Perkembangan motorik dan bahasa beriringan dengan proses pertumbuhan anak. Faktor biologis, kognitif, dan lingkungan mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Perkembangan bahasa terbagi menjadi periode pra-bahasa dan bahasa, dimana anak belajar bahasa dari satu kata hingga kalimat yang lebih kompleks.
3. Motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
gerakan-gerakan tubuh. Dalam perkembangan motorik,
unsure-unsur yang menentukan ialah otot, saraf dan otak.
Bahasa adalah sebuah bentuk komunikasi. Ada tiga faktor
paling signifikan yang mempengaruhi anak dalam berbahasa,
yaitu biologis, kognitif dan lingkungan. Perkembangan
bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode
Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun).
4. Perkembangan motorik dan
bahasa beriringan dengan
proses pertumbuhan anak
secara genetis atau
kematangan fisik anak,
dimana anak harus
mempersepsikan sesuatu di
lingkungannya yang
memotivasi mereka untuk
melakukan sesuatu dan
menggunakan persepsi
mereka tersebut untuk
bergerak dan berbahasa.
5. A. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah sebuah bentuk komunikasi. Ada tiga
faktor paling signifikan yang mempengaruhi anak
dalam berbahasa, yaitu biologis, kognitif dan
lingkungan. Faktor biologis adalah salah satu landasan
perkembangan bahasa untuk membentuk manusia
menjadi seorang manusia linguistik. Setiap anak
mempunyai language acquisition device (LAD), yaitu
kemampuan alamiah anak untuk berbahasa. Tahun-
tahun awal masa anak-anak merupakan periode yang
penting untuk belajar bahasa. Faktor kognitif individu
merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan pada
perkembangan bahasa anak. Para ahli kognitif juga
menegaskan bahwa kemampuan anak berbahasa
tergantung pada kematangan kognitifnya.
6. Secara umum semua bahasa mengikuti aturan dibawah ini, yaitu:
a. Fonologi.
Bagaimana seseorang memperoleh fasilitas kemampuan memahami
bunyi kata dan intonasi merupakan sejarah perkembangan fonologi.
b. Morfologi.
Merupakan aturan untuk mengombinasikan morfem. Morfem adalah
suatu rangkaian suara yang merupakan kesatuan dari bahasa terkecil.
Aturan yang mengatur morfem memastikan bahwa serangkaian suara
tertentu terjadi dalam urutan tertentu dan sesuai dengan aturan lainnya.
7. c. Sintaksis.
Aturan-aturan yang mengatur
bagaimana kata-kata disusun ke
dalam kalimat yang dipahami dan
dapat di terima.
d. Semantik.
Merupakan makna kata atau cara
yang mendasari konsep-konsep
yang diekspresikan dalam kata-
kata atau kombinasi kata.
8. Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar, yaitu :
1. Fase satu kata atau Holofrase
Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk
menyatakan pikiran yang kornpleks, baik yang berupa
keinginan, perasaan atau temuannya tanpa perbedaan
yang jelas. Misalnya kata duduk, bag: anak dapat
berarti “saya mau duduk”, atau kursi tempat duduk,
dapat juga berarti “mama sedang duduk”. Orang tua
baru dapat mengerti dan memahami apa yang
dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kiia tahu
dalam konteks apa kata tersrbut diucapkan, sambil
mcngamati mimik (ruut muka) gerak serta bahasa
tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama yang
diurapkan oleh anak adalah kata benda, setelah
beberapa waktu barulah disusul dengan kata kerja.
9. 2. Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekkar
18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat
mcmbuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua
kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari
pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang
pokok kalimat dengan obyek dengan tata bahasa
yang tidak benar. Orang tua mulai melakukan
tanya jawab dengan anak secara sederhana. Anak
pun mulai dapat bercerita dengan kalimat-
kalimatnya sendiri yang sederhana.
10. 3. Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang berlangsung
antara usia dua setengah sampai lima tahun.
Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan
berkembang pesat. Dalam berbicara anak buKan
saja menambah kosakatanya yang mengagumkan
akan tetapi anak mulai mampu mengucapkan kata
dcmi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam
pcmakaian kata bcnda dan kata kerja. Anak telah
mampu mempergunakan kata ganti orang “saya”
untuk menyebut dirinya.
11. a. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh sering kali dilakukan tanpa disadari.
Sebagaimana fungsi bahasa Iain, bahasa tubuh juga
merupakan ungkapan komunikari anak yang paling
nyata, karena merupakan ekspresi perasaan serta
keinginan mereka terhadap orang lain, misalnya
terhadap orang tua (ayah dan ibu) saudara dan orang
lain yang d.ipat mememihi atau mengerti akan pikiran
anak. Melalui bahasa tubuh anak, orang tua dapat
mtmpclnjari apaknh anaknya mcnangis knrena lapar,
sakit, kesepian atau bosan pada waktu tertentu.
12. b. Bicara
Bayi maupun anak kecil selalu berusaha agar orang
lain mengerti maksudnya. Hal ini yang mendorong
orang untuk belajar berbicara dan membuktikan
bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang
paling efektif dibandingkan dengan bentuk-bcntuk
komunikasi yang lain yang dipakai anak sebelum
pandai berbicara. Oleh karena itu, bagi anak bicara
tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga
birfungsi nntuk mencapai tujuannya, misalnya :
13. 1) Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
2) Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain
3) Sebagai alat untuk membina hubungan social
4) Sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri
5) Untuk dapat mcmpengaruhi pikiran dan peiasaan orang lain
6) Untuk mempengaruhi perilaku orang lain
14. c. Potensi anak berbicara didiukung oleh beberapa hal :
1) Kematangan alat berbicara
2) Kesiapan berbicara
3) Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak
4) Kesempatan berlatih
5) Motivasi untuk belajar dan berlalih
6) Bimbingan
d. Gangguan dalam Perkembangan Berbicara
Terdapat beberapa kendala yang sering kali dialami
oleh anak, antara lain:
1) Anak cengeng
2) Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain