SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KEWIRAUSAHAAN
MODUL
Konsep Kewirausahaan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
YANI WIDYASTUTI
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 5
KEGIATAN BELAJAR 2
Menumbuhkan Semangat Wirausaha
Daftar Isi
Cover					
Daftar Isi											i
Pendahuluan										3
	
Kegiatan Belajar 2 :
	Menumbuhkan Semangat Wirausaha						5
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rekan mahasiswa, salam hangat, selamat berjumpa dalam mata kuliah Kewirausahaan.
Modul yang sedang Anda pelajari ini merupakan modul pertama dari 4 (empat) mod-
ul yang harus anda selesaikan. Modul ini berjudul Konsep Kewirausahaan. Sebagai
seorang bidan Anda akan berhadapan langsung dengan masyarakat terutama dalam
memberikan layanan kesehatan bagi Ibu dan Anak. Sebagaimana Anda ketahui bah-
wa salah satu permasalahan kependudukan di Indonesia adalah meningkatnya angka
penggangguran yang menyebabkan pendapatan keluarga rendah. Hal ini berpengaruh
pada daya beli keluarga termasuk gizi keluarga, pemeliharaan kesehatan, dan lain-lain.
Pemenuhan gizi yang rendah mengakibatkan bermacam masalah, seperti kurang energi
kronis, balita gizi buruk yang mengakibatkan rentan terhadap penyakit dan masalah
kesehatan. Bidan sebagai salah satu ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan
anak, mempunyai peluang yang besar dalam perberdayaan masyarakat maupun untuk
berwirausaha. Oleh karena itu sangat diperlukan pemahaman yang baik agar dapat
membuka wawasan tentang kewirausahaan.
Rekan mahasiswa, setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah konsep kewirausahaan. Secara khu-
sus Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang: (1) konsep dasar kewirausahaan, (2)
menumbuhkan semangat wirausaha dan (3) memulai wirausaha.
Modul berjudul Konsep kewirausahaan ini diawali dengan pembahasan tentang kon-
sep dasar kewirausahaan yang meliputi pengertian kewirausahaan, objek belajar ke-
wirausahaan, karakteristik wirausaha, manfaat wirausaha, keuntungan dan kerugian
wirausaha, profil wirausaha, dan perempuan wirausaha. Pembahasan selanjutnya
adalah menumbuhkan semangat wirausaha yang meliputi: impian menjadi wirausaha,
Kreatifitas dan inovasi serta berfikir perubahan. Selanjutnya, akan dibahas pula tentang
memulai wirausaha yang meliputi pembahasan tentang peluang usaha, manajemen
risiko dan langkah-langkah memulai wirausaha.
Modul ini disusun sebagai bahan mata kuliah institusional ”Kewirausahaan” yang mer-
upakan salah satu unsur penunjang yang sangat penting bagi bidan dalam menjalank-
an praktik profesinya. Seorang bidan harus dapat mengetahui apa itu kewirausahaan
mengingat hal tersebut adalah hal yang sangat penting dalam menunjang praktik pro-
fesi bidan serta berwirausahan di bidang kebidanan, sehingga dapat melayani pasien
sebaik-baiknya. Modul I ini berisi 3(tiga) kegiatan belajar dengan urutan sebagai berikut:
Kegiatan Belajar 1	 : Konsep dasar Kewirausahaan.
Kegiatan Belajar 2	 : Menumbuhkan semangat kewirausahaan
Kegiatan Belajar 3	 : Memulai wirausaha.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
PETUNJUK BELAJAR
	 Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya secara
mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius
dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1)	 Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe-
lajari modul ini.
2)	 Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya,
karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan
materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3)	 Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi
yang memerlukan praktikkum.
4)	 Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada
materi yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya.
5)	 Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit.
6)	 Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-
buku lain, koran, atau majalah yang membahas tentang konsep kewirausahaan.
7)	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung
pada kesungguhan Anda sendiri.
8)	 Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas
maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn-
ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari
KB berikutnya.
9)	 Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan
pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat
kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas
10)	 Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda, jika masih
juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata Kuliah ini.
11)	Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be-
nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma-
teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi
dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan
berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper-
bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya.
Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa
Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil
dengan baik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
Kegiatan
Belajar 2
MENUMBUHKAN SEMANGAT WIRAUSAHA
Tujuan Pembelajaran Umum
Rekan mahasiswa, selamat kepada Anda yang telah berhasil memahami KB 1 tentang
konsep dasar kewirausahaan. Setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 2 ini
Anda diharapkan dapat memahami tentang menumbuhkan semangat wirausaha.
Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 3(tiga) tujuan khusus yang harus anda kua-
sai, yaitu dapat menjelaskan:
1. impian menjadi wirausaha
2. kreatifitas
3. inovasi dan berfikir perubahan.
Marilah kita simak materi selengkapnya pada uraian materi berikut.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Uraian
Materi
A.	 Impian menjadi wirausahawan
Rekan mahasiswa, pernahkah anda bermimpi menjadi seorang wirausaha? Apakah
bermimpi menjadi seorang wirausaha itu hal yang sia-sia atau hal yang aneh? Ya Anda
benar, tentu hal itu bukan hal yang sia-sia atau bukan hal yang aneh dan materi berikut
ini akan kita bahas selengkapnya.
Setelah menamatkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas lalu melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi, harapanya setelah selesai menempuh pendidikan di
perguruan tinggi langsung bisa mendapatkan pekerjaan sesuai yang di harapkan. Itulah
yang di cita-citakan para sarjana, sehingga tidak mengherankan jika setiap tahun pen-
gangguran terdidik di Indonesia terus bertambah. Jika mahasisiwa hanya di bekali den-
gan keahlian untuk bekerja, maka tidak mengherankan setelah lulus mereka ahli dalam
mencari pekerjaan, apabila ini dialami oleh semua perguruan tinggi di Indonesia justru
perguruan tinggilah yang mempersempit lapangan pekerjaan, hal ini dikarenakan ban-
yaknya lulusan dari perguruan tinggi yang berbondong-bondong mencari pekerjaan bu-
kan menciptakan pekerjaan.
Rekan mahasiswa, bagaimanakan cara mengurangi tingkat pengangguran di Indone-
sia? Ya, Anda benar, salah satu cara yang dapat ditempuh dalam mengurangi tingkat
pengangguran terdidik di Indonesia adalah dengan menghasilkan lulusan-lulusan yang
tidak hanya memiliki orientasi sebagai pencari pekerjaan tetapi pencipta pekerjaan atau
yang kita sebut wirausaha. Menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang mau menjadi
seorang wirausahawan tidak semudah yang ada dalam bayangan karena kalangan ter-
didik cenderung menghindari pilihan sebagai wirausahawan, hal ini disebabkan kare-
na preferensi mereka terhadap pekerjaan kantoran lebih bergengsi dan dengan risiko
yang kecil. Pilihan status pekerjaan utama para lulusan perguruan tinggi adalah sebagai
karyawan atau buruh dengan menerima upah atau gaji secara rutin seperti Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan lainnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
Saat ini apakah Anda tahu kira-kira jumlah wirausaha di Indonesia? Ya, Anda benar,
jumlah wirausahawan di Indonesia hanya 570.339 orang atau 0,24% dari jumlah pen-
duduk yang sebanyak 237,64 juta orang. Padahal untuk menjadi bangsa maju, dibutuh-
kan wirausaha minimal 2% dari jumlah penduduk. Untuk mencapai jumlah ideal, Indo-
nesia masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah
wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai (detik finance 1/6/2013). Jumlah
wirausaha di luar negeri, seperti Amerika Serikat yang merupakan negara maju di dunia,
mencapai sekitar 11 persen, di Singapura juga tinggi mencapai 7 persen, dan di Malay-
sia mencapai 5 persen. Kebutuhan akan penduduk yang mempunyai jiwa wirausaha di
Indonesia sangat mendesak jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang ada di
dunia. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa wirausaha merupakan unsur penting
dalam pembangunan suatu negara. Semakin tinggi jumlah wirausaha di suatu negara
semakin maju negara tersebut terlebih lagi wirausaha dalam jumlah yang banyak dan
kualitas yang baik. Oleh sebab itu kewirausahaan harus digalakkan untuk memajukan
