SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
GINEKOLOGI
MODUL
Kelainan Bawaan Alat Genitalia Perempuan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
DEBBIYANTINA
JULI OKTALIA
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 4
KEGIATAN BELAJAR 3
Kelainan Bawaan Alat Genetalia
Karena Pengaruh Hormonal
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang
Mahaesa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat
menyelesaikan MODUL SATU dari EMPAT MODUL dalam Mata
Kuliah Ginekologi yang berjudul : “Kelainan Bawaan Alat Genitalia
Perempuan”.
Modul Ginekologi ini disusun dalam rangka membantu proses
pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan system
pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan
latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk
ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan.
Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada segenap
pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya modul ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
a.	 Menteri Kesehatan Republik Indonesia
b.	Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
c.	 Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia beserta jajarannya
d.	 Australian Government Overseas Aid Program (AusAID)
e.	 Tim editor modul
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan.
Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat kami harapkan.
Akhirnya, semoga modul ini dapat bermanfaat meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang menggunakan
system jarak jauh.
							Jakarta, Juli 2013
	
							PENULIS
Gambar : Praktek Kebidanan
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
Cover											
Kata pengantar										i
Daftar Isi											ii
Pendahuluan 										1
Kegiatan Belajar 3 :										
Kelainan bawaan alat genitalia karena pengaruh Hormonal			 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
	 SELAMAT BERJUMPA dengan Anda peserta didik D-3 Kebidanan dalam modul
pertama dalam mata kuliah ginekologi untuk program D-3 kebidanan. Mata kuliah ini
memiliki bobot 2 SKS TEORI (2T). Jumlah beban studi untuk satu mata kuliah ginekologi
adalah sekitar 28 – 32 jam.
	 Selanjutnya, kami perlu menjelaskan bahwa mata kuliah ginekologi adalah terma-
suk mata kuliah MKK (Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan) yang merupakan ilmu
dasar penunjang bagi bidan. Ilmu ginekologi dikenal juga dengan istilah Ilmu kandun-
gan yang merupakan keilmuan yang dikembangkan oleh profesi kedokteran khususnya
dokter spesialis Obstetri-Ginekologi.
	 Ginekologi berasal dari kata Gynaecology. Secara umum ginekologi adalah ilmu
yang mempelajari kewanitaan (science of women). Ginekologi terkait dengan permas-
alahan kelainan dan penyakit ini diluar proses kehamilan dan persalinan (Kamus Kedok-
teran, 1996)
	 Tujuan akhir mata kuliah GINEKOLOGI pada program D-III kebidanan adalah pen-
capaian kompetensi mahasiswa untuk dapat menjelaskan jenis kelainan dan penyakit
terkait organ reproduksi perempuan serta menguraikan tentang rujukan pada kasus-ka-
sus ginekologi sesuai kompetensi bidan Indonesia dalam tugas kolaborasi dan rujukan
pada tatanan pelayanan kebidanan dengan tepat.
	 Untuk mencapai kompetensi tersebut, telah disiapkan EMPAT MODUL yang kami
harapkan dapat membantu Anda mencapai kompetensi akhir mata kuliah Ginekologi.
Modul yang saat ini Anda pegang adalah MODUL SATU dari EMPAT MODUL dalam
mata kuliah ginekologi. Modul satu ini berjudul “Kelainan bawaan dan Kelainan Letak
Alat Genitalia Perempuan”.
	 Sebelum mempelajari modul satu dalam mata kuliah ginekologi ini, kami harap-
kan Anda terlebih dahulu telah menyelesaikan mempelajari modul yang mempelajari
tentang anatomi fisiologi system reproduksi perempuan dan modul obstetri.
	 Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat menjelaskan tentang ke-
lainan bawaan pada alat genitalia perempuan.
	 Modul SATU dikemas dalam TIGA kegiatan belajar. Durasi waktu untuk mempela-
jari modul satu ini sekitar 6 JAM.
TIGA Kegiatan Belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 1	 : Kelainan bawaan alat genitalia karena gangguan
organogenesis
Kegiatan Belajar 2	 : Kelainan bawaan alat genitalia karena kromosom tidak
normal
Kegiatan Belajar 3	 :Kelainan bawaan alat genitalia karena pengaruh
Hormonal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
2
PETUNJUK BELAJAR :
Proses pembelajaran untuk modul ini dapat berjalan lancar apabila Anda mengikuti
