SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
MODUL 2
“PENERAPAN KOMUNIKASI
BERDASARKAN TINGKAT USIA”
PENULIS
TRI ANJASWARNI, SKp. M.Kep
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
I
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 1 diharapkan
Anda mampu menerapkan komunikasi terapeutik pada
bayi dan anak secara tepat dalam praktek keperawatan.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan
belajar 1, diharapkan Anda dapat :
1.	 Menjelaskan unsur penting
Komunikasi pada anak
2.	 Mengidentifikasi bentuk-bentuk
komunikasi pada bayi dan anak
3.	 Menerapkan teknik komunikasi
pada anak.
4.	 Menerapkan komunikasi sesuai
tingkat perkembangan anak
Berdasarkan tujuan pembelajaran
pada kegiatan belajar 1, maka secara
berurutan pokok-pokok materi yang
akan dipaparkan secara berurutan
adalah Esensi Komunikasi pada anak,
Bentuk-bentuk komunikasi pada bayi
dan anak, Teknik-teknik komunikasi
pada anak dan Komunikasi sesuai
tingkat perkembangan anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Uraian Materi
Coba pikirkan dan selanjutnya diskusikan dengan teman Anda , sejak kapankah
sayogyanya manusia mulai melakukan komunikasi?
Manusia melakukan komunikasi sepanjang rentang kehidupannya, yaitu semenjak
bayi dalam rahim ibu sampai lansia dan bahkan sampai menjelang ajal. Sejak
dalam kandungan anak berkomunikasi dengan ibunya dengan cara menendang
dan melakukan pergerakan-pergerakan secara teratur, sedangkan ibu / ayah /
kakak berkomunikasi dengan bayi yang ada dalam kandungannya melalui elusan
atau kecupan lembut pada perut ibu, dan panggilan lembut dekat perut ibu. Hal
ini dilakukan dalam rangka membina hubungan dan berinteraksi sedini mungkin
dengan anak untuk memberikan stimulasi komunikasi secara dini.
Apakah aspek penting yang harus dilakukan dalam berkomunikasi pada bayi dan
anak? Bagaimana teknik dan penerapannya?
Pelajarilah uraian materi tentang penerapan komunikasi pada bayi dan anak ini
dengan baik.
1.	 Aspek Penting Komunikasi pada anak
Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara komunikator dan komunikan.
Orang dewasa berusaha melakukan komunikasi yang bisa dipahami anak,
sebaliknya anak juga menggunakan bahasa atau isyarat-isyarat yang bisa
dipahami orang dewasa. Dalam berkomunikasi dengan anak, orang dewasa
harus memahmi apa yang dipikirkan dan perasaan apa yang akan disampaikan
anak dan berusaha memahamkan anak dengan bahasa yang tepat. Aspek
penting dalam komunikasi supaya anak bisa paham komunikasi yaitu :
a.	 Orang dewasa harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi
anak yang diajak berbicara,
	 Maksudnya :
•	 Menggunakan isyarat seperti menunjuk ke obyek secara jelas jika
Dalam melakukan komunikasi pada anak, maka perawat perlu memperhatikan usia
dan tingkat tumbuh kembang anak
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
obyek tersebut ingin dilihat anak.
•	 Memilih kata-kata secara tepat dan struktur bahasa yang mudah
dipahami anak.
b.	 Anak berusaha agar komunikasinya juga dipahami orang lain.
	 Maksudnya :
•	 Anak menggunakan isyarat-isyarat tertentu untuk menyampaikan
keinginan atau mengungkapkan perasaannya agar orang dewasa
paham dengan apa yang dia inginkan.
•	 Semakin bertambah besar anak, komunikasi dengan isyarat semakin
kurang diperlukan karena pemahaman komunikasi anak sudah lebih
baik.
2.	 Bentuk-bentuk komunikasi pada bayi dan anak
Sebelum bayi mampu menyampaikan keinginan dengan kata-kata, bayi
melakukan komunikasi melalui kode-kode khusus untuk menyampaikan
keinginannya sebagai bentuk komunikasinya. Komunikasi yang demikian
disebut sebagai bentuk komunikasi pra bicara (prespeech). Komunikasi
ini bersifat sementara, berlangsung selama tahun pertama kelahiran bayi
dan akan berakhir seiring dengan perkembangan bayi atau anak telah
menunjukkankematangan fungsi mental-emosionalnya.
	
