SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
AGAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
MODUL 2
Penyusun
		 		 Sri Winarni, S.Pd, M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Hak cipta @ Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan, Kemkes RI,
2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
i
Identifikasi Modul
MATA KULIAH	 = Agama
BEBAN STUDI	 = 2 sks (T 1 sks, P 1 sks)
MODUL 1		 : Agama di Indonesia
			 Kegiatan Belajar 1: 	 Macam- macam Agama di Indonesia
			 Kegiatan Belajar 2	 Agama di Indonesia
			 Kegiatan Belajar 2	 Agama Islam
			 Kegiatan Belajar 3	 Agama Kristen Katholik
			 Kegiatan Belajar 4	 Agama kristen Protestan
			 Kegiatan Belajar 5	 Agama Hindu
			 Kegiatan Belajar 6	 Agama Budha
MODUL 2		 : Agama dalam Kehidupan sehari-hari
			 Kegiatan Belajar 2	 Peran dan Fungsi Agama dalam
						 kehidupan sehari-hari
			 Kegiatan Belajar 3	 Etika dan akhidah beragama dengan
						 kesehatan
MODUL 3 		 : Kaidah beragama
			 Kegiatan Belajar 1	 Kaidah /keyakinan agama terhadap
						 manusia
			 Kegiatan Belajar 2	 Pedoman menciptakan keluarga
						 berdasarkan agama
			 Kegiatan Belajar 3	 Tanggungjawab anak terhadap
						 orang tua
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
MODUL 4	 : Etika, kaidah-kaidah agama yang berhubungan dengan kesehatan
		 Kegiatan Belajar 1	 Manusia dan Kehidupan
		 Kegiatan Belajar 2 	 pandangan agama terhadap kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
iii
MATA KULIAH 	 Agama (2 sks)
MODUL 2 		 : Agama dalam kehidupan sehari-hari
			 Cover
			 Daftar Isi
			 Pendahuluan
			 Rasional dan deskripsi singkat
			 Relevansi
			 Petunjuk Belajar
KegiatanBelajar 1:	 Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari	
			 Tujuan Pembelajaran Umum
			 Tujuan Pembelajaran Khusus
			 Pokok-pokok Materi
			 Uraian Materi
			 Rangkuman
			 Tes Formatif
KegiatanBelajar 2:	 Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
			 Tujuan Pembelajaran Umum
			 Tujuan Pembelajaran Khusus
			 Pokok-pokok Materi
			 Uraian Materi
Struktur Modul
iv
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
			 Rangkuman
			 Tes Formatif
			 Test Akhir
			 Acuan Pustaka
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
v
Daftar Isi
Modul 2: Agama dalam Kehidupan Sehari-hari
Cover
Daftar Isi v
Pendahuluan
Rasional dan deskripsi singkat
Relevansi
Petunjuk Belajar
1
1
2
3
Kegiatan Belajar 1 : Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan
sehari-hari
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok-pokok Materi
Uraian Materi
Rangkuman
Test Formatif
4
4
4
4
5
19
21
vi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Kegiatan Belajar 2 : Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok-pokok Materi
Uraian Materi
Rangkuman
Test Formatif
27
27
27
27
28
36
38
Tes Akhir 42
Acuan Pustaka 46
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1
Pendahuluan
A. Rasional dan Diskripsi Singkat
Setiap kehidupan manusia dapat kita identifikasi dengan kehidupan
beragama.satu kepentingan mata kuliah Agama dalam keperawatan adalah
mempelajari Aktifitas kehidupan. Mata kuliah agama merupakan mata kuliah
dasar yang sangat penting untuk mendukung mata kuliah keahlian, sehingga
dalam mempelajari mata kuliah keahlian tersebut pebelajar dapat memahami
kehidupan yang diaplikasikan dalam dunia kesehatan dan khusunya dunia
keperawatan.
Modul Mata kuliah Agama mempunyai bobot kredit 2 sks yang dibagi
dalam tiga (4), Modul yaitu: modul 1 tentang Macam-macam Agama di
Indonesia, modul 2 tentang Agama dalam Kehidupan sehari-hari Modul 3
tentang Kaidah beragama, modul 4 tentang Etika, kaidah-kaidah agama yang
berhubungan dengan kesehatan. Modul 1 terdiri dari enam kegiatan, modul
2 terdiri dari dua kegiatan belajar , Modul 3 ada tiga, Modul 4 terdiri dari dua
kegiatan belajar yang akan diuraikan secara berurutan yang disusun dengan
urutan sebagai berikut :
MODUL 1	 : Macam-macam Agama di Indonesia
MODUL 2	 : Agama dalam Kehidupan sehari-hari
MODUL 2	 :Kaidah beragama
MODUL 3	 : Etika, kaidah-kaidah agama yang berhubungan dengan
		 kesehatan
Agama adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu
dengan kehidupan kita. Agama sebagai tiang kehidupan manusia. Di setiap
ajaran agama mengajarkan manusia selalu menjaga keharmonisan antara
makluk hidup dengan lingkungan sekitar, supaya manusia dapat melanjutkan
kehidupannya.
Dalam Modul 2 kegiatan belajar1 akan memberikan pengetahuan dan
2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
pemahaman kepada anda tentang tentang Peran dan Fungsi Agama dalam
kehidupan sehari-hari yang akan memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang ; fungsi agama, hikmah agama, sikap hidup beragama, agama dalam
kehidupan dan toleransi beragama. Kegiatan belajar 2 membahas tentang
Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan yang membahas tentang; Etika
beragama dalam kehidupan sehari-hari, kaidah/keyakianan agama dengan
kesehatan, etika agama dalam kesehatan
B. Relevansi
Agama dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling mendasar,
agama berperan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di
masyarakat. Hal ini cukup beralasan karena Agama memberikan bimbingan dan
pengajaran dengan perantara petugas-petugasnya mulai pembekalan pribadi
dan kontak dengan klien selama 24 jam asuhan keperawatan ,Pengetahuan
dan pemahaman tentang agama perlu dipersiapkan demi membangun
seorang perawat yang profesional
C. Petunjuk Belajar
Untuk memudahkan saudara mengikuti proses pembelajaran dalam
modul1 ini, maka Akan lebih mudah bagi saudara untuk mengikuti langkah-
langkah belajar sebagai berikut:
1.	 Pahami lebih dulu kepentingan dan kegunaan agama dalam aktivitas
sehari-hari Anda sebagai manusia dan calon perawat ahli madya.
2.	 Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1, 2,3 dan 4
3.	 Baca dengan seksama materi yang disampaikan
4.	 Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang
dibahas dan diskusikan dengan teman saudara atau fasilitator / tutor
pada saat kegiatan tatap muka.
5.	 Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda
mengingat.
6.	 Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang
dibahas dan cocokkan jawaban anda dengan kunci yang identik dalam
rangkuman
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7.	 Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman saudara dan
konsultasikan kepada fasilitator
8.	 Keberhasilan proses pembelajaran saudara dalam mempelajari
materi dalam modul ini tergantung dari kesungguhan saudara dalam
mengerjakan latihan. Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri
atau berkelompok dengan teman sejawat saudara.
Kami mengharap, Saudara dapat mengikuti keseluruhan kegiatan belajar
dan mampu menyelesaikan modul ini dengan baik. SELAMAT BELAJAR DAN
SUKSES BUAT ANDA!
D. Petunjuk Bagi Dosen Pengajar / Fasilitator
1.	 Pahami Capaian Pembelajaran dalam Modul 2
2.	 Motivasi peserta didik untuk membaca dengan seksama materi yang
disampaikan dan berikan penjelasan untuk hal-hal yang dianggap sulit
3.	 Motivasi peserta didik untuk mengerjakan latihan-latihan / tugas-tugas
terkait dengan materi yang dibahas.
4.	 Identifikasi kesulitan peserta didik dalam mempelajari modul terutama
materi-materi yang dianggap penting
5.	 Jika peserta didik mengalami kesulitan, mintalah mahasiswa
mendiskusikan dalam kelompok atau kelas dan berikan kesimpulan.
6.	 Motivasi peserta didik untuk mengerjakan evaluasi proses pembelajaran
untuk setiap materi yang dibahas dan mendiskusikannya dengan teman
sejawat.
7.	 Bersama peserta didik lakukan penilaian terhadap kemampuan yang
dicapai peserta didik.
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
4
I
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 1 diharapkan
Anda memahami peran dan fungsi agama dalam
kehidupan.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat :
1.	Menjelaskan fungsi agama
2.	Menjelaskan hikmah beragama
3.	Menjelaskan sikap hidup beragama
4.	Mengidentifikasi agama dalam kehidupan
5.	Mengidentifikasi toleransi beragama
Peran dan Fungsi Agama dalam Kehidupan Sehari-hari
POKOKMateri
Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 1, maka secara
berurutan pokok-pokok materi yang akan dipaparkan dimulai dengan
fungsi agama, hikmah beragama, sikap hidup beragama, agama dalam
kehidupan, dan toleransi beragama
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Apakah Anda menyadari bahwa yang menjadi petunjuk wahyu dan
yang membawa Anda menuju suatu kebenaran yang mutlak itu agama?.
Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh
setiap manusia untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka.
Tidak hanya itu, secara individu agama bisa digunakan untuk menuntun
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupannya sehari-hari.
Namun, kalau dilihat dari secara kelompok atau masyarakat, bagaimana
kita memahami agama tersebut dalam kehidupan masyarakat?.
Apa fungsi agama? Apa hikmah beragama itu? Apa sikap dalam hidup
beragama? Apa agama dalam kehidupan itu? Apa toleransi dalam beragama?.
Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, maka pelajarilah dengan
baik uraian tentang Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan berikut ini :
1. Fungsi Agama
Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama membantu
kita memahami beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain:
1.	 Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum)
berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar
pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan
yang baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.
2.	 	Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan
dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi
kehidupan dunia dan akhirat. Charles Kimball dalam bukunya Kala Agama
Menjadi Bencana melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme
(ajaran menganut Tuhan satu). Menurutnya, sekarang ini agama tidak
lagi berhak bertanya: Apakah umat di buat agamaku diselamatkan
atau tidak? Apalagi bertanya bagaimana mereka bisa diselamatkan?
Teologi (agama) harus meninggalkan perspektif (pandangan) sempit
tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana
Uraian Materi
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah
terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian.
Bisa jadi agama-agama lain mempunyai pengertian dan sumbangan
untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan tersebut. Dari sinilah,
dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan jujur serta setara.
3.	 	Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok
orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin
dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh.
Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup.
4.	 	FungsiKontrolSosial.Ajaranagamamembentukpenganutnyamakinpeka
terhadapmasalah-masalahsosialseperti,kemaksiatan,kemiskinan,keadilan,
kesejahteraandankemanusiaan.Kepekaaninijugamendoronguntuktidakbisa
berdiamdirimenyaksikankebatilanyangmerasukisistemkehidupanyangada.
5.	 	Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara
serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak
menjadi pilar “Civil Society” (kehidupan masyarakat) yang memukau.
6.	 	Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi
seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru. Dengan fungsi ini
seharusnya agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis
nilai dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7.	 	Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi
pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif
dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
8.	 	Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama
mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat
agamawi, melainkan juga bersifat duniawi. Usaha manusia selama
tidak bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan
atas niat yang tulus, karena untuk Alloh, itu adalah ibadah.
Alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan
manusia, antara lain adalah :
1.	 Karena agama merupakan sumber moral
2.	 	Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
3.	 	Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
4.	 	Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala
suka, maupun di kala duka.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Disinilah letak fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing
manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau
kemungkaran.
2. Hikmah Beragama
Tujuan seorang Rasul diutus kepada umat manusia antara lain untuk
mengajarkan Kitab Suci dan hikmah kepada mereka. Karena cakupan
maknanya yang demikian luas, “hikmah” diterangkan kedalam berbagai
pengertian dan konsep, diantaranya wisdom atau kewicaksanaan (dari
bahasa Jawa, untuk membedakannya dari kata “kebijaksanaan”), ilmu
pengetahuan, filsafat, malahan “blessing in disguise” (untuk menekankan segi
kerahasiaan hikmah). Mendasari konsep itu ialah kesadaran bahwa suatu
“hikmah” selalu mengandung kemurahan dan rahmat Ilahi yang maha luas
dan mendalam, yang tidak seluruhnya kita mampu menangkapnya. Maka
disebutkan bahwa siapa dikaruniai hikmah, ia sungguh telah mendapatkan
kebajikan yang berlimpah-ruah.
Jika “hikmah” itu kita hubungkan kembali pada istilah “muhkam”
(kedua kata itu terambil dari akar kata yang sama, yaitu h-k-m), maka dalam
menumbuhkan tradisi intelektual yang integral dan kreatif berdasarkan
kaidah taqlid dan ijtihad itu memerlukan kemampuan menangkap hikmah
pesan Ilahi seperti yang terlembagakan dalam ajaran-ajaran agama. Berkenaan
dengan ini, dan dikaitkan pada keterangan dalam Kitab Suci tentang adanya
ayat-ayat mahkam dan mutasyabih tersebut, menarik sekali kita mengangkat
penafsiran A. Yusuf
Ali atas makna muhkam itu: Sesuatu dari ajaran Kitab Suci yang abadi dan
tak terikat oleh waktu dan ruang (eternal and independent of time and space)
dalam pengertian tentang muhkam itu tidak lain ialah makna, semangat, atau
tujuan universal yang harus ditarik dari suatu materi ajaran agama yang
bersifat spesifik, atau malah mungkin ad-hoc. Kadang-kadang makna dan
tujuan universal dibalik suatu ketentuan spesifik itu sekaligus diterangkan
langsung dalam rangkaian firman itu sendiri.
Tapi, kadang-kadang makna itu harus ditarik melalui proses konseptualisasi
atau ideasi (ideation). Contoh yang pertama ialah firman Ilahi yang mengurus
perceraian Zaid (seorang bekas budak yang dimerdekakan dan diangkat anak
oleh Nabi) dari istrinya, Zainab (seorang wanita bangsawan Quraisy dengan
status sosial tinggi dan rupawan), dan perceraian itu kemudian diteruskan
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
dengan dikawinkannya Nabi dengan Zainab oleh Tuhan. Maka terlaksanalah
perkawinan seseorang -dalam hal ini Nabi menikahi bekas isteri anak
angkatnya. Namun kejadian yang bagi orang-orang tertentu terdengar
sebagai skandal ini justru -katakanlah- dirancang oleh Tuhan untuk suatu
maksud yang mendukung nilai universal yang sejak semula menjadi klaim
ajaran Islam, yaitu nilai sekitar konsep kealamian (naturalness) yang suci,
yakni konsep fithrah. Dalam hal ini, anak angkat bukanlah anak alami
seperti anak (biologis) sendiri, sehingga juga tidaklah alami dan tidak pula
wajar jika hubungannya dengan ayah angkatnya dikenakan ketentuan yang
sama dengan anak alami, termasuk dalam urusan nikah. Maka, kejadian
ad-hoc yang menyangkut Zaid, Zainab dan Nabi itu langsung diterangkan
tujuan universalnya, yaitu “agar tidak ada halangan bagi kaum beriman
untuk mengawini (bekas) isteri-isteri anak-anak angkat mereka.” Tujuan ini
jelas langsung terkait dengan segi universal yang lebih menyeluruh, yaitu
konsep atau ajaran fithrah, yang mengimplikasikan bahwa segala sesuatu
dalam tatanan hidup manusia ini hendaknya diatur dengan ketentuan yang
sealami mungkin sesuai dengan hukum alam (Qadar) dan hukum sejarah
(Sunnat-u ‘l-Lah) yang pasti dan tak berubah-ubah. Pandangan bahwa
segala sesuatu harus sealami mungkin adalah benar-benar sentral namun
menuntut pemahaman mendalam yang disebut sebagai agama fithrah yang
hanif.
Hikmah Bergama dapat diartikan kemurahan dan rahmat Ilahi yang
maha luas dan mendalam. Jika seseorang dikaruniai hikmah, ia sungguh
telah mendapatkan kebajikan yang berlimpah-ruah.
Itulah hikmah pesan agama dalam arti yang seluas-luasnya dan secara
global. Dalam arti yang lebih terinci, konsep hikmah agama dinyatakan dalam
berbagai ungkapan, seperti telah menjadi tema dan judul sebuah buku
yang cukup terkenal, Hikmat al-Tasyri’ wa Falsafatuhu. Hikmah pesan agama
ini juga dikenal dengan istilah lain sebagai maqashid al-syari’ah (maksud
dan tujuan syari’ah). Berkaitan dengan ini berbagai konsep yang telah mapan
dalam pembahasan agamaIslam, khususnya pembahasan bidang hukum
(syari’ah -parexcellence), seperti konsep sekitar ‘illat al-hukm (Latin: ratio
legis), yang juga sering disebut dengan manath al-hukm (sumbu perputaran
hukum). Konsep-konsep ini dibuat berkenaan dengan perlunya menemukan
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
suatu rationale yang mendasari penetapan suatu hukum. Contoh nyata
penerapan konsep ini ialah yang dikenakan pada hukum khamr. Bahwa
rationale diharamkannya minuman keras (alkoholik, seperti khamar) ialah
sifatnya yang memabukkan. Kemudian sifat memabukkan itu sendiri
dihukumnya sebagai tidak baik, karena ia mengakibatkan suatu jenis
kerusakan, yaitu kerusakan mental. Dan selanjutnya, kerusakan mental itu
-betapa pun jelas negatif- masih bisa dilihat rationalenya sehingga ia
negatif, yaitu bahwa ia berarti hilangnya akal sehat yang menjadi bagian dari
fithrah manusia. Padahal memelihara fithrah itulah, justru merupakan salah
satu ajaran sentral agama Islam.
3. Sikap Hidup Beragama
Hidup beragama tampak pada sikap dan cara perwujudan sikap hidup
beragama seorang yang menerima sesama yang beragama apapun sebagai
sesama hamba Allah. Karena keyakinan seorang bahwa Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang mengasihi setiap manusia dan seluruh umat
