SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
MODUL PERKULIAHAN
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Penanaman Modal dalam Negeri dan
Asing, Pasar Modal
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program
Studi
Tatap
Muka
Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi &
Bisnis
Akuntansi
11
…. Novi Siti Sholekah
(43217010079)
Abstract : Kompetensi
Penanaman Modal dalam Negeri
dan Asing, Pasar Modal
Mahasiswa mampu menjelaskan
Penanaman Modal dalam Negeri
dan Asing, Pasar Modal
2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Dafar Isi
A. Penanaman Modal Dalam Negeri
1. Pengertian Penanaman Modal Dalam Negeri
Ketentuan yang tercantum pada UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal yang menggantikan UU No.1 tahun 1967 dan UU No.6 tahun 1968, memberi
rumusan penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing. Pengertian
penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan
penanaman modal untuk melakukan usaha diwilayah negara RI oleh penanam modal
dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.Modal dalam negeri adalah
modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara
Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.
Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas, pengertian
penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25 tahun 2007 adalah
penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan
usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman
modal di wilayah negara Republik Indonesia.
Jika dilihat dari pengertian diatas maka terdapat dua unsur utama penanaman
modal dalam negeri yaitu :
 Penanam modal harus berasal dari dalam negeri (domestic investor)
 Sumber modal (source of funds) tersebut harus berasal dari dalam negeri
pula (domestic fund)
Penetapan kedua unsur tersebut erat kaitannya dengan upaya untuk
mendapatkan kepastian bahwa penanaman modal yang dalam catatan administrasi
tergolong sebagai penanaman modal dalam negeri memang benar-benar murni sebagai
penanaman modal dalam negeri, dan tidak berasal dari sumber-sumber lain.
2. Fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri
Perbedaan mendasar pada perusahaan PMDN dan PT biasa yaitu PMDN
mendapatkan fasilitas dari pemerintah Indonesia dalam menjalankan usahanya dimana
fasilitas tersebut tidak didapatkan oleh PT biasa. Berdasarkan Pasal 18 ayat (2) UUPM
3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
dijelaskan bahwa fasilitas penanaman modal tersebut dapat diberikan kepada
penanaman modal yang:
1. melakukan perluasan usaha; atau
2. melakukan penanaman modal baru.
Dalam rangka merangsang penanaman modal di Indonesia, pemerintah memberikan
berbagai kemudahan dan fasilitas kepada para penanaman modal, baik bagi penanaman
modal baru maupun bagi penanaman modal yang akan melakukan perluasan usaha.
Pemerintah menetapkan bahwa badan usaha dalam negeri yang akan melakukan
penanaman modal dapat berbentuk badan hukum ataupun bukan badan hukum, sedang
untuk penanaman modal asing wajib diwujudkan dalam bentuk perseroan terbatas
berdasarkan hukum Indonesia, dan berkedudukan di dalam wilayah Negara RI.
Bagi penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing yang akan
melakukan penanaman modal dalam bentuk perseroan terbatas dapat mewujudkan
rencana tersebut dengan cara mengambil bagian saham pada saat perseroan terbatas
tersebut didirikan, membeli saham dari perseroan yang sedang berjalan, maupun
dengan melakukan cara-cara lainnya yang tidak bertentangan dengan ketentuan
undang-undang.
Serangkaian aturan telah ditetapkan untuk dipenuhi oleh para penanam modal
baru yang ingin mendapatkan kemudahan-kemudahan. Penanam modal baru tersebut
setidak-tidaknya harus memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
 menyerap banyak tenaga kerja
 termasuk skala prioritas tinggi
 termasuk pembangunan infrastruktur
 melakukan alih teknologi
 melakukan industri pionir
 berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau
daerah lain yang dianggap perlu
 industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang
diproduksi di dalam negeri
Bentuk fasilitas yang diberikan kepada penanaman modal dapat berupa :
4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
a. Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat
tertentu terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu
tertentu.
b. Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin,
atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di
dalam negeri.
c. Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku dan bahan penolong
untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan
tertentu.
d. Pembebesan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas
impor barang modal atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi
yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu
tertentu.
e. Penyusutan yang dipercepat
f. Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), khususnya untuk bidang
usaha tertentu, pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu
3. Bidang Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri
UU No.25 tahun 2007 menetapkan bahwa setiap penanam modal berhak
mendapatkan kepastian hak, perlindungan hukum, informasi yang terbuka mengenai
bidang usaha yang akan/telah dijalankannya, hak pelayanan serta berbagai bentuk
fasilitas kemudahan lainnya. Untuk penanaman modal dalam negeri, pemerintah juga
telah menetapkan bahwa semua bidang/jenis usaha dinyatakan terbuka, kecuali
bidang/jenis usaha yang dinyatakan tertutup. Penetapan bidang usaha yang tertutup
untuk penanaman modal dalam negeri maupun bagi penanaman modal asing dilakukan
berdasarkan kriteria tertentu seperti kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan
hidup, pertahanan dan keamanan nasional. Sedang penetapan bidang usaha yang
terbuka dengan persyaratan tertentu dilakukan berdasarkan kriteria kepentingan
nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan dan pengembangan
usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, peningkatan kapasitas teknologi, serta kerja
sama dengan badan usaha yang ditunjuk oleh pemerintah.
4. Pengesahan, perizinan dan Tata Cara PMDN
5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Berdasarkan Pasal 25 ayat (4) UUPM, perusahaan penanam modal, termasuk
PMDN, yang akan melakukan kegiatan usaha wajib memperoleh izin sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dari instansi yang memiliki kewenangan.
Izin sebagaimana disebutkan sebelumnya diperoleh melalui pelayanan terpadu satu
pintu. Pelayananan terpadu satu pintu ini bertujuan untuk membantu penanam modal
dalam memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, dan informasi mengenai
penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal
asing.
Tata Cara Penanaman Modal Dalam Negeri
Tata cara Penanaman Modal Dalam Negeri yaitu :
Keppres No. 29/2004 tentang penyelenggaraan penanam modal dalam rangka
PMA dan PMDN melalui sistem pelayanan satu atap :
1. Meningkatkan efektivitas dalam menarik investor, maka perlu
menyederhanakan sistem pelayanan penyelenggaraan penanaman modal
dengan metode pelayanan satu atap.
2. Diundangkan peraturan perundang-undnagan yang berkaitan dengan otonomi
daerah, maka perlu ada kejelasan prosedur pelayanan PMA dan PMDN.
3. BKPM. Instansi pemerintah yang menangani kegiatan penanaman modal dalam
rangka PMA dan PMDN.
4. Pelayanan persetujuan, perizinan, fasilitas penanaman modal dalam rangka PMA
dan PMDN dilaksanakan oleh BKPM berdasarkan pelimpahan kewenangan dari
Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Dept yang membina bidang-bidang
usaha investasi yang bersangkutan melalui pelayanan satu atap.
5. Gubernur/bupati/walikota sesuai kewenangannya dapat melimpahkan
kewenangan pelayanan persetujuan, perizinan dan fasilitas penanaman modal
kepada BKPM melalui sistem pelayanan satu atap.
6. Kepala BKPM dalam melaksanakan sistem pelayanan satu atap berkoordinasi
dengan instansi yang membina bidang usaha penanaman modal.
7. Segala penerimaan yang timbul dari pemberian pelayanan persetujuan,
perizinan dan fasilitas penanaman modal oleh BKPM diserahkan kepada instansi
yang membidangi usaha penanaman modal.
B. Penanaman Modal Asing
6 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
1. Pengertian Penanaman Modal Asing
UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang telah mencabut ketentuan
UU No.1 tahun 1967, memberikan pengertian penanaman modal asing sebagai
kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal
asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha
asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing,
perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau
badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.
Menurut Hukum Indonesia, badan hukum di bidang usaha ada 2 macam yaitu :
 PT (perseroan terbatas)
 Koperasi
Sedangkan dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu berbentuk PT.
Menurut Pasal 5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA :
“Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan
hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Indonesia”.
Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3
cara,yaitu :
 Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT.
 Membeli saham
 Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan per-UU-an
2. Fasilitas Penanaman Modal Asing
Secara rinci fasilitas yang dapat diberikan kepada penanaman modal asing yang
akan menanamkan modalnya di Indonesia dapat diberikan dalam bentuk :
a. pemberian izin tinggal terbatas bagi penanam modal asing selama 2 (dua) tahun
b. pemberian alih status izin tinggal terbatas bagi penanam modal menjadi izin
tinggal tetap dapat dilakukan setelah tinggal di Indonesia selama 2 (dua) tahun
berturut-turut
7 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
c. pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang
izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku 1 (satu) tahun diberikan untuk
jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak izin tinggal
terbatas diberikan
d. pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang
izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku 2 (dua) tahun diberikan untuk
jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak izin
tinggal terbatas diberikan dan
e. pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang
izin tinggal tetap diberikan untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh
empat) bulan terhitung sejak izin tinggal tetap diberikan.
Pemberian izin tinggal terbatas bagi penanam modal asing sebagaimana dimaksud
diatas akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi atas dasar rekomendasi dari
Badan Koordinasi Penanaman Modal.
3. Bidang Usaha Penanaman Modal Asing
Mengenai bidang usaha dari perusahaan penanaman modal asing diatur
dalam Bab VII UU No.25 tahun 2007. Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden
menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik asing maupun
dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan
hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional
lainnya. Pemerintah menetapkan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan
berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam,
perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan
produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam
negeri, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjuk Pemerintah.
Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal,
kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan
persyaratan.
Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah:
 produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan
8 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
 bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-
undang.
Berdasarkan pengaturan pengaturan bidang usaha baik oleh UUPM yang lama maupun
UUPM yang baru kita dapat menyimpulkan adanya 4 kategori bidang usaha PM yaitu :
1. Bidang usaha terbuka bagi seluruh Penanam Modal baik PMA maupun PMDN
non PMA dan non PMDN termasuk usaha mikro, kecil dan menengah
2. Bidang usaha yang tertutup bagi PMA tapi terbuka untuk PMDN non PMDA dan
PMA termasuk pengusaha mikro kecil dan menengah.
3. Bidang Usaha yang tertutup bagi PMA, PMDN tapi hanya terbuka untuk
perusahaan non PMA dan PMDN (Koperasi, pengusaha mikro dan menengah)
4. Bidang usaha yang tertutup sama sekali bagi penanaman modal yaitu bidang
usaha yang berhubungan dengan bidang pertahanan negara.
Bentuk –bentuk Kerja Sama Usaha
Ada beberapa bentuk kerjasama yang dapat dilakukan dalam rangka kegiatan
penanaman modal asing di Indonesia, yaitu :
a. Joint venture = Kerja sama yang dilakukan penanam modal asing dengan
pengusaha nasional yang semata-mata berdasarkan perjanjian/kontrak saja
(contractual) tanpa membentuk suatu badan hukum baru.
b. Joint enterprise = Kerja sama antara penanam modal nasional dan penanaman
modal asing dengan membentuk perusahaan atau badan hukum baru sesuai
dengan hukum Indonesia.
c. Kontrak karya = Kerja sama antara penanam modal asing dengan penanam
modal nasional dengan membentuk badan hukum Indonesia, dan badan hukum
ini mengadakan perjanjian kerja sama dengan badan hukum lain yang
menggunakan modal nasional.
d. Production sharing = Bentuk kerjasama dimana pihak investor asing
memberikan kredit kepada pihak nasional, dan pokok pinjaman dan bunganya
dikembalikan dalam bentuk hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan
dan mewajibkan perusahaan nasional tersebut untuk mengekspor hasilnya ke
negara pemberi kredit.
4. Pelayanan Perizinan Penanaman Modal Asing
9 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh
penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007,
penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha yang
berbentuk badan hukum dan badan usaha yang tidak berbadan hukum atau usaha
perseorangan.
Pelayanan permohonan perizinan penanaman modal di Indonesia dilakukan oleh
Pelayanan Tepadu Satu Pintu ( PTSP) . Kewenangan pelayanan di tingkat pusat dimiliki
oleh PTSP Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) .
PTSP BKPM melayani penyelenggaraan:
 penyelenggaraan penanaman modal yang ruang lingkupnya lintas provinsi;
 kepentingan nasional pemerintahan di bidang penanaman modal
 penanaman modal asing dan penanam modal yang menggunakan modal asing.
Penyelenggaraan PTSP di tingkat provinsi dilaksanakan oleh Perangkat Daerah
Provinsi bidang Penanaman Modal ( PDPPM) . Sementara itu, penyelenggaraan PTSP di
tingkat kabupaten/ kota dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Kabupaten/ Kota bidang
Penanaman Modal ( PDKPM). Lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Penanam modal asing wajib melakukan Pendaftaran untuk melakukan
penanaman modal sementara penanam modal dalam negeri tidak diwajibkan
melakukan Pendaftaran kecuali memang diperlukan.
b. Penanam modal yang akan melakukan penanaman modal dapat langsung
mengajukan permohonan Pendaftaran ke PTSP untuk mendapatkan izin
pendaftaran sebelum berstatus badan hukum perseroan terbatas dan wajib
ditindaklanjuti dengan pembuatan akta pendirian perseroan terbatas.
c. Penanam modal yang akan melakukan penanaman modal dapat mengajukan
permohonan Pendaftaran ke PTSP untuk mendapatkan izin pendaftaran sebelum
berstatus badan hukum perseroan terbatas apabila memiliki akta pendirian
perusahaan dari notaris.
d. Penanam modal yang telah disahkan sebagai badan hukum perseroan terbatas
oleh Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia yang akan melakukan
penanaman modal dapat mengajukan permohonan Pendaftaran ke PTSP untuk
mendapatkan izin pendaftaran.
10 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
e. Penanam modal yang sudah mendapatkan izin pendaftaran dapat mengajukan
Izin Pelaksanaan konstruksi perusahaan sebelum melakukan kegiatan produksi
atau komersialisasi.
f. Penanam modal yang sudah mendapatkan izin pendaftaran dapat menerima
fasilitas non fiskal seperti :
 Angka Pengenal Importir Produsen ( API-P)
 Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing ( RPTKA)
 Rekomendasi Visa Untuk Bekerja
 Izin Mempekerjakan Tenaga kerja Asing ( IMTA)
g. Perusahaan penanaman modal asing yang telah berstatus badan hukum
perseroan terbatas yang bidang usahanya dapat memperoleh fasilitas dan dalam
pelaksanaan penanaman modalnya membutuhkan fasilitas fiskal, wajib
mengajukan permohonan kepemilikan Izin Prinsip Penanaman Modal.
Perusahaan penanaman modal asing yang belum melakukan Pendaftaran, dapat
langsung mengajukan permohonan Izin Prinsip.
h. Perusahaan penanaman modal yang dalam pelaksanaan penanaman modalnya
telah siap melakukan kegiatan/ berproduksi komersial, wajib mengajukan
permohonan Izin Usaha Tertap (IUT) ke PTSP.
5. Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal
Apabila sengketa yang terjadi antara investor domestik dengan pihak Pemerintah
Indonesia dan masyarakat sekitarnya, hukum yang digunakan adalah hukum
Indonesia. Dalam Pasal 32 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal telah ditentukan cara penyelesaian sengketa yang timbul dalam penanaman
modal antara pemerintah dengan investor domestik. Dalam ketentuan itu, ditentukan
empat cara dalam penyelesaian sengketa dalam penanaman modal. Keempat cara itu,
antara lain:
1) Musyawarah dan mufakat;
2) Arbitrase;
3) Alternatif penyelesaian sengketa; dan
4) Pengadilan.
11 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Penyelesaian dengan musyawarah dan mufakat merupakan cara untuk
mengakhiri sengketa yang timbul antara pemerintah dengan investor domestik,
dimana di dalam penyelesaian itu dilakukan pembahasan bersama dengan maksud
untuk mencapai keputusan dan kesepakatan atas penyelesaian sengketa secara
bersama-sama.
Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase merupakan cara untuk
mengakhiri sengketa dalam penanaman modal antara pemerintah Indonesia dengan
investor domestik, dimana dalam penyelesaian sengketa itu menggunakan jasa arbiter
atau majelis arbiter. Arbiter atau majelis arbiterlah yang menyelesaikan sengketa
penanaman modal tersebut.
Penyelesaian Sengketa Penanam Modal yang Timbul Antara Pemerintah dengan
Investor Asing dalam Pasal 32 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal dikatakan bahwa:
“Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antara Pemerintah dengan
penanam modal asing, para pihak akan menyelesaikan sengketa tersebut melalui
arbitrase internasional yang harus disepakati oleh para pihak.”
Penyelesaian sengketa melalui arbitrase internasional merupakan cara untuk
mengakhiri perselisihan yang timbul antara Pemerintah Indonesia dengan investor
asing, dimana kedua belah pihak sepakat menggunakan lembaga arbitrase atau arbiter
perorangan di luar wilayah hukum Republik Indonesia. Dalam rangka penyelesaian
sengketa oleh arbitrase telah ditetapkan bahwa hukum yang berlaku dan yang menjadi
dasar pemakaian oleh dewan wasit dalam menyelesaikan sengketa tersebut adalah
hukum yang dipilih oleh para pihak.
Republik Indonesia meratifikasi Konvensi ICSID dengan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1968 (Lembaran Negara No. 32 Tahun 1968) yakni undang-undang
persetujuan atas konvensi tentang penyelesaian perselisihan antara negara dan warga
negara asing mengenai penanaman modal. Dengan telah diratifikasinya konvensi
tersebut, secara yuridis Indonesia terikat dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam konvensi tersebut, sehingga setiap penyelesaian perselisihan atau penyelesaian
sengketa penanaman modal asing akan dilakukan menurut tata cara dan prosedur
yang diatur dalam International Centre for the Settlement of Investment Dispute
(ICSID).
12 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
C. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal
menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya,
seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan
sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai
penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah
melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan
lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan
dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara
efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
2. Fungsi Pasar Modal
Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:
 Sebagai sarana penambah modal bagi usaha = Perusahaan dapat memperoleh
dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli
oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh
pemerintah.
 Sebagai sarana pemerataan pendapatan = Setelah jangka waktu tertentu, saham-
saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan
perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan
saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan
pendapatan.
 Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi = Dengan adanya tambahan
modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan
meningkat.
 Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja = Keberadaan pasar modal dapat
mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada
terciptanya lapangan kerja baru.
13 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
 Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara = Setiap deviden yang dibagikan
kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya
tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
 Sebagai indikator perekonomian negara = Aktivitas dan volume
penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi
indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik.
Begitu pula sebaliknya.
3. Manfaat Pasar Modal
Bagi emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
 dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
 tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan
dana/perusahaan
 solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
 ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
 memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga
yang mengambang bagi pemenang obligasi
 dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko
4. Pelaku Pasar Modal
Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang
terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut :
 Emiten
14 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan
emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai
tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS), antara lain :
1. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk
meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan
modal asing.
3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham
lama kepada pemegang saham baru.
 Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang
melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan,
investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup
bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para
investor dalam pasar modal antara lain :
1. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya
berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
2. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin
besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
3. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah
pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli
sahamnya.
 Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar
modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
 Penjamin emisi (underwriter).
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu
dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.[butuh rujukan]
 Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)
15 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan
si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain
meliputi:
1. Memberikan informasi tentang emiten
2. Melakukan penjualan efek kepada investor
 Perdagangan efek (dealer)
Berfungsi sebagai:
1. Pedagang dalam jual beli efek
2. Sebagai perantara dalam jual beli efek
 Penanggung (guarantor)
Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima kepercayaan.
Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.
 Wali amanat (trustee)
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor).
Kegiatan wali amanat meliputi:
1. Menilai kekayaan emiten
2. Menganalisis kemampuan emiten
3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6. Bertindak sebagai agen pembayaran
 Perusahaan surat berharga (securities company)
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek.
Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :
1. Sebagai pedagang efek
2. Penjamin emisi
3. Perantara perdagangan efek
4. Pengelola dana
 Perusahaan pengelola dana (investment company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan
investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
 Kantor administrasi efek.
16 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar
administrasinya.
1. Membantu emiten dalam rangka emisi
2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para
investor
3. Membantu menyusun daftar pemegang saham
4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan
17 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Implementasi Penanaman Modal Asing
Bisnis SPBU Asing Bermerek total SPBU Asal Francis
Setelah Shell dan Petronas meramaikan bisnis SPBU di Indonesia, kini giliran
Total – SPBU asal Prancis – menancapkan kukunya melalui PT Total Oil Indonesia
(Total). Dua SPBU Total telah dibangun di Jakarta, yaitu di bilangan Daan Mogot dan
M.T. Haryono. Maraknya SPBU asing tak lepas dari hadirnya regulasi yang
membolehkan pihak swasta selain Pertamina mengelola SPBU. Bagaimana
perkembangan SPBU asing saat ini? SPBU Shell yang dibesut oleh PT Shell Indonesia
(Shell) sudah hadir di sini sejak tahun 2005, sekaligus sebagai SPBU asing pertama di
Indonesia. Menurut Samuel G. De Guzman. GM Operasional & Penjualan Ritel Shell,
SPBU perusahaannya bertumbuh secara signifikan, baik dilihat dari nilai transaksi yang
masuk maupun pengembangan gerai yang sekarang sudah mencapai 35 – padahal akhir
tahun lalu baru 15 gerai. Dan yang terpenting, Shell berhasil mengubah lanskap
persaingan bisnis SPBU di Indonesia. Dengan kehadirannya, telah meningkatkan
standar kualitas layanan industri, dan otomatis Pertamina – pemain utama SPBU di
Tanah Air – ikut berbenah diri.
Pria asal Filipina ini menambahkan, pihaknya optimistis Shell akan terus
berkembang di Indonesia. Ia menyebut, total investasi yang telah dikeluarkan
perusahaan asal Amerika Serikat ini mencapai US$ 100 juta. Penjualan meningkat
signifikan, apalagi ketika harga Shell Super (Performance 92) turun dari Rp 10
ribu/liter menjadi Rp 5.700/liter, peningkatan transaksi pun terus terjadi. Namun,
Samuel enggan menyebutkan berapa besar pertumbuhan angka penjualannya. Ketika
ditanya apakah pencapaian omset selama empat tahun terakhir ini sudah sesuai dengan
target perusahaan? Samuel menjawab, “Ya dan tidak.” Ya, bila dilihat dari produk yang
dijual di Indonesia, yakni Oktan 92 dan 95, minat pasar di sini sudah cukup baik.
Adapun dibilang tidak sesuai dengan target karena belum bisa memasukkan beberapa
produk Shell yang lain. Sejauh ini pihaknya telah berupaya melakukan pendekatan ke
pemerintah agar diizinkan menjual jenis produk SPBU yang lain. “Kami investasi di sini
dengan tujuan bisa menawarkan produk BBM secara lengkap,” ujarnya. Pasalnya, target
Shell menjadi nomor dua di Indonesia.
Jadi, tidak benar bila disebutkan SPBU asing sepi setelah melihat contoh Shell.
“It’s not true,” katanya membantah tentang keberadaan SPBU asing yang dinilai kurang
sukses di Indonesia. Ia beralasan, jika tidak ada peluang, mengapa Shell terus
18 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
membangun gerai-gerai baru di sini. Dan kenapa pula, Total ikut membenamkan
investasinya di Indonesia. Soalnya, bisnis SPBU di Indonesia masih memiliki peluang
besar. Bahkan, menurutnya, dalam waktu dekat akan muncul pemain-pemain baru
setelah Total. Sementara itu, Total mulai meramaikan bisnis SPBU di sini sejak Maret
2009. Peresmian dua gerai perusahaan asal Inggris di Jakarta itu merupakan kelanjutan
pembangunan jaringan ritel di Asia Pasifik (Cina, India, Filipina, Vietnam dan Pakistan)
yang jumlahnya telah mencapai 500 SPBU. “Bisnis SPBU ini bisnis jangka panjang. Kami
perlu investasi yang cukup besar untuk membangunnya. Untuk mendapatkan return,
boleh jadi kami membutuhkan waktu 8 sampai 10 tahun. Diakui memang volume
penjualan SPBU asing umumnya atau Total khususnya belum banyak. Karena, seperti
diketahui, SPBU nonsubsidi yang saat ini hanya boleh menjual bensin jenis tertentu.
Sementara itu, jenis premium (Oktan 88) hingga kini SPBU asing belum mendapat akses
dari pemerintah untuk menjualnya. Total sendiri baru memasarkan Performance 92
yang harga jualnya Rp 5.500, selisih Rp 1.000 dengan bensin premium milik Pertamina.
Produk lainnya adalah Performance 95 (sekelas dengan Pertamax Plus).
Pertanyaannya, dapatkah SPBU asing ini berjalan dengan produk-produk yang
sudah ada? jelas agak sulit mengdongkrak volume penjualan, karena dari sisi harga
masih dianggap mahal oleh konsumen. Namun, pihaknya berpikir jangka panjang
sambil berharap kelak pemerintah membuka akses bagi pemain asing untuk menjual
bensin bersubsidi. Di Indonesia sendiri masih perlu waktu bagi Total untuk bisa
mencetak volume penjualan yang diinginkan. Kurun waktu dua bulan belum cukup
untuk
19 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id
Dafar Pustaka
Panjaitan Human, 2002, Hukum Penanaman Modal Asing, Jakarta :Medio
Sihombing Jonker, 2009, Hukum penanaman Modal di Indonesia, Bandung : P.T Alumni
https://id.wikipedia.org/wiki/Penanaman_Modal_Dalam_Negeri
http://alympredator.blogspot.co.id/2015/03/makalah-penanaman-modal.html?m=1
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal
http://jajang123456.blogspot.co.id/2015/01/tugas-makalah-penanaman-modal-
asing.html
http://www.detikfinance.com/read/2010/06/07/173053/1373466/4/investasi-asing-
capai-us-345-miliar-hingga-2010

