BAB VII membahas teori perilaku produsen, termasuk teori produksi dengan satu input variabel dan dua input variabel. Teori produksi dengan satu input variabel menjelaskan hubungan antara total produk, rata-rata produk, dan marjinal produk dengan hukum hasil yang semakin berkurang. Teori produksi dengan dua input variabel menggunakan konsep isoquant untuk menunjukkan kombinasi input optimal.
3. 3
BAB VII
TEORI PERILAKU PRODUSEN
7.1 Teori Produksi dengan satu
input variabel (berubah)
7.2Teori Produksi dengan dua
input variabel (berubah)
4. 4
Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat
meningkatkan utility (nilai guna) sesuatu barang.
Bentuk-bentuk kegiatan produksi:
◦ changing activities kegiatan merubah bentuk dari
suatu barang.
◦ transportation kegiatan memindahkan barang dari
suatu tempat ke tempat lain.
◦ storage kegiatan menyimpan barang.
◦ merchandising kegiatan dagang yaitu menyampaikan
barang dari pihak produsen ke tangan konsumen.
◦ personal service kegiatan yang dilakukan secara
personal yang orang lain mengakui keberadaannya
Pengertian dan Bentuk-bentuk
Kegiatan Produksi
5. 5
Fungsi Produksi
Fungsi Produksi menunjukkan hubungan antara jumlah
output (hasil produksi) maksimum yang bisa diproduksi
dengan sejumlah input (faktor produksi) yang tersedia.
Faktor-faktor produksi terdiri dari:
◦ Land natural resources ( R )
◦ Labor tenaga kerja ( L )
◦ Capital modal ( C )
◦ Skill keahlian ( S )
Hubungan antara input (faktor produksi) dengan output (hasil
produksi) dapat dinyatakan dalam rumusan:
Q = ƒ ( R, L, C, S )
Output input
6. 6
Fungsi dan Teori Produksi
1. Fungsi Produksi:
menunjukkan hubungan antara jumlah output (hasil produksi)
dengan sejumlah input (faktor produksi).
Input/Faktor produksi terdiri
dari:
• Natural resources (SDA) R
• Labor/tenaga kerja (SDM) L
• Capital/modal (SDC ) C
• Skill keahlian/teknologi S
Funsi produksi dapat
dinyatakan sebagai berikut
Q = ƒ(R, L, C, S )
out put input
2. Teori Produksi:
Ada dua teori iroduksi:
1) Teori produksi dengan satu input variabel.
2) Teori produksi dengan dua input variabel.
7. 7
7.1. Teori Produksi dengan satu input
variabel (berubah)
Teori ini menggambarkan bila dalam proses produksi hanya ada
satu input yang dapat diubah secara terus menerus, sedangkan
input lain tetap.
Bentuk hasil produksi dalam konsep The law of diminishing
return terdiri atas; Total Product (TP), Average Product (AP)
dan Marginal Product (MP)
Teori ini melahirkan konsep atau hukum produksi; The law of
diminishing return yaitu hukum hasil lebih yang semakin
berkurang.
The law of diminishing return menyatakan:
Bila salah satu faktor produksi, misalkan tenaga kerja ditambah
secara terus menerus maka produksi total (TP) akan bertambah
mula-mula pertambahannya besar, semakin lama
pertambahannya semakin kecil.
8. 8
Tiga bentuk Fungsi Produksi dengan satu
input variabel
1) Total Product (TP) merupakan hasil produksi dari keseluruhan satuan
input variabel yang digunakan
2) Marginal Product (MP) merupakan perubahan total product (∆ TP)
sebagai akibat berubahnya input (∆ input)
3) Average Product (AP) merupakan hasil produksi dari setiap satu input
variabel yang digunakan
TP = Q = f (L)
TP Q f (L)
AP = = =
input L L
∆TP ∆Q
MP = = = TP’ = f’ ( L )
∆input ∆L
9. Hubungan TP, AP dan MP
Tabel berikut ini memperlihatkan hubungan antara TP, AP dan MP
dalam konsep The law of diminishing return
Tabel 7.1
FAKTOR
PRODUKSI
LAIN TETAP
TENAGA
KERJA
(L)
TOTAL
PRODUCT
(TP)
AVERAGE
PRODUCT
(APL)
MARGINAL
PRODUCT
(MPL)
TAHAP
PRODUKSI
1 0 0 - - TAHAP 1
3
1 1 3 3
5
1 2 8 4
4
1 3 12 4 TAHAP 2
2
1 4 14 3,5
0
1 5 14 2,8 TAHAP 3
-2
1 6 12 2
10. Gambar Hubungan TP. AP. MP
Berdasarkan tabel 7.1 terlihat hubungan antara TP, AP dan MP dalam
konsep The law of diminishing return
Output
Gambar 7.1
0
B'
B
A
1
4
MP
AP
Labor
-2
TP
5
3
6
5
4
3
2
1
1
2
1
0
8
6
4
2
Tahap 1 Thp 2 Tahap 3 Tahap 1 dimulai dari titik 0 sampai AP maksimum (AP
=MP) , menunjukkan bahwa AP meningkat sampai titik
puncak sementara itu MP bernilaii positif artinya jika
ditambah tenaga kerja masih ada tambahan output yang
dihasilkan sehingga TP naik dengan kecepatan tinggi.