manusia tanpa diskriminasi berdasarkan kemaha-adilan Tuhan, maka dia pun
wajib dan tak punya pilihan lain, selain mengasihi sesamanya tanpa diskriminasi
berdasarkan agama, budaya, etnik, profesi, atau kepentingan tertentu yang
berbeda.
Perbedaan ciptaan Allah ditengah alam semesta adalah suatu keniscayaan
yang patut diterima sebagai anugerah yang harus disyukuri. Hal demikian
harus menjadi lebih nyata pada hidup beragama di tengah pluralitas agama
sebagai keniscayaan yang diterima dan disyukuri sebagai anugerah Allah.
Seorang yang tulus dalam beragama akan menghormati, menghargai
dan bahkan mengasihi atau merahmati sesamanya karena sesamanya adalah
manusia yang dikasihi Allah. Seorang yang tulus beragama mengasihi
sesamanya hanya dengan berpamrih pada Tuhan sebagai sumber segala
kasih dan rahmat. Kasih atau cinta kepada sesama manusia harus dapat
menembus atribut-atribut yang mengemasnya. Atribut-atribut perbedaan
yang melekat pada diri seorang tak harus menjadi perisai yang menangkis
atau menangkal kasih atau rahmat yang diberikan oleh orang lain kepadanya.
Secara hakiki, manusia adalah manusia ciptaan Allah sehingga saling berbeda
tidak mengharuskan seorang untuk berlaku tak adil dengan membeda-
bedakan seorang dengan dirinya sendiri atau dengan orang lain atau dengan
memperlakukan sesama secara diskriminasi karena berbeda agama, suku, atau
status dan lain sebagainya.
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Membedakan diri sendiri dengan orang lain adalah perbuatan akal sehat,
tetapi membeda-bedakan atau melakukan diskriminasi terhadap orang lain
justru bertentangan dengan akal sehat dan nilai kemanusiaan yang dijunjung
tinggi oleh umat beragama dari setiap agama yang saling berbeda. Karena itu,
membeda-bedakan manusia berdasarkan perbedaan agama sesungguhnya
bertentangan dengan ajaran agama. Sebagai bangsa yang beragama,
sepatutnya kita menjadi contoh terbaik bagi umat manusia sedunia dengan
cara hidup yang saling mengasihi dan saling merahmati dengan menerima
perbedaan agama sebagai rahmat Allah.
KomarudinHidayatmenyebutkanadanyalimatipologisikapkeberagamaan,
yakni “eksklusivisme, inklusivisme, pluralisme, eklektivisme, dan universalisme”.
Kelima tipologi ini tidak berarti masing-masing lepas dan terputus dari
yang lain dan tidak pula permanen, tetapi lebih tepat dikatakan sebagai
sebuah kecenderungan menonjol, mengingat setiap agama maupun sikap
keberagamaan senantiasa memiliki potensi untuk melahirkan kelima sikap di
atas.
Sekalipunadaperbedaantipe-tipeteologisberagamadenganparapenstudi
agama lain, seperti Panikkar, yang menyebutkan tiga tipologi : eksklusif, inklusif,
dan paralelisme, tetapi secara esensial penyebutan-penyebutan tipologis itu
mengandung pada makna dan pengertian yang sama. Oleh karena itu, kita
akan membahas tipologi-tipologi beragama itu.
1. Eksklusivisme
Sikap eksklusivisme akan melahirkan pandangan ajaran yang paling
benar hanyalah agama yang dipeluknya, sedangkan agama lain sesat dan
wajib dikikis, atau pemeluknya dikonversi, sebab agama dan penganutnya
terkutuk dalam pandangan Tuhan. Sikap ini merupakan pandangan yang
dominan dari zaman ke zaman, dan terus dianut hingga dewasa ini. Tuntutan
kebenaran yang dipeluknya mempunyai ikatan langsung dengan tuntutan
eksklusivitas. Artinya,kalau suatu pernyataan dinyatakan, maka pernyataan
lain yang berlawanan tidak bisa benar.
Bagi agama Kristen, inti pandangan eksklusivisme adalah bahwa Yesus
adalah satu-satu jalan yang sah untuk keselamatan. “Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Juga, dalam ayat lain (Kisah Para
Rasul 4,12) disebutkan, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain
yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”.
Menurut Budhy Munawar Rachman, untuk contoh Islam, sekalipun tidak
ada semacam kuasa gereja dalam agama Kristen, khususnya Katolik yang
bisa memberi fatwa menyeluruh seperti contoh di atas, banyak penafsir
sepanjang masa yang menyempitkan Islam pada pandangan-pandangan
eksklusif. Beberapa ayat yang biasa dipakai sebagai ungkapan eksklusifitas
Islam itu antara lain :
Hari ini orang kafir sudah putus asa untuk mengalahkan agamamu.
Janganlah kamu takut kepada mereka; takutlah kepada-Ku. Hari ini Ku-
sempurnakan agamamu bagimu dan Ku-cukupkan karunia-Ku untukmu
dan Ku-pilihkan Islam menjadi agamamu ((Q.S.5:3).Barang siapa menerima
agama selain Islam (tunduk kepada Allah) maka tidaklah akan diterima dan
pada hari akhirat ia termasuk golongan yang rugi (Q.S.3:85).
Dalam jargon hidup politik modern, bersikap hidup seperti itu adalah
beragama yang eksklusif atau sikap hidup yang kafir. Yang tentu saja
mengabaikan sikap hidup yang pluralistik yaitu suatu sikap hidup yang
benar, dan oleh sebab itu, juga sikap hidup yang beriman.
Pada sisi yang lain, sikap ini menimbulkan kesukaran-kesukaran.
Pertama, sikap ini membawa bahaya yang nyata akan intoleransi,
kesombongan, dan penghinaan bagi yang lain.
Kedua, sikap ini pun mengandung kelemahan intrinsik karena
mengandaikan konsepsi kebenaran yang seolah logis secara murni dan
sikap yang tidak kritis dari kenaifan epistimologis.
2. Inklusivisme
Sikap inklusivisme berpandangan bahwa di luar agama yang dipeluknya
juga terdapat kebenaran, meskipun tidak seutuh atau sesempurna agama
yang dianutnya. Di sini masih didapatkan toleransi teologis dan iman.
Menurut Nurcholish Madjid, sikap inklusif adalah yang memandang bahwa
agama-agama lain adalah bentuk implisit agama kita.
Sikap inklusivitas memuat kualitas keluhuran budi dan kemuliaan
tertentu. Anda dapat mengikuti jalan anda sendiri tanpa perlu mengutuk
yang lain. Ibadah anda dapat menjadi konkrit dan pandangan anda dapat
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
menjadi universal. Tetapi, pada sisi lain, sikap inklusivitas pun membawa
beberapa kesulitan.
Ia menimbulkan bahaya kesombongan, karena hanya andalah yang
mempunyai privilese atas penglihatan yang mencakup semua dan sikap
toleran; andalah yang menentukan bagi yang lain tempat yang harus
mereka ambil dalam alam semesta.
3. Pluralisme Atau Paralelisme
Dalam pandangan Panikkar dan Budhy Munawar Rachman, masing-
masing menyebutkan istilah pluralisme dan paralelisme. Sikap teologis
paralelismeadalahbisaterekspresidalammacam-macamrumusan,misalnya
: “agama-agama lain adalah jalan yang sama-sama sah untuk mencapai
Kebenaran yang Sama”; agama-agama lain berbicara secara berbeda, tetapi
merupakan Kebenaran-kebenaran yang sama sah”; atau “setiap agama
mengekspresikan bagian penting sebuah kebenaran”.
Paradigmaitupercayabahwasetiapagamamempunyaijalankeselamatan
sendiri. Karena itu, klaim kristianitas bahwa ia adalah satu-satunya jalan
(eksklusif), atau yang melengkapi atau mengisi jalan yang lain (inklusif),
harus ditolak demi alasan-alasan teologis dan fenomenologis.
Sikap paralelistis, pada sisi yang lain, menjanjikan lebih banyak
kemungkinan untuk suatu hipotesis kerja awal. Sikap ini sekaligus membawa
amanat akan pengharapan dan kesabaran; pengharapan bahwa kita akan
berjumpa pada akhirnya, dan kesabaran karena sementara ini masih harus
menanggung perbedaan-perbedaan kita.
4. Eklektivisme
Eklektivisme adalah suatu sikap keberagamaan yang berusaha memilih
dan mempertemukan berbagai segi ajaran agama yang dipandang baik
dan cocok untuk dirinya sehingga format akhir dari sebuah agama menjadi
semacam mosaik yang bersipat eklektik.
5. Universalisme
Universalisme beranggapan bahwa pada dasarnya semua agama adalah
satu dan sama. Hanya saja, karena faktor historis-antropologis, agama lalu
tampil dalam format plural.
Menurut Raimundo Panikkar, jika suatu perjumpaan agama terjadi,
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
baik dalam fakta yang nyata maupun dalam suatu dialog yang disadari,
maka orang membutuhkan metafora dasar untuk mengutarakan masalah-
masalah yang berbeda.
Hikmah hidup keberagamaan haruslah bermuara pada komitmen untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan tanpa harus dihambat oleh
sentimen kelompok keagamaan.
4. Agama dalam Kehidupan
Pengertian Agama secara Umum Bahasa sanksekerta : a (tidak), gama
(kacau)Bahasa barat : religion yang berakar pada bahasa latin yakni- relegere
(membaca ulang)- religere (mengikat erat-erat)(pengikat kehidupan manusia
yang diwariskan secara berulang dari generasi ke generasi)Soedjadmoko-
Suatu jalan menuju keselamatan.Suatu pedoman dan penilaian atas perbuatan
manusia.Suatu petunjuk wahyu yang membawa manusia menuju suatu
kebenaran yang mutlak. Agama merupakan system keyakinan dan praktik yang
terorganisasi. Agama memberi satu cara ekspresi spiritual yang memberikan
pedoman kepada penganutnya dalam berespons terhadap pertanyaan dan
tantangan hidup. Menurut Vardey (1995, ham, xv) agama yang terorganisasi
memberikan :a.) Rasa keterikatan komunitas dengan keyakinan yang sama
b). kajin bersama kitab suci ( taurat, injil, alkitab, dll),c) pelaksanaan ritual
d). penggunaan disiplin dan praktik, firman dan sakramen, e). menjaga jiwa
seseorang ( seperti berpuasa, berdoadan meditasi). Banyak praktik dan ritual
agama tradisional dikaitkan dengan kejadian hidup, seperti kelahiran, peralihan
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, pernikahan, penyakit, dan kematian.
Pedoman pelaksanaan agama yang biasa dipengaruhi secara bersama oleh
budaya, dapat juga diterapkan pada kehidupan sehari-hari, seperti pakaian,
makanan, interaksi social, menstruasi, dan hubungan seksual.
Faktor yang membawa keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat: 1.
Cinta kasih diwujudkan dalam perbuatan,2. Cinta kasih diwujudkan dalam tutur
kata,3. Cinta kasih diwujudkan dalam pikiran dan pemikiran dan etikad baik
terhadap orang lain,4. Memberi kesempatan yang wajar kepada sesamanya
untuk ikut menikmati apa yang diperoleh secara halal, 5. Didepan umum
ataupun pribadi, ia menjalankan kehidupan bermoral, tidak berbuat sesuatu
yang melukai perasaan orang lain, 6. Didepan umum ataupun pribadi, memiliki
pandangan yang sama, yang bersifat membebaskan dari penderitaan dan
membawanya berbuat sesuai dengan pandangan tersebut, hidup harmonis,
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
tidak bertengkar karena perbedaan pendapat.
Motivasi dan Tujuan Hidup Beragama1. Penghormatan pada diri sendiri
dan orang lain disetiap agama, ajaran tentang penghormatan pada diri sendiri
dan orag lain telah diatur.2. Jalan menuju kehidupan yang layak agama tidak
mengajarkan kepada kaumnya untuk lemah, baik dalam kehidupan duniawi
maupun ukhrowi.
5. Toleransi Beragama
Kita hidup dalam negara yang penuh keragaman, baik dari suku, agama,
maupun budaya. Untuk hidup damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan
toleransi satu sama lain.
Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan
yang ada dengan sesama. Biasanya orang bertoleransi terhadap perbedaan
kebudayaan dan agama. Namun, konsep toleransi ini juga bisa diaplikasikan
untuk perbedaan jenis kelamin, anakanak dengan gangguan fisik maupun
intelektual dan perbedaan lainnya.
Toleransi juga berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai
perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip yang tidak
adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan Toleransi juga adalah istilah dalam
konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang
melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda
atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya
adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu
masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.Istilah toleransi
juga digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas,
misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain
Ada tiga macam toleransi, yaitu:
a. Negatif : Isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai. Isi ajaran dan
penganutnya hanya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa.
Contoh :
PKI atau orang-orang yang beraliran komunis di Indonesia pada
zaman Indonesia baru merdeka.
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
b. Positif : Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai.
Contoh :
Anda beragama Islam wajib hukumnya menolak ajaran agama lain
didasari oleh keyakinan pada ajaran agama Anda, tetapi penganutnya
atau manusianya Anda hargai.
c. Ekumenis : Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran
mereka itu terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam
pendirian dan kepercayaan sendiri.
Contoh :
Anda dengan teman Anda sama-sama beragama Islam atau Kristen
tetapi berbeda aliran atau paham.
Marilah kita renungkan dan amati suasana peri kehidupan bangsa
Indonesia. Kita harus merasa bangga akan tanah air kita dan juga kita harus
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita telah dikaruniai tanah air yang
indah dengan aneka ragam kekayaan alam yang berlimpah ditambah lagi
beraneka ragam suku, ras, adat istiadat, budaya, bahasa, serta agama dan lain-
lainnya. Kondisi bangsa Indonesia yang pluralistis menimbulkan permasalahan
tersendiri, seperti masalah Agama, paham separatisme, tawuran ataupun
kesenjangan sosial. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kerukunan
hidup antar umat beragama harus selalu dijaga dan dibina. Kita tidak ingin
bangsa Indonesia terpecah belah saling bermusuhan satu sama lain karena
masalah agama.Toleransi antar umat beragama bila kita bina dengan baik
akan dapat menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama
sehingga tercipta suasana yang tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan
beragama termasuk dalam melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan
keyakinannya Melalui toleransi diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban
serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-
masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati itu akan
terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama dapat kita lihat
seperti:
Membangun jembatan,
Memperbaiki tempat-tempat umum,
Membantu orang yang kena musibah banjir,
Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita wujudkan dalam kegiatan yang bersifat
sosial kemasyarakatan dan tidak menyinggung keyakinan agama masing-
masing. Kita sebagai umat beragama berkewajiban menahan diri untuk
tidak menyinggung perasaan umat beragama yang lain. Hidup rukun dan
bertoleransi tidak berarti bahwa agama yang satu dan agama yang lainnya
dicampuradukkan. Jadi sekali lagi melalui toleransi ini diharapkan terwujud
ketenangan, ketertiban, serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama
dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling
menghormati itu, akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.
Dalam kehidupan sehari-hari Anda, apakah contoh-contoh toleransi antar
umat beragama seperti diuraikan di atas telah Anda lakukan? Jika Anda telah
melakukannya berarti Anda telah berperilaku toleran dan saling menghargai.
Tetapi jika Anda tidak melakukannya berarti Anda tidak toleran dan tidak
saling menghargai. Sikap seperti itu harus dijauhi.
Manfaat Toleransi Hidup Beragama
Menghindari Terjadinya Perpecahan
Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam
mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran
pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial. Toleransi dalam
kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai
agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia ini.
Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan
memperkokoh tali silaturahmi antar umat beragama dan menjaga hubungan
yang baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya, manusia tidak dapat
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk
bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah satu
faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia.
Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan
jika masing-masing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap
toleransi beragama, bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan
ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan. Oleh karena
itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh
silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud
perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.
Toleran dan Prinsip Hidup
Berinteraksi dengan jiwa toleran dalam setiap bentuk aktivitas, tidak
harus membuang prinsip hidup (beragama) yang kita yakini. Kehidupan yang
toleran justru akan menguatkan prinsip hidup (keagamaan) yang kita yakini.
Segalanya menjadi jelas dan tegas tatkala kita meletakkan sikap mengerti
dan memahami terhadap apapun yang nyata berbeda dengan prinsip yang
kita yakini. Kita bebas dengan keyakinan kita, sedangkan pihak yang berbeda
(yang memusuhi sekalipun) kita bebaskan terhadap sikap dan keyakinannya.
Dialog disertai deklarasi tegas dan sikap toleran telah dicontohkan oleh
RasulullahdalamQ.S.109:“Wahaiorangyangberbedaprinsip(yangmenentang).
Aku tidak akan mengabdi kepada apa yang menjadi pengabdianmu. Dan
kamu juga tidak harus mengabdi kepada apa yang menjadi pengabdianku.
Dan sekali-kali aku tidak akan menjadi pengabdi pengabdianmu. Juga kamu
tidak mungkin mengabdi di pengabdianku. Agamamu untukmu. Dan agamaku
untukku.”
Prinsip yang telah dibela oleh Rasulullah sangat jelas, dengan sentuhan
deklarasi yang tegas. Sedangkan prinsip yang harus dipegang oleh mereka
yang berbeda (penentangnya) juga dijelaskan dengan tegas. Namun diiringi
dengan sikap toleransi yang sangat tinggi: Kamu pada prinsipmu dan aku
pada prinsipku. Yakni sepakat untuk berbeda.Sikap tegas penuh toleran,
tanpa meninggalkan prinsip seperti itu dilaksanakan pada saat masyarakat
lingkungannya tampil dengan budaya represif, yang sistem sosialnya dalam
proses tidak menghendaki perubahan, bertahan dengan struktur yang ada
(morfostatis). Sedangkan Nabi Muhammad saw sedang memulai pembentukan
kelompok (formation group) menuju perubahan. Ternyata sikap toleran sangat
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
menentukan proses terjadinya bentuk serta perubahan atau perkembangan
