SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Download to read offline
KEWIRAUSAHAAN
MODUL
Pengelolaan Usaha Bagian I
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
YANI WIDYASTUTI
SUYANTO
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Daftar Isi
Cover					
Daftar Isi											i
Daftar Istilah											ii
Pendahuluan										1
	
Kegiatan Belajar 1	 :
	 Etika Usaha										3
Kegiatan Belajar 2 :
	Aspek Produksi dan Pengemasan						19
Kegiatan Belajar 3 :
	Aspek Pemasaran Usaha								32
	
Penutup											49
Daftar Pustaka										50
Tes Akhir Modul (tes Sumatif)								51
Daftar Gambar										56
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
Ethos Adat Istiadat
Produksi Membuat atau Meningkatkan Fungsi
Capital Modal
Time Utility Kegunaan Waktu
Sales Penjualan
Daftar Istilah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rekan mahasiswa, salam hangat, selamat berjumpa kembali dalam mata kuliah Kewirau-
sahaan. Modul yang sedang Anda pelajari ini merupakan modul kedua dari 4(empat)
modul yang harus anda selesaikan. Modul ini berjudul “Pengelolaan Usaha Bagian I”.
Rekan mahasiswa, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat memahami
berbagai hal yang berhubungan dengan materi yang harus dikuasai oleh seorang wirau-
saha agar bisa mengelola usaha dengan baik sehingga menjadi wirausahawan sukses.
Secara khusus Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang: (1) Etika Bisnis (2) Aspek
Produksi dan Pengemasan (3) Aspek Pemasaran.
Modul berjudul Pengelolaan Usaha bagian I ini diawali dengan pembahasan tentang
Etika usaha yang meliputi: pengertian etika usaha, faktor-faktor yang mempengaruhi
Etika, keuntungan menjaga etika, dan perlindungan konsumen. Selanjutnya, akan diba-
has pula tentang aspek produksi dan kemasan, yang meliputi pengertian produksi, kom-
ponen sistem produksi, faktor produksi, tahapan produksi, penyimpanan pengertian
kemasan, dan fungsi kemasan. Pembahasan selanjutnya tentang pemasaran usaha,
meliputi pengertian manajemen pemasaran, membuat rencana pemasaran, penjualan,
dan strategi pemasaran.
Modul ini disusun sebagai bahan mata kuliah institusional ”Kewirausahaan” yang mer-
upakan salah satu unsur penunjang yang sangat penting bagi bidan dalam menjalankan
praktik profesinya. Modul 2 ini dikemas dalam 3(tiga) kegiatan belajar(KB) dengan uru-
tan sebagai berikut:
Kegiatan Belajar 1	 : Etika Usaha
Kegiatan Belajar 2	 : Aspek Produksi dan Pengemasan
Kegiatan Belajar 3	 : Aspek Pemasaran
PETUNJUK BELAJAR
	 Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya secara
mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius
dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1)	 Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe-
lajari modul ini.
2)	 Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya,
karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan
materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3)	 Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi
yang memerlukan praktikkum.
4)	 Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma-
teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya.
5)	 Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
6)	 Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-
buku lain, koran, atau majalah yang membahas tentang Pengelolaan usaha ba-
gian I.
7)	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung
pada kesungguhan Anda sendiri.
8)	 Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas
maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn-
ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari
KB berikutnya.
9)	 Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan
pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat
kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas
10)	 Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda, jika masih
juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata Kuliah ini.
11)	Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be-
nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma-
teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi
dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan
berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper-
bolehkan untuk mempelajari modul berikutnya.
Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa
Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil
dengan baik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 1
ETIKA USAHA
Tujuan Pembelajaran Umum
Rekan mahasiswa, selamat kepada Anda yang telah berhasil memahami Modul I ten-
tang konsep dasar kewirausahaan. Marilah kita mulai mempelajari Kegiatan Belajar 1
pada modul 2 ini. Setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 1 ini Anda dihara-
pkan dapat memahami tentang Etika Usaha
Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 4(empat) tujuan khusus yang harus anda
kuasai, yaitu dapat menjelaskan:
(1) pengertian Etika Wirausaha
(2) faktor-faktor yang mempengaruhi etika
(3) keuntungan menjaga etika
(4) perlindungan konsumen
Marilah kita simak materi selengkapnya pada uraian materi berikut.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Uraian
Materi
A.	 Pengertian Etika Wirausaha
Rekan mahasiswa, kita sebagai ibu rumah tangga tentu sering berbelanja kebu-
tuhan rumah tangga. Pernahkah ketika berbelanja, Anda ditipu oleh penjual atau
menemui penjual yang tidak jujur atau pernahkah teman Anda bercerita tentang
pengalaman ditipu oleh penjual? Coba Anda tuliskan pengalaman Anda atau teman
Anda dalam kolom berikut:
Bagus, Jika Anda sudah selesai menuliskan, mari kita bahas bersama apa yang anda
tulis.
Kita kadang menjumpai seorang wirausahawan yang tidak jujur dan menipu untuk
meraup keuntungan yang banyak dalam waktu yang singkat. Mereka tidak memper-
hatikan keberlangsungan usahanya. Kita bisa tertipu bila tidak hati-hati. Merosotnya
nilai kejujuran, kesetiakawanan, tanggungjawab sosial baik dikalangan wirausaha-
wan maupun anggota masyakarat merupakan gejala umum. Penipuan bisa terjadi
antara sesama wirausahawan, wirausahawan dengan konsumen, konsumen dengan
wirausahawan, ataupun konsumen terhadap konsumen. Penipuan/pelanggaran
yang ada di masyarakat diantaranya penjualan online. Orang yang sudah membayar
atau mentransfer uang, namun barangnya tidak dikirim, dijanjinya jahitan baju jadi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
dalam waktu 2 minggu tetapi tidak ditepati, hutang tidak dibayar, kiriman barang
yang dipesan spesifikasinya tidak sama, membayar dengan cek yang rekeningnya
sudah ditutup, dll. Pada dasarnya semua orang tidak mengharapkan mendapatkan
perlakuan penipuan dari sesamanya. Bermacam penipuan sebenarnya tidak akan
terjadi jika semua orang mempunyai moral yang tinggi. Moral dan kejujuran yang
tipis akan menghancurkan tata nilai dan dan etika wirausaha itu sendiri. Kelompok
wirausahawan sukses menyampaikan bahwa kejujuran merupakan modal utama
dalam berwirausaha. Jika ada sesama wirausaha yang jujur saling bertemu, maka
mereka akan berkelompok menjadi pantner yang setia, dan jika ada yang melakukan
penipuan, maka mereka saling memberikan informasi rekanan-rekanan yang tidak
jujur agar tidak tertipu. Sekarang, mari kita kaji lebih lanjut tentang etika kewirau-
sahaan.
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika memiliki arti sebagai nilai yang ber-
kaitan dengan akhlak; asas perilaku yang menjadi pedoman. Istilah etika diartikan
sebagai suatu perbuatan yang mengarahkan individu dalam membuat keputusan.
Etik adalah suatu studi tentang yang benar dan yang salah dan berkaitan dengan
moral seseorang. Keputusan Etika adalah suatu hal yang benar tentang perilaku
standar. Etika wirausaha atau etika bisnis kadang-kadang disebut juga etik manaje-
men, yaitu penerapan standar moral kedalam aktifitas bisnis.
Etika bisnis merupakan cara melaksanakan kegiatan usaha pada seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, hubungan antara perusahaan dengan orang yang mem-
beri modal dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, pesaing serta
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Orang yang
menanam uang atau investor mengharapkan manajemen dapat mengelola perusa-
haan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka. Kon-
sumen mengharapkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat
dipercaya dan dengan harga yang layak. Para karyawan mengharapkan agar peru-
sahaan mampu memberikan balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan. Pihak kreditur menginginkan agar
semua hutang perusahaan dapat dilunasi tepat pada waktunya dan membuat lapo-
ran keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara rutin. Pihak pesaing meng-
harapkan agar dalam persaingan dilakukan secara profesional, tidak merugikan dan
menghancurkan pihak lain. Orang-orang bisnis diharapkan berperilaku secara etis
dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan
sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari pemakaian sumber daya
tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan. Etika bisnis menyang-
kut upaya membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan, dan
ini merupakan elemen sangat penting untuk suksesnya suatu bisnis dalam jangka
panjang. Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan
perilaku tidak terpuji. Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk
melindungi reputasi perusahaan karena reputasi perusahan terbentuk dengan jang-
ka waktuyang lama.
B.	 Faktor-faktor yang mempengaruhi Etika
Rekan mahasiswa, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku etika. Menurut Bo-
vee (dalam Alma, 2010:241-242) pada dasarnya terdapat tiga faktor utama, yaitu:
1.	 Cultural difference, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap daerah
memiliki kebiasaan sendiri-sendiri. Pepatah mengatakan “Lain ladang lain
belalang, lain lubuk, lain ikannya. Kebiasaan tentang penyogokan, tips, komi-
si, titipan, amplop, upeti dan sejenisnya tiap daerah berlainan.
2.	 Knowledge, orang-orang yang mengerti dan sebagai pengambil keputusan
berupaya tidak terlibat dalam masalah etika. Demikian pula jika Anda telah
mengetahui bahwa perbuatan itu melanggar etika, maka jangan sekali-kali
melakukannya, karena hal ini bertentangan dengan kata hati Anda.
3.	 Organizational behavior, pondasi kokoh dari sebuah etika bisnis adalah iklim
yang berlaku pada suatu organisasi. Ada organisasi yang benar-benar disiplin
menjaga etika dan memberi pelatihan kepada karyawannya agar selalu men-
jaga etika. Perusahaan besar banyak yang menerapkan kode etik ini.
C.	 Ragam dan penerapan Etika
Anggapan yang salah kaprah di masyarakat bahwa bisnis itu kalau jujur maka usa-
hanya bisa hancur, bisnis tidak ada kaitan dengan agama. Anda juga pasti sepakat
bahwa anggapan ini menyesatkan. Berikut ini dijabarkan fundamental etika yang
berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996) dalam Alma ( 2010), terdiri atas:
1.	 Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu, tidak mencuri.
2.	 Integrity memiliki prinsip hormat, jangan dua muka.
3.	 Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji.
4.	 Fidelity, benar dan loyal pada keluarga, teman, jangan menyembunyikan in-
formasi yang tidak perlu dirahasiakan.
5.	 Fairness, berlaku fair, dan terbuka komit pada kedamaian jika salah jangan
tetap bertahan tapi cepat mengakui.
6.	 Carring for others, perhatian, baik budi, menolong siapa yang memerlukan.
7.	 Respect for others, menghormati hak-hak orang lain, privasi, memberi per-
timbangan pada orang lain yang dianggap berguna.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
8.	 Responsible citizenship, patuh pada undang-undang dan peraturan yang
berlaku, jika menjadi pemimpin harus bersifat terbuka dan menolong
9.	 Persuit of excellence, berbuatlah yang terbaik di segala kegiatan.
10.	 Accountability, bertanggung jawab dalam segala perbuatan terutama dalam
mengambil keputusan.
Rekan mahasiswa, bagaimana penerapan etika di suatu perusahaan? Apakah per-
lu? Ya, benar, tentu jawabnya perlu.
Perusahaan perlu mengembangkan kode etik secara tertulis walaupun tidak terta-
lu rinci, yang penting memuat garis besar yang isinya menyangkut sopan santun,
keselamatan kerja, kesehatan, konflik, keamanan, kerahasiaan, kegiatan politik, pe-
lestarian lingkungan hidup, dll. Perusahanan perlu membangun budaya kerja yang
mengimplentasikan kode etik tersebut.
D.	 Perlindungan Konsumen
Menurut pasal 1 UU no 8 tahun 1999, Perlindungan konsumen adalah segala upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada kon-
sumen.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makh-
luk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang ber-
bentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudu-
kan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usa-
ha dalam berbagai bidang ekonomi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak
maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dihabiskan, yang dapat un-
tuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen.
Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan
bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.
Pasal 3
Perlindungan konsumen bertujuan:
a.	 meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri;
b.	 mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkann-
ya dari ekses negatif pemakaian barang dan / atau jasa;
c.	 meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen;
d.	 menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur ke-
pastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan
informasi;
e.	 menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam
berusaha;
f.	 meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan,
dan keselamatan konsumen.
Hak dan Kewajiban Konsumen
Pasal 4
Hak konsumen adalah:
a.	 hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan/atau jasa;
b.	 hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/
atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan;
c.	 hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa;
d.	 hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/ atau jasa
yang digunakan;
e.	 hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f.	 hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g.	 hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
diskriminatif;
h.	 hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/ atau penggantian, apa-
bila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau
tidak sebagaimana mestinya;
i.	 hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainn-
ya.
Pasal 5
Kewajiban konsumen adalah:
a.	 membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
b.	 beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
c.	 membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
d.	 mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen se-
cara patut.
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
Pasal 6
Hak pelaku usaha adalah:
a.	 hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan menge-
nai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
b.	 hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang
beritikad tidak baik;
c.	 hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hu-
kum sengketa konsumen;
d.	 hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa ker-
ugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan / atau jasa yang diperda-
gangkan;
e.	 hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainn-
ya.
Pasal 7
Kewajiban pelaku usaha adalah:
a.	 beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
b.	 memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jam-
inan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan
dan pemeliharaan;
c.	 memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
d.	 menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperda-
gangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang
berlaku;
e.	 memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
f.	 memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diper-
dagangkan;
g.	 memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/
atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
Pasal 8
1.	 Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/
atau jasa yang:
a.	 tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b.	 tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam
hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang terse-
but;
c.	 tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan
menurut ukuran yang sebenarnya;
d.	 tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran se-
bagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau
jasa tersebut,
e.	 tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya,
mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau
keterangan barang dan/atau jasa tersebut;
f.	 tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan,
iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut;
g.	 tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu penggunaan/
pemanfaatan yang paling baik atas barang tersebut;
h.	 tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyata-
an “halal” yang dicantumkan dalam label;
i.	 tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama
barang, ukuran, berat / isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai, tang-
gal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta ket-
erangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus di pasang/
dibuat;
j.	 tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang da-
lam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
2.	 Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang, rusak, cacat atau bekas,
dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang
dimaksud.
3.	 Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang ru-
sak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa rnemberikan informasi
secara lengkap dan benar.
4.	 Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat 1 dan ayat 2 dilarang mem-
perdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari pereda-
ran.
Pasal 9
1.	 Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan suatu ba-
rang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-olah:
a.	 barang tersebut telah memenuhi dan/atau memiliki potongan harga, harga
khusus, standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu, karakteristik ter-
tentu, sejarah atau guna tertentu;
b.	 barang tersebut dalam keadaan baik dan/atau baru;
c.	 barang dan/atau jasa tersebut telah mendapatkan dan/atau memiliki spon-
sor persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, ciri-ciri kerja
atau aksesori tertentu;
d.	 barang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang mempunyai
sponsor, persetujuan atau afiliasi;
e.	 barang dan/atau jasa tersebut tersedia;
f.	 barang tersebut tidak mengandung cacat tersembunyi;
g.	 barang tersebut rnerupakan kelengkapan dari barang tertentu;
h.	 barang tersebut berasal dari daerah tertentu;
i.	 secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa lain;
j.	 menggunakan kata-kata yang berlebihan, seperti aman tidak berbahaya, ti-
dak mengandung risiko atau efek sampingan tanpa keterangan yang leng-
kap;
k.	 menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti.
2.	 Barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilarang untuk diperd-
agangkan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12
3.	 Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap ayat 1 dilarang melanjutkan
penawaran, promosi, dan pengiklanan barang dan/atau jasa tersebut.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Rangkuman
Rekan mahasiswa, sesudah Anda pelajari kegiatan belajar 1 di atas tentang
etika usaha. Selanjutnya silahkan cocokkan apa yang telah Anda pahami den-
gan rangkuman berikut ini.
Etika usaha atau etika bisnis merupakan cara melaksanakan kegiatan usa-
ha pada seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, hubungan antara
perusahaan dengan orang yang memberi modal dalam perusahaan, dengan
konsumen, pegawai, kreditur, pesaing serta masyarakat. Etika Bisnis dalam
suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan ser-
ta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pe-
langgan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Tiga faktor utama yang
mempengaruhi etika, yaitu Cultural difference, Knowledge, Organizational
behavior. Menurut pasal 1 UU no 8 tahun 1999, Perlindungan konsumen ada-
lah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
perlindungan kepada konsumen.
	
Baiklah, selamat, Anda telah selesai mammpelajari materi kegiatan belajar 1.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
14
Evaluasi
Formatif
Rekan mahasiswa, apakah Anda benar-benar telah menguasai kegiatan belajar 1 ini?
Jika sudah, coba Anda jawab pertanyaan berikut ini dengan member jawaban yang anda
anggap benar seperti berikut:
1.	 Apakah arti kata Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos”?
A.	Keragaman.
B.	 Adat istiadat atau kebiasaan.
C.	Masyarakat.
D.	Sikap
2.	 Manakah faktor berikut ini yang tidak mempengaruhi perilaku etika menurut Bo-
vee?
A.	 Cultural difference.
B.	Knowledge.
C.	 Organizational behavior.
D.	 Sosial geografi.
3.	 Hal berikut ini manakah yang bukan fundamental etika yang berlaku pada semua
etnis menurut Zimmerer (1996)?
A.	 Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu, tidak mencuri.
B.	 Integrity memiliki prinsip hormat, jangan dua muka.
C.	 Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji.
D.	 Bekerja dengan keras.
4.	 Apakah yang dimaksud dengan Keputusan Etik?
A.	 Suatu hal yang benar tentang perilaku standar.
B.	 Suatu hal yang benar tentang perilaku dimasyarakat.
C.	 Penerapan budaya dalam masyarakat.
D.	 Penerapan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
5.	 Manakah pernyataan berikut yang tidak berkaitan dengan etika bisnis?
A.	 Merupakan cara melaksanakan kegiatan usaha pada seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, hubungan antara perusahaan dengan orang yang
memberi modal dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur,
pesaing serta masyarakat.
B.	 Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
C.	 Membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, masyarakat.
D.	 Mendapatkan laba usaha sebanyak-banyaknya dengan cara apapun.
6.	 Bagaimanakah perilaku secara etis orang-orang bisnis yang tidak diharapkan da-
lam berbagai aktivitasnya di masyarakat?
A.	 Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di mas-
yarakat.
B.	 Memperhatikan apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa
akibat dari proses produksi yang dilakukan.
C.	 Etika bisnis menyangkut upaya membangun kepercayaan antara masyarakat
dengan perusahaan.
D.	Berkaitan dengan bagaimana perusahaan memberikan upah kepada
karyawan.
7.	 Menurut pasal 1 UU no 8 tahun 1999, Perlindungan konsumen adalah segala upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada sia-
pa?
A.	Produsen
B.	Marketing.
C.	Konsumen.
D.	Suplayer
8.	 Apa yang dimaksud Respect for others dalam fundamental etika?
A.	 Patuh pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, jika menjadi pemi-
mpin harus bersifat terbuka dan menolong.
B.	 Menghormati hak-hak orang lain, privasi, memberi pertimbangan pada orang
lain
C.	 Berbuatlah yang terbaik di segala kegiatan.
D.	 Bertanggung jawab dalam segala perbuatan terutama dalam mengambil
keputusan.
9.	 Manakah pernyatan berikut yang tidak termasuk hak konsumen menurut pasal 4
UU no 8 tahun 1999 ?
A.	 Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsurnsi
barang dan/atau jasa.
B.	 Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/
atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan.
C.	 Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa.
D.	 Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
16
10.	Manakah pernyatan berikut yang tidak termasuk hak konsumen menurut pasal 7
UU no 8 tahun 1999 ?
A.	 Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.
B.	 Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jam-
inan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan
dan pemeliharaan.
C.	 Melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengke-
ta konsumen.
D.	 Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Tugas
Mandiri
Rekan mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman ten-
tang etika, coba anda membuat kliping tentang pengad-
uan konsumen (pasien) yang merasa kurang puas dengan
pelayanan yang diterimanya dari instansi pelayanan kes-
ehatan dan pernyataan kepuasan/ ucapan terimakasih
dari pasien kepada instansi pelayanan kesehatan yang
telah memberikan pelayanan kesehatan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
18
KB 1
No Jawaban
1. B
2. D
3. D
4. A
5. D
6. D
7. C
8. B
9. D
10. C
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
Kegiatan
Belajar 2
ASPEK PRODUKSI DAN KEMASAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Selamat Rekan mahasiswa, Ayo, semangat! Semangat1 Semangat! Anda telah sampai
pada kegiatan belajar 2 pada modul 2 ini. Setelah anda selesai mempelajari kegiatan
belajar 2(dua) ini Anda diharapkan dapat memahami tentang aspek produksi dan Ke-
masan.
Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 7 (tujuh) tujuan khusus yang harus anda
kuasai, yaitu dapat menjelaskan:
(1) pengertian produksi
(2) komponen sistem produksi
(3) faktor produksi
(4) tahapan produksi
(5) penyimpanan
(6) pengertian kemasan
(7) fungsi kemasan.
Marilah segera kita pelajari materi selengkapnya pada uraian materi berikut
Tujuan Pembelajaran Khusus
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
20
Uraian
Materi
A.	 ASPEK PRODUKSI
1.	 Pengertian Produksi
Rekan mahasiswa, setiap Anda membeli suatu barang tentunya merupakan hasil
dari produksi dari wirausaha atau perusahaan. Coba Anda tuliskan apa yang dimak-
sud produksi dalam kolom berikut:
Bagus, Jika Anda sudah selesai menuliskan, coba Anda cocokkan apa yang anda tulis
dengan uraian berikut ini.
Proses produksi merupakan kegiatan untuk membuat atau meningkatkan kegunaan
suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga
kerja, mesin, bahan baku dan dana, agar menghasilkan produk yang dibutuhkan
dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.
Tentu saja pada tahap permulaan dalam pelaksanaan proses produksi adalah
merencanakan produk yang akan diproduksi dengan berlandaskan pada poten-
si diri yang dimiliki, sekaligus mempunyai potensi/prospek pasar yang memadai.
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan, memberikan kemudahan dalam menyusun
kebutuhan bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi produksi dan biaya yang
dibutuhkan dalam proses produksi. Dengan gambaran produk ini, juga akan memu-
dahkan dalam menetapkan system produksi yang akan diterapkan dalam meng-
hasilkan produk yang dimaksud.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
2.	 Komponen sistem Produksi
Sistem produksi terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu masukan (input), proses dan
keluaran (output). Yang termasuk masukan (input) adalah bahan baku, bahan, tena-
ga kerja, mesin/peralatan, lokasi dan biaya (uang). Agar produksi dapat berjalan lan-
car, maka dalam pemilihan bahan baku yang akan digunakan setidaknya memenuhi
syarat: kualitasnya baik, mudah didapatkan, mudah diolah, dan harganya terjang-
kau. Pengadaan bahan baku bila bisa diupayakan sendiri akan lebih baik, karena
selain efisien, juga mencegah kekosongan bahan baku jika pemasok tidak bisa men-
girimkan bahan baku. Akan tetapi jika bahan baku berasal dari pemasok, sebaikn-
ya pemasok lebih dari satu, agar tidak terjadi kekosongan suplay bahan baku, dan
sesama pemasok akan bersaing memberikan kualitas yang baik. Sedangkan produk
adalah hasil dari proses produksi yang berupa barang/jasa. Barang memiliki bentuk
benda tertentu dan memiliki karakteristik fisik tertentu, dan terdapat jangka waktu
antara barang diproduksi sampai konsumen. Produk jasa tidak berbentuk benda
serta tidak mempunyai sifat-sifat fisik tertentu, tidak terdapat tenggang waktu an-
tara proses produksi dengan dikonsumsinya.
3.	 Faktor Produksi
Menurut (Griffin R: 2006) ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu
tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirau-
sahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).
Adapun penjelasan lengkapnya sebagai berikut:
a. Sumber daya fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan
barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor
yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah.
	
b. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun ti-
dak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga ker-
ja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga
kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
22
(kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya. Berdasarkan kual-
itasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja
terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdi-
dik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memi-
liki keahlian dibidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum.
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan
bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil dibidangnya. Misalnya
tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak ter-
didik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan
dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung,
dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan
tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggu-
nakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengaca-
ra. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan
kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak,
dan sopir.
c. Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat
digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan ber-
dasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan si-
fatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri
dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusa-
haan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal
asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan, misalnya modal yang
berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal ab-
strak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimak-
sud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, teta-
pi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak
merek.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
23
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal
masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan
hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah
pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimak-
sud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan
digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah
rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar.
Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang.
Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud den-
gan modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses
produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
d. Kewirausahaan.
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseo-
rang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk.
e. Sumber informasi.
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan un-
tuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengeta-
huan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
4.	 Tahapan Produksi
Dalam melaksanakan proses produksi, ada beberapa tahapan kegiatan, yaitu se-
bagai berikut:
a.	 Prosedur persiapan, yaitu dengan mengikutsertakan karyawan untuk berpartisi-
pasi.
b.	 Penyaringan gagasan, menseleksi gagasan.
c.	 Analisis gagasan ,menganalisis dan meneliti.
d.	 Percobaan produk; dengan melakukan beraneka macam produk.
e.	 Uji coba produk ; diteliti dan diuji coba agar dapat dipertanggungjawabkan, me-
neliti penerimaan orang lain terhadap produk,
f.	 Komersialisasi; mengenalkan produk kepada konsumen serta memasarkannya.
5. Penyimpanan Hasil Produksi
Menyimpan adalah satu dari kegiatan dalam proses produksi yang dapat mencip-
takan kegunaan waktu (time utility). Penyimpanan ditujukan untuk mengusahakan
agar barang dagangan tidak berlebih dan tidak mengalami kekurangan. Kegiatan
menyimpan hasil produksi dilakukan perusahaan, jika :
a.	 Produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu, sedangkan pe-
makaiannya terus menerus.
b.	 Pemakaian produk hanya dalam satu musim, sedangkan produk diproduksi
sepanjang waktu.
c.	 Menyimpan hasil produksi dapat mengatasi kestabilan harga.
d.	 Sifat produksi memang memerlukan penyimpanan khusus didalam gudang.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
24
B.	Kemasan
1.	 Pengertian Kemasan
Rekan mahasiswa, setiap Anda membeli suatu barang tentunya ada kemasannya.
Coba Anda tuliskan apa yang dimaksud kemasan dalam kolom berikut:
Bagus, Jika Anda sudah selesai menuliskan, coba Anda cocokkan apa yang anda tulis
dengan uraian berikut ini.
Kemasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bungkus pelindung ba-
rang dagang. Dengan demikinan fungsi paling mendasar dari kemasan suatu produk
adalah untuk mewadahi dan melindungi produk yang dihasilkan dari kerusakan-ker-
usakan, agar mudah disimpan, mudah diangkut, sehingga mudah untuk dipasarkan.
Bahan kemasan alami seperti daun pisang, daun bambu, janur, daun rontal,daun
jati, dan kelobot jagung masih digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia.
Kualitas bahan kemasan alami dapat dilihat dari sifat-sifat fisik dan kimiawinya. Ke-
masan alami yang baik ditentukan oleh metode pelayuan yang digunakan yaitu, pen-
geringan, pencelupan di dalam air panas dan pengukusan (steaming). Disamping itu,
makanan tradisional yang dikemas dengan bahan kemasan alami memiliki aroma
yang khas.
2.	 Fungsi Kemasan
Secara umum fungsi pengemasan produk pada bahan pangan adalah:
a.	 Mewadahi produk selama distribusi dari produsen sampai ke konsumen terakh-
ir, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran.
b.	 Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultravio-
let, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan
mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
25
c.	 Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada
kemasan.
d.	 Meningkatkan efisiensi, misalnya: memudahkan pengiriman dan penyimpanan.
Hal ini penting dalam dunia perdagangan.
e.	 Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari produk
di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau
tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang
dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi
produk-produk lain di sekitarnya.
f.	 Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan
syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol
plastik.
Fungsi dari kemasan yang lain adalah sebagai sarana untuk meningkatkan volume
pejualan, fungsi dari kemasan lebih untuk menambah daya tarik calon pembeli, sa-
rana informasi dan iklan, memberi kenyamanan bagi pemakai. Semakin meningkat-
nya persaingan dalam industri pangan, fungsi tambahan ini justru lebih diutamakan
dan ditonjolkan dengan tidak meninggalkan fungsi utama dari kemasan, sehingga
penampilan kemasan harus betul-betul dapat sebagai alat promosi berfungsi untuk
memikat bagi calon pembeli.
Kemasan juga disebut sebagai “the silent salesman” hal ini terjadi karena kemasan
mewakili ketidak hadiran pelayan dalam menunjukkan kegunaan dan kualitas pro-
duk. Dengan demikian kemasan yang dibuat harus mampu membawa pesan lewat
komunikasi informatif, seperti halnya komunikasi antara penjual dengan pembeli.
Tampilan kemasan tidak lepas dari perkembangan jaman, misalnya kemasan un-
tuk individu, disesuaikan dengan jumlah suatu keluarga yang makin sedikit. Bahkan
orang-orang kota lebih menyukai kemasan yang praktis, mudah dibuka, disimpan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendongkrak promosi dengan cara
membuat:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
26
1.	 Cetakan dengan gradasi warna yang menjual/pas dan mengkilat sehingga menar-
ik dan berkesan mewah, cetakan yang pas ini diperlukan agar barang yang dike-
mas terkesan mewah, sehingga pembeli tertarik untuk melihat kemasan terse-
but dan dilanjutkan dengan membeli produk tersebut.
2.	 Desain teknik dari wadahnya memudahkan pembeli untuk membawa/menjin-
jing, serta kemasan tersebut dapat dipakai ulang oleh konsumen untuk memawa
barang lain, dengan dapat di pakai untuk membawa barang lain secara tidak
langsung sudah dibantu beriklan oleh konsumen karena bekas kemasan di bawa
saat bepergian.
3.	 Desain dan ukuran teknik wadahnya selalu mengikuti teknik mutahir sehingga
produk yang dikemasnya terkesan barang mewah dan mengikuti perkembangan
terakhir.
Di samping fungsi-fungsi di atas, kemasan juga mempunyai peranan penting dalam
industri pangan, yaitu: (1) Pengenal jatidiri/identitas produk; (2) Penghias produk; (3)
Piranti monitor; (4) Media promosi; (5) Media penyuluhan atau petunjuk cara peng-
gunaan dan manfaat produk yang ada di dalamnya; (6) Bagi pemerintah kemasan
dapat digunakan sebagai usaha perlindungan konsumen; (7)Bagi konsumen kema-
san dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang isi/produk.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
27
Rangkuman
Rekan mahasiswa untuk kiranya Anda telah memahami kegiatan tentang as-
pek produksi dan pengemasan. Untuk mencocokkan pemahaman anda mari
kita simak rangkuman berikut:
Proses produksi merupakan kegiatan untuk membuat atau meningkatkan
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor pro-
duksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana, agar menghasil-
kan produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh
konsumen.
Sistem produksi terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu masukan (input),
proses dan keluaran (output). Yang termasuk masukan (input) adalah ba-
han baku, bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi dan biaya (uang).
Ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (la-
bor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan
(entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).
Menyimpan adalah satu dari kegiatan dalam proses produksi yang dapat
menciptakan kegunaan waktu (time utility). Penyimpanan ditujukan untuk
mengusahakan agar barang dagangan tidak berlebih dan tidak mengalami
kekurangan. Fungsi pengemasan produk pada bahan pangan antar lain
mewadahi produk selama distribusi, melindungi dan mengawetkan pro-
duk, sebagai identitas produk, Kemasan juga disebut sebagai “the silent
salesman”.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
28
Evaluasi
Formatif
Rekan mahasiswa, untuk mengevaluasi pemahaman Anda silahkan Anda kerjakan soal
berikut ini.
1.	 Manakah pernyataan berikut ini yang tidak berkaitan dengan pengertian produksi?
a.	 Kegiatan untuk membuat barang atau jasa.
b.	 Meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa.
c.	 Menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan dana.
d.	 Meningkatkan pendapatan laba.
2.	 Tenaga kerja, dalam sistem produksi termasuk komponen apa?
a.	 Masukan (input).
b.	Proses
c.	 Keluaran (output).
d.	Valuasi
3.	 Yang termasuk tenaga kerja terdidik adalah:
a.	 Tukang las
b.	 tukang listrik.
c.	 Tenaga kesehatan.
d.	 Tenaga kebersihan.
4.	 Apakah yang termasuk faktor produksi Asli?
a.	Modal
b.	 Tenaga kerja
c.	 Alat produksi
d.	 Bahan Baku
5.	 Manakah hal berikut yang termasuk sumber informasi perusahaan?
a.	 Ramalan kondisi pasar.
b.	 Modal
c.	 Alat produksi.
d.	 Kapasitas produksi
6.	 Apakah Tahap kedua proses produksi?
a.	 Penyaringan gagasan, menseleksi gagasan.
b.	 Analisis gagasan ,menganalisis dan meneliti.
c.	 Percobaan produk; dengan melakukan beraneka macam produk.
d.	 Uji coba produk .
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
29
7.	 Kegiatan menyimpan hasil produksi dilakukan perusahaan, pada konsisi bagaima-
na?
a.	 Produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu, sedangkan pe-
makaiannya terus menerus.
b.	 Pemakaian produk sepanjang masa, sedangkan produk diproduksi sepan-
jang waktu.
c.	 Menyimpan hasil produksi dapat mengatasi kestabilan harga.
d.	 Sifat produksi memang memerlukan penyimpanan khusus didalam gudang.
8.	 Fungsi pengemasan produk pada bahan pangan adalah:
a.	 Mewadahi produk selama distribusi.
b.	 Melindungi dan mengawetkan produk..
c.	 Sebagai identitas produk,.
d.	 Meningkatkan efektifitas.
9.	 Hal berikut berkaitan dengan kemasan sebagai “the silent salesman” , kecuali yang
mana?
a.	 Kemasan mewakili ketidak hadiran pelayan dalam menunjukkan kegunaan
dan kualitas produk.
b.	 Kemasan yang dibuat harus mampu membawa pesan lewat komunikasi in-
formative.
c.	 Para pakar pemasaran sering menyebut desain kemasan sebagai pesona
produk (the product charm).
d.	 Kemasan membuat produk terlindung dari polusi.
10.	 Manakah yang tidak termasuk metode pelayuan kemasan alami?
a.	Pengeringan.
b.	 Pencelupan di dalam air panas.
c.	 Pengukusan (steaming).
d.	Pembekuan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
30
Tugas
Mandiri
Rekan mahasiswa Selamat. Anda telah menyelesaikan
seluruh rangkaian kegiatan belajar 2 pada modul II ini.
untuk meningkatkan pemahaman tentang Aspek produk-
si dan pengemasan, coba Anda mencari suatu kemasan
suatu produk, tuliskan kesan Anda dan fungsi kemasan
apa saja yang bisa didapatkan dari kemasan tersebut.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
31
KB 2
No Jawaban
1. D
2. A
3. C
4. B
5. A
6. A
7. B
8. D
9. D
10. D
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
32
Kegiatan
Belajar 3
ASPEK PEMASARAN USAHA
Tujuan Pembelajaran Umum
Rekan mahasiswa, Salam Hangat, Salam Semangat untuk Anda. Setelah anda selesai
mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda diharapkan dapat memahami tentang manaje-
men pemasaran.
Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 4(empat) tujuan khusus yang harus anda
kuasai, yaitu dapat menjelaskan pengertian manajemen pemasaran, membuat rencana
pemasaran, penjualan, dan strategi pemasaran. Marilah kita simak materi selengkap-
nya pada uraian materi berikut.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
33
Uraian
Materi
A.	 Pengertian manajemen pemasaran
Rekan mahasiswa yang berbahagia, sebagai perempuan, tentunya Anda sering ber-
belanja di pasar. Coba Anda uraikan pengertian pasar dan manajemen pasar pada
kolom berikut ini.
Okey, Bagus! Sekarang mari kita cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini.
Manajemen pemasaran berasal dari kata manajemen dan pemasaran. Menurut
Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, memba-
ngun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses peren-
canaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pen-
gawasan.
Definisi pemasaran menurut Kotler (2009) pemasaran berarti bekerja dengan pasar
sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan
pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Stanton (2001),
mendefinisikan pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-ke-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
34
giatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempro-
mosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pe-
saing. Konsep pemasaran dapat diungkapkan dengan berbagai cara: (1) Temukan
keinginan pasar dan penuhilah; (2) Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan beru-
saha menjual apa yang dapat dibuat; (3) Cintailah pelanggan, bukan produk anda; (4)
Lakukanlah menurut cara anda (Burger king); (5) Andalah yang menentukan (United
Airlines); (6) Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang
pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Konsep inti dari pemasaran adalah meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants),
dan permintaan (demands). Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih da-
hulu, sebelum manusia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut
dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pe-
masaran bisa juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan
penjual (Swastha, 1996).
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupa-
kan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarah-
kan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh
keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila
ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara
penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Den-
gan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat
memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
35
B.	 Membuat Rencana Pemasaran
Membuat rencana pemasaran akan menentukan strategi pemasaran yang di terap-
kan. Rencana pemasaran termasuk konsumen yang dituju, menentukan ceruk pas-
ar, parter yang akan diajak kerjasama, rencana pemasaran juga mengidentifikasi
target pasar bisnis serta pesaing-pesaing. Langkah-langkah yang dapat ditempuh
untuk membuat rencana pemasaran adalah:
1.	 Menentukan Konsumen.
Ketika mau memulai usaha hal yang harus diperhatikan adalah menentukan sia-
pa calon pasar kita, apakah mau membidik pasar di lingkungan dekat tempat
usaha ataukah jauh dari tempat usaha. Hal ini dilakukan karena hubunganya
dengan usaha apa yang akan di geluti. Jika konsumen kita dekat dengan tempat
usaha jenis jasa laundry, salon, ataupun toko lebih cocok. Jika konsumen yang
kita kehendaki bisa dari mana-mana artinya tidak terpengaruh jarak, usaha de-
sain web, maintanace web, ataupun industri lebih cocok.
Ketika menentukan konsumen juga perlu dilihat apakah pasarnya anak muda
ataukah orang dewasa. Jika pasar yang akan disasar anak muda maka sebai-
knya produk yang dibuat harus mengikuti trend anak muda, demikian juga jika
pasar yang disasar adalah remaja perempuan, produk yang dibuat mengikuti
selera remaja perempuan. Hal ini dilakukan karena kita membuat produk harus
mengikuti pasar. Tidak ada artnya produk yang kita buat dengan kualitas bagus
dengan harga murah kalo pasarnya tidak jelas.
2.	 Patner yang akan di ajak kerjasama juga membutuhkan pertimbangan tersendi-
ri. Patner kita apakah patner yang terlibat langsung dengan jalannya usaha
ataukah hanya sebatas penyertaan modal. Kalo patner kita akan terlibat dalam
menjalankan usaha sebaiknya dibikin aturan yang jelas dari awal, mulai dari
perjanjian kerja sampai dengan pembagian hasil usaha. Jika partner kita hanya
sebatas memasukan modal dan kerjanya jarang-jarang sebaiknya juga di buat
aturan yang jelas tentang pembagian hasil.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
36
C.	Penjualan
1.	 Menanggapi pembeli
a.	 Pelanggan nomor satu
	 Cara pelanggan yang kurang bijak itu kadang-kadang bisa saja membuat
wirausaha terpancing ikut emosi. Sebagai wirausaha yang tangguh seha-
rusnya kemarahan pelanggan dapat dijadikan pelajaran berharga untuk
kemajuan usaha. Pelanggan yang marah itu pasti ada penyebabnya mun-
gkin karena pelayanannya menurut pelanggan kurang sopan, kurang cepat,
atau tidak adil (tidak mendahulukan yang datang awal). Sebagai seorang
wirausaha harus peka terhadap perubahan lingkungan, perilaku konsumen,
kebijakan pemerintah dan yang lainnya. Konsumen adalah raja, konsep ini
yang harus diperhatikan oleh seorang wirausaha, dengan mempunyai kon-
sep konsumen adalah nomor satu maka seorang wirausaha harus meng-
utamakan konsumen. Seorang wirausaha harus menekankan hal ini karena
sebaik apapun produk/jasa yang dihasilkan kalau tidak ada konsumen tidak
ada artinya, wirausaha harus menempatkan posisi bahwa mereka sedang
menghadapi raja-raja kecil, sehingga harus memberikan pelayanan yang se-
optimal mungkin untuk memuaskan raja-raja tersebut.
b.	 Jangan sampai terpancing emosi Anda.
	 Saat menghadapi pelanggan pastikan mental sedang stabil jika wirausaha
ingin menghadapi atau melayani pelanggan. Kalau kebetulan mental masih
belum siap, tidak tenang untuk melayani pembeli jangan melayani usaha
dulu, segera cuci muka dengan air. Demikian pula dengan penampilan juga
harus disiapkan. Hal ini dilakukan karena wirausaha akan berhadapan den-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
37
gan raja, yang namanya raja biasanya minta dilayani dengan permintaan
yang macam-macam, karena rewelnya pelanggan bisa memancing emosi.
Sebagai seorang wirausaha tidak boleh terpancing oleh ulah pelanggan,
wirausahawan harus bisa selalu menjadi pelayan yang ramah dan selalu
murah senyum meskipun dalam hati marah.
c.	 Tanggapi keluhan pelanggan dengan bijak.
	 Pelanggan adalah raja, konsep ini yang harus di tetapkan dalam diri wirau-
saha. Jika ada pelanggan yang protes atau mengeluh dengan kata-kata
kasar, jangan meladeni kembali dengan kata yang kasar. Tanggapi keluhan
dengan bijak, tanya pelanggan dengan lebih lembut, lebih rendah dan ha-
lus nadanya dan katakan “apa yang bisa kami bantu”. Wirausahawan harus
selalu sadar bahwa ini bukan masalah pribadi, ini masalah usaha. Mungkin
si pelanggan tidak bermaksud menyerang Anda secara pribadi. Konsumen
hanya merasa kecewa dengan kualitas produk, harga yang tidak cocok atau
tidak puas dengan pelayanan dari perusahaan Anda.
d.	 Cari solusi agar pelanggan menjadi tenang.
	 Wirausaha harus selalu rendah hati dan berpikir positif bersikap tetap ten-
ang, professional, dan menghargai pendapat pembeli, tentu akan dapat
mencari solusinya. Dengan berperilaku yang baik pelangganpun menjadi
ikut tenang dan menerima pelayanan. Pelanggan yang telah mengadukan
permasalahannya harus dihargai, sehingga dimata pelanggan akan tampak
bahwa wirausaha sedang berusaha mencari solusi untuk melayani pelang-
gan dengan lebih baik.
e.	 Ajak pelanggan berdiskusi untuk sama-sama memecahkannya.
	 Jika mengalami kesulitan saat memecahkan permasalahan atau kesulitan
mencari solusinya pelanggan diajak berdiskusi tentang permasalahannya
lebih dalam. Jika selama ini belum pernah mendapat aduan permasalahan
seperti ini sampaikan kepada pelanggan dan minta maaf bahwa ini keja-
dian pertama kalinya. Ajak pelanggan menemui atasan atau senior untuk
pemecahan masalah ketika di level karyawan belum bisa selesai. Untuk
meredam keluhan pelanggan yang mengarah pada kekerasan mental atau
fisik, karyawan harus diberikan pengarahan dan peningkatan kemampuan.
Untuk itu perlu dilakukan beberapa hal-hal sebagai berikut:
1)	 Karyawan yang ditempatkan di front line adalah orang yang penyabar.
2)	 Setiap karyawan harus mengetahui secara baik karakter dari mas-
ing-masing produk yang ada.
3)	 Jika usaha yang dijalani sudah besar dan modal sudah kuat, wirausaha-
wan harus menyediakan variasi produk baik dari segi harga, kualitas
dan jenis barang. Dengan demikian pelanggan mempunyai alternative
sesuai keinginan dan kemampuan daya belinya.
4)	 Wirausaha harus selalu memeriksa kondisi barang serta kartu garansi
sebelum barang diberikan kepada pelanggan.
f.	 Mempengaruhi pembeli.
	 Memuaskan konsumen dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen mer-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
38
upakan hal yang utama untuk bisa memuaskan pelanggan. Pasar yang po-
tensial adalah pelanggan yang loyal, sebagai seorang usaha harus selalu be-
rusaha untuk memuaskan pelanggan agar konsumen loyal. Pelanggan yang
loyal akan mengulangi pembelian produk yang sama saat konsumen mem-
butuhkan.
	 Konsumen saat membeli produk yang dipertimbangkan adalah manfaat
yang bisa ia peroleh dengan memiliki barang atau menggunakan jasa terse-
but. Jika nilai ekonomi yang di peroleh konsumen besar, maka semakin be-
sar peluangnya untuk membeli barang yang dijual atau menggunakan jasa
yang anda tawarkan. Manfaat ekonomi dari suatu barang terdapat pada ba-
rang-barang yang inovatif. Produk inovatif lebih mudah di terima oleh kon-
sumen, karena didalam produk inovatif banyak menghasilkan keunikan.
	 Membius konsumen agar mau membeli produk bisa dilakukan dengan cara
pemberian diskon apabila konsumen membeli produk yang sama lebih dari
satu dan pada hari yang sama. Misalnya untuk pembelian produk kedua
untuk jenis yang sama diberi diskon. Sebelum memberikan diskon harus
diperhitungkan, antara lain biaya pembuatan produk tertutup semua den-
gan adanya diskon.
	 Cara lain untuk mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk den-
gan cara menempatkan karyawan yang penampilan menarik, murah senyum
dan ramah, dan pandai berkomunikasi. Dengan menempatkan karyawan
yang kompeten di lini depan akan dapat membius konsumen untuk mem-
beli produk yang ada.
	 Fungsionalitas produk sangat menentukan konsumen dalam membeli
produk artinya apa yang dibeli konsumen mempunyai kegunaan yang te-
pat sesuai dengan apa yang ditawarkan sebelumnya. Kosumen tidak akan
menghambur-hamburkan uangnya untuk membeli produk yang tidak ada
manfaat. Konsumen mengorbankan uangnya karena memang membutuh-
kan produk yang memang dibutuhkan oleh konsumen. Konsumen yang
membutuhkan Kompor gas tidak mungkin akan membeli tablet atau tel-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
39
pon genggam, karena kalau yang di beli tablet atau telpon genggam tidak
akan memberikan fungsi manfaat dari barang yang dibeli, tablet atau telpon
genggam tidak akan bisa digunakan untuk memasak.
	 Hal lain yang mempengaruhi calon pembeli adalah kebutuhan yang mende-
sak terhadap barang atau jasa yang Anda tawarkan. seorang pelajar yang
sedang membutuhkan obat sakit kepala, maka ia sendiri pasti pergi mencari
toko obat atau apotik. Seorang calon konsumen yang sedang merasa haus
maka akan membeli produk minuman.
	 Langkah lain yang mempengaruhi seorang konsumen berminat membeli
produk yang ditawarkan adalah kondisi psikologis yang sedang dialaminya.
Kondisi ini terkait dengan perasaan yang sedang terjadi di dalam diri calon
pelanggan. Misalnya, orang tua yang pergi bersama anaknya maka produk
yang harus di tawarkan adalah produk mainan yang menarik bagi anak.
g.	 Mendorong keinginan membeli
	 Wirausahawan harus dapat mengetahui dasar-dasar kejiwaan, faktor-faktor
apakah yang diperlukan untuk membangun minat konsumen melakukan
tindak pembelian. Wirausahawan jangan lupa bahwa kebebasan pembeli
dalam mengambil keputusan tidak semuanya sama.
	 Konsumen untuk mendapatkan produk dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
tergantung pada pendapatnya, statusnya, pendidikannya, dan hal-hal lain-
nya, sehingga ada pembeli yang cepat mengambil keputusan dan ada yang
pikir-pikir dulu. Ada yang membutuhkan persetujuan penjual atau perlu
didesak agar konsumen segera membeli, jika tidak maka ia akan kehilangan
keuntungan yang akan diperolehnya.
	 Pembeli pada umumnya mengambil keputusan karena didorong oleh be-
berapa hal yaitu: (1) Untung yang akan diperoleh bila pembeli memiliki ba-
rang tersebut; (2) Akan menyenangkan dan memberi kenikmatan; (3) Akan
menyebabkan dan menyelamatkan dalam hidupnya; (4) Akan meninggikan
harga dirinya untuk mendapatkan penghormatan atau pujian orang lain; (5)
Akan mendapat kebahagiaan tersendiri
	 Langkah-langkah yang dapat di tempuh wirausaha untuk mendorong pen-
gambilan keputusan oleh calon pembeli antara lain: (1) Manfaat yang ada
pada barang tersebut, sebab apabila pembeli telah menyadari dan tidak
meragukan lagi akan manfaat barang tersebut maka akan berusaha un-
tuk memilikinya; (2) Setiap orang berpendirian untuk mendapatkan suatu
barang yang baik dengan harga yang pantas atau murah. Apabila penjual
dapat meyakinkan bahwa kualitas barang itu baik dan harganya bersaing
dibandingkan dengan penjual lain, maka konsumen akan cepat memberi
respon menunjukkan keinginannya untuk memiliki barang tersebut.
h.	 Karakteristik penjual yang disukai pembeli
1)	 Penampilan Fisik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
40
	 Penampilan dari seorang wiraniaga sangat dibutuhkan, penampilan ini
diperlukan karena wiraniaga akan berhadapan dengan konsumen, dan
di awal dijelaskan bahwa konsumen itu raja. Penampilan menyangkut
tata busana dan tata rias seperti kemeja, celana, dasi, sepatu, model
rambut, kerapihan, dan kebersihan. Faktor penting disini antara lain kes-
erasian, potongan, mutu, dan ketepatan dalam berpakaian/penampilan.
2)	 Mental penjual
	 Seorang pahlawan harus mempunyai mental berjuang yang kuat agar
bisa memenangkan dalam pertempuran, demikian juga dengan penjual.
Agar dapat menjual produk dalam jumlah yang banyak seorang penjual
harus memiliki mental penjual yang tangguh. Mental seorang penjual
adalah harus jujur, berinisiatif, mempunyai keahlian menjual/seni men-
jual, berani mengambil risiko, selalu waspada terhadap pasar, optimis,
mempunyai daya imajinasi yang bagus, percaya diri, bertanggungjawab
serta bijaksana dalam menjalankan pekerjaannya.
	 Jujur merupakan kunci utama dalam menjalankan setiap aktivitas, jujur
dalam berproduksi dan dalam menjalankan usaha tidak menggunakan
bahan-bahan yang berbahaya. Jujur dalam penjualan artinya seorang
penjual akan menyampaikan apa adanya kandungan yang ada didalam
produk yang di jual, tidak menutup-nutupi dan selalu terbuka kepada
konsumen, dengan demikian konsumen tidak merasa tertipu. Mampu
melakukan pembaharuan terhadap produk atau perubahan yang baru
tanpa pengaruh dari luar (ikut-ikutan).
	 Selain menjual, juga harus terampil dalam menjelaskan kandungan/
bahan dasar atau karakateristik dari produk, sehingga konsumen yakin
dengan barang yang akan dibeli. Selain itu juga harus memiliki keahl-
ian dalam bidang manajemen dan bisnis, serta keahlian untuk mengatur
keuangan perusahaan.
	 Berani mengambil risiko walaupun berat, berani mencoba terobosan
baru, berani membuat keputusan secara tegas, berani bersaing dalam
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
41
dunia bisnis. Misalnya, saat toko kita sedang menghadapi krisis keuan-
gan sebagai pemilik toko kita harus berani mengambil risiko untuk kepu-
tusan yang telah dibuat, tentunya dengan pertimbangan yang matang
sebelum mengambil tindakan. Hal lain yang diperhatikan adalah selalu
waspada terhadap persaingan pasar, waspada dalam menjaga keaman-
an lingkungan perusahaan kita, waspada terhadap karyawan dan hasil
yang diproduksi, waspada terhadap pasar maupun kondisi ekonomi
yang terjadi. Misalnya, kita bersikap waspada terhadap risiko-risiko ke-
jahatan, maupun risiko bahan-bahan yang telah terkontaminasi oleh zat
berbahaya.
	 Selalu optimis menatap masa depan perusahaan, selalu yakin apa yang
dihasilkan bermanfaat untuk konsumen dan optimis produk yang di-
hasilkan mampu bersaing dipasaran dan memberikan manfaat bagi
masyarakat. Penjual harus mempunyai daya imajinasi yang tinggi, mam-
pu menciptakan model-model pemasaran yang baru, dan tidak berhenti
untuk menghasilkan ide-ide baru, mempunyai teknik-teknik baru dalam
pemasaran produk. Hal lain yang tidak kalah penting sebagai penjual
menghadapi pembeli dengan percaya diri sehingga menimbulkan sim-
pati para pelanggan agar membeli produk kita. Misalnya, percaya diri
dengan produk-produk yang dihasilkan dan percaya diri untuk bersaing
dengan produsen lain.
	 Penjual hendaknya mempunyai tanggungjawab yang besar. Bertanggu-
ng jawab yang dimaksud adalah kemampuan untuk menanggung segala
macam hal yang telah kita lakukan. Misalnya, saat ada pelanggan yang
tidak puas dengan produk yang kita jual karena produk itu mengala-
mi kerusakan atau sebagainya kita dapat bertanggung jawab dengan
mengganti barang tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan pelang-
gan. Seorang penjual harus selalu bijaksana. Bijaksana merupakan sikap
maupun kemampuan untuk menentukan segala sesuatu secara adil dan
tepat sasaran.
3)	 Sosial penjual
	 Salesman adalah ujung tombak bagi maju atau mundurnya usaha, se-
makin bagus salesman semakin unggul pula suatu usaha. Karena pen-
jual akan berhubungan dengan setiap pembeli, maka wajib dan patutlah
salesman memiliki sifat-sifat yang bisa menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan. Adapun sifat-sifat yang perlu dimilikinya adalah pandai ber-
gaul, lancar berbicara, sopan santun, bijaksana, halus budi pekerti, toler-
an, simpati, sikap mau bekerja, tenang dan tabah
	 Berbagai persyaratan diatas merupakan hal-hal yang harus dimiliki oleh
seorang penjual, haruslah pribadi yang handal dan ulet. Terlintas da-
lam alam pikiran kita betapa penjual itu harus memiliki kepribadian yang
merupakan integritas dari segala sifat dan persyaratan phisik, mental,
karakter maupun kemampuan menyesuaikan diri dengan llingkungan-
nya. Perpaduan antara bakat, ilmu yang dipelajarinya serta seni penye-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
42
suaian dan keterampilan memberikan penyajian barang-barang yang
dijualnya adalah merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan
pada waktu penjual melaksanakan tugas sebagai seorang penjual. Tidak-
lah terlalu istimewa jika penjual diletakkan sebagai ujung tombak kema-
juan suatu perusahaan.
i.	 Mengatasi keberatan pembeli
	 Proses pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir dengan ter-
jadinya transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap perilaku pur-
nabeli (terutama dalam pengambilan keputusan yang luas). Dalam tahap ini
konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang
akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, kon-
sumen akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pem-
belian ulang atau membeli produk lain di perusahaan yang sama di masa
datang. Konsumen yang merasa puas cenderung akan menyatakan hal-hal
yang baik tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang
lain. Oleh karena itu pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik (Bay-
us dalam Kotler et al. 1996).
	 Kotler (1999) memandang kepuasan sebagai fungsi dari seberapa dekat
harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli
atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan,
pembeli akan kecewa. Jika ia sesuai harapan, pembeli akan puas dan jika ia
melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. Perasaan konsumen setelah
membeli produk akan membedakan apakah mereka akan membeli kembali
produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau ti-
dak menguntungkan tentang produk tersebut pada orang lain.
	 Harapan konsumen terbentuk berdasarkan pesan yang diterima dari pen-
jual, teman, dan sumber-sumber informasi lainnya. Apabila penjual melebih
lebihkan manfaat suatu produk, konsumen akan mengalami harapan yang
tak tercapai (disconfirmed expectation), yang akan menyebabkan ketida-
kpuasan.
Rekan mahasiswa, teruslah bersemangat mempelajari materi ini. Sebelum kita bera-
lih pada materi seterusnya, coba Anda ungkapkan kembali tentang pengertian pas-
ar, manajemen pemasaran, dan penjualan.
Okey, Bagus! Selanjutnya mari kita teruskan pembahasan materi ini, jangan beran-
jak kemana-mana.
D.	 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar,
baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, pe-
nilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan, serta distribusi
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Strategi pemasaran dilakukan agar produk yang
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
43
dihasilkan wirausahawan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat bertahan ter-
hap gempuran produk-produk dari pesaing.
Beberapa hal yang perlu anda perhatikan untuk membangun strategi pemasaran
efektif adalah dengan melakukan penelitian terhadap produk dan pasar secara ber-
kala maupun insidental. Penelitian pasar secara komprehensif dan berkala dilaku-
kan untuk mengenali kondisi pasar, segmentasi pasar, waktu peluncuran produk
yang pas. Penelitian tentang produk dan segala hal yang dibutuhkan oleh konsumen
adalah kunci utama strategi pemasaran.
Memantau perkembangan kompetitor bisnis adalah suatu hal yang harus dilakukan
untuk tetap bertahan. Pengetahuan tentang kondisi dan perkembangan kompetitor
sebagai pertimbangan dalam menyusun langkah-langkah strategis untuk menjaga
tingkat persaingan, kestabilan dan pertumbuhan pasar produk kita. Juga sebagai
data pembanding untuk meninjau produk dan strategi pemasaran yang telah kita
lakukan.
Promosi lewat berbagai media memakan anggaran yang besar. Perlu terlebih dahu-
lu dilakukan penelitian mendalam terhadap rencana dan strategi pemasaran akan
menghemat biaya yang besar jika dilakukan dengan benar. Pada tahap awal perlu
dibuat beberapa jenis promosi dan kampanye secara terinci, spesifik dengan mem-
perhatikan sasaran pasar yang dituju. Promosi bisa berjalan efektif diperlukan pe-
metaan jenis promosi yang akan ditempuh, apakah menggunakan mendia cetak,
elektronik, dibutuhkan data-data yang lengkap dan mempertimbangkan trend me-
dia serta segmentasi pasar.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
44
Rangkuman
Rekan mahasiswa, sesudah Anda pelajari kegiatan belajar 3 di atas, tentu
Anda sudah memahami aspek pemasaran usaha. Selanjutnya silahkan co-
cokkan apa yang telah Anda pahami dengan rangkuman berikut ini.
Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan ren-
cana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan
dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharap-
kan melalui proses pertukaran atau transaksi. Rencana pemasaran den-
gan menentukan konsumen dan patner.
Kegiatan penjualan meliputi menanggapi pembeli, yang menempat-
kan pembeli sebagai raja, nomor satu, jangan sampai terpancing emosi,
menanggapi keluhan pelanggan dengan bijak, mencari solusi agar pelang-
gan menjadi tenang, mengajak pelanggan berdiskusi untuk sama-sama
memecahkannya serta mempengaruhi pembeli agar menjadi pelanggan
yang loyal agar tidak ada keberatan pembeli. Karakteristik penjual yang
disukai pembeli terdiri dari penampilan fisik, mental penjual, sosial pen-
jual. Kepuasan sebagai fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas
suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut.
Strategi pemasaran dilakukan agar produk yang dihasilkan wirausahawan
dapat diterima oleh masyarakat dan dapat bertahan terhadap gempuran
produk-produk dari pesaing. Beberapa hal yang perlu anda perhatikan
untuk membangun strategi pemasaran efektif adalah dengan melakukan
penelitian terhadap produk dan pasar secara berkala maupun insidental.
Baiklah, selamat, Anda telah selesai mempelajari materi kegiatan belajar 3.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
45
Evaluasi
Formatif
Rekan mahasiswa, apakah Anda benar-benar telah menguasai kegiatan belajar 3 ini?
Jika sudah, coba Anda jawab pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda silang pada
jawaban yang anda anggap benar seperti berikut:
1.	 Manakah pernyataan berikut ini yang tidak termasuk definisi pemasaran?
A.	 Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-ren-
cana strategis.
B.	 Diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan wirausahawan.
C.	 Untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan.
D.	 Melalui proses pertukaran atau transaksi.
2.	 Manakah yang tidak termasuk konsep inti dari pemasaran?
A.	Kebutuhan
B.	keinginan.
C.	Uang.
D.	 Permintaan.
3.	 Manakah yang tidak termasuk rencana pemasaran?
A.	 Menentukan ceruk pasar.
B.	 Konsumen yang dituju.
C.	Parter
D.	 Menentukan harga jual.
4.	 Jika konsumen yang kita kehendaki bisa dari mana-mana, tidak terpengaruh jarak,
apa usaha yang cocok?
A.	 Desain web/maintanace web.
B.	Laundry.
C.	Salon.
D.	 Toko kelontong.
5.	 Manakah yang bukan merupakan pendorong pembeli dalam mengambil keputu-
san?
A.	 Keuntungan memiliki barang tersebut.
B.	 Keisengan pembeli.
C.	 Akan menyebabkan dan menyelamatkan dalam hidupnya.
D.	 Akan meninggikan harga dirinya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
46
6.	 Hal berikut untuk mendorong pengambilan keputusan oleh calon pembeli, kecuali:
A.	 Manfaat yang ada pada barang tersebut.
B.	 Setiap orang berpendirian untuk mendapatkan suatu barang yang baik den-
gan harga yang pantas atau murah.
C.	 Meyakinkan bahwa barang itu langka.
D.	 Harganya bersaing dibandingkan dengan penjual lain, maka konsumen akan
cepat memberi respon menunjukkan keinginannya untuk memiliki barang
tersebut
7.	 Untuk meredam keluhan pelanggan perlu dilakukan beberapa hal-ha sebagai beri-
kut, kecuali:
A.	 Karyawan yang ditempatkan di front line adalah orang yang senior.
B.	 Setiap karyawan harus mengetahui secara baik karakter dari masing-masing
produk yang ada.
C.	 Menyediakan variasi produk baik dari segi harga, kualitas dan jenis barang.
D.	 Wirausaha harus selalu memeriksa kondisi barang serta kartu garansi sebe-
lum barang diberikan kepada pelanggan
8.	 Apa makna jujur pada penjualan?
A.	 Penjual akan menyampaikan apa adanya kandungan yang ada didalam pro-
duk.
B.	 Menjual sesuai harga beli.
C.	 Menjual dengan untung yang sedikit.
D.	 Menjual tanpa memaksa.
9.	 Kotler (1999) memandang kepuasan sebagai fungsi dari seberapa dekat harapan
pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk
tersebut.Manakah pernyataan berikut yangtidak sesuai dengan pendapat Kloter
tersebut?
A.	 Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pembeli akan kecewa.
B.	 Jika ia sesuai harapan, pembeli akan puas.
C.	 jika ia melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.
D.	 Jika produk tidak ada yang lain, maka pembeli puas memiliki.
10.	 Manakah yang bukan merupakan cara menghadapi pelanggan agar tidak terpanc-
ing emosi?
A.	 Pastikan mental sedang stabil saat menghadapi atau melayani pelanggan.
B.	 Kalau kebetulan mental masih belum siap, tidak tenang untuk melayani pem-
beli jangan melayani usaha dulu, segera cuci muka dengan air.
C.	 Menuruti semua yang diminta pembeli.
D.	 Penampilan juga harus disiapkan, wirausah harus bisa selalu menjadi pe-
layan yang ramah dan selalu murah senyum meskipun dalam hati marah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
47
Tugas
Mandiri
Rekan mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman tentang aspek pemasa-
ran usaha , coba ketika Anda membeli suatu produk baik barang/jasa, amati
bagaimana kegiatan penjualan yang dilakukan, bagaimana cara menangga-
pi Anda sebagai pembeli dan tuliskan dalam lembar tugas berikut.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
48
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
KB 3
No Jawaban
1. B
2. C
3. D
4. A
5. B
6. C
7. A
8. A
9. D
10. C
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
49
Penutup
Selamat Anda telah berhasil mempelajari modul ini. Dari modul ini Anda telah mempe-
lajari:
Etika usaha atau etika bisnis merupakan cara melaksanakan kegiatan usaha pada
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, hubungan antara perusahaan dengan
orang yang memberi modal dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur,
pesaing serta masyarakat. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menja-
min adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
Proses produksi merupakan kegiatan untuk membuat atau meningkatkan kegunaan
suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga
kerja, mesin, bahan baku dan dana, agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan
sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Sistem produksi terdiri dari 3 (tiga)
komponen, yaitu masukan (input), proses dan keluaran (output). Ada lima hal yang di-
anggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya
fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informa-
si (information resources). Penyimpanan ditujukan untuk mengusahakan agar barang
dagangan tidak berlebih dan tidak mengalami kekurangan. Pemasaran merupakan us-
aha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada
usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan
yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Rencana pemasaran dengan
menentukan konsumen dan patner. Kegiatan penjualan meliputi menanggapi pembeli,
yang menempatkan pembeli sebagai raja, nomor satu, jangan sampai terpancing emo-
si, menanggapi keluhan pelanggan dengan bijak, mencari solusi agar pelanggan men-
jadi tenang, mengajak pelanggan berdiskusi untuk sama-sama memecahkannya serta
mempengaruhi pembeli agar menjadi pelanggan yang loyal agar tidak ada keberatan
pembeli.
Sekarang bertanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh
materi yang dibahas dalam modul ini. Jika belum pelajari sekali lagi, terutama pada ba-
gian-bagian yang belum Anda kuasai. Jika sudah bersegeralah menghubungi dosen yang
mengampu mata kuliah ini untuk meminta tes akhir modul.					
		
