SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
IDDAH
A.Pengertian dan Hukum Iddah
Iddah berasal dari kata adad, artinya menghitung. Maksudnya adalah perempuan
(istri) menghitung hari-harinya dan masa bersihnya.
Dalam istilah agama, iddah mengandung arti lamanya perempuan (istri) menunggu
dan tidak boleh menikah setelah kematian suaminya atau setelah bercerai dari suaminya.
Jadi, iddah artinya satu masa dimana perempuan yang telah diceraikan, baik cerai
mati atau cerai hidup, harus menunggu untuk meyakinkan apakah rahimnya telah berisi atau
kosong dari kandungan. Allah berfirman:
‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫َن‬‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ُ‫ات‬َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
Artinya:
"wanita-wanita yang ditolak hendaknya menahan diri (menunggu tiga kali Quru')…"(Q.S. Al-
Baqarah:228)
B. Macam-macam Iddah
Menurut sebab musababnya, iddah itu terbagi atas beberapa macam, yaitu:
1. Iddah Talak
Artinya iddah yang terjadi karena perceraian. Perempuan yang berada dalam iddah talak,
yaitu:
a. Perempuan yang telah dicampuri dan ia belum putus dalam haid.
Iddahnya ialah tiga kali suci dan dinamakan juga tiga kali quru'. Firman Allah SWT:
ِ‫ف‬ َُّ‫اَّلل‬ َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬َُ‫َل‬ ُّ‫ل‬َِ‫َي‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫َن‬‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ُ‫ات‬َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َََْْ‫أ‬‫ر‬ِ‫خ‬ ْْ‫ا‬ ََِِْْْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َِّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ِ‫م‬ُْْ‫ي‬ َّ‫ن‬ُُ ْ‫ن‬ِِ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ام‬
Artinya:
"wanita-wanita yang ditolak hendaknya menahan diri (menunggu tiga kali Quru'). Tidak
boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka
beriman kepada Allah dan hari akhirat".(Q.S. Al-Baqarah:228)
Mengenai arti quru' dalam ayat tersebut, terdapat perbedaan pendapat dikalangan para
ulama' fiqih, antara lain:
Sebagian fuqoha berpendapat bahwa quru' itu artinya suci , yaitu masa diantara dua haid.
Pendapat ini dari kalangan fuqoha anshor, seperti: Imam Malik, Imam Syafi'I,dan
kebanyakan fuqoha dari madinah, juga Abu Saur, sedangkan dari kalangan sahabat
antara lain: Ibnu Umar, Zaid bin Tsabit, dan Aisyah r.a.
Adapun fuqoha yang berpendapat bahwa quru' adalah haid. Terdiri dari Imam Abu
Hanifah, Ats-Tsauri, Al-Auza'li, Ibnu Abi Laila. Dari kalangan sahabat antara lain: Ali r.a.,
Umar bin Khathab r.a., Ibnu Mas'ud r.a., dan Abu Musa Al-Asy'ari r.a.
َِ‫َي‬ َْ‫َل‬ ‫ي‬ِ‫ئ‬ َّ‫الَل‬َ‫و‬ ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫َّت‬‫د‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْْ‫ا‬ ِ‫ن‬ِِ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ائ‬َ‫س‬ِ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫َض‬ِ‫ح‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫س‬ِ‫ئ‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ئ‬ َّ‫الَل‬َ‫و‬َ‫ن‬ْ‫ْض‬‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َْ‫ْح‬ َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ْض‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ ِ‫ال‬َْ‫ْح‬َْ‫اْل‬ ُ‫ت‬ َ‫ُوَل‬‫أ‬َ‫و‬
Artinya:
"Dan perempuan-perempuan yang putus asa dari haid diantara perempuan-perempuanmu jika
kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga bulan, dan begitu
pula perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan ynga hamil, waktu
iddah mereka ialah sampai mereka melahirkan kandungannya".(Q.S. At-Thalak:4)
Jika kata "quru'un" dimaksudkan untuk pengertian suci, tentu iddah menurut golongan
pertama dapat terjadi dengan dua setengah quru'un. Karena mereka berpendapat bahwa istri
dapat beriddah dengan masa suci ketika ia dijatuhi talak, meskipun sebagian besar masa itu
telah lewat. Jika demikian halnya, maka sebenarnya tiga kali masa suci tidak dapat disebut
tiga, kecuali dengan pelampauan sebutan. Padahal sebutan tiga itu jelas dipakai untuk
kelengkapan quru'un. Dengan demikian hal itu tidak sesuai kecualijika kata quru' itu berarti
haid. Karena telah menjadi ijma' bahwa apabila istri telah diceraikan pada waktu haid, maka
waktu haid ini tidak dihitung dalam bilangan iddahnya.
Masing-masing golongan mempunyai alasan yang kuatnya dari segi kata quru'un.
Akan tetapi, pendapat yang diterima oleh para cendekiawan adalah bahw ayat tersebut
memuat ketentuan yang mujmal (tidak gamblang) mengenai persoalan tersebut. Oleh karena
itu harus dicari dalil bagi persoalan ini dari segi yang lain.
Alasan terkuat yang dijadikan pegangan oleh fuqoha yang berpendapat bahwa quru'
itu berarti suci adalah hadits Ibnu umar, Nabi SAW bersabda:
ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬َ‫آء‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫اا‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ِ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫ي‬ َُّ‫ُث‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ط‬َ‫ت‬ َّ‫َّت‬ََ َ‫ض‬ََِْ‫َت‬ َُّ‫ُث‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ط‬َ‫ت‬ َُّ‫ُث‬ َ‫ض‬ََِْ‫َي‬ َّ‫َّت‬ََ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫اج‬َ‫ر‬َُْ‫ل‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ََ‫ي‬َ‫س‬ِ‫الس‬ ‫ا‬ََ‫َل‬ َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫ت‬ َُّ‫اَّلل‬ ‫ر‬َ‫م‬َ‫ا‬ ِ‫َّت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ا‬َّ‫د‬ِ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬ َ‫ا‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ه‬َّ‫س‬َ‫اء‬
Artinya:
"Suruhlah dia, hendaklah ia merujuk istrinya sehingga ia haid, kemudian suci, kemudian haid
lagi,kemudian menceraikannya jika mau, sebelum ia menyentuhnya. Demikian itulah iddah
yang di perintahkan oleh Allah untuk menceraikan istri."
Mereka berpendapat bahwa ijma' fuqoha adalah tentang terjadinya talak suami pada
masa suci yang tidak ada pergaulan padanya, demikian juga kata-kata Nabi SAW. Itulah
iddah yang di perintahkan oleh Allah untuk menceraikan istri dan merupakan dalil yang jelas
bahwa iddah adalah suci, agar talak dapat bersambung dengan iddah. Tetapi kata-kata Nabi
SAW. Tersebut dapat pula diartikan bahwa masa tersebut adalah masa menghadapi iddah,
agar quru' tidak terbagi-bagi dengan adanya talak dimasa haid.
Alasan paling kuat bagi fuqoha golongan kedua adalah bahwa iddah itu diadakan
untuk mengetahui kosongnya rahim wanita yang di talak. Sedang kosongnya rahim dapat
diketahui dengan haid, bukan dengan masa suci. Oleh karena itu iddah yang sudah
monopouse adalah dengan ukuran hari yakni tiga bulan. Jadi haid merupakan sebab adanya
iddah dengan quru'un. Oleh karena itu, quru'un harus diartikan haid.
Selanjutnya fuqoha yang mengatakan bahwa quru'un adalah masa suci
mengemukakan alasan bahwa yang menjadi pedoman bgi kosongnya rahim seorang wanita
adalah masa perpindahan darisuci kepada haid. Oleh karena itu, tidak ada artinya untuk
berpegang padahaid yang terakhir. Jika demikian halnya, maka bilangan tiga yang
diisyaratkan harus lengkap adalah masa-masa suci diantara dua haid.
b. Perempuan yang di campuri dan tidak berhaid, baik ia perempuan yang belum baligh
maupun perempuan tua yang tidak haid.
Perempuan yang tidak berhaid sama sekali sebelumnya, atau kemudian terputus
haidnya, maka iddahnya adalah tiga bulan. Firman Allah SWT:
‫ا‬ ِ‫ن‬ِِ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ائ‬َ‫س‬ِ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫َض‬ِ‫ح‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫س‬ِ‫ئ‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ئ‬ َّ‫الَل‬َ‫و‬َ‫ن‬ْ‫ْض‬َِ‫َي‬ َْ‫َل‬ ‫ي‬ِ‫ئ‬ َّ‫الَل‬َ‫و‬ ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫َّت‬‫د‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْْ
Artinya:
"Dan perempuan-perempuan yang putus asa dari haid diantara perempuan-perempuanmu jika
kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga bulan, dan begitu
pula perempuan-perempuan yang tidak haid".(At-Thalak:4)
c. Perempuan yang tertalak dan belum disetubuhi
Bagi perempuan seperti ini, tidak ada iddah baginya. Firman Allah SWT:
ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ك‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِِ ‫ْا‬ُ‫س‬َ‫آم‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ْه‬ُّ‫س‬ََ‫َت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ُ‫ْه‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ َُّ‫ُث‬ ِ‫ات‬َ‫س‬ِ‫م‬ْْ....‫ا‬َ‫ه‬َ‫ُّون‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫َّا‬‫د‬َِ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ََْ‫ل‬ََ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang
beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-kali
tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya."(Q.S. Al-
Ahzab:49).
Dari uraian diatas, maka dapaat disimpulkan bahwa hak suami selama istri yang ditalak
dalam masa iddah, maka ia boleh merujuknya kembali, kecuali kepada mantan istrinya yang
ditalak ba'in sebab apabila suami hendak kembali kepada mereka harus dengan akad nikah
baru. Khusus dalam talak tiga, apabila mantan suami hendak merujuk kembali, maka mantan
istri harus sudah menikah dengan laki-laki lain dan telah bercerai serta sudah bercampur
dengan suami kedua. Sedang dalam talak li'an, suami sama sekali tidak mempunyai hak
untuk merujuk kembali.
Adapun kewajiban kepada mantan istri yang ditalak, maka selama dalam masa iddah, ia
wajib memberikan nafkah dan tempat tinggal sesuai dengan jenis talaknya.
2. Iddah Hamil
Artinya iddah yang terjadi apabila perempuan-perempuan yang diceraikan itu sedang hamil.
Iddah mereka adalah sampai melahirkan anak.
Firman Allah SWT:
( ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫َم‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫َه‬‫ل‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫َي‬ ََّ‫اَّلل‬ ِ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َْ‫ْح‬ َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ْض‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ ِ‫ال‬َْ‫ْح‬َْ‫اْل‬ ُ‫ت‬ َ‫ُوَل‬‫أ‬َ‫...و‬4)
Artinya:
"Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka
melahirkan kandungannya. Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah
menjadikannya baginya kemudahan dalam urusannya."
Perceraian ini terjadi baik cerai hidup ataupun cerai mati. Dalam sebuah hadits Nabi
SAW. Disebutkan:
َ‫م‬َ‫ر‬َْ‫َم‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ َِْْْ‫س‬ِ‫امل‬ ِ‫ن‬ََ ،ِ‫َه‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ََ ،َ‫ا‬َ‫و‬ْ‫ر‬َُ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِِ‫ا‬َ‫ش‬ِ‫ه‬ ْ‫ن‬ََ ،ٌ‫ا‬ِ‫ال‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫س‬َ‫َّث‬‫د‬ََ ،َ‫ة‬َََ‫ز‬َ‫ق‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫َي‬َْ‫َي‬ ‫ا‬َ‫س‬َ‫َّث‬‫د‬ََُ‫س‬ َّ‫َن‬‫أ‬ :َ‫ة‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ج‬ْ‫و‬ََ ِ‫اا‬َ‫ف‬َ‫و‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َْْ‫س‬ِ‫ف‬ُ‫ن‬ َ‫ة‬ََِّ‫م‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ْل‬‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ع‬ََْ‫ب‬،‫ال‬َََ‫ل‬
