1. REFLEKSI PENGIMBASAN PENYEBARAN PEMAHAMAN
MERDEKA BELAJAR
OLEH : FERRY ANGGRIAWAN
Kegiatan Pengimbasan, Penyebaran dan Pemahaman merdeka belajar digunakan
sebagai fase 1/ Langkah pertama dalam memahami topik 1 yaitu Merdeka Belajar. Merdeka
belajar mempunyai 5 modul yakni Mengenali diri sendiri sebagai pendidik, mendidik dan
mengajar, mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh, mendidik dan melatih
kecerdasan budi pekerti serta Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan.
Merdeka belajar merupakan paradigma baru bukan hanya harus dipelajari oleh guru namun
harus dipahami oleh peserta didik danorang tua. Langkah pertama yang saya ambil ialah
melakukan sosialisasi secara terjadwal kepada siswa. Dalam kegiatan ini, saya
mempresentasikan mengenai pemahaman awal apa itu merdeka belajar, sekaligus
menyampaikan konsep merdeka belajar, tujuan dan Langkah kecil apa yang harus
dipersiapakan oleh peserta didik. Saya menggunakan media PPT (Ms.Power Point) sebagai
sarana untuk menjelaskan pemahaman merdeka belajar.
Sosialisasi yang saya laksanakan yaitu pada hari Rabu sekitar pukul 10.30. Saya
memaparkan penjelasan tersebut disertai dengan contoh yang relevan dengan kegiatan dan
kebutuhan peserta didik. Berbagai respon saya dapatkan dalam kegiatan ini. Ada yang antusias
bertanya mengenai kemungkinan yang akan mereka alami. Saya memperkenalkan tokoh
pahlawan nasional dan merupakan Bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara.
Peserta didik juga menanyakan apa itu profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan
merdeka belajar. Saya berusaha memaparkan dengan memberikan contoh yang kongkrit. Di
akhir kegiatan saya membuka sesi tanya jawab mengenai kurikulum merdeka. Hal ini tentu
merupakan hal baru bagi peserta didik, sama halnya dengan saya juga harus banyak belajar
dalam memahami konsepnya. Tidak lupa saya juga sisipkan umpan balik kepada peserta
didikyang bersifat positif. Tujuannya agar peserta didik bisa menerapkan nilai-nilai dari
merdeka mengajar.
Saya mendokumentasikan pelaksanaan merdeka belajar ini melalui PPT dan
Beberapa Foto Kegiatan dengan peserta didik.
4. YAP, BETUL
Tokoh Tersebut adalah Ki Hajar Dewantara
Beliau adalah Bapak Pendidikan
Nasional yang mencetuskan konsep
merdeka belajar saat beliau menjabat
sebagai mentri Pendidikan.
Beliau selalu memegang teguh prinsip
merdeka belajar.
5. Peran sebagai Guru
Peran guru sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pembelajaran yang
menghamba pada murid dan berpusat pada murid. Guru terus belajar dan bergerak
memperbaiki diri dan mengembangkan diri melalui inovasi pembelajaran yang aktif,
interktif dan komunikatif bagi murid.
Guru atau Pendidik adalah pekerjaan yang sangat menantang, terlebih dimasa seperti
sekarang. Pendidikan berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. kodrat
alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak berada. kodrat
zaman artinya guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya
agar mereka mampu hidup, berkarya dan menyesuaikan diri.
6. MENDIDIK DAN MENGAJAR
Ki Hajar Dewantara mendefinisikan
pendidikan sebagai tuntunan yaitu
tuntunan dalam hidup tumbuhnya
murid.
Mendidik adalah menuntun segala
kodrat yang ada pada murid agar
mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik itu
sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat.
Dasar utama yang dicita-citakan oleh Ki Hajar
Dewantara yaitu kemerdekaan setiap murid
yang mampu mengatur dirinya sendiri agar
murid-murid berperasaan, berpikiran, dan
bekerja merdeka dalam ketertiban bersama
demi mewujudkan cita-cita Pendidikan
Nasional
Ki Hajar Dewantar perkenalkan sistem among
yaitu yang dikenal dengan slogannya Ing
Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun
Karso, Tut Wuri Handayani
7. Mendampingi Murid dengan
Utuh dan Menyeluruh
KODRAT ALAM
Kodrat alam merupakan bagian dari dasar
pendidikan murid yang berkaitan dengan sifat dan
bentuk lingkungan tempat murid berada.
KODRAT KEADAAN
Kodrat keadaan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari dasar Pendidikan
murid. Kodrat keadaan terdiri dari dua hal
yaitu kodrat alam dan kodrat zaman.
KODRAT ZAMAN
Ki Hadjar Dewantara mengungkapkan dalam
melakukan pembaharuan yang terpadu hendaknya
selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak
didik baik mengenai hidup diri pribadinya maupun
kemasyarakatannya jangan sampai meninggalkan
segala kepentingan yang berhubungan dengan
kodrat keadaan, baik pada alam maupun pada
zaman.
8. ASAS TRIKON
KONTINUITAS
Merupakan
pengembangan
pendidikan yang harus
dilaksanakan secara
berkesinambungan,
dilakukan terus menerus
dengan membuat
perencanaan yang baik.
Melalui perencanaan yang
dilanjutkan pelaksanaan
dan diakhiri dengan
evaluasi dan perbaikan
yang tepat.
KONVERGENSI
Merupakan
pengembangan
pendidikan yang dilakukan
bisa mengambil dari
berbagai sumber di luar
negeri, namun harus
disesuaikan dengan
kebutuhan yang kita miliki
sendiri. Seperti saat ini era
digital yang telah
memudahkan para guru
untuk dapat mempelajari
berbagai informasi
pendidikan dari mana saja
dan kapan saja.
KONSENTRIS
Merupakan pendidikan
yang dilakukan tidak lepas
dari kepribadian bangsa
kita sendiri. Karena,
tujuan utama pendidikan
kita adalah menuntun
tumbuh kembang anak
setinggi-tingginya sesuai
dengan karakter
budayanya sendiri.
9. SELAMAT DAN BAHAGIA
Menurut Ki Hajar Dewantara
pendidikan merupakan tuntunan
yang diberikan kepada murid agar
dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya
sebagai individu dan anggota
masyarakat
Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan
SISTEM AMONG
KHD melaksanakan pendidikan budi
pekerti dengan cara tut wuri
handayani, yang dikenal dengan
sistem Among. Artinya, peserta didik
harus mampu membangun skill agar
berdaya guna. Ki Hajar Dewantara
mengemukakan bahwa peserta didik
harus mampu mengembangkan daya
cipta, rasa, dan karsa yang seimbang.
MERDEKA BELAJAR ABAD 21
Kompetensi abad 21 menjadi
kompetensi yang perlu dimiliki murid
untuk menghadapi tantangan-
tantangan ke depan. Untuk mencapai
itu, pendidikan yang memerdekakan
murid menjadi salah satu cara, murid
merdeka dalam belajar, menggali
keingintahuan dengan bimbingan
guru.
10. Keluarga merupakan pendidikan pertama bagi setiap anak. Sekolah
merupakan wadah yang memfasilitasi pengembangan intelektual anak.
Masyarakat merupakan wadah yang memfasilitasi murid untuk
mengaktualisasi diri dan mengembangkan watak
Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat