SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
KETERAMPILAN DASAR
KEBIDANAN II
MODUL PRAKTIKUM
Panduan-2 Pembelajaran Praktik Klinik
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
NURWENINGTYAS WISNU
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 5
i
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kata
Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang
Maha esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat
menyelesaikan MODUL ENAM dari ENAM MODUL dalam Mata Kuliah
Keterampilan Dasar Kebidanan yang berjudul Panduan Pembelajaran
Praktik Klinik 2.
	 Modul Panduan Pembelajaran Praktik Klinik 2 ini disusun
dalam rangka membantu proses pembelajaran program Diploma
III kebidanan dengan system pembelajaran jarak jauh yang disusun
bagi mahasiswa dengan latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi
– lokasi yang sulit untuk ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan
kepulauan.
	 Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada
segenap pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya
modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
a.	 Menteri Kesehatan Republik Indonesia
b.	Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
c.	 Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
d.	 Australian Government Overseas Aid Program (AusAID)
e.	 Tim editor modul
	 Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari
kesempurnaan. Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat
kami harapkan.
	 Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat meningkatkan
kualitas pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang
menggunakan system jarak jauh.
								Jakarta, Juli 2013
								PENULIS
Gambar : Pengecekan cabang bayi
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
Kata Pengantar										i
Daftar Isi											ii
Pendahuluan 										iii
Kegiatan Belajar 1: Tindakan Resusitasi						1
		
Kegiatan Belajar 2: Tindakan Pre/Paska Operasi dan Pemeriksaan Diagnostik	 14
	
Acuan Pustaka										45
Lampiran											46
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Pendahuluan
Saudara mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh D3 Kebidanan yang berbahagia. Pada mata
kuliah Praktik Klinik Kebidanan kali ini diharapkan dapat membantu saudara dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam menerapkan Mata
Kuliah Ketrampilan Dasar Praktek Klinik II (MK 204), baik saat berada di puskesmas,
rumahsakit, rumah bersalin.
Praktek Klinik Kebidanan dengan menerapkan Mata Kuliah KDK II ini sangat penting
dilaksanakan dengan baik, guna meletakkan dasar yang kuat bagi mahasiswa
untuk mengikuti Mata Kuliah yang lain. Menyikapi hal tersebut, saudara sebagai
seorang bidan nantinya dituntut untuk menguasai mata kuliah ini baik pengetahuan,
menguasai ketrampilan dan cakap dengan sikap saat memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Agar Saudara dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik, saudara harus
melakukan praktik klinik dengan menguasai teknik ketrampilan dasar kebidanan. Melalui
praktik klinik ini Saudara dapat berlatih untuk mengembangkan dan memadukan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang akan diperlukan dalam kehidupan
profesional sehingga siap sepenuhnya dalam praktik sebagai bidan yang kompeten
dalam kewenangannya.
Tujuan
Tujuan dari pembelajaran modul 6 ini adalah:
Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan modul Panduan II Praktek
Klinik ini, diharapkan Saudara mampu menerapkan ketrampilan dasar berupa
resusitasi, menyiapkan tindakan pasien pre dan paska operasi serta terampil melakukan
pemeriksaan diagnostik.
Tujuan Khusus
Tindakan yang berkaitan dengan ketrampilan yang harus dikuasai pada modul ini adalah:
1.	 Mampu melakikan resusitasi pada bayi/anak
2.	 Mampu melakukan resusitasi pada orang dewasa
3.	 Menyiapkan pasien yang akan menjalani operasi
4.	 Melakukan tindakan pada pasien paska menjalani operasi
5.	Mampu menyiapkan dan melakukan tindakan untuk pemeriksaan diagnostik
sederhana
Tempat Praktikum :
Modul praktikum ini dapat dipergunakan sebagai panduan saudara dalam belajar
perasat baik yang dapat dilakukan di:
1. Ruang Laboratorium
2. Rumah Sakit
3. Puskesmas
4. Rumah bersalin
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Alokasi waktu:
1.	 Pada praktik klinik ini jumlah SKS yang ditempuh adalah 1 SKS, dimana 1 SKS setara
dengan 64 jam (per hari 7 jam), sehingga waktu yang dibutuhkan : 10 hari.
2.	Jadwal pelaksanaan praktik klinik ini dilakukan terintegrasi bersamaan dengan
pencapaian kompetensi mata kuliah lain, yaitu: komunikasi dan konseling, Praktek
Klinik Kebidanan I, dan mata kuliah lain yang mempersyaratkan PKK.
3.	 Kegiatan praktek Klinik ini dilaksanakan pada semester II
Pembimbing Praktik:
1.	 Selama melakukan praktek klinik ini baik di Laboratorium maupun di lahan praktik
saudara akan dibimbing oleh pembimbing klinik (Clinical Instruktur) dan pembimbing
institusi saudara.
2.	 Pembimbing klinik ditunjuk dan ditetapkan oleh atasan tempat saudara melakukan
praktik,denganlatarbelakangpendidikanminimalDIIIKebidanandanberpengalaman
diklinik minimal 2 tahun.
3.	 Pembimbing institusi adalah pembimbing yang mendapatkan tugas dari pimpinan
institusi tersebut untuk membimbing baik di Ruang Laboratorium maupun di lahan
praktik..
Teknis Bimbingan:
1.	Sebelum saudara menjalankan praktik klinik di lahan praktik, idealnya saudara
belajar dulu di ruang laboratorium di bawah bimbingan sampai betul-betul merasa
yakin mampu untuk melaksanakan praktik kepada pasien.
2.	 Pada awal praktik yang saudara lakukan adalah menemui pembimbing klinik, dan
menyepakati/ menyamakan persepsi tugas-tugas yang akan saudara lakukan disitu
berkaitan dengan perasat yang akan dipelajari.
3.	Saudara membuat kontrak belajar dengan pembimbing lahan, selanjutnya
pembimbing lahan akan bersama-sama menyediakan kasus yang memungkinkan
melakukan tindakan.
4.	 Saat melakukan asuhan kepada pasien, upayakan seoptimal mungkin mendapatkan
kesempatan melakukan tindakan/perasat sesuai dengan kebutuhan belajar saudara.
5.	 Bila belum pernah melakukan sebelumnya silahkan saudara melihat atau membantu
dulu, baru pada klien yang lain saudara melakukan tindakan dengan didampingi
pembimbing klinik, bila merasa sudah bisa saudara dapat melakukan secara mandiri.
6.	Setiap akhir melakukan tindakan praktik mintalah pembimbing saudara untuk
melakukan evaluasi.
7.	 Tulislah di buku pencapaian kompetensi dan di status pasien. Mintalah tanda tangam
pembimbing setiap kali selesai melakukan perasat.
8.	 Pembimbing institusi adalah memantau pencapaian kompetensi saudara, melalui
supervisi secara berkala ataupun saudara mengirimkan laporan portofolio dalam
bentuk laporan asuhan kebidanan melalui media elektronik maupun dikirim melalui
post surat, sehingga pembimbing institusi dapat memonitor pencapaian target
kompetensi praktik klinik yang saudara buat.
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Penilaian:
1.	 Penilaian mata kuliah Praktek Kebidanan II meliputi penilaian tindakan yang dilakukan
berdasarkan ceklis ketrampilan.
2.	 Penilaian tindakan dalam ceklis, meliputi unsure:
a.	 Kelengkapan perlatan yang disiapkan.
b.	 Pelaksanaan prosedur tindakan
c.	 Sikap dalam melakukan perasat.
d.	 Pengetahuan dalam kaitan dengan tindakan tersebut
3.	 Nilai minimal lulus tindakan ini adalah Baik
4.	 Apabila saudara mendapat nilai cukup atau kurang, maka saudara diberi kesempatan
untuk mengulang.
5.	 Penilaian penampilan klinik ini dilakukan oleh pembimbing klinik bersama dengan
pembimbing institusi. Pembimbing institusi memberikan penilaian saat praktik di
ruang laboratorium, sedang pembimbing klinik memberikan penilaian saat di lahan
praktik.
6.	 Pada penilaian perasat ini saudara diminta melakukan tindakan pada klien mulai dari
persiapan alat dengan evaluasi tindakan/responsi.
Tata Tertib.
Selama saudara menjalankan praktik klinik kebidanan ini, wajib mentaati tata tertib yang
ada, antara lain:
1.	Saudara wajib mentaati peraturan yang berlaku baik di laboratorium maupun di
lahan praktik.
2.	 Kehadiran saudara harus sesuai jadwal yang ditetapkan pembimbing klinik
3.	 Kehadiran praktik 100%, bila tidak hadir wajib mengganti praktik pada kesempatan
lain selama periode praktik di tempat yang sama dengan persetujuan pembimbing
prodi dan lahan praktik. Penggantian praktik dibuktikan dengan Surat Pernyataan
4.	 Setiap saudara datang ke tempat praktik wajib menandatangani daftar hadir.
5.	 Bila saudara ada halangan tidak bisa hadir pada praktik klinik ini, maka saudara
harus meminta ijin kepada pembimbing klinik saudara. Bila sakit harus ada surat
keterangan dokter, bila ijin kepentingan lain harus melapor terlebih dulu pada
penanggung jawab praktik.
6.	Saudara wajib mengganti waktu praktik sepanjang yang ditinggalkan, apabila
meninggalkan praktik tanpa keterangan maka harus mengganti dua kali lipat dari
waktu yangn ditinggalkan
7.	 Bila saudara, ditengah-tengah praktik meninggalkan tempat tanpa ijin, maka dianggap
tidak hadir.
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Panduan ini dibuat agar Saudara dapat melakukan praktik klinik dengan baik. Panduan
ini merupakan panduan kedua dari 2 buku panduan untuk mata kuliah Ketrampilan
Dasar Kebidanan II.
Panduan praktik klinik ini meliputi 3 kegiatan belajar yaitu :
Kegiatan belajar 1	 : Melakukan Resusitasi
Kegiatan belajar 2	 : Tindakan Pre dan paska Operasi
Kegiatan Belajar 3	 : Menyiapkan bahan pemeriksaan diagnostik
Praktik Klinik KDK II ini sangat relevan dengan tugas saudara sebagai seorang bidan
baik dimasyarakat, puskesmas maupun di rumahsakit. Agar saudara dapat memahami
dengan materi ini, langkah-langkah yang harus saudara lakukan sebelum melakukan
praktik klinik ini adalah :
1.	 Bacalah kembali modul 2 tentang resusitasi, modul 3 tetang tindakan pre dan pos
operasi dan modul 4 tentang pemeriksaan diagnostik, dari matakuliah KDK II yang
sudah saudara dapatkan sebelumnya yaitu.
2.	 Pahami dulu panduan praktikum yang sudah disusun yang terdapat pada halaman
lampiran modul ini.
3.	 Buatlah kontrak belajar dengan persetujuan pembimbing klinik
4.	 Lakukan langkah kegiatan belajar secara berurutan dari kegiatan belajar 1 kemudian
kegiatan belajar 2 dan 3.
5.	 Lakukan identifikasi   kasus yang akan diambil sehingga memungkinkan saudara
melakukan tindakan.
6.	 Keberhasilan proses pembelajaran praktik klinik ini tergantung dari kesungguhan
saudara dalam berlatih dan hubungan saudara dengan pembimbing praktik.
7.	Bila saudara mengalami kesulitan segeralah menghubungi pembimbing lahan
(clinical instructur).
8.	 Catat setiap tindakan yang sudah saudara lakukan seperti pada lampiran 1 modul ini:
•	 Laporan pencapaian kompetensi tindakan masing-masing perasat.
•	 Tulislah tanggal tindakan dilakukan
•	 Mintalah tandatangan pembimbing lahan setiap melakukan tindakan
Selamat belajar semoga sukses dan tidak menemukan kesulitan!
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Kegiatan
Belajar 1
TINDAKAN RESUSITASI
Setelah mengikuti pembelajaran praktik ini, saudara diharapkan mampu melakukan
tindakan resusitasi bayi dan orang dewasa secara benar.
a.	 Mempersiapkan alat, ruangan dan pasien untuk resusitasi
b.	 Melakukan tindakan resusitasi sesuai dengan prosedur yang ada.
c.	 Melakukan perasat resusitasi
d.	 Mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
a. Persiapan alat-alat
b. Persiapan pasien
c. Persiapan lingkungan
d. Prosedur tindakan
e. Sikap dan pengetahuan
f. Evaluasi
g. Dokumentasi
Tujuan Pembelajaran Umum
Pokok - Pokok Materi
Tujuan Pembelajaran Khusus
2
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian
Materi
PERSIAPAN ALAT RESUSTASI
Sebelum menolong persalinan, selain peralatan persalinan, siapkan juga alat-alat
resusitasi dalam keadaan siap pakai, yaitu:
1.	 Dua helai kain/handuk
2.	 Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk
kecil, digulung setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala
bayi.
3.	 Alat pengisap lendir DeLee atau bola karet
4.	 Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal
5.	 Kotak alat resusitasi.
6.	 Jam atau pencatat waktu.
Persiapan Ruangan
1. Tempat datar dan keras, alas /kain bersih dan kering
2. Lampu sorot penerangan bagus
3. Menutup pintu dan jendela.
Persiapan Penolong
1. Memakai celemek
2. Melepaskan semua perhiasan dan aksesoris yang menempel
3. Mencuci tangan dengan 7 langkah
4. Mengeringkan tangan dengan handuk bersih dan kering
5. Memakai handscoen.
PRODUR TINDAKAN RESUSITASI PADA BAYI
1 Melakukan Penilaian pada detik-detik pertama kelahiran bayi
1. Apakah bayi lahir cukup bulan?
2. Apakah cairan amnion bening?
3. Apakah bayi bernafas spontan atau langsung menangis?
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4. Apakah tonus otot baik?
5. Apakah kulit kemerahan?
6. Apakah frekuensi jantung > 100x/menit?
7. Apakah reflek baik?
Bila ada jawaban TIDAK, maka bayi segera dilakukan resusitasi
2 Atau dengan melihat:
a.	 Dada bayi: Megap-megap atau tidak ada usaha nafas
b.	 Tonus otot: kurang baik
c.	 Warna kulit pucat/kebiruan
d.	 Frekuensi jantung < 100x/menit
e.	 Reflek kurang baik
Bila jawaban YA, maka bayi segera dilakukan resusitasi
LANGKAH AWAL RESUSITASI
3. Memberi kehangatan pada bayi :
•	 Meletakkan bayi di atas handuk yang ada di perut ibu.
•	 Selimuti dan keringkan bayi dengan handuk tersebut.
•	 Klem tali pusat dengan jarak 3 cm dari pusat, diurut ke arah maternal, dan klem
tali pusat yang kedua dengan jarak 2 cm dari klem yang pertama, potong tali pusat
(tangan kiri tetap melindungi perut bayi), ikat tali pusat, lepaskan klem.
•	 Pindahkan bayi ke tempat resusitasi di bawah lampu sorot/pemancar panas
4. Mengatur posisi bayi:
•	 Meletakkan bayi dengan kepala sedikit ekstensi dengan bantuan gulungan kain di
bawah bahu.
•	 Posisi kepala sedikit miring
5. Membersihkan jalan nafas:
•	 Lendir diisap (mulut-hidung) 5cm-3cm
•	 Pada alat penghisap mekanik: tekanan negatif  ≤ 100mmHg (jangan terlalu kuat
atau dalam >> reflek vagus  >> Bradikardi/apneu
6 Mengeringkan dan rangsang taktil:
•	 Rangsang taktil dengan menepuk/menyentil telapak kaki, menggosok punggung/
perut/ dada/ ekstermitas
7.	 Atur posisi kembali dan selimuti bayi dan selimuti bayi dengan kain alas yang sudah
disiapkan sebelumnya
8 Lakukan Penilaian Kembali
9 Jika bayi sudah bernafas spontan/menangis, lakukan perawatan paska resusitasi:
•	 Jaga kehangatan bayi
•	 Lakukan pemantauan
•	Konseling
•	Pencatatan/dokumentasi
Jika bayi masih megap-megap/tidak bernafas, lakukan ventilasi
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10	Pasang sungkup menutupi mulut, hidung, dan dagu. Lakukan ventilasi percobaan
sebanyak 2x dengan tekanan 30 cm air
•	 Lihat apakah dada bayi mengembang
•	 Bila dada bayi tidak mengembang:
•	 Periksa posisi kepala, pastikan posisi benar
•	 Periksa perlekatan sungkup, pastikan tidak ada kebocoran
•	 Periksa ulang apakah jalan nafas tersumbat cairan atau lendir
•	 Bila dada bayi mengembang, lakukan tahap berikutnya
11. Lakukan ventilasi sebanyak 20x dalam 30 detik
•	 Lakukan dengan tekanan 20 cm air
•	 Pastikan udara masuk (dada tetap mengembang)
12.	 Lakukan penilaian kembali:
•	 Apakah pernafasan spontan?
•	 Apakah frekuensi jantung > 100 x/menit (hitung dalam 6 detik, kalikan 10)
•	 Apakah warna kulit sudah kemerahan?
13	Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan ventilasi dan pantau bayi, lakukan
perawatan paska resusitasi.
	 Bila bayi belum bernafas normal, lanjutkan ventilasi dengan ketentuan:
•	 Lanjutkan ventilasi 20x dalam 30 detik selama 2 menit dengan tekanan 20 cm air
•	 Evaluasi ventilasi tiap 30 detik
•	 Siapkan rujukan sambil tetap melakukan ventilasi
14 Apabila berhasil, maka lanjutkan dengan perawatan paska resusitasi
•	 Apabila tidak berhasil (bayi belum bernafas normal), dan tidak bisa dilakukan
rujukan, maka lanjutkan resusitasi sampai 20 menit.
•	 Apabila sampai 20 menit, bayi belum bernafas normal, maka pertimbangkan
untuk menghentikan tindakan resusitasi.
15	Berikan konseling dan dukungan moril pada ibu dan keluarga dan lakukan pencatatan
bayi meninggal.
16	Bereskan semua peralatan, cuci tangan di air mengalir, lakukan pendokumentasian
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
RESUSITASI DEWASA
Tindakan resusitasi pada orang dewasa ini lebih bersifat manual, sehingga tidak
membutuhkan peralatan secara khusus. Selain itu juga bersifat darurat. Sehingga
merupakan tindakan yang harus berkelanjutan dengan merujuk ke unit pelayanan
kesehatan yang lebih mamou.
Prosedur melakukan Resusitasi pada Orang dewasa sebagai berikut
1.	 Menilai korban:
	 Menentukankesadarankorban/pasien,dengancaramenyentuhdanmenggoyangkan
korban dengan lembut dan mantap,.
2.	 Jika ternyata pasien tidak sadar mintalah pertolongan serta aktifkan sistem emergensi
3.	 Jalan napas (AIRWAY)
-	 Memberikan posisi yang aman bagi pasien dan penolong.
-	 Membuka jalan nafas dengan maneuver tengadah kepala- topang dagu (head tilt-
chin lift)
4.	 Pernapasan (BREATHING)
-	 Melakukan penilaian terhadap pernafasan korban, apakah pasien bernafas atau
tidak.
-	 Jika korban dewasa tidak sadar dengan nafas spontan, dan tidak ada trauma
tulang belakang/leher, berikan posisi korban secara mantap (Recovary position).
-	 Dengan tetap menjaga jaqlan nafas tetap terbuka.
-	 Jika korban tidak sadar dan tidak bernapas, lakukkan bantuan napas.
-	 Jika pemberian napas awal terdapat kesulitan, saudara dapat mencoba
membetulkan posisi kepala korban.
-	 Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali dan 2 kali ventilasi.
-	 Setiap kali membuka jalan napas untuk menghembuskan napas, sambil mencari
benda yang menyumbat di jalan napas, jika terlihat usahakan dikeluarkan.
-	 Saudara bisa melakukan manajemen obstruksi jalan napas oleh benda asing.
-	 Pastikan dada pasien mengembang pada saat diberikan bantuan pernapasan.
-	 Setelah memberikan napas 12 kali dalam waktu 1 menit, nilai kembali tanda-tanda
adanya sirkulasi dengan meraba arteri karotis, bila nadi ada cek napas, jika tidak
bernapas lanjutkan kembali bantuan napas
5 Sirkulasi (CIRCULATION)
-	 Periksa tanda-tanda adanya sirkulasi setelah memberikan 2 kali bantuan
pernapasan dengan cara melihat ada tidaknva pernapasan spontan, batuk atau
pergerakan.
-	 Periksa denyut nadi pada arteri Karotis
-	 Jika ada tanda-tanda sirkulasi, dan ada denyut nadi tidak perlu dilakukan kompresi
dada, hanya menilai ada atau tidak ada pernapasan korban.
-	 Jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi (denyut nadi) lakukan kompresi dada:
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1.	 Letakkan telapak tangan pada posisi yang benar
2.	 Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali tiap 10 detik
3.	 Buka jalan napas dan berikan 2 kali bantuan pernapasan.
4.	Letakkan kembali telapak tangan pada posisi yang tepat dan mulai kembali
kompresi 30 kali tiap 10 detik.
5.	 Lakukan 4 siklus secara lengkap (30 kompresi dan 2 kali bantuan pernapasan)
6	 Lakukan Penilaian Ulang
-	 Sesudah 4 siklus ventilasi dan kompresi, kemudian korban dievaluasi lagi.
-	 Jika tidak ada nadi dilakukan kembali kompresi dan bantuan napas dengan rasio
30 : 2.
-	 Jika ada napas dan denyut nadi teraba letakkanlah korban pada posisi mantap/
stabil
-	 Jika tidak ada napas tetapi nadi teraba, berikan bantuan napas sebanyak 10 – 12
kali permenit dan monitor nadi setiap saat.
-	 Jika pernapasan sudah spontan dan adekuat, nadi sudah teraba, jaga jalan
napas tetap terbuka lalu korban ditidurkan pada posisi sisi mantap.
7. Serahkan kepada petugas medis yang lebih berwenang
8 Lakukan pencatatan atas apa yang telah saudara lakukan.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
EVALUASI DAN TUGAS MANDIRI
1.	 SetelahAndapelajariKegiatanBelajar1cobalahmelakukanresusitasi padaphantoom
terlebih dahulu dengan panduan ceklist/ rubrik sebagai pedoman langkah-langkah
pemasangan infus .
2.	 Perlu Anda perhatikan bahwa ceklist ini ada tanda panah (>>) artinya bahwa tindakan
tersebut sangat kritikal sehinga harus dikerjakan dengan tepat dan benar , bila salah/
kurang tepat Anda tidak lulus dan harus mengulang dari awal.
3.	 Setiap perasat tindakan terdapat tiga item penilaian meliputi ketrampilan bobotnya
5, pengetahuan bootnya 3 dan sikap bobotnya 2.
Cara menilai langkah klinik dengan skala 1 – 4 :
Nilai 4 : jika langkah klinik dilakukan dengan tepat dan benar
Nilai 3 : jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
Nilai 2 : jika langhkah klinik dilakukan tidak tepat
Nilai 1 : jika langkah klnik tidak dilakukan
1. PANDUAN: Resusitasi Bayi Baru Lahir
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
1 Persiapan alat dan pasien :
1.	 Selimut bayi 2 buah
2.	 Perlak 1 buah
3.	 Bantal / kain pengganjal bahu dengan ketinggian
5cm
4.	Bengkok
5.	 Alat pengisap lendir delle atau slam secker
6.	Sungkup
7.	 Hand scoon
8.	Masker
2 Menyiapkan Ruangan
1.	 Tempat datar dan keras, alas /kain bersih dan kering
2.	 Lampu sorot penerangan bagus
3.	 Menutup pintu dan jendela.
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
3 Mempersiapkan diri penolong
1.	 Memakai celemek
2.	 Melepaskan semua perhiasan dan aksesoris yang
menempel
3.	 Mencuci tangan dengan 7 langkah
4.	 Mengeringkan tangan dengan handuk bersih dan
kering
5.	 Memakai handscoen.
4 Melakukan Penilaian pada detik-detik pertama ke-
lahiran bayi
1.	 Apakah bayi lahir cukup bulan?
2.	 Apakah cairan amnion bening?
3.	 Apakah bayi bernafas spontan atau langsung
menangis?
4.	 Apakah tonus otot baik?
5.	 Apakah kulit kemerahan?
6.	 Apakah frekuensi jantung > 100x/menit?
7.	 Apakah reflek baik?
5 Menentukan apakah bayi memerlukan tindakan
resusitasi
JIKA semua jawaban “Tidak“ atau dengan melihat:
1.	 Dada bayi: Megap-megap atau tidak ada usaha na-
fas
2.	 Tonus otot: kurang baik
3.	 Warna kulit pucat/kebiruan
4.	 Frekuensi jantung < 100x/menit
5.	 Reflek kurang baik
LANGKAH RESUSTASI
6 Memberi kehangatan pada bayi :
1.	 meLEtakkan bayi di atas handuk yang ada di perut
ibu.
2.	 Memberi Selimuti dan keringkan bayi dengan han-
duk tersebut.
3.	 Melakukan klem tali pusat dengan jarak 3 cm dari
pusat, diurut ke arah maternal, dan klem tali pusat
yang kedua dengan jarak 2 cm dari klem yang perta-
ma, potong tali pusat (tangan kiri tetap melindungi
perut bayi), ikat tali pusat, lepaskan klem.
4.	 Memindahkan bayi ke tempat resusitasi di bawah
lampu sorot/pemancar panas
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
7 Mengatur posisi bayi:
1.	 Meletakkan bayi dengan kepala sedikit ekstensi den-
gan bantuan gulungan kain di bawah bahu.
2.	 Posisi kepala sedikit miring
8 Membersihkan jalan nafas dengan cara menghisap
lendir (mulut-hidung) 5cm-3cm
9 Mengeringkan dan merangsang taktil:
1.	 Rangsang taktil dengan menepuk/menyentil telapak
kaki,
2.	 Menggosok punggung/ perut/ dada/ ekstermitas
10 Mengatur posisi kembali dan selimuti bayi dan selimuti
bayi dengan kain alas yang sudah disiapkan sebelumn-
ya
11 Melakukan Penilaian Kembali
12 Jika bayi sudah bernafas spontan/menangis, lakukan
perawatan paska resusitasi:
1.	 Jaga kehangatan bayi
2.	 Lakukan pemantauan
3.	Konseling
4.	Pencatatan/dokumentasi
5.	 Jika bayi masih megap-megap/tidak bernafas, laku-
kan ventilasi
13 Memasang sungkup menutupi mulut, hidung, dan
dagu. Lakukan ventilasi percobaan sebanyak 2x dengan
tekanan 30 cm air
• Melihat apakah dada bayi mengembang
• Bila dada bayi tidak mengembang:
1 Memeriksa posisi kepala, pastikan posisi benar
2. Memeriksa perlekatan sungkup, pastikan tidak
ada kebocoran
3. Memeriksa ulang apakah jalan nafas tersumbat
cairan atau lendir
• Bila dada bayi mengembang, lakukan tahap berikutn-
ya
14 Melakukan ventilasi sebanyak 20x dalam 30 detik
• Lakukan dengan tekanan 20 cm air
• Pastikan udara masuk (dada tetap mengembang)
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
15 Melakukan penilaian kembali:
• Apakah pernafasan spontan?
• Apakah frekuensi jantung > 100 x/menit (hitung dalam
6 detik, kalikan 10)
• Apakah warna kulit sudah kemerahan?
16 Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan ventilasi dan
pantau bayi, lakukan perawatan paska resusitasi.
Bila bayi belum bernafas normal, lanjutkan ventilasi
dengan ketentuan:
•	 Lanjutkan ventilasi 20x dalam 30 detik selama 2
menit dengan tekanan 20 cm air
•	 Evaluasi ventilasi tiap 30 detik
•	 Siapkan rujukan sambil tetap melakukan ventilasi
17 Apabila berhasil, maka lanjutkan dengan perawatan
paska resusitasi
•	 Apabila tidak berhasil (bayi belum bernafas nor-
mal), dan tidak bisa dilakukan rujukan, maka lanjutkan
resusitasi sampai 20 menit.
•	 Apabila sampai 20 menit, bayi belum bernafas
normal, maka pertimbangkan untuk menghentikan
tindakan resusitasi.
18 Berikan konseling dan dukungan moril pada ibu dan
keluarga dan lakukan pencatatan bayi meninggal.
19 Bereskan semua peralatan, cuci tangan di air mengalir,
lakukan pendokumentasian
Sikap
1. TelitI
2. Hati-hati
3. Sabar
4. Peka terhadap reaksi pasien
Pengetahuan
1. Dapat menjelaskan rasional tindakan
2. Dapat menjawab setiap pertanyaan
Keterangan :
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
			Skor maksimal	
Contoh menilai domain Ketrampilan : 105 x 100 x 4 = 300
						 140
Pembimbing
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2. PANDUAN: Resusitasi Dewasa Lahir
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Persiapan alat dan pasien :
1.	Selimut
2.	 Pengganjal bahu
3.	Bengkok
4.	 Alat pengisap lendir delle atau slam secker
5.	 Tabung O2 lengkap
6.	Sungkup
7.	 Hand scoon
8.	Masker
Menyiapkan Ruangan
1.	 Tempat datar dan keras, alas /kain bersih dan kering
2.	 Penerangan yang bagus
3.	 Siapkan Ruangan yang segar
Menilai korban:
1.	 Menentukan kesadaran korban/pasien, dengan cara
menyentuh dan menggoyangkan korban dengan
lembut dan mantap,.
2.	 Jika ternyata pasien tidak sadar mintalah pertolon-
gan serta aktifkan sistem emergensi
Jalan napas (AIRWAY)
3.	 Memberikan posisi yang aman bagi pasien dan pe-
nolong.
4.	 Membuka jalan nafas dengan maneuver tengadah
kepala- topang dagu (head tilt-chin lift)
Pernapasan (BREATHING)
5.	 Melakukan penilaian terhadap pernafasan korban,
apakah pasien bernafas atau tidak.
6.	 Jika korban dewasa tidak sadar dengan nafas spon-
tan, dan tidak ada trauma tulang belakang/leher,
berikan posisi korban secara mantap (Recovary posi-
tion).
7.	 Dengan tetap menjaga jalan nafas tetap terbuka.
8.	 Jika korban tidak sadar dan tidak bernapas, lakukkan
bantuan napas.
9.	 Jika pemberian napas awal terdapat kesulitan,
saudara dapat mencoba membetulkan posisi kepala
korban.
10.	Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali dan 2 kali
ventilasi.
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
11.	Setiap kali membuka jalan napas untuk menghem-
buskan napas, sambil mencari benda yang menyum-
bat di jalan napas, jika terlihat usahakan dikeluar-
kan.
12.	Saudara bisa melakukan manajemen obstruksi jalan
napas oleh benda asing.
13.	Pastikan dada pasien mengembang pada saat diber-
ikan bantuan pernapasan.
14.	Setelah memberikan napas 12 kali dalam waktu 1
menit, nilai kembali tanda-tanda adanya sirkulasi
dengan meraba arteri karotis, bila nadi ada cek na-
pas, jika tidak bernapas lanjutkan kembali bantuan
napas Sirkulasi (CIRCULATION)
15.	Periksa tanda-tanda adanya sirkulasi setelah mem-
berikan 2 kali bantuan pernapasan dengan cara me-
lihat ada tidaknva pernapasan spontan, batuk atau
pergerakan.
16.	Periksa denyut nadi pada arteri Karotis Jika ada tan-
da-tanda sirkulasi, dan ada denyut nadi tidak perlu
dilakukan kompresi dada, hanya menilai ada atau
tidak ada pernapasan korban.
17.	Jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi (denyut nadi)
lakukan kompresi dada:
•	 Letakkan telapak tangan pada posisi yang benar
•	 Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali tiap 10
detik
•	 Buka jalan napas dan berikan 2 kali bantuan per-
napasan.
•	 Letakkan kembali telapak tangan pada posisi
yang tepat dan mulai kembali kompresi 30 kali
tiap 10 detik.
•	 Lakukan 4 siklus secara lengkap (30 kompresi
dan 2 kali bantuan pernapasan)
18.	Lakukan Penilaian Ulang
19.	Sesudah 4 siklus ventilasi dan kompresi, kemudian
korban dievaluasi lagi.
20.	Jika tidak ada nadi dilakukan kembali kompresi dan
bantuan napas dengan rasio 30 : 2.
21.	Jika ada napas dan denyut nadi teraba letakkanlah
korban pada posisi mantap/ stabil
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
22.	Jika tidak ada napas tetapi nadi teraba, berikan
bantuan napas sebanyak 10 – 12 kali permenit dan
monitor nadi setiap saat.
23.	Jika pernapasan sudah spontan dan adekuat, nadi
sudah teraba, jaga jalan napas tetap terbuka lalu
korban ditidurkan pada posisi sisi mantap.
24.	Serahkan kepada petugas medis yang lebih ber-
wenang
25.	Lakukan pencatatan atas apa yang telah saudara
lakukan
Sikap
1. TelitI
2. Hati-hati
3. Sabar
4. Peka terhadap reaksi pasien
Pengetahuan
1. Dapat menjelaskan rasional tindakan
2. Dapat menjawab setiap pertanyaan
Keterangan :
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
			Skor maksimal	
Contoh menilai domain Ketrampilan : 105 x 100 x 4 = 300
						 140
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kegiatan
Belajar 2
TINDAKAN PRE/PASKA OPERASI
DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 2 ini, saudara diharapkan mampu memberikan
asuhan keparawatan pada pasien pre dan paska operasi
a.	 Menyiapkan pasien sebelum operasi yang melipurti:
•	 Persiapan fisik
•	 Persiapan psikologis
•	 Informed consent
•	premedikasi
b.	 Melakukan perawatan pasien paska operasi
•	 Mengurangi rasa sakit
•	 Membantu mobilisasi
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Uraian
Materi
Persiapan Prosedur Tindakan pre operasi
Pada pasien pre operasi pesiapan yang dilakukan merupakan prosedur tindakan.
Sehingga merupakan satu kesatuan. Persiapan Prosedur Tindakan pada pasien pre
operasi, adalah:
A.	 Menyiapkan Kondisis umum Klien
a)	 Melakukan konsultasi dengan dokter obstetrik dan dokter anestesi
b)	 Memberikan obat pramedikasi
c)	 Melakukan perawatan kandung kemih dan usus
d)	 Melakukan prosedur tindakan stoking kompresi
e)	 Mengidentifikasi dan melepas prostesis
B.	 Persiapan Fisik. Berbagai persiapan fisik yang harus dilakukan terhadap pasien
sebelum operasi antara lain :
1)	 Melakukan pengkajian status kesehatan fisik secara umum dan menyeluruh.
2)	Melakukan persiapan Status Nutrisi pasien, dengan mengukur tinggi badan dan
berat badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah (albumin
dan globulin) dan keseimbangan nitrogen.
3)	 Melakukan pengkajian keseimbangan cairan dan elektrolit dalam kaitannya dengan
input dan output cairan.
4)	Memperhatikan kebersihan lambung dan kolon, diantaranya adalah pasien
dipuasakan dan dilakukan tindakan pengosongan lambung dan kolon dengan
tindakan enema/lavement.
5)	 Melakukan Pencukuran daerah operasi
6)	 Memperhatikan Personal Hygine, dengan melakukan mandi besar.
7)	 Melakukanprosedur Pengosongankandungkemih,denganmelakukanpemasangan
kateter.
8)	 Melakukan latihan Pra Operasi, antara lain latihan nafas dalam, latihan batuk efektif
dan latihan gerak sendi.
C. Prosedur Persiapan Psikologis Klien
1.	 Melibatkan keluarga dalam setiap langkah tindakan
2.	 Melakukan pengkajian psikologis kesiapan mental pasien dan keluarga
3.	Melakukan pengkajian tentang persepsi klien atas prosedur tindakan, rasa
kepercayaan terhadap petugas dan dokter.
D. Latihan-latihan yang diberikan kepada pasien.
Mengajari pasien latihan pernafasan difragmatik, spirometri insentif, pengontrolan
batuk, membalik tubuh, dan latihan kaki.
Alat yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut :
1.	 Bantal (opsional).
2.	 Spirometer insentif.
3.	 Stocking elastis atau manset kompresi pneumatik.
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Prosedur Tindakan sebagai berikut
Pernapasan Diafragmatik
Membantu pasien pada posisi nyaman semi-fowler atau fowler tinggi dengan lutut fleksi.
Tunjukkan langkah berikut, mintalah pasien mengulangi.
a.	 Duduk/berdiri tegak, tempatkan telapak tangan saudara sepanjang batas prosesus
xipoideus /bawah kurva iga depan. Minta klien bernapas panjang dan lambat melalui
hidung, hindari hiperventilasi.
b.	 Beri perhatian pada gerakan ke bawah normal dari diafragma selama inspirasi.
Organ abdominal menurun, dan toraks meluas dengan perlahan.
c.	 Hindari menggunakan dada dan bahu ketika inspirasi.
d.	Ambil napas panjang dan pada hitungan ke-3 hembuskan melalui mulut dengan
perlahan.
e.	 Ulangi latihan 3 sampai 5 kali.
Spirometri insentif:
1.	 Memberikan posisi semi fowler atau fowler tinggi
2.	 Menempatkan bagian mulut spirometri pada mulut pasien sehingga bibir benar-
benar menutup bagian mulut spirometri.
3.	 Bila inspirasi maksimal dicapai pasien menahan nafas selama 2-3 detik dan kemudian
mengeluarkan dengan perlahan, Jumlah pernafasan tidak harus lebih 10-12 kali
permenit.
4.	 Mengajarkan pasien bernafas dengan normal selama periode pendek.
5.	 Menganjurkanpasienmengulanigerakandanberitahutentangpentingnyaspirometri
insentif selama 2 jam saat bangun periode paska operasi.
Pengontrolan Batuk
1.	 Menjelaskan mempertahankan posisi tegak ditempat tidur/ di samping tempat tidur.
2.	 Mengajarkan batuk efektif, dengan mengambil dua atau 3 nafas pendek. menarik
nafas dalam, tahan nafas dan pada hitungan 3 batuk sekali dan kemudian batuk lagi.
3.	 Bila nantinya insisi pembedahan didada ataun area abdomen, tempatkan satu tangan
diatas area insisi dan tangan lain diatas tangan pertama. Selama inspirasi dan batuk
tekan dengan perlahan pada area tersebut unutk membebat insisi.
4.	Mengajarkan pasien mempraktikan batuk nantinya ketika terjaga selama periode
paska operasi
Membalik
1.	 Mengajarkan pasien untuk melakukan posisi telentang pada setengah kanan tempat
tidur.
2.	 Menempatkan tangan kiri klien diatas area insisi untuk membelat.
3.	 Meminta klien mempertahankan kaki kirinya lurus dan fleksi lutut kanan dan di atas
kaki kiri.
4.	 Memegang pagar tempat tidur pada sisi kiri tempat tidur dengan tangan kanannya,
klien menarik ke arah kiri dan menggelinding ke sisi kirinya.
5.	 Memberi tahu klien pentingnya membalik setiap dua jam saat bangun selama periode
post operasi.
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Latihan kaki
1.	Bila pembedahan klien meliputi satu atau dua ekstremitas, pesanan ahli bedah
diperlukan sebelum latihan dapat dilakukan pada post operasi.
2.	 Kaki yang tidak dioperasi dapat dengan aman dilatih.
3.	 Berikut ini pedoman untuk latihan kaki
a.	 Tempatkan klien telentang di tempat tidur. Demonstrasikan latihan kaki dengan
gerakan rentang sendi pasif.
b.	Rotasikan tiap sendi pergelangan kaki pada lingkaran yang lengkap seolah-olah
menggambar lingkaran dengan ibu jari kakinya.
c.	 Ubah-ubah dorso fleksi dan fleksi pada kaki. Klien akan merasa otot betisnya
kontraksi dan kemudian rileks.
d.	 Mintalah klien memfleksikan dan ekstensi lututnya.
e.	 Mempertahankan kaki klien lurus, klien kemudian secara bergantian meninggikan
tiap kaki dari permukaan tempat tidur dan biarkan turun dengan perlahan.
f.	 Instruksikan klien untuk melakukan latihan kaki tiap 2 jam saat terbangun.
g.	 Untuk semua latihan post operasi, observasi kemampuan klien untuk melakukan
semua latihan secara mandiri.
Prosedur Tindakan Paska Operasi
Perawatan paska operasi yang paling sering dilakukan adalah perawatan Luka steril.
Misal luka secsio caesaria, apendektomi dan atau luka operasi lainnya.
A.	Persiapan
1.	 Mencuci tangan.
2.	 Menyiapkan alat-alat dalam baki/trolley
Alat Steril dalam bak instrumen ukuran sedang tertutup:
1	 Pinset anatomis
2	 Handscoon steril
3	 Kom steril (2 buah)
4	 Kassa dan kapas steril secukupnya
5	 Gunting jaringan/ Gunting Up Hecting (jika diperlukan)
Alat Lain:
1	 Gunting Verband/plester
2	 Arteri klem
3	Plester
4	 Pinset anatomi dan chirurgi
5	 Nierbekken (Bengkok)
6	 Lidi kapas
7	 Wash bensin
8	 Alas / Perlak
9	 Selimut Mandi
10	Kapas Alkohol dalam tempatnya
11	Betadine dalam tempatnya
12	Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%)
13	Lembar catatan pasien
14	Kantung tahan air untuk sampah
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Setelah lengkap bawa peralatan ke dekat pasien
1.	 Melakukan inform consent lisan pada pasien/keluarga dan intruksikan pasien untuk
tidak menyentuh area luka atau peralatan steril.
2.	 Menutup ruangan atau tirai tempat tidur atau atur sekat disekitar tempat tidur. Tutup
semua jendela.
3.	 Mengatur posisi yang nyaman bagi pasien dan tutupi bagian tubuh selain bagian
luka dengan selimut mandi. Beritahu pasien untuk tidak menyentuh area luka atau
peralatan steril.
4.	 Mengambil kantung sampah dan tempatkan dalam jangkauan area kerja.
5.	 Mencuci tangan.
6.	 Mendekatkan nampan berisi peralatan ke meja tempat tidur atau sisi pasie.
7.	 Siapkan plester untuk fiksasi (bila perlu)
8.	 Pasang alas/perlak selanjutnya dekatkan nierbekken (bengkok )
9.	 Membuka bak instrumen lalu kenakan sarung tangan sekali pakai.
10.	Membuka balutan lama
a)	 Membasahi plester yang melekat dengan wash bensin dengan lidi kapas.
b)	 Melepaskan plester dengan melepaskan ujungnya dan menarik secara perlahan,
sejajar dengan kulit ke arah balutan.
c)	 Mempertahankan permukaan kotor jauh dari penglihatan pasien.
d)	 Kemudian buang balutan ke kantung sampah.
11.	Observasi Luka:
	 Jenis, tipe luka, luas/kedalaman luka, grade luka, warna dasar luka, fase proses
penyembuhan, tanda-tanda infeksi perhatikan kondisinya, letak drain, kondisi jahitan,
bila perlu palpasi luka denga tangan non dominan untuk mengkaji ada tidaknya puss.
12.	Lepas handscoon dan masukkan ke dalam bengkok berisi larutan clorin 5%.
13.	Membersihkan luka:
a.	 Menuang larutan NaCl/normal salin (NS) ke kom kecil ke 1
b.	 Pakai handscoon
c.	 Ambil pinset anatomi
d.	Membuat kapas lembab secukupnya untuk membersihkan luka (dengan cara
memasukkan kapas ke dalam kom berisi NaCL 0,9% dan memerasnya dengan
menggunakan pinset)
e.	 Lalu mengambil kapas basah dengan pinset
f.	 Luka dibersihkan menggunakan kapas lembab dengan kapas terpisah untuk sekali
usapan. Gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi,
gerakan dalam tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka.
14.	Menutup Luka
•	 Bila sudah bersih, luka dikeringkan dengan kassa steril kering yang diambil dengan
pinset anatomis.
•	 Beri topikal therapy bila diperlukan/sesuai indikasi
•	 Tutup dengan kassa kering (kurang lebih 2 lapis) kemudian pasang bantalan kasa
yang lebih tebal
•	 Luka diberi plester secukupnya atau dibalut dengan pembalut dengan balutan
yang tidak terlalu ketat.
15.	Membereskan alat-alat, melepaskan sarung tangan dan buang ke tong sampah
16.	Membantu pasien untuk berada dalam posisi yang nyaman
17.	Membuang seluruh perlengkapan dan cuci tangan
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Evaluasi dan Tugas Terstruktur
1.	Setelah Anda pelajari Kegiatan Belajar 3 tentang merawat pasien pre dan paska
operasi cobalah melakukannya tindakan pada pasien pre dan paska operasi dengan
panduan ceklist/ rubrik sebagai pedoman.
2.	 Setiap perasat tindakan terdapat tiga item penilaian meliputi ketrampilan bobotnya
5, pengetahuan bootnya 3 dan sikap bobotnya 2.
Cara menilai langkah klinik dengan skala 1 – 4 :
Nilai 4 : jika langkah klinik dilakukan dengan tepat dan benar
Nilai 3 : jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
Nilai 2 : jika langhkah klinik dilakukan tidak tepat
Nilai 1 : jika langkah klnik tidak dilakukan
1. PEDOMAN : Membantu latihan otot
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
a.	 Memberitahu tujuan pencukuran
b.	 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Prosedur tindakan :
2.	 Mencuci tangan
3.	 Gerakan fleksi dan ekstensi pada leher
4.	 Memutar kepala
5.	 Gerakan fleksi dan ekstensi dari bahu dan siku
6.	 Memutar siku ke dalam dan keluar
7.	 Gerakan pergelangan tangan dan kaki
8.	 Menggerakkan jari-jari
9.	 Melakukan pergerakan pada exstremitas bawah
10.	Gerakan fleksi dan exstensi dari lutut dan tumit
11.	Gerakan abduktion dan rotasi dari pangkal paha
12.	Gerakan fleksi dan exstensi dari pergelangan kaki
13.	Memutar pergelangan kaki
14.	Melakukan prosedur dengan tidak meninggalkan
rasa sakit
15.	Menciptakan rasa nyaman
16.	Mencuci tangn
17.	Membuat laporan
S i k a p ( 2 )
1.	 Hati–hati
2.	 Sopan terhadap pasien
3.	Sabar
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
20
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
							 	 Pembimbing
															