Tahap 2 dimulai dari AP makssimum sampai MP =0,
menunjukkan AP menurun dan MP menurun tapi masih
bernilai positif sehingga ketika ditambah labor nilai TP
masih meningkat namun dengan kecepatan kenaikan
yang melambat
Tahap 3 dimulai setelah MP = 0, nilai AP terus menurun
dan MP bernilai negatif, artinya ketika ditambah labor
sudah tidak ada tambahan output sehingga TP terus
menurun,
Dari ketiga tahap tersebut yang paling rasional berproduksi
adalah tahap 2, karena nilai TP di tahap 2 masih lebih
tinggi dibandingkan tahap 1, sedangkan tahap 3 tidak
rasional untuk berproduksi karena TP yang terus menurun.
11. Contoh Soal
Suatu kegiatan usaha di bidang pertanian menggunakan sebidang
tanah dan sejumlah alat pertanian yang sifatnya tetap (tidak
berubah), sedangkan jumlah tenaga kerja berubah dan produksi
yang dapat dicapai sebagai berikut:
Jumlah tenaga kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah produksi 1 3 6 10 15 19 22 24 24 22
a.Tentukan nilai APL, MPL , pada tingkat tenaga kerja berapa
APL dan MPL maksimum?
b.Gambarkan APL MPL dan TPL mulai tenaga kerja berapa
berlaku The Law of Diminishing Return
c.Gambar no b dibagi menjadi 3 tahapan produksi dan
jelaskan tahap mana produsen rasional berproduksi? beri
alasan.
Pengerjaan jawaban soal adalah sebagai berikut
12. Jawaban Contoh Soal
FAKTOR
PRODUKSI
LAIN TETAP
TENAGA
KERJA (L)
TOTAL
PRODUCT
(TP)
AVERAGE
PRODUCT
(APL)
MARGINAL
PRODUCT
(MPL)
TAHAP
PRODUKSI
1 1 1 1 TAHAP 1
2
1 2 3 1,5
3
1 3 6 2
4
1 4 10 2,5
5 TAHAP 2
1 5 15 3
4
1 6 19 3,2
3
1 7 22 3,1
2 TAHAP 3
1 8 24 3
0
1 9 24 2,6
-2
1 10 22 2,2
Tabel 7.2
TP, AP dan MP
13. Gambar TP, MP dan AP
Tahap
1
Tahap
2
7 8 9 10
5
4
3
2
0 6
2
4
14
12
10
8
6
18
16
20
22
24
1
Tahap
3
TP
MP
Labor
AP
Out put
TP Maksimum
MP = 0
MP = AP
Gambar 7.2
Berdasarkan gambar 7.2
dapat ditemukan beberapa
prinsip untuk menentukan
jumlah tenaga kerja ideal
yang akan digunakan dalam
berproduksi :
1. Penggunaan Tenaga Kerja
ideal untuk TP maksimum
adalah disaat nilai MP = 0
2.. Penggunaan Tenaga Kerja
ideal untuk AP maksimum
adalah disaat nilai MP =
AP
14. Penggunaan Input Variabel
secara Optimal (1)
Tenaga
kerja
(1)
Marginal Product
(MPL)
(2)
Marginal
Revenue (MR)
(3)
Marginal Revenue
Product (MRP)
(4) = (2) x (3)
Marginal Resource
Cost (MRC)
(5)
5 8 $20 160 80
6 6 20 120 80
7 4 20 80 80
8 2 20 40 80
9 0 20 0 80
Tabel 7.3
Penggunaan Tenaga Kerja Optimum
Tambahan penerimaan yang dihasilkan ketika menggunakan tambahan unit tenaga
kerja dinamakan Marginal Revenue Product of Labor (MRPL), MRPL nilainya sama
dengan Marginal Product of Labor (MPL) dikalikan dengan Marginal Revenue (MR)
dari setiap tambahan output yang dijual
MRPL = MPL x MR
Tambahan biaya yang harus dikeluarkan ketika menambah unit tenaga kerja
dinamakan Marginal Resource Cost (MRCL), MRC nilainya sama dengan
penambahan total biaya (∆TC) sebagai akibat menambah unit tenaga kerja (∆L)
15. Penggunaan Input Variabel
secara Optimal (2)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2
Gambar 7.3
4 5 6 7 8 9
1 3 10
Tenaga kerja (L)
$
MRCL = w
MRP
MRCL = MRP
Selama MRP > MRC produsen rasional
menambah input tenaga kerja
Selama MRP < MRC produsen rasional
mengurangi input tenaga kerja
Kondisi MRP = MRP produsen tidak
akan menambah atau mengurangi input
tenaga kerja, berarti kondisi inilah yang
dikatakan penggunaan input tenaga
kerja optimum, yaitu pada saat nilai
MRP = MRC = $80 dan input tenaga
kerja yang digunakan sebanyak 7, pada
gambar 7.3 terjadi ketika kurva MRP
berpotongan dengan kurva MRC.
Penjelsan tabel 7.3 dan gambar 7.3 selengkapnya lihat pada buku halaman 180.
16. 16
K TP
6 10 24 31 36 40 39
5 12 28 36 40 42 40
4 12 28 36 40 40 36
3 10 23 33 36 36 33
2 7 18 28 30 30 28
1 3 8 12 14 14 12
1 2 3 4 5 6 L
Perhatikan tabel 7.4
• Kolom K menunjukkan jumlah barang
modal yang digunakan
• Baris L menunjukkan jumlah tenaga
kerja yang digunakan
• Kotak-kotak TP menunjukkan output
yang dapat dihasilkan dengan
menggunakan sejumlah L dan
sejumlah K
contoh jika produsen
• menggunakan 1 L dan 1 K TP atau
output sebanyak 3 unit.
• menggunakan 1 L dan 3 K TP atau
output sebanyak 10 unit.
• menggunakan 4 L dan 4 K TP atau
output sebanyak 40 unit.
• Dan seterusnya.
Tabel 7.4
1. Konsep Isoquant
Ilustrasi konsep Isoquant dapat ditampilkan sebagai berikut
7.2 Teori Produksi dengan dua input
variabel (berubah)
Cara membaca tabel lihat halaman 182 s/d 183
17. 17
Isoquant (dalam bentuk Grafik)
Berdasarkan angka tabel 7.4 kurva Isoquant (memperlihatkan hubungan
output dengan dua input variabel) dapat digambarkan sebagai berikut .
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
Labor (L)
Capital (K)
I4 = 40 unit
A
B
C
D
E
F
G H
J
K
L M
I
R
O
Gambar 7.4
0
I3 = 36 unit
I2 = 28 unit
I1 = 12 unit
N
Q
P S
Keterangan Gambar 7.4
Kurva Isoquan:
• Titik kombinasi A, B, C, D
berada pada kurva I1 TP =
12 unit
• Titik kombinasi E, F, G, H
berada pada kurva I2 TP =
28 unit.
• Titik kombinasi I, J, K, L, M, N
berada pada kurva I3 TP =
36 unit.
• Titik kombinasi P. Q , R, S,
berada pada kurva I4 TP =
40 unit.
Penjelsan gambar 7.4 selengkapnya lihat pada buku halaman 184
18. 18
Gambar Kurva Isoquant
Berada diantara dua Ridge line
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
Labor (L)
Capital (K)
I4 = 40 unit
A
B
C D
E
F
G H
J
K
L M
I
R
O
Gambar 7.5
0
I3 = 36 unit
I2 = 28 unit
I1 = 12 unit
N
Q
P
S
Ridge Line
Ridge Line Keterangan gambar 7.5
1. Prudusen rasional berada pada kombinasi titik-
titik antara B dan C pada isoquant 1 karena
kombinasi penggunaan dua input (L dan K)
berada pada saat slope isoquant negatif, artinya
jika ingin menambah unit tenaga kerja maka
modal dikurangi.
2. Produsen tidak rasional jika berproduksi pada
saat slope isoquant positif (misalnya titik A dan D
pada isoquant 1, karena jika ingin menambah
tenaga kerja maka modal pun harus ditambah
sehingga biaya pasti akan naik.
3. Titik B dan C pada isoquant 1 adalah titik balik
(pada saat MPL = 0 dan MPK = 0) antara kurva
berslope negatif dengan kurva berslope positif,
titik B dan C ini merupakan batas antara slope
negatif dengan slope positif.
4. Untuk kurva isoquant 2 (I2) kondisinya terjadi
pada titik E dan H, dan untuk isoquant 3 (I3) terjadi
ttitik J dan M.
5. Titik-titik pembatas itu dihubungkan satu sama
lain (seperti terlihat pada gambar di atas) mulai
dari titik 0, B, E, J, demikian pula dari titik 0, C,
M dan R. Garis yang menghubungkan titik-titik
tersebut dinamakan Ridge Line
19. Marginal Rate of Technical Subtitution
pada Kurva Isoquant
Marginal Rate of Technical Subtitution (MRTS) adalah Perpindahan
kombinasi dari satu titik ke titik lain dalam isoquant yang sama
mencerminkan adanya penggantian satu unit input dengan input lain.
Rumusnya adalah sebagai berikut.
– ∆ K x MPK = ∆ L x MPL
∆ K MPL
= –
∆ L MPK
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) = MPL / MPK
MRTS pada kurva isoquant merupakan kemiringan (slope) dari
kurva isoquant tersebut.
20. Kurva Isoquant Untuk Produsen Rasional
Isoquant adalah suatu garis yang menghubungkan
titik-titik kombinasi dari penggunaan dua faktor
produksi yang menghasilkan jumlah output sama
dan berkemiringan negatif.
Adanya unsur rationalitas pada setiap produsen, maka bentuk kurva
isoquant yang dipakai dalam menganalisa perilaku produsen adalah kurva
isoquant yang berada di antara dua kurva Ridge Line. (Lihat gambar 7.5)
atau kurva yang mempunyai kemiringan atau slope negatif .
Sifat dari kurva isoquant adalah (Willian A.McEachern; 2000)
1. Mempunyai slope negatif, artinya menurun dari kiri atas kekanan bawah,
karena kedua faktor produksi saling bersubstitusi artinya jika satu
variabel ditambah penggunaannya maka faktor lain akan dikurangi
penggunaannya.
2. Cembung ke arah titik origin atau titik nol.
3. Tidak berpotongan satu sama lain.
4. Semakin jauh dari titik nol menunjukan bahwa tingkat/jumlah produksi
makin besar.
21. Tabel dan Gambar Isoquant
Tabel 7.5
Kombinasi Penggunaan Dua Faktor Input
Dalam Beberapa Kurva Isoquant
Isoquant
Total
Produk
Kmbinasi
Titik Jumlah
Kapital
Jumlah
Labor
Isoquant
1
TP1 =200
unit
E 12 unit 12 unit
B 20 unit 30 unit
G 8,6 unit 62 unit
Isoquant
2
TP2 =
400 unit
J 48 unit 18 unit
F 26,3 unit 35,6 unit
M 15 unit 67,5 unit
Isoquant
3
TP3 =
600 unit
K 32,5 x 300 40 x 200 12 30 40
8,6
20
Labor (L)
Capital (K)
Gambar 7.6
42
32,5
18
15
26,3
35,6
48
62
Isoquant 3 = 600 unit
Isoquant 2 = 400 unit
Isoquant 1 = 200 unit
E
B
F
M
0 67,5
G
J
K
22. Isocost (dalam bentuk tabel)
Isocost
Total Cost
Kombinasi
Titik Jumlah Kapital Jumlah Labor
Isocost. 1
TC1 = 1200,-
A 40 x 30 0 x 20
B 20 x 30 30 x 20
C 0 x 30 60 x 20
Isocost.2
TC2 = 1500
D 50 x 30 0 x 20
E 42 x 30 12 x 20
F 26,3 x 30 35,6 x 20
G 8,6 x 30 62 x 20
H 0 x 30 75 x 20
Isocost.3
TC3 = 1800
I 60 x 30 0 x 20
J 48 x 30 18 x 20
K 32,5 x 30 40 x 20
M 15 x 30 67,5 x 20
N 0 x 30 90 x 20
Tabel 7.7
Kombinasi Penggunaan K dan L Dalam Beberapa Isocost
Memperlihatkan kombinasi penggunaan dua input (barang modal (K) dan
tenaga kerja (L) dalam proses produksi.
23. 23
7.2 Teori Produksi dengan dua input
variabel (berubah)
Secara Matematis fungsi isocost adalah
Kemiringan kurva isocost dapat dihitung dengan cara
membandingkan antara perubahan kapital (∆K) dengan (∆L)
• K= jumlah barang modal.
• L = tenaga kerja.
• PK = harga barang modal berupa
tingkat bunga (r)
• PL = upah (w)
C = (K x PK)+ (L x PL)
C = (K x r) + (L x w)
∆K TC/PK PL w
= = - =
∆L TC/PL PK r
2. Konsep Isocost
Isocost atau garis batas biaya menggambarkan kombinasi dua
faktor produksi yang dapat dipakai dalam proses produksi dengan
biaya yang dikeluarkan sama.
24. Isocost (dalam bentuk grafik)
12 30 40
8,6
20
40
50
60
Labor (L)
Capital (K)
Gambar 7.7
75 90
42
32,5
TC/ PK
18
15
26,3
35,6
TC/ PL
48
62
E
A
B
C
D
F
M
L
0 67,5
G
H
J
K
Kurva Isocost 1:
TC1 = Rp 1200
Kurva Isocost 2:
TC2 = Rp 1500
Kurva Isocost 3:
TC3 = Rp 1800
60
I
Memperlihatkan kombinasi penggunaan dua input (K
dan L) dalam proses produksi.
25. 25
Keseimbangan Produsen
melalui konsep Isoquant dan Isocost
Prinsip dasar Keseimbangan produsen
◦ Produsen dikakatakan dalam seimbang apabila
Produsen dapat menjalankan kegiatan produksinya
secara efisien.
