SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
KATA PENGANTAR
Pertama-tama puji syakur kita panjatkan kehadirat ALLAH.SWT yang mana
atas izinnya lah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
makalah ini memang telah diselesaikan baik, namun bukan berarti karya tulis
ini telah memiliki kesempurnaan. Karena telah kita ketahui bersama
kesempurnaan itu hanya milik ALLAH.SWT .
Oleh karena itu kami selaku penulis ingin meminta saran-saran positif yang
bersifat membangun kepada para pembaca sekalian.

PALU, 6 DESEMBER 2011
PENYUSUN

DESY ANGGRAINI

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………..……….………ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
BAB II : PEMBAHASAN
A. Penatalaksanaan
B. penanganan
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit menular sexual (PMS) didunia kesehatan sekarang sudah banyak
dibahas dan menjadi percakapan. Hali ini dikarenakan semakin bertambahnya
penderita PMS. Baik menimpa secara langsung maupun tidak langsung.

Penyakit menular sexual ini terbagi kedalam macam-macam PMS. Seperti
HIV/AIDS, gonorrhea, TORCH, herpes, sifilis dll. Setiap penyakit ini mempunyai
gejala-gejala yang berbeda. Bahaya dan pengobatan yang dilakukanpun berdasarkan
jenis penyakit yang diderita oleh pasiennya.

Seperti sifilisi, perlu mendapatkan perhatian khusus untuk tindakan
pengobatannya. Kedua penyakit ini harus sudah dapat didiagnosa sedini mungkin,
agar pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan semaksimal mungkin.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dan memahami mangenai penyakit
Sifilis.
3. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian mengenai Sifilis
b. Mengetahui faktor pengaruh Sifilis
c. Mengetahui tanda dan gejala Sifilis
d. Mengetahui hubungan Sifilis
e. Mengetahui cara pengobatan Sifilis

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Infeksi sifilis (lues) adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Triponema
pallidum. Jika terjadi pada ibu hamil maka disebut sifilis kongenital dan sifilis dan
sifilis ini merupakan bentuk penyakit sifilis yang terberat. Infeksi pada janin dapat
terjadi setiap saat dalam kehamilan dengan derajat resiko infeksi yang tergantung
jumlah spiroketa (triponema) di dalam darah ibu.

Angka kejadian yang tinggi terdapat pada kelompok wanita tuna susila. Wanita
yang berhubungan seksual dengan pasangannya yang menderita sifilis mempunyai
resiko 50% untuk dapat tertular penyakit ini.

B. Etiologi
Sifilis disebabkan oleh infeksi Triponema pallidum.
C. Klasifikasi
Pembagian sifilis secara klinis ialah sifilis kongenital dan sifilis didapat atau
dapat pula digolongkan berdasarkan stadium I, II, III sesuai dengan gejala-gejalanya :
1. Sifilis Stadium I
Tiga minggu (10-90 hari) setelah infeksi timbul lesi, berukuran beberapa mm
sampai 1-2 cm, berbentuk bulat atau bulat lonjong, merah, dan bila diraba
seperti ada pengerasan (indurasi), kelainan ini tidak ada nyeri.
2.

Sifilis Stadium II
Pada umumnya bila gejala sifilis II muncul, sifilis stadium I sudah sembuh.

3. Waktu antara sifilis stadium I dan II umumnya 6-8 minggu. Sifat yang khas
pada sifilis ialah jarang ada rasa gatal, terdapat nyeri pada kepala, demam

4
subfebril, anoreksia, nyeri pada tulang, nyeri leher biasanya mendahului,
kadang-kadang bersamaan dengan kelainan pada kulit (berupa makula,
papul, pustul dan rupia).
4.

