SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Australia Indonesia Partnership
for Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Rudi Hamarno
Maria Diah Ciptaning Tyas
KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN
MODUL
Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan I
SEMESTER 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
MODUL 2		 : Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan I
Daftar isi											 i
Daftar Isi
Pendahuluan 										 1
3Kegiatan Belajar 1 Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetik dan
Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut
20Kegiatan Belajar 2 Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada
Medikal Bedah : Stroke, Luka Bakar, Keracunan
Acuan Pustaka 										 34
Daftar Gambar 										 35
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kondisi dan jenis korban yang masuk ke unit pelayanan gawat darurat beragam, mulai
dari bayi, anak anak, remaja, dewasa dan orangtua serta berbagai penyakit dengan
tingkat keparahan yang berberbeda pula. Oleh sebab itu anda perlu memahami asuhan
keperawatan gawat darurat dengan berbagai penyakit sesuai dengan kondisi yang ada.
Modul ini dikemas dalam kegiatan belajar yang disusun sebagai urutan sebagai berikut :
Salam dan selamat anda telah menyelesaikan modul 1. Selanjutnya
anda akan menyelesaikan modul 2 ini dengan baik. Semangat dan tidak
putus asa akan mengantarkan anda untuk memahami kegiatan belajar
pada modul ini.
Kegiatan Belajar 1 	: Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetik
Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut
Kegiatan Belajar 2	 : Asuhan Keperawatan Stroke
Asuhan Keperawatan Luka Bakar
Asuhan Keperawatan Keracunan
Kegiatan Belajar 3	 : Asuhan Keperawatan Fraktur
Asuhan Keperawatan Asma Bronkial
Kegiatan Belajar 4	 : Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada Anak (Kejang Demam)
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada Perdarahan Post
Partum
Gambar : Pasien Gawat Darurat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Selamat belajar, sukses untuk anda.
Proses pembelajaran untuk materi Askep gawat darurat yang sedang anda pelajari ini
dapat berjalan lebih baik dan lancar apabila anda mengikuti langkah langkah belajar
sebagai berikut :
1.	Pahami dulu mengenai berbagai kegiatan belajar yang akan dipelajari.
2.	Pahami dan dalami secara bertahap dari kegiatan belajar yang akan dipelajari.
3.	Ulangi lagi dan resapi materi yang anda peroleh dan diskusikan dengan teman atau
orang yang kompeten di bidangnya.
4.	Keberhasilan dalam memahami modul ini tergantung dari kesungguhan, semangat dan
tidak mudah putus asa dalam belajar.
5.	Bila anda menemui kesulitan, silahkan anda menghubungi fasilator atau orang yang ahli.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
3
Peserta didik mampu
melakukan asuhan keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien
Ketoasidosis Diabetikum dan
Infark Miokard Akut.
Kegiatan
Belajar 1
Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetik
dan Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pada modul ini, Anda akan mempelajari materi mengenai asuhan
keperawatan kegawatdaruratan pada pasien ketoasidosis
diabetikum. Adapun yang dipelajari meliputi materi : pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi kegawatdaruratan
pada pasien Ketoasidosis Diabetikum. Selain materi tersbeut Anda
juga akan mempelajari asuhan keperawatan kegawatdaruratan
pada pasien infark miokard. Begitupula pada kasus infark miokard
akut Anda juga akan mempelajari meliputi : pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien
infark miokard akut. Demikian beberapa materi yang akan Anda
pelajari pada kegiatan belajar ini.
Peserta didik mampu
a.	Mengidentifikasipengkajian,diagnosakeperawatan,intervensidan
evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Ketoasidosis Diabetikum
b.	Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Infark Miokad Akut
Gambar : Pasien Rumah Sakit
Pokok-pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Uraian
Materi
A. Asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada
pasien Ketoasidosis Diabetikum
Tentu anda pernah menemukan seseorang jatuh dalam kondisi
hiperglikemia akut. Dimana pasien datang dengan kondisi nafas
cepat dan dangkal, keluhan mual, sering kencing dan terdapat bau
amoniak dari mulut pasien. Pada pasien diabetes mellitus apabila
tidak dilakukan penatalaksanaan dengan tepat maka dimungkinkan
muncul kondisi hiperglikemia akut. Pengkajian yang cepat dan tepat
sangat membantu pasien untuk segera diatasi masalahnya.
Keto asidosis Diabetik adalah keadaan kegawatan akut dari DM,
disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-benda
keton akibat kekurangan atau defisiensi insulin, di karakteristikan
dengan hiperglikemia, asidosis, dan keton akibat kurangnya insulin.
Saat anda bertemu dengan pasien
Gambar : Pemeriksaan Kadar Gula
KAD, anda bisa menanyakan
beberapa kemungkin penyebab
munculnya KAD yang terbanyak :
1.	 Kekurangan insulin
2.	 Peningkatan konsumsi glukosa
3.	Infeksi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
5
Tentunya anda bertanya, “Mengapa pasien muncul ketosis sehingga
disebut ketoasidosis?”, suatu pertanyaan yang bagus. Defisiensi
insulin merupakan penyebab utama terjadinya hiperglikemia atau
peningkatan kadar glukosa darah dari pemecahan protein dan
glikogen atau lipolisis atau pemecahan lemak. Lipolisis yang terjadi
akan meningkatkan pengangkutan kadar asam lemak bebas ke hati
sehingga terjadi ketoasidosis, yang kemudian berakibat timbulnya
asidosis metabolik, sebagai kompensasi tubuh terjadi pernafasan
kussmaul.
Pengkajian, Anda menanyakan kepada pasien riwayat penyakit DM
yang diderita, poliuria (keluhan sering kencing), polidipsi (keluhan
sering minum), berhenti menyuntik insulin, demam dan infeksi, nyeri
perut, mual, mutah, penglihatan kabur, lemah dan sakit kepala.
Gambar. Pernafasan Kussmaul
Pemeriksan Fisik : ortostatik hipotensi (sistole turun 20 mmHg atau
lebih saat berdiri), hipotensi, syok, nafas bau aseton (bau manis
seperti buah), hiperventilasi : Kusmual (RR cepat, dalam), kesadaran
bisa komposmentis, letargi atau koma, dehidrasi. Pemeriksaan
Laboratorium : Gula darah > 250 mg/dl, Ph darah < 7,3, keton serum
(+).
KAD merupakan kondisi kegawat daruratan sehingga perlu dilakukan
pengkajian gawat darurat : Airways, kaji kepatenan jalan nafas pasien,
ada tidaknya sputum atau benda asing yang menghalangi jalan nafas.
Breathing, frekuensi nafas cepat dan dalam (kussmaul), bunyi nafas
ronchi, ada tidaknya penggunaan otot bantu pernafasan. Circulation,
pada sirkulasi anda akan menemukan nadi teraba cepat (takikardi)
dan lemah, capillary refill time
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Uraian
Materi
PRINSIP PENATALAKSANAAN KAD
Terapi Cairan, segera diberikan setelah didiagnosa. Rehidrasi
yang dilakukan segera akan cepat membantu mengatasi kondisi
ketoasidosis. Terapi insulin, diberikan segera dan secara intravena.
Diberikan untuk menurunkan kerja hormone glucagon sehingga
membantu menurunkan kadar gula darah. Natrium, Kalium, jangan
lupa Anda untuk mengkaji status elektrolit. Penurunan kadar
elektrolit terjadi bersamaan dengan poliuri, sehingga diperlukan
koreksi natrium dan kalium. Bikarbonat, natrium bikarbonat
diberikan apabila pH < 7,0. Infeksi, antibiotic diberikan pada KAD
disebabkan karena infeksi dan untuk mencegah terjadinya infeksi.
Gambar : Diabetes Test
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
7
DIAGNOSA KEPERAWATAN dan RENCANA KEPERAWATAN
Setelah Anda berhasil mengidentifikasi data-data melalui pengkajian,
selanjutnya Anda merumuskan Diagnosa Keperawatan. Beberapa
diagnose keperawatan beserta rencana tindakan keperawatan.
Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan
berlebihan (diuresis osmotic) akibat hiperglikemia, kriteria hasil : TTV
dalam batas normal; Pulse perifer teraba; Turgor kulit baik : kembali
dalam 3 dtk; Capillary refill time normal < 2 detik; Urin output
seimbang; Kadar elektrolit normal; Gula Darah Sewaktu normal (<
200 mg/dl). Intervensi : Observasi intake dan output cairan setiap
jam; Observasi kepatenan atau kelancaran cairan infus; Monitor
TTV dan tingkat kesadaran; Observasi turgor kulit, selaput mukosa,
akral, pengisian kapiler; Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
(hematorkit, BUN/Kreatinin, Osmolaritas darah, Natrium, Kalium);
Monitor pemeriksaan EKG; Monitor CVP (bila digunakan); Kolaborasi
dalam pemberian terapi : pemberian cairan parenteral, pemberian
terapi insulin, pemasangan kateter urine, pemasangan CVP (bila
digunakan).
Gambar : Diabetes
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Risiko tinggi terjadinya gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan peningkatan keasaman (pH menurun) akibat hiperglikemia,
gluconeogenesis, lipolysis. Kriteria hasil : Respirasi rate normal :
20-24 x/mnt, Analisa Gas Darah dalam batas normal (pH : 7,35 –
7,45; pO2 : 80 – 100 mmHg; pCO2 : 30 – 40 mmHg; HCO3 : 22 –
26; BE : -2 sampai +2). Intervensi : Berikan posisi fowler atau semi
fowler; Observasi irama, frekuensi serta kedalamam pernafasan;
Auskultasi bunyi paru; Monitor hasil pemeriksaan AGD; Kolaborasi
dengan tim kesehatan lain dalam : pemeriksaan AGD, pemberian
oksigen, pemberian koreksi bicnat (jika terjadi asidosis metabolic).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
9
Selamat anda telah menyelesaikan materi asuhan keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien ketoasidosis. Dengan demikian
sekarang Anda memiliki kompetensi untuk melakukan asuhan
keperawatan kegawatdaruratan pada pasien ketoasidosis. Dari
materi tersebut ada harus mengingat hal hal penting yaitu :
1.	Diabetes mellitus apabila tidak dilakukan penatalaksanaan
denganbaikakanterjadipeningkatanguladarah(hiperglikemia)
akut, salah satunya Ketoasidosis Diabetik.
2.	Pada ketoasidosis diabetikum terjadi peningkatan gula darah
> 250 mg/dl disertai peningkatan keton plasma.
3.	Penyebab munculnya KAD yang terbanyak : Kekurangan
insulin, Peningkatan konsumsi glukosa dan Infeksi
4.	Masalah keperawatan yang sering muncul pada KAD : masalah
keseimbangan cairan dan elektrolit dan keseimbangan asam-
basa
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Evaluasi
Formatif
SOAL FORMATIF
Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar
1.	Seorang laki-laki usia 48 tahun diantar ke UGD sebuah rumah
sakit dengan keluhan awal lemas, keringat dingin, gemetar dan
sakit kepala. Ketika sampai di UGD kesadaran klien menurun.
Klien menderita DM sudah lebih dari 5 tahun. Hasil pemeriksaan
gula darah sewaktu 18 mg/dl. Apakah tindakan segera untuk
mengatasi keadaan tersebut?
a.	 Berikan oksigen simple mask
b.	Rehidrasi cairan kristaloid dan koloid
c.	 Infuse glukosa 10% dengan tetasan cepat
d.	Pemberian dextrose 40%sebanyak 25 ml i.v
e.	 Minum 30 gram gula murni yang dilarutkan dalam air
2.	Seorang laki-laki usia 57 tahun dirawat di bangsal rumah sakit
dengan keluhan lemas, sering kecing, mual, nafas cepat dan
kesadaranmulaimenurun.Hasilpemeriksaannafas32kali/menit,
irama kusmaul, nafas bau keton. Hasil pemeriksan laboratorium
GDS 620 mg/dl, keton = 0.9, pH=7,1. Saat ini klien mengeluh Klien
menderita DM sejak 10 tahun dengan terapi novomix 12-15u.
Kontrol teratur, terakhir suntik pagi 15u.
Apakah masalah kesehatan yang dialami oleh klien tersebut?
a. Ketoasidosis
b. Sindroma ketosis
c. Hiperglikemia berat
d. Asidosis respiratorik
e. Hiperosmolar non ketotik
3.	Seorang laki-laki usia 57 tahun dirawat di bangsal rumah sakit
dengan keluhan lemas, sering kencing, mual, nafas cepat dan
kesadaran mulai menurun. Hasil pemeriksaan nafas 32 kali/
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
11
menit, irama kusmaul, nafas bau keton. Hasil pemeriksan
laboratorium GDS 420 mg/dl, keton = 0.9, pHdarah =7,1. Klien
menderita DM sejak 8tahun dengan terapi insulin 12-15u. Kontrol
teratur, terakhir suntik pagi 15u.
Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan untuk klien
tersebut?
a.	 Kontrol diet dan obat-obatan
b.	 Pemberian kalium serum 10 mmol / jam
c.	 Pemberian natrium 500 ml bikarbonat 1.4
d.	 Pemberian insulin drip melalui syring pump
e.	 Pemberian cairan pengganti (normal salin) 1 liter per jam
4.	Seorang laki-laki usia 47 tahun dirawat di bangsal rumah sakit
paska mengalami diabetik ketoasidosis (DKA). Klien menderita
DM tipe 1 sejak 10tahun dengan terapi insulin 12-15u. Kejadian
DKA terjadi karena klien lupa 2 kali menyuntikan insulin ketika
maumakansiangdanmalamhari.Keadaankliensaatinimembaik
dan siap untuk dipulangkan. Dokter memberikan terapi insulin
yang sama seperti sebelum masuk RS.
Apakah topik penyuluhan yang dibutuhkan oleh klien tersebut
saat ini sebelum pulang?
a. Penanganan DKA di rumah
b. Pencegahan DKA secara komperhensif
c. Jadual, dosis dan cara pemberian insulin
d. Latihan dan oleh raga bagi penderita DM
e. Menghitung dan mengontrol diet DM di rumah
5. Apakah gambaran klinis utama pada Ketoaasidosis Diabetik?
a.	asidosis respiratori, hiperventilasi, infeksi.
b.	infeksi, hiperglikemia, asidosis metabolic
c.	 peningkatan pH, penurunan HCO3, diuresis.
d.	tukak tidak sembuh , nafas bau amoniak, riwayat obesitas.
e.	Edema, peningkatan kerja jantung, takikardi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Uraian
Materi
B. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Infark
Miokard Akut
Definisi Infark Miokard
Infark miokard adalah kematian / nekrosis sel jantung akibat
peningkatan kebutuhan metabolik jantung dan atau penurunan
oksigen dan nutrien ke jantung melalui sirkulasi koroner (Bajzer,
2002)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
13
Etiologi Infark Miokard
Tidak cukupnya aliran darah ke otot jantung yang berkelanjutan
dapat menyebabkan nekrosis otot jantung dan iskemia daerah
sekelilingnya, akibatnya akan timbul nyeri :
1.	Penyebab terbanyak karena trombosis / aterosklerosis
2.	Jarang yang disebabkan oleh spasme arteri koroner atau emboli
3.	Hipotensi atau gagal jantung oleh karena refleks saraf otonom
4.	Berkurangnya atau penurunan kontraktilitas otot jantung
Di bawah ini adalah faktor resiko terjadinya penyakit jantung
koroner :
Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi (nonmodifiable): Riwayat
keluarga positif; Peningkatan usia; Jenis kelamin → terjadi tiga kali
lebih sering pada pria dibanding wanita; Ras → insiden lebih tinggi
pada penduduk Amerika keturunan Afrika dibanding Kaukasia
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi (modifiable): Kolesterol
darah tinggi; Tekanan darah tinggi; Merokok; Gula darah tinggi
(DM); Obesitas; Inaktivitas fisik; Stress; Penggunaan kontrasepsi
oral; Kepribadian, seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius;
Geografi → insiden lebih tinggi pada daerah industri
Gambar : Makanan Kolesterol
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Uraian
Materi
Gejala Klinis Infark Miokard
Sering Anda melihat seseorang yang mengalami infakr miokard
atau serangan ajntung divisualisasikan mengalami keluhan nyeri
dada. Nyeri dada pada IMA khas, Nyeri hebat, di tengah dada agak
ke bawah, seperti dicengkeram atau menekan terus menerus.
Mungkin radiasi ke leher, rahang, gigi, lengan, perut, punggung.
Nyeri tidak menghilang dengan sediaan nitrat dan istirahat.
Disfungsi autonomik. Reflek stimulasi vagus menyebabkan mual,
muntah, kadang-kadang sinkop. Kadang-kadang meteorismus (ileus
paralitik), diare ataupun cegukan (hiccough); Sesak nafas. Gagal
jantung kiri; Demam. Sesudah 24 jam (sekitar 38,50 C) selama 3-4
hari
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
15
Diagnosis Infark Miokard
Saat Anda menemukan seseorang mengeluh nyeri dada, belum bisa
Anda mendiagnosa bahwa orang tersebut mengalami Infak Miokard
Akut. Terdapat beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan untuk
mendiagnosis seseorang mengalami IMA, yaitu : adanya perubahan
EKG yang khas dan atau kenaikan enzim otot jantung yang bermakna
disertai ataupun tidak disertai gejala klinis; Adanya dua kriteria triad
(Perubahan EKG (Q patologis, ST elevasi) dan Kenaikan enzim otot
jantung (CPK, CKMB, LDH, SGOT, SGPT))
Gambar : Macam-macam NAPZA
Gambar. Perubahan gelombang EKG
Penatalaksanaan Infark Miokard
Saat Anda merawat pasien dengan IMA maka tujuannya adalah
memperkecilkerusakanjantungsehinggamengurangikemungkinan
terjadinya komplikasi, dengan cara : Istirahat total; Diet makanan
lunak / saring serta rendah garam (bila ada gagal jantung; Pasang
infus dekstrosa 5 % untuk persiapan pemberian obat intra vena;
Atasi nyeri (Morfin, nitrat, antagonis kalsium, beta bloker); Oksigen
2 – 4 liter/menit; Sedatif; Antikoagulan; Trombolitik
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Uraian
Materi
Komplikasi Infark Miokard
Perluasan infark dan iskemia paska infark, aritmia (sinus bradikardi,
supraventrikuler takiaritmia, aritmia ventrikuler, gangguan
konduksi), disfungsi otot jantung (gagal jantung kiri, hipotensi
dan syok), infark ventrikel kanan, defek mekanik, ruptur miokard,
aneurisma ventrikel kiri, perikarditis dan trombus mural.
Prioritas Keperawatan
Menemukan pasien dengan keluhan dan tanda seperti di atas
maka Anda akan merumuskan tindakan keperawatan, anatar lain :
Menghilangkan nyeri dada / terkontrol; Menurunkan kerja miokard;
Mencegah / mendeteksi dan membantu pengobatan disritmia
yang mengancam hidup atau komplikasi; Meningkatkan kesehatan
jantung, perawatan diri
Gambar : Serangan Jantung
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
17
Tujuan Pemulangan
Gambar : Macam-macam NAPZA
Tidakadanyeri/terkontrol
Curah jantung /perfusi
jaringan adekuat
Meningkatkan tingkat
aktivitas untuk perawatan
diri dasar
Ansietas berkurang /
teratasi
Proses penyakit, rencana
pengobatan, dan
prognosis dipahami
PULANG
Diagnosa Keperawatan
1.	Nyeri (akut) berhubungan dengan iskhemia otot jantung sekunder
terhadap sumbatan arteri koroner
2.	Aktual / Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan
perubahan inotropik (iskemia miokard transien / memanjang,
efek obat)
3.	Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan
antara suplai oksigen miokard dan kebutuhan, adanya iskemia /
nekrotik jaringan miokard, efek obat depresan jantung (penyekat
beta, antidisritmia)
4.	Risiko tinggi perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan / penghentian aliran darah, contoh vasokontriksi,
hipovolemia / kebocoran dan pembentukan tromboemboli
5.	Risiko tinggi kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan perfusi organ (ginjal); peningkatan natrium / retensi
air ; peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan protein
plasma (menyerap cairan dalam area interstisial / jaringan)
6.	Ansietas / ketakutan berhubungan dengan ancaman atau
perubahan kesehatan dan status ekonomi; ancaman kehilangan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Gambar : Macam-macam NAPZA
/ kematian, tidak sadar konflik tentang esensi nilai, keyakinan,
dan tujuan hidup; transmisi interpersonal / penularan
7.	Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi,
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang informasi
tentang fungsi jantung / implikasi penyakit jantung dan status
kesehatan akan datang ; kebutuhan perubahan pola hidup ; tidak
mengenal terapi paska terapi / kebutuhan perawatan diri
8.	Potensial terjadi ketidakpatuhan terhadap aturan terapeutik
berhubungan dengan tidak mau menerima perubahan pola
hidup yang sesuai
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
19
Selamat anda telah menyelesaikan materi asuhan keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien infark miokard akut. Dengan
demikian sekarang Anda memiliki kompetensi untuk melakukan
asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien infark
miokard akut. Dari materi tersebut ada harus mengingat hal hal
penting yaitu :
1.	 Terjadinyapembuntuanpembuluhdarahjantungmenyebabkan
muncul nyeri dada, yang merupakan gejala khas pada pasien
IMA
2.	Nyeri khas dimulai dari dada tengan, menjalar ke bahu sebelah
kiri dan lengan
3.	Penanganan yang cepat akan mengurnagi risiko kerusakan
jaringan jantung yang lebih luas
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Gambar : Macam-macam NAPZA
Peserta didik mampu
melakukan asuhan keperawatan
Kegawatdaruratan pada
pasien Stroke, Luka Bakar dan
Keracunan.
Kegiatan
Belajar 2
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada
Medikal Bedah : Stroke, Luka Bakar, Keracunan
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta didik mampu :
a.	Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Stroke.
b.	Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Luka Bakar
c.	Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Keracunan.
Gambar : Stroke
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
21
Uraian
Materi
Anda mungkin telah sering mendengar tentang penyakit stroke
dan dampaknya bagi pasien seperti kelumpuhan atau penurunan
kesadaran. Namun apakah sebenarnya yang terjadi pada penderita
stroke sehingga membutuhkan suatu asuhan keperawatan
kegawatdaruratan?
Stroke atau Cerebrovascular Accident (CVA) adalah defisit neurologi
yang mempunyai awitan mendadak sebagai akibat dari adanya
penyakit cerebrovascular. Sekitar 75% kasus stroke diakibatkan
oleh obstruksi vaskular (trombus atau emboli) yang mengakibatkan
iskemi dan infark, sedangkan 25% stroke adalah hemoragi akibat
penyakit vaskuler hipertensif, ruptur aneurisma atau malformasi
arteriovenosa yang menyebabkan perdarahan intraserebral. Jika
A. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada
Pasien Stroke
Gambar : Cerebrovascular Accident
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Gambar : Macam-macam NAPZA
terjadi hambatan aliran darah ke setiap bagian otak akibat trombus,
emboli maupun hemoragi, maka terjadi kekurangan aliran oksigen
ke jaringan otak. Kekurangan selama satu menit dapat mengarah
pada gejala-gejala yang dapat pulih (reversible), namun apabila
berlangsung lebih lama dapat menyebabkan nekrosis neuron yang
tidak dapat pulih (irreversible).
Pengkajian. Sebagaimana telah dijelaskan pada Kegiatan Belajar 2
bahwapengkajiankegawatdaruratanpadaumumnyamenggunakan
pendekatan A-B-C (Airway-Breathing-Circulation), namun pada
kasus stroke perlu dilakukan pengkajian sampai tahap D (Disability)
untuk menilai adanya kelemahan/kelumpuhan akibat stroke dan
memperkirakan letak bagian otak yang mengalami gangguan yaitu
; stroke hemisfer kiri bila terdapat gejala seperti hemiparesis atau
hemiplegia sisi kanan, kelainan lapang pandang kanan, disfagia
perilaku lambat, sangat hati-hati dan mudah frustrasi ; stroke
hemisfer kanan bila terdapat gejala hemiparesis atau hemiplegia
sisi kiri, kelainan bidang visual kiri, defisit spasial-perseptual dan
menunjukkan penurunan tingkat kesadaran.
Pengkajian tingkat kesadaran perlu dilakukan pada pasien stroke.
Penilaian tingkat kesadaran dilakukan dengan Glasgow Coma
Scale (GCS) yang menilai tingkat kesadaran berdasarkan respon
membuka mata, motorik dan verbal, tingkat kesadaran ditentukan
berdasarkan jumlah skor ketiga hal tersebut. Agar lebih jelas bagi
anda, coba perhatikan kotak display berikut!
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
23
SKALA KOMA GLASGOW Skor
Respon Membuka Mata :		
•	spontan		 	 	
•	dengan perintah (rangsang suara)
•	dengan rangsang nyeri		
•	tidak ada respon	
4
3
2
1
Respon Verbal
•	orientasi baik	 	
•	diorientasi, berbicara kacau	
•	mengucapkan kata per kata namun
tidak jelas	
•	bersuara (mengerang tidak ada
respon)
5
4
3
2
Respon Motorik :
•	mengikuti perintah	 	 	
•	dapat melokalisir nyeri		
•	menghindar/menjauhi rangsang
nyeri
•	lengan kaku di atas dada dan  kaki
ekstensi
saat diberi rangsang nyeri
•	lengan kaku di sisi tubuh dan kaki
ekstensi
saat diberi rangsang nyeri
•	tidak ada respon
6	
5
4
3
2
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
Bagus, Anda telah menyelesaikan pengkajian data. Setelah data
terkumpul Anda merumuskan Diagnosa Keperawatan berdasarkan
datayangada.Berdasarkandatadiatasdiagnosekeperawatanyang
dapat Anda tegakkan adalah : Gangguan perfusi jaringan cerebral
berhubungan dengan interupsi aliran darah serebral, gangguan
oklusif/hemoragiyangditandaidenganperubahantingkatkesadaran,
kehilangan memori, defisit sensori, bahasa, intelektual dan emosi.
Selanjutnya Anda rumuskan rencana tindakan keperawatan untuk
mengatasi maslah keperawatan tersebut : Intervensi keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien stroke memiliki prioritas tujuan
yaitu : meningkatkan perfusi dan oksigenasi serebral yang adekuat,
mencegah/meminimalkan komplikasi dan kelumpuhan yang
permanen. Intervensi keperawatan meliputi : Kaji kepatenan jalan
nafas dan tanda-tanda vital; Kaji status neurologi (GCS, refleks
