SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
ALVA CHERRY MUSTAMU
PENGERTIAN
• Komunikasi terapeutik adalah komunikasi
interpersonal antara perawat dan klien
yang dilakukan secara sadar ketika perawat
dan klien saling memengaruhi dan
memperoleh pengalaman bersama yang
bertujuan untuk membantu mengatasi
masalah klien serta memperbaiki
pengalaman emosional klien yang pada
akhirnya mencapai kesembuhan klien.
TUJUAN
a. Membantu
mengatasi masalah
klien untuk
mengurangi beban
perasaan dan
pikiran.
b. Membantu
mengambil
tindakan yang
efektif untuk
klien/pasien.
c. Memperbaiki
pengalaman
emosional klien.
d. Mencapai
tingkat
kesembuhan yang
diharapkan.
KEGUNAAN
a. Merupakan sarana terbina hubungan yang
baik antara pasien dan tenaga kesehatan.
b. Mengetahui perubahan perilaku yang
terjadi pada individu atau pasien.
c. Mengetahui keberhasilan tindakan
kesehatan yang telah dilakukan.
d. Sebagai tolok ukur kepuasan pasien.
e. Sebagai tolok ukur komplain tindakan dan
rehabilitasi.
Faktor-faktor
yang
Memengaruhi
a. Spesifikasi tujuan
komunikasi
b. Lingkungan nyaman
c. Privasi
(terpeliharanya
privasi kedua belah
pihak)
d. Percaya diri
e. Berfokus kepada
klien
f. Stimulus yang
optimal
g.
Mempertahankan
jarak personal
Tahapan
(Fase)
Hubungan
dan
Komunikasi
Terapeutik
Perawat-Klien
a. Fase prainteraksi
b. Fase orientasi/introduksi
c. Fase kerja
d. Fase terminasi
Evaluasi subjektif dan objektif
Rencana tindak lanjut
Hambatan
Komunikasi
Terapeutik
dan Cara
Mengatasi
Hambatan
Komunikasi
a. Adanya perbedaan persepsi.
b. Terlalu cepat menyimpulkan.
c. Adanya pandangan stereotipe.
d. Kurangnya pengetahuan.
e. Kurangnya minat.
f. Sulit mengekspresikan diri.
g. Adanya emosi.
h. Adanya tipe kepribadian tertentu
Aspek
Penting
Komunikasi
pada Anak
Orang dewasa harus
menggunakan bentuk bahasa
yang bermakna bagi anak
yang diajak berbicara
Anak berusaha agar
komunikasinya juga dipahami
orang lain.
Teknik-
teknik
komunikasi
pada anak
a. Teknik Verbal
1) Bercerita (story telling),
2) Bibliotheraphy § Mimpi, § Meminta untuk menyebutkan
keinginan, § Bermain dan permainan, Melengkapi kalimat
(sentences completion), § Pro dan kontra
NON VERBAL
Menulis, § Menggambar, § Nada suara, § Aktivitas
pengalihan, § Ungkapan marah, § Sentuhan, § Penerapan
komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak
Penerapan komunikasi sesuai tingkat
perkembangan anak
• Penerapan komunikasi pada bayi (0 – 1 tahun) -> Pelajari dan kenalilah tangisan bayi
• Penerapan komunikasi pada kelompok toddler (1—3 tahun) dan prasekolah (3— 6 tahun)
• a) Memberi tahu apa yang terjadi pada diri anak.
• b) Memberi kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan.
• c) Nada suara rendah dan bicara lambat. Jika anak tidak menjawab, harus diulang lebih jelas
dengan pengarahan yang sederhana.
• d) Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata, “jawab dong”.
• e) Mengalihkan aktivitas saat komunikasi, misalnya dengan memberikan mainan saat komunikasi.
• f) Menghindari konfrontasi langsung.
• g) Jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak.
• h) Bersalaman dengan anak saat memulai interaksi karena bersalaman dengan anak merupakan
cara untuk menghilangkan perasaan cemas.
• i) Mengajak anak menggambar, menulis, atau bercerita untuk menggali perasaan dan fikiran anak.
Komunikasi pada usia sekolah (7—11 tahun)
A) MEMPERHATIKAN TINGKAT
KEMAMPUAN BAHASA ANAK
DENGAN MENGGUNAKAN
KATAKATA SEDERHANA YANG
SPESIFIK.
B) MENJELASKAN SESUATU YANG
INGIN DIKETAHUI ANAK.
C) PADA USIA INI, KEINGINTAHUAN
PADA ASPEK FUNGSIONAL DAN
PROSEDURAL DARI OBJEK
TERTENTU SANGAT TINGGI.
D) JANGAN MENYAKITI ATAU
MENGANCAM SEBAB INI AKAN
MEMBUAT ANAK TIDAK MAMPU
BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF.
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
• sikap perawat, orang tua, atau orang dewasa lain yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan remaja.
• a. Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk mengekspresikan perasaannya, pikiran,
dan sikapnya.
• b. Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran, dan sikapnya.
• c. Jangan memotong pembicaraan dan jangan berkomentar atau berespons yang berlebihan pada saat remaja
menunjukkan sikap emosional.
• d. Memberikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja dan membantu untuk menyelesaikan dengan
mendiskusikannya.
• e. Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remaja, tempat berbagi cerita suka dan duka.
• f. Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol, dan bercengkerama dengan mereka serta sering melakukan
makan bersama.
Penerapan
Komunikasi
pada Dewasa
dan Lansia
a. Orang dewasa/lansia melakukan komunikasi berdasarkan
pengetahuan/pengalamannya sendiri.
Sikap perawat: Menggunakan motivasi untuk mencari pengetahuan
sendiri sesuai yang diinginkan. Tidak perlu mengajari, tetapi cukup
memberikan motivasi untuk menggantikan perilaku yang kurang tepat
b. Berkomunikasi pada orang dewasa/lansia harus melibatkan perasaan
dan pikiran.
Sikap perawat: Gunakan perasaan dan pikiran orang dewasa/lansia
sebagai kekuatan untuk merubah perilakunya.
Komunikasi adalah hasil kerja sama antara manusia yang saling memberi
pengalaman serta saling mengungkapkan reaksi dan tanggapannya
mengenai suatu masalah.
Sikap perawat: Bekerja sama dengan orang dewasa/lansia untuk
menyelesaikan masalah. Memberikan kesempatan pada lansia untuk
mengungkapkan pengalaman dan memberi tanggapan sendiri terhadap
pengalaman tersebut.
teknik
komunikasi yang
secara khusus
yang harus
diterapkan saat
berkomunikasi
dengan orang
dewasa.
Penyampaian pesan langsung kepada
penerima tanpa perantara.
Saling memengaruhi dan dipengaruhi,
Melakukan komunikasi secara timbal
balik secara langsung,
Komunikasi secara berkesinambungan,
tidak statis dan bersifat dinamis
komunikasi dalam keluarga/kelompok
fungsi komunikasi dalam keluarga/kelompok sebagai berikut:
a. pengembangan diri anggota dan kelompok,
b. penyelesaian masalah,
c. pengambilan keputusan,
d. pencapaian tujuan
Penerapan Strategi
Komunikasi
Komunikasi Terapeutik
pada Keluarga dan
Kelompok
• a. Saling memahami antaranggota kelompok agar
dapat diketahui komunikasi seperti apa yang harus ia
lakukan demi lancarnya komunikasi tersebut.
• b. Pemimpin kelompok dapat mengatur dengan baik
setiap anggota kelompok agar proses komunikasi
antaranggota kelompok dapat berkembang dengan
baik.
• c. Berkomunikasi yang jelas, sopan, dan sesuai etika
yang berlaku agar tidak terjadi salah paham dan saling
menyinggung antara anggota kelompok.
• d. Saling menghargai anggota kelompok lain.
• e. Jangan menyela pembicaraan orang lain.
• f. Selalu memperhatikan orang yang mengajak bicara
• g. Berikan respons yang baik, mendukung, dan tidak
menyinggung ketika ada yang mengajak bicara.
promosi kesehatan
• Bentuk promosi kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan, pencegahan
penyakit, dan perlindungan kesehatan.
• Untuk melakukan ini, pemahaman komunikasi dan strategi komunikasi dalam kelompok
perlu dikuasai perawat agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
• Agar mencapai hasil yang optimal dalam mengubah perilaku, hal-hal yang perlu
disiapkan perawat adalah menyediakan dan menyiapkan perangkat kerja promosi yang
meliputi proposal kegiatan dan media promosi kesehatan dalam bentuk leaflet, lembar
balik, modul, dan sumber lain yang relevan.
• Membina hubungan saling percaya adalah hal yang esensial agar tujuan promosi
kesehatan dapat mencapai hail yang optimal.
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Setiap
Tahap Proses Keperawatan
• KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA TAHAP PENGKAJIAN
• Komunikasi terapeutik pada tahap pengkajian merupakan tahap yang penting
dalam proses keperawatan karena tahap-tahap selanjutnya dalam proses
keperawatan tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tahap pengkajian
tidak dilakukan dengan baik.
• Perawat menggunakan kemampuan verbal ataupun nonverbal dalam
mengumpulkan data dan menginterpretasikan hasil pengkajian untuk
dikomunikasikan kepada klien.
Komunikasi pada
tahap diagnosis
keperawatan
Komunikasi
pada tahap
perencanaan
Komunikasi pada tahap perencanaan dilakukan saat
menyampaikan rencana tindakan dan
mendiskusikan kembali rencana yang sudah disusun
perawat dan bersama klien.
Rencana asuhan keperawatan dikomunikasikan
dalam bentuk tulisan, yaitu ditulis atau
didokumentasikan dalam status klien untuk
dikomunikasikan pada anggota tim kesehatan lain
dalam rangka memberikan pelayanan keperawatan
yang berkesinambungan, dan sebagai bentuk
tanggung jawab profesional perawat.
Komunikasi
pada tahap
implementasi
Komunikasi pada tahap
implementasi sangat
efektif digunakan perawat
pada saat menjelaskan
tindakan tertentu,
memberikan pendidikan
kesehatan, memberikan
konseling, menguatkan
sistem pendukung,
membantu meningkatkan
kemampuan koping, dan