langkah belajar sebagai berikut :
1)	 Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai
tahap akhir
2)	 Bacalah kegiatan belajar secara seksama dan kerjakan soal – soal tes formatif
yang ada tanpa melihat kunci jawaban untuk mengetahui kemampuan Anda me-
mahami isi setiap kegiatan belajar dalam modul ini.
3)	 Lakukan kajian refleksi kasus – kasus yang ada dalam modul ini dengan kasus-ka-
sus yang mungkin Anda temui saat Anda nanti bertemu dengan pasien langsung
di lahan praktik.
4)	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam modul sangat tergantung kepada
kesungguhan Anda dalam membaca materi dan mengerjakan latihan. Untuk itu
berdiskusilah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat
5)	 Akhirnya, tes akhir modul yang disediakan pada bagian akhir modul harus Anda
kerjakan dengan jujur sehingga hasilnya dapat dipakai untuk mengetahui ke-
mampuan Anda memahami isi modul ini. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci
jawaban tes akhir modul yang terdapat pada bagian akhir modul ini.
	 Baiklah saudara, selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan
yang diuraikan dalam modul ini sehingga dapat menjadi bekal bermanfaat untuk men-
jadi bidan yang hAndal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 3
Tujuan Pembelajaran Umum
Waktu 60 menit (1 JAM)
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu Anda akan mencapai kemampuan untuk
menjelaskan kelainan bawaan alat genitalia interna dan eksterna yang terjadi karena
pengaruh hormonal
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu Anda akan mencapai kemampuan untuk:
1.	 Menjelaskan kelainan bawaan sindrom adrenogenital kongenital
2.	 Menjelaskan kelainan sindrom Feminisasi Testikular
3.	 Menjelaskan pengelolaan kasus interseks
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran agar kita dapat menjelaskan kelainan kon-
genital pada alat reproduksi perempuan karena pengaruh hormonal, Anda diharapkan
dapat memahami pokok-pokok materi dibawah ini :
1.	 Sindrom adrenogenital kongenital
2.	 Sindrom Feminisasi Testikular
3.	 Pengelolaan kasus interseks
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
KELAINAN BAWAAN ALAT GENITALIA
KARENA PENGARUH HORMONAL
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
4
Uraian
Materi
1.	 SINDROME ADRENOGENITAL KONGENITAL
	 Sindrome adrenogenital kongenital terjadi pada kasus maskulinisasi pada wani-
ta dengan kromosom dan gonad. Istilah lain yang disebutkan dalam Prawirohardjo
(2011) adalah female pseudo hermaphroditism.
	 Sindrom ini adalah bentuk interseks yang paling sering dijumpai. Kelainan ini dise-
babkan oleh pengaruh virilisasi oleh androgen yang dibuat sebagai hasil gangguan
dari metabolisme pada glandula adrenal. Gangguan androgen ini terjadi berlebihan
pada janin intra uterin. Kasus syndrome adrenogenital kongenital pada bayi perem-
puan dapat pula disebabkan oleh pemberian hormone androgen pada ibunya.
	 Hormon androgen tidak mempengaruhi tumbuhnya alat genitalia interna janin
wanita sehingga Uterus tuba dan ovarium tampak normal. Pada penderita terdapat
ovarium dengan folikel normal, namun apabila penderita tidak mendapat pengo-
batan maka aktifitas folikel mundur, dan folikel-folikel primordial menghilang.
	 Pada penderita yang mengalami kasus ini, pada waktu lahir dapat ditemukan pada
bayi dengan lipatan labium mayus kanan dan kiri menjadi satu dan klitoris membe-
sar. Didalam lipatan yang menyerupai skrotum tidak ditemukan kelenjar kelamin.
	 Biasanya dokter untuk menegakkan diagnosis akan melakukan pemeriksaan
dibawah ini (Prawirohardjo, 2011):
1)	 Kadar 17 ketosteroid dalam urine yang meningkat
2)	 Peningkatan kadar pregnandiol di urin
3)	 Gangguan dalam keseimbangan elektrolit yang jelas turunnya natrium di
serum
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
4)	 Kromatin seks positif di buccal smeal dan
5)	 Gambaran kromosom 44-XX
	 Menurut Prawirohardjo, 2011, hasil pengobatan dengan hormone tertentu cukup
efektif sehingga penentuan diagnosis yang tepat dan dini perlu diusahakan. Dengan
pemberian kortikosteroid ini, pertumbuhan kearah virilisasi dapat dihentikan dan
anak tumbuh kearah wanita normal. Jika tersebut diberikan seumur hidup dan da-
lam dosis pemeliharaan, maka prognosis baik. Penderita akan tumbuh dan berkem-
bang menjadi wanita biasa, ovulasi menjadi normal,dan dapat terjadi persalinan dan
kehamilan biasa.
2.	 SINDROM FEMINISASI TESTIKULAR
	 Sindrome ini adalah suatu kelainan pada seseorang yang memiliki genotipe pria
dan fenotipe wanita, dan memiliki genitalia eksterna seperti pada wanita. Dalam
Prawirohardjo (2011) diketahui bahwa penyebabnya adalah gangguan dalam metab-
olisme endokrin pada janin, dimana tidak ada kepekaan jaringan alat-alat genital ter-
hadap androgen yang dihasilkan secara normal oleh testis janin
	 Pada kasus ini penderita memiliki ciri-ciri khas wanita, akan tetapi tidak mem-
punyai genitalia interna wanita akan tetapi vagina pendek dan menutup, terdapat
testis, yang kurang tumbuh yang ditemukan di rongga abdomen, dikanalis inguina-
lis, atau di labium mayus. Dalam organ testis tidak menunjukkan adanya spermato-
genesis. Kelenjar kelamin yang hanya mengandung jaringan testis rudimenter yang
tidak memungkinkan terjadinya spermatogenesis, mengandung kemungkinan akan
timbulnya neoplasma. Maka dari itu testis harus diangkat, khususnya sudah dewasa.
Sebagian penderita mempunyai wajah wanita tinggi yang normal, pertumbuhan per-
tumbuhan payudara normal, rambut pubis dan rambut ketiak kurang atau tidak ada.
3.	 PENGELOLAAN KELAINAN INTERSEKS
	 Dalam Prawirohardjo, 2011, pengelolaan kasus kelainan interseks androgenital
dan feminisasi testikuleri sedapat mungkin dilakukan deteksi sedini mungkin sejak
intra uterin. Apabila pada pemeriksaan bayi ada dugaan interseks, harus diusahakan
membuat diagnosis yang tepat. Diagnosis ini diperlukan untuk memberikan dasar
pengasuhan bayi kearah pria atau wanita. Semua jaringan kelenjar kelamin yang ti-
dak tegas jenisnya sebaiknya diangkat, untuk menghindarkan timbulnya maskulini-
sasi atau feminisasi kelak pada masa pubertas.
	 Dalam mengambil keputusan ada tidaknya kromatin seksnya tidak perlu diuta-
makan. Yang lebih penting adalah morfologi alat genitalia eksterna, dan perkiraan
kearah mana kemampuan berfungsinya alat genitalia eksterna tersebut. Bila bentuk
alat genitalia eksterna mirip dengan fallus yang cukup besar, anak itu dibesarkan
sebagai anak laki-laki. Pada penanganan lebih lanjut, maka penanganan harus terdiri
atas pengangkatan jaringan ovarium, uterus, dan tuba. Rekonstruksi genitalia ekster-
na dilakukan ke arah bentuk genitalia eksterna pria.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
6
	 Sebaiknya bila genitalia eksterna mempunyai alat kelamin wanita maka pembe-
dahan kejurusan wanita dikerjakan pada genitalia eksterna dan kelenjar kelaminnya.
Fallus yang kebesaran dikecilkan, dan gonad yang jenisnya diragukan harus diangkat.
Kemudian pengasuhan anak itu diarahkan ke jenis wanita.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Rangkuman
•	 Kelainan kongenital yang karena kelainan hormonal harus dibedakan dari ke-
lainan psikologik atau penderita lain yang ragu-ragu tentang identitas seksn-
ya, seperti penderita transvestitismes, homoseksualitas, gangguan-gangguan
neurotik dan psikologik.
•	 Deteksi dini sebaiknya dilakukan karena akan berpengaruh pada pola penga-
suhan anak. Penentuan dan perombakan jenis kelamin sebaiknya dilakukan
sebelum anak berumur dua tahun, atau sebelum anak tersebut mengenal je-
nis kelaminnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
8
Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling tepat !
1.	 Seorang perempuan yang mengalami syndrome adrenogenital kongenital karena
adanya gangguan pada metabolism organ ...
a.	Suprarenal
b.	 Piala ginjal
c.	Epitalamus
d.	Pankreas
e.	 Glandula adrenal
2.	 Seorang anak yang mengalami kelainan interseks sebaiknya ditangani sejak masa
….
a.	 Intra uterin
b.	Bayi
c.	Balita
d.	Anak-anak
e.	Remaja
3.	 Sindrome ini adalah suatu kelainan pada seseorang yang memiliki genotipe pria
dan fenotipe wanita, dan memiliki genitalia eksterna seperti pada wanita…
a.	 Sindrom down
b.	 Sindrom turner
c.	 Sindrom kleinefelter
d.	 Sindrom adreno genital
e.	 Sindrom feminisasi testikuler
4.	 Seorang anak perempuan didiagnosis mengalami syndrome feminisasi testikuler.
Menurut Anda, kemungkinan anak perempuan ini mengalami kejadian …
a.	 Sindrome Down
b.	 Sindrome Patau
c.	 Sindrome Turner
d.	 Sindrome Edward
e.	 Sindrome Kleinelfelter
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
1. E
2. A
3. E
4. C
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
10
DAFTAR PUSTAKA
	 Hacker, Neville & J.George Moore. 1995. Esensial Obstetri dan Ginekologi. 		
				Hipokrates.
	 Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2011. Ilmu Kandungan edisi ketiga. Jakarta: 			
			 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

KB 2 Tumor Ganas Alat Reproduksi
KB 2 Tumor Ganas Alat ReproduksiKB 2 Tumor Ganas Alat Reproduksi
KB 2 Tumor Ganas Alat Reproduksipjj_kemenkes
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Internapjj_kemenkes
 
Radang genetalia interna
Radang genetalia internaRadang genetalia interna
Radang genetalia internakenggi
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriSeptian Muna Barakati
 
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu NifasKB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu NifasUwes Chaeruman
 
Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUDKontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUDfarfaris
 
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan PenatalaksanaannyaKB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasFebrian Dini
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)sicua050896
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriWarnet Raha
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologiJoko Wiwied
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Muhammad Amin
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
klimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseklimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseBidan Briiviian
 

What's hot (20)

KB 2 Tumor Ganas Alat Reproduksi
KB 2 Tumor Ganas Alat ReproduksiKB 2 Tumor Ganas Alat Reproduksi
KB 2 Tumor Ganas Alat Reproduksi
 
KB 3 Menopause
KB 3 MenopauseKB 3 Menopause
KB 3 Menopause
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Interna
 
Radang genetalia interna
Radang genetalia internaRadang genetalia interna
Radang genetalia interna
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu NifasKB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
KB 1 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
 
Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUDKontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUD
 
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan PenatalaksanaannyaKB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
Proses kehamilan
Proses kehamilanProses kehamilan
Proses kehamilan
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
klimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseklimakterium dan menopause
klimakterium dan menopause
 

Viewers also liked

KB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit PayudaraKB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit Payudarapjj_kemenkes
 
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalPerda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalIdnJournal
 
Presentacio processadors
Presentacio processadorsPresentacio processadors
Presentacio processadorsLooriiSPA
 
Graphic design.compressed
Graphic design.compressedGraphic design.compressed
Graphic design.compressedSava Ivanovi?
 
Baher cv english
Baher cv englishBaher cv english
Baher cv englishBaher Effat
 
Mandolin clinic 4 t's
Mandolin clinic 4 t'sMandolin clinic 4 t's
Mandolin clinic 4 t'sfiddlestar
 
PowerPoint Dicho y hecho chapter 2
PowerPoint Dicho y hecho chapter 2PowerPoint Dicho y hecho chapter 2
PowerPoint Dicho y hecho chapter 2melvinkelley
 
Oh, lady be good head - nate lee
Oh, lady be good   head - nate leeOh, lady be good   head - nate lee
Oh, lady be good head - nate leefiddlestar
 
Arte barroco patricia
Arte barroco patriciaArte barroco patricia
Arte barroco patricialaliif
 
The bishop’s candlesticks
The bishop’s candlesticksThe bishop’s candlesticks
The bishop’s candlesticksBraga G
 
Bukti potong formulir 1721 a1 a2-0
Bukti potong formulir 1721 a1 a2-0Bukti potong formulir 1721 a1 a2-0
Bukti potong formulir 1721 a1 a2-0Ardi Noey
 
PPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorPPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorDudi Wahyudi
 

Viewers also liked (16)

KB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit PayudaraKB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit Payudara
 
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalPerda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
 
Presentacio processadors
Presentacio processadorsPresentacio processadors
Presentacio processadors
 
Graphic design.compressed
Graphic design.compressedGraphic design.compressed
Graphic design.compressed
 
Baher cv english
Baher cv englishBaher cv english
Baher cv english
 
девичник
девичникдевичник
девичник
 
Digital sketches
Digital sketchesDigital sketches
Digital sketches
 
Mandolin clinic 4 t's
Mandolin clinic 4 t'sMandolin clinic 4 t's
Mandolin clinic 4 t's
 
PowerPoint Dicho y hecho chapter 2
PowerPoint Dicho y hecho chapter 2PowerPoint Dicho y hecho chapter 2
PowerPoint Dicho y hecho chapter 2
 
Oh, lady be good head - nate lee
Oh, lady be good   head - nate leeOh, lady be good   head - nate lee
Oh, lady be good head - nate lee
 
Arte barroco patricia
Arte barroco patriciaArte barroco patricia
Arte barroco patricia
 
The bishop’s candlesticks
The bishop’s candlesticksThe bishop’s candlesticks
The bishop’s candlesticks
 
Onkologi kebidanan
Onkologi  kebidananOnkologi  kebidanan
Onkologi kebidanan
 
Bukti potong formulir 1721 a1 a2-0
Bukti potong formulir 1721 a1 a2-0Bukti potong formulir 1721 a1 a2-0
Bukti potong formulir 1721 a1 a2-0
 
PPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorPPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan Bermotor
 
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandunganGinekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
 

Similar to KELAINAN HORMON

KB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup KebidananKB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup Kebidananpjj_kemenkes
 
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh HormonalKB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonalpjj_kemenkes
 
KB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi KehamilanKB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi Kehamilanpjj_kemenkes
 
M 1 kb3 andrologi dasar
M 1 kb3 andrologi dasarM 1 kb3 andrologi dasar
M 1 kb3 andrologi dasarpjj_kemenkes
 
8.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 18.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 1pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non HormonalKB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonalpjj_kemenkes
 
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutpjj_kemenkes
 
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan PenatalaksanaannyaKB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
DIAS ASTARI PPT ANALSIS MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA .pptx
DIAS ASTARI PPT ANALSIS MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA .pptxDIAS ASTARI PPT ANALSIS MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA .pptx
DIAS ASTARI PPT ANALSIS MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA .pptxDiasastari
 
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan mudaKb1 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan mudapjj_kemenkes
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infuspjj_kemenkes
 
Kb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanKb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanpjj_kemenkes
 
9. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 29. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 2pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksipjj_kemenkes
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 

Similar to KELAINAN HORMON (20)

KB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup KebidananKB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup Kebidanan
 
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh HormonalKB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
 
KB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi KehamilanKB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi Kehamilan
 
M 1 kb3 andrologi dasar
M 1 kb3 andrologi dasarM 1 kb3 andrologi dasar
M 1 kb3 andrologi dasar
 
8.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 18.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 1
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non HormonalKB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
 
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
 
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan PenatalaksanaannyaKB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
 
DIAS ASTARI PPT ANALSIS MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA .pptx
DIAS ASTARI PPT ANALSIS MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA .pptxDIAS ASTARI PPT ANALSIS MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA .pptx
DIAS ASTARI PPT ANALSIS MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA .pptx
 
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan mudaKb1 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
 
Modul 1 kdk ii
Modul 1 kdk iiModul 1 kdk ii
Modul 1 kdk ii
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infus
 
Kb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanKb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatan
 
9. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 29. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 2
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkungan
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 

Recently uploaded (20)

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 

KELAINAN HORMON

  • 1. GINEKOLOGI MODUL Kelainan Bawaan Alat Genitalia Perempuan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 DEBBIYANTINA JULI OKTALIA Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 4 KEGIATAN BELAJAR 3 Kelainan Bawaan Alat Genetalia Karena Pengaruh Hormonal
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Kata Pengantar Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Mahaesa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan MODUL SATU dari EMPAT MODUL dalam Mata Kuliah Ginekologi yang berjudul : “Kelainan Bawaan Alat Genitalia Perempuan”. Modul Ginekologi ini disusun dalam rangka membantu proses pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan system pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan. Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : a. Menteri Kesehatan Republik Indonesia b. Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik Indonesia c. Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik Indonesia beserta jajarannya d. Australian Government Overseas Aid Program (AusAID) e. Tim editor modul Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat kami harapkan. Akhirnya, semoga modul ini dapat bermanfaat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang menggunakan system jarak jauh. Jakarta, Juli 2013 PENULIS Gambar : Praktek Kebidanan
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Daftar Isi Cover Kata pengantar i Daftar Isi ii Pendahuluan 1 Kegiatan Belajar 3 : Kelainan bawaan alat genitalia karena pengaruh Hormonal 3
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan SELAMAT BERJUMPA dengan Anda peserta didik D-3 Kebidanan dalam modul pertama dalam mata kuliah ginekologi untuk program D-3 kebidanan. Mata kuliah ini memiliki bobot 2 SKS TEORI (2T). Jumlah beban studi untuk satu mata kuliah ginekologi adalah sekitar 28 – 32 jam. Selanjutnya, kami perlu menjelaskan bahwa mata kuliah ginekologi adalah terma- suk mata kuliah MKK (Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan) yang merupakan ilmu dasar penunjang bagi bidan. Ilmu ginekologi dikenal juga dengan istilah Ilmu kandun- gan yang merupakan keilmuan yang dikembangkan oleh profesi kedokteran khususnya dokter spesialis Obstetri-Ginekologi. Ginekologi berasal dari kata Gynaecology. Secara umum ginekologi adalah ilmu yang mempelajari kewanitaan (science of women). Ginekologi terkait dengan permas- alahan kelainan dan penyakit ini diluar proses kehamilan dan persalinan (Kamus Kedok- teran, 1996) Tujuan akhir mata kuliah GINEKOLOGI pada program D-III kebidanan adalah pen- capaian kompetensi mahasiswa untuk dapat menjelaskan jenis kelainan dan penyakit terkait organ reproduksi perempuan serta menguraikan tentang rujukan pada kasus-ka- sus ginekologi sesuai kompetensi bidan Indonesia dalam tugas kolaborasi dan rujukan pada tatanan pelayanan kebidanan dengan tepat. Untuk mencapai kompetensi tersebut, telah disiapkan EMPAT MODUL yang kami harapkan dapat membantu Anda mencapai kompetensi akhir mata kuliah Ginekologi. Modul yang saat ini Anda pegang adalah MODUL SATU dari EMPAT MODUL dalam mata kuliah ginekologi. Modul satu ini berjudul “Kelainan bawaan dan Kelainan Letak Alat Genitalia Perempuan”. Sebelum mempelajari modul satu dalam mata kuliah ginekologi ini, kami harap- kan Anda terlebih dahulu telah menyelesaikan mempelajari modul yang mempelajari tentang anatomi fisiologi system reproduksi perempuan dan modul obstetri. Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat menjelaskan tentang ke- lainan bawaan pada alat genitalia perempuan. Modul SATU dikemas dalam TIGA kegiatan belajar. Durasi waktu untuk mempela- jari modul satu ini sekitar 6 JAM. TIGA Kegiatan Belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut : Kegiatan Belajar 1 : Kelainan bawaan alat genitalia karena gangguan organogenesis Kegiatan Belajar 2 : Kelainan bawaan alat genitalia karena kromosom tidak normal Kegiatan Belajar 3 :Kelainan bawaan alat genitalia karena pengaruh Hormonal.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan 2 PETUNJUK BELAJAR : Proses pembelajaran untuk modul ini dapat berjalan lancar apabila Anda mengikuti langkah belajar sebagai berikut : 1) Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai tahap akhir 2) Bacalah kegiatan belajar secara seksama dan kerjakan soal – soal tes formatif yang ada tanpa melihat kunci jawaban untuk mengetahui kemampuan Anda me- mahami isi setiap kegiatan belajar dalam modul ini. 3) Lakukan kajian refleksi kasus – kasus yang ada dalam modul ini dengan kasus-ka- sus yang mungkin Anda temui saat Anda nanti bertemu dengan pasien langsung di lahan praktik. 4) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam modul sangat tergantung kepada kesungguhan Anda dalam membaca materi dan mengerjakan latihan. Untuk itu berdiskusilah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat 5) Akhirnya, tes akhir modul yang disediakan pada bagian akhir modul harus Anda kerjakan dengan jujur sehingga hasilnya dapat dipakai untuk mengetahui ke- mampuan Anda memahami isi modul ini. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes akhir modul yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Baiklah saudara, selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan yang diuraikan dalam modul ini sehingga dapat menjadi bekal bermanfaat untuk men- jadi bidan yang hAndal.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kegiatan Belajar 3 Tujuan Pembelajaran Umum Waktu 60 menit (1 JAM) Setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu Anda akan mencapai kemampuan untuk menjelaskan kelainan bawaan alat genitalia interna dan eksterna yang terjadi karena pengaruh hormonal Setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu Anda akan mencapai kemampuan untuk: 1. Menjelaskan kelainan bawaan sindrom adrenogenital kongenital 2. Menjelaskan kelainan sindrom Feminisasi Testikular 3. Menjelaskan pengelolaan kasus interseks Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran agar kita dapat menjelaskan kelainan kon- genital pada alat reproduksi perempuan karena pengaruh hormonal, Anda diharapkan dapat memahami pokok-pokok materi dibawah ini : 1. Sindrom adrenogenital kongenital 2. Sindrom Feminisasi Testikular 3. Pengelolaan kasus interseks Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi KELAINAN BAWAAN ALAT GENITALIA KARENA PENGARUH HORMONAL
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan 4 Uraian Materi 1. SINDROME ADRENOGENITAL KONGENITAL Sindrome adrenogenital kongenital terjadi pada kasus maskulinisasi pada wani- ta dengan kromosom dan gonad. Istilah lain yang disebutkan dalam Prawirohardjo (2011) adalah female pseudo hermaphroditism. Sindrom ini adalah bentuk interseks yang paling sering dijumpai. Kelainan ini dise- babkan oleh pengaruh virilisasi oleh androgen yang dibuat sebagai hasil gangguan dari metabolisme pada glandula adrenal. Gangguan androgen ini terjadi berlebihan pada janin intra uterin. Kasus syndrome adrenogenital kongenital pada bayi perem- puan dapat pula disebabkan oleh pemberian hormone androgen pada ibunya. Hormon androgen tidak mempengaruhi tumbuhnya alat genitalia interna janin wanita sehingga Uterus tuba dan ovarium tampak normal. Pada penderita terdapat ovarium dengan folikel normal, namun apabila penderita tidak mendapat pengo- batan maka aktifitas folikel mundur, dan folikel-folikel primordial menghilang. Pada penderita yang mengalami kasus ini, pada waktu lahir dapat ditemukan pada bayi dengan lipatan labium mayus kanan dan kiri menjadi satu dan klitoris membe- sar. Didalam lipatan yang menyerupai skrotum tidak ditemukan kelenjar kelamin. Biasanya dokter untuk menegakkan diagnosis akan melakukan pemeriksaan dibawah ini (Prawirohardjo, 2011): 1) Kadar 17 ketosteroid dalam urine yang meningkat 2) Peningkatan kadar pregnandiol di urin 3) Gangguan dalam keseimbangan elektrolit yang jelas turunnya natrium di serum
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 4) Kromatin seks positif di buccal smeal dan 5) Gambaran kromosom 44-XX Menurut Prawirohardjo, 2011, hasil pengobatan dengan hormone tertentu cukup efektif sehingga penentuan diagnosis yang tepat dan dini perlu diusahakan. Dengan pemberian kortikosteroid ini, pertumbuhan kearah virilisasi dapat dihentikan dan anak tumbuh kearah wanita normal. Jika tersebut diberikan seumur hidup dan da- lam dosis pemeliharaan, maka prognosis baik. Penderita akan tumbuh dan berkem- bang menjadi wanita biasa, ovulasi menjadi normal,dan dapat terjadi persalinan dan kehamilan biasa. 2. SINDROM FEMINISASI TESTIKULAR Sindrome ini adalah suatu kelainan pada seseorang yang memiliki genotipe pria dan fenotipe wanita, dan memiliki genitalia eksterna seperti pada wanita. Dalam Prawirohardjo (2011) diketahui bahwa penyebabnya adalah gangguan dalam metab- olisme endokrin pada janin, dimana tidak ada kepekaan jaringan alat-alat genital ter- hadap androgen yang dihasilkan secara normal oleh testis janin Pada kasus ini penderita memiliki ciri-ciri khas wanita, akan tetapi tidak mem- punyai genitalia interna wanita akan tetapi vagina pendek dan menutup, terdapat testis, yang kurang tumbuh yang ditemukan di rongga abdomen, dikanalis inguina- lis, atau di labium mayus. Dalam organ testis tidak menunjukkan adanya spermato- genesis. Kelenjar kelamin yang hanya mengandung jaringan testis rudimenter yang tidak memungkinkan terjadinya spermatogenesis, mengandung kemungkinan akan timbulnya neoplasma. Maka dari itu testis harus diangkat, khususnya sudah dewasa. Sebagian penderita mempunyai wajah wanita tinggi yang normal, pertumbuhan per- tumbuhan payudara normal, rambut pubis dan rambut ketiak kurang atau tidak ada. 3. PENGELOLAAN KELAINAN INTERSEKS Dalam Prawirohardjo, 2011, pengelolaan kasus kelainan interseks androgenital dan feminisasi testikuleri sedapat mungkin dilakukan deteksi sedini mungkin sejak intra uterin. Apabila pada pemeriksaan bayi ada dugaan interseks, harus diusahakan membuat diagnosis yang tepat. Diagnosis ini diperlukan untuk memberikan dasar pengasuhan bayi kearah pria atau wanita. Semua jaringan kelenjar kelamin yang ti- dak tegas jenisnya sebaiknya diangkat, untuk menghindarkan timbulnya maskulini- sasi atau feminisasi kelak pada masa pubertas. Dalam mengambil keputusan ada tidaknya kromatin seksnya tidak perlu diuta- makan. Yang lebih penting adalah morfologi alat genitalia eksterna, dan perkiraan kearah mana kemampuan berfungsinya alat genitalia eksterna tersebut. Bila bentuk alat genitalia eksterna mirip dengan fallus yang cukup besar, anak itu dibesarkan sebagai anak laki-laki. Pada penanganan lebih lanjut, maka penanganan harus terdiri atas pengangkatan jaringan ovarium, uterus, dan tuba. Rekonstruksi genitalia ekster- na dilakukan ke arah bentuk genitalia eksterna pria.
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan 6 Sebaiknya bila genitalia eksterna mempunyai alat kelamin wanita maka pembe- dahan kejurusan wanita dikerjakan pada genitalia eksterna dan kelenjar kelaminnya. Fallus yang kebesaran dikecilkan, dan gonad yang jenisnya diragukan harus diangkat. Kemudian pengasuhan anak itu diarahkan ke jenis wanita.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 Rangkuman • Kelainan kongenital yang karena kelainan hormonal harus dibedakan dari ke- lainan psikologik atau penderita lain yang ragu-ragu tentang identitas seksn- ya, seperti penderita transvestitismes, homoseksualitas, gangguan-gangguan neurotik dan psikologik. • Deteksi dini sebaiknya dilakukan karena akan berpengaruh pada pola penga- suhan anak. Penentuan dan perombakan jenis kelamin sebaiknya dilakukan sebelum anak berumur dua tahun, atau sebelum anak tersebut mengenal je- nis kelaminnya.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan 8 Evaluasi Formatif Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling tepat ! 1. Seorang perempuan yang mengalami syndrome adrenogenital kongenital karena adanya gangguan pada metabolism organ ... a. Suprarenal b. Piala ginjal c. Epitalamus d. Pankreas e. Glandula adrenal 2. Seorang anak yang mengalami kelainan interseks sebaiknya ditangani sejak masa …. a. Intra uterin b. Bayi c. Balita d. Anak-anak e. Remaja 3. Sindrome ini adalah suatu kelainan pada seseorang yang memiliki genotipe pria dan fenotipe wanita, dan memiliki genitalia eksterna seperti pada wanita… a. Sindrom down b. Sindrom turner c. Sindrom kleinefelter d. Sindrom adreno genital e. Sindrom feminisasi testikuler 4. Seorang anak perempuan didiagnosis mengalami syndrome feminisasi testikuler. Menurut Anda, kemungkinan anak perempuan ini mengalami kejadian … a. Sindrome Down b. Sindrome Patau c. Sindrome Turner d. Sindrome Edward e. Sindrome Kleinelfelter
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 1. E 2. A 3. E 4. C Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan 10 DAFTAR PUSTAKA Hacker, Neville & J.George Moore. 1995. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Hipokrates. Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2011. Ilmu Kandungan edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  • 14. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015