Gestasional diabetes mellitus adalah intoleransi karbohidrat yang terjadi selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada ibu dan janin seperti retardasi pertumbuhan janin, hipertensi, dan komplikasi saat persalinan. Penanganannya meliputi pemantauan kadar gula darah, perencanaan makan, dan pemberian insulin jika diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan keadaan normoglikemia.
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
GDM Penanganan
1. Gastisional diabetes mellitus
1.patofisiologi
Gastisional diabetes mellitus
Virus
hati Kelenjar pancreas sel B
gangguan produksi insulin
glukosa meningkat
diuresis osmotic poliuria dan polidipsia
defisiensi insulin
penurunan BB polifagia
Kelelahan dan kelemahan
Hiperglikemia dan hipoglikemia
Ketoasidosis diabetic
Komplikasi ibu dan janin
2.klasifikasi data
Data subjektif:
-pasien mengatakan takut dan cemas
-pasien mengatakan tidak memahami tentang diabetes mellitus sehingga mau mempelajari.
2. Data objektif
- Diit ADA 2000 kalori
-klien kelihatan sulit mempertahankan asupan nutrisi
3.diagnosis keperawatan yang muncul
1.defisit pengetahuan yang berhubungan dengan diabetes pada wanita hamil dan janin
2.ketakutan atau ansietas yang berhubungan dengan ancaman terhadap kesejahteraan ibu
dan janin
3.resiko tinggi cedera yang berhubungan dengan pemberian dosis insulin yang tidak benar
4.resiko tinggi cedera yang berhubungan dengan hiperglikemia dengan hipoglikemia
4.intervensi
No DX INTERVENSI
1
defisit pengetahuan
yang berhubungan
dengan diabetes
pada wanita hamil
dan janin
Kaji pemahaman tentang kehamilan diabetic dan
pemahamannya tentang rencana terapi
Tinjau kembali tntang patofisiologi diabetes
Jelaskan efek diabetes pada kehamilan
Jelaskan potensi diabetes pada ibu dan janin
Dorong pasien untuk mengajukan pertanyaan
Klasifikasi kesalahan konsepsi
Bantu pasien menyusun pertanyaan yang akan di
ajukan kepada tenaga kesehatan primer
Minta pasien untuk mengulangi informasi untuk
memvalidasi pemahamanya.
2
.ketakutan atau ansietas
yang berhubungan
dengan ancaman
terhadap kesejahteraan
ibu dan janin
Tingkatkan hubungan yang terbuka dan saling
percaya
Sediakan ruangan khusus untuk berbincang-bincang
Kaji perasaan pasien dengan kehamilan yang di
alaminya
Perlihatkan rasa cemas dan rasa takut serta saling
menerima dari pasien
Tinjau kembali bahaya diabetes terhadap pasien dan
janinnya
Dorong pasien untuk saling berbagi tentang
kekhawatiranya
3. 3
resiko tinggi cedera yang
berhubungan dengan
pemberian dosis insulin
yang tidak benar
Kaji pemahaman pasien tentang pemberian
kebutuhan insulin selama masa hamil dan pemberian
dosis insulin
Jelaskan efek samping insulin pada tubuh
Jelaskan kebutuhan insulin yang berubah selama
masa hamil
Tinjau kembali puncak kerja insulin dan tanda-tanda
hipoglikemia
Tekankan pentingnya program yang di berikan
Tekankan pentingnya pemberian dosis insulin yang
benar dengan menggunakan spuit yang sesuai
4
resiko tinggi cedera yang
berhubungan dengan
hiperglikemia dengan
hipoglikemia
Kaji pengetahuan pasien tentang hiperglikemia
dengan hipoglikemia
Kaji pengetahuan keluarga pasien dalam sesi
pengajaran
Jelaskan sebab-sebab,gejala terapi,dan cara
pencegahan hiperglikemia dan hipoglikemia
Tekankan pentingnya menelpon petugas
kesehatan jika ada tanda-tanda
Tekankan pentingya membawa insulin dam spuit
saat bepergian
Diskusikan hubungan latihan fisik dan diet dan
efek kedua hal itu pada stres
4. SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Deskripsi.
a. Topik.
Sistem endokrin.
b. Sub topik.
Pasien dengan Gestasional Diabetes Melitus.
c. Pelaksana.
Mahasiswa UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU.
d. Sasaran.
Pasien hipertiroidisme.
e. Tempat.
Kampus UKIM
f. Hari / tanggal.
Jumat 6 juli
g. Waktu.
13.30 s/d 14.00.
2. Tujuan instruksional umum.
Setelah di berikan penyuluhan selama 30 menit, di harapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang
masalah gestasional diabetes melitussesuai dengan yang di jelaskan.
3. Tujuan istruksional khusus.
Setelah di berikan penyuluhan selama 30 menit di harapkan peserta penyuluhan dapat mampu:
1) Menjelaskan pengertian gestasional diabetes melitus.
2) Dapat mengetahui kompliksi gestasional diabetes melitus.
3) Dapat mengerti penanganan umum gestasional diabetes melitus.
4. Pokok bahasan.
Sistem endokrin.
5. Sub pokok bahasan.
1) Menjelaskan pengertian gestasional diabetes melitus.
2) menjelaskan kompliksi gestasional diabetes melitus.
3) menjelaskan penanganan umum gestasional diabetes melitus.
5. 6. Materi.
