SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
APLIKASI FUNGSI LINIER
DALAM EKONOMI
1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan
keseimbangan pasar
2. Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan
pasar
3. Pengaruh pajak-proporsional terhadap
keseimbangan pasar
4. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
5. Keseimbangan pasar kasus dua macam barang
Permintaan, Penawaran, dan
Keseimbangan Pasar
FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN
KESEIMBANGAN PASAR
• Bentuk umum fungsi permintaan
Q
bb
a
P
atau
bPaQ
1


Kurva Permintaan
b
a
P
Q0 a
Q
bb
a
P
atau
bPaQ
1


Fungsi Penawaran
Kurva Penawaran
b
a
P
Q0a
sd QQ 
Keseimbangan Pasar
P
eP
Q0 eQ
dQ
sQ
E
Diketahui : Fungsi Permintaan ; Q = 15 – P
Fungsi Penawaran ; Q = - 6 + 2P
Ditanyakan : Pe dan Qe ?...
Jawab : keseimbangan pasar; Qd = Qs
15 – P = - 6 + 2P
21 = 3P, P = 7
Q = 15 – P
= 15 – 7 = 8
Jadi, Pe = 7
Qe = 8
CONTOH :
P
7
Q0 8
dQ
sQ
E
15
15
3
Kurvanya sebagai berikut
Pengaruh Pajak.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Sebab
setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha
mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada
konsumen.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang
yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke
atas, dengan penggal yang lebih tinggi pada sumbu
harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P
= a + bQ maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a +
bQ + t = (a + t) + bQ.
PENGARUH PAJAK-SPESIFIK TERHADAP KESEIMBANGAN
PASAR
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
pajak; t = 3 per unit.
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan
sesudah pajak ?...
Penyelesaian :
Dimisalkan sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 . Sesudah
pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi
lebih tinggi, persamaan penawarannya berubah dan
kurvanya bergeser keatas.
CONTOH

Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5 Q + 3 = 6 + 0,5 Q
Sedangkan permintaan tetap : P = 15 – Q
Keseimbangan Pasar : 15 – Q = 6 +0,5Q  - 1,5Q = - 9
Q = 6
P = 15 – Q = 15 – 6 = 9
Jadi, sesudah pajak ; P’e = 9 dan Q’e = 6
Jadi, Kurvanya adalah sebagai berikut :
P
7
Q0 8
dQ
sQ
E
15
15
6
3
9
6
sQ'
(sebelum pajak)
(sesudah pajak)
'E
• Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk)
–Rumus : tk = P’e – P
–Dalam contoh kasus diatas, tk = 9 – 7 = 2
• Beban pajak yang ditanggung produsen (tp)
–Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh
produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak per unit
barang (t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan
konsumen (tk).
–Rumus : tp = t – tk
–Dalam contoh kasus 2, tp = 3 – 2 = 1
• Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T)
–Rumus : T = Q’e X t
–Dalam contoh kasus 2, T = 6 X 3 = 18
Beban Pajak
PENGARUH PAJAK-PROPORSIONAL TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
 Pajak Proporsional ialah pajak yang besarnya diterapkan berdasarkan
persentase tertentu dari harga jual; bukan diterapkan secara spesifik
(misalnya 3 rupiah) per unit barang. Meskipun pengaruhnya serupa
dengan pengaruh pajak spesifik, menaikan harga keseimbangan dan
mengurangi jumlah keseimbangan, namun analisisnya sedikit berbeda.
 Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ (atau Q = -a/b + 1/b P)
maka, dengan dikenakannya pajak proporsional sebesar t% dari harga
jual, persamaan penawaran yang baru akan menjadi :
P = a + bQ + tP t : pajak proporsional dalam %
P – tP = a + bQ
(l – t)P = a + bQ
   
 P
b
tl
b
a
QatauQ
tl
b
tl
a
P







Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
t = 25%
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan
sesudah pajak ?...
Penyelesaian :
Sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 , sesudah pajak, persamaan penawarannya akan
berubah, sementara permintaannya tetap
P = 15 – Q atau Q = 15 – P .
Penawaran sesudah pajak, dengan t = 25% = 0,25 :
P = 3 + 0,5 Q + 0,25 P
0,75P = 3 + 0,5Q
P = 4 + 2/3Q atau Q = -6 + 1,5P
CONTOH