perekonomian suatu negara.
Syaefuddin (2003) dalam Dirjend Dikti (2013) mengatakan bahwa seharusnya para lu-
lusan melihat kenyataan bahwa lapangan kerja yang ada tidak memungkinkan untuk
menyerap seluruh lulusan perguruan tinggi di Indonesia, para lulusan perguruan tinggi
mulai memilih berwirausaha sebagai pilihan karirnya, mengingat potensi yang ada di
negeri ini sangat kondusif untuk melakukan wirausaha.
Ilik (2010) dalam Dirjend Dikti (2013) mengatakan bahwa, untuk memulai menjadi seo-
rang wirausaha, setiap mahasiswa harus memiliki impian yang kokoh yang dibangun
tidak dalam waktu singkat. Urgensi impian ini semakin penting mengingat risiko dari
wirausaha ini tidaklah kecil, bila mahasiswa tidak memiliki impian yang kuat maka san-
gat mungkin baginya untuk cepat menyerah. Berikut ini akan diuraikan tentang hal-hal
untuk memotivasi mengenai impian.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
1.	 Motivasi Untuk Mewujudkan Impian
Rekan mahasiswa, bagaimana motivasi dapat mempengaruhi terwujudnya suatu
Impian? Ya, benar, Anda Luar biasa. Impian adalah ambisi yang berasal dari diri
manusia yang menjadi penggerak untuk mencapai kesuksesan. Impian merupa-
kan keinginan yang akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Dun-
ia ini berkembang dengan peradaban luhur serta pesatnya ilmu dan teknologi
berkat impian dari orang-orang besar. Orang-orang besar tersebut adalah para
pemimpi. Orang-orang yang tidak mempunyai impian, ibarat orang yang naik an-
gkutan tanpa tujuan, dibawa kemana saja mengikuti tanpa arah yang jelas, den-
gan demikian orang yang tidak memiliki impian sangat tidak efektif. Orang yang
tidak mempunyai impian, mengakibatkan hasrat atau kegigihan mudah sekali pu-
dar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat
sederhana. Padahal, impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula.
Orang-orang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai
ciri khas yaitu selalu mampu memperbarui impian mereka.
2.	 Impian Merupakan Sumber Motivasi
Impian akan berakibat pada alam pikiran bawah sadar seseorang, dapat memberi
sugesti, meningkatkan motivasi hingga mencapai tujuan atau menggapai tujuan
selanjutnya. Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan tubuh dan men-
gatur strategi yang harus dilakukan, misalnya bagaimana mencari informasi dan
menjalin komunikasi maupun bekerjasama dengan orang lain. Sebagai contoh,
tokoh besar seperti Nelson Mandela, sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, ia
harus berjuang untuk suatu impian negara Afrika Selatan yang berdaulat. Untuk
itu ia menghadapi cobaan yang berat . Impian selalu memotivasi Nelson Mande-
la untuk terus berjuang, meskipun ia harus merelakan sebagian besar waktunya
dibalik terali besi. Impian merupakan sumber semangat bagi Nelson, hingga Afrika
Selatan benar-benar merdeka. Sebenarnya, setiap orang dapat memperbarui nilai
dan menyempurnakan jati diri dengan kekuatan impian. sehingga tidak perlu kha-
watir untuk bermimpi akan hal-hal yang besar, sebab impian menimbulkan hasrat
yang kuat untuk meraihnya. Impian mampu berperan sebagai sumber motivasi,
yang membangkitkan ambisi dan optimisme, sehingga mampu melampaui semua
rintangan dan kesulitan sehingga dapat menggapai kesuksesan.
3.	 Impian Menciptakan Energi kuat untuk Berprestasi
Impian menjadikan manusia mempunyai semangat tinggi dalam bekerja. Impian
itu sendiri sebenarnya merupakan sumber energi mengatasi tantangan yang tidak
mudah. Menurut Anais Nin, “Hidup ini mengerut atau berkembang sesuai dengan
keteguhan hati seseorang”. Terdapat empat Tips yang simpel dalam menjadikan
impian berfungsi sebagai sumber energi kita, yaitu disingkat dengan kata PLUS,
yaitu; percaya, loyalitas, ulet dan sikap mental positif. Rasa percaya membuat ses-
eorang pantang menyerah, meskipun mungkin orang lain mengkritik atau men-
ghalangi. Kepercayaan itu juga menjadikan kesadaran bahwa manusia diciptakan
di dunia ini sebagai pemenang. Tips yang kedua adalah loyalitas atau fokus untuk
merealisasikan impian. Untuk mendapatkan daya dorong yang luar biasa, maka
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
tentukan pula target waktu. Cara yang ketiga adalah ulet. Sebuah impian mem-
buat seseorang bekerja lebih lama dan keras. Sedangkan tips yang ke empat ada-
lah sikap mental positif. Seseorang yang mempunyai impian memahami bahwa
keberhasilan memerlukan pengorbanan, kerja keras dan komitmen, waktu serta
dukungan dari orang lain. Oleh sebab itu, mereka selalu bersemangat mengem-
bangkan kemampuan tanpa kenal lelah dan mencapai kemajuan terus menerus
hingga tanpa batas. Impian yang sudah menjadi nafas kehidupan merupakan daya
dorong yang luar biasa.
4.	 Impian Menjadikan Kehidupan Manusia Lebih Mudah dilalui
Impian membuat manusia lebih kuat mengatasi segala rintangan dan tantangan.
Sebab impian dapat menciptakan kemauan keras untuk mewujudkannya. Para
pencipta puisi Belanda atau Dutch Poet’s Society mengatakan “Nothing is difficult
to those who have the will, yang artinya tidak ada sesuatupun yang sulit jika masih
ada kemauan.” Kunci kebahagiaan adalah mempunyai impian. Sedangkan kunci
kesuksesan itu sendiri adalah merealisasikan impian. George Lucas mengatakan,
“Dreams are extremely important. You can’t do it unless do imagine it, yang artinya
impian sangatlah penting. Kau tidak akan dapat melakukan apa-apa sebelum kau
membayangkannya.” Kesimpulannya adalah jangan takut memimpikan sesuatu.
Jadikan impian tersebut sebagai nafas kehidupan. Sebab impian yang besar justru
menjadikan perjuangan yang berat saat menggapainya sebagai wahana latihan
mengoptimalkan kekuatan-kekuatan yang lain, misalnya kekuatan emosi, fisik,
maupun rohani.
5.	 Be – do – have
Be Do Have merupakan suatu konsep yang tercantum dalam buku One Minute
Millionaire oleh Mark Victor Hansen dan Robert G. Allen. Uniknya konsep ini bukan
diawali dari kerja (do) menuju milyarder, tetapi diawali oleh menjadi (be). Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah pikirkan Anda ingin menjadi apa?hal ini se-
jalan dengan konsep dasar manajemen yaitu “think what you do and do what you
think”. Setelah Anda sudah mengetahuinya, maka laksanakan hal (do) yang diper-
lukan untuk menuju be (menjadi apa yang Anda inginkan). Posisi be di awal Anda
akan mampu menjadikan perbuatan Anda lebih efektif, terciptalah tindakan efek-
tif jika Anda sudah berpikir bahwa Anda sudah menjadi apa yang Anda kehendaki
maka tindakan akan mengikutinya. Ketika Anda bertanggung jawab penuh atas
keputusan Anda maka have adalah efek samping dari tindakan efektif Anda yang
sangat amat mungkin untuk diperoleh.
Sebagai contoh: Ketika seseorang ingin menjadi pengusaha batik, maka lakukan-
lah tindakan yang mendukung menjadi pengusaha batik. Belilah alat-alat atau
hal-hal yang bisa membantu menjadi pengusaha batik, temui para pengusaha, di-
skusikanlah dengan mentor/pembimbing jika ada yang mengalami kesulitan, laku-
kanlah dengan teguh dan pantang mengeluh, maka orang tersebut akan memili-
ki hasil yang luar biasa berupa pengakuan dan tergantikannya harga yang telah
dibayar berupa kerja keras, biaya, dan himpitan pada masa sebelumnya. Makna
be – do have juga menunjukkan sikap perspektif jangka panjang. Sikap ini berarti
bahwa seseorang yang sukses dalam berencana.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Okey, rekan mahasiswa, sebelum kita lanjutkan materi selanjutnya, coba Anda ungkap-
kan kembali, apa yang anda pahami tentang impian yang berkaitan dengan wirausaha!
Baiklah setelah Anda selesai mengungkapkannya, mari kita lanjutkan, masih berseman-
gat bukan?
B.	 Kreatifitas dan Inovasi
Rekan mahasiswa, tahukan Anda apa pengertian kreatif dan inovasi?
Ya… jawaban Anda benar. Mari kita pelajari lebih lanjut.
1.	 Definisi Kreatifitas dan inovasi
Kata kreatif berasal dari bahasa inggris “create” yang berarti menciptakan, creation
artinya ciptaan. Kemudian kata tersebut diadopsi kedalam bahasa Indonesia yaitu
kreatif memiliki kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang
baru. Sedangkan proses kreatif disebut kreatifitas. Sedangkan kreativitas merupa-
kan suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan
atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan baru.
Sedangkan inovatif berasal dari kata bahasa inggis “innovate” yang berarti mem-
perkenalkan sesuatu baru, innovative berarti bersifat memperbarui, Kemudian
kata “innovate” dan “innovative” merupakan bahasa Indonesia dengan mengalami
perubahan penulisan manjadi “inovatif” berarti bersifat memperkenalkan suatu
yang baru. Sedangkan orang melakukan pembaharuan disebut “innovator”.
Untuk mengembangkan kreatif tidak harus memiliki kecerdasan yang ting-
gi, dengan kecerdasan pas-pasan pun dapat mengembangkan kreatifitas. Kecer-
dasan berhubungan dengan cara bertindak dan bergerak. Jika bertindak dengan
cerdas, maka orang tersebut cerdas. Kualitas kecerdasan seseorang dapat diukur
melalui 3 hal dasar, yaitu:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
a.	 Open Mind set. Semakin terbuka cara berpikir, maka semakin terbuka dan
kreatif terhadap ide baru dan pemecahan terhadap sebuah masalah.
b.	 Kemampuan konsentrasi dalam sebuah hal/masalah. Dengan kata lain, ha-
rus memiliki kemampuan untuk fokus dalam sebuah hal atau masalah.
c.	 Kemampuan untuk memecahkan masalah secara sistematis. Harus melihat
sebuah masalah sebagai sebuah sistem, bukan sebuah masalah yang saling
terpisah satu sama lain.
Kreatifitas dapat dilakukan secara alami tanpa terbentur oleh mental, kemauan, ti-
dak terpengaruh oleh situasi kondisi yang terjadi pada saat itu. Team kreatif dapat
mencari mood yang pas untuk menstimulan kreatif dan inovasi sehingga terjad-
ilah produk dan jasa yang brilian. Langkah mudah untuk meningkatkan kreatiifit-
as antara lain: Ubahlah cara berpikir dari negatif ke positif; tulislah secara detail
mengenai situasi kesulitan yang hadapi; selalu bertanya; definisikan batasan, buat
alternatif solusi; lakukan keputusan yang terbaik dari beberapa alternatif solusi
yang dibuat; buatlah rencana bila keputusan terbaik tidak berjalan sesuai hara-
pan; tetapkan satuan pengukuran dalam keputusan; menerima semua tanggu-
ng jawab dari keputusan yang telah dibuat; tentukan deadline; harus Take Action
(Bertindak)
2.	 Hambatan Kreatifitas
Kreatifitas akan sulit muncul oleh beberapa sebab seperti berikut:
a.	 Ketakutan berbeda pendapat dengan orang lain atau dengan atasan, karena
takut dianggap bodoh, padahal pendapat yang berbeda bisa menjadi sumber
positif untuk kemajuan usaha.
b.	 Perasaan takut gagal. Anda jangan takut gagal dalam mencoba sesuatu yang
baru, karena semua itu adalah pengalaman berharga menuju kesuksesan.
c.	 Terpaku pada stigma bahwa orang yang kreatif itu adalah orang/hebat, dan
itu bukan saya. Hal ini terjadi pada orang yang malas, kurang motivasi, pada-
hal sebenarnya mampu untuk memunculkan sesuatu yang baru dan orisinil.
d.	 Terlalu menekankan pada spesialisasi usaha. Bila tidak mencoba sesuatu
yang baru diluar bidang yang digeluti, maka menutup potensi berkreasi.
e.	 Selalu melakukan hal yang rutin yang tetap, tidak berupaya melakukan hal-
hal yang belum dikerjakan.
f.	 Harus selalu taat pada suatu aturan. Kadang-kadang munculnya kreatifitas
merubah aturan yang ada, karena yang baru mungkin lebih produktif atau
lebih efisien.
g.	 Menghindari sikap mendua (ambiguiti), walaupun ini tidak dibenarkan dalam
pengambilan keputusan, namun dengan ambiguity, pengusaha akan men-
cari jawaban-jawaban atas sikapnya, meskipun pada akhirnya tetap pada
keputusan semula. Hal ini berarti keputusan yang diambil akan tegas.
3.	 Usaha meningkatkan kreatifitas
Kita bisa berlatih meningkatkan kreatifitas dengan mengembangkan kemampuan
otak sebelah kanan. Beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai berikut:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
a.	 Sering menanyakan adakah cara lain yang lain yang lebih baik.
b.	 Mempertanyakan dan mengkaji lebih dalam tentang kebiasaan yang bersifat
rutin dan tradisi.
c.	 Merefleksikan, merenung, berfikir yang dalam.
d.	 Bereksperimen, memandang sesuatu dari sudut pandang yang lain.
e.	 Bersikap relaks agar bisa mencari jalan keluar yang inovatif.
f.	 Mempunyai kemampuan mengangkat permasalahan yang biasa menjadi
sudut pandang yang luas, kemudian diturunkan kembali pada focus mper-
masalahan.
g.	 Sebagai pimpinan harus memberi kesempatan pada anak buah untuk ber-
kreasi, tidak mengekang terhadap aturan atau kebiasaan yang sudah ada,
memberi toleransi pada kegagalan, member penghargaan, dana dan mem-
perlihatkan contoh-contoh kreatifitas.
C.	 Berfikir perubahan
Perubahan merupakan keharusan pada diri agar tidak stuck in the middle karena peru-
bahan sebuah esensi dari adanya sebuah kemajuan. Menjadi maju berarti bahwa wirau-
sahawan berpindah posisi menjadi semakin ke depan dari posisi kita semua. Perubahan
harus dikelola dengan baik dalam sebuah Manajemen Perubahan dan Manjemen Hara-
pan.
Perubahan cara berpikir merupakan perubahan yang sangat diharapkan, karena den-
gan perubahan cara pikir akan dapat mengubah semua. Jika kita ingin berubah, maka
kita harus mengubah cara berpikir kita. Kalo menginginkan perubahan kecil maka yang
harus di ubah adalah perilaku kita, tapi kalo perubahan yang diharapkan sangat be-
sar maka yang harus di ubah adalah mindset kita. Dalam hal ini, perubahan yang di-
maksud adalah berubah dari seorang karyawan menjadi seorang wirausahawan untuk
mendapatkan masa depan yang lebih baik dan cerah. Kalau kita berhasil mengubah
mindset dari karyawan beralih ke wirausaha maka kita berhasil mengubah mindset kita,
dan harapan besar ada di depan mata untuk menjadi orang yang merdeka dengan se-
gala ide kreatif.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
Rangkuman
Rekan mahasiswa, sesudah Anda pelajari kegiatan belajar 2 di atas, tentu
Anda sudah memahami dan memiliki semangat untuk wirausaha. Selanjutn-
ya silahkan cocokkan apa yang telah Anda pahami dengan rangkuman beri-
kut ini.
Negara kita masih banyak membutuhkan wiraswasta. Lulusan perguruan
tinggi tidak mencari kerja tetapi hendaklah bisa menciptakan lapangan ker-
ja. Seorang wirausaha yang sukses diawali dengan suatu impian yang akan
memotivasi untuk mewujudkan impian tersebut menuju kesuksesan. Jan-
gan takut gagal untuk melakukan inovasi karena jiwa wiraswasta yang tidak
mudah menyerah mendekatkan pada kesuksesan. Berfikir perubahan antara
lain dengan berfikir yang semula menjadi pegawai menjadi berfikir mencari
pegawai, merubah pola konsumtif menjadi produktif.
Baiklah, selamat, Anda telah selesai mamempelajari materi kegiatan
belajar 2.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Evaluasi
Formatif
Rekan mahasiswa, apakah Anda benar-benar telah menguasai kegiatan belajar 2 ini?
Jika sudah, coba Anda jawab pertanyaan berikut ini dengan memilih jawaban yang anda
anggap benar seperti berikut:
1.	 Mengapa masalah pengangguran terdidik diIndonesia terus meningkat?
A.	 Jumlah perusahaan terbatas.
B.	 Jumlah kelahiran meningkat.
C.	 Jumlah Investor terbatas.
D.	 Lulusan mencari kerja bukan menciptakan kerja
2.	 Berapa persen dari jumlah penduduk seharusnya jumlah wirausahawan di suatu
Negara?
A.	1
B.	2
C.	3
D.	4
3.	 Berikut adalah hal-hal yang berkaitan dengan impian wirausaha, KECUALI
A.	 Impian menimbulkan rasa malas.
B.	 Impian yang kuat menjadikan dorongan/ motivasi
C.	 Impian menjadikan kesuksesan dalam hidup.
D.	 Impian memacu inovasi.
4.	 Berikut adalah makna be – do have , kecuali:
A.	 Menunjukkan sikap perspektif jangka panjang.
B.	 Sikap ini berarti bahwa seseorang yang sukses dalam berencana.
C.	 Melakukan apa yang diperintakan atasan.
D.	 Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pikirkan sesuatu.
5.	 Berikut ini dimaksud kreatif, kecuali:
A.	 Suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
B.	 Proses menghasilkan suatu gagasan.
C.	 Memperkenalkan suatu yang baru.
D.	 Proses menghasilkan suatu objek
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
6.	 Apa yang dimaksud Inovatif?
A.	 Suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
B.	 Proses menghasilkan suatu gagasan.
C.	 Memperkenalkan suatu yang baru.
D.	 Proses menghasilkan suatu objek
7.	 Kualitas kecerdasan seseorang dapat diukur melalui 3 hal dasar, kecuali:
A.	 Open Mind set.
B.	 Kemampuan bermimpi.
C.	 Kemampuan konsentrasi dalam sebuah hal/masalah.
D.	 Kemampuan untuk memecahkan masalah secara sistematis.
8.	 Kreatifitas akan sulit muncul oleh beberapa sebab seperti berikut, kecuali:
A.	 Ketakutan berbeda pendapat dengan orang lain.
B.	 Perasaan takut gagal.
C.	 Terpaku pada stigma bahwa orang yang kreatif itu adalah orang/hebat.
D.	 Melaksanakan sesuatu diluar aturan rutinitas.
9.	 Upaya meningkatkan kreatifitas seperti tercantum di bawah ini, Kecuali:
A.	 Merefleksikan, merenung, berfikir yang dalam
B.	 Bereksperimen, memandang sesuatu dari sudut pandang yang lain.
C.	 Mengembangkan kemampuan otak kiri.
D.	 Bersikap relaks agar bisa mencari jalan keluar yang inovatif.
10.	 Berikut ini hal yang tepat tentang berfikir perubahan
A.	 Berfikir dari kecil menjadi dewasa.
B.	 Karyawan menjadi wirausaha.
C.	 Produktif menjadi konsumtif.
D.	 Pencari pegawai menjadi pegawai.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Tugas
Mandiri
Rekan mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman tentang menumbuh-
kan semangat wirausaha, coba anda kerjakan tugasberikut.
Rekan mahasiswa, untuk melatih berfikir perubahan, coba tuliskan 5 aset
yang Anda miliki dari yang termahal, dan berilah tanda (V) aset konsumtif
atau investasi. Saya beri contoh kita mempunyai mobil. Bila mobil itu hanya
dipakai sendiri setiap hari berarti mobil tersebut termasuk harta konsumtif
karena biaya perawatan dan pajak yang mahal, tetapi jika kadang-kadang
disewa orang lain, maka mobil tersebut mempunyai nilai investasi. Seka-
rang tuliskan asset Anda, termasuk asset dalam klasifikasi apa dan berapa
banyak proporsi tiap aset.
				