Selamat dan sukses selalu
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
50
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. (2011) Kewirausahaan. Alfabeta, Bandung
Danuhadimejo, Djatmiko. (1998) Wiraswasta dan Pembangunan, Alfabeta, Bandung.
Griffin R. 2006. Business. New Jersey: Pearson Education.
Sumahamijaya, Suparman. (1980) Membina sikap mental wiraswasta, Gunung Jati,
Jakarta
UU Perlindungan Konsumen - Dikti
www.dikti.go.id/files/atur/sehat/UU-8-1999PerlindunganKonsumen.pdf
Zimmerer, Thomas W., Norman Scarorough. (1996) Enterpreneurship The New Ven-
ture Formation, Prentice-Hall International, Inc.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
51
Evaluasi
Akhir
Jawablah soal di bawah ini dengan ringkas dan jelas!
Waktu: 90 menit
1.	 Jelaskan Apa yang Anda Ketahui tentang Etika usaha.
2.	 Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Etika.
3.	 Jelaskan Fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer!
4.	 Sebutkan tentang Hak konsumen menurut UU Perlindungan Konsumen!
5.	 Sebutkan kewajiban pelaku usaha menurut UU Perlindungan Konsumen!
6.	 Sebutkan tentang faktor produksi!
7.	 Sebutkan tahapan produksi!
8.	 Sebutkan fungsi pengemasan produk!
9.	 Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam rencana pemasaran!
10.	 Bagamanakah cara menanggapi pelanggan?
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
52
Kunci Jawaban Evaluasi Akhir
1.	 Etika wirausaha atau etika bisnis kadang-kadang disebut juga etik manajemen,
yaitu penerapan standar moral kedalam aktifitas bisnis. Etika bisnis merupa-
kan cara melaksanakan kegiatan usaha pada seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, hubungan antara perusahaan dengan orang yang memberi
modal dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, pesaing serta
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, nor-
ma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang
adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
2.	 Faktor-faktor yang mempengaruhi Etika:
a. Cultural difference, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap daerah
memiliki kebiasaan sendiri-sendiri. Pepatah mengatakan lain “Lain ladang
lain belalang, lain lubuk, lain ikannya. Kebiasaan tentang penyogokan, tips,
komisi, titipan, amplop, upeti dan sejenisnya tiap daerah berlainan.
b.	 Knowledge, orang-orang yang mengerti dan sebagai pengambil keputu-
san berupaya tidak terlibat dalam masalah etika. Demikian pula jika Anda
telah mengetahui bahwa perbuatan itu melanggar etika, maka jangan seka-
li-kali melakukannya, karena hal ini bertentangan dengan kata hati Anda.
c.	 Organizational behavior, pondasi kokoh dari sebuah etika bisnis adalah
iklim yang berlaku pada suatu organisasi. Ada organisasi yang benar-benar
disiplin menjaga etika dan memberi pelatihan kepada karyawannya agar
selalu menjaga etika. Perusahaan besar banyak yang menerapkan kode
etik ini.
3.	 Fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996)
dalam Alma ( 2010), terdiri atas:
a.	 Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu, tidak men-
curi.
b.	 Integrity memiliki prinsip hormat, jangan dua muka.
c.	 Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji.
d.	 Fidelity, benar dan loyal pada keluarga, teman, jangan menyembunyikan
informasi yang tidak perlu dirahasiakan.
e.	 Fairness, berlaku fair, dan terbuka komit pada kedamaian jika salah jangan
tetap bertahan tapi cepat mengakui.
f.	 Carring for others, perhatian, baik budi, menolong siapa yang memerlukan.
g.	 Respect for others, menghormati hak-hak orang lain, privasi, memberi per-
timbangan pada orang lain yang dianggap berguna.
h.	 Responsible citizenship, patuh pada undang-undang dan peraturan yang
berlaku, jika menjadi pemimpin harus bersifat terbuka dan menolong
i.	 Persuit of excellence, berbuatlah yang terbaik di segala kegiatan.
j.	 Accountability, bertanggung jawab dalam segala perbuatan terutama da-
lam mengambil keputusan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
53
4.	 Hak konsumen adalah:
a.	 Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsurnsi
barang dan/atau jasa;
b.	 Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/
atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan;
c.	 Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jami-
nan barang dan/atau jasa;
d.	 Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/ atau jasa
yang digunakan;
e.	 Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f.	 Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g.	 Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
h.	 Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/ atau penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya;
i.	 Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
5.	 Kewajiban pelaku usaha adalah:
a.	 beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
b.	 memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, per-
baikan dan pemeliharaan;
c.	 memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta ti-
dak diskriminatif;
d.	 menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperda-
gangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang
berlaku;
e.	 memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau menco-
ba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi
atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
f.	 memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian aki-
bat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
g.	 memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/
atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
6.	 Menurut (Griffin R: 2006) ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi,
yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resourc-
es), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (informa-
tion resources).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
54
7.	 Tahapan Produksi
	 Dalam melaksanakan proses produksi, ada beberapa tahapan kegiatan, yaitu
sebagai berikut:
a.	 Prosedur persiapan, yaitu dengan mengikutsertakan karyawan untuk ber-
partisipasi.
b.	 Penyaringan gagasan, menseleksi gagasan.
c.	 Analisis gagasan ,menganalisis dan meneliti.
d.	 Percobaan produk; dengan melakukan beraneka macam produk.
e.	 Uji coba produk ; diteliti dan diuji coba agar dapat dipertanggungjawabkan,
meneliti penerimaan orang lain terhadap produk,
f.	 Komersialisasi; mengenalkan produk kepada konsumen serta memasar-
kannya.
8.	 Secara umum fungsi pengemasan produk pada bahan pangan adalah:
a.	 Mewadahi produk selama distribusi dari produsen sampai ke konsumen
terakhir, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau
butiran.
b.	 Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultra-
violet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari ko-
toran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
c.	 Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai
alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang ter-
dapat pada kemasan.
d.	 Meningkatkan efisiensi, misalnya: memudahkan pengiriman dan penyim-
panan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan.
e.	 Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari pro-
duk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang
berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan
produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk
ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.
f.	 Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan ke-
cap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan ke-
masan botol plastik.
9.	 Rencana pemasaran : konsumen yang dituju, menentukan ceruk pasar, parter
yang akan diajak kerjasama, rencana pemasaran juga mengidentifikasi target
pasar bisnis serta pesaing-pesaing.
10.	Menanggapi pembeli
a.	 Pelanggan nomor satu
	 Cara pelanggan yang kurang bijak itu kadang-kadang bisa saja membuat
wirausaha terpancing ikut emosi. Sebagai wirausaha yang tangguh seha-
rusnya kemarahan pelanggan dapat dijadikan pelajaran berharga untuk
kemajuan usaha. Pelanggan yang marah itu pasti ada penyebabnya mun-
gkin karena pelayanannya menurut pelanggan kurang sopan, kurang ce-
pat, atau tidak adil (tidak mendahulukan yang datang awal). Sebagai
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
55
	
	 seorang wirausaha harus peka terhadap perubahan lingkungan, perilaku
konsumen, kebijakan pemerintah dan yang lainnya. Konsumen adalah raja,
konsep ini yang harus diperhatikan oleh seorang wirausaha, dengan mem-
punyai konsep konsumen adalah nomor satu maka seorang wirausaha
harus mengutamakan konsumen. Seorang wirausaha harus menekankan
hal ini karena sebaik apapun produk/jasa yang dihasilkan kalau tidak ada
konsumen tidak ada artinya, wirausaha harus menempatkan posisi bahwa
mereka sedang menghadapi raja-raja kecil, sehingga harus memberikan
pelayanan yang seoptimal mungkin untuk memuaskan raja-raja tersebut.
b.	 Jangan sampai terpancing emosi Anda.
	 Saat menghadapi pelanggan pastikan mental sedang stabil jika wirausaha
ingin menghadapi atau melayani pelanggan. Kalau kebetulan mental masih
belum siap, tidak tenang untuk melayani pembeli jangan melayani usaha
dulu, segera cuci muka dengan air. Demikian pula dengan penampilan juga
harus disiapkan. Hal ini dilakukan karena wirausaha akan berhadapan den-
gan raja, yang namanya raja biasanya minta dilayani dengan permintaan
yang macam-macam, karena rewelnya pelanggan bisa memancing emosi.
Sebagai seorang wirausaha tidak boleh terpancing oleh ulah pelanggan,
wirausah harus bisa selalu menjadi pelayan yang ramah dan selalu murah
senyum meskipun dalam hati marah.
c.	 Tanggapi keluhan pelanggan dengan bijak.
	 Pelanggan adalah raja, konsep ini yang harus di tetapkan dalam diri wirau-
saha. Jika ada pelanggan yang protes atau mengeluh dengan kata-kata
kasar, jangan meladeni kembali dengan kata yang kasar. Tanggapi kelu-
han dengan bijak, tanya pelanggan dengan lebih lembut, lebih rendah dan
halus nadanya dan katakan “apa yang bisa kami bantu”. Wirausaha harus
selalu sadar bahwa ini bukan masalah pribadi, ini masalah usaha. Mungkin
sipelanggan tidak bermaksud menyerang Anda secara pribadi. konsumen
hanya merasa kecewa dengan kualitas produk, harga yang tidak cocok atau
tidak puas dengan pelayanan dari perusahaan Anda.
d.	 Cari solusi agar pelanggan menjadi tenang.
	 Wirausaha harus selalu rendah hati dan berpikir positif bersikap tetap ten-
ang, professional, dan menghargai pendapat pembeli, tentu akan dapat
mencari solusinya. Dengan berperilaku yang baik pelangganpun menjadi
ikut tenang dan menerima pelayanan. Pelanggan yang telah mengadukan
permasalahannya harus dihargai, sehingga dimata pelanggan akan tampak
bahwa wirausaha sedang berusaha mencari solusi untuk melayani pelang-
gan dengan lebih baik.
e.	 Ajak pelanggan berdiskusi untuk sama-sama memecahkannya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5656
Daftar
Gambar
Cover
http://1.bp.blogspot.com/-mIDF5F9JeTQ/
TzleIzhfPVI/AAAAAAAAAC8/qRj8panTNfs/
s1600/CIMG6852.JPG
etika dalam bekerja
http://indobeta.com/wp-content/
u p l o a d s / 2 0 1 2 / 0 6 / E t i k a - T e r h a -
dap-Rekan-Kerja.jpg
konsumen
http://idblog.uptopromo.com/wp-con-
tent/uploads/2014/09/konsumen-cerdas.
jpg
pencantuman informasi produk
http://assets.kompas.com/data//pho-
to/2013/04/20/2145036-konsumen-cer-
das-membaca-label-kemasan-diet-p.jpg
tenaga kerja terampil
http://3.bp.blogspot.com/-VGxNWTZtBlg/
T82MqQE1PPI/AAAAAAAAAKw/ovr9jTeI-
Wik/s1600/Jahid.JPG
contoh kemasan
http://4.bp.blogspot.com/-AllOGAevu-
CA/T1TZOUMDK2I/AAAAAAAAAA4/Wk_
JGo46Y2Y/s1600/contoh+kemasan.jpg
kepuasaan konsumen thp produk yg
dijual
h t t p : / / 4 . b p . b l o g s p o t . c o m / - 9 0 X -
bu5qXUY/T8hG7vC3HuI/AAAAAAAAAAo/
b26C4LZ9YhA/s1600/IMG_1164.JPG
ilustrasi kerjasama dengan partner
http://victoriasl.com/data1/images/part-
nership.jpg
pelayanan terhadap konsumen
http://2.bp.blogspot.com/-xmO_UFz-
wadc/TjIt1qDv7II/AAAAAAAAASE/eZ4Io1l-
w0kc/s1600/Registrasi.jpg
pengadaan produk diskon
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/
news/2014/07/26/405686/670x335/dib-
utakan-diskon-besar-konsumen-ker-
ap-abaikan-kualitas-barang.jpg
menjelaskan produk kepada konsumen http://i.imgur.com/msqXhTU.jpg
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekModul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekpjj_kemenkes
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksipjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanPanduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanannessimeilan
 
