1. Perilaku Produsen
Ingat: Hukum Penawaran, persh akan mempro -
duksi dan menjual suatu barang dng jumlah yg
lebih besar ketika harga barang tsb tinggi shg
akan direspon dng kurva penawaran yg naik
(bergeser ke atas) dapat diketahui perilaku
produsen.
Dlm Organisasi industri (industrial organizati -
on), bagaimana keputusan perusahaan menge
nai harga dan jumlah bergantung pd situasi
pasar yg dihadapi. Perbedaan dlm jumlah
perusahaan akan mempengaruhi harga pasar
dan efisiensi hasil pasarnya.
2. Perilaku Produsen
Tujuan perusahaan ingin memaksimumkan
keuntungan
Keuntungan ekonomis (economic profit): penda
patan total dikurangi biaya total, termasuk biaya
kesempatan (biaya implisit dan biaya eksplisit).
Keuntungan akuntansi (accounting profit): pen
dapatan total dikurangi biaya total eksplisit saja.
Pendapatan total (total revenue): jumlah penda -
patan yg diterima oleh suatu persh sebagai
hasil dari penjualan output. P (harga barang)
x Q (jumlah barang yg terjual).
3. Perilaku Produsen dlm Teori Ekonomi
Fungsi didirikannya perusahaan dlm perek. : unt
menyediakan berbagai barang/jasa yg dibutuh
kan masyarakat dng menggunakan faktor-faktor
produksi yg ada (dimiliki).
Teori produksi yg menerangkan sifat hubungan di
antara tingkat produksi yg akan dicapai dengan
jumlah faktor-faktor produksi yg digunakan.
Guna mencapai keuntungan maksimum dng cara
yang paling efisien
4. Tujuan Operasional Perusahaan
• Perusahaan pada umumnya akan melakukan
kegiatan produksinya sampai pada tingkat
dimana keuntungan mereka mencapai jumlah
yang maksimum.
Tujuan perusahaan yg lain (selain keuntungan
maksimum) :
• Menekankan pada volume penjualan
• Pertimbangan politik dlm menentukan besarnya
produksi ?
• Mengabdi pd kepentingan masyarakat ?
5. Komposisi Faktor Produksi
Permasalahan :
• Bagaimana komposisi dari faktor-faktor produk
si yg digunakan (dan unt masing-masing faktor
produksi) dan berapakah jumlah yg akan
digunakan.
Aspek-aspek nya :
• Komposisi faktor produksi yg bagaimana perlu
digunakan unt menciptakan tingkat produksi yg
tinggi ?
• Komposisi faktor produksi yg bagaimana akan
meminimumkan biaya produksi yg dikeluarkan
unt mencapai satu tingkat produksi tertentu.
6. Fungsi Produksi
Fungsi produksi : hubungan antara faktor-faktor
produksi tetap jumlahnya (tanah, modal dan
keahlian/kewirausahaan) dan faktor produksi yg
dapat berubah-ubah jumlahnya (tenaga kerja)
dengan tingkat produksi yang dapat diciptakannya.
Peminimuman biaya, produsen perlu memperhati -
kan:
1. Besarnya pembayaran pada faktor produksi
tambahan yang akan digunakan.
2. Besarnya pertambahan hasil penjualan yang
diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah
tsb.
7. Peminimuman biaya produksi
Misal : satu unit tambahan
faktor produksi A memer
lukan biaya sebanyak
$10,000 dan akan mem -
beri tambahan hasil seba
nyak $25,000 ; sedang -
kan satu unit tambahan
faktor produksi B memer
lukan biaya sebanyak
$20,000 dan akan mem -
beri tambahan hasil seba
nyak $25,000.
Faktor produksi (f.p.) mana
yg harus ditambah ?
• Sudah tentu faktor pro -
duksi A yang perlu dita -
mbah (krn biayanya lebih
murah walaupun hasil ta
mbahannya smdng yg di
ciptakan oleh f.p. B).
Kesimpulan : prinsip yg
hrs dipegang adalah me -
ngambil unit tambahan
faktor prodsi yg biaya per
rupiahnya akan menghsl
kan tambahan nilai pen -
jualan yg terbesar !
8. Jangka waktu analisis kegiatan produksi
Jangka Pendek
• Bila sebagian dari faktor-faktor
produksi dianggap
tetap jumlahnya (dalam
periode waktu tertentu)
perusahaan tidak da -
pat menambah jumlah
faktor produksi yg diang
gap tetap tsb. (misal:
modal, peralatan/alat-alat
produksi lainnya, dsb.).
Tiap persh punya jangka
waktu pendek yang ber -
beda - beda.
