SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
GINEKOLOGI
MODUL
Infeksi Organ Genitalia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
DEBBIYANTINA
JULI OKTALIA
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 4
KEGIATAN BELAJAR 3
Penyakit Menular Seksual
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang
Mahaesa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat
menyelesaikan MODUL TIGA dari EMPAT MODUL dalam Mata Kuliah
Ginekologi yang berjudul : “Infeksi Organ Genitalia dan Penyakit
Menular Seksual”.
Modul Ginekologi ini disusun dalam rangka membantu proses
pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan system
pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan
latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk
ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan.
Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada segenap
pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya modul ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
a.	 Menteri Kesehatan Republik Indonesia
b.	Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
c.	 Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
d.	 Australian Government Overseas Aid Program (AusAID)
e.	 Tim editor modul
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan.
Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat kami harapkan.
Demikian,semogamodulinidapatbermanfaatmeningkatkankualitas
pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang menggunakan
system jarak jauh.
								Jakarta, Juli 2013
							
								PENULIS
Gambar : Female Reproduction Anatomy
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
Cover								
Kata pengantar										i
Daftar Isi											ii
Pendahuluan										1	
				
Kegiatan Belajar 3 :	PENYAKIT MENULAR SEKSUAL					 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
SELAMAT BERJUMPA mahasiswa peserta didik D-3 Kebidanan dalam MODUL KETIGA
untuk mata kuliah ginekologi.
Modul ini adalah modul ketiga dari empat modul dalam mata kuliah Ginekologi. Sebe-
lum mempelajari modul ini diharapkan Anda sudah selesai mempelajari modul kesatu
dan kedua dari modul ginekologi. Kami ingatkan kembali untuk dapat memahami gine-
kologi dasar untuk Bidan secara utuh Anda harus menyelesaikan empat modul gine-
kologi ini secara tuntas.
Setelah mempelajari modul ketiga Mata Kuliah ginekologi yang berjudul radang dan
beberapa penyakit lain pada alat genital Anda diharapkan dapat :
1.	 Menjelaskan tentang radang pada vulva dan vagina
2.	 Menjelaskan tentang radang pada alat genitalia interna
3.	 Menjelaskan tentang beberapa penyakit lain dan infeksi khusus terkait alat genital
Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar. Masing-masing kegiatan belajar diber-
ikan alokasi waktu sekitar dua jam. Empat kegiatan belajar tersebut disusun dengan
urutan sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 1	 : radang pada vulva dan vagina
Kegiatan Belajar 2	 : radang pada alat genitalia interna
Kegiatan Belajar 3	 : beberapa penyakit lain dan infeksi khusus terkait alat genital
Proses pembelajaran untuk modul ini dapat berjalan lancar apabila Anda mengikuti
langkah belajar sebagai berikut :
1)	 Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai
tahap akhir
2)	 Bacalah kegiatan belajar secara seksama dan kerjakan soal – soal yang ada tanpa
melihat kunci jawaban
3)	 Lakukan kajian refleksi kasus – kasus yang ada dalam modul ini dengan kasus-ka-
sus yang mungkin Anda temui saat Anda nanti bertemu dengan pasien langsung
di lahan praktik.
4)	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam modul sangat tergantung kepada
kesungguhan Anda dalam membaca materi dan mengerjakan latihan. Untuk itu
berdiskusilah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat
5)	 Bila Anda menemui kesulitan, silahkan hubungan instruktur / pembimbing yang
mengajar pada modul ini.
Baiklah saudara, selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan yang
diuraikan dalam modul ini sehingga dapat menjadi bekal bermanfaat untuk menjadi
bidan yang handal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
Kegiatan
Belajar 3
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tiga pada modul tiga Anda akan mencapai ke-
mampuan untuk menjelaskan tentang beberapa penyakit lain dan infeksi khusus terkait
alat genital
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu Anda akan mencapai kemampuan untuk:
1.	 Menjelaskan tentang kondiloma akuminatum
2.	 Menjelaskan tentang Gonorea
3.	 Menjelaskan tentang Herpes genital
4.	 Menjelaskan tentang Sifilis
5.	 Menjelaskan tentang infeksi saluran kemih
1.	 Kondiloma akuminatum
2.	Gonorea
3.	 Herpes genital
4.	 Sifilis
5.	 Infeksi saluran kemih
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
BEBERAPA PENYAKIT LAIN DAN
INFEKSI KHUSUS TERKAIT ALAT GENITAL
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Uraian
Materi
1.	 KONDILOMA AKUMINATUM
Kondiloma akuminatum adalah infeksi yang dapat terjadi pada vulva, vagina dan ser-
viks. Infeksi ini disebabkan oleh virus Human Papiloma Virus (HPV). Infeksi ini adalah
termasuk penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual. Angka kejadiannya cuk-
up tinggi.
Infeksi HPV sering kali dikaitkan dengan karsinoma skuamosa dan lesi intraepitel di
daerah serviks, vagina dan vulva.
Penderita kondiloma akuminatrum jarang mengalami keluhan kecuali kalau ada per-
lukaan atau infeksi sekunder. Pada pemeriksaan inspeksi dapat ditemukan lesi lunak
bertangkai pada permukaan kulit genitalia dengan varuasi ukuran dan bentuk.
Untuk menegakkan diagnosa kondiloma dapat dilakukan dengan pemeriksaan ins-
peksi kasar, dan jika dibutuhkan dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopik. Dokter
spesialis biasanya akan mengangkat lesi dengan zat kimia tertentu. Secara teori saat
ini belum ditemukan terapi yang dapat membasmi habis virus HPV.
2.	GONOREA
GONOREA adalah infeksi infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neis-
seria gonorrhoeae. Infeksi ini ditularkan melalui vagina, oral dan anal seks. Seorang
ibu dapat menularkan gonorea ke bayinya saat melahirkan. Gonoreha biasanya tidak
ditularkan melalui toilet dan kamar mandi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Pada pria, gejala-gejala yang biasa dialami adalah rasa terbakar saat buang air kecil
dan discharge pada penis. Pada wanita, tidak menunjukkan gejala khusus kadang
hanya keputihan dan nyeri panggul. Pada pria dan wanita jika gonore tidak diobati,
bisa menyebar secara lokal menyebabkan penyakit radang panggul.
Untuk menegakkan diagnosis gonorea dioerlukan pemeriksaan mikroskopik. Saat
ini beberapa strain gonore telah mulai menunjukkan resistensi terhadap beberapa
antibiotic sehingga ketika bidan menemukan kasus ini sebaiknya dikonsulkan dan
melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapat kombinasi antibiotic yang te-
pat.
3.	 HERPES GENITAL
HERPES GENITAL adalah infeksi infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus
Herpes Simpleks tipe II. Infeksi ini ditularkan menyebabkan terjadinya ulkus genital.
Masa inkubasi sekitar 3-7 hari. Kejadian ini seringkali berulang karena virus herpes
tidak dapat dibasmi sepenuhnya dan tergantung juga pada daya tahan tubuh pen-
derita.
Penderita yang terinfeksi herpes genital dapat mengalami keluhan sistemik dan lo-
cal. Keluhan sistemik misalnya pasein mengalami gejala infeksi virus seperti demam,
tidak edak badan. Keluhan local misalnya pasien menemukan paratesia di vulva, dii-
kuti pembentukan vesikula yang jumlahnya seringkali banyak. Vesikula ini menyebab
ulkus yang dangkal dan terasa nyeri. Kumpulan vesikula dan ulkus dapat terjadi da-
lam waktu 2 – 6 minggu. Lesi dapat sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut.
Diagnosis dapat ditegakkan dengan inspeksi saja. Pemberian terapi oleh dokter bi-
asanya ditujukan untuk memperpendek perjalanan klinis, mencegah komplikasi,
mencegah kekambuhan dan penularan. Pada kasus herpes genital pasien dianjur-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
kan tidak melakukan hubungan seks sampai gejala klinis menghilang dan epitelisasi
kembali dengan lengkap.
4.	SIFILIS
Sifilis adalah infeksi kronik yang disebabkan bakteri spirochete, TREPONEMA PALL-
IDUM. Treponema pallidum adalah sebuah spiralor tipis kumparan berbentuk bak-
teri yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir atau istirahat di kulit. Masa
inkubasinya sekitar 10 – 90 hari
TREPONEMA PALLIDUM sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual.
Transmisi melalui transfusi darah mungkin terjadi tapi kejadiannya langka adanya
prosedur penyaringan pada produk darah disaring. Spirochetes mati dalam waktu
24 jam dalam darah yang disimpan. Metode transmisi lainnya sangat tidak mungkin
karena TREPONEMA PALLIDUM m mudah dibunuh oleh panas dan pengeringan.
Treponema pallidum disebut dalam bidang kedokteran sebagai ”The Great Imitator”
karena banyaknya gejala klinis yang timbul mirip penyebab yang lain.
Sifilis dibagi menjadi tiga jenis :
a.	 Sifilis primer : ciri khasnya dengan ulkus keras dan tidak terasa nyeri, me-
netap dan dapat timbul di vulva, vagina atau serviks. Dapat terjadi terjadi
lesi ekstragenital, ulkus sembuh secara spontan.
b.	 Sifilis sekunder : adalah lanjutan dari infeksi primer . Sifilis sekunder ter-
masuk kedalam penyakit sistemik yang terjadi setelah 6 minggu – 6 bulan
setelah ulkus primer. Gejala klinis pada tahap ini biasanya timbulnya ruam
makulopapular di telapak tangan dan kaki. Di vulva dapat timbul bercak
mukosa dan kondiloma lata, lesi berwarna putih yang meninggi dan besar.
Gejala klinis biasanya tidak nyeri dan gejala hilang dalam jangka waktu 2 – 6
minggu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
c.	 Sifilis Tersier : Tahapan ini terjadi pada kasus sifilis yang tidak obati atau
diobati namun tidak sempurna. Sifilis tersier dapat menginfeksi sistem or-
gan seperti sistem kardiovaskuler, sistem syaraf pusat dan muskuloskel-
etal. Gejala yang dialami penderita bermacam-macam seperti aneurisme
aorta, perubahan status mental , atropi optik dan lain – lain.
Jika bidan menemukan pasien yang dicurigai menderita sifilisi, segeralah melakukan
tindakan kolaborasi dan rujukan ke dokter spesialis. Penanganan yang tepat pada
sifilis awal akan membantu mengurangi dampak sifilis sekunder dan tersier. Tindak
lanjut setelah terapi sifilis awal biasanya diperlukan pemeriksaan VDRL atau titet re-
agen plasma cepat selama tiga bulan sampai satu tahun. Jika titer tidak turun empat
kali dalam satu tahun maka pasien biasanya akan dilakukan pengulangan pengo-
batan.
5.	 INFEKSI SALURAN KEMIH
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang paling sering muncul pada perem-
puan dewasa. Perempuan lebih berisiko mengalami ISK karena saluran uretra lebih
pendek dan adanya kolonisasi bakteri di bagian distal uretra dari vestibulum vulva.
Penyebab infeksi salurank kemih yang paling banyak disebabkan oleh Escherichia
coli dan Staphyloccus Saprophyticus. Penderita yang mengalami infeksi saluran ke-
mih biasanya akan mengalami gejala disuria (nyeri saat berkemih), sering berkemih
dan adanya nyeri tekan pada bagian supra pubik.
	
Menegakkan diagnose ISK dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis. Dokter
akan memberikan terapi setelah diagnose ditegakkan dengan menggunakan antibi-
otic spesifik.
ISK dapat dicegah dengan beberapa aktivitas misalnya segera mengosongkan kand-
ung kemih setelah melakukan hubungan seksual.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Rangkuman
1.	 Kondiloma akuminatum, Gonorea, Herpes genital, Sifilis, Infeksi saluran kemih
adalah penyakit infeksi dan peradangan yang paling sering terjadi dialami per-
empuan terkait organ genital eksterna dan interna.
2.	 Penanganan keluhan infeksi pada kasus – kasus yang dicurigai Kondiloma
akuminatum, gonorea, Herpes genital, sifilis, Infeksi saluran kemih sebaikn-
ya dilakukan atas dasar pemeriksaan penunjang, sehingga pengobatan yang
diberikan dapat disesuaikan dengan penyebab
3.	 Bidan juga perlu memberikan pendidikan kesehatan untuk mengantisipasi
adanya infeksi silang yang berulang dan pola hidup sehat untuk mempertah-
ankan daya tahan tubuh denga optimal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !!
1.	 Seorang perempuan memiliki riwayat berganti-ganti pasangan. Dia mengeluhkan
ketidaknyamanan pada bagian vulva. Hasil pemeriksaan lab didapatkan adanya vi-
rus Human Papiloma Virus (HPV). Iinfeksi yang kemungkinan dialami perempuan
tersebut disebut dengan ....
a.	 Kondiloma akuminatum
b.	Gonorea
c.	 Herpes genital
d.	 Sifilis
e.	 Infeksi saluran kemih
2.	 Seorang perempuan memiliki riwayat berhubungan seks tanpa kondom dengan
pasangan yang memiiki keluhan rasa terbakar saat buang air kecil dan discharge
pada penis. Perempuan ini mengalami keluhan keputihan dan nyeri haid. Pada ka-
sus ini bidan dapat mencurigai ibu mengalami infeksi yang disebut …
a.	 Kondiloma akuminatum
b.	Gonorea
c.	 Herpes genital
d.	 Sifilis
e.	 Infeksi saluran kemih
3.	 Seorang perempuan mengalami demam dantidak edak badan. Hasil pemeriksaan
ditemukan vesikula yang jumlahnya banyak dan juga terdapat ulkus yang dangkal
dan terasa nyeri. Pada kasus ini bidan dapat mencurigai ibu mengalami infeksi yang
disebut…
a.	 Kondiloma akuminatum
b.	Gonorea
c.	 Sifilis
d.	 Herpes genital
e.	 Infeksi saluran kemih
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
4.	 Seorang perempuan mengalami gejala klinis pada tahap ini biasanya timbulnya
ruam makulopapular di telapak tangan dan kaki. Di vulva dapat timbul bercak mu-
kosa dan kondiloma lata, lesi berwarna putih yang meninggi dan besar. Pada kasus
ini bidan dapat mencurigai ibu mengalami infeksi yang disebut…
a.	 Sifilis primer
b.	 Sifilis sekunder
c.	 Sifilis tersier
d.	 Herpes genital lokal
e.	 Herpes genital sistemik
5.	 Penularan bakteri TReponema palidum dapat terjadi melalui ….
a.	 Transfusi darah
b.	 Hubungan seksual
c.	 Penggunaan handuk bersama
d.	 Penggunaan seprei bersama
e.	 Penggunaan toilet bersama
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
1. A
2. B
3. D
4. B
5. B
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
DAFTAR PUSTAKA
Rabe, Thomas. 2002. Buku Saku Ilmu Kandungan. Jakarta: Hipokrates
Manuaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. 	Arcan. 			
	 Jakarta.
Naylor, C. Scott. 2001. Obstetri – Ginekologi Referensi Ringkas. Jakarta:EGC
Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2011. Ilmu Kandungan edisi ketiga. Jakarta: 	
		 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Internapjj_kemenkes
 