Modul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalModul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Pre konferens
Pre konferensPre konferens
Pre konferens
 
Modul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekModul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktek
 
Modul 1 kdk ii
Modul 1 kdk iiModul 1 kdk ii
Modul 1 kdk ii
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanPanduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanan
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Modul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalModul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegal
 

Viewers also liked

Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Silabus analisis dan riset pemasaran
Silabus analisis dan riset pemasaranSilabus analisis dan riset pemasaran
Silabus analisis dan riset pemasaranDayatx Dxd
 
Kikd analisa dan riset pemasaran
Kikd analisa dan riset pemasaranKikd analisa dan riset pemasaran
Kikd analisa dan riset pemasaranDayatx Dxd
 
Implementasi Bidan Sebagai Jejaring dari Faskes Tingkat Pertama dalam JKN
Implementasi Bidan Sebagai Jejaring dari Faskes Tingkat Pertama dalam JKNImplementasi Bidan Sebagai Jejaring dari Faskes Tingkat Pertama dalam JKN
Implementasi Bidan Sebagai Jejaring dari Faskes Tingkat Pertama dalam JKNDokter Tekno
 
Manajemen Kebidanan
Manajemen KebidananManajemen Kebidanan
Manajemen Kebidananpjj_kemenkes
 
M 1 kb 1 establishing relationship
M 1 kb 1 establishing relationshipM 1 kb 1 establishing relationship
M 1 kb 1 establishing relationshippjj_kemenkes
 

Viewers also liked (19)

Modul 5 kdk ii
Modul 5 kdk iiModul 5 kdk ii
Modul 5 kdk ii
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Modul 6 kdk ii
Modul 6 kdk iiModul 6 kdk ii
Modul 6 kdk ii
 
Modul 4 kdk ii
Modul 4 kdk iiModul 4 kdk ii
Modul 4 kdk ii
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Silabus analisis dan riset pemasaran
Silabus analisis dan riset pemasaranSilabus analisis dan riset pemasaran
Silabus analisis dan riset pemasaran
 
Kikd analisa dan riset pemasaran
Kikd analisa dan riset pemasaranKikd analisa dan riset pemasaran
Kikd analisa dan riset pemasaran
 
Implementasi Bidan Sebagai Jejaring dari Faskes Tingkat Pertama dalam JKN
Implementasi Bidan Sebagai Jejaring dari Faskes Tingkat Pertama dalam JKNImplementasi Bidan Sebagai Jejaring dari Faskes Tingkat Pertama dalam JKN
Implementasi Bidan Sebagai Jejaring dari Faskes Tingkat Pertama dalam JKN
 
Manajemen Kebidanan
Manajemen KebidananManajemen Kebidanan
Manajemen Kebidanan
 
Modul 5 kb 2
Modul 5   kb 2Modul 5   kb 2
Modul 5 kb 2
 
M 1 kb 1 establishing relationship
M 1 kb 1 establishing relationshipM 1 kb 1 establishing relationship
M 1 kb 1 establishing relationship
 
Modul 4
Modul 4Modul 4
Modul 4
 
Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 

Similar to ETIKAUSAHA

KB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran UsahaKB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran Usahapjj_kemenkes
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaanpjj_kemenkes
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnispjj_kemenkes
 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usahapjj_kemenkes
 
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam BisnisKB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnispjj_kemenkes
 
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan PengemasanKB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasanpjj_kemenkes
 
KB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan UsahaKB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan Usahapjj_kemenkes
 
KB 1 Aspek Keuangan
KB 1 Aspek KeuanganKB 1 Aspek Keuangan
KB 1 Aspek Keuanganpjj_kemenkes
 
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat WirausahaKB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausahapjj_kemenkes
 
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplinModul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplinNarto Wastyowadi
 
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanModul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanNarto Wastyowadi
 
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasaM6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasaYayan Yanuar Rahman
 
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1  peluang usaha produk barang dan jasaM6 kb1  peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasaPPGHybrid2
 
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasaM6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasaYayan Yanuar Rahman
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adilpjj_kemenkes
 
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...NovitaHerlissha
 
Kiat mengambil keputusan
Kiat   mengambil   keputusanKiat   mengambil   keputusan
Kiat mengambil keputusanHelmon Chan
 

Similar to ETIKAUSAHA (20)

KB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika UsahaKB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika Usaha
 
KB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran UsahaKB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran Usaha
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
 
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam BisnisKB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
 
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan PengemasanKB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
KB 2 Aspek Produksi dan Pengemasan
 
KB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan UsahaKB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan Usaha
 
KB 1 Aspek Keuangan
KB 1 Aspek KeuanganKB 1 Aspek Keuangan
KB 1 Aspek Keuangan
 
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat WirausahaKB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
 
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplinModul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
 
KB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos KerjaKB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos Kerja
 
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaanModul 1-karakteristik-kewirausahaan
Modul 1-karakteristik-kewirausahaan
 
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasaM6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
 
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1  peluang usaha produk barang dan jasaM6 kb1  peluang usaha produk barang dan jasa
M6 kb1 peluang usaha produk barang dan jasa
 
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasaM6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
M6 kb3 fungsi produk barang dan jasa
 
modul menggali potensi diri
modul menggali potensi dirimodul menggali potensi diri
modul menggali potensi diri
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
 
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
 
Kiat mengambil keputusan
Kiat   mengambil   keputusanKiat   mengambil   keputusan
Kiat mengambil keputusan
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan ipjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (14)

Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan i
 

Recently uploaded

presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (20)

presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 

ETIKAUSAHA

  • 1. KEWIRAUSAHAAN MODUL Pengelolaan Usaha Bagian I Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 YANI WIDYASTUTI SUYANTO Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 5
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Daftar Isi Cover Daftar Isi i Daftar Istilah ii Pendahuluan 1 Kegiatan Belajar 1 : Etika Usaha 3 Kegiatan Belajar 2 : Aspek Produksi dan Pengemasan 19 Kegiatan Belajar 3 : Aspek Pemasaran Usaha 32 Penutup 49 Daftar Pustaka 50 Tes Akhir Modul (tes Sumatif) 51 Daftar Gambar 56 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN Ethos Adat Istiadat Produksi Membuat atau Meningkatkan Fungsi Capital Modal Time Utility Kegunaan Waktu Sales Penjualan Daftar Istilah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rekan mahasiswa, salam hangat, selamat berjumpa kembali dalam mata kuliah Kewirau- sahaan. Modul yang sedang Anda pelajari ini merupakan modul kedua dari 4(empat) modul yang harus anda selesaikan. Modul ini berjudul “Pengelolaan Usaha Bagian I”. Rekan mahasiswa, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat memahami berbagai hal yang berhubungan dengan materi yang harus dikuasai oleh seorang wirau- saha agar bisa mengelola usaha dengan baik sehingga menjadi wirausahawan sukses. Secara khusus Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang: (1) Etika Bisnis (2) Aspek Produksi dan Pengemasan (3) Aspek Pemasaran. Modul berjudul Pengelolaan Usaha bagian I ini diawali dengan pembahasan tentang Etika usaha yang meliputi: pengertian etika usaha, faktor-faktor yang mempengaruhi Etika, keuntungan menjaga etika, dan perlindungan konsumen. Selanjutnya, akan diba- has pula tentang aspek produksi dan kemasan, yang meliputi pengertian produksi, kom- ponen sistem produksi, faktor produksi, tahapan produksi, penyimpanan pengertian kemasan, dan fungsi kemasan. Pembahasan selanjutnya tentang pemasaran usaha, meliputi pengertian manajemen pemasaran, membuat rencana pemasaran, penjualan, dan strategi pemasaran. Modul ini disusun sebagai bahan mata kuliah institusional ”Kewirausahaan” yang mer- upakan salah satu unsur penunjang yang sangat penting bagi bidan dalam menjalankan praktik profesinya. Modul 2 ini dikemas dalam 3(tiga) kegiatan belajar(KB) dengan uru- tan sebagai berikut: Kegiatan Belajar 1 : Etika Usaha Kegiatan Belajar 2 : Aspek Produksi dan Pengemasan Kegiatan Belajar 3 : Aspek Pemasaran PETUNJUK BELAJAR Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe- lajari modul ini. 2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya. 3) Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang memerlukan praktikkum. 4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma- teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya. 5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2 6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku- buku lain, koran, atau majalah yang membahas tentang Pengelolaan usaha ba- gian I. 7) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung pada kesungguhan Anda sendiri. 8) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn- ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya. 9) Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas 10) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda, jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata Kuliah ini. 11) Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be- nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma- teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper- bolehkan untuk mempelajari modul berikutnya. Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kegiatan Belajar 1 ETIKA USAHA Tujuan Pembelajaran Umum Rekan mahasiswa, selamat kepada Anda yang telah berhasil memahami Modul I ten- tang konsep dasar kewirausahaan. Marilah kita mulai mempelajari Kegiatan Belajar 1 pada modul 2 ini. Setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 1 ini Anda dihara- pkan dapat memahami tentang Etika Usaha Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 4(empat) tujuan khusus yang harus anda kuasai, yaitu dapat menjelaskan: (1) pengertian Etika Wirausaha (2) faktor-faktor yang mempengaruhi etika (3) keuntungan menjaga etika (4) perlindungan konsumen Marilah kita simak materi selengkapnya pada uraian materi berikut. Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 4 Uraian Materi A. Pengertian Etika Wirausaha Rekan mahasiswa, kita sebagai ibu rumah tangga tentu sering berbelanja kebu- tuhan rumah tangga. Pernahkah ketika berbelanja, Anda ditipu oleh penjual atau menemui penjual yang tidak jujur atau pernahkah teman Anda bercerita tentang pengalaman ditipu oleh penjual? Coba Anda tuliskan pengalaman Anda atau teman Anda dalam kolom berikut: Bagus, Jika Anda sudah selesai menuliskan, mari kita bahas bersama apa yang anda tulis. Kita kadang menjumpai seorang wirausahawan yang tidak jujur dan menipu untuk meraup keuntungan yang banyak dalam waktu yang singkat. Mereka tidak memper- hatikan keberlangsungan usahanya. Kita bisa tertipu bila tidak hati-hati. Merosotnya nilai kejujuran, kesetiakawanan, tanggungjawab sosial baik dikalangan wirausaha- wan maupun anggota masyakarat merupakan gejala umum. Penipuan bisa terjadi antara sesama wirausahawan, wirausahawan dengan konsumen, konsumen dengan wirausahawan, ataupun konsumen terhadap konsumen. Penipuan/pelanggaran yang ada di masyarakat diantaranya penjualan online. Orang yang sudah membayar atau mentransfer uang, namun barangnya tidak dikirim, dijanjinya jahitan baju jadi
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 dalam waktu 2 minggu tetapi tidak ditepati, hutang tidak dibayar, kiriman barang yang dipesan spesifikasinya tidak sama, membayar dengan cek yang rekeningnya sudah ditutup, dll. Pada dasarnya semua orang tidak mengharapkan mendapatkan perlakuan penipuan dari sesamanya. Bermacam penipuan sebenarnya tidak akan terjadi jika semua orang mempunyai moral yang tinggi. Moral dan kejujuran yang tipis akan menghancurkan tata nilai dan dan etika wirausaha itu sendiri. Kelompok wirausahawan sukses menyampaikan bahwa kejujuran merupakan modal utama dalam berwirausaha. Jika ada sesama wirausaha yang jujur saling bertemu, maka mereka akan berkelompok menjadi pantner yang setia, dan jika ada yang melakukan penipuan, maka mereka saling memberikan informasi rekanan-rekanan yang tidak jujur agar tidak tertipu. Sekarang, mari kita kaji lebih lanjut tentang etika kewirau- sahaan. Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika memiliki arti sebagai nilai yang ber- kaitan dengan akhlak; asas perilaku yang menjadi pedoman. Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan yang mengarahkan individu dalam membuat keputusan. Etik adalah suatu studi tentang yang benar dan yang salah dan berkaitan dengan moral seseorang. Keputusan Etika adalah suatu hal yang benar tentang perilaku standar. Etika wirausaha atau etika bisnis kadang-kadang disebut juga etik manaje- men, yaitu penerapan standar moral kedalam aktifitas bisnis. Etika bisnis merupakan cara melaksanakan kegiatan usaha pada seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, hubungan antara perusahaan dengan orang yang mem- beri modal dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, pesaing serta masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Orang yang menanam uang atau investor mengharapkan manajemen dapat mengelola perusa- haan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka. Kon- sumen mengharapkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat dipercaya dan dengan harga yang layak. Para karyawan mengharapkan agar peru- sahaan mampu memberikan balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberi
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6 kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan. Pihak kreditur menginginkan agar semua hutang perusahaan dapat dilunasi tepat pada waktunya dan membuat lapo- ran keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara rutin. Pihak pesaing meng- harapkan agar dalam persaingan dilakukan secara profesional, tidak merugikan dan menghancurkan pihak lain. Orang-orang bisnis diharapkan berperilaku secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan. Etika bisnis menyang- kut upaya membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan, dan ini merupakan elemen sangat penting untuk suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang. Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan perilaku tidak terpuji. Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan karena reputasi perusahan terbentuk dengan jang- ka waktuyang lama. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Etika Rekan mahasiswa, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku etika. Menurut Bo- vee (dalam Alma, 2010:241-242) pada dasarnya terdapat tiga faktor utama, yaitu: 1. Cultural difference, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap daerah memiliki kebiasaan sendiri-sendiri. Pepatah mengatakan “Lain ladang lain belalang, lain lubuk, lain ikannya. Kebiasaan tentang penyogokan, tips, komi- si, titipan, amplop, upeti dan sejenisnya tiap daerah berlainan. 2. Knowledge, orang-orang yang mengerti dan sebagai pengambil keputusan berupaya tidak terlibat dalam masalah etika. Demikian pula jika Anda telah mengetahui bahwa perbuatan itu melanggar etika, maka jangan sekali-kali melakukannya, karena hal ini bertentangan dengan kata hati Anda. 3. Organizational behavior, pondasi kokoh dari sebuah etika bisnis adalah iklim yang berlaku pada suatu organisasi. Ada organisasi yang benar-benar disiplin menjaga etika dan memberi pelatihan kepada karyawannya agar selalu men- jaga etika. Perusahaan besar banyak yang menerapkan kode etik ini. C. Ragam dan penerapan Etika Anggapan yang salah kaprah di masyarakat bahwa bisnis itu kalau jujur maka usa- hanya bisa hancur, bisnis tidak ada kaitan dengan agama. Anda juga pasti sepakat bahwa anggapan ini menyesatkan. Berikut ini dijabarkan fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996) dalam Alma ( 2010), terdiri atas: 1. Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu, tidak mencuri. 2. Integrity memiliki prinsip hormat, jangan dua muka. 3. Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji. 4. Fidelity, benar dan loyal pada keluarga, teman, jangan menyembunyikan in- formasi yang tidak perlu dirahasiakan. 5. Fairness, berlaku fair, dan terbuka komit pada kedamaian jika salah jangan tetap bertahan tapi cepat mengakui. 6. Carring for others, perhatian, baik budi, menolong siapa yang memerlukan. 7. Respect for others, menghormati hak-hak orang lain, privasi, memberi per- timbangan pada orang lain yang dianggap berguna.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 8. Responsible citizenship, patuh pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, jika menjadi pemimpin harus bersifat terbuka dan menolong 9. Persuit of excellence, berbuatlah yang terbaik di segala kegiatan. 10. Accountability, bertanggung jawab dalam segala perbuatan terutama dalam mengambil keputusan. Rekan mahasiswa, bagaimana penerapan etika di suatu perusahaan? Apakah per- lu? Ya, benar, tentu jawabnya perlu. Perusahaan perlu mengembangkan kode etik secara tertulis walaupun tidak terta- lu rinci, yang penting memuat garis besar yang isinya menyangkut sopan santun, keselamatan kerja, kesehatan, konflik, keamanan, kerahasiaan, kegiatan politik, pe- lestarian lingkungan hidup, dll. Perusahanan perlu membangun budaya kerja yang mengimplentasikan kode etik tersebut. D. Perlindungan Konsumen Menurut pasal 1 UU no 8 tahun 1999, Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada kon- sumen. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makh- luk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang ber- bentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudu- kan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usa- ha dalam berbagai bidang ekonomi.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8 Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dihabiskan, yang dapat un- tuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen. Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen. Pasal 3 Perlindungan konsumen bertujuan: a. meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri; b. mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkann- ya dari ekses negatif pemakaian barang dan / atau jasa; c. meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen; d. menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur ke- pastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi; e. menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha; f. meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen. Hak dan Kewajiban Konsumen Pasal 4 Hak konsumen adalah: a. hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa; b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/ atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa; d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/ atau jasa yang digunakan; e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 diskriminatif; h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/ atau penggantian, apa- bila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainn- ya. Pasal 5 Kewajiban konsumen adalah: a. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan; b. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa; c. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; d. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen se- cara patut. Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha Pasal 6 Hak pelaku usaha adalah: a. hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan menge- nai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan; b. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik; c. hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hu- kum sengketa konsumen; d. hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa ker- ugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan / atau jasa yang diperda- gangkan; e. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainn- ya. Pasal 7 Kewajiban pelaku usaha adalah: a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya; b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jam- inan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan; c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 10 d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperda- gangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku; e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan; f. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diper- dagangkan; g. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/ atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. Pasal 8 1. Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/ atau jasa yang: a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang terse- but; c. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya; d. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran se- bagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut, e. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut; f. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut; g. tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu penggunaan/ pemanfaatan yang paling baik atas barang tersebut; h. tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyata- an “halal” yang dicantumkan dalam label; i. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat / isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai, tang- gal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta ket- erangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus di pasang/ dibuat; j. tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang da- lam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 2. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang, rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang dimaksud. 3. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang ru- sak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa rnemberikan informasi secara lengkap dan benar. 4. Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat 1 dan ayat 2 dilarang mem- perdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari pereda- ran. Pasal 9 1. Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan suatu ba- rang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-olah: a. barang tersebut telah memenuhi dan/atau memiliki potongan harga, harga khusus, standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu, karakteristik ter- tentu, sejarah atau guna tertentu; b. barang tersebut dalam keadaan baik dan/atau baru; c. barang dan/atau jasa tersebut telah mendapatkan dan/atau memiliki spon- sor persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, ciri-ciri kerja atau aksesori tertentu; d. barang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang mempunyai sponsor, persetujuan atau afiliasi; e. barang dan/atau jasa tersebut tersedia; f. barang tersebut tidak mengandung cacat tersembunyi; g. barang tersebut rnerupakan kelengkapan dari barang tertentu; h. barang tersebut berasal dari daerah tertentu; i. secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa lain; j. menggunakan kata-kata yang berlebihan, seperti aman tidak berbahaya, ti- dak mengandung risiko atau efek sampingan tanpa keterangan yang leng- kap; k. menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti. 2. Barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilarang untuk diperd- agangkan.
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 12 3. Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap ayat 1 dilarang melanjutkan penawaran, promosi, dan pengiklanan barang dan/atau jasa tersebut.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 Rangkuman Rekan mahasiswa, sesudah Anda pelajari kegiatan belajar 1 di atas tentang etika usaha. Selanjutnya silahkan cocokkan apa yang telah Anda pahami den- gan rangkuman berikut ini. Etika usaha atau etika bisnis merupakan cara melaksanakan kegiatan usa- ha pada seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, hubungan antara perusahaan dengan orang yang memberi modal dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, pesaing serta masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan ser- ta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pe- langgan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Tiga faktor utama yang mempengaruhi etika, yaitu Cultural difference, Knowledge, Organizational behavior. Menurut pasal 1 UU no 8 tahun 1999, Perlindungan konsumen ada- lah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Baiklah, selamat, Anda telah selesai mammpelajari materi kegiatan belajar 1.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 14 Evaluasi Formatif Rekan mahasiswa, apakah Anda benar-benar telah menguasai kegiatan belajar 1 ini? Jika sudah, coba Anda jawab pertanyaan berikut ini dengan member jawaban yang anda anggap benar seperti berikut: 1. Apakah arti kata Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos”? A. Keragaman. B. Adat istiadat atau kebiasaan. C. Masyarakat. D. Sikap 2. Manakah faktor berikut ini yang tidak mempengaruhi perilaku etika menurut Bo- vee? A. Cultural difference. B. Knowledge. C. Organizational behavior. D. Sosial geografi. 3. Hal berikut ini manakah yang bukan fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996)? A. Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu, tidak mencuri. B. Integrity memiliki prinsip hormat, jangan dua muka. C. Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji. D. Bekerja dengan keras. 4. Apakah yang dimaksud dengan Keputusan Etik? A. Suatu hal yang benar tentang perilaku standar. B. Suatu hal yang benar tentang perilaku dimasyarakat. C. Penerapan budaya dalam masyarakat. D. Penerapan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat. 5. Manakah pernyataan berikut yang tidak berkaitan dengan etika bisnis? A. Merupakan cara melaksanakan kegiatan usaha pada seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, hubungan antara perusahaan dengan orang yang memberi modal dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, pesaing serta masyarakat. B. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan.
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 15 C. Membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. D. Mendapatkan laba usaha sebanyak-banyaknya dengan cara apapun. 6. Bagaimanakah perilaku secara etis orang-orang bisnis yang tidak diharapkan da- lam berbagai aktivitasnya di masyarakat? A. Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di mas- yarakat. B. Memperhatikan apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan. C. Etika bisnis menyangkut upaya membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan. D. Berkaitan dengan bagaimana perusahaan memberikan upah kepada karyawan. 7. Menurut pasal 1 UU no 8 tahun 1999, Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada sia- pa? A. Produsen B. Marketing. C. Konsumen. D. Suplayer 8. Apa yang dimaksud Respect for others dalam fundamental etika? A. Patuh pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, jika menjadi pemi- mpin harus bersifat terbuka dan menolong. B. Menghormati hak-hak orang lain, privasi, memberi pertimbangan pada orang lain C. Berbuatlah yang terbaik di segala kegiatan. D. Bertanggung jawab dalam segala perbuatan terutama dalam mengambil keputusan. 9. Manakah pernyatan berikut yang tidak termasuk hak konsumen menurut pasal 4 UU no 8 tahun 1999 ? A. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsurnsi barang dan/atau jasa. B. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/ atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. C. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. D. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 16 10. Manakah pernyatan berikut yang tidak termasuk hak konsumen menurut pasal 7 UU no 8 tahun 1999 ? A. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. B. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jam- inan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. C. Melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengke- ta konsumen. D. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 17 Tugas Mandiri Rekan mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman ten- tang etika, coba anda membuat kliping tentang pengad- uan konsumen (pasien) yang merasa kurang puas dengan pelayanan yang diterimanya dari instansi pelayanan kes- ehatan dan pernyataan kepuasan/ ucapan terimakasih dari pasien kepada instansi pelayanan kesehatan yang telah memberikan pelayanan kesehatan.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 18 KB 1 No Jawaban 1. B 2. D 3. D 4. A 5. D 6. D 7. C 8. B 9. D 10. C Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 19 Kegiatan Belajar 2 ASPEK PRODUKSI DAN KEMASAN Tujuan Pembelajaran Umum Selamat Rekan mahasiswa, Ayo, semangat! Semangat1 Semangat! Anda telah sampai pada kegiatan belajar 2 pada modul 2 ini. Setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 2(dua) ini Anda diharapkan dapat memahami tentang aspek produksi dan Ke- masan. Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 7 (tujuh) tujuan khusus yang harus anda kuasai, yaitu dapat menjelaskan: (1) pengertian produksi (2) komponen sistem produksi (3) faktor produksi (4) tahapan produksi (5) penyimpanan (6) pengertian kemasan (7) fungsi kemasan. Marilah segera kita pelajari materi selengkapnya pada uraian materi berikut Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 20 Uraian Materi A. ASPEK PRODUKSI 1. Pengertian Produksi Rekan mahasiswa, setiap Anda membeli suatu barang tentunya merupakan hasil dari produksi dari wirausaha atau perusahaan. Coba Anda tuliskan apa yang dimak- sud produksi dalam kolom berikut: Bagus, Jika Anda sudah selesai menuliskan, coba Anda cocokkan apa yang anda tulis dengan uraian berikut ini. Proses produksi merupakan kegiatan untuk membuat atau meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana, agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Tentu saja pada tahap permulaan dalam pelaksanaan proses produksi adalah merencanakan produk yang akan diproduksi dengan berlandaskan pada poten- si diri yang dimiliki, sekaligus mempunyai potensi/prospek pasar yang memadai. Spesifikasi produk yang akan dihasilkan, memberikan kemudahan dalam menyusun kebutuhan bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi produksi dan biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi. Dengan gambaran produk ini, juga akan memu- dahkan dalam menetapkan system produksi yang akan diterapkan dalam meng- hasilkan produk yang dimaksud.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 21 2. Komponen sistem Produksi Sistem produksi terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu masukan (input), proses dan keluaran (output). Yang termasuk masukan (input) adalah bahan baku, bahan, tena- ga kerja, mesin/peralatan, lokasi dan biaya (uang). Agar produksi dapat berjalan lan- car, maka dalam pemilihan bahan baku yang akan digunakan setidaknya memenuhi syarat: kualitasnya baik, mudah didapatkan, mudah diolah, dan harganya terjang- kau. Pengadaan bahan baku bila bisa diupayakan sendiri akan lebih baik, karena selain efisien, juga mencegah kekosongan bahan baku jika pemasok tidak bisa men- girimkan bahan baku. Akan tetapi jika bahan baku berasal dari pemasok, sebaikn- ya pemasok lebih dari satu, agar tidak terjadi kekosongan suplay bahan baku, dan sesama pemasok akan bersaing memberikan kualitas yang baik. Sedangkan produk adalah hasil dari proses produksi yang berupa barang/jasa. Barang memiliki bentuk benda tertentu dan memiliki karakteristik fisik tertentu, dan terdapat jangka waktu antara barang diproduksi sampai konsumen. Produk jasa tidak berbentuk benda serta tidak mempunyai sifat-sifat fisik tertentu, tidak terdapat tenggang waktu an- tara proses produksi dengan dikonsumsinya. 3. Faktor Produksi Menurut (Griffin R: 2006) ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirau- sahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources). Adapun penjelasan lengkapnya sebagai berikut: a. Sumber daya fisik Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah. b. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun ti- dak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga ker- ja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 22 (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya. Berdasarkan kual- itasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdi- dik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memi- liki keahlian dibidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil dibidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak ter- didik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain. Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggu- nakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengaca- ra. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir. c. Modal Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan ber- dasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan si- fatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusa- haan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan, misalnya modal yang berupa pinjaman bank. Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal ab- strak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimak- sud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, teta- pi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 23 Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimak- sud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan. Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud den- gan modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku. d. Kewirausahaan. Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseo- rang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk. e. Sumber informasi. Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan un- tuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengeta- huan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya. 4. Tahapan Produksi Dalam melaksanakan proses produksi, ada beberapa tahapan kegiatan, yaitu se- bagai berikut: a. Prosedur persiapan, yaitu dengan mengikutsertakan karyawan untuk berpartisi- pasi. b. Penyaringan gagasan, menseleksi gagasan. c. Analisis gagasan ,menganalisis dan meneliti. d. Percobaan produk; dengan melakukan beraneka macam produk. e. Uji coba produk ; diteliti dan diuji coba agar dapat dipertanggungjawabkan, me- neliti penerimaan orang lain terhadap produk, f. Komersialisasi; mengenalkan produk kepada konsumen serta memasarkannya. 5. Penyimpanan Hasil Produksi Menyimpan adalah satu dari kegiatan dalam proses produksi yang dapat mencip- takan kegunaan waktu (time utility). Penyimpanan ditujukan untuk mengusahakan agar barang dagangan tidak berlebih dan tidak mengalami kekurangan. Kegiatan menyimpan hasil produksi dilakukan perusahaan, jika : a. Produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu, sedangkan pe- makaiannya terus menerus. b. Pemakaian produk hanya dalam satu musim, sedangkan produk diproduksi sepanjang waktu. c. Menyimpan hasil produksi dapat mengatasi kestabilan harga. d. Sifat produksi memang memerlukan penyimpanan khusus didalam gudang.