More Related Content

What's hot

11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...An Nisa Rizki Yulianti
 
Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Dewi Pramitha
 
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...BellaTriOktaviana2
 
Mekanisme persetujuan & lisensi investasi
Mekanisme persetujuan & lisensi investasiMekanisme persetujuan & lisensi investasi
Mekanisme persetujuan & lisensi investasiIskandar シギット
 
Pp nomor 23 tahun 2020
Pp nomor 23 tahun 2020Pp nomor 23 tahun 2020
Pp nomor 23 tahun 2020HendriTAsworo
 
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1Auliana Riztianti
 
Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-okeBagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-okeAsep suryadi
 
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020Arif Efendi
 
Kepailitan dan PKPU pada Koperasi
Kepailitan dan PKPU pada KoperasiKepailitan dan PKPU pada Koperasi
Kepailitan dan PKPU pada Koperasihenra saragih
 
5 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universita...
5 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universita...5 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universita...
5 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universita...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...nabilasafitr
 
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...nurcholismn
 
4 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas...
4 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas...4 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas...
4 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas...Teuku Alvin Putra Rezalino
 

What's hot (20)

11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
 
Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2
 
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
 
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
 
Mekanisme persetujuan & lisensi investasi
Mekanisme persetujuan & lisensi investasiMekanisme persetujuan & lisensi investasi
Mekanisme persetujuan & lisensi investasi
 
Booklet pph
Booklet pphBooklet pph
Booklet pph
 
Pp nomor 23 tahun 2020
Pp nomor 23 tahun 2020Pp nomor 23 tahun 2020
Pp nomor 23 tahun 2020
 
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
 
Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-okeBagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke
 
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
 
PPh
PPhPPh
PPh
 
Kepailitan dan PKPU pada Koperasi
Kepailitan dan PKPU pada KoperasiKepailitan dan PKPU pada Koperasi
Kepailitan dan PKPU pada Koperasi
 
Uu no 1_2016 (1)
Uu no 1_2016 (1)Uu no 1_2016 (1)
Uu no 1_2016 (1)
 
Uu 11 1992
Uu 11 1992Uu 11 1992
Uu 11 1992
 
5 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universita...
5 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universita...5 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universita...
5 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universita...
 
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
 
Pp 25-2020
Pp 25-2020Pp 25-2020
Pp 25-2020
 
Uu 19 2003
Uu 19 2003Uu 19 2003
Uu 19 2003
 
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
 
4 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas...
4 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas...4 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas...
4 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas...
 

Similar to 11. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar modal. universitas mercu buana, 2018

Hbl 11,nurcholis muttaqin,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
Hbl 11,nurcholis muttaqin,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, p...Hbl 11,nurcholis muttaqin,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
Hbl 11,nurcholis muttaqin,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, p...nurcholismn
 
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benarHBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benarMeika Sihombing
 
Hbl minggu 11, hefti juliza, hapzi ali, penanaman modal, universitas mercu bu...
Hbl minggu 11, hefti juliza, hapzi ali, penanaman modal, universitas mercu bu...Hbl minggu 11, hefti juliza, hapzi ali, penanaman modal, universitas mercu bu...
Hbl minggu 11, hefti juliza, hapzi ali, penanaman modal, universitas mercu bu...Hefti Juliza
 
11, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali,Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing ,Un...
11, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali,Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing ,Un...11, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali,Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing ,Un...
11, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali,Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing ,Un...lenianggr
 
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...Chives Radin
 
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...Rinytrianas21
 
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang   undangan penanaman modal perekonomianDampak perundang   undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomiancekkembali dotcom
 
Salinan peraturan bkpm_6_tahun_2018--
Salinan peraturan bkpm_6_tahun_2018--Salinan peraturan bkpm_6_tahun_2018--
Salinan peraturan bkpm_6_tahun_2018--muzakir tombolotutu
 
Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....rosita puspa
 
HBL, Dhaifina Fathihah, Hapzi Ali, Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri, se...
HBL, Dhaifina Fathihah, Hapzi Ali, Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri, se...HBL, Dhaifina Fathihah, Hapzi Ali, Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri, se...
HBL, Dhaifina Fathihah, Hapzi Ali, Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri, se...Dhaifina Fathihah
 
Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal - Adhitya Putra...
Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal - Adhitya Putra...Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal - Adhitya Putra...
Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal - Adhitya Putra...Perpus Maya
 
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...Deni Mawar
 
Uu 25 tahun 2007 tentang penanaman modal
Uu 25 tahun 2007 tentang penanaman modalUu 25 tahun 2007 tentang penanaman modal
Uu 25 tahun 2007 tentang penanaman modalwalhiaceh
 
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...intandwik_
 
Salinan undang undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja (omnibus law)
Salinan undang undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja (omnibus law)Salinan undang undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja (omnibus law)
Salinan undang undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja (omnibus law)bungfrangki .com
 
UU_Cipta_Kerja_FINAL_-_Paripurna.pdf
UU_Cipta_Kerja_FINAL_-_Paripurna.pdfUU_Cipta_Kerja_FINAL_-_Paripurna.pdf
UU_Cipta_Kerja_FINAL_-_Paripurna.pdfOpenWare1
 

Similar to 11. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar modal. universitas mercu buana, 2018 (20)

Hbl 11,nurcholis muttaqin,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
Hbl 11,nurcholis muttaqin,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, p...Hbl 11,nurcholis muttaqin,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
Hbl 11,nurcholis muttaqin,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
 
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benarHBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
 
Hbl minggu 11, hefti juliza, hapzi ali, penanaman modal, universitas mercu bu...
Hbl minggu 11, hefti juliza, hapzi ali, penanaman modal, universitas mercu bu...Hbl minggu 11, hefti juliza, hapzi ali, penanaman modal, universitas mercu bu...
Hbl minggu 11, hefti juliza, hapzi ali, penanaman modal, universitas mercu bu...
 
11, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali,Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing ,Un...
11, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali,Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing ,Un...11, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali,Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing ,Un...
11, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali,Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing ,Un...
 
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
11. hbl, chives radin, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, pas...
 
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
 
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
 
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang   undangan penanaman modal perekonomianDampak perundang   undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
 
Salinan peraturan bkpm_6_tahun_2018--
Salinan peraturan bkpm_6_tahun_2018--Salinan peraturan bkpm_6_tahun_2018--
Salinan peraturan bkpm_6_tahun_2018--
 
Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....
 
HBL, Dhaifina Fathihah, Hapzi Ali, Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri, se...
HBL, Dhaifina Fathihah, Hapzi Ali, Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri, se...HBL, Dhaifina Fathihah, Hapzi Ali, Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri, se...
HBL, Dhaifina Fathihah, Hapzi Ali, Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri, se...
 
Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal
Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman ModalTanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal
Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal
 
Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal - Adhitya Putra...
Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal - Adhitya Putra...Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal - Adhitya Putra...
Tanggungjawab Investor Asing ditinjau dari UU Penanaman Modal - Adhitya Putra...
 
Uu no.25 2007
Uu no.25 2007Uu no.25 2007
Uu no.25 2007
 
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
 
Uu 25 tahun 2007 tentang penanaman modal
Uu 25 tahun 2007 tentang penanaman modalUu 25 tahun 2007 tentang penanaman modal
Uu 25 tahun 2007 tentang penanaman modal
 
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
 
Salinan undang undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja (omnibus law)
Salinan undang undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja (omnibus law)Salinan undang undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja (omnibus law)
Salinan undang undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja (omnibus law)
 
Uu 1967 1 penanaman modal asing
Uu 1967 1 penanaman modal asingUu 1967 1 penanaman modal asing
Uu 1967 1 penanaman modal asing
 
UU_Cipta_Kerja_FINAL_-_Paripurna.pdf
UU_Cipta_Kerja_FINAL_-_Paripurna.pdfUU_Cipta_Kerja_FINAL_-_Paripurna.pdf
UU_Cipta_Kerja_FINAL_-_Paripurna.pdf
 

More from Novi Siti

15. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum lingkungan. univer...
15. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum lingkungan. univer...15. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum lingkungan. univer...
15. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum lingkungan. univer...Novi Siti
 
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...Novi Siti
 
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...Novi Siti
 
12. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perbankan dan asur...
12. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perbankan dan asur...12. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perbankan dan asur...
12. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perbankan dan asur...Novi Siti
 
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...Novi Siti
 
9. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , perlindungan konsumen dan...
9. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , perlindungan konsumen dan...9. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , perlindungan konsumen dan...
9. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , perlindungan konsumen dan...Novi Siti
 
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...Novi Siti
 
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...Novi Siti
 
6,hbl, novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , tindak pidana pencucian u...
6,hbl, novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , tindak pidana pencucian u...6,hbl, novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , tindak pidana pencucian u...
6,hbl, novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , tindak pidana pencucian u...Novi Siti
 
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 20185. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018Novi Siti
 
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...Novi Siti
 
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...Novi Siti
 
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...Novi Siti
 
1. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
1. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...1. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
1. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...Novi Siti
 

More from Novi Siti (14)

15. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum lingkungan. univer...
15. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum lingkungan. univer...15. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum lingkungan. univer...
15. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum lingkungan. univer...
 
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
 
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
 
12. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perbankan dan asur...
12. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perbankan dan asur...12. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perbankan dan asur...
12. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perbankan dan asur...
 
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
 
9. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , perlindungan konsumen dan...
9. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , perlindungan konsumen dan...9. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , perlindungan konsumen dan...
9. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , perlindungan konsumen dan...
 
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
 
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
 
6,hbl, novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , tindak pidana pencucian u...
6,hbl, novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , tindak pidana pencucian u...6,hbl, novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , tindak pidana pencucian u...
6,hbl, novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , tindak pidana pencucian u...
 
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 20185. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
 
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
 
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
3. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,...
 
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
2. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
 
1. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
1. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...1. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
1. hbl, novi siti sholekah, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau reso...
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

11. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar modal. universitas mercu buana, 2018