				
				
				
Sekarang, coba hitung proporsi asset Anda yang termasuk asset produk-
tif. Misalnya Anda punya 4 jenis asset yang produktif,masing-masing asset
proporsi terhadap jumlah seluruh asset (100%) sebagai berikut: 25%, 20%,
20%, 15%, maka kecenderungan jumlah asset produktif sebanyak 80%. Hal
ini berarti 20% dari pendapatan kumulatif Anda untuk ongkos hidup. Jadi
nilai investasi Anda sangat tinggi.
Rekan mahasiswa, Selamat, Anda telah menyelesaikan mempelajari kegia-
tan belajar 2. Anda memang luar biasa! Silahkan melanjutkan mempelajari
kegiatan belajar 3.
No Jenis Aset
Klasifikasi Aset Proporsi
AsetProduktif Konsumtif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
KB 2
No Jawaban
1. D
2. B
3. A
4. C
5. C
6. C
7. B
8. D
9. C
10. B
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif

More Related Content

What's hot

KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iipjj_kemenkes
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnispjj_kemenkes
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha ipjj_kemenkes
 
modul siap siap merencanakan usaha
modul siap siap merencanakan usahamodul siap siap merencanakan usaha
modul siap siap merencanakan usahaRahma Rahmawinasa
 
modul mulai menentukan jenis usaha
modul mulai menentukan jenis usahamodul mulai menentukan jenis usaha
modul mulai menentukan jenis usahaRahma Rahmawinasa
 
Mengenali potensi diri
Mengenali potensi diriMengenali potensi diri
Mengenali potensi diriSorta Hutajulu
 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usahapjj_kemenkes
 
Training motivasi karyawan, cukupkah ?
Training motivasi karyawan, cukupkah ?Training motivasi karyawan, cukupkah ?
Training motivasi karyawan, cukupkah ?Andreas Hartono, CFP
 
Jurnal peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
Jurnal  peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesiJurnal  peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
Jurnal peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesipalsuh
 
Artikel kuliah sambil kerja
Artikel kuliah sambil kerjaArtikel kuliah sambil kerja
Artikel kuliah sambil kerjaRietz Wiguna
 
Proposal Training Ready to Retire
Proposal Training Ready to RetireProposal Training Ready to Retire
Proposal Training Ready to RetireJumadi Subur
 
Artikel kuliah sambil kerja
Artikel kuliah sambil kerjaArtikel kuliah sambil kerja
Artikel kuliah sambil kerjaRietz Wiguna
 
PT. RADIANT BUKIT BARISAN
PT. RADIANT BUKIT BARISANPT. RADIANT BUKIT BARISAN
PT. RADIANT BUKIT BARISANsella ramadani
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiipjj_kemenkes
 

What's hot (19)

KB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika UsahaKB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika Usaha
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha ii
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
modul siap siap merencanakan usaha
modul siap siap merencanakan usahamodul siap siap merencanakan usaha
modul siap siap merencanakan usaha
 
modul menggali potensi diri
modul menggali potensi dirimodul menggali potensi diri
modul menggali potensi diri
 
modul mulai menentukan jenis usaha
modul mulai menentukan jenis usahamodul mulai menentukan jenis usaha
modul mulai menentukan jenis usaha
 
Mengenali potensi diri
Mengenali potensi diriMengenali potensi diri
Mengenali potensi diri
 
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan UsahaKB 2 Studi Kelayakan Usaha
KB 2 Studi Kelayakan Usaha
 
Training motivasi karyawan, cukupkah ?
Training motivasi karyawan, cukupkah ?Training motivasi karyawan, cukupkah ?
Training motivasi karyawan, cukupkah ?
 
Jurnal peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
Jurnal  peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesiJurnal  peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
Jurnal peningkatan kompetensi guru melalui tunjangan pfofesi
 
Kuliah sambil bekerja
Kuliah sambil bekerjaKuliah sambil bekerja
Kuliah sambil bekerja
 
Artikel kuliah sambil kerja
Artikel kuliah sambil kerjaArtikel kuliah sambil kerja
Artikel kuliah sambil kerja
 
Proposal Training Ready to Retire
Proposal Training Ready to RetireProposal Training Ready to Retire
Proposal Training Ready to Retire
 
Artikel kuliah sambil kerja
Artikel kuliah sambil kerjaArtikel kuliah sambil kerja
Artikel kuliah sambil kerja
 
PT. RADIANT BUKIT BARISAN
PT. RADIANT BUKIT BARISANPT. RADIANT BUKIT BARISAN
PT. RADIANT BUKIT BARISAN
 
Kuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerjaKuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerja
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
 

Viewers also liked

Kunci Sukses Pemasaran dan Penjualan Produk & Jasa Jutawan Kawakan
Kunci Sukses Pemasaran dan Penjualan Produk & Jasa Jutawan KawakanKunci Sukses Pemasaran dan Penjualan Produk & Jasa Jutawan Kawakan
Kunci Sukses Pemasaran dan Penjualan Produk & Jasa Jutawan Kawakanactnow2profit
 
Kelayakan usaha
Kelayakan usahaKelayakan usaha
Kelayakan usahaUgi Ragiel
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasapjj_kemenkes
 
Modul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaanModul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaanarum silviani
 
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanKb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
KEWIRAUSAHAAN - Pengertian Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Pengertian  EntrepreneurshipKEWIRAUSAHAAN - Pengertian  Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Pengertian EntrepreneurshipDiana Amelia Bagti
 
Mata Kuliah Kewirausahaan-1
Mata Kuliah Kewirausahaan-1 Mata Kuliah Kewirausahaan-1
Mata Kuliah Kewirausahaan-1 sevafatma
 
Soal dan Jawaban Kewirausahaan-prakarya SMK X
Soal dan Jawaban Kewirausahaan-prakarya SMK XSoal dan Jawaban Kewirausahaan-prakarya SMK X
Soal dan Jawaban Kewirausahaan-prakarya SMK XSelamet Hariadi
 

Viewers also liked (13)

Kunci Sukses Pemasaran dan Penjualan Produk & Jasa Jutawan Kawakan
Kunci Sukses Pemasaran dan Penjualan Produk & Jasa Jutawan KawakanKunci Sukses Pemasaran dan Penjualan Produk & Jasa Jutawan Kawakan
Kunci Sukses Pemasaran dan Penjualan Produk & Jasa Jutawan Kawakan
 
Kelayakan usaha
Kelayakan usahaKelayakan usaha
Kelayakan usaha
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasa
 
Kemitraan Bidan
Kemitraan BidanKemitraan Bidan
Kemitraan Bidan
 
Modul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaanModul 1. konsep dasar kewirausahaan
Modul 1. konsep dasar kewirausahaan
 
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha
 
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanKb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
 
KEWIRAUSAHAAN - Pengertian Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Pengertian  EntrepreneurshipKEWIRAUSAHAAN - Pengertian  Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Pengertian Entrepreneurship
 
Mata Kuliah Kewirausahaan-1
Mata Kuliah Kewirausahaan-1 Mata Kuliah Kewirausahaan-1
Mata Kuliah Kewirausahaan-1
 
Soal dan Jawaban Kewirausahaan-prakarya SMK X
Soal dan Jawaban Kewirausahaan-prakarya SMK XSoal dan Jawaban Kewirausahaan-prakarya SMK X
Soal dan Jawaban Kewirausahaan-prakarya SMK X
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Contoh Laporan Studi Kelayakan BisnisContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
 
Kumpulan soal prakarya
Kumpulan soal prakaryaKumpulan soal prakarya
Kumpulan soal prakarya
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 

Similar to KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha

Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam BisnisKB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnispjj_kemenkes
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitaspjj_kemenkes
 
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan MedisKB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medispjj_kemenkes
 
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganKb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganpjj_kemenkes
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adilpjj_kemenkes
 
Makalah bahasa indonsia (1)
Makalah bahasa indonsia (1)Makalah bahasa indonsia (1)
Makalah bahasa indonsia (1)Tia Sulistiawati
 
Kb2 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb2 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganKb2 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb2 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganpjj_kemenkes
 
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilanKb3 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
KB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
KB 2 Jenis Tindakan Operatif KebidananKB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
KB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidananpjj_kemenkes
 
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologispjj_kemenkes
 
KB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif KebidananKB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif Kebidananpjj_kemenkes
 
Kb1 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb1 dokumentasi asuhan kehamilanKb1 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb1 dokumentasi asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medikpjj_kemenkes
 

Similar to KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha (20)

Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam BisnisKB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
KB 2 Aspek Komunikasi dalam Bisnis
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas
 
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan MedisKB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganKb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
 
Makalah bahasa indonsia (1)
Makalah bahasa indonsia (1)Makalah bahasa indonsia (1)
Makalah bahasa indonsia (1)
 
Kb2 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb2 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganKb2 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb2 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
 
KB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos KerjaKB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos Kerja
 
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilanKb3 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb3 dokumentasi asuhan kehamilan
 
SC complete
SC completeSC complete
SC complete
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
KB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
KB 2 Jenis Tindakan Operatif KebidananKB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
KB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
 
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
 
KB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif KebidananKB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
 
Kb1 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb1 dokumentasi asuhan kehamilanKb1 dokumentasi asuhan kehamilan
Kb1 dokumentasi asuhan kehamilan
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 

Recently uploaded (20)