Sifilis Stadium III
Lesi yang khas adalah guma yang dapat terjadi 3-7 tahun setelah infeksi.
Guma umumnya satu, dapat multipel, ukuran miliar sampai berdiameter
beberapa centimeter, berbentuk nekrosis sentral. Guma mengalami supurasi
dan memerah serta meninggalkan suatu ulkus dengan dinding curam dan
dalam.
Sifilis stadium ini dapat merusak semua jaringan, tulang rawan pada hidung
dan palatum. Guma juga dapat ditemukan di organ dalam, yakni lambung,
hepar, lien, paru, testis dan lain-lain.

D. Cara Penularan Sifilis

1. Secara Langsung


Melalui kontak langsung dengan lesi yang mengandung triponema.



Melalui hubungan seksual.



Dari darah ibu ke janin melalui plasenta saat kehamilan.

2. Secara Tidak Langsung


Melalui transfusi darah.



Melalui alat-alat yang terkontaminasi dengan virus triponema.

5
E. Pengaruh Sifilis terhadap Kehamilan dan Persalinan
Apabila infeksi terjadi pada kehamilan, maka luka primer di daerah genital
mungkin tidak dapat dikenal karena tempatnya atau kecilnya. Sebaliknya luka itu
dapat lebih besar daripada biasa, yang mungkin disebabkan karena vaskularisasi alat
kelamin yang lebih banyak pada kelamin. Pengaruh sifilis pada janin dapat
menyebabkan antara lain :


Kematian janin



Partus immaturus



Partus premature

F. Bayi dapat dijumpai dengan gejala-gejala sifilis kongenital antara

lain:
 Pemfigus sifilikus


Deskeumasi pada telapak kaki dan tangan



Ragadhe di kanan kiri mulut

Pada persalinan tampak janin atau plasenta yang hidropik, karena itu pada waktu
pemeriksaan kehamilan (ANC) perlu dilakukan anamnesis tentang kemungkinan
adanya kontak sederhana dengan penderita sifilis.
G. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan lapangan gelap (Direct Fluorescent Antibody Test)
2. Tes skrining serologis ® Test Slide VDRL (Venerial Disease Research)
Laboratory) / RPR (Rapid Plasma Readgin
3. FTA-ABS (Fluorescent Trepnemal Antibody Absorption Test)
4. Tes antibodi HIV

6
H. Penanganan/Pengobatan
1. Wanita hamil dengan sifilis harus diobati sedini mungkin, sebaiknya
sebelum hamil atau triwulan 1 untuk mencegah penularan terhadap janin.

2. Suami harus diperiksa dengan menggunakan tes reaksi wasserman dan
vol, bila perlu diobati.
1. Terapi :


Suntikan penisilin G, secara ini sebanyak 1 juta satuan perhari selama 8-10
hari.



Obat-obatan peroral penisilin dan eritromisin.



Lues kongenital pada neonatus:



Penisilin G 100.000 satuan/kg BB sekaligus.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifilis merupakan penyakit yang di sebakan oleh bakteri Treponema Pallidium,
cara penularan penyakit sifilis tidak jauh beda dengn penularan penyakit manular
sexualainnya, penularan melalai cairan tubuh melalui mukossa. Sifilis mempunyai
beberapa tingkatan yang meripakan klasifikasi dari gejala-gejala yang timbul.
Pengobatan sifilis dapat dengan pemberian obat –obatan antibiotic, pemberian
obat-obatan ini tidak memperbaiki bagian yang rusak tetapi hanya pencegah agar
tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Pencegahan sifilis dpat kita lakukan separti tidak
berganti-ganti pasangan sexual, menggunakan kondom saat berhubunagn sexual agar
memperkecil kemungkinan tertular penyakit sifilis.

B. Saran
Setelah membahas kedua penyakit ini yaitu sifilis, hal terbesar yang sebaiknya
kita lakukan adalah agar lebih menanamkan perilaku hidup sehat, seperti kebiasan
sehari-hari dan perilaku sex. Dan apabila sudah positif mangidap harus dengan segera
di lkukan pengobatan yang tepat.

