SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA
MODUL 4
ALAT UKUR DEBIT SALURAN TERBUKA
Nama Praktikum : Aditya Hegi Saputra
NIM : P17333115433
Kelompok/Shift : 4 ( 13.00 โ€“ 14.30 )
Tanggal Pengumpulan : 12 Juli 2018
Asisten yang Bertugas : 1. Lailatus Syifa ( 1531409 )
2. Nurul Rohim ( 1531404 )
PROGRAM STUDI DIV-KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
BANDUNG
2018
I. TUJUAN
1. Memperoleh tinggi muka air di atas Notch (H)
2. Memperoleh nilai Qactual dan Qteoritis
3. Memperoleh nilai Cd (Coefficient Discharge)
II. PRINSIP DASAR
Notch pada dasarnya merupakan konstruksi dalam saluran terbuka.
Notch biasanya digunakan dalam pengukuran kecepatan aliran saluran
terbuka. Notch akan memberikan efek konstraksi pada aliran fluida
sehingga ketinggian air diatas notch dapat digunakan untuk menentukan
kecepatan fluida dan dapat diukur untuk mewakili besaran debit fluida yang
melaluinya. Alat ukur pada saluran terbuka ini dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu u-notch dan v-notch.
III. DASAR TEORI
SALURAN TERBUKA DAN SIFAT-SIFATNYA
JENIS SALURAN TERBUKA
Saluran Terbuka : Saluran yang mengalirkan air dengan permukaan bebas.
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan asal-usul:
๏ƒ˜ Saluran alam (natural channel)
contoh : sungai-sungai kecil di daerah hulu (pegunungan) hingga
sungaibesar di muara.
๏ƒ˜ Saluran buatan (artificial channel)
contoh : saluran drainase tepi jalan, saluan irigasi untuk mengairi
persawahan, saluran pembuangan, saluran untuk membawa air ke
pembangkit listrik tenaga air, saluran untuk supply air minum, saluran
banjir.
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan konsistensi bentuk penampang dan
kemiringan dasar :
๏ƒ˜ Saluran prismatik (prismatic channel)
Yaitu saluran yang bentuk penampang melintang dan kemiringan
dasarnya tetap.
Contoh : saluran drainase, saluran irigasi
๏ƒ˜ Saluran non prismatik (non prismatic channel)
Yaitu saluran yang bentuk penampang melintang dan kemiringan
dasarnya berubah-ubah.
Contoh : sungai
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan geometri penampang melintang :
๏ƒ˜ Saluran berpenampang segi empat.
๏ƒ˜ Saluran berpenampang trapesium
๏ƒ˜ Saluran berpenampang segi tiga.
๏ƒ˜ Saluran berpenampang lingkaran.
๏ƒ˜ Saluran berpenampang parabola.
๏ƒ˜ Saluran berpenampang segi empat dengan ujung dibulatkan ( diberi
filet berjari-jari tertentu).
๏ƒ˜ Saluran berpenampang segi tiga dengan ujung dibulatkan ( diberi filet
berjari-jari tertentu)..
Di lapangan, Saluran buatan (artificial channel) bisa berupa :
๏ƒ˜ Canal : semacam parit dengan kemiringan dasar yang landai,
berpenampang segi empat, segi tiga, trapezium maupun lingkaran.
Terbuat dari galian tanah, pasangan batu, beton atau kayu maupun
logam.
๏ƒ˜ Talang (flume) : semacam selokan kecil terbuat dari logam, beton atau
kayu yang melintas di atas permukaan tanah dengan suatu penyangga.
๏ƒ˜ Got Miring (chute) : semacam selokan dengan kemiringan dasar yang
relatif curam.
๏ƒ˜ Bangunan Terjun (drop structure) : semacam selokan dengan
kemiringan yang tajam. Perubahan muka air terjadi pada jarak yang
sangat dekat.
๏ƒ˜ Gorong-gorong (culvert) : saluran tertutup yang melintasi jalan atau
menerobos gundukan tanah dengan jarak yang relatif pendek.
๏ƒ˜ Terowongan ( tunnel) : saluran tertutup yang melintasi gundukan tanah
atau bukit dengan jarak yang relatif panjang.
Sekat Thompson (V-Notch)Alat yang diperlukan:
a. Sekat V-notch, dibuat dari pelat logam (baja, aluminium, dan lain-
lain)atau dari kayu lapis
b. Penggaris, tongkat ukur atau pita ukur.
Cara Pengukuran:
1) Tempatkan sekat pada aliran yang akan diukur, pada posisi yangbaik
sehingga sekat betul-betul mendatar atau โ€hโ€ pada kedua sisinya adalah
sama
2) Ukur hdengan penggaris, tongkat ukur dan pita ukur.
Persamaan Pintu Ukur V-notchPersamaan V- Notch sesuai Standar:
Persamaan V-notch telah distandarkan oleh ISO (1980), ASTM (1993),and
USBR (1997) semuanya memberikan hasil menggunakan Kindsvater-Shen
equation. Contoh penggunaan persamaan tersebutadalah seperti dibawah ini.
Dimana Q dalam unit cfs dan tinggi dalamunit ft. Diberikan dibawah ini kurva
untuk C dan k vs sudut. Pada standar yang ada tidak diberikan persamaan untuk
menyusunan kurva tersebut,sehingga satu satunya jalan adalah menggunakan
kurva tersebut.
Cara pengukuran
1. aliran di hulu dan di hilir sekat harus tenang.
2. aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas atau
samping sekat.
3. Aliran harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel pada sekat
Sekat Thompson (V Notch)
๏‚ท h harus diukur pada minimal 2h dibagian hulu pintu ukur.
๏‚ท Tebal ambang ukur antara 0,8 sd 2 mm.
๏‚ท Permukaan air dibagian hilir harus min 6 cm dibawah โ€ambangukur
bagian bawahโ€.
๏‚ท h harus > 6 cm untuk menghindari kesalahan ukur.
๏‚ท Persamaan dikembangkan untuk h antara 38 cm dan h/P<2,4.
๏‚ท Persamaan dikembangkan untuk V-notch yang sempurna,dalam arti
h/B harus โ‰ค0.2.
๏‚ท Lebar saluran rata-rata (B) harus >91 cm.
๏‚ท Bagian bawah V-notch harus min. 45 cm diatas bagian dasar saluran
bagian hulu
Apabila alat ukur tidak memenuhi ketentuan diatas, maka alat ukur disebut alat
ukur โ€œV-notch yang tidak sempurnaโ€. Dimana:
๏‚ท h/B yang dibutuhkan โ‰ค 0,4.
๏‚ท Dasar ambang ukur bagian bawah cukup 10 cm diatas dasar saluran
sebelah hulu.
๏‚ท Lebar saluran cukup dengan 10 cm, dan h bisa sampai 61 cm (V-
Notch sempurna mempunyai h 38 cm)
๏‚ท Grafik C yang digunakan berbeda, graphic memberikan
hubunganantara C sebagai fungsi dari h/P dan P/B dan hanya
berlaku untukV-Notch dengan sudut 900
๏‚ท Pada Standar USBR, 1997 dapat dilihat bahwa Nilai C bergerakdari
0,576 sd 0,6; sedangkan pada V-Notch sempurna dengansudut 900,
nilai C adalah 0,578.
IV. DATA AWAL
Berikut hasil pengukuran massa beban, suhu awal, suhu akhir, suhu
rata-rata, densitas dan volume saluran saat praktikum sebagai berikut :
Tabel 4.1 Pengukuran Massa, Suhu, Densitas dan Volume.
Massa
beban
2.5 kg
Suhu awal 23 0C
Suhu akhir 23 0C
Suhu rata-
rata
23 0C
densitas 979.9035 kg/m3
Volume 0.007654 m3
Berikut hasil pengukuran B,pdan Lebar notch aliran fluida pada
saat praktikum sebagai berikut :
Tabel 4.2 Pengukuran B, p dan Lebar U- notch.
Tabel 4.3 Pengukuran B, Derajat dan Lebar V- notch.
V-Notch
B 0.24 m
ฮธ 30 derajat
P 0.08 m
Berikut hasil pengukuran Waktu , Tinggo Air U dan V notch aliran fluida
pada saat praktikum sebagai berikut :
Tabel 4.4 Pengukuran Waktu , Tinggi Permukaan Air U dan V- notch.
V. PENGOLAHAN DATA
U-Notch
B 0.24 m
b 0.03 m
P 0.08 m
A. Menentukan Densitas Air
Untuk menghitung densitas air dapat menggunakan persamaan
sebagai berikut:
y = -0.0036x2 - 0.0675x + 1000.6 ........... (1) Dengan mensubtitusi nilai x
dengan nilai suhu rata โ€“ rata, maka:
y = -0,0036(23)2 โ€“ 0,0695(23) + 1000,6
= 997,0971 kg/m3
Sehingga didapat nilai densitas air adalah 997.0971 kg/m3
B. Menentukan waktu rata-rata
Waktu rata-rata diperoleh dari hasil penjumlahan ketiga pengukuran lalu
di bagi tiga.
t rata rata =(t1+t2+t3)/2
t rata rata = 17.16666667 s
Sehingga waktu rata โ€“ rata variasi 1 pada saluran adalah 17.16666667 s.
Begitu pun dengan variasi lainnya, digunakanlah rumus danf ormula
yang sama. Sehingga didapati waktu rata-rata (s) untuk setiap titik di
setiapvariasi.
C. Menentukan nilai Tinggi muka air rata rata
Tinggi muka air rata rata diperoleh dari hasil penjumlahan ketiga
pengukuran lalu dibagi tiga.
H rata rata =(H1+H2+H3)/2
H rata rata = 0,12 m
Sehingga Tinggi muka air rata โ€“ rata variasi 1 pada saluran adalah 0.12
m.
Variasi
Waktu (s) Tinggi Muka Air (m)
t1 t2 t3 tavrg
U-Notch V-Notch
H1 H2 H3 Havrg H1 H2 H3 Havrg
1 17.2 16.7 17.6 17.16666667 0.12 0.12 0.12 0.12 0.144 0.144 0.144 0.144
2 25.8 24.4 25.5 25.23333333 0.114 0.114 0.114 0.114 0.137 0.137 0.137 0.137
3 71 70 68 69.66666667 0.1 0.1 0.1 0.1 0.12 0.12 0.12 0.12
Begitu pun dengan variasi lainnya, digunakanlah rumus danf ormula
yang sama. Sehingga didapati Tinggi muka air rata-rata (s) untuk
setiap titik di setiap variasi U dan V-Notch.
D. Menentukan volume air
Volume air diperoleh dari rumus
Massa air = ฯ X volume air
Volume air = massa air/ ฯ
Volume air = 7,5 / 979.9035
Volume air = 0,00765381 m3
E. Menentukan nilai Q aktual
Untuk menentukan Q aktual dapat menggunakan persamaan sebagai
berikut :
Volume air = Qaktual / t rata-rata
Dengan menggunakan data titik 1 pada variasi 1 pada tabel 4.4, dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Q aktual = Volume air / t rata-rata
Q aktual = 0,007654 / 17.16667
Q aktual = 0.000445853 m3/s
Jadi nilai Q actual aliran air adalah 0,000445853 m3/s. Begitu pun dengan variasi
lainnya U dan V-Nocth, digunakanlah rumus dan formula yang sama.
Sehingga didapati Q actual (m3/s) untuk setiap variasi di setiap titik.
F. Menentukan nilai Q teoritis
Untuk menentukan Q aktual dapat menggunakan persamaan sebagai berikut
:
๐‘„๐‘ก๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘  =
8
15
โˆš2๐‘”
๐œƒ
5
โ„Ž5/2
Dengan menggunakan data titik 1 pada variasi 1 pada tabel 4.4, dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut :
๐‘„๐‘ก๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘  =
8
15
โˆš2๐‘”
๐œƒ
5
โ„Ž5/2
๐‘„๐‘ก๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘  = 0.00070871 m3/s
Jadi nilai Q teoritis aliran air adalah 0,00070871 m3/s. Begitu pun
dengan variasi lainnya U dan V-Nocth, digunakanlah rumus dan formula
yang sama. Sehingga didapati Q teoritis (m3/s) untuk setiap variasi di
setiap titik.
G. Menentukan nilai Koefisien discharge (Cd)
Untuk menentukan Koefisiwn discharge ( Cd ) dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Cd = Qaktual / Qteoritis
Dengan menggunakan data titik 1 pada variasi 1 pada tabel 6.1, dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Cd = Qaktual / Qteoritis
Cd = 0.000445853 / 0.00070871
Cd = 0.629104072
Jadi nilai Cd aliran air adalah 0,629104072 . Begitu pun dengan variasi
lainnya U dan V-Nocth, digunakanlah rumus dan formula yang sama.
Sehingga didapati Koefisisen discharge untuk setiap variasi di setiap titik.
VI. DATA AKHIR
Setelah dilakukan pengolahan data pada bab sebelumnya, maka didapatkan
hasil perhitungannya sebagai berikut :
Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Variasi 1,2 dan 3 Data Akhir Untuk Waktu rata-rata,
Tinggi rata-rata U/V-Notch, Q actual dan teori U/V-Notch ,Dan Koefisien
Discharge .
VII. ANALISIS A
๏‚ท Analisis Cara Kerja
Ukur suhu air awal percobaan. Untuk menentukan massa jenis
air.Jalankan hydraulic bench dan pasang beban, catat massa beban yang
digunakan dan waktu yang dibutuhkan untuk pengaliran. Caranya pada saat
air mengalir ke weight tank yang kosong, tutup tank dengan memutar cam
lever. Lalu pasang beban pada lengan beban. Perhatikan apabila lengan
beban mulai terangkat, nyalakan stopwach. Pada saat lengan bebanterangkat
kembali, matikan stopwach. Ukur ketinggian air (h) pada pembacaan
piezometer disisi saluran. Lakukan tiga kali pengukuran ketinggian air
untuk setiap variasi debit, dimana dalam percobaan ini dilakukan tiga kali
variasi debit. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Variasi t avrg (s)
h avg (m) Qakt (m3/s) Qteo (m3/s) Cd
U-
Notch
V-
Notch
U-Notch V-Notch U-Notch V-Notch U-Notch V-Notch
1 17.16667 0.04 0.064 0.000445853 0.000446 0.00070871 0.000656 0.629104072 0.679736
2 25.23333 0.034 0.057 0.000303322 0.000303 0.00055539 0.000491 0.54614185 0.617752
3 69.66667 0.02 0.04 0.000109863 0.00011 0.00025057 0.000203 0.438458438 0.542377
๏‚ท Analisis Cara Kerja
a Grafik Q actual U-Notch terhadap Qteo U teo U-Notch
Gambar 7.1 Grafik Q actual U-Notch terhadap Qteo U teo U-Notch
Dapat dilihat gambar 7.1 Grafik Q actual U-Notch terhadap Qteo U teo U-
Notch, plot data pada grafik tersebut membentuk garis linier meningkat.
Berdasarkan gambar 7.1 nilai koefisien determinasi Rยฒ = 0.9509. Koefisien
determinasi menunjukkan plot variabel dalam grafik tersebut mewakili keadaan
ideal karena mendekati angka 1. Kedaan ideal yang dimaksud ini adalah
menunjukan bahwa ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat
dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan pada grafik ini. Dilihat dari nilai
R2 =0.09509, maka pada grafik tersebut plot variabel mewakili keadaan ideal
karena mendekati dengan angka 1.
Hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.3083666 (dengan
menngunakan converter R), dengan nilai sama dengan satu berarti hubungan antar
variabel saling berkaitan.tersebut diperoleh hubungan antar variabel dilihat dari
y = 0.5861x
Rยฒ = 0.9509
0
0.00005
0.0001
0.00015
0.0002
0.00025
0.0003
0.00035
0.0004
0.00045
0.0005
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007 0.0008
QaktU-Notch(m3/s)
Qteo U-Notch (m3/s)
nilai R = 0.3083666 , dengan nilai yangsama dengan satu berarti hubungan antar
variabel juga saling keterkaitan.
b Grafik Q akt V-Notch terhadap Q teo V-Notch
Gambar 7.2 Grafik Q akt V-Notch terhadap Q teo V-Notch.
Dapat dilihat gambar 7.2 Grafik Q akt V-Notch terhadap Q teo V-Notch.,
plot data pada grafik tersebut membentuk garis linier meningkat. Berdasarkan
gambar 7.2 nilai koefisien determinasi Rยฒ = 0.9806. Koefisien determinasi
menunjukkan plot variabel dalam grafik tersebut mewakili keadaan ideal karena
mendekati angka 1. Kedaan ideal yang dimaksud ini adalah menunjukan bahwa
ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai
peubah X melalui hubungan pada grafik ini. Dilihat dari nilai R2 =0.9808, maka
pada grafik tersebut plot variabel mewakili keadaan ideal karena mendekati
dengan angka 1.
Hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.990353 (dengan menggunakan
converter R), dengan nilai sama dengan satu berarti hubungan antar variabel saling
berkaitan.tersebut diperoleh hubungan antar variabel dilihat dari nilai R =
0.990353 , dengan nilai yangs ama dengan satu berarti hubungan antar variabel
juga saling keterkaitan.
y = 0.6508x
Rยฒ = 0.9806
0
0.00005
0.0001
0.00015
0.0002
0.00025
0.0003
0.00035
0.0004
0.00045
0.0005
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007
QaktV-Notch(m3/s)
Qteo V-Notch (m3/s)
c Grafik h avrg U-Notch terhadap Q akt U-Notch
Gambar 7.3 h avrg U-Notch terhadap Q akt U-Notch
Dapat dilihat gambar 7.3 Grafik h avrg U-Notch terhadap Q akt U-Notch.,
plot data pada grafik tersebut membentuk garis linier meningkat. Berdasarkan
gambar 7.3 nilai koefisien determinasi Rยฒ = 0.9981. Koefisien determinasi
menunjukkan plot variabel dalam grafik tersebut mewakili keadaan ideal karena
mendekati angka 1. Kedaan ideal yang dimaksud ini adalah menunjukan bahwa
ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai
peubah X melalui hubungan pada grafik ini. Dilihat dari nilai R2 =0.9981, maka
pada grafik tersebut plot variabel mewakili keadaan ideal karena mendekati
dengan angka 1.
Hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.9990495 (dengan
menggunakan converter R), dengan nilai sama dengan satu berarti hubungan antar
variabel saling berkaitan.tersebut diperoleh hubungan antar variabel dilihat dari
nilai R = 0.9990495 , dengan nilai yangs ama dengan satu berarti hubungan antar
variabel juga saling keterkaitan.
y = 1.9257x0.5005
Rยฒ = 0.9981
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0.035
0.04
0.045
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
havrgU-Notch(m)
Qakt U-Notch (m3/s)
Untuk mencari nilai galatnya, dapat membandingkan nilai pangkat dari
bilangan Froude dengan nilai pangkat persamaan garis yaitu y = 1.9257x0.5005 yang
terdapat pada grafik sebagai berikut :
%๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก =
1.5 โˆ’ 0.5005
1.5
๐‘ฅ 100%
%๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก = 66.633%
Dengan hasil galat adalah 66.633%, maka faktor kesalahan saat melakukan
praktikum cukup besar. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor yaitu diantaranya
kurang telitinya praktikan atau pengukuran yang kurang akurat.
d Grafik h avrg V-Notch terhadap Q akt V-Notch
Gambar 7.4 h avrg V-Notch terhadap Q akt V-Notch
Dapat dilihat gambar 7.4 Grafik h avrg V-Notch terhadap Q akt V-Notch.,
plot data pada grafik tersebut membentuk garis linier meningkat. Berdasarkan
gambar 7.4 nilai koefisien determinasi Rยฒ = 0.9991. Koefisien determinasi
menunjukkan plot variabel dalam grafik tersebut mewakili keadaan ideal karena
mendekati angka 1. Kedaan ideal yang dimaksud ini adalah menunjukan bahwa
ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai
peubah X melalui hubungan pada grafik ini. Dilihat dari nilai R2 =0.9991, maka
y = 0.8753x0.3382
Rยฒ = 0.9991
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005
havrgV-Notch(m)
Qakt V-Notch (m3/s)
pada grafik tersebut plot variabel mewakili keadaan ideal karena mendekati
dengan angka 1.
Hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.999549 (dengan
menggunakan converter R), dengan nilai sama dengan satu berarti hubungan antar
variabel saling berkaitan.tersebut diperoleh hubungan antar variabel dilihat dari
nilai R = 0.99549 , dengan nilai yangs ama dengan satu berarti hubungan antar
variabel juga saling keterkaitan.
Untuk mencari nilai galatnya, dapat membandingkan nilai pangkat dari
bilangan Froude dengan nilai pangkat persamaan garis yaitu y = 0.8753x0.3382 yang
terdapat pada grafik sebagai berikut :
%๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก =
2.5 โˆ’ 0.3382
2.5
๐‘ฅ 100%
%๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก = 86.472%
Dengan hasil galat adalah 86.472%, maka faktor kesalahan saat melakukan
praktikum cukup besar. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor yaitu diantaranya
kurang telitinya praktikan atau pengukuran yang kurang akurat.
๏‚ท Kelebihan dan kekurangan Alat ukur Cipoletti
๏€ญ Kelebihan
Kelebihan dari alat Cipolitte, yaitu
1. Sederhana dan muda dibuat
2. Biaya Pelaksanaa tidak mahal
๏€ญ Kekurangan
Kekurangan dari alat Cipolitte,Yaitu
1. Terjadi sedimentasi dihulu bangunan
2. Pengukuran debit tidak bisa dilakukan jika muka air
hilir naik diatas elevasi ambang bangunan ukur.
๏‚ท Perbedaan U-Notch dan V-Notch
๏€ญ U-Notch
1. Luas pembukaan U lebih besar
2. Memiliki debit yang besar
3. Memiliki 2 sudut
๏€ญ V-Notch
1. Luas pembukaan V lebih kecil
2. Memiliki debit yang kecil
3. Memiliki 1 sudut
๏‚ท End-depth methods and flumes
a End-depth
Prinsip Dasar pengukuran :
Terjunan akan memberikan efek kecepatan terminal yang dapat
diukur untuk mewakili besaran debit yang melaluinya.
1. Rectangular
๏‚ง Didesain untuk mendapatkan aliran freefall
๏‚ง Aliran tidak mengalami kontraksi
๏‚ง Mudah dalam kontruksi
Gambar 7.5 Plan view
2. Triangular
๏‚ง Didesain untuk mendapatkan aliran freefall
๏‚ง Aliran tidak mengalami kontraksi
๏‚ง Mudah dalam kontruksi
๏‚ง Dibandingkan rectangular, bentuk ini tidak terbentuk drop โ€“
off zone.
Gambar 7.6 Plan view Triangular
3. Circular
๏‚ง Disesain untuk mendapatkan aliran freefall
๏‚ง Aliran tidak mengalami kontraksi
๏‚ง Mudah dalam kontruksi
๏‚ง Dibandingkan rectangular, bentuk ini tidak terbentuk drop-off
zone.
Gambar 7.7 Plan view circular
b Flume
Prinsip dasar pengukuran :
Flume memberikan efek gabungan kontraksi dan kecepatan terminal
secara sekaligus namun dengan kehilangan tekanan yang lebih kecil
yang dapat diukur untuk mewakili debit yang melaluinya.