suatu sistem maupun struktural atau penyederhanaannya (morfogenesis).Sikap
toleran membuahkan kemampuan yang sangat signifikan dalam menetapkan
pilihan yang terbaik. Mampu mendengar berbagai ungkapan dan menyaring
yang terbaik daripada semua itu.Sikap toleran juga melahirkan kemampuan
mengubah perilaku individu (self correction) terhadap pola yang selama itu
dilakukan, yang tak berdaya mengubah masyarakat tradisional, tertutup dan
represif, sehingga tujuan yang dicita-citakan dapat dicapai. Toleran, tidak
menciptakan individu yang wangkeng, yang tidak mau mengubah perilakunya,
walau tujuannya tidak tercapai. Secara apologi bersikap dan mengatakan
bahwa:Tujuanitutidaktercapaikarenabelumwaktunya,ataunasibnyamemang
demikian dan tidak mau mengubah diri.Sikap toleran, mampu menemukan
jalan keluar dan problem solving yang pantas dan mengangkat martabat dan
harga diri dalam berbagai bidang kehidupan.Dengan sikap toleran, Rasulullah
bermigrasi (hijrah) meninggalkan kehidupan dan tatanan sosial tradisional
represif yang belum mampu diubahnya menuju kepada tempat dan kelompok
masyarakat yang telah dipersiapkannya untuk dapat menerima perubahan
dan bahkan menjadikannya sebagai agen perubahan di zamannya serta
zaman selanjutnya. Bersama kelompoknya kemudian berinteraksi membaur ke
dalam berbagai kelompok dalam masyarakat yang majemuk baik ras maupun
agama. Interaksi yang sedemikian itu mampu menciptakan kehidupan yang
saling membutuhkan dan saling memerlukan, dalam bentuknya yang saling
bertanggung jawab dalam membela masyarakatnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Rangkuman
1.	 Fungsi agama adalah sebagai edukatif, penyelamat, perdamaian, control
social,pemupuk rasa solidaritas, pembaharuan, kreatif, dan sublimatif.
2.	 Hikmah beragama adalah suatu bentuk kemurahan dan rahmat Ilahi yang
maha luas dan mendalam seperti mendapatkan kebajikan yang berlimpah-
ruah.
3.	 Sikap hidup beragama dibagi menjadi lima tipologi sikap keberagamaan,
yaitu: eksklusivisme, inklusivisme, pluralisme, eklektivisme, dan universalisme.
4.	 Agama dalam kehidupan merupakan suatu jalan menuju keselamatan atau
suatu pedoman dan penilaian atas perbuatan manusia serta sebagai petunjuk
wahyu yang membawa manusia menuju suatu kebenaran yang mutlak.
5.	 Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang
ada dengan sesama. Ada tiga macam toleransi yaitu negative, positif, dan
ekumenis. Serta manfaat toleransi hidup beragama yaitu 1. Menghindari
terjadinyaperpecahan,2.Memperkokohsilaturahmidanmenerimaperbedaan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Tugas Mandiri
1.	 Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 2 didalam buku Anda
2.	 Bacalah ulang kegiatan belajar 2 ini sebelum mempelajari kegiatan belajar 3
pada modul 1 ini .
3.	 Jika memungkinan, Untuk menambah pemahaman Anda tentang peran dan
fungsi agama dalam kehidupan, Bacalah referensi lain terkait komunikasi dan
diskusikan dengan rekan sejawat Anda
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Tes Formatif
Petunjuk Soal, pilihan tunggal
1.	 Tulis Identitas anda secara lengkap pada Lembar Jawaban Ujian yang tersedia.
2.	 Berikan tanda silang (X) pada abjad yang anda pilih
3.	 Jika anda ingin mengubah pilihan anda, maka coretlah jawaban anda
sebelumnya dengan tanda ”sama dengan” (=) kemudian silanglah abjad yang
anda pilih. Coretan abjad tidak boleh lebih dari 1 buah.
4.	 Soal pilihan tunggal (option jawaban A, B, C, D), maka pilih salah satu jawaban
yang anda anggap benar!
5.	 Bacalah soal dengan cermat agar anda dapat menjawab dengan tepat
6.	 Selamat mengerjakan semoga sukses
Soal
1.	 Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia
untuk mempercayai ….
a.	 Antara manusia dan lingkungannya
b.	 Tuhan dalam kehidupan mereka
c.	 Agama dan kepercayaan
d.	 Persembahan manusia dalam hidupnya
2.	 Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-
masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan
kemanusiaan.Hal tersebut termasuk dalam agama sebagai fungsi…
a.	 Pemupuk Rasa Solidaritas
b.	 Perdamaian
c.	 Penyelamat
d.	 Kontrol Sosial
3.	 Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau
22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri,
sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah
cara hidup. .Hal tersebut termasuk dalam agama sebagai fungsi…
a.	 Pemupuk Rasa Solidaritas
b.	 Perdamaian
c.	 Penyelamat
d.	 Kontrol Sosial
4.	 Jika “hikmah” itu kita hubungkan kembali pada istilah “muhkam” pengertian
tentang muhkam itu tidak lain ialah…
a.	 aliran, arahan, atau tujuan universal
b.	 arti, paham, atau tujuan universal
c.	 makna, semangat, atau tujuan universal
d.	 solidaritas, damai, atau tujuan universal
5.	 manusia yang dikasihi Allah adalah
a.	 Seorang yang tulus dalam beragama akan menghormati, menghargai dan
	 bahkan mengasihi atau merahmati sesamanya.
b.	 Seorang yang pandai dalam beragama akan memperkaya diri dan
	 kelompoknyadanbahkanmemberikansebagianbarangnyapadaoranglain
c.	 Seorang yang melakukan kegiatan ritual dengan cara sekehendak hatinya
	 yang dilakukan bersama dengan kelompoknya.
d.	 Seorang yang melakukan kegiatan secara prosedur tanpa melihat
	 lingkungan dan tidak perlu menghargai agama lain, yang terpenting untuk
	 dirinya sendiri.
23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Petunjuk Soal, Essay
Uraikan jawaban soal di tempat yang telah tersedia
6. Sebutkan dan jelaskan tentang fungsi agama ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Jelaskan tentang sikap keberagamaan Eklektivisme!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
8. Sebutkan faktor-faktor yang membawa keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
9. Berikan contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama di masyarakat?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
10. Sebutkan dan jelaskan tiga macam toleransi beragama? Berikan contoh!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lembar Jawaban Ujian
Nama Mahasiswa	 : …………………………………………………….
No Induk Mhs	 : …………………………………………………….
Tanggal		 : …………………………………………………….
Tanda tangan		 : …………………………………………………….
Lembar Jawab pilihan tunggal
Beri tanda silang ( X ) pada kotak yang tersdia
No Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
Lembar Jawab Essay:
6. Sebutkan dan jelaskan tentang fungsi agama ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Jelaskan tentang sikap keberagamaan Eklektivisme!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
8. Sebutkan faktor-faktor yang membawa keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
9. Berikan contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama di masyarakat?
25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
10. Sebutkan dan jelaskan tiga macam toleransi beragama? Berikan contoh!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
26
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 1984. Sejarah Agama. Solo : CV. Ramadhani.
Ali, Abdullah. 2007. Agama dan Ilmu Perbandingan. Bandung : Nuansa Aulia.
Abdullah, Yatimin. 2004. Studi Islam Kontemporer. Jakarta : Amzah.
Manaf, Abdul, Mudjahid. 1994. Sejarah Agama-agama. Jakarta : PT. Raja
Grafindo.
http://dyanperawat.blogspot.com/2012/01/hikmah-agama-dan-sikap-hidup-
beragama.html
http://ruangpelangi.wordpress.com/toleransi-beragama/
http://abdain.wordpress.com/2010/04/11/fungsi-agama-bagi-kehidupan/
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
27
2
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 2 diharapkan Anda
memahami etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
secara umum yang penting digunakan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan / praktik keperawatan yang berkualitas.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 Etika dan akhidah
beragama dengan kesehatan, diharapkan Anda dapat :
1.	Menjelaskan etika beragama dalam kehidupan sehari-hari
2.		Menjelaskan kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan
3.		Menjelaskan etika agama dalam kesehatan
Etika dan Akidah Beragama dalam Kesehatan
POKOKMateri
Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 2, maka secara
berurutan pokok-pokok materi yang akan dipaparkan dimulai dengan
etika beragama dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya kaidah/
keyakinan agama dengan kesehatan, dan terakhir adalah etika agama
dalam kesehatan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
28
Apakah Anda menyadari bahwa etika dan akidah beragama diperlukan dalam
bidang kesehatan?
Etika disebut juga filsafat moral merupakan cabang filsafat yang berbicara
tentang tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Etika adalah
refleksi dari apa yang disebut dengan “self control“, karena segala sesuatunya
dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok itu sendiri.
Bagaimanakah etika beragama dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana
kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan? Bagaimana etika beragama dalam
kesehatan?
Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, maka pelajarilah dengan baik
uraian tentang etika dan akidah beragama dalam kesehatan berikut ini:
1. Etika beragama dalam kehidupan sehari-hari
Kata “etika” berasal dari kata Yunani yang dipakai untuk pengertian karakter
pribadi, sedangkan “moral” berasal dari kata Latin untuk kebiasaan sosial.
Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu mengatasi
sifat-sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik dalam dirinya. Paul
Foulquie mendefinisikan etika sebagai “aturan kebiasaan, yang apabila ditaati
dan dipatuhi, akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya”.
Biasanya etika sangat terkait dengan persoalan-persoalan bagaimana meraih
kebahagiaan dalam diri manusia.
Ada tiga jenis etika, yaitu: etika deskriptif, etika normatif, dan meta-
etika. Etika deskriptif adalah sebuah kajian empiris atas berbagai aturan dan
kebiasaan moral seorang individu, sebuah kelompok atau masyarakat, agama
tertentu, atau sejenisnya. Etika normatif mengkaji dan menela’ah teori-teori
moral tentang kebenaran dan kesalahan. Sedang meta-etika atau etika analitis
tidak berkaitan fakta-fakta empiris atau historis, dan juga tidak melakukan
penilaian evaluasi atau normatif. Meta-etika lebih suka mengkaji persoalan-
persoalan etika.
Uraian Materi
29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Ketika kita berbicara tentang agama dan moralitas, tentu akan timbul
sebuah pertanyaan penting tentang hubungan keduanya, yaitu : apakah
moralitas mengandaikan agama? Seringkali kita menyamakan persepsi
tentang agama dan moralitas. Banyak orang beragama memandang kaidah-
kaidah moralitas itu berkaitan erat dengan agama, dan dianggap bahwa tidak
mungkin orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama. Seringkali
dianggap pula bahwa orang yang bermoral pasti memegang teguh keyakinan
agamanya. Demikian hal sebaliknya, orang yang beragama sering dianggap
pasti mengarah pada tujuan-tujuan moralitas. Padahal, kedua tema tersebut
belum tentu sepenuhnya mengandung pengertian yang sama. Ada tiga alasan
mengapa kebanyakan orang menganggap pengertian di atas:
(1) Moralitas pada hakikatnya bersangkut paut pada persoalan bagaimana
manusia itu bisa hidup dengan baik; (2) Agama merupakan salah satu pranata
kehidupan manusia yang paling kuno; dan
(3) Dalam praktek keberagamaan ada kepercayaan bahwa Tuhan akan
memberikan pahala kepada orang yang baik dan menjatuhkan hukuman bagi
orang yang jahat, sehingga secara psikologis agama dapat menjadi penjamin
yang kuat bagi hidup yang bermoral.
Secara psikologis Kaidah agama dapat saja dan secara faktual memang
tidak jarang mendorong manusia untuk hidup bermoral, sesuai dengan kaidah-
kaidah moralitas. Demikian pula, dalam kenyataannya orang yang beragama
dengan benar-benar akan membuahkan hidup bermoral yang baik. Menurut J.
Sudarminta, walaupun logika di atas bisa dipahami, tapi sesungguhnya prinsip-
prinsip dasar moralitas dapat pula dikenali dan dipraktikkan oleh manusia yang
tidak beragama yang menggunakan pemikiran atau akal budinya. Bahkan, kita
pun sebenarnya sering melihat perilaku orang yang mengaku beragama tapi
perbuatannya sering tidak mengindahkan kaidah-kaidah moral yang diajarkan
dalam agama itu sendiri.
1.	 Etika adalah aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi,
akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya
2.	 Agama dapat mendorong manusia lebih bermoral dalam
kehidupan sehari-hari.
30
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2. Kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan
a. Islam
Keinginan tersebut semakin menguat setelah penulis membaca buah pikir
seorang intelektual terkemuka dan kontroversial asal Mesir, Hassan Hanafi
yang menjelaskan, bahwa peradaban Barat yang kini berdiri kokoh memiliki
dua sumber kesadaran yang disembunyikannya dan tak terekspos. Salah satu
penyebab disembunyikannya sumber-sumber tak terekspos adalah rasialisme
yang terpendam dalam kesadaran Barat. Rasialisme inilah yang menjadikan
Barat enggan mengakui eksistensi orang lain. Barat diklaim sebagai pusat dan
menempati puncak kekuatan serta menjadi pioner di dunia. Sikap rasial ini
terlihat jelas dalam ideologi yang diusung oleh Barat beberapa dasawarsa
yang lalu seperti nasionalisme, nazisme, fasisme, dan zionisme. Namun
demikian, terungkaplah bahwa sumber-sumber kesadaran Barat berasal dari
Cina (Nedham), India (Nakamura), Islam (Garaudy), dan Timur Lama (Toynbee)
(Hassan Hanafi, 2000).
Selama seribu tahun, peradaban Islam telah membentang dari Andalusia,
SpanyolhinggakeSelatanCina.Dariabadke-7danseterusnya,parasarjanatelah
membangun ilmu pengetahuan dari tradisi-tradisi umat manusia sebelumnya.
Pergulatan mereka dengan pengetahuan kuno orang Mesir, Yunani dan Roma,
pada gilirannya membuat terobosan besar yang membuka jalan bagi gerakan
Renaissance di Barat pada abad selanjutnya. Selain pasien mendapatkan obat-
obatan secara gratis dan diperlakukan dengan baik. Di rumah sakit Ahmad
ibn Thulun ini didirikan pula sebuah perpustakaan medis besar yang lengkap,
sarana kebersihan seperti kamar mandi dibuat secara terpisah antara laki-laki
dan wanita. Begitu pula dengan pasien yang mengalami gangguan mental
(gila) ditempatkan dalam ruang yang terpisah dari pasien lainnya, dimana
hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu para sarjana muslim telah menaruh
perhatian yang cukup besar pada perkembangan ilmu jiwa.Selama ini pula
perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai
tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan konsep keperawatan
modern yang mengadopsi litelature barat.
Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah
seperti : Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman,
dan Hindun. Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah
: Ku’ayibat, Aminah binti Abi Qays Al Ghifari, Ummu Atiyah Al Ansariyat dan
Nusaibat binti Ka’ab Al Maziniyat 6). Litelatur lain menyebutkan beberapa nama
31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
yang terkenal menjadi perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang
dan damai adalah : Rufaidah binti Sa’ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays
al Ghifariyat, Ummu Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka’ab Al Amziniyat,
Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata.
Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak
berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan
hidup lagi. “Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim
tidakdapatdibenarkan.Meskisecaramedistidaklagibisamenanganinya,tetapi
kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab
akibat,” katanya. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan
“manjurnya” doa.
Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau
seni. Semoga muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan
ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan penulis
berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu
keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik
para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di
institusi pendidikan atau pada level pemerintah.
Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak
dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan kepercayaan
di Arab, keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang islam (Islamic health
belief), dan nilai-nilai profesional yang diperoleh dari pendidikan keperawatan.
Tidak seperti pandangan keperawatan di negara barat, keyakinan akan spiritual
islam tercermin dalam budaya mereka.
Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana
keperawatan dan islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan
tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan
tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar tetap mengenang dan
menteladani sejarah perkembangan keperawatan yang di mulai oleh Rufaida
binti Sa’ad.
b. Kristen Protestan dan Katolik
Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada
prinsipnya memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan
tersebut memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan
32
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia. Tanpa
kesehatan, manusia tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan optimal.
Karena menyadari akan pentingnya kesehatan, sejak dulu gereja telah secara
aktif mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Dari situ kemudian muncullah keinginan untuk membentuk suatu forum
yang dapat menyatukan langkah bersama. Setelah melalui tiga pertemuan
pimpinan lembaga pelayanankesehatan Kristen, pada tahun1983, terbentuklah
Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (PELKESI) di
Balige, Sumatera Utara. Untuk saat ini, Sekretariat PELKESI berada di RS PGI
Cikini, Jakarta.
PELKESI memiliki visi mewujudkan pelayanan kesehatan di Indonesia yang
mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua orang. Sedangkan misinya,
melaksanakan pelayanan kesehatan yang utuh dan menyeluruh (holistik).
Pelayananan secara holistik meliputi fisik, sosial, ekonomi dan spiritual.