		 (……………………………. )
2. PEDOMAN: Mencukur Rambut
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
a.	 Memberitahu tujuan pencukuran
b.	 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
>>
>>
Persiapan alat Prosedur tindakan :
2.	 Alat cukur listrik/ jambang
3.	 Gunting, handuk
4.	 Bola kapas
5.	 Aplikator (jika diperlukan)
6.	 Larutan antiseptik (tidak menjadi keharusan)
7.	 Lampu portable
8.	 Selimut mandi
9.	Bengkok
10.	Sketsel
11.	Prosedur tindakan
12.	Inspeksi kondisi umum kulit pasien
13.	Meningkatkan kerja sama untuk meminimalkan an-
sietas pasien
14.	Cuci tangan untuk mengurangi transmisi infeksi
15.	Tutup pintu ruangan atau tirai tempat
16.	Atur posisi pasien senyaman mungkin
17.	Keringkan area yang dipotong dengan handuk.
18.	Pegang pemotong pada tangan dominan ± 1cm dia-
tas kulit
19.	Menggunting rambut searah pertumbuhnya. Mence-
gah penarikan rambut dan abrasi kulit.
20.	Atur selimut sesuai kebutuhan.
21
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
21.	Usap rambut yang tercukur dengan handuk.
22.	Memberitahu pasien bahwa prosedur telah selesai.
23.	Bersihkan dan rapikan peralatan.
24.	Buang peralatan yang kotor
25.	Inspeksi kondisi kulit setelah menyelesaikan pemo-
tongan rambut.
26.	Dokumentasikan prosedur, area yang dipotong atau
dicukur, dan kondisi kulit sebelum dan sesudah tin-
dakan
S i k a p ( 2 )
1.	 Hati–hati
2.	 Sopan terhadap pasien
3.	Sabar
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
							 	 Pembimbing
															
	
	 (……………………………. )
22
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2. Memasang Kateter Tetap
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
a.	 Memberitahu tujuan pencukuran
b.	 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
>>
>>
Persiapan alat:
2.	 Kapas DTT, 2 pasang sarung tangan steril
3.	 1 duk steril + perlak
4.	 Kasa, plester korentang
5.	 Korentang , Pincet anatomis steril
6.	 Selimut mandi
7.	 Kateter folley sesuai dengan ukuran + Uro bag
8.	 Jelly steril, bengkok
9.	 NaCl 0,9 % atau aquadest steril sebanyak
10.	Spuit 10 cc. Dan alat tulis
Prosedur tindakan :
11.	Jendela dan pintu ditutup
12.	Mencuci tangan
13.	Memasang alas bokong
14.	Atur posisi untuk pemasangan kateter:
a.	 Wanita : Dorsal recumbent
b. Pria : Supine
15.	Letakan set kateter di antara kedua tungkai bawah
pasien dengan jarak minimal 45 cm dari perineum
pasien
16.	Buka set kateter
17.	Gunakan sarung tangan steril
18.	Membuka daerah meatus :
a.	 Wanita : Buka daerah labia dengan enggunakan
jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri , lalu sedikit
ditarik keatas.
b. Pria: Pegang daerah dibawah glans penis dengan
ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri, preputium
ditarik kebawah.
20.	Membersihkan daerah meatus dengan kapas DTT
menggunakan pinset
a.	 Wanita : Bersihkan daerah labia luar bagian me-
atus kapas hanya sekali pakai.
b.	 Pria : Bersihkan dengan arah melintang dari me-
atus keluar. min. 3x
21.	Lumasi ujung kateter dengan jelly : - Wanita : 2 –
5 cm - Pria : 15 – 18 cm
23
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
>>
>>
>>
22.	Memasukan kateter :
* Wanita : sepanjang 5– 7 cm sampai urine keluar
*Pria : Sepanjang 18 – 20 cm sampai urine keluar
tegakkan penis dengan sudut 90 o
23.	Jika pada waktu memasukan kateter terasa adanya
tahanan jangan diteruskan.
24.	Selama pemasangan kateter anjurkan pasien untuk
nafas dalam
25.	Masukan lagi kateter sepanjang 2 cm sambil sedikit
diputar
26.	Isi balon kateter dengan NaCl/aquadest steril se-
banyak yang ditentukan, menggunakan spuit tanpa
jarum
27.	Tarik kateter perlahan - lahan sampai ada tahanan
balon.
28.	Fiksasi kateter dengan plester
29.	Gantung urine bag dengan posisi lebih rendah dari
vesica urinaria
30.	Beri posisi yang nyaman bagi pasien
31.	Rapikan alat – alat pada tempatnya
32.	Cuci tangan
33.	Mencatat : Prosedur pelaksanaan, perineum dan
meatus, waktu pemasangan, keadaan urine warna ,
bau, jumlah urine
>>
>>
S i k a p ( 2 )
1. Peka pada privacy pasien
2.	 Teliti pada sterilitas
3.	 Hati – hati terhadap komplikasi pemasangan kateter
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
							 	 Pembimbing
				
													
(……………………………. )
24
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4. PEDOMAN : Memandikan Pasien Dalam Posisi Berbaring
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
a.	 Memberitahu tujuan memandikan
b.	 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
>>
Persiapan alat:
2.	 2 kom berisi air 2/3 bagian
3.	 3 waslap, 2 handuk ,
4.	 Sabun dalam tempatnya
5.	 Kamper spiritus munyak katu putih/ lainya
6.	 Peralatan untuk menggosok gigi
7.	 Pakaian bersih
8.	sisir
9.	 Botol berisi air untuk cebok setelah BAB/BAK.
10.	Kertas closet.
Prosedur tindakan :
11.	Mencuci tangan
12.	Membantu pasien menyikat gigi
13.	Menawarkan pasien tuntuk BAB/BAK
14.	Mencuci muka pasien : Handuk bagian atas diben-
tangkan dibawah kepala.
i. * Membersihkan mata pasien tanpa menggu-
nakan sabun
ii. *Mencuci muka dan telinga dengan waslap
atas, mengeringkannya dengan handuk atas
(menanyakan apakah muka disabun atau tidak)
15.	Mencuci lengan pakaian atas ditanggalkan
i.	 * Handuk atas dibentangkan memanjang disi
kanan dan handuk bawah disisi kiri, sehingga
menutupi bagian depan dan kedua lengan dia-
tas handuk.
ii.	 * Mencuci lengan dan ketiak, membilas minimum
3 x keringkan dengan handuk atas
16.	Mencuci dada dan perut kedua lengan dikeataskan
dan diletakkan disamping kepala
17.	Mengeringkannya dengan handuk atas.
18.	Mencuci punggung:
19.	Menutup bagian depan dengan handuk bawah
20.	Menanggalkan celana dalam menganjurkan pasien
miring kekiri
21.	Membentangkan handuk atas memanjang dibawah
punggung.
22.	Mencuci punggung dengan waslap atas .
25
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
>>
23.	Mencuci paha dan bokong dengan waslap bawah.
24.	Mengeringkan punggung dengan handuk atas, paha
dan bokong dengan handuk bawah.
25.	Menggosok kamfer minyak kayu putih/ yang lain
sesuai kebiasaan pasien.
26.	Menganjurkan pasien miring ke kanan
27.	Mencuci punggung, paha dan bokong sebelah kiri
terakhir anus seperti sebelah kanan.
28.	Menggosok minyak kayu putih/ lainnya
29.	Mengenakan pakaian bagian atas.
30.	Mencuci paha dan kaki
31.	Membetangkan handuk di bagian bawah .
32.	Handuk bawah memanjang dibawah kaki
33.	Mencuci dengan waslap atas
34.	Mengeringkan dengan handuk bawah
35.	Mencuci bagian bawah depan:
*Menanggalkan pakain bagian bawah
*Handuk bawah melintang dibawah bokong,
separuh menutupi bagian atas
36.	Mencuci bagian bawah depan dengan waslap
bawah.
37.	Mengeringkan dengan handuk bawah.
38.	Mengenakan pakaian bawah
39.	Menyisir rambut
40.	Membereskan alat-alat
41.	Mencuci tangan
S i k a p ( 2 )
1. Peka pada privacy pasien
2.	 Teliti pada sterilitas
3.	 Hati – hati terhadap komplikasi pemasangan kateter
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
26
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5. PEDOMAN : Memasang NGT Dewasa
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
a.	 Memberitahu tujuan NGT
b.	 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
>>
>>
Persiapan alat dan pasien:
2.	 Sonde
3.	Stetoskop
4.	 Spuit 5 cc / 10cc
5.	 Bengkok , plester , gunting
6.	 Mangkok berisi air matang
7.	 Kain alas, Jelly , kasa / tisue
8.	 Posisi : tidur terlentang dengan bantal tipis / selimut
dibawah kepala / bahu
Langkah –langkah
9.	 Mencuci tangan
10.	Meletakkan bantal tipis/ selimut dibawah kepalaatau
bahu / posisi semifowler
11.	Mengukur penduga lambung , diukur dari pigas-
trium sampai pertengahan dahi kemudian diberi
tanda
12.	Memberi jelli pada penduga lambung sepanjang
tanda.
13.	Memasukkan pipa lambung yang telah diberi jelly ke
dalam salah satu lubang hidung.
14.	Melakukan test ketepatan pipa:
a.	 Aspirasi cairan lambung bila yang keluar cairan
kekuningan tanpa ada buih
b.	 Memasukkan udara ke dalam lambung 5 cc den-
gan spuit sambil mendengarkan dengan steto-
skop.
c.	 Memasukkan pipa lambung ke dalam mangkok
berisi air matang.
15.	Memfiksasi pipa di bawah telinga kiri/ kanan tergan-
tung lobang hidung yang terpasang
16.	Mencatat saat pemasangan pipa lambung
17.	Merapikan pasien.
18.	Mengembalikan alat-alat pada tempatnya.
19.	Cuci tangan.
20.	Dokumentasikan setiap prosedur
27
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
S i k a p ( 2 )
1. Peka pada privacy pasien
2.	 Teliti pada sterilitas
3.	 Hati – hati terhadap komplikasi pemasangan kateter
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
					
6. PEDOMAN : Memberikan Huknah Rendah /LAVEMEN
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
a.	 Memberitahu tujuan lavamen
b.	 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Persiapan alat:
2.	 Irigator/slang karet
3.	 Canule rectal dewasa 22-30G Fr, Anak 12-18 Fr
4.	 Air hangat 40o-43o C ( air biasa,air sabun, NaCl 0,9%
atau aditif lainnya)
5.	 Volume dewasa 1 liter untuk huknah rendah, 2-3
liter untuk huknah tinggi, Remaja 500-700 ml, usia
sekolah 300-500 ml, Todler 250-350 ml, Bayi 150-350
ml anak suhu air 37 derajat
6.	 Bengkok, kain lap tua, vaselin, klem
7.	 Pispot, Botol berisi air
8.	 Handuk bawah, tabir,kertas closet
9.	 Sarung tangan, Perlak
Langkah –langkah
10.	Mencuci tangan
11.	Menaggalkan pakaian bawah pasien
12.	Pakai sarung tangan
13.	Bantu pasien dalam posisi sim kekiri untuk huknah
rendah /kekanan untuk huknah tinggi.
14.	Siapkan air hangat didalam kom
28
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
>>
>>
>>
>>
15.	Meletakkan bengkokl ke bawah tungging
16.	Mengisi irrigator dengan air hangat dan dicoba
dialirkan melalui canule
17.	Slang karet diklem
18.	Mengolesi ujung canule dengan vaselin
19.	Memasukkan kanule kedalam rectum dengan hati
hati dengan arah menuju umbilicus, huknah rendah
7,5 cm dan huknah tinggi 10 cm.
20.	Atur ketinggian irrigator : huknah rendah 30 cm,
huknah tinggi 50 cm dari anus pasien.
21.	Mengalirkan cairan dari irrigator perlahan-lahan 100
cc per menit.
22.	Klem slang karet bila cairan habis.
23.	Mengeluarkan kanule bila cairan dalam irrigator
habis (atau bila pasien tidak mampu lagi menahan).
24.	Menganjurkan pasien untuk menahan cairan sampai
betul-betul ingin defikasi.
25.	Membereskan alat-alat
26.	Membantu pasien untuk defikasi dengan       meng-
gunakan pispot atau WC/kamar mandi.
27.	Bersihkan daerah anus.
28.	Mencuci tangan
29.	Mencatat: jumlah, warna tinja, kelauhan pasien dan
waktu pemberian
S i k a p ( 2 )
1.	Teliti
2.	Hati-hati
3.	Sabar
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
29
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7. PEDOMAN: Memasang Sonde Pada Bayi
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
a.	 Memberitahu tujuan NGT
b.	 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Persiapan alat:
2.	 Sonde
3.	Stetoskop
4.	 Spuit 5 cc / 10cc
5.	 Bengkok , plester , gunting
6.	 Mangkok berisi air matang
7.	 Kain alas, Jelly , kasa / tisue
Langkah –langkah
8.	 Mencuci tangan
9.	 Meletakkan bantal tipis/ selimut dibawah kepala
atau bahu / posisikan defleksi
10.	Mengukur penduga lambung , diukur dari
11.	pigastrium sampai pertengahan dahi kemudian
12.	diberi tanda
13.	Memberi jelli pada penduga lambung sepanjang
tanda.
14.	Memasukkan pipa lambung yang telah diberi jelly ke
dalam salah satu lubang hidung.
15.	Melakukan test ketepatan pipa:
a.	 Aspirasi cairan lambung bila yang keluar cairan
kekuningan tanpa ada buih
b.	 masukkan udara ke dalam lambung 5 cc dengan
spuit sambil mendengarkan dengan stetoskop.
c.	 Memasukkan pipa lambung ke dalam mangkok
berisi air matang.
16.	Memfiksasi pipa di bawah telinga kiri/ kanan tergan-
tung lobang hidung yang terpasang
17.	Mencatat saat pemasangan pipa lambung
18.	Merapikan pasien.
19.	Mengembalikan alat-alat pada tempatnya.
20.	Cuci tangan.
21.	Dokumentasikan setiap prosedur
30
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
S i k a p ( 2 )
1.	Teliti
2.	Hati-hati
3.	Sabar
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
8. PEDOMAN : Angkat Jahitan / UP HECTING
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
a.	 Memberitahu tujuan angkat jahitan
b.	 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Persiapan alat:
2.	 Bak instrument steril berisi :Set perawatan luka dan
angkat jahitan
3.	 Sarung tangan steril
4.	 Pinset 4 (2 anatomis, 2 sirurgis)
5.	 Gunting hecting up
6.	 Lidi waten
7.	 Kom 2 buah
8.	 Kasa steril
9.	Plester
10.	Gunting perban
11.	Bengkok 2 buah
12.	Larutan NaCl
13.	Perlak alas
14.	Betadin
15.	Korentang
16.	Alkohol 70%
17.	Kapas bulat dan sarung tangan bersih
18.	Waskom berisi larutan chlorin 0,5%
31
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
>>
>>
>>
>>
>>
Prosedur tindakkan
19.	Dekatkan semua peralatan yang diperlukan
20.	Tutup ruangan dengan tirai disekitar tempat tidur
21.	Bantu pasien pada posisi nyaman
22.	Cuci tangan secara menyeluruh
23.	Pasang perlak dan alas
24.	Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lep-
askan plester, angkat balutan dengan pinset
25.	Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan
menariknya dengan perlahan, sejajar dengan kulit
yang mengarah pada balutan
26.	Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan
menggunakan NaCl
27.	Observasi karakter dan jumlah drainase
28.	Buang balutan kotor pada bengkok, lepaskan sarung
tangan dan buang pada bengkok yang berisi clorin
5%
29.	Buka bak instrument, siapkan betadin dan larutan
NaCl pada kom, siapkan plester,
30.	Kenakan sarung tangan steril
31.	Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, letak drain,
integritas jahitan dan karakter drainase serta palpasi
luka
32.	Bersihkan luka dengan NaCl dan betadin dengan
menggunakan pinset.
33.	Gunakan satu kasa untuk sekali usapan.
34.	Bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi.
35.	Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka, Mele-
paskan jahitan satu persatu selang seling dengan
36.	Cara menjepit simpul jahitan dengan pinset sirurgis
dan ditarik sedikit ke atas kemudian menggunting
benang tepat dibawah simpul yang berdekatan den-
gan kulit/ pada sisi lain yang tidak ada simpulnya.
37.	Olesi luka dengan betadin
38.	Menutup luka dengan kasa steril dan di plester
39.	Merapikan pasien
40.	Membersihkan alat-alat
41.	Melepaskan sarung tangan
42.	Perawat cuci tangan
32
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
S i k a p ( 2 )
1.	Teliti
2.	Hati-hati
3.	Sabar
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
9. PEDOMAN : Perawatan Luka Bersih Paska Operasi
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
a.	 Memberitahu tujuan perawatan luka
b.	 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Persiapan alat:
bak instrumen steril berisi :
2.	 Pinset anatomis, erteri klem
3.	 Handscoon steril, lidi kapas
4.	 Kom steril (2 buah)
5.	 Kassa dan kapas steril secukupnya
6.	 Gunting jaringan/ Gunting Up Hecting :
7.	 Gunting Verband/plester
8.	 Pinset anatomi dan chirurgi
9.	 Nierbekken (Bengkok)
10.	Wash bensin, plester
11.	Alas / Perlak, Selimut Mandi
12.	Kapas Alkohol dalam tempatnya
13.	Betadine dalam tempatnya
14.	Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%)
15.	Lembar catatan pasien
16.	Kantung tahan air untuk sampah
17.	Waskom berisi larutan chlorin 0,5%
33
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
>>
>>
>>
Prosedur tindakkan
18.	Membawa peralatan ke dekat pasien
19.	Lakukan inform consent lisan pada pasien/keluarga.
20.	Atur posisi yang nyaman bagi pasien dan tutupi ba-
gian tubuh selain bagian luka dengan selimut mandi.
21.	Beritahu pasien untuk tidak menyentuh area luka
atau peralatan steril.
22.	Ambil kantung sampah dan tempatkan dalam jang-
kauan area kerja.
23.	Mencuci tangan
24.	Siapkan plester untuk fiksasi (bila perlu)
25.	Pasang alas/perlak selanjutnya dekatkan bengkok
26.	Buka bak instrumen lalu kenakan sarung tangan
sekali pakai.
27.	Membuka balutan lama basahi plester yang melekat
dengan wash bensin dengan lidi kapas.
28.	Lepaskan plester dengan melepaskan ujungnya dan
menarik secara perlahan, sejajar dengan kulit ke arah
balutan.
29.	Observasi Luka: Jenis, tipe luka, luas/kedalaman luka,
grade luka, warna dasar luka, fase proses penyembu-
han, tanda-tanda infeksi perhatikan kondisinya, letak
drain, kondisi jahitan, palpasi luka denga tangan non
dominan untuk mengkaji ada pus.
30.	Pakai sarung tangan
31.	Membersihkan luka dengan larutan NaCl/normal sa-
lin (NS) di tuang ke kom kecil
32.	Bersihkan luka menggunakan kapas lembab/DTT us-
apan sampai bersih.
33.	Gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke
area terkontaminasi, gerakan dalam tekanan progre-
sif menjauh dari insisi atau tepi luka.
34.	Keringkan luka dengan kassa steril kering
35.	Beri topikal terapi sesuai indikasi
36.	Tutup dengan kassa kering (kurang lebih 2 lapis)
lalu plester/ dibalut dengan pembalut dengan balutan
yang tidak terlalu ketat.
37.	Masukan alat-alat berisi larutan chlorin 0.5 %. sarung
tangan dan buang ke tong sampah
38.	Bantu pasien dalam posisi yang nyaman
39.	Cuci tangan
34
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
40.	Dokumentasikan hasil observasi luka, balutan dan
atau drainase, waktu melakukan penggantian balu-
tan, Respon pasien
>> S i k a p ( 2 )
1.	Teliti
2.	Hati-hati
3.	Sabar
4.	 Peka terhadap reaksi pasien
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
35
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Relevansi Kompetensi
Banyak tindakan pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan oleh pasien kebidanan,
namun tidak semuanya dipelajari. Hanya yang sering dijumpai saja yang ada pada
panduan II ini. Untuk itu pelajarilah Modul 4 tentang Pemeriksaan diagnostik. Yang akan
kita praktekkan pada modul ini antara lain pemeriksaan kadar HB, pengambilan darah
vena dan pemeriksaan urin reduksi.
Di sesi akhir modul ini ada panduan lengkap pemeriksaan diagnostic yang dapat saudara
pelajari sendiri dan kelompok lalu kerjakanlah.
A. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
a. Bahan pemeriksaan :
1. Darah kapiler
2. Darah vena
3. Darah tepi.
b. Persiapan pasien
Memberitahu tujuan pemeriksaan untuk mendapatkan kerjasama dar pada klien.
c. Persiapan alat
1.	 Haemometer set terdiri dari :
2.	 Tabung pengukur
3.	 2 tabung standar warna
4.	 Pipet Hb dengan pipa karetnya
5.	 Pipet HCl
6.	 Batang pengaduk
7.	 Botol tempat HCl dan aquadest
8.	 Sikat pembersih
9.	 Perlak kecil dan pengalas
10.	Kapas alkohol 70%
11.	Jarum/Lancet
12.	Handscoon steril
13.	Kapas kering
14.	Bengkok
PROSEDUR KERJA
1.	 Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada
angka 2
2.	 Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan
3	 Membawa alat-alat ke dekat pasien
4	 Mencuci tangan
5	 Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya
6	 Menyiapkan bengkok
36
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7	 Memakai handscoon steril
8	 Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara
memijat
9	 Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alkohol
10	Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar
11	Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering
12	Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sampai ada
gelembung udara yang sampai ikut terhisap
13	Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering
14	Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl0,1 N
dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung
15	Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan
jalan meniup dan menyedotnya.
16	Tunggu sampai 1 menit
17	Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari
larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar
18	Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar
Hb dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr%
19	Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat
	 Rasional: agar tempat pasien rapi dan nyaman
20	Melepaskan handscoon
	 Mencuci tangan
21	Evaluasi dan dokumentasi
B. Pengambilan Darah Vena
Persiapan pasien
Pesien didudukan dalam keadaan tenang.
Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :
a. spuit injeksi 3 ml / 5 ml
b. botol penampung darah
c. karet pembendung (torniquet)
d. kapas
e. alkohol 70%
f. plester
Mempersiapkan antikoagulansia, yaitu :
a. Na-EDTA 10%
b. Na-citras 3,8% (dimasukkan ke dalam botol penampung darah)
Prosedur Tindakan
1. Mencari lokasi tusukan yaitu vena yang bagus
2. Meletakkan tangan pasien lurus serta ekstensikan dengan diganjal handuk /lain.
3. Mengatur telapak tangan menghadap keatas sambil mengepal
4. Melakukan desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas steril yang dibasahi
alkohol 70%
5. Melakukan pembendungan pada daerah proximal kira-kira 4-5 jari dari tempat
penusukan
37
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6.	 Meletakan simpul tourniguet kearah atas pembendunagn tidak boleh terlalu lama
(maksimal 2 menit, terbaik 1 menit
7.	 Mengambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah darah yang akan diambil, cek jarum
dan karetnya
8.	 Memegang spuit dengan tangan kanan, lalu mengencangkan posisi jarum spuit
9.	 Melakukan fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ibu jari tangan kiri
10.	Menusukkan jarum dengan sisi menghadap keatas membentuk sudut 150-300
11.	Melakukan fiksasi spuit dengan tangan kiri dengan membentuk sudut
12.	Menarik penghisap spuit pelan-pelan sampai didapatkan volume darah yang
diinginkan
13.	Meninta pasien untuk membuka kepalan tangan
14.	Melepaskan bendungan
15.	Meletakkan kapas alkohol 70% diatas jarum
16.	Mencabut jarum dengan menekan kapas beberapa menit
17.	Menganjurkan pasien menekan dengan telunjuk dan ibu jari penderita selama ± 5
menit
18.	Lepaskan jarum alirkan darah dalam wadah melalui dindingnya
19.	Menuangkan darah ke dalam botol penampungan yang volumenya sesuai dengan
jenis pemeriksaan yang diminta
20.	Jika menggunakan antikoagulan kocok botol beberapa menit agar antikoagulan
tercampur dengan darah dan tidak terjadi bekuan.
21.	Membereskan alat-alat
22.	Mencuci tangan
23.	Evaluasi dan dokumentasi
C. Tes Glukosa Urine
•	 Metode sederhana yang sering digunakan tes glukosa urine dengan menggunakan
metode fehling.
•	 Prinsip Pemeriksaan:
1.	Dalam suasana alkali, glukosa mereduksi kupri menjadi kupro kemudian
membentuk Cu2O yang mengendap dan berwarna merah.
2.	 Intensitas warna merah dari ini secara kasar menunjukkan kadar glukosa dalam
urine yang diperiksa.
Alat dan Bahan
Alat		
1. Tabung reaksi
2. Api Bunsen
3. Pipet volume
4. Ball filler
Bahan		
1. Sampel urine
2. Reagen Fehling A
3. Fehling B
38
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Cara Kerja:
1.	 Dipipet 1 ml fehling A dan Fehling B, dan dicampurkan dalam tabung reaksi hingga
homogen (untuk pemeriksaan tiga sampel)
2.	 Dipipet masing-masing 1 ml larutan tersebut ke dalam tiga tabung reaksi
3.	Ditambahkan masing-masing 0,5 ml sampel urine ke dalam tiga tabung reaksi
tersebut
4.	 Ketiga tabung dipanaskan di atas api bunsen hingga mendidih
5.	 Setelah dingin, diamati perubahan warna yang terjadi pada ketiga tabung.
Interpretasi :
(-)	 	 : warna biru / hijau keruh
(+) 	    	 : larutan keruh dan hijau agak kuning
(++)	    	 : kuning kehijauan dengan endapan kuning
(+++)	    	 : kuning kemerahan dengan endapan kuning merah
(++++)    	 :  merah jingga sampai merah bata
Apabila hasil +, maka di dalam sampel urin terdapat glukosa
Evaluasi dan Tugas Terstruktur
1.	Setelah Anda pelajari Kegiatan Belajar 3 tentang merawat pasien pre dan paska
operasi cobalah melakukannya tindakan pada pasien pre dan paska operasi dengan
panduan ceklist/ rubrik sebagai pedoman.
2.	 Setiap perasat tindakan terdapat tiga item penilaian meliputi ketrampilan bobotnya
5, pengetahuan bootnya 3 dan sikap bobotnya 2.
Cara menilai langkah klinik dengan skala 1 – 4 :
Nilai 4 : jika langkah klinik dilakukan dengan tepat dan benar
Nilai 3 : jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
Nilai 2 : jika langhkah klinik dilakukan tidak tepat
Nilai 1 : jika langkah klnik tidak dilakukan
1. PEDOMAN: Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
>>
Ketrampilan ( 5 )
1.	 Persiapan pasien
Bahan pemeriksaan :
1. Darah kapiler
2. Darah vena
3. Darah tepi.
Persiapan pasien
Memberitahu tujuan pemeriksaan untuk mendapat-
kan kerjasama dar pada klien
39
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
>>
>>
Persiapan alat:
Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :
1.	 Haemometer set terdiri dari :
2.	 Tabung pengukur
3.	 2 tabung standar warna
4.	 Pipet Hb dengan pipa karetnya
5.	 Pipet HCl
6.	 Batang pengaduk
7.	 Botol tempat HCl dan aquadest
8.	 Sikat pembersih
9.	 Perlak kecil dan pengalas
10.	Kapas alkohol 70%
11.	Jarum/Lancet
12.	Handscoon steril
13.	Kapas kering
14.	Bengkok
C
>>
>>
>>
Prosedur Pelaksanaan
1.	 Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam
tabung pengencer sampai pada angka 2
2.	Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan
langkah prosedur pemeriksaan
3.	 Membawa alat-alat ke dekat pasien
4.	 Mencuci tangan
5.	 Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pa-
sien yang akan diambil darahnya
6.	 Menyiapkan bengkok
7.	 Memakai handscoon steril
8.	 Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke
bagian jari tangan dengan cara memijat
9.	Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil
darahnya dengan alkohol
10.	Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sam-
pai darah keluar
11.	Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan
kapas kering
12.	Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20
cm, jangan sampai ada gelembung udara yang sam-
pai ikut terhisap
40
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
13.	Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan
menggunakan kapas kering
14.	HCl0,1 N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan da-
rah mengenai dinding tabung
15.	Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pen-
gencer yang sudah berisi
16.	Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam
lumen pipet Hb di bilas dengan jalan meniup dan
menyedotnya
17.	Tunggu sampai 1 menit
18.	Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada se-
tiap kali penambahan warna dari larutan asam he-
matin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari
larutan standar
19.	Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan
aquadest dihentikan dan kadar Hb dibaca skala itu
dengan satuan pembacaan gr%
20.	Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat
21.	Rasional: agar tempat pasien rapi dan nyaman
22.	Melepaskan handscoon
23.	Mencuci tangan
24.	Evaluasi dan dokumentasi
D
E
S i k a p ( 2 )
1.	 Tanggap terhadap respon
2.	 Teliti
3.	Sabar
4.	 Bertanggung jawab
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
41
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2. PEDOMAN: Pengambilan Darah Vena
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
Ketrampilan ( 5 )
Persiapan pasien
a. Memberitahu tujuan pengambilan darah divena
b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Persiapan alat:
Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :
1.	 Spuit injeksi 3 ml / 5 ml
2.	 Botol penampung darah
3.	 Karet pembendung (torniquet)
4.	Kapas
5.	 Alkohol 70%
6.	Plester
7.	 Na-EDTA 10%
8.	 Na-citras 3,8% (dimasukkan ke dalam botol penam-
pung darah
>>
>>
>>
Prosedur Pelaksanaan
1.	 Cari vena yang akan ditusuk
2.	 Letakkan tangan lurus serta ekstensikan dengan di-
ganjal handuk /lain
3.	Atur telapak tangan menghadap keatas sambil
mengepal
4.	 Lakukan desinfektan daerah yang akan ditusuk den-
gan kapas steril yang dibasahi alkohol 70%
5.	Lakukan pembendungan pada daerah proximal ki-
ra-kira 4-5 jari dari tempat penusukan
6.	 Letakan simpul tourniguet kearah atas pembendun-
agn tidak boleh terlalu lama (maksimal 2 menit, ter-
baik 1 menit
7.	 Ambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah darah yang
akan diambil, cek jarum dan karetnya
8.	 Pegang spuit dengan tangan kanan, kencangkan jar-
umnya
9.	 Fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan
ibu jari tangan kiri
10.	Tusukkan jarum dengan sisi menghadap keatas
membentuk sudut 150-300
11.	Fiksasi spuit dengan tangan kiri dengan membentuk
sudut
12.	Penghisap spuit ditarik pelan-pelan sampai didapat-
kan volume darah yang diinginkan
42
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
>>
>>
>>
13.	Anjurkan membuka kepalan tangan
14.	Lepaskan bendungan
15.	Letakkan kapas alkohol 70% diatas jarum
16.	Cabut jarum dengan menekan kapas beberapa menit
17.	Anjurkan pasien menekan dengan telunjuk dan ibu-
jari penderita selama ± 5 menit
18.	Lepaskan jarum alirkan darah dalam wadah melalui
dindingnya
19.	Tuangkan darah ke dalam botol penampungan yang
volumenya sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
diminta
20.	Jika menggunakan antikoagulan kocok botol bebera-
pa menit agar antikoagulan tercampur dengan darah
dan tidak terjadi bekuan.
21.	Membereskan alat-alat
22.	Mencuci tangan
23.	Evaluasi dan dokumentasi
S i k a p ( 2 )
1.	 Tanggap terhadap respon
2.	 Teliti
3.	Sabar
4.	 Bertanggung jawab
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Nilai: Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
43
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3. PEDOMAN; Pemeriksaan Glukosa Urin
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
A Ketrampilan ( 5 )
Persiapan pasien
1. Memberitahu tujuan pengambilan pemeriksaan
reduksi
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Meminta bantuan menyediakan urine untuk bahan
pemeriksaan
B
>>
>>
Persiapan alat:
1. Tabung reaksi
2. Api Bunsen
3. Pipet volume
4. Ball filler
5. Sampel urine
6. Reagen Fehling A
7. Fehling B
C
>>
>>
Prosedur Pelaksanaan
2.	 Dipipet 1 ml fehling A dan Fehling B, dan dicampur-
kan dalam tabung reaksi hingga homogen (untuk pe-
meriksaan tiga sampel)
3.	 Dipipet masing-masing 1 ml larutan tersebut ke da-
lam tiga tabung reaksi
4.	 Ditambahkan masing-masing 0,5 ml sampel urine ke
dalam tiga tabung reaksi tersebut
5.	 Ketiga tabung dipanaskan di atas api bunsen hingga
mendidih
6.	 Setelah dingin, diamati perubahan warna yang terja-
di pada ketiga tabung.
7.	 Membereskan alat-alat
8.	 Mencuci tangan
9.	 Evaluasi dan dokumentasi
44
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
NO KOMPONEN Nilai
1 2 3 4
D
>>
E
>>
S i k a p ( 2 )
1.	 Tanggap terhadap respon
2.	 Teliti
3.	Sabar
4.	 Bertanggung jawab
Pengetahuan (3)
1.	 Dapat menjelaskan rasional tindakan
2.	 Dapat menjawab setiap pertanyaan
Keterangan :
Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal
prinsip yang harus dilakukan
Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot
					 Skor maksimal					
Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap  + ∑  N PengetahuaN
						10
45
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1.	 Basmajian J.V., Slonecker C.E., Grant’s Method of Anatomy, Jilid 1, Edisi XI, Williams
and Wilkins, 1993.
2.	Ganong, W.F., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IV, Penerjemah, EGC, Jakarta,
1995.
3.	 Guyton & Hall., Fisiologi Kedokteran,, Edisi I, Penerjemah, EGC, Jakarta, 2000.
4.	 Kahle W., Leonhardt H., Platzer W., Atlas Berwarna dan Teks Anatomi Manusia, Jilid
1 Sistem Lokomotor Muskuloskeletal dan Topografi, Edisi IV, Penerjemah Syamsir
H.M., Hipokrates, Jakarta, 1995.
5.	 Syaifuddin, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, 2001.
6.	 Puruhito, Penatalaksanaan Terapi Cairan Pada Kasus-Kasus Bedah, Edisi 1, Unair,
Surabaya, 1996.
7.	 Tortora G.J., Principles of Human Anatomy, Edisi IV, Harper and Row Publisher, New
York, 1986.
8.	Kusmiati Y, Penunun Belajar Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan, Edisi V,
Fitramaya, Yogyakarta, 2009
9.	 Potter P, Buku Saku Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Edisi V, EGC, 2005
Daftar
Pustaka
46
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Lampiran 1 : Rekam pencapaian kompetensi Modul 1
Lampiran 2 : Contoh Format daftar hadir
Lampiran
47
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
lampiran 1
DAFTAR PENCAPAIAN TARGET MODUL 1
PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH
NAMA: .........................................
No Jenis Perasat TGL DAN TANDA TANGAN PEMBIMBING KET
Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt
1 Memasang Infus
2 Obat Oral
3 Obat Sub lingual
4 Obat Bukal
5 Obat kulit
6 Obat melalui Hidung
7 Obat Melalui Telinga
8 Obat melalui rektum
9 Obat Melalui Vagina
10 Injeksi Intra Vena
11 Injeksi Intra Mukuler
12 Injeksi Sub Kutan
13 Injeksi Intra Kutan
Catatan	:............................................
		.................................................
Mengetahui
____________
48
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Lampiran 2
DAFTAR PRESENSI MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN
PROGRAM JARAK JAUH
NAMA				:
SEMESTER/TINGKAT	:
TEMPAT PRAKTEK		 :
No TANGGAL HADIL PULANG KET/ KEGIATAN TTD PEM-
BIMBINGJam TT Jam TT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
49
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar
Gambar
Cover
http://stikeswh.ac.id/psik/pic/7453per-
awat-bina-husada.ac.id.jpg
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Modul 3 pedoman praktek
Modul 3   pedoman praktekModul 3   pedoman praktek
Modul 3 pedoman praktekpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik pjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktekpjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face MaskProsedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Maskpjj_kemenkes
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2pjj_kemenkes
 
Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika  Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika pjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oralpjj_kemenkes
 
Memakai dan Melepaskan APD
Memakai dan Melepaskan APDMemakai dan Melepaskan APD
Memakai dan Melepaskan APDpjj_kemenkes
 

What's hot (19)

Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
 
Modul 3 pedoman praktek
Modul 3   pedoman praktekModul 3   pedoman praktek
Modul 3 pedoman praktek
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Modul 4 kdk ii
Modul 4 kdk iiModul 4 kdk ii
Modul 4 kdk ii
 
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik Acuan Praktik Laboratorium Klinik
Acuan Praktik Laboratorium Klinik
 
Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1Pedoman praktikum 3 kdk 1
Pedoman praktikum 3 kdk 1
 
Modul 1 kdk ii
Modul 1 kdk iiModul 1 kdk ii
Modul 1 kdk ii
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktek
 
Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1
 
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face MaskProsedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
 
Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika  Petunjuk Pelaksanaan Praktika
Petunjuk Pelaksanaan Praktika
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 10 kb 1
Modul 10   kb 1Modul 10   kb 1
Modul 10 kb 1
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
 
Memakai dan Melepaskan APD
Memakai dan Melepaskan APDMemakai dan Melepaskan APD
Memakai dan Melepaskan APD
 

Viewers also liked

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Hyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarumHyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarummizuyo heni
 
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMAKONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMAOnce Panggabean
 
Injeksi intravena
Injeksi intravenaInjeksi intravena
Injeksi intravenaADHP
 
Menetukan Diagnosa pada Neonatus
Menetukan Diagnosa pada NeonatusMenetukan Diagnosa pada Neonatus
Menetukan Diagnosa pada Neonatuspjj_kemenkes
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infuspjj_kemenkes
 
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutpjj_kemenkes
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
KB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran UsahaKB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran Usahapjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteripjj_kemenkes
 
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatal
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatalKb 3 deteksi gawat darurat neonatal
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatalpjj_kemenkes
 
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Modul 2 kdk ii
Modul 2 kdk iiModul 2 kdk ii
Modul 2 kdk ii
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
 
Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1
 
Modul 6 kdk ii
Modul 6 kdk iiModul 6 kdk ii
Modul 6 kdk ii
 
Modul 4 kb 2
Modul 4   kb 2Modul 4   kb 2
Modul 4 kb 2
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
M i n e r a l
M i n e r a l M i n e r a l
M i n e r a l
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Hyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarumHyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarum
 
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMAKONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
KONSEP KEBIDANAN PERTEMUAN PERTAMA
 
Injeksi intravena
Injeksi intravenaInjeksi intravena
Injeksi intravena
 
Menetukan Diagnosa pada Neonatus
Menetukan Diagnosa pada NeonatusMenetukan Diagnosa pada Neonatus
Menetukan Diagnosa pada Neonatus
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
KB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran UsahaKB 3 Aspek Pemasaran Usaha
KB 3 Aspek Pemasaran Usaha
 
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
 
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatal
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatalKb 3 deteksi gawat darurat neonatal
Kb 3 deteksi gawat darurat neonatal
 
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
 

Similar to KETRAMPILAN DASAR

7. askeb persalinan normal
7. askeb persalinan normal7. askeb persalinan normal
7. askeb persalinan normalpjj_kemenkes
 
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologispjj_kemenkes
 
Praktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIAPraktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIApjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalPedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalpjj_kemenkes
 
Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandupjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum rujukan kasus gadar maternatal neonatal
Pedoman praktikum rujukan kasus gadar  maternatal neonatalPedoman praktikum rujukan kasus gadar  maternatal neonatal
Pedoman praktikum rujukan kasus gadar maternatal neonatalpjj_kemenkes
 
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivpjj_kemenkes
 
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanPanduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanpjj_kemenkes
 
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasan
Praktikum 3   halusinasi dan perilaku kekerasanPraktikum 3   halusinasi dan perilaku kekerasan
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasanpjj_kemenkes
 

Similar to KETRAMPILAN DASAR (20)

Modul 5 kdk ii
Modul 5 kdk iiModul 5 kdk ii
Modul 5 kdk ii
 
7. askeb persalinan normal
7. askeb persalinan normal7. askeb persalinan normal
7. askeb persalinan normal
 
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
 
Modul 7 kb 2
Modul 7   kb 2Modul 7   kb 2
Modul 7 kb 2
 
Praktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIAPraktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIA
 
Modul 7 kb 4
Modul 7   kb 4Modul 7   kb 4
Modul 7 kb 4
 
Modul 7 kb 1
Modul 7   kb 1Modul 7   kb 1
Modul 7 kb 1
 
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalPedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
 
Praktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 PosyanduPraktikum 3 Posyandu
Praktikum 3 Posyandu
 
Modul 7 kb 3
Modul 7   kb 3Modul 7   kb 3
Modul 7 kb 3
 
Modul 8 kb 1
Modul 8   kb 1Modul 8   kb 1
Modul 8 kb 1
 
Pedoman praktikum rujukan kasus gadar maternatal neonatal
Pedoman praktikum rujukan kasus gadar  maternatal neonatalPedoman praktikum rujukan kasus gadar  maternatal neonatal
Pedoman praktikum rujukan kasus gadar maternatal neonatal
 
Modul 8 kb 2
Modul 8   kb 2Modul 8   kb 2
Modul 8 kb 2
 
Modul 8 kb 3
Modul 8   kb 3Modul 8   kb 3
Modul 8 kb 3
 
Pedoman praktikum
Pedoman praktikumPedoman praktikum
Pedoman praktikum
 
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratanPanduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
Panduan praktik klinik keperawatan kegawat daruratan
 
Praktikum 4 MTBS
Praktikum 4 MTBSPraktikum 4 MTBS
Praktikum 4 MTBS
 
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasan
Praktikum 3   halusinasi dan perilaku kekerasanPraktikum 3   halusinasi dan perilaku kekerasan
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasan
 

More from pjj_kemenkes

Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan ipjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan i
 

Recently uploaded

Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 

Recently uploaded (20)

Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 

KETRAMPILAN DASAR

  • 1. KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN II MODUL PRAKTIKUM Panduan-2 Pembelajaran Praktik Klinik Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 NURWENINGTYAS WISNU Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 5
  • 2. i Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Kata Pengantar Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan MODUL ENAM dari ENAM MODUL dalam Mata Kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan yang berjudul Panduan Pembelajaran Praktik Klinik 2. Modul Panduan Pembelajaran Praktik Klinik 2 ini disusun dalam rangka membantu proses pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan system pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan. Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : a. Menteri Kesehatan Republik Indonesia b. Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik Indonesia c. Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik Indonesia d. Australian Government Overseas Aid Program (AusAID) e. Tim editor modul Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat kami harapkan. Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang menggunakan system jarak jauh. Jakarta, Juli 2013 PENULIS Gambar : Pengecekan cabang bayi
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Daftar Isi Kata Pengantar i Daftar Isi ii Pendahuluan iii Kegiatan Belajar 1: Tindakan Resusitasi 1 Kegiatan Belajar 2: Tindakan Pre/Paska Operasi dan Pemeriksaan Diagnostik 14 Acuan Pustaka 45 Lampiran 46
  • 4. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Pendahuluan Saudara mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh D3 Kebidanan yang berbahagia. Pada mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan kali ini diharapkan dapat membantu saudara dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam menerapkan Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Praktek Klinik II (MK 204), baik saat berada di puskesmas, rumahsakit, rumah bersalin. Praktek Klinik Kebidanan dengan menerapkan Mata Kuliah KDK II ini sangat penting dilaksanakan dengan baik, guna meletakkan dasar yang kuat bagi mahasiswa untuk mengikuti Mata Kuliah yang lain. Menyikapi hal tersebut, saudara sebagai seorang bidan nantinya dituntut untuk menguasai mata kuliah ini baik pengetahuan, menguasai ketrampilan dan cakap dengan sikap saat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Agar Saudara dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik, saudara harus melakukan praktik klinik dengan menguasai teknik ketrampilan dasar kebidanan. Melalui praktik klinik ini Saudara dapat berlatih untuk mengembangkan dan memadukan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang akan diperlukan dalam kehidupan profesional sehingga siap sepenuhnya dalam praktik sebagai bidan yang kompeten dalam kewenangannya. Tujuan Tujuan dari pembelajaran modul 6 ini adalah: Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan modul Panduan II Praktek Klinik ini, diharapkan Saudara mampu menerapkan ketrampilan dasar berupa resusitasi, menyiapkan tindakan pasien pre dan paska operasi serta terampil melakukan pemeriksaan diagnostik. Tujuan Khusus Tindakan yang berkaitan dengan ketrampilan yang harus dikuasai pada modul ini adalah: 1. Mampu melakikan resusitasi pada bayi/anak 2. Mampu melakukan resusitasi pada orang dewasa 3. Menyiapkan pasien yang akan menjalani operasi 4. Melakukan tindakan pada pasien paska menjalani operasi 5. Mampu menyiapkan dan melakukan tindakan untuk pemeriksaan diagnostik sederhana Tempat Praktikum : Modul praktikum ini dapat dipergunakan sebagai panduan saudara dalam belajar perasat baik yang dapat dilakukan di: 1. Ruang Laboratorium 2. Rumah Sakit 3. Puskesmas 4. Rumah bersalin
  • 5. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Alokasi waktu: 1. Pada praktik klinik ini jumlah SKS yang ditempuh adalah 1 SKS, dimana 1 SKS setara dengan 64 jam (per hari 7 jam), sehingga waktu yang dibutuhkan : 10 hari. 2. Jadwal pelaksanaan praktik klinik ini dilakukan terintegrasi bersamaan dengan pencapaian kompetensi mata kuliah lain, yaitu: komunikasi dan konseling, Praktek Klinik Kebidanan I, dan mata kuliah lain yang mempersyaratkan PKK. 3. Kegiatan praktek Klinik ini dilaksanakan pada semester II Pembimbing Praktik: 1. Selama melakukan praktek klinik ini baik di Laboratorium maupun di lahan praktik saudara akan dibimbing oleh pembimbing klinik (Clinical Instruktur) dan pembimbing institusi saudara. 2. Pembimbing klinik ditunjuk dan ditetapkan oleh atasan tempat saudara melakukan praktik,denganlatarbelakangpendidikanminimalDIIIKebidanandanberpengalaman diklinik minimal 2 tahun. 3. Pembimbing institusi adalah pembimbing yang mendapatkan tugas dari pimpinan institusi tersebut untuk membimbing baik di Ruang Laboratorium maupun di lahan praktik.. Teknis Bimbingan: 1. Sebelum saudara menjalankan praktik klinik di lahan praktik, idealnya saudara belajar dulu di ruang laboratorium di bawah bimbingan sampai betul-betul merasa yakin mampu untuk melaksanakan praktik kepada pasien. 2. Pada awal praktik yang saudara lakukan adalah menemui pembimbing klinik, dan menyepakati/ menyamakan persepsi tugas-tugas yang akan saudara lakukan disitu berkaitan dengan perasat yang akan dipelajari. 3. Saudara membuat kontrak belajar dengan pembimbing lahan, selanjutnya pembimbing lahan akan bersama-sama menyediakan kasus yang memungkinkan melakukan tindakan. 4. Saat melakukan asuhan kepada pasien, upayakan seoptimal mungkin mendapatkan kesempatan melakukan tindakan/perasat sesuai dengan kebutuhan belajar saudara. 5. Bila belum pernah melakukan sebelumnya silahkan saudara melihat atau membantu dulu, baru pada klien yang lain saudara melakukan tindakan dengan didampingi pembimbing klinik, bila merasa sudah bisa saudara dapat melakukan secara mandiri. 6. Setiap akhir melakukan tindakan praktik mintalah pembimbing saudara untuk melakukan evaluasi. 7. Tulislah di buku pencapaian kompetensi dan di status pasien. Mintalah tanda tangam pembimbing setiap kali selesai melakukan perasat. 8. Pembimbing institusi adalah memantau pencapaian kompetensi saudara, melalui supervisi secara berkala ataupun saudara mengirimkan laporan portofolio dalam bentuk laporan asuhan kebidanan melalui media elektronik maupun dikirim melalui post surat, sehingga pembimbing institusi dapat memonitor pencapaian target kompetensi praktik klinik yang saudara buat.
  • 6. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Penilaian: 1. Penilaian mata kuliah Praktek Kebidanan II meliputi penilaian tindakan yang dilakukan berdasarkan ceklis ketrampilan. 2. Penilaian tindakan dalam ceklis, meliputi unsure: a. Kelengkapan perlatan yang disiapkan. b. Pelaksanaan prosedur tindakan c. Sikap dalam melakukan perasat. d. Pengetahuan dalam kaitan dengan tindakan tersebut 3. Nilai minimal lulus tindakan ini adalah Baik 4. Apabila saudara mendapat nilai cukup atau kurang, maka saudara diberi kesempatan untuk mengulang. 5. Penilaian penampilan klinik ini dilakukan oleh pembimbing klinik bersama dengan pembimbing institusi. Pembimbing institusi memberikan penilaian saat praktik di ruang laboratorium, sedang pembimbing klinik memberikan penilaian saat di lahan praktik. 6. Pada penilaian perasat ini saudara diminta melakukan tindakan pada klien mulai dari persiapan alat dengan evaluasi tindakan/responsi. Tata Tertib. Selama saudara menjalankan praktik klinik kebidanan ini, wajib mentaati tata tertib yang ada, antara lain: 1. Saudara wajib mentaati peraturan yang berlaku baik di laboratorium maupun di lahan praktik. 2. Kehadiran saudara harus sesuai jadwal yang ditetapkan pembimbing klinik 3. Kehadiran praktik 100%, bila tidak hadir wajib mengganti praktik pada kesempatan lain selama periode praktik di tempat yang sama dengan persetujuan pembimbing prodi dan lahan praktik. Penggantian praktik dibuktikan dengan Surat Pernyataan 4. Setiap saudara datang ke tempat praktik wajib menandatangani daftar hadir. 5. Bila saudara ada halangan tidak bisa hadir pada praktik klinik ini, maka saudara harus meminta ijin kepada pembimbing klinik saudara. Bila sakit harus ada surat keterangan dokter, bila ijin kepentingan lain harus melapor terlebih dulu pada penanggung jawab praktik. 6. Saudara wajib mengganti waktu praktik sepanjang yang ditinggalkan, apabila meninggalkan praktik tanpa keterangan maka harus mengganti dua kali lipat dari waktu yangn ditinggalkan 7. Bila saudara, ditengah-tengah praktik meninggalkan tempat tanpa ijin, maka dianggap tidak hadir.
  • 7. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Panduan ini dibuat agar Saudara dapat melakukan praktik klinik dengan baik. Panduan ini merupakan panduan kedua dari 2 buku panduan untuk mata kuliah Ketrampilan Dasar Kebidanan II. Panduan praktik klinik ini meliputi 3 kegiatan belajar yaitu : Kegiatan belajar 1 : Melakukan Resusitasi Kegiatan belajar 2 : Tindakan Pre dan paska Operasi Kegiatan Belajar 3 : Menyiapkan bahan pemeriksaan diagnostik Praktik Klinik KDK II ini sangat relevan dengan tugas saudara sebagai seorang bidan baik dimasyarakat, puskesmas maupun di rumahsakit. Agar saudara dapat memahami dengan materi ini, langkah-langkah yang harus saudara lakukan sebelum melakukan praktik klinik ini adalah : 1. Bacalah kembali modul 2 tentang resusitasi, modul 3 tetang tindakan pre dan pos operasi dan modul 4 tentang pemeriksaan diagnostik, dari matakuliah KDK II yang sudah saudara dapatkan sebelumnya yaitu. 2. Pahami dulu panduan praktikum yang sudah disusun yang terdapat pada halaman lampiran modul ini. 3. Buatlah kontrak belajar dengan persetujuan pembimbing klinik 4. Lakukan langkah kegiatan belajar secara berurutan dari kegiatan belajar 1 kemudian kegiatan belajar 2 dan 3. 5. Lakukan identifikasi kasus yang akan diambil sehingga memungkinkan saudara melakukan tindakan. 6. Keberhasilan proses pembelajaran praktik klinik ini tergantung dari kesungguhan saudara dalam berlatih dan hubungan saudara dengan pembimbing praktik. 7. Bila saudara mengalami kesulitan segeralah menghubungi pembimbing lahan (clinical instructur). 8. Catat setiap tindakan yang sudah saudara lakukan seperti pada lampiran 1 modul ini: • Laporan pencapaian kompetensi tindakan masing-masing perasat. • Tulislah tanggal tindakan dilakukan • Mintalah tandatangan pembimbing lahan setiap melakukan tindakan Selamat belajar semoga sukses dan tidak menemukan kesulitan!
  • 8. 1 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Kegiatan Belajar 1 TINDAKAN RESUSITASI Setelah mengikuti pembelajaran praktik ini, saudara diharapkan mampu melakukan tindakan resusitasi bayi dan orang dewasa secara benar. a. Mempersiapkan alat, ruangan dan pasien untuk resusitasi b. Melakukan tindakan resusitasi sesuai dengan prosedur yang ada. c. Melakukan perasat resusitasi d. Mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan. a. Persiapan alat-alat b. Persiapan pasien c. Persiapan lingkungan d. Prosedur tindakan e. Sikap dan pengetahuan f. Evaluasi g. Dokumentasi Tujuan Pembelajaran Umum Pokok - Pokok Materi Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 9. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi PERSIAPAN ALAT RESUSTASI Sebelum menolong persalinan, selain peralatan persalinan, siapkan juga alat-alat resusitasi dalam keadaan siap pakai, yaitu: 1. Dua helai kain/handuk 2. Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk kecil, digulung setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala bayi. 3. Alat pengisap lendir DeLee atau bola karet 4. Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal 5. Kotak alat resusitasi. 6. Jam atau pencatat waktu. Persiapan Ruangan 1. Tempat datar dan keras, alas /kain bersih dan kering 2. Lampu sorot penerangan bagus 3. Menutup pintu dan jendela. Persiapan Penolong 1. Memakai celemek 2. Melepaskan semua perhiasan dan aksesoris yang menempel 3. Mencuci tangan dengan 7 langkah 4. Mengeringkan tangan dengan handuk bersih dan kering 5. Memakai handscoen. PRODUR TINDAKAN RESUSITASI PADA BAYI 1 Melakukan Penilaian pada detik-detik pertama kelahiran bayi 1. Apakah bayi lahir cukup bulan? 2. Apakah cairan amnion bening? 3. Apakah bayi bernafas spontan atau langsung menangis?
  • 10. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 4. Apakah tonus otot baik? 5. Apakah kulit kemerahan? 6. Apakah frekuensi jantung > 100x/menit? 7. Apakah reflek baik? Bila ada jawaban TIDAK, maka bayi segera dilakukan resusitasi 2 Atau dengan melihat: a. Dada bayi: Megap-megap atau tidak ada usaha nafas b. Tonus otot: kurang baik c. Warna kulit pucat/kebiruan d. Frekuensi jantung < 100x/menit e. Reflek kurang baik Bila jawaban YA, maka bayi segera dilakukan resusitasi LANGKAH AWAL RESUSITASI 3. Memberi kehangatan pada bayi : • Meletakkan bayi di atas handuk yang ada di perut ibu. • Selimuti dan keringkan bayi dengan handuk tersebut. • Klem tali pusat dengan jarak 3 cm dari pusat, diurut ke arah maternal, dan klem tali pusat yang kedua dengan jarak 2 cm dari klem yang pertama, potong tali pusat (tangan kiri tetap melindungi perut bayi), ikat tali pusat, lepaskan klem. • Pindahkan bayi ke tempat resusitasi di bawah lampu sorot/pemancar panas 4. Mengatur posisi bayi: • Meletakkan bayi dengan kepala sedikit ekstensi dengan bantuan gulungan kain di bawah bahu. • Posisi kepala sedikit miring 5. Membersihkan jalan nafas: • Lendir diisap (mulut-hidung) 5cm-3cm • Pada alat penghisap mekanik: tekanan negatif ≤ 100mmHg (jangan terlalu kuat atau dalam >> reflek vagus >> Bradikardi/apneu 6 Mengeringkan dan rangsang taktil: • Rangsang taktil dengan menepuk/menyentil telapak kaki, menggosok punggung/ perut/ dada/ ekstermitas 7. Atur posisi kembali dan selimuti bayi dan selimuti bayi dengan kain alas yang sudah disiapkan sebelumnya 8 Lakukan Penilaian Kembali 9 Jika bayi sudah bernafas spontan/menangis, lakukan perawatan paska resusitasi: • Jaga kehangatan bayi • Lakukan pemantauan • Konseling • Pencatatan/dokumentasi Jika bayi masih megap-megap/tidak bernafas, lakukan ventilasi
  • 11. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Pasang sungkup menutupi mulut, hidung, dan dagu. Lakukan ventilasi percobaan sebanyak 2x dengan tekanan 30 cm air • Lihat apakah dada bayi mengembang • Bila dada bayi tidak mengembang: • Periksa posisi kepala, pastikan posisi benar • Periksa perlekatan sungkup, pastikan tidak ada kebocoran • Periksa ulang apakah jalan nafas tersumbat cairan atau lendir • Bila dada bayi mengembang, lakukan tahap berikutnya 11. Lakukan ventilasi sebanyak 20x dalam 30 detik • Lakukan dengan tekanan 20 cm air • Pastikan udara masuk (dada tetap mengembang) 12. Lakukan penilaian kembali: • Apakah pernafasan spontan? • Apakah frekuensi jantung > 100 x/menit (hitung dalam 6 detik, kalikan 10) • Apakah warna kulit sudah kemerahan? 13 Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan ventilasi dan pantau bayi, lakukan perawatan paska resusitasi. Bila bayi belum bernafas normal, lanjutkan ventilasi dengan ketentuan: • Lanjutkan ventilasi 20x dalam 30 detik selama 2 menit dengan tekanan 20 cm air • Evaluasi ventilasi tiap 30 detik • Siapkan rujukan sambil tetap melakukan ventilasi 14 Apabila berhasil, maka lanjutkan dengan perawatan paska resusitasi • Apabila tidak berhasil (bayi belum bernafas normal), dan tidak bisa dilakukan rujukan, maka lanjutkan resusitasi sampai 20 menit. • Apabila sampai 20 menit, bayi belum bernafas normal, maka pertimbangkan untuk menghentikan tindakan resusitasi. 15 Berikan konseling dan dukungan moril pada ibu dan keluarga dan lakukan pencatatan bayi meninggal. 16 Bereskan semua peralatan, cuci tangan di air mengalir, lakukan pendokumentasian
  • 12. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan RESUSITASI DEWASA Tindakan resusitasi pada orang dewasa ini lebih bersifat manual, sehingga tidak membutuhkan peralatan secara khusus. Selain itu juga bersifat darurat. Sehingga merupakan tindakan yang harus berkelanjutan dengan merujuk ke unit pelayanan kesehatan yang lebih mamou. Prosedur melakukan Resusitasi pada Orang dewasa sebagai berikut 1. Menilai korban: Menentukankesadarankorban/pasien,dengancaramenyentuhdanmenggoyangkan korban dengan lembut dan mantap,. 2. Jika ternyata pasien tidak sadar mintalah pertolongan serta aktifkan sistem emergensi 3. Jalan napas (AIRWAY) - Memberikan posisi yang aman bagi pasien dan penolong. - Membuka jalan nafas dengan maneuver tengadah kepala- topang dagu (head tilt- chin lift) 4. Pernapasan (BREATHING) - Melakukan penilaian terhadap pernafasan korban, apakah pasien bernafas atau tidak. - Jika korban dewasa tidak sadar dengan nafas spontan, dan tidak ada trauma tulang belakang/leher, berikan posisi korban secara mantap (Recovary position). - Dengan tetap menjaga jaqlan nafas tetap terbuka. - Jika korban tidak sadar dan tidak bernapas, lakukkan bantuan napas. - Jika pemberian napas awal terdapat kesulitan, saudara dapat mencoba membetulkan posisi kepala korban. - Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali dan 2 kali ventilasi. - Setiap kali membuka jalan napas untuk menghembuskan napas, sambil mencari benda yang menyumbat di jalan napas, jika terlihat usahakan dikeluarkan. - Saudara bisa melakukan manajemen obstruksi jalan napas oleh benda asing. - Pastikan dada pasien mengembang pada saat diberikan bantuan pernapasan. - Setelah memberikan napas 12 kali dalam waktu 1 menit, nilai kembali tanda-tanda adanya sirkulasi dengan meraba arteri karotis, bila nadi ada cek napas, jika tidak bernapas lanjutkan kembali bantuan napas 5 Sirkulasi (CIRCULATION) - Periksa tanda-tanda adanya sirkulasi setelah memberikan 2 kali bantuan pernapasan dengan cara melihat ada tidaknva pernapasan spontan, batuk atau pergerakan. - Periksa denyut nadi pada arteri Karotis - Jika ada tanda-tanda sirkulasi, dan ada denyut nadi tidak perlu dilakukan kompresi dada, hanya menilai ada atau tidak ada pernapasan korban. - Jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi (denyut nadi) lakukan kompresi dada:
  • 13. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1. Letakkan telapak tangan pada posisi yang benar 2. Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali tiap 10 detik 3. Buka jalan napas dan berikan 2 kali bantuan pernapasan. 4. Letakkan kembali telapak tangan pada posisi yang tepat dan mulai kembali kompresi 30 kali tiap 10 detik. 5. Lakukan 4 siklus secara lengkap (30 kompresi dan 2 kali bantuan pernapasan) 6 Lakukan Penilaian Ulang - Sesudah 4 siklus ventilasi dan kompresi, kemudian korban dievaluasi lagi. - Jika tidak ada nadi dilakukan kembali kompresi dan bantuan napas dengan rasio 30 : 2. - Jika ada napas dan denyut nadi teraba letakkanlah korban pada posisi mantap/ stabil - Jika tidak ada napas tetapi nadi teraba, berikan bantuan napas sebanyak 10 – 12 kali permenit dan monitor nadi setiap saat. - Jika pernapasan sudah spontan dan adekuat, nadi sudah teraba, jaga jalan napas tetap terbuka lalu korban ditidurkan pada posisi sisi mantap. 7. Serahkan kepada petugas medis yang lebih berwenang 8 Lakukan pencatatan atas apa yang telah saudara lakukan.
  • 14. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan EVALUASI DAN TUGAS MANDIRI 1. SetelahAndapelajariKegiatanBelajar1cobalahmelakukanresusitasi padaphantoom terlebih dahulu dengan panduan ceklist/ rubrik sebagai pedoman langkah-langkah pemasangan infus . 2. Perlu Anda perhatikan bahwa ceklist ini ada tanda panah (>>) artinya bahwa tindakan tersebut sangat kritikal sehinga harus dikerjakan dengan tepat dan benar , bila salah/ kurang tepat Anda tidak lulus dan harus mengulang dari awal. 3. Setiap perasat tindakan terdapat tiga item penilaian meliputi ketrampilan bobotnya 5, pengetahuan bootnya 3 dan sikap bobotnya 2. Cara menilai langkah klinik dengan skala 1 – 4 : Nilai 4 : jika langkah klinik dilakukan dengan tepat dan benar Nilai 3 : jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif Nilai 2 : jika langhkah klinik dilakukan tidak tepat Nilai 1 : jika langkah klnik tidak dilakukan 1. PANDUAN: Resusitasi Bayi Baru Lahir NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 1 Persiapan alat dan pasien : 1. Selimut bayi 2 buah 2. Perlak 1 buah 3. Bantal / kain pengganjal bahu dengan ketinggian 5cm 4. Bengkok 5. Alat pengisap lendir delle atau slam secker 6. Sungkup 7. Hand scoon 8. Masker 2 Menyiapkan Ruangan 1. Tempat datar dan keras, alas /kain bersih dan kering 2. Lampu sorot penerangan bagus 3. Menutup pintu dan jendela.
  • 15. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 3 Mempersiapkan diri penolong 1. Memakai celemek 2. Melepaskan semua perhiasan dan aksesoris yang menempel 3. Mencuci tangan dengan 7 langkah 4. Mengeringkan tangan dengan handuk bersih dan kering 5. Memakai handscoen. 4 Melakukan Penilaian pada detik-detik pertama ke- lahiran bayi 1. Apakah bayi lahir cukup bulan? 2. Apakah cairan amnion bening? 3. Apakah bayi bernafas spontan atau langsung menangis? 4. Apakah tonus otot baik? 5. Apakah kulit kemerahan? 6. Apakah frekuensi jantung > 100x/menit? 7. Apakah reflek baik? 5 Menentukan apakah bayi memerlukan tindakan resusitasi JIKA semua jawaban “Tidak“ atau dengan melihat: 1. Dada bayi: Megap-megap atau tidak ada usaha na- fas 2. Tonus otot: kurang baik 3. Warna kulit pucat/kebiruan 4. Frekuensi jantung < 100x/menit 5. Reflek kurang baik LANGKAH RESUSTASI 6 Memberi kehangatan pada bayi : 1. meLEtakkan bayi di atas handuk yang ada di perut ibu. 2. Memberi Selimuti dan keringkan bayi dengan han- duk tersebut. 3. Melakukan klem tali pusat dengan jarak 3 cm dari pusat, diurut ke arah maternal, dan klem tali pusat yang kedua dengan jarak 2 cm dari klem yang perta- ma, potong tali pusat (tangan kiri tetap melindungi perut bayi), ikat tali pusat, lepaskan klem. 4. Memindahkan bayi ke tempat resusitasi di bawah lampu sorot/pemancar panas
  • 16. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 7 Mengatur posisi bayi: 1. Meletakkan bayi dengan kepala sedikit ekstensi den- gan bantuan gulungan kain di bawah bahu. 2. Posisi kepala sedikit miring 8 Membersihkan jalan nafas dengan cara menghisap lendir (mulut-hidung) 5cm-3cm 9 Mengeringkan dan merangsang taktil: 1. Rangsang taktil dengan menepuk/menyentil telapak kaki, 2. Menggosok punggung/ perut/ dada/ ekstermitas 10 Mengatur posisi kembali dan selimuti bayi dan selimuti bayi dengan kain alas yang sudah disiapkan sebelumn- ya 11 Melakukan Penilaian Kembali 12 Jika bayi sudah bernafas spontan/menangis, lakukan perawatan paska resusitasi: 1. Jaga kehangatan bayi 2. Lakukan pemantauan 3. Konseling 4. Pencatatan/dokumentasi 5. Jika bayi masih megap-megap/tidak bernafas, laku- kan ventilasi 13 Memasang sungkup menutupi mulut, hidung, dan dagu. Lakukan ventilasi percobaan sebanyak 2x dengan tekanan 30 cm air • Melihat apakah dada bayi mengembang • Bila dada bayi tidak mengembang: 1 Memeriksa posisi kepala, pastikan posisi benar 2. Memeriksa perlekatan sungkup, pastikan tidak ada kebocoran 3. Memeriksa ulang apakah jalan nafas tersumbat cairan atau lendir • Bila dada bayi mengembang, lakukan tahap berikutn- ya 14 Melakukan ventilasi sebanyak 20x dalam 30 detik • Lakukan dengan tekanan 20 cm air • Pastikan udara masuk (dada tetap mengembang)
  • 17. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 15 Melakukan penilaian kembali: • Apakah pernafasan spontan? • Apakah frekuensi jantung > 100 x/menit (hitung dalam 6 detik, kalikan 10) • Apakah warna kulit sudah kemerahan? 16 Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan ventilasi dan pantau bayi, lakukan perawatan paska resusitasi. Bila bayi belum bernafas normal, lanjutkan ventilasi dengan ketentuan: • Lanjutkan ventilasi 20x dalam 30 detik selama 2 menit dengan tekanan 20 cm air • Evaluasi ventilasi tiap 30 detik • Siapkan rujukan sambil tetap melakukan ventilasi 17 Apabila berhasil, maka lanjutkan dengan perawatan paska resusitasi • Apabila tidak berhasil (bayi belum bernafas nor- mal), dan tidak bisa dilakukan rujukan, maka lanjutkan resusitasi sampai 20 menit. • Apabila sampai 20 menit, bayi belum bernafas normal, maka pertimbangkan untuk menghentikan tindakan resusitasi. 18 Berikan konseling dan dukungan moril pada ibu dan keluarga dan lakukan pencatatan bayi meninggal. 19 Bereskan semua peralatan, cuci tangan di air mengalir, lakukan pendokumentasian Sikap 1. TelitI 2. Hati-hati 3. Sabar 4. Peka terhadap reaksi pasien Pengetahuan 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Keterangan : Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Contoh menilai domain Ketrampilan : 105 x 100 x 4 = 300 140 Pembimbing