Gambar 7.8 Plan view Flume
1. Rectangular Flume
Gambar 7.9 Plan view Rectangular Flume
Prosedur Analisis Rectangular Flumes (ISO 4359):
๏ƒ˜ Hitung Cd
๏ƒ˜ Hitung A
๏ƒ˜ Hitung Cv ( Numerik )
๏ƒ˜ Hitung Q
๏ƒ˜ Hitung V
๏ƒ˜ Hitung F
Gambar 7.10 Rumus โ€“ rumus
2. Trapezoidal Flumes
Gambar 7.11 Trapezoidal
Prosedur Analisis ( ISO 4359 )
๏ƒ˜ Hitung K
๏ƒ˜ Hitung Cd
๏ƒ˜ Hitung A dan T
๏ƒ˜ Hitung Cs ( Asumsi H = h )
๏ƒ˜ Hitung Cv
๏ƒ˜ Hitung Q
๏ƒ˜ Hitung V
๏ƒ˜ Hitung F
๏ƒ˜ Ulangin dengan
3.U shape Flume
Gambar 7.12 U shape Flume
4.Parshall Flumes
5.Submerge Parshall Flumees
Terjadi karena:
Level muka air di hilir terlalu tinggi sehingga lompatan hidrolis
tidak terlihat atau sangat kecil.
Ssolusinya :
Dilakukan koreksi terhadap perhitungan debit pada kondisi ideal
Q = Chn โ€“ Qe
๏‚ท Analisis Kesalahan
Dalam praktikum dan perhitungan kali ini, adanya
kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh praktikan contohnya
seperti memulai dan mengakhiri stopwatch. Adanya kesalahan dalam
memulai dan mengakhiri Stopwatch seperti tidak sigapnya seseorang
yang menggunakan stopwatch-nya, sehingga dapat mengubah hasil
perhitungan Qaktual . Hal ini tentu jelas memberi dampak pada
perhitungan dan perbandingan lainnya. Selanjutnya terdapat juga
kesalahan saat peletakan beban. Peletakan beban harus dilakukan tepat
pada saat beban mulai terangkat. Hal inilah yang sering kali
menimbulkan ketidakakuratan, sebab kesigapan dan kecepatan
praktikan sangat berpengaruh dalam memperhitungkan waktu ketika
lengan hydraulic bench mulai terangkat. Kesalahan pembacaan alat
sangat mungkin terjadi dan biasanya disebabkan oleh skala alat yang
terlalu kecil untuk dilihat mata atau saat mengalibrasi alat yang tidak
tepat, sehingga menimbulkan kebingungan bagi praktikan saat
membaca alat dan menyebabkan hasil percobaan menjadi kurang akurat.
Lalu tidak tepatnya jarum pengukur kedalaman aliran fluida (air) tepat
di permukaan aliran tersebut, sehingga berpengaruh juga dalam
pembacaan dan perhitungan data. Dan juga tidak tepatnya saat
menentukan skala antar titik Panjang loncatan dan kedalaman aliran
yang terbagi โ€“ bagi menjadi 6 titik sepanjang saluran.
VIII. ANALISI B
๏‚ท Pada percobaan alat ukur debit saluran terbuka, aplikasi yang
diterapkan pada bidang teknik lingkungan adalah untuk mengukur
kecepatan aliran saluran terbuka, Notch akan memberikan efek
konstraksi pada aliran fluida sehingga ketinggian air diatas notch dapat
digunakan untuk menentukan kecepatan fluida dan dapat diukur untuk
mewakili besaran debit fluida yang melaluinya. Contohnya pada
bendungan sungai, intake, dan sistem drainase.
Gambar 8.1 Intake
๏‚ท Thompson adalah nama yang terkenal di PDAM, khususnya di
kalangan operator yang bertanggung jawab atas kelancaran pasokan
air, mulai dari sumber air baku (intake, broncaptering), transmisi (unit
bak pelepas tekanan, BPT), dan instalasi pengolahan air (sedimentasi,
kanal).
Sebagai alat ukur, Sekat Thompson banyak digunakan pada PDAM
untuk mengetahui perkiraan debit air yang akan dan sudah diolahnya,
terutama kurang dari 200 l/d. Selain Thompson, ada juga Cipoletti dan
Romyn (untuk debit antara 200 dan 2.000 l/d), dan untuk debit di atas
2.000 l/d digunakan Bendulan/Crump de Gruyter. Dua alat yang
disebut terakhir biasanya dikenal dengan nama pintu ukur karena selain
untuk mengukur debit juga untuk membuka-tutup aliran.
Gambar 8.2 Kanal
IX. Kesimpulan
1. Nilai Tinggi Muka Air ( H )
Berikut hasil pengolahan data nilai Akhir Nilai Tinggi Muka Air
sebagai berikut :
Tabel 9.1 Hasil Akhir Nilai Tinggi Muka Air ( H )
Variasi Tinggi Muka Air (m)
U-Notch V-Notch
H1 H2 H3 Havrg H1 H2 H3 Havrg
1 0.12 0.12 0.12 0.12 0.144 0.144 0.144 0.144
2 0.114 0.114 0.114 0.114 0.137 0.137 0.137 0.137
3 0.1 0.1 0.1 0.1 0.12 0.12 0.12 0.12
2. Nilai Q actual dan Q teoritis
Berikut hasil pengolahan data nilai Q actual dan Q teoritis sebagai
berikut :
Tabel 9.1 Hasil Q actual dan Q teoritis
3. Nilai Cd ( Coefficient Discharge )
Berikut hasil Cd ( Coefficient Discharge ) sebagai berikut :
Tabel 9.1 Cd ( Coefficient Discharge )
X. DAFTAR PUSTAKA
Budi Santoso, 1988, Hidrolika II, Biro penerbit UGM, Yogyakarta
Kurniawan, H. ( 2014, Agustus 08). Alat Ukur Debit Cipoletti dan
Thompson. Retrieved Juli 11.2018 ,From https://www.scribd.com
Rangga raju, 1999, Aliran melaului saluran terbuka, Erlangga, Jakarta
Robert.J.Kodoatie, 2002, Hidrolika Terapan Aliran Pada Saluran Terbuka
dan Pipa, Andi Yogyakarta.
Ven Te Chow, 1991, Aliran melalui saluran terbuka, Erlangga, Jakarta
Variasi Qakt (m3/s) Qteo (m3/s)
U-Notch V-Notch U-Notch V-Notch
1 0.000445853 0.000446 0.00070871 0.000656
2 0.000303322 0.000303 0.00055539 0.000491
3 0.000109863 0.00011 0.00025057 0.000203
Variasi Cd
U-Notch V-Notch
1 0.629104072 0.679736
2 0.54614185 0.617752
3 0.438458438 0.542377

More Related Content

What's hot

Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
Dian Werokila
ย 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
candrosipil
ย 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
ย 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
Miftakhul Yaqin
ย 
Bab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatikaBab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatika
Heri Kiswanto
ย 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Reski Aprilia
ย 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
Kurnia Zuliana
ย 
Bendungan tipe urugan
Bendungan tipe uruganBendungan tipe urugan
Bendungan tipe urugan
Hestina Eviyanti
ย 

What's hot (20)

Loncatan air
Loncatan airLoncatan air
Loncatan air
ย 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
ย 
current meter
current meter current meter
current meter
ย 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
ย 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
ย 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
ย 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
ย 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
ย 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
ย 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
ย 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
ย 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
ย 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
ย 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
ย 
Bab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatikaBab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatika
ย 
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaBuku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
ย 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
ย 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
ย 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
ย 
Bendungan tipe urugan
Bendungan tipe uruganBendungan tipe urugan
Bendungan tipe urugan
ย 

Similar to Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb

Modul pengukuran. aliran fluida.
Modul   pengukuran. aliran fluida.Modul   pengukuran. aliran fluida.
Modul pengukuran. aliran fluida.
bacukids
ย 
Hidrolika terapan
Hidrolika terapanHidrolika terapan
Hidrolika terapan
Ruudi Sies
ย 
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Renny Aniwarna
ย 
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptxMF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
GRMD
ย 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
SudrajatDadan
ย 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
Fransiska Puteri
ย 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
ZHENAHARYOP
ย 

Similar to Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb (20)

Modul pengukuran. aliran fluida.
Modul   pengukuran. aliran fluida.Modul   pengukuran. aliran fluida.
Modul pengukuran. aliran fluida.
ย 
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itbLaporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
ย 
Bab 7-current-meter-2
Bab 7-current-meter-2Bab 7-current-meter-2
Bab 7-current-meter-2
ย 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
ย 
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixsLaporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
ย 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
ย 
Hidrolika terapan
Hidrolika terapanHidrolika terapan
Hidrolika terapan
ย 
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESINPRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
ย 
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
ย 
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptxMF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
ย 
Modul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaModul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolika
ย 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
ย 
Sesi 2 konveksi
Sesi 2  konveksiSesi 2  konveksi
Sesi 2 konveksi
ย 
Pertemuan Fluida Teknik Sipil education Project.pptx
Pertemuan Fluida Teknik Sipil education Project.pptxPertemuan Fluida Teknik Sipil education Project.pptx
Pertemuan Fluida Teknik Sipil education Project.pptx
ย 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ย 
3 pumping test
3 pumping test3 pumping test
3 pumping test
ย 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptx
ย 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
ย 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
ย 
eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2
ย 

Recently uploaded

Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
pkmcipakudrive
ย 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
ย 
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
ย 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
adnijayautama
ย 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
ย 
Electrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manualElectrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manual
dendranov19
ย 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
ย 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
ย 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
ย 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
ย 

Recently uploaded (16)

Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
ย 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
ย 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
ย 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
ย 
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori ๐Ÿ‘™082122229359๐Ÿ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ย 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ย 
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptxMakalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
ย 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
ย 
Electrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manualElectrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manual
ย 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
ย 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
ย 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
ย 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
ย 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
ย 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
ย 

Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA MODUL 4 ALAT UKUR DEBIT SALURAN TERBUKA Nama Praktikum : Aditya Hegi Saputra NIM : P17333115433 Kelompok/Shift : 4 ( 13.00 โ€“ 14.30 ) Tanggal Pengumpulan : 12 Juli 2018 Asisten yang Bertugas : 1. Lailatus Syifa ( 1531409 ) 2. Nurul Rohim ( 1531404 ) PROGRAM STUDI DIV-KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG 2018
  • 2. I. TUJUAN 1. Memperoleh tinggi muka air di atas Notch (H) 2. Memperoleh nilai Qactual dan Qteoritis 3. Memperoleh nilai Cd (Coefficient Discharge) II. PRINSIP DASAR Notch pada dasarnya merupakan konstruksi dalam saluran terbuka. Notch biasanya digunakan dalam pengukuran kecepatan aliran saluran terbuka. Notch akan memberikan efek konstraksi pada aliran fluida sehingga ketinggian air diatas notch dapat digunakan untuk menentukan kecepatan fluida dan dapat diukur untuk mewakili besaran debit fluida yang melaluinya. Alat ukur pada saluran terbuka ini dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu u-notch dan v-notch. III. DASAR TEORI SALURAN TERBUKA DAN SIFAT-SIFATNYA JENIS SALURAN TERBUKA Saluran Terbuka : Saluran yang mengalirkan air dengan permukaan bebas. Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan asal-usul: ๏ƒ˜ Saluran alam (natural channel) contoh : sungai-sungai kecil di daerah hulu (pegunungan) hingga sungaibesar di muara. ๏ƒ˜ Saluran buatan (artificial channel) contoh : saluran drainase tepi jalan, saluan irigasi untuk mengairi persawahan, saluran pembuangan, saluran untuk membawa air ke pembangkit listrik tenaga air, saluran untuk supply air minum, saluran banjir. Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan konsistensi bentuk penampang dan kemiringan dasar : ๏ƒ˜ Saluran prismatik (prismatic channel)
  • 3. Yaitu saluran yang bentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya tetap. Contoh : saluran drainase, saluran irigasi ๏ƒ˜ Saluran non prismatik (non prismatic channel) Yaitu saluran yang bentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya berubah-ubah. Contoh : sungai Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan geometri penampang melintang : ๏ƒ˜ Saluran berpenampang segi empat. ๏ƒ˜ Saluran berpenampang trapesium ๏ƒ˜ Saluran berpenampang segi tiga. ๏ƒ˜ Saluran berpenampang lingkaran. ๏ƒ˜ Saluran berpenampang parabola. ๏ƒ˜ Saluran berpenampang segi empat dengan ujung dibulatkan ( diberi filet berjari-jari tertentu). ๏ƒ˜ Saluran berpenampang segi tiga dengan ujung dibulatkan ( diberi filet berjari-jari tertentu).. Di lapangan, Saluran buatan (artificial channel) bisa berupa : ๏ƒ˜ Canal : semacam parit dengan kemiringan dasar yang landai, berpenampang segi empat, segi tiga, trapezium maupun lingkaran. Terbuat dari galian tanah, pasangan batu, beton atau kayu maupun logam. ๏ƒ˜ Talang (flume) : semacam selokan kecil terbuat dari logam, beton atau kayu yang melintas di atas permukaan tanah dengan suatu penyangga. ๏ƒ˜ Got Miring (chute) : semacam selokan dengan kemiringan dasar yang relatif curam. ๏ƒ˜ Bangunan Terjun (drop structure) : semacam selokan dengan kemiringan yang tajam. Perubahan muka air terjadi pada jarak yang sangat dekat.
  • 4. ๏ƒ˜ Gorong-gorong (culvert) : saluran tertutup yang melintasi jalan atau menerobos gundukan tanah dengan jarak yang relatif pendek. ๏ƒ˜ Terowongan ( tunnel) : saluran tertutup yang melintasi gundukan tanah atau bukit dengan jarak yang relatif panjang. Sekat Thompson (V-Notch)Alat yang diperlukan: a. Sekat V-notch, dibuat dari pelat logam (baja, aluminium, dan lain- lain)atau dari kayu lapis b. Penggaris, tongkat ukur atau pita ukur. Cara Pengukuran: 1) Tempatkan sekat pada aliran yang akan diukur, pada posisi yangbaik sehingga sekat betul-betul mendatar atau โ€hโ€ pada kedua sisinya adalah sama 2) Ukur hdengan penggaris, tongkat ukur dan pita ukur. Persamaan Pintu Ukur V-notchPersamaan V- Notch sesuai Standar: Persamaan V-notch telah distandarkan oleh ISO (1980), ASTM (1993),and USBR (1997) semuanya memberikan hasil menggunakan Kindsvater-Shen equation. Contoh penggunaan persamaan tersebutadalah seperti dibawah ini. Dimana Q dalam unit cfs dan tinggi dalamunit ft. Diberikan dibawah ini kurva untuk C dan k vs sudut. Pada standar yang ada tidak diberikan persamaan untuk menyusunan kurva tersebut,sehingga satu satunya jalan adalah menggunakan kurva tersebut. Cara pengukuran 1. aliran di hulu dan di hilir sekat harus tenang. 2. aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas atau samping sekat. 3. Aliran harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel pada sekat
  • 5. Sekat Thompson (V Notch) ๏‚ท h harus diukur pada minimal 2h dibagian hulu pintu ukur. ๏‚ท Tebal ambang ukur antara 0,8 sd 2 mm. ๏‚ท Permukaan air dibagian hilir harus min 6 cm dibawah โ€ambangukur bagian bawahโ€. ๏‚ท h harus > 6 cm untuk menghindari kesalahan ukur. ๏‚ท Persamaan dikembangkan untuk h antara 38 cm dan h/P<2,4. ๏‚ท Persamaan dikembangkan untuk V-notch yang sempurna,dalam arti h/B harus โ‰ค0.2. ๏‚ท Lebar saluran rata-rata (B) harus >91 cm. ๏‚ท Bagian bawah V-notch harus min. 45 cm diatas bagian dasar saluran bagian hulu Apabila alat ukur tidak memenuhi ketentuan diatas, maka alat ukur disebut alat ukur โ€œV-notch yang tidak sempurnaโ€. Dimana: ๏‚ท h/B yang dibutuhkan โ‰ค 0,4. ๏‚ท Dasar ambang ukur bagian bawah cukup 10 cm diatas dasar saluran sebelah hulu. ๏‚ท Lebar saluran cukup dengan 10 cm, dan h bisa sampai 61 cm (V- Notch sempurna mempunyai h 38 cm) ๏‚ท Grafik C yang digunakan berbeda, graphic memberikan hubunganantara C sebagai fungsi dari h/P dan P/B dan hanya berlaku untukV-Notch dengan sudut 900
  • 6. ๏‚ท Pada Standar USBR, 1997 dapat dilihat bahwa Nilai C bergerakdari 0,576 sd 0,6; sedangkan pada V-Notch sempurna dengansudut 900, nilai C adalah 0,578. IV. DATA AWAL Berikut hasil pengukuran massa beban, suhu awal, suhu akhir, suhu rata-rata, densitas dan volume saluran saat praktikum sebagai berikut : Tabel 4.1 Pengukuran Massa, Suhu, Densitas dan Volume. Massa beban 2.5 kg Suhu awal 23 0C Suhu akhir 23 0C Suhu rata- rata 23 0C densitas 979.9035 kg/m3 Volume 0.007654 m3 Berikut hasil pengukuran B,pdan Lebar notch aliran fluida pada saat praktikum sebagai berikut : Tabel 4.2 Pengukuran B, p dan Lebar U- notch. Tabel 4.3 Pengukuran B, Derajat dan Lebar V- notch. V-Notch B 0.24 m ฮธ 30 derajat P 0.08 m Berikut hasil pengukuran Waktu , Tinggo Air U dan V notch aliran fluida pada saat praktikum sebagai berikut : Tabel 4.4 Pengukuran Waktu , Tinggi Permukaan Air U dan V- notch. V. PENGOLAHAN DATA U-Notch B 0.24 m b 0.03 m P 0.08 m
  • 7. A. Menentukan Densitas Air Untuk menghitung densitas air dapat menggunakan persamaan sebagai berikut: y = -0.0036x2 - 0.0675x + 1000.6 ........... (1) Dengan mensubtitusi nilai x dengan nilai suhu rata โ€“ rata, maka: y = -0,0036(23)2 โ€“ 0,0695(23) + 1000,6 = 997,0971 kg/m3 Sehingga didapat nilai densitas air adalah 997.0971 kg/m3 B. Menentukan waktu rata-rata Waktu rata-rata diperoleh dari hasil penjumlahan ketiga pengukuran lalu di bagi tiga. t rata rata =(t1+t2+t3)/2 t rata rata = 17.16666667 s Sehingga waktu rata โ€“ rata variasi 1 pada saluran adalah 17.16666667 s. Begitu pun dengan variasi lainnya, digunakanlah rumus danf ormula yang sama. Sehingga didapati waktu rata-rata (s) untuk setiap titik di setiapvariasi. C. Menentukan nilai Tinggi muka air rata rata Tinggi muka air rata rata diperoleh dari hasil penjumlahan ketiga pengukuran lalu dibagi tiga. H rata rata =(H1+H2+H3)/2 H rata rata = 0,12 m Sehingga Tinggi muka air rata โ€“ rata variasi 1 pada saluran adalah 0.12 m. Variasi Waktu (s) Tinggi Muka Air (m) t1 t2 t3 tavrg U-Notch V-Notch H1 H2 H3 Havrg H1 H2 H3 Havrg 1 17.2 16.7 17.6 17.16666667 0.12 0.12 0.12 0.12 0.144 0.144 0.144 0.144 2 25.8 24.4 25.5 25.23333333 0.114 0.114 0.114 0.114 0.137 0.137 0.137 0.137 3 71 70 68 69.66666667 0.1 0.1 0.1 0.1 0.12 0.12 0.12 0.12
  • 8. Begitu pun dengan variasi lainnya, digunakanlah rumus danf ormula yang sama. Sehingga didapati Tinggi muka air rata-rata (s) untuk setiap titik di setiap variasi U dan V-Notch. D. Menentukan volume air Volume air diperoleh dari rumus Massa air = ฯ X volume air Volume air = massa air/ ฯ Volume air = 7,5 / 979.9035 Volume air = 0,00765381 m3 E. Menentukan nilai Q aktual Untuk menentukan Q aktual dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : Volume air = Qaktual / t rata-rata Dengan menggunakan data titik 1 pada variasi 1 pada tabel 4.4, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut : Q aktual = Volume air / t rata-rata Q aktual = 0,007654 / 17.16667 Q aktual = 0.000445853 m3/s Jadi nilai Q actual aliran air adalah 0,000445853 m3/s. Begitu pun dengan variasi lainnya U dan V-Nocth, digunakanlah rumus dan formula yang sama. Sehingga didapati Q actual (m3/s) untuk setiap variasi di setiap titik.
  • 9. F. Menentukan nilai Q teoritis Untuk menentukan Q aktual dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : ๐‘„๐‘ก๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘  = 8 15 โˆš2๐‘” ๐œƒ 5 โ„Ž5/2 Dengan menggunakan data titik 1 pada variasi 1 pada tabel 4.4, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut : ๐‘„๐‘ก๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘  = 8 15 โˆš2๐‘” ๐œƒ 5 โ„Ž5/2 ๐‘„๐‘ก๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘  = 0.00070871 m3/s Jadi nilai Q teoritis aliran air adalah 0,00070871 m3/s. Begitu pun dengan variasi lainnya U dan V-Nocth, digunakanlah rumus dan formula yang sama. Sehingga didapati Q teoritis (m3/s) untuk setiap variasi di setiap titik. G. Menentukan nilai Koefisien discharge (Cd) Untuk menentukan Koefisiwn discharge ( Cd ) dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : Cd = Qaktual / Qteoritis Dengan menggunakan data titik 1 pada variasi 1 pada tabel 6.1, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut : Cd = Qaktual / Qteoritis Cd = 0.000445853 / 0.00070871 Cd = 0.629104072 Jadi nilai Cd aliran air adalah 0,629104072 . Begitu pun dengan variasi lainnya U dan V-Nocth, digunakanlah rumus dan formula yang sama. Sehingga didapati Koefisisen discharge untuk setiap variasi di setiap titik.
  • 10. VI. DATA AKHIR Setelah dilakukan pengolahan data pada bab sebelumnya, maka didapatkan hasil perhitungannya sebagai berikut : Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Variasi 1,2 dan 3 Data Akhir Untuk Waktu rata-rata, Tinggi rata-rata U/V-Notch, Q actual dan teori U/V-Notch ,Dan Koefisien Discharge . VII. ANALISIS A ๏‚ท Analisis Cara Kerja Ukur suhu air awal percobaan. Untuk menentukan massa jenis air.Jalankan hydraulic bench dan pasang beban, catat massa beban yang digunakan dan waktu yang dibutuhkan untuk pengaliran. Caranya pada saat air mengalir ke weight tank yang kosong, tutup tank dengan memutar cam lever. Lalu pasang beban pada lengan beban. Perhatikan apabila lengan beban mulai terangkat, nyalakan stopwach. Pada saat lengan bebanterangkat kembali, matikan stopwach. Ukur ketinggian air (h) pada pembacaan piezometer disisi saluran. Lakukan tiga kali pengukuran ketinggian air untuk setiap variasi debit, dimana dalam percobaan ini dilakukan tiga kali variasi debit. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang akurat. Variasi t avrg (s) h avg (m) Qakt (m3/s) Qteo (m3/s) Cd U- Notch V- Notch U-Notch V-Notch U-Notch V-Notch U-Notch V-Notch 1 17.16667 0.04 0.064 0.000445853 0.000446 0.00070871 0.000656 0.629104072 0.679736 2 25.23333 0.034 0.057 0.000303322 0.000303 0.00055539 0.000491 0.54614185 0.617752 3 69.66667 0.02 0.04 0.000109863 0.00011 0.00025057 0.000203 0.438458438 0.542377
  • 11. ๏‚ท Analisis Cara Kerja a Grafik Q actual U-Notch terhadap Qteo U teo U-Notch Gambar 7.1 Grafik Q actual U-Notch terhadap Qteo U teo U-Notch Dapat dilihat gambar 7.1 Grafik Q actual U-Notch terhadap Qteo U teo U- Notch, plot data pada grafik tersebut membentuk garis linier meningkat. Berdasarkan gambar 7.1 nilai koefisien determinasi Rยฒ = 0.9509. Koefisien determinasi menunjukkan plot variabel dalam grafik tersebut mewakili keadaan ideal karena mendekati angka 1. Kedaan ideal yang dimaksud ini adalah menunjukan bahwa ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan pada grafik ini. Dilihat dari nilai R2 =0.09509, maka pada grafik tersebut plot variabel mewakili keadaan ideal karena mendekati dengan angka 1. Hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.3083666 (dengan menngunakan converter R), dengan nilai sama dengan satu berarti hubungan antar variabel saling berkaitan.tersebut diperoleh hubungan antar variabel dilihat dari y = 0.5861x Rยฒ = 0.9509 0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003 0.00035 0.0004 0.00045 0.0005 0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007 0.0008 QaktU-Notch(m3/s) Qteo U-Notch (m3/s)
  • 12. nilai R = 0.3083666 , dengan nilai yangsama dengan satu berarti hubungan antar variabel juga saling keterkaitan. b Grafik Q akt V-Notch terhadap Q teo V-Notch Gambar 7.2 Grafik Q akt V-Notch terhadap Q teo V-Notch. Dapat dilihat gambar 7.2 Grafik Q akt V-Notch terhadap Q teo V-Notch., plot data pada grafik tersebut membentuk garis linier meningkat. Berdasarkan gambar 7.2 nilai koefisien determinasi Rยฒ = 0.9806. Koefisien determinasi menunjukkan plot variabel dalam grafik tersebut mewakili keadaan ideal karena mendekati angka 1. Kedaan ideal yang dimaksud ini adalah menunjukan bahwa ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan pada grafik ini. Dilihat dari nilai R2 =0.9808, maka pada grafik tersebut plot variabel mewakili keadaan ideal karena mendekati dengan angka 1. Hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.990353 (dengan menggunakan converter R), dengan nilai sama dengan satu berarti hubungan antar variabel saling berkaitan.tersebut diperoleh hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.990353 , dengan nilai yangs ama dengan satu berarti hubungan antar variabel juga saling keterkaitan. y = 0.6508x Rยฒ = 0.9806 0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003 0.00035 0.0004 0.00045 0.0005 0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007 QaktV-Notch(m3/s) Qteo V-Notch (m3/s)
  • 13. c Grafik h avrg U-Notch terhadap Q akt U-Notch Gambar 7.3 h avrg U-Notch terhadap Q akt U-Notch Dapat dilihat gambar 7.3 Grafik h avrg U-Notch terhadap Q akt U-Notch., plot data pada grafik tersebut membentuk garis linier meningkat. Berdasarkan gambar 7.3 nilai koefisien determinasi Rยฒ = 0.9981. Koefisien determinasi menunjukkan plot variabel dalam grafik tersebut mewakili keadaan ideal karena mendekati angka 1. Kedaan ideal yang dimaksud ini adalah menunjukan bahwa ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan pada grafik ini. Dilihat dari nilai R2 =0.9981, maka pada grafik tersebut plot variabel mewakili keadaan ideal karena mendekati dengan angka 1. Hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.9990495 (dengan menggunakan converter R), dengan nilai sama dengan satu berarti hubungan antar variabel saling berkaitan.tersebut diperoleh hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.9990495 , dengan nilai yangs ama dengan satu berarti hubungan antar variabel juga saling keterkaitan. y = 1.9257x0.5005 Rยฒ = 0.9981 0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 havrgU-Notch(m) Qakt U-Notch (m3/s)
  • 14. Untuk mencari nilai galatnya, dapat membandingkan nilai pangkat dari bilangan Froude dengan nilai pangkat persamaan garis yaitu y = 1.9257x0.5005 yang terdapat pada grafik sebagai berikut : %๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก = 1.5 โˆ’ 0.5005 1.5 ๐‘ฅ 100% %๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก = 66.633% Dengan hasil galat adalah 66.633%, maka faktor kesalahan saat melakukan praktikum cukup besar. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor yaitu diantaranya kurang telitinya praktikan atau pengukuran yang kurang akurat. d Grafik h avrg V-Notch terhadap Q akt V-Notch Gambar 7.4 h avrg V-Notch terhadap Q akt V-Notch Dapat dilihat gambar 7.4 Grafik h avrg V-Notch terhadap Q akt V-Notch., plot data pada grafik tersebut membentuk garis linier meningkat. Berdasarkan gambar 7.4 nilai koefisien determinasi Rยฒ = 0.9991. Koefisien determinasi menunjukkan plot variabel dalam grafik tersebut mewakili keadaan ideal karena mendekati angka 1. Kedaan ideal yang dimaksud ini adalah menunjukan bahwa ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan pada grafik ini. Dilihat dari nilai R2 =0.9991, maka y = 0.8753x0.3382 Rยฒ = 0.9991 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 havrgV-Notch(m) Qakt V-Notch (m3/s)
  • 15. pada grafik tersebut plot variabel mewakili keadaan ideal karena mendekati dengan angka 1. Hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.999549 (dengan menggunakan converter R), dengan nilai sama dengan satu berarti hubungan antar variabel saling berkaitan.tersebut diperoleh hubungan antar variabel dilihat dari nilai R = 0.99549 , dengan nilai yangs ama dengan satu berarti hubungan antar variabel juga saling keterkaitan. Untuk mencari nilai galatnya, dapat membandingkan nilai pangkat dari bilangan Froude dengan nilai pangkat persamaan garis yaitu y = 0.8753x0.3382 yang terdapat pada grafik sebagai berikut : %๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก = 2.5 โˆ’ 0.3382 2.5 ๐‘ฅ 100% %๐บ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก = 86.472% Dengan hasil galat adalah 86.472%, maka faktor kesalahan saat melakukan praktikum cukup besar. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor yaitu diantaranya kurang telitinya praktikan atau pengukuran yang kurang akurat. ๏‚ท Kelebihan dan kekurangan Alat ukur Cipoletti ๏€ญ Kelebihan Kelebihan dari alat Cipolitte, yaitu 1. Sederhana dan muda dibuat 2. Biaya Pelaksanaa tidak mahal ๏€ญ Kekurangan Kekurangan dari alat Cipolitte,Yaitu 1. Terjadi sedimentasi dihulu bangunan 2. Pengukuran debit tidak bisa dilakukan jika muka air hilir naik diatas elevasi ambang bangunan ukur. ๏‚ท Perbedaan U-Notch dan V-Notch ๏€ญ U-Notch 1. Luas pembukaan U lebih besar 2. Memiliki debit yang besar 3. Memiliki 2 sudut
  • 16. ๏€ญ V-Notch 1. Luas pembukaan V lebih kecil 2. Memiliki debit yang kecil 3. Memiliki 1 sudut ๏‚ท End-depth methods and flumes a End-depth Prinsip Dasar pengukuran : Terjunan akan memberikan efek kecepatan terminal yang dapat diukur untuk mewakili besaran debit yang melaluinya. 1. Rectangular ๏‚ง Didesain untuk mendapatkan aliran freefall ๏‚ง Aliran tidak mengalami kontraksi ๏‚ง Mudah dalam kontruksi Gambar 7.5 Plan view 2. Triangular ๏‚ง Didesain untuk mendapatkan aliran freefall ๏‚ง Aliran tidak mengalami kontraksi ๏‚ง Mudah dalam kontruksi ๏‚ง Dibandingkan rectangular, bentuk ini tidak terbentuk drop โ€“ off zone.
  • 17. Gambar 7.6 Plan view Triangular 3. Circular ๏‚ง Disesain untuk mendapatkan aliran freefall ๏‚ง Aliran tidak mengalami kontraksi ๏‚ง Mudah dalam kontruksi ๏‚ง Dibandingkan rectangular, bentuk ini tidak terbentuk drop-off zone. Gambar 7.7 Plan view circular b Flume Prinsip dasar pengukuran :
  • 18. Flume memberikan efek gabungan kontraksi dan kecepatan terminal secara sekaligus namun dengan kehilangan tekanan yang lebih kecil yang dapat diukur untuk mewakili debit yang melaluinya. Gambar 7.8 Plan view Flume 1. Rectangular Flume Gambar 7.9 Plan view Rectangular Flume Prosedur Analisis Rectangular Flumes (ISO 4359): ๏ƒ˜ Hitung Cd ๏ƒ˜ Hitung A ๏ƒ˜ Hitung Cv ( Numerik ) ๏ƒ˜ Hitung Q
  • 19. ๏ƒ˜ Hitung V ๏ƒ˜ Hitung F Gambar 7.10 Rumus โ€“ rumus 2. Trapezoidal Flumes Gambar 7.11 Trapezoidal Prosedur Analisis ( ISO 4359 ) ๏ƒ˜ Hitung K ๏ƒ˜ Hitung Cd ๏ƒ˜ Hitung A dan T ๏ƒ˜ Hitung Cs ( Asumsi H = h ) ๏ƒ˜ Hitung Cv ๏ƒ˜ Hitung Q ๏ƒ˜ Hitung V
  • 20. ๏ƒ˜ Hitung F ๏ƒ˜ Ulangin dengan 3.U shape Flume Gambar 7.12 U shape Flume 4.Parshall Flumes
  • 21. 5.Submerge Parshall Flumees Terjadi karena: Level muka air di hilir terlalu tinggi sehingga lompatan hidrolis tidak terlihat atau sangat kecil. Ssolusinya : Dilakukan koreksi terhadap perhitungan debit pada kondisi ideal Q = Chn โ€“ Qe
  • 22. ๏‚ท Analisis Kesalahan Dalam praktikum dan perhitungan kali ini, adanya kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh praktikan contohnya seperti memulai dan mengakhiri stopwatch. Adanya kesalahan dalam memulai dan mengakhiri Stopwatch seperti tidak sigapnya seseorang yang menggunakan stopwatch-nya, sehingga dapat mengubah hasil perhitungan Qaktual . Hal ini tentu jelas memberi dampak pada perhitungan dan perbandingan lainnya. Selanjutnya terdapat juga kesalahan saat peletakan beban. Peletakan beban harus dilakukan tepat pada saat beban mulai terangkat. Hal inilah yang sering kali menimbulkan ketidakakuratan, sebab kesigapan dan kecepatan praktikan sangat berpengaruh dalam memperhitungkan waktu ketika lengan hydraulic bench mulai terangkat. Kesalahan pembacaan alat sangat mungkin terjadi dan biasanya disebabkan oleh skala alat yang terlalu kecil untuk dilihat mata atau saat mengalibrasi alat yang tidak tepat, sehingga menimbulkan kebingungan bagi praktikan saat membaca alat dan menyebabkan hasil percobaan menjadi kurang akurat. Lalu tidak tepatnya jarum pengukur kedalaman aliran fluida (air) tepat di permukaan aliran tersebut, sehingga berpengaruh juga dalam pembacaan dan perhitungan data. Dan juga tidak tepatnya saat menentukan skala antar titik Panjang loncatan dan kedalaman aliran yang terbagi โ€“ bagi menjadi 6 titik sepanjang saluran. VIII. ANALISI B ๏‚ท Pada percobaan alat ukur debit saluran terbuka, aplikasi yang diterapkan pada bidang teknik lingkungan adalah untuk mengukur kecepatan aliran saluran terbuka, Notch akan memberikan efek konstraksi pada aliran fluida sehingga ketinggian air diatas notch dapat digunakan untuk menentukan kecepatan fluida dan dapat diukur untuk mewakili besaran debit fluida yang melaluinya. Contohnya pada bendungan sungai, intake, dan sistem drainase.
  • 23. Gambar 8.1 Intake ๏‚ท Thompson adalah nama yang terkenal di PDAM, khususnya di kalangan operator yang bertanggung jawab atas kelancaran pasokan air, mulai dari sumber air baku (intake, broncaptering), transmisi (unit bak pelepas tekanan, BPT), dan instalasi pengolahan air (sedimentasi, kanal). Sebagai alat ukur, Sekat Thompson banyak digunakan pada PDAM untuk mengetahui perkiraan debit air yang akan dan sudah diolahnya, terutama kurang dari 200 l/d. Selain Thompson, ada juga Cipoletti dan Romyn (untuk debit antara 200 dan 2.000 l/d), dan untuk debit di atas 2.000 l/d digunakan Bendulan/Crump de Gruyter. Dua alat yang disebut terakhir biasanya dikenal dengan nama pintu ukur karena selain untuk mengukur debit juga untuk membuka-tutup aliran.
  • 24. Gambar 8.2 Kanal IX. Kesimpulan 1. Nilai Tinggi Muka Air ( H ) Berikut hasil pengolahan data nilai Akhir Nilai Tinggi Muka Air sebagai berikut : Tabel 9.1 Hasil Akhir Nilai Tinggi Muka Air ( H ) Variasi Tinggi Muka Air (m) U-Notch V-Notch H1 H2 H3 Havrg H1 H2 H3 Havrg 1 0.12 0.12 0.12 0.12 0.144 0.144 0.144 0.144 2 0.114 0.114 0.114 0.114 0.137 0.137 0.137 0.137 3 0.1 0.1 0.1 0.1 0.12 0.12 0.12 0.12 2. Nilai Q actual dan Q teoritis Berikut hasil pengolahan data nilai Q actual dan Q teoritis sebagai berikut :
  • 25. Tabel 9.1 Hasil Q actual dan Q teoritis 3. Nilai Cd ( Coefficient Discharge ) Berikut hasil Cd ( Coefficient Discharge ) sebagai berikut : Tabel 9.1 Cd ( Coefficient Discharge ) X. DAFTAR PUSTAKA Budi Santoso, 1988, Hidrolika II, Biro penerbit UGM, Yogyakarta Kurniawan, H. ( 2014, Agustus 08). Alat Ukur Debit Cipoletti dan Thompson. Retrieved Juli 11.2018 ,From https://www.scribd.com Rangga raju, 1999, Aliran melaului saluran terbuka, Erlangga, Jakarta Robert.J.Kodoatie, 2002, Hidrolika Terapan Aliran Pada Saluran Terbuka dan Pipa, Andi Yogyakarta. Ven Te Chow, 1991, Aliran melalui saluran terbuka, Erlangga, Jakarta Variasi Qakt (m3/s) Qteo (m3/s) U-Notch V-Notch U-Notch V-Notch 1 0.000445853 0.000446 0.00070871 0.000656 2 0.000303322 0.000303 0.00055539 0.000491 3 0.000109863 0.00011 0.00025057 0.000203 Variasi Cd U-Notch V-Notch 1 0.629104072 0.679736 2 0.54614185 0.617752 3 0.438458438 0.542377