Laporan ini merangkum praktik pembuatan sambungan bibir miring berkait yang dilakukan pada 4 Januari dan 11 Januari. Laporan ini mendokumentasikan proses, alat dan bahan yang digunakan, langkah kerja, evaluasi proses dan hasil praktik, serta gambar kerja dan lampiran yang mendukung laporan.
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Praktek kayu jobsheet 5 sambungan bibir miring berkait
1. Laporan Praktek Kayu
Membuat Sambungan Bibir Miring Berkait
Waktu Kerja : 4 Januari dan 11 Januari
Nousseva Renna
(5415164015)
P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N
T E K N I K S I P I L
U N I V E R S I T A S N E G E R I J A K A R T A
2 0 1 9
2. LABORATORIUM PRAKTEK KAYU
JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
PRAKTEK KAYU
Nama : Nousseva Renna
No Reg : 5415164015
Praktek Konstruksi Kayu Waktu 4 x 60 menit
Lembar 1Sambungan Bibir Miring Berkait
1. Standar Kompetensi :
Membuat sambungan bibir miring berkait
2. Kompetensi Dasar :
a. Dapat memilih kayu yang baik.
b. Dapat memotong dan/atau menggergaji kayu sesuai ukuran.
c. Dapat memahat kayu dengan baik dan benar.
d. Dapat membuat sambungan bibir miring berkait dengan baik.
e. Dapat menggunakan alat kerja (gergaji, pahat, alat ketam, alat potong kayu, dsb)
dengan baik dan benar.
f. Dapat menyelesaikan praktikum beserta jobsheet dengan tepat waktu.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja :
Manusia :
a. Gunakan jas lab dan sepatu saat praktikum.
b. Gunakan sarung tangan agar kayu tidak melukai tangan pada saat praktek
c. Gunakan masker agar serbuk kayu tidak terhirup hidung pada saat praktek
d. Menggunakan peralatan sesuai petunjuk yang berlaku dan / atau sesuai instruksi /
arahan dosen pembimbing.
e. Serius dan fokus dalam melakukan praktikum.
f. Pastikan diri anda dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak dalam
keadaan mengantuk.
Alat dan Bahan :
a. Pastikan alat bekerja dengan baik dan benar.
b. Pastikan kabel alat stasioner tidak ada yang terkelupas
c. Ikuti tata cara penggunaan alat dengan benar.
d. Fokus pada alat yang digunakan.
3. e. Pastikan membuka dan menutup pengunci alat dengan benar (pada alat stasioner dan
portabel).
f. Pastikan alat benar-benar berhenti bekerja sebelum meninggalkan/meletakan alat
tersebut (pada alat stasioner dan portabel).
4. Alat dan Bahan
a. Alat : (lihat gambar 4)
- Gergaji Kayu
- Kikir
- Pahat
- Batu asah/asahan
- Palu/pemukul
- Mesin pemotong kayu
- Meteran
- Mistar/penggaris siku
- Pensil kayu
- Klem pengunci
- Ketam Portabel
b. Bahan :
- Kayu berukuran 5/10 dengan panjang 25 cm.
5. Langkah Kerja :
a. Pakailah kelengkapan praktikum yaitu jas lab, masker, sepatu, dan sarung tangan.
b. Siapkan alat dan bahan pada point no.4
c. Sebelum memulai praktikum, asah peralatan (gergaji dan pahat) yang akan
digunakan terlebih dahulu menggunakan batu asah selama ± 15 menit. Peralatan
harus diasah satu arah (tidak bolak-balik).
d. Pilih kayu/buat kayu dengan dimensi 5/10. Pastikan untuk memilih kayu yang kuat
dan tidak mudah pecah. Perhatikan sisi-sisi kayu, jika terdapat bagian yang retak
jangan digunakan.
e. Haluskan permukaan kayu dengan ketam portabel.
f. Potong kayu dimensi 5/10 dengan panjang 25 cm menggunakan gergaji/mesin
pemotong.
g. Buat sketsa sambungan bibir miring berkait pada kayu I dan II menggunakan
penggaris siku dan pensil kayu dengan bentuk dan ukuran yang ditentukan sesuai
gambar kerja.
h. Gunakan gergaji untuk memotong pola yang harus dibuang.
i. Lalu lakukan pemahatan dengan menggunakan pahat dan palu pada pola yang harus
dibuang.
4. j. Sambung kayu I dan kayu II tersebut dan pastikan sambungan kayu tersebut
tersambung dengan baik dan rapat.
k. Beri keterangan nama dan nomor induk mahasiswa pada benda kerja sambungan pen
dan lubang kemudian segera laporkan hasil pekerjaan kepada dosen pembimbing
untuk diberi penilaian.
l. Bersihkan peralatan, bahan, dan tempat praktikum yang telah digunakan.
Kembalikan peralatan pada tempatnya semula.
6. Evaluasi :
a. Proses Praktikum
- Menggunakan kelengkapan praktikum yaitu jas lab, masker, sepatu, dan sarung
tangan.
- Menjalankan praktek pembuatan sambungan bibir miring berkait sesuai dengan
langkah kerja.
- Mengutamakan Kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
b. Hasil Kerja
- Kayu sudah memiliki siku yang cukup baik.
- Dimensi yang dipilih sudah sesuai, namun saat proses menghaluskan/diketam
dimensi jadi berkurang sehingga tidak sesuai gambar kerja.
- Kayu yang dipilih tergolong kurang baik karena ada bagian yang busuk.
- Memahat masih kurang baik.
7. Gambar Kerja
5. 8. Lampiran
Gergaji kayu Kikir Pahat Batu asah/Asahan
Palu/Pemukul Mesin pemotong Meteran Mistar/Penggaris siku
Pensil kayu Klem Pengunci Ketam Portabel