Gambar 2.1 Ekspresi emosional gembira bayi
Bentuk komunikasi pra-bicara ada empat yaitu : tangisan, celoteh, isyarat dan
ekspresi emosional
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Berikut ini akan diuraikan tentang empat bentuk komunikasi prabicara.
a.	 Tangisan
Tangisan kelahiran bayi yang memecahkan kesunyian, membuat segaris
senyum kesyukuran terpancar pada wajah seorang ibu. Tangisan
seorang bayi merupakan bentuk komunikasi dari seorang bayi kepada
orang dewasa. Dimana dengan tangisan itu, bayi dapat memberikan
pesan dan orang dewasa menangkap pesan yang diberikan sang bayi
Pada awal kehidupan pasca lahir, menangis merupakan salah satu cara
pertama yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia
luar. Melalui tangisan dia memberi tahu kebutuhannya seperti lapar,
dingin, panas, lelah dan kebutuhan untuk diperhatikan. Bayi hanya
akan menangis bila ia merasa sakit atau tertekan. Bayi yang sehat dan
normal frekwensi tangisan menurun pada usia 6 bulan karena keinginan
& kebutuhan mereka cukup terpenuhi. Frekuensi tangis seharusnya
menurun sejalan dengan meningkatnya kemampuan bicara.
Perawat harus banyak berlatih megenal macam-macam arti tangisan
bayi untuk memenuhikebutuhannya dan mengajarkan kepada ibu,
karena karena ibu muda memerlukan bantuan ini.
b.	 Ocehan dan Celoteh
Bentuk komunikasi prabicara disebut “ocehan” (Cooing) atau “Celoteh”
(Babbling). Ocehan timbul karena bunyi eksplosif awal yang disebabkan
oleh perubahan gerakan mekanisme ‘suara’. Ocehan ini terjadi pada
bulan awal kehidupan bayi seperti : merengek, menjerit, menguap,
bersin, menagis & mengeluh.
Sebagian ocehan akan berkembang menjadi celoteh dan sebagian akan
hilang. Sebagian bayi mulai berceloteh pada awal bulan kedua, kemudian
meningkat cepat antara bulan ke-6 & ke-8. Celoteh merupakan indikator
mekanisme perkembangan otot saraf bayi.
Nilai celoteh :
1)	 Berceloteh adalah praktek verbal sebagai dasar perkembangan
gerakan terlatih yang dikehendaki dalam bicara. Celoteh
mempercepat ketrampilan berbicara.
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
2)	 Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain.
Berceloteh membantu bayi merasakan bahwa dia bagian dari
kelompok sosial.
c.	 Isyarat
Yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti
atau pelengkap bicara. Bahasa isyarat bayi dapat mempercepat
komunikasi dini pada anak.
Contoh isyarat umum pada masa bayi :
•	 Mendorong putting susu dari mulut artinya kenyang / tidak lapar
•	 Terseyum dan mengacungkan tangan yang berarti ingin digendong
•	 Menggeliat, meronta, menangis pada saat ibu mengenakan
pakaiannya atau memandikannya. Hal ini berarti bayi tidak suka akan
pembatasan gerak.
d.	 Ungkapan Emosional
Adalah ungkapan emosional melalui perubahan tubuh & roman muka.
Misal:
•	 Tubuh yang mengejang atau gerakan-gerakan tangan / kaki disertai
jeritan dan wajah tertawa adalah bentuk ekspresi kegembiraan pada
bayi.
•	 Menegangkan badan, gerakan membanting tangan / kaki, roman
muka tegang & menangis adalah bentuk ungkapan marah atau
tidak suka.
3.	 Teknik-teknik komunikasi pada anak
Anak adalah individu yang unik dan berespon secara berbeda-beda untuk
kebutuhan mereka. Anak dengan keunikannya mempunyai cara yang berbeda
pula dalam menyatakan keinginannya. Untuk berkomunikasi dengan anak,
diperlukan pendekatan atau tehnik khusus agar hubungan yang dijalankan
dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan tumbuh kembang anak.
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Secara umum ada dua tehnik berkomunikasi yang digunakan pada anak, yaitu
teknik komunikasi verbal dan non verbal.
1)	 Tehnik komunikasi non verbal : tehnik orang ketiga, Neuro Linguistic
Programming (N. L. P), facilitativa respondin, bercerita, bibliotheraphy,
fantasy, mimpi, pertanyaan “bagaimana bila”, “tiga permintaan”, rating
game, word association game, melengkapi kalimat dan tehnik pro dan
kontra.
2)	 Teknik Komunikasi verbal dapat berupa : menulis, menggambar, gerakan
gambar keluarga, sociogram, menggambar bersama dalam keluarga dan
tehnik bermain. Komunikasi verbal bagi kebanyakan anak dan orang
tua sering mendapat kesulitan karena harus membicarakan perasaan-
perasaannya (Mundakir, 2006).
Tehnik Verbal
a.	 Tehnik Orang Ketiga
Teknik ini merupakan teknik komunikasi secara tidak langsung dengan cara
menggunakan orang ketiga, seperti “dia atau mereka. Orang ketiga yang
biasanya dilibatkan dalam komunikasi adalah ibu / ayah, kakak dan adik.
Tehnik ini mengurangi perasaan terancam dan meningkatkan rasa percaya
diri anak. Teknik ini juga dapat digunakan saat perawat memberikan komentar
pada diri anak dengan cara tidak langsung pada pokok pembicaraan dengan
melibatkan kakak atau ibunya.
Gambar 2.2 Teknik orang ketiga dengan melibatkan ibu dan
saudara
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
b.	 Neuro Linguistic Programming ( NLP )
Pendekatan ini dilakukan untuk mengerti proses komunikasi dengan
memperhatikan gaya / perilaku sehingga informasinya dapat diterima dan
dimengerti. Untuk bisa memahami komunikasi dengan anak diperlukan tiga
macam sensorik yaitu : Penglihatan, pendengaran dan kinesthetik. Perawat
dapat meningkatkan hubungan dan komunikasi dengan anak melalui fungsi
sensorik tersebut. Untuk berkomunikasi dengan anak tipe visual, perawat
dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar atau ilustrasi. Untuk
berkomunikasi dengan anak tipe mendengar , perawat dapat menggunakan
kata-kata atau suara-suara dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami anak. Untuk berkomunikasi dengan anak tipe kinestetik dapat
dilakukan dengan menggunakan atau manipulasi objek-objek tertentu.
c.	 Respon Memfasilitasi (Facilitative Responding)
	 Facilitative Responding adalah mendengarkan secara seksama dan
membayangkan kembali perasaan-perasaan dan isi pernyataan anak.
Termasuk dalam hal ini adalah respon yang empati dan tidak menghakimi.
	Contoh:
	 Seorang anak berkata “Saya tidak mau sakit dan minum obat ini”. Teknik respon
fasilitatif yang dapat digunakan perawat adalah : “Tidak enak ya obatnya?”
d.	 Bercerita (Story Telling)
Bercerita menggunakan bahasa anak dapat menghindari ketakutan-ketakutan
yang yang terjadi selama anak dirawat. Teknik strory telling dapat dilakukan
dengan cara meminta anak menceritakan tentang pengalamannya ketika
sedang diperiksa dokter. Teknik ini juga dapat menggunkan gambar dari
suatu peristiwa (misalnya gambar perawat waktu membantu makan) dan
meminta anak untuk menceritakannya dan selanjutnya perawat masuk dalam
masalah yang dihadapi anak. Tujuan dari teknik ini adalah membantu anak
masuk kedalam masalahnya.
Contohnya : Anak bercerita tentang ketakutannya saat diperiksa oleh perawat.
Kemudian perawat cerita bahwa pasien anak disebelah juga diperiksa tetapi
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
tidak merasa takut karena perawatnya baik dan ramah-ramah. Dengan
demikian diharapkan perasaan takut anak akan berkurang karena semua anak
juga diperiksa seperti dirinya.
e.	 Bibliotheraphy
	Bibliotheraphy adalah teknik komunikasi terapeutik pada anak yang dilakukan
dengan menggunakan buku-buku dalam rangka proses therapeutic dan
supportive. Sasarannya adalah membantu anak mengungkapkan perasaan-
perasaan dan perhatiannya melalui aktivitas membaca. Cara ini dapat memberi
kesempatan pada anak untuk menjelajahi suatu kejadian yang sama dengan
keadaannya tetapi sedikit berbeda. Pada dasarnya buku tidak mengancam
karena anak dapat sewaktu-waktu menutup buku tersebut atau berhenti
membacanya saat dia merasa tidak aman atau tidak nyaman.
	 Dalam menggunakan buku untuk berkomunikasi dengan anak, yang penting
diperhatikan adalah mengetahui emosi dan pengetahuan anak serta
melakukan penghayatan terhadap cerita sehingga dapat menyampaikan
sesuai dengan maksud dalam buku yang dibaca dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dipahami anak. Selanjutnya diskusikan isi buku dengan
anak dan bersama anak membuat kesimpulan.
Gambar 2.3 Komunikasi dengan biblioterapi
f.	 Mimpi
	 Mimpi adalah aktivitas tidak sadar sebagai bentuk perasaan dan pikiran yang
ditekan ke alam tidak sadar. Mimpi ini dapat digunakan oleh perawat untuk
mengidentifikasi adanya perasaan bersalah, perasaan tertekan, perasaan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
9
jengkel, atau perasaan marah yang mengganggu anak sehingga terjadi
ketidaknyamanan
g.	 Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta
anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang
dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan
pikiran anak pada saat itu.
h.	 Bermain dan Permainan
Bermain adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan dapat
menjadi tehnik yang paling efektif untuk berhubungan dengan anak. Dengan
bermain dapat memberikan petunjuk mengenai tumbuh kembang fisik,
intelektual dan sosial. Terapeutik Play sering digunakan untuk mengurangi
trauma akibat sakit atau masuk rumah sakit atau untuk mempersiapkan
anak sebelum dilakukan prosedur medis / perawatan. Perawat dapat
melakukan permainan bersama anak sehingga perawat dapat bertanya dan
mengeksplorasi perasaan anak selama di rumah sakit.
Gambar 2.4 bermain sebagai cara berkomunikasi dengan anak
i.	 Melengkapi Kalimat (Sentences Completion)
	 Teknik komunikasi ini dilakukan dengan cara meminta anak menyempurnakan
atau melengkapi kalimat yang dibuat perawat. Dengan teknik ini perawat
dapat mengetahui perasaan anak tanpa bertanya secara langsung kepadanya,
misalnya terkait dengan kesehatannya atau perasaannya. Pernyataan dimulai
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
dengan yang netral kemudian dilanjutkan dengan pernyataan yang difokuskan
pada perasaan nya.
Contoh :
“Hal-hal yang menyenangkan waktu di rumah adalah …………………”
“Dirumah sakit ini hal yang dapat menyenangkan atau menghibur hati adalah
……………”
j.	 Pro dan Kontra
	 Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau
mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang
menunjukkan pilihan yang positif dan negatif sesuai dengan pendapat anak.
Teknik komunikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengekplorasi perasaan-
perasaan anak, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan.
Tehnik ini penting diterapkan untuk menciptakan hubungan baik antara
perawat dengan anak.Teknik ini dimulai dari hal-hal yang bersifat netral
selanjutnya hal yang serius. Teknik ini dapat dilakukan bersama dengan
keluarga atau dimulai dari keluarga (ibu atau kakak atau ayah).
Misalnya:
•	 Topik netral : Anak diminta menceritakan hoby nya, selanjutnya
anak diminta menyebutkan kebaikan-kebaikan dari hoby-nya dan
keburukan-keburukan dari hobby-nya.
•	 Topik khusus: Anak diminta menceritakan pengalamannya di rawat
di rumah sakit, selanjutnya anak diminta menyebutkan kebaikan-
kebaikan dan keburukan-keburukan dirawat di rumah sakit.
Teknik Non Verbal
Tehnik komunikasi non verbal dapat digunakan pada anak-anak seperti uraian
berikut ini :
a.	 Menulis
Menulis adalah pendekatan komunikasi yang secara efektif tidak saja dilakukan
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
padaanaktetapijugapadaremaja.Ungkapanrasayangsulitdikomunikasikan
secara verbal bisa ampuh dengan komunikasi lewat tulisan. Cara ini
dapat dilakukan apabila anak sudah memiliki kemampuan untuk menulis.
	 Melalui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada
keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada
anak yang jengkel, marah dan diam.
	 Perawat dapat memulai komunikasi dengan anak dengan cara memeriksa
/ menyelidiki tentang tulisan dan mungkin juga meminta untuk membaca
beberapa bagian. Dengan menulis perawat dapat mengetahui apa yang
dipikirkan anak dan bagaimana perasaan anak.
Gambar 2.5 Komunikasi pada Anak dengan Tulisan
b.	 Menggambar
	 Teknik ini dilakukan dengan cara meminta anak untuk menggambarkan
sesuatu terkait dengan dirinya, misalnya perasaan, apa yang dipikirkan,
keinginan, dll. Dasar asumsi dalam menginterpretasi gambar adalah bahwa
anak-anak mengungkapkan tentang dirinya melalui coretan atau gambar
yang dibuat. Dengan gambar akan dapat diketahui perasaan anak, hubungan
anak dalam keluarga, adakah sifat ambivalen atau pertentangan, keprihatinan
atau kecemasan pada hal-hal tertentu.
	 Pengembaangan dari teknik menggambar ini adalah anak dapat
menggambarkan keluarganya dan dilakukan secara bersama antara keluarga
(ibu / ayah) dengan anak. Anak diminta menggambar suatu lingkaran untuk
melambangkan orang-orang yang berada dalam lingkungan kehidupannya
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
dan gambar bundaran-bundaran didekat lingkaran menunjukkan keakraban /
kedekatan. Menggambar bersama dalam keluarga merupakan satu alat yang
berguna untuk mengungkapkan dinamika dan hubungan keluarga.
Struat & Sundeen (1998) menguraikan bahwa dalam berkomunikasi dengan
anak dapat menggunakan beberapa teknik, yaitu : penggunaan nada suara,
mengalihkan aktivitas, penggunaan jarak fisik, ungkapan marah, dan sentuhan.
a.	 Nada Suara
Gunakan nada suara lembut, terutama jika emosi anak dalam keadaan
tidak stabil. Hindari berteriak karena berteriak hanya akan mendorong
pergerakan fisik dan merangsang kemarahan anak semakin meningkat.
Gambar 2.6 Gunakan nada suara lembut
b.	 Aktivitas Pengalihan
Untuk mengurangi kecemasan anak saat berkomunikasi, gunakan aktivitas
pengalihan misalnya membiarkan anak bermain dengan barang-barang
kesukaannya seperti boneka, handphone, mobil-mobilan, kacamata, dll.
atau komunikasi dilakukan sambil menggambar bersama anak. Bermacam-
macam aktivitas ini akan berdampak fokus anak teralihkan sehingga dia
merasa lebih rileks / santai saat berkomunikasi.
Gambar 2.7 Aktivitas Pengalihan
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
c.	 Kontak Mata, Postur dan Jarak fisik
Gambar 2.8 Kontak mata, postur dan Jarak Fisik
Pembicaraan atau komunikasai akan terasa lancer dan efektif jika kita
sejajar. Saat berkomunikasi dengan anak, sikap ini dapat dilakukan dengan
cara membungkuk atau merendahkan posisi kitasejajar dengan anak.
Dengan posisi sejajar akan memungkinkan kita dapat mempertahankan
kontak mata dengan anak dan mendengarkan secara jelas apa yang
dikomunikasikan anak.
d.	 Ungkapan Marah
Kadang-kadang, anak merasa jengkel, tidak senang dan marah. Pada
situasi ini ijinkanlah anak untuk mengungkapkan perasaan marahnya dan
dengarkanlah dengan baik dan penuh perhatian apa yang menyebabkan
dia merasa jengkel dan marah. Untuk memberikan ketenangan pada
anak saat marah, duduklah dekat dia, pegang tangan / pundaknya atau
peluklah dia. Dengan cara-cara seperti tersebut, anak akan merasa aman
dan tenang bersama Anda.
Gambar 2.9 Dipeluk dapat memberi rasa aman anak pada saat marah
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
e.	 Sentuhan
Sentuhan adalah kontak fisik yang dilakukan dengan cara memagang
sebagian tangan atau bagian tubuh anak misalnya pundak, usapan di
kepala, berjabat tangan atau pelukan, bertujuan untuk memberikan
perhatian dan penguatan terhadap komunikasi yang dilakukan antara
anak dengan orang tua. Dengan kontak fisik berupa sentuhan ini,
anak merasa dekat dan aman selama komunikasi. Teknik ini efektif
dilakukan saat anak merasa sedi, menangis atau bahkan marah.
LATIHAN
•	 Praktekkanlah teknik komunikasi di atas sebagai sikap terapeutik
perawat pada anak
•	 Silakan Anda berpasangan dengan teman Anda saling bergantian
berperan sebagai perawat dan anak
•	 Diskusikan pengalaman Anda dan kesulitan yang Anda hadapi saat
mempraktekkan teknik di atas.
4.	 Penerapan Komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak
Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak tergantung dari perkembangan
otak dan fungsi kognitifnya. Perkembangan ini juga berhubungan dengan
kematangan atau kemampuan organ sensorik dalam menerima rangsangan
atau stimulus internal maupun eksternal. Perkembangan komunikasi pada bayi
dan anak juga dipengaruhi oleh kuatnya stimulus internal dan eksternal yang
masuk dalam diri anak melalui reseptor pendengarannya dan organ sensorik
lainnya.
Perkembangan komunikasi pada anak, mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda dan spesifik pada setiap tingkat perkembangannya. Berikut ini akan
diuraikan perkembangan komunikasi mulai bayi, toddler dan pra sekolah, usia
sekolah dan remaja.
a.	 Penerapan Komunikasi pada bayi (0 – 1 tahun)
Bagaimanakah bayi berkomunikasi?
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Sesaat setelah bayi dilahirkan, dan ibu diizinkan menggendong si kecil
dalam dekapannya, itulah awal seorang ibu berkomunikasi dengan
bayinya. Meskipun baru dilahirkan, bayi bisa dengan cepat belajar
mengenali dunianya melalui panca inderanya.
Bayi terlahir dengan kemampuan menangis karena dengan cara itu mereka
berkomunikasi. Bayi menyampaikan keinginannya melalui komunikasi non
verbal. Bayi akan tampak tenang dan merasa nyaman dan aman jika ada
kontak fisik yang dekat terutama dengan orang yang dikenalnya (ibu).
Tangisan bayi itu adalah cara bayi memberitahukan bahwa ada sesuatu
yang tidak enak ia rasakan, misalnya, lapar, popok basah, kedinginan, lelah
dan lain-lain.
Gambar 2.10 Gambar Komunikasi pada bayi
Bayi yang agak besar akan merasa tidak nyaman jika dia melakukan kontak
fisikdenganorangyangtidakdikenalnya.Bayiakantersenyum,menggerak-
gerakkan kaki dan tangannya berulang-ulang jika dia ingin menyatakan
kegembiraannya, dan akan menjerit, menangis, atau merengek jika dia
merasa tidak nyaman. Bayi juga akan tersenyum dan kegirangan jika dia
merasa kenyang, aman atau nyaman, dan akan menangis atau gelisah
jika merasa lapar, basah, buang air besar, digigit nyamuk atau kepanasan/
kedinginan.
b.	 Penerapan Komunikasi pada Kelompok Toddler (1 – 3 tahun) dan Pra
Sekolah (3 – 6 tahun)
Pada kelompok usia ini, anak sudah mampu berkomunikasi secara
verbal maupun non verbal. Anak sudah mampu menyatakan keinginan
Belajar dan kenalilah tangisan bayi
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
dengan menggunakan kata-kata yang sudah dikuasainya. Ciri khas anak
kelompok ini adalah egosentris, dimana mereka melihat segala sesuatu
hanya berhubungan dengan dirinya sendiri dan melihat sesuatu hanya
berdasarkan sudut pandangnya sendiri. Anak tidak mampu membedakan
antara kenyataan dan fantasi, sehingga tampak jika mereka bicara akan
banyak ditambahi dengan fantasi diri tentang obyek yang diceritakan.
Contoh Implementasi Komunikasi dalam keperawatan:
•	 Memberi tahu apa yang terjadi pada diri anak
•	 Memberi kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan
yang akan digunakan
•	 Nada suara rendah dan bicara lambat. Jika anak tidak menjawab
harus diulang lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana
•	 Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata “jawab
dong”
•	 Mengalihkanaktivitassaatkomunikasimisalnyadenganmemberikan
mainan saat komunikasi
•	 Menghindari konfrontasi langsung,
•	 Jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak
•	 Bersalaman dengan anak saat memulai interaksi, karena bersalaman
dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan perasaan
cemas.
•	 Mengajak anak menggambar, menulis atau bercerita untuk
menggali perasaan dan fikiran anak.
Gambar 2.11 Implementasi Komunikasi pada Todler dan prasekolah
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
c.	 Komunikasi Pada Usia Sekolah (7 – 11 tahun)
Pada masa ini anak sudah mampu untuk memahami komunikasi penjelasan
sederhana yang diberikan. Pada masa ini anak akan banyak mencari tahu
terhadap hal-hal baru dan akan belajar menyelesaikan masalah yang
dihadapinyaberdasarkanpengetahuanyangdimilikinya.Padamasainianak
harus difasilitasi untuk mengekspresikan rasa takut, rasa heran, penasaran,
berani mengajukan pendapat dan melakukan klarifikasi terhadap hal-hal
yang tidak jelas baginya.
Contoh Implementasi Komunikasi dalam keperawatan:
•	 Memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak dengan
menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik
•	 Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak
•	 Pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural
dari objek tertentu sangat tinggi, maka jelaskan arti, fungsi dan
prosedurnya.
•	 Jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak
tidak mampu berkomunikasi secara efektif.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
	