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan OrganogenesisKB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesispjj_kemenkes
 
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan OrganogenesisKB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesispjj_kemenkes
 
KB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit PayudaraKB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit Payudarapjj_kemenkes
 
KB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi KehamilanKB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi Kehamilanpjj_kemenkes
 
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanModul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanpjj_kemenkes
 
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondomKB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondompjj_kemenkes
 
Power point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis GravidarumPower point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis Gravidarumsyaripinsiti
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilHetty Astri
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi KehamilanKB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilanpjj_kemenkes
 
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksipjj_kemenkes
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesNova Ci Necis
 
Askep iud (postnatal)
Askep iud (postnatal)Askep iud (postnatal)
Askep iud (postnatal)rikiab
 

What's hot (20)

KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Interna
 
INFERTILITAS
INFERTILITASINFERTILITAS
INFERTILITAS
 
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan OrganogenesisKB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
 
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan OrganogenesisKB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
 
KB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit PayudaraKB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit Payudara
 
KB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi KehamilanKB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi Kehamilan
 
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanModul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
 
Menopause
MenopauseMenopause
Menopause
 
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondomKB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
 
Power point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis GravidarumPower point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis Gravidarum
 
Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
Sejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesiaSejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesia
 
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILANASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
 
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi KehamilanKB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
 
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodes
 
Askep iud (postnatal)
Askep iud (postnatal)Askep iud (postnatal)
Askep iud (postnatal)
 

Viewers also liked

6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genitaliyandri tiluk wahyono
 
Radang genetalia interna
Radang genetalia internaRadang genetalia interna
Radang genetalia internakenggi
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skenePradasary
 
Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyakit masa
Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyakit masaDeteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyakit masa
Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyakit masaRofi'ah Muwafaqoh
 

Viewers also liked (6)

6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
 
Radang genetalia interna
Radang genetalia internaRadang genetalia interna
Radang genetalia interna
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
 
Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyakit masa
Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyakit masaDeteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyakit masa
Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyakit masa
 
Anatomy2009
Anatomy2009Anatomy2009
Anatomy2009
 
Bartolinitis
BartolinitisBartolinitis
Bartolinitis
 

Similar to KB 3 Penyakit Menular Seksual

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...pjj_kemenkes
 
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksualOperator Warnet Vast Raha
 
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonasuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson  Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson pjj_kemenkes
 
Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritisanitasintia
 
Imunisasi campak pada anak
Imunisasi campak pada anakImunisasi campak pada anak
Imunisasi campak pada anakFitria Rizki
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDSpjj_kemenkes
 
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS pjj_kemenkes
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksipjj_kemenkes
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksipjj_kemenkes
 
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkit
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkitModul pk tahun 5 penyakit berjangkit
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkitEi Mans
 

Similar to KB 3 Penyakit Menular Seksual (20)

Penyakit jangkitan seks1
Penyakit jangkitan seks1Penyakit jangkitan seks1
Penyakit jangkitan seks1
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
 
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonasuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
 
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson  Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
 
Asuhan myometritis
Asuhan myometritisAsuhan myometritis
Asuhan myometritis
 
Konsep medis kasus morbili AKPER PEMKAB MUNA
Konsep medis kasus morbili  AKPER PEMKAB MUNA Konsep medis kasus morbili  AKPER PEMKAB MUNA
Konsep medis kasus morbili AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Modul 6 kb 5
Modul 6   kb 5Modul 6   kb 5
Modul 6 kb 5
 
Makalah kebidanan dasar 1
Makalah kebidanan dasar 1Makalah kebidanan dasar 1
Makalah kebidanan dasar 1
 
Bab i11
Bab i11Bab i11
Bab i11
 
Imunisasi campak pada anak
Imunisasi campak pada anakImunisasi campak pada anak
Imunisasi campak pada anak
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
Asuhan Keperawatan Pada Pasien AIDS
 
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 
ipa biologi.pptx
ipa biologi.pptxipa biologi.pptx
ipa biologi.pptx
 
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkit
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkitModul pk tahun 5 penyakit berjangkit
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkit
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 

Recently uploaded (18)