pupil); Pertahankan posisi kepala supine dan ditinggikan 15O –
30O; Monitor intake, output, membran mukosa, turgor kulit; Batasi
penggunaan restrain; Kolaborasi : Terapi O2 dan obat golongan
steroid.
Diagnosa Keperawatan dan intervensi
Gambar : Pertolongan Pasien
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
25
Setelah Anda melakukan tindakan keperawatan berdasarkan
kondisi klien dan rumusan intervensi kemudian dilakukan
Evaluasi. Beberapa hal yang dapat menjadi patokan untuk evaluasi
keperawatandiantaranyayaitutekananintrakranialberkurangatau
dipertahankan dibawah 20mmHg dan tekanan perfusi serebral
sedikitnya 60 mmHg
Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah atau kondisi
luka bakar. Hampir setiap hari kita mendengar peristiwa kebakaran
yang disertai dengan adanya korban dengan luka bakar. Cedera luka
bakar dapat mempengaruhi semua sistem organ. Besarnya respons
patofisiologis berkaitan erat dengan luasnya luka bakar, bahkan
sistem hemodinamik kardiovaskuler dapat terpengaruh secara
signifikan sehingga sangat berpotensi terjadi syok hipovolemik
yang dapat mengancam keselamatan jiwa pasien.
B. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada
Pasien Luka Bakar
Gambar : Luka Bakar
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
26
Pengkajian. Luas dan kedalaman luka bakar juga rentang waktu
dan keadaan sekeliling cedera luka bakar adalah data yang harus
didapatkan dalam pengkajian luka bakar. Untuk mengkaji tingkat
keparahan luka bakar, beberapa hal yang harus dikaji adalah
prosentase luas permukaan tubuh yang terbakar, kedalaman, letak
anatomis, adanya cedera inhalasi, usia, cedera lain yang bersamaan.
Penentuan luas permukaan tubuh yang terbakar pada umumnya
menggunakan “Rule of Nine”, aturan tersebut membagi tubuh ke
dalam kelipatan 9. Bagian kepala dihitung sebagai 9%, masing-
masing lengan 9%, masing-masing kaki 18%, bagian depan tubuh
(trunkus anterior) 18%, bagian belakang tubuh (trunkus posterior)
18% dan perineum 1%, dengan total 100%. Data adanya cedera
inhalasi yang menyertai luka bakar perlu dikaji untuk mengetahui
kemungkinan perburukan kondisi pasien secara progresif karena
sumbatan jalan nafas akibat oedema mukosa (mukosa melepuh).
Data tersebut dapat berupa bulu hidung hangus terbakar, luka
bakar pada wajah, perioral atau leher, perubahan suara, batuk
serak dan pendek, krakles, stridor, pernapasan cepat dan sulit.
Selamat,…….Andatelahmenyelesaikanbelajarmengenaipengkajian
Gambar : Orang Terbakar
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
27
data pada pasien luka bakar selanjutnya Anda merumuskan
Diagnosa Keperawatan : Defisit volume cairan berhubungan
dengan peningkatan permeabilitas kapiler, peningkatan tekanan
hidrostatik kapiler, penurunan tekanan osmotik koloid kapiler.
Setlah diagnose dirumuskan Anda menyusun Intervensi, adapun
intervensi keperawatan yang meliputi : Nilai keadaan umum pasien,
jalan nafas (A), pernafasan (B) dan sirkulasi (C); Pasang NGT jika
diperlukan; Pasang kateter urin jika luka bakar > 30% derajat II & III;
Rehidrasi sesuai kebutuhan; Terapi O2 : pada trauma inhalasi dapat
dilakukan nebulasi dengan bronchodilator; Kolaborasi pemberian
obat; Pemantauan: Status kesadaran(GCS) dan kardiovaskular,
tanda vital, urine output, BJ urine, nilai CVP jika terpasang dan
analisa gas darah.
Perlu diingat….setelah Anda melakukan tindakan keperawatan
merdasarkan intervensi yang telah disusun maka Anda melakukan
evaluasi. Hal-hal yang perlu Anda evaluasi adalah : pasien
menunjukkan tanda-tanda keseimbangan cairan yaitu tanda vital
dalam batas normal dan stabil, tidak terjadi penurunan kesadaran,
produksi urine dalam batas normal.
Gambar : Hasil Evaluasi Pasien
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
28
Keracunan merupakan hal yang juga penting untuk anda ketahui
dalam keperawatan kegawatdaruratan. Sebagai petugas kesehatan
anda harus selalu siap dan dapat melakukan pertolongan serta
perawatan darurat pada keracunan. Keracunan dapat terjadi pada
siapa,dimanadankapansaja.Keracunandapatdidefinisikansebagai
masuknya suatu zat racun ke dalam tubuh yang mempunyai efek
membahayakan/mengganggu fungsi organ dan tidak ditentukan
oleh jumlah, jenis, frekuensi dan durasi yang terjadi karena
disengaja maupun tidak disengaja bahkan dapat menimbulkan
C. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada
Pasien Keracunan
Gambar : Keracunan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
29
kematian. Keracunan bisa disebabkan karena makanan, zat kimia,
gas beracun, obat-obatan/narkotika, pestisida maupun binatang
berbisa.
Pengkajian. Pengkajian Primer terdiri dari : Status A-B-C, jenis,
durasi, frekuensi, lokasi dan tingkat kesadaran. Pengkajian
Sekunder meliputi : Hasil laboratorium dan riwayat kontak dengan
racun. Banyak gejala yang dapat timbul akibat keracunan seperti
muntah, pucat, kejang, koma, somnolen, luka bakar di mulut,
demam, hipereksitabilitas dan diare. Pada pemeriksaan fisik bisa
didapatkan adanya penurunan kesadaran, pupil konstriksi/dilatasi,
sianosis, dan keringat dingin.
Anda telah menyelesaikan mempelajari pengkajian, selanjtnya data-
data yang didapat pengkajian Anda gunakan untuk menegakkan
Gambar : Pasien Keracunan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
30
Diagnosa Keperawatan. Diagnosa keperawatan dapat bervariasi
bergantung pada jenis keracunan dan organ terancan mengalami
gangguan.Penentuandiagnosakeperawatanberdasarkandatahasil
pengkajian dan mengikuti standar yang telah ada (NANDA). Tahap
selanjutnya adalah Anda menrumuskan rencana keperawatan atau
Intervensi. Prinsip intervensi / penatalaksanaan pasien keracunan
yaitu : Kaji penyebab keracunan; Bersihkan jalan nafas dari kotoran,
muntahan atau lendir; Berikan bantuan nafas jika terjadi henti
nafas, hindari bantuan nafas dari mulut ke mulut atau gunakan
panghalang (kain kassa, sapu tangan); Hindari aspirasi gas beracun
dari pasien; Cegah / hentikan penyerapan racun; Kolaborasi
dengan tim kesehatan yang lain : Pengobatan simtomatik, spesifik,
antidotum Evaluasi. Pasien dapat mempertahankan oksigenasi
yang adekuat, sanggup memobilisasi sekret pulmonal, tidak terjadi
penurunan kesadaran.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
31
Selamat anda telah menyelesaikan materi asuhan keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien stroke, luka bakar dan keracunan.
Dengan demikian sekarang Anda memiliki kompetensi untuk
melakukan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien
stroke, luka bakar dan keracunan. Dari materi tersebut ada harus
mengingat hal hal penting yaitu :
1.	Pasien yang mengalami stroke, luka bakar dan keracunan
membutuhkan asuhan keperawatan kegawatdaruratan secara
cermat dan cepat karena berpotensi menimbulkan kegagalan
organ dan menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat.
2.	Masalah keperawatan yang utama pada pasien stroke adalah
terganggunya perfusi jaringan cerebral yang berdampak
terganggunya seluruh sistem tubuh, sehingga fokus intervensi
keperawatan adalah mengembalikan perfusi dan oksigenasi
otak secara adekuat.
3.	Masalah keperawatan yang utama pada pasien luka bakar
adalah defisit volume cairan tubuh yang juga dapat berdampak
terganggunya seluruh sistem tubuh, sehingga fokus intervensi
keperawatan adalah mengembalikan keseimbangan (balance)
cairan dan elektrolit tubuh.
4.	Masalah keperawatan pada pasien keracunan dapat
bervariasi bergantung pada penyebab dari keracunan dan
organ yang terkena dampak dari zat racun tersebut, namun
yang terpenting prinsip penangannya adalah mencegah /
menghentikan penyerapan dengan mengeluarkan zat racun
dari dalam tubuh.
Demikian pembahasan tentang asuhan keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien stroke, luka bakar dan keracunan.
Selanjutnyaandadiharapkandapatmenerapkanataumelakukan
asuhan keperawatan tersebut baik di laboratorium maupun di
klinik.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
32
Evaluasi
Formatif
SOAL FORMATIF
Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar
1.	 Seorang pria usia 60 tahun, dibawa ambulan menuju IGD dalam
kondisitidaksadar.Keluargamenyatakanbahwapasientiba-tiba
terjatuh di kamar mandi dan enam bulan sebelumnya pernah
mengalami stroke. Anda sedang praktek dan akan melakukan
asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien tersebut.
Apakah tindakan awal yang akan anda lakukan terhadap pasien
tersebut ?
a.	 Memberikan terapi oksigen dengan masker (simple mask)
b.	 Mengkaji tingkat kesadaran, refleks pupil dan tanda vital
c.	 Menilai keadaan umum jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi
d.	Membaringkan pasien dengan posisi kepala lebih tinggi 15-
30O
2.	 Seorang wanita usia 56 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena
tiba-tiba terjatuh dan tidak sadar setelah datang dari pasar. Pada
pemeriksaan tingkat kesadaran dengan GCS didapatkan pasien
membuka mata apabila diberi rangsang nyeri, pasien berusaha
menghindar/menarik lengan atau kakinya ketika diberi rangsang
nyeri dan dapat berteriak sambil mengucapkan kata “aduh...”,
“tidak..”. Berapakah skor tingkat kesadaran pasien tersebut ?
a.	12
b.	9
c.	6
d.	3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
33
3.	Seorang pria umur 28 tahun dibawa temannya ke IGD karena
terkena sambaran api dari kompor gas yang bocor. Pasien
mengalami luka bakar pada seluruh bagian wajah, dada bagian
atas dan kedua lengannya. Pada pemeriksaan didapatkan bulu
hidunghangusterbakar,suaraparau,batukserak,krakles,stridor,
pernapasan cepat dan sulit. Berdasarkan hasil pemeriksaan,
selain mengalami luka bakar pada bagian depan tubuhnya,
apakah yang dialami oleh pasien tersebut?
a.	Bronkhitis
b.	 Asthma bronchiale
c.	 Trauma dada
d.	 Trauma inhalasi
KUNCI JAWABAN
1.	c
2.	b
3.	d
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
34
Dradjat, Respati S., (2008), Basic Trauma Life Support (Pertolongan
Hidup Dasar Trauma), Life support
Training Center, Malang Trauma Services, IRD RSU Dr. Saiful
Anwar Malang
Guill,MargaretF.,AsthmaUpdate:ClinicalAspectsandManagement,
Pediatrics in Review, Vol.25 No.10
October 2004, 335-344
Laporan Nasional 2007, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007,
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia (2008)
National Asthma Council Australia 2011, First Aid for Asthma,
Brochure
Smeltzer, SC., O’Connell, & Bare, BG., (2003). Brunner and Suddarth’s
textbook of Medical Surgical Nursing, 10th edition, Pennsylvania:
Lippincott Wiiliam & Wilkins Company
Stanley D & Tunnicliffe W., Management of Life-Threatening Asthma
in Adult, Continuing Education in Anaesthesia, Critical Care &
Pain Volume 8 Number 3 2008
Valman HB, Bronchial Asthma, British Medical Journal, Volume 306,
19 Juni 1993
Daftar
Pustaka
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
35
Daftar
Gambar
Cover
http://liveofofo.com/wpmain/up-
loads/2013/07/stethoscope.jpg
Kondisi Pasien Gawat Darurat
http://gadingpluit-hospital.com/gambar/
konten/2014/05/IMG_2274-M1-Small.jpg
Pasien Rumah sakit
http://gambar-rumah.info/wp-content/
uploads/2014/06/pasien-rumah-sakit-op-
name.jpg
Pemeriksaan Kadar Gula
ttp://emri.tums.ac.ir/upfiles/177595367.
jpg
Pernafasan Kusmaul Kemenkes
Diabetes Test
http://chronicpainblog.com/wp-content/
uploads/2014/11/diabetes-test.jpg
Diabetes
https://www.nabiblackseedoil.com/
wp-content/uploads/2014/01/Diabetes.
jpg
Heart Attack Kemenkes
Makanan Kolesterol
http://1.bp.blogspot.com/-Ejb2T3U13Jo/
UV_VAzg03kI/AAAAAAAAARc/madwQPZ_
LO0/s1600/makanan+tinggi+kolesterol.
JPG
Perubahan Gelombang EKG Kemenkes
Serangan Jantung
http://i.huffpost.com/gen/1483544/
thumbs/o-HEART-ATTACK-facebook.jpg
Stroke
http://medimoon.com/wp-content/up-
loads/2013/05/stroke.jpg
Orang Terbakar
http://4.bp.blogspot.com/-HCVXB-VC-
MT0/TnYZ52CyUcI/AAAAAAAAB7c/2csCx-
Ktvv1Y/s1600/IMG_0579.jpg
Cerebrovascular Accident Cerebrovascular Accident
luka Bakar
http://kuherbal.com/wp-content/up-
loads/2013/03/Luka-Bakar.jpeg
Hasil Laporan Luka Bakar
http://www.freestockphotos.name/wall-
paper-original/wallpapers/medical-evalu-
ation-1832.jpg
Keracunan
h t t p : / / f c 0 5 . d e v i a n t a r t . n e t / f s 7 0 /
f/2011/086/f/2/snow_white_poisoned_
by_chaddlane-d3cmzuy.jpg
Pasien Keracunan
http://i.kinja-img.com/gawker-media/
image/upload/s--y-ZQOHxd--/189p2lncf-
8hspjpg.jpg
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktekpjj_kemenkes
 
