SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1 
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA 
Dosen Pengampu Linda Yanti, S.T., M. Keb 
NAMA ANGGOTA : 
1. EUIS NOVIYANI 
2. EVI NURLUT FIANI 
3. MUJI SOLIH ASTUTI 
4. RIFAATUL MAHMUDAH 
5. SITI APSOH 
6. INDALIA NUPI HERAWAN 
KELAS : 1B 
PRODI D3 KEBIDANAN 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
TA. 2014 
i
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah 
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil 
menyelesaikan Makalah Gangguan Reproduksi Pada Pria ini tepat waktu. 
Makalah ini berisikan informasi mengenai Gangguan Reproduksi Pada 
Pria, dimana di dalamnya ada contoh-contoh yang memudahkan pembaca 
memahaminya. 
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita 
semua tentang Gangguan Reproduksi Pada Pria. Dalam hal ini pun penyusun 
masih dalam tahapan belajar, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak 
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. 
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir. 
ii 
Purwokerto, 8 November 2014 
Penyusun
DARTAR ISI 
HALAMAN AWAL ........................................................................................ i 
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii 
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii 
BAB I PENDAHUUAN .................................................................................. 1 
A. Latar belakang ...................................................................................... 1 
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1 
C. Tujuan ................................................................................................... 2 
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 
A. Gangguan Sistem Reproduksi pada Pria .............................................. 3 
B. Penyakit Kriptokidisme ........................................................................ 10 
C. Pencegahan penyakit kriptokidisme pada reproduksi pada pria ......... 11 
D. Penanganan Penyakit Kriptokidisme.................................................... 11 
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12 
A. Kesimpulan ........................................................................................... 12 
B. Saran ..................................................................................................... 12 
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13 
iii
BAB 1 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak, atau 
melakukan reproduksi. Reproduksi melibatkan suatu sistem dalam tubuh, 
yaitu sistem reproduksi. Sistem reproduksi melibatkan organ reproduksi. 
Tujuan utama makhluk hidup melakukan reproduksi adalah untuk 
melestarikan jenisnya agar tidak punah. Apa yang akan terjadi dengan 
manusia misalnya, jika tidak bisa melakukan reproduksi? Tentu lama 
kelamaan manusia akan punah.Kemampuan reproduksi tergantung pada 
hubungan antara hypothalamus, hipofisis bagian anterior, organ reproduksi, 
dan sel target hormon. Proses biologis dasar termasuk perilaku seksual 
dipengaruhi oleh faktor emosi dan sosiokultural masyarakat. Di sini, yang 
akan difokuskan adalah fungsi dasar seksual sistem reproduksi di bawah 
kontrol syaraf dan hormon. 
Sistem reproduksi meliputi kelenjar (gonad) dan saluran reproduksi. 
Organ reproduksi primer atau gonad terdiri dari sepasang testes pada pria dan 
sepasang ovarium pada wanita. Gonad yang matang berfungsi menghasilkan 
gamet (gametogenesis) dan menghasilkan hormon seks, khususnya testosteron 
pada pria dan estrogen & progesteron pada wanita. Setelah gamet diproduksi 
oleh gonad, ia akan melalui saluran reproduksi (sistem duktus). 
Berbagai penyakit sistem reproduksi ini tentunya harus kita cegah agar 
manusia tetap dapat memperoleh keturunan. Satu hal yang penting bagi 
generasi muda adalah menjaga kesehatan reproduksi agar tidak terkena 
penyakit pada sistem reproduksi. 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa saja gangguan- gangguan yang terjadi pada reproduksi pria 
2. Bagaimana penyakit kriptokidisme pada reproduksi pada pria ?
2 
C. Tujuan 
1. Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang gangguan – gangguan 
reproduksi pria . 
2. Mengetahui gangguan – gangguan reproduksi pada pria .
BAB II 
A. Kelainan Pada Sistem Reproduksi Pria 
Gangguan pada sistem reproduksi pria dapat berupa hipogonadisme, 
kriptorkidisme, prostatitis, epididimitis, dan orkitis. 
1. Hipogonadisme 
Hipogonadisme merupakan penurunan fungsi testis yang 
disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan 
estrogen. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak 
adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganannya dapat dilakukan dengan 
terapi hormon. 
3 
2. Kriptorkidisme 
Kriptorkidisme merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis 
untuk turun dari rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi. 
Penangannya dapat dilakukan dengan pemberian hormon human chorionic 
gonadotropin untuk merangsang testoteron. 
3. Uretritis 
Uretritis, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan 
sering buang air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, 
Ureplasma urealyticum, atau virus herpes. 
4. Prostatitis 
Prostatitis, merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah 
bakteri Escherichia coli ataupun bukan bakteri. 
5. Epididimitis 
Epididimitis, merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran 
reproduksi pria. Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia.
4 
6. Orkitis 
Orkitis, merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh 
virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan 
infertilitas. 
7. Sifilis 
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. 
Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, 
lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak 
di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, 
khususnya tangan dan telapak kaki.Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, 
namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah 
beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan 
kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan 
pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat. 
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh 
bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini masuk kedalam tubuh manusia 
melalui selaput lendir (misalnya di vagina atau mulut) atau melalui kulit. 
Dalam beberapa jam, bakteri akan sampai ke kelenjar getah bening 
terdekat, kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. 
Sifilis juga bisa menginfeksi janin selama dalam kandungan dan 
menyebabkan cacat bawaan. Seseorang yang pernah terinfeksi oleh sifilis 
tidak akan menjadi kebal dan bisa terinfeksi kembali. 
Gambar 1. Terkena penyakit sifilis
5 
8. Gonore (kencing nanah) 
Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari 
gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; 
rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat 
menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada 
persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Penyakit ini dapat 
disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik 
secara cepat. 
Gambar 2. Terkena penyakit gonore 
9. Herpes Genetalis 
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit 
herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, 
antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya 
luka yang terbuka atau lepuhan berair. 
Herpes Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah 
kelamin, kulit di sekeliling rektum atau daerah di sekitarnya yang 
disebabkan oleh virus herpes simpleks. 
Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.Ada 2 jenis virus herpes 
simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-2 biasanya ditularkan melalui 
hubungan seksual, sedangkan HSV-1 biasanya menginfeksi mulut. Kedua 
jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi kelamin, kulit di
sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa ditularkan 
ke bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata). 
Luka herpes biasanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa 
penderita juga memiliki organisme lainnya pada luka tersebut yang 
ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau cangkroid). 
Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah 
terinfeksi.Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu 
akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan 
lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung 
membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya 
menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng. Penderita bisa mengalami 
kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri.Luka akan 
membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut. 
Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar. Gejala awal 
ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala 
berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan. 
Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, 
termasuk kulit depan pada penis yang tidak disunat. Pada penderita 
gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita infeksi HIV), luka herpes 
bisa sangat berat, menyebar ke bagian tubuh lainnya, menetap selama 
beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap pengobatan dengan 
asiklovir. 
Gejala-gejalanya cenderung kambuh kembali di daerah yang sama 
atau di sekitarnya, karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan 
kembali aktif untuk kembali menginfeksi kulit. 
HSV-2 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf panggul. 
HSV-1 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf wajah dan 
menyebabkan fever blister atau herpes labialis. Tetapi kedua virus bisa 
menimbulkan penyakit di kedua daerah tersebut. Infeksi awal oleh salah 
satu virus akan memberikan kekebalan parsial terhadap virus lainnya, 
sehingga gejala dari virus kedua tidak terlalu berat. 
6
Gambar 3. Terkena penyakit Herpes Genetalis 
7 
10. Cangkroid 
Cangkroid merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan 
oleh Hemophilus ducreyi, dimana terjadi luka terbuka (ulkus, borok) pada 
alat kelamin yang sifatnya menetap dan terasa nyeri. 
Penyebab bakteri Hemophilus ducreyi. Pria yang tidak disunat 
memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk terjangkit penyakit ini dan 
cangkroid sendiri merupakan faktor resiko untuk terjadinya infeksi oleh 
HIV. 
Gejala mulai timbul dalam waktu 3-7 hari setelah terinfeksi. 
Lepuhan kecil yang terasa nyeri timbul di alat kelamin dan di sekitar anus. 
Lepuhan ini dengan segera akan pecah dan membentuk luka terbuka yang 
dangkal. Luka tersebut bisa membesar dan bergabung satu sama lain. 
Kelenjar getah bening di selangkangan bisa membesar dan 
menyatu membentuk suatu abses (penimbunan nanah). Kulit diatas abses 
tampak merah dan mengkilat dan abses ini bisa pecah sehingga nanahnya 
mengalir ke atas kulit. 
Gambar 4. Terkena penyakit Cangkroid
a. Limfogranuloma Venereum 
Limfogranuloma venereum adalah suatu penyakit menular 
seksual yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Penyakit ini 
terutama ditemukan di daerah tropis dan subtropis. 
Penyebab bakteri Chlamydia trachomatis, yang merupakan 
bakteri yang hanya tumbuh di dalam sel. Chlamydia trachomatis 
penyebab limfogranuloma venereum berbeda dengan Chlamydia 
trachomatis lainnya yang menyebabkan uretritis dan servisitis. 
Gejala mula timbul dalam waktu 3-12 hari atau lebih setelah 
terinfeksi. Pada penis atau vagina muncul lepuhan kecil berisi cairan 
yang tidak disertai nyeri. Lepuhan ini berubah menjadi ulkus (luka 
terbuka) yang segera membaik sehingga seringkali tidak diperhatikan 
oleh penderitanya. Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar getah 
bening pada salah satu atau kedua selangkangan. Kulit diatasnya 
tampak merah dan teraba hangat, dan jika tidak diobati akan terbentuk 
lubang (sinus) di kulit yang terletak diatas kelenjar getah bening 
tersebut. Dari lubang ini akan keluar nanah atau cairan kemerahan, lalu 
akan membaik; tetapi biasanya meninggalkan jaringan parut atau 
kambuh kembali. 
Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala, 
nyeri sendi, nafsu makan berkurang, muntah, sakit punggung dan 
infeksi rektum yang menyebabkan keluarnya nanah bercampur darah. 
Akibat penyakit yang berulang dan berlangsung lama, maka 
pembuluh getah bening bisa mengalami penyumbatan, sehingga terjadi 
pembengkakan jaringan. Infeksi rektum bisa menyebabkan 
pembentukan jaringan parut yang selanjutnya mengakibatkan 
penyempitan rektum. 
8
Gambar 5. Terkena penyakit Limfogranuloma Venereum 
9 
b. Granuloma inguinale 
Granuloma inguinale adalah suatu penyakit menular seksual 
yang disebabkan oleh Calymatobacterium granulomatis, yang 
menyebabkan peradangan menahun pada alat kelamin.Sering terjadi di 
daerah tropis dan subtropis. 
Penyebabnya oleh bakteri Calymatobacterium granulomatis. 
Gejala mulai timbul dalam waktu 1-12 minggu setelah terinfeksi. 
Gejala awalnya berupa bintil-bintil merah yang tidak nyeri, yang 
