Dokumen tersebut merangkum proses desain sistem pengolahan air limbah yang meliputi 6 tahap yaitu bak pengendapan pendahuluan, pencampuran zat koagulan, saluran flokulasi, bak pengendapan flok, saringan pasir cepat, dan reservoar. Dijelaskan pula perhitungan dimensi setiap komponennya seperti volume bak pengendapan, luas penampang saluran, dan volume reservoar berdasarkan debit air yang diolah.
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Teknik Penyehatan - Desain Saringan cepat
1. Nama : Nousseva Renna
Kelas : 5415164015
Desain Saringan Pasir Cepat
Debit : 31,55 detik
a. Alat ukur Thomson.
Q = 31,55
Q = 0,0138 h (detik)
ℎ =
𝑄
0.0138
=
31,55
0,0138
= 2286,232 𝑚
𝑏 =
1
2
ℎ =
1
2
𝑥 2286,232 = 1143,116 𝑚
Keterangan:
Q = debiet air ( detik)
h = tinggi permukaan air (m)
b. Alat ukur Cippoletti..
Q = C x b x h 3/2 = 0,0186 x 1143,116 x 2286,232 3/2 = 2324254,586 detik
Dimana :
C = konstana 0,0186
b = Penampang Atas
h = Kedalaman (m)
Untuk menghitung dimensi saluran pemasukan dapat digunakan rumus :
Q = F x V = (1143,116 x 2286,232) x 0,15 = 392014,257 m3/dt.
Dimana :
Q adalah debiet aliran (m3/dt )
F adalah luas penampang basah saluran (m2)
V adalah kecepatan pengaliran (m/dt),
2. 1. Bak Pengendap Pendahuluan .
V = 0,001 – 0,005 m/dt
T = 2 – 6 jam.
2. Pencampur Zat Koagulan.
Zat koagulan berupa : Alum sulfat Al2 (SO4)3 atau tawas
Ferri Sulfat Fe2 (SO4)3
Partikel kolloid bermuatan negatif akan dinetralisir oleh tawas yang bermuatan positif
sehingga kolloid menjadi tidak stabil.
Al2 (SO4)3 2Al 3+ + 3 (SO4)2-
Sebagian ion Al akan menetralisir muatan permukaan (-) dari kolloid menjadi tidak
stabil. Selanjutnya :
H2O H+ + OH-
Ion OH – breaksi dengan ion Al 3+ membentuk agregat Al(OH)3 yang tidak dapat larut
dalam air.
Al 3+ + 3OH- Al(OH)3
Agregat Al(OH)3 dapat menarik partikel=partikel kolloid yang tidak stabil dan ketika
agregat bertumbukan dengan agregat lainnya terkurunglah partikel kolloid dan
terbentuklah flok.
Dengan kata lain pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel
kolloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk kolloid
dengan berbagai partikel kolloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel
kolloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara
fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump),
maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).
3. Saluran flokulasi
Di saluran flokulasi akan terjadi proses flokulasi. :
Kecepatan aliran (V) = 5 cm/dt
Waktu terhenti T = 10 menit = 600 detik
Dimensi saluran :
Luas penampang basah :
P = T x V = 600 x 0,15 = 90 m
b = ¼ x 90 = 22,5 m
h = F/b = (1143,116 x 2286,232) / 22,5 = 116152,37 m
3. F = b . h = 22,5 x 116152,37 = 2613428,325 m2
𝐹 = 𝑄/𝑉
Q = F x V = 2613428,325 x 5 = 13067141,63 detik
4. Bak Pengendap flok :
Kecepatan aliran ( V) : 0,5 – 5 cm/dt
Waktu terhenti T : 2 – 4 jam
T = 3 jam = 10800 detik
Volume bak =
I = Q x T = 13067141,63 x 10800 = 141125129600 detik²
d = F/I = 2613428,325 /141125129600 = 1,851 x 10−5
m
Volume = d x b x P = 1,851 x 22,5 x 90 = 0,0375 m3 + (0,0375x10%) = 0,04125 m3
Volume bak ditambah 10% untuk volume gumpalan.
5. Saringan Pasir Cepat.
Fungsinya adalah untuk menyaring kolloid yang masih terbawa.
6. Reservoar
Fungsi : untuk menampung kelebihan air dan menanggulangi jam-jam kekurangan air.
Volume reservoar ditambah 10 % untuk cadangan guna keperluan tambahan.
Menghitung dimensi reservoar :
Misal pengolahan air dilakukan selama 24 jam (non stop).
Dalam 1 jam banyaknya air yang diolah : 100 % / 24 = 4,17 %.
Prosentase pemakaian air :
Jam 06.00 – 10.00 banyaknya pemakaian air 6,25 %
10.00 - 16.00 banyaknya pemakaian air 5,00 %
16.00 - 18.00 banyaknya pemakaian air 6,25 %
18.00 - 06.00 banyaknya pemakaian air 2,715 %
Menghitung kekurangan/ kelebihan air :
Jam
Pemakaian
% Pemakaian % Total
Pemakaian
Kelebihan/Kekurngan Air
06.00 – 10.00 6,25 % -25,00 % -8,32 %
10.00 - 16.00 5,00 % -30,00 % -4,98 %
16.00 - 18.00 6,25 % -12,50 % -4,16 %
18.00 - 06.00 2,715 % 32,50 % +17,46 %
Jumlah 100 % 0 %
4. Kelebihan/ kekurangan air = 17,46 %.
Jika debit efluent = 2 l/dt
Banyaknya air yang diolah dalam 1 hari
= 2 l/dt x 60 x 60 x 24
= 172.800 lt
Isi Reservoar = 17,46 x 172800 lt = 63486j700 lt = 63,49 m3.
Isi cadangan = 10 % x 63,49 m3. = 6, 35 m3.
----------------------------------------------------------- +
Vol.Total = 69, 84 m3.
Volume = luas x tinggi Reservoar ( misal : panjang = 2 lebar , tinggi = 3,00 m )
69, 84 = 2 p2 x 3
69, 84 = 6 p2 lebar = 3,45 m
Panjang = 6,9 m
Tinggi = 3,0 m