2. Pengertian
Pasal 89 KUHP, Kekerasan adalah
mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani
tidak kecil secara yang tidak sah misalnya
memukul dengan tangan atau dengan segala
macam senjata, menepak, menendang, dsb.
3. Bentuk-bentuk kekerasan
Kekerasan Psiskis (menghina, memaki,
mengancam, dsb)
Kekerasan Fisik ( memukul, menendang,
melempar, dsb)
Kekerasan Ekonomi (tidak memberikan nafkah,
memaksa pasangan untuk prostitusi, memaksa
anak untuk mengemis, dsb)
Kekerasan Seksual (perkosaan, pencabulan, dsb)
4. Penyebab terjadinya kekerasan adalah
Perselisihan tentang ekonomi
Cemburu pada pasangan
Pasangan mempunyai selingkuhan
Adanya problema seksual (impotensi, hiperseks)
Pengaruh kebiasaan minum alkohol, drugs abuse
Permasalahn dengan anak
Kehilangan pekerjaan atau PHK atau menganggur atau
belum mempunyai pekerjaan
Istri ingin melanjutkan studi atau ingin bekerja
KTD atau infertilitas
5. Akibat tindakan kekerasan..
Kurang bersemangat atau kurang percaya diri
Gangguan Psikologis
Cidera ringan sampai berat
Masalah seksual, ketakutan berhubungan
seksual, nyeri saat hubungan seksual, tidak
ada hasrat seksual.
Bila korban kekerasan sedang hamil dapat
terjadi abortus.
7. Pengertian
Perkosaan adalah setiap tindakan laki-laki
memasukan penis, jari atau alat lain ke dalam
vagina atau alat tubuh seorang perempuan
tanpa persetujuannya.
8. Motivasi perkosaan...
Pria ingin menunjukan kekuasaan
Sebagai cara meluapkan rasa marah,
penginaan, balas dendam.
Luapan perilaku sadis, perilaku merasa puas
telah membuat penderitaan bagi orang lain.
9. Jenis-jenis perkosaan
Perkosaan oleh orang yang dikenal
(perkosaan oleh suami/mantan suami,
pacar/dating rape, teman kerta atau atasan,
dan pelecehan seksual pada anak)
Perkosaan oleh orang yang tidak dikenal
11. Pengertian
Pelecehan seksual adalah segala bentuk
perilaku maupun perkataan bermakna
seksual yang berefek merendahkan martabat
orang yang menjadi sasaran.
12. Bentuk-bentuk pelecehan
seksual
Mengucapkan kata-kata jorok terhadap
perempuan
Main mata, siulan nakal, isyarat jorok,
sentuhan, rabaan, remasan, usapan, elusan,
colekan, pelukan, ciuman pada bagian tubuh
wanita
Menggoda ke arah hubungan seksual
Laki-laki memeprlihtkan alat kelaminnya atau
onani depan perempuan
13. Akibat pelecehan seksual
Gangguan psikologis : marah, tersinggung
dipermalukan, terhina, trauma sehingga takut
keluar rumah
Kehilangan gairah kerja atau belajar, malas
14. Pasal yang berkaitan dengan
pelecehan seksual
Pasal 281-283 KUHP ttg Kejahatan terhadap
kesopanan
Pasal 289-298 KUHP ttg Pencabulan
Pasal 506 KUHP ttg Mucikari
UU Perlindungan Anak No 23 th 2003
UU No 23 Th 2004 ttg penghapusan KDRT.
16. Pengertian
Single Parent adalah keluarga yang mana
hanya ada satu orang tua tunggal, hanya
ayah atau ibu saja.
Keluarga yang terbentuk bisa terjadi pada
keluarga sah secara hukum maupun keluarga
yang belum sah secara hukum, baik hukum
agama maupun hukum pemerintah.
17. Sebab-sebab terjadinya single
parent :
Pada kerwanian yang sah (perceraian,
orang tua meninggal, orang tua masuk
penjara, study ke pulau lain atau ke negara
lain, kerja di luar daerah atau luar negeri.
Pada perkawinan yang tidak sah (dapat
terjadi pada kasus kehamilan di luar nikah
dan pria yang menghamili tidak bertanggung
jawab, korban perkosaan)
18. Dampak Single Parent
Negatif
Perubahan perilaku
anak
Perempuan merasa
terkucil
Psikologi anak
terganggu
Positif
Anak terhindar dari
komunikasi kontradiktfif
dari orang tua
Ibu berperan penuh
dalam pengambilan
keputusan dan tegar
Anak lebih mandiri dan
berkepribadian kuat
19. Penanganan
Memberikan
kegiatan positif untuk
anak
Memberi peluang
anak untuk
berperilaku baik.
Dukungan komunitas
Pencegahan
Pencegahan terjadinya
Kehamilan di luar
nikah
Pencegahan
perceraian
Menjaga komunikasi
Menciptakan
kebersamaan
Peningkatan spiritual
dalam keluarga
21. Perkawinan adalah ikatan batin antara pria
dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga atau rumah tangga yang
bahagia dak kekal berdasar Ketuhanan YME
(UU Perkawinan N0 1 Th 1974)
Perkawinan Usia Muda adalah Perkawinan
yang dilakukan bila pria kurang dari 21 tahun
dan wanita kurang dari 19 tahun.
Perkawinan usia tua adalah perkawinan
yang dilakukan bila perempuan berumur lebih
dari 35 tahun
22. Kelebihan dan kekurangan perkawinan usia muda
Kelebihan : terhindar dari perilaku seks bebas, dan menginjak
usia tua tidak lagi mempunyai anak yang masih kecil.
Kekurangan :
1. Meningkatkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan
penduduk meningkat.
