Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang filsafat perennialisme dan hubungannya dengan krisis pendidikan di Indonesia;
(2) Menurut perennialisme, krisis pendidikan disebabkan oleh perkembangan zaman dan teknologi sehingga budaya terganggu;
(3) Perennialisme menyarankan untuk mengembalikan pendidikan ke budaya masa lampau yang dianggap ideal untuk mengatasi krisis.
1. Assalamualaikum Wr. Wb.
Nama : Nia Maulida
NIM : 2227132465
No.Absen : 25
No.Telp : 085717432336
Semester/Kelas : III/D
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3. Di zaman modern ini, banyak bermunculan berbagai macam
krisis kehidupan manusia, terutama pada bidang
pendidikan. Dan sebagai manusia yang mempunyai akal
pikiran kita dituntut untuk mampu memecahkan berbagai
macam problematika yang terjadi baik di masa kini maupun
problematika untuk menjawab tantangan di masa
mendatang. Berbagai macam teoripun bermunculan, seperti
teori yang diungkapkan oleh para penganut filsafat
perenialisme, yang mana menurut mereka perenialisme
memberikan jalan keluar dan dianggap cukup ideal dan
teruji ketangguhannya.
4. Pengertian Perennialisme
Perenialisme diambil dari kata perennial, yang
diartikan sebagai continuing throughout the
whole year atau lasting for a very long time,
yang bermakna abadi atau kekal. Dari makna
tersebut mempunyai maksud bahwa
perenialisme mengandung kepercayaan
filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan
norma-norma yang bersifat kekal dan abadi.
5. Krisis Pendidikan di Indonesia
kurangnya kemampuan peserta didik untuk
menguasai beberapa mata pelajaran. Hasil-hasil
riset internasional yang penting seperti PISA dan
TIMNSS menunjukkan indonesia konsisten di
bawah dalam kemampuan siswa di bidang
matematika, sains, dan membaca.
6. Kurangnya nilai-nilai dan norma-norma
kehidupan yang tertanam pada
kehidupan peserta didik.
Guru adalah salah satu fasilitator pada
saat proses kegiatan belajar mengajar.
Tetapi terkadang pada kenyataannya
sangat jarang ditemui guru yang benar-
benar menjalankan profesinya.
7. Hubungan Perennialisme dengan Krisis
Pendidikan
Semua krisis-krisis kehidupan yang muncul mungkin
karena terjadinya perkembangan zaman dan
teknologi. Pada aliran perenialisme menurut
Zuhairini sebagaimana dikutip Abdul Khodir dalam
bukunya filsafat pendidikan islam, menganggap
bahwa zaman modern adalah zaman yang mempunyai
kebudayaan yang terganggu oleh kekacauan,
kebingungan sehingga banyak menimbulkan krisis di
segala bidang kehidupan manusia.
8. Untuk menghadapi krisis tersebut, perenialisme
memberikan pemecahan dengan jalan regressive
road to culture, yaitu jalan kembali atau mundur
kepada kebudayaan yang lama (masa lampau),
kebudayaan yang dianggap ideal dan telah teruji
ketangguhannya. Di sinilah pendidikan
mempunyai peranan yang penting dalam rangka
mengembalikan keadaan manusia modern kepada
kebudayaan masa lampau yang ideal.
9. Tuntunan tertinggi dalam pembelajaran menurut
perenialisme, adalah latihan dan disiplin mental.
Ketika proses belajar perlunya pembiasaan pada diri
anak sejak dini dengan kecakapan membaca, menulis,
dan berhitung. Dari sini, siswa dilatih dan dibina cara
pemikirannya, sehingga hal ini membuat manusia
menjadi dirinya sendiri yang membedakannya dari
mahluk yang lain.