SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
No Kode : Keperawatan / WAT 3.04/4/2013
KEPERAWATAN MATERNITAS I
Asuhan Keperawatan Pasien dengan
Masalah Kesehatan Reproduksi
Penulis:
Dra Atin Karjatin M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Hak cipta © Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan,Kemkes RI, 2013
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
II
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, mahasiswa dapat menje-
laskan asuhan keperawatan pada pasein dengan masalah keseha-
tan reproduksi :Infeksi, gangguan fertilitas dan klimakterium
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari kegiatan belajat
2, mahasiswa dapat menjelaskan:
a.	 Asuhan keperawatan pada pasien
dengan infeksi
b.	 Asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan fertilitas
c.	 Asuhan keperawatan pada pasein
dengan masa klimakterium
Pokok-Pokok Materi
a.	 Konsep infeksi dan askep pada
pasien dengan infeksi
b.	 Konsep gangguan fertilitas dan
askep pada pasien dengan gang-
guan fertilitas
c.	 Konsep masa klimakterium dan
askep pada pasien pada masa kli-
makterium
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Masalah Kesehatan Re-
produksi: Infeksi, Gangguan Fertilitas dan Klimakterium
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
a.	 Infeksi
Infeksi vagina yang umum terjadi seperti vaginitis bakterial, Trichomonas vagi-
nalis dan kandidiasis vulvovaginalis dapat terjadi sepanjang kehidupan wanita.
Infeksi klamidia
Chlamydia trachomatis, patogen bakteri yang palimg umum ditularkan
melalui hubungan seksual.Wanita dan pria yang memliki pasangan seksual
lebih dari satu merupakan kelompok berisiko tinggi.
Gonore
Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, suatu bakteri jenis di-
polokokus. Meskipun gonore merupakan suatu PMS, penyakit ini juga ditular-
kan melalui kontak langsung dengan lesi terinfeksi dan secara tidak langsung
melalui benda mati atau fomites. Penularan sendiri sering terjadi melalui tan-
gan yang terkontaminasi.
Gonore seringkali muncul hanya menimbulkan gejala ringan dan muncul
secara tak terduga di traktus genitalia bagian bawah. Periode inkubasi dua
sampai lima hari. Gejala infeksi pada traktus genitalia bagian bawah mencakup
disuria, sering berkemih, rabas purulen hijau kuning dalam jumlah banyak di
os servikalis, nyeri tekan di servikal, vulvovaginitis, bartolinitis, dispareunia dan
perdarahan setelah koitus. Bengkak dan nyeri pada kelenjar bartolin dan nyeri
tekan pada kelenjar getah bening di lipat paha biasanya menyettai infeksi.
Wanita dan pria yang memliki pasangan seksual lebih dari satu merupakan
kelompok berisiko tinggi.Pengobatan ceftriakson dosis tunggal .Semua pa-
sangan seksual harus diobati dan penggunaan kondom dianjurkan saat mel-
akukan hubungan seksual oral dan hubungan seksual genital.
Sifilis
Sifilis disebabkan oleh spirokaeta Treponema pallidum dengan masa
inkubasi beberapa minggu. Beberapa metode pengkajian klinis sifilis , setiap
pemeriksaan antibodi dapat menjadi reaktif jika individu sedang terinfeksi
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
karena sistem tubuh memerlukan waktu untuk membentuk antibodi untuk
setiap antigen. Hasil pemeriksaan VDRL positif baru dapat dilihat pada hari ke
10 sampai ke 90 setelah terinfeksi. Dengan demikian infeksi mungkin sudah
terjadi walaupun hasil tes VDRL negatif. Penisilin lebih dipilih untuk pengbatan
sifilis . Pada individu yang alergi terhadap penisilin, pilihan lain tertrasiklin atau
tetrasisiklin, eritromisin dan seftriakson.
Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome
Tranmisi Human Immunodeficiency Virus (HIV) suatu retrovirus, terjadi ter-
utama pertukaran cairan tubuh ( darah, semen ). Depresi berat pada sistem
imun seluler menandai sindrom imnudefisiensi didapat (AIDS).Begitu HIV me-
masuki tubuh, serum HIV menjadi positif dalam 10 minggu pertama pema-
paran. Walaupun perubahan serum secara total asimptomatik, perubahan ini
diertai viremia, respons tipe influenza terhadap infeksi HIV awal. Gejala meli-
puti demam, malaise, mialgia, mual, diare, nyeri tenggorokan, ruam dan dapat
menetap selama dua sampai tiga minggu. Hasil laboratorium menunjukkan
leukopenia, trombositopenia, anemia dan peningkatan laju endap darah.Pen-
yalahgunaan alkohol atau obat – obatan lain menganggu sitem imun tubuh
dan meningkatkan resiko AIDS dan kondisi terkait :
1). Sistem imun tubuh harus rusak dulu sebelum HIV dapat menimbulkan
penyakit, 2). Alkohol dan obat – obat menganggu banyak terapi medis dan
terapi alternatif untuk AIDS, 3).alkohol dan obat – obatan mempengaruhi per-
timbangan pengguna yang menjadi lebih cenderung terlihat dalam aktivitas
yang membuatnya berisiko mengidap AIDS atau meningkatkan pemaparan-
nya terhadap HIV. 4). Alkohol dan penyalahgunaan obat menyebabkan stres,
termasuk masalah tidur yang membahayakan fungsi sistem imun.Terapi far-
makologi untuk infeksi HIV berkembang pesat sejak awal virus ditemukan.
Obat primer yang disetujui untuk terapi infeksi ialah azido - 3ꞌ - deositimidin
(zidovudin, AZT (Retrovir).
Asuhan keperawatan
Pengkajian :
•	 Riwayat PMS
•	 Jumlah pasangan seksual
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
•	 Frekuensi hubungan seksual dalam satu minggu
•	 Penggunaan obat – obatan IV (pasangan)
•	 Merokok
•	 Mengkomsumsi alkohol
•	 Gizi buruk
•	 Stress
•	 Keletihan yang sangat tinggi
•	 Riwayat infeksi saluran kemih
Pemeriksaan fisik :
•	 Rabas vagina
•	 Vesikel atau luka
•	 Demam
•	 Nyeri
Pemeriksaan laboratorim
Infeksi bakteri dapat diketahui dengan mudah dari pemeriksaan traktus
genitalia urin dan darah. Hitung darah putih yang tinggi bisa membantu diag-
nosis, pemeriksaan laboratorium lainnya tergantung pada agens infeksi yang
dicurigai.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan diperoleh setelah menganalisis dengan seksama
temuan pengkajian dan petunjuk penatalaksanaan medis. Diagnosa keper-
awatan untuk pasien berisiko infeksi sebagai berikut :
•	 Nyeri / kerusakan integritas jaringan yang berhubungan dengan
	Pengaruh proses infeksi
	Garukan pada daerah pruritis
	Kurang kebersihan diri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
•	 Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan
	Transmisi / pencegahan infeksi / infeksi ulang
	Prilaku seks yang aman
	Penatalaksanaan dan penyebab infeksi
•	 Kecemasan / harga diri rendah /gangguan citra diri yang berhubungan
dengan
	Efek yang dipersepsikan pada hubungan seksual dan proses keluarga
	Akibat infeksi jangka panjang
•	 Perubahan pola eliminasi urine yang berhubungan dengan
	Adanya edema dan nyeri
	Gangguan fungsi urinarius
Hasil yang diharapkan
Suatu rencana perawatan dirumuskan secara spesifik untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan psikososial ibu. Tujuan perawatan disusun bersama.
Hasil akhir perawatan yang diharapkan adalah sebagai berikut :
•	 Infeksi ibu akan sembuh
•	 Penurunan nyeri atau nyeri hilang
•	 Edema hilng
•	 Daerah yang terkelupas memulih
•	 Fungsi kemih kembali normal
•	 Pola eliminasi tanpa infeksi ulang
•	 Kecemasan berkurang
•	 Pengetahuan bertambah tentang infeksi dan pencegahannya
•	 Dukungan keluarga positif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan proses yang berkesinambungan.
Agar efektif, evaluasi didasarkan pada tujuan yang berpusat pada pasien,
yang diidentifikasikan saat merencanakan tahapan asuhan keperawatan.
Perawat dapat cukup yakin bahwa perawatan yang diberikan efektif, dalam
arti dihasil yang diharapkan telah terpenuhi.
b.	 Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease ) PID merupakan
suatu infeksi umum pada organ pelvis dan struktur penyokong vagina atau
bahkan mengenai tuba falopii, yang pada kasus tertentu disebut salpingi-
tis. Salpingitis sinonim dengan PID akut dalam penggunaan istilah umum.
PID paling sering disebabkan oleh organisme yang ditrasmisi melalui
hubungan seksual, yaitu Neisseria, gonorrhoeae, Chlamydia dan Myco-
plasma dan penyebab lain yang jarang ialah Escherichia coli, Streptococ-
cus, Haemophilus dan organisme lain. Patogen ini biasanya menyerang
serviks saat terjadi hubungan seksual, selama atau setelah ibu melahirkan
anak, setelah suatu proses aborsi. PID sering terjadi pada akhir periode
menstruasi karena darah merupakan media yang kaya untuk pertumbuhan
bakteri. Kadangkala PID timbul akibat penyebaran infeksi sekunder dari
struktur yang terkait seperti perforasi apendiks atau abses intraabdomen,
yang menyebabkan peritonitis pelvis. Wanita yang banyak memiliki banyak
pasangan seksual memiliki resiko tinggi untuk mengalami PID.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita yang menggunakan IUD
daripada yang	 menggunakan metoda kontrasepsi lain.PID juga di-
alami oleh wanita terinfeksi yang terinfeksi HIV. Gejala akut PID meliputi
nyeri dan nyeri tekan berat pada abdomen bagian bawah. Juga bisa dite-
mukan discharge vaginal purulen, demam dan disuria.
Terapi terdiri dari pemberian antibiotik spesifik dan analgesia, bergan-
tung pada tingkat keparahan gejala. Apabila di RS dapat diberikan antibio-
tik selama 4 sampai 5 hari, diikuti pemberian terapi oral selama 7 sampai
10 hari. Upaya menghilangkan nyeri tanpa pemberian obat – obatan mela-
lui rendam duduk dan kompres panas pada abdomen bagian bawah atau
punggung. Tirah baring dengan posisi semi Fowler untuk meningkatkan
drainase dan rasa nyaman. Beberapa wanita yang tidak berespons terha-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
dapterapi akan memerlukan laparoskopi melalui insisi kecil subumbilikus
untuk mengangkat abses atau masa pelvis.
Asuhan Keperawatan
1.	 Pengkajian
•	 Riwayat aktivitas seksual
•	 Penggunaan kontrasepsi
•	 Penyakit menular seksual (PMS) sebelumnya
•	 Gejala yang timbul
•	 Pemeriksaan fisik
•	 Uji laboratorum
•	 Dukungan keluarga
•	 Pengetahuan PID klein dan faktor resikonya
2.	 Tindakan keperawatan
•	 Pendidikan kesehatan tentang informasi tentang PID
•	 Pendidikan kesehatan tentang resiko PID pada yang berganti pasan-
gan
•	 Penggunaan IUD dapat terjadi PID, kontrol sangat diharapkan
•	 Mengganti pembalut pada waktu menstruasi sering
•	 Membersihkan perineum , dari bagian depan ke belakang untuk
mencegah kontaminasi rektum pada vagina.
•	 Bila terkena PID segera mencari pertolongan medis
•	 Klein dengan PID harus mencegah tidak terjadi PMS
•	 Hindari hubungan seksual selama menstruasi
•	 Hindari kecemasan
•	 Dukungan keluarga dan perawat sangat dibutuhkan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
•	 Informasi kesuburan sangat berarti
Hasil yang diharapkan
Klein dapat menjelaskan pengetahuan tentang PID ( gejala, tanda,terapi
dan hasil akhir yang ingin dicapai).
•	 Menunjukkan perhatian terhadap upaya mengurangi resiko infeksi
•	 Hidup sehat
•	 Lebih nyaman dan rasa cemas berkurang
•	 Mencari informasi tentang kesuburan.
c.	 Gangguan fertilitas
Ketidakmampuan untuk hamil dan melahirkan anak secara menge-
jukan dialami oleh 15% sampai 20 % orang dewasa sehat. Definisi tradi-
sional gangguan fertilitas adalah ketidakmampuan untuk mengandung
