SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
SEMESTER II
1
Selasa, 30 Oktober 2012
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU
PERKULIAHAN-2
Matematika ekonomi
Penerapan Matriks Dalam Ekonomi
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat :
1. Matriks transaksi
2. Analisis input-output model leontif
3. Model terbuka
4. Model tertutup
2
Deskripsi Singkat
• Dalam perkuliahan ini, anda akan mempelajari tentang
transaksi matriks
• Bagian selanjutan akan membahas tentang analisis matriks
input-output model leontif dan model terbuka
• Bagian akhir perkuliahan akan membahas model tertutup
3
Bahan Bacaan
Buku Wajib
• Dumariy, 2003, Matematika Terapan untuk Bisnis dan
Ekonomi, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
• Habieb dan aziz, 2008, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Penerbit
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Buku Pelengkap
• D. Sriyono, 2008, Matematika Ekonomi dan Keuangan, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
• Suprian Atmaja Saputra, 2002, Matematika Ekonomi 1, PT. Ghalia
Indonesia, Jakarta.
4
tugas
Pertanyaan :
1. Hitunglah masing-masing koefisien inputnya
2. Jika permintaan akhir terhadap sektor pertanian, industri dan jasa
diharapkan masing-masing berubah jadi 25, 201 dan 45 berapa output total
yang baru bagi masing-masing sektor tersebut
3. Hitunglah nilai tambah yang baru bagi masing-masing sektor
5
Pertanian Industri Jasa Demand Akhir Output Total
Pertanian
Industri
Jasa
11
5
5
19
89
37
1
40
37
10
106
106
41
240
185
Nilai Tambah 20 95 107 21 243
Output Total 41 240 185 243 659
Matriks transaksi
Teori Leontif Paradoks oleh Wassily Leontif (1953)
• Mempersoalkan teori H-O : leontif menemukan AS, sebagai negara padat
modal juga mengekspor produk yang padat tenaga kerja (less capital
intensive).
• H-O mengabaikan biaya transportasi.
• Perbedaan selera juga tidak dibahas dalam teori perdagangan ini
Tabel 1
6
Pertanian Industri Jasa Demand Akhir Output Total
Pertanian
Industri
Jasa
20
15
10
35
80
50
5
60
55
40
135
120
100
290
235
Nilai Tambah 55 125 115 70 365
Output Total 100 290 235 365 990
Keterangan :
• Samping : dari seluruh output sektor pertanian senilai 100; 20 digunakan
untuk sektor sendiri sebagai input dan seterusnya, sedangkan sisanya
senilai 40 dibeli oleh konsumen sebagai barang konsumsi.
• Bawah : dari seluruh output sektor pertanian senilai 100; 20 digunakan
untuk sektor sendiri, 15 berupa input dari sektor industri, 10 berupa input
dari sektor jasa, dan 55 berupa nilai tambah sektor pertanian tersebut atau
disebut input primer.
Xij = output dari sektor i yang digunakan sebagai input oleh sektor j
Ui = permintaan akhir terhadap output sektor I
Yi = nilai tambah sektor j
Xj = output total dari sektor j
7
Matriks Transaksi
Pemakaian total oleh sektor i :
i = 1, 2 … m+1
Output total dari sektor j ;
j = 1, 2 … m+1
8
Distribusi Konsumsi Permintaan Akhir Output Total
Pertanian
Industri
X11 X12 … X1m
X21 X22 … X2m
Xm1 Xm2 … Xmm
U1
U2
U3
X1
X2
Xm
Nilai Tambah Y1 Y2 … X12 Um+1 Xm+1
Output Total X1 X2 … Xm Um+1 X
n
Xi ∑ Xij + U1
j = 1
n
Xj ∑ Xij + Y1
i = 1
• Jika nilai masing-masing unsur dalam matriks transaksi tersebut bagi
terhadap nilai jumlah baris dan kolom (misalnya X1j dibagi Xj atau X2j dibagi
Xj) maka diperoleh suatu rasio yang disebut koefisien input.
i = 1, 2 … m+1
j = 1, 2 … m+1
• Koefisien input aij adalah suatu rasio yang menjelaskan jumlah output
sektor I yang diperlukan sebagai input untuk menghasilkan satu unit output
di sektor j. oleh karena aij = Xij maka Xij = aij . Xj
Xi
• Untuk kasus negara K dari tabel 4, hitunglah output total masing-masing
sektor dan nilai tambahnya jika ditargetkan permintaan akhir terhadap
sektor pertanian, industri dan jasa masing-masing 100, 300 dan 200.
susunlah matriks transaksi yang baru ?
9
aij = Xij
Xj
P I J
Pertanian
Industri
Jasa
0,20
0,15
0,10
0,12
0,28
0,17
0,02
0,26
0,23
Nilai Tambah 0,55 0,43 0,49
Output Total 1,00 1,00 1,00
Jawab :
10
Pertanian
Industri
Jasa
P I J
= A0,20
0,15
0,10
0,12
0,28
0,17
0,02
0,26
0,23
Rumus : X = (1 – A)-1 U
X1
X2
X3
=
0,20
0,15
0,10
0,12
0,28
0,17
0,02
0,26
0,23
-1
100
300
200
|1 – A| = 0,38923
(I – A)-1 =
adj (I – A)
=
1,3108
0,3635
0,2505
0,2461
1,5775
0,3802
0,1171
0,5421
1,4336| I – A |
X1
X2
X3
= (I – A)-1
100
300
200
=
228,33
618,02
425,83
• Jadi output total masing-masing sektor akan menjadi :
Pertanian = 228,33
Industri = 618, 02
Jasa = 425,83
• Nilai tambah sektor :
Pertanian = 0,55 x 228,33 = 125,58
Industri = 0,43 x 618,02 = 265,75
Jasa = 0,49 x 425,83 = 208,66
11
Analisis matriks input-output
model loentif
• Analisa leontif berhubungan dengan persoalan : berapa tingkat besar input
seharusnya dari N industri supaya cukup memenuhi total demand produk ?
• Output suatu industri (industri baja) diperlukan sebagai input industri lain
bahkan untuk industri itu sendiri. Input-output analisis sangat berguna
dalam perencanaan produksi seperti perencanaan pengembangan suatu
perusahaan.
Struktur Input-Output Model
• Model input-output umumnya meliputi jumlah industri yang banyak maka
dibuat asumsi-asumsi untuk penyederhanaan problem sebagai berikut ;
1. Tiap industri hanya menghasilkan satu komoditi
2. Masing-masing industri menggunakan input rasio tertentu menghasilkan
output
3. Produksi dalam industri adalah constant return to scale, sehingga
perubahaan k kali dalam input akan mengakibatkan perubahan k kali dalam
output.
12
• Dari asumsi diatas menunjukan bahwa untuk memproduksi masing-masing
unit dari komoditi ke j input yang dibutuhkan dari komoditi ke I harus
tertentu jumlahnya. Kita tunjukkan dengan aij, maka untuk memproduksi
unit dari komoditi ke j dibutuhkan.
1. Jumlah aij dari komoditi ke 1
2. Jumlah a2j dari komoditi ke 2
3. Jumlah a3j dari komoditi ke 3
4. Jumlah anj dari komoditi ke n
aij  i = menunjukan input
j = menunjukan output
13
Model terbuka
• Jika selain dari n industri, model mempunyai sektor terbuka seperti rumah
tangga yang menentukan final demand (bukan input demand) bagi produk
tiap industri dan yang mensuplai input primer (labour service) tidak
dihasilkan oleh n industri.
(j = 1, 2, 3…n)
• Kemudian nilai input primer yang diperlukan untuk memprodusir 1 unit dari
komoditi ke j adalah :
• Jika suatu industri harus mempunyai output sehingga tepat memenuhi
kebutuhan n industri dan final demand dari sektor terbuka, output sebesar
X1 harus memenuhi syarat sebagai berikut
• Untuk industri 1 :
X1 = a11 X1 + a12 x2 …+ a1n xn + d1
atau (1- a11) x1 = a12 x2 + a13 x13…+ a1n xn + d1
atau (1- a11) x1 - a12 x2 - a13 x13…- a1n xn + d1
d1 = menunjukan final demand untuk output x1 dan aij xj 14
n
∑ aij < 1
i = 1
n
1 - ∑ aij
i = 1
• Untuk industri 2 berlaku :
a21 X1 + (1 - a22) x2 …- a2n xn + d2
• Untuk seluruh sel dari n industri, output yang cocok dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan sebagai berikut.
(1- a11) x1 - a12 x2…- a1n xn + d1
- a21 x1 + (1 – a22) x2…- a2n xn + d2
…………………………………………..
an1 x1 + (1 - ann) x2…- (1 - ann) xn + dn
(1 – a11) -a21 -a13 …a1n x1 d1
-a21 (1 - a22) -a23 …a2n x2 d2
………………………………
-an1 -an2 -an3 …(1 - ann) xn dn atau
1 0 0 …0 a11 a12 …a1n x1 d1
0 1 0 …0 a21 a22 …a2n x2 d2
0 0 1 …0 - a31 a32 …a3n x3 = d3
………………………………
0 0 0 …1 an1 an2…ann xn dn atau
15
(I – A)X = d; X = variabel vektor
d = final demand vektor
(I – A) nonsingular; maka dapat dicari (I – A)-1 dan X = (I – A)-1 d
Tingkat Perubahan Input-Output Model Terbuka
Ҳ = (I - A)-1d = Bd
Apabila B = (I - A)-1
• Lengkapnya untuk 3 industri :
x1 b11 b12 b13 d1 b11d1 + b12d2 + b13d3
x2 = b21 b22 b23 d2 b21d2 + b22d2 + b23d3
x3 b31 b32 b33 d3 = b31d3 + b32d2 + b33d3
• Turunan parsial terhadap d1
әx1 = b11; әx2 = b12; әx3 = b13
әd1 әd2 әd3
• Turunan parsial terhadap d2
әx1 = b11; әx2 = b12; әx3 = b13
әd1 әd2 әd3
16
• Atau dapat ditulis sebagai berikut ;
…dan seterusnya
• Jadi apabila x = Bd, maka
17
Əx
=
b11
b21
b31
b12
b22
b32
b13
b23
b33
= B
Əd
Ə
=
x1
x2
X3
= b12
b22
b32
=
Əx
Əd2 Əd2
Ə
=
x1
x2
X3
= b11
b21
b31
=
Əx
Əd1 Əd1
Model tertutup
• Jika sektor luar dari input output model terbuka dianggap sebagai industri
lain, sistem menjadi model tertutup; dalam model ini final demand input
primer tidak ada. Secara matematis akan terjadi sistem persamaan yang
homogen. Misalnya ada 4 industri termasuk yang baru subscript 0, tingkat
output yang cocok akan memenuhi sistem persamaan adalah; (I – A)x = 0
atau,
• Bentuk sistem persamaan tersebut akan mempunyai solusi apabila |I-A| = 0
-> nontrivial solution. Syarat ini dipenuhi oleh sistem persamaan di atas.
Karena jumlah kolom pada input-output matriks A tepat = 1, atau
a0j + a1j + a2j + a3j = 1, atau
a0j = 1- a
1j - a2j - a3j = 1- a11 – a21 – a31
maka : 1 – a0j = a1j + a2j + a3j, matriks diatas menjadi :
18
(1-a00)
-a10
-a20
-a30
-a01
(1-a11)
-a21
-a31
-a02
-a12
(1-a22)
-a32
-a03
-a13
-a23
(1-a33)
X0
X1
X2
x3
=
0
0
0
0
• Baris ke 1 ditambah baris ke 2, 3 dan 4 matriks diatas menjadi :
Rank matriks (I-A) = 3  jadi |I-A| = 0,
• Jawaban sistem diatas memberikan banyak jawaban output yang cocok
(nontrivial solution).
19
0
-a10
-a20
-a30
0
(1-a11)
-a21
-a31
0
-a12
(1-a22)
-a32
0
-a13
-a23
(1-a33)
X0
X1
X2
x3
=
0
0
0
0
(I – A) x = 0
(a10 + a20 + a30)
-a10
-a20
-a30
(-1 + a11 + a21 + a31)
(1-a11)
-a21
-a31
(-1 + a12 + a22 + a32)
-a12
(1-a22)
-a32
(-1 + a13 + a23 + a33)
-a13
-a23
(1-a33)
X0
X1
X2
X3
20
Terima kasih, Semoga Bermanfaat

More Related Content

What's hot

Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensialTajus Yamani
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1alfatfatoha
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendekmagdalena praharani
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiMikha_135
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikFisa Tiana
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPenerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPT. Maleo Prima Ideal
 

What's hot (20)

Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Analisis input output
Analisis input outputAnalisis input output
Analisis input output
 
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPenerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
 

Similar to MATRIKS EKONOMI

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2cipta31
 
Analisisutput.pdf
Analisisutput.pdfAnalisisutput.pdf
Analisisutput.pdfmirahastin2
 
Pertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptxPertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptxSupriadiUppy
 
Tugas seminar ekonomi mikro
Tugas seminar ekonomi mikroTugas seminar ekonomi mikro
Tugas seminar ekonomi mikroFancholiqJoko
 
Tugas seminar ekonomi mikro Kelompok 6
Tugas seminar ekonomi mikro Kelompok 6Tugas seminar ekonomi mikro Kelompok 6
Tugas seminar ekonomi mikro Kelompok 6GustafFebrianto
 
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdfAriefYudhistiro1
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linierainineni
 
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdfProgram_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdfMuhammadNurJumadil
 
Pertemuan 2 IO.pptx
Pertemuan 2 IO.pptxPertemuan 2 IO.pptx
Pertemuan 2 IO.pptxgigol12808
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Nanang Harianto
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxSandiPawiro
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensialTajus Yamani
 
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptxManagerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptxAbhishekModak17
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenEkonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenNur Widayati
 

Similar to MATRIKS EKONOMI (20)

Input output edit akhir
Input output edit akhirInput output edit akhir
Input output edit akhir
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Analisisutput.pdf
Analisisutput.pdfAnalisisutput.pdf
Analisisutput.pdf
 
Pertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptxPertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptx
 
Tugas seminar ekonomi mikro
Tugas seminar ekonomi mikroTugas seminar ekonomi mikro
Tugas seminar ekonomi mikro
 
Tugas seminar ekonomi mikro Kelompok 6
Tugas seminar ekonomi mikro Kelompok 6Tugas seminar ekonomi mikro Kelompok 6
Tugas seminar ekonomi mikro Kelompok 6
 
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdfProgram_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
Program_Linier_Rudi_Susanto-program linier.pdf
 
Pertemuan 2 IO.pptx
Pertemuan 2 IO.pptxPertemuan 2 IO.pptx
Pertemuan 2 IO.pptx
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
14_6623_tkt101_122018_pdf.pdf
14_6623_tkt101_122018_pdf.pdf14_6623_tkt101_122018_pdf.pdf
14_6623_tkt101_122018_pdf.pdf
 
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptxManagerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
 
analisis input output
 analisis input output analisis input output
analisis input output
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku ProdusenEkonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
Ekonomika Mikro - Teori Perilaku Produsen
 
9prilaku petani-pangan-9
9prilaku petani-pangan-99prilaku petani-pangan-9
9prilaku petani-pangan-9
 
Tro 1,2,3
Tro 1,2,3Tro 1,2,3
Tro 1,2,3
 

More from Mukhrizal Effendi

Menulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMenulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMukhrizal Effendi
 
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Mukhrizal Effendi
 
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraSejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraMukhrizal Effendi
 
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraSejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraMukhrizal Effendi
 
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanSejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanMukhrizal Effendi
 
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Mukhrizal Effendi
 
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumKonflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumMukhrizal Effendi
 

More from Mukhrizal Effendi (20)

Menulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMenulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digital
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
 
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraSejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Potensi Desa
Potensi DesaPotensi Desa
Potensi Desa
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
 
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraSejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
 
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanSejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
 
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
 
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
 
Pra Ujiang Tertutup
Pra Ujiang TertutupPra Ujiang Tertutup
Pra Ujiang Tertutup
 
Pertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilanPertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilan
 
Pertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluhPertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluh
 
Pertemuan kesebelas
Pertemuan kesebelasPertemuan kesebelas
Pertemuan kesebelas
 
Pertemuan Kedua belas
Pertemuan Kedua belasPertemuan Kedua belas
Pertemuan Kedua belas
 
Kemiskinan dan pembangunan
Kemiskinan dan pembangunanKemiskinan dan pembangunan
Kemiskinan dan pembangunan
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumKonflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
 
BUMDes Wisata
BUMDes WisataBUMDes Wisata
BUMDes Wisata
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

MATRIKS EKONOMI

  • 1. SEMESTER II 1 Selasa, 30 Oktober 2012 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU PERKULIAHAN-2 Matematika ekonomi Penerapan Matriks Dalam Ekonomi
  • 2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat : 1. Matriks transaksi 2. Analisis input-output model leontif 3. Model terbuka 4. Model tertutup 2
  • 3. Deskripsi Singkat • Dalam perkuliahan ini, anda akan mempelajari tentang transaksi matriks • Bagian selanjutan akan membahas tentang analisis matriks input-output model leontif dan model terbuka • Bagian akhir perkuliahan akan membahas model tertutup 3
  • 4. Bahan Bacaan Buku Wajib • Dumariy, 2003, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit BPFE, Yogyakarta. • Habieb dan aziz, 2008, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Buku Pelengkap • D. Sriyono, 2008, Matematika Ekonomi dan Keuangan, Penerbit Andi, Yogyakarta. • Suprian Atmaja Saputra, 2002, Matematika Ekonomi 1, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. 4
  • 5. tugas Pertanyaan : 1. Hitunglah masing-masing koefisien inputnya 2. Jika permintaan akhir terhadap sektor pertanian, industri dan jasa diharapkan masing-masing berubah jadi 25, 201 dan 45 berapa output total yang baru bagi masing-masing sektor tersebut 3. Hitunglah nilai tambah yang baru bagi masing-masing sektor 5 Pertanian Industri Jasa Demand Akhir Output Total Pertanian Industri Jasa 11 5 5 19 89 37 1 40 37 10 106 106 41 240 185 Nilai Tambah 20 95 107 21 243 Output Total 41 240 185 243 659
  • 6. Matriks transaksi Teori Leontif Paradoks oleh Wassily Leontif (1953) • Mempersoalkan teori H-O : leontif menemukan AS, sebagai negara padat modal juga mengekspor produk yang padat tenaga kerja (less capital intensive). • H-O mengabaikan biaya transportasi. • Perbedaan selera juga tidak dibahas dalam teori perdagangan ini Tabel 1 6 Pertanian Industri Jasa Demand Akhir Output Total Pertanian Industri Jasa 20 15 10 35 80 50 5 60 55 40 135 120 100 290 235 Nilai Tambah 55 125 115 70 365 Output Total 100 290 235 365 990
  • 7. Keterangan : • Samping : dari seluruh output sektor pertanian senilai 100; 20 digunakan untuk sektor sendiri sebagai input dan seterusnya, sedangkan sisanya senilai 40 dibeli oleh konsumen sebagai barang konsumsi. • Bawah : dari seluruh output sektor pertanian senilai 100; 20 digunakan untuk sektor sendiri, 15 berupa input dari sektor industri, 10 berupa input dari sektor jasa, dan 55 berupa nilai tambah sektor pertanian tersebut atau disebut input primer. Xij = output dari sektor i yang digunakan sebagai input oleh sektor j Ui = permintaan akhir terhadap output sektor I Yi = nilai tambah sektor j Xj = output total dari sektor j 7
  • 8. Matriks Transaksi Pemakaian total oleh sektor i : i = 1, 2 … m+1 Output total dari sektor j ; j = 1, 2 … m+1 8 Distribusi Konsumsi Permintaan Akhir Output Total Pertanian Industri X11 X12 … X1m X21 X22 … X2m Xm1 Xm2 … Xmm U1 U2 U3 X1 X2 Xm Nilai Tambah Y1 Y2 … X12 Um+1 Xm+1 Output Total X1 X2 … Xm Um+1 X n Xi ∑ Xij + U1 j = 1 n Xj ∑ Xij + Y1 i = 1
  • 9. • Jika nilai masing-masing unsur dalam matriks transaksi tersebut bagi terhadap nilai jumlah baris dan kolom (misalnya X1j dibagi Xj atau X2j dibagi Xj) maka diperoleh suatu rasio yang disebut koefisien input. i = 1, 2 … m+1 j = 1, 2 … m+1 • Koefisien input aij adalah suatu rasio yang menjelaskan jumlah output sektor I yang diperlukan sebagai input untuk menghasilkan satu unit output di sektor j. oleh karena aij = Xij maka Xij = aij . Xj Xi • Untuk kasus negara K dari tabel 4, hitunglah output total masing-masing sektor dan nilai tambahnya jika ditargetkan permintaan akhir terhadap sektor pertanian, industri dan jasa masing-masing 100, 300 dan 200. susunlah matriks transaksi yang baru ? 9 aij = Xij Xj P I J Pertanian Industri Jasa 0,20 0,15 0,10 0,12 0,28 0,17 0,02 0,26 0,23 Nilai Tambah 0,55 0,43 0,49 Output Total 1,00 1,00 1,00
  • 10. Jawab : 10 Pertanian Industri Jasa P I J = A0,20 0,15 0,10 0,12 0,28 0,17 0,02 0,26 0,23 Rumus : X = (1 – A)-1 U X1 X2 X3 = 0,20 0,15 0,10 0,12 0,28 0,17 0,02 0,26 0,23 -1 100 300 200 |1 – A| = 0,38923 (I – A)-1 = adj (I – A) = 1,3108 0,3635 0,2505 0,2461 1,5775 0,3802 0,1171 0,5421 1,4336| I – A | X1 X2 X3 = (I – A)-1 100 300 200 = 228,33 618,02 425,83
  • 11. • Jadi output total masing-masing sektor akan menjadi : Pertanian = 228,33 Industri = 618, 02 Jasa = 425,83 • Nilai tambah sektor : Pertanian = 0,55 x 228,33 = 125,58 Industri = 0,43 x 618,02 = 265,75 Jasa = 0,49 x 425,83 = 208,66 11
  • 12. Analisis matriks input-output model loentif • Analisa leontif berhubungan dengan persoalan : berapa tingkat besar input seharusnya dari N industri supaya cukup memenuhi total demand produk ? • Output suatu industri (industri baja) diperlukan sebagai input industri lain bahkan untuk industri itu sendiri. Input-output analisis sangat berguna dalam perencanaan produksi seperti perencanaan pengembangan suatu perusahaan. Struktur Input-Output Model • Model input-output umumnya meliputi jumlah industri yang banyak maka dibuat asumsi-asumsi untuk penyederhanaan problem sebagai berikut ; 1. Tiap industri hanya menghasilkan satu komoditi 2. Masing-masing industri menggunakan input rasio tertentu menghasilkan output 3. Produksi dalam industri adalah constant return to scale, sehingga perubahaan k kali dalam input akan mengakibatkan perubahan k kali dalam output. 12
  • 13. • Dari asumsi diatas menunjukan bahwa untuk memproduksi masing-masing unit dari komoditi ke j input yang dibutuhkan dari komoditi ke I harus tertentu jumlahnya. Kita tunjukkan dengan aij, maka untuk memproduksi unit dari komoditi ke j dibutuhkan. 1. Jumlah aij dari komoditi ke 1 2. Jumlah a2j dari komoditi ke 2 3. Jumlah a3j dari komoditi ke 3 4. Jumlah anj dari komoditi ke n aij  i = menunjukan input j = menunjukan output 13
  • 14. Model terbuka • Jika selain dari n industri, model mempunyai sektor terbuka seperti rumah tangga yang menentukan final demand (bukan input demand) bagi produk tiap industri dan yang mensuplai input primer (labour service) tidak dihasilkan oleh n industri. (j = 1, 2, 3…n) • Kemudian nilai input primer yang diperlukan untuk memprodusir 1 unit dari komoditi ke j adalah : • Jika suatu industri harus mempunyai output sehingga tepat memenuhi kebutuhan n industri dan final demand dari sektor terbuka, output sebesar X1 harus memenuhi syarat sebagai berikut • Untuk industri 1 : X1 = a11 X1 + a12 x2 …+ a1n xn + d1 atau (1- a11) x1 = a12 x2 + a13 x13…+ a1n xn + d1 atau (1- a11) x1 - a12 x2 - a13 x13…- a1n xn + d1 d1 = menunjukan final demand untuk output x1 dan aij xj 14 n ∑ aij < 1 i = 1 n 1 - ∑ aij i = 1
  • 15. • Untuk industri 2 berlaku : a21 X1 + (1 - a22) x2 …- a2n xn + d2 • Untuk seluruh sel dari n industri, output yang cocok dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut. (1- a11) x1 - a12 x2…- a1n xn + d1 - a21 x1 + (1 – a22) x2…- a2n xn + d2 ………………………………………….. an1 x1 + (1 - ann) x2…- (1 - ann) xn + dn (1 – a11) -a21 -a13 …a1n x1 d1 -a21 (1 - a22) -a23 …a2n x2 d2 ……………………………… -an1 -an2 -an3 …(1 - ann) xn dn atau 1 0 0 …0 a11 a12 …a1n x1 d1 0 1 0 …0 a21 a22 …a2n x2 d2 0 0 1 …0 - a31 a32 …a3n x3 = d3 ……………………………… 0 0 0 …1 an1 an2…ann xn dn atau 15
  • 16. (I – A)X = d; X = variabel vektor d = final demand vektor (I – A) nonsingular; maka dapat dicari (I – A)-1 dan X = (I – A)-1 d Tingkat Perubahan Input-Output Model Terbuka Ҳ = (I - A)-1d = Bd Apabila B = (I - A)-1 • Lengkapnya untuk 3 industri : x1 b11 b12 b13 d1 b11d1 + b12d2 + b13d3 x2 = b21 b22 b23 d2 b21d2 + b22d2 + b23d3 x3 b31 b32 b33 d3 = b31d3 + b32d2 + b33d3 • Turunan parsial terhadap d1 әx1 = b11; әx2 = b12; әx3 = b13 әd1 әd2 әd3 • Turunan parsial terhadap d2 әx1 = b11; әx2 = b12; әx3 = b13 әd1 әd2 әd3 16
  • 17. • Atau dapat ditulis sebagai berikut ; …dan seterusnya • Jadi apabila x = Bd, maka 17 Əx = b11 b21 b31 b12 b22 b32 b13 b23 b33 = B Əd Ə = x1 x2 X3 = b12 b22 b32 = Əx Əd2 Əd2 Ə = x1 x2 X3 = b11 b21 b31 = Əx Əd1 Əd1
  • 18. Model tertutup • Jika sektor luar dari input output model terbuka dianggap sebagai industri lain, sistem menjadi model tertutup; dalam model ini final demand input primer tidak ada. Secara matematis akan terjadi sistem persamaan yang homogen. Misalnya ada 4 industri termasuk yang baru subscript 0, tingkat output yang cocok akan memenuhi sistem persamaan adalah; (I – A)x = 0 atau, • Bentuk sistem persamaan tersebut akan mempunyai solusi apabila |I-A| = 0 -> nontrivial solution. Syarat ini dipenuhi oleh sistem persamaan di atas. Karena jumlah kolom pada input-output matriks A tepat = 1, atau a0j + a1j + a2j + a3j = 1, atau a0j = 1- a 1j - a2j - a3j = 1- a11 – a21 – a31 maka : 1 – a0j = a1j + a2j + a3j, matriks diatas menjadi : 18 (1-a00) -a10 -a20 -a30 -a01 (1-a11) -a21 -a31 -a02 -a12 (1-a22) -a32 -a03 -a13 -a23 (1-a33) X0 X1 X2 x3 = 0 0 0 0
  • 19. • Baris ke 1 ditambah baris ke 2, 3 dan 4 matriks diatas menjadi : Rank matriks (I-A) = 3  jadi |I-A| = 0, • Jawaban sistem diatas memberikan banyak jawaban output yang cocok (nontrivial solution). 19 0 -a10 -a20 -a30 0 (1-a11) -a21 -a31 0 -a12 (1-a22) -a32 0 -a13 -a23 (1-a33) X0 X1 X2 x3 = 0 0 0 0 (I – A) x = 0 (a10 + a20 + a30) -a10 -a20 -a30 (-1 + a11 + a21 + a31) (1-a11) -a21 -a31 (-1 + a12 + a22 + a32) -a12 (1-a22) -a32 (-1 + a13 + a23 + a33) -a13 -a23 (1-a33) X0 X1 X2 X3