sebagainya.
Perawat menggunakan
kemampuan komunikasi
verbal ataupun nonverbal
selama melakukan
tindakan keperawatan
untuk mengetahui respons
pasien secara langsung
(yang diucapkan) ataupun
yang tidak diucapkan.
Semua aktivitas
keperawatan/tindakan
harus komunikasikan
secara tertulis
Komunikasi pada
tahap evaluasi
Komunikasi pada tahap evaluasi penting dilakukan
perawat pada saat menilai keberhasilan dari asuhan dan
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Semua hasil evaluasi dikomunikasikan secara lisan, yaitu
saat mendiskusikan hasil dengan klien, meminta
tanggapan klien atas keberhasilan atau ketidakberhasilan
tindakan yang dilakukan, dan bersama klien
merencanakan tindak lanjut asuhan keperawatannya.
Hasil juga dikomunikasikan secara tulisan, yaitu dicatat
dalam buku catatan perkembangan perawatan klien
Kasus : masalah
oksigenasi
Contoh komunikasi tahap pengkajian sebagai
berikut.
• Perawat:
• 1) “Jelaskan sejak kapan ibu merasa sesak semakin berat.”
• 2) “Pada saat apakah sesak akan terjadi.”
• 3) “Pemeriksaan kadar hemoglobin penting dilakukan untuk mengetahui kemampuan
ikatan antara Hb dan oksigen.”
Contoh komunikasi tahap diagnosis
keperawatan:
• Perawat:
• “Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan diketahui
bahwa kadar hb ibu rendah sehingga kemampuan angkut oksigen ke
jaringan kurang yang mengakibatkan ibu merasa sesak.”
• “Sesak yang ibu alami karena adanya gangguan pada transportasi
oksigen.”
Contoh komunikasi tahap perencanaan:
• Perawat:
• “Saluran napas ibu tidak bersih, saya merencanakan untuk melakukan pengajaran
tentang latihan napas dan batuk efektif.”
• “Untuk mengencerkan lendir dan membebaskan jalan napas ibu, saya akan melakukan
nebilizer 2 kali sehari pagi dan sore.”
Contoh komunikasi
tahap implementasi:
• Perawat:
“Saya akan mulai mengajarkan
bagaimana cara bernapas dan batuk
yang efektif. Apakah ibu sudah siap?”
Contoh komunikasi tahap evaluasi:
• Perawat:
• “Setelah dilakukan nebulizer, jalan napas ibu telah kembali terbuka sehingga tidak ada lagi
suara napas yang keluar saat ibu bernapas.”
Kasus : gangguan kejiwaan
Pengkajian yang penting
dilakukan pada pasien
dengan gangguan jiwa
(cemas) adalah perilaku,
mengidentifikasi faktor
predisposisi, stressor
presipitasi, penggalian
sumber-sumber koping, dan
mekanisme koping yang
digunakan.
Seorang perawat harus
menggunakan kemampuan
komunikasi agar dapat
mengidentifikasi data
tentang pasien.
Contoh
komunikasi
tahap
pengkajian:
§ “Saya lihat ibu tampak gelisah,
jelaskan apa yang menyebabkan
ibu merasa tidak tenang!”
§ “Apakah yang biasa ibu lakukan
jika menghadapi masalah yang
demikian?”
Contoh
komunikasi
pada tahap
diagnosis:
• Perawat:
• “Berdasarkan data dan analisis, diketahui bahwa
ibu mengalami cemas berat.”
Contoh komunikasi
tahap perencanaan:
• Perawat:
“Untuk membantu menurunkan kecemasan yang
terjadi, saya akan mengajarkan teknik relaksasi yang
dapat ibu lakukan setiap saat jika merasa cemas.”
Contoh
komunikasi
tahap
implementasi:
§ “Mulailah dengan
menajamkan mata, tenangkan
pikiran Anda, buat tubuh
Anda serileks mungkin.”
§ “Tarik napas melalui hidung
dan keluarkan secara
perlahan-lahan melalui
mulut.”
Contoh
komunikasi
tahap
evaluasi:
• Perawat:
• “Bagaimanakah perasaan ibu setelah melakukan
latihan relaksasi napas dalam?”
• “Sebutkan tanda-tanda kecemasan yang sudah
berkurang setelah melakukan latihan teratur.”
Teknik dan strategi
komunikasi pada anak
dengan kebutuhan khusus
(gangguan perilaku: hiperaktif)
Komunikasi
nonverbal
(bahasa
tubuh) dan
sikap
1) Menerima anak secara utuh.
2) Menjaga kontak mata dan menjaga jarak fisik.
3) Tetap rileks jangan panik dan selalu tersenyum. Jangan marahi anak.
4) Gunakan nada suara lembut, terutama jika klien menunjukkan emosi yang
tinggi.
5) Peluk anak walaupun dia menolak dan tidak memaksakan pelukan jika
anak menolak.
6) Hindari bahasa tubuh tidak sabar seperti rolling mata, kaki penyadapan,
atau mendesah.
7) Memberi contoh perilaku yang tepat.
8) Tetap rileks, tenang, sabar, dan ikhlas.
9) Bantu kesulitan anak.
Komunikasi verbal dan teknik komunikasi yang
digunakan
1) PERTANYAAN
SEDERHANA ATAU
TERTUTUP KARENA
ANAK/KLIEN SANGAT
TIDAK KOORPERATIF.
2) MENGULANG
PEMBICARAAN YANG
KURANG JELAS.
3) MEMPERJELAS
UNGKAP VERBAL ANAK.
4) JANGAN BERBICARA
SAMBIL BERJALAN.
5) BICARA SINGKAT DAN
JELAS SESUAI
KEMAMPUAN
MENERIMA ANAK.
6) MEMFOKUSKAN DAN
LAIN-LAIN YANG SESUAI
DENGAN KONDISI
ANAK.