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha

  • 1. KEWIRAUSAHAAN MODUL Konsep Kewirausahaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 YANI WIDYASTUTI Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 5 KEGIATAN BELAJAR 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
  • 2. Daftar Isi Cover Daftar Isi i Pendahuluan 3 Kegiatan Belajar 2 : Menumbuhkan Semangat Wirausaha 5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rekan mahasiswa, salam hangat, selamat berjumpa dalam mata kuliah Kewirausahaan. Modul yang sedang Anda pelajari ini merupakan modul pertama dari 4 (empat) mod- ul yang harus anda selesaikan. Modul ini berjudul Konsep Kewirausahaan. Sebagai seorang bidan Anda akan berhadapan langsung dengan masyarakat terutama dalam memberikan layanan kesehatan bagi Ibu dan Anak. Sebagaimana Anda ketahui bah- wa salah satu permasalahan kependudukan di Indonesia adalah meningkatnya angka penggangguran yang menyebabkan pendapatan keluarga rendah. Hal ini berpengaruh pada daya beli keluarga termasuk gizi keluarga, pemeliharaan kesehatan, dan lain-lain. Pemenuhan gizi yang rendah mengakibatkan bermacam masalah, seperti kurang energi kronis, balita gizi buruk yang mengakibatkan rentan terhadap penyakit dan masalah kesehatan. Bidan sebagai salah satu ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, mempunyai peluang yang besar dalam perberdayaan masyarakat maupun untuk berwirausaha. Oleh karena itu sangat diperlukan pemahaman yang baik agar dapat membuka wawasan tentang kewirausahaan. Rekan mahasiswa, setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami berbagai hal yang berhubungan dengan masalah konsep kewirausahaan. Secara khu- sus Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang: (1) konsep dasar kewirausahaan, (2) menumbuhkan semangat wirausaha dan (3) memulai wirausaha. Modul berjudul Konsep kewirausahaan ini diawali dengan pembahasan tentang kon- sep dasar kewirausahaan yang meliputi pengertian kewirausahaan, objek belajar ke- wirausahaan, karakteristik wirausaha, manfaat wirausaha, keuntungan dan kerugian wirausaha, profil wirausaha, dan perempuan wirausaha. Pembahasan selanjutnya adalah menumbuhkan semangat wirausaha yang meliputi: impian menjadi wirausaha, Kreatifitas dan inovasi serta berfikir perubahan. Selanjutnya, akan dibahas pula tentang memulai wirausaha yang meliputi pembahasan tentang peluang usaha, manajemen risiko dan langkah-langkah memulai wirausaha. Modul ini disusun sebagai bahan mata kuliah institusional ”Kewirausahaan” yang mer- upakan salah satu unsur penunjang yang sangat penting bagi bidan dalam menjalank- an praktik profesinya. Seorang bidan harus dapat mengetahui apa itu kewirausahaan mengingat hal tersebut adalah hal yang sangat penting dalam menunjang praktik pro- fesi bidan serta berwirausahan di bidang kebidanan, sehingga dapat melayani pasien sebaik-baiknya. Modul I ini berisi 3(tiga) kegiatan belajar dengan urutan sebagai berikut: Kegiatan Belajar 1 : Konsep dasar Kewirausahaan. Kegiatan Belajar 2 : Menumbuhkan semangat kewirausahaan Kegiatan Belajar 3 : Memulai wirausaha.
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 PETUNJUK BELAJAR Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe- lajari modul ini. 2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya. 3) Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang memerlukan praktikkum. 4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada materi yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya. 5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit. 6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku- buku lain, koran, atau majalah yang membahas tentang konsep kewirausahaan. 7) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung pada kesungguhan Anda sendiri. 8) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn- ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya. 9) Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas 10) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda, jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata Kuliah ini. 11) Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be- nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma- teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper- bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya. Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 Kegiatan Belajar 2 MENUMBUHKAN SEMANGAT WIRAUSAHA Tujuan Pembelajaran Umum Rekan mahasiswa, selamat kepada Anda yang telah berhasil memahami KB 1 tentang konsep dasar kewirausahaan. Setelah anda selesai mempelajari kegiatan belajar 2 ini Anda diharapkan dapat memahami tentang menumbuhkan semangat wirausaha. Untuk mencapai tujuan umum tersebut ada 3(tiga) tujuan khusus yang harus anda kua- sai, yaitu dapat menjelaskan: 1. impian menjadi wirausaha 2. kreatifitas 3. inovasi dan berfikir perubahan. Marilah kita simak materi selengkapnya pada uraian materi berikut. Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Uraian Materi A. Impian menjadi wirausahawan Rekan mahasiswa, pernahkah anda bermimpi menjadi seorang wirausaha? Apakah bermimpi menjadi seorang wirausaha itu hal yang sia-sia atau hal yang aneh? Ya Anda benar, tentu hal itu bukan hal yang sia-sia atau bukan hal yang aneh dan materi berikut ini akan kita bahas selengkapnya. Setelah menamatkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas lalu melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, harapanya setelah selesai menempuh pendidikan di perguruan tinggi langsung bisa mendapatkan pekerjaan sesuai yang di harapkan. Itulah yang di cita-citakan para sarjana, sehingga tidak mengherankan jika setiap tahun pen- gangguran terdidik di Indonesia terus bertambah. Jika mahasisiwa hanya di bekali den- gan keahlian untuk bekerja, maka tidak mengherankan setelah lulus mereka ahli dalam mencari pekerjaan, apabila ini dialami oleh semua perguruan tinggi di Indonesia justru perguruan tinggilah yang mempersempit lapangan pekerjaan, hal ini dikarenakan ban- yaknya lulusan dari perguruan tinggi yang berbondong-bondong mencari pekerjaan bu- kan menciptakan pekerjaan. Rekan mahasiswa, bagaimanakan cara mengurangi tingkat pengangguran di Indone- sia? Ya, Anda benar, salah satu cara yang dapat ditempuh dalam mengurangi tingkat pengangguran terdidik di Indonesia adalah dengan menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak hanya memiliki orientasi sebagai pencari pekerjaan tetapi pencipta pekerjaan atau yang kita sebut wirausaha. Menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang mau menjadi seorang wirausahawan tidak semudah yang ada dalam bayangan karena kalangan ter- didik cenderung menghindari pilihan sebagai wirausahawan, hal ini disebabkan kare- na preferensi mereka terhadap pekerjaan kantoran lebih bergengsi dan dengan risiko yang kecil. Pilihan status pekerjaan utama para lulusan perguruan tinggi adalah sebagai karyawan atau buruh dengan menerima upah atau gaji secara rutin seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan lainnya.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 Saat ini apakah Anda tahu kira-kira jumlah wirausaha di Indonesia? Ya, Anda benar, jumlah wirausahawan di Indonesia hanya 570.339 orang atau 0,24% dari jumlah pen- duduk yang sebanyak 237,64 juta orang. Padahal untuk menjadi bangsa maju, dibutuh- kan wirausaha minimal 2% dari jumlah penduduk. Untuk mencapai jumlah ideal, Indo- nesia masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai (detik finance 1/6/2013). Jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen, di Singapura juga tinggi mencapai 7 persen, dan di Malay- sia mencapai 5 persen. Kebutuhan akan penduduk yang mempunyai jiwa wirausaha di Indonesia sangat mendesak jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang ada di dunia. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa wirausaha merupakan unsur penting dalam pembangunan suatu negara. Semakin tinggi jumlah wirausaha di suatu negara semakin maju negara tersebut terlebih lagi wirausaha dalam jumlah yang banyak dan kualitas yang baik. Oleh sebab itu kewirausahaan harus digalakkan untuk memajukan perekonomian suatu negara. Syaefuddin (2003) dalam Dirjend Dikti (2013) mengatakan bahwa seharusnya para lu- lusan melihat kenyataan bahwa lapangan kerja yang ada tidak memungkinkan untuk menyerap seluruh lulusan perguruan tinggi di Indonesia, para lulusan perguruan tinggi mulai memilih berwirausaha sebagai pilihan karirnya, mengingat potensi yang ada di negeri ini sangat kondusif untuk melakukan wirausaha. Ilik (2010) dalam Dirjend Dikti (2013) mengatakan bahwa, untuk memulai menjadi seo- rang wirausaha, setiap mahasiswa harus memiliki impian yang kokoh yang dibangun tidak dalam waktu singkat. Urgensi impian ini semakin penting mengingat risiko dari wirausaha ini tidaklah kecil, bila mahasiswa tidak memiliki impian yang kuat maka san- gat mungkin baginya untuk cepat menyerah. Berikut ini akan diuraikan tentang hal-hal untuk memotivasi mengenai impian.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 1. Motivasi Untuk Mewujudkan Impian Rekan mahasiswa, bagaimana motivasi dapat mempengaruhi terwujudnya suatu Impian? Ya, benar, Anda Luar biasa. Impian adalah ambisi yang berasal dari diri manusia yang menjadi penggerak untuk mencapai kesuksesan. Impian merupa- kan keinginan yang akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Dun- ia ini berkembang dengan peradaban luhur serta pesatnya ilmu dan teknologi berkat impian dari orang-orang besar. Orang-orang besar tersebut adalah para pemimpi. Orang-orang yang tidak mempunyai impian, ibarat orang yang naik an- gkutan tanpa tujuan, dibawa kemana saja mengikuti tanpa arah yang jelas, den- gan demikian orang yang tidak memiliki impian sangat tidak efektif. Orang yang tidak mempunyai impian, mengakibatkan hasrat atau kegigihan mudah sekali pu- dar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana. Padahal, impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula. Orang-orang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalu mampu memperbarui impian mereka. 2. Impian Merupakan Sumber Motivasi Impian akan berakibat pada alam pikiran bawah sadar seseorang, dapat memberi sugesti, meningkatkan motivasi hingga mencapai tujuan atau menggapai tujuan selanjutnya. Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan tubuh dan men- gatur strategi yang harus dilakukan, misalnya bagaimana mencari informasi dan menjalin komunikasi maupun bekerjasama dengan orang lain. Sebagai contoh, tokoh besar seperti Nelson Mandela, sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, ia harus berjuang untuk suatu impian negara Afrika Selatan yang berdaulat. Untuk itu ia menghadapi cobaan yang berat . Impian selalu memotivasi Nelson Mande- la untuk terus berjuang, meskipun ia harus merelakan sebagian besar waktunya dibalik terali besi. Impian merupakan sumber semangat bagi Nelson, hingga Afrika Selatan benar-benar merdeka. Sebenarnya, setiap orang dapat memperbarui nilai dan menyempurnakan jati diri dengan kekuatan impian. sehingga tidak perlu kha- watir untuk bermimpi akan hal-hal yang besar, sebab impian menimbulkan hasrat yang kuat untuk meraihnya. Impian mampu berperan sebagai sumber motivasi, yang membangkitkan ambisi dan optimisme, sehingga mampu melampaui semua rintangan dan kesulitan sehingga dapat menggapai kesuksesan. 3. Impian Menciptakan Energi kuat untuk Berprestasi Impian menjadikan manusia mempunyai semangat tinggi dalam bekerja. Impian itu sendiri sebenarnya merupakan sumber energi mengatasi tantangan yang tidak mudah. Menurut Anais Nin, “Hidup ini mengerut atau berkembang sesuai dengan keteguhan hati seseorang”. Terdapat empat Tips yang simpel dalam menjadikan impian berfungsi sebagai sumber energi kita, yaitu disingkat dengan kata PLUS, yaitu; percaya, loyalitas, ulet dan sikap mental positif. Rasa percaya membuat ses- eorang pantang menyerah, meskipun mungkin orang lain mengkritik atau men- ghalangi. Kepercayaan itu juga menjadikan kesadaran bahwa manusia diciptakan di dunia ini sebagai pemenang. Tips yang kedua adalah loyalitas atau fokus untuk merealisasikan impian. Untuk mendapatkan daya dorong yang luar biasa, maka
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 tentukan pula target waktu. Cara yang ketiga adalah ulet. Sebuah impian mem- buat seseorang bekerja lebih lama dan keras. Sedangkan tips yang ke empat ada- lah sikap mental positif. Seseorang yang mempunyai impian memahami bahwa keberhasilan memerlukan pengorbanan, kerja keras dan komitmen, waktu serta dukungan dari orang lain. Oleh sebab itu, mereka selalu bersemangat mengem- bangkan kemampuan tanpa kenal lelah dan mencapai kemajuan terus menerus hingga tanpa batas. Impian yang sudah menjadi nafas kehidupan merupakan daya dorong yang luar biasa. 4. Impian Menjadikan Kehidupan Manusia Lebih Mudah dilalui Impian membuat manusia lebih kuat mengatasi segala rintangan dan tantangan. Sebab impian dapat menciptakan kemauan keras untuk mewujudkannya. Para pencipta puisi Belanda atau Dutch Poet’s Society mengatakan “Nothing is difficult to those who have the will, yang artinya tidak ada sesuatupun yang sulit jika masih ada kemauan.” Kunci kebahagiaan adalah mempunyai impian. Sedangkan kunci kesuksesan itu sendiri adalah merealisasikan impian. George Lucas mengatakan, “Dreams are extremely important. You can’t do it unless do imagine it, yang artinya impian sangatlah penting. Kau tidak akan dapat melakukan apa-apa sebelum kau membayangkannya.” Kesimpulannya adalah jangan takut memimpikan sesuatu. Jadikan impian tersebut sebagai nafas kehidupan. Sebab impian yang besar justru menjadikan perjuangan yang berat saat menggapainya sebagai wahana latihan mengoptimalkan kekuatan-kekuatan yang lain, misalnya kekuatan emosi, fisik, maupun rohani. 5. Be – do – have Be Do Have merupakan suatu konsep yang tercantum dalam buku One Minute Millionaire oleh Mark Victor Hansen dan Robert G. Allen. Uniknya konsep ini bukan diawali dari kerja (do) menuju milyarder, tetapi diawali oleh menjadi (be). Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pikirkan Anda ingin menjadi apa?hal ini se- jalan dengan konsep dasar manajemen yaitu “think what you do and do what you think”. Setelah Anda sudah mengetahuinya, maka laksanakan hal (do) yang diper- lukan untuk menuju be (menjadi apa yang Anda inginkan). Posisi be di awal Anda akan mampu menjadikan perbuatan Anda lebih efektif, terciptalah tindakan efek- tif jika Anda sudah berpikir bahwa Anda sudah menjadi apa yang Anda kehendaki maka tindakan akan mengikutinya. Ketika Anda bertanggung jawab penuh atas keputusan Anda maka have adalah efek samping dari tindakan efektif Anda yang sangat amat mungkin untuk diperoleh. Sebagai contoh: Ketika seseorang ingin menjadi pengusaha batik, maka lakukan- lah tindakan yang mendukung menjadi pengusaha batik. Belilah alat-alat atau hal-hal yang bisa membantu menjadi pengusaha batik, temui para pengusaha, di- skusikanlah dengan mentor/pembimbing jika ada yang mengalami kesulitan, laku- kanlah dengan teguh dan pantang mengeluh, maka orang tersebut akan memili- ki hasil yang luar biasa berupa pengakuan dan tergantikannya harga yang telah dibayar berupa kerja keras, biaya, dan himpitan pada masa sebelumnya. Makna be – do have juga menunjukkan sikap perspektif jangka panjang. Sikap ini berarti bahwa seseorang yang sukses dalam berencana.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Okey, rekan mahasiswa, sebelum kita lanjutkan materi selanjutnya, coba Anda ungkap- kan kembali, apa yang anda pahami tentang impian yang berkaitan dengan wirausaha! Baiklah setelah Anda selesai mengungkapkannya, mari kita lanjutkan, masih berseman- gat bukan? B. Kreatifitas dan Inovasi Rekan mahasiswa, tahukan Anda apa pengertian kreatif dan inovasi? Ya… jawaban Anda benar. Mari kita pelajari lebih lanjut. 1. Definisi Kreatifitas dan inovasi Kata kreatif berasal dari bahasa inggris “create” yang berarti menciptakan, creation artinya ciptaan. Kemudian kata tersebut diadopsi kedalam bahasa Indonesia yaitu kreatif memiliki kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Sedangkan proses kreatif disebut kreatifitas. Sedangkan kreativitas merupa- kan suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan baru. Sedangkan inovatif berasal dari kata bahasa inggis “innovate” yang berarti mem- perkenalkan sesuatu baru, innovative berarti bersifat memperbarui, Kemudian kata “innovate” dan “innovative” merupakan bahasa Indonesia dengan mengalami perubahan penulisan manjadi “inovatif” berarti bersifat memperkenalkan suatu yang baru. Sedangkan orang melakukan pembaharuan disebut “innovator”. Untuk mengembangkan kreatif tidak harus memiliki kecerdasan yang ting- gi, dengan kecerdasan pas-pasan pun dapat mengembangkan kreatifitas. Kecer- dasan berhubungan dengan cara bertindak dan bergerak. Jika bertindak dengan cerdas, maka orang tersebut cerdas. Kualitas kecerdasan seseorang dapat diukur melalui 3 hal dasar, yaitu:
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 a. Open Mind set. Semakin terbuka cara berpikir, maka semakin terbuka dan kreatif terhadap ide baru dan pemecahan terhadap sebuah masalah. b. Kemampuan konsentrasi dalam sebuah hal/masalah. Dengan kata lain, ha- rus memiliki kemampuan untuk fokus dalam sebuah hal atau masalah. c. Kemampuan untuk memecahkan masalah secara sistematis. Harus melihat sebuah masalah sebagai sebuah sistem, bukan sebuah masalah yang saling terpisah satu sama lain. Kreatifitas dapat dilakukan secara alami tanpa terbentur oleh mental, kemauan, ti- dak terpengaruh oleh situasi kondisi yang terjadi pada saat itu. Team kreatif dapat mencari mood yang pas untuk menstimulan kreatif dan inovasi sehingga terjad- ilah produk dan jasa yang brilian. Langkah mudah untuk meningkatkan kreatiifit- as antara lain: Ubahlah cara berpikir dari negatif ke positif; tulislah secara detail mengenai situasi kesulitan yang hadapi; selalu bertanya; definisikan batasan, buat alternatif solusi; lakukan keputusan yang terbaik dari beberapa alternatif solusi yang dibuat; buatlah rencana bila keputusan terbaik tidak berjalan sesuai hara- pan; tetapkan satuan pengukuran dalam keputusan; menerima semua tanggu- ng jawab dari keputusan yang telah dibuat; tentukan deadline; harus Take Action (Bertindak) 2. Hambatan Kreatifitas Kreatifitas akan sulit muncul oleh beberapa sebab seperti berikut: a. Ketakutan berbeda pendapat dengan orang lain atau dengan atasan, karena takut dianggap bodoh, padahal pendapat yang berbeda bisa menjadi sumber positif untuk kemajuan usaha. b. Perasaan takut gagal. Anda jangan takut gagal dalam mencoba sesuatu yang baru, karena semua itu adalah pengalaman berharga menuju kesuksesan. c. Terpaku pada stigma bahwa orang yang kreatif itu adalah orang/hebat, dan itu bukan saya. Hal ini terjadi pada orang yang malas, kurang motivasi, pada- hal sebenarnya mampu untuk memunculkan sesuatu yang baru dan orisinil. d. Terlalu menekankan pada spesialisasi usaha. Bila tidak mencoba sesuatu yang baru diluar bidang yang digeluti, maka menutup potensi berkreasi. e. Selalu melakukan hal yang rutin yang tetap, tidak berupaya melakukan hal- hal yang belum dikerjakan. f. Harus selalu taat pada suatu aturan. Kadang-kadang munculnya kreatifitas merubah aturan yang ada, karena yang baru mungkin lebih produktif atau lebih efisien. g. Menghindari sikap mendua (ambiguiti), walaupun ini tidak dibenarkan dalam pengambilan keputusan, namun dengan ambiguity, pengusaha akan men- cari jawaban-jawaban atas sikapnya, meskipun pada akhirnya tetap pada keputusan semula. Hal ini berarti keputusan yang diambil akan tegas. 3. Usaha meningkatkan kreatifitas Kita bisa berlatih meningkatkan kreatifitas dengan mengembangkan kemampuan otak sebelah kanan. Beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai berikut:
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 a. Sering menanyakan adakah cara lain yang lain yang lebih baik. b. Mempertanyakan dan mengkaji lebih dalam tentang kebiasaan yang bersifat rutin dan tradisi. c. Merefleksikan, merenung, berfikir yang dalam. d. Bereksperimen, memandang sesuatu dari sudut pandang yang lain. e. Bersikap relaks agar bisa mencari jalan keluar yang inovatif. f. Mempunyai kemampuan mengangkat permasalahan yang biasa menjadi sudut pandang yang luas, kemudian diturunkan kembali pada focus mper- masalahan. g. Sebagai pimpinan harus memberi kesempatan pada anak buah untuk ber- kreasi, tidak mengekang terhadap aturan atau kebiasaan yang sudah ada, memberi toleransi pada kegagalan, member penghargaan, dana dan mem- perlihatkan contoh-contoh kreatifitas. C. Berfikir perubahan Perubahan merupakan keharusan pada diri agar tidak stuck in the middle karena peru- bahan sebuah esensi dari adanya sebuah kemajuan. Menjadi maju berarti bahwa wirau- sahawan berpindah posisi menjadi semakin ke depan dari posisi kita semua. Perubahan harus dikelola dengan baik dalam sebuah Manajemen Perubahan dan Manjemen Hara- pan. Perubahan cara berpikir merupakan perubahan yang sangat diharapkan, karena den- gan perubahan cara pikir akan dapat mengubah semua. Jika kita ingin berubah, maka kita harus mengubah cara berpikir kita. Kalo menginginkan perubahan kecil maka yang harus di ubah adalah perilaku kita, tapi kalo perubahan yang diharapkan sangat be- sar maka yang harus di ubah adalah mindset kita. Dalam hal ini, perubahan yang di- maksud adalah berubah dari seorang karyawan menjadi seorang wirausahawan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dan cerah. Kalau kita berhasil mengubah mindset dari karyawan beralih ke wirausaha maka kita berhasil mengubah mindset kita, dan harapan besar ada di depan mata untuk menjadi orang yang merdeka dengan se- gala ide kreatif.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 13 Rangkuman Rekan mahasiswa, sesudah Anda pelajari kegiatan belajar 2 di atas, tentu Anda sudah memahami dan memiliki semangat untuk wirausaha. Selanjutn- ya silahkan cocokkan apa yang telah Anda pahami dengan rangkuman beri- kut ini. Negara kita masih banyak membutuhkan wiraswasta. Lulusan perguruan tinggi tidak mencari kerja tetapi hendaklah bisa menciptakan lapangan ker- ja. Seorang wirausaha yang sukses diawali dengan suatu impian yang akan memotivasi untuk mewujudkan impian tersebut menuju kesuksesan. Jan- gan takut gagal untuk melakukan inovasi karena jiwa wiraswasta yang tidak mudah menyerah mendekatkan pada kesuksesan. Berfikir perubahan antara lain dengan berfikir yang semula menjadi pegawai menjadi berfikir mencari pegawai, merubah pola konsumtif menjadi produktif. Baiklah, selamat, Anda telah selesai mamempelajari materi kegiatan belajar 2.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 Evaluasi Formatif Rekan mahasiswa, apakah Anda benar-benar telah menguasai kegiatan belajar 2 ini? Jika sudah, coba Anda jawab pertanyaan berikut ini dengan memilih jawaban yang anda anggap benar seperti berikut: 1. Mengapa masalah pengangguran terdidik diIndonesia terus meningkat? A. Jumlah perusahaan terbatas. B. Jumlah kelahiran meningkat. C. Jumlah Investor terbatas. D. Lulusan mencari kerja bukan menciptakan kerja 2. Berapa persen dari jumlah penduduk seharusnya jumlah wirausahawan di suatu Negara? A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 3. Berikut adalah hal-hal yang berkaitan dengan impian wirausaha, KECUALI A. Impian menimbulkan rasa malas. B. Impian yang kuat menjadikan dorongan/ motivasi C. Impian menjadikan kesuksesan dalam hidup. D. Impian memacu inovasi. 4. Berikut adalah makna be – do have , kecuali: A. Menunjukkan sikap perspektif jangka panjang. B. Sikap ini berarti bahwa seseorang yang sukses dalam berencana. C. Melakukan apa yang diperintakan atasan. D. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pikirkan sesuatu. 5. Berikut ini dimaksud kreatif, kecuali: A. Suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru. B. Proses menghasilkan suatu gagasan. C. Memperkenalkan suatu yang baru. D. Proses menghasilkan suatu objek
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 15 6. Apa yang dimaksud Inovatif? A. Suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru. B. Proses menghasilkan suatu gagasan. C. Memperkenalkan suatu yang baru. D. Proses menghasilkan suatu objek 7. Kualitas kecerdasan seseorang dapat diukur melalui 3 hal dasar, kecuali: A. Open Mind set. B. Kemampuan bermimpi. C. Kemampuan konsentrasi dalam sebuah hal/masalah. D. Kemampuan untuk memecahkan masalah secara sistematis. 8. Kreatifitas akan sulit muncul oleh beberapa sebab seperti berikut, kecuali: A. Ketakutan berbeda pendapat dengan orang lain. B. Perasaan takut gagal. C. Terpaku pada stigma bahwa orang yang kreatif itu adalah orang/hebat. D. Melaksanakan sesuatu diluar aturan rutinitas. 9. Upaya meningkatkan kreatifitas seperti tercantum di bawah ini, Kecuali: A. Merefleksikan, merenung, berfikir yang dalam B. Bereksperimen, memandang sesuatu dari sudut pandang yang lain. C. Mengembangkan kemampuan otak kiri. D. Bersikap relaks agar bisa mencari jalan keluar yang inovatif. 10. Berikut ini hal yang tepat tentang berfikir perubahan A. Berfikir dari kecil menjadi dewasa. B. Karyawan menjadi wirausaha. C. Produktif menjadi konsumtif. D. Pencari pegawai menjadi pegawai.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Tugas Mandiri Rekan mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman tentang menumbuh- kan semangat wirausaha, coba anda kerjakan tugasberikut. Rekan mahasiswa, untuk melatih berfikir perubahan, coba tuliskan 5 aset yang Anda miliki dari yang termahal, dan berilah tanda (V) aset konsumtif atau investasi. Saya beri contoh kita mempunyai mobil. Bila mobil itu hanya dipakai sendiri setiap hari berarti mobil tersebut termasuk harta konsumtif karena biaya perawatan dan pajak yang mahal, tetapi jika kadang-kadang disewa orang lain, maka mobil tersebut mempunyai nilai investasi. Seka- rang tuliskan asset Anda, termasuk asset dalam klasifikasi apa dan berapa banyak proporsi tiap aset. Sekarang, coba hitung proporsi asset Anda yang termasuk asset produk- tif. Misalnya Anda punya 4 jenis asset yang produktif,masing-masing asset proporsi terhadap jumlah seluruh asset (100%) sebagai berikut: 25%, 20%, 20%, 15%, maka kecenderungan jumlah asset produktif sebanyak 80%. Hal ini berarti 20% dari pendapatan kumulatif Anda untuk ongkos hidup. Jadi nilai investasi Anda sangat tinggi. Rekan mahasiswa, Selamat, Anda telah menyelesaikan mempelajari kegia- tan belajar 2. Anda memang luar biasa! Silahkan melanjutkan mempelajari kegiatan belajar 3. No Jenis Aset Klasifikasi Aset Proporsi AsetProduktif Konsumtif
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 17 KB 2 No Jawaban 1. D 2. B 3. A 4. C 5. C 6. C 7. B 8. D 9. C 10. B Kunci Jawaban Evaluasi Formatif