Materi penyuluhan yang akan di berikan meliputi:
pengertian gestasional diabetes melitus.
kompliksi gestasional diabetes melitus.
penanganan umum gestasional diabetes melitus.
7. Metode.
Ceramah dan tanya jawab.
8. Media.
Media yang di gunakan untuk penyuluhan antara lain:
Leaflet.
9. Kegiatan penyuluhan.
No. Waktu
1 5 menit
Pembukaan:
Salam pemuka.
Memperkenalakan diri, menjelaskan topik penyuluhan
dan tujuan penyuluhan.
Menggali pengetahuan tentang hipotiroidisme.
2 15 menit
Penyajian:
Menjelaskan materi tentang:
Menjelaskan gestasional diabetes melitus.
3 10 menit
Sesi tanya jawab:
Memberi kesempatan untuk bertanya.
Menjawab pertanyaan.
4 10 menit
Penutup:
Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan.
Menyimpulkan materi yang telah di sampaikan.
Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
kembali jika kurang jelas.
Mengucapkan salam penutup.
10. Pengorganisasian.
Kegiatan penyuluhan
a. Moderator: Geral.D.S.Weeflaar
b. Pembicara: Stero Puttyleihalat
c. Observer: Alfa Rahandekut
d. Fasilitator: Afelay Talakua
11. Daftar Pustaka.
Kegiatan peserta
Mendengarkan dan
memperhatikan.
Mejawab pertanyaan
yang diajukan oleh
penyaji.
Mendengarkan dan
memperhatikan.
Mengajukan pertanyaan
bila kurang mengerti.
Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan.
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
6. MATERI.
A. Pengertian.
GDM(Gestasional Diabetes Melitus) adalah intoleransi karbohidrat ringan(toleransi glukosa
terganggu) maupun berat (Diabetes Melitus), terjadi atau diketahui pertana kali saat kehamilan
berlangsung. Kondisis ini pasti dapat di tentukan berdasarkan Tes Toleransi Glukosa Ora (TTGO).
GDM dapat diklasifikasikan berdasarkan kelasnya yaitu : kelas A, B, C, D (dengan sub
kategori 1,2,3,4,5) E,F,H,R,T.Dalam kelas A, ketahanan hidup janin tnggi, bayi yang berasal dari ibu
yang masuk ke dalam kelas D dan E mengalami mortilitas perinatal sebanyak 25%, wanita yang masuk
ke dalam kelas F dan R mengalami mortilitas perinatal hampir mendekati 100% (biasanya dianjurkan
untuk tidak hamil), wanita yang masuk ke dalam kelas T dapat menyesuaikan kehamilan dengan
berhasil.
B. Komplikasi
DM menyebabkan ibu dan janin berisiko terhadap retardasi pertumbuhan janin, asfiksia,
aborsi, lahir mati, hipertensi akibat kehamilan pada ibu, bayi besar untuk usia gestasi, masalah
persalinan (jika ukuran bayi besar dapat menyebabkan disproporsi sefalopelvik), bayi terpajan anomali
congenital, hipoglikemia, sindrom distress pernafasan, hipokalemia, hiperbilirubinemia dan hidramnion.
Disamping itu ada beberapa resiko lain yang disebabkan oleh GDM ini adalah :
1. Maternal : Infeksi saluran kemih, hidramnion, hipertensi kronik, preeklampsia, kematian ibu.
2. Fetal : Abortus spontan, kelainan congenital, insufisiensi plasenta, makrosemia, kematian
intrauterine.
3. Neonatal : Prematuritas, trauma lahir, hipomagnesemia, polisetemia.
C. Penanganan Umum.
Penatalaksanaan DGM dilakukan secara terpadu oleh spesialis penyakit dalam, spesialis obsetric
giinekologi, ahli gizi dan spesialis anak. Tujuan penanganan adalah mencapai dan mempertahankan
keadaan normal glikemia sejak hamil hingga persalinan, yaitu kadar glukosa darah puasa <105 mg/dl
dan dua jam sesudah makan <120 mg/dl. Untuk mencapai sasaran tersebut dilakukan :
1. Perencanaan makan yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Pemantauan glukosa darah sendiri di rumah.
3. Pemberian insulin bila belum tercapai normoglikemia dengan perencanaan makan.
Segera setelah pasien di diagnosis GDM, dilakukan pemeriksaan glukosa darah puasa dna 2 jam
sesudah makan untuk menentukan langkah penatalaksanaan. Bila kadar glukosa darah puasa >130
mg/dl pada pasien langsung diberikan insulin di samping perencanaan makan, terutama pada penderita
yang terdiagnosis setelah usia kehamilan mencapai 28 minggu. Bila kadar glukosa darah puasa < 130
mg/dl, di mulai dengan perencanaan makan saja dahulu. Memonitor kesejahtraan bayi, saat melahirkan
janin disesuaikan dengan kemampuan kontrol gula darah dan kesejahteraan janin. Pada kelahiran
pervaginam perhitungan kemungkinan terjadinya kesulitan karena makrosomia.
7. 12. Kriteria evaluasi.
a) Evaluasi struktur.
Apakah pengorganisasian sudah sesuai dengan pelaksanaan?
b) Evaluasi proses.
Apakah waktu awal penyuluhan sampai akhir penyuluhan sudah sesuai pelaksana?
c) Evaluasi hasil.
Apakah audience dapat mengerti materi yang telah di sajikan?