c. Hindu
Menurut Prof. Dr. IGN Nala, pakar pengobatan tradisional, dalam tulisannya
pernah menyampaikan bahwa kitab-kitab umat Hindu memuat berbagai
macam jenis penyakit dan teknik pengobatan. Dicontohkan penyakit kencing
Manis (diabetes mellitius). Penyakit ini, menurut Nala, sudah ditemukan sekitar
3.000 tahun yang lalu. Ini dibuktikan dengan disebutkannya penyakit ini dalam
kitab Ayur Veda. Kitab Ini merupakan bagian dari kelompok kitab Upa Veda.
Sementara kitab Upa Veda ini sendiri termasuk dalam kitab suci umat
Hindu, yakni kitab Veda Smerti. Kitab Ayur Veda, kata Nala, sering dikelirukan
dengan kitab suci Yajur Veda, salah satu dari kitab suci Catur Veda Sruti.
Padahal, lanjut Nala, isi dari kitab Ayur Veda hampir tidak ada hubungannya
dengan kitab Yajur Veda yang mengupas masalah yadnya atau upacara serta
upakara keagamaan.
Sementara itu, menurut Gede Suwindia, dosen STAHN Denpasar, dalam
agama Hindu dikenal adanya konsep keseimbangan. Karena itulah, dalam
Upanisad disebutkan bahwa keberadaan berbagai tanaman yang ada di dunia
ini memiliki guna dan fungsi yang sangat vital bagi manusia. Ada banyak
tanaman di muka bumi ini yang memiliki kegunaan bagi manusia, terutama
dalam penyembuhan penyakit. ‘’Di sini diwajibkan bagi manusia untuk
33
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
menghargai alam terutama tumbuh-tumbuhan,’’ kata Suwindia.
d. Budha,
Buddha Dhamma berperan besar dalam memecahkan kesulitan para ahli
tentang kesehatan mental, Buddha menunjukkan bahwa setiap orang secara
terus-menerus mendengarkan suatu suara dalam dirinya dan menafsirkan apa
yang sedang dirasakannya.
Keseluruhan terapi Buddhis menjadi suatu pedoman yang disebut dengan
jalan utama beruas delapan, yang merupakan terapi penolong dan terapi yang
sebenarnya, terapi ini mencakup perilaku setiap hari dari disiplin mental serta
pengenalan terhadap teori filsafat Buddha Dharma, terapi yang sebenarnya
adalah adalah Meditasi (Dhyana) dalam terapi Buddhis dalam melenyapkan
kekacuaan mental memiliki beberapa kesamaan seperti test wawancara dan
diskusi, meditasi mirip dengan teknik terapi perilaku karena bagaimanapun
terdapat beberapa aspek meditasi yang merupakan keunggulan dalam
terapi Buddhis, hal yang penting dalam meditasi adalah perhatian, sempurna
dalam perilaku, suci dalam cara hidup, sempurna dalam sila, terjaga pintu
indriya, memiliki perhatian murni dan pengertian yang jelas. Terapi Buddhis
mengatakan bahwa penyebab tubuh ini menjadi sakit dan sehat adalah karena
adanya melalui perasaan jasmani (rasa sakit) dan keadaan pikiran (emosi-
emosi) yang mempengaruhinya.
Dengan begitu apabila tubuh ini ingin tetap sehat hendaknya menyadari
segala bentuk-bentuk pikiran emosi-emosi yang timbul dalam diri. Yang
dimaksud dengan bentuk pikiran yang menyebabkan penderitaan karena
mempunyai beberapa hal yaitu : (1). Keserakahan, (2). Harga diri yang terluka,
(3). Iri hati, (4). Kebencian, (5). Kekuatiran (Ruth Walshe, alih bahasa Upi.
Ksantidewi).
Tri Ratna adalah obyek penghormatan tertinggi dalam agama Buddha
yang merujuk pada Buddha (sebagai pendiri agama Buddha), Dhamma
(ajaran-ajaran Buddha), dan Sangha (siswa Buddha yang telah memahami dan
mendapatkan manfaat dari ajaran Buddha).
34
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
•	 Dalam agama Islam, petugas kesehatan selain memberikan
penanganan medis diharapkan dapat mendekatkan pasien dengan
Allah SWT.
•	 Dalam agama Kristen/Katolik/Protestan pelayanan kesehatan di
Indonesia yang mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua
orang.
•	 Dalam agama Hindhu diajarkan untuk menghargai alam terutama
tumbuh-tumbuhan sebagai bahan pembuat obat berbagai jenis
penyakit.
•	 Buddha Dhamma berperan besar dalam memecahkan kesulitan para
ahli tentang kesehatan mental dan pikiran.
3. Etika agama dalam kesehatan
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima
dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus
memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral
disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan
demikianperawatyangmenerimatanggungjawab,dapatmelaksanakanasuhan
keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja
sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat
memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak
pasien, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan
.Dan setiap perawat harus mampu untuk memahami nilai moral agar dalam
bertindak tidak salah.Nilai (Nilai Sosial) adalah nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
oleh masyarakat. Norma adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan
melalui lingkungan sosialnya. norma sosial adalah sebuah ukuran atau patokan
yang digunakan masyarakat untuk mengukur nilai yang berlaku
Konsep kesehatan berlandaskan agama yang memiliki konsep jangka
panjang dan tidak hanya berorientasi pada masa kini sekarang serta disini,
agama dapat memberi dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia,
termasuk terhadap kesehatan.
Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara
mental. Kesemuanya berasal dari mental, Orang yang sehat mental akan
35
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia juga akan
melakukan intropeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan
mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri.
Solusi terbaik untuk dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan adalah
denganmengamalkannilai-nilaiagamadalamkehidupansehari-hari,kesehatan
mental seseorang dapat ditandai dengan kemampuan orang tersebut dalam
penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu mengembangkan potensi
yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk menggapai
rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengembangkan seluruh aspek
kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan intelektual.
Hal ini dapat ditarik kesimpulan karena pada dasarnya hidup adalah proses
penyesuaian diri terhadap seluruh aspek kehidupan, orang yang tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungannya akan gagal dalam menjalani kehidupannya.
Manusiadiciptakanuntukhidupbersama,bermasyarakat,salingmembutuhkan
satu sama lain dan selalu berinteraksi, hal ini sesuai dengan konsep sosiologi
modern yaitu manusia sebagai makhluk Zoon Politicon.
Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat
secara mental.
Tegakkanlah agama dan jangan berpecah belah dalam beragama, merupakan
standar normatif Ilahiyah, sebagai patokan baku untuk pembimbingan perilaku umat
manusiadalametikahidupberagama.Standaryangbersifatuniversalistikinibermakna
ruang lingkupnya berlaku di mana pun dan kapan pun. Yakni umat beragama dalam
berinteraksi antar agama wajib mengutamakan standar universal ini. Tuhan telah
mengingatkan kepada umat manusia dengan pesan yang bersifat universal, dalam
Q.S. 42 A. 13: ―Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama, apa yang telah
diwasiatkan kepada Nuh, dan apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad)
dan apa yang telah diwahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: Tegakkanlah
agama dan janganlah kamu berpecah-belah dalam urusan agama.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
36
1.	 Etika adalah aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi, akan
mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya, sedangkan Agama dapat
mendorong manusia lebih bermoral dalam kehidupan sehari-hari.
2.	 Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya
memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan tersebut
memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan asuhan
keperawatan dan pelayanan yang sama.
3.	 Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara mental
yang dilandasi oleh agamanya.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
37
1.	 Bacalah ulang kegiatan belajar 2 ini sebelum mempelajari kegiatan belajar 1
2.	 Jika memungkinan, Untuk menambah pemahaman Anda tentang etika dan
akidah beragama dengan kesehatan, Bacalah referensi lain terkait etika dan
akidah agama dan diskusikan dengan rekan sejawat Anda
Tugas Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
38
Petunjuk Soal, pilihan tunggal
1.	 Tulis Identitas anda secara lengkap pada Lembar Jawaban Ujian yang
tersedia.
2.	 Berikan tanda silang (X) pada abjad yang anda pilih
3.	 Jika anda ingin mengubah pilihan anda, maka coretlah jawaban anda
sebelumnya dengan tanda ”sama dengan” (=) kemudian silanglah abjad
yang anda pilih. Coretan abjad tidak boleh lebih dari 1 buah.
4.	 Soal pilihan tunggal (option jawaban A, B, C, D), maka pilih salah satu
jawaban yang anda anggap benar!
5.	 Bacalah soal dengan cermat agar anda dapat menjawab dengan tepat
6.	 Selamat mengerjakan semoga sukses
Soal
1.	 Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan ….
a. Masyarakat dalam memberikan keindahan
b. Lingkungan manusia untuk berbuat	
c. bagaimana manusia harus bertindak
d. Persembahan manusia dalam hidupnya
2.	 Dalam agama Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu
a. Mengatasi sifat-sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik
dalam dirinya.
b. Mengatasi pribadinya agar tidak salah sasaran dalam menentukan
jodohnya.
c. Mengatasi masalahnya agar mempunyai tujuan hidup yang sukses dan
kaya
Tes Formatif
39
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
d. mengatasi kerinduan akan siapa saja yang sedang diharapkan
3.	 Orang yang memiliki etika yang baik adalah
a. orang yang suka menentang dan suka marah
b. orang yang radikal tanpa pertimbangan
c. orang yang cacat tetapi melakukan tugasnya
d. orang yang sehat secara mental yang dilandasi agamanya
4.	 Secara psikologis Kaidah agama secara faktual memang tidak jarang
mendorong manusia untuk hidup bermoral artinya…
a.	 kehidupan manusia sangat beraneka ragam sesuai dengan
pengembanganya
b.	 tidak mungkin orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama.
c.	 orang yang bermoral, mempunyai wajah yang manis dan kaya raya
d.	 kehidupan manusia penuh dengan sandiwara maka harus berganti-ganti
perannya
5.	 kesehatanmentalseseorangdapatditandaidengankemampuanorangtersebut
dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu mengembangkan
potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk
menggapai rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengembangkan
seluruh
a.	 aspek keindahan tubuhnya , baik fisik dan srtategi memainkan perannya.
b.	 aspek budayanya untuk dikembangkan berbagai tatanan kehidupan
manusia
c.	 aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan
intelektual
d.	 aspek perannya baik kaya maupun miskin yang penting tampil menarik
40
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Petunjuk Soal, Essay
Uraikan jawaban soal di tempat yang telah tersedia
6. Sebutkan perbedaan etika dan agama !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Sebutkan macam-macam etika !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
8. Jelaskan tentang kaidah agama di Indonesia dalam kesehatan!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
41
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Lembar Jawaban Ujian
Nama Mahasiswa	 : …………………………………………………….
No Induk Mhs	 : …………………………………………………….
Tanggal		 : …………………………………………………….
Tanda tangan		 : …………………………………………………….
Lembar Jawab pilihan tunggal
Beri tanda silang ( X ) pada kotak yang tersdia
No Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
Lembar Jawab Essay:
6. Sebutkan perbedaan etika dan agama !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Sebutkan macam-macam etika !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
8. Jelaskan tentang kaidah agama di Indonesia dalam kesehatan!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
42
Petunjuk Soal, pilihan tunggal
1.	 Tulis Identitas anda secara lengkap pada Lembar Jawaban Ujian yang
tersedia.
2.	 Berikan tanda silang (X) pada abjad yang anda pilih
3.	 Jika anda ingin mengubah pilihan anda, maka coretlah jawaban anda
sebelumnya dengan tanda ”sama dengan” (=) kemudian silanglah abjad
yang anda pilih. Coretan abjad tidak boleh lebih dari 1 buah.
4.	 Soal pilihan tunggal (option jawaban A, B, C, D), maka pilih salah satu
jawaban yang anda anggap benar!
5.	 Bacalah soal dengan cermat agar anda dapat menjawab dengan tepat
6.	 Selamat mengerjakan semoga sukses
Soal
1.	 Teologi menyampaikan secara terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana
keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah
terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian Dari
sinilah, dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan jujur serta setara.
Kalimat rangkaian kata tersebut, agama berfungsi sebagai ….
a.	 Edukatif
b.	 Penyelamat
c.	 Perdamaian
d.	 Kontrol social
2.	 Agama merupakan sumber moral, merupakan petunjuk kebenaran, merupakan
sumber informasi tentang masalah metafisika, memberikan bimbingan rohani
bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka. Hal tersebut digunakan
sebagai ….
Tes Akhir Modul 2
43
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
a. Dimensi tentang kehidupan beragama yang menunjang kehidupan manusia
b. Alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan
	 manusia
c.	 Kecukupan dalam mencapai dimensi kehidupan
d.	 Bentuk sikap manusia dalam mengabdi kepada tuhannya
3.	 Toleransi beragama menuntut kesadaran kepada khalayak agar menyadari
hikmah hidup keberagamaan haruslah bermuara pada komitmen untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan tanpa harus dihambat oleh rasa …
a.	 Hormat menghormati beragama
b.	 Menghargai pada kelompok beragama
c.	 Sentiment kelompok keagamaan
d.	 Keterbukaan dalam beragama
4.	 Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya,
perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Merajut
hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika
masing-masing pihak menghargai pihak lain. Salah satu wujud dari toleransi
hidup beragama adalah
a.	 Berbeda beda antara satu dengan yang lain memang begitu adanya
b.	 menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antar umat beragama
c.	 Memperbaiki hubungan antar sesama manusia
d.	 Membuat komitmen dalam dalam kegiatan keagamaan
5.	 Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu mengatasi sifat-
sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik dalam dirinya. Ada etika
yang tidak berkaitan fakta-fakta empiris atau historis disebut etika …
a.	 etika normative
b.	 etika deskriptif
c.	 meta-etika
d.	 etiket murni
44
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6.	 Etika yang membahas sebuah kajian empiris atas berbagai aturan dan
kebiasaan moral seorang individu, sebuah kelompok atau masyarakat, agama
tertentu, atau sejenisnya. Disebut etika …
a.	 etika normative		 c. Meta-etika
b.	 etika deskriptif		 d. etiket murni
7.	 Etika yang membahas normatif mengkaji dan menela’ah teori-teori moral
tentang kebenaran dan kesalahan, disebut etika …
a.	 etika normative
b.	 etika deskriptif	
c.	 meta-etika	
d.	 etiket murni
8.	 Moralitaspadahakikatnyabersangkutpautpadapersoalanbagaimanamanusia
itu bisa hidup dengan baik; Bagaimanakan hubungan moral dengan agama?
a.	 orang yang beragama dengan benar-benar akan membuahkan hidup
	 bermoral
b.	 orang yang baik dan menjatuhkan hukuman bagi orang yang jahat
c.	 orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama dan tentu
	 mempunyai keyakinan
d.	 orang yang mengaku beragama tapi perbuatannya sering tidak
	 mengindahkan moral
9.	 Dari zaman dulu seorang perawat sudah terlahir, terbukti dalam berbagai
sejarah agama masing menyampaikan lahirnya perawat dikarenakan ….
a.	 Seorang pasien yang meminta pertolongan untuk mempertahankan
	 martabatnya
b.	 Seorang pasien ingin merasakan belaian kasih sayang seorang perawat
c.	 Seorang pasien membutuhkan komunikasi terapeutik pada seorang
	 perawat
d.	 Seorang pasien membutuhkan pemandu untuk mendekatkan diri kepada
	 Tuhan
10.	Menurut agama Kristen Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan
asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama. Bagaimanakah Konsep
45
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
layanan kesehatan pada waktu itu ?
a.	 Pelayanan yang diberikan lebih bersifat aktif dan kreatif
b.	 Pelayananan secara holistik meliputi fisik, sosial, ekonomi dan spiritual.
c.	 Pelayanan kesehatan beraneka ragam corak yang diberikan
d.	 Pelayanan kesehatan dengan berbagai model pendekatan
SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA SUKSES
Lembar Jawaban Ujian Akhir Modul 2
Nama Mahasiswa	 : …………………………………………………….
No Induk Mhs	 : …………………………………………………….
Tanggal		 : …………………………………………………….
Tanda tangan		 : …………………………………………………….
Lembar Jawab pilihan tunggal
Beri tanda satu silang ( X ) pada kotak yang tersdia
No Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
46
Abu Ahmad & Nursalim, (1991), Dasar-Dasar Pendidikan Islam untuk Perguruan
	Tinggi, Jakarta, Bumi Aksara.
Agus Hakim, (1985), Perbandingan Agama, Semarang, Diponegoro
Arnold, Matthew. 1869. Culture and Anarchy. New York: Macmillan. Third
	 edition, 1882, available online. Retrieved: 2006
Al-Kitab.
Al-Quran terjemahan.
Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities.
	 University of Michigan Press.
Ensiklopedi Indonesia, 16.45, 18 Februari 2009 www.id.wikipedia.org
DepKes RI, (1988), Pesan-Pesan baku Program Kesehatan Menurut Agama.
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/abdussalam/pidato/
	 toleransi.shtml [ 8 Nopember 2006]
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1203/09/0801.htm[07Nopember
	 2006].
http://blogwonox.blogspot.com/2012/05/konsep-nilai-norma-budaya-
	 dan-agama.html
M. Tholib, (1991), 60 Pedoman Rumah Tangga Islami, Jakarta, Al-Kautsar
Panji Gumilang, SA.(2006)Toleransi Akidah dalam Beragam [Online].
Tarmizi Taher (2003).Profil Kepemimpinan Masyarakat Madani. [Online].
	 Tersedia:
Soerjono Soekanto.2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo
	 Persada
Suhriman, Zaeni, ……, Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak, Surabaya
Daftar Pustaka

More Related Content

What's hot

Modul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekModul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiipjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalModul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalpjj_kemenkes
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Genderpjj_kemenkes
 
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolahKb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolahpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Modul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekModul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktek
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Modul 2 kdk ii
Modul 2 kdk iiModul 2 kdk ii
Modul 2 kdk ii
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 7 cetak
Modul 7 cetakModul 7 cetak
Modul 7 cetak
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Kb 2re
Kb 2reKb 2re
Kb 2re
 
Modul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalModul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegal
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
 
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolahKb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
Kb 2 as kep komunitas pada kelompok khusus usia sekolah
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 

Viewers also liked

Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-haripjj_kemenkes
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktekpjj_kemenkes
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)pjj_kemenkes
 
Keperawatan agama modul 3 kb3
Keperawatan agama modul 3 kb3Keperawatan agama modul 3 kb3
Keperawatan agama modul 3 kb3Anton Saja
 
Rpp maternitas i d3 kep
Rpp maternitas i d3 kepRpp maternitas i d3 kep
Rpp maternitas i d3 kepTined Martin
 
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosomM 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosompjj_kemenkes
 

Viewers also liked (13)

Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktek
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 
Modul 3 praktikum
Modul 3   praktikumModul 3   praktikum
Modul 3 praktikum
 
Keperawatan agama modul 3 kb3
Keperawatan agama modul 3 kb3Keperawatan agama modul 3 kb3
Keperawatan agama modul 3 kb3
 
Rpp maternitas i d3 kep
Rpp maternitas i d3 kepRpp maternitas i d3 kep
Rpp maternitas i d3 kep
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Modul 8 cetak
Modul 8 cetakModul 8 cetak
Modul 8 cetak
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosomM 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 

Similar to Agama dan Kesehatan

KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di IndonesiaKB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesiapjj_kemenkes
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolahpjj_kemenkes
 
Etika Profesi Jabfung Penyuluh 2021.pptx
Etika Profesi Jabfung Penyuluh 2021.pptxEtika Profesi Jabfung Penyuluh 2021.pptx
Etika Profesi Jabfung Penyuluh 2021.pptxPutiiKemalaYr
 
Silabus BK kelas 7,8,9
Silabus BK kelas 7,8,9Silabus BK kelas 7,8,9
Silabus BK kelas 7,8,9DidiKurniyadi2
 
RPS Dasar-dasar Gizi.docx
RPS Dasar-dasar  Gizi.docxRPS Dasar-dasar  Gizi.docx
RPS Dasar-dasar Gizi.docxJenitaFrisilia1
 
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdfKumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdfMarnini2
 
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsapjj_kemenkes
 
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4Ym Ghufran
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-haripjj_kemenkes
 
Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Anton Saja
 
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan SejahteraKB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahterapjj_kemenkes
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
RPL BK FORMAT KLASIKAL ( POLA HIDUP SEHAT )
RPL BK FORMAT KLASIKAL (  POLA HIDUP SEHAT )RPL BK FORMAT KLASIKAL (  POLA HIDUP SEHAT )
RPL BK FORMAT KLASIKAL ( POLA HIDUP SEHAT )izar jk
 
Hsp p kesihatan_kbsm
Hsp p kesihatan_kbsmHsp p kesihatan_kbsm
Hsp p kesihatan_kbsmNas Lin
 

Similar to Agama dan Kesehatan (20)

KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di IndonesiaKB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
Modul utama
Modul utamaModul utama
Modul utama
 
Etika Profesi Jabfung Penyuluh 2021.pptx
Etika Profesi Jabfung Penyuluh 2021.pptxEtika Profesi Jabfung Penyuluh 2021.pptx
Etika Profesi Jabfung Penyuluh 2021.pptx
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Silabus BK kelas 7,8,9
Silabus BK kelas 7,8,9Silabus BK kelas 7,8,9
Silabus BK kelas 7,8,9
 
RPS Dasar-dasar Gizi.docx
RPS Dasar-dasar  Gizi.docxRPS Dasar-dasar  Gizi.docx
RPS Dasar-dasar Gizi.docx
 
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdfKumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
 
Sap phbs
Sap phbsSap phbs
Sap phbs
 
11 rpp pola hidup sehat
11 rpp pola hidup sehat11 rpp pola hidup sehat
11 rpp pola hidup sehat
 
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
 
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
 
Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1
 
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan SejahteraKB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
RPL BK FORMAT KLASIKAL ( POLA HIDUP SEHAT )
RPL BK FORMAT KLASIKAL (  POLA HIDUP SEHAT )RPL BK FORMAT KLASIKAL (  POLA HIDUP SEHAT )
RPL BK FORMAT KLASIKAL ( POLA HIDUP SEHAT )
 
Hsp p kesihatan_kbsm
Hsp p kesihatan_kbsmHsp p kesihatan_kbsm
Hsp p kesihatan_kbsm
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan ipjj_kemenkes
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iipjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan i
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha ii
 

Recently uploaded

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

Agama dan Kesehatan

  • 1.
  • 2. AGAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MODUL 2 Penyusun Sri Winarni, S.Pd, M.Kes PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Hak cipta @ Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan, Kemkes RI, 2013
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan i Identifikasi Modul MATA KULIAH = Agama BEBAN STUDI = 2 sks (T 1 sks, P 1 sks) MODUL 1 : Agama di Indonesia Kegiatan Belajar 1: Macam- macam Agama di Indonesia Kegiatan Belajar 2 Agama di Indonesia Kegiatan Belajar 2 Agama Islam Kegiatan Belajar 3 Agama Kristen Katholik Kegiatan Belajar 4 Agama kristen Protestan Kegiatan Belajar 5 Agama Hindu Kegiatan Belajar 6 Agama Budha MODUL 2 : Agama dalam Kehidupan sehari-hari Kegiatan Belajar 2 Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari Kegiatan Belajar 3 Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan MODUL 3 : Kaidah beragama Kegiatan Belajar 1 Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia Kegiatan Belajar 2 Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama Kegiatan Belajar 3 Tanggungjawab anak terhadap orang tua
  • 4. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan MODUL 4 : Etika, kaidah-kaidah agama yang berhubungan dengan kesehatan Kegiatan Belajar 1 Manusia dan Kehidupan Kegiatan Belajar 2 pandangan agama terhadap kesehatan
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan iii MATA KULIAH Agama (2 sks) MODUL 2 : Agama dalam kehidupan sehari-hari Cover Daftar Isi Pendahuluan Rasional dan deskripsi singkat Relevansi Petunjuk Belajar KegiatanBelajar 1: Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok-pokok Materi Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif KegiatanBelajar 2: Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok-pokok Materi Uraian Materi Struktur Modul
  • 6. iv Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Rangkuman Tes Formatif Test Akhir Acuan Pustaka
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan v Daftar Isi Modul 2: Agama dalam Kehidupan Sehari-hari Cover Daftar Isi v Pendahuluan Rasional dan deskripsi singkat Relevansi Petunjuk Belajar 1 1 2 3 Kegiatan Belajar 1 : Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok-pokok Materi Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 4 4 4 4 5 19 21
  • 8. vi Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Kegiatan Belajar 2 : Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok-pokok Materi Uraian Materi Rangkuman Test Formatif 27 27 27 27 28 36 38 Tes Akhir 42 Acuan Pustaka 46
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1 Pendahuluan A. Rasional dan Diskripsi Singkat Setiap kehidupan manusia dapat kita identifikasi dengan kehidupan beragama.satu kepentingan mata kuliah Agama dalam keperawatan adalah mempelajari Aktifitas kehidupan. Mata kuliah agama merupakan mata kuliah dasar yang sangat penting untuk mendukung mata kuliah keahlian, sehingga dalam mempelajari mata kuliah keahlian tersebut pebelajar dapat memahami kehidupan yang diaplikasikan dalam dunia kesehatan dan khusunya dunia keperawatan. Modul Mata kuliah Agama mempunyai bobot kredit 2 sks yang dibagi dalam tiga (4), Modul yaitu: modul 1 tentang Macam-macam Agama di Indonesia, modul 2 tentang Agama dalam Kehidupan sehari-hari Modul 3 tentang Kaidah beragama, modul 4 tentang Etika, kaidah-kaidah agama yang berhubungan dengan kesehatan. Modul 1 terdiri dari enam kegiatan, modul 2 terdiri dari dua kegiatan belajar , Modul 3 ada tiga, Modul 4 terdiri dari dua kegiatan belajar yang akan diuraikan secara berurutan yang disusun dengan urutan sebagai berikut : MODUL 1 : Macam-macam Agama di Indonesia MODUL 2 : Agama dalam Kehidupan sehari-hari MODUL 2 :Kaidah beragama MODUL 3 : Etika, kaidah-kaidah agama yang berhubungan dengan kesehatan Agama adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu dengan kehidupan kita. Agama sebagai tiang kehidupan manusia. Di setiap ajaran agama mengajarkan manusia selalu menjaga keharmonisan antara makluk hidup dengan lingkungan sekitar, supaya manusia dapat melanjutkan kehidupannya. Dalam Modul 2 kegiatan belajar1 akan memberikan pengetahuan dan
  • 10. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan pemahaman kepada anda tentang tentang Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari yang akan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang ; fungsi agama, hikmah agama, sikap hidup beragama, agama dalam kehidupan dan toleransi beragama. Kegiatan belajar 2 membahas tentang Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan yang membahas tentang; Etika beragama dalam kehidupan sehari-hari, kaidah/keyakianan agama dengan kesehatan, etika agama dalam kesehatan B. Relevansi Agama dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling mendasar, agama berperan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat. Hal ini cukup beralasan karena Agama memberikan bimbingan dan pengajaran dengan perantara petugas-petugasnya mulai pembekalan pribadi dan kontak dengan klien selama 24 jam asuhan keperawatan ,Pengetahuan dan pemahaman tentang agama perlu dipersiapkan demi membangun seorang perawat yang profesional C. Petunjuk Belajar Untuk memudahkan saudara mengikuti proses pembelajaran dalam modul1 ini, maka Akan lebih mudah bagi saudara untuk mengikuti langkah- langkah belajar sebagai berikut: 1. Pahami lebih dulu kepentingan dan kegunaan agama dalam aktivitas sehari-hari Anda sebagai manusia dan calon perawat ahli madya. 2. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1, 2,3 dan 4 3. Baca dengan seksama materi yang disampaikan 4. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan diskusikan dengan teman saudara atau fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka. 5. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda mengingat. 6. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan jawaban anda dengan kunci yang identik dalam rangkuman
  • 11. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman saudara dan konsultasikan kepada fasilitator 8. Keberhasilan proses pembelajaran saudara dalam mempelajari materi dalam modul ini tergantung dari kesungguhan saudara dalam mengerjakan latihan. Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat saudara. Kami mengharap, Saudara dapat mengikuti keseluruhan kegiatan belajar dan mampu menyelesaikan modul ini dengan baik. SELAMAT BELAJAR DAN SUKSES BUAT ANDA! D. Petunjuk Bagi Dosen Pengajar / Fasilitator 1. Pahami Capaian Pembelajaran dalam Modul 2 2. Motivasi peserta didik untuk membaca dengan seksama materi yang disampaikan dan berikan penjelasan untuk hal-hal yang dianggap sulit 3. Motivasi peserta didik untuk mengerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas. 4. Identifikasi kesulitan peserta didik dalam mempelajari modul terutama materi-materi yang dianggap penting 5. Jika peserta didik mengalami kesulitan, mintalah mahasiswa mendiskusikan dalam kelompok atau kelas dan berikan kesimpulan. 6. Motivasi peserta didik untuk mengerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan mendiskusikannya dengan teman sejawat. 7. Bersama peserta didik lakukan penilaian terhadap kemampuan yang dicapai peserta didik.
  • 12. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 4 I Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 1 diharapkan Anda memahami peran dan fungsi agama dalam kehidupan. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat : 1. Menjelaskan fungsi agama 2. Menjelaskan hikmah beragama 3. Menjelaskan sikap hidup beragama 4. Mengidentifikasi agama dalam kehidupan 5. Mengidentifikasi toleransi beragama Peran dan Fungsi Agama dalam Kehidupan Sehari-hari POKOKMateri Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 1, maka secara berurutan pokok-pokok materi yang akan dipaparkan dimulai dengan fungsi agama, hikmah beragama, sikap hidup beragama, agama dalam kehidupan, dan toleransi beragama
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 Apakah Anda menyadari bahwa yang menjadi petunjuk wahyu dan yang membawa Anda menuju suatu kebenaran yang mutlak itu agama?. Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, secara individu agama bisa digunakan untuk menuntun kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupannya sehari-hari. Namun, kalau dilihat dari secara kelompok atau masyarakat, bagaimana kita memahami agama tersebut dalam kehidupan masyarakat?. Apa fungsi agama? Apa hikmah beragama itu? Apa sikap dalam hidup beragama? Apa agama dalam kehidupan itu? Apa toleransi dalam beragama?. Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, maka pelajarilah dengan baik uraian tentang Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan berikut ini : 1. Fungsi Agama Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama membantu kita memahami beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain: 1. Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing. 2. Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat. Charles Kimball dalam bukunya Kala Agama Menjadi Bencana melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme (ajaran menganut Tuhan satu). Menurutnya, sekarang ini agama tidak lagi berhak bertanya: Apakah umat di buat agamaku diselamatkan atau tidak? Apalagi bertanya bagaimana mereka bisa diselamatkan? Teologi (agama) harus meninggalkan perspektif (pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana Uraian Materi
  • 14. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian. Bisa jadi agama-agama lain mempunyai pengertian dan sumbangan untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan jujur serta setara. 3. Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup. 4. FungsiKontrolSosial.Ajaranagamamembentukpenganutnyamakinpeka terhadapmasalah-masalahsosialseperti,kemaksiatan,kemiskinan,keadilan, kesejahteraandankemanusiaan.Kepekaaninijugamendoronguntuktidakbisa berdiamdirimenyaksikankebatilanyangmerasukisistemkehidupanyangada. 5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar “Civil Society” (kehidupan masyarakat) yang memukau. 6. Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru. Dengan fungsi ini seharusnya agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 7. Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. 8. Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus, karena untuk Alloh, itu adalah ibadah. Alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah : 1. Karena agama merupakan sumber moral 2. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran 3. Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika. 4. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
  • 15. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Disinilah letak fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran. 2. Hikmah Beragama Tujuan seorang Rasul diutus kepada umat manusia antara lain untuk mengajarkan Kitab Suci dan hikmah kepada mereka. Karena cakupan maknanya yang demikian luas, “hikmah” diterangkan kedalam berbagai pengertian dan konsep, diantaranya wisdom atau kewicaksanaan (dari bahasa Jawa, untuk membedakannya dari kata “kebijaksanaan”), ilmu pengetahuan, filsafat, malahan “blessing in disguise” (untuk menekankan segi kerahasiaan hikmah). Mendasari konsep itu ialah kesadaran bahwa suatu “hikmah” selalu mengandung kemurahan dan rahmat Ilahi yang maha luas dan mendalam, yang tidak seluruhnya kita mampu menangkapnya. Maka disebutkan bahwa siapa dikaruniai hikmah, ia sungguh telah mendapatkan kebajikan yang berlimpah-ruah. Jika “hikmah” itu kita hubungkan kembali pada istilah “muhkam” (kedua kata itu terambil dari akar kata yang sama, yaitu h-k-m), maka dalam menumbuhkan tradisi intelektual yang integral dan kreatif berdasarkan kaidah taqlid dan ijtihad itu memerlukan kemampuan menangkap hikmah pesan Ilahi seperti yang terlembagakan dalam ajaran-ajaran agama. Berkenaan dengan ini, dan dikaitkan pada keterangan dalam Kitab Suci tentang adanya ayat-ayat mahkam dan mutasyabih tersebut, menarik sekali kita mengangkat penafsiran A. Yusuf Ali atas makna muhkam itu: Sesuatu dari ajaran Kitab Suci yang abadi dan tak terikat oleh waktu dan ruang (eternal and independent of time and space) dalam pengertian tentang muhkam itu tidak lain ialah makna, semangat, atau tujuan universal yang harus ditarik dari suatu materi ajaran agama yang bersifat spesifik, atau malah mungkin ad-hoc. Kadang-kadang makna dan tujuan universal dibalik suatu ketentuan spesifik itu sekaligus diterangkan langsung dalam rangkaian firman itu sendiri. Tapi, kadang-kadang makna itu harus ditarik melalui proses konseptualisasi atau ideasi (ideation). Contoh yang pertama ialah firman Ilahi yang mengurus perceraian Zaid (seorang bekas budak yang dimerdekakan dan diangkat anak oleh Nabi) dari istrinya, Zainab (seorang wanita bangsawan Quraisy dengan status sosial tinggi dan rupawan), dan perceraian itu kemudian diteruskan
  • 16. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan dengan dikawinkannya Nabi dengan Zainab oleh Tuhan. Maka terlaksanalah perkawinan seseorang -dalam hal ini Nabi menikahi bekas isteri anak angkatnya. Namun kejadian yang bagi orang-orang tertentu terdengar sebagai skandal ini justru -katakanlah- dirancang oleh Tuhan untuk suatu maksud yang mendukung nilai universal yang sejak semula menjadi klaim ajaran Islam, yaitu nilai sekitar konsep kealamian (naturalness) yang suci, yakni konsep fithrah. Dalam hal ini, anak angkat bukanlah anak alami seperti anak (biologis) sendiri, sehingga juga tidaklah alami dan tidak pula wajar jika hubungannya dengan ayah angkatnya dikenakan ketentuan yang sama dengan anak alami, termasuk dalam urusan nikah. Maka, kejadian ad-hoc yang menyangkut Zaid, Zainab dan Nabi itu langsung diterangkan tujuan universalnya, yaitu “agar tidak ada halangan bagi kaum beriman untuk mengawini (bekas) isteri-isteri anak-anak angkat mereka.” Tujuan ini jelas langsung terkait dengan segi universal yang lebih menyeluruh, yaitu konsep atau ajaran fithrah, yang mengimplikasikan bahwa segala sesuatu dalam tatanan hidup manusia ini hendaknya diatur dengan ketentuan yang sealami mungkin sesuai dengan hukum alam (Qadar) dan hukum sejarah (Sunnat-u ‘l-Lah) yang pasti dan tak berubah-ubah. Pandangan bahwa segala sesuatu harus sealami mungkin adalah benar-benar sentral namun menuntut pemahaman mendalam yang disebut sebagai agama fithrah yang hanif. Hikmah Bergama dapat diartikan kemurahan dan rahmat Ilahi yang maha luas dan mendalam. Jika seseorang dikaruniai hikmah, ia sungguh telah mendapatkan kebajikan yang berlimpah-ruah. Itulah hikmah pesan agama dalam arti yang seluas-luasnya dan secara global. Dalam arti yang lebih terinci, konsep hikmah agama dinyatakan dalam berbagai ungkapan, seperti telah menjadi tema dan judul sebuah buku yang cukup terkenal, Hikmat al-Tasyri’ wa Falsafatuhu. Hikmah pesan agama ini juga dikenal dengan istilah lain sebagai maqashid al-syari’ah (maksud dan tujuan syari’ah). Berkaitan dengan ini berbagai konsep yang telah mapan dalam pembahasan agamaIslam, khususnya pembahasan bidang hukum (syari’ah -parexcellence), seperti konsep sekitar ‘illat al-hukm (Latin: ratio legis), yang juga sering disebut dengan manath al-hukm (sumbu perputaran hukum). Konsep-konsep ini dibuat berkenaan dengan perlunya menemukan
  • 17. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan suatu rationale yang mendasari penetapan suatu hukum. Contoh nyata penerapan konsep ini ialah yang dikenakan pada hukum khamr. Bahwa rationale diharamkannya minuman keras (alkoholik, seperti khamar) ialah sifatnya yang memabukkan. Kemudian sifat memabukkan itu sendiri dihukumnya sebagai tidak baik, karena ia mengakibatkan suatu jenis kerusakan, yaitu kerusakan mental. Dan selanjutnya, kerusakan mental itu -betapa pun jelas negatif- masih bisa dilihat rationalenya sehingga ia negatif, yaitu bahwa ia berarti hilangnya akal sehat yang menjadi bagian dari fithrah manusia. Padahal memelihara fithrah itulah, justru merupakan salah satu ajaran sentral agama Islam. 3. Sikap Hidup Beragama Hidup beragama tampak pada sikap dan cara perwujudan sikap hidup beragama seorang yang menerima sesama yang beragama apapun sebagai sesama hamba Allah. Karena keyakinan seorang bahwa Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang mengasihi setiap manusia dan seluruh umat manusia tanpa diskriminasi berdasarkan kemaha-adilan Tuhan, maka dia pun wajib dan tak punya pilihan lain, selain mengasihi sesamanya tanpa diskriminasi berdasarkan agama, budaya, etnik, profesi, atau kepentingan tertentu yang berbeda. Perbedaan ciptaan Allah ditengah alam semesta adalah suatu keniscayaan yang patut diterima sebagai anugerah yang harus disyukuri. Hal demikian harus menjadi lebih nyata pada hidup beragama di tengah pluralitas agama sebagai keniscayaan yang diterima dan disyukuri sebagai anugerah Allah. Seorang yang tulus dalam beragama akan menghormati, menghargai dan bahkan mengasihi atau merahmati sesamanya karena sesamanya adalah manusia yang dikasihi Allah. Seorang yang tulus beragama mengasihi sesamanya hanya dengan berpamrih pada Tuhan sebagai sumber segala kasih dan rahmat. Kasih atau cinta kepada sesama manusia harus dapat menembus atribut-atribut yang mengemasnya. Atribut-atribut perbedaan yang melekat pada diri seorang tak harus menjadi perisai yang menangkis atau menangkal kasih atau rahmat yang diberikan oleh orang lain kepadanya. Secara hakiki, manusia adalah manusia ciptaan Allah sehingga saling berbeda tidak mengharuskan seorang untuk berlaku tak adil dengan membeda- bedakan seorang dengan dirinya sendiri atau dengan orang lain atau dengan memperlakukan sesama secara diskriminasi karena berbeda agama, suku, atau status dan lain sebagainya.
  • 18. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Membedakan diri sendiri dengan orang lain adalah perbuatan akal sehat, tetapi membeda-bedakan atau melakukan diskriminasi terhadap orang lain justru bertentangan dengan akal sehat dan nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh umat beragama dari setiap agama yang saling berbeda. Karena itu, membeda-bedakan manusia berdasarkan perbedaan agama sesungguhnya bertentangan dengan ajaran agama. Sebagai bangsa yang beragama, sepatutnya kita menjadi contoh terbaik bagi umat manusia sedunia dengan cara hidup yang saling mengasihi dan saling merahmati dengan menerima perbedaan agama sebagai rahmat Allah. KomarudinHidayatmenyebutkanadanyalimatipologisikapkeberagamaan, yakni “eksklusivisme, inklusivisme, pluralisme, eklektivisme, dan universalisme”. Kelima tipologi ini tidak berarti masing-masing lepas dan terputus dari yang lain dan tidak pula permanen, tetapi lebih tepat dikatakan sebagai sebuah kecenderungan menonjol, mengingat setiap agama maupun sikap keberagamaan senantiasa memiliki potensi untuk melahirkan kelima sikap di atas. Sekalipunadaperbedaantipe-tipeteologisberagamadenganparapenstudi agama lain, seperti Panikkar, yang menyebutkan tiga tipologi : eksklusif, inklusif, dan paralelisme, tetapi secara esensial penyebutan-penyebutan tipologis itu mengandung pada makna dan pengertian yang sama. Oleh karena itu, kita akan membahas tipologi-tipologi beragama itu. 1. Eksklusivisme Sikap eksklusivisme akan melahirkan pandangan ajaran yang paling benar hanyalah agama yang dipeluknya, sedangkan agama lain sesat dan wajib dikikis, atau pemeluknya dikonversi, sebab agama dan penganutnya terkutuk dalam pandangan Tuhan. Sikap ini merupakan pandangan yang dominan dari zaman ke zaman, dan terus dianut hingga dewasa ini. Tuntutan kebenaran yang dipeluknya mempunyai ikatan langsung dengan tuntutan eksklusivitas. Artinya,kalau suatu pernyataan dinyatakan, maka pernyataan lain yang berlawanan tidak bisa benar. Bagi agama Kristen, inti pandangan eksklusivisme adalah bahwa Yesus adalah satu-satu jalan yang sah untuk keselamatan. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Juga, dalam ayat lain (Kisah Para Rasul 4,12) disebutkan, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga
  • 19. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”. Menurut Budhy Munawar Rachman, untuk contoh Islam, sekalipun tidak ada semacam kuasa gereja dalam agama Kristen, khususnya Katolik yang bisa memberi fatwa menyeluruh seperti contoh di atas, banyak penafsir sepanjang masa yang menyempitkan Islam pada pandangan-pandangan eksklusif. Beberapa ayat yang biasa dipakai sebagai ungkapan eksklusifitas Islam itu antara lain : Hari ini orang kafir sudah putus asa untuk mengalahkan agamamu. Janganlah kamu takut kepada mereka; takutlah kepada-Ku. Hari ini Ku- sempurnakan agamamu bagimu dan Ku-cukupkan karunia-Ku untukmu dan Ku-pilihkan Islam menjadi agamamu ((Q.S.5:3).Barang siapa menerima agama selain Islam (tunduk kepada Allah) maka tidaklah akan diterima dan pada hari akhirat ia termasuk golongan yang rugi (Q.S.3:85). Dalam jargon hidup politik modern, bersikap hidup seperti itu adalah beragama yang eksklusif atau sikap hidup yang kafir. Yang tentu saja mengabaikan sikap hidup yang pluralistik yaitu suatu sikap hidup yang benar, dan oleh sebab itu, juga sikap hidup yang beriman. Pada sisi yang lain, sikap ini menimbulkan kesukaran-kesukaran. Pertama, sikap ini membawa bahaya yang nyata akan intoleransi, kesombongan, dan penghinaan bagi yang lain. Kedua, sikap ini pun mengandung kelemahan intrinsik karena mengandaikan konsepsi kebenaran yang seolah logis secara murni dan sikap yang tidak kritis dari kenaifan epistimologis. 2. Inklusivisme Sikap inklusivisme berpandangan bahwa di luar agama yang dipeluknya juga terdapat kebenaran, meskipun tidak seutuh atau sesempurna agama yang dianutnya. Di sini masih didapatkan toleransi teologis dan iman. Menurut Nurcholish Madjid, sikap inklusif adalah yang memandang bahwa agama-agama lain adalah bentuk implisit agama kita. Sikap inklusivitas memuat kualitas keluhuran budi dan kemuliaan tertentu. Anda dapat mengikuti jalan anda sendiri tanpa perlu mengutuk yang lain. Ibadah anda dapat menjadi konkrit dan pandangan anda dapat
  • 20. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan menjadi universal. Tetapi, pada sisi lain, sikap inklusivitas pun membawa beberapa kesulitan. Ia menimbulkan bahaya kesombongan, karena hanya andalah yang mempunyai privilese atas penglihatan yang mencakup semua dan sikap toleran; andalah yang menentukan bagi yang lain tempat yang harus mereka ambil dalam alam semesta. 3. Pluralisme Atau Paralelisme Dalam pandangan Panikkar dan Budhy Munawar Rachman, masing- masing menyebutkan istilah pluralisme dan paralelisme. Sikap teologis paralelismeadalahbisaterekspresidalammacam-macamrumusan,misalnya : “agama-agama lain adalah jalan yang sama-sama sah untuk mencapai Kebenaran yang Sama”; agama-agama lain berbicara secara berbeda, tetapi merupakan Kebenaran-kebenaran yang sama sah”; atau “setiap agama mengekspresikan bagian penting sebuah kebenaran”. Paradigmaitupercayabahwasetiapagamamempunyaijalankeselamatan sendiri. Karena itu, klaim kristianitas bahwa ia adalah satu-satunya jalan (eksklusif), atau yang melengkapi atau mengisi jalan yang lain (inklusif), harus ditolak demi alasan-alasan teologis dan fenomenologis. Sikap paralelistis, pada sisi yang lain, menjanjikan lebih banyak kemungkinan untuk suatu hipotesis kerja awal. Sikap ini sekaligus membawa amanat akan pengharapan dan kesabaran; pengharapan bahwa kita akan berjumpa pada akhirnya, dan kesabaran karena sementara ini masih harus menanggung perbedaan-perbedaan kita. 4. Eklektivisme Eklektivisme adalah suatu sikap keberagamaan yang berusaha memilih dan mempertemukan berbagai segi ajaran agama yang dipandang baik dan cocok untuk dirinya sehingga format akhir dari sebuah agama menjadi semacam mosaik yang bersipat eklektik. 5. Universalisme Universalisme beranggapan bahwa pada dasarnya semua agama adalah satu dan sama. Hanya saja, karena faktor historis-antropologis, agama lalu tampil dalam format plural. Menurut Raimundo Panikkar, jika suatu perjumpaan agama terjadi,
  • 21. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan baik dalam fakta yang nyata maupun dalam suatu dialog yang disadari, maka orang membutuhkan metafora dasar untuk mengutarakan masalah- masalah yang berbeda. Hikmah hidup keberagamaan haruslah bermuara pada komitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan tanpa harus dihambat oleh sentimen kelompok keagamaan. 4. Agama dalam Kehidupan Pengertian Agama secara Umum Bahasa sanksekerta : a (tidak), gama (kacau)Bahasa barat : religion yang berakar pada bahasa latin yakni- relegere (membaca ulang)- religere (mengikat erat-erat)(pengikat kehidupan manusia yang diwariskan secara berulang dari generasi ke generasi)Soedjadmoko- Suatu jalan menuju keselamatan.Suatu pedoman dan penilaian atas perbuatan manusia.Suatu petunjuk wahyu yang membawa manusia menuju suatu kebenaran yang mutlak. Agama merupakan system keyakinan dan praktik yang terorganisasi. Agama memberi satu cara ekspresi spiritual yang memberikan pedoman kepada penganutnya dalam berespons terhadap pertanyaan dan tantangan hidup. Menurut Vardey (1995, ham, xv) agama yang terorganisasi memberikan :a.) Rasa keterikatan komunitas dengan keyakinan yang sama b). kajin bersama kitab suci ( taurat, injil, alkitab, dll),c) pelaksanaan ritual d). penggunaan disiplin dan praktik, firman dan sakramen, e). menjaga jiwa seseorang ( seperti berpuasa, berdoadan meditasi). Banyak praktik dan ritual agama tradisional dikaitkan dengan kejadian hidup, seperti kelahiran, peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, pernikahan, penyakit, dan kematian. Pedoman pelaksanaan agama yang biasa dipengaruhi secara bersama oleh budaya, dapat juga diterapkan pada kehidupan sehari-hari, seperti pakaian, makanan, interaksi social, menstruasi, dan hubungan seksual. Faktor yang membawa keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat: 1. Cinta kasih diwujudkan dalam perbuatan,2. Cinta kasih diwujudkan dalam tutur kata,3. Cinta kasih diwujudkan dalam pikiran dan pemikiran dan etikad baik terhadap orang lain,4. Memberi kesempatan yang wajar kepada sesamanya untuk ikut menikmati apa yang diperoleh secara halal, 5. Didepan umum ataupun pribadi, ia menjalankan kehidupan bermoral, tidak berbuat sesuatu yang melukai perasaan orang lain, 6. Didepan umum ataupun pribadi, memiliki pandangan yang sama, yang bersifat membebaskan dari penderitaan dan membawanya berbuat sesuai dengan pandangan tersebut, hidup harmonis,
  • 22. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan tidak bertengkar karena perbedaan pendapat. Motivasi dan Tujuan Hidup Beragama1. Penghormatan pada diri sendiri dan orang lain disetiap agama, ajaran tentang penghormatan pada diri sendiri dan orag lain telah diatur.2. Jalan menuju kehidupan yang layak agama tidak mengajarkan kepada kaumnya untuk lemah, baik dalam kehidupan duniawi maupun ukhrowi. 5. Toleransi Beragama Kita hidup dalam negara yang penuh keragaman, baik dari suku, agama, maupun budaya. Untuk hidup damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain. Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama. Biasanya orang bertoleransi terhadap perbedaan kebudayaan dan agama. Namun, konsep toleransi ini juga bisa diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin, anakanak dengan gangguan fisik maupun intelektual dan perbedaan lainnya. Toleransi juga berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan Toleransi juga adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain Ada tiga macam toleransi, yaitu: a. Negatif : Isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai. Isi ajaran dan penganutnya hanya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa. Contoh : PKI atau orang-orang yang beraliran komunis di Indonesia pada zaman Indonesia baru merdeka.
  • 23. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan b. Positif : Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai. Contoh : Anda beragama Islam wajib hukumnya menolak ajaran agama lain didasari oleh keyakinan pada ajaran agama Anda, tetapi penganutnya atau manusianya Anda hargai. c. Ekumenis : Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran mereka itu terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam pendirian dan kepercayaan sendiri. Contoh : Anda dengan teman Anda sama-sama beragama Islam atau Kristen tetapi berbeda aliran atau paham. Marilah kita renungkan dan amati suasana peri kehidupan bangsa Indonesia. Kita harus merasa bangga akan tanah air kita dan juga kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita telah dikaruniai tanah air yang indah dengan aneka ragam kekayaan alam yang berlimpah ditambah lagi beraneka ragam suku, ras, adat istiadat, budaya, bahasa, serta agama dan lain- lainnya. Kondisi bangsa Indonesia yang pluralistis menimbulkan permasalahan tersendiri, seperti masalah Agama, paham separatisme, tawuran ataupun kesenjangan sosial. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kerukunan hidup antar umat beragama harus selalu dijaga dan dibina. Kita tidak ingin bangsa Indonesia terpecah belah saling bermusuhan satu sama lain karena masalah agama.Toleransi antar umat beragama bila kita bina dengan baik akan dapat menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga tercipta suasana yang tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan beragama termasuk dalam melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya Melalui toleransi diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing- masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati itu akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.
  • 24. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama dapat kita lihat seperti: Membangun jembatan, Memperbaiki tempat-tempat umum, Membantu orang yang kena musibah banjir, Membantu korban kecelakaan lalu-lintas. Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita wujudkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan dan tidak menyinggung keyakinan agama masing- masing. Kita sebagai umat beragama berkewajiban menahan diri untuk tidak menyinggung perasaan umat beragama yang lain. Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa agama yang satu dan agama yang lainnya dicampuradukkan. Jadi sekali lagi melalui toleransi ini diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban, serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati itu, akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai. Dalam kehidupan sehari-hari Anda, apakah contoh-contoh toleransi antar umat beragama seperti diuraikan di atas telah Anda lakukan? Jika Anda telah melakukannya berarti Anda telah berperilaku toleran dan saling menghargai. Tetapi jika Anda tidak melakukannya berarti Anda tidak toleran dan tidak saling menghargai. Sikap seperti itu harus dijauhi. Manfaat Toleransi Hidup Beragama Menghindari Terjadinya Perpecahan Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia ini. Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antar umat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya, manusia tidak dapat
  • 25. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia. Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing-masing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan. Toleran dan Prinsip Hidup Berinteraksi dengan jiwa toleran dalam setiap bentuk aktivitas, tidak harus membuang prinsip hidup (beragama) yang kita yakini. Kehidupan yang toleran justru akan menguatkan prinsip hidup (keagamaan) yang kita yakini. Segalanya menjadi jelas dan tegas tatkala kita meletakkan sikap mengerti dan memahami terhadap apapun yang nyata berbeda dengan prinsip yang kita yakini. Kita bebas dengan keyakinan kita, sedangkan pihak yang berbeda (yang memusuhi sekalipun) kita bebaskan terhadap sikap dan keyakinannya. Dialog disertai deklarasi tegas dan sikap toleran telah dicontohkan oleh RasulullahdalamQ.S.109:“Wahaiorangyangberbedaprinsip(yangmenentang). Aku tidak akan mengabdi kepada apa yang menjadi pengabdianmu. Dan kamu juga tidak harus mengabdi kepada apa yang menjadi pengabdianku. Dan sekali-kali aku tidak akan menjadi pengabdi pengabdianmu. Juga kamu tidak mungkin mengabdi di pengabdianku. Agamamu untukmu. Dan agamaku untukku.” Prinsip yang telah dibela oleh Rasulullah sangat jelas, dengan sentuhan deklarasi yang tegas. Sedangkan prinsip yang harus dipegang oleh mereka yang berbeda (penentangnya) juga dijelaskan dengan tegas. Namun diiringi dengan sikap toleransi yang sangat tinggi: Kamu pada prinsipmu dan aku pada prinsipku. Yakni sepakat untuk berbeda.Sikap tegas penuh toleran, tanpa meninggalkan prinsip seperti itu dilaksanakan pada saat masyarakat lingkungannya tampil dengan budaya represif, yang sistem sosialnya dalam proses tidak menghendaki perubahan, bertahan dengan struktur yang ada (morfostatis). Sedangkan Nabi Muhammad saw sedang memulai pembentukan kelompok (formation group) menuju perubahan. Ternyata sikap toleran sangat
  • 26. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan menentukan proses terjadinya bentuk serta perubahan atau perkembangan suatu sistem maupun struktural atau penyederhanaannya (morfogenesis).Sikap toleran membuahkan kemampuan yang sangat signifikan dalam menetapkan pilihan yang terbaik. Mampu mendengar berbagai ungkapan dan menyaring yang terbaik daripada semua itu.Sikap toleran juga melahirkan kemampuan mengubah perilaku individu (self correction) terhadap pola yang selama itu dilakukan, yang tak berdaya mengubah masyarakat tradisional, tertutup dan represif, sehingga tujuan yang dicita-citakan dapat dicapai. Toleran, tidak menciptakan individu yang wangkeng, yang tidak mau mengubah perilakunya, walau tujuannya tidak tercapai. Secara apologi bersikap dan mengatakan bahwa:Tujuanitutidaktercapaikarenabelumwaktunya,ataunasibnyamemang demikian dan tidak mau mengubah diri.Sikap toleran, mampu menemukan jalan keluar dan problem solving yang pantas dan mengangkat martabat dan harga diri dalam berbagai bidang kehidupan.Dengan sikap toleran, Rasulullah bermigrasi (hijrah) meninggalkan kehidupan dan tatanan sosial tradisional represif yang belum mampu diubahnya menuju kepada tempat dan kelompok masyarakat yang telah dipersiapkannya untuk dapat menerima perubahan dan bahkan menjadikannya sebagai agen perubahan di zamannya serta zaman selanjutnya. Bersama kelompoknya kemudian berinteraksi membaur ke dalam berbagai kelompok dalam masyarakat yang majemuk baik ras maupun agama. Interaksi yang sedemikian itu mampu menciptakan kehidupan yang saling membutuhkan dan saling memerlukan, dalam bentuknya yang saling bertanggung jawab dalam membela masyarakatnya.
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 19 Rangkuman 1. Fungsi agama adalah sebagai edukatif, penyelamat, perdamaian, control social,pemupuk rasa solidaritas, pembaharuan, kreatif, dan sublimatif. 2. Hikmah beragama adalah suatu bentuk kemurahan dan rahmat Ilahi yang maha luas dan mendalam seperti mendapatkan kebajikan yang berlimpah- ruah. 3. Sikap hidup beragama dibagi menjadi lima tipologi sikap keberagamaan, yaitu: eksklusivisme, inklusivisme, pluralisme, eklektivisme, dan universalisme. 4. Agama dalam kehidupan merupakan suatu jalan menuju keselamatan atau suatu pedoman dan penilaian atas perbuatan manusia serta sebagai petunjuk wahyu yang membawa manusia menuju suatu kebenaran yang mutlak. 5. Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama. Ada tiga macam toleransi yaitu negative, positif, dan ekumenis. Serta manfaat toleransi hidup beragama yaitu 1. Menghindari terjadinyaperpecahan,2.Memperkokohsilaturahmidanmenerimaperbedaan.
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 Tugas Mandiri 1. Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 2 didalam buku Anda 2. Bacalah ulang kegiatan belajar 2 ini sebelum mempelajari kegiatan belajar 3 pada modul 1 ini . 3. Jika memungkinan, Untuk menambah pemahaman Anda tentang peran dan fungsi agama dalam kehidupan, Bacalah referensi lain terkait komunikasi dan diskusikan dengan rekan sejawat Anda
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Tes Formatif Petunjuk Soal, pilihan tunggal 1. Tulis Identitas anda secara lengkap pada Lembar Jawaban Ujian yang tersedia. 2. Berikan tanda silang (X) pada abjad yang anda pilih 3. Jika anda ingin mengubah pilihan anda, maka coretlah jawaban anda sebelumnya dengan tanda ”sama dengan” (=) kemudian silanglah abjad yang anda pilih. Coretan abjad tidak boleh lebih dari 1 buah. 4. Soal pilihan tunggal (option jawaban A, B, C, D), maka pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar! 5. Bacalah soal dengan cermat agar anda dapat menjawab dengan tepat 6. Selamat mengerjakan semoga sukses Soal 1. Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia untuk mempercayai …. a. Antara manusia dan lingkungannya b. Tuhan dalam kehidupan mereka c. Agama dan kepercayaan d. Persembahan manusia dalam hidupnya 2. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah- masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan.Hal tersebut termasuk dalam agama sebagai fungsi… a. Pemupuk Rasa Solidaritas b. Perdamaian c. Penyelamat d. Kontrol Sosial 3. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau
  • 30. 22 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup. .Hal tersebut termasuk dalam agama sebagai fungsi… a. Pemupuk Rasa Solidaritas b. Perdamaian c. Penyelamat d. Kontrol Sosial 4. Jika “hikmah” itu kita hubungkan kembali pada istilah “muhkam” pengertian tentang muhkam itu tidak lain ialah… a. aliran, arahan, atau tujuan universal b. arti, paham, atau tujuan universal c. makna, semangat, atau tujuan universal d. solidaritas, damai, atau tujuan universal 5. manusia yang dikasihi Allah adalah a. Seorang yang tulus dalam beragama akan menghormati, menghargai dan bahkan mengasihi atau merahmati sesamanya. b. Seorang yang pandai dalam beragama akan memperkaya diri dan kelompoknyadanbahkanmemberikansebagianbarangnyapadaoranglain c. Seorang yang melakukan kegiatan ritual dengan cara sekehendak hatinya yang dilakukan bersama dengan kelompoknya. d. Seorang yang melakukan kegiatan secara prosedur tanpa melihat lingkungan dan tidak perlu menghargai agama lain, yang terpenting untuk dirinya sendiri.
  • 31. 23 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Petunjuk Soal, Essay Uraikan jawaban soal di tempat yang telah tersedia 6. Sebutkan dan jelaskan tentang fungsi agama ? ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 7. Jelaskan tentang sikap keberagamaan Eklektivisme! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 8. Sebutkan faktor-faktor yang membawa keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat? ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 9. Berikan contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama di masyarakat? ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 10. Sebutkan dan jelaskan tiga macam toleransi beragama? Berikan contoh! ……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………
  • 32. 24 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lembar Jawaban Ujian Nama Mahasiswa : ……………………………………………………. No Induk Mhs : ……………………………………………………. Tanggal : ……………………………………………………. Tanda tangan : ……………………………………………………. Lembar Jawab pilihan tunggal Beri tanda silang ( X ) pada kotak yang tersdia No Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. Lembar Jawab Essay: 6. Sebutkan dan jelaskan tentang fungsi agama ? ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 7. Jelaskan tentang sikap keberagamaan Eklektivisme! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 8. Sebutkan faktor-faktor yang membawa keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat? ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 9. Berikan contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama di masyarakat?
  • 33. 25 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 10. Sebutkan dan jelaskan tiga macam toleransi beragama? Berikan contoh! ……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 26 Daftar Pustaka Ahmadi, Abu. 1984. Sejarah Agama. Solo : CV. Ramadhani. Ali, Abdullah. 2007. Agama dan Ilmu Perbandingan. Bandung : Nuansa Aulia. Abdullah, Yatimin. 2004. Studi Islam Kontemporer. Jakarta : Amzah. Manaf, Abdul, Mudjahid. 1994. Sejarah Agama-agama. Jakarta : PT. Raja Grafindo. http://dyanperawat.blogspot.com/2012/01/hikmah-agama-dan-sikap-hidup- beragama.html http://ruangpelangi.wordpress.com/toleransi-beragama/ http://abdain.wordpress.com/2010/04/11/fungsi-agama-bagi-kehidupan/
  • 35. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 27 2 Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 2 diharapkan Anda memahami etika dan akhidah beragama dengan kesehatan secara umum yang penting digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan / praktik keperawatan yang berkualitas. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan, diharapkan Anda dapat : 1. Menjelaskan etika beragama dalam kehidupan sehari-hari 2. Menjelaskan kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan 3. Menjelaskan etika agama dalam kesehatan Etika dan Akidah Beragama dalam Kesehatan POKOKMateri Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 2, maka secara berurutan pokok-pokok materi yang akan dipaparkan dimulai dengan etika beragama dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya kaidah/ keyakinan agama dengan kesehatan, dan terakhir adalah etika agama dalam kesehatan.
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 28 Apakah Anda menyadari bahwa etika dan akidah beragama diperlukan dalam bidang kesehatan? Etika disebut juga filsafat moral merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control“, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok itu sendiri. Bagaimanakah etika beragama dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan? Bagaimana etika beragama dalam kesehatan? Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, maka pelajarilah dengan baik uraian tentang etika dan akidah beragama dalam kesehatan berikut ini: 1. Etika beragama dalam kehidupan sehari-hari Kata “etika” berasal dari kata Yunani yang dipakai untuk pengertian karakter pribadi, sedangkan “moral” berasal dari kata Latin untuk kebiasaan sosial. Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu mengatasi sifat-sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik dalam dirinya. Paul Foulquie mendefinisikan etika sebagai “aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi, akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya”. Biasanya etika sangat terkait dengan persoalan-persoalan bagaimana meraih kebahagiaan dalam diri manusia. Ada tiga jenis etika, yaitu: etika deskriptif, etika normatif, dan meta- etika. Etika deskriptif adalah sebuah kajian empiris atas berbagai aturan dan kebiasaan moral seorang individu, sebuah kelompok atau masyarakat, agama tertentu, atau sejenisnya. Etika normatif mengkaji dan menela’ah teori-teori moral tentang kebenaran dan kesalahan. Sedang meta-etika atau etika analitis tidak berkaitan fakta-fakta empiris atau historis, dan juga tidak melakukan penilaian evaluasi atau normatif. Meta-etika lebih suka mengkaji persoalan- persoalan etika. Uraian Materi
  • 37. 29 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Ketika kita berbicara tentang agama dan moralitas, tentu akan timbul sebuah pertanyaan penting tentang hubungan keduanya, yaitu : apakah moralitas mengandaikan agama? Seringkali kita menyamakan persepsi tentang agama dan moralitas. Banyak orang beragama memandang kaidah- kaidah moralitas itu berkaitan erat dengan agama, dan dianggap bahwa tidak mungkin orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama. Seringkali dianggap pula bahwa orang yang bermoral pasti memegang teguh keyakinan agamanya. Demikian hal sebaliknya, orang yang beragama sering dianggap pasti mengarah pada tujuan-tujuan moralitas. Padahal, kedua tema tersebut belum tentu sepenuhnya mengandung pengertian yang sama. Ada tiga alasan mengapa kebanyakan orang menganggap pengertian di atas: (1) Moralitas pada hakikatnya bersangkut paut pada persoalan bagaimana manusia itu bisa hidup dengan baik; (2) Agama merupakan salah satu pranata kehidupan manusia yang paling kuno; dan (3) Dalam praktek keberagamaan ada kepercayaan bahwa Tuhan akan memberikan pahala kepada orang yang baik dan menjatuhkan hukuman bagi orang yang jahat, sehingga secara psikologis agama dapat menjadi penjamin yang kuat bagi hidup yang bermoral. Secara psikologis Kaidah agama dapat saja dan secara faktual memang tidak jarang mendorong manusia untuk hidup bermoral, sesuai dengan kaidah- kaidah moralitas. Demikian pula, dalam kenyataannya orang yang beragama dengan benar-benar akan membuahkan hidup bermoral yang baik. Menurut J. Sudarminta, walaupun logika di atas bisa dipahami, tapi sesungguhnya prinsip- prinsip dasar moralitas dapat pula dikenali dan dipraktikkan oleh manusia yang tidak beragama yang menggunakan pemikiran atau akal budinya. Bahkan, kita pun sebenarnya sering melihat perilaku orang yang mengaku beragama tapi perbuatannya sering tidak mengindahkan kaidah-kaidah moral yang diajarkan dalam agama itu sendiri. 1. Etika adalah aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi, akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya 2. Agama dapat mendorong manusia lebih bermoral dalam kehidupan sehari-hari.