◦ Kondisi efisien akan tercapai apabila produsen dapat:
1. Mengoptimalkan produk dengan kondisi biaya tertentu
2. Meminimumkan biaya untuk menghasilkan produk
tertentu dalam jumlah tertentu.
Keseimbangan produsen
◦ terjadi apabila produsen mampu mengkombinasikan
penggunaan input (faktor-faktor produksi) yang dapat
menghasilkan produk maksimum dengan biaya tertentu
atau biaya minimum untuk menghasilkan jumlah produk
tertentu, atau dapat dikatakan sebagai kondisi Least
Cost Combination (LCC).
Secara teori keseimbangan produsen
◦ terjadi ketika kurva isoquat bersinggungan dengan kurva
Isocost atau slope isoquan sama dengan slope isocost.
26. Keseimbangan Produsen
12 30 40
8,6
20
40
50
60
Labor(L)
Capital(K)
Gambar 7.8
75 90
42
32,5
18
15
26,3
35,6
TC/ PL
48
62
E
A
B
C
D
F
M
L
0 67,5
G
H
J
K
60
I
TC/ PK
Isoquant3 = 600 unit
Isoquant2 = 400 unit
Isoquant1 = 200 unit
TC1= 1200
TC2= 1500
TC3=1800
Keterangan Gambar 7.8
1. Titik B adalah keseimbangan
produksen ketika dana/biaya
produksi TC1 =1200 untuk total
produksi (isoquant = 200 unit)
2. Titik F adalah keseimbangan
produksen ketika dana/biaya
produksi TC2 =1500 untuk total
produksi (isoquant = 400 unit).
3. Titik K adalah keseimbangan
produksen ketika dana/biaya
produksi TC1 =1800 untuk total
produksi (isoquant = 600 unit)
Penentuan titik keseimbangan produsen atau kondisi Least
Cost Combination (LCC).
Keterangan gambar 7.8 selengkapnya lihat pada buku halaman 191 s/d 192
27. 27
SLOPE ISOQUANT = SLOPE ISOCOST
MPL PL
________ = _______
MPK PK
Atau
MPL MPK
________ = _______
PL PK
Rumus Keseimbangan Produsen
dengan konsep Isoquan dan Isocost
28. Contoh Penggunaan Rumus
Jika dana yang disediakan untuk menghasilkan sejumlah produk adalah sebesar Rp 36,-(juta). Dana
tersebut digunakan untuk membayar tenaga kerja (L) dan mesin atau capital (K). Harga tenaga kerja per
unit PL= Rp 2,-(juta) dan capital per unit PK=Rp 3,-(juta). Besar out-put yang hendak dihasilkan
dinyatakan dalam Fungsi Produksi: Q = L.K.
Tentukan berapa seharusnya K dan L yang harus digunakan agar tercapai keseimbangan produsen dan
berapa besar out-put yang dihasilkan. Buatkan gambarnya.
Jawaban.
Fungsi Isocost: C = (PK x K) + (PL x L)
36 = (3 x K) + (2 x L)
2 L = 36– 3 K L = 18 – 1,5 K ...............
Fungsi Produksi: Q = L . K.
∂ Q ∂ Q
MPL = = K dan MPK = = L
∂ L ∂ K
Syarat keseimbangan rodusen
MPL MPK K L
= – =
PL PK 2 3
2 L = 3 K L = 1,5 K...............
=
18 – 1,5 K = 1,5 K
3 K = 18 K = 6 unit
L = 1,5 K L = 1,5 x 6 L = 9 orang.
Jumlah out-put yang dihasilkan
Q = L.K. Q = 6 x .9 = 54 Q = 54.unit
29. Tabel dan Gambar
Keseimbangan Produsen
Tabel 7.8
Least cost combination (Isocost dan Isoquant)
0
Gambar 7.9
3
6
E
12
F
A
G
4,5
B
Kapital (K)
18
Labor L
Isocost = 36
9
Isoquant = 54
Titik
Kom
binasi
Isoquant Isocost
Tenaga
Kerja
(L)
Kapi
Tal
(K)
Total
Produk
TP
Tenaga
Kerja (L)
Mesin/
capital
(K)
Total
cost
TC
A 0 12 36
F 18 3 54
E 9 6 54 9 6 36
G 4,5 12 54
B 18 0 36
30. Meminimumkan Biaya dan
Memaksimumkan Produk
Keseimbangan Produsen terjadi ketika produsen
mampu Memaksimumkan produk dengan biaya tertentu, atau
mampu meminimumkan biaya untuk menghasilkan produk dalam
jumlah tertentu.