  • 18. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2. PANDUAN: Resusitasi Dewasa Lahir NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Persiapan alat dan pasien : 1. Selimut 2. Pengganjal bahu 3. Bengkok 4. Alat pengisap lendir delle atau slam secker 5. Tabung O2 lengkap 6. Sungkup 7. Hand scoon 8. Masker Menyiapkan Ruangan 1. Tempat datar dan keras, alas /kain bersih dan kering 2. Penerangan yang bagus 3. Siapkan Ruangan yang segar Menilai korban: 1. Menentukan kesadaran korban/pasien, dengan cara menyentuh dan menggoyangkan korban dengan lembut dan mantap,. 2. Jika ternyata pasien tidak sadar mintalah pertolon- gan serta aktifkan sistem emergensi Jalan napas (AIRWAY) 3. Memberikan posisi yang aman bagi pasien dan pe- nolong. 4. Membuka jalan nafas dengan maneuver tengadah kepala- topang dagu (head tilt-chin lift) Pernapasan (BREATHING) 5. Melakukan penilaian terhadap pernafasan korban, apakah pasien bernafas atau tidak. 6. Jika korban dewasa tidak sadar dengan nafas spon- tan, dan tidak ada trauma tulang belakang/leher, berikan posisi korban secara mantap (Recovary posi- tion). 7. Dengan tetap menjaga jalan nafas tetap terbuka. 8. Jika korban tidak sadar dan tidak bernapas, lakukkan bantuan napas. 9. Jika pemberian napas awal terdapat kesulitan, saudara dapat mencoba membetulkan posisi kepala korban. 10. Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali dan 2 kali ventilasi.
  • 19. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 11. Setiap kali membuka jalan napas untuk menghem- buskan napas, sambil mencari benda yang menyum- bat di jalan napas, jika terlihat usahakan dikeluar- kan. 12. Saudara bisa melakukan manajemen obstruksi jalan napas oleh benda asing. 13. Pastikan dada pasien mengembang pada saat diber- ikan bantuan pernapasan. 14. Setelah memberikan napas 12 kali dalam waktu 1 menit, nilai kembali tanda-tanda adanya sirkulasi dengan meraba arteri karotis, bila nadi ada cek na- pas, jika tidak bernapas lanjutkan kembali bantuan napas Sirkulasi (CIRCULATION) 15. Periksa tanda-tanda adanya sirkulasi setelah mem- berikan 2 kali bantuan pernapasan dengan cara me- lihat ada tidaknva pernapasan spontan, batuk atau pergerakan. 16. Periksa denyut nadi pada arteri Karotis Jika ada tan- da-tanda sirkulasi, dan ada denyut nadi tidak perlu dilakukan kompresi dada, hanya menilai ada atau tidak ada pernapasan korban. 17. Jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi (denyut nadi) lakukan kompresi dada: • Letakkan telapak tangan pada posisi yang benar • Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali tiap 10 detik • Buka jalan napas dan berikan 2 kali bantuan per- napasan. • Letakkan kembali telapak tangan pada posisi yang tepat dan mulai kembali kompresi 30 kali tiap 10 detik. • Lakukan 4 siklus secara lengkap (30 kompresi dan 2 kali bantuan pernapasan) 18. Lakukan Penilaian Ulang 19. Sesudah 4 siklus ventilasi dan kompresi, kemudian korban dievaluasi lagi. 20. Jika tidak ada nadi dilakukan kembali kompresi dan bantuan napas dengan rasio 30 : 2. 21. Jika ada napas dan denyut nadi teraba letakkanlah korban pada posisi mantap/ stabil
  • 20. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 22. Jika tidak ada napas tetapi nadi teraba, berikan bantuan napas sebanyak 10 – 12 kali permenit dan monitor nadi setiap saat. 23. Jika pernapasan sudah spontan dan adekuat, nadi sudah teraba, jaga jalan napas tetap terbuka lalu korban ditidurkan pada posisi sisi mantap. 24. Serahkan kepada petugas medis yang lebih ber- wenang 25. Lakukan pencatatan atas apa yang telah saudara lakukan Sikap 1. TelitI 2. Hati-hati 3. Sabar 4. Peka terhadap reaksi pasien Pengetahuan 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Keterangan : Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Contoh menilai domain Ketrampilan : 105 x 100 x 4 = 300 140
  • 21. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Kegiatan Belajar 2 TINDAKAN PRE/PASKA OPERASI DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 2 ini, saudara diharapkan mampu memberikan asuhan keparawatan pada pasien pre dan paska operasi a. Menyiapkan pasien sebelum operasi yang melipurti: • Persiapan fisik • Persiapan psikologis • Informed consent • premedikasi b. Melakukan perawatan pasien paska operasi • Mengurangi rasa sakit • Membantu mobilisasi Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus
  • 22. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Uraian Materi Persiapan Prosedur Tindakan pre operasi Pada pasien pre operasi pesiapan yang dilakukan merupakan prosedur tindakan. Sehingga merupakan satu kesatuan. Persiapan Prosedur Tindakan pada pasien pre operasi, adalah: A. Menyiapkan Kondisis umum Klien a) Melakukan konsultasi dengan dokter obstetrik dan dokter anestesi b) Memberikan obat pramedikasi c) Melakukan perawatan kandung kemih dan usus d) Melakukan prosedur tindakan stoking kompresi e) Mengidentifikasi dan melepas prostesis B. Persiapan Fisik. Berbagai persiapan fisik yang harus dilakukan terhadap pasien sebelum operasi antara lain : 1) Melakukan pengkajian status kesehatan fisik secara umum dan menyeluruh. 2) Melakukan persiapan Status Nutrisi pasien, dengan mengukur tinggi badan dan berat badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah (albumin dan globulin) dan keseimbangan nitrogen. 3) Melakukan pengkajian keseimbangan cairan dan elektrolit dalam kaitannya dengan input dan output cairan. 4) Memperhatikan kebersihan lambung dan kolon, diantaranya adalah pasien dipuasakan dan dilakukan tindakan pengosongan lambung dan kolon dengan tindakan enema/lavement. 5) Melakukan Pencukuran daerah operasi 6) Memperhatikan Personal Hygine, dengan melakukan mandi besar. 7) Melakukanprosedur Pengosongankandungkemih,denganmelakukanpemasangan kateter. 8) Melakukan latihan Pra Operasi, antara lain latihan nafas dalam, latihan batuk efektif dan latihan gerak sendi. C. Prosedur Persiapan Psikologis Klien 1. Melibatkan keluarga dalam setiap langkah tindakan 2. Melakukan pengkajian psikologis kesiapan mental pasien dan keluarga 3. Melakukan pengkajian tentang persepsi klien atas prosedur tindakan, rasa kepercayaan terhadap petugas dan dokter. D. Latihan-latihan yang diberikan kepada pasien. Mengajari pasien latihan pernafasan difragmatik, spirometri insentif, pengontrolan batuk, membalik tubuh, dan latihan kaki. Alat yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut : 1. Bantal (opsional). 2. Spirometer insentif. 3. Stocking elastis atau manset kompresi pneumatik.
  • 23. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Prosedur Tindakan sebagai berikut Pernapasan Diafragmatik Membantu pasien pada posisi nyaman semi-fowler atau fowler tinggi dengan lutut fleksi. Tunjukkan langkah berikut, mintalah pasien mengulangi. a. Duduk/berdiri tegak, tempatkan telapak tangan saudara sepanjang batas prosesus xipoideus /bawah kurva iga depan. Minta klien bernapas panjang dan lambat melalui hidung, hindari hiperventilasi. b. Beri perhatian pada gerakan ke bawah normal dari diafragma selama inspirasi. Organ abdominal menurun, dan toraks meluas dengan perlahan. c. Hindari menggunakan dada dan bahu ketika inspirasi. d. Ambil napas panjang dan pada hitungan ke-3 hembuskan melalui mulut dengan perlahan. e. Ulangi latihan 3 sampai 5 kali. Spirometri insentif: 1. Memberikan posisi semi fowler atau fowler tinggi 2. Menempatkan bagian mulut spirometri pada mulut pasien sehingga bibir benar- benar menutup bagian mulut spirometri. 3. Bila inspirasi maksimal dicapai pasien menahan nafas selama 2-3 detik dan kemudian mengeluarkan dengan perlahan, Jumlah pernafasan tidak harus lebih 10-12 kali permenit. 4. Mengajarkan pasien bernafas dengan normal selama periode pendek. 5. Menganjurkanpasienmengulanigerakandanberitahutentangpentingnyaspirometri insentif selama 2 jam saat bangun periode paska operasi. Pengontrolan Batuk 1. Menjelaskan mempertahankan posisi tegak ditempat tidur/ di samping tempat tidur. 2. Mengajarkan batuk efektif, dengan mengambil dua atau 3 nafas pendek. menarik nafas dalam, tahan nafas dan pada hitungan 3 batuk sekali dan kemudian batuk lagi. 3. Bila nantinya insisi pembedahan didada ataun area abdomen, tempatkan satu tangan diatas area insisi dan tangan lain diatas tangan pertama. Selama inspirasi dan batuk tekan dengan perlahan pada area tersebut unutk membebat insisi. 4. Mengajarkan pasien mempraktikan batuk nantinya ketika terjaga selama periode paska operasi Membalik 1. Mengajarkan pasien untuk melakukan posisi telentang pada setengah kanan tempat tidur. 2. Menempatkan tangan kiri klien diatas area insisi untuk membelat. 3. Meminta klien mempertahankan kaki kirinya lurus dan fleksi lutut kanan dan di atas kaki kiri. 4. Memegang pagar tempat tidur pada sisi kiri tempat tidur dengan tangan kanannya, klien menarik ke arah kiri dan menggelinding ke sisi kirinya. 5. Memberi tahu klien pentingnya membalik setiap dua jam saat bangun selama periode post operasi.
  • 24. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Latihan kaki 1. Bila pembedahan klien meliputi satu atau dua ekstremitas, pesanan ahli bedah diperlukan sebelum latihan dapat dilakukan pada post operasi. 2. Kaki yang tidak dioperasi dapat dengan aman dilatih. 3. Berikut ini pedoman untuk latihan kaki a. Tempatkan klien telentang di tempat tidur. Demonstrasikan latihan kaki dengan gerakan rentang sendi pasif. b. Rotasikan tiap sendi pergelangan kaki pada lingkaran yang lengkap seolah-olah menggambar lingkaran dengan ibu jari kakinya. c. Ubah-ubah dorso fleksi dan fleksi pada kaki. Klien akan merasa otot betisnya kontraksi dan kemudian rileks. d. Mintalah klien memfleksikan dan ekstensi lututnya. e. Mempertahankan kaki klien lurus, klien kemudian secara bergantian meninggikan tiap kaki dari permukaan tempat tidur dan biarkan turun dengan perlahan. f. Instruksikan klien untuk melakukan latihan kaki tiap 2 jam saat terbangun. g. Untuk semua latihan post operasi, observasi kemampuan klien untuk melakukan semua latihan secara mandiri. Prosedur Tindakan Paska Operasi Perawatan paska operasi yang paling sering dilakukan adalah perawatan Luka steril. Misal luka secsio caesaria, apendektomi dan atau luka operasi lainnya. A. Persiapan 1. Mencuci tangan. 2. Menyiapkan alat-alat dalam baki/trolley Alat Steril dalam bak instrumen ukuran sedang tertutup: 1 Pinset anatomis 2 Handscoon steril 3 Kom steril (2 buah) 4 Kassa dan kapas steril secukupnya 5 Gunting jaringan/ Gunting Up Hecting (jika diperlukan) Alat Lain: 1 Gunting Verband/plester 2 Arteri klem 3 Plester 4 Pinset anatomi dan chirurgi 5 Nierbekken (Bengkok) 6 Lidi kapas 7 Wash bensin 8 Alas / Perlak 9 Selimut Mandi 10 Kapas Alkohol dalam tempatnya 11 Betadine dalam tempatnya 12 Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%) 13 Lembar catatan pasien 14 Kantung tahan air untuk sampah
  • 25. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Setelah lengkap bawa peralatan ke dekat pasien 1. Melakukan inform consent lisan pada pasien/keluarga dan intruksikan pasien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan steril. 2. Menutup ruangan atau tirai tempat tidur atau atur sekat disekitar tempat tidur. Tutup semua jendela. 3. Mengatur posisi yang nyaman bagi pasien dan tutupi bagian tubuh selain bagian luka dengan selimut mandi. Beritahu pasien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan steril. 4. Mengambil kantung sampah dan tempatkan dalam jangkauan area kerja. 5. Mencuci tangan. 6. Mendekatkan nampan berisi peralatan ke meja tempat tidur atau sisi pasie. 7. Siapkan plester untuk fiksasi (bila perlu) 8. Pasang alas/perlak selanjutnya dekatkan nierbekken (bengkok ) 9. Membuka bak instrumen lalu kenakan sarung tangan sekali pakai. 10. Membuka balutan lama a) Membasahi plester yang melekat dengan wash bensin dengan lidi kapas. b) Melepaskan plester dengan melepaskan ujungnya dan menarik secara perlahan, sejajar dengan kulit ke arah balutan. c) Mempertahankan permukaan kotor jauh dari penglihatan pasien. d) Kemudian buang balutan ke kantung sampah. 11. Observasi Luka: Jenis, tipe luka, luas/kedalaman luka, grade luka, warna dasar luka, fase proses penyembuhan, tanda-tanda infeksi perhatikan kondisinya, letak drain, kondisi jahitan, bila perlu palpasi luka denga tangan non dominan untuk mengkaji ada tidaknya puss. 12. Lepas handscoon dan masukkan ke dalam bengkok berisi larutan clorin 5%. 13. Membersihkan luka: a. Menuang larutan NaCl/normal salin (NS) ke kom kecil ke 1 b. Pakai handscoon c. Ambil pinset anatomi d. Membuat kapas lembab secukupnya untuk membersihkan luka (dengan cara memasukkan kapas ke dalam kom berisi NaCL 0,9% dan memerasnya dengan menggunakan pinset) e. Lalu mengambil kapas basah dengan pinset f. Luka dibersihkan menggunakan kapas lembab dengan kapas terpisah untuk sekali usapan. Gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi, gerakan dalam tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka. 14. Menutup Luka • Bila sudah bersih, luka dikeringkan dengan kassa steril kering yang diambil dengan pinset anatomis. • Beri topikal therapy bila diperlukan/sesuai indikasi • Tutup dengan kassa kering (kurang lebih 2 lapis) kemudian pasang bantalan kasa yang lebih tebal • Luka diberi plester secukupnya atau dibalut dengan pembalut dengan balutan yang tidak terlalu ketat. 15. Membereskan alat-alat, melepaskan sarung tangan dan buang ke tong sampah 16. Membantu pasien untuk berada dalam posisi yang nyaman 17. Membuang seluruh perlengkapan dan cuci tangan
  • 26. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Evaluasi dan Tugas Terstruktur 1. Setelah Anda pelajari Kegiatan Belajar 3 tentang merawat pasien pre dan paska operasi cobalah melakukannya tindakan pada pasien pre dan paska operasi dengan panduan ceklist/ rubrik sebagai pedoman. 2. Setiap perasat tindakan terdapat tiga item penilaian meliputi ketrampilan bobotnya 5, pengetahuan bootnya 3 dan sikap bobotnya 2. Cara menilai langkah klinik dengan skala 1 – 4 : Nilai 4 : jika langkah klinik dilakukan dengan tepat dan benar Nilai 3 : jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif Nilai 2 : jika langhkah klinik dilakukan tidak tepat Nilai 1 : jika langkah klnik tidak dilakukan 1. PEDOMAN : Membantu latihan otot NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan pencukuran b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan Prosedur tindakan : 2. Mencuci tangan 3. Gerakan fleksi dan ekstensi pada leher 4. Memutar kepala 5. Gerakan fleksi dan ekstensi dari bahu dan siku 6. Memutar siku ke dalam dan keluar 7. Gerakan pergelangan tangan dan kaki 8. Menggerakkan jari-jari 9. Melakukan pergerakan pada exstremitas bawah 10. Gerakan fleksi dan exstensi dari lutut dan tumit 11. Gerakan abduktion dan rotasi dari pangkal paha 12. Gerakan fleksi dan exstensi dari pergelangan kaki 13. Memutar pergelangan kaki 14. Melakukan prosedur dengan tidak meninggalkan rasa sakit 15. Menciptakan rasa nyaman 16. Mencuci tangn 17. Membuat laporan S i k a p ( 2 ) 1. Hati–hati 2. Sopan terhadap pasien 3. Sabar Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan
  • 27. 20 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10 Pembimbing (……………………………. ) 2. PEDOMAN: Mencukur Rambut NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan pencukuran b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan >> >> Persiapan alat Prosedur tindakan : 2. Alat cukur listrik/ jambang 3. Gunting, handuk 4. Bola kapas 5. Aplikator (jika diperlukan) 6. Larutan antiseptik (tidak menjadi keharusan) 7. Lampu portable 8. Selimut mandi 9. Bengkok 10. Sketsel 11. Prosedur tindakan 12. Inspeksi kondisi umum kulit pasien 13. Meningkatkan kerja sama untuk meminimalkan an- sietas pasien 14. Cuci tangan untuk mengurangi transmisi infeksi 15. Tutup pintu ruangan atau tirai tempat 16. Atur posisi pasien senyaman mungkin 17. Keringkan area yang dipotong dengan handuk. 18. Pegang pemotong pada tangan dominan ± 1cm dia- tas kulit 19. Menggunting rambut searah pertumbuhnya. Mence- gah penarikan rambut dan abrasi kulit. 20. Atur selimut sesuai kebutuhan.
  • 28. 21 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 21. Usap rambut yang tercukur dengan handuk. 22. Memberitahu pasien bahwa prosedur telah selesai. 23. Bersihkan dan rapikan peralatan. 24. Buang peralatan yang kotor 25. Inspeksi kondisi kulit setelah menyelesaikan pemo- tongan rambut. 26. Dokumentasikan prosedur, area yang dipotong atau dicukur, dan kondisi kulit sebelum dan sesudah tin- dakan S i k a p ( 2 ) 1. Hati–hati 2. Sopan terhadap pasien 3. Sabar Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10 Pembimbing (……………………………. )
  • 29. 22 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2. Memasang Kateter Tetap NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan pencukuran b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan >> >> Persiapan alat: 2. Kapas DTT, 2 pasang sarung tangan steril 3. 1 duk steril + perlak 4. Kasa, plester korentang 5. Korentang , Pincet anatomis steril 6. Selimut mandi 7. Kateter folley sesuai dengan ukuran + Uro bag 8. Jelly steril, bengkok 9. NaCl 0,9 % atau aquadest steril sebanyak 10. Spuit 10 cc. Dan alat tulis Prosedur tindakan : 11. Jendela dan pintu ditutup 12. Mencuci tangan 13. Memasang alas bokong 14. Atur posisi untuk pemasangan kateter: a. Wanita : Dorsal recumbent b. Pria : Supine 15. Letakan set kateter di antara kedua tungkai bawah pasien dengan jarak minimal 45 cm dari perineum pasien 16. Buka set kateter 17. Gunakan sarung tangan steril 18. Membuka daerah meatus : a. Wanita : Buka daerah labia dengan enggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri , lalu sedikit ditarik keatas. b. Pria: Pegang daerah dibawah glans penis dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri, preputium ditarik kebawah. 20. Membersihkan daerah meatus dengan kapas DTT menggunakan pinset a. Wanita : Bersihkan daerah labia luar bagian me- atus kapas hanya sekali pakai. b. Pria : Bersihkan dengan arah melintang dari me- atus keluar. min. 3x 21. Lumasi ujung kateter dengan jelly : - Wanita : 2 – 5 cm - Pria : 15 – 18 cm
  • 30. 23 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 >> >> >> 22. Memasukan kateter : * Wanita : sepanjang 5– 7 cm sampai urine keluar *Pria : Sepanjang 18 – 20 cm sampai urine keluar tegakkan penis dengan sudut 90 o 23. Jika pada waktu memasukan kateter terasa adanya tahanan jangan diteruskan. 24. Selama pemasangan kateter anjurkan pasien untuk nafas dalam 25. Masukan lagi kateter sepanjang 2 cm sambil sedikit diputar 26. Isi balon kateter dengan NaCl/aquadest steril se- banyak yang ditentukan, menggunakan spuit tanpa jarum 27. Tarik kateter perlahan - lahan sampai ada tahanan balon. 28. Fiksasi kateter dengan plester 29. Gantung urine bag dengan posisi lebih rendah dari vesica urinaria 30. Beri posisi yang nyaman bagi pasien 31. Rapikan alat – alat pada tempatnya 32. Cuci tangan 33. Mencatat : Prosedur pelaksanaan, perineum dan meatus, waktu pemasangan, keadaan urine warna , bau, jumlah urine >> >> S i k a p ( 2 ) 1. Peka pada privacy pasien 2. Teliti pada sterilitas 3. Hati – hati terhadap komplikasi pemasangan kateter Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10 Pembimbing (……………………………. )
  • 31. 24 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4. PEDOMAN : Memandikan Pasien Dalam Posisi Berbaring NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan memandikan b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan >> Persiapan alat: 2. 2 kom berisi air 2/3 bagian 3. 3 waslap, 2 handuk , 4. Sabun dalam tempatnya 5. Kamper spiritus munyak katu putih/ lainya 6. Peralatan untuk menggosok gigi 7. Pakaian bersih 8. sisir 9. Botol berisi air untuk cebok setelah BAB/BAK. 10. Kertas closet. Prosedur tindakan : 11. Mencuci tangan 12. Membantu pasien menyikat gigi 13. Menawarkan pasien tuntuk BAB/BAK 14. Mencuci muka pasien : Handuk bagian atas diben- tangkan dibawah kepala. i. * Membersihkan mata pasien tanpa menggu- nakan sabun ii. *Mencuci muka dan telinga dengan waslap atas, mengeringkannya dengan handuk atas (menanyakan apakah muka disabun atau tidak) 15. Mencuci lengan pakaian atas ditanggalkan i. * Handuk atas dibentangkan memanjang disi kanan dan handuk bawah disisi kiri, sehingga menutupi bagian depan dan kedua lengan dia- tas handuk. ii. * Mencuci lengan dan ketiak, membilas minimum 3 x keringkan dengan handuk atas 16. Mencuci dada dan perut kedua lengan dikeataskan dan diletakkan disamping kepala 17. Mengeringkannya dengan handuk atas. 18. Mencuci punggung: 19. Menutup bagian depan dengan handuk bawah 20. Menanggalkan celana dalam menganjurkan pasien miring kekiri 21. Membentangkan handuk atas memanjang dibawah punggung. 22. Mencuci punggung dengan waslap atas .
  • 32. 25 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 >> 23. Mencuci paha dan bokong dengan waslap bawah. 24. Mengeringkan punggung dengan handuk atas, paha dan bokong dengan handuk bawah. 25. Menggosok kamfer minyak kayu putih/ yang lain sesuai kebiasaan pasien. 26. Menganjurkan pasien miring ke kanan 27. Mencuci punggung, paha dan bokong sebelah kiri terakhir anus seperti sebelah kanan. 28. Menggosok minyak kayu putih/ lainnya 29. Mengenakan pakaian bagian atas. 30. Mencuci paha dan kaki 31. Membetangkan handuk di bagian bawah . 32. Handuk bawah memanjang dibawah kaki 33. Mencuci dengan waslap atas 34. Mengeringkan dengan handuk bawah 35. Mencuci bagian bawah depan: *Menanggalkan pakain bagian bawah *Handuk bawah melintang dibawah bokong, separuh menutupi bagian atas 36. Mencuci bagian bawah depan dengan waslap bawah. 37. Mengeringkan dengan handuk bawah. 38. Mengenakan pakaian bawah 39. Menyisir rambut 40. Membereskan alat-alat 41. Mencuci tangan S i k a p ( 2 ) 1. Peka pada privacy pasien 2. Teliti pada sterilitas 3. Hati – hati terhadap komplikasi pemasangan kateter Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10
  • 33. 26 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5. PEDOMAN : Memasang NGT Dewasa NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan NGT b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan >> >> Persiapan alat dan pasien: 2. Sonde 3. Stetoskop 4. Spuit 5 cc / 10cc 5. Bengkok , plester , gunting 6. Mangkok berisi air matang 7. Kain alas, Jelly , kasa / tisue 8. Posisi : tidur terlentang dengan bantal tipis / selimut dibawah kepala / bahu Langkah –langkah 9. Mencuci tangan 10. Meletakkan bantal tipis/ selimut dibawah kepalaatau bahu / posisi semifowler 11. Mengukur penduga lambung , diukur dari pigas- trium sampai pertengahan dahi kemudian diberi tanda 12. Memberi jelli pada penduga lambung sepanjang tanda. 13. Memasukkan pipa lambung yang telah diberi jelly ke dalam salah satu lubang hidung. 14. Melakukan test ketepatan pipa: a. Aspirasi cairan lambung bila yang keluar cairan kekuningan tanpa ada buih b. Memasukkan udara ke dalam lambung 5 cc den- gan spuit sambil mendengarkan dengan steto- skop. c. Memasukkan pipa lambung ke dalam mangkok berisi air matang. 15. Memfiksasi pipa di bawah telinga kiri/ kanan tergan- tung lobang hidung yang terpasang 16. Mencatat saat pemasangan pipa lambung 17. Merapikan pasien. 18. Mengembalikan alat-alat pada tempatnya. 19. Cuci tangan. 20. Dokumentasikan setiap prosedur
  • 34. 27 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 S i k a p ( 2 ) 1. Peka pada privacy pasien 2. Teliti pada sterilitas 3. Hati – hati terhadap komplikasi pemasangan kateter Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10 6. PEDOMAN : Memberikan Huknah Rendah /LAVEMEN NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan lavamen b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan Persiapan alat: 2. Irigator/slang karet 3. Canule rectal dewasa 22-30G Fr, Anak 12-18 Fr 4. Air hangat 40o-43o C ( air biasa,air sabun, NaCl 0,9% atau aditif lainnya) 5. Volume dewasa 1 liter untuk huknah rendah, 2-3 liter untuk huknah tinggi, Remaja 500-700 ml, usia sekolah 300-500 ml, Todler 250-350 ml, Bayi 150-350 ml anak suhu air 37 derajat 6. Bengkok, kain lap tua, vaselin, klem 7. Pispot, Botol berisi air 8. Handuk bawah, tabir,kertas closet 9. Sarung tangan, Perlak Langkah –langkah 10. Mencuci tangan 11. Menaggalkan pakaian bawah pasien 12. Pakai sarung tangan 13. Bantu pasien dalam posisi sim kekiri untuk huknah rendah /kekanan untuk huknah tinggi. 14. Siapkan air hangat didalam kom
  • 35. 28 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 >> >> >> >> 15. Meletakkan bengkokl ke bawah tungging 16. Mengisi irrigator dengan air hangat dan dicoba dialirkan melalui canule 17. Slang karet diklem 18. Mengolesi ujung canule dengan vaselin 19. Memasukkan kanule kedalam rectum dengan hati hati dengan arah menuju umbilicus, huknah rendah 7,5 cm dan huknah tinggi 10 cm. 20. Atur ketinggian irrigator : huknah rendah 30 cm, huknah tinggi 50 cm dari anus pasien. 21. Mengalirkan cairan dari irrigator perlahan-lahan 100 cc per menit. 22. Klem slang karet bila cairan habis. 23. Mengeluarkan kanule bila cairan dalam irrigator habis (atau bila pasien tidak mampu lagi menahan). 24. Menganjurkan pasien untuk menahan cairan sampai betul-betul ingin defikasi. 25. Membereskan alat-alat 26. Membantu pasien untuk defikasi dengan meng- gunakan pispot atau WC/kamar mandi. 27. Bersihkan daerah anus. 28. Mencuci tangan 29. Mencatat: jumlah, warna tinja, kelauhan pasien dan waktu pemberian S i k a p ( 2 ) 1. Teliti 2. Hati-hati 3. Sabar Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10
  • 36. 29 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7. PEDOMAN: Memasang Sonde Pada Bayi NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan NGT b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan Persiapan alat: 2. Sonde 3. Stetoskop 4. Spuit 5 cc / 10cc 5. Bengkok , plester , gunting 6. Mangkok berisi air matang 7. Kain alas, Jelly , kasa / tisue Langkah –langkah 8. Mencuci tangan 9. Meletakkan bantal tipis/ selimut dibawah kepala atau bahu / posisikan defleksi 10. Mengukur penduga lambung , diukur dari 11. pigastrium sampai pertengahan dahi kemudian 12. diberi tanda 13. Memberi jelli pada penduga lambung sepanjang tanda. 14. Memasukkan pipa lambung yang telah diberi jelly ke dalam salah satu lubang hidung. 15. Melakukan test ketepatan pipa: a. Aspirasi cairan lambung bila yang keluar cairan kekuningan tanpa ada buih b. masukkan udara ke dalam lambung 5 cc dengan spuit sambil mendengarkan dengan stetoskop. c. Memasukkan pipa lambung ke dalam mangkok berisi air matang. 16. Memfiksasi pipa di bawah telinga kiri/ kanan tergan- tung lobang hidung yang terpasang 17. Mencatat saat pemasangan pipa lambung 18. Merapikan pasien. 19. Mengembalikan alat-alat pada tempatnya. 20. Cuci tangan. 21. Dokumentasikan setiap prosedur
  • 37. 30 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 S i k a p ( 2 ) 1. Teliti 2. Hati-hati 3. Sabar Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10 8. PEDOMAN : Angkat Jahitan / UP HECTING NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan angkat jahitan b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan Persiapan alat: 2. Bak instrument steril berisi :Set perawatan luka dan angkat jahitan 3. Sarung tangan steril 4. Pinset 4 (2 anatomis, 2 sirurgis) 5. Gunting hecting up 6. Lidi waten 7. Kom 2 buah 8. Kasa steril 9. Plester 10. Gunting perban 11. Bengkok 2 buah 12. Larutan NaCl 13. Perlak alas 14. Betadin 15. Korentang 16. Alkohol 70% 17. Kapas bulat dan sarung tangan bersih 18. Waskom berisi larutan chlorin 0,5%
  • 38. 31 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 >> >> >> >> >> Prosedur tindakkan 19. Dekatkan semua peralatan yang diperlukan 20. Tutup ruangan dengan tirai disekitar tempat tidur 21. Bantu pasien pada posisi nyaman 22. Cuci tangan secara menyeluruh 23. Pasang perlak dan alas 24. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lep- askan plester, angkat balutan dengan pinset 25. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar dengan kulit yang mengarah pada balutan 26. Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan menggunakan NaCl 27. Observasi karakter dan jumlah drainase 28. Buang balutan kotor pada bengkok, lepaskan sarung tangan dan buang pada bengkok yang berisi clorin 5% 29. Buka bak instrument, siapkan betadin dan larutan NaCl pada kom, siapkan plester, 30. Kenakan sarung tangan steril 31. Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan dan karakter drainase serta palpasi luka 32. Bersihkan luka dengan NaCl dan betadin dengan menggunakan pinset. 33. Gunakan satu kasa untuk sekali usapan. 34. Bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi. 35. Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka, Mele- paskan jahitan satu persatu selang seling dengan 36. Cara menjepit simpul jahitan dengan pinset sirurgis dan ditarik sedikit ke atas kemudian menggunting benang tepat dibawah simpul yang berdekatan den- gan kulit/ pada sisi lain yang tidak ada simpulnya. 37. Olesi luka dengan betadin 38. Menutup luka dengan kasa steril dan di plester 39. Merapikan pasien 40. Membersihkan alat-alat 41. Melepaskan sarung tangan 42. Perawat cuci tangan
  • 39. 32 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 S i k a p ( 2 ) 1. Teliti 2. Hati-hati 3. Sabar Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10 9. PEDOMAN : Perawatan Luka Bersih Paska Operasi NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan perawatan luka b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan Persiapan alat: bak instrumen steril berisi : 2. Pinset anatomis, erteri klem 3. Handscoon steril, lidi kapas 4. Kom steril (2 buah) 5. Kassa dan kapas steril secukupnya 6. Gunting jaringan/ Gunting Up Hecting : 7. Gunting Verband/plester 8. Pinset anatomi dan chirurgi 9. Nierbekken (Bengkok) 10. Wash bensin, plester 11. Alas / Perlak, Selimut Mandi 12. Kapas Alkohol dalam tempatnya 13. Betadine dalam tempatnya 14. Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%) 15. Lembar catatan pasien 16. Kantung tahan air untuk sampah 17. Waskom berisi larutan chlorin 0,5%
  • 40. 33 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 >> >> >> Prosedur tindakkan 18. Membawa peralatan ke dekat pasien 19. Lakukan inform consent lisan pada pasien/keluarga. 20. Atur posisi yang nyaman bagi pasien dan tutupi ba- gian tubuh selain bagian luka dengan selimut mandi. 21. Beritahu pasien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan steril. 22. Ambil kantung sampah dan tempatkan dalam jang- kauan area kerja. 23. Mencuci tangan 24. Siapkan plester untuk fiksasi (bila perlu) 25. Pasang alas/perlak selanjutnya dekatkan bengkok 26. Buka bak instrumen lalu kenakan sarung tangan sekali pakai. 27. Membuka balutan lama basahi plester yang melekat dengan wash bensin dengan lidi kapas. 28. Lepaskan plester dengan melepaskan ujungnya dan menarik secara perlahan, sejajar dengan kulit ke arah balutan. 29. Observasi Luka: Jenis, tipe luka, luas/kedalaman luka, grade luka, warna dasar luka, fase proses penyembu- han, tanda-tanda infeksi perhatikan kondisinya, letak drain, kondisi jahitan, palpasi luka denga tangan non dominan untuk mengkaji ada pus. 30. Pakai sarung tangan 31. Membersihkan luka dengan larutan NaCl/normal sa- lin (NS) di tuang ke kom kecil 32. Bersihkan luka menggunakan kapas lembab/DTT us- apan sampai bersih. 33. Gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi, gerakan dalam tekanan progre- sif menjauh dari insisi atau tepi luka. 34. Keringkan luka dengan kassa steril kering 35. Beri topikal terapi sesuai indikasi 36. Tutup dengan kassa kering (kurang lebih 2 lapis) lalu plester/ dibalut dengan pembalut dengan balutan yang tidak terlalu ketat. 37. Masukan alat-alat berisi larutan chlorin 0.5 %. sarung tangan dan buang ke tong sampah 38. Bantu pasien dalam posisi yang nyaman 39. Cuci tangan
  • 41. 34 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 40. Dokumentasikan hasil observasi luka, balutan dan atau drainase, waktu melakukan penggantian balu- tan, Respon pasien >> S i k a p ( 2 ) 1. Teliti 2. Hati-hati 3. Sabar 4. Peka terhadap reaksi pasien Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10
  • 42. 35 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Relevansi Kompetensi Banyak tindakan pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan oleh pasien kebidanan, namun tidak semuanya dipelajari. Hanya yang sering dijumpai saja yang ada pada panduan II ini. Untuk itu pelajarilah Modul 4 tentang Pemeriksaan diagnostik. Yang akan kita praktekkan pada modul ini antara lain pemeriksaan kadar HB, pengambilan darah vena dan pemeriksaan urin reduksi. Di sesi akhir modul ini ada panduan lengkap pemeriksaan diagnostic yang dapat saudara pelajari sendiri dan kelompok lalu kerjakanlah. A. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin a. Bahan pemeriksaan : 1. Darah kapiler 2. Darah vena 3. Darah tepi. b. Persiapan pasien Memberitahu tujuan pemeriksaan untuk mendapatkan kerjasama dar pada klien. c. Persiapan alat 1. Haemometer set terdiri dari : 2. Tabung pengukur 3. 2 tabung standar warna 4. Pipet Hb dengan pipa karetnya 5. Pipet HCl 6. Batang pengaduk 7. Botol tempat HCl dan aquadest 8. Sikat pembersih 9. Perlak kecil dan pengalas 10. Kapas alkohol 70% 11. Jarum/Lancet 12. Handscoon steril 13. Kapas kering 14. Bengkok PROSEDUR KERJA 1. Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada angka 2 2. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan 3 Membawa alat-alat ke dekat pasien 4 Mencuci tangan 5 Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya 6 Menyiapkan bengkok
  • 43. 36 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 Memakai handscoon steril 8 Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara memijat 9 Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alkohol 10 Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar 11 Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering 12 Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sampai ada gelembung udara yang sampai ikut terhisap 13 Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering 14 Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl0,1 N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung 15 Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan meniup dan menyedotnya. 16 Tunggu sampai 1 menit 17 Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar 18 Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar Hb dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr% 19 Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat Rasional: agar tempat pasien rapi dan nyaman 20 Melepaskan handscoon Mencuci tangan 21 Evaluasi dan dokumentasi B. Pengambilan Darah Vena Persiapan pasien Pesien didudukan dalam keadaan tenang. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu : a. spuit injeksi 3 ml / 5 ml b. botol penampung darah c. karet pembendung (torniquet) d. kapas e. alkohol 70% f. plester Mempersiapkan antikoagulansia, yaitu : a. Na-EDTA 10% b. Na-citras 3,8% (dimasukkan ke dalam botol penampung darah) Prosedur Tindakan 1. Mencari lokasi tusukan yaitu vena yang bagus 2. Meletakkan tangan pasien lurus serta ekstensikan dengan diganjal handuk /lain. 3. Mengatur telapak tangan menghadap keatas sambil mengepal 4. Melakukan desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas steril yang dibasahi alkohol 70% 5. Melakukan pembendungan pada daerah proximal kira-kira 4-5 jari dari tempat penusukan
  • 44. 37 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6. Meletakan simpul tourniguet kearah atas pembendunagn tidak boleh terlalu lama (maksimal 2 menit, terbaik 1 menit 7. Mengambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah darah yang akan diambil, cek jarum dan karetnya 8. Memegang spuit dengan tangan kanan, lalu mengencangkan posisi jarum spuit 9. Melakukan fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ibu jari tangan kiri 10. Menusukkan jarum dengan sisi menghadap keatas membentuk sudut 150-300 11. Melakukan fiksasi spuit dengan tangan kiri dengan membentuk sudut 12. Menarik penghisap spuit pelan-pelan sampai didapatkan volume darah yang diinginkan 13. Meninta pasien untuk membuka kepalan tangan 14. Melepaskan bendungan 15. Meletakkan kapas alkohol 70% diatas jarum 16. Mencabut jarum dengan menekan kapas beberapa menit 17. Menganjurkan pasien menekan dengan telunjuk dan ibu jari penderita selama ± 5 menit 18. Lepaskan jarum alirkan darah dalam wadah melalui dindingnya 19. Menuangkan darah ke dalam botol penampungan yang volumenya sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta 20. Jika menggunakan antikoagulan kocok botol beberapa menit agar antikoagulan tercampur dengan darah dan tidak terjadi bekuan. 21. Membereskan alat-alat 22. Mencuci tangan 23. Evaluasi dan dokumentasi C. Tes Glukosa Urine • Metode sederhana yang sering digunakan tes glukosa urine dengan menggunakan metode fehling. • Prinsip Pemeriksaan: 1. Dalam suasana alkali, glukosa mereduksi kupri menjadi kupro kemudian membentuk Cu2O yang mengendap dan berwarna merah. 2. Intensitas warna merah dari ini secara kasar menunjukkan kadar glukosa dalam urine yang diperiksa. Alat dan Bahan Alat 1. Tabung reaksi 2. Api Bunsen 3. Pipet volume 4. Ball filler Bahan 1. Sampel urine 2. Reagen Fehling A 3. Fehling B
  • 45. 38 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Cara Kerja: 1. Dipipet 1 ml fehling A dan Fehling B, dan dicampurkan dalam tabung reaksi hingga homogen (untuk pemeriksaan tiga sampel) 2. Dipipet masing-masing 1 ml larutan tersebut ke dalam tiga tabung reaksi 3. Ditambahkan masing-masing 0,5 ml sampel urine ke dalam tiga tabung reaksi tersebut 4. Ketiga tabung dipanaskan di atas api bunsen hingga mendidih 5. Setelah dingin, diamati perubahan warna yang terjadi pada ketiga tabung. Interpretasi : (-) : warna biru / hijau keruh (+) : larutan keruh dan hijau agak kuning (++) : kuning kehijauan dengan endapan kuning (+++) : kuning kemerahan dengan endapan kuning merah (++++) : merah jingga sampai merah bata Apabila hasil +, maka di dalam sampel urin terdapat glukosa Evaluasi dan Tugas Terstruktur 1. Setelah Anda pelajari Kegiatan Belajar 3 tentang merawat pasien pre dan paska operasi cobalah melakukannya tindakan pada pasien pre dan paska operasi dengan panduan ceklist/ rubrik sebagai pedoman. 2. Setiap perasat tindakan terdapat tiga item penilaian meliputi ketrampilan bobotnya 5, pengetahuan bootnya 3 dan sikap bobotnya 2. Cara menilai langkah klinik dengan skala 1 – 4 : Nilai 4 : jika langkah klinik dilakukan dengan tepat dan benar Nilai 3 : jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif Nilai 2 : jika langhkah klinik dilakukan tidak tepat Nilai 1 : jika langkah klnik tidak dilakukan 1. PEDOMAN: Pemeriksaan Kadar Hemoglobin NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 >> Ketrampilan ( 5 ) 1. Persiapan pasien Bahan pemeriksaan : 1. Darah kapiler 2. Darah vena 3. Darah tepi. Persiapan pasien Memberitahu tujuan pemeriksaan untuk mendapat- kan kerjasama dar pada klien
  • 46. 39 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 >> >> Persiapan alat: Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu : 1. Haemometer set terdiri dari : 2. Tabung pengukur 3. 2 tabung standar warna 4. Pipet Hb dengan pipa karetnya 5. Pipet HCl 6. Batang pengaduk 7. Botol tempat HCl dan aquadest 8. Sikat pembersih 9. Perlak kecil dan pengalas 10. Kapas alkohol 70% 11. Jarum/Lancet 12. Handscoon steril 13. Kapas kering 14. Bengkok C >> >> >> Prosedur Pelaksanaan 1. Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada angka 2 2. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan 3. Membawa alat-alat ke dekat pasien 4. Mencuci tangan 5. Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pa- sien yang akan diambil darahnya 6. Menyiapkan bengkok 7. Memakai handscoon steril 8. Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara memijat 9. Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alkohol 10. Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sam- pai darah keluar 11. Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering 12. Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sampai ada gelembung udara yang sam- pai ikut terhisap
  • 47. 40 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 13. Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering 14. HCl0,1 N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan da- rah mengenai dinding tabung 15. Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pen- gencer yang sudah berisi 16. Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan meniup dan menyedotnya 17. Tunggu sampai 1 menit 18. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada se- tiap kali penambahan warna dari larutan asam he- matin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar 19. Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar Hb dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr% 20. Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat 21. Rasional: agar tempat pasien rapi dan nyaman 22. Melepaskan handscoon 23. Mencuci tangan 24. Evaluasi dan dokumentasi D E S i k a p ( 2 ) 1. Tanggap terhadap respon 2. Teliti 3. Sabar 4. Bertanggung jawab Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10
  • 48. 41 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2. PEDOMAN: Pengambilan Darah Vena NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 Ketrampilan ( 5 ) Persiapan pasien a. Memberitahu tujuan pengambilan darah divena b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan Persiapan alat: Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu : 1. Spuit injeksi 3 ml / 5 ml 2. Botol penampung darah 3. Karet pembendung (torniquet) 4. Kapas 5. Alkohol 70% 6. Plester 7. Na-EDTA 10% 8. Na-citras 3,8% (dimasukkan ke dalam botol penam- pung darah >> >> >> Prosedur Pelaksanaan 1. Cari vena yang akan ditusuk 2. Letakkan tangan lurus serta ekstensikan dengan di- ganjal handuk /lain 3. Atur telapak tangan menghadap keatas sambil mengepal 4. Lakukan desinfektan daerah yang akan ditusuk den- gan kapas steril yang dibasahi alkohol 70% 5. Lakukan pembendungan pada daerah proximal ki- ra-kira 4-5 jari dari tempat penusukan 6. Letakan simpul tourniguet kearah atas pembendun- agn tidak boleh terlalu lama (maksimal 2 menit, ter- baik 1 menit 7. Ambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah darah yang akan diambil, cek jarum dan karetnya 8. Pegang spuit dengan tangan kanan, kencangkan jar- umnya 9. Fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ibu jari tangan kiri 10. Tusukkan jarum dengan sisi menghadap keatas membentuk sudut 150-300 11. Fiksasi spuit dengan tangan kiri dengan membentuk sudut 12. Penghisap spuit ditarik pelan-pelan sampai didapat- kan volume darah yang diinginkan
  • 49. 42 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 >> >> >> 13. Anjurkan membuka kepalan tangan 14. Lepaskan bendungan 15. Letakkan kapas alkohol 70% diatas jarum 16. Cabut jarum dengan menekan kapas beberapa menit 17. Anjurkan pasien menekan dengan telunjuk dan ibu- jari penderita selama ± 5 menit 18. Lepaskan jarum alirkan darah dalam wadah melalui dindingnya 19. Tuangkan darah ke dalam botol penampungan yang volumenya sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta 20. Jika menggunakan antikoagulan kocok botol bebera- pa menit agar antikoagulan tercampur dengan darah dan tidak terjadi bekuan. 21. Membereskan alat-alat 22. Mencuci tangan 23. Evaluasi dan dokumentasi S i k a p ( 2 ) 1. Tanggap terhadap respon 2. Teliti 3. Sabar 4. Bertanggung jawab Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Nilai: Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10
  • 50. 43 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3. PEDOMAN; Pemeriksaan Glukosa Urin NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 A Ketrampilan ( 5 ) Persiapan pasien 1. Memberitahu tujuan pengambilan pemeriksaan reduksi 2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan 3. Meminta bantuan menyediakan urine untuk bahan pemeriksaan B >> >> Persiapan alat: 1. Tabung reaksi 2. Api Bunsen 3. Pipet volume 4. Ball filler 5. Sampel urine 6. Reagen Fehling A 7. Fehling B C >> >> Prosedur Pelaksanaan 2. Dipipet 1 ml fehling A dan Fehling B, dan dicampur- kan dalam tabung reaksi hingga homogen (untuk pe- meriksaan tiga sampel) 3. Dipipet masing-masing 1 ml larutan tersebut ke da- lam tiga tabung reaksi 4. Ditambahkan masing-masing 0,5 ml sampel urine ke dalam tiga tabung reaksi tersebut 5. Ketiga tabung dipanaskan di atas api bunsen hingga mendidih 6. Setelah dingin, diamati perubahan warna yang terja- di pada ketiga tabung. 7. Membereskan alat-alat 8. Mencuci tangan 9. Evaluasi dan dokumentasi
  • 51. 44 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan NO KOMPONEN Nilai 1 2 3 4 D >> E >> S i k a p ( 2 ) 1. Tanggap terhadap respon 2. Teliti 3. Sabar 4. Bertanggung jawab Pengetahuan (3) 1. Dapat menjelaskan rasional tindakan 2. Dapat menjawab setiap pertanyaan Keterangan : Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10
  • 52. 45 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1. Basmajian J.V., Slonecker C.E., Grant’s Method of Anatomy, Jilid 1, Edisi XI, Williams and Wilkins, 1993. 2. Ganong, W.F., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IV, Penerjemah, EGC, Jakarta, 1995. 3. Guyton & Hall., Fisiologi Kedokteran,, Edisi I, Penerjemah, EGC, Jakarta, 2000. 4. Kahle W., Leonhardt H., Platzer W., Atlas Berwarna dan Teks Anatomi Manusia, Jilid 1 Sistem Lokomotor Muskuloskeletal dan Topografi, Edisi IV, Penerjemah Syamsir H.M., Hipokrates, Jakarta, 1995. 5. Syaifuddin, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, 2001. 6. Puruhito, Penatalaksanaan Terapi Cairan Pada Kasus-Kasus Bedah, Edisi 1, Unair, Surabaya, 1996. 7. Tortora G.J., Principles of Human Anatomy, Edisi IV, Harper and Row Publisher, New York, 1986. 8. Kusmiati Y, Penunun Belajar Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan, Edisi V, Fitramaya, Yogyakarta, 2009 9. Potter P, Buku Saku Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Edisi V, EGC, 2005 Daftar Pustaka
  • 53. 46 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Lampiran 1 : Rekam pencapaian kompetensi Modul 1 Lampiran 2 : Contoh Format daftar hadir Lampiran
  • 54. 47 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan lampiran 1 DAFTAR PENCAPAIAN TARGET MODUL 1 PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH NAMA: ......................................... No Jenis Perasat TGL DAN TANDA TANGAN PEMBIMBING KET Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt Tgl/tt 1 Memasang Infus 2 Obat Oral 3 Obat Sub lingual 4 Obat Bukal 5 Obat kulit 6 Obat melalui Hidung 7 Obat Melalui Telinga 8 Obat melalui rektum 9 Obat Melalui Vagina 10 Injeksi Intra Vena 11 Injeksi Intra Mukuler 12 Injeksi Sub Kutan 13 Injeksi Intra Kutan Catatan :............................................ ................................................. Mengetahui ____________
  • 55. 48 Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Lampiran 2 DAFTAR PRESENSI MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN PROGRAM JARAK JAUH NAMA : SEMESTER/TINGKAT : TEMPAT PRAKTEK : No TANGGAL HADIL PULANG KET/ KEGIATAN TTD PEM- BIMBINGJam TT Jam TT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
  • 56. 49 Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Daftar Gambar Cover http://stikeswh.ac.id/psik/pic/7453per- awat-bina-husada.ac.id.jpg
  • 57. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015