Keseimbangan Pasar : Qd = Qs
15 - P = - 6 +1,5P
2,5P = 21
P = 8,4
Kuantitas keseimbangan adalah
Q = 15 – P
Q = 15 – 8,4
= 6,6
Jadi, sesudah pajak : P’e = 8,4 dan Q’e = 6,6
Pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang
adalah :
t x P’e = 0,25 x 8,4 = 2,1
Kurvanya adalah :
– Besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen untuk setiap barang yang dibeli
adalah tk = P’e – Pe = 8,4 – 7 = 1,4
– Sedangkan yang ditanggung produsen adalah : tp = t – tk = 2,1 – 1,4 = 0,7
– Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah adalah :
T = Q’e x t = 6,6 x 2,1 = 13,86.
P
7
Q0 8
dQ
sQ
E
4,8
6,6
sQ'
'E
 Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena itu ia
sering juga disebut pajak negatif. Seiring dengan itu, pengaruhnya
terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan pengaruh pajak,
sehingga kita dapat menganalisisnya seperti ketika menganalisis
pengaruh pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik dan dapat juga bersifat
proporsional.
 Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan
sesuatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih
rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos produksinya
menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih murah.
 Dengan subsidi sebesar s, kurva penawaran bergeser sejajar kebawah,
dengan penggal yang lebih kecil (lebih rendah) pada sumbu harga.
Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a + bQ, maka
sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ.
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
Contoh
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
subsidi; s = 1,5 per unit.
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum
dan sesudah subsidi ?...
Penyelesaian :
Tanpa subsid, Pe = 7 dan Qe = 8 . Dengan subsidi, harga
jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah,
persamaan penawaran berubah dan kurvanya bergeser
turun.

Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5 Q – 1,5
P = 1,5 + 0,5 Q  Q = -3 + 2P
Permintaan tetap : P = 15 – Q  Q = 15 – P
Maka, keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P  18 = 3P, P = 6
Q = 15 – P  15 - 6 = 9
Jadi dengan adanya subsidi : P’e = 6 dan Q’e = 9
 Jadi kurvanya sebagai berikut :
P
6
Q0 9
dQ
sQ
E
15
15
3
5,1
7
sQ' (dengan subsidi)
(tanpa subsidi)
'E
8
 Bagian subsidi yang dinikmati konsumen. Besarnya bagian dari
subsidi yang diterima, secara tidak langsung, oleh konsumen (sk)
adalah selisih antara harga keseimbangan tanpa subsidi (Pe ) dan
harga keseimbangan dengan subsidi (P’e )
 Dalam contoh kasus diatas, sk = 7 – 6 = 1.
 Bagian subsidi yang dinikmati produsen.
 Dalam contoh kasus diatas, sp = 1,5 – 1 = 0,5.
 Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah. Besarnya jumlah
subsidi yang diberikan oleh pemerintah (S) dapat dihitung dengan
mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah subsidi (Q’e) dengan
besarnya subsidi per unit barang (s).
 Dalam contoh kasus diatas, S = 9 x 1,5 = 13,5.
Bagian Subsidi yang Dinikmati
KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM BARANG
 Bentuk Umum :
Qdx : jumlah permintaan akan X
Qdy : jumlah permintaan akan Y
Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit
 Contoh Kasus 5 :
Diketahui : permintaan akan X; Qdx = 10 – 4Px + 2Py
penawarannya; Qsx = -6 + 6Px
permintaan akan Y; Qdy = 9 – 3 Py + 4 Px
penawarannya; Qsx = -3 + 7 Py
Ditanyakan : Pe dan Qe untuk masing-masing barang tersebut ?...
 
 xydy
yxdx
PPgQ
PPfQ
,
,


Penyelesaian :
1)Keseimbangan pasar barang X
Qdx = Qsx
10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px
10Px – 2Py = 16
2)Keseimbangan pasar barang Y
Qdy = Qsy
9 – 3Py + 4Px = -3 + 7 Py
4Px – 10 Py = - 12
3. Dari 1 ) dan 2 )
Py = 2 , masukkan ke 1) atau 2), diperoleh Px = 2
Masukkan kedalam persamaan semula, sehingga didapat nilai Qxe = 6,
dan nilai Qye = 11.:
302510
16210
5,2
1
12104
16210






yx
yx
yx
yx
PP
PP
PP
PP
 
2
4623


y
y
P
P
FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN
 Fungsi Biaya. Biaya total (total cost) yang dikeluarkan
oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri
atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable
cost).
 
  vQkVCFCQgC
vQQfVC
kFC



FUNGSI BIAYA
FUNGSI PENERIMAAN
FUNGSI BIAYA
• BIAYA TETAP (Fixed Cost)
Biaya yang tidak tergantung pada jumlah
barang yang dihasilkan
• BIAYA VARIABEL (Variabel Cost)
Biaya yang bergantung pada jumlah
barang yang dihasilkan
PERSAMAN FUNGSI BIAYA
Jika
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
C = Biaya total
k = Konstanta
v = Gradien VC dan kurva C
Q = Variabel jumlah
FC = k
VC = j (Q) = v Q
C = g (Q)
= FC + VC
= k + vQ
GRAFIK FUNGSI BIAYA
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
C = Biaya total
v = kurva C dan VC
k = Konstanta
Q = Variabel jumlah
Q
C
k
0
C = k +v Q
VC = v
(Q)
FC = k
CONTOH
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan sebesar 20,00 ribu rupiah,
sedang biaya variabelnya ditunjukkan
oleh persamaan VC = 100Q. Tunjukkan
persamaan kurva biaya total! Berapa
biaya total yang dikeluarkan jika
perusahaan tersebut memproduksi
500 Unit barang?
CONTOH
FC = 20.000
VC = 100 Q
Maka C = FC + VC
= 20.000 + 100Q
Persamaan biaya total C = 20.000 + 100Q
Jika Q = 500, maka
C = 20.000 + 100 (500)
= 20.000 + 50.000 = 70.000
Jadi biaya total untuk 500 unit barang adalah
70.000,00 Rupiah
Grafik Fungsi biaya
Q
C
20.000
0
C = 20.000 + 100Q
VC = 100Q
FC
50.000
70.000
50
0
FUNGSI PENERIMAAN
PENERIMAAN TOTAL
(Total Revenue)
Hasilkali Jumlah Barang Yang Terjual
Dengan Harga Jual Per Unit barang.
Persamaan Fungsi Penerimaan
• Berdasarkan pengertian
penerimaan total maka fungsi
penerimaan dapat ditulis
R = Q x P = f(Q)
R= penerimaan total
Q = jumlah barang yang terjual
P = Harga per Unit barang
Contoh
Harga jual produk yang dihasilkan oleh
sebuah perusahaan Rp. 200,00 per
Unit. Tunjukkan persamaan dan kurva
penerimaan total persahaan ini.
Berapa penerimaan jika terjual barang
sebayak 350 unit?
Jawaban
Persamaan fungsi penerimaan
R = Q x P
= Q x 200
= 200Q
Penerimaan jika terjual barang
sebanyak 350 unit
R = 200 Q
R = 200 (350)
= 70.000
Jadi penerimaan total jika terjual
barang 350 unit adalah Rp.
70.000,00
• Grafik
Q
C
0
R = 200 Q
50.000
70.000
35
0
20
0
Analisis
PULANG POKOK
Penerimaan dan biaya merupakan
variabel-variabel penting untuk
mengetahui kondisi bisnis suatu
perusahaan.
•Rugi
•Untung
•Pulang pokok
Rugi
Kerugian diderita produsen apabila
R < C
R = penerimaan total
C = biaya total
Atau
Jika
 = Profit, maka
 < 0
Untung
Keuntungan akan diperoleh produsen
apabila
R > C
R = penerimaan total
C = biaya total
Jika
 = Profit, maka
 > 0
Pulang Pokok
Pulang pokok akan diperoleh produsen
apabila
R = C
R = penerimaan total
C = biaya total
Jika
 = Profit, maka
 = 0
Grafik Fungsi Analisis Pulang Pokok
Q : Jumlah Produk
R : Penerimaan total
C : biaya total
: Profit total (R-C)
TPP : Titik pulang pokok
Q’
Q
C,R
0
R = r (Q)
C = c(Q)
TPP ( =0)
 >0
 <0
 Suatu perusahaan menghasilkan produknya dengan Suatu
perusahaan menghasilkan produknya dengan biaya variabel per
unit Rp. 4.000, biaya variabel per unit Rp. 4.000,--dan harga
jualnya dan harga jualnya per unit Rp. 12.000, per unit Rp.
12.000,- Manajemen menetapkan bahwa biaya tetap dari
operasinya Rp. 2.000.000, biaya tetap dari operasinya Rp.
2.000.000,--.. Tentukanlah jumlah unit produk yang harus
Tentukanlah jumlah unit produk yang harus perusahaan jual
agar mencapai pulang pokok? perusahaan jual agar mencapai
pulang pokok?
CONTOH
Penyelesaian
Diketahui : V = Rp. 4.000,P = Rp. 12.000,FC = Rp.
2.000.000,Ditanya : Q = ?
Maka;
Q = FC / (P –V) Q = 2.000.000 / (12.000 –4.000) Q =
2.000.000 / 8.000 Q = 250 unit

More Related Content

What's hot

Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDani Ibrahim
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Amri Sandy
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyDevinSetiawan1
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranAhmad Rudi
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenHarya Wirawan
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Defina Sulastiningtiyas
 
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi PenawaranFungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi PenawaranNandang Ary Pangesti
 
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarModul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarBahri D'ojanzz
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendekmagdalena praharani
 
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Ardhy Danu
 
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)nindyaagassi
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Penerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierPenerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierloloping
 

What's hot (20)

Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Matematika bisnis7
Matematika bisnis7
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaran
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
 
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi PenawaranFungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
 
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarModul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
 
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Penerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierPenerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linier
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 

Similar to Persamaan biaya total:FC = 20.000 (biaya tetap)VC = 100Q (biaya variabel) C = FC + VC = 20.000 + 100Q = 20.000 + 100QJadi, persamaan kurva biaya total adalah:C = 20.000 + 100Q

7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptxMentariClara1
 
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptxPertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptxFauziahNurHutauruk
 
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptxKELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptxYuripeAutority
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiYulistiaDevi
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
Pengaruh pajaksubsidi terhadap keseimbangan pasar
Pengaruh pajaksubsidi terhadap keseimbangan pasarPengaruh pajaksubsidi terhadap keseimbangan pasar
Pengaruh pajaksubsidi terhadap keseimbangan pasarSyahlan Giffari
 
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)Bayu Bayu
 
Matematika ekon
Matematika ekonMatematika ekon
Matematika ekonMurni Yati
 
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docxFungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docxsultansahrir1
 
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisNailul Hasibuan
 
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptAPLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptCahyonoBudi3
 
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)Wulan_Ari_K
 
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptPersentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptWulan Ari Kristanti
 
Fungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomiFungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomiArizky16
 
Matematika bisnis
Matematika bisnisMatematika bisnis
Matematika bisnisEunike Unik
 
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)WEST NUSA TENGGARA
 
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptFauziahNurHutauruk
 

Similar to Persamaan biaya total:FC = 20.000 (biaya tetap)VC = 100Q (biaya variabel) C = FC + VC = 20.000 + 100Q = 20.000 + 100QJadi, persamaan kurva biaya total adalah:C = 20.000 + 100Q (20)

7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
 
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptxPertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
Pertemuan 7-Penerapan Kuadrat dalam ekonomi.pptx
 
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptxKELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptx
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Pengaruh pajaksubsidi terhadap keseimbangan pasar
Pengaruh pajaksubsidi terhadap keseimbangan pasarPengaruh pajaksubsidi terhadap keseimbangan pasar
Pengaruh pajaksubsidi terhadap keseimbangan pasar
 
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
 
pert34 (3).pptx
pert34 (3).pptxpert34 (3).pptx
pert34 (3).pptx
 
Matematika ekon
Matematika ekonMatematika ekon
Matematika ekon
 
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docxFungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
 
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
 
pert_4.pptx
pert_4.pptxpert_4.pptx
pert_4.pptx
 
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptAPLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
 
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
 
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptPersentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
 
Fungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomiFungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomi
 
Pajak, Subsidi dan Biaya Produksi
Pajak, Subsidi dan Biaya ProduksiPajak, Subsidi dan Biaya Produksi
Pajak, Subsidi dan Biaya Produksi
 