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iiM5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iipjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1pjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infuspjj_kemenkes
 
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iiM6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iipjj_kemenkes
 
Modul 1 pedoman praktik lab
Modul 1   pedoman praktik labModul 1   pedoman praktik lab
Modul 1 pedoman praktik labpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanPanduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanpjj_kemenkes
 
Modul 3 pedoman praktek
Modul 3   pedoman praktekModul 3   pedoman praktek
Modul 3 pedoman praktekpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktek
 
Modul 3 kdk ii
Modul 3 kdk iiModul 3 kdk ii
Modul 3 kdk ii
 
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iiM5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1
 
Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infus
 
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iiM6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
 
Modul 1 pedoman praktik lab
Modul 1   pedoman praktik labModul 1   pedoman praktik lab
Modul 1 pedoman praktik lab
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanPanduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
 
Modul 3 pedoman praktek
Modul 3   pedoman praktekModul 3   pedoman praktek
Modul 3 pedoman praktek
 

Viewers also liked

Keperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratKeperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratJinan Bachri
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratArif WR
 
Model konsep keperawatan menurut virginia handerson
Model konsep keperawatan menurut virginia handersonModel konsep keperawatan menurut virginia handerson
Model konsep keperawatan menurut virginia handersonYabniel Lit Jingga
 
Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adlRahayoe Ningtyas
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanZharfa Setiawan
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonRara Niken FA
 
Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam Astriie Desiyanti
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalkhusnul huda
 
Model Konsep dan Teori Keperawatan
 Model Konsep dan Teori  Keperawatan Model Konsep dan Teori  Keperawatan
Model Konsep dan Teori Keperawatanpjj_kemenkes
 
Mengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output CairanMengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output CairanDea Ulfiah
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chfwinda sari
 