Jangka Panjang
• Bila semua faktor produk
si dapat mengalami peru
bahan (semua faktor pro
duksi dapat ditambah bila
diperlukan) dan disesuai
kan dengan perubahan
yang berlaku di pasar
dan dapat mempertinggi
efisiensi biasanya ada
perubahan / penggunaan
tehnologi baru.
9. Fungsi Produksi
Fungsi produksi : menunjukkan sifat hubungan
antara faktor-faktor produksi (input) dengan
tingkat produksi yg dihasilkan (output).
Q = (C, L, R, T/S)
dimana : Q = quantity, output
C = capitals, jumlah stock modal
L = labour, jumlah tenaga kerja
R = resource, kekayaan alam
T/S = technology/skill, kewirausahaan
10. Teori Produksi dengan satu Faktor Produksi
• Teori produksi (fungsi produksi) yg sederha -
na menggambarkan hubungan antara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan untuk menghasilkan ber -
bagai tingkat produksi barang tsb.
• Dengan asumsi bahwa faktor-faktor produksi
lainnya tetap jumlahnya, baik modal, tanah dan
keahlian/tehnologi dianggap tidak mengalami
perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang
dapat dirubah-rubah adalah tenaga kerja.
11. Teori Produksi dengan satu Faktor Produksi
• Sifat pokok hubungan tsb, Hukum hasil lebih yg
semakin berkurang (law of diminishing return) yg
menyatakan bhw apabila faktor produksi yg dapat
diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus
ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya pro -
duksi total akan semakin banyak pertambahannya,
tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu
produksi tambahan akan semakin berkurang dan
akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan
produksi seperti ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya akan
mencapai tingkat maksimum dan kemudian akan
menurun.
12. Teori Produksi dengan satu Faktor Produksi
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang dapat
dibedakan dalam tiga tahap :
1. Tahap pertama: produksi total mengalami perta -
mbahan yg semakin cepat (kolom 3) produksi
marjinal pekerja yg semakin bertambah.
2. Tahap ke dua: produksi total pertambahannya se -
makin lambat produksi marjinal pekerja yg sema
kin berkurang, setiap pertambahan pekerja akan
menghasilkan tambahan produksi kurang drpd
tambahan produksi pekerja sebelumnya.
3. Tahap ke tiga: produksi total semakin lama semakin
berkurang (kolom 3, 4 dan 5).
13. Teori Produksi dengan satu Faktor Produksi
Tabel: Hubungan Jmlh Tenaga Kerja dan Jmlh Produksi
Tanah
(hektar)
Tenaga
kerja
(orang)
Produksi
total (unit)
Produksi
marjinal
(unit)
Produksi
rata-rata
(unit)
Tahap
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
1
150
150
150
1
2
400
250
200
1
3
810
410
270
Pertama
1
1
1
1
1
4
5
6
7
8
1.080
1.290
1.440
1.505
1.520
270
210
150
65
15
270
258
240
215
180
Ke dua
1
1
9
10
1.440
1.300
- 80
- 140
160
130
Ke tiga
14. Teori Produksi dengan satu Faktor Produksi
Produksi marjinal (Marginal Product) : tambahan pro -
duksi total (TP) yang diakibatkan oleh pertambahan
satu tenaga kerja yang digunakan (L).
TP 400 – 150
MP = ------ = ------------- = 250 (baris ke dua tahap I)
L 2 – 1
1.290 – 1.080
MP = ----------------- = 210 (baris ke dua tahap II)
5 – 4
15. Teori Produksi dengan satu Faktor Produksi
Produksi rata-rata (Average Product) : produksi yg
secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja,
dihitung dengan rumus produksi total (TP) dibagi
dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan (L).
TP 810
AP = ------ = ----- = 270 (baris ke tiga tahap I)
L 3
1.440
AP = ------- = 160 (baris pertama tahap III)
9
16. Teori Produksi dengan satu Faktor Produksi
Q = Jumlah produksi
TK = jumlah
tenaga kerja
Tahap I Tahap II Tahap III
3 4 8
410
270
0
TP = Total Product
AP = Average Product
MP = Marginal
Product
1.520
17. Teori Produksi dengan satu Faktor Produksi
Kurva TP menunjukkan hubungan antara jumlah pro -
duksi dng jumlah tenaga kerja yg digunakan unt meng
hasilkan produksi tsb. Bentuk kurva TP cekung ke
atas apabila tenaga kerja (TK) yg digunakan masih
sedikit (<3), disini masih kekurangan TK dibanding
dng faktor produksi yg lain spt: tanah yg dianggap
tetap jumlahnya Produksi marjinal (MP) bertambah
tinggi/menaik.
Setelah menggunakan 4 TK, pertambahan TK selanjut -
nya tidak akan menambah produksi total (TP) secepat
seperti sebelumnya; yg diindikasikan oleh:
1. Kurva MP menurun
2. Kurva TP mulai berbentuk cembung ke atas.
18. Teori Produksi dengan satu Faktor Produksi
Sebelum TK yg digunakan melebih 4 MP > AP (AP
bergerak ke atas/horizontal) yg berarti AP bertambah
tinggi dan pd saat TK = 4 MP = AP yg menunjukkan
mulainya tahap ke dua (AR maks.) dan sesudahnya
AR akan menurun (semakin merosot).
Tahap ke tiga dimulai pd saat 9 TK digunakan, dimana
MP memotong sumbu datar (jumlah TK) atau MP
mulai negatif dan kurva TP mulai menurun (semakin
berkurang bila semakin banyak TK digunakan).
Artinya pd tahap ini TK yg digunakan jauh melebihi
dari yg dibutuhkan unt menjalankan kegiatan produksi
secara efisien (efisiensi terletak di tahap ke dua).
19. Contoh soal 1 :
Diketahui : Produksi Total = TP = Q = 9L – L
dTP
Produk Marjinal = MP = ----- = 18L – 3L
dL
TP
Produksi Rata-rata = AP = ---- = 9L – L
L
Buktikan bahwa APmaks memotong MP ?
3
2
2
2
21. Contoh 1 : Fungsi Produksi dengan satu Faktor
Q = Jumlah produksi
L = jumlah
tenaga kerja
Produksi yg berubah-ubah
Tahap I Tahap II Tahap III
3 ? 6
27
?
0
TP = Total Product
AP = Average Product
MP = Marginal
Product
108
MP = AP
4,5
20,25
?
22. Contoh 2 : Dalam usaha bidang produk pertanian, jumlah tenaga
kerja (L) dan tingkat produksi (Q) yg akan dicapai terlihat dalam
tabel di bawah ini :
L (tenaga kerja)
orang
Q (produksi)
unit
1
2
3
4
5
6
7
8
1
4
9
16
20
18
14
8
Pertanyaan :
1. Hitunglah produksi marjinal
dan produksi rata-ratanya ?
2. Pada tingkat penggunaan
tenaga kerja berapa, produk
si marjinal mencapai maksi -
mum ?
3. Lukiskan kurva produksi
total, produksi marjinal dan
produksi rata-rata ?
4. Berilah komentar bagaimana
letak tiga tahap dalam kegia
tan memproduksi ?
23. Tabel perhitungan : L, TP (Q), MP , AP dan Tahapan
L (Tenaga
Kerja)
TP (Produksi
Total)
MP (Produksi
Marjinal)
AP (Produksi
Rata-rata)
Keterangan :
MP = TPL2 – TPL1 ; dan seterusnya secara berantai
AP = TP : L = kolom (2) : kolom (1)
Pada tingkat penggunaan Tenaga Kerja = 5 orang terjadi kondisi
MP = AP sebesar 4 terletak pada tahap II.
Tahapan
(1) (2) (3) (4) (5)
1
1
1
1
2
4
3
2
3
9
5
3
4
16
7
4
Tahap I
5 20 4 4 Tahap II
6
18
- 2
3
7
14
- 4
2
8
8
- 6
1
Tahap III
24. Teori Produksi dengan bbrp Faktor Produksi
• Dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi
(modal/M dan tenaga kerja/TK) yg dpt diubah
jumlahnya / menggantikan / dipertukar-tukarkan
penggunaannya.
Isoquant (Kurva Produk
si Sama): menggambar -
kan gabungan TK dan M
yg akan menghasilkan
satu tingkat produksi
tertentu.
Isocost (Garis Biaya
Sama): menggambarkan
gabungan faktor-faktor
produksi yg dapat dipero -
leh dengan menggunakan
sejumlah biaya tertentu.
25. Teori Produksi dengan dua Faktor Produksi
• Persh ingin memproduksi
1.000 unit barang dengan
menggunakan TK dan M
yg penggunaannya dapat
saling dipertukarkan.
didpt kurva isoquant (IQ).
Gabungan Tenaga
kerja
Modal
A
B
C
D
1
2
3
6
6
3
2
1
• Disamping itu, terdpt pula
IQ1, IQ2 dan IQ3 dengan
produksi 2.000 unit, 3.000
unit dan 4.000 unit.