More Related Content

What's hot

Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikDestu Ayu Hapsari
 
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaKomunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanyounkOyounk
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaCahya
 
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanKb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanpjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa-Yusie Aprilia-
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptOrielArdian
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Joni Iswanto
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)FerindaPutri
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanI Gede Purnawinadi
 
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwaKomunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwamuhtarbima1
 
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptxZhillu
 
Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx atikprihatin
 

What's hot (20)

Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaKomunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatan
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanKb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwaKomunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
 
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI ASUHAN - Copy.pptx
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
 
Konflik Management Keperawatan
Konflik Management KeperawatanKonflik Management Keperawatan
Konflik Management Keperawatan
 
07 tele nursing
07 tele nursing07 tele nursing
07 tele nursing
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx
 

Similar to KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PROSES KEPERAWATAN

KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptxKOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptxGaidhaNurfadhilah
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
Makalah etikep kel. 7 pembaruan
Makalah etikep kel. 7 pembaruanMakalah etikep kel. 7 pembaruan
Makalah etikep kel. 7 pembaruanDiana Ary
 
Makalah etikep kel. 7
Makalah etikep kel. 7Makalah etikep kel. 7
Makalah etikep kel. 7Diana Ary
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptxAdiPR1
 
komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfParakangPoppo
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatanpjj_kemenkes
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Amalia Senja
 
komunikasi teraputik
komunikasi teraputikkomunikasi teraputik
komunikasi teraputikPebri Adi
 
komunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxkomunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxdestriRani
 
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanModul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanpjj_kemenkes
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Diana Ary
 
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaStiunus Esap
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Uwes Chaeruman
 

Similar to KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PROSES KEPERAWATAN (20)

KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptxKOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Makalah etikep kel. 7 pembaruan
Makalah etikep kel. 7 pembaruanMakalah etikep kel. 7 pembaruan
Makalah etikep kel. 7 pembaruan
 
Makalah etikep kel. 7
Makalah etikep kel. 7Makalah etikep kel. 7
Makalah etikep kel. 7
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
 
komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdf
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
komunikasi teraputik
komunikasi teraputikkomunikasi teraputik
komunikasi teraputik
 
komunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxkomunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptx
 
Erniyy punyaa
Erniyy punyaaErniyy punyaa
Erniyy punyaa
 
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanModul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencana
 
Komunikasi Berkesan.pptx
Komunikasi Berkesan.pptxKomunikasi Berkesan.pptx
Komunikasi Berkesan.pptx
 
Kom kep pp
Kom kep ppKom kep pp
Kom kep pp
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
 

More from Alva Cherry Mustamu

Therapi Self Healing pada Kondisi Bencana.pptx
Therapi Self Healing pada Kondisi Bencana.pptxTherapi Self Healing pada Kondisi Bencana.pptx
Therapi Self Healing pada Kondisi Bencana.pptxAlva Cherry Mustamu
 
Inisial Asesmen Pada Kondisi Bencana.pptx
Inisial Asesmen Pada Kondisi Bencana.pptxInisial Asesmen Pada Kondisi Bencana.pptx
Inisial Asesmen Pada Kondisi Bencana.pptxAlva Cherry Mustamu
 
