Atresia Duodeni Atresia duodeni adalah Suatu kondisi dimana duodenum ( bagian pertama dari usus halus) tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus. Etiologi Gangguan pada awal masa kehamilan (minggu ke 4 dan ke 5 ). Gangguan pembuluh darah Banyak terjadi pada bayi premature Tanda dan gejala Bisa ditemukan pembengkakan abdomen bagian atas. Muntah banyak segera setelah lahir berwarna kehijauan akibat adanya empedu. Perut kembung di daerah epigastrium. Tidak memproduksi urin setelah beberapa kali buang air kencing. Hilangnya bising usus setelah beberapa kali buang air besar mekonium. Berat badan menurun dan sukar bertambah. Atresia duodeni Komplikasi Obstruksi lumen oleh membrane utuh, fail fibrosa yang menghubungkan dua ujung kantong duodenum yang buntu pendek, atau suatu celah antara ujung-ujung duodenum yang tidak bersambung Atresia membranosa adalah bentuk yang paling sering obstruksinya terjadi di sebelah distal ampula vateri pada kebanyakan penderita. Obstruksi duodenum dapat juga disebabkan oleh kompresi ekstrinsik seperti pancreas anular atau oleh pita-pita laad pada penderita malrotasi. Atresia Esophagus Atresia esophagus adalah kelainan bawaan dimana ujung saluran esophagus buntu 60% biasanya disertai dengan hidramnion. Atresia esophagus terjadi pada 1 dari 3000-4500 kelhiran hidup, sekitar sepertiga anak yang terkena lahir premature Kelainan- kelainan lain dalam atresia esophagus KALSIA Kalasia adalah kelainan yang terjadi pada bagian bawah esophagus ( pada persambungan dengan lambung ) yang tidak dapat menutup rapat sehingga bayi sering regurgitasi bila dibaringkan. AKALSIA Merupakan kebalikan dari kalsia, pada akalasia bagian distal esophagus tidak dapat membuka dengan baik sehingga terjadi keadaan seperti stenosis atau atresia. Etiologi Pada kasus polahidramnion ibu Bayi dalam keaadaan kurang bulan / kurang cukup bulan Jika kateter yang digunakan untuk resusitasi saat lahir tidak bisa masuk kedalam lambung Jika bayi mengeluarkan sekresi mulut berlebihan Jika terjadi tersedak, sianosis, atau pada waktu berupaya menelan makanan. Tanda Dan Gejala Liur yang menetes terus menerus dari mulut bayi Liur berbuih Adanya aspirsai ketika bayi diberi minum Bayi tampak sianosis akibat aspirasi yang dialami Saat bayi diberi minum bayi akan mengalami batuk seperti tercekik Muntah yang proyektil