1. Contoh Untuk kasus meminimumkan biaya.
Dengan constraint atau batas jumlah produksi sebesar 400 unit,
maka untuk mencapai efisiensi produsen akan berupaya
meminimumkan biaya
2. Contoh Untuk kasus memaksimumkan produk
Dengan constraint atau kendala pada biaya produksi, artinya dengan
biaya ditetapkan terbatas sebesar Rp 150.000,- maka untuk
mencapai efisiensi produsen akan berupaya memasimumkan
produk.
3. Harga faktor produksi yang akan digunakan adalah ; Harga tenaga
kerja (PL) = Rp 5000,- per orang, harga modal (PK) = Rp 10.000,-
per unit. Kemungkinan atau alternative biaya adalah : TC1 = Rp
100.000, TC2 = Rp 150.000. dan TC3 = Rp 150.000
31. Meminimumkan Biaya dan
Memaksimumkan Produk (1)
Tabel 7.9
Kombinasi Penggunaan L dan K
Dalam Meminimum Biaya dan Memaksimumkan Produk
Isoquant 1 = 400 unit
S
Kapital
Q
R
A
B
P
Gambar 7.10
0
T
Isoquant 2 = 600 unit
C
15
Labor
20
8 30
16
6
7
Isocost 1
100.000
Isocost 2
150.000
10
Isocost
Kombinasi
Total cost
Jumlah
Kapital
Titik Jumlah
Labor
Isocost.
1
10 x 10.000 A 0 x 5000 TC1 =
100.000,-
6 x 10.000 B 8 x 5000
0 x 10.000 C 20 x 5000
Isocost
2
15 x 10.000 P 0 x 5000 TC2 =
150.000,-
7 x 10.000 Q 16 x 5000
0 x 10.000 R 30 x 5000
Keterangan gambar 7.10 selengkapnya lihat pada buku halaman 196 s/d 197
32. 1. Keseimbangan Produsen dalam
Memaksimumkan Produk
Produsen A menyediakan dana sebesar Rp.180.000.000,00 untuk membeli dua
input capital (K) dan labor (L) guna menghasilkan produk Z, harga kedua input
masing-masing Pk = Rp. 3.000.000,00 dan PL = Rp.2.000.000,00
A. Nyatakan persamaan isocost, dan gambarkan grafiknya jika input kapital
dicantumkan pada sumbu tegak
B. Dengan dana tersebut, produsen A dapat menghasilkan berbagai kuantitas
produk Z dengan kombinasi input sebagai berikut:
OUTPUT
(unit)
KOMBINASI INPUT
L K L K
10000 ....
.
50 75 …….
20000 30 … ….. 20
30000 …. 30 45 …….
Dengan mengisi kolom-kolom yang kosong terlebih dahulu, gambarkan kurva
isoquant-isoquant produsen tersebut pada gambar no A
C. Dengan kombinasi input yang manakah produsen A mencapai keseimbangan,
dan buktikan bahwa kombinasi tersebut menunjukkan least cost combination
(LCC).
Contoh Soal Meoptimalkan Produk Dengan Kondisi biaya tertentu
Jawaban selengkapnya lihat pada buku halaman 197 s/d 199
33. Jawaban Soal Meoptimalkan Produk
Dengan Kondisi biaya tertentu
Tabel 7.10
Kombinasi penggunaan Input L dan K
Kurva Isocost
180.000.000
K
L
60
50
15
10
75
20
60
40
30 45
30
Iisoquant1 = 10.000unit)
Isoquqnt 2 = 20.000 unit)
Isoquqnt 3 = 30.000unit)
Least Cost Combination = LCC
Keseimbangan Produsen
Gambar 7.12
90
A
E
C
D
0
OUTPUT
KOMBINASI INPUT
Titik
Kombi
nasi
L K Titik
Kombi
nasi
L K
10000 unit A 15* 50 B 75 10*
20000 unit C 30 40* D 60* 20
30000 unit E 45* 30 E 45 30*
Jawaban dan keterangan selengkapnya lihat di buku halaman. 197 s/d 200
Berdasarkan perhitungan ditemukan kombinasi nilai L dan K seperti tabel 7.10
Berdasarkan tabel 7.10 dapat
digambarkan Keseimbangan
Produsen sebagai berikut:
34. Jawaban Soal Meminimukan Biaya Produksi
dengan Kondisi Output Ttertentu
Untuk output yang akan dihasilkan sebesar 1000 unit biaya yang
mungkin dikeluarkan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat dlengkapi isi tabel dan dibuakan
gambar Keseimbangan produsen sebagai berikut
MESIN (K) TENAGA
KERJA (L)
BIAYA
C = PK . K + PL . L
1 120 200.000 (1) + 10.000 (120) = 1.400.000
2 70 200.000 (2) + 10.000 (70) = 1.100.000
3 40 200.000 (3) + 10.000 (40) = 1.000.000
4 25 200.000 (4) + 10.000 (25) = 1.050.000
5 15 200.000 (5) + 10.000 (15) = 1.150.000
Biaya yang paling murah dari kombinasi-kombinasi K dan L di atas adalah sebesar
Rp.1.000.000, yaitu dengan menggunakan tenaga kerja (L) sebanyak 40 orang
dan mesin (K) sebanyak 3 unit.
