Evaluasi operasional unit intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi di Instalasi Pengolahan Air Minum Dekeng II – PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Laporan ini mengevaluasi operasi unit-unit pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bogor dengan mengamati proses kerja, mengukur parameter, dan membandingkannya dengan kriteria desain. Beberapa unit seperti koagulasi dan sedimentasi memenuhi kriteria, sementara pra
1. SIDANG LAPORAN PRAKTIK KERJA
PROFESI (PKP)
Disusun Oleh:
RISCA SUWARTI
08211037
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS ARSITEKTUR LANSEKAP DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2015
2. EVALUASI OPERASIONAL UNIT INTAKE,
PRASEDIMENTASI, KOAGULASI, FLOKULASI, DAN
SEDIMENTASI DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
DEKENG II – PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud:
Maksud dari Praktek Kerja Profesi
(PKP) ini adalah agar mahasiswa
mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman praktik di lapangan,
selain itu agar mahasiswa dapat
mengamati secara langsung
sistem pengolahan air baku
menjadi air bersih di dalam
lingkup kerja IPA Dekeng PDAM
Tirta Pakuan Kota Bogor.
Tujuan:
1. Mempelajari organisasi dan lingkup
kegiatan pada IPA Dekeng.
2. Mengamati proses kerja dari sistem
pengolahan unit intake,
prasedimentasi, koagulasi, flokulasi
dan sedimentasi yang ada di lapangan.
3. Mengevaluasi tata laksana dan
dimensi unit-unit pengolahan.
4. Melakukan perhitungan unit
pengolahan dan membandingkannya
dengan kriteria desain.
4. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Kota Bogor merupakan wilayah dengan kandungan air yang cukup
karena memiliki curah hujan tinggi yang didukung oleh jenis tanah dan
kondisi morfologi kawasan yang dapat menyimpan cadangan air yang
banyak. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sebagian besar
masyarakat memanfaatkan air tanah dan air permukaan.
No Kecamatan Luas
Km2
Jumlah
Penduduk
Kepadatan jiwa
/ Km2
Keterangan
1 Bogor Utara 17,7 180.847 10.217 Sedang
2 Bogor Barat 32,9 223.168 6.783 Rendah
3 Bogor Timur 10,2 99.983 9.802 Sedang
4 Bogor Selatan 30,8 190.535 6.186 Rendah
5 Bogor Tengah 8,1 104.270 12.873 Tinggi
6 Tanah Sareal 18,8 206.028 10.959 Sedang
Kota Bogor 118,5 1.004.831 8.480 Sedang
14. PRASEDIMENTASI
Keterangan:
Terdiri dari 2 unit
Q unit = 400 L/detik = 0,4 m3/detik
Q per bak = 0,4 /4 = 0,1 m3/detik
Tinggi bak = 3,8 meter
Panjang bak = 15,3 meter
Lebar bak = 4,65 meter
16. PRASEDIMENTASI
Parameter Kriteria Desain Nilai Ket
Surface Loading
Rate
(60-150) m3/ m2 day 121 m3/ m2 day S
Waktu Detensi Bak 30 – 180 menit 45 menit S
Rasio Panjang
terhadap
Lebar
3 : 1 – 5 : 1 3 : 1 S
Reynold number < 2000 2150 TS
Froude number > 10-5 1,02 x 10-7
TS
(Sumber kriteria desain: Christopher and Okun, 1991)
18. Skema Koagulasi
Keterangan:
Jenis koagulan : PAC
Debit(Q) : 0,4 m3/detik
Jumlah bak : 2 bak
Debit tiap bak : 0,2 m3/detik
Panjang(P) : 1,5 meter
Lebar(L) : 2 meter
Tinggi(H) : 1,5 meter
Tinggi terjunan : 1 meteR
Free board : 0,25 meter
19. KOAGULASI
Parameter Kriteria Desain Nilai Keterangan
Waktu Detensi (td) 10 detik – 5 menit 22 detik S
Gradien Kecepatan (G) 700 – 1000 /detik 706 /detik S
G x Td 10000 – 60000 15532 S
(Sumber kriteria desain : Surface water treatment for Communities in Developing
Countries, Schultz and Okun)
21. FLOKULASI
Keterangan:
Tipe : pengaduk lambat vertical baffle channel
Jumlah Bak : 3 bak
Debit (Q) = 400 L/detik = 0,4 m3/detik
Debit tiap bak (Qbak) = 0,4 / 3 = 0,1333 m3/detik
Jumlah Kompartemen = 4
Tinggi Bangunan = 5,45 m
22. FLOKULASI
Parameter Kriteria
Desain
Nilai
Komp 1
Ket
Komp 2
Ket
Komp 3
Ket
Komp 4
Ket
Waktu
detensi (td)
15 – 45 min 12 min S 15 min S 18 min S 22 min S
Headloss
(Hl)
0,3 – 1 m 0,35 m S 0,32 m S 0,3 m S 0,27 m S
Gradien
Kecepatan
(G)
(10 – 75)
/dtk 72,5/dtk S 62,5/dtk S 55/dtk S 47,4dtk S
G x td 104 - 105 53519.5 S 55738 S 59400 S 62568 S
(sumber kriteria desain : Christopher & Okun, 1991)
24. SEDIMENTASI
Keterangan:
2 unit
Plat yang digunakan : Plat aluminium
L 13,5 cm
t = 2,3 mm
Q = 0,1333 m3/detik
P = 18, 4 meter
L = 9,5 meter
Kedalaman = 3,31 meter
Muka air = 3,01 meter
26. SEDIMENTASI
Parameter Kriteria Desain Nilai Ket
Surface Loading Rate (60-150) m3/ m2 day 66 m3/ m2 day S
Weir Loading Rate (90-360) m3/ m2 day 99 m3/ m2 day S
Waktu Detensi Bak 30 – 180 menit 72 menit S
Waktu Detensi Settler 6 – 25 menit 24 menit S
Rasio Panjang terhadap Lebar 3 : 1 – 5 : 1 2 : 1 TS
Kecepatan pada settler (0,05 – 0,13) m/min 0,11 m/min S
Reynold number < 2000 295 S
Froude number > 10-5 2,29 x 10-4 TS
(Sumber kriteria desain: Unit Operation and Processes in Environmental
Engineering, Thompson)
27. PERMASALAHAN
INTAKE :
• Musim kemarau: Jika musim kemarau
tiba, air baku yang disadap tidak
sebanyak yang diharapkan dan
ketinggian air sungai menurun.
• Gangguan pada musim hujan: Tingkat
kekeruhan air menjadi tinggi pernah
mencapai kekeruhan 2200 NTU
PRASEDIMENTASI
1. Nilai reynold masih belum sesuai
dengan kriteria desain. Hal ini
mengakibatkan pengendapan di dalam
bak pengendap tidak berjalan
sempurna. Sehingga nilai kekeruhan air
effluent dari bak prasedimentasi hampir
sama dengan air baku. Oleh karena itu,
perlu adanya perbaikan agar proses
sedimentasi berjalan dengan sempurna
sesuai dengan kebutuhan dan
spesifikasi yang diperlukan.
2. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan
menambahkan perforated baffle dalam
bangunan pra sedimentasi.
KOAGULASI:
• Sejauh saya melihat tidak ada
permasalahan pada koagulasi
28. PERMASALAHAN
FLOKULASI:
• Beberapa kompartemen tidak
berukuran sama sehingga tinggi muka
air tiap kompartemen tidak sama.
SEDIMENTASI:
• Sejauh saya melihat tidak ada
permasalahan pada koagulasi
29. KESIMPULAN
• Sistem pengolahan air menggunakan sistem konvensional yang dimulai dari
intake, prasedimentasi, pengaduk cepat (koagulasi), pengaduk lambat
(flokulasi), bak sedimentasi, filter, contact basin, dan berakhir di reservoir.
Bahan kimia yang digunakan adalah polyaluminiumclorite (tawas), dan gas
klor.
• Pengadukan cepat di unit koagulasi menggunakan sistem hidrolis (terjunan).
• Jenis koagulan yang digunakan adalah PAC (Poly Aluminium Chloride).
• Di unit koagulasi (rapid mixing) nilai gradien kecepatan sebesar 706 /detik dan
dengan nilai waktu detensi (td) 22 detik. Kedua nilai tersebut memenuhi
kriteria karena diameter pipa terlalu besar.
• Pengadukan lambat (slow mixing) di unit flokulasi menggunakan sistem
horizontal baffle channel.
• Unit flokulasi terdiri dari 4 kompartemen dan 1 bak koagulasi unit 1 unit
bagian barat. Begitu juga untuk sebelah timur.
• Bak sedimentasi menggunakan plate settler. Di bak sedimentasi, waktu
detensi diperoleh 72 menit, surface Loading sebesar 66 m3/m2.hari,
dinyatakan memenuhi kriteria.