8
DAFTAR PUSTAKA


Sarwono Prawirohardjo, 2007. Ilmu Kebidanan, Jakarta. YBP



Sarwono Prawirohardjo, 1999. Ilmu Kebidanan Edisi Kedua, Jakarta.
YBPS.



Prof. R. Rusram Mochtar, MPH, Sinopsis Obtetri, Penerbit buku
kedokteran, EGC Http://arycomcum.blogspot.com/2009/06/sifilis.html

9
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

DI SUSUN OLEH
Nama : Desy Anggraini
Kelas : IIIa
Nim : 200903007
YAYASAN PENDIDIKAN GRAHA HUSADA LESTARI
AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA TAHUN AJARAN
2011/2012

10

More Related Content

What's hot

Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebaszakariaye
 
Pengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.docPengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.docetto kono
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusWarnet Raha
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanamartaagustinasirait
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptmartaagustinasirait
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualMeironi Waimir
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASIshelviaa
 

What's hot (20)

Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebas
 
Pengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.docPengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.doc
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
PPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular SeksualPPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular Seksual
 
Seks bebas
Seks bebasSeks bebas
Seks bebas
 
INFERTILITAS
INFERTILITASINFERTILITAS
INFERTILITAS
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
Gangguan haid
Gangguan  haidGangguan  haid
Gangguan haid
 
Kandidiasis & Trikomoniasis
Kandidiasis & TrikomoniasisKandidiasis & Trikomoniasis
Kandidiasis & Trikomoniasis
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
 
Makalah endometriosis
Makalah endometriosisMakalah endometriosis
Makalah endometriosis
 
Seks bebas
Seks bebasSeks bebas
Seks bebas
 
makalah Keputihan
makalah Keputihanmakalah Keputihan
makalah Keputihan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual
Infeksi Menular Seksual
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Makalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramataMakalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramata
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
 

Similar to 89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual

Similar to 89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Cara mengatasi sipilis pada pria dan wanita
Cara mengatasi sipilis pada pria dan wanitaCara mengatasi sipilis pada pria dan wanita
Cara mengatasi sipilis pada pria dan wanita
 
cara mengobati sipilis dengan alami
cara mengobati sipilis dengan alamicara mengobati sipilis dengan alami
cara mengobati sipilis dengan alami
 
ARTIKEL SIFILIS.docx
ARTIKEL SIFILIS.docxARTIKEL SIFILIS.docx
ARTIKEL SIFILIS.docx
 
Slide sifilis
Slide sifilisSlide sifilis
Slide sifilis
 
PEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptx
PEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptxPEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptx
PEMERIKSAAN SIFILIS putri.pptx
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
PPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptx
PPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptxPPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptx
PPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptx
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakit
 
Kehamilan dengan sifilis
Kehamilan dengan sifilisKehamilan dengan sifilis
Kehamilan dengan sifilis
 
Free sex
Free sexFree sex
Free sex
 
Antibiotik untuk pengobatan sifilis
Antibiotik untuk pengobatan sifilisAntibiotik untuk pengobatan sifilis
Antibiotik untuk pengobatan sifilis
 
Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)
 
Apa itu sifilis
Apa itu sifilisApa itu sifilis
Apa itu sifilis
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Powerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaPowerpoint gonorea
Powerpoint gonorea
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
 
Tentang Obat Sipilis Mampu Mengobati Tuntas
Tentang Obat Sipilis Mampu Mengobati TuntasTentang Obat Sipilis Mampu Mengobati Tuntas
Tentang Obat Sipilis Mampu Mengobati Tuntas
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual

  • 1. KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syakur kita panjatkan kehadirat ALLAH.SWT yang mana atas izinnya lah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. makalah ini memang telah diselesaikan baik, namun bukan berarti karya tulis ini telah memiliki kesempurnaan. Karena telah kita ketahui bersama kesempurnaan itu hanya milik ALLAH.SWT . Oleh karena itu kami selaku penulis ingin meminta saran-saran positif yang bersifat membangun kepada para pembaca sekalian. PALU, 6 DESEMBER 2011 PENYUSUN DESY ANGGRAINI 1
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………….i DAFTAR ISI………………………………..……….………ii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB II : PEMBAHASAN A. Penatalaksanaan B. penanganan BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA 2
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit menular sexual (PMS) didunia kesehatan sekarang sudah banyak dibahas dan menjadi percakapan. Hali ini dikarenakan semakin bertambahnya penderita PMS. Baik menimpa secara langsung maupun tidak langsung. Penyakit menular sexual ini terbagi kedalam macam-macam PMS. Seperti HIV/AIDS, gonorrhea, TORCH, herpes, sifilis dll. Setiap penyakit ini mempunyai gejala-gejala yang berbeda. Bahaya dan pengobatan yang dilakukanpun berdasarkan jenis penyakit yang diderita oleh pasiennya. Seperti sifilisi, perlu mendapatkan perhatian khusus untuk tindakan pengobatannya. Kedua penyakit ini harus sudah dapat didiagnosa sedini mungkin, agar pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan semaksimal mungkin. B. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dan memahami mangenai penyakit Sifilis. 3. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengertian mengenai Sifilis b. Mengetahui faktor pengaruh Sifilis c. Mengetahui tanda dan gejala Sifilis d. Mengetahui hubungan Sifilis e. Mengetahui cara pengobatan Sifilis 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Infeksi sifilis (lues) adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Triponema pallidum. Jika terjadi pada ibu hamil maka disebut sifilis kongenital dan sifilis dan sifilis ini merupakan bentuk penyakit sifilis yang terberat. Infeksi pada janin dapat terjadi setiap saat dalam kehamilan dengan derajat resiko infeksi yang tergantung jumlah spiroketa (triponema) di dalam darah ibu. Angka kejadian yang tinggi terdapat pada kelompok wanita tuna susila. Wanita yang berhubungan seksual dengan pasangannya yang menderita sifilis mempunyai resiko 50% untuk dapat tertular penyakit ini. B. Etiologi Sifilis disebabkan oleh infeksi Triponema pallidum. C. Klasifikasi Pembagian sifilis secara klinis ialah sifilis kongenital dan sifilis didapat atau dapat pula digolongkan berdasarkan stadium I, II, III sesuai dengan gejala-gejalanya : 1. Sifilis Stadium I Tiga minggu (10-90 hari) setelah infeksi timbul lesi, berukuran beberapa mm sampai 1-2 cm, berbentuk bulat atau bulat lonjong, merah, dan bila diraba seperti ada pengerasan (indurasi), kelainan ini tidak ada nyeri. 2. Sifilis Stadium II Pada umumnya bila gejala sifilis II muncul, sifilis stadium I sudah sembuh. 3. Waktu antara sifilis stadium I dan II umumnya 6-8 minggu. Sifat yang khas pada sifilis ialah jarang ada rasa gatal, terdapat nyeri pada kepala, demam 4
  • 5. subfebril, anoreksia, nyeri pada tulang, nyeri leher biasanya mendahului, kadang-kadang bersamaan dengan kelainan pada kulit (berupa makula, papul, pustul dan rupia). 4. Sifilis Stadium III Lesi yang khas adalah guma yang dapat terjadi 3-7 tahun setelah infeksi. Guma umumnya satu, dapat multipel, ukuran miliar sampai berdiameter beberapa centimeter, berbentuk nekrosis sentral. Guma mengalami supurasi dan memerah serta meninggalkan suatu ulkus dengan dinding curam dan dalam. Sifilis stadium ini dapat merusak semua jaringan, tulang rawan pada hidung dan palatum. Guma juga dapat ditemukan di organ dalam, yakni lambung, hepar, lien, paru, testis dan lain-lain. D. Cara Penularan Sifilis 1. Secara Langsung  Melalui kontak langsung dengan lesi yang mengandung triponema.  Melalui hubungan seksual.  Dari darah ibu ke janin melalui plasenta saat kehamilan. 2. Secara Tidak Langsung  Melalui transfusi darah.  Melalui alat-alat yang terkontaminasi dengan virus triponema. 5
  • 6. E. Pengaruh Sifilis terhadap Kehamilan dan Persalinan Apabila infeksi terjadi pada kehamilan, maka luka primer di daerah genital mungkin tidak dapat dikenal karena tempatnya atau kecilnya. Sebaliknya luka itu dapat lebih besar daripada biasa, yang mungkin disebabkan karena vaskularisasi alat kelamin yang lebih banyak pada kelamin. Pengaruh sifilis pada janin dapat menyebabkan antara lain :  Kematian janin  Partus immaturus  Partus premature F. Bayi dapat dijumpai dengan gejala-gejala sifilis kongenital antara lain:  Pemfigus sifilikus  Deskeumasi pada telapak kaki dan tangan  Ragadhe di kanan kiri mulut Pada persalinan tampak janin atau plasenta yang hidropik, karena itu pada waktu pemeriksaan kehamilan (ANC) perlu dilakukan anamnesis tentang kemungkinan adanya kontak sederhana dengan penderita sifilis. G. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan lapangan gelap (Direct Fluorescent Antibody Test) 2. Tes skrining serologis ® Test Slide VDRL (Venerial Disease Research) Laboratory) / RPR (Rapid Plasma Readgin 3. FTA-ABS (Fluorescent Trepnemal Antibody Absorption Test) 4. Tes antibodi HIV 6
  • 7. H. Penanganan/Pengobatan 1. Wanita hamil dengan sifilis harus diobati sedini mungkin, sebaiknya sebelum hamil atau triwulan 1 untuk mencegah penularan terhadap janin. 2. Suami harus diperiksa dengan menggunakan tes reaksi wasserman dan vol, bila perlu diobati. 1. Terapi :  Suntikan penisilin G, secara ini sebanyak 1 juta satuan perhari selama 8-10 hari.  Obat-obatan peroral penisilin dan eritromisin.  Lues kongenital pada neonatus:  Penisilin G 100.000 satuan/kg BB sekaligus. 7
  • 8. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sifilis merupakan penyakit yang di sebakan oleh bakteri Treponema Pallidium, cara penularan penyakit sifilis tidak jauh beda dengn penularan penyakit manular sexualainnya, penularan melalai cairan tubuh melalui mukossa. Sifilis mempunyai beberapa tingkatan yang meripakan klasifikasi dari gejala-gejala yang timbul. Pengobatan sifilis dapat dengan pemberian obat –obatan antibiotic, pemberian obat-obatan ini tidak memperbaiki bagian yang rusak tetapi hanya pencegah agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Pencegahan sifilis dpat kita lakukan separti tidak berganti-ganti pasangan sexual, menggunakan kondom saat berhubunagn sexual agar memperkecil kemungkinan tertular penyakit sifilis. B. Saran Setelah membahas kedua penyakit ini yaitu sifilis, hal terbesar yang sebaiknya kita lakukan adalah agar lebih menanamkan perilaku hidup sehat, seperti kebiasan sehari-hari dan perilaku sex. Dan apabila sudah positif mangidap harus dengan segera di lkukan pengobatan yang tepat. 8
  • 9. DAFTAR PUSTAKA  Sarwono Prawirohardjo, 2007. Ilmu Kebidanan, Jakarta. YBP  Sarwono Prawirohardjo, 1999. Ilmu Kebidanan Edisi Kedua, Jakarta. YBPS.  Prof. R. Rusram Mochtar, MPH, Sinopsis Obtetri, Penerbit buku kedokteran, EGC Http://arycomcum.blogspot.com/2009/06/sifilis.html 9
  • 10. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SUSUN OLEH Nama : Desy Anggraini Kelas : IIIa Nim : 200903007 YAYASAN PENDIDIKAN GRAHA HUSADA LESTARI AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA TAHUN AJARAN 2011/2012 10