َ‫ف‬،َ‫ح‬ِ‫ك‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ن‬َ‫ذ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ْ‫اس‬َ‫ف‬ ،َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ََْ‫ل‬ََ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ ِ‫َِّب‬‫الس‬ ِ‫ت‬َ‫اء‬َ‫ج‬«‫البخا‬ ‫(ْواه‬ َْْ‫ح‬َ‫ك‬َ‫س‬َ‫ف‬ ‫ا‬ََ‫َل‬ َ‫ن‬ِ‫َذ‬‫أ‬َ‫ف‬)‫ْى‬
Artinya:
"Dari Miswar bin Mukhazamah r.a bahwa Subai'ah Al-Aslamiyah, pernah melahirkan anak
sesudah suaminya meninggal dalam beberapa malam berselang. Kemudian ia datang kepada
Nabi SAW. minta izin untuk menikah, lalu diizinkan oleh Rasulullah SAW. maka iapun
menikah."(HR. Bukhari).
Kalau hamil dengan anak kembar, maka iddahnya belum habis sebelum anak
kembarnya lahir semua. Sedangkan perempuan yang keguguran, maka iddahnya ialah
sesudah melahirkan pula. Ayat itu menunjukkan bahwa iddah mati, sempurna badannya atau
cacat, ruhnya ditiupkan atau belum.
3. Iddah Wafat
Yaitu iddah terjadi apabila seorang perempuan ditinggal mati oleh suaminya. Dan iddahnya
selama empat bulan sepuluh hari. Firman Allah SWT:
......‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ش‬َََ‫و‬ ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬َْْ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫َن‬‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ا‬ً‫اج‬َ‫و‬ََْ‫أ‬ َ‫ن‬‫و‬َُْ‫ذ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫س‬ِ‫م‬ َ‫ن‬َّْْ‫ف‬ََْ‫ت‬ُ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
Artinya:
"Orang-orang yang meninggal dunia diantaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah
para istri itu) menangguhkan dirinya (beriddah)empat bulan sepuluh hari."(Q.S. Al-
Baqarah:234).
Apabila perempuan ditalak raj'I oleh suaminya, kemudian suaminya meninggal
selama ia masih masa iddah, maka perempuan itu iddahnya seperti perempuan yang ditinggal
mati suaminya. Karena ketika ia ditinggal mati suaminya, pada hakikatnya ia masih sebagai
istrinya.
Kecuali kalau ditinggal mati sedang dalam keadaan mengandung, maka iddahnya
memilih yang terpanjang dair kematian suaminya, atau malahirkan. Demikian pendapat yang
mashur.
4. Iddah wanita yang kehilangan suami
Bila ada seorang yang kehilangan suaminya, dan tidak diketahui dimana suaminya itu
berada,apakah ia telah mati atau masih hidup,maka wajiblah ia menunggu empat tahun
lamanya.sesudah itu hendaklah ia beriddah pula empat bulan sepuluh hari.
َ‫ع‬َ‫ب‬َْْ‫ا‬ُ‫ر‬ِ‫ظ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ات‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬َُْ‫ه‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ا‬ْْ‫د‬َ‫ن‬ َْ‫َل‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫و‬ََ ْ‫ت‬َ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫أ‬َ‫ر‬ْ‫اام‬َُّ‫ي‬َ‫ا‬:َ‫ال‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫س‬ََ ُ‫اَّلل‬ َ‫ى‬ِ‫ض‬َْ َ‫ر‬َ‫م‬َُ ْ‫ن‬َََ‫ا‬ ُّ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َُّ‫ُث‬ َْ‫ْي‬ِ‫س‬ِ‫س‬)‫مالا‬ ‫(ْواه‬ ُّ‫ل‬َِ‫َت‬ َُّ‫ُث‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ش‬ََِ‫و‬ ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ْْ
Artinya:
"Dari Umar r.a. berkata: "bagi perempuan yang kehilangan suaminya, dan ia tidak
mengetahui dimana suaminya berada, sesungguhnya perempuan itu wajib menunggu empat
tahun, kemudian hendaklah ia beriddah empat bulan sepuluh hari, barulah ia boleh
menikah."(HR.Malik)
Kalau suami itu hilang dalam pertempuran dan belum diketahui apakah ia masih
hidup atau sudah mati, maka wajiblah bagi istri menunggu setahun. Dalam sebuah hadits
Nabi SAW, disebutkan:
َ‫س‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫ا‬ ُ‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ت‬ ‫ال‬َ‫ت‬ِ‫ْق‬‫ل‬‫ا‬ ِ‫ِف‬ ِ‫ف‬َّ‫الص‬ ِ‫ِف‬ َ‫د‬ِ‫ق‬ُ‫ف‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫َ:ا‬‫ال‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫س‬ََ ُ‫اَّلل‬ َ‫ى‬ِ‫ض‬َْ ِ‫ب‬َََّ‫س‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ‫د‬َِْ‫ع‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ََ)‫البخاْى‬ ‫(ْواه‬ً‫ة‬َ‫س‬
Artinya:
Dari Said bin Mussayyah r.a. berkata, "apabila seseorang hilang dalam barisan
pertempuran,hendaknyalah istrinya menunggu setahun lamanya."(HR. Bukhari).
Kalau suaminya hilang dalam tawanan dan tidak diketahui tempatnya, maka ia di
hukumi sebagai suami yang hilang tidak menentu tempatnya.
Hadits Nabi SAW:
ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ِْ‫ْي‬ِ‫س‬َ‫َل‬‫ا‬ ِ‫ِف‬ ‫ى‬ِ‫ر‬ْ‫ه‬ُّ‫لز‬َ‫ا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ُه‬‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬َ‫َل‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫ا‬ ُ‫ج‬َّ‫و‬َ‫ز‬َ‫ت‬َ‫ت‬َ‫َل‬ :ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬َّ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬َ‫خ‬ َ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ق‬ْ‫ن‬)‫البخاْى‬ ‫(ْواه‬ِ‫د‬ُْْ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ُ‫ة‬َّ‫س‬ُ‫س‬
Artinya:
Berkata zuhri dala perkara tawanan yang diketahui tempatnya: "istriny itu tidak boleh
menikah, dan hartanya itu belum boleh dibagi-bagi, bila telah putus kabar beritanya, maka
aturannya adalah aturan suami yang hilang."(HR.Bukhari)
Sebelum iddah itu sampai, hukumnya haram bagi perempuan itu menikah. Allah SWT
berfirman:
ََ ِ‫اح‬َ‫ك‬ِ‫الس‬ َ‫ا‬َ‫د‬ْ‫ق‬َُ ‫ْا‬ُ‫م‬ِ‫ز‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫.......و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫َن‬‫أ‬ ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ََّ‫اَّلل‬ َّ‫َن‬‫أ‬ ‫ْا‬ُ‫م‬َ‫ل‬َْ‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ْك‬‫ل‬‫ا‬ َ‫غ‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ َّ‫َّت‬ٌ‫َم‬ِ‫ل‬ََ ٌُْْ‫ف‬ََ ََّ‫اَّلل‬ َّ‫َن‬‫أ‬ ‫ْا‬ُ‫م‬َ‫ل‬َْ‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬َُْ‫ذ‬َْ‫ا‬َ‫ف‬
Artinya:
"Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk berakad nikah sebelum habis masa
iddahnya. Dan ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka
takutlah kepada-Nya…"(Al-Baqarah:235)
5. Iddah perempuan yang di Ila'
Jumhur fuqaha mengatakan bahwa ia harus menjalani iddah. Sebaliknya, Zabir bin
Zaid berpendapat bahwa ia tidak wajib iddah, jika ia telah mengalami haid tiga kali selama
masa empat bulan. Pendapat ini juga dijadikan pegangan oleh segolongan fuqaha dan
diriwayatkan pula oleh Ibnu Abbas r.a. dengan alasan bahwa diadakannya iddah adalah untuk
mengetahui kosongnya rahim.
Jumhur fuqaha beralasan bahwa istri yang di Ila' adalah istri yang dicerai juga, maka
ia harus beriddah seperti perempuan yang dicerai.
C. Hikmah Iddah
Adapun hikmah adanya iddah adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bersihnya rahim seorang perempuan, sehingga tidak tercampur antara
keturunan seorang dengan yang lain.
b. Memberi kesempatan kepada suami istri yang berpisah untuk kembali kepada kehidupan
semula, jika mereka menganggap hal tersebut baik.
c. Menjunjung tinggi masalah perkawinan yaitu untuk menghimpunkan orang-orang arif
mengkaji masalahnya, dan memberikan tempo berfikir panjang.
d. Kebaikan perkawinan tidak terwujud sebelum kedua suami istri sama-sama hidup lama
dalam ikatan akadnya.
Dalam pedoman perkawinan, halaman:88 disebutkan bahwa hikmah iddah adalah:
a) Iddah adalah masa berfikir kembali lagi atau berpisah
b) Waktu iddah baik bagi pihak ketiga untuk usaha merujuk kembali
c) Masa penyelesaian segala masalah bila masih ada masalah dan akan tetap berpisah
d) Masa pealihan untuk menentukan hidup baru
e) Sebagai waktu berkabung bila suaminya meninggal dunia
f) Masa untuk menentukan kosong tidaknya istri dari suami
g) Sebagai hokum ta'abudy.[1]
RUJUK
A. Pengertian Rujuk
Rujuk artinya kembali. Menurut syara' adalah kembalinya seorang suami kepada
mantan istrinya dengan perkawinan dalam masa iddah sesudah talak raj'i.
.....‫ا‬ًَ َ‫َل‬ْ‫ص‬ِِ ‫وا‬ُ‫د‬‫ا‬ََْ‫أ‬ ْ‫ن‬ِِ َ‫ا‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ُّ‫ق‬َََ‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫َت‬‫ل‬ُْ‫ع‬ُ‫ب‬َ‫....و‬
Artinya:
"Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami)
itu menghendaki islah."(Q.S. Al-Baqarah:228)
Bila seseorang telah menceraikan istrinya, maka ia dibolehkan bahkan dianjurkan
untuk rujuk kembali dengan syarat bila keduanya betul-betul hendak kembali (islah). Dengan
arti bahwa mereka benar-benar sama-sama saling mengerti dan penuh rasa tanggung jawab
antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, bila suami mempergunakan kesempatan rujuk
itu bukan untuk berbuat islah, bahkan sebaliknya untuk mengniaya tanpa memberi nafkah,
atau semata-mata untuk menahan istri agar jangan menikah dengan orang lain, dan
sebagainya. Maka suami tidak berhak untuk merujuk istrinya itu, malah haram hukumnya.
B. Macam Rujuk
Mengenai macamnya rujuk, hanya dapat dilakukan dalam talak yang raj'i selama istri
masih dalam masa iddah. Nabi Muhammad SAW. Bersabda:
َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫س‬ََ ُ‫اَّلل‬ َ‫ى‬ِ‫ض‬َْ َ‫ر‬َ‫م‬َُ ِ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ‫ن‬ََْ‫ن‬َ‫ا‬ ِ‫ِن‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ا‬ ِ‫اَّلل‬ َ‫ل‬ُْْ‫س‬َْ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ِْ‫ْي‬َ‫ت‬َّ‫ر‬َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ا‬ ً‫ا‬َّ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ا‬َ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫ا‬ َْْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ط‬ َْْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ا‬ :َ‫ال‬َ‫ق‬ ٌ‫ل‬ِ‫ائ‬َ‫س‬ ُ‫َه‬‫ل‬َ‫أ‬َ‫اس‬َّ‫م‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬ِ‫ج‬َُْ‫ا‬)‫مسلم‬ ‫(ْواه‬
Artinya:
Dari Ibnu Umar r.a waktu itu ia ditanya oleh seseorang, ia berkata,"Adapun engkau yang
telah mencerikan istri baru sekali atau dua kali, maka sesungguhnya Rasulullah SAW. telah
menyuruhku merujuk istriku kembali."(HR.Muslim)
Firman Allah SWT:
َّ‫ن‬ُ‫ْه‬َُِ‫ر‬َ‫س‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬ َّ‫ن‬ُ‫ْه‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ْ‫َم‬‫أ‬َ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ َ‫ن‬ْ‫غ‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ف‬ َ‫اء‬َ‫س‬ِ‫الس‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َِِ‫و‬....‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬
Artinya:
"Apabila kamu menalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah
mereka dengan cara yang baik, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf pula."(Q.S.
Al-Baqarah:231)
C. Syarat dan Rukun Rujuk
Syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
a) Saksi untuk rujuk
b) Rujuk dengan kata-kata atau penggaulan istri
c) Kedua belah pihak yakin dapat hidup bersama kembali dengan baik
d) Istri telah di campuri
e) Istri baru dicerai dua kali
f) Istri yang di cerai dalam masa iddah raj'i
Rukun rujuk antara lain:
a. Ada suami yang merujuk atau wakilnya
b. Ada istri yang dirujuk dan sudah dicampurinya
c. Kedua belah pihak (suami dan istri) sama-sama suka
d. Dengan pernyataan ijab qobul, seperti mengucapkan kata-kata rujuk misalnya:"aku rujuk
engkau pada hari ini". Atau: "telah ku rujuk istriku yang bernama:……..pada hari ini".dan
sebagainya.
menunggu tiga kali Quru'). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah
dalam rahimnya

More Related Content

What's hot

Khuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhKhuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhRahmat Nie
 
Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Diah eka wahyudi
 
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tanggaIndahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tanggaCecep Azka Noberic
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikahshafirahany22
 
Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)
Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)
Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)eka_mawar
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaAdeShoffafurqan
 
Doa mohon kesabaran & ketenangan
Doa mohon kesabaran & ketenanganDoa mohon kesabaran & ketenangan
Doa mohon kesabaran & ketenanganMeilani Yustira
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharikafia maulidia
 
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah TanggaMakalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah TanggaYoollan MW
 
Pendidikan Agama Islam: Munakahat
Pendidikan Agama Islam: MunakahatPendidikan Agama Islam: Munakahat
Pendidikan Agama Islam: MunakahatBrilly Ramadhanti
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamRani Jambak
 

What's hot (20)

Khuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhKhuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakh
 
Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)
 
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tanggaIndahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikah
 
Mahram, Rukun dan Syarat Nikah
Mahram, Rukun dan Syarat NikahMahram, Rukun dan Syarat Nikah
Mahram, Rukun dan Syarat Nikah
 
Bab munakahat 12
Bab munakahat 12Bab munakahat 12
Bab munakahat 12
 
BAB RUJUK
BAB RUJUK BAB RUJUK
BAB RUJUK
 
Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)
Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)
Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
 
khulu dan fasakh
khulu dan fasakhkhulu dan fasakh
khulu dan fasakh
 
Doa mohon kesabaran & ketenangan
Doa mohon kesabaran & ketenanganDoa mohon kesabaran & ketenangan
Doa mohon kesabaran & ketenangan
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
 
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah TanggaMakalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
 
Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
Pendidikan Agama Islam: Munakahat
Pendidikan Agama Islam: MunakahatPendidikan Agama Islam: Munakahat
Pendidikan Agama Islam: Munakahat
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut Islam
 
Munakahat - Agama
Munakahat - AgamaMunakahat - Agama
Munakahat - Agama
 

Similar to IDDAH PENERANGAN

Iddah dan Rujuk
Iddah dan RujukIddah dan Rujuk
Iddah dan Rujukan nur
 
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita KarirIddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita KarirAZA Zulfi
 
Agama iddah & rujuk materi xii
Agama iddah & rujuk materi xiiAgama iddah & rujuk materi xii
Agama iddah & rujuