teori Virginia Henderson (Gonzalo, 2014b) Virginia Henderson melihat pasien sebagai individu yang membutuhkan
  • 17. 17 bantuan untuk mencapai kemandirian dan kelengkapan atau keutuhan pikiran dan tubuh. Dia mengungkapkan bahwa praktik keperawatan sebagai bentuk praktik yang independen. Fungsi dasar seorang perawat adalah membantu individu yang sakit maupun sehat, kegiatanya keperawatan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan sehingga individu mendapatkan pemulihan atau perfoma yang baik. Henderson menekankan asuhan keperawatan didasari pada 14 kebutuhan dasar manusia.Virginia Henderson membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam 14 komponen berikut yaitu (Alligood, 2014): 1) Breath normally (bernapas dengan normal) 2) Eat and drink adequately (kebutuhan makan dan minum yang adekuat) 3) Eliminate body wastes (kebutuhan eliminasi) 4) Move and maintain desirable postures (kebutuhan bergerak dan dapat mempertahankan postur tubuh dengan baik 5) Sleep and rest (kebutuhan tidur dan beristirahat) 6) Select suitable clothes; dress and undress (kebutuhan berpakaian) 7) Maintain body temperature within a normal range by adjusting clothing and modifying the environment (mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi lingkungan) 8) Keep the body clean and well groomed and protect the integument (menjaga tubuh tetap bersih dan melindungi kulit) 9) Avoid dangers in the environment and avoid injuring others (menghindari bahaya lingkungan dan menghindari cedera orang lain) 10) Communicate with others in expressing emotions, needs, fears, or opinions (Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaan emosi, kebutuhan, ketakutan atau pendapat) 11) Worship according to ones’s faith (mempercayai keimanan/ketuhanan) 12) Work in such a way that there is a sense of accomplishment (Kebutuhan akan pekerjaan dan penghargaan) 13) Play or participate in various forms of recreation (kebutuhan akan hiburan atau rekreasi) 14) Learn, discover, or satisfy the curiosity that leads to normal development
  • 18. 18 and health and use the available health facilities (Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu dan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Komponen-komponen ini menunjukkan pendekatan holistik untuk keperawatan yang mencakup fisiologis, psikologis, spiritual, dan sosial. Sembilan komponen pertama bersifat fisiologis. Kesepuluh dan keempat belas bersifat psikologis. Komponen kesebelas adalah spiritual dan moral. Komponen kedua belas dan ketiga belas adalah sosiologis, khususnya menangani pekerjaan dan rekreasi. Definisi teori kesehatan didasarkan pada kemampuan individu untuk berfungsi secara mandiri sebagaimana diuraikan dalam empat belas komponen. Perawat perlu menekankan promosi kesehatan dan pencegahan, serta penyembuhan penyakit. Menurut model Henderson, kesehatan yang baik adalah tantangan karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda, seperti usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan lain-lain (Petiprin, 2016b). Definisi Henderson tentang keperawatan menyatakan: “Saya mengatakan bahwa perawat melakukan untuk orang lain apa yang akan mereka lakukan untuk diri mereka sendiri jika mereka memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan. Tetapi saya melanjutkan dengan mengatakan bahwa perawat membuat pasien independen darinya sesegera mungkin. "Perawat diharapkan untuk melaksanakan rencana terapi dokter, tetapi perawatan individual adalah hasil dari kreativitas perawat dalam merencanakan perawatan. Perawat haruslah seorang praktisi independen yang dapat membuat penilaian independen selama dia tidak mendiagnosis, meresepkan perawatan, atau membuat prognosis, karena aktivitas- aktivitas tersebut adalah fungsi dari dokter. Henderson menjelaskan dalam Nature of Nursing bahwa peran seorang perawat adalah "untuk masuk ke dalam kulit pasien dan menambah kekuatan atau pengetahuannya sesuai dengan kebutuhannya." Perawat memiliki tanggung jawab untuk menilai kebutuhan pasien, membantunya memenuhi kebutuhan kesehatan, dan menyediakan lingkungan di mana pasien dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan (Petiprin, 2016b). 5. Kebutuhan dasar manusia menurut Jean Watson Jean Watson membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam dua peringkat
  • 19. 19 utama yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs). Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting. Penjabaran dari pembagian tersebut hampir sama dengan urutan hirarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu (Alligood, 2014): 1) Kebutuhan biofisikal (lower order needs) Kebutuhan untuk makanan dan cairan, kebutuhan untuk eliminasi, dan kebutuhan ventilasi yang kesemuanya itu merupakan kebutuhan untuk hidup. 2) Kebutuhan psikofisikal (higher order needs) Kebutuhan untuk aktifitas dan tidak aktif, dan kebutuhan seksualitas yang merupakan kebutuhan fungsional 3) Kebutuhan psikososial (higher order needs) Kebutuhan untuk berprestasi dan kebutuhan untuk ikut menjadi anggota suatu perkumpulan yang merupakan kebutuhan untuk integrasi 4) Kebutuhan intrapersonal (higher order needs) Kebutuhan untuk aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan untuk pengembangan. Perawatan didefinisikan dengan kepedulian. Di Rumah Sakit Komunitas Redlands, keperawatan telah menganut teori Ilmu Kepedulian Jean Watson. Caring Science membantu kita merangkul energi positif yang mengalir dari pikiran, tubuh, dan jiwa yang terintegrasi dan saling menguntungkan baik bagi pasien maupun perawat. Ditempa oleh visi Florence Nightingale yang menyatakan bahwa "peran seorang perawat adalah menempatkan pasiennya pada posisi terbaik untuk dapat sembuh sendiri", perawat diposisikan secara optimal untuk menjadi jantung penyembuhan. Dengan secara aktif terlibat dalam merawat melalui kehadiran otentik dan intensionalitas, perawat dapat mengoptimalkan kemampuan pasiennya untuk pulih dari dalam (Spilsbury, 2011). Bagaimana kita sebagai perawat mempertahankan kepekaan emosional dan sikap peduli di tempat kerja yang terlalu stres dan banyak tuntutan? Jean
  • 20. 20 Watson berpendapat bahwa kepedulian meregenerasi energi kehidupan dan meningkatkan kemampuan kita. Manfaatnya beragam dan mempromosikan aktualisasi diri baik pada tingkat pribadi maupun profesional. Merawat adalah pengalaman yang saling menguntungkan bagi pasien dan perawat, serta antara semua anggota tim kesehatan. Selain itu, penting untuk diingat bahwa Watson menekankan bahwa kita harus peduli pada diri kita sendiri untuk dapat merawat orang lain; penyembuhan diri adalah proses yang diperlukan untuk meremajakan cadangan energi kita dan mengisi kembali bank spiritual kita. Jadilah perbedaan yang membuat perbedaan. Itu adalah apa yang Anda katakan dan lakukan, dan bagaimana Anda mengatakan dan melakukannya. Peduli, menjaga dan menegaskan kemanusiaan kita. Itu mengungkap pikiran, perasaan, dan sikap sejati kita serta memungkinkan kita hidup lebih otentik dalam hubungan kita. Peduli meningkatkan hasil pasien dan kepuasan pelanggan. Itu menular dan menanamkan energi peduli ke orang lain. Ini memunculkan kesadaran dan intuisi. Itu positif dan inspirasional. Ini adalah perekat yang menakjubkan dari hubungan yang langgeng dan keterhubungan manusia (Spilsbury, 2011). 6. Kebutuhan dasar manusia menurut Imogene King Peserta didik sekalian mari kita pelajari konsep kebutuhan dasar manusia menurut Imogene King. Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu – ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan – alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran – pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan ke dalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuahkerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya. Bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya (Alligood, 2014). King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem
  • 21. 21 interaksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat. Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu: 1) Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat digunakan. 2) Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit. 3) Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/ merawat diri mereka sendiri. Teori Imogene King terdiri dari tiga sistem utama, yaitu sistem personal, interpersonal, dan sosial. Dalam sistem pribadi, King menganggap setiap orang sebagai makhluk yang unik dan utuh yang selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan demikian, setiap orang harus dianggap sebagai sistem pribadi yang meliputi dimensi persepsi, diri, pertumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, ruang pribadi, pembelajaran, dan koping. Persepsi secara signifikan berkontribusi pada hubungan perawat-pasien karena persepsi diri yang akurat, memfasilitasi persepsi orang lain dan bahkan persepsi citra tubuh, waktu, tempat, dan peristiwa kehidupan sehari-hari, dan membantu orang membangun interaksi yang lebih baik dengan lingkungan sekitarnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kemppainen pada pasien pria dengan human immunodeficiency virus (HIV) menunjukkan bahwa ketika penyedia layanan kesehatan memahami pasien adalah HIV-positif, mereka mulai menunjukkan perilaku yang tidak pantas terhadapnya selama proses pengiriman perawatan begitu banyak sehingga dia menganggap perilaku perawat sebagai tidak nyaman dan mengganggu. Di sisi lain, diagnosis infeksi HIV secara negatif mempengaruhi persepsi pasien tentang diri dan sistem pribadinya dan mengubah citra tubuh dan harga diri. Menurut King, persepsi adalah dimensi penting dari sistem pribadi dan setiap orang perlu memiliki persepsi yang akurat tentang sistem pribadinya dan orang lain. Kemppainen mencatat bahwa persepsi yang tidak akurat perawat dan penyedia layanan kesehatan lain tentang pasien HIV- positif berdampak negatif terhadap hubungan mereka dengannya serta persepsi
  • 22. 22 dirinya (Adib-Hajbaghery & Tahmouresi, 2018). 7. Kebutuhan dasar manusia menurut Sister Callista Roy Pendapat Roy, bahwa manusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku mal adaptif. Sebagai makhluk biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk mencapai suatu posisi seimbang/homeostasis, manusia harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan beberapa rangsangan, yaitu: rangsangan fokal, konstektual dan residual. Dalam proses penyesuaian diri, individu harus meningkatkan Selain teori yang di atas kira – kira apa masih ada lagi teori lain yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia? Selanjutnya kita akan membahas mengenai konsep kebutuhan dasar manusia secara psikologis, seksual dan spiritual. Ada tiga konsep kebutuhan dasar yang berikut ini, yaitu kebutuhan psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. Masalah kejiwaan dan kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbal balik, sebagai akibat terjadinya perubahan sosial dan atau gejolak sosial dalam masyarakat yang dapat menimbulkan gangguan jiwa (Depkes, 2011). Kemudian yang kedua adalah kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai, memperhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi hubungan timbal balik (feed back) antara kedua individu tersebut. Kata seks sering digunakan dalam dua cara. Paling umum seks digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dari berhubungan, yaitu aktivitas seksual genital. Seksualitas di lain pihak adalah istilah yang lebih luas. Seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan hubungan dengan individu dari jenis kelamin yang berbeda atau sama dan mencangkup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi. Sedangkan konsep kebutuhan spiritual adalah yang ketiga, memiliki delapan batas tetapi saling tumpang tindih: energi, transendensi diri, keterhubungan, kepercayaan, realitas eksistensial, keyakinan dan nilai, kekuatan batiniah, harmoni dan batin nurani. Spiritualitas memberikan individu energi yang
  • 23. 23 dibutuhkan untuk menemukan diri mereka, untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit dan untuk memelihara kesehatan. Baiklah peserta didik sekalian mari kita pelajari satu persatu tentang jenis kebutuhan dasar manusia khususnya pada kebutuhan dasar psikososial, seksual, dan spiritual. 8. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia Peserta didik sekalian. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia adalah sebagai berikut (Walyani, 2015): a. Penyakit Adanya penyakit yang terdapat dalam tubuh seseorang dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, hal ini disebabkan beberapa organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan yang lebih besar dari biasanya. b. Hubungan yang berarti Keluarga merupakan sistem pendukung dalam diri seseorang. Hubungan kekeluargaan yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya rasa saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga antara yang satu dengan yang lain. c. Konsep diri Konsep diri manusia juga memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat dapat menghasilkan perasaan dan kekuatan positif dalam diri seseorang. Orang yang beranggapan positif terhadap dirinya sendiri akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhannya, dan mengembangkan cara hidup yang sehat sehinggga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya. d. Tahap perkembangan Sejalan dengan meningkatnua usia, manusia akan mengalami perkembangan. Berbagai fungsi organ tubuh akan mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda pada setiap tahap perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki pemenuhan kebutuhan yang berbeda pula, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.
  • 24. 24 e. Struktur keluarga Strukutr keluarga dapat mempengaruhi cara seseorang memuaskan kebutuhannya. Sebagai contoh seorang ibu mungkin akan mendahulukan kebutuhan bayinya dibandingkan kebutuhannya sendiri. .