A. Biaya yang dikeluarkan untuk mencapai LCC sebesar Rp. 1.000.000
Fungsi isocostnya adalah:1.000.000 = 200.000 K + 10.000 L
B. Gambar grafik isocost dan isoquant :
35. 2. Keseimbangan Produsen dalam
Meminimumkan Biaya
Di bawah ini berbagai kombinasi tenaga kerja dan mesin yang dapat digunakan
produsen untuk menghasilkan output 1000 unit (Q)
Bila upah tenaga kerja per orang per jam sebesar Rp. 10.000,00 dan sewa mesin
per jamnya Rp. 200.000
A. Tentukan kombinasi mesin dan tenaga kerja yang harus digunakan agar
perusahaan bekerja pada least cost combination (LCC)
B. Berapa biaya yang diperlukan untuk mencapai LCC tersebut, dan tentukan juga
fungsi isocost nya
C. Gambarkan isocost dan isoquant dan nyatakan posisi LCC tersebut
Contoh Soal Meminimukan biaya Produksi Dengan Kondisi output tertentu
Mesin (K)
(unit)
Tenaga kerja (L)
(orang)
1 120
2 70
3 40
4 25
5 15
36. Gambar Keseimbangan Produsen
dalam Meminimumkan Biaya
Persamaan isocost: 100.000.000 = 2.000.000 K + 10.000 L.
Biaya yang dikeluarkan untuk mencapai LCC adalah Rp 1.000.000,-
Jawaban dan keterangan gambar 7.13 selengkapnya lihat di buku halaman. 201
Kurva Isocost
1.000.000
K
L
5
100 120
1
2
3
4
70
25 40
Isoquant = 1000 unit
Least Cost Combination (LCC )
Keseimbangan Produsen
Gambar 7.13
C
B
A
E
D
37. Expantion Path.
Expantion path merupakan ekspansi atau perluasan usaha bagi seorang produsen. Jika
ingin melalukan perluasan usaha dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah (kuantitas)
faktor produksi yang digunakan
Kurva expantion path merupakan garis yang menghubungkan beberapa titik keseimbangan
produsen (least cost combination=LCC),
Berdasarkan data-data isoquant dan isocost (pada gambar 7.8)
Ada tiga kondisi biaya secara bertahap yang mungkin disediakan oleh produsen yaitu
tahap pertama: TC1 = Rp 1200,- tahap dua: TC2 = Rp 1500,-; dan tahap 3: TC3 = Rp 1800.
Harga (PL) Rp =20,- (juta) per orang, harga (PK) = Rp 30,- (juta) per unit.