Viewers also liked (20)

Keperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratKeperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat darurat
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
 
Model konsep keperawatan menurut virginia handerson
Model konsep keperawatan menurut virginia handersonModel konsep keperawatan menurut virginia handerson
Model konsep keperawatan menurut virginia handerson
 
Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adl
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Askep Cedera kepala
Askep Cedera kepalaAskep Cedera kepala
Askep Cedera kepala
 
rencana keperawatan
rencana keperawatanrencana keperawatan
rencana keperawatan
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
 
Terapi Cairan
Terapi CairanTerapi Cairan
Terapi Cairan
 
Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam Bab I k.anak pada kejang dan demam
Bab I k.anak pada kejang dan demam
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
 
Model Konsep dan Teori Keperawatan
 Model Konsep dan Teori  Keperawatan Model Konsep dan Teori  Keperawatan
Model Konsep dan Teori Keperawatan
 
Mengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output CairanMengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output Cairan
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Ekg dasar
Ekg dasar Ekg dasar
Ekg dasar
 
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
50629130 asuhan-keperawatan-pasien-dengan-chf
 
Modul 4
Modul 4Modul 4
Modul 4
 
Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 

Similar to KAD Asuhan

Kb 1 asuhan keperawatan diabetik dan infark miokard
Kb 1 asuhan keperawatan diabetik dan infark miokardKb 1 asuhan keperawatan diabetik dan infark miokard
Kb 1 asuhan keperawatan diabetik dan infark miokardpjj_kemenkes
 
Referat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiaReferat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiacharezo
 
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalKb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalpjj_kemenkes
 
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatal
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatalKb 3 deteksi gawat darurat neonatal
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatalpjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docxASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docxAyuAndira59
 
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternalKb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternalpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseasespjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney DeseasesAsuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseasespjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan ketoasidosis
Kb 1 asuhan keperawatan ketoasidosisKb 1 asuhan keperawatan ketoasidosis
Kb 1 asuhan keperawatan ketoasidosispjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan stroke.
Asuhan keperawatan stroke.Asuhan keperawatan stroke.
Asuhan keperawatan stroke.pjj_kemenkes
 
PERIPARTUM KARDIOMYOPATI
PERIPARTUM KARDIOMYOPATIPERIPARTUM KARDIOMYOPATI
PERIPARTUM KARDIOMYOPATIAsyifa Adawiyah
 
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..Falah123
 
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...syikir
 
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.Kep
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.KepPPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.Kep
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.KepHanaYulia4
 

Similar to KAD Asuhan (20)

Kb 1 asuhan keperawatan diabetik dan infark miokard
Kb 1 asuhan keperawatan diabetik dan infark miokardKb 1 asuhan keperawatan diabetik dan infark miokard
Kb 1 asuhan keperawatan diabetik dan infark miokard
 
Referat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiaReferat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersia
 
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalKb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
 
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatal
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatalKb 3 deteksi gawat darurat neonatal
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatal
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docxASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
 
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
 
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternalKb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney DeseasesAsuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 
Kb 1 asuhan keperawatan ketoasidosis
Kb 1 asuhan keperawatan ketoasidosisKb 1 asuhan keperawatan ketoasidosis
Kb 1 asuhan keperawatan ketoasidosis
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Gastisional diabetes mellitus (GDM) dengan SAP
Gastisional diabetes mellitus (GDM) dengan SAPGastisional diabetes mellitus (GDM) dengan SAP
Gastisional diabetes mellitus (GDM) dengan SAP
 
Asuhan keperawatan stroke.
Asuhan keperawatan stroke.Asuhan keperawatan stroke.
Asuhan keperawatan stroke.
 
PERIPARTUM KARDIOMYOPATI
PERIPARTUM KARDIOMYOPATIPERIPARTUM KARDIOMYOPATI
PERIPARTUM KARDIOMYOPATI
 
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
 
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
KLP 1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM EN...
 
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.Kep
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.KepPPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.Kep
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.Kep
 
ppt nike.pptx
ppt nike.pptxppt nike.pptx
ppt nike.pptx
 
Dm bab 1 5
Dm bab 1 5Dm bab 1 5
Dm bab 1 5
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
 

More from pjj_kemenkes

Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivpjj_kemenkes
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iipjj_kemenkes
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha ipjj_kemenkes
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiipjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha ii
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
 