1.	 Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara komunikator dan
komunikan. Orang dewasa berusaha melakukan komunikasi yang bisa
dipahami anak, sebaliknya anak juga menggunakan bahasa atau isyarat-
isyarat yang bisa dipahami orang dewasa. Aspek yang penting diperhatikan
dalam komunikasi antara anak dan orang dewasa adalah :
•	 Menggunakan isyarat seperti menunjuk ke obyek secara jelas jika
obyek tersebut ingin dilihat anak.
•	 Memilih kata-kata secara tepat dan struktur bahasa yang mudah
dipahami anak.
•	 Anak menggunakan isyarat-isyarat tertentu dalam komunikasinya
sehingga orang tua harus mengenal isyarat yang digunakan anak.
•	 Semakin bertambah besar anak, komunikasi dengan isyarat semakin
kurang diperlukan karena pemahaman komunikasi anak sudah lebih
baik.
2.	 Bentuk-bentuk komunikasi pada bayi dan anak
Sebelum bayi mampu berbicara dengan kata-kata, dia menggunakan
kode-kode khusus untuk menyampaikan keinginannya yang disebut
sebagai bentuk komunikasi pra bicara (prespeech). Komunikasi ini bersifat
sementara, berlangsung selama tahun pertama kelahiran bayi dan akan
berakhir seiring dengan perkembangan bayi. Komunikasi pra bicara meliputi
tangisan, celoteh, isyarat dan ekspresi emosional. Bentuk komunikasi
prabicara ini harus dikenali dan dipahami orang dewasa supaya apa yang
diinginkan anak dapat terpenehui atau maksudnya dapat tersampaikan.
3.	 Teknik komunikasi pada anak secara umum ada 2 yaitu komunikasi
Untuk berkomunikasi dengan anak, diperlukan pendekatan atau tehnik
khusus agar hubungan yang dijalankan dapat berlangsung dengan baik
sesuai dengan tumbuh kembang anak. Secara umum ada dua tehnik
berkomunikasi yang digunakan pada anak, yaitu teknik komunikasi verbal
dan non verbal.
Rangkuman
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
•	 Tehnik komunikasi non verbal : tehnik orang ketiga, Neuro Linguistic
Programming (N. L. P), facilitativa respondin, bercerita, bibliotheraphy,
fantasy, mimpi, pertanyaan “bagaimana bila”, “tiga permintaan”, rating
game, word association game, melengkapi kalimat dan tehnik pro dan
kontra.
•	 Teknik Komunikasi verbal dapat berupa : menulis, menggambar, gerakan
gambar keluarga, sociogram, menggambar bersama dalam keluarga dan
tehnik bermain. Komunikasi verbal bagi kebanyakan anak dan orang
tua sering mendapat kesulitan karena harus membicarakan perasaan-
perasaannya
4.	 Penerapan komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak
Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak tergantung dari
perkembangan otak dan fungsi kognitifnya. Teguhsubianto (2009)
menjelaskan bahwa perkembangankomunikasi bayi – anak juga
berhubungan dengan kematangan atau kemampuan organ sensorik
dalam menerima rangsangan atau stimulus internal maupun eksternal.
Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak juga dipengaruhi oleh
kuatnya stimulus internal dan eksternal. Perkembangan komunikasi pada
anak, mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan spesifik pada setiap
tingkat perkembangannya.
•	 Perkembangan komunikasi mulai bayi menggunakan tangisan untuk
mengkomunikasikan kebutuhannya, misal lapar, basah, sakit dsb. Bayi
juga akan tersenyum atau melakukan gerakan riang jika merasa senang.
•	 Perkembangan Komunikasi anak usia Toddler dan pra sekolah, anak
sudah mampu berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Anak
sudah mampu menyatakan keinginan dengan menggunakan kata-
kata yang sudah dikuasainya. Ciri khas anak kelompok ini adalah
egosentris (berkomunikasi berfokus pada sudut pandangnya sendiri)
dan fantasi (anak bicara ditambahi dengan fantasi diri tentang obyek
yang diceritakan).
•	 Perkembangan komunikasi Usia sekolah dan remaja, anak sudah
mampu untuk memahami komunikasi penjelasan sederhana yang
diberikan. Pada masa ini anak akan banyak mencari tahu terhadap hal-
hal baru dan akan belajar menyelesaikan masalah yang dihadapinya
20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Pada masa ini anak harus
difasilitasi untuk mengekspresikan rasa takut, rasa heran, penasaran,
berani mengajukan pendapat dan melakukan klarifikasi terhadap hal-
hal yang tidak jelas baginya. Orang tua harus bisa menjadi teman buat
anak/remaja.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Tes Formatif
1.	 Jelaskan apa yang dimaksud komunikasi prabicara?
	...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
	