Berdasarkan data tersebut di atas dapat ditemukan fungsi Isocost sebagai berikut
1. Fungsi Isocost 1 ; 1200 = 30 K + 20 L L = 60 – 1,5 K
2. Fungsi Isocost 2 ; 1500 = 30 K + 20 L L = 75 – 1,5 K
3. Fungsi Isocost 3 ; 1800 = 30 K + 20 L L = 90 – 1,5 K
Isocost
Total Cost
Kombinasi Isoquant
Total Produk
Jumlah Kapital Titik Jumlah Labor
Isocost. 1
TC1 = 1200,- 20 x Rp 30,- B 30 x Rp 20,-
Isoquan 1
TP1 = 200 unit
Isocost.2
TC2 = 1500,- 26,3 x Rp 30,- F 35,6 x Rp 20,-
Isoquant 2
TP2 = 400 unit
Isocost.3
TC3 = 1800,- 32,5 x Rp 30,- K 40 x Rp 20,-
Isoquant 3
TP3 = 600 unit
Tabel 7.12
Beberapa Titik Keseimbangan Produsen Dalam Kurva Expantion path
38. Gambar Expantion Path.
12 30 40
8,6
20
40
50
60
Labor (L)
Capital (K)
75 90
42
32,5
18
15
26,3
35,6
TC/ PL
48
62
E
A
B
C
D
F
M
L
0 67,5
G
H
J
K
60
I
TC/ PK
Isoquant 3 = 600 unit
Isoquant 2 = 400 unit
Isoquant 1 = 200 unit
TC1= 1200
TC2= 1500
TC3= 1800
Expantion path
Keterangan gambar 7.14 selengkapnya lihat di buku halaman. 203
Gambar 7.14
39. Return to Scale
Return to scale (skala hasil) merupakan derajat perubahan output sebagai akibat perubahan
tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai,
1.Constant return to scale
(skala hasil tetap)
Skala hasil yang
menunjukkan jika semua
input yang digunakan dalam
berproduksi ditingkatkan
jumlahnya maka produksi
yang dihasilkan akan
meningkat dengan proporsi
yang sama,
2.Increasing return to scale
(skala hasil meningkat)
Skala hasil yang
menunjukkan jika semua input
yang digunakan dalam
berproduksi ditingkatkan
jumlahnya maka produksi
yang dihasilkan akan
meningkat dengan proporsi
yang yang lebih besar
3.Decreasing return to scale
(skala hasil menurun)
Skala hasil yang
menunjukkan jika semua input
yang digunakan dalam
berproduksi diting-katkan
jumlahnya maka pro-duksi
yang dihasilkan akan naik
dengan proporsi yang yang
lebih kecil
0
5
10
200
100
kapital
Tenagakerja
Isoquant = 1000 unit
Isoquant = 500 unit
A
B
Gambar 7.15
0
5
10
200
100
kapital
Tenagakerja
Isoquant= 1500 unit
Isoquant= 500 unit
A
B
Gambar 7.16
0
5
10
200
100
kapital
Tenagakerja
Isoquant= 750 unit
Isoquant= 500 unit
A
B
Gambar 1.7
40. LATIHAN SOAL BAB 7
1. Jelaskan fungsi-fungsi produksi dalam teori produksi dengan menggunakan satu
input variabel?Jelaskan pada tahap berapa produsen rasional berproduksi dalam
menghasilkan suatu output dan gambarkan tahapannya dengan kurva TP, AP,
dan MP. Dan kapan mulai berlakunya “the law of diminishing return” tunjukkan
digambarnya.
2. Jelaskan kapan seorang produsen akan menggunakan tenaga kerja secara
optimal (gunakan analisis MRC, MP, dan MR), sertakan rumus, contoh angka
dan grafiknya
3. Jelaskan konsep isocost dan isoquant, sertakan grafiknya!Dengan menggunakan
konsep isoquant dan isocost, jelaskan kapan seorang produsen akan mencapai
keseimbangan dalam berproduksinya!
4. Suatu kegiatan usaha di bidang pertanian menggunakan sebidang tanah dan
sejumlah alat pertanian yang sifatnya tetap (tidak berubah), sedangkan jumlah
tenaga kerja berubah dan produksi yang dapat dicapai sebgai beikut:
Jmh tenaga kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jmh produksi 1 3 6 10 15 19 22 24 24 22
a. Tentukan nilai APL, MPL , pada tingkat tenaga kerja berapa APL dan MPL
maksimum?
b. Gambarkan APL MPL dan TPL mulai tenaga kerja berapa berlaku The Law of
Diminishing Return dan jelaskan mulai kapan produsen rasional berproduksi?
beri alasan
41. LATIHAN SOAL BAB 7
5. Seorang petani cabe mempunyai pilihan kombinasi barang modal dan tenaga kerja di bawah ini
untuk menghasilkan 10 ton cabe
Bila upah tenaga kerja Rp. 10.000,- per orang dan harga modal Rp. 20.000,- per unit, hitunglah
kombinasi biaya yang harus dikeluarkan petani cabe tersebut
Tentukan kombinasi mana yang menunjukkan Least Cost Combination dan Gambarkan tempat
kedudukan Least Cost Combination
6. Produsen B menyediaan dana sebesar Rp. 500.000.000,- yang akan digunakan untuk membeli
input mesin (K) dan tenaga kerja (L). Harga mesin adalah Rp.50.000.000,- dan upah tenaga kerja
Rp.100.000,- per hari kerja.
a. Nyatakan persamaan isocost nya dan gambarkan grafiknya
b. Apabila kombinasi kuantitas L = 1000 dan K = 8 dan pada L = 4000 K = 2, maka output yang
dihasilkan 750 unit, gambarkan isoquantnya pada grafik no. A
c. Apabila ingin menghasilkan output sebesar 1000 unit maka harus menggunakan kombinasi K
= 5 dan L = sejumlah tertentu (hitung!), gambarkan kembali kondisi ini pada grafik yang ada
7. PT “ALNI” dihadapkan pada fungsi produksi sebagai berikut:
Q = 0,8K2 + 0,4KL + 0,6L2
Q = output (unit); K = input modal yang diukur dengan banyaknya komputer yang digunakan
(jam);
L = input tenaga kerja yang diukur dalam jam kerja yang digunakan
a. Tentukan fungsi produksi : MPL, MPK, APL, dan APK
b.. Jika tingkat penggunaan input modal sebesar K = 40 jam kerja/minggu, dan input labor
sebesar L = 150 jam kerja/minggu, tentukan: output total (Q), APL, APK, MPL, MPK
c.. Jika tingkat upah tenaga kerja = $8/jam dan sewa computer = $10/jam, apakah PT “ALNI”
telah menggunakan kombinasi optimum untuk penggunaan kedua input tersebut?
Jumlah pekerja (orang 60 50 40 30 25
Jumlah modal (unit) 3 5 8 10 15