Gambar Isoquant (IQ)
A
D
C
B
Modal
3
2
1
0
6
1 2 3 6
IQ3
IQ2
IQ1
IQ
TK
26. Teori Produksi dengan dua Faktor Produksi
• Dimisalkan upah tenaga
kerja Rp.10.000,- dan bia
ya modal Rp.20.000,-/
unit dengan jumlah dana
yg tersedia Rp.80.000,-
• Dng dana Rp.80.000,-
kalau unt TK semua dpt
menggunakan 8 TK dan
kalau unt modal semua
dpt menggunakan 4M.
• Misal : pada titik A menu
njukkan kombinasi peng
gunaan 2 modal dan 4
pekerja (TK).
Modal
Gambar Isocost (TC)
TK
8 10 12 14
7
6
5
4
A
2
0 4
Bagaimana kalau
dananya ditambah ?
27. Penggabungan kurva iso
quant dng isocost dpt
dijelaskan:
1. Apabila jumlah penge
luaran unt membiayai
produksi sudah diten
tukan, keadaan yg ba
gaimanakah yg akan
memaksimumkan pro
duksi ?
2. Apabila jmlh produksi
6
5
4
IQ = 1.000 unit
IQ1 = 2.000 unit
IQ2 = 3.000 unit
telah ditentukan, kea
daan yg bagaimana
kah yg dapat memini
mumkan biaya ? 8 9
10 12
3
2
4
Modal
TK
A
IQ1
IQ
IQ2
E
B
C
28. Teori Produksi dengan dua Faktor Produksi
• Meminimumkan Biaya :
Untuk memproduksi 1.000 unit (kurva IQ), kurva tsb
disinggung ttk A dan B (yg merpk gabungan dari
modal dan TK yg dpt digunakan unt menghasilkan
produksi sebanyak yg diinginkan.
Yang manakah yang merupakan biaya minimum ?
Tentu saja biaya minimum ialah terletak pd gabungan
yg ditunjukkan oleh titik pd garis biaya sama (kurva
TC) yang paling rendah.
Titik E merpk titik yg optimum, dimana gabungan 9
TK (tenaga kerja) dan 3 M (modal) yg digunakan
dengan garis biaya sama (kurva TC) minimum
sebesar Rp.120.000,- dan mampu menghasilkan
3.000 unit produk.
29. Teori Produksi dengan dua Faktor Produksi
• Memaksimumkan produksi :
Misal dana yg disediakan oleh produsen Rp.120.000,-.
Dng dana tsb produsen dpt menggunakan 12 TK saja
atau 6 M saja.
Manakah penggunaan gabungan faktor produksi yg
dapat menghasilkan produksi paling maksimum ?
Dalam hal ini terdpt dua titik yg berada pd garis biaya
sama (yaitu C dan E). Namun titik E merpk titik yg
terletak pd kurva produksi sama (kurva IQ) yang
paling tinggi, dng jumlah produksi tertinggi yaitu
sebesar 3.000 unit. Ini berarti gabungan faktor
produksi yg digunakan akan memaksimumkan jumlah
produksi dan hanya dibiayai dengan dana hanya
Rp.120.000,- .
30. Contoh 3 : Pilihan kombinasi barang modal dan tenaga kerja dlm
tabel di bawah unt menghasilkan 100 ton beras,
Jumlah pekerja
(orang)
Jumlah modal
(unit)
60
50
40
30
25
3
5
8
10
15
Upah tenaga kerja Rp. 10.000,-
/ orang dan harga modal /
unit Rp.20.000,-
Pertanyaan :
1. Hitunglah biaya yg harus
dibelanjakan perusahan unt
menggunakan kombinasi TK
dan modal tsb, yg manakah
merupakan kombinasi paling
efisien ?
2. Gambarkan :
a. garis biaya sama
b. garis produksi sama
c. apa kesimpulan atas
jawaban no 1 di atas dengan
menggunakan gambar yang
ada ?
31. Perhitungan garis biaya sama (isocost)
Gabungan Pekerja Biaya TK Modal Biaya Modal Total Biaya
A 60 Rp.600
ribu
3 Rp.60 ribu Rp.660 ribu
B 50 Rp.500
ribu
5 Rp.100
ribu
Rp.600 ribu
C 40 Rp.400
ribu
8 Rp.160
ribu
Rp.560 ribu
D 30 Rp.300
Total Biaya minimum = Rp.500.000,-
ribu
10 Rp.200
ribu
Rp.500
ribu
E 25 Rp.250
ribu
15 Rp.300
ribu
Rp.550 ribu
Upah tenaga kerja Rp. 10.000,- / orang dan harga
modal / unit Rp.20.000,-
32. Gambar garis biaya sama (isocost) dan
garis produksi sama (isoquant)
Tenaga
Kerja
Modal
30 unit
Isoquant
= 100 ton
= Rp. 500.000,-
Isocost
10 orang
60 unit
15 orang
D