  • 38. 30 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2. Kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan a. Islam Keinginan tersebut semakin menguat setelah penulis membaca buah pikir seorang intelektual terkemuka dan kontroversial asal Mesir, Hassan Hanafi yang menjelaskan, bahwa peradaban Barat yang kini berdiri kokoh memiliki dua sumber kesadaran yang disembunyikannya dan tak terekspos. Salah satu penyebab disembunyikannya sumber-sumber tak terekspos adalah rasialisme yang terpendam dalam kesadaran Barat. Rasialisme inilah yang menjadikan Barat enggan mengakui eksistensi orang lain. Barat diklaim sebagai pusat dan menempati puncak kekuatan serta menjadi pioner di dunia. Sikap rasial ini terlihat jelas dalam ideologi yang diusung oleh Barat beberapa dasawarsa yang lalu seperti nasionalisme, nazisme, fasisme, dan zionisme. Namun demikian, terungkaplah bahwa sumber-sumber kesadaran Barat berasal dari Cina (Nedham), India (Nakamura), Islam (Garaudy), dan Timur Lama (Toynbee) (Hassan Hanafi, 2000). Selama seribu tahun, peradaban Islam telah membentang dari Andalusia, SpanyolhinggakeSelatanCina.Dariabadke-7danseterusnya,parasarjanatelah membangun ilmu pengetahuan dari tradisi-tradisi umat manusia sebelumnya. Pergulatan mereka dengan pengetahuan kuno orang Mesir, Yunani dan Roma, pada gilirannya membuat terobosan besar yang membuka jalan bagi gerakan Renaissance di Barat pada abad selanjutnya. Selain pasien mendapatkan obat- obatan secara gratis dan diperlakukan dengan baik. Di rumah sakit Ahmad ibn Thulun ini didirikan pula sebuah perpustakaan medis besar yang lengkap, sarana kebersihan seperti kamar mandi dibuat secara terpisah antara laki-laki dan wanita. Begitu pula dengan pasien yang mengalami gangguan mental (gila) ditempatkan dalam ruang yang terpisah dari pasien lainnya, dimana hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu para sarjana muslim telah menaruh perhatian yang cukup besar pada perkembangan ilmu jiwa.Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi litelature barat. Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti : Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman, dan Hindun. Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah : Ku’ayibat, Aminah binti Abi Qays Al Ghifari, Ummu Atiyah Al Ansariyat dan Nusaibat binti Ka’ab Al Maziniyat 6). Litelatur lain menyebutkan beberapa nama
  • 39. 31 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan yang terkenal menjadi perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang dan damai adalah : Rufaidah binti Sa’ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays al Ghifariyat, Ummu Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka’ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata. Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. “Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim tidakdapatdibenarkan.Meskisecaramedistidaklagibisamenanganinya,tetapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat,” katanya. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan “manjurnya” doa. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah. Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan kepercayaan di Arab, keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang islam (Islamic health belief), dan nilai-nilai profesional yang diperoleh dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan keperawatan di negara barat, keyakinan akan spiritual islam tercermin dalam budaya mereka. Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana keperawatan dan islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan keperawatan yang di mulai oleh Rufaida binti Sa’ad. b. Kristen Protestan dan Katolik Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan tersebut memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan
  • 40. 32 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama. Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia. Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan optimal. Karena menyadari akan pentingnya kesehatan, sejak dulu gereja telah secara aktif mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dari situ kemudian muncullah keinginan untuk membentuk suatu forum yang dapat menyatukan langkah bersama. Setelah melalui tiga pertemuan pimpinan lembaga pelayanankesehatan Kristen, pada tahun1983, terbentuklah Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (PELKESI) di Balige, Sumatera Utara. Untuk saat ini, Sekretariat PELKESI berada di RS PGI Cikini, Jakarta. PELKESI memiliki visi mewujudkan pelayanan kesehatan di Indonesia yang mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua orang. Sedangkan misinya, melaksanakan pelayanan kesehatan yang utuh dan menyeluruh (holistik). Pelayananan secara holistik meliputi fisik, sosial, ekonomi dan spiritual. c. Hindu Menurut Prof. Dr. IGN Nala, pakar pengobatan tradisional, dalam tulisannya pernah menyampaikan bahwa kitab-kitab umat Hindu memuat berbagai macam jenis penyakit dan teknik pengobatan. Dicontohkan penyakit kencing Manis (diabetes mellitius). Penyakit ini, menurut Nala, sudah ditemukan sekitar 3.000 tahun yang lalu. Ini dibuktikan dengan disebutkannya penyakit ini dalam kitab Ayur Veda. Kitab Ini merupakan bagian dari kelompok kitab Upa Veda. Sementara kitab Upa Veda ini sendiri termasuk dalam kitab suci umat Hindu, yakni kitab Veda Smerti. Kitab Ayur Veda, kata Nala, sering dikelirukan dengan kitab suci Yajur Veda, salah satu dari kitab suci Catur Veda Sruti. Padahal, lanjut Nala, isi dari kitab Ayur Veda hampir tidak ada hubungannya dengan kitab Yajur Veda yang mengupas masalah yadnya atau upacara serta upakara keagamaan. Sementara itu, menurut Gede Suwindia, dosen STAHN Denpasar, dalam agama Hindu dikenal adanya konsep keseimbangan. Karena itulah, dalam Upanisad disebutkan bahwa keberadaan berbagai tanaman yang ada di dunia ini memiliki guna dan fungsi yang sangat vital bagi manusia. Ada banyak tanaman di muka bumi ini yang memiliki kegunaan bagi manusia, terutama dalam penyembuhan penyakit. ‘’Di sini diwajibkan bagi manusia untuk
  • 41. 33 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan menghargai alam terutama tumbuh-tumbuhan,’’ kata Suwindia. d. Budha, Buddha Dhamma berperan besar dalam memecahkan kesulitan para ahli tentang kesehatan mental, Buddha menunjukkan bahwa setiap orang secara terus-menerus mendengarkan suatu suara dalam dirinya dan menafsirkan apa yang sedang dirasakannya. Keseluruhan terapi Buddhis menjadi suatu pedoman yang disebut dengan jalan utama beruas delapan, yang merupakan terapi penolong dan terapi yang sebenarnya, terapi ini mencakup perilaku setiap hari dari disiplin mental serta pengenalan terhadap teori filsafat Buddha Dharma, terapi yang sebenarnya adalah adalah Meditasi (Dhyana) dalam terapi Buddhis dalam melenyapkan kekacuaan mental memiliki beberapa kesamaan seperti test wawancara dan diskusi, meditasi mirip dengan teknik terapi perilaku karena bagaimanapun terdapat beberapa aspek meditasi yang merupakan keunggulan dalam terapi Buddhis, hal yang penting dalam meditasi adalah perhatian, sempurna dalam perilaku, suci dalam cara hidup, sempurna dalam sila, terjaga pintu indriya, memiliki perhatian murni dan pengertian yang jelas. Terapi Buddhis mengatakan bahwa penyebab tubuh ini menjadi sakit dan sehat adalah karena adanya melalui perasaan jasmani (rasa sakit) dan keadaan pikiran (emosi- emosi) yang mempengaruhinya. Dengan begitu apabila tubuh ini ingin tetap sehat hendaknya menyadari segala bentuk-bentuk pikiran emosi-emosi yang timbul dalam diri. Yang dimaksud dengan bentuk pikiran yang menyebabkan penderitaan karena mempunyai beberapa hal yaitu : (1). Keserakahan, (2). Harga diri yang terluka, (3). Iri hati, (4). Kebencian, (5). Kekuatiran (Ruth Walshe, alih bahasa Upi. Ksantidewi). Tri Ratna adalah obyek penghormatan tertinggi dalam agama Buddha yang merujuk pada Buddha (sebagai pendiri agama Buddha), Dhamma (ajaran-ajaran Buddha), dan Sangha (siswa Buddha yang telah memahami dan mendapatkan manfaat dari ajaran Buddha).
  • 42. 34 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan • Dalam agama Islam, petugas kesehatan selain memberikan penanganan medis diharapkan dapat mendekatkan pasien dengan Allah SWT. • Dalam agama Kristen/Katolik/Protestan pelayanan kesehatan di Indonesia yang mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua orang. • Dalam agama Hindhu diajarkan untuk menghargai alam terutama tumbuh-tumbuhan sebagai bahan pembuat obat berbagai jenis penyakit. • Buddha Dhamma berperan besar dalam memecahkan kesulitan para ahli tentang kesehatan mental dan pikiran. 3. Etika agama dalam kesehatan Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikianperawatyangmenerimatanggungjawab,dapatmelaksanakanasuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan .Dan setiap perawat harus mampu untuk memahami nilai moral agar dalam bertindak tidak salah.Nilai (Nilai Sosial) adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Norma adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya. norma sosial adalah sebuah ukuran atau patokan yang digunakan masyarakat untuk mengukur nilai yang berlaku Konsep kesehatan berlandaskan agama yang memiliki konsep jangka panjang dan tidak hanya berorientasi pada masa kini sekarang serta disini, agama dapat memberi dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia, termasuk terhadap kesehatan. Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara mental. Kesemuanya berasal dari mental, Orang yang sehat mental akan
  • 43. 35 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia juga akan melakukan intropeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri. Solusi terbaik untuk dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan adalah denganmengamalkannilai-nilaiagamadalamkehidupansehari-hari,kesehatan mental seseorang dapat ditandai dengan kemampuan orang tersebut dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk menggapai rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengembangkan seluruh aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan intelektual. Hal ini dapat ditarik kesimpulan karena pada dasarnya hidup adalah proses penyesuaian diri terhadap seluruh aspek kehidupan, orang yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan gagal dalam menjalani kehidupannya. Manusiadiciptakanuntukhidupbersama,bermasyarakat,salingmembutuhkan satu sama lain dan selalu berinteraksi, hal ini sesuai dengan konsep sosiologi modern yaitu manusia sebagai makhluk Zoon Politicon. Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara mental. Tegakkanlah agama dan jangan berpecah belah dalam beragama, merupakan standar normatif Ilahiyah, sebagai patokan baku untuk pembimbingan perilaku umat manusiadalametikahidupberagama.Standaryangbersifatuniversalistikinibermakna ruang lingkupnya berlaku di mana pun dan kapan pun. Yakni umat beragama dalam berinteraksi antar agama wajib mengutamakan standar universal ini. Tuhan telah mengingatkan kepada umat manusia dengan pesan yang bersifat universal, dalam Q.S. 42 A. 13: ―Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama, apa yang telah diwasiatkan kepada Nuh, dan apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah diwahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah-belah dalam urusan agama.
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 36 1. Etika adalah aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi, akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya, sedangkan Agama dapat mendorong manusia lebih bermoral dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan tersebut memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama. 3. Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara mental yang dilandasi oleh agamanya. Rangkuman
  • 45. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 37 1. Bacalah ulang kegiatan belajar 2 ini sebelum mempelajari kegiatan belajar 1 2. Jika memungkinan, Untuk menambah pemahaman Anda tentang etika dan akidah beragama dengan kesehatan, Bacalah referensi lain terkait etika dan akidah agama dan diskusikan dengan rekan sejawat Anda Tugas Mandiri
  • 46. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 38 Petunjuk Soal, pilihan tunggal 1. Tulis Identitas anda secara lengkap pada Lembar Jawaban Ujian yang tersedia. 2. Berikan tanda silang (X) pada abjad yang anda pilih 3. Jika anda ingin mengubah pilihan anda, maka coretlah jawaban anda sebelumnya dengan tanda ”sama dengan” (=) kemudian silanglah abjad yang anda pilih. Coretan abjad tidak boleh lebih dari 1 buah. 4. Soal pilihan tunggal (option jawaban A, B, C, D), maka pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar! 5. Bacalah soal dengan cermat agar anda dapat menjawab dengan tepat 6. Selamat mengerjakan semoga sukses Soal 1. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan …. a. Masyarakat dalam memberikan keindahan b. Lingkungan manusia untuk berbuat c. bagaimana manusia harus bertindak d. Persembahan manusia dalam hidupnya 2. Dalam agama Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu a. Mengatasi sifat-sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik dalam dirinya. b. Mengatasi pribadinya agar tidak salah sasaran dalam menentukan jodohnya. c. Mengatasi masalahnya agar mempunyai tujuan hidup yang sukses dan kaya Tes Formatif
  • 47. 39 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan d. mengatasi kerinduan akan siapa saja yang sedang diharapkan 3. Orang yang memiliki etika yang baik adalah a. orang yang suka menentang dan suka marah b. orang yang radikal tanpa pertimbangan c. orang yang cacat tetapi melakukan tugasnya d. orang yang sehat secara mental yang dilandasi agamanya 4. Secara psikologis Kaidah agama secara faktual memang tidak jarang mendorong manusia untuk hidup bermoral artinya… a. kehidupan manusia sangat beraneka ragam sesuai dengan pengembanganya b. tidak mungkin orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama. c. orang yang bermoral, mempunyai wajah yang manis dan kaya raya d. kehidupan manusia penuh dengan sandiwara maka harus berganti-ganti perannya 5. kesehatanmentalseseorangdapatditandaidengankemampuanorangtersebut dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk menggapai rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengembangkan seluruh a. aspek keindahan tubuhnya , baik fisik dan srtategi memainkan perannya. b. aspek budayanya untuk dikembangkan berbagai tatanan kehidupan manusia c. aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan intelektual d. aspek perannya baik kaya maupun miskin yang penting tampil menarik
  • 48. 40 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Petunjuk Soal, Essay Uraikan jawaban soal di tempat yang telah tersedia 6. Sebutkan perbedaan etika dan agama ! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 7. Sebutkan macam-macam etika ! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 8. Jelaskan tentang kaidah agama di Indonesia dalam kesehatan! ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
  • 49. 41 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Lembar Jawaban Ujian Nama Mahasiswa : ……………………………………………………. No Induk Mhs : ……………………………………………………. Tanggal : ……………………………………………………. Tanda tangan : ……………………………………………………. Lembar Jawab pilihan tunggal Beri tanda silang ( X ) pada kotak yang tersdia No Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. Lembar Jawab Essay: 6. Sebutkan perbedaan etika dan agama ! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 7. Sebutkan macam-macam etika ! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 8. Jelaskan tentang kaidah agama di Indonesia dalam kesehatan! ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
  • 50. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 42 Petunjuk Soal, pilihan tunggal 1. Tulis Identitas anda secara lengkap pada Lembar Jawaban Ujian yang tersedia. 2. Berikan tanda silang (X) pada abjad yang anda pilih 3. Jika anda ingin mengubah pilihan anda, maka coretlah jawaban anda sebelumnya dengan tanda ”sama dengan” (=) kemudian silanglah abjad yang anda pilih. Coretan abjad tidak boleh lebih dari 1 buah. 4. Soal pilihan tunggal (option jawaban A, B, C, D), maka pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar! 5. Bacalah soal dengan cermat agar anda dapat menjawab dengan tepat 6. Selamat mengerjakan semoga sukses Soal 1. Teologi menyampaikan secara terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan jujur serta setara. Kalimat rangkaian kata tersebut, agama berfungsi sebagai …. a. Edukatif b. Penyelamat c. Perdamaian d. Kontrol social 2. Agama merupakan sumber moral, merupakan petunjuk kebenaran, merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika, memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka. Hal tersebut digunakan sebagai …. Tes Akhir Modul 2
  • 51. 43 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan a. Dimensi tentang kehidupan beragama yang menunjang kehidupan manusia b. Alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia c. Kecukupan dalam mencapai dimensi kehidupan d. Bentuk sikap manusia dalam mengabdi kepada tuhannya 3. Toleransi beragama menuntut kesadaran kepada khalayak agar menyadari hikmah hidup keberagamaan haruslah bermuara pada komitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan tanpa harus dihambat oleh rasa … a. Hormat menghormati beragama b. Menghargai pada kelompok beragama c. Sentiment kelompok keagamaan d. Keterbukaan dalam beragama 4. Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing-masing pihak menghargai pihak lain. Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah a. Berbeda beda antara satu dengan yang lain memang begitu adanya b. menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antar umat beragama c. Memperbaiki hubungan antar sesama manusia d. Membuat komitmen dalam dalam kegiatan keagamaan 5. Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu mengatasi sifat- sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik dalam dirinya. Ada etika yang tidak berkaitan fakta-fakta empiris atau historis disebut etika … a. etika normative b. etika deskriptif c. meta-etika d. etiket murni
  • 52. 44 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6. Etika yang membahas sebuah kajian empiris atas berbagai aturan dan kebiasaan moral seorang individu, sebuah kelompok atau masyarakat, agama tertentu, atau sejenisnya. Disebut etika … a. etika normative c. Meta-etika b. etika deskriptif d. etiket murni 7. Etika yang membahas normatif mengkaji dan menela’ah teori-teori moral tentang kebenaran dan kesalahan, disebut etika … a. etika normative b. etika deskriptif c. meta-etika d. etiket murni 8. Moralitaspadahakikatnyabersangkutpautpadapersoalanbagaimanamanusia itu bisa hidup dengan baik; Bagaimanakan hubungan moral dengan agama? a. orang yang beragama dengan benar-benar akan membuahkan hidup bermoral b. orang yang baik dan menjatuhkan hukuman bagi orang yang jahat c. orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama dan tentu mempunyai keyakinan d. orang yang mengaku beragama tapi perbuatannya sering tidak mengindahkan moral 9. Dari zaman dulu seorang perawat sudah terlahir, terbukti dalam berbagai sejarah agama masing menyampaikan lahirnya perawat dikarenakan …. a. Seorang pasien yang meminta pertolongan untuk mempertahankan martabatnya b. Seorang pasien ingin merasakan belaian kasih sayang seorang perawat c. Seorang pasien membutuhkan komunikasi terapeutik pada seorang perawat d. Seorang pasien membutuhkan pemandu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan 10. Menurut agama Kristen Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama. Bagaimanakah Konsep
  • 53. 45 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan layanan kesehatan pada waktu itu ? a. Pelayanan yang diberikan lebih bersifat aktif dan kreatif b. Pelayananan secara holistik meliputi fisik, sosial, ekonomi dan spiritual. c. Pelayanan kesehatan beraneka ragam corak yang diberikan d. Pelayanan kesehatan dengan berbagai model pendekatan SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA SUKSES Lembar Jawaban Ujian Akhir Modul 2 Nama Mahasiswa : ……………………………………………………. No Induk Mhs : ……………………………………………………. Tanggal : ……………………………………………………. Tanda tangan : ……………………………………………………. Lembar Jawab pilihan tunggal Beri tanda satu silang ( X ) pada kotak yang tersdia No Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
  • 54. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 46 Abu Ahmad & Nursalim, (1991), Dasar-Dasar Pendidikan Islam untuk Perguruan Tinggi, Jakarta, Bumi Aksara. Agus Hakim, (1985), Perbandingan Agama, Semarang, Diponegoro Arnold, Matthew. 1869. Culture and Anarchy. New York: Macmillan. Third edition, 1882, available online. Retrieved: 2006 Al-Kitab. Al-Quran terjemahan. Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities. University of Michigan Press. Ensiklopedi Indonesia, 16.45, 18 Februari 2009 www.id.wikipedia.org DepKes RI, (1988), Pesan-Pesan baku Program Kesehatan Menurut Agama. http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/abdussalam/pidato/ toleransi.shtml [ 8 Nopember 2006] http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1203/09/0801.htm[07Nopember 2006]. http://blogwonox.blogspot.com/2012/05/konsep-nilai-norma-budaya- dan-agama.html M. Tholib, (1991), 60 Pedoman Rumah Tangga Islami, Jakarta, Al-Kautsar Panji Gumilang, SA.(2006)Toleransi Akidah dalam Beragam [Online]. Tarmizi Taher (2003).Profil Kepemimpinan Masyarakat Madani. [Online]. Tersedia: Soerjono Soekanto.2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Suhriman, Zaeni, ……, Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak, Surabaya Daftar Pustaka