1. Kondiloma akuminatum, gonorea, herpes genital, sifilis, dan infeksi saluran kemih adalah penyakit menular seksual dan infeksi yang umum terjadi pada organ genital wanita dan disebabkan oleh berbagai patogen.
2. Penanganan kasus-kasus tersebut membutuhkan diagnosis yang tepat dan kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan dan pencegahan komplikasi lebih lanjut.
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
KB 3 Penyakit Menular Seksual
1. GINEKOLOGI
MODUL
Infeksi Organ Genitalia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
DEBBIYANTINA
JULI OKTALIA
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 4
KEGIATAN BELAJAR 3
Penyakit Menular Seksual
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang
Mahaesa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat
menyelesaikan MODUL TIGA dari EMPAT MODUL dalam Mata Kuliah
Ginekologi yang berjudul : “Infeksi Organ Genitalia dan Penyakit
Menular Seksual”.
Modul Ginekologi ini disusun dalam rangka membantu proses
pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan system
pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan
latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk
ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan.
Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada segenap
pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya modul ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
a. Menteri Kesehatan Republik Indonesia
b. Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
c. Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
d. Australian Government Overseas Aid Program (AusAID)
e. Tim editor modul
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan.
Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat kami harapkan.
Demikian,semogamodulinidapatbermanfaatmeningkatkankualitas
pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang menggunakan
system jarak jauh.
Jakarta, Juli 2013
PENULIS
Gambar : Female Reproduction Anatomy
3. ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
Cover
Kata pengantar i
Daftar Isi ii
Pendahuluan 1
Kegiatan Belajar 3 : PENYAKIT MENULAR SEKSUAL 2
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
SELAMAT BERJUMPA mahasiswa peserta didik D-3 Kebidanan dalam MODUL KETIGA
untuk mata kuliah ginekologi.
Modul ini adalah modul ketiga dari empat modul dalam mata kuliah Ginekologi. Sebe-
lum mempelajari modul ini diharapkan Anda sudah selesai mempelajari modul kesatu
dan kedua dari modul ginekologi. Kami ingatkan kembali untuk dapat memahami gine-
kologi dasar untuk Bidan secara utuh Anda harus menyelesaikan empat modul gine-
kologi ini secara tuntas.
Setelah mempelajari modul ketiga Mata Kuliah ginekologi yang berjudul radang dan
beberapa penyakit lain pada alat genital Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan tentang radang pada vulva dan vagina
2. Menjelaskan tentang radang pada alat genitalia interna
3. Menjelaskan tentang beberapa penyakit lain dan infeksi khusus terkait alat genital
Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar. Masing-masing kegiatan belajar diber-
ikan alokasi waktu sekitar dua jam. Empat kegiatan belajar tersebut disusun dengan
urutan sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 1 : radang pada vulva dan vagina
Kegiatan Belajar 2 : radang pada alat genitalia interna
Kegiatan Belajar 3 : beberapa penyakit lain dan infeksi khusus terkait alat genital
Proses pembelajaran untuk modul ini dapat berjalan lancar apabila Anda mengikuti
langkah belajar sebagai berikut :
1) Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai
tahap akhir
2) Bacalah kegiatan belajar secara seksama dan kerjakan soal – soal yang ada tanpa
melihat kunci jawaban
3) Lakukan kajian refleksi kasus – kasus yang ada dalam modul ini dengan kasus-ka-
sus yang mungkin Anda temui saat Anda nanti bertemu dengan pasien langsung
di lahan praktik.
4) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam modul sangat tergantung kepada
kesungguhan Anda dalam membaca materi dan mengerjakan latihan. Untuk itu
berdiskusilah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat
5) Bila Anda menemui kesulitan, silahkan hubungan instruktur / pembimbing yang
mengajar pada modul ini.
Baiklah saudara, selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan yang
diuraikan dalam modul ini sehingga dapat menjadi bekal bermanfaat untuk menjadi
bidan yang handal.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
Kegiatan
Belajar 3
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tiga pada modul tiga Anda akan mencapai ke-
mampuan untuk menjelaskan tentang beberapa penyakit lain dan infeksi khusus terkait
alat genital
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu Anda akan mencapai kemampuan untuk:
1. Menjelaskan tentang kondiloma akuminatum
2. Menjelaskan tentang Gonorea
3. Menjelaskan tentang Herpes genital
4. Menjelaskan tentang Sifilis
5. Menjelaskan tentang infeksi saluran kemih
1. Kondiloma akuminatum
2. Gonorea
3. Herpes genital
4. Sifilis
5. Infeksi saluran kemih
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
BEBERAPA PENYAKIT LAIN DAN
INFEKSI KHUSUS TERKAIT ALAT GENITAL
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Uraian
Materi
1. KONDILOMA AKUMINATUM
Kondiloma akuminatum adalah infeksi yang dapat terjadi pada vulva, vagina dan ser-
viks. Infeksi ini disebabkan oleh virus Human Papiloma Virus (HPV). Infeksi ini adalah
termasuk penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual. Angka kejadiannya cuk-
up tinggi.
Infeksi HPV sering kali dikaitkan dengan karsinoma skuamosa dan lesi intraepitel di
daerah serviks, vagina dan vulva.
Penderita kondiloma akuminatrum jarang mengalami keluhan kecuali kalau ada per-
lukaan atau infeksi sekunder. Pada pemeriksaan inspeksi dapat ditemukan lesi lunak
bertangkai pada permukaan kulit genitalia dengan varuasi ukuran dan bentuk.
Untuk menegakkan diagnosa kondiloma dapat dilakukan dengan pemeriksaan ins-
peksi kasar, dan jika dibutuhkan dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopik. Dokter
spesialis biasanya akan mengangkat lesi dengan zat kimia tertentu. Secara teori saat
ini belum ditemukan terapi yang dapat membasmi habis virus HPV.
2. GONOREA
GONOREA adalah infeksi infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neis-
seria gonorrhoeae. Infeksi ini ditularkan melalui vagina, oral dan anal seks. Seorang
ibu dapat menularkan gonorea ke bayinya saat melahirkan. Gonoreha biasanya tidak
ditularkan melalui toilet dan kamar mandi.
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Pada pria, gejala-gejala yang biasa dialami adalah rasa terbakar saat buang air kecil
dan discharge pada penis. Pada wanita, tidak menunjukkan gejala khusus kadang
hanya keputihan dan nyeri panggul. Pada pria dan wanita jika gonore tidak diobati,
bisa menyebar secara lokal menyebabkan penyakit radang panggul.
Untuk menegakkan diagnosis gonorea dioerlukan pemeriksaan mikroskopik. Saat
ini beberapa strain gonore telah mulai menunjukkan resistensi terhadap beberapa
antibiotic sehingga ketika bidan menemukan kasus ini sebaiknya dikonsulkan dan
melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapat kombinasi antibiotic yang te-
pat.
3. HERPES GENITAL
HERPES GENITAL adalah infeksi infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus
Herpes Simpleks tipe II. Infeksi ini ditularkan menyebabkan terjadinya ulkus genital.
Masa inkubasi sekitar 3-7 hari. Kejadian ini seringkali berulang karena virus herpes
tidak dapat dibasmi sepenuhnya dan tergantung juga pada daya tahan tubuh pen-
derita.
Penderita yang terinfeksi herpes genital dapat mengalami keluhan sistemik dan lo-
cal. Keluhan sistemik misalnya pasein mengalami gejala infeksi virus seperti demam,
tidak edak badan. Keluhan local misalnya pasien menemukan paratesia di vulva, dii-
kuti pembentukan vesikula yang jumlahnya seringkali banyak. Vesikula ini menyebab
ulkus yang dangkal dan terasa nyeri. Kumpulan vesikula dan ulkus dapat terjadi da-
lam waktu 2 – 6 minggu. Lesi dapat sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut.
Diagnosis dapat ditegakkan dengan inspeksi saja. Pemberian terapi oleh dokter bi-
asanya ditujukan untuk memperpendek perjalanan klinis, mencegah komplikasi,
mencegah kekambuhan dan penularan. Pada kasus herpes genital pasien dianjur-
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
kan tidak melakukan hubungan seks sampai gejala klinis menghilang dan epitelisasi
kembali dengan lengkap.
4. SIFILIS
Sifilis adalah infeksi kronik yang disebabkan bakteri spirochete, TREPONEMA PALL-
IDUM. Treponema pallidum adalah sebuah spiralor tipis kumparan berbentuk bak-
teri yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir atau istirahat di kulit. Masa
inkubasinya sekitar 10 – 90 hari
TREPONEMA PALLIDUM sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual.
Transmisi melalui transfusi darah mungkin terjadi tapi kejadiannya langka adanya
prosedur penyaringan pada produk darah disaring. Spirochetes mati dalam waktu
24 jam dalam darah yang disimpan. Metode transmisi lainnya sangat tidak mungkin
karena TREPONEMA PALLIDUM m mudah dibunuh oleh panas dan pengeringan.
Treponema pallidum disebut dalam bidang kedokteran sebagai ”The Great Imitator”
karena banyaknya gejala klinis yang timbul mirip penyebab yang lain.
Sifilis dibagi menjadi tiga jenis :
a. Sifilis primer : ciri khasnya dengan ulkus keras dan tidak terasa nyeri, me-
netap dan dapat timbul di vulva, vagina atau serviks. Dapat terjadi terjadi
lesi ekstragenital, ulkus sembuh secara spontan.
b. Sifilis sekunder : adalah lanjutan dari infeksi primer . Sifilis sekunder ter-
masuk kedalam penyakit sistemik yang terjadi setelah 6 minggu – 6 bulan
setelah ulkus primer. Gejala klinis pada tahap ini biasanya timbulnya ruam
makulopapular di telapak tangan dan kaki. Di vulva dapat timbul bercak
mukosa dan kondiloma lata, lesi berwarna putih yang meninggi dan besar.
Gejala klinis biasanya tidak nyeri dan gejala hilang dalam jangka waktu 2 – 6
minggu.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
c. Sifilis Tersier : Tahapan ini terjadi pada kasus sifilis yang tidak obati atau
diobati namun tidak sempurna. Sifilis tersier dapat menginfeksi sistem or-
gan seperti sistem kardiovaskuler, sistem syaraf pusat dan muskuloskel-
etal. Gejala yang dialami penderita bermacam-macam seperti aneurisme
aorta, perubahan status mental , atropi optik dan lain – lain.
Jika bidan menemukan pasien yang dicurigai menderita sifilisi, segeralah melakukan
tindakan kolaborasi dan rujukan ke dokter spesialis. Penanganan yang tepat pada
sifilis awal akan membantu mengurangi dampak sifilis sekunder dan tersier. Tindak
lanjut setelah terapi sifilis awal biasanya diperlukan pemeriksaan VDRL atau titet re-
agen plasma cepat selama tiga bulan sampai satu tahun. Jika titer tidak turun empat
kali dalam satu tahun maka pasien biasanya akan dilakukan pengulangan pengo-
batan.
5. INFEKSI SALURAN KEMIH
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang paling sering muncul pada perem-
puan dewasa. Perempuan lebih berisiko mengalami ISK karena saluran uretra lebih
pendek dan adanya kolonisasi bakteri di bagian distal uretra dari vestibulum vulva.
Penyebab infeksi salurank kemih yang paling banyak disebabkan oleh Escherichia
coli dan Staphyloccus Saprophyticus. Penderita yang mengalami infeksi saluran ke-
mih biasanya akan mengalami gejala disuria (nyeri saat berkemih), sering berkemih
dan adanya nyeri tekan pada bagian supra pubik.
Menegakkan diagnose ISK dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis. Dokter
akan memberikan terapi setelah diagnose ditegakkan dengan menggunakan antibi-
otic spesifik.
ISK dapat dicegah dengan beberapa aktivitas misalnya segera mengosongkan kand-
ung kemih setelah melakukan hubungan seksual.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Rangkuman
1. Kondiloma akuminatum, Gonorea, Herpes genital, Sifilis, Infeksi saluran kemih
adalah penyakit infeksi dan peradangan yang paling sering terjadi dialami per-
empuan terkait organ genital eksterna dan interna.
2. Penanganan keluhan infeksi pada kasus – kasus yang dicurigai Kondiloma
akuminatum, gonorea, Herpes genital, sifilis, Infeksi saluran kemih sebaikn-
ya dilakukan atas dasar pemeriksaan penunjang, sehingga pengobatan yang
diberikan dapat disesuaikan dengan penyebab
3. Bidan juga perlu memberikan pendidikan kesehatan untuk mengantisipasi
adanya infeksi silang yang berulang dan pola hidup sehat untuk mempertah-
ankan daya tahan tubuh denga optimal.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !!
1. Seorang perempuan memiliki riwayat berganti-ganti pasangan. Dia mengeluhkan
ketidaknyamanan pada bagian vulva. Hasil pemeriksaan lab didapatkan adanya vi-
rus Human Papiloma Virus (HPV). Iinfeksi yang kemungkinan dialami perempuan
tersebut disebut dengan ....
a. Kondiloma akuminatum
b. Gonorea
c. Herpes genital
d. Sifilis
e. Infeksi saluran kemih
2. Seorang perempuan memiliki riwayat berhubungan seks tanpa kondom dengan
pasangan yang memiiki keluhan rasa terbakar saat buang air kecil dan discharge
pada penis. Perempuan ini mengalami keluhan keputihan dan nyeri haid. Pada ka-
sus ini bidan dapat mencurigai ibu mengalami infeksi yang disebut …
a. Kondiloma akuminatum
b. Gonorea
c. Herpes genital
d. Sifilis
e. Infeksi saluran kemih
3. Seorang perempuan mengalami demam dantidak edak badan. Hasil pemeriksaan
ditemukan vesikula yang jumlahnya banyak dan juga terdapat ulkus yang dangkal
dan terasa nyeri. Pada kasus ini bidan dapat mencurigai ibu mengalami infeksi yang
disebut…
a. Kondiloma akuminatum
b. Gonorea
c. Sifilis
d. Herpes genital
e. Infeksi saluran kemih
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
4. Seorang perempuan mengalami gejala klinis pada tahap ini biasanya timbulnya
ruam makulopapular di telapak tangan dan kaki. Di vulva dapat timbul bercak mu-
kosa dan kondiloma lata, lesi berwarna putih yang meninggi dan besar. Pada kasus
ini bidan dapat mencurigai ibu mengalami infeksi yang disebut…
a. Sifilis primer
b. Sifilis sekunder
c. Sifilis tersier
d. Herpes genital lokal
e. Herpes genital sistemik
5. Penularan bakteri TReponema palidum dapat terjadi melalui ….
a. Transfusi darah
b. Hubungan seksual
c. Penggunaan handuk bersama
d. Penggunaan seprei bersama
e. Penggunaan toilet bersama
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
1. A
2. B
3. D
4. B
5. B
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
DAFTAR PUSTAKA
Rabe, Thomas. 2002. Buku Saku Ilmu Kandungan. Jakarta: Hipokrates
Manuaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan.
Jakarta.
Naylor, C. Scott. 2001. Obstetri – Ginekologi Referensi Ringkas. Jakarta:EGC
Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2011. Ilmu Kandungan edisi ketiga. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
15. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015