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 24 B. Kemasan 1. Pengertian Kemasan Rekan mahasiswa, setiap Anda membeli suatu barang tentunya ada kemasannya. Coba Anda tuliskan apa yang dimaksud kemasan dalam kolom berikut: Bagus, Jika Anda sudah selesai menuliskan, coba Anda cocokkan apa yang anda tulis dengan uraian berikut ini. Kemasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bungkus pelindung ba- rang dagang. Dengan demikinan fungsi paling mendasar dari kemasan suatu produk adalah untuk mewadahi dan melindungi produk yang dihasilkan dari kerusakan-ker- usakan, agar mudah disimpan, mudah diangkut, sehingga mudah untuk dipasarkan. Bahan kemasan alami seperti daun pisang, daun bambu, janur, daun rontal,daun jati, dan kelobot jagung masih digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia. Kualitas bahan kemasan alami dapat dilihat dari sifat-sifat fisik dan kimiawinya. Ke- masan alami yang baik ditentukan oleh metode pelayuan yang digunakan yaitu, pen- geringan, pencelupan di dalam air panas dan pengukusan (steaming). Disamping itu, makanan tradisional yang dikemas dengan bahan kemasan alami memiliki aroma yang khas. 2. Fungsi Kemasan Secara umum fungsi pengemasan produk pada bahan pangan adalah: a. Mewadahi produk selama distribusi dari produsen sampai ke konsumen terakh- ir, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran. b. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultravio- let, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 25 c. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan. d. Meningkatkan efisiensi, misalnya: memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan. e. Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya. f. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik. Fungsi dari kemasan yang lain adalah sebagai sarana untuk meningkatkan volume pejualan, fungsi dari kemasan lebih untuk menambah daya tarik calon pembeli, sa- rana informasi dan iklan, memberi kenyamanan bagi pemakai. Semakin meningkat- nya persaingan dalam industri pangan, fungsi tambahan ini justru lebih diutamakan dan ditonjolkan dengan tidak meninggalkan fungsi utama dari kemasan, sehingga penampilan kemasan harus betul-betul dapat sebagai alat promosi berfungsi untuk memikat bagi calon pembeli. Kemasan juga disebut sebagai “the silent salesman” hal ini terjadi karena kemasan mewakili ketidak hadiran pelayan dalam menunjukkan kegunaan dan kualitas pro- duk. Dengan demikian kemasan yang dibuat harus mampu membawa pesan lewat komunikasi informatif, seperti halnya komunikasi antara penjual dengan pembeli. Tampilan kemasan tidak lepas dari perkembangan jaman, misalnya kemasan un- tuk individu, disesuaikan dengan jumlah suatu keluarga yang makin sedikit. Bahkan orang-orang kota lebih menyukai kemasan yang praktis, mudah dibuka, disimpan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendongkrak promosi dengan cara membuat:
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 26 1. Cetakan dengan gradasi warna yang menjual/pas dan mengkilat sehingga menar- ik dan berkesan mewah, cetakan yang pas ini diperlukan agar barang yang dike- mas terkesan mewah, sehingga pembeli tertarik untuk melihat kemasan terse- but dan dilanjutkan dengan membeli produk tersebut. 2. Desain teknik dari wadahnya memudahkan pembeli untuk membawa/menjin- jing, serta kemasan tersebut dapat dipakai ulang oleh konsumen untuk memawa barang lain, dengan dapat di pakai untuk membawa barang lain secara tidak langsung sudah dibantu beriklan oleh konsumen karena bekas kemasan di bawa saat bepergian. 3. Desain dan ukuran teknik wadahnya selalu mengikuti teknik mutahir sehingga produk yang dikemasnya terkesan barang mewah dan mengikuti perkembangan terakhir. Di samping fungsi-fungsi di atas, kemasan juga mempunyai peranan penting dalam industri pangan, yaitu: (1) Pengenal jatidiri/identitas produk; (2) Penghias produk; (3) Piranti monitor; (4) Media promosi; (5) Media penyuluhan atau petunjuk cara peng- gunaan dan manfaat produk yang ada di dalamnya; (6) Bagi pemerintah kemasan dapat digunakan sebagai usaha perlindungan konsumen; (7)Bagi konsumen kema- san dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang isi/produk.
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 27 Rangkuman Rekan mahasiswa untuk kiranya Anda telah memahami kegiatan tentang as- pek produksi dan pengemasan. Untuk mencocokkan pemahaman anda mari kita simak rangkuman berikut: Proses produksi merupakan kegiatan untuk membuat atau meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor pro- duksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana, agar menghasil- kan produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Sistem produksi terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu masukan (input), proses dan keluaran (output). Yang termasuk masukan (input) adalah ba- han baku, bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi dan biaya (uang). Ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (la- bor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources). Menyimpan adalah satu dari kegiatan dalam proses produksi yang dapat menciptakan kegunaan waktu (time utility). Penyimpanan ditujukan untuk mengusahakan agar barang dagangan tidak berlebih dan tidak mengalami kekurangan. Fungsi pengemasan produk pada bahan pangan antar lain mewadahi produk selama distribusi, melindungi dan mengawetkan pro- duk, sebagai identitas produk, Kemasan juga disebut sebagai “the silent salesman”.
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 28 Evaluasi Formatif Rekan mahasiswa, untuk mengevaluasi pemahaman Anda silahkan Anda kerjakan soal berikut ini. 1. Manakah pernyataan berikut ini yang tidak berkaitan dengan pengertian produksi? a. Kegiatan untuk membuat barang atau jasa. b. Meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa. c. Menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana. d. Meningkatkan pendapatan laba. 2. Tenaga kerja, dalam sistem produksi termasuk komponen apa? a. Masukan (input). b. Proses c. Keluaran (output). d. Valuasi 3. Yang termasuk tenaga kerja terdidik adalah: a. Tukang las b. tukang listrik. c. Tenaga kesehatan. d. Tenaga kebersihan. 4. Apakah yang termasuk faktor produksi Asli? a. Modal b. Tenaga kerja c. Alat produksi d. Bahan Baku 5. Manakah hal berikut yang termasuk sumber informasi perusahaan? a. Ramalan kondisi pasar. b. Modal c. Alat produksi. d. Kapasitas produksi 6. Apakah Tahap kedua proses produksi? a. Penyaringan gagasan, menseleksi gagasan. b. Analisis gagasan ,menganalisis dan meneliti. c. Percobaan produk; dengan melakukan beraneka macam produk. d. Uji coba produk .
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 29 7. Kegiatan menyimpan hasil produksi dilakukan perusahaan, pada konsisi bagaima- na? a. Produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu, sedangkan pe- makaiannya terus menerus. b. Pemakaian produk sepanjang masa, sedangkan produk diproduksi sepan- jang waktu. c. Menyimpan hasil produksi dapat mengatasi kestabilan harga. d. Sifat produksi memang memerlukan penyimpanan khusus didalam gudang. 8. Fungsi pengemasan produk pada bahan pangan adalah: a. Mewadahi produk selama distribusi. b. Melindungi dan mengawetkan produk.. c. Sebagai identitas produk,. d. Meningkatkan efektifitas. 9. Hal berikut berkaitan dengan kemasan sebagai “the silent salesman” , kecuali yang mana? a. Kemasan mewakili ketidak hadiran pelayan dalam menunjukkan kegunaan dan kualitas produk. b. Kemasan yang dibuat harus mampu membawa pesan lewat komunikasi in- formative. c. Para pakar pemasaran sering menyebut desain kemasan sebagai pesona produk (the product charm). d. Kemasan membuat produk terlindung dari polusi. 10. Manakah yang tidak termasuk metode pelayuan kemasan alami? a. Pengeringan. b. Pencelupan di dalam air panas. c. Pengukusan (steaming). d. Pembekuan
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 30 Tugas Mandiri Rekan mahasiswa Selamat. Anda telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan belajar 2 pada modul II ini. untuk meningkatkan pemahaman tentang Aspek produk- si dan pengemasan, coba Anda mencari suatu kemasan suatu produk, tuliskan kesan Anda dan fungsi kemasan apa saja yang bisa didapatkan dari kemasan tersebut.
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 31 KB 2 No Jawaban 1. D 2. A 3. C 4. B 5. A 6. A 7. B 8. D 9. D 10. D Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 32 Kegiatan Belajar 3 ASPEK PEMASARAN USAHA Tujuan Pembelajaran Umum Rekan mahasiswa, Salam Hangat, Salam Semangat untuk Anda. Setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda diharapkan dapat memahami tentang manaje- men pemasaran. Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 4(empat) tujuan khusus yang harus anda kuasai, yaitu dapat menjelaskan pengertian manajemen pemasaran, membuat rencana pemasaran, penjualan, dan strategi pemasaran. Marilah kita simak materi selengkap- nya pada uraian materi berikut. Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 33 Uraian Materi A. Pengertian manajemen pemasaran Rekan mahasiswa yang berbahagia, sebagai perempuan, tentunya Anda sering ber- belanja di pasar. Coba Anda uraikan pengertian pasar dan manajemen pasar pada kolom berikut ini. Okey, Bagus! Sekarang mari kita cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini. Manajemen pemasaran berasal dari kata manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, memba- ngun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses peren- canaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pen- gawasan. Definisi pemasaran menurut Kotler (2009) pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Stanton (2001), mendefinisikan pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-ke-
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 34 giatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempro- mosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pe- saing. Konsep pemasaran dapat diungkapkan dengan berbagai cara: (1) Temukan keinginan pasar dan penuhilah; (2) Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan beru- saha menjual apa yang dapat dibuat; (3) Cintailah pelanggan, bukan produk anda; (4) Lakukanlah menurut cara anda (Burger king); (5) Andalah yang menentukan (United Airlines); (6) Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney). Konsep inti dari pemasaran adalah meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih da- hulu, sebelum manusia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pe- masaran bisa juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swastha, 1996). Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupa- kan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarah- kan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Den- gan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 35 B. Membuat Rencana Pemasaran Membuat rencana pemasaran akan menentukan strategi pemasaran yang di terap- kan. Rencana pemasaran termasuk konsumen yang dituju, menentukan ceruk pas- ar, parter yang akan diajak kerjasama, rencana pemasaran juga mengidentifikasi target pasar bisnis serta pesaing-pesaing. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk membuat rencana pemasaran adalah: 1. Menentukan Konsumen. Ketika mau memulai usaha hal yang harus diperhatikan adalah menentukan sia- pa calon pasar kita, apakah mau membidik pasar di lingkungan dekat tempat usaha ataukah jauh dari tempat usaha. Hal ini dilakukan karena hubunganya dengan usaha apa yang akan di geluti. Jika konsumen kita dekat dengan tempat usaha jenis jasa laundry, salon, ataupun toko lebih cocok. Jika konsumen yang kita kehendaki bisa dari mana-mana artinya tidak terpengaruh jarak, usaha de- sain web, maintanace web, ataupun industri lebih cocok. Ketika menentukan konsumen juga perlu dilihat apakah pasarnya anak muda ataukah orang dewasa. Jika pasar yang akan disasar anak muda maka sebai- knya produk yang dibuat harus mengikuti trend anak muda, demikian juga jika pasar yang disasar adalah remaja perempuan, produk yang dibuat mengikuti selera remaja perempuan. Hal ini dilakukan karena kita membuat produk harus mengikuti pasar. Tidak ada artnya produk yang kita buat dengan kualitas bagus dengan harga murah kalo pasarnya tidak jelas. 2. Patner yang akan di ajak kerjasama juga membutuhkan pertimbangan tersendi- ri. Patner kita apakah patner yang terlibat langsung dengan jalannya usaha ataukah hanya sebatas penyertaan modal. Kalo patner kita akan terlibat dalam menjalankan usaha sebaiknya dibikin aturan yang jelas dari awal, mulai dari perjanjian kerja sampai dengan pembagian hasil usaha. Jika partner kita hanya sebatas memasukan modal dan kerjanya jarang-jarang sebaiknya juga di buat aturan yang jelas tentang pembagian hasil.
  • 39. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 36 C. Penjualan 1. Menanggapi pembeli a. Pelanggan nomor satu Cara pelanggan yang kurang bijak itu kadang-kadang bisa saja membuat wirausaha terpancing ikut emosi. Sebagai wirausaha yang tangguh seha- rusnya kemarahan pelanggan dapat dijadikan pelajaran berharga untuk kemajuan usaha. Pelanggan yang marah itu pasti ada penyebabnya mun- gkin karena pelayanannya menurut pelanggan kurang sopan, kurang cepat, atau tidak adil (tidak mendahulukan yang datang awal). Sebagai seorang wirausaha harus peka terhadap perubahan lingkungan, perilaku konsumen, kebijakan pemerintah dan yang lainnya. Konsumen adalah raja, konsep ini yang harus diperhatikan oleh seorang wirausaha, dengan mempunyai kon- sep konsumen adalah nomor satu maka seorang wirausaha harus meng- utamakan konsumen. Seorang wirausaha harus menekankan hal ini karena sebaik apapun produk/jasa yang dihasilkan kalau tidak ada konsumen tidak ada artinya, wirausaha harus menempatkan posisi bahwa mereka sedang menghadapi raja-raja kecil, sehingga harus memberikan pelayanan yang se- optimal mungkin untuk memuaskan raja-raja tersebut. b. Jangan sampai terpancing emosi Anda. Saat menghadapi pelanggan pastikan mental sedang stabil jika wirausaha ingin menghadapi atau melayani pelanggan. Kalau kebetulan mental masih belum siap, tidak tenang untuk melayani pembeli jangan melayani usaha dulu, segera cuci muka dengan air. Demikian pula dengan penampilan juga harus disiapkan. Hal ini dilakukan karena wirausaha akan berhadapan den-
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 37 gan raja, yang namanya raja biasanya minta dilayani dengan permintaan yang macam-macam, karena rewelnya pelanggan bisa memancing emosi. Sebagai seorang wirausaha tidak boleh terpancing oleh ulah pelanggan, wirausahawan harus bisa selalu menjadi pelayan yang ramah dan selalu murah senyum meskipun dalam hati marah. c. Tanggapi keluhan pelanggan dengan bijak. Pelanggan adalah raja, konsep ini yang harus di tetapkan dalam diri wirau- saha. Jika ada pelanggan yang protes atau mengeluh dengan kata-kata kasar, jangan meladeni kembali dengan kata yang kasar. Tanggapi keluhan dengan bijak, tanya pelanggan dengan lebih lembut, lebih rendah dan ha- lus nadanya dan katakan “apa yang bisa kami bantu”. Wirausahawan harus selalu sadar bahwa ini bukan masalah pribadi, ini masalah usaha. Mungkin si pelanggan tidak bermaksud menyerang Anda secara pribadi. Konsumen hanya merasa kecewa dengan kualitas produk, harga yang tidak cocok atau tidak puas dengan pelayanan dari perusahaan Anda. d. Cari solusi agar pelanggan menjadi tenang. Wirausaha harus selalu rendah hati dan berpikir positif bersikap tetap ten- ang, professional, dan menghargai pendapat pembeli, tentu akan dapat mencari solusinya. Dengan berperilaku yang baik pelangganpun menjadi ikut tenang dan menerima pelayanan. Pelanggan yang telah mengadukan permasalahannya harus dihargai, sehingga dimata pelanggan akan tampak bahwa wirausaha sedang berusaha mencari solusi untuk melayani pelang- gan dengan lebih baik. e. Ajak pelanggan berdiskusi untuk sama-sama memecahkannya. Jika mengalami kesulitan saat memecahkan permasalahan atau kesulitan mencari solusinya pelanggan diajak berdiskusi tentang permasalahannya lebih dalam. Jika selama ini belum pernah mendapat aduan permasalahan seperti ini sampaikan kepada pelanggan dan minta maaf bahwa ini keja- dian pertama kalinya. Ajak pelanggan menemui atasan atau senior untuk pemecahan masalah ketika di level karyawan belum bisa selesai. Untuk meredam keluhan pelanggan yang mengarah pada kekerasan mental atau fisik, karyawan harus diberikan pengarahan dan peningkatan kemampuan. Untuk itu perlu dilakukan beberapa hal-hal sebagai berikut: 1) Karyawan yang ditempatkan di front line adalah orang yang penyabar. 2) Setiap karyawan harus mengetahui secara baik karakter dari mas- ing-masing produk yang ada. 3) Jika usaha yang dijalani sudah besar dan modal sudah kuat, wirausaha- wan harus menyediakan variasi produk baik dari segi harga, kualitas dan jenis barang. Dengan demikian pelanggan mempunyai alternative sesuai keinginan dan kemampuan daya belinya. 4) Wirausaha harus selalu memeriksa kondisi barang serta kartu garansi sebelum barang diberikan kepada pelanggan. f. Mempengaruhi pembeli. Memuaskan konsumen dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen mer-
  • 41. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 38 upakan hal yang utama untuk bisa memuaskan pelanggan. Pasar yang po- tensial adalah pelanggan yang loyal, sebagai seorang usaha harus selalu be- rusaha untuk memuaskan pelanggan agar konsumen loyal. Pelanggan yang loyal akan mengulangi pembelian produk yang sama saat konsumen mem- butuhkan. Konsumen saat membeli produk yang dipertimbangkan adalah manfaat yang bisa ia peroleh dengan memiliki barang atau menggunakan jasa terse- but. Jika nilai ekonomi yang di peroleh konsumen besar, maka semakin be- sar peluangnya untuk membeli barang yang dijual atau menggunakan jasa yang anda tawarkan. Manfaat ekonomi dari suatu barang terdapat pada ba- rang-barang yang inovatif. Produk inovatif lebih mudah di terima oleh kon- sumen, karena didalam produk inovatif banyak menghasilkan keunikan. Membius konsumen agar mau membeli produk bisa dilakukan dengan cara pemberian diskon apabila konsumen membeli produk yang sama lebih dari satu dan pada hari yang sama. Misalnya untuk pembelian produk kedua untuk jenis yang sama diberi diskon. Sebelum memberikan diskon harus diperhitungkan, antara lain biaya pembuatan produk tertutup semua den- gan adanya diskon. Cara lain untuk mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk den- gan cara menempatkan karyawan yang penampilan menarik, murah senyum dan ramah, dan pandai berkomunikasi. Dengan menempatkan karyawan yang kompeten di lini depan akan dapat membius konsumen untuk mem- beli produk yang ada. Fungsionalitas produk sangat menentukan konsumen dalam membeli produk artinya apa yang dibeli konsumen mempunyai kegunaan yang te- pat sesuai dengan apa yang ditawarkan sebelumnya. Kosumen tidak akan menghambur-hamburkan uangnya untuk membeli produk yang tidak ada manfaat. Konsumen mengorbankan uangnya karena memang membutuh- kan produk yang memang dibutuhkan oleh konsumen. Konsumen yang membutuhkan Kompor gas tidak mungkin akan membeli tablet atau tel-
  • 42. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 39 pon genggam, karena kalau yang di beli tablet atau telpon genggam tidak akan memberikan fungsi manfaat dari barang yang dibeli, tablet atau telpon genggam tidak akan bisa digunakan untuk memasak. Hal lain yang mempengaruhi calon pembeli adalah kebutuhan yang mende- sak terhadap barang atau jasa yang Anda tawarkan. seorang pelajar yang sedang membutuhkan obat sakit kepala, maka ia sendiri pasti pergi mencari toko obat atau apotik. Seorang calon konsumen yang sedang merasa haus maka akan membeli produk minuman. Langkah lain yang mempengaruhi seorang konsumen berminat membeli produk yang ditawarkan adalah kondisi psikologis yang sedang dialaminya. Kondisi ini terkait dengan perasaan yang sedang terjadi di dalam diri calon pelanggan. Misalnya, orang tua yang pergi bersama anaknya maka produk yang harus di tawarkan adalah produk mainan yang menarik bagi anak. g. Mendorong keinginan membeli Wirausahawan harus dapat mengetahui dasar-dasar kejiwaan, faktor-faktor apakah yang diperlukan untuk membangun minat konsumen melakukan tindak pembelian. Wirausahawan jangan lupa bahwa kebebasan pembeli dalam mengambil keputusan tidak semuanya sama. Konsumen untuk mendapatkan produk dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tergantung pada pendapatnya, statusnya, pendidikannya, dan hal-hal lain- nya, sehingga ada pembeli yang cepat mengambil keputusan dan ada yang pikir-pikir dulu. Ada yang membutuhkan persetujuan penjual atau perlu didesak agar konsumen segera membeli, jika tidak maka ia akan kehilangan keuntungan yang akan diperolehnya. Pembeli pada umumnya mengambil keputusan karena didorong oleh be- berapa hal yaitu: (1) Untung yang akan diperoleh bila pembeli memiliki ba- rang tersebut; (2) Akan menyenangkan dan memberi kenikmatan; (3) Akan menyebabkan dan menyelamatkan dalam hidupnya; (4) Akan meninggikan harga dirinya untuk mendapatkan penghormatan atau pujian orang lain; (5) Akan mendapat kebahagiaan tersendiri Langkah-langkah yang dapat di tempuh wirausaha untuk mendorong pen- gambilan keputusan oleh calon pembeli antara lain: (1) Manfaat yang ada pada barang tersebut, sebab apabila pembeli telah menyadari dan tidak meragukan lagi akan manfaat barang tersebut maka akan berusaha un- tuk memilikinya; (2) Setiap orang berpendirian untuk mendapatkan suatu barang yang baik dengan harga yang pantas atau murah. Apabila penjual dapat meyakinkan bahwa kualitas barang itu baik dan harganya bersaing dibandingkan dengan penjual lain, maka konsumen akan cepat memberi respon menunjukkan keinginannya untuk memiliki barang tersebut. h. Karakteristik penjual yang disukai pembeli 1) Penampilan Fisik.
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 40 Penampilan dari seorang wiraniaga sangat dibutuhkan, penampilan ini diperlukan karena wiraniaga akan berhadapan dengan konsumen, dan di awal dijelaskan bahwa konsumen itu raja. Penampilan menyangkut tata busana dan tata rias seperti kemeja, celana, dasi, sepatu, model rambut, kerapihan, dan kebersihan. Faktor penting disini antara lain kes- erasian, potongan, mutu, dan ketepatan dalam berpakaian/penampilan. 2) Mental penjual Seorang pahlawan harus mempunyai mental berjuang yang kuat agar bisa memenangkan dalam pertempuran, demikian juga dengan penjual. Agar dapat menjual produk dalam jumlah yang banyak seorang penjual harus memiliki mental penjual yang tangguh. Mental seorang penjual adalah harus jujur, berinisiatif, mempunyai keahlian menjual/seni men- jual, berani mengambil risiko, selalu waspada terhadap pasar, optimis, mempunyai daya imajinasi yang bagus, percaya diri, bertanggungjawab serta bijaksana dalam menjalankan pekerjaannya. Jujur merupakan kunci utama dalam menjalankan setiap aktivitas, jujur dalam berproduksi dan dalam menjalankan usaha tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya. Jujur dalam penjualan artinya seorang penjual akan menyampaikan apa adanya kandungan yang ada didalam produk yang di jual, tidak menutup-nutupi dan selalu terbuka kepada konsumen, dengan demikian konsumen tidak merasa tertipu. Mampu melakukan pembaharuan terhadap produk atau perubahan yang baru tanpa pengaruh dari luar (ikut-ikutan). Selain menjual, juga harus terampil dalam menjelaskan kandungan/ bahan dasar atau karakateristik dari produk, sehingga konsumen yakin dengan barang yang akan dibeli. Selain itu juga harus memiliki keahl- ian dalam bidang manajemen dan bisnis, serta keahlian untuk mengatur keuangan perusahaan. Berani mengambil risiko walaupun berat, berani mencoba terobosan baru, berani membuat keputusan secara tegas, berani bersaing dalam