secara perlahan tumbuh menjadi benjolan bulat dan menonjol. Bagian 
tubuh yang terkena pada pria adalah penis, buah zakar, selangkangan 
dan paha, sedangkan pada wanita meliputi vulva, vagina dan kulit di 
sekitarnya. 
Pada pria daerah lainnya yang juga terkena adalah dubur, 
bokong dan wajah. Pada akhirnya benjolan tersebut akan menutupi alat 
kelamin. Penyembuhannya berlangsung lambat dan bisa terbentuk 
jaringan parut. Biasanya benjoolan tersebut akan terinfeksi oleh 
organisme lainnya. Jika tidak diobati, bisa menyebar ke seluruh tubuh, 
yaitu ke tulang, persendian atau hati dan menyebabkan penurunan 
berat badan, demam serta anemia.
Gambar 6. Terkena penyakit Granuloma inguinale 
B. PENYAKIT KRIPTORKIDISME 
Kriptorkidisme berasal dari kata cryptos (Yunani) yang berarti 
tersembunyi dan orchis yang dalam bahasa latin berarti testis. 
Undescended testis (UDT) adalah nama lain yang diberikan pada penyakit 
ini seperti yang dilansir oleh laman mayoclinic.com. Kriptorkidisme 
adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga 
abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani 
10
dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk 
merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. 
Berbeda dengan penyakit pada organ reproduksi pria yang lain, 
yang umumnya menyerang pria yang sudah dewasa, kriptorkidisme sendiri 
bisa dikatakan penyakit bawaan dari lahir. Artinya adalah bahwa penyakit 
ini segera muncul atau timbul setelah pada saat bayi dilahirkan. Penyakit 
ini sangat menakutkan bagi pria. 
C. PENYEBAB PENYAKIT KRIPTOKIDISME 
Hal ini terjadi karena gagalnya satu atau dua testis untuk turun ke 
dalam skrotum. Skrotum sendiri adalah pembungkus dari dua testis yang 
dimiliki oleh seorang pria. Fungsinya adalah melindungi suhu sperma agar 
tetap stabil. 
Karena jika sperma kita kepanasan, maka sel-sel sperma akan mati dan 
begitu pula jika suhunya terlalu dingin. Oleh karena itu, skrotum berperan 
penting dalam mempertahankan suhu tetap stabil. 
Kriptorkidisme sendiri berkaitan dengan peningkatan resiko ganggung 
reproduksi congenital lain yang mungkin secara terpisah mempengaruhi 
kesuburan. Anda tentu tidak ingin mandul kan? Tentunya juga pasti ingin 
memiliki seorang buah hati sebagai penerus Anda. Jadi, penyakit kiptokidisme 
juga berbahaya bagi wanita tidak hanya bagi pria saja . 
D. PENANGANAN PENYAKIT KRIPTOKIDISME 
Penanganan penyakit kriptokidisme dengan pemberian hormon 
humanchorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun 
juga, dilakukan pembedahan. 
11
BAB III 
PENUTUP 
12 
A. Kesimpulan 
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi luar dan 
reproduksi dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari penis (zakar) dan 
skrotum. Organ reproduksi dalam terdiri dari testis, vas eferentia, epididimis, 
vas diferentia, ductus ejaculatorius, dan saluran uretra. Kelenjar pada 
reproduksi pria antara lain vesicula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar 
cowperi, dan kelenjar litteri. Hormon pada reproduksi pria yakni testeron, LH, 
FSH, estrogen, hormon pertumbuhan, DHEA, dan 17-estradiol. Gangguan 
penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi pria antara lain 
Hipogonadisme, Kriptorkidisme, Uretritis, Prostatitis, Epididimitis, 
Anorkidisme, Hyperthropic prostat, Hernia inguinalis, Kanker testis, 
Impotensi, Infertilitas (kemandulan), Orkitis, Sifilis (Raja Singa), Gonorhoe 
(kencing nanah) , Kanker Prostat , Herpes, HIV/AIDS 
B. Saran 
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh 
semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut 
akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secara bebas 
tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah 
dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang 
tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, 
matang dan bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA 
Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry 
www.organreproduksipria.com http://www.organ+reproduksi.com 
http://organreproduksipadapria.com 
Kadaryanto et al. 2006.20. Biologi 2. Yudhistira, Jakarta 
Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3. Esis-Penerbit Erlangga, 
13 
Jakarta. 
Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3. 15-18. Galaxy Puspa 
Mega, Jakarta. 
Tim Biologi SMU.1997. 320,339-344, 348,349, 354-359. Biologi 2. Galaxy Puspa 
Mega. Jakarta.

More Related Content

What's hot

Penyakit organ reproduksi pada wanita
Penyakit organ reproduksi pada wanitaPenyakit organ reproduksi pada wanita
Penyakit organ reproduksi pada wanitaWhimas Nanjar
 
Penyakit sistem reproduksi
Penyakit sistem reproduksiPenyakit sistem reproduksi
Penyakit sistem reproduksiAlfiana Zakiah
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
Radang genetalia interna
Radang genetalia internaRadang genetalia interna
Radang genetalia internakenggi
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointtysambp2
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksinovaangelia125
 
sistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyasistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyaMJM Networks
 
Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisPradasary
 
5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitisPradasary
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseaseSiti Afni Zulfah
 
Radang genetalia
Radang genetaliaRadang genetalia
Radang genetaliakenggi
 
6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitisPradasary
 
Vaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
Vaginitis, Vulvitis dan VulvovaginitisVaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
Vaginitis, Vulvitis dan VulvovaginitisMuhammad Nasrullah
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skenePradasary
 
Salpingitis
SalpingitisSalpingitis
Salpingitispie-pien
 
Pelvic inflammatory disease
Pelvic inflammatory diseasePelvic inflammatory disease
Pelvic inflammatory diseaseFebrian Asmoro
 

What's hot (20)

Penyakit organ reproduksi pada wanita
Penyakit organ reproduksi pada wanitaPenyakit organ reproduksi pada wanita
Penyakit organ reproduksi pada wanita
 
Penyakit sistem reproduksi
Penyakit sistem reproduksiPenyakit sistem reproduksi
Penyakit sistem reproduksi
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Radang genetalia interna
Radang genetalia internaRadang genetalia interna
Radang genetalia interna
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpoint
 
Makalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramataMakalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramata
 
Endometritis
EndometritisEndometritis
Endometritis
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksi
 
sistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyasistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannya
 
Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitis
 
5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
 
Radang genetalia
Radang genetaliaRadang genetalia
Radang genetalia
 
6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis6. salpingitis & adnexitis
6. salpingitis & adnexitis
 
Vaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
Vaginitis, Vulvitis dan VulvovaginitisVaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
Vaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
 
Salpingitis
SalpingitisSalpingitis
Salpingitis
 
Pelvic inflammatory disease
Pelvic inflammatory diseasePelvic inflammatory disease
Pelvic inflammatory disease
 
Vaginitis
VaginitisVaginitis
Vaginitis
 
Penyakit reproduksi
Penyakit reproduksiPenyakit reproduksi
Penyakit reproduksi
 

Similar to Makalah kebidanan dasar 1

Similar to Makalah kebidanan dasar 1 (20)

Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Makalah kesehatan reproduksi
Makalah kesehatan reproduksiMakalah kesehatan reproduksi
Makalah kesehatan reproduksi
 
04 rpp klp 3. 7 c
04 rpp klp 3. 7 c04 rpp klp 3. 7 c
04 rpp klp 3. 7 c
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakit
 
Makalah kesehatan reproduksi
Makalah kesehatan reproduksiMakalah kesehatan reproduksi
Makalah kesehatan reproduksi
 
Makalah kesehatan reproduksi
Makalah kesehatan reproduksiMakalah kesehatan reproduksi
Makalah kesehatan reproduksi
 
Makalah kesehatan reproduksi
Makalah kesehatan reproduksiMakalah kesehatan reproduksi
Makalah kesehatan reproduksi
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Interna
 
Seks bebas remaja
Seks bebas remajaSeks bebas remaja
Seks bebas remaja
 
248596277 makalah-infeksi-saluran-reproduksi-isr-docx
248596277 makalah-infeksi-saluran-reproduksi-isr-docx248596277 makalah-infeksi-saluran-reproduksi-isr-docx
248596277 makalah-infeksi-saluran-reproduksi-isr-docx
 
KB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular SeksualKB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular Seksual
 
ipa biologi.pptx
ipa biologi.pptxipa biologi.pptx
ipa biologi.pptx
 
Kehamilan dengan sifilis
Kehamilan dengan sifilisKehamilan dengan sifilis
Kehamilan dengan sifilis
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakit
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Artikel Penyakit & Kelainan Pada Sistem Produksi
Artikel Penyakit & Kelainan Pada Sistem ProduksiArtikel Penyakit & Kelainan Pada Sistem Produksi
Artikel Penyakit & Kelainan Pada Sistem Produksi
 
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuhBenjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
 
makalah Keputihan
makalah Keputihanmakalah Keputihan
makalah Keputihan
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Makalah kebidanan dasar 1

  • 1. MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1 GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA Dosen Pengampu Linda Yanti, S.T., M. Keb NAMA ANGGOTA : 1. EUIS NOVIYANI 2. EVI NURLUT FIANI 3. MUJI SOLIH ASTUTI 4. RIFAATUL MAHMUDAH 5. SITI APSOH 6. INDALIA NUPI HERAWAN KELAS : 1B PRODI D3 KEBIDANAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TA. 2014 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Gangguan Reproduksi Pada Pria ini tepat waktu. Makalah ini berisikan informasi mengenai Gangguan Reproduksi Pada Pria, dimana di dalamnya ada contoh-contoh yang memudahkan pembaca memahaminya. Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Gangguan Reproduksi Pada Pria. Dalam hal ini pun penyusun masih dalam tahapan belajar, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir. ii Purwokerto, 8 November 2014 Penyusun
  • 3. DARTAR ISI HALAMAN AWAL ........................................................................................ i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii BAB I PENDAHUUAN .................................................................................. 1 A. Latar belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1 C. Tujuan ................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 A. Gangguan Sistem Reproduksi pada Pria .............................................. 3 B. Penyakit Kriptokidisme ........................................................................ 10 C. Pencegahan penyakit kriptokidisme pada reproduksi pada pria ......... 11 D. Penanganan Penyakit Kriptokidisme.................................................... 11 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12 A. Kesimpulan ........................................................................................... 12 B. Saran ..................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13 iii
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak, atau melakukan reproduksi. Reproduksi melibatkan suatu sistem dalam tubuh, yaitu sistem reproduksi. Sistem reproduksi melibatkan organ reproduksi. Tujuan utama makhluk hidup melakukan reproduksi adalah untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah. Apa yang akan terjadi dengan manusia misalnya, jika tidak bisa melakukan reproduksi? Tentu lama kelamaan manusia akan punah.Kemampuan reproduksi tergantung pada hubungan antara hypothalamus, hipofisis bagian anterior, organ reproduksi, dan sel target hormon. Proses biologis dasar termasuk perilaku seksual dipengaruhi oleh faktor emosi dan sosiokultural masyarakat. Di sini, yang akan difokuskan adalah fungsi dasar seksual sistem reproduksi di bawah kontrol syaraf dan hormon. Sistem reproduksi meliputi kelenjar (gonad) dan saluran reproduksi. Organ reproduksi primer atau gonad terdiri dari sepasang testes pada pria dan sepasang ovarium pada wanita. Gonad yang matang berfungsi menghasilkan gamet (gametogenesis) dan menghasilkan hormon seks, khususnya testosteron pada pria dan estrogen & progesteron pada wanita. Setelah gamet diproduksi oleh gonad, ia akan melalui saluran reproduksi (sistem duktus). Berbagai penyakit sistem reproduksi ini tentunya harus kita cegah agar manusia tetap dapat memperoleh keturunan. Satu hal yang penting bagi generasi muda adalah menjaga kesehatan reproduksi agar tidak terkena penyakit pada sistem reproduksi. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja gangguan- gangguan yang terjadi pada reproduksi pria 2. Bagaimana penyakit kriptokidisme pada reproduksi pada pria ?
  • 5. 2 C. Tujuan 1. Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang gangguan – gangguan reproduksi pria . 2. Mengetahui gangguan – gangguan reproduksi pada pria .
  • 6. BAB II A. Kelainan Pada Sistem Reproduksi Pria Gangguan pada sistem reproduksi pria dapat berupa hipogonadisme, kriptorkidisme, prostatitis, epididimitis, dan orkitis. 1. Hipogonadisme Hipogonadisme merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan estrogen. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganannya dapat dilakukan dengan terapi hormon. 3 2. Kriptorkidisme Kriptorkidisme merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi. Penangannya dapat dilakukan dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang testoteron. 3. Uretritis Uretritis, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, atau virus herpes. 4. Prostatitis Prostatitis, merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah bakteri Escherichia coli ataupun bukan bakteri. 5. Epididimitis Epididimitis, merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia.
  • 7. 4 6. Orkitis Orkitis, merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas. 7. Sifilis Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat. Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini masuk kedalam tubuh manusia melalui selaput lendir (misalnya di vagina atau mulut) atau melalui kulit. Dalam beberapa jam, bakteri akan sampai ke kelenjar getah bening terdekat, kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sifilis juga bisa menginfeksi janin selama dalam kandungan dan menyebabkan cacat bawaan. Seseorang yang pernah terinfeksi oleh sifilis tidak akan menjadi kebal dan bisa terinfeksi kembali. Gambar 1. Terkena penyakit sifilis
  • 8. 5 8. Gonore (kencing nanah) Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat. Gambar 2. Terkena penyakit gonore 9. Herpes Genetalis Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair. Herpes Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di sekeliling rektum atau daerah di sekitarnya yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-2 biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV-1 biasanya menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi kelamin, kulit di
  • 9. sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa ditularkan ke bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata). Luka herpes biasanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki organisme lainnya pada luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau cangkroid). Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi.Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng. Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri.Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut. Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar. Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan. Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, termasuk kulit depan pada penis yang tidak disunat. Pada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita infeksi HIV), luka herpes bisa sangat berat, menyebar ke bagian tubuh lainnya, menetap selama beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap pengobatan dengan asiklovir. Gejala-gejalanya cenderung kambuh kembali di daerah yang sama atau di sekitarnya, karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan kembali aktif untuk kembali menginfeksi kulit. HSV-2 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf panggul. HSV-1 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf wajah dan menyebabkan fever blister atau herpes labialis. Tetapi kedua virus bisa menimbulkan penyakit di kedua daerah tersebut. Infeksi awal oleh salah satu virus akan memberikan kekebalan parsial terhadap virus lainnya, sehingga gejala dari virus kedua tidak terlalu berat. 6
  • 10. Gambar 3. Terkena penyakit Herpes Genetalis 7 10. Cangkroid Cangkroid merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Hemophilus ducreyi, dimana terjadi luka terbuka (ulkus, borok) pada alat kelamin yang sifatnya menetap dan terasa nyeri. Penyebab bakteri Hemophilus ducreyi. Pria yang tidak disunat memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk terjangkit penyakit ini dan cangkroid sendiri merupakan faktor resiko untuk terjadinya infeksi oleh HIV. Gejala mulai timbul dalam waktu 3-7 hari setelah terinfeksi. Lepuhan kecil yang terasa nyeri timbul di alat kelamin dan di sekitar anus. Lepuhan ini dengan segera akan pecah dan membentuk luka terbuka yang dangkal. Luka tersebut bisa membesar dan bergabung satu sama lain. Kelenjar getah bening di selangkangan bisa membesar dan menyatu membentuk suatu abses (penimbunan nanah). Kulit diatas abses tampak merah dan mengkilat dan abses ini bisa pecah sehingga nanahnya mengalir ke atas kulit. Gambar 4. Terkena penyakit Cangkroid
  • 11. a. Limfogranuloma Venereum Limfogranuloma venereum adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Penyakit ini terutama ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Penyebab bakteri Chlamydia trachomatis, yang merupakan bakteri yang hanya tumbuh di dalam sel. Chlamydia trachomatis penyebab limfogranuloma venereum berbeda dengan Chlamydia trachomatis lainnya yang menyebabkan uretritis dan servisitis. Gejala mula timbul dalam waktu 3-12 hari atau lebih setelah terinfeksi. Pada penis atau vagina muncul lepuhan kecil berisi cairan yang tidak disertai nyeri. Lepuhan ini berubah menjadi ulkus (luka terbuka) yang segera membaik sehingga seringkali tidak diperhatikan oleh penderitanya. Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada salah satu atau kedua selangkangan. Kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat, dan jika tidak diobati akan terbentuk lubang (sinus) di kulit yang terletak diatas kelenjar getah bening tersebut. Dari lubang ini akan keluar nanah atau cairan kemerahan, lalu akan membaik; tetapi biasanya meninggalkan jaringan parut atau kambuh kembali. Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala, nyeri sendi, nafsu makan berkurang, muntah, sakit punggung dan infeksi rektum yang menyebabkan keluarnya nanah bercampur darah. Akibat penyakit yang berulang dan berlangsung lama, maka pembuluh getah bening bisa mengalami penyumbatan, sehingga terjadi pembengkakan jaringan. Infeksi rektum bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut yang selanjutnya mengakibatkan penyempitan rektum. 8
  • 12. Gambar 5. Terkena penyakit Limfogranuloma Venereum 9 b. Granuloma inguinale Granuloma inguinale adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Calymatobacterium granulomatis, yang menyebabkan peradangan menahun pada alat kelamin.Sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. Penyebabnya oleh bakteri Calymatobacterium granulomatis. Gejala mulai timbul dalam waktu 1-12 minggu setelah terinfeksi. Gejala awalnya berupa bintil-bintil merah yang tidak nyeri, yang secara perlahan tumbuh menjadi benjolan bulat dan menonjol. Bagian tubuh yang terkena pada pria adalah penis, buah zakar, selangkangan dan paha, sedangkan pada wanita meliputi vulva, vagina dan kulit di sekitarnya. Pada pria daerah lainnya yang juga terkena adalah dubur, bokong dan wajah. Pada akhirnya benjolan tersebut akan menutupi alat kelamin. Penyembuhannya berlangsung lambat dan bisa terbentuk jaringan parut. Biasanya benjoolan tersebut akan terinfeksi oleh organisme lainnya. Jika tidak diobati, bisa menyebar ke seluruh tubuh, yaitu ke tulang, persendian atau hati dan menyebabkan penurunan berat badan, demam serta anemia.
  • 13. Gambar 6. Terkena penyakit Granuloma inguinale B. PENYAKIT KRIPTORKIDISME Kriptorkidisme berasal dari kata cryptos (Yunani) yang berarti tersembunyi dan orchis yang dalam bahasa latin berarti testis. Undescended testis (UDT) adalah nama lain yang diberikan pada penyakit ini seperti yang dilansir oleh laman mayoclinic.com. Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani 10
  • 14. dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. Berbeda dengan penyakit pada organ reproduksi pria yang lain, yang umumnya menyerang pria yang sudah dewasa, kriptorkidisme sendiri bisa dikatakan penyakit bawaan dari lahir. Artinya adalah bahwa penyakit ini segera muncul atau timbul setelah pada saat bayi dilahirkan. Penyakit ini sangat menakutkan bagi pria. C. PENYEBAB PENYAKIT KRIPTOKIDISME Hal ini terjadi karena gagalnya satu atau dua testis untuk turun ke dalam skrotum. Skrotum sendiri adalah pembungkus dari dua testis yang dimiliki oleh seorang pria. Fungsinya adalah melindungi suhu sperma agar tetap stabil. Karena jika sperma kita kepanasan, maka sel-sel sperma akan mati dan begitu pula jika suhunya terlalu dingin. Oleh karena itu, skrotum berperan penting dalam mempertahankan suhu tetap stabil. Kriptorkidisme sendiri berkaitan dengan peningkatan resiko ganggung reproduksi congenital lain yang mungkin secara terpisah mempengaruhi kesuburan. Anda tentu tidak ingin mandul kan? Tentunya juga pasti ingin memiliki seorang buah hati sebagai penerus Anda. Jadi, penyakit kiptokidisme juga berbahaya bagi wanita tidak hanya bagi pria saja . D. PENANGANAN PENYAKIT KRIPTOKIDISME Penanganan penyakit kriptokidisme dengan pemberian hormon humanchorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. 11
  • 15. BAB III PENUTUP 12 A. Kesimpulan Sistem reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi luar dan reproduksi dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari penis (zakar) dan skrotum. Organ reproduksi dalam terdiri dari testis, vas eferentia, epididimis, vas diferentia, ductus ejaculatorius, dan saluran uretra. Kelenjar pada reproduksi pria antara lain vesicula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar cowperi, dan kelenjar litteri. Hormon pada reproduksi pria yakni testeron, LH, FSH, estrogen, hormon pertumbuhan, DHEA, dan 17-estradiol. Gangguan penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi pria antara lain Hipogonadisme, Kriptorkidisme, Uretritis, Prostatitis, Epididimitis, Anorkidisme, Hyperthropic prostat, Hernia inguinalis, Kanker testis, Impotensi, Infertilitas (kemandulan), Orkitis, Sifilis (Raja Singa), Gonorhoe (kencing nanah) , Kanker Prostat , Herpes, HIV/AIDS B. Saran Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secara bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry www.organreproduksipria.com http://www.organ+reproduksi.com http://organreproduksipadapria.com Kadaryanto et al. 2006.20. Biologi 2. Yudhistira, Jakarta Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3. Esis-Penerbit Erlangga, 13 Jakarta. Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3. 15-18. Galaxy Puspa Mega, Jakarta. Tim Biologi SMU.1997. 320,339-344, 348,349, 354-359. Biologi 2. Galaxy Puspa Mega. Jakarta.