Recently uploaded

Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

KAD Asuhan

  • 1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Rudi Hamarno Maria Diah Ciptaning Tyas KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN MODUL Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan I SEMESTER 8
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . MODUL 2 : Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan I Daftar isi i Daftar Isi Pendahuluan 1 3Kegiatan Belajar 1 Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetik dan Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut 20Kegiatan Belajar 2 Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada Medikal Bedah : Stroke, Luka Bakar, Keracunan Acuan Pustaka 34 Daftar Gambar 35
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kondisi dan jenis korban yang masuk ke unit pelayanan gawat darurat beragam, mulai dari bayi, anak anak, remaja, dewasa dan orangtua serta berbagai penyakit dengan tingkat keparahan yang berberbeda pula. Oleh sebab itu anda perlu memahami asuhan keperawatan gawat darurat dengan berbagai penyakit sesuai dengan kondisi yang ada. Modul ini dikemas dalam kegiatan belajar yang disusun sebagai urutan sebagai berikut : Salam dan selamat anda telah menyelesaikan modul 1. Selanjutnya anda akan menyelesaikan modul 2 ini dengan baik. Semangat dan tidak putus asa akan mengantarkan anda untuk memahami kegiatan belajar pada modul ini. Kegiatan Belajar 1 : Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetik Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut Kegiatan Belajar 2 : Asuhan Keperawatan Stroke Asuhan Keperawatan Luka Bakar Asuhan Keperawatan Keracunan Kegiatan Belajar 3 : Asuhan Keperawatan Fraktur Asuhan Keperawatan Asma Bronkial Kegiatan Belajar 4 : Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada Anak (Kejang Demam) Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada Perdarahan Post Partum Gambar : Pasien Gawat Darurat
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Selamat belajar, sukses untuk anda. Proses pembelajaran untuk materi Askep gawat darurat yang sedang anda pelajari ini dapat berjalan lebih baik dan lancar apabila anda mengikuti langkah langkah belajar sebagai berikut : 1. Pahami dulu mengenai berbagai kegiatan belajar yang akan dipelajari. 2. Pahami dan dalami secara bertahap dari kegiatan belajar yang akan dipelajari. 3. Ulangi lagi dan resapi materi yang anda peroleh dan diskusikan dengan teman atau orang yang kompeten di bidangnya. 4. Keberhasilan dalam memahami modul ini tergantung dari kesungguhan, semangat dan tidak mudah putus asa dalam belajar. 5. Bila anda menemui kesulitan, silahkan anda menghubungi fasilator atau orang yang ahli.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 3 Peserta didik mampu melakukan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien Ketoasidosis Diabetikum dan Infark Miokard Akut. Kegiatan Belajar 1 Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetik dan Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Pada modul ini, Anda akan mempelajari materi mengenai asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien ketoasidosis diabetikum. Adapun yang dipelajari meliputi materi : pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Ketoasidosis Diabetikum. Selain materi tersbeut Anda juga akan mempelajari asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien infark miokard. Begitupula pada kasus infark miokard akut Anda juga akan mempelajari meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien infark miokard akut. Demikian beberapa materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar ini. Peserta didik mampu a. Mengidentifikasipengkajian,diagnosakeperawatan,intervensidan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Ketoasidosis Diabetikum b. Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Infark Miokad Akut Gambar : Pasien Rumah Sakit Pokok-pokok Materi
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Uraian Materi A. Asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien Ketoasidosis Diabetikum Tentu anda pernah menemukan seseorang jatuh dalam kondisi hiperglikemia akut. Dimana pasien datang dengan kondisi nafas cepat dan dangkal, keluhan mual, sering kencing dan terdapat bau amoniak dari mulut pasien. Pada pasien diabetes mellitus apabila tidak dilakukan penatalaksanaan dengan tepat maka dimungkinkan muncul kondisi hiperglikemia akut. Pengkajian yang cepat dan tepat sangat membantu pasien untuk segera diatasi masalahnya. Keto asidosis Diabetik adalah keadaan kegawatan akut dari DM, disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton akibat kekurangan atau defisiensi insulin, di karakteristikan dengan hiperglikemia, asidosis, dan keton akibat kurangnya insulin. Saat anda bertemu dengan pasien Gambar : Pemeriksaan Kadar Gula KAD, anda bisa menanyakan beberapa kemungkin penyebab munculnya KAD yang terbanyak : 1. Kekurangan insulin 2. Peningkatan konsumsi glukosa 3. Infeksi
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 5 Tentunya anda bertanya, “Mengapa pasien muncul ketosis sehingga disebut ketoasidosis?”, suatu pertanyaan yang bagus. Defisiensi insulin merupakan penyebab utama terjadinya hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa darah dari pemecahan protein dan glikogen atau lipolisis atau pemecahan lemak. Lipolisis yang terjadi akan meningkatkan pengangkutan kadar asam lemak bebas ke hati sehingga terjadi ketoasidosis, yang kemudian berakibat timbulnya asidosis metabolik, sebagai kompensasi tubuh terjadi pernafasan kussmaul. Pengkajian, Anda menanyakan kepada pasien riwayat penyakit DM yang diderita, poliuria (keluhan sering kencing), polidipsi (keluhan sering minum), berhenti menyuntik insulin, demam dan infeksi, nyeri perut, mual, mutah, penglihatan kabur, lemah dan sakit kepala. Gambar. Pernafasan Kussmaul Pemeriksan Fisik : ortostatik hipotensi (sistole turun 20 mmHg atau lebih saat berdiri), hipotensi, syok, nafas bau aseton (bau manis seperti buah), hiperventilasi : Kusmual (RR cepat, dalam), kesadaran bisa komposmentis, letargi atau koma, dehidrasi. Pemeriksaan Laboratorium : Gula darah > 250 mg/dl, Ph darah < 7,3, keton serum (+). KAD merupakan kondisi kegawat daruratan sehingga perlu dilakukan pengkajian gawat darurat : Airways, kaji kepatenan jalan nafas pasien, ada tidaknya sputum atau benda asing yang menghalangi jalan nafas. Breathing, frekuensi nafas cepat dan dalam (kussmaul), bunyi nafas ronchi, ada tidaknya penggunaan otot bantu pernafasan. Circulation, pada sirkulasi anda akan menemukan nadi teraba cepat (takikardi) dan lemah, capillary refill time
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Uraian Materi PRINSIP PENATALAKSANAAN KAD Terapi Cairan, segera diberikan setelah didiagnosa. Rehidrasi yang dilakukan segera akan cepat membantu mengatasi kondisi ketoasidosis. Terapi insulin, diberikan segera dan secara intravena. Diberikan untuk menurunkan kerja hormone glucagon sehingga membantu menurunkan kadar gula darah. Natrium, Kalium, jangan lupa Anda untuk mengkaji status elektrolit. Penurunan kadar elektrolit terjadi bersamaan dengan poliuri, sehingga diperlukan koreksi natrium dan kalium. Bikarbonat, natrium bikarbonat diberikan apabila pH < 7,0. Infeksi, antibiotic diberikan pada KAD disebabkan karena infeksi dan untuk mencegah terjadinya infeksi. Gambar : Diabetes Test
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 7 DIAGNOSA KEPERAWATAN dan RENCANA KEPERAWATAN Setelah Anda berhasil mengidentifikasi data-data melalui pengkajian, selanjutnya Anda merumuskan Diagnosa Keperawatan. Beberapa diagnose keperawatan beserta rencana tindakan keperawatan. Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan (diuresis osmotic) akibat hiperglikemia, kriteria hasil : TTV dalam batas normal; Pulse perifer teraba; Turgor kulit baik : kembali dalam 3 dtk; Capillary refill time normal < 2 detik; Urin output seimbang; Kadar elektrolit normal; Gula Darah Sewaktu normal (< 200 mg/dl). Intervensi : Observasi intake dan output cairan setiap jam; Observasi kepatenan atau kelancaran cairan infus; Monitor TTV dan tingkat kesadaran; Observasi turgor kulit, selaput mukosa, akral, pengisian kapiler; Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (hematorkit, BUN/Kreatinin, Osmolaritas darah, Natrium, Kalium); Monitor pemeriksaan EKG; Monitor CVP (bila digunakan); Kolaborasi dalam pemberian terapi : pemberian cairan parenteral, pemberian terapi insulin, pemasangan kateter urine, pemasangan CVP (bila digunakan). Gambar : Diabetes
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Risiko tinggi terjadinya gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan keasaman (pH menurun) akibat hiperglikemia, gluconeogenesis, lipolysis. Kriteria hasil : Respirasi rate normal : 20-24 x/mnt, Analisa Gas Darah dalam batas normal (pH : 7,35 – 7,45; pO2 : 80 – 100 mmHg; pCO2 : 30 – 40 mmHg; HCO3 : 22 – 26; BE : -2 sampai +2). Intervensi : Berikan posisi fowler atau semi fowler; Observasi irama, frekuensi serta kedalamam pernafasan; Auskultasi bunyi paru; Monitor hasil pemeriksaan AGD; Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam : pemeriksaan AGD, pemberian oksigen, pemberian koreksi bicnat (jika terjadi asidosis metabolic).
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 9 Selamat anda telah menyelesaikan materi asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien ketoasidosis. Dengan demikian sekarang Anda memiliki kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien ketoasidosis. Dari materi tersebut ada harus mengingat hal hal penting yaitu : 1. Diabetes mellitus apabila tidak dilakukan penatalaksanaan denganbaikakanterjadipeningkatanguladarah(hiperglikemia) akut, salah satunya Ketoasidosis Diabetik. 2. Pada ketoasidosis diabetikum terjadi peningkatan gula darah > 250 mg/dl disertai peningkatan keton plasma. 3. Penyebab munculnya KAD yang terbanyak : Kekurangan insulin, Peningkatan konsumsi glukosa dan Infeksi 4. Masalah keperawatan yang sering muncul pada KAD : masalah keseimbangan cairan dan elektrolit dan keseimbangan asam- basa Rangkuman
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Evaluasi Formatif SOAL FORMATIF Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar 1. Seorang laki-laki usia 48 tahun diantar ke UGD sebuah rumah sakit dengan keluhan awal lemas, keringat dingin, gemetar dan sakit kepala. Ketika sampai di UGD kesadaran klien menurun. Klien menderita DM sudah lebih dari 5 tahun. Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 18 mg/dl. Apakah tindakan segera untuk mengatasi keadaan tersebut? a. Berikan oksigen simple mask b. Rehidrasi cairan kristaloid dan koloid c. Infuse glukosa 10% dengan tetasan cepat d. Pemberian dextrose 40%sebanyak 25 ml i.v e. Minum 30 gram gula murni yang dilarutkan dalam air 2. Seorang laki-laki usia 57 tahun dirawat di bangsal rumah sakit dengan keluhan lemas, sering kecing, mual, nafas cepat dan kesadaranmulaimenurun.Hasilpemeriksaannafas32kali/menit, irama kusmaul, nafas bau keton. Hasil pemeriksan laboratorium GDS 620 mg/dl, keton = 0.9, pH=7,1. Saat ini klien mengeluh Klien menderita DM sejak 10 tahun dengan terapi novomix 12-15u. Kontrol teratur, terakhir suntik pagi 15u. Apakah masalah kesehatan yang dialami oleh klien tersebut? a. Ketoasidosis b. Sindroma ketosis c. Hiperglikemia berat d. Asidosis respiratorik e. Hiperosmolar non ketotik 3. Seorang laki-laki usia 57 tahun dirawat di bangsal rumah sakit dengan keluhan lemas, sering kencing, mual, nafas cepat dan kesadaran mulai menurun. Hasil pemeriksaan nafas 32 kali/