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 41 dunia bisnis. Misalnya, saat toko kita sedang menghadapi krisis keuan- gan sebagai pemilik toko kita harus berani mengambil risiko untuk kepu- tusan yang telah dibuat, tentunya dengan pertimbangan yang matang sebelum mengambil tindakan. Hal lain yang diperhatikan adalah selalu waspada terhadap persaingan pasar, waspada dalam menjaga keaman- an lingkungan perusahaan kita, waspada terhadap karyawan dan hasil yang diproduksi, waspada terhadap pasar maupun kondisi ekonomi yang terjadi. Misalnya, kita bersikap waspada terhadap risiko-risiko ke- jahatan, maupun risiko bahan-bahan yang telah terkontaminasi oleh zat berbahaya. Selalu optimis menatap masa depan perusahaan, selalu yakin apa yang dihasilkan bermanfaat untuk konsumen dan optimis produk yang di- hasilkan mampu bersaing dipasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Penjual harus mempunyai daya imajinasi yang tinggi, mam- pu menciptakan model-model pemasaran yang baru, dan tidak berhenti untuk menghasilkan ide-ide baru, mempunyai teknik-teknik baru dalam pemasaran produk. Hal lain yang tidak kalah penting sebagai penjual menghadapi pembeli dengan percaya diri sehingga menimbulkan sim- pati para pelanggan agar membeli produk kita. Misalnya, percaya diri dengan produk-produk yang dihasilkan dan percaya diri untuk bersaing dengan produsen lain. Penjual hendaknya mempunyai tanggungjawab yang besar. Bertanggu- ng jawab yang dimaksud adalah kemampuan untuk menanggung segala macam hal yang telah kita lakukan. Misalnya, saat ada pelanggan yang tidak puas dengan produk yang kita jual karena produk itu mengala- mi kerusakan atau sebagainya kita dapat bertanggung jawab dengan mengganti barang tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan pelang- gan. Seorang penjual harus selalu bijaksana. Bijaksana merupakan sikap maupun kemampuan untuk menentukan segala sesuatu secara adil dan tepat sasaran. 3) Sosial penjual Salesman adalah ujung tombak bagi maju atau mundurnya usaha, se- makin bagus salesman semakin unggul pula suatu usaha. Karena pen- jual akan berhubungan dengan setiap pembeli, maka wajib dan patutlah salesman memiliki sifat-sifat yang bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Adapun sifat-sifat yang perlu dimilikinya adalah pandai ber- gaul, lancar berbicara, sopan santun, bijaksana, halus budi pekerti, toler- an, simpati, sikap mau bekerja, tenang dan tabah Berbagai persyaratan diatas merupakan hal-hal yang harus dimiliki oleh seorang penjual, haruslah pribadi yang handal dan ulet. Terlintas da- lam alam pikiran kita betapa penjual itu harus memiliki kepribadian yang merupakan integritas dari segala sifat dan persyaratan phisik, mental, karakter maupun kemampuan menyesuaikan diri dengan llingkungan- nya. Perpaduan antara bakat, ilmu yang dipelajarinya serta seni penye-
  • 45. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 42 suaian dan keterampilan memberikan penyajian barang-barang yang dijualnya adalah merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan pada waktu penjual melaksanakan tugas sebagai seorang penjual. Tidak- lah terlalu istimewa jika penjual diletakkan sebagai ujung tombak kema- juan suatu perusahaan. i. Mengatasi keberatan pembeli Proses pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir dengan ter- jadinya transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap perilaku pur- nabeli (terutama dalam pengambilan keputusan yang luas). Dalam tahap ini konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, kon- sumen akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pem- belian ulang atau membeli produk lain di perusahaan yang sama di masa datang. Konsumen yang merasa puas cenderung akan menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain. Oleh karena itu pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik (Bay- us dalam Kotler et al. 1996). Kotler (1999) memandang kepuasan sebagai fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pembeli akan kecewa. Jika ia sesuai harapan, pembeli akan puas dan jika ia melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. Perasaan konsumen setelah membeli produk akan membedakan apakah mereka akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau ti- dak menguntungkan tentang produk tersebut pada orang lain. Harapan konsumen terbentuk berdasarkan pesan yang diterima dari pen- jual, teman, dan sumber-sumber informasi lainnya. Apabila penjual melebih lebihkan manfaat suatu produk, konsumen akan mengalami harapan yang tak tercapai (disconfirmed expectation), yang akan menyebabkan ketida- kpuasan. Rekan mahasiswa, teruslah bersemangat mempelajari materi ini. Sebelum kita bera- lih pada materi seterusnya, coba Anda ungkapkan kembali tentang pengertian pas- ar, manajemen pemasaran, dan penjualan. Okey, Bagus! Selanjutnya mari kita teruskan pembahasan materi ini, jangan beran- jak kemana-mana. D. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, pe- nilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan, serta distribusi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Strategi pemasaran dilakukan agar produk yang
  • 46. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 43 dihasilkan wirausahawan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat bertahan ter- hap gempuran produk-produk dari pesaing. Beberapa hal yang perlu anda perhatikan untuk membangun strategi pemasaran efektif adalah dengan melakukan penelitian terhadap produk dan pasar secara ber- kala maupun insidental. Penelitian pasar secara komprehensif dan berkala dilaku- kan untuk mengenali kondisi pasar, segmentasi pasar, waktu peluncuran produk yang pas. Penelitian tentang produk dan segala hal yang dibutuhkan oleh konsumen adalah kunci utama strategi pemasaran. Memantau perkembangan kompetitor bisnis adalah suatu hal yang harus dilakukan untuk tetap bertahan. Pengetahuan tentang kondisi dan perkembangan kompetitor sebagai pertimbangan dalam menyusun langkah-langkah strategis untuk menjaga tingkat persaingan, kestabilan dan pertumbuhan pasar produk kita. Juga sebagai data pembanding untuk meninjau produk dan strategi pemasaran yang telah kita lakukan. Promosi lewat berbagai media memakan anggaran yang besar. Perlu terlebih dahu- lu dilakukan penelitian mendalam terhadap rencana dan strategi pemasaran akan menghemat biaya yang besar jika dilakukan dengan benar. Pada tahap awal perlu dibuat beberapa jenis promosi dan kampanye secara terinci, spesifik dengan mem- perhatikan sasaran pasar yang dituju. Promosi bisa berjalan efektif diperlukan pe- metaan jenis promosi yang akan ditempuh, apakah menggunakan mendia cetak, elektronik, dibutuhkan data-data yang lengkap dan mempertimbangkan trend me- dia serta segmentasi pasar.
  • 47. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 44 Rangkuman Rekan mahasiswa, sesudah Anda pelajari kegiatan belajar 3 di atas, tentu Anda sudah memahami aspek pemasaran usaha. Selanjutnya silahkan co- cokkan apa yang telah Anda pahami dengan rangkuman berikut ini. Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan ren- cana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharap- kan melalui proses pertukaran atau transaksi. Rencana pemasaran den- gan menentukan konsumen dan patner. Kegiatan penjualan meliputi menanggapi pembeli, yang menempat- kan pembeli sebagai raja, nomor satu, jangan sampai terpancing emosi, menanggapi keluhan pelanggan dengan bijak, mencari solusi agar pelang- gan menjadi tenang, mengajak pelanggan berdiskusi untuk sama-sama memecahkannya serta mempengaruhi pembeli agar menjadi pelanggan yang loyal agar tidak ada keberatan pembeli. Karakteristik penjual yang disukai pembeli terdiri dari penampilan fisik, mental penjual, sosial pen- jual. Kepuasan sebagai fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Strategi pemasaran dilakukan agar produk yang dihasilkan wirausahawan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat bertahan terhadap gempuran produk-produk dari pesaing. Beberapa hal yang perlu anda perhatikan untuk membangun strategi pemasaran efektif adalah dengan melakukan penelitian terhadap produk dan pasar secara berkala maupun insidental. Baiklah, selamat, Anda telah selesai mempelajari materi kegiatan belajar 3.
  • 48. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 45 Evaluasi Formatif Rekan mahasiswa, apakah Anda benar-benar telah menguasai kegiatan belajar 3 ini? Jika sudah, coba Anda jawab pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar seperti berikut: 1. Manakah pernyataan berikut ini yang tidak termasuk definisi pemasaran? A. Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-ren- cana strategis. B. Diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan wirausahawan. C. Untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan. D. Melalui proses pertukaran atau transaksi. 2. Manakah yang tidak termasuk konsep inti dari pemasaran? A. Kebutuhan B. keinginan. C. Uang. D. Permintaan. 3. Manakah yang tidak termasuk rencana pemasaran? A. Menentukan ceruk pasar. B. Konsumen yang dituju. C. Parter D. Menentukan harga jual. 4. Jika konsumen yang kita kehendaki bisa dari mana-mana, tidak terpengaruh jarak, apa usaha yang cocok? A. Desain web/maintanace web. B. Laundry. C. Salon. D. Toko kelontong. 5. Manakah yang bukan merupakan pendorong pembeli dalam mengambil keputu- san? A. Keuntungan memiliki barang tersebut. B. Keisengan pembeli. C. Akan menyebabkan dan menyelamatkan dalam hidupnya. D. Akan meninggikan harga dirinya.
  • 49. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 46 6. Hal berikut untuk mendorong pengambilan keputusan oleh calon pembeli, kecuali: A. Manfaat yang ada pada barang tersebut. B. Setiap orang berpendirian untuk mendapatkan suatu barang yang baik den- gan harga yang pantas atau murah. C. Meyakinkan bahwa barang itu langka. D. Harganya bersaing dibandingkan dengan penjual lain, maka konsumen akan cepat memberi respon menunjukkan keinginannya untuk memiliki barang tersebut 7. Untuk meredam keluhan pelanggan perlu dilakukan beberapa hal-ha sebagai beri- kut, kecuali: A. Karyawan yang ditempatkan di front line adalah orang yang senior. B. Setiap karyawan harus mengetahui secara baik karakter dari masing-masing produk yang ada. C. Menyediakan variasi produk baik dari segi harga, kualitas dan jenis barang. D. Wirausaha harus selalu memeriksa kondisi barang serta kartu garansi sebe- lum barang diberikan kepada pelanggan 8. Apa makna jujur pada penjualan? A. Penjual akan menyampaikan apa adanya kandungan yang ada didalam pro- duk. B. Menjual sesuai harga beli. C. Menjual dengan untung yang sedikit. D. Menjual tanpa memaksa. 9. Kotler (1999) memandang kepuasan sebagai fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut.Manakah pernyataan berikut yangtidak sesuai dengan pendapat Kloter tersebut? A. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pembeli akan kecewa. B. Jika ia sesuai harapan, pembeli akan puas. C. jika ia melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. D. Jika produk tidak ada yang lain, maka pembeli puas memiliki. 10. Manakah yang bukan merupakan cara menghadapi pelanggan agar tidak terpanc- ing emosi? A. Pastikan mental sedang stabil saat menghadapi atau melayani pelanggan. B. Kalau kebetulan mental masih belum siap, tidak tenang untuk melayani pem- beli jangan melayani usaha dulu, segera cuci muka dengan air. C. Menuruti semua yang diminta pembeli. D. Penampilan juga harus disiapkan, wirausah harus bisa selalu menjadi pe- layan yang ramah dan selalu murah senyum meskipun dalam hati marah.
  • 50. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 47 Tugas Mandiri Rekan mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman tentang aspek pemasa- ran usaha , coba ketika Anda membeli suatu produk baik barang/jasa, amati bagaimana kegiatan penjualan yang dilakukan, bagaimana cara menangga- pi Anda sebagai pembeli dan tuliskan dalam lembar tugas berikut.
  • 51. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 48 Kunci Jawaban Evaluasi Formatif KB 3 No Jawaban 1. B 2. C 3. D 4. A 5. B 6. C 7. A 8. A 9. D 10. C
  • 52. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 49 Penutup Selamat Anda telah berhasil mempelajari modul ini. Dari modul ini Anda telah mempe- lajari: Etika usaha atau etika bisnis merupakan cara melaksanakan kegiatan usaha pada seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, hubungan antara perusahaan dengan orang yang memberi modal dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, pesaing serta masyarakat. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menja- min adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Proses produksi merupakan kegiatan untuk membuat atau meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana, agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Sistem produksi terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu masukan (input), proses dan keluaran (output). Ada lima hal yang di- anggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informa- si (information resources). Penyimpanan ditujukan untuk mengusahakan agar barang dagangan tidak berlebih dan tidak mengalami kekurangan. Pemasaran merupakan us- aha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Rencana pemasaran dengan menentukan konsumen dan patner. Kegiatan penjualan meliputi menanggapi pembeli, yang menempatkan pembeli sebagai raja, nomor satu, jangan sampai terpancing emo- si, menanggapi keluhan pelanggan dengan bijak, mencari solusi agar pelanggan men- jadi tenang, mengajak pelanggan berdiskusi untuk sama-sama memecahkannya serta mempengaruhi pembeli agar menjadi pelanggan yang loyal agar tidak ada keberatan pembeli. Sekarang bertanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi yang dibahas dalam modul ini. Jika belum pelajari sekali lagi, terutama pada ba- gian-bagian yang belum Anda kuasai. Jika sudah bersegeralah menghubungi dosen yang mengampu mata kuliah ini untuk meminta tes akhir modul. Selamat dan sukses selalu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 53. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 50 DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. (2011) Kewirausahaan. Alfabeta, Bandung Danuhadimejo, Djatmiko. (1998) Wiraswasta dan Pembangunan, Alfabeta, Bandung. Griffin R. 2006. Business. New Jersey: Pearson Education. Sumahamijaya, Suparman. (1980) Membina sikap mental wiraswasta, Gunung Jati, Jakarta UU Perlindungan Konsumen - Dikti www.dikti.go.id/files/atur/sehat/UU-8-1999PerlindunganKonsumen.pdf Zimmerer, Thomas W., Norman Scarorough. (1996) Enterpreneurship The New Ven- ture Formation, Prentice-Hall International, Inc.
  • 54. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 51 Evaluasi Akhir Jawablah soal di bawah ini dengan ringkas dan jelas! Waktu: 90 menit 1. Jelaskan Apa yang Anda Ketahui tentang Etika usaha. 2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Etika. 3. Jelaskan Fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer! 4. Sebutkan tentang Hak konsumen menurut UU Perlindungan Konsumen! 5. Sebutkan kewajiban pelaku usaha menurut UU Perlindungan Konsumen! 6. Sebutkan tentang faktor produksi! 7. Sebutkan tahapan produksi! 8. Sebutkan fungsi pengemasan produk! 9. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam rencana pemasaran! 10. Bagamanakah cara menanggapi pelanggan?
  • 55. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 52 Kunci Jawaban Evaluasi Akhir 1. Etika wirausaha atau etika bisnis kadang-kadang disebut juga etik manajemen, yaitu penerapan standar moral kedalam aktifitas bisnis. Etika bisnis merupa- kan cara melaksanakan kegiatan usaha pada seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, hubungan antara perusahaan dengan orang yang memberi modal dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, pesaing serta masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, nor- ma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Etika: a. Cultural difference, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap daerah memiliki kebiasaan sendiri-sendiri. Pepatah mengatakan lain “Lain ladang lain belalang, lain lubuk, lain ikannya. Kebiasaan tentang penyogokan, tips, komisi, titipan, amplop, upeti dan sejenisnya tiap daerah berlainan. b. Knowledge, orang-orang yang mengerti dan sebagai pengambil keputu- san berupaya tidak terlibat dalam masalah etika. Demikian pula jika Anda telah mengetahui bahwa perbuatan itu melanggar etika, maka jangan seka- li-kali melakukannya, karena hal ini bertentangan dengan kata hati Anda. c. Organizational behavior, pondasi kokoh dari sebuah etika bisnis adalah iklim yang berlaku pada suatu organisasi. Ada organisasi yang benar-benar disiplin menjaga etika dan memberi pelatihan kepada karyawannya agar selalu menjaga etika. Perusahaan besar banyak yang menerapkan kode etik ini. 3. Fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996) dalam Alma ( 2010), terdiri atas: a. Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu, tidak men- curi. b. Integrity memiliki prinsip hormat, jangan dua muka. c. Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji. d. Fidelity, benar dan loyal pada keluarga, teman, jangan menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan. e. Fairness, berlaku fair, dan terbuka komit pada kedamaian jika salah jangan tetap bertahan tapi cepat mengakui. f. Carring for others, perhatian, baik budi, menolong siapa yang memerlukan. g. Respect for others, menghormati hak-hak orang lain, privasi, memberi per- timbangan pada orang lain yang dianggap berguna. h. Responsible citizenship, patuh pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, jika menjadi pemimpin harus bersifat terbuka dan menolong i. Persuit of excellence, berbuatlah yang terbaik di segala kegiatan. j. Accountability, bertanggung jawab dalam segala perbuatan terutama da- lam mengambil keputusan
  • 56. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 53 4. Hak konsumen adalah: a. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsurnsi barang dan/atau jasa; b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/ atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jami- nan barang dan/atau jasa; d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/ atau jasa yang digunakan; e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/ atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. 5. Kewajiban pelaku usaha adalah: a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya; b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, per- baikan dan pemeliharaan; c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta ti- dak diskriminatif; d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperda- gangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku; e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau menco- ba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan; f. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian aki- bat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan; g. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/ atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. 6. Menurut (Griffin R: 2006) ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resourc- es), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (informa- tion resources).
  • 57. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 54 7. Tahapan Produksi Dalam melaksanakan proses produksi, ada beberapa tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut: a. Prosedur persiapan, yaitu dengan mengikutsertakan karyawan untuk ber- partisipasi. b. Penyaringan gagasan, menseleksi gagasan. c. Analisis gagasan ,menganalisis dan meneliti. d. Percobaan produk; dengan melakukan beraneka macam produk. e. Uji coba produk ; diteliti dan diuji coba agar dapat dipertanggungjawabkan, meneliti penerimaan orang lain terhadap produk, f. Komersialisasi; mengenalkan produk kepada konsumen serta memasar- kannya. 8. Secara umum fungsi pengemasan produk pada bahan pangan adalah: a. Mewadahi produk selama distribusi dari produsen sampai ke konsumen terakhir, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran. b. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultra- violet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari ko- toran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk. c. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang ter- dapat pada kemasan. d. Meningkatkan efisiensi, misalnya: memudahkan pengiriman dan penyim- panan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan. e. Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari pro- duk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya. f. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan ke- cap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan ke- masan botol plastik. 9. Rencana pemasaran : konsumen yang dituju, menentukan ceruk pasar, parter yang akan diajak kerjasama, rencana pemasaran juga mengidentifikasi target pasar bisnis serta pesaing-pesaing. 10. Menanggapi pembeli a. Pelanggan nomor satu Cara pelanggan yang kurang bijak itu kadang-kadang bisa saja membuat wirausaha terpancing ikut emosi. Sebagai wirausaha yang tangguh seha- rusnya kemarahan pelanggan dapat dijadikan pelajaran berharga untuk kemajuan usaha. Pelanggan yang marah itu pasti ada penyebabnya mun- gkin karena pelayanannya menurut pelanggan kurang sopan, kurang ce- pat, atau tidak adil (tidak mendahulukan yang datang awal). Sebagai
  • 58. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 55 seorang wirausaha harus peka terhadap perubahan lingkungan, perilaku konsumen, kebijakan pemerintah dan yang lainnya. Konsumen adalah raja, konsep ini yang harus diperhatikan oleh seorang wirausaha, dengan mem- punyai konsep konsumen adalah nomor satu maka seorang wirausaha harus mengutamakan konsumen. Seorang wirausaha harus menekankan hal ini karena sebaik apapun produk/jasa yang dihasilkan kalau tidak ada konsumen tidak ada artinya, wirausaha harus menempatkan posisi bahwa mereka sedang menghadapi raja-raja kecil, sehingga harus memberikan pelayanan yang seoptimal mungkin untuk memuaskan raja-raja tersebut. b. Jangan sampai terpancing emosi Anda. Saat menghadapi pelanggan pastikan mental sedang stabil jika wirausaha ingin menghadapi atau melayani pelanggan. Kalau kebetulan mental masih belum siap, tidak tenang untuk melayani pembeli jangan melayani usaha dulu, segera cuci muka dengan air. Demikian pula dengan penampilan juga harus disiapkan. Hal ini dilakukan karena wirausaha akan berhadapan den- gan raja, yang namanya raja biasanya minta dilayani dengan permintaan yang macam-macam, karena rewelnya pelanggan bisa memancing emosi. Sebagai seorang wirausaha tidak boleh terpancing oleh ulah pelanggan, wirausah harus bisa selalu menjadi pelayan yang ramah dan selalu murah senyum meskipun dalam hati marah. c. Tanggapi keluhan pelanggan dengan bijak. Pelanggan adalah raja, konsep ini yang harus di tetapkan dalam diri wirau- saha. Jika ada pelanggan yang protes atau mengeluh dengan kata-kata kasar, jangan meladeni kembali dengan kata yang kasar. Tanggapi kelu- han dengan bijak, tanya pelanggan dengan lebih lembut, lebih rendah dan halus nadanya dan katakan “apa yang bisa kami bantu”. Wirausaha harus selalu sadar bahwa ini bukan masalah pribadi, ini masalah usaha. Mungkin sipelanggan tidak bermaksud menyerang Anda secara pribadi. konsumen hanya merasa kecewa dengan kualitas produk, harga yang tidak cocok atau tidak puas dengan pelayanan dari perusahaan Anda. d. Cari solusi agar pelanggan menjadi tenang. Wirausaha harus selalu rendah hati dan berpikir positif bersikap tetap ten- ang, professional, dan menghargai pendapat pembeli, tentu akan dapat mencari solusinya. Dengan berperilaku yang baik pelangganpun menjadi ikut tenang dan menerima pelayanan. Pelanggan yang telah mengadukan permasalahannya harus dihargai, sehingga dimata pelanggan akan tampak bahwa wirausaha sedang berusaha mencari solusi untuk melayani pelang- gan dengan lebih baik. e. Ajak pelanggan berdiskusi untuk sama-sama memecahkannya.
  • 59. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5656 Daftar Gambar Cover http://1.bp.blogspot.com/-mIDF5F9JeTQ/ TzleIzhfPVI/AAAAAAAAAC8/qRj8panTNfs/ s1600/CIMG6852.JPG etika dalam bekerja http://indobeta.com/wp-content/ u p l o a d s / 2 0 1 2 / 0 6 / E t i k a - T e r h a - dap-Rekan-Kerja.jpg konsumen http://idblog.uptopromo.com/wp-con- tent/uploads/2014/09/konsumen-cerdas. jpg pencantuman informasi produk http://assets.kompas.com/data//pho- to/2013/04/20/2145036-konsumen-cer- das-membaca-label-kemasan-diet-p.jpg tenaga kerja terampil http://3.bp.blogspot.com/-VGxNWTZtBlg/ T82MqQE1PPI/AAAAAAAAAKw/ovr9jTeI- Wik/s1600/Jahid.JPG contoh kemasan http://4.bp.blogspot.com/-AllOGAevu- CA/T1TZOUMDK2I/AAAAAAAAAA4/Wk_ JGo46Y2Y/s1600/contoh+kemasan.jpg kepuasaan konsumen thp produk yg dijual h t t p : / / 4 . b p . b l o g s p o t . c o m / - 9 0 X - bu5qXUY/T8hG7vC3HuI/AAAAAAAAAAo/ b26C4LZ9YhA/s1600/IMG_1164.JPG ilustrasi kerjasama dengan partner http://victoriasl.com/data1/images/part- nership.jpg pelayanan terhadap konsumen http://2.bp.blogspot.com/-xmO_UFz- wadc/TjIt1qDv7II/AAAAAAAAASE/eZ4Io1l- w0kc/s1600/Registrasi.jpg pengadaan produk diskon http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/ news/2014/07/26/405686/670x335/dib- utakan-diskon-besar-konsumen-ker- ap-abaikan-kualitas-barang.jpg menjelaskan produk kepada konsumen http://i.imgur.com/msqXhTU.jpg Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
  • 60. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015