2. Meningkatkan AKI dan AKB
3. Kematangan psikologis belum tercapai
4. Dari segi sosial, dengan perkawinan mengurangi kebebasan
pengembangan diri, mengurangi kesempatan melanjutkan
pendidikan jenjang tinggi
5. Tingkat perceraian tinggi
6. Adanya konflik dalam keluarga membuka peluang untuk
mencari pelarian pergaulan di luar rumah (minum alkohol,
narkoba dan seks bebas)
23. Kelebihan dan kekurangan perkawinan usia Tua
Kelebihan : Kematangan fisik, psikologis, sosial, finansial
sehingga harapan membentuk keluarga sejahtera berkualitas
terbentang.
Kekurangan :
Meningkatkan angka kesakitan dn kematian ibu dan bayi.
24. Penanganan Perkawinan
Usia Muda
Penggunaan
kontrasepsi
Bimbingan
Psikologis
Dukungan Keluarga
Peningkatan
pengetahuan
kesehatan
Usia Tua
Pengawasan
kesehatan : ANC
Rutin pada Tenkes
Peningkatan
pengetahuan
kesehatan.
25. Pencegahan
Penyuluhan kesehatan untuk menikah pada
usia reproduksi sehat
Merubah cara pandang budaya atau cara
pandang diri yang tidak mendukung.
Meningkatkan kegiatan sosialisasi
27. Pengertian
Incest adalah hubungan seksual yang terjadi
antar anggota keluarga.
Anggota keluarga yang dimaksud adalah
anggota yang mempunyai hubungan pertalian
darah.
Batas pertalian darang paling atas adalah
kakek, paling bawah adalah cucu, batas
kesamping adalah keponakan
28. Gambaran Incest di Luar
Pernikahan
Pelaku kebanyakan orang kerap berinteraksi
dengan korban, tinggal dalam satu rumah.
Korban mayoritas anak-anak sehingga tidak
kuasa melakukan perlawanan diri.
Sering berakibat trauma fisik dan psikis.
29. Upaya mengatasi
Waspada dalam mengasuh anak. Tidak
membiasakan anak dirumah sendirian dengan
anggota keluarga yang berlainan jenis.
Tidak mengabaikan kata hati tiap ada gelagat yang
menjurus pada tindakan pelecehan dalam keluarga.
Memisahkan tempat tidur anak mulai umur 3 tahun
dari ayah atau saudara baik sesama jenis kelamin
maupun beda JK.
Lapor pada petugas penegak hukukm walaupun di
bawah ancaman pelaku.
31. Pengertian
Pekerjaan seks komersial adalah suatu
pekerjaan dimana seorang perempuan
menggunakan atau mengeksploitasi tubuhnya
untuk mendapatkan uang.
32. Faktor penyebab
Tidak ada UU yang melarang pelacuran, juga tidak
adanya larangan terhadap orang yg melakukan
pelacuran
Dorongan menyalurkan kebutuhan seks
Memberontak terhadap otoritas orang tua
Suami impoten
Merosotnya norma2 susila dan keagamaan
Masuknya kebudayaan asing
Kesulitan hidup atau tekanan ekonomi atau
kemiskinan’
Nafsu seks yang abnormal
33. Akibat dari pergaulan bebas dan gaya hidup
yang permisif
Bujuk rayu laki-laki atau calo, penipuan.
Stimulasi seksual melalui film, gambar dan
bacaan.
Ambsi besar mendapatkan status sosial
ekonomi tinggi.
Korban trafficking.
Pecandu narkoba.
Traumatis cinta, sakit hati ditinggal pacar
dalam kondisi tidak perawan.
Kekerasan seksual
35. Dampak
Keluarga dan masyarakat tidak dapat lagi
memandang nilainya sebagai seorang
perempuan.
Stabilitas pada dirinya akan terlambat, karena
masyarakat hanya akan selalu mencemooh
dirinya.
Memberikan citra buruk untuk keluarga.
Mempermudah penyebaran PMS.
36. Penanganan Masalah PSK
Keluarga
1. Meningkatkan pendidikan anak terutama mengenalkan
pendidikan seks
2. Meningkatkan bimbingan agama.
Masyarakat
1. Meningkatkan kepedulian dan melakukan pendekatan
kehidupan PSK
Pemerintah
1. Memperbanyak tempat atau panti rehabilitasi
2. Meregulasi UU Khusus PSK
3. Meningkatkan keamanan dengan lebih menggiatkan razia
lokalisasi PSK untuk dijaring dan mendapaytkan rehabilitasi
38. Pengertian Kawin Kontrak
Kawin kontrak adalah suatu bentuk
perkawinan yang dibatasi oleh waktu tertentu
sesuai yang diperjanjikan kedua pihak dan
merupakan suatu bentuk perkawinan yang
tidak sah menurut UU No.1 Thn. 1974 tentang
perkawinan.
39. Kawin kontrak telah melanggar ketentuan pasal 2 ayat (2) UU No.1
Thn. 1974 karena dalam perkawinan ini tidak dilakukan pencatatan
pada pejabat yang berwenang(KUA atau Catatan Sipil) dalam
rangka memperoleh kepastian hukumnya melalui surat nikah.
Pada dasamya Kawin Kontrak itu sendiri telah melanggar arti dan
tujuan suci dari sebuah perkawinan sesuai dengan UU No. 1 Thn.
1974 dan Kompilasi Hukum Islam, jadi tidak ada alasan untuk
membenarkan dan mengesahkan keberadaannya.
Menurut Hukum Islam, kawin kontrak ini adalah haram hukumnya,
yaitu dengan mendasarkan pada dalil-dalil baik berasal dan Al
Qur'an maupun Hadist. Jadi tidak ada alasan untuk membenarkan
bahkan mengesahkan keberadaan kawin kontrak atau kawin
mut'ah ini.