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 11 menit, irama kusmaul, nafas bau keton. Hasil pemeriksan laboratorium GDS 420 mg/dl, keton = 0.9, pHdarah =7,1. Klien menderita DM sejak 8tahun dengan terapi insulin 12-15u. Kontrol teratur, terakhir suntik pagi 15u. Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan untuk klien tersebut? a. Kontrol diet dan obat-obatan b. Pemberian kalium serum 10 mmol / jam c. Pemberian natrium 500 ml bikarbonat 1.4 d. Pemberian insulin drip melalui syring pump e. Pemberian cairan pengganti (normal salin) 1 liter per jam 4. Seorang laki-laki usia 47 tahun dirawat di bangsal rumah sakit paska mengalami diabetik ketoasidosis (DKA). Klien menderita DM tipe 1 sejak 10tahun dengan terapi insulin 12-15u. Kejadian DKA terjadi karena klien lupa 2 kali menyuntikan insulin ketika maumakansiangdanmalamhari.Keadaankliensaatinimembaik dan siap untuk dipulangkan. Dokter memberikan terapi insulin yang sama seperti sebelum masuk RS. Apakah topik penyuluhan yang dibutuhkan oleh klien tersebut saat ini sebelum pulang? a. Penanganan DKA di rumah b. Pencegahan DKA secara komperhensif c. Jadual, dosis dan cara pemberian insulin d. Latihan dan oleh raga bagi penderita DM e. Menghitung dan mengontrol diet DM di rumah 5. Apakah gambaran klinis utama pada Ketoaasidosis Diabetik? a. asidosis respiratori, hiperventilasi, infeksi. b. infeksi, hiperglikemia, asidosis metabolic c. peningkatan pH, penurunan HCO3, diuresis. d. tukak tidak sembuh , nafas bau amoniak, riwayat obesitas. e. Edema, peningkatan kerja jantung, takikardi
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Uraian Materi B. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Infark Miokard Akut Definisi Infark Miokard Infark miokard adalah kematian / nekrosis sel jantung akibat peningkatan kebutuhan metabolik jantung dan atau penurunan oksigen dan nutrien ke jantung melalui sirkulasi koroner (Bajzer, 2002)
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 13 Etiologi Infark Miokard Tidak cukupnya aliran darah ke otot jantung yang berkelanjutan dapat menyebabkan nekrosis otot jantung dan iskemia daerah sekelilingnya, akibatnya akan timbul nyeri : 1. Penyebab terbanyak karena trombosis / aterosklerosis 2. Jarang yang disebabkan oleh spasme arteri koroner atau emboli 3. Hipotensi atau gagal jantung oleh karena refleks saraf otonom 4. Berkurangnya atau penurunan kontraktilitas otot jantung Di bawah ini adalah faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner : Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi (nonmodifiable): Riwayat keluarga positif; Peningkatan usia; Jenis kelamin → terjadi tiga kali lebih sering pada pria dibanding wanita; Ras → insiden lebih tinggi pada penduduk Amerika keturunan Afrika dibanding Kaukasia Faktor resiko yang dapat dimodifikasi (modifiable): Kolesterol darah tinggi; Tekanan darah tinggi; Merokok; Gula darah tinggi (DM); Obesitas; Inaktivitas fisik; Stress; Penggunaan kontrasepsi oral; Kepribadian, seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius; Geografi → insiden lebih tinggi pada daerah industri Gambar : Makanan Kolesterol
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 Uraian Materi Gejala Klinis Infark Miokard Sering Anda melihat seseorang yang mengalami infakr miokard atau serangan ajntung divisualisasikan mengalami keluhan nyeri dada. Nyeri dada pada IMA khas, Nyeri hebat, di tengah dada agak ke bawah, seperti dicengkeram atau menekan terus menerus. Mungkin radiasi ke leher, rahang, gigi, lengan, perut, punggung. Nyeri tidak menghilang dengan sediaan nitrat dan istirahat. Disfungsi autonomik. Reflek stimulasi vagus menyebabkan mual, muntah, kadang-kadang sinkop. Kadang-kadang meteorismus (ileus paralitik), diare ataupun cegukan (hiccough); Sesak nafas. Gagal jantung kiri; Demam. Sesudah 24 jam (sekitar 38,50 C) selama 3-4 hari
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 15 Diagnosis Infark Miokard Saat Anda menemukan seseorang mengeluh nyeri dada, belum bisa Anda mendiagnosa bahwa orang tersebut mengalami Infak Miokard Akut. Terdapat beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mendiagnosis seseorang mengalami IMA, yaitu : adanya perubahan EKG yang khas dan atau kenaikan enzim otot jantung yang bermakna disertai ataupun tidak disertai gejala klinis; Adanya dua kriteria triad (Perubahan EKG (Q patologis, ST elevasi) dan Kenaikan enzim otot jantung (CPK, CKMB, LDH, SGOT, SGPT)) Gambar : Macam-macam NAPZA Gambar. Perubahan gelombang EKG Penatalaksanaan Infark Miokard Saat Anda merawat pasien dengan IMA maka tujuannya adalah memperkecilkerusakanjantungsehinggamengurangikemungkinan terjadinya komplikasi, dengan cara : Istirahat total; Diet makanan lunak / saring serta rendah garam (bila ada gagal jantung; Pasang infus dekstrosa 5 % untuk persiapan pemberian obat intra vena; Atasi nyeri (Morfin, nitrat, antagonis kalsium, beta bloker); Oksigen 2 – 4 liter/menit; Sedatif; Antikoagulan; Trombolitik
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Uraian Materi Komplikasi Infark Miokard Perluasan infark dan iskemia paska infark, aritmia (sinus bradikardi, supraventrikuler takiaritmia, aritmia ventrikuler, gangguan konduksi), disfungsi otot jantung (gagal jantung kiri, hipotensi dan syok), infark ventrikel kanan, defek mekanik, ruptur miokard, aneurisma ventrikel kiri, perikarditis dan trombus mural. Prioritas Keperawatan Menemukan pasien dengan keluhan dan tanda seperti di atas maka Anda akan merumuskan tindakan keperawatan, anatar lain : Menghilangkan nyeri dada / terkontrol; Menurunkan kerja miokard; Mencegah / mendeteksi dan membantu pengobatan disritmia yang mengancam hidup atau komplikasi; Meningkatkan kesehatan jantung, perawatan diri Gambar : Serangan Jantung
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 17 Tujuan Pemulangan Gambar : Macam-macam NAPZA Tidakadanyeri/terkontrol Curah jantung /perfusi jaringan adekuat Meningkatkan tingkat aktivitas untuk perawatan diri dasar Ansietas berkurang / teratasi Proses penyakit, rencana pengobatan, dan prognosis dipahami PULANG Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri (akut) berhubungan dengan iskhemia otot jantung sekunder terhadap sumbatan arteri koroner 2. Aktual / Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan inotropik (iskemia miokard transien / memanjang, efek obat) 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai oksigen miokard dan kebutuhan, adanya iskemia / nekrotik jaringan miokard, efek obat depresan jantung (penyekat beta, antidisritmia) 4. Risiko tinggi perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan / penghentian aliran darah, contoh vasokontriksi, hipovolemia / kebocoran dan pembentukan tromboemboli 5. Risiko tinggi kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi organ (ginjal); peningkatan natrium / retensi air ; peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma (menyerap cairan dalam area interstisial / jaringan) 6. Ansietas / ketakutan berhubungan dengan ancaman atau perubahan kesehatan dan status ekonomi; ancaman kehilangan
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Gambar : Macam-macam NAPZA / kematian, tidak sadar konflik tentang esensi nilai, keyakinan, dan tujuan hidup; transmisi interpersonal / penularan 7. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang informasi tentang fungsi jantung / implikasi penyakit jantung dan status kesehatan akan datang ; kebutuhan perubahan pola hidup ; tidak mengenal terapi paska terapi / kebutuhan perawatan diri 8. Potensial terjadi ketidakpatuhan terhadap aturan terapeutik berhubungan dengan tidak mau menerima perubahan pola hidup yang sesuai
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 19 Selamat anda telah menyelesaikan materi asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien infark miokard akut. Dengan demikian sekarang Anda memiliki kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien infark miokard akut. Dari materi tersebut ada harus mengingat hal hal penting yaitu : 1. Terjadinyapembuntuanpembuluhdarahjantungmenyebabkan muncul nyeri dada, yang merupakan gejala khas pada pasien IMA 2. Nyeri khas dimulai dari dada tengan, menjalar ke bahu sebelah kiri dan lengan 3. Penanganan yang cepat akan mengurnagi risiko kerusakan jaringan jantung yang lebih luas Rangkuman
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 Gambar : Macam-macam NAPZA Peserta didik mampu melakukan asuhan keperawatan Kegawatdaruratan pada pasien Stroke, Luka Bakar dan Keracunan. Kegiatan Belajar 2 Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada Medikal Bedah : Stroke, Luka Bakar, Keracunan Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Peserta didik mampu : a. Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Stroke. b. Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Luka Bakar c. Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi kegawatdaruratan pada pasien Keracunan. Gambar : Stroke
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 21 Uraian Materi Anda mungkin telah sering mendengar tentang penyakit stroke dan dampaknya bagi pasien seperti kelumpuhan atau penurunan kesadaran. Namun apakah sebenarnya yang terjadi pada penderita stroke sehingga membutuhkan suatu asuhan keperawatan kegawatdaruratan? Stroke atau Cerebrovascular Accident (CVA) adalah defisit neurologi yang mempunyai awitan mendadak sebagai akibat dari adanya penyakit cerebrovascular. Sekitar 75% kasus stroke diakibatkan oleh obstruksi vaskular (trombus atau emboli) yang mengakibatkan iskemi dan infark, sedangkan 25% stroke adalah hemoragi akibat penyakit vaskuler hipertensif, ruptur aneurisma atau malformasi arteriovenosa yang menyebabkan perdarahan intraserebral. Jika A. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Pasien Stroke Gambar : Cerebrovascular Accident
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 Gambar : Macam-macam NAPZA terjadi hambatan aliran darah ke setiap bagian otak akibat trombus, emboli maupun hemoragi, maka terjadi kekurangan aliran oksigen ke jaringan otak. Kekurangan selama satu menit dapat mengarah pada gejala-gejala yang dapat pulih (reversible), namun apabila berlangsung lebih lama dapat menyebabkan nekrosis neuron yang tidak dapat pulih (irreversible). Pengkajian. Sebagaimana telah dijelaskan pada Kegiatan Belajar 2 bahwapengkajiankegawatdaruratanpadaumumnyamenggunakan pendekatan A-B-C (Airway-Breathing-Circulation), namun pada kasus stroke perlu dilakukan pengkajian sampai tahap D (Disability) untuk menilai adanya kelemahan/kelumpuhan akibat stroke dan memperkirakan letak bagian otak yang mengalami gangguan yaitu ; stroke hemisfer kiri bila terdapat gejala seperti hemiparesis atau hemiplegia sisi kanan, kelainan lapang pandang kanan, disfagia perilaku lambat, sangat hati-hati dan mudah frustrasi ; stroke hemisfer kanan bila terdapat gejala hemiparesis atau hemiplegia sisi kiri, kelainan bidang visual kiri, defisit spasial-perseptual dan menunjukkan penurunan tingkat kesadaran. Pengkajian tingkat kesadaran perlu dilakukan pada pasien stroke. Penilaian tingkat kesadaran dilakukan dengan Glasgow Coma Scale (GCS) yang menilai tingkat kesadaran berdasarkan respon membuka mata, motorik dan verbal, tingkat kesadaran ditentukan berdasarkan jumlah skor ketiga hal tersebut. Agar lebih jelas bagi anda, coba perhatikan kotak display berikut!
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 23 SKALA KOMA GLASGOW Skor Respon Membuka Mata : • spontan • dengan perintah (rangsang suara) • dengan rangsang nyeri • tidak ada respon 4 3 2 1 Respon Verbal • orientasi baik • diorientasi, berbicara kacau • mengucapkan kata per kata namun tidak jelas • bersuara (mengerang tidak ada respon) 5 4 3 2 Respon Motorik : • mengikuti perintah • dapat melokalisir nyeri • menghindar/menjauhi rangsang nyeri • lengan kaku di atas dada dan kaki ekstensi saat diberi rangsang nyeri • lengan kaku di sisi tubuh dan kaki ekstensi saat diberi rangsang nyeri • tidak ada respon 6 5 4 3 2 1
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 Bagus, Anda telah menyelesaikan pengkajian data. Setelah data terkumpul Anda merumuskan Diagnosa Keperawatan berdasarkan datayangada.Berdasarkandatadiatasdiagnosekeperawatanyang dapat Anda tegakkan adalah : Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan interupsi aliran darah serebral, gangguan oklusif/hemoragiyangditandaidenganperubahantingkatkesadaran, kehilangan memori, defisit sensori, bahasa, intelektual dan emosi. Selanjutnya Anda rumuskan rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi maslah keperawatan tersebut : Intervensi keperawatan kegawatdaruratan pada pasien stroke memiliki prioritas tujuan yaitu : meningkatkan perfusi dan oksigenasi serebral yang adekuat, mencegah/meminimalkan komplikasi dan kelumpuhan yang permanen. Intervensi keperawatan meliputi : Kaji kepatenan jalan nafas dan tanda-tanda vital; Kaji status neurologi (GCS, refleks pupil); Pertahankan posisi kepala supine dan ditinggikan 15O – 30O; Monitor intake, output, membran mukosa, turgor kulit; Batasi penggunaan restrain; Kolaborasi : Terapi O2 dan obat golongan steroid. Diagnosa Keperawatan dan intervensi Gambar : Pertolongan Pasien