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptxTriage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptxAlva Cherry Mustamu
 
Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptx
Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptxPengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptx
Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptxAlva Cherry Mustamu
 
Basic Life Support (BLS) dalam kondisi bencana.pptx
Basic Life Support (BLS) dalam kondisi bencana.pptxBasic Life Support (BLS) dalam kondisi bencana.pptx
Basic Life Support (BLS) dalam kondisi bencana.pptxAlva Cherry Mustamu
 
Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana.pptx
Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana.pptxPengelolaan Kegawatdaruratan Bencana.pptx
Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana.pptxAlva Cherry Mustamu
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG PADA TUBUH MANUSIA
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG PADA TUBUH MANUSIAANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG PADA TUBUH MANUSIA
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG PADA TUBUH MANUSIAAlva Cherry Mustamu
 
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA .pptx
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA .pptxMANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA .pptx
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA .pptxAlva Cherry Mustamu
 
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptx
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptxPerencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptx
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptxAlva Cherry Mustamu
 
MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA.pptx
MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA.pptxMEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA.pptx
MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA.pptxAlva Cherry Mustamu
 
Perawatan di ruang pemulihan.pptx
Perawatan di ruang pemulihan.pptxPerawatan di ruang pemulihan.pptx
Perawatan di ruang pemulihan.pptxAlva Cherry Mustamu
 
2. Peran perawat perioperatif selama pascaoperasi lanjutan.pptx
2. Peran perawat perioperatif selama pascaoperasi lanjutan.pptx2. Peran perawat perioperatif selama pascaoperasi lanjutan.pptx
2. Peran perawat perioperatif selama pascaoperasi lanjutan.pptxAlva Cherry Mustamu
 
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Alva Cherry Mustamu
 

More from Alva Cherry Mustamu (20)

Therapi Self Healing pada Kondisi Bencana.pptx
Therapi Self Healing pada Kondisi Bencana.pptxTherapi Self Healing pada Kondisi Bencana.pptx
Therapi Self Healing pada Kondisi Bencana.pptx
 
Inisial Asesmen Pada Kondisi Bencana.pptx
Inisial Asesmen Pada Kondisi Bencana.pptxInisial Asesmen Pada Kondisi Bencana.pptx
Inisial Asesmen Pada Kondisi Bencana.pptx
 
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptxTriage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
 
Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptx
Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptxPengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptx
Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptx
 
Basic Life Support (BLS) dalam kondisi bencana.pptx
Basic Life Support (BLS) dalam kondisi bencana.pptxBasic Life Support (BLS) dalam kondisi bencana.pptx
Basic Life Support (BLS) dalam kondisi bencana.pptx
 
Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana.pptx
Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana.pptxPengelolaan Kegawatdaruratan Bencana.pptx
Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana.pptx
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG PADA TUBUH MANUSIA
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG PADA TUBUH MANUSIAANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG PADA TUBUH MANUSIA
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG PADA TUBUH MANUSIA
 
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA .pptx
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA .pptxMANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA .pptx
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA .pptx
 
keseimbangan asam dan basa.pptx
keseimbangan asam dan basa.pptxkeseimbangan asam dan basa.pptx
keseimbangan asam dan basa.pptx
 
mekanisme kerja enzim.pptx
mekanisme kerja enzim.pptxmekanisme kerja enzim.pptx
mekanisme kerja enzim.pptx
 
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptx
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptxPerencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptx
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptx
 
KONSEP MANAJEMEN BENCANA.pptx
KONSEP MANAJEMEN BENCANA.pptxKONSEP MANAJEMEN BENCANA.pptx
KONSEP MANAJEMEN BENCANA.pptx
 
MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA.pptx
MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA.pptxMEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA.pptx
MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA.pptx
 
bagan penelitian.docx
bagan penelitian.docxbagan penelitian.docx
bagan penelitian.docx
 
askep gagal jantung.pdf
askep gagal jantung.pdfaskep gagal jantung.pdf
askep gagal jantung.pdf
 
HEPATITIS AKUT pada anak
HEPATITIS AKUT pada anakHEPATITIS AKUT pada anak
HEPATITIS AKUT pada anak
 
1. pasca operasi.pptx
1. pasca operasi.pptx1. pasca operasi.pptx
1. pasca operasi.pptx
 
Perawatan di ruang pemulihan.pptx
Perawatan di ruang pemulihan.pptxPerawatan di ruang pemulihan.pptx
Perawatan di ruang pemulihan.pptx
 
2. Peran perawat perioperatif selama pascaoperasi lanjutan.pptx
2. Peran perawat perioperatif selama pascaoperasi lanjutan.pptx2. Peran perawat perioperatif selama pascaoperasi lanjutan.pptx
2. Peran perawat perioperatif selama pascaoperasi lanjutan.pptx
 
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PROSES KEPERAWATAN

  • 2. PENGERTIAN • Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien.
  • 3. TUJUAN a. Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan dan pikiran. b. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien/pasien. c. Memperbaiki pengalaman emosional klien. d. Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan.
  • 4. KEGUNAAN a. Merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan. b. Mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien. c. Mengetahui keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan. d. Sebagai tolok ukur kepuasan pasien. e. Sebagai tolok ukur komplain tindakan dan rehabilitasi.
  • 5. Faktor-faktor yang Memengaruhi a. Spesifikasi tujuan komunikasi b. Lingkungan nyaman c. Privasi (terpeliharanya privasi kedua belah pihak) d. Percaya diri e. Berfokus kepada klien f. Stimulus yang optimal g. Mempertahankan jarak personal
  • 6.
  • 7. Tahapan (Fase) Hubungan dan Komunikasi Terapeutik Perawat-Klien a. Fase prainteraksi b. Fase orientasi/introduksi c. Fase kerja d. Fase terminasi Evaluasi subjektif dan objektif Rencana tindak lanjut
  • 8. Hambatan Komunikasi Terapeutik dan Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi a. Adanya perbedaan persepsi. b. Terlalu cepat menyimpulkan. c. Adanya pandangan stereotipe. d. Kurangnya pengetahuan. e. Kurangnya minat. f. Sulit mengekspresikan diri. g. Adanya emosi. h. Adanya tipe kepribadian tertentu
  • 9. Aspek Penting Komunikasi pada Anak Orang dewasa harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi anak yang diajak berbicara Anak berusaha agar komunikasinya juga dipahami orang lain.
  • 10. Teknik- teknik komunikasi pada anak a. Teknik Verbal 1) Bercerita (story telling), 2) Bibliotheraphy § Mimpi, § Meminta untuk menyebutkan keinginan, § Bermain dan permainan, Melengkapi kalimat (sentences completion), § Pro dan kontra NON VERBAL Menulis, § Menggambar, § Nada suara, § Aktivitas pengalihan, § Ungkapan marah, § Sentuhan, § Penerapan komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak
  • 11. Penerapan komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak • Penerapan komunikasi pada bayi (0 – 1 tahun) -> Pelajari dan kenalilah tangisan bayi • Penerapan komunikasi pada kelompok toddler (1—3 tahun) dan prasekolah (3— 6 tahun) • a) Memberi tahu apa yang terjadi pada diri anak. • b) Memberi kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan. • c) Nada suara rendah dan bicara lambat. Jika anak tidak menjawab, harus diulang lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana. • d) Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata, “jawab dong”. • e) Mengalihkan aktivitas saat komunikasi, misalnya dengan memberikan mainan saat komunikasi. • f) Menghindari konfrontasi langsung. • g) Jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak. • h) Bersalaman dengan anak saat memulai interaksi karena bersalaman dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan perasaan cemas. • i) Mengajak anak menggambar, menulis, atau bercerita untuk menggali perasaan dan fikiran anak.
  • 12. Komunikasi pada usia sekolah (7—11 tahun) A) MEMPERHATIKAN TINGKAT KEMAMPUAN BAHASA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN KATAKATA SEDERHANA YANG SPESIFIK. B) MENJELASKAN SESUATU YANG INGIN DIKETAHUI ANAK. C) PADA USIA INI, KEINGINTAHUAN PADA ASPEK FUNGSIONAL DAN PROSEDURAL DARI OBJEK TERTENTU SANGAT TINGGI. D) JANGAN MENYAKITI ATAU MENGANCAM SEBAB INI AKAN MEMBUAT ANAK TIDAK MAMPU BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF.
  • 13. Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja • sikap perawat, orang tua, atau orang dewasa lain yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan remaja. • a. Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk mengekspresikan perasaannya, pikiran, dan sikapnya. • b. Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran, dan sikapnya. • c. Jangan memotong pembicaraan dan jangan berkomentar atau berespons yang berlebihan pada saat remaja menunjukkan sikap emosional. • d. Memberikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja dan membantu untuk menyelesaikan dengan mendiskusikannya. • e. Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remaja, tempat berbagi cerita suka dan duka. • f. Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol, dan bercengkerama dengan mereka serta sering melakukan makan bersama.
  • 14. Penerapan Komunikasi pada Dewasa dan Lansia a. Orang dewasa/lansia melakukan komunikasi berdasarkan pengetahuan/pengalamannya sendiri. Sikap perawat: Menggunakan motivasi untuk mencari pengetahuan sendiri sesuai yang diinginkan. Tidak perlu mengajari, tetapi cukup memberikan motivasi untuk menggantikan perilaku yang kurang tepat b. Berkomunikasi pada orang dewasa/lansia harus melibatkan perasaan dan pikiran. Sikap perawat: Gunakan perasaan dan pikiran orang dewasa/lansia sebagai kekuatan untuk merubah perilakunya. Komunikasi adalah hasil kerja sama antara manusia yang saling memberi pengalaman serta saling mengungkapkan reaksi dan tanggapannya mengenai suatu masalah. Sikap perawat: Bekerja sama dengan orang dewasa/lansia untuk menyelesaikan masalah. Memberikan kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan pengalaman dan memberi tanggapan sendiri terhadap pengalaman tersebut.
  • 15. teknik komunikasi yang secara khusus yang harus diterapkan saat berkomunikasi dengan orang dewasa. Penyampaian pesan langsung kepada penerima tanpa perantara. Saling memengaruhi dan dipengaruhi, Melakukan komunikasi secara timbal balik secara langsung, Komunikasi secara berkesinambungan, tidak statis dan bersifat dinamis
  • 16. komunikasi dalam keluarga/kelompok fungsi komunikasi dalam keluarga/kelompok sebagai berikut: a. pengembangan diri anggota dan kelompok, b. penyelesaian masalah, c. pengambilan keputusan, d. pencapaian tujuan
  • 17. Penerapan Strategi Komunikasi Komunikasi Terapeutik pada Keluarga dan Kelompok • a. Saling memahami antaranggota kelompok agar dapat diketahui komunikasi seperti apa yang harus ia lakukan demi lancarnya komunikasi tersebut. • b. Pemimpin kelompok dapat mengatur dengan baik setiap anggota kelompok agar proses komunikasi antaranggota kelompok dapat berkembang dengan baik. • c. Berkomunikasi yang jelas, sopan, dan sesuai etika yang berlaku agar tidak terjadi salah paham dan saling menyinggung antara anggota kelompok. • d. Saling menghargai anggota kelompok lain. • e. Jangan menyela pembicaraan orang lain. • f. Selalu memperhatikan orang yang mengajak bicara • g. Berikan respons yang baik, mendukung, dan tidak menyinggung ketika ada yang mengajak bicara.
  • 18. promosi kesehatan • Bentuk promosi kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perlindungan kesehatan. • Untuk melakukan ini, pemahaman komunikasi dan strategi komunikasi dalam kelompok perlu dikuasai perawat agar dapat mencapai hasil yang maksimal. • Agar mencapai hasil yang optimal dalam mengubah perilaku, hal-hal yang perlu disiapkan perawat adalah menyediakan dan menyiapkan perangkat kerja promosi yang meliputi proposal kegiatan dan media promosi kesehatan dalam bentuk leaflet, lembar balik, modul, dan sumber lain yang relevan. • Membina hubungan saling percaya adalah hal yang esensial agar tujuan promosi kesehatan dapat mencapai hail yang optimal.
  • 19. Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Setiap Tahap Proses Keperawatan • KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA TAHAP PENGKAJIAN • Komunikasi terapeutik pada tahap pengkajian merupakan tahap yang penting dalam proses keperawatan karena tahap-tahap selanjutnya dalam proses keperawatan tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tahap pengkajian tidak dilakukan dengan baik. • Perawat menggunakan kemampuan verbal ataupun nonverbal dalam mengumpulkan data dan menginterpretasikan hasil pengkajian untuk dikomunikasikan kepada klien.
  • 21. Komunikasi pada tahap perencanaan Komunikasi pada tahap perencanaan dilakukan saat menyampaikan rencana tindakan dan mendiskusikan kembali rencana yang sudah disusun perawat dan bersama klien. Rencana asuhan keperawatan dikomunikasikan dalam bentuk tulisan, yaitu ditulis atau didokumentasikan dalam status klien untuk dikomunikasikan pada anggota tim kesehatan lain dalam rangka memberikan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan, dan sebagai bentuk tanggung jawab profesional perawat.
  • 22. Komunikasi pada tahap implementasi Komunikasi pada tahap implementasi sangat efektif digunakan perawat pada saat menjelaskan tindakan tertentu, memberikan pendidikan kesehatan, memberikan konseling, menguatkan sistem pendukung, membantu meningkatkan kemampuan koping, dan sebagainya. Perawat menggunakan kemampuan komunikasi verbal ataupun nonverbal selama melakukan tindakan keperawatan untuk mengetahui respons pasien secara langsung (yang diucapkan) ataupun yang tidak diucapkan. Semua aktivitas keperawatan/tindakan harus komunikasikan secara tertulis
  • 23. Komunikasi pada tahap evaluasi Komunikasi pada tahap evaluasi penting dilakukan perawat pada saat menilai keberhasilan dari asuhan dan tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Semua hasil evaluasi dikomunikasikan secara lisan, yaitu saat mendiskusikan hasil dengan klien, meminta tanggapan klien atas keberhasilan atau ketidakberhasilan tindakan yang dilakukan, dan bersama klien merencanakan tindak lanjut asuhan keperawatannya. Hasil juga dikomunikasikan secara tulisan, yaitu dicatat dalam buku catatan perkembangan perawatan klien
  • 25. Contoh komunikasi tahap pengkajian sebagai berikut. • Perawat: • 1) “Jelaskan sejak kapan ibu merasa sesak semakin berat.” • 2) “Pada saat apakah sesak akan terjadi.” • 3) “Pemeriksaan kadar hemoglobin penting dilakukan untuk mengetahui kemampuan ikatan antara Hb dan oksigen.”
  • 26. Contoh komunikasi tahap diagnosis keperawatan: • Perawat: • “Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan diketahui bahwa kadar hb ibu rendah sehingga kemampuan angkut oksigen ke jaringan kurang yang mengakibatkan ibu merasa sesak.” • “Sesak yang ibu alami karena adanya gangguan pada transportasi oksigen.”
  • 27. Contoh komunikasi tahap perencanaan: • Perawat: • “Saluran napas ibu tidak bersih, saya merencanakan untuk melakukan pengajaran tentang latihan napas dan batuk efektif.” • “Untuk mengencerkan lendir dan membebaskan jalan napas ibu, saya akan melakukan nebilizer 2 kali sehari pagi dan sore.”
  • 28. Contoh komunikasi tahap implementasi: • Perawat: “Saya akan mulai mengajarkan bagaimana cara bernapas dan batuk yang efektif. Apakah ibu sudah siap?”
  • 29. Contoh komunikasi tahap evaluasi: • Perawat: • “Setelah dilakukan nebulizer, jalan napas ibu telah kembali terbuka sehingga tidak ada lagi suara napas yang keluar saat ibu bernapas.”
  • 30. Kasus : gangguan kejiwaan
  • 31. Pengkajian yang penting dilakukan pada pasien dengan gangguan jiwa (cemas) adalah perilaku, mengidentifikasi faktor predisposisi, stressor presipitasi, penggalian sumber-sumber koping, dan mekanisme koping yang digunakan. Seorang perawat harus menggunakan kemampuan komunikasi agar dapat mengidentifikasi data tentang pasien.
  • 32. Contoh komunikasi tahap pengkajian: § “Saya lihat ibu tampak gelisah, jelaskan apa yang menyebabkan ibu merasa tidak tenang!” § “Apakah yang biasa ibu lakukan jika menghadapi masalah yang demikian?”
  • 33. Contoh komunikasi pada tahap diagnosis: • Perawat: • “Berdasarkan data dan analisis, diketahui bahwa ibu mengalami cemas berat.”
  • 34. Contoh komunikasi tahap perencanaan: • Perawat: “Untuk membantu menurunkan kecemasan yang terjadi, saya akan mengajarkan teknik relaksasi yang dapat ibu lakukan setiap saat jika merasa cemas.”
  • 35. Contoh komunikasi tahap implementasi: § “Mulailah dengan menajamkan mata, tenangkan pikiran Anda, buat tubuh Anda serileks mungkin.” § “Tarik napas melalui hidung dan keluarkan secara perlahan-lahan melalui mulut.”
  • 36. Contoh komunikasi tahap evaluasi: • Perawat: • “Bagaimanakah perasaan ibu setelah melakukan latihan relaksasi napas dalam?” • “Sebutkan tanda-tanda kecemasan yang sudah berkurang setelah melakukan latihan teratur.”
  • 37. Teknik dan strategi komunikasi pada anak dengan kebutuhan khusus (gangguan perilaku: hiperaktif)
  • 38. Komunikasi nonverbal (bahasa tubuh) dan sikap 1) Menerima anak secara utuh. 2) Menjaga kontak mata dan menjaga jarak fisik. 3) Tetap rileks jangan panik dan selalu tersenyum. Jangan marahi anak. 4) Gunakan nada suara lembut, terutama jika klien menunjukkan emosi yang tinggi. 5) Peluk anak walaupun dia menolak dan tidak memaksakan pelukan jika anak menolak. 6) Hindari bahasa tubuh tidak sabar seperti rolling mata, kaki penyadapan, atau mendesah. 7) Memberi contoh perilaku yang tepat. 8) Tetap rileks, tenang, sabar, dan ikhlas. 9) Bantu kesulitan anak.
  • 39. Komunikasi verbal dan teknik komunikasi yang digunakan 1) PERTANYAAN SEDERHANA ATAU TERTUTUP KARENA ANAK/KLIEN SANGAT TIDAK KOORPERATIF. 2) MENGULANG PEMBICARAAN YANG KURANG JELAS. 3) MEMPERJELAS UNGKAP VERBAL ANAK. 4) JANGAN BERBICARA SAMBIL BERJALAN. 5) BICARA SINGKAT DAN JELAS SESUAI KEMAMPUAN MENERIMA ANAK. 6) MEMFOKUSKAN DAN LAIN-LAIN YANG SESUAI DENGAN KONDISI ANAK.