Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendidikan harus sesuai dengan kebudayaan menurut aliran perenialisme. Pendidikan bertujuan menanamkan nilai-nilai kebenaran yang universal dan abadi sesuai dengan kebudayaan masa lampau. Guru memainkan peran penting dalam membimbing siswa untuk berfikir secara kritis.
1. Nama : fiki nurul arifin
Nim : 2227130582
Prodi : PGSD UNTIRTA
No absen : 10
2. Pendidikan Dalam Kebudayaan
Pendidikan haruslah bersesuaian dengan kebudayaan. Hal
ini memunculkan aliran Perenialisme yang muncul atau berkembang
sebagai reaksi dan solusi yang diajukan atas terjadinya suatu keadaan
dimana dalam masyarakat modern sudah terjadi krisis kebudayaan yang
terganggu oleh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidak teraturan terutama
dalam kehidupan moral, intelektual, dan sosio kultural. Dengan terjadinya
keadaan tersebut, diperlukannya usaha untuk mengamankan
ketidakteraturan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-
nilai atau prinsip-prinsip umu yang telah menjadi pandangan hidup yang
kukuh, kuat, dan teruji.
3. Keyakinan ontologis tentang manusia dan alam adalah landasan
perenialisme. Dimana hakikat manusia sebagai makhluk rasional yang
akan selalu sama bagi setiap manusia dimanapun dan sampai kapanpun
dalam pengembangan kehidupannya. Pemikiran mereka bahwa suatu
kemajuan yang dialami manusia di satu masa akan dapat diterapkan
pada manusia lain pada masa dan tempat yang berbeda seperti halnya
gotong-royong, kerjasama, musyawarah dan lain-lain.
4. Implementasi Kebudayaan Terhadap Pendidikan
Adapun aplikasi kebudayaan dalam pendidikan bagi kaum perenialisme
yaitu memandang education as cultural regression pendidikan sebagai jalan
kembali, atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam
kebudayaan masyarakat masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan ideal.
Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai
kebenaran yang pasti, absolute, dan abadi yang terdapat dalam kebudayaan masa
lampau yang dianggap sebagai kebudayaan ideal tersebut. Sejalan dengan hal
tersebut, penganut perenialisme percaya bahwa prinsip-prinsip pendidikan juga
bersifat universal dan abadi.
5. Pendidikan diharapkan sesuai dengan
kebudayaan yaitu antara lain dengan :
Tujuan umum pendidikan
Tujuan haruslah untuk membantu anak menyingkap dan menanamkan
kebenaran-kebenaran hakiki atau yang bersifat kekal. Oleh Karena itu
kebenaran-kebenaran itu universal dan konstan, maka kebenaran-kebenaran itu
hendaknya menjadi tujuan-tujuan pendidikan yang murni. Kebenaran-
kebenaran yang hakiki dapat dicapai sebaik-baiknya melalui :
Latihan intelektual secara cermat untuk melayih pikiran
Latihan karakter sebagai suatu cara mengembangkan manusia spiritual
Hakikat guru
Tugas utama pendidikan adalah guru-guru, dimana tugas pendidikanlah
yang memberikan pendidikan dan pengajaran atau pengetahuan kepada anak
didik. Factor keberhasialan anak dalam dalam akalnya sangat tergantung pada
guru, dalam arti orang yang telah mendidik dan mengajarkan. Berikut
pandangan perenialisme mengenai guru atau pendidikan :
Guru mempunyai peranan dominan dalam penyelenggaraankegiatan belajar-
mengajardi kelas
Guru hendaknya orang yang menguasai suatu cabang ilmu, seorang guru yang
ahli bertugas membimbing diskusi yang akan memudahkan siswa menyimpulkan
kebenaran-kebenaran yang tepat, dan wataknya tanpa cela. Guru dipandang
sebagai orang yang memiliki otoritas dalam suatu bidang pengetahuan dan
keahliannya tidak diragukan.
6. Hakikat murid
Murid dalam aliran perenialisme merupakan makhluk
dibimbing oleh prinsip-prinsip pertama, kebenaran-kebenaran abadi,
pikiran mengankat dunia biologis. Hakikat pendidikan upaya
transformasi pengetahuan dan nilai kepada subjek didik, mencakup
totalitas aspek kemanusiaan, kesadaran, sikap dan tindakan kritis
terhadap seluruh fenomena yang terjadi di sekitarnya.
Proses belajar mengajar
Tuntutan tertinggi dalam belajar menurut Perenialisme, adalah
latihan dan disiplin mental. Maka, teori dan praktik pendidikan
haruslah mengarah kepada tuntutan tersebut. Teori dasar dalam
belajar menurut Perenialisme terutama :
Mental disiplin sebagai teori dasar
Rasionalitas dan asas kemerdekaan
Belajar untuk berfikir
Bagaiman tugas berat ini dapat dilaksanakan, yakni supaya
mampu berfikir. Perenialisme tetap percaya dengan asas
pembentukan kebiasaan dalam permulaan pendidikan anak.
Kecakapan membaca, menulis, dan berhitung merupakan landasan
dasar. Dan berdasarkan tahapan itu, maka learning to reason
menjadi tujuan pokok pendidikan sekolah menengah dan pendidikan
tinggi
7. d. belajar sebagai persiapan hidup
Belajar untuk dapat berfikir bukanlah semata-mata tujuan
kebajikan moral dan kebajikan intelektual dalam rangka aktualitas
sebagai filosofis. Belajar untuk berfikir berarti pula guna memenuhi
fungsi practical philosophy baik etika, sosial politik, ilmu dan seni.
5. Kurikulum
Kurikulum menurut kaum perenialis harus menekankan
pertumbuhan intelektual siswa pada seni dan sains. Kurikulum
perenialis hutchins didasarkan pada tiga asaumsi mengenai pendidikan :
Pendidikan harus mengangkat pencarian kebenaran manusia yang
berlangsung terus menerus.
Karena kerja fikiran adalah bersifat intelektual dan memfokuskan pada
gagasan-gagasan, pendidikan juga harus memfokuskan pada gagasan-
gagasan pengolahan rasionalitas manusia adalah fungsi penting
pendidikan..
Pendidikan harus menstimulus para mahasiswa untuk berfikir secara
mendalam mengenai gagasan-gagasan signifikan. Para guru harus
menggunakan pemikiran yang benar dan kritis seperti metode pokok
mereka, dan mereka harus mensyaratkan hal yang sama pada siswa.