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 25 Setelah Anda melakukan tindakan keperawatan berdasarkan kondisi klien dan rumusan intervensi kemudian dilakukan Evaluasi. Beberapa hal yang dapat menjadi patokan untuk evaluasi keperawatandiantaranyayaitutekananintrakranialberkurangatau dipertahankan dibawah 20mmHg dan tekanan perfusi serebral sedikitnya 60 mmHg Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah atau kondisi luka bakar. Hampir setiap hari kita mendengar peristiwa kebakaran yang disertai dengan adanya korban dengan luka bakar. Cedera luka bakar dapat mempengaruhi semua sistem organ. Besarnya respons patofisiologis berkaitan erat dengan luasnya luka bakar, bahkan sistem hemodinamik kardiovaskuler dapat terpengaruh secara signifikan sehingga sangat berpotensi terjadi syok hipovolemik yang dapat mengancam keselamatan jiwa pasien. B. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Pasien Luka Bakar Gambar : Luka Bakar
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 26 Pengkajian. Luas dan kedalaman luka bakar juga rentang waktu dan keadaan sekeliling cedera luka bakar adalah data yang harus didapatkan dalam pengkajian luka bakar. Untuk mengkaji tingkat keparahan luka bakar, beberapa hal yang harus dikaji adalah prosentase luas permukaan tubuh yang terbakar, kedalaman, letak anatomis, adanya cedera inhalasi, usia, cedera lain yang bersamaan. Penentuan luas permukaan tubuh yang terbakar pada umumnya menggunakan “Rule of Nine”, aturan tersebut membagi tubuh ke dalam kelipatan 9. Bagian kepala dihitung sebagai 9%, masing- masing lengan 9%, masing-masing kaki 18%, bagian depan tubuh (trunkus anterior) 18%, bagian belakang tubuh (trunkus posterior) 18% dan perineum 1%, dengan total 100%. Data adanya cedera inhalasi yang menyertai luka bakar perlu dikaji untuk mengetahui kemungkinan perburukan kondisi pasien secara progresif karena sumbatan jalan nafas akibat oedema mukosa (mukosa melepuh). Data tersebut dapat berupa bulu hidung hangus terbakar, luka bakar pada wajah, perioral atau leher, perubahan suara, batuk serak dan pendek, krakles, stridor, pernapasan cepat dan sulit. Selamat,…….Andatelahmenyelesaikanbelajarmengenaipengkajian Gambar : Orang Terbakar
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 27 data pada pasien luka bakar selanjutnya Anda merumuskan Diagnosa Keperawatan : Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, peningkatan tekanan hidrostatik kapiler, penurunan tekanan osmotik koloid kapiler. Setlah diagnose dirumuskan Anda menyusun Intervensi, adapun intervensi keperawatan yang meliputi : Nilai keadaan umum pasien, jalan nafas (A), pernafasan (B) dan sirkulasi (C); Pasang NGT jika diperlukan; Pasang kateter urin jika luka bakar > 30% derajat II & III; Rehidrasi sesuai kebutuhan; Terapi O2 : pada trauma inhalasi dapat dilakukan nebulasi dengan bronchodilator; Kolaborasi pemberian obat; Pemantauan: Status kesadaran(GCS) dan kardiovaskular, tanda vital, urine output, BJ urine, nilai CVP jika terpasang dan analisa gas darah. Perlu diingat….setelah Anda melakukan tindakan keperawatan merdasarkan intervensi yang telah disusun maka Anda melakukan evaluasi. Hal-hal yang perlu Anda evaluasi adalah : pasien menunjukkan tanda-tanda keseimbangan cairan yaitu tanda vital dalam batas normal dan stabil, tidak terjadi penurunan kesadaran, produksi urine dalam batas normal. Gambar : Hasil Evaluasi Pasien
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 28 Keracunan merupakan hal yang juga penting untuk anda ketahui dalam keperawatan kegawatdaruratan. Sebagai petugas kesehatan anda harus selalu siap dan dapat melakukan pertolongan serta perawatan darurat pada keracunan. Keracunan dapat terjadi pada siapa,dimanadankapansaja.Keracunandapatdidefinisikansebagai masuknya suatu zat racun ke dalam tubuh yang mempunyai efek membahayakan/mengganggu fungsi organ dan tidak ditentukan oleh jumlah, jenis, frekuensi dan durasi yang terjadi karena disengaja maupun tidak disengaja bahkan dapat menimbulkan C. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Pasien Keracunan Gambar : Keracunan
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 29 kematian. Keracunan bisa disebabkan karena makanan, zat kimia, gas beracun, obat-obatan/narkotika, pestisida maupun binatang berbisa. Pengkajian. Pengkajian Primer terdiri dari : Status A-B-C, jenis, durasi, frekuensi, lokasi dan tingkat kesadaran. Pengkajian Sekunder meliputi : Hasil laboratorium dan riwayat kontak dengan racun. Banyak gejala yang dapat timbul akibat keracunan seperti muntah, pucat, kejang, koma, somnolen, luka bakar di mulut, demam, hipereksitabilitas dan diare. Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan adanya penurunan kesadaran, pupil konstriksi/dilatasi, sianosis, dan keringat dingin. Anda telah menyelesaikan mempelajari pengkajian, selanjtnya data- data yang didapat pengkajian Anda gunakan untuk menegakkan Gambar : Pasien Keracunan
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 30 Diagnosa Keperawatan. Diagnosa keperawatan dapat bervariasi bergantung pada jenis keracunan dan organ terancan mengalami gangguan.Penentuandiagnosakeperawatanberdasarkandatahasil pengkajian dan mengikuti standar yang telah ada (NANDA). Tahap selanjutnya adalah Anda menrumuskan rencana keperawatan atau Intervensi. Prinsip intervensi / penatalaksanaan pasien keracunan yaitu : Kaji penyebab keracunan; Bersihkan jalan nafas dari kotoran, muntahan atau lendir; Berikan bantuan nafas jika terjadi henti nafas, hindari bantuan nafas dari mulut ke mulut atau gunakan panghalang (kain kassa, sapu tangan); Hindari aspirasi gas beracun dari pasien; Cegah / hentikan penyerapan racun; Kolaborasi dengan tim kesehatan yang lain : Pengobatan simtomatik, spesifik, antidotum Evaluasi. Pasien dapat mempertahankan oksigenasi yang adekuat, sanggup memobilisasi sekret pulmonal, tidak terjadi penurunan kesadaran.
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 31 Selamat anda telah menyelesaikan materi asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien stroke, luka bakar dan keracunan. Dengan demikian sekarang Anda memiliki kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien stroke, luka bakar dan keracunan. Dari materi tersebut ada harus mengingat hal hal penting yaitu : 1. Pasien yang mengalami stroke, luka bakar dan keracunan membutuhkan asuhan keperawatan kegawatdaruratan secara cermat dan cepat karena berpotensi menimbulkan kegagalan organ dan menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat. 2. Masalah keperawatan yang utama pada pasien stroke adalah terganggunya perfusi jaringan cerebral yang berdampak terganggunya seluruh sistem tubuh, sehingga fokus intervensi keperawatan adalah mengembalikan perfusi dan oksigenasi otak secara adekuat. 3. Masalah keperawatan yang utama pada pasien luka bakar adalah defisit volume cairan tubuh yang juga dapat berdampak terganggunya seluruh sistem tubuh, sehingga fokus intervensi keperawatan adalah mengembalikan keseimbangan (balance) cairan dan elektrolit tubuh. 4. Masalah keperawatan pada pasien keracunan dapat bervariasi bergantung pada penyebab dari keracunan dan organ yang terkena dampak dari zat racun tersebut, namun yang terpenting prinsip penangannya adalah mencegah / menghentikan penyerapan dengan mengeluarkan zat racun dari dalam tubuh. Demikian pembahasan tentang asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien stroke, luka bakar dan keracunan. Selanjutnyaandadiharapkandapatmenerapkanataumelakukan asuhan keperawatan tersebut baik di laboratorium maupun di klinik. Rangkuman
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 32 Evaluasi Formatif SOAL FORMATIF Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar 1. Seorang pria usia 60 tahun, dibawa ambulan menuju IGD dalam kondisitidaksadar.Keluargamenyatakanbahwapasientiba-tiba terjatuh di kamar mandi dan enam bulan sebelumnya pernah mengalami stroke. Anda sedang praktek dan akan melakukan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien tersebut. Apakah tindakan awal yang akan anda lakukan terhadap pasien tersebut ? a. Memberikan terapi oksigen dengan masker (simple mask) b. Mengkaji tingkat kesadaran, refleks pupil dan tanda vital c. Menilai keadaan umum jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi d. Membaringkan pasien dengan posisi kepala lebih tinggi 15- 30O 2. Seorang wanita usia 56 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena tiba-tiba terjatuh dan tidak sadar setelah datang dari pasar. Pada pemeriksaan tingkat kesadaran dengan GCS didapatkan pasien membuka mata apabila diberi rangsang nyeri, pasien berusaha menghindar/menarik lengan atau kakinya ketika diberi rangsang nyeri dan dapat berteriak sambil mengucapkan kata “aduh...”, “tidak..”. Berapakah skor tingkat kesadaran pasien tersebut ? a. 12 b. 9 c. 6 d. 3
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 33 3. Seorang pria umur 28 tahun dibawa temannya ke IGD karena terkena sambaran api dari kompor gas yang bocor. Pasien mengalami luka bakar pada seluruh bagian wajah, dada bagian atas dan kedua lengannya. Pada pemeriksaan didapatkan bulu hidunghangusterbakar,suaraparau,batukserak,krakles,stridor, pernapasan cepat dan sulit. Berdasarkan hasil pemeriksaan, selain mengalami luka bakar pada bagian depan tubuhnya, apakah yang dialami oleh pasien tersebut? a. Bronkhitis b. Asthma bronchiale c. Trauma dada d. Trauma inhalasi KUNCI JAWABAN 1. c 2. b 3. d
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 34 Dradjat, Respati S., (2008), Basic Trauma Life Support (Pertolongan Hidup Dasar Trauma), Life support Training Center, Malang Trauma Services, IRD RSU Dr. Saiful Anwar Malang Guill,MargaretF.,AsthmaUpdate:ClinicalAspectsandManagement, Pediatrics in Review, Vol.25 No.10 October 2004, 335-344 Laporan Nasional 2007, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia (2008) National Asthma Council Australia 2011, First Aid for Asthma, Brochure Smeltzer, SC., O’Connell, & Bare, BG., (2003). Brunner and Suddarth’s textbook of Medical Surgical Nursing, 10th edition, Pennsylvania: Lippincott Wiiliam & Wilkins Company Stanley D & Tunnicliffe W., Management of Life-Threatening Asthma in Adult, Continuing Education in Anaesthesia, Critical Care & Pain Volume 8 Number 3 2008 Valman HB, Bronchial Asthma, British Medical Journal, Volume 306, 19 Juni 1993 Daftar Pustaka
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 35 Daftar Gambar Cover http://liveofofo.com/wpmain/up- loads/2013/07/stethoscope.jpg Kondisi Pasien Gawat Darurat http://gadingpluit-hospital.com/gambar/ konten/2014/05/IMG_2274-M1-Small.jpg Pasien Rumah sakit http://gambar-rumah.info/wp-content/ uploads/2014/06/pasien-rumah-sakit-op- name.jpg Pemeriksaan Kadar Gula ttp://emri.tums.ac.ir/upfiles/177595367. jpg Pernafasan Kusmaul Kemenkes Diabetes Test http://chronicpainblog.com/wp-content/ uploads/2014/11/diabetes-test.jpg Diabetes https://www.nabiblackseedoil.com/ wp-content/uploads/2014/01/Diabetes. jpg Heart Attack Kemenkes Makanan Kolesterol http://1.bp.blogspot.com/-Ejb2T3U13Jo/ UV_VAzg03kI/AAAAAAAAARc/madwQPZ_ LO0/s1600/makanan+tinggi+kolesterol. JPG Perubahan Gelombang EKG Kemenkes Serangan Jantung http://i.huffpost.com/gen/1483544/ thumbs/o-HEART-ATTACK-facebook.jpg Stroke http://medimoon.com/wp-content/up- loads/2013/05/stroke.jpg Orang Terbakar http://4.bp.blogspot.com/-HCVXB-VC- MT0/TnYZ52CyUcI/AAAAAAAAB7c/2csCx- Ktvv1Y/s1600/IMG_0579.jpg Cerebrovascular Accident Cerebrovascular Accident luka Bakar http://kuherbal.com/wp-content/up- loads/2013/03/Luka-Bakar.jpeg Hasil Laporan Luka Bakar http://www.freestockphotos.name/wall- paper-original/wallpapers/medical-evalu- ation-1832.jpg Keracunan h t t p : / / f c 0 5 . d e v i a n t a r t . n e t / f s 7 0 / f/2011/086/f/2/snow_white_poisoned_ by_chaddlane-d3cmzuy.jpg Pasien Keracunan http://i.kinja-img.com/gawker-media/ image/upload/s--y-ZQOHxd--/189p2lncf- 8hspjpg.jpg
  • 38. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015