  • 1. MODUL PERKULIAHAN HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing, Pasar Modal Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 11 …. Novi Siti Sholekah (43217010079) Abstract : Kompetensi Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing, Pasar Modal Mahasiswa mampu menjelaskan Penanaman Modal dalam Negeri dan Asing, Pasar Modal
  • 2. 2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id Dafar Isi A. Penanaman Modal Dalam Negeri 1. Pengertian Penanaman Modal Dalam Negeri Ketentuan yang tercantum pada UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang menggantikan UU No.1 tahun 1967 dan UU No.6 tahun 1968, memberi rumusan penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing. Pengertian penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan penanaman modal untuk melakukan usaha diwilayah negara RI oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum. Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas, pengertian penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25 tahun 2007 adalah penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Jika dilihat dari pengertian diatas maka terdapat dua unsur utama penanaman modal dalam negeri yaitu :  Penanam modal harus berasal dari dalam negeri (domestic investor)  Sumber modal (source of funds) tersebut harus berasal dari dalam negeri pula (domestic fund) Penetapan kedua unsur tersebut erat kaitannya dengan upaya untuk mendapatkan kepastian bahwa penanaman modal yang dalam catatan administrasi tergolong sebagai penanaman modal dalam negeri memang benar-benar murni sebagai penanaman modal dalam negeri, dan tidak berasal dari sumber-sumber lain. 2. Fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri Perbedaan mendasar pada perusahaan PMDN dan PT biasa yaitu PMDN mendapatkan fasilitas dari pemerintah Indonesia dalam menjalankan usahanya dimana fasilitas tersebut tidak didapatkan oleh PT biasa. Berdasarkan Pasal 18 ayat (2) UUPM
  • 3. 3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id dijelaskan bahwa fasilitas penanaman modal tersebut dapat diberikan kepada penanaman modal yang: 1. melakukan perluasan usaha; atau 2. melakukan penanaman modal baru. Dalam rangka merangsang penanaman modal di Indonesia, pemerintah memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas kepada para penanaman modal, baik bagi penanaman modal baru maupun bagi penanaman modal yang akan melakukan perluasan usaha. Pemerintah menetapkan bahwa badan usaha dalam negeri yang akan melakukan penanaman modal dapat berbentuk badan hukum ataupun bukan badan hukum, sedang untuk penanaman modal asing wajib diwujudkan dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia, dan berkedudukan di dalam wilayah Negara RI. Bagi penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing yang akan melakukan penanaman modal dalam bentuk perseroan terbatas dapat mewujudkan rencana tersebut dengan cara mengambil bagian saham pada saat perseroan terbatas tersebut didirikan, membeli saham dari perseroan yang sedang berjalan, maupun dengan melakukan cara-cara lainnya yang tidak bertentangan dengan ketentuan undang-undang. Serangkaian aturan telah ditetapkan untuk dipenuhi oleh para penanam modal baru yang ingin mendapatkan kemudahan-kemudahan. Penanam modal baru tersebut setidak-tidaknya harus memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:  menyerap banyak tenaga kerja  termasuk skala prioritas tinggi  termasuk pembangunan infrastruktur  melakukan alih teknologi  melakukan industri pionir  berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain yang dianggap perlu  industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi di dalam negeri Bentuk fasilitas yang diberikan kepada penanaman modal dapat berupa :
  • 4. 4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id a. Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu. b. Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri. c. Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku dan bahan penolong untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu. d. Pembebesan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor barang modal atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu. e. Penyusutan yang dipercepat f. Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu 3. Bidang Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri UU No.25 tahun 2007 menetapkan bahwa setiap penanam modal berhak mendapatkan kepastian hak, perlindungan hukum, informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang akan/telah dijalankannya, hak pelayanan serta berbagai bentuk fasilitas kemudahan lainnya. Untuk penanaman modal dalam negeri, pemerintah juga telah menetapkan bahwa semua bidang/jenis usaha dinyatakan terbuka, kecuali bidang/jenis usaha yang dinyatakan tertutup. Penetapan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal dalam negeri maupun bagi penanaman modal asing dilakukan berdasarkan kriteria tertentu seperti kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional. Sedang penetapan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan tertentu dilakukan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan dan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, peningkatan kapasitas teknologi, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjuk oleh pemerintah. 4. Pengesahan, perizinan dan Tata Cara PMDN
  • 5. 5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id Berdasarkan Pasal 25 ayat (4) UUPM, perusahaan penanam modal, termasuk PMDN, yang akan melakukan kegiatan usaha wajib memperoleh izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dari instansi yang memiliki kewenangan. Izin sebagaimana disebutkan sebelumnya diperoleh melalui pelayanan terpadu satu pintu. Pelayananan terpadu satu pintu ini bertujuan untuk membantu penanam modal dalam memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, dan informasi mengenai penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing. Tata Cara Penanaman Modal Dalam Negeri Tata cara Penanaman Modal Dalam Negeri yaitu : Keppres No. 29/2004 tentang penyelenggaraan penanam modal dalam rangka PMA dan PMDN melalui sistem pelayanan satu atap : 1. Meningkatkan efektivitas dalam menarik investor, maka perlu menyederhanakan sistem pelayanan penyelenggaraan penanaman modal dengan metode pelayanan satu atap. 2. Diundangkan peraturan perundang-undnagan yang berkaitan dengan otonomi daerah, maka perlu ada kejelasan prosedur pelayanan PMA dan PMDN. 3. BKPM. Instansi pemerintah yang menangani kegiatan penanaman modal dalam rangka PMA dan PMDN. 4. Pelayanan persetujuan, perizinan, fasilitas penanaman modal dalam rangka PMA dan PMDN dilaksanakan oleh BKPM berdasarkan pelimpahan kewenangan dari Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Dept yang membina bidang-bidang usaha investasi yang bersangkutan melalui pelayanan satu atap. 5. Gubernur/bupati/walikota sesuai kewenangannya dapat melimpahkan kewenangan pelayanan persetujuan, perizinan dan fasilitas penanaman modal kepada BKPM melalui sistem pelayanan satu atap. 6. Kepala BKPM dalam melaksanakan sistem pelayanan satu atap berkoordinasi dengan instansi yang membina bidang usaha penanaman modal. 7. Segala penerimaan yang timbul dari pemberian pelayanan persetujuan, perizinan dan fasilitas penanaman modal oleh BKPM diserahkan kepada instansi yang membidangi usaha penanaman modal. B. Penanaman Modal Asing
  • 6. 6 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id 1. Pengertian Penanaman Modal Asing UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang telah mencabut ketentuan UU No.1 tahun 1967, memberikan pengertian penanaman modal asing sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing. Menurut Hukum Indonesia, badan hukum di bidang usaha ada 2 macam yaitu :  PT (perseroan terbatas)  Koperasi Sedangkan dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu berbentuk PT. Menurut Pasal 5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA : “Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Indonesia”. Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3 cara,yaitu :  Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT.  Membeli saham  Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan per-UU-an 2. Fasilitas Penanaman Modal Asing Secara rinci fasilitas yang dapat diberikan kepada penanaman modal asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia dapat diberikan dalam bentuk : a. pemberian izin tinggal terbatas bagi penanam modal asing selama 2 (dua) tahun b. pemberian alih status izin tinggal terbatas bagi penanam modal menjadi izin tinggal tetap dapat dilakukan setelah tinggal di Indonesia selama 2 (dua) tahun berturut-turut
  • 7. 7 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id c. pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku 1 (satu) tahun diberikan untuk jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak izin tinggal terbatas diberikan d. pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku 2 (dua) tahun diberikan untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak izin tinggal terbatas diberikan dan e. pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal tetap diberikan untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak izin tinggal tetap diberikan. Pemberian izin tinggal terbatas bagi penanam modal asing sebagaimana dimaksud diatas akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi atas dasar rekomendasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal. 3. Bidang Usaha Penanaman Modal Asing Mengenai bidang usaha dari perusahaan penanaman modal asing diatur dalam Bab VII UU No.25 tahun 2007. Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik asing maupun dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional lainnya. Pemerintah menetapkan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjuk Pemerintah. Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan. Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah:  produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan
  • 8. 8 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id  bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang- undang. Berdasarkan pengaturan pengaturan bidang usaha baik oleh UUPM yang lama maupun UUPM yang baru kita dapat menyimpulkan adanya 4 kategori bidang usaha PM yaitu : 1. Bidang usaha terbuka bagi seluruh Penanam Modal baik PMA maupun PMDN non PMA dan non PMDN termasuk usaha mikro, kecil dan menengah 2. Bidang usaha yang tertutup bagi PMA tapi terbuka untuk PMDN non PMDA dan PMA termasuk pengusaha mikro kecil dan menengah. 3. Bidang Usaha yang tertutup bagi PMA, PMDN tapi hanya terbuka untuk perusahaan non PMA dan PMDN (Koperasi, pengusaha mikro dan menengah) 4. Bidang usaha yang tertutup sama sekali bagi penanaman modal yaitu bidang usaha yang berhubungan dengan bidang pertahanan negara. Bentuk –bentuk Kerja Sama Usaha Ada beberapa bentuk kerjasama yang dapat dilakukan dalam rangka kegiatan penanaman modal asing di Indonesia, yaitu : a. Joint venture = Kerja sama yang dilakukan penanam modal asing dengan pengusaha nasional yang semata-mata berdasarkan perjanjian/kontrak saja (contractual) tanpa membentuk suatu badan hukum baru. b. Joint enterprise = Kerja sama antara penanam modal nasional dan penanaman modal asing dengan membentuk perusahaan atau badan hukum baru sesuai dengan hukum Indonesia. c. Kontrak karya = Kerja sama antara penanam modal asing dengan penanam modal nasional dengan membentuk badan hukum Indonesia, dan badan hukum ini mengadakan perjanjian kerja sama dengan badan hukum lain yang menggunakan modal nasional. d. Production sharing = Bentuk kerjasama dimana pihak investor asing memberikan kredit kepada pihak nasional, dan pokok pinjaman dan bunganya dikembalikan dalam bentuk hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan dan mewajibkan perusahaan nasional tersebut untuk mengekspor hasilnya ke negara pemberi kredit. 4. Pelayanan Perizinan Penanaman Modal Asing
  • 9. 9 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007, penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha yang berbentuk badan hukum dan badan usaha yang tidak berbadan hukum atau usaha perseorangan. Pelayanan permohonan perizinan penanaman modal di Indonesia dilakukan oleh Pelayanan Tepadu Satu Pintu ( PTSP) . Kewenangan pelayanan di tingkat pusat dimiliki oleh PTSP Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) . PTSP BKPM melayani penyelenggaraan:  penyelenggaraan penanaman modal yang ruang lingkupnya lintas provinsi;  kepentingan nasional pemerintahan di bidang penanaman modal  penanaman modal asing dan penanam modal yang menggunakan modal asing. Penyelenggaraan PTSP di tingkat provinsi dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal ( PDPPM) . Sementara itu, penyelenggaraan PTSP di tingkat kabupaten/ kota dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Kabupaten/ Kota bidang Penanaman Modal ( PDKPM). Lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Penanam modal asing wajib melakukan Pendaftaran untuk melakukan penanaman modal sementara penanam modal dalam negeri tidak diwajibkan melakukan Pendaftaran kecuali memang diperlukan. b. Penanam modal yang akan melakukan penanaman modal dapat langsung mengajukan permohonan Pendaftaran ke PTSP untuk mendapatkan izin pendaftaran sebelum berstatus badan hukum perseroan terbatas dan wajib ditindaklanjuti dengan pembuatan akta pendirian perseroan terbatas. c. Penanam modal yang akan melakukan penanaman modal dapat mengajukan permohonan Pendaftaran ke PTSP untuk mendapatkan izin pendaftaran sebelum berstatus badan hukum perseroan terbatas apabila memiliki akta pendirian perusahaan dari notaris. d. Penanam modal yang telah disahkan sebagai badan hukum perseroan terbatas oleh Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia yang akan melakukan penanaman modal dapat mengajukan permohonan Pendaftaran ke PTSP untuk mendapatkan izin pendaftaran.
  • 10. 10 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id e. Penanam modal yang sudah mendapatkan izin pendaftaran dapat mengajukan Izin Pelaksanaan konstruksi perusahaan sebelum melakukan kegiatan produksi atau komersialisasi. f. Penanam modal yang sudah mendapatkan izin pendaftaran dapat menerima fasilitas non fiskal seperti :  Angka Pengenal Importir Produsen ( API-P)  Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing ( RPTKA)  Rekomendasi Visa Untuk Bekerja  Izin Mempekerjakan Tenaga kerja Asing ( IMTA) g. Perusahaan penanaman modal asing yang telah berstatus badan hukum perseroan terbatas yang bidang usahanya dapat memperoleh fasilitas dan dalam pelaksanaan penanaman modalnya membutuhkan fasilitas fiskal, wajib mengajukan permohonan kepemilikan Izin Prinsip Penanaman Modal. Perusahaan penanaman modal asing yang belum melakukan Pendaftaran, dapat langsung mengajukan permohonan Izin Prinsip. h. Perusahaan penanaman modal yang dalam pelaksanaan penanaman modalnya telah siap melakukan kegiatan/ berproduksi komersial, wajib mengajukan permohonan Izin Usaha Tertap (IUT) ke PTSP. 5. Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal Apabila sengketa yang terjadi antara investor domestik dengan pihak Pemerintah Indonesia dan masyarakat sekitarnya, hukum yang digunakan adalah hukum Indonesia. Dalam Pasal 32 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal telah ditentukan cara penyelesaian sengketa yang timbul dalam penanaman modal antara pemerintah dengan investor domestik. Dalam ketentuan itu, ditentukan empat cara dalam penyelesaian sengketa dalam penanaman modal. Keempat cara itu, antara lain: 1) Musyawarah dan mufakat; 2) Arbitrase; 3) Alternatif penyelesaian sengketa; dan 4) Pengadilan.
  • 11. 11 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id Penyelesaian dengan musyawarah dan mufakat merupakan cara untuk mengakhiri sengketa yang timbul antara pemerintah dengan investor domestik, dimana di dalam penyelesaian itu dilakukan pembahasan bersama dengan maksud untuk mencapai keputusan dan kesepakatan atas penyelesaian sengketa secara bersama-sama. Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase merupakan cara untuk mengakhiri sengketa dalam penanaman modal antara pemerintah Indonesia dengan investor domestik, dimana dalam penyelesaian sengketa itu menggunakan jasa arbiter atau majelis arbiter. Arbiter atau majelis arbiterlah yang menyelesaikan sengketa penanaman modal tersebut. Penyelesaian Sengketa Penanam Modal yang Timbul Antara Pemerintah dengan Investor Asing dalam Pasal 32 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dikatakan bahwa: “Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antara Pemerintah dengan penanam modal asing, para pihak akan menyelesaikan sengketa tersebut melalui arbitrase internasional yang harus disepakati oleh para pihak.” Penyelesaian sengketa melalui arbitrase internasional merupakan cara untuk mengakhiri perselisihan yang timbul antara Pemerintah Indonesia dengan investor asing, dimana kedua belah pihak sepakat menggunakan lembaga arbitrase atau arbiter perorangan di luar wilayah hukum Republik Indonesia. Dalam rangka penyelesaian sengketa oleh arbitrase telah ditetapkan bahwa hukum yang berlaku dan yang menjadi dasar pemakaian oleh dewan wasit dalam menyelesaikan sengketa tersebut adalah hukum yang dipilih oleh para pihak. Republik Indonesia meratifikasi Konvensi ICSID dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1968 (Lembaran Negara No. 32 Tahun 1968) yakni undang-undang persetujuan atas konvensi tentang penyelesaian perselisihan antara negara dan warga negara asing mengenai penanaman modal. Dengan telah diratifikasinya konvensi tersebut, secara yuridis Indonesia terikat dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam konvensi tersebut, sehingga setiap penyelesaian perselisihan atau penyelesaian sengketa penanaman modal asing akan dilakukan menurut tata cara dan prosedur yang diatur dalam International Centre for the Settlement of Investment Dispute (ICSID).