2.	 Bagaimanakah bayi mengkomunikasikan keinginan, perasaan dan
ketidaknyamanan dirinya?
	...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
	
3.	 Apa perbedaan perkembangan komunikasi pada kelompok pra sekolah
dan usia sekolah?
	...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
	
4.	 Sikap komunikasi berikut ini sangat tepat dilakukan saat anak sedang
menangis atau sedih
A.	 Membiarkan anak menangis
B.	 Duduk dekat anak dan merangkul pundaknya
C.	 Menasehati agar tidak menangis
D.	 Melakukan konfrontasi terhadap sikap anak
E.	 Memberikan aktivitas pengalihan
5.	 Seoranganaklaki-lakiusia8tahun,marahpadaibunyakarenakeinginannya
beli mainan tidak dipenuhi. Anak merasa kesal dengan melempar semua
mainan yang dimilikinya dan tidak mau makan.
22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Bagaimanakah sikap orang dewasa menghadapi anak tersebut?
A.	 Menasehati anak bahwa mainannya masih banyak
B.	 Meminta anak untuk tidak marah
C.	 Memarahi anak karena membuang mainannya
D.	 Memfasilitasi ungkapan marah anak dan mendampingi
E.	 Memenuhi keinginan untuk membeli mainan
6.	 Seorang anak perempuan usia 3 tahun sedang dirawat di rumah sakit
karena panas dan diare. Anak selalu menangis dan tidak mau diperiksa
atau dilakukan prosedur perawatan.
Apakah teknik komunikasi yang tepat digunakan pada anak tersebut?
A.	 Bercerita penyebab tidak mau diperiksa
B.	 Menggambar bersama anak
C.	 Bermain
D.	 Menggambar bersama keluarga
E.	 Menjelaskan tujuan tindakan
7.	 Seorang anak laki-laki usia 4 tahun merasa ketakutan jika perawat
datang untuk melakukan pemeriksaan rutin misalnya mengukur tekanan
darah dan observasi suhu tubuh.
Bagaimanakah implementasi komunikasi yang dilakukan perawat
menghadapi anak tersebut?
A.	 Memberi tahu bahwa pemeriksaan adalah penting
B.	 Memberi kesempatan anak untuk menyentuh alat pemeriksaan yang
akan digunakan
C.	 Bersikap mendesak orang tua supaya anak mau dilakukan tindakan
D.	 Melakukan konfrontasi langsung jika anak menolak maka tidak akan
sembuh
E.	 Meminta anak bercerita untuk menggali perasaan dan fikirannya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
23
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Tugas Terstruktur
1.	 Buatlah kelompok dikelas, masing-masing berisi 4-5 anggota.
2.	 Masing-masing kelompok lakukan pengamatan terhadap komunikasi
verbal maupun non verbal berdasarkan tingkat usia bayi-anak-anak, yaitu:
kelompok todler (0 – 1 tahun), kelompok todler (1-3 tahun), kanak-kanak
(3-6 tahun) dan kelompok sekolah 6-11 tahun).
3.	 Catat hasil pengamatan terhadap komunikasi anak
4.	 Diskusikan perkembangan komunikasi yang terjadi pada kelompok usia
masing-masing
5.	 Presentasikan perbedaan-perbedaan perkembangan komunikasi yang
Anda amati di kelas dan diskusikan bersama kelompok besar di kelas Anda.
6.	 Laporkan dan kumpulkan tugas pada fasilitator.
Tugas Mandiri
1.	 Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 1 didalam buku Anda
2.	 Belajarlah secara terus menerus untuk berkomunikasi dan menerapkan
teknik-teknik komunikasi yang tepat pada situasi yang tepat baik di rumah
maupun diluar rumah.
3.	 Jangan paksa anak jika mereka menolak Anda ajak berkomunikasi
Tugas

More Related Content

What's hot

Modul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasiModul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasipjj_kemenkes
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatanpjj_kemenkes
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Uwes Chaeruman
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutikppghybrid4
 
Modul 1 kb 2 komunikasi
Modul 1 kb 2 komunikasiModul 1 kb 2 komunikasi
Modul 1 kb 2 komunikasipjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaandhika perceka
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
Ppt komter
Ppt komterPpt komter
Ppt komterCahya
 
Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx atikprihatin
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usiappghybrid4
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutikwahyuni majid
 
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiMateri 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usippghybrid4
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikDestu Ayu Hapsari
 

What's hot (18)

Modul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasiModul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasi
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
 
Modul 1 kb 2 komunikasi
Modul 1 kb 2 komunikasiModul 1 kb 2 komunikasi
Modul 1 kb 2 komunikasi
 
Komunikasi terapeut
Komunikasi terapeutKomunikasi terapeut
Komunikasi terapeut
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Ppt komter
Ppt komterPpt komter
Ppt komter
 
Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx
 
Kb 2 komunikasi
Kb 2 komunikasiKb 2 komunikasi
Kb 2 komunikasi
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiMateri 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 

Viewers also liked

Flugformation und stärke jagdgeschwader5
Flugformation und stärke   jagdgeschwader5Flugformation und stärke   jagdgeschwader5
Flugformation und stärke jagdgeschwader5jg4_falkenberg_1
 
brochure_Marine
brochure_Marinebrochure_Marine
brochure_MarineDave Horn
 
Weight optimization and tracking solutions
Weight optimization and tracking solutionsWeight optimization and tracking solutions
Weight optimization and tracking solutionsMayank Chanlawala
 
Kb 2 penanganan keracunan
Kb 2 penanganan keracunanKb 2 penanganan keracunan
Kb 2 penanganan keracunanpjj_kemenkes
 
KIRON REV A - 3d.PDF
KIRON REV A - 3d.PDFKIRON REV A - 3d.PDF
KIRON REV A - 3d.PDFJavier Marto
 
Pensamiento Sistemico Mapa Conceptual/Mental -Yohana luna
Pensamiento Sistemico Mapa Conceptual/Mental -Yohana lunaPensamiento Sistemico Mapa Conceptual/Mental -Yohana luna
Pensamiento Sistemico Mapa Conceptual/Mental -Yohana lunayohaluna14
 
Kb 1 penanganan luka bakar
Kb 1 penanganan luka bakarKb 1 penanganan luka bakar
Kb 1 penanganan luka bakarpjj_kemenkes
 
Perkembangan kognisi sosial
Perkembangan kognisi sosialPerkembangan kognisi sosial
Perkembangan kognisi sosialAhmad Arif
 

Viewers also liked (18)

krissy resume 2015
krissy resume 2015krissy resume 2015
krissy resume 2015
 
Flugformation und stärke jagdgeschwader5
Flugformation und stärke   jagdgeschwader5Flugformation und stärke   jagdgeschwader5
Flugformation und stärke jagdgeschwader5
 
Digital format video
Digital format videoDigital format video
Digital format video
 
brochure_Marine
brochure_Marinebrochure_Marine
brochure_Marine
 
Weight optimization and tracking solutions
Weight optimization and tracking solutionsWeight optimization and tracking solutions
Weight optimization and tracking solutions
 
March
MarchMarch
March
 
Park
ParkPark
Park
 
Como funciona el dinero
Como funciona el dineroComo funciona el dinero
Como funciona el dinero
 
Horario de clases
Horario de clasesHorario de clases
Horario de clases
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Kb 2 penanganan keracunan
Kb 2 penanganan keracunanKb 2 penanganan keracunan
Kb 2 penanganan keracunan
 
Resume - Timothy Williamson
Resume - Timothy WilliamsonResume - Timothy Williamson
Resume - Timothy Williamson
 
KIRON REV A - 3d.PDF
KIRON REV A - 3d.PDFKIRON REV A - 3d.PDF
KIRON REV A - 3d.PDF
 
Pensamiento Sistemico Mapa Conceptual/Mental -Yohana luna
Pensamiento Sistemico Mapa Conceptual/Mental -Yohana lunaPensamiento Sistemico Mapa Conceptual/Mental -Yohana luna
Pensamiento Sistemico Mapa Conceptual/Mental -Yohana luna
 
Kb 1 penanganan luka bakar
Kb 1 penanganan luka bakarKb 1 penanganan luka bakar
Kb 1 penanganan luka bakar
 
Pkn 3 modul kb 3
Pkn 3 modul kb 3Pkn 3 modul kb 3
Pkn 3 modul kb 3
 
Acné
Acné Acné
Acné
 
Perkembangan kognisi sosial
Perkembangan kognisi sosialPerkembangan kognisi sosial
Perkembangan kognisi sosial
 

Similar to KOMUNIKASI ANAK

Petemuan IV Komunikasi Pada Bayi dan Anak.pdf.pdf
Petemuan IV Komunikasi Pada Bayi dan Anak.pdf.pdfPetemuan IV Komunikasi Pada Bayi dan Anak.pdf.pdf
Petemuan IV Komunikasi Pada Bayi dan Anak.pdf.pdfveronikapapo1
 
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.pptKONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.pptTYASLARASATI
 
Komunikasi pada anak dan lansia
Komunikasi pada anak dan lansiaKomunikasi pada anak dan lansia
Komunikasi pada anak dan lansiaRama Laweru
 
Komunikasi terapeutik pada anak.pptx
Komunikasi terapeutik pada anak.pptxKomunikasi terapeutik pada anak.pptx
Komunikasi terapeutik pada anak.pptxNurHijrahTiala1
 
Comunication_in_Parenting.ppt
Comunication_in_Parenting.pptComunication_in_Parenting.ppt
Comunication_in_Parenting.pptHayatiSyafri2
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5Uwes Chaeruman
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remajapjj_kemenkes
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remajapjj_kemenkes
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan pjj_kemenkes
 
Komunikasi yang sehat dalam keluarga.pptx
Komunikasi yang sehat dalam keluarga.pptxKomunikasi yang sehat dalam keluarga.pptx
Komunikasi yang sehat dalam keluarga.pptxmastikasinurat1
 
Komunikasi yang sehat dalam keluarga 1.pptx
Komunikasi yang sehat dalam keluarga 1.pptxKomunikasi yang sehat dalam keluarga 1.pptx
Komunikasi yang sehat dalam keluarga 1.pptxmastikasinurat1
 
Komunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anakKomunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anakDaliaNovitasari
 
TUGAS BG TOMMY.doc
TUGAS BG TOMMY.docTUGAS BG TOMMY.doc
TUGAS BG TOMMY.docTomiSuranta
 
KELOMPOK DJAMILA.doc
KELOMPOK DJAMILA.docKELOMPOK DJAMILA.doc
KELOMPOK DJAMILA.docTomiSuranta
 
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.com
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.comKomunikasi pada-anak@ummuhasna.com
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.comyoe5oep
 
peran orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakperan orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakNova Ci Necis
 

Similar to KOMUNIKASI ANAK (20)

Petemuan IV Komunikasi Pada Bayi dan Anak.pdf.pdf
Petemuan IV Komunikasi Pada Bayi dan Anak.pdf.pdfPetemuan IV Komunikasi Pada Bayi dan Anak.pdf.pdf
Petemuan IV Komunikasi Pada Bayi dan Anak.pdf.pdf
 
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.pptKONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
KONSEP KOMUNIKASI PADA ANAK.ppt
 
Komunikasi pada anak dan lansia
Komunikasi pada anak dan lansiaKomunikasi pada anak dan lansia
Komunikasi pada anak dan lansia
 
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
 
Komunikasi terapeutik pada anak.pptx
Komunikasi terapeutik pada anak.pptxKomunikasi terapeutik pada anak.pptx
Komunikasi terapeutik pada anak.pptx
 
Comunication_in_Parenting.ppt
Comunication_in_Parenting.pptComunication_in_Parenting.ppt
Comunication_in_Parenting.ppt
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Kb 2.2
Kb 2.2Kb 2.2
Kb 2.2
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
 
Kelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptxKelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptx
 
IKA Perkembangan motorik bahasa
IKA Perkembangan motorik bahasaIKA Perkembangan motorik bahasa
IKA Perkembangan motorik bahasa
 
Komunikasi yang sehat dalam keluarga.pptx
Komunikasi yang sehat dalam keluarga.pptxKomunikasi yang sehat dalam keluarga.pptx
Komunikasi yang sehat dalam keluarga.pptx
 
Komunikasi yang sehat dalam keluarga 1.pptx
Komunikasi yang sehat dalam keluarga 1.pptxKomunikasi yang sehat dalam keluarga 1.pptx
Komunikasi yang sehat dalam keluarga 1.pptx
 
Komunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anakKomunikasi terapeutik pada anak
Komunikasi terapeutik pada anak
 
TUGAS BG TOMMY.doc
TUGAS BG TOMMY.docTUGAS BG TOMMY.doc
TUGAS BG TOMMY.doc
 
KELOMPOK DJAMILA.doc
KELOMPOK DJAMILA.docKELOMPOK DJAMILA.doc
KELOMPOK DJAMILA.doc
 
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.com
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.comKomunikasi pada-anak@ummuhasna.com
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.com
 
peran orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakperan orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anak
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 

Recently uploaded (20)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 

KOMUNIKASI ANAK

  • 1.
  • 2. KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN MODUL 2 “PENERAPAN KOMUNIKASI BERDASARKAN TINGKAT USIA” PENULIS TRI ANJASWARNI, SKp. M.Kep PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2013
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 I Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 1 diharapkan Anda mampu menerapkan komunikasi terapeutik pada bayi dan anak secara tepat dalam praktek keperawatan. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat : 1. Menjelaskan unsur penting Komunikasi pada anak 2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk komunikasi pada bayi dan anak 3. Menerapkan teknik komunikasi pada anak. 4. Menerapkan komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 1, maka secara berurutan pokok-pokok materi yang akan dipaparkan secara berurutan adalah Esensi Komunikasi pada anak, Bentuk-bentuk komunikasi pada bayi dan anak, Teknik-teknik komunikasi pada anak dan Komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Uraian Materi Coba pikirkan dan selanjutnya diskusikan dengan teman Anda , sejak kapankah sayogyanya manusia mulai melakukan komunikasi? Manusia melakukan komunikasi sepanjang rentang kehidupannya, yaitu semenjak bayi dalam rahim ibu sampai lansia dan bahkan sampai menjelang ajal. Sejak dalam kandungan anak berkomunikasi dengan ibunya dengan cara menendang dan melakukan pergerakan-pergerakan secara teratur, sedangkan ibu / ayah / kakak berkomunikasi dengan bayi yang ada dalam kandungannya melalui elusan atau kecupan lembut pada perut ibu, dan panggilan lembut dekat perut ibu. Hal ini dilakukan dalam rangka membina hubungan dan berinteraksi sedini mungkin dengan anak untuk memberikan stimulasi komunikasi secara dini. Apakah aspek penting yang harus dilakukan dalam berkomunikasi pada bayi dan anak? Bagaimana teknik dan penerapannya? Pelajarilah uraian materi tentang penerapan komunikasi pada bayi dan anak ini dengan baik. 1. Aspek Penting Komunikasi pada anak Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara komunikator dan komunikan. Orang dewasa berusaha melakukan komunikasi yang bisa dipahami anak, sebaliknya anak juga menggunakan bahasa atau isyarat-isyarat yang bisa dipahami orang dewasa. Dalam berkomunikasi dengan anak, orang dewasa harus memahmi apa yang dipikirkan dan perasaan apa yang akan disampaikan anak dan berusaha memahamkan anak dengan bahasa yang tepat. Aspek penting dalam komunikasi supaya anak bisa paham komunikasi yaitu : a. Orang dewasa harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi anak yang diajak berbicara, Maksudnya : • Menggunakan isyarat seperti menunjuk ke obyek secara jelas jika Dalam melakukan komunikasi pada anak, maka perawat perlu memperhatikan usia dan tingkat tumbuh kembang anak
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri obyek tersebut ingin dilihat anak. • Memilih kata-kata secara tepat dan struktur bahasa yang mudah dipahami anak. b. Anak berusaha agar komunikasinya juga dipahami orang lain. Maksudnya : • Anak menggunakan isyarat-isyarat tertentu untuk menyampaikan keinginan atau mengungkapkan perasaannya agar orang dewasa paham dengan apa yang dia inginkan. • Semakin bertambah besar anak, komunikasi dengan isyarat semakin kurang diperlukan karena pemahaman komunikasi anak sudah lebih baik. 2. Bentuk-bentuk komunikasi pada bayi dan anak Sebelum bayi mampu menyampaikan keinginan dengan kata-kata, bayi melakukan komunikasi melalui kode-kode khusus untuk menyampaikan keinginannya sebagai bentuk komunikasinya. Komunikasi yang demikian disebut sebagai bentuk komunikasi pra bicara (prespeech). Komunikasi ini bersifat sementara, berlangsung selama tahun pertama kelahiran bayi dan akan berakhir seiring dengan perkembangan bayi atau anak telah menunjukkankematangan fungsi mental-emosionalnya. Gambar 2.1 Ekspresi emosional gembira bayi Bentuk komunikasi pra-bicara ada empat yaitu : tangisan, celoteh, isyarat dan ekspresi emosional
  • 6. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Berikut ini akan diuraikan tentang empat bentuk komunikasi prabicara. a. Tangisan Tangisan kelahiran bayi yang memecahkan kesunyian, membuat segaris senyum kesyukuran terpancar pada wajah seorang ibu. Tangisan seorang bayi merupakan bentuk komunikasi dari seorang bayi kepada orang dewasa. Dimana dengan tangisan itu, bayi dapat memberikan pesan dan orang dewasa menangkap pesan yang diberikan sang bayi Pada awal kehidupan pasca lahir, menangis merupakan salah satu cara pertama yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Melalui tangisan dia memberi tahu kebutuhannya seperti lapar, dingin, panas, lelah dan kebutuhan untuk diperhatikan. Bayi hanya akan menangis bila ia merasa sakit atau tertekan. Bayi yang sehat dan normal frekwensi tangisan menurun pada usia 6 bulan karena keinginan & kebutuhan mereka cukup terpenuhi. Frekuensi tangis seharusnya menurun sejalan dengan meningkatnya kemampuan bicara. Perawat harus banyak berlatih megenal macam-macam arti tangisan bayi untuk memenuhikebutuhannya dan mengajarkan kepada ibu, karena karena ibu muda memerlukan bantuan ini. b. Ocehan dan Celoteh Bentuk komunikasi prabicara disebut “ocehan” (Cooing) atau “Celoteh” (Babbling). Ocehan timbul karena bunyi eksplosif awal yang disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme ‘suara’. Ocehan ini terjadi pada bulan awal kehidupan bayi seperti : merengek, menjerit, menguap, bersin, menagis & mengeluh. Sebagian ocehan akan berkembang menjadi celoteh dan sebagian akan hilang. Sebagian bayi mulai berceloteh pada awal bulan kedua, kemudian meningkat cepat antara bulan ke-6 & ke-8. Celoteh merupakan indikator mekanisme perkembangan otot saraf bayi. Nilai celoteh : 1) Berceloteh adalah praktek verbal sebagai dasar perkembangan gerakan terlatih yang dikehendaki dalam bicara. Celoteh mempercepat ketrampilan berbicara.
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 2) Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain. Berceloteh membantu bayi merasakan bahwa dia bagian dari kelompok sosial. c. Isyarat Yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara. Bahasa isyarat bayi dapat mempercepat komunikasi dini pada anak. Contoh isyarat umum pada masa bayi : • Mendorong putting susu dari mulut artinya kenyang / tidak lapar • Terseyum dan mengacungkan tangan yang berarti ingin digendong • Menggeliat, meronta, menangis pada saat ibu mengenakan pakaiannya atau memandikannya. Hal ini berarti bayi tidak suka akan pembatasan gerak. d. Ungkapan Emosional Adalah ungkapan emosional melalui perubahan tubuh & roman muka. Misal: • Tubuh yang mengejang atau gerakan-gerakan tangan / kaki disertai jeritan dan wajah tertawa adalah bentuk ekspresi kegembiraan pada bayi. • Menegangkan badan, gerakan membanting tangan / kaki, roman muka tegang & menangis adalah bentuk ungkapan marah atau tidak suka. 3. Teknik-teknik komunikasi pada anak Anak adalah individu yang unik dan berespon secara berbeda-beda untuk kebutuhan mereka. Anak dengan keunikannya mempunyai cara yang berbeda pula dalam menyatakan keinginannya. Untuk berkomunikasi dengan anak, diperlukan pendekatan atau tehnik khusus agar hubungan yang dijalankan dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan tumbuh kembang anak.
  • 8. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Secara umum ada dua tehnik berkomunikasi yang digunakan pada anak, yaitu teknik komunikasi verbal dan non verbal. 1) Tehnik komunikasi non verbal : tehnik orang ketiga, Neuro Linguistic Programming (N. L. P), facilitativa respondin, bercerita, bibliotheraphy, fantasy, mimpi, pertanyaan “bagaimana bila”, “tiga permintaan”, rating game, word association game, melengkapi kalimat dan tehnik pro dan kontra. 2) Teknik Komunikasi verbal dapat berupa : menulis, menggambar, gerakan gambar keluarga, sociogram, menggambar bersama dalam keluarga dan tehnik bermain. Komunikasi verbal bagi kebanyakan anak dan orang tua sering mendapat kesulitan karena harus membicarakan perasaan- perasaannya (Mundakir, 2006). Tehnik Verbal a. Tehnik Orang Ketiga Teknik ini merupakan teknik komunikasi secara tidak langsung dengan cara menggunakan orang ketiga, seperti “dia atau mereka. Orang ketiga yang biasanya dilibatkan dalam komunikasi adalah ibu / ayah, kakak dan adik. Tehnik ini mengurangi perasaan terancam dan meningkatkan rasa percaya diri anak. Teknik ini juga dapat digunakan saat perawat memberikan komentar pada diri anak dengan cara tidak langsung pada pokok pembicaraan dengan melibatkan kakak atau ibunya. Gambar 2.2 Teknik orang ketiga dengan melibatkan ibu dan saudara
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri b. Neuro Linguistic Programming ( NLP ) Pendekatan ini dilakukan untuk mengerti proses komunikasi dengan memperhatikan gaya / perilaku sehingga informasinya dapat diterima dan dimengerti. Untuk bisa memahami komunikasi dengan anak diperlukan tiga macam sensorik yaitu : Penglihatan, pendengaran dan kinesthetik. Perawat dapat meningkatkan hubungan dan komunikasi dengan anak melalui fungsi sensorik tersebut. Untuk berkomunikasi dengan anak tipe visual, perawat dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar atau ilustrasi. Untuk berkomunikasi dengan anak tipe mendengar , perawat dapat menggunakan kata-kata atau suara-suara dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak. Untuk berkomunikasi dengan anak tipe kinestetik dapat dilakukan dengan menggunakan atau manipulasi objek-objek tertentu. c. Respon Memfasilitasi (Facilitative Responding) Facilitative Responding adalah mendengarkan secara seksama dan membayangkan kembali perasaan-perasaan dan isi pernyataan anak. Termasuk dalam hal ini adalah respon yang empati dan tidak menghakimi. Contoh: Seorang anak berkata “Saya tidak mau sakit dan minum obat ini”. Teknik respon fasilitatif yang dapat digunakan perawat adalah : “Tidak enak ya obatnya?” d. Bercerita (Story Telling) Bercerita menggunakan bahasa anak dapat menghindari ketakutan-ketakutan yang yang terjadi selama anak dirawat. Teknik strory telling dapat dilakukan dengan cara meminta anak menceritakan tentang pengalamannya ketika sedang diperiksa dokter. Teknik ini juga dapat menggunkan gambar dari suatu peristiwa (misalnya gambar perawat waktu membantu makan) dan meminta anak untuk menceritakannya dan selanjutnya perawat masuk dalam masalah yang dihadapi anak. Tujuan dari teknik ini adalah membantu anak masuk kedalam masalahnya. Contohnya : Anak bercerita tentang ketakutannya saat diperiksa oleh perawat. Kemudian perawat cerita bahwa pasien anak disebelah juga diperiksa tetapi
  • 10. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri tidak merasa takut karena perawatnya baik dan ramah-ramah. Dengan demikian diharapkan perasaan takut anak akan berkurang karena semua anak juga diperiksa seperti dirinya. e. Bibliotheraphy Bibliotheraphy adalah teknik komunikasi terapeutik pada anak yang dilakukan dengan menggunakan buku-buku dalam rangka proses therapeutic dan supportive. Sasarannya adalah membantu anak mengungkapkan perasaan- perasaan dan perhatiannya melalui aktivitas membaca. Cara ini dapat memberi kesempatan pada anak untuk menjelajahi suatu kejadian yang sama dengan keadaannya tetapi sedikit berbeda. Pada dasarnya buku tidak mengancam karena anak dapat sewaktu-waktu menutup buku tersebut atau berhenti membacanya saat dia merasa tidak aman atau tidak nyaman. Dalam menggunakan buku untuk berkomunikasi dengan anak, yang penting diperhatikan adalah mengetahui emosi dan pengetahuan anak serta melakukan penghayatan terhadap cerita sehingga dapat menyampaikan sesuai dengan maksud dalam buku yang dibaca dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami anak. Selanjutnya diskusikan isi buku dengan anak dan bersama anak membuat kesimpulan. Gambar 2.3 Komunikasi dengan biblioterapi f. Mimpi Mimpi adalah aktivitas tidak sadar sebagai bentuk perasaan dan pikiran yang ditekan ke alam tidak sadar. Mimpi ini dapat digunakan oleh perawat untuk mengidentifikasi adanya perasaan bersalah, perasaan tertekan, perasaan
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 9 jengkel, atau perasaan marah yang mengganggu anak sehingga terjadi ketidaknyamanan g. Meminta untuk menyebutkan keinginan Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu. h. Bermain dan Permainan Bermain adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan dapat menjadi tehnik yang paling efektif untuk berhubungan dengan anak. Dengan bermain dapat memberikan petunjuk mengenai tumbuh kembang fisik, intelektual dan sosial. Terapeutik Play sering digunakan untuk mengurangi trauma akibat sakit atau masuk rumah sakit atau untuk mempersiapkan anak sebelum dilakukan prosedur medis / perawatan. Perawat dapat melakukan permainan bersama anak sehingga perawat dapat bertanya dan mengeksplorasi perasaan anak selama di rumah sakit. Gambar 2.4 bermain sebagai cara berkomunikasi dengan anak i. Melengkapi Kalimat (Sentences Completion) Teknik komunikasi ini dilakukan dengan cara meminta anak menyempurnakan atau melengkapi kalimat yang dibuat perawat. Dengan teknik ini perawat dapat mengetahui perasaan anak tanpa bertanya secara langsung kepadanya, misalnya terkait dengan kesehatannya atau perasaannya. Pernyataan dimulai
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri dengan yang netral kemudian dilanjutkan dengan pernyataan yang difokuskan pada perasaan nya. Contoh : “Hal-hal yang menyenangkan waktu di rumah adalah …………………” “Dirumah sakit ini hal yang dapat menyenangkan atau menghibur hati adalah ……………” j. Pro dan Kontra Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif sesuai dengan pendapat anak. Teknik komunikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengekplorasi perasaan- perasaan anak, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Tehnik ini penting diterapkan untuk menciptakan hubungan baik antara perawat dengan anak.Teknik ini dimulai dari hal-hal yang bersifat netral selanjutnya hal yang serius. Teknik ini dapat dilakukan bersama dengan keluarga atau dimulai dari keluarga (ibu atau kakak atau ayah). Misalnya: • Topik netral : Anak diminta menceritakan hoby nya, selanjutnya anak diminta menyebutkan kebaikan-kebaikan dari hoby-nya dan keburukan-keburukan dari hobby-nya. • Topik khusus: Anak diminta menceritakan pengalamannya di rawat di rumah sakit, selanjutnya anak diminta menyebutkan kebaikan- kebaikan dan keburukan-keburukan dirawat di rumah sakit. Teknik Non Verbal Tehnik komunikasi non verbal dapat digunakan pada anak-anak seperti uraian berikut ini : a. Menulis Menulis adalah pendekatan komunikasi yang secara efektif tidak saja dilakukan
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri padaanaktetapijugapadaremaja.Ungkapanrasayangsulitdikomunikasikan secara verbal bisa ampuh dengan komunikasi lewat tulisan. Cara ini dapat dilakukan apabila anak sudah memiliki kemampuan untuk menulis. Melalui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada anak yang jengkel, marah dan diam. Perawat dapat memulai komunikasi dengan anak dengan cara memeriksa / menyelidiki tentang tulisan dan mungkin juga meminta untuk membaca beberapa bagian. Dengan menulis perawat dapat mengetahui apa yang dipikirkan anak dan bagaimana perasaan anak. Gambar 2.5 Komunikasi pada Anak dengan Tulisan b. Menggambar Teknik ini dilakukan dengan cara meminta anak untuk menggambarkan sesuatu terkait dengan dirinya, misalnya perasaan, apa yang dipikirkan, keinginan, dll. Dasar asumsi dalam menginterpretasi gambar adalah bahwa anak-anak mengungkapkan tentang dirinya melalui coretan atau gambar yang dibuat. Dengan gambar akan dapat diketahui perasaan anak, hubungan anak dalam keluarga, adakah sifat ambivalen atau pertentangan, keprihatinan atau kecemasan pada hal-hal tertentu. Pengembaangan dari teknik menggambar ini adalah anak dapat menggambarkan keluarganya dan dilakukan secara bersama antara keluarga (ibu / ayah) dengan anak. Anak diminta menggambar suatu lingkaran untuk melambangkan orang-orang yang berada dalam lingkungan kehidupannya
  • 14. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri dan gambar bundaran-bundaran didekat lingkaran menunjukkan keakraban / kedekatan. Menggambar bersama dalam keluarga merupakan satu alat yang berguna untuk mengungkapkan dinamika dan hubungan keluarga. Struat & Sundeen (1998) menguraikan bahwa dalam berkomunikasi dengan anak dapat menggunakan beberapa teknik, yaitu : penggunaan nada suara, mengalihkan aktivitas, penggunaan jarak fisik, ungkapan marah, dan sentuhan. a. Nada Suara Gunakan nada suara lembut, terutama jika emosi anak dalam keadaan tidak stabil. Hindari berteriak karena berteriak hanya akan mendorong pergerakan fisik dan merangsang kemarahan anak semakin meningkat. Gambar 2.6 Gunakan nada suara lembut b. Aktivitas Pengalihan Untuk mengurangi kecemasan anak saat berkomunikasi, gunakan aktivitas pengalihan misalnya membiarkan anak bermain dengan barang-barang kesukaannya seperti boneka, handphone, mobil-mobilan, kacamata, dll. atau komunikasi dilakukan sambil menggambar bersama anak. Bermacam- macam aktivitas ini akan berdampak fokus anak teralihkan sehingga dia merasa lebih rileks / santai saat berkomunikasi. Gambar 2.7 Aktivitas Pengalihan
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri c. Kontak Mata, Postur dan Jarak fisik Gambar 2.8 Kontak mata, postur dan Jarak Fisik Pembicaraan atau komunikasai akan terasa lancer dan efektif jika kita sejajar. Saat berkomunikasi dengan anak, sikap ini dapat dilakukan dengan cara membungkuk atau merendahkan posisi kitasejajar dengan anak. Dengan posisi sejajar akan memungkinkan kita dapat mempertahankan kontak mata dengan anak dan mendengarkan secara jelas apa yang dikomunikasikan anak. d. Ungkapan Marah Kadang-kadang, anak merasa jengkel, tidak senang dan marah. Pada situasi ini ijinkanlah anak untuk mengungkapkan perasaan marahnya dan dengarkanlah dengan baik dan penuh perhatian apa yang menyebabkan dia merasa jengkel dan marah. Untuk memberikan ketenangan pada anak saat marah, duduklah dekat dia, pegang tangan / pundaknya atau peluklah dia. Dengan cara-cara seperti tersebut, anak akan merasa aman dan tenang bersama Anda. Gambar 2.9 Dipeluk dapat memberi rasa aman anak pada saat marah
  • 16. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri e. Sentuhan Sentuhan adalah kontak fisik yang dilakukan dengan cara memagang sebagian tangan atau bagian tubuh anak misalnya pundak, usapan di kepala, berjabat tangan atau pelukan, bertujuan untuk memberikan perhatian dan penguatan terhadap komunikasi yang dilakukan antara anak dengan orang tua. Dengan kontak fisik berupa sentuhan ini, anak merasa dekat dan aman selama komunikasi. Teknik ini efektif dilakukan saat anak merasa sedi, menangis atau bahkan marah. LATIHAN • Praktekkanlah teknik komunikasi di atas sebagai sikap terapeutik perawat pada anak • Silakan Anda berpasangan dengan teman Anda saling bergantian berperan sebagai perawat dan anak • Diskusikan pengalaman Anda dan kesulitan yang Anda hadapi saat mempraktekkan teknik di atas. 4. Penerapan Komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak tergantung dari perkembangan otak dan fungsi kognitifnya. Perkembangan ini juga berhubungan dengan kematangan atau kemampuan organ sensorik dalam menerima rangsangan atau stimulus internal maupun eksternal. Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak juga dipengaruhi oleh kuatnya stimulus internal dan eksternal yang masuk dalam diri anak melalui reseptor pendengarannya dan organ sensorik lainnya. Perkembangan komunikasi pada anak, mempunyai karakteristik yang berbeda- beda dan spesifik pada setiap tingkat perkembangannya. Berikut ini akan diuraikan perkembangan komunikasi mulai bayi, toddler dan pra sekolah, usia sekolah dan remaja. a. Penerapan Komunikasi pada bayi (0 – 1 tahun) Bagaimanakah bayi berkomunikasi?
  • 17. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Sesaat setelah bayi dilahirkan, dan ibu diizinkan menggendong si kecil dalam dekapannya, itulah awal seorang ibu berkomunikasi dengan bayinya. Meskipun baru dilahirkan, bayi bisa dengan cepat belajar mengenali dunianya melalui panca inderanya. Bayi terlahir dengan kemampuan menangis karena dengan cara itu mereka berkomunikasi. Bayi menyampaikan keinginannya melalui komunikasi non verbal. Bayi akan tampak tenang dan merasa nyaman dan aman jika ada kontak fisik yang dekat terutama dengan orang yang dikenalnya (ibu). Tangisan bayi itu adalah cara bayi memberitahukan bahwa ada sesuatu yang tidak enak ia rasakan, misalnya, lapar, popok basah, kedinginan, lelah dan lain-lain. Gambar 2.10 Gambar Komunikasi pada bayi Bayi yang agak besar akan merasa tidak nyaman jika dia melakukan kontak fisikdenganorangyangtidakdikenalnya.Bayiakantersenyum,menggerak- gerakkan kaki dan tangannya berulang-ulang jika dia ingin menyatakan kegembiraannya, dan akan menjerit, menangis, atau merengek jika dia merasa tidak nyaman. Bayi juga akan tersenyum dan kegirangan jika dia merasa kenyang, aman atau nyaman, dan akan menangis atau gelisah jika merasa lapar, basah, buang air besar, digigit nyamuk atau kepanasan/ kedinginan. b. Penerapan Komunikasi pada Kelompok Toddler (1 – 3 tahun) dan Pra Sekolah (3 – 6 tahun) Pada kelompok usia ini, anak sudah mampu berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Anak sudah mampu menyatakan keinginan Belajar dan kenalilah tangisan bayi
  • 18. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri dengan menggunakan kata-kata yang sudah dikuasainya. Ciri khas anak kelompok ini adalah egosentris, dimana mereka melihat segala sesuatu hanya berhubungan dengan dirinya sendiri dan melihat sesuatu hanya berdasarkan sudut pandangnya sendiri. Anak tidak mampu membedakan antara kenyataan dan fantasi, sehingga tampak jika mereka bicara akan banyak ditambahi dengan fantasi diri tentang obyek yang diceritakan. Contoh Implementasi Komunikasi dalam keperawatan: • Memberi tahu apa yang terjadi pada diri anak • Memberi kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan • Nada suara rendah dan bicara lambat. Jika anak tidak menjawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana • Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata “jawab dong” • Mengalihkanaktivitassaatkomunikasimisalnyadenganmemberikan mainan saat komunikasi • Menghindari konfrontasi langsung, • Jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak • Bersalaman dengan anak saat memulai interaksi, karena bersalaman dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan perasaan cemas. • Mengajak anak menggambar, menulis atau bercerita untuk menggali perasaan dan fikiran anak. Gambar 2.11 Implementasi Komunikasi pada Todler dan prasekolah
  • 19. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri c. Komunikasi Pada Usia Sekolah (7 – 11 tahun) Pada masa ini anak sudah mampu untuk memahami komunikasi penjelasan sederhana yang diberikan. Pada masa ini anak akan banyak mencari tahu terhadap hal-hal baru dan akan belajar menyelesaikan masalah yang dihadapinyaberdasarkanpengetahuanyangdimilikinya.Padamasainianak harus difasilitasi untuk mengekspresikan rasa takut, rasa heran, penasaran, berani mengajukan pendapat dan melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak jelas baginya. Contoh Implementasi Komunikasi dalam keperawatan: • Memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak dengan menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik • Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak • Pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi, maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya. • Jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 1. Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara komunikator dan komunikan. Orang dewasa berusaha melakukan komunikasi yang bisa dipahami anak, sebaliknya anak juga menggunakan bahasa atau isyarat- isyarat yang bisa dipahami orang dewasa. Aspek yang penting diperhatikan dalam komunikasi antara anak dan orang dewasa adalah : • Menggunakan isyarat seperti menunjuk ke obyek secara jelas jika obyek tersebut ingin dilihat anak. • Memilih kata-kata secara tepat dan struktur bahasa yang mudah dipahami anak. • Anak menggunakan isyarat-isyarat tertentu dalam komunikasinya sehingga orang tua harus mengenal isyarat yang digunakan anak. • Semakin bertambah besar anak, komunikasi dengan isyarat semakin kurang diperlukan karena pemahaman komunikasi anak sudah lebih baik. 2. Bentuk-bentuk komunikasi pada bayi dan anak Sebelum bayi mampu berbicara dengan kata-kata, dia menggunakan kode-kode khusus untuk menyampaikan keinginannya yang disebut sebagai bentuk komunikasi pra bicara (prespeech). Komunikasi ini bersifat sementara, berlangsung selama tahun pertama kelahiran bayi dan akan berakhir seiring dengan perkembangan bayi. Komunikasi pra bicara meliputi tangisan, celoteh, isyarat dan ekspresi emosional. Bentuk komunikasi prabicara ini harus dikenali dan dipahami orang dewasa supaya apa yang diinginkan anak dapat terpenehui atau maksudnya dapat tersampaikan. 3. Teknik komunikasi pada anak secara umum ada 2 yaitu komunikasi Untuk berkomunikasi dengan anak, diperlukan pendekatan atau tehnik khusus agar hubungan yang dijalankan dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan tumbuh kembang anak. Secara umum ada dua tehnik berkomunikasi yang digunakan pada anak, yaitu teknik komunikasi verbal dan non verbal. Rangkuman
  • 21. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri • Tehnik komunikasi non verbal : tehnik orang ketiga, Neuro Linguistic Programming (N. L. P), facilitativa respondin, bercerita, bibliotheraphy, fantasy, mimpi, pertanyaan “bagaimana bila”, “tiga permintaan”, rating game, word association game, melengkapi kalimat dan tehnik pro dan kontra. • Teknik Komunikasi verbal dapat berupa : menulis, menggambar, gerakan gambar keluarga, sociogram, menggambar bersama dalam keluarga dan tehnik bermain. Komunikasi verbal bagi kebanyakan anak dan orang tua sering mendapat kesulitan karena harus membicarakan perasaan- perasaannya 4. Penerapan komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak tergantung dari perkembangan otak dan fungsi kognitifnya. Teguhsubianto (2009) menjelaskan bahwa perkembangankomunikasi bayi – anak juga berhubungan dengan kematangan atau kemampuan organ sensorik dalam menerima rangsangan atau stimulus internal maupun eksternal. Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak juga dipengaruhi oleh kuatnya stimulus internal dan eksternal. Perkembangan komunikasi pada anak, mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan spesifik pada setiap tingkat perkembangannya. • Perkembangan komunikasi mulai bayi menggunakan tangisan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya, misal lapar, basah, sakit dsb. Bayi juga akan tersenyum atau melakukan gerakan riang jika merasa senang. • Perkembangan Komunikasi anak usia Toddler dan pra sekolah, anak sudah mampu berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Anak sudah mampu menyatakan keinginan dengan menggunakan kata- kata yang sudah dikuasainya. Ciri khas anak kelompok ini adalah egosentris (berkomunikasi berfokus pada sudut pandangnya sendiri) dan fantasi (anak bicara ditambahi dengan fantasi diri tentang obyek yang diceritakan). • Perkembangan komunikasi Usia sekolah dan remaja, anak sudah mampu untuk memahami komunikasi penjelasan sederhana yang diberikan. Pada masa ini anak akan banyak mencari tahu terhadap hal- hal baru dan akan belajar menyelesaikan masalah yang dihadapinya
  • 22. 20 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Pada masa ini anak harus difasilitasi untuk mengekspresikan rasa takut, rasa heran, penasaran, berani mengajukan pendapat dan melakukan klarifikasi terhadap hal- hal yang tidak jelas baginya. Orang tua harus bisa menjadi teman buat anak/remaja.
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Tes Formatif 1. Jelaskan apa yang dimaksud komunikasi prabicara? ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... 2. Bagaimanakah bayi mengkomunikasikan keinginan, perasaan dan ketidaknyamanan dirinya? ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................. 3. Apa perbedaan perkembangan komunikasi pada kelompok pra sekolah dan usia sekolah? ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................. 4. Sikap komunikasi berikut ini sangat tepat dilakukan saat anak sedang menangis atau sedih A. Membiarkan anak menangis B. Duduk dekat anak dan merangkul pundaknya C. Menasehati agar tidak menangis D. Melakukan konfrontasi terhadap sikap anak E. Memberikan aktivitas pengalihan 5. Seoranganaklaki-lakiusia8tahun,marahpadaibunyakarenakeinginannya beli mainan tidak dipenuhi. Anak merasa kesal dengan melempar semua mainan yang dimilikinya dan tidak mau makan.
  • 24. 22 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Bagaimanakah sikap orang dewasa menghadapi anak tersebut? A. Menasehati anak bahwa mainannya masih banyak B. Meminta anak untuk tidak marah C. Memarahi anak karena membuang mainannya D. Memfasilitasi ungkapan marah anak dan mendampingi E. Memenuhi keinginan untuk membeli mainan 6. Seorang anak perempuan usia 3 tahun sedang dirawat di rumah sakit karena panas dan diare. Anak selalu menangis dan tidak mau diperiksa atau dilakukan prosedur perawatan. Apakah teknik komunikasi yang tepat digunakan pada anak tersebut? A. Bercerita penyebab tidak mau diperiksa B. Menggambar bersama anak C. Bermain D. Menggambar bersama keluarga E. Menjelaskan tujuan tindakan 7. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun merasa ketakutan jika perawat datang untuk melakukan pemeriksaan rutin misalnya mengukur tekanan darah dan observasi suhu tubuh. Bagaimanakah implementasi komunikasi yang dilakukan perawat menghadapi anak tersebut? A. Memberi tahu bahwa pemeriksaan adalah penting B. Memberi kesempatan anak untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan C. Bersikap mendesak orang tua supaya anak mau dilakukan tindakan D. Melakukan konfrontasi langsung jika anak menolak maka tidak akan sembuh E. Meminta anak bercerita untuk menggali perasaan dan fikirannya.
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 23 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Tugas Terstruktur 1. Buatlah kelompok dikelas, masing-masing berisi 4-5 anggota. 2. Masing-masing kelompok lakukan pengamatan terhadap komunikasi verbal maupun non verbal berdasarkan tingkat usia bayi-anak-anak, yaitu: kelompok todler (0 – 1 tahun), kelompok todler (1-3 tahun), kanak-kanak (3-6 tahun) dan kelompok sekolah 6-11 tahun). 3. Catat hasil pengamatan terhadap komunikasi anak 4. Diskusikan perkembangan komunikasi yang terjadi pada kelompok usia masing-masing 5. Presentasikan perbedaan-perbedaan perkembangan komunikasi yang Anda amati di kelas dan diskusikan bersama kelompok besar di kelas Anda. 6. Laporkan dan kumpulkan tugas pada fasilitator. Tugas Mandiri 1. Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 1 didalam buku Anda 2. Belajarlah secara terus menerus untuk berkomunikasi dan menerapkan teknik-teknik komunikasi yang tepat pada situasi yang tepat baik di rumah maupun diluar rumah. 3. Jangan paksa anak jika mereka menolak Anda ajak berkomunikasi Tugas