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 

KB 3 Penyakit Menular Seksual

  • 1. GINEKOLOGI MODUL Infeksi Organ Genitalia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 DEBBIYANTINA JULI OKTALIA Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 4 KEGIATAN BELAJAR 3 Penyakit Menular Seksual
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Kata Pengantar Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Mahaesa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan MODUL TIGA dari EMPAT MODUL dalam Mata Kuliah Ginekologi yang berjudul : “Infeksi Organ Genitalia dan Penyakit Menular Seksual”. Modul Ginekologi ini disusun dalam rangka membantu proses pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan system pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan. Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : a. Menteri Kesehatan Republik Indonesia b. Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik Indonesia c. Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik Indonesia d. Australian Government Overseas Aid Program (AusAID) e. Tim editor modul Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat kami harapkan. Demikian,semogamodulinidapatbermanfaatmeningkatkankualitas pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang menggunakan system jarak jauh. Jakarta, Juli 2013 PENULIS Gambar : Female Reproduction Anatomy
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Daftar Isi Cover Kata pengantar i Daftar Isi ii Pendahuluan 1 Kegiatan Belajar 3 : PENYAKIT MENULAR SEKSUAL 2
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan SELAMAT BERJUMPA mahasiswa peserta didik D-3 Kebidanan dalam MODUL KETIGA untuk mata kuliah ginekologi. Modul ini adalah modul ketiga dari empat modul dalam mata kuliah Ginekologi. Sebe- lum mempelajari modul ini diharapkan Anda sudah selesai mempelajari modul kesatu dan kedua dari modul ginekologi. Kami ingatkan kembali untuk dapat memahami gine- kologi dasar untuk Bidan secara utuh Anda harus menyelesaikan empat modul gine- kologi ini secara tuntas. Setelah mempelajari modul ketiga Mata Kuliah ginekologi yang berjudul radang dan beberapa penyakit lain pada alat genital Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan tentang radang pada vulva dan vagina 2. Menjelaskan tentang radang pada alat genitalia interna 3. Menjelaskan tentang beberapa penyakit lain dan infeksi khusus terkait alat genital Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar. Masing-masing kegiatan belajar diber- ikan alokasi waktu sekitar dua jam. Empat kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut : Kegiatan Belajar 1 : radang pada vulva dan vagina Kegiatan Belajar 2 : radang pada alat genitalia interna Kegiatan Belajar 3 : beberapa penyakit lain dan infeksi khusus terkait alat genital Proses pembelajaran untuk modul ini dapat berjalan lancar apabila Anda mengikuti langkah belajar sebagai berikut : 1) Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai tahap akhir 2) Bacalah kegiatan belajar secara seksama dan kerjakan soal – soal yang ada tanpa melihat kunci jawaban 3) Lakukan kajian refleksi kasus – kasus yang ada dalam modul ini dengan kasus-ka- sus yang mungkin Anda temui saat Anda nanti bertemu dengan pasien langsung di lahan praktik. 4) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam modul sangat tergantung kepada kesungguhan Anda dalam membaca materi dan mengerjakan latihan. Untuk itu berdiskusilah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat 5) Bila Anda menemui kesulitan, silahkan hubungan instruktur / pembimbing yang mengajar pada modul ini. Baiklah saudara, selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan yang diuraikan dalam modul ini sehingga dapat menjadi bekal bermanfaat untuk menjadi bidan yang handal.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2 Kegiatan Belajar 3 Tujuan Pembelajaran Umum Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tiga pada modul tiga Anda akan mencapai ke- mampuan untuk menjelaskan tentang beberapa penyakit lain dan infeksi khusus terkait alat genital Setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu Anda akan mencapai kemampuan untuk: 1. Menjelaskan tentang kondiloma akuminatum 2. Menjelaskan tentang Gonorea 3. Menjelaskan tentang Herpes genital 4. Menjelaskan tentang Sifilis 5. Menjelaskan tentang infeksi saluran kemih 1. Kondiloma akuminatum 2. Gonorea 3. Herpes genital 4. Sifilis 5. Infeksi saluran kemih Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi BEBERAPA PENYAKIT LAIN DAN INFEKSI KHUSUS TERKAIT ALAT GENITAL
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Uraian Materi 1. KONDILOMA AKUMINATUM Kondiloma akuminatum adalah infeksi yang dapat terjadi pada vulva, vagina dan ser- viks. Infeksi ini disebabkan oleh virus Human Papiloma Virus (HPV). Infeksi ini adalah termasuk penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual. Angka kejadiannya cuk- up tinggi. Infeksi HPV sering kali dikaitkan dengan karsinoma skuamosa dan lesi intraepitel di daerah serviks, vagina dan vulva. Penderita kondiloma akuminatrum jarang mengalami keluhan kecuali kalau ada per- lukaan atau infeksi sekunder. Pada pemeriksaan inspeksi dapat ditemukan lesi lunak bertangkai pada permukaan kulit genitalia dengan varuasi ukuran dan bentuk. Untuk menegakkan diagnosa kondiloma dapat dilakukan dengan pemeriksaan ins- peksi kasar, dan jika dibutuhkan dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopik. Dokter spesialis biasanya akan mengangkat lesi dengan zat kimia tertentu. Secara teori saat ini belum ditemukan terapi yang dapat membasmi habis virus HPV. 2. GONOREA GONOREA adalah infeksi infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neis- seria gonorrhoeae. Infeksi ini ditularkan melalui vagina, oral dan anal seks. Seorang ibu dapat menularkan gonorea ke bayinya saat melahirkan. Gonoreha biasanya tidak ditularkan melalui toilet dan kamar mandi.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 4 Pada pria, gejala-gejala yang biasa dialami adalah rasa terbakar saat buang air kecil dan discharge pada penis. Pada wanita, tidak menunjukkan gejala khusus kadang hanya keputihan dan nyeri panggul. Pada pria dan wanita jika gonore tidak diobati, bisa menyebar secara lokal menyebabkan penyakit radang panggul. Untuk menegakkan diagnosis gonorea dioerlukan pemeriksaan mikroskopik. Saat ini beberapa strain gonore telah mulai menunjukkan resistensi terhadap beberapa antibiotic sehingga ketika bidan menemukan kasus ini sebaiknya dikonsulkan dan melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapat kombinasi antibiotic yang te- pat. 3. HERPES GENITAL HERPES GENITAL adalah infeksi infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus Herpes Simpleks tipe II. Infeksi ini ditularkan menyebabkan terjadinya ulkus genital. Masa inkubasi sekitar 3-7 hari. Kejadian ini seringkali berulang karena virus herpes tidak dapat dibasmi sepenuhnya dan tergantung juga pada daya tahan tubuh pen- derita. Penderita yang terinfeksi herpes genital dapat mengalami keluhan sistemik dan lo- cal. Keluhan sistemik misalnya pasein mengalami gejala infeksi virus seperti demam, tidak edak badan. Keluhan local misalnya pasien menemukan paratesia di vulva, dii- kuti pembentukan vesikula yang jumlahnya seringkali banyak. Vesikula ini menyebab ulkus yang dangkal dan terasa nyeri. Kumpulan vesikula dan ulkus dapat terjadi da- lam waktu 2 – 6 minggu. Lesi dapat sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut. Diagnosis dapat ditegakkan dengan inspeksi saja. Pemberian terapi oleh dokter bi- asanya ditujukan untuk memperpendek perjalanan klinis, mencegah komplikasi, mencegah kekambuhan dan penularan. Pada kasus herpes genital pasien dianjur-
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 kan tidak melakukan hubungan seks sampai gejala klinis menghilang dan epitelisasi kembali dengan lengkap. 4. SIFILIS Sifilis adalah infeksi kronik yang disebabkan bakteri spirochete, TREPONEMA PALL- IDUM. Treponema pallidum adalah sebuah spiralor tipis kumparan berbentuk bak- teri yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir atau istirahat di kulit. Masa inkubasinya sekitar 10 – 90 hari TREPONEMA PALLIDUM sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. Transmisi melalui transfusi darah mungkin terjadi tapi kejadiannya langka adanya prosedur penyaringan pada produk darah disaring. Spirochetes mati dalam waktu 24 jam dalam darah yang disimpan. Metode transmisi lainnya sangat tidak mungkin karena TREPONEMA PALLIDUM m mudah dibunuh oleh panas dan pengeringan. Treponema pallidum disebut dalam bidang kedokteran sebagai ”The Great Imitator” karena banyaknya gejala klinis yang timbul mirip penyebab yang lain. Sifilis dibagi menjadi tiga jenis : a. Sifilis primer : ciri khasnya dengan ulkus keras dan tidak terasa nyeri, me- netap dan dapat timbul di vulva, vagina atau serviks. Dapat terjadi terjadi lesi ekstragenital, ulkus sembuh secara spontan. b. Sifilis sekunder : adalah lanjutan dari infeksi primer . Sifilis sekunder ter- masuk kedalam penyakit sistemik yang terjadi setelah 6 minggu – 6 bulan setelah ulkus primer. Gejala klinis pada tahap ini biasanya timbulnya ruam makulopapular di telapak tangan dan kaki. Di vulva dapat timbul bercak mukosa dan kondiloma lata, lesi berwarna putih yang meninggi dan besar. Gejala klinis biasanya tidak nyeri dan gejala hilang dalam jangka waktu 2 – 6 minggu.
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6 c. Sifilis Tersier : Tahapan ini terjadi pada kasus sifilis yang tidak obati atau diobati namun tidak sempurna. Sifilis tersier dapat menginfeksi sistem or- gan seperti sistem kardiovaskuler, sistem syaraf pusat dan muskuloskel- etal. Gejala yang dialami penderita bermacam-macam seperti aneurisme aorta, perubahan status mental , atropi optik dan lain – lain. Jika bidan menemukan pasien yang dicurigai menderita sifilisi, segeralah melakukan tindakan kolaborasi dan rujukan ke dokter spesialis. Penanganan yang tepat pada sifilis awal akan membantu mengurangi dampak sifilis sekunder dan tersier. Tindak lanjut setelah terapi sifilis awal biasanya diperlukan pemeriksaan VDRL atau titet re- agen plasma cepat selama tiga bulan sampai satu tahun. Jika titer tidak turun empat kali dalam satu tahun maka pasien biasanya akan dilakukan pengulangan pengo- batan. 5. INFEKSI SALURAN KEMIH Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang paling sering muncul pada perem- puan dewasa. Perempuan lebih berisiko mengalami ISK karena saluran uretra lebih pendek dan adanya kolonisasi bakteri di bagian distal uretra dari vestibulum vulva. Penyebab infeksi salurank kemih yang paling banyak disebabkan oleh Escherichia coli dan Staphyloccus Saprophyticus. Penderita yang mengalami infeksi saluran ke- mih biasanya akan mengalami gejala disuria (nyeri saat berkemih), sering berkemih dan adanya nyeri tekan pada bagian supra pubik. Menegakkan diagnose ISK dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis. Dokter akan memberikan terapi setelah diagnose ditegakkan dengan menggunakan antibi- otic spesifik. ISK dapat dicegah dengan beberapa aktivitas misalnya segera mengosongkan kand- ung kemih setelah melakukan hubungan seksual.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 Rangkuman 1. Kondiloma akuminatum, Gonorea, Herpes genital, Sifilis, Infeksi saluran kemih adalah penyakit infeksi dan peradangan yang paling sering terjadi dialami per- empuan terkait organ genital eksterna dan interna. 2. Penanganan keluhan infeksi pada kasus – kasus yang dicurigai Kondiloma akuminatum, gonorea, Herpes genital, sifilis, Infeksi saluran kemih sebaikn- ya dilakukan atas dasar pemeriksaan penunjang, sehingga pengobatan yang diberikan dapat disesuaikan dengan penyebab 3. Bidan juga perlu memberikan pendidikan kesehatan untuk mengantisipasi adanya infeksi silang yang berulang dan pola hidup sehat untuk mempertah- ankan daya tahan tubuh denga optimal.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8 Evaluasi Formatif Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !! 1. Seorang perempuan memiliki riwayat berganti-ganti pasangan. Dia mengeluhkan ketidaknyamanan pada bagian vulva. Hasil pemeriksaan lab didapatkan adanya vi- rus Human Papiloma Virus (HPV). Iinfeksi yang kemungkinan dialami perempuan tersebut disebut dengan .... a. Kondiloma akuminatum b. Gonorea c. Herpes genital d. Sifilis e. Infeksi saluran kemih 2. Seorang perempuan memiliki riwayat berhubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang memiiki keluhan rasa terbakar saat buang air kecil dan discharge pada penis. Perempuan ini mengalami keluhan keputihan dan nyeri haid. Pada ka- sus ini bidan dapat mencurigai ibu mengalami infeksi yang disebut … a. Kondiloma akuminatum b. Gonorea c. Herpes genital d. Sifilis e. Infeksi saluran kemih 3. Seorang perempuan mengalami demam dantidak edak badan. Hasil pemeriksaan ditemukan vesikula yang jumlahnya banyak dan juga terdapat ulkus yang dangkal dan terasa nyeri. Pada kasus ini bidan dapat mencurigai ibu mengalami infeksi yang disebut… a. Kondiloma akuminatum b. Gonorea c. Sifilis d. Herpes genital e. Infeksi saluran kemih
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 4. Seorang perempuan mengalami gejala klinis pada tahap ini biasanya timbulnya ruam makulopapular di telapak tangan dan kaki. Di vulva dapat timbul bercak mu- kosa dan kondiloma lata, lesi berwarna putih yang meninggi dan besar. Pada kasus ini bidan dapat mencurigai ibu mengalami infeksi yang disebut… a. Sifilis primer b. Sifilis sekunder c. Sifilis tersier d. Herpes genital lokal e. Herpes genital sistemik 5. Penularan bakteri TReponema palidum dapat terjadi melalui …. a. Transfusi darah b. Hubungan seksual c. Penggunaan handuk bersama d. Penggunaan seprei bersama e. Penggunaan toilet bersama
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 10 1. A 2. B 3. D 4. B 5. B Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 DAFTAR PUSTAKA Rabe, Thomas. 2002. Buku Saku Ilmu Kandungan. Jakarta: Hipokrates Manuaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta. Naylor, C. Scott. 2001. Obstetri – Ginekologi Referensi Ringkas. Jakarta:EGC Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2011. Ilmu Kandungan edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  • 15. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015