  • 12. 12 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id C. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan. 2. Fungsi Pasar Modal Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:  Sebagai sarana penambah modal bagi usaha = Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.  Sebagai sarana pemerataan pendapatan = Setelah jangka waktu tertentu, saham- saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.  Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi = Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.  Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja = Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.
  • 13. 13 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id  Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara = Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.  Sebagai indikator perekonomian negara = Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya. 3. Manfaat Pasar Modal Bagi emiten Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:  jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar  dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai  tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan  solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan  ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil Bagi investor Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:  nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain  memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi  dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko 4. Pelaku Pasar Modal Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut :  Emiten
  • 14. 14 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain : 1. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi. 2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing. 3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru.  Investor Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain : 1. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden. 2. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan. 3. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.  Lembaga Penunjang Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.  Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.[butuh rujukan]  Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)
  • 15. 15 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi: 1. Memberikan informasi tentang emiten 2. Melakukan penjualan efek kepada investor  Perdagangan efek (dealer) Berfungsi sebagai: 1. Pedagang dalam jual beli efek 2. Sebagai perantara dalam jual beli efek  Penanggung (guarantor) Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.  Wali amanat (trustee) Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi: 1. Menilai kekayaan emiten 2. Menganalisis kemampuan emiten 3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten 4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten 5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi 6. Bertindak sebagai agen pembayaran  Perusahaan surat berharga (securities company) Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain : 1. Sebagai pedagang efek 2. Penjamin emisi 3. Perantara perdagangan efek 4. Pengelola dana  Perusahaan pengelola dana (investment company) Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.  Kantor administrasi efek.
  • 16. 16 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasinya. 1. Membantu emiten dalam rangka emisi 2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor 3. Membantu menyusun daftar pemegang saham 4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham 5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan
  • 17. 17 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id Implementasi Penanaman Modal Asing Bisnis SPBU Asing Bermerek total SPBU Asal Francis Setelah Shell dan Petronas meramaikan bisnis SPBU di Indonesia, kini giliran Total – SPBU asal Prancis – menancapkan kukunya melalui PT Total Oil Indonesia (Total). Dua SPBU Total telah dibangun di Jakarta, yaitu di bilangan Daan Mogot dan M.T. Haryono. Maraknya SPBU asing tak lepas dari hadirnya regulasi yang membolehkan pihak swasta selain Pertamina mengelola SPBU. Bagaimana perkembangan SPBU asing saat ini? SPBU Shell yang dibesut oleh PT Shell Indonesia (Shell) sudah hadir di sini sejak tahun 2005, sekaligus sebagai SPBU asing pertama di Indonesia. Menurut Samuel G. De Guzman. GM Operasional & Penjualan Ritel Shell, SPBU perusahaannya bertumbuh secara signifikan, baik dilihat dari nilai transaksi yang masuk maupun pengembangan gerai yang sekarang sudah mencapai 35 – padahal akhir tahun lalu baru 15 gerai. Dan yang terpenting, Shell berhasil mengubah lanskap persaingan bisnis SPBU di Indonesia. Dengan kehadirannya, telah meningkatkan standar kualitas layanan industri, dan otomatis Pertamina – pemain utama SPBU di Tanah Air – ikut berbenah diri. Pria asal Filipina ini menambahkan, pihaknya optimistis Shell akan terus berkembang di Indonesia. Ia menyebut, total investasi yang telah dikeluarkan perusahaan asal Amerika Serikat ini mencapai US$ 100 juta. Penjualan meningkat signifikan, apalagi ketika harga Shell Super (Performance 92) turun dari Rp 10 ribu/liter menjadi Rp 5.700/liter, peningkatan transaksi pun terus terjadi. Namun, Samuel enggan menyebutkan berapa besar pertumbuhan angka penjualannya. Ketika ditanya apakah pencapaian omset selama empat tahun terakhir ini sudah sesuai dengan target perusahaan? Samuel menjawab, “Ya dan tidak.” Ya, bila dilihat dari produk yang dijual di Indonesia, yakni Oktan 92 dan 95, minat pasar di sini sudah cukup baik. Adapun dibilang tidak sesuai dengan target karena belum bisa memasukkan beberapa produk Shell yang lain. Sejauh ini pihaknya telah berupaya melakukan pendekatan ke pemerintah agar diizinkan menjual jenis produk SPBU yang lain. “Kami investasi di sini dengan tujuan bisa menawarkan produk BBM secara lengkap,” ujarnya. Pasalnya, target Shell menjadi nomor dua di Indonesia. Jadi, tidak benar bila disebutkan SPBU asing sepi setelah melihat contoh Shell. “It’s not true,” katanya membantah tentang keberadaan SPBU asing yang dinilai kurang sukses di Indonesia. Ia beralasan, jika tidak ada peluang, mengapa Shell terus
  • 18. 18 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id membangun gerai-gerai baru di sini. Dan kenapa pula, Total ikut membenamkan investasinya di Indonesia. Soalnya, bisnis SPBU di Indonesia masih memiliki peluang besar. Bahkan, menurutnya, dalam waktu dekat akan muncul pemain-pemain baru setelah Total. Sementara itu, Total mulai meramaikan bisnis SPBU di sini sejak Maret 2009. Peresmian dua gerai perusahaan asal Inggris di Jakarta itu merupakan kelanjutan pembangunan jaringan ritel di Asia Pasifik (Cina, India, Filipina, Vietnam dan Pakistan) yang jumlahnya telah mencapai 500 SPBU. “Bisnis SPBU ini bisnis jangka panjang. Kami perlu investasi yang cukup besar untuk membangunnya. Untuk mendapatkan return, boleh jadi kami membutuhkan waktu 8 sampai 10 tahun. Diakui memang volume penjualan SPBU asing umumnya atau Total khususnya belum banyak. Karena, seperti diketahui, SPBU nonsubsidi yang saat ini hanya boleh menjual bensin jenis tertentu. Sementara itu, jenis premium (Oktan 88) hingga kini SPBU asing belum mendapat akses dari pemerintah untuk menjualnya. Total sendiri baru memasarkan Performance 92 yang harga jualnya Rp 5.500, selisih Rp 1.000 dengan bensin premium milik Pertamina. Produk lainnya adalah Performance 95 (sekelas dengan Pertamax Plus). Pertanyaannya, dapatkah SPBU asing ini berjalan dengan produk-produk yang sudah ada? jelas agak sulit mengdongkrak volume penjualan, karena dari sisi harga masih dianggap mahal oleh konsumen. Namun, pihaknya berpikir jangka panjang sambil berharap kelak pemerintah membuka akses bagi pemain asing untuk menjual bensin bersubsidi. Di Indonesia sendiri masih perlu waktu bagi Total untuk bisa mencetak volume penjualan yang diinginkan. Kurun waktu dua bulan belum cukup untuk
  • 19. 19 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Novi Siti Sholekah (43217010079) http://www.mercubuana.ac.id Dafar Pustaka Panjaitan Human, 2002, Hukum Penanaman Modal Asing, Jakarta :Medio Sihombing Jonker, 2009, Hukum penanaman Modal di Indonesia, Bandung : P.T Alumni https://id.wikipedia.org/wiki/Penanaman_Modal_Dalam_Negeri http://alympredator.blogspot.co.id/2015/03/makalah-penanaman-modal.html?m=1 https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal http://jajang123456.blogspot.co.id/2015/01/tugas-makalah-penanaman-modal- asing.html http://www.detikfinance.com/read/2010/06/07/173053/1373466/4/investasi-asing- capai-us-345-miliar-hingga-2010