Matematika bisnis
Matematika bisnisMatematika bisnis
Matematika bisnis
 
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
 
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 

Persamaan biaya total:FC = 20.000 (biaya tetap)VC = 100Q (biaya variabel) C = FC + VC = 20.000 + 100Q = 20.000 + 100QJadi, persamaan kurva biaya total adalah:C = 20.000 + 100Q

  • 2. 1. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar 2. Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar 3. Pengaruh pajak-proporsional terhadap keseimbangan pasar 4. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar 5. Keseimbangan pasar kasus dua macam barang Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
  • 3. FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR • Bentuk umum fungsi permintaan Q bb a P atau bPaQ 1   Kurva Permintaan b a P Q0 a
  • 5. sd QQ  Keseimbangan Pasar P eP Q0 eQ dQ sQ E
  • 6. Diketahui : Fungsi Permintaan ; Q = 15 – P Fungsi Penawaran ; Q = - 6 + 2P Ditanyakan : Pe dan Qe ?... Jawab : keseimbangan pasar; Qd = Qs 15 – P = - 6 + 2P 21 = 3P, P = 7 Q = 15 – P = 15 – 7 = 8 Jadi, Pe = 7 Qe = 8 CONTOH :
  • 8. Pengaruh Pajak. Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Sebab setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada konsumen. Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih tinggi pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t = (a + t) + bQ. PENGARUH PAJAK-SPESIFIK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
  • 9. Diketahui : permintaan; P = 15 – Q penawaran; P = 3 + 0,5 Q pajak; t = 3 per unit. Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah pajak ?... Penyelesaian : Dimisalkan sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 . Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi, persamaan penawarannya berubah dan kurvanya bergeser keatas. CONTOH
  • 10.  Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5 Q Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5 Q + 3 = 6 + 0,5 Q Sedangkan permintaan tetap : P = 15 – Q Keseimbangan Pasar : 15 – Q = 6 +0,5Q  - 1,5Q = - 9 Q = 6 P = 15 – Q = 15 – 6 = 9 Jadi, sesudah pajak ; P’e = 9 dan Q’e = 6
  • 11. Jadi, Kurvanya adalah sebagai berikut : P 7 Q0 8 dQ sQ E 15 15 6 3 9 6 sQ' (sebelum pajak) (sesudah pajak) 'E
  • 12. • Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk) –Rumus : tk = P’e – P –Dalam contoh kasus diatas, tk = 9 – 7 = 2 • Beban pajak yang ditanggung produsen (tp) –Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak per unit barang (t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk). –Rumus : tp = t – tk –Dalam contoh kasus 2, tp = 3 – 2 = 1 • Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T) –Rumus : T = Q’e X t –Dalam contoh kasus 2, T = 6 X 3 = 18 Beban Pajak
  • 13. PENGARUH PAJAK-PROPORSIONAL TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR  Pajak Proporsional ialah pajak yang besarnya diterapkan berdasarkan persentase tertentu dari harga jual; bukan diterapkan secara spesifik (misalnya 3 rupiah) per unit barang. Meskipun pengaruhnya serupa dengan pengaruh pajak spesifik, menaikan harga keseimbangan dan mengurangi jumlah keseimbangan, namun analisisnya sedikit berbeda.  Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ (atau Q = -a/b + 1/b P) maka, dengan dikenakannya pajak proporsional sebesar t% dari harga jual, persamaan penawaran yang baru akan menjadi : P = a + bQ + tP t : pajak proporsional dalam % P – tP = a + bQ (l – t)P = a + bQ      P b tl b a QatauQ tl b tl a P      
  • 14.  Diketahui : permintaan; P = 15 – Q penawaran; P = 3 + 0,5 Q t = 25% Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah pajak ?... Penyelesaian : Sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 , sesudah pajak, persamaan penawarannya akan berubah, sementara permintaannya tetap P = 15 – Q atau Q = 15 – P . Penawaran sesudah pajak, dengan t = 25% = 0,25 : P = 3 + 0,5 Q + 0,25 P 0,75P = 3 + 0,5Q P = 4 + 2/3Q atau Q = -6 + 1,5P CONTOH
  • 15.  Keseimbangan Pasar : Qd = Qs 15 - P = - 6 +1,5P 2,5P = 21 P = 8,4 Kuantitas keseimbangan adalah Q = 15 – P Q = 15 – 8,4 = 6,6 Jadi, sesudah pajak : P’e = 8,4 dan Q’e = 6,6 Pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang adalah : t x P’e = 0,25 x 8,4 = 2,1
  • 16. Kurvanya adalah : – Besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen untuk setiap barang yang dibeli adalah tk = P’e – Pe = 8,4 – 7 = 1,4 – Sedangkan yang ditanggung produsen adalah : tp = t – tk = 2,1 – 1,4 = 0,7 – Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah adalah : T = Q’e x t = 6,6 x 2,1 = 13,86. P 7 Q0 8 dQ sQ E 4,8 6,6 sQ' 'E
  • 17.  Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena itu ia sering juga disebut pajak negatif. Seiring dengan itu, pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan pengaruh pajak, sehingga kita dapat menganalisisnya seperti ketika menganalisis pengaruh pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik dan dapat juga bersifat proporsional.  Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan sesuatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos produksinya menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih murah.  Dengan subsidi sebesar s, kurva penawaran bergeser sejajar kebawah, dengan penggal yang lebih kecil (lebih rendah) pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ. PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
  • 18. Contoh Diketahui : permintaan; P = 15 – Q penawaran; P = 3 + 0,5 Q subsidi; s = 1,5 per unit. Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi ?... Penyelesaian : Tanpa subsid, Pe = 7 dan Qe = 8 . Dengan subsidi, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan kurvanya bergeser turun.
  • 19.  Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5 Q Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5 Q – 1,5 P = 1,5 + 0,5 Q  Q = -3 + 2P Permintaan tetap : P = 15 – Q  Q = 15 – P Maka, keseimbangan pasar : Qd = Qs 15 – P = -3 + 2P  18 = 3P, P = 6 Q = 15 – P  15 - 6 = 9 Jadi dengan adanya subsidi : P’e = 6 dan Q’e = 9
  • 20.  Jadi kurvanya sebagai berikut : P 6 Q0 9 dQ sQ E 15 15 3 5,1 7 sQ' (dengan subsidi) (tanpa subsidi) 'E 8
  • 21.  Bagian subsidi yang dinikmati konsumen. Besarnya bagian dari subsidi yang diterima, secara tidak langsung, oleh konsumen (sk) adalah selisih antara harga keseimbangan tanpa subsidi (Pe ) dan harga keseimbangan dengan subsidi (P’e )  Dalam contoh kasus diatas, sk = 7 – 6 = 1.  Bagian subsidi yang dinikmati produsen.  Dalam contoh kasus diatas, sp = 1,5 – 1 = 0,5.  Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah. Besarnya jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah (S) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah subsidi (Q’e) dengan besarnya subsidi per unit barang (s).  Dalam contoh kasus diatas, S = 9 x 1,5 = 13,5. Bagian Subsidi yang Dinikmati
  • 22. KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM BARANG  Bentuk Umum : Qdx : jumlah permintaan akan X Qdy : jumlah permintaan akan Y Px : harga X per unit Py : harga Y per unit  Contoh Kasus 5 : Diketahui : permintaan akan X; Qdx = 10 – 4Px + 2Py penawarannya; Qsx = -6 + 6Px permintaan akan Y; Qdy = 9 – 3 Py + 4 Px penawarannya; Qsx = -3 + 7 Py Ditanyakan : Pe dan Qe untuk masing-masing barang tersebut ?...    xydy yxdx PPgQ PPfQ , ,  
  • 23. Penyelesaian : 1)Keseimbangan pasar barang X Qdx = Qsx 10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px 10Px – 2Py = 16 2)Keseimbangan pasar barang Y Qdy = Qsy 9 – 3Py + 4Px = -3 + 7 Py 4Px – 10 Py = - 12
  • 24. 3. Dari 1 ) dan 2 ) Py = 2 , masukkan ke 1) atau 2), diperoleh Px = 2 Masukkan kedalam persamaan semula, sehingga didapat nilai Qxe = 6, dan nilai Qye = 11.: 302510 16210 5,2 1 12104 16210       yx yx yx yx PP PP PP PP   2 4623   y y P P
  • 25. FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN  Fungsi Biaya. Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).     vQkVCFCQgC vQQfVC kFC   
  • 27. FUNGSI BIAYA • BIAYA TETAP (Fixed Cost) Biaya yang tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan • BIAYA VARIABEL (Variabel Cost) Biaya yang bergantung pada jumlah barang yang dihasilkan
  • 28. PERSAMAN FUNGSI BIAYA Jika FC = Biaya tetap VC = Biaya variabel C = Biaya total k = Konstanta v = Gradien VC dan kurva C Q = Variabel jumlah FC = k VC = j (Q) = v Q C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
  • 29. GRAFIK FUNGSI BIAYA FC = Biaya tetap VC = Biaya variabel C = Biaya total v = kurva C dan VC k = Konstanta Q = Variabel jumlah Q C k 0 C = k +v Q VC = v (Q) FC = k
  • 30. CONTOH Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar 20,00 ribu rupiah, sedang biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 100Q. Tunjukkan persamaan kurva biaya total! Berapa biaya total yang dikeluarkan jika perusahaan tersebut memproduksi 500 Unit barang?
  • 31. CONTOH FC = 20.000 VC = 100 Q Maka C = FC + VC = 20.000 + 100Q Persamaan biaya total C = 20.000 + 100Q Jika Q = 500, maka C = 20.000 + 100 (500) = 20.000 + 50.000 = 70.000 Jadi biaya total untuk 500 unit barang adalah 70.000,00 Rupiah
  • 32. Grafik Fungsi biaya Q C 20.000 0 C = 20.000 + 100Q VC = 100Q FC 50.000 70.000 50 0
  • 33. FUNGSI PENERIMAAN PENERIMAAN TOTAL (Total Revenue) Hasilkali Jumlah Barang Yang Terjual Dengan Harga Jual Per Unit barang.
  • 34. Persamaan Fungsi Penerimaan • Berdasarkan pengertian penerimaan total maka fungsi penerimaan dapat ditulis R = Q x P = f(Q) R= penerimaan total Q = jumlah barang yang terjual P = Harga per Unit barang
  • 35. Contoh Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp. 200,00 per Unit. Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total persahaan ini. Berapa penerimaan jika terjual barang sebayak 350 unit?
  • 36. Jawaban Persamaan fungsi penerimaan R = Q x P = Q x 200 = 200Q Penerimaan jika terjual barang sebanyak 350 unit R = 200 Q R = 200 (350) = 70.000 Jadi penerimaan total jika terjual barang 350 unit adalah Rp. 70.000,00 • Grafik Q C 0 R = 200 Q 50.000 70.000 35 0 20 0
  • 38. Penerimaan dan biaya merupakan variabel-variabel penting untuk mengetahui kondisi bisnis suatu perusahaan. •Rugi •Untung •Pulang pokok
  • 39. Rugi Kerugian diderita produsen apabila R < C R = penerimaan total C = biaya total Atau Jika  = Profit, maka  < 0
  • 40. Untung Keuntungan akan diperoleh produsen apabila R > C R = penerimaan total C = biaya total Jika  = Profit, maka  > 0
  • 41. Pulang Pokok Pulang pokok akan diperoleh produsen apabila R = C R = penerimaan total C = biaya total Jika  = Profit, maka  = 0
  • 42. Grafik Fungsi Analisis Pulang Pokok Q : Jumlah Produk R : Penerimaan total C : biaya total : Profit total (R-C) TPP : Titik pulang pokok Q’ Q C,R 0 R = r (Q) C = c(Q) TPP ( =0)  >0  <0
  • 43.  Suatu perusahaan menghasilkan produknya dengan Suatu perusahaan menghasilkan produknya dengan biaya variabel per unit Rp. 4.000, biaya variabel per unit Rp. 4.000,--dan harga jualnya dan harga jualnya per unit Rp. 12.000, per unit Rp. 12.000,- Manajemen menetapkan bahwa biaya tetap dari operasinya Rp. 2.000.000, biaya tetap dari operasinya Rp. 2.000.000,--.. Tentukanlah jumlah unit produk yang harus Tentukanlah jumlah unit produk yang harus perusahaan jual agar mencapai pulang pokok? perusahaan jual agar mencapai pulang pokok? CONTOH
  • 44. Penyelesaian Diketahui : V = Rp. 4.000,P = Rp. 12.000,FC = Rp. 2.000.000,Ditanya : Q = ? Maka; Q = FC / (P –V) Q = 2.000.000 / (12.000 –4.000) Q = 2.000.000 / 8.000 Q = 250 unit