setelah sekurang – kurangnya satu tahun melakukan hubungan sek-
sual tanpa perlindungan. Suatu definisi kontemporer tidak mempertim-
bangkan batasan waktu. Definisi ini mengandung arti suatu ketidak-
mampuan untuk hamil atau mengandung anak sampai anak tersebut
lahir hidup pada saat pasangan memutuskan untuk memperoleh anak.
Gangguan fertilitas bersifat primer jika wanita tersebut belum pernah
hamil atau jika pria belum pernah membuat seorang wanita hamil.
Gangguan bersifat sekunder jika wanita pernah mengandung sekurang
– kurangnya satu kali, tetapi tidak pernah berhasil hamil lagi atau tidak
pernah berhasil mempertahankan kandungan.
Insiden gangguan fertilitas tampaknya meningkat, diperkirakan satu
dari enam pasangan . Sebab – sebab yang mungkin meliputi tren men-
unda kehamilan sampai usia tertentu, dimana pada usia tersebut fertili-
sas telah menurun secara alamiah. Sebab – sebab lain ialah peningkatan
penyakit radang panggul dan peningkatan penyalahgunaan subtansi.
Lingkungan seperti pestisida dan timbal secara negatif mempengaruhi
sistem reproduksi wanita dan pria.Diagnosis dan terapi gangguan fertil-
itas membutuhkan pemeriksaan fisik, emosi dan finansial selama suatu
periode yang panjang.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Sikap menghormati dan menjaga privasi, sensitivitas dan kepedulian
anggota tim kesehatan yang terlibat dalam pengkajian gangguan fer-
tilitas menjadi fondasi kemampuan pasien untuk menjalani terapi dan
penatalaksanaan berikutnya,
Faktor terkait infertilitas
Pasangan merupakan unit biologis reproduksi, banyak faktor yang
berkenaan dengan wanita atau pria mengontribusi pada suatu fertili-
tas normal.Rentang hidup sperma dan ovum pendek, walaupun sperma
tetap hidup didalam traktus reproduksi wanita selama 48 jam atau lebih,
mungkin hanya beberapa yang berpotensi melakukan fertilisasi selama
24 jam lebih. Ovum tetap hidup selama sekitar 24 jam, tetapi waktu
yang optimal untuk fertilisasi mungkin tidak lebih dari satu sampai dua
jam. Sperma yang hidup perlu berada di tuba uterina pada saat ovulasi
supaya fertilisasi berlangsung optimal.
Perubahan satu atau lebih struktur, fungsi atau proses ini menyebab-
kan gangguan fertilitas dalam derajat tertentu. Sebab – sebab gang-
guan fertilitas kadang sulit diketahui, baik wanita maupun pria. Fak-
tor pada pria mungkin hanya bertanggungjawab sebesar 30 % pada
pasangan yang tidak fertil. Faktor tuba diidentifikasi pada sekitar 25%
pasangan infertil, gangguan ovulasi pada sekitar 20 % pasangan inferti
atau faktor serviks pada sekitar 15% pasangan infertil. Faktor lain 5 %
atau faktor yang tidak dapat dijelaskan 5 % bertanggungjawab sebagai
penyebab sisanya
Asuhan keperawatan
1.	 Pengkajian
Memperoleh data yang berhubungan dengan fertilitas melalui
wawancara dan pemeriksaan fisik, data dasar mencakup :
•	 Mengidentifikasi infertilitas primer atau sekunder
•	 Data etnis, budaya dan agama
•	 Tes dan pemeriksaan dapat menimbulkan nyeri dan menggang-
gu hubungan seksual tidak harmonis (berikan motivasi)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
•	 Pengalaman mencari kesuburan
•	 Pengetahuan tentang kesuburan
Diagnosa keperawatan
1.	 Ansietas yang berhubungan dengan ketidaktahuan tentang hasil akhir
proses diagnostik
2.	 Gangguan citra tubuh atau harga diri yang berhubungan dengan gang-
guan fertifilitas
3.	 Resiko tinggi gangguan koping individu / keluarga yang berhubungan
dengan metode yang digunakan dalam investigasi gangguan fertilitas
4.	 Konflik pengambilan keputusan yang berhubungan dengan terapi un-
tuk menangani gangguan fertilitas atau alternatif untuk terapi hidup
tanpa anak atau adopsi
5.	 Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan harapan yang
tidak terpenuhi hamil
6.	 Berduka antisipasi yang berhubungan dengan prognosis yang buruk
7.	 Nyeri akut yang berhubungan dengan efek tes diagnostik (atau pem-
bedahan)
8.	 Ketidakberdayaan yang berhubungan kurang kontrol terhadap prog-
nosis
9.	 Perubahan pola seksulitas yang berhubungan dengan kehilangan libido
akibat restriksi medis yang diprogramkan.
10.	Resiko tinggi isolasi sosial yang berhubungan dengan gangguan fertili-
sas, investigasinya dan penatalaksanaannya.
Intervensi keperawatan berdasarkan kesiapan wanita atau pasangan untuk
belajar tentang gangguan fertilitas.
Hasil yang diharapkan :
1.	 Pasangan akan memahami anatomi dan fisiologi sistem reproduksi
2.	 Pasangan akan mengungkapkan pemahaman tentang terapi untuk
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
setiap kelainan yang diidentifikasi melalui berbagai tes dan pemerik-
saan serta akan mampu membuat keputusan informal tentang terapi
3.	 Pasangan akan mengungkapkan pemahaman tentang potensi mereka
untuk hamil
4.	 Pasangan akan menghilangkan rasa bersalah dan dan tidak akan perlu
berfokus berfokus menyalahkan diri
5.	 Pasangan akan menghasilkan kehamilan atau gagal menghasilkan ke-
hamilan, memutuskan suatu alternatif yang dapat mereka berdua terima
6.	 Pasangan akan mendemonstrasikan metoda yang dapat diterima untuk
mengatasi tekanan yang mereka rasakan dari teman sejawat dan kera-
bat tentang status tidak punya anak.
d.	 Klimakterium Normal dan Pasca Klimaterium
Klimakterium mengacu pada periode kehidupan seorang wanita saat
ia berpindah dari tahap reproduktif ke tahap tidak reproduktif, disertai
regresi fungsi ovarium
Pramenopause adalah fase pertama klimakterium saat fertilitas
menurun dan menstruasi menjadi tidak teratur. Fase ini berlangsung
beberapa bulan atau beberapa tahun. Gejala – gejala yang menganggu
:
•	 Ketidakstabilan vasomotor
•	 Keletihan
•	 Nyeri kepala
•	 Gangguan emosi
Menopause adalah titik dimana menstruasi berhenti. Usia rata – rata
menopause ialah 51,4 , tetapi 10% wanita berhenti pada usia 40 dan
5% tidak berhenti menstruasi sampai usia 60. Menopause bedah terjadi
akibat histerektomi dan ooforektomi bilateral.
Perimenopause yang secara kasar merupakan periode yang sama
dengan klimakterium, meliputi ; pramenopause, menopause serta
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
sekurang – kurangnya satu tahun setelah menopause.
Pascamenopause adalah fase setelah menopause ketika gejala – ge-
jala yang terkait dengan penurunan hormon ovarium, seperti atrofi va-
gina dan osteoporosis dapat terjadi.
Gejala Klimakterium
Sekitar 20 % wanita tidak mengalami gejala, kebanyakan wanita
mengalami gejala ringan sampai sedang dan jarang memerlukan per-
hatian medis dan beberapa wanita mengalami gejala berat.
Ketidakstabilan Vasomotor
Ketidakstabilan vasomotor merupakan gangguan yang paling umum
pada klimakterium. Wanita mengalami vasodilatasi dan vasokontriksi
yang berubah – ubah, seperti warna kemerahan akibat panas (flashes)
dan keringat malam. Kemerahan akibat panas merupakan sensasi rasa
hangat yang muncul tiba – tiba dengan durasi dan intensitas yang ber-
variasi di kepala, leher dan dada. Kemerahan ringan tidak menganggu
aktivitas sehari – hari. Kemerahan sedang menyebabkan rasa tidak ny-
aman disertai peningkatan suhu yang dapat diukur dan pengeluaran
keringat.Kemerahan berat menimbulkan rasa tidak nyaman yang eks-
trem dan mengganggu aktivitas sehari – hari. Kemerahan akibat panas
dapat berlanjut selama beberapa bulan dan tahun. Beberapa faktor da-
pat mempresipitasi suatu episode meliputi ruangan yang hangat atau
padat, komsumsi alkohol, minuman panas, makanan berbumbu dan
dekat ke sumber panas.
Keringat malam merupakan bentuk lain ketidakstabilan vasomotor
yang dialami oleh banyak wanita. Tidur dapat terganggu setiap malam
karena penutup tempat tidur dan linen menjadi basah dan banyak wan-
ita mengeluh tidak mampu kembali tidur. Terapi pengganti estrogen
(estrogen replacement therapy) (ERT) direkomendasikan untuk mereda-
kan gejala.
Gangguan Emosi
Perubahan mood, iritabilitas, ansietas dan depresi seringkali di-
hubungkan dengan perimenopause. Wanita secara emosional merasa
lebih labil, gugup atau gelisah.Stres kehidupan dapat memperburuk
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
menopause. Menghadapi anak remaja, membantu orang tua yang lan-
jut usia, menjadi janda atau bercerai dan berduka karena teman dan
keluarga sakit atau menjelang ajal adalah beberapa bentuk stres yang
meningkatkan risiko masalah emosional serius.
Kemampuan untuk mengatasi setiap stres melibatkan sekurang –
kurangnya tiga faktor: persepsi individu atau pemahaman terhadap ke-
jadian, sistem pendukung, serta mekanisme koping. Dengan demikian
, perawat harus mengkaji seberapa banyak informasi tentang klimak-
terium yang dimiliki wanita tersebut, persepsinya tentang pengalaman
stres, siapa yang dapat diandalkan untuk tempat bergantung dan me-
minta bantuan serta jenis – jenis ketrampilan kopingnya.
Pesan budaya juga mempengaruhi status emoasi selama perimeno-
pause. Banyak wanita mempersepsikan ketidakmampuan untuk men-
gandung sebagai suatu kehilangan yang bermakna. Orang lain meli-
hat menapause sebagai langkah pertama untuk masuk ke usia tua dan
menghubungkannya hilangnya kecantikan fisik. Sementara orang tua
menderita kehilangan status, fungsi dan peran. Wanita yang mem-
persepsikan menopause sebagai waktu kehilangan kemungkinan akan
mengalami depresi.
Untuk wanita lain, menopause bukanlah suatu kehilangan, tetapi
suatu kebebasan dari rasa takut terhadap menstruasi yang merepot-
kan dan rasa tidak nyaman akibat kontrasepsi. Terlepas dari pesan bu-
daya yang kuat bahwa masa muda dihargai melebihi usia, wanita yang
menghargai dirinya sendiri akan menyesuaikan diri dengan baik terha-
dap keadaan menopause.
Gejala pada periode pascaklimakterium
Gejala – gejala yang terjadi pada fase pascamenopause dihubung-
kan dengan atrofi genitalia dan osteoporosis.
Atrofi genitalia dan perubahan seksualitas
Seiring dengan penurunan kadar estrogen, epitel vagina menipis
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
dan PH vagina meningkat timbul kekeringan, rasa terbakar, iritasi dan
dispareunia. Pada beberapa wanita, penyusutan uterus, vulva dan ba-
gian distal uretra menimbulkan gejala – gejala yang mengganggu meli-
puti sering berkemih, disuria, prolaps uterus , stres inkontinensia dan
konstipasi.
Rasa gatal disekitar vulva timbul karena vulva menjadi lebih tipis,
kurang elastis dan lebih rentan terhadap peradangan.
Dispareunia (hubungan seksual yang menimbulkan rasa nyeri) da-
pat terjadi karena vagina menjadi lebih kecil, dinding vagina menjadi
lebih tipis dan lebih kering dan lubrikasi selama stimulasi seksual ber-
langsung lebih lama. Hubungan seksual dapat menyebabkan perdara-
han pascakoitus dan wanita mungkin memutuskan untuk mengelak
melakukan hubungan seksual. Aktivitas seksual tidak berakhir karena
menopause, namun wanita dan pasangannya mungkin mengubah cara
mereka mengungkapkan seksualitas selama dan setelah menopause.
Hal ini bergantung kepada perubahan fisik , perubahan pada pasangan
dan mitos serta pesan budaya.Karena peningkatan usia pria membutuh-
kan waktu lebih lama untuk mencapai organisme, ereksi memerlukan
waktu lebih lama dan ketegangan berkurang. Wanita mungkin merasa
pasangannya tidak lagi tertarik pada mereka.Pasangan ini membutuh-
kan konseling untuk memahami perubahan ini.
Osteoporosis
Osteoporosis adalah penurunan massa tulang seiring peningkatan
umur, yang dihubungkan dengan peningkatan umur, yang dihubung-
kan dengan peningkatan kerentanan fraktur. Kadar estrogen yang
berkurang menyebabkan tulang yang tua lebih cepat rapuh dari pada
tulang paru yang dibentuk. Estrogen diperlukan untuk mengubah vi-
tamin D menjadi kalsitonin yang esensial dalam absorpsi kalsium oleh
usus halus. Penurunan absorpsi kalsium, juga penipisan tulang, mem-
buat wanita pascamenopause berisiko mengalami masalah yang ber-
hubungan dengan osteoporosis.
Kurang lebih satu dari empat orang wanita mengalami osteoporosis.
Selama lima sampai enam tahun setelah menopause , wanita kehilan-
gan tulang enam kali lebih cepat daripada pria. Saat wanita berusia 80
tahun, mereka sudah kehilangan 47 % tulang trabekuler, yang terkosen-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
trasi di verterbra,pelvis dan tulang pipih serta di epifisis.
Asupan kalsium yang rendah merupakan faktor risiko, khususnya
selama masa remaja. Asupan tinggi protein atau kefein meningkatkan
ekskresi kalsium. Merokok, asupan alkohol berlebih serta asupan fosfor
yang melebihi kalsium merupakan faktor risiko lain.
Tanda pertama osteoporosis seringkali adalah penurunan tinggi
badan akibat fraktur sera kolaps tulang belakang.
Nyeri punggung dapat timbul, tetapi dapat juga tidak timbul. Tanda
– tanda selanjutnya meliputi munculnya bongkol di punggung, yang
membuat tulang belakang tidak dapat lagi menopang tubuh bagian
atas serta fraktur pinggul. Fraktur seringkali timbul karena individu jatuh.
Penyakit Jantung Koroner	
Wanita pascamenopause berisiko menderita penyakit arteri koroner
karena wanita mengalami penurunan kadar kolesterol lipoprotein den-
sitas tinggi (high density lipoprotein/ HDL) dalam serum sekaligus pen-
ingkatan kadar lipoprotein densitas rendah (low density lipoprotein/
LDL). Terapi penggantian estrogen (estrogen replacement therapy/ERT)
memperlambat proses ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
•	 Kaji riwayat kesehatan
•	 Pemeriksaan fisik
•	 Pemeriksaan laboratorium status klimakterium
•	 Riwayat terakhir menstruasi
•	 Persepsi tentang kesehatan
•	 Faktor budaya dan suku
•	 Kecemasan
Rencana Keperawatan
•	 Terapi mengganti estrogen (ERT)
•	 Latihan menahan beban
•	 Pemberian suplemen
•	 Libatkan pasangan dan keluarga
•	 Informasikan pengetahuan tentang gejala/tanda klimakterium
•	 Tindakan yang memberikan rasa nyaman
•	 Dukungan keluarga dan tenaga kesehatan
•	 Tindakan kolaboratif (endokrinologi, radiologi, psikososil, fisiologi,
latihan fisik serta nutrisi)
Terapi pengganti hormon
ERT meningkatkan kadar kalsitonin dalam serum yang mencegah resorpsi
tulang, mempertahankan densitas tulang, serta mengurangi risiko fraktur.
ERT mulai diberikan sesegera mungkin setelah menopause dan diterus-
kan sepanjang umur bila terapi dapat diterima oleh wanita tersebut. Dosis
yang dibutuhkan untuk mencegah osteoporosis ialah 0,625 mg estrogen
yang terkonyugasi.Setiap obat memiliki rasio manfaat terhadap risiko, ERT
masih kontroversial, tetapi banyak pihak berwenang merekomendasikan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
terapi untuk semua wanita tanpa kontraindikasi pada saat menopause.
ERT tidak menyebabkan hipertensi, penyakit pada kandung empedu atau
peningkatan insiden tromboflebitis atau tromboembolisme pada wanita
menopause. ERT pascamenopause diasosiasikan dengan penurunan mor-
biditas serta mortalitas, bahkan pada wanita merokok.
Efek Neoplastik
Payudara dan endometrium merupakan jaringan target estrogen. Estrogen
dikontraindikasikan untuk wanita yang memiliki riwayat keganasan pay-
udara dan endometrium. Karsinoma payudara dapat berlangsung selama
8 tahun sebelum akhirnya dapat dipalpasi.Oleh karena itu suatu pemerik-
saan mamogram harus dilakukan pada semua wanita sebelum HRT diberi-
kan dan pentingnya SADARI (periksa payudara sendiri) dan tindak lanjut .
Metoda alternatif penatalaksanaan
Tonus otot sekitar organ reproduksi menurun setelah menopause. Latihan
Kegel s menguatkan otot – otot ini dan bila dipraktikkan secara teratur
membantu pencegahan prolaps uterus dan inkontinensia stres.
K – Y Lubricating Jelly dan minyak kelapa adalah dua contoh pelumas larut
air yang meredakan nyeri akibat hubungan seksual. Pelumas mengandung
minyak, seperti jeli petroleum (Vaseline) tidak boleh digunakan karena
dapat menyumbat kelenjar vagina, yang kemudian dapat menjadi tempat
infeksi bakteri.
Akibat lain atrofi vagina ialah sering berkemih dan disuria, seringkali dikait-
kan dengan bakteriuria asimptomatik. Asupan harian, sedikitnya delapan
gelas air untuk menurunkan kosentrasi urine dan pertumbuhan bakteri da-
pat mencegah infeksi yang serius. Kebanyakan infeksi saluran kemih ter-
batas pada uretra dan kandung kemih, tetapi kadang – kadang mengenai
ginjal. Tanda infeksi meliputi ; demam, menggigil, muntah, dan nyeri tekan
pada sudut kostovertebra ( nyeri pada punggung diatas ginjal).
Mencegah keluhan terkait osteoporosis
Suplementasi Kalsium
Peran suplementasi kalsium dalam mengobati kalsium masih kontraversial,
tetapi tampaknya bermanfaat menghambat kehilangan tulang dari tulang
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
kortikal serta untuk mengurangi insiden fraktur. Walaupun kalsium tidak
dapat menghambat kehilangan massa tulang atau mencegah fraktur, su-
plementasi kalsium dapat menghambat terjadinya osteoporosis setelah
menopause. Kalsium oral dikomsumsi sedini mungkin setiap hari pada
masa pramenopause. Dosis kalsium yang direkomendasikan ialah satu
sampai 1,5 gram setiap hari, biasanya dikomsumsi sebelum tidur. Namun
suplemen kalsium paling baik bila dikomsumsi bersama makanan kare-
na pada saat makan sekresi asam meningkat dan waktu kalsium berada
didalam lambung meningkat. Sekurang – kurangnya 240 cc air direkomen-
dasikan untuk meningkatkan daya larut kalsium.
Latihan dan keamanan	
Latihan fisik saja tidak dapat mencegah atau menghambat osteoporosis,
tetapi latihan menahan berat, seperti berjalan dan manaiki tangga selama
30 sampai 60 menit setiap hari dapat bermanfaat.
Fraktur terkait osteoporosis seringkali terjadi akibat jatuh. Mencegah ke-
celakaan, termasuk menyimpan barang – barang di tempat yang benar
dan upaya memperbaiki pencahayaan yang buruk serta karpet yang long-
gar harus didiskusikan dengan wanita lansia.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Rangkuman
Infeksi vagina yang umum terjadi seperti vaginitis bakterial, Trichomonas vagi-
nalis dan kandidiasis vulvovaginalis dapat terjadi sepanjang kehidupan wanita.
patogen bakteri yang palimg umum ditularkan melalui hubungan seksual.Wanita
dan pria yang memliki pasangan seksual lebih dari satu merupakan kelompok
berisiko tinggi.
Tranmisi Human Immunodeficiency Virus (HIV) suatu retrovirus, terjadi teru-
tama pertukaran cairan tubuh ( darah, semen ). Depresi berat pada sistem imun
seluler menandai sindrom imnudefisiensi didapat (AIDS).Begitu HIV memasuki
tubuh, serum HIV menjadi positif dalam 10 minggu pertama pemaparan
PID paling sering disebabkan oleh organisme yang ditrasmisi melalui hubun-
gan seksual, yaitu Neisseria, gonorrhoeae, Chlamydia dan Mycoplasma dan pe-
nyebab lain yang jarang ialah Escherichia coli, Streptococcus, Haemophilus dan
organisme lain.
Ketidakmampuan untuk hamil dan melahirkan anak secara mengejukan diala-
mi oleh 15% sampai 20 % orang dewasa sehat. Definisi tradisional gangguan fer-
tilitas adalah ketidakmampuan untuk mengandung setelah sekurang – kurangn-
ya satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan. Diagnosis dan
terapi gangguan fertilitas membutuhkan pemeriksaan fisik, emosi dan finansial
selama suatu periode yang panjang. Klimakterium mengacu pada periode ke-
hidupan seorang wanita saat ia berpindah dari tahap reproduktif ke tahap tidak
reproduktif, disertai regresi fungsi ovarium
Pramenopause adalah fase pertama klimakterium saat fertilitas menurun dan
menstruasi menjadi tidak teratur. Fase ini berlangsung beberapa bulan atau be-
berapa tahun. Gejala – gejala yang menganggu :
•	 Ketidakstabilan vasomotor
•	 Keletihan
•	 Nyeri kepal
•	 Gangguan emosi
Menopause adalah titik dimana menstruasi berhenti. Usia rata – rata
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
menopause ialah 51 tahu tetapi 10% wanita berhenti pada usia 40 dan 5%
tidak berhenti menstruasi sampai usia 60. Gejala – gejala yang terjadi pada
fase pascamenopause dihubungkan dengan atrofi genitalia dan osteopo-
rosis. Dispareunia (hubungan seksual yang menimbulkan rasa nyeri) da-
pat terjadi karena vagina menjadi lebih kecil, dinding vagina menjadi lebih
tipis dan lebih kering dan lubrikasi selama stimulasi seksual berlangsung
lebih lama. Kadar estrogen yang berkurang menyebabkan tulang yang tua
lebih cepat rapuh dari pada tulang paru yang dibentuk. Peran suplemen-
tasi kalsium dalam mengobati kalsium masih kontraversial, tetapi tampa-
knya bermanfaat menghambat kehilangan tulang dari tulang kortikal serta
untuk mengurangi insiden fraktur. Latihan fisik saja tidak dapat mencegah
atau menghambat osteoporosis, tetapi latihan menahan berat, seperti ber-
jalan dan manaiki tangga selama 30 sampai 60 menit setiap hari dapat
bermanfaat.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Pilih jawaban yang paling tepat
1.	 Apakah gejala akut penyakit radang panggul (PID) yang merupakan sua-
tu infeksi pada organ wanita? (Kecuali)
a.	 Nyeri tekan bagian bawah abdomen
b.	 Demam
c.	 Disuria
d.	 Discharge vagina purulen
e.	 Gangguan BAB
2.	 Tindakan keperawatan apa yang anda akan berikan kepada pasein yang
mengalami gejala akut PID?
a.	 Untuk menghilangkan nyeri dengan rendam duduk
b.	 Kompres dingin pada abdomen bagian bawah
c.	 Tirah baring dengan kedua kaki dirapatkan
d.	 Membersihkan daerah vagina dari bawah ke atas
e.	 Mengganti pembalut sesuai keinginan
3.	 Ketidakstabilan vasomotor merupakan gangguan pada klimakterium ,
gejala apa yang biasa muncul ?
a.	 Kulit kemerahan akibat panas (flashes)
b.	 Keringat pada pagi hari
c.	 Perasaan tidak nyaman
d.	 Gangguan tidur
e.	 Nafsu makan berkurang
4.	 Gejala yang dirasakan pada fase pasca menopause timbul kekeringan,
Test Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
rasa terbakar dan dispareunia, mengapa terjadi ?
a.	 Penurunan kadar estrogen,
b.	 Epitel vagina menebal
c.	 pH vagina menurun
d.	 Terlalu banyak aktivitas
e.	 Kurang cairan
5.	 Tindakan keperawatan apa yang anda akan berikan kepada klein yang
mengalami kekeringan, rasa terbakar dan dispareunia?
a.	 Banyak minum
b.	 Berikan Vaseline pada vulva dan penis
c.	 Anjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual
d.	 Latihan kegelꞌs secara atur
e.	 Istirahat yang cukup
Kunci jawaban.1.E, 2.A, 3.A, 4,A, 5.D
Pelajari latihan fisik untuk mencegah dan mengurangi osteoporosis pada
(Gambar 30 -7 )selain menganjurkan berjalan dan memaiki tangga selama 30
sampai 60 menit setiap hari.Agar anda dapat memberikan pendidikan keseha-
tan kepada usia lanjut untuk mencegah atau mengurangi osteoporosis.
Tugas Mandiri

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiJoni Iswanto
 
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxPEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxaanbudi1
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulinDasuki Suke
 
Data mayor dan data minor
Data mayor dan data minorData mayor dan data minor
Data mayor dan data minorNisa Khairun
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Kampus-Sakinah
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikDestu Ayu Hapsari
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaFransiska Oktafiani
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan KeperawatanAmphie Yuurisman
 
Sistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasienSistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasienSulistia Rini
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
 
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxPEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
Data mayor dan data minor
Data mayor dan data minorData mayor dan data minor
Data mayor dan data minor
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan
 
Sistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasienSistem klasifikasi pasien
Sistem klasifikasi pasien
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 

Viewers also liked

Modul 4 kb 2 kebutuhan psikologis ibu bersalin
Modul 4 kb 2   kebutuhan psikologis ibu bersalinModul 4 kb 2   kebutuhan psikologis ibu bersalin
Modul 4 kb 2 kebutuhan psikologis ibu bersalinpjj_kemenkes
 
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
 Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia  Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 4 proses penuaan
Modul 3 kb 4 proses penuaanModul 3 kb 4 proses penuaan
Modul 3 kb 4 proses penuaanpjj_kemenkes
 
Pengantar Mikrobiologi
 Pengantar Mikrobiologi   Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 2 passengerbuah kehamilan, psikologis , penolong mempengaruhi pr...
Modul 3 kb 2   passengerbuah kehamilan, psikologis , penolong mempengaruhi pr...Modul 3 kb 2   passengerbuah kehamilan, psikologis , penolong mempengaruhi pr...
Modul 3 kb 2 passengerbuah kehamilan, psikologis , penolong mempengaruhi pr...pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 3 neoplasma
Modul 3 kb 3 neoplasmaModul 3 kb 3 neoplasma
Modul 3 kb 3 neoplasmapjj_kemenkes
 
Manusia dan Kehidupan
Manusia dan KehidupanManusia dan Kehidupan
Manusia dan Kehidupanpjj_kemenkes
 
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945pjj_kemenkes
 
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian InfeksiPncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian Infeksipjj_kemenkes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatanModul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanModul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta pjj_kemenkes
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuhpjj_kemenkes
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (19)

Modul 4 kb 2 kebutuhan psikologis ibu bersalin
Modul 4 kb 2   kebutuhan psikologis ibu bersalinModul 4 kb 2   kebutuhan psikologis ibu bersalin
Modul 4 kb 2 kebutuhan psikologis ibu bersalin
 
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
 Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia  Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
Fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa Indonesia
 
Modul 3 kb 4 proses penuaan
Modul 3 kb 4 proses penuaanModul 3 kb 4 proses penuaan
Modul 3 kb 4 proses penuaan
 
Pengantar Mikrobiologi
 Pengantar Mikrobiologi   Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi
 
Modul 3 kb 2 passengerbuah kehamilan, psikologis , penolong mempengaruhi pr...
Modul 3 kb 2   passengerbuah kehamilan, psikologis , penolong mempengaruhi pr...Modul 3 kb 2   passengerbuah kehamilan, psikologis , penolong mempengaruhi pr...
Modul 3 kb 2 passengerbuah kehamilan, psikologis , penolong mempengaruhi pr...
 
Modul 3 kb 3 neoplasma
Modul 3 kb 3 neoplasmaModul 3 kb 3 neoplasma
Modul 3 kb 3 neoplasma
 
Manusia dan Kehidupan
Manusia dan KehidupanManusia dan Kehidupan
Manusia dan Kehidupan
 
Imunologi
 Imunologi Imunologi
Imunologi
 
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
 
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian InfeksiPncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatanModul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatan
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
 
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanModul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
 
Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan  BakteriPewarnaan  Bakteri
Pewarnaan Bakteri
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 

Similar to Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,

Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxNotulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxbintangrzki
 
OBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptOBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptdinaelvia
 
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonasuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson  Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson pjj_kemenkes
 
TI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdfTI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdfLukmanF2
 
PPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptxPPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptxArwanDiana
 
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis iAnggaN7
 
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...EndangFitriaNingsih2
 
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamilKb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamilpjj_kemenkes
 
riwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakitriwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakitRai Syifa
 
Asuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servikAsuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servikMarles Okta
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Internapjj_kemenkes
 
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptxInfeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptxRaynoldsGerald
 
KB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular SeksualKB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular Seksualpjj_kemenkes
 
Kehamilan disertai Penyakit, Infeksi dan PMS
Kehamilan disertai Penyakit, Infeksi dan PMSKehamilan disertai Penyakit, Infeksi dan PMS
Kehamilan disertai Penyakit, Infeksi dan PMSEnno Batilmurik
 

Similar to Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, (20)

Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxNotulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
 
OBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptOBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.ppt
 
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonasuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
 
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson  Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
 
TI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdfTI16_Demam-tifoid-Q.pdf
TI16_Demam-tifoid-Q.pdf
 
PPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptxPPT KEL.3 fix-1.pptx
PPT KEL.3 fix-1.pptx
 
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
 
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
 
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamilKb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
 
riwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakitriwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakit
 
Asuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servikAsuhan keperawatan pada ca servik
Asuhan keperawatan pada ca servik
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Interna
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptxInfeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
 
KB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular SeksualKB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular Seksual
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kehamilan disertai Penyakit, Infeksi dan PMS
Kehamilan disertai Penyakit, Infeksi dan PMSKehamilan disertai Penyakit, Infeksi dan PMS
Kehamilan disertai Penyakit, Infeksi dan PMS
 
Ebp3 kh
Ebp3 khEbp3 kh
Ebp3 kh
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,

  • 1.
  • 2. No Kode : Keperawatan / WAT 3.04/4/2013 KEPERAWATAN MATERNITAS I Asuhan Keperawatan Pasien dengan Masalah Kesehatan Reproduksi Penulis: Dra Atin Karjatin M.Kes PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2013 Hak cipta © Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan,Kemkes RI, 2013
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas II Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, mahasiswa dapat menje- laskan asuhan keperawatan pada pasein dengan masalah keseha- tan reproduksi :Infeksi, gangguan fertilitas dan klimakterium TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mempelajari kegiatan belajat 2, mahasiswa dapat menjelaskan: a. Asuhan keperawatan pada pasien dengan infeksi b. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan fertilitas c. Asuhan keperawatan pada pasein dengan masa klimakterium Pokok-Pokok Materi a. Konsep infeksi dan askep pada pasien dengan infeksi b. Konsep gangguan fertilitas dan askep pada pasien dengan gang- guan fertilitas c. Konsep masa klimakterium dan askep pada pasien pada masa kli- makterium Asuhan Keperawatan Pasien dengan Masalah Kesehatan Re- produksi: Infeksi, Gangguan Fertilitas dan Klimakterium
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas a. Infeksi Infeksi vagina yang umum terjadi seperti vaginitis bakterial, Trichomonas vagi- nalis dan kandidiasis vulvovaginalis dapat terjadi sepanjang kehidupan wanita. Infeksi klamidia Chlamydia trachomatis, patogen bakteri yang palimg umum ditularkan melalui hubungan seksual.Wanita dan pria yang memliki pasangan seksual lebih dari satu merupakan kelompok berisiko tinggi. Gonore Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, suatu bakteri jenis di- polokokus. Meskipun gonore merupakan suatu PMS, penyakit ini juga ditular- kan melalui kontak langsung dengan lesi terinfeksi dan secara tidak langsung melalui benda mati atau fomites. Penularan sendiri sering terjadi melalui tan- gan yang terkontaminasi. Gonore seringkali muncul hanya menimbulkan gejala ringan dan muncul secara tak terduga di traktus genitalia bagian bawah. Periode inkubasi dua sampai lima hari. Gejala infeksi pada traktus genitalia bagian bawah mencakup disuria, sering berkemih, rabas purulen hijau kuning dalam jumlah banyak di os servikalis, nyeri tekan di servikal, vulvovaginitis, bartolinitis, dispareunia dan perdarahan setelah koitus. Bengkak dan nyeri pada kelenjar bartolin dan nyeri tekan pada kelenjar getah bening di lipat paha biasanya menyettai infeksi. Wanita dan pria yang memliki pasangan seksual lebih dari satu merupakan kelompok berisiko tinggi.Pengobatan ceftriakson dosis tunggal .Semua pa- sangan seksual harus diobati dan penggunaan kondom dianjurkan saat mel- akukan hubungan seksual oral dan hubungan seksual genital. Sifilis Sifilis disebabkan oleh spirokaeta Treponema pallidum dengan masa inkubasi beberapa minggu. Beberapa metode pengkajian klinis sifilis , setiap pemeriksaan antibodi dapat menjadi reaktif jika individu sedang terinfeksi Uraian Materi
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas karena sistem tubuh memerlukan waktu untuk membentuk antibodi untuk setiap antigen. Hasil pemeriksaan VDRL positif baru dapat dilihat pada hari ke 10 sampai ke 90 setelah terinfeksi. Dengan demikian infeksi mungkin sudah terjadi walaupun hasil tes VDRL negatif. Penisilin lebih dipilih untuk pengbatan sifilis . Pada individu yang alergi terhadap penisilin, pilihan lain tertrasiklin atau tetrasisiklin, eritromisin dan seftriakson. Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome Tranmisi Human Immunodeficiency Virus (HIV) suatu retrovirus, terjadi ter- utama pertukaran cairan tubuh ( darah, semen ). Depresi berat pada sistem imun seluler menandai sindrom imnudefisiensi didapat (AIDS).Begitu HIV me- masuki tubuh, serum HIV menjadi positif dalam 10 minggu pertama pema- paran. Walaupun perubahan serum secara total asimptomatik, perubahan ini diertai viremia, respons tipe influenza terhadap infeksi HIV awal. Gejala meli- puti demam, malaise, mialgia, mual, diare, nyeri tenggorokan, ruam dan dapat menetap selama dua sampai tiga minggu. Hasil laboratorium menunjukkan leukopenia, trombositopenia, anemia dan peningkatan laju endap darah.Pen- yalahgunaan alkohol atau obat – obatan lain menganggu sitem imun tubuh dan meningkatkan resiko AIDS dan kondisi terkait : 1). Sistem imun tubuh harus rusak dulu sebelum HIV dapat menimbulkan penyakit, 2). Alkohol dan obat – obat menganggu banyak terapi medis dan terapi alternatif untuk AIDS, 3).alkohol dan obat – obatan mempengaruhi per- timbangan pengguna yang menjadi lebih cenderung terlihat dalam aktivitas yang membuatnya berisiko mengidap AIDS atau meningkatkan pemaparan- nya terhadap HIV. 4). Alkohol dan penyalahgunaan obat menyebabkan stres, termasuk masalah tidur yang membahayakan fungsi sistem imun.Terapi far- makologi untuk infeksi HIV berkembang pesat sejak awal virus ditemukan. Obat primer yang disetujui untuk terapi infeksi ialah azido - 3ꞌ - deositimidin (zidovudin, AZT (Retrovir). Asuhan keperawatan Pengkajian : • Riwayat PMS • Jumlah pasangan seksual
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas • Frekuensi hubungan seksual dalam satu minggu • Penggunaan obat – obatan IV (pasangan) • Merokok • Mengkomsumsi alkohol • Gizi buruk • Stress • Keletihan yang sangat tinggi • Riwayat infeksi saluran kemih Pemeriksaan fisik : • Rabas vagina • Vesikel atau luka • Demam • Nyeri Pemeriksaan laboratorim Infeksi bakteri dapat diketahui dengan mudah dari pemeriksaan traktus genitalia urin dan darah. Hitung darah putih yang tinggi bisa membantu diag- nosis, pemeriksaan laboratorium lainnya tergantung pada agens infeksi yang dicurigai. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan diperoleh setelah menganalisis dengan seksama temuan pengkajian dan petunjuk penatalaksanaan medis. Diagnosa keper- awatan untuk pasien berisiko infeksi sebagai berikut : • Nyeri / kerusakan integritas jaringan yang berhubungan dengan  Pengaruh proses infeksi  Garukan pada daerah pruritis  Kurang kebersihan diri
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas • Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan  Transmisi / pencegahan infeksi / infeksi ulang  Prilaku seks yang aman  Penatalaksanaan dan penyebab infeksi • Kecemasan / harga diri rendah /gangguan citra diri yang berhubungan dengan  Efek yang dipersepsikan pada hubungan seksual dan proses keluarga  Akibat infeksi jangka panjang • Perubahan pola eliminasi urine yang berhubungan dengan  Adanya edema dan nyeri  Gangguan fungsi urinarius Hasil yang diharapkan Suatu rencana perawatan dirumuskan secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikososial ibu. Tujuan perawatan disusun bersama. Hasil akhir perawatan yang diharapkan adalah sebagai berikut : • Infeksi ibu akan sembuh • Penurunan nyeri atau nyeri hilang • Edema hilng • Daerah yang terkelupas memulih • Fungsi kemih kembali normal • Pola eliminasi tanpa infeksi ulang • Kecemasan berkurang • Pengetahuan bertambah tentang infeksi dan pencegahannya • Dukungan keluarga positif
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan merupakan proses yang berkesinambungan. Agar efektif, evaluasi didasarkan pada tujuan yang berpusat pada pasien, yang diidentifikasikan saat merencanakan tahapan asuhan keperawatan. Perawat dapat cukup yakin bahwa perawatan yang diberikan efektif, dalam arti dihasil yang diharapkan telah terpenuhi. b. Penyakit radang panggul Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease ) PID merupakan suatu infeksi umum pada organ pelvis dan struktur penyokong vagina atau bahkan mengenai tuba falopii, yang pada kasus tertentu disebut salpingi- tis. Salpingitis sinonim dengan PID akut dalam penggunaan istilah umum. PID paling sering disebabkan oleh organisme yang ditrasmisi melalui hubungan seksual, yaitu Neisseria, gonorrhoeae, Chlamydia dan Myco- plasma dan penyebab lain yang jarang ialah Escherichia coli, Streptococ- cus, Haemophilus dan organisme lain. Patogen ini biasanya menyerang serviks saat terjadi hubungan seksual, selama atau setelah ibu melahirkan anak, setelah suatu proses aborsi. PID sering terjadi pada akhir periode menstruasi karena darah merupakan media yang kaya untuk pertumbuhan bakteri. Kadangkala PID timbul akibat penyebaran infeksi sekunder dari struktur yang terkait seperti perforasi apendiks atau abses intraabdomen, yang menyebabkan peritonitis pelvis. Wanita yang banyak memiliki banyak pasangan seksual memiliki resiko tinggi untuk mengalami PID. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita yang menggunakan IUD daripada yang menggunakan metoda kontrasepsi lain.PID juga di- alami oleh wanita terinfeksi yang terinfeksi HIV. Gejala akut PID meliputi nyeri dan nyeri tekan berat pada abdomen bagian bawah. Juga bisa dite- mukan discharge vaginal purulen, demam dan disuria. Terapi terdiri dari pemberian antibiotik spesifik dan analgesia, bergan- tung pada tingkat keparahan gejala. Apabila di RS dapat diberikan antibio- tik selama 4 sampai 5 hari, diikuti pemberian terapi oral selama 7 sampai 10 hari. Upaya menghilangkan nyeri tanpa pemberian obat – obatan mela- lui rendam duduk dan kompres panas pada abdomen bagian bawah atau punggung. Tirah baring dengan posisi semi Fowler untuk meningkatkan drainase dan rasa nyaman. Beberapa wanita yang tidak berespons terha-
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas dapterapi akan memerlukan laparoskopi melalui insisi kecil subumbilikus untuk mengangkat abses atau masa pelvis. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian • Riwayat aktivitas seksual • Penggunaan kontrasepsi • Penyakit menular seksual (PMS) sebelumnya • Gejala yang timbul • Pemeriksaan fisik • Uji laboratorum • Dukungan keluarga • Pengetahuan PID klein dan faktor resikonya 2. Tindakan keperawatan • Pendidikan kesehatan tentang informasi tentang PID • Pendidikan kesehatan tentang resiko PID pada yang berganti pasan- gan • Penggunaan IUD dapat terjadi PID, kontrol sangat diharapkan • Mengganti pembalut pada waktu menstruasi sering • Membersihkan perineum , dari bagian depan ke belakang untuk mencegah kontaminasi rektum pada vagina. • Bila terkena PID segera mencari pertolongan medis • Klein dengan PID harus mencegah tidak terjadi PMS • Hindari hubungan seksual selama menstruasi • Hindari kecemasan • Dukungan keluarga dan perawat sangat dibutuhkan
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 8 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas • Informasi kesuburan sangat berarti Hasil yang diharapkan Klein dapat menjelaskan pengetahuan tentang PID ( gejala, tanda,terapi dan hasil akhir yang ingin dicapai). • Menunjukkan perhatian terhadap upaya mengurangi resiko infeksi • Hidup sehat • Lebih nyaman dan rasa cemas berkurang • Mencari informasi tentang kesuburan. c. Gangguan fertilitas Ketidakmampuan untuk hamil dan melahirkan anak secara menge- jukan dialami oleh 15% sampai 20 % orang dewasa sehat. Definisi tradi- sional gangguan fertilitas adalah ketidakmampuan untuk mengandung setelah sekurang – kurangnya satu tahun melakukan hubungan sek- sual tanpa perlindungan. Suatu definisi kontemporer tidak mempertim- bangkan batasan waktu. Definisi ini mengandung arti suatu ketidak- mampuan untuk hamil atau mengandung anak sampai anak tersebut lahir hidup pada saat pasangan memutuskan untuk memperoleh anak. Gangguan fertilitas bersifat primer jika wanita tersebut belum pernah hamil atau jika pria belum pernah membuat seorang wanita hamil. Gangguan bersifat sekunder jika wanita pernah mengandung sekurang – kurangnya satu kali, tetapi tidak pernah berhasil hamil lagi atau tidak pernah berhasil mempertahankan kandungan. Insiden gangguan fertilitas tampaknya meningkat, diperkirakan satu dari enam pasangan . Sebab – sebab yang mungkin meliputi tren men- unda kehamilan sampai usia tertentu, dimana pada usia tersebut fertili- sas telah menurun secara alamiah. Sebab – sebab lain ialah peningkatan penyakit radang panggul dan peningkatan penyalahgunaan subtansi. Lingkungan seperti pestisida dan timbal secara negatif mempengaruhi sistem reproduksi wanita dan pria.Diagnosis dan terapi gangguan fertil- itas membutuhkan pemeriksaan fisik, emosi dan finansial selama suatu periode yang panjang.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Sikap menghormati dan menjaga privasi, sensitivitas dan kepedulian anggota tim kesehatan yang terlibat dalam pengkajian gangguan fer- tilitas menjadi fondasi kemampuan pasien untuk menjalani terapi dan penatalaksanaan berikutnya, Faktor terkait infertilitas Pasangan merupakan unit biologis reproduksi, banyak faktor yang berkenaan dengan wanita atau pria mengontribusi pada suatu fertili- tas normal.Rentang hidup sperma dan ovum pendek, walaupun sperma tetap hidup didalam traktus reproduksi wanita selama 48 jam atau lebih, mungkin hanya beberapa yang berpotensi melakukan fertilisasi selama 24 jam lebih. Ovum tetap hidup selama sekitar 24 jam, tetapi waktu yang optimal untuk fertilisasi mungkin tidak lebih dari satu sampai dua jam. Sperma yang hidup perlu berada di tuba uterina pada saat ovulasi supaya fertilisasi berlangsung optimal. Perubahan satu atau lebih struktur, fungsi atau proses ini menyebab- kan gangguan fertilitas dalam derajat tertentu. Sebab – sebab gang- guan fertilitas kadang sulit diketahui, baik wanita maupun pria. Fak- tor pada pria mungkin hanya bertanggungjawab sebesar 30 % pada pasangan yang tidak fertil. Faktor tuba diidentifikasi pada sekitar 25% pasangan infertil, gangguan ovulasi pada sekitar 20 % pasangan inferti atau faktor serviks pada sekitar 15% pasangan infertil. Faktor lain 5 % atau faktor yang tidak dapat dijelaskan 5 % bertanggungjawab sebagai penyebab sisanya Asuhan keperawatan 1. Pengkajian Memperoleh data yang berhubungan dengan fertilitas melalui wawancara dan pemeriksaan fisik, data dasar mencakup : • Mengidentifikasi infertilitas primer atau sekunder • Data etnis, budaya dan agama • Tes dan pemeriksaan dapat menimbulkan nyeri dan menggang- gu hubungan seksual tidak harmonis (berikan motivasi)
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas • Pengalaman mencari kesuburan • Pengetahuan tentang kesuburan Diagnosa keperawatan 1. Ansietas yang berhubungan dengan ketidaktahuan tentang hasil akhir proses diagnostik 2. Gangguan citra tubuh atau harga diri yang berhubungan dengan gang- guan fertifilitas 3. Resiko tinggi gangguan koping individu / keluarga yang berhubungan dengan metode yang digunakan dalam investigasi gangguan fertilitas 4. Konflik pengambilan keputusan yang berhubungan dengan terapi un- tuk menangani gangguan fertilitas atau alternatif untuk terapi hidup tanpa anak atau adopsi 5. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan harapan yang tidak terpenuhi hamil 6. Berduka antisipasi yang berhubungan dengan prognosis yang buruk 7. Nyeri akut yang berhubungan dengan efek tes diagnostik (atau pem- bedahan) 8. Ketidakberdayaan yang berhubungan kurang kontrol terhadap prog- nosis 9. Perubahan pola seksulitas yang berhubungan dengan kehilangan libido akibat restriksi medis yang diprogramkan. 10. Resiko tinggi isolasi sosial yang berhubungan dengan gangguan fertili- sas, investigasinya dan penatalaksanaannya. Intervensi keperawatan berdasarkan kesiapan wanita atau pasangan untuk belajar tentang gangguan fertilitas. Hasil yang diharapkan : 1. Pasangan akan memahami anatomi dan fisiologi sistem reproduksi 2. Pasangan akan mengungkapkan pemahaman tentang terapi untuk
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas setiap kelainan yang diidentifikasi melalui berbagai tes dan pemerik- saan serta akan mampu membuat keputusan informal tentang terapi 3. Pasangan akan mengungkapkan pemahaman tentang potensi mereka untuk hamil 4. Pasangan akan menghilangkan rasa bersalah dan dan tidak akan perlu berfokus berfokus menyalahkan diri 5. Pasangan akan menghasilkan kehamilan atau gagal menghasilkan ke- hamilan, memutuskan suatu alternatif yang dapat mereka berdua terima 6. Pasangan akan mendemonstrasikan metoda yang dapat diterima untuk mengatasi tekanan yang mereka rasakan dari teman sejawat dan kera- bat tentang status tidak punya anak. d. Klimakterium Normal dan Pasca Klimaterium Klimakterium mengacu pada periode kehidupan seorang wanita saat ia berpindah dari tahap reproduktif ke tahap tidak reproduktif, disertai regresi fungsi ovarium Pramenopause adalah fase pertama klimakterium saat fertilitas menurun dan menstruasi menjadi tidak teratur. Fase ini berlangsung beberapa bulan atau beberapa tahun. Gejala – gejala yang menganggu : • Ketidakstabilan vasomotor • Keletihan • Nyeri kepala • Gangguan emosi Menopause adalah titik dimana menstruasi berhenti. Usia rata – rata menopause ialah 51,4 , tetapi 10% wanita berhenti pada usia 40 dan 5% tidak berhenti menstruasi sampai usia 60. Menopause bedah terjadi akibat histerektomi dan ooforektomi bilateral. Perimenopause yang secara kasar merupakan periode yang sama dengan klimakterium, meliputi ; pramenopause, menopause serta
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas sekurang – kurangnya satu tahun setelah menopause. Pascamenopause adalah fase setelah menopause ketika gejala – ge- jala yang terkait dengan penurunan hormon ovarium, seperti atrofi va- gina dan osteoporosis dapat terjadi. Gejala Klimakterium Sekitar 20 % wanita tidak mengalami gejala, kebanyakan wanita mengalami gejala ringan sampai sedang dan jarang memerlukan per- hatian medis dan beberapa wanita mengalami gejala berat. Ketidakstabilan Vasomotor Ketidakstabilan vasomotor merupakan gangguan yang paling umum pada klimakterium. Wanita mengalami vasodilatasi dan vasokontriksi yang berubah – ubah, seperti warna kemerahan akibat panas (flashes) dan keringat malam. Kemerahan akibat panas merupakan sensasi rasa hangat yang muncul tiba – tiba dengan durasi dan intensitas yang ber- variasi di kepala, leher dan dada. Kemerahan ringan tidak menganggu aktivitas sehari – hari. Kemerahan sedang menyebabkan rasa tidak ny- aman disertai peningkatan suhu yang dapat diukur dan pengeluaran keringat.Kemerahan berat menimbulkan rasa tidak nyaman yang eks- trem dan mengganggu aktivitas sehari – hari. Kemerahan akibat panas dapat berlanjut selama beberapa bulan dan tahun. Beberapa faktor da- pat mempresipitasi suatu episode meliputi ruangan yang hangat atau padat, komsumsi alkohol, minuman panas, makanan berbumbu dan dekat ke sumber panas. Keringat malam merupakan bentuk lain ketidakstabilan vasomotor yang dialami oleh banyak wanita. Tidur dapat terganggu setiap malam karena penutup tempat tidur dan linen menjadi basah dan banyak wan- ita mengeluh tidak mampu kembali tidur. Terapi pengganti estrogen (estrogen replacement therapy) (ERT) direkomendasikan untuk mereda- kan gejala. Gangguan Emosi Perubahan mood, iritabilitas, ansietas dan depresi seringkali di- hubungkan dengan perimenopause. Wanita secara emosional merasa lebih labil, gugup atau gelisah.Stres kehidupan dapat memperburuk
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas menopause. Menghadapi anak remaja, membantu orang tua yang lan- jut usia, menjadi janda atau bercerai dan berduka karena teman dan keluarga sakit atau menjelang ajal adalah beberapa bentuk stres yang meningkatkan risiko masalah emosional serius. Kemampuan untuk mengatasi setiap stres melibatkan sekurang – kurangnya tiga faktor: persepsi individu atau pemahaman terhadap ke- jadian, sistem pendukung, serta mekanisme koping. Dengan demikian , perawat harus mengkaji seberapa banyak informasi tentang klimak- terium yang dimiliki wanita tersebut, persepsinya tentang pengalaman stres, siapa yang dapat diandalkan untuk tempat bergantung dan me- minta bantuan serta jenis – jenis ketrampilan kopingnya. Pesan budaya juga mempengaruhi status emoasi selama perimeno- pause. Banyak wanita mempersepsikan ketidakmampuan untuk men- gandung sebagai suatu kehilangan yang bermakna. Orang lain meli- hat menapause sebagai langkah pertama untuk masuk ke usia tua dan menghubungkannya hilangnya kecantikan fisik. Sementara orang tua menderita kehilangan status, fungsi dan peran. Wanita yang mem- persepsikan menopause sebagai waktu kehilangan kemungkinan akan mengalami depresi. Untuk wanita lain, menopause bukanlah suatu kehilangan, tetapi suatu kebebasan dari rasa takut terhadap menstruasi yang merepot- kan dan rasa tidak nyaman akibat kontrasepsi. Terlepas dari pesan bu- daya yang kuat bahwa masa muda dihargai melebihi usia, wanita yang menghargai dirinya sendiri akan menyesuaikan diri dengan baik terha- dap keadaan menopause. Gejala pada periode pascaklimakterium Gejala – gejala yang terjadi pada fase pascamenopause dihubung- kan dengan atrofi genitalia dan osteoporosis. Atrofi genitalia dan perubahan seksualitas Seiring dengan penurunan kadar estrogen, epitel vagina menipis
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas dan PH vagina meningkat timbul kekeringan, rasa terbakar, iritasi dan dispareunia. Pada beberapa wanita, penyusutan uterus, vulva dan ba- gian distal uretra menimbulkan gejala – gejala yang mengganggu meli- puti sering berkemih, disuria, prolaps uterus , stres inkontinensia dan konstipasi. Rasa gatal disekitar vulva timbul karena vulva menjadi lebih tipis, kurang elastis dan lebih rentan terhadap peradangan. Dispareunia (hubungan seksual yang menimbulkan rasa nyeri) da- pat terjadi karena vagina menjadi lebih kecil, dinding vagina menjadi lebih tipis dan lebih kering dan lubrikasi selama stimulasi seksual ber- langsung lebih lama. Hubungan seksual dapat menyebabkan perdara- han pascakoitus dan wanita mungkin memutuskan untuk mengelak melakukan hubungan seksual. Aktivitas seksual tidak berakhir karena menopause, namun wanita dan pasangannya mungkin mengubah cara mereka mengungkapkan seksualitas selama dan setelah menopause. Hal ini bergantung kepada perubahan fisik , perubahan pada pasangan dan mitos serta pesan budaya.Karena peningkatan usia pria membutuh- kan waktu lebih lama untuk mencapai organisme, ereksi memerlukan waktu lebih lama dan ketegangan berkurang. Wanita mungkin merasa pasangannya tidak lagi tertarik pada mereka.Pasangan ini membutuh- kan konseling untuk memahami perubahan ini. Osteoporosis Osteoporosis adalah penurunan massa tulang seiring peningkatan umur, yang dihubungkan dengan peningkatan umur, yang dihubung- kan dengan peningkatan kerentanan fraktur. Kadar estrogen yang berkurang menyebabkan tulang yang tua lebih cepat rapuh dari pada tulang paru yang dibentuk. Estrogen diperlukan untuk mengubah vi- tamin D menjadi kalsitonin yang esensial dalam absorpsi kalsium oleh usus halus. Penurunan absorpsi kalsium, juga penipisan tulang, mem- buat wanita pascamenopause berisiko mengalami masalah yang ber- hubungan dengan osteoporosis. Kurang lebih satu dari empat orang wanita mengalami osteoporosis. Selama lima sampai enam tahun setelah menopause , wanita kehilan- gan tulang enam kali lebih cepat daripada pria. Saat wanita berusia 80 tahun, mereka sudah kehilangan 47 % tulang trabekuler, yang terkosen-
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas trasi di verterbra,pelvis dan tulang pipih serta di epifisis. Asupan kalsium yang rendah merupakan faktor risiko, khususnya selama masa remaja. Asupan tinggi protein atau kefein meningkatkan ekskresi kalsium. Merokok, asupan alkohol berlebih serta asupan fosfor yang melebihi kalsium merupakan faktor risiko lain. Tanda pertama osteoporosis seringkali adalah penurunan tinggi badan akibat fraktur sera kolaps tulang belakang. Nyeri punggung dapat timbul, tetapi dapat juga tidak timbul. Tanda – tanda selanjutnya meliputi munculnya bongkol di punggung, yang membuat tulang belakang tidak dapat lagi menopang tubuh bagian atas serta fraktur pinggul. Fraktur seringkali timbul karena individu jatuh. Penyakit Jantung Koroner Wanita pascamenopause berisiko menderita penyakit arteri koroner karena wanita mengalami penurunan kadar kolesterol lipoprotein den- sitas tinggi (high density lipoprotein/ HDL) dalam serum sekaligus pen- ingkatan kadar lipoprotein densitas rendah (low density lipoprotein/ LDL). Terapi penggantian estrogen (estrogen replacement therapy/ERT) memperlambat proses ini.
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Asuhan Keperawatan Pengkajian • Kaji riwayat kesehatan • Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan laboratorium status klimakterium • Riwayat terakhir menstruasi • Persepsi tentang kesehatan • Faktor budaya dan suku • Kecemasan Rencana Keperawatan • Terapi mengganti estrogen (ERT) • Latihan menahan beban • Pemberian suplemen • Libatkan pasangan dan keluarga • Informasikan pengetahuan tentang gejala/tanda klimakterium • Tindakan yang memberikan rasa nyaman • Dukungan keluarga dan tenaga kesehatan • Tindakan kolaboratif (endokrinologi, radiologi, psikososil, fisiologi, latihan fisik serta nutrisi) Terapi pengganti hormon ERT meningkatkan kadar kalsitonin dalam serum yang mencegah resorpsi tulang, mempertahankan densitas tulang, serta mengurangi risiko fraktur. ERT mulai diberikan sesegera mungkin setelah menopause dan diterus- kan sepanjang umur bila terapi dapat diterima oleh wanita tersebut. Dosis yang dibutuhkan untuk mencegah osteoporosis ialah 0,625 mg estrogen yang terkonyugasi.Setiap obat memiliki rasio manfaat terhadap risiko, ERT masih kontroversial, tetapi banyak pihak berwenang merekomendasikan
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 17 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas terapi untuk semua wanita tanpa kontraindikasi pada saat menopause. ERT tidak menyebabkan hipertensi, penyakit pada kandung empedu atau peningkatan insiden tromboflebitis atau tromboembolisme pada wanita menopause. ERT pascamenopause diasosiasikan dengan penurunan mor- biditas serta mortalitas, bahkan pada wanita merokok. Efek Neoplastik Payudara dan endometrium merupakan jaringan target estrogen. Estrogen dikontraindikasikan untuk wanita yang memiliki riwayat keganasan pay- udara dan endometrium. Karsinoma payudara dapat berlangsung selama 8 tahun sebelum akhirnya dapat dipalpasi.Oleh karena itu suatu pemerik- saan mamogram harus dilakukan pada semua wanita sebelum HRT diberi- kan dan pentingnya SADARI (periksa payudara sendiri) dan tindak lanjut . Metoda alternatif penatalaksanaan Tonus otot sekitar organ reproduksi menurun setelah menopause. Latihan Kegel s menguatkan otot – otot ini dan bila dipraktikkan secara teratur membantu pencegahan prolaps uterus dan inkontinensia stres. K – Y Lubricating Jelly dan minyak kelapa adalah dua contoh pelumas larut air yang meredakan nyeri akibat hubungan seksual. Pelumas mengandung minyak, seperti jeli petroleum (Vaseline) tidak boleh digunakan karena dapat menyumbat kelenjar vagina, yang kemudian dapat menjadi tempat infeksi bakteri. Akibat lain atrofi vagina ialah sering berkemih dan disuria, seringkali dikait- kan dengan bakteriuria asimptomatik. Asupan harian, sedikitnya delapan gelas air untuk menurunkan kosentrasi urine dan pertumbuhan bakteri da- pat mencegah infeksi yang serius. Kebanyakan infeksi saluran kemih ter- batas pada uretra dan kandung kemih, tetapi kadang – kadang mengenai ginjal. Tanda infeksi meliputi ; demam, menggigil, muntah, dan nyeri tekan pada sudut kostovertebra ( nyeri pada punggung diatas ginjal). Mencegah keluhan terkait osteoporosis Suplementasi Kalsium Peran suplementasi kalsium dalam mengobati kalsium masih kontraversial, tetapi tampaknya bermanfaat menghambat kehilangan tulang dari tulang
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas kortikal serta untuk mengurangi insiden fraktur. Walaupun kalsium tidak dapat menghambat kehilangan massa tulang atau mencegah fraktur, su- plementasi kalsium dapat menghambat terjadinya osteoporosis setelah menopause. Kalsium oral dikomsumsi sedini mungkin setiap hari pada masa pramenopause. Dosis kalsium yang direkomendasikan ialah satu sampai 1,5 gram setiap hari, biasanya dikomsumsi sebelum tidur. Namun suplemen kalsium paling baik bila dikomsumsi bersama makanan kare- na pada saat makan sekresi asam meningkat dan waktu kalsium berada didalam lambung meningkat. Sekurang – kurangnya 240 cc air direkomen- dasikan untuk meningkatkan daya larut kalsium. Latihan dan keamanan Latihan fisik saja tidak dapat mencegah atau menghambat osteoporosis, tetapi latihan menahan berat, seperti berjalan dan manaiki tangga selama 30 sampai 60 menit setiap hari dapat bermanfaat. Fraktur terkait osteoporosis seringkali terjadi akibat jatuh. Mencegah ke- celakaan, termasuk menyimpan barang – barang di tempat yang benar dan upaya memperbaiki pencahayaan yang buruk serta karpet yang long- gar harus didiskusikan dengan wanita lansia.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 19 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Rangkuman Infeksi vagina yang umum terjadi seperti vaginitis bakterial, Trichomonas vagi- nalis dan kandidiasis vulvovaginalis dapat terjadi sepanjang kehidupan wanita. patogen bakteri yang palimg umum ditularkan melalui hubungan seksual.Wanita dan pria yang memliki pasangan seksual lebih dari satu merupakan kelompok berisiko tinggi. Tranmisi Human Immunodeficiency Virus (HIV) suatu retrovirus, terjadi teru- tama pertukaran cairan tubuh ( darah, semen ). Depresi berat pada sistem imun seluler menandai sindrom imnudefisiensi didapat (AIDS).Begitu HIV memasuki tubuh, serum HIV menjadi positif dalam 10 minggu pertama pemaparan PID paling sering disebabkan oleh organisme yang ditrasmisi melalui hubun- gan seksual, yaitu Neisseria, gonorrhoeae, Chlamydia dan Mycoplasma dan pe- nyebab lain yang jarang ialah Escherichia coli, Streptococcus, Haemophilus dan organisme lain. Ketidakmampuan untuk hamil dan melahirkan anak secara mengejukan diala- mi oleh 15% sampai 20 % orang dewasa sehat. Definisi tradisional gangguan fer- tilitas adalah ketidakmampuan untuk mengandung setelah sekurang – kurangn- ya satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan. Diagnosis dan terapi gangguan fertilitas membutuhkan pemeriksaan fisik, emosi dan finansial selama suatu periode yang panjang. Klimakterium mengacu pada periode ke- hidupan seorang wanita saat ia berpindah dari tahap reproduktif ke tahap tidak reproduktif, disertai regresi fungsi ovarium Pramenopause adalah fase pertama klimakterium saat fertilitas menurun dan menstruasi menjadi tidak teratur. Fase ini berlangsung beberapa bulan atau be- berapa tahun. Gejala – gejala yang menganggu : • Ketidakstabilan vasomotor • Keletihan • Nyeri kepal • Gangguan emosi Menopause adalah titik dimana menstruasi berhenti. Usia rata – rata
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas menopause ialah 51 tahu tetapi 10% wanita berhenti pada usia 40 dan 5% tidak berhenti menstruasi sampai usia 60. Gejala – gejala yang terjadi pada fase pascamenopause dihubungkan dengan atrofi genitalia dan osteopo- rosis. Dispareunia (hubungan seksual yang menimbulkan rasa nyeri) da- pat terjadi karena vagina menjadi lebih kecil, dinding vagina menjadi lebih tipis dan lebih kering dan lubrikasi selama stimulasi seksual berlangsung lebih lama. Kadar estrogen yang berkurang menyebabkan tulang yang tua lebih cepat rapuh dari pada tulang paru yang dibentuk. Peran suplemen- tasi kalsium dalam mengobati kalsium masih kontraversial, tetapi tampa- knya bermanfaat menghambat kehilangan tulang dari tulang kortikal serta untuk mengurangi insiden fraktur. Latihan fisik saja tidak dapat mencegah atau menghambat osteoporosis, tetapi latihan menahan berat, seperti ber- jalan dan manaiki tangga selama 30 sampai 60 menit setiap hari dapat bermanfaat.
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Pilih jawaban yang paling tepat 1. Apakah gejala akut penyakit radang panggul (PID) yang merupakan sua- tu infeksi pada organ wanita? (Kecuali) a. Nyeri tekan bagian bawah abdomen b. Demam c. Disuria d. Discharge vagina purulen e. Gangguan BAB 2. Tindakan keperawatan apa yang anda akan berikan kepada pasein yang mengalami gejala akut PID? a. Untuk menghilangkan nyeri dengan rendam duduk b. Kompres dingin pada abdomen bagian bawah c. Tirah baring dengan kedua kaki dirapatkan d. Membersihkan daerah vagina dari bawah ke atas e. Mengganti pembalut sesuai keinginan 3. Ketidakstabilan vasomotor merupakan gangguan pada klimakterium , gejala apa yang biasa muncul ? a. Kulit kemerahan akibat panas (flashes) b. Keringat pada pagi hari c. Perasaan tidak nyaman d. Gangguan tidur e. Nafsu makan berkurang 4. Gejala yang dirasakan pada fase pasca menopause timbul kekeringan, Test Formatif
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas rasa terbakar dan dispareunia, mengapa terjadi ? a. Penurunan kadar estrogen, b. Epitel vagina menebal c. pH vagina menurun d. Terlalu banyak aktivitas e. Kurang cairan 5. Tindakan keperawatan apa yang anda akan berikan kepada klein yang mengalami kekeringan, rasa terbakar dan dispareunia? a. Banyak minum b. Berikan Vaseline pada vulva dan penis c. Anjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual d. Latihan kegelꞌs secara atur e. Istirahat yang cukup Kunci jawaban.1.E, 2.A, 3.A, 4,A, 5.D Pelajari latihan fisik untuk mencegah dan mengurangi osteoporosis pada (Gambar 30 -7 )selain menganjurkan berjalan dan memaiki tangga selama 30 sampai 60 menit setiap hari.Agar anda dapat memberikan pendidikan keseha- tan kepada usia lanjut untuk mencegah atau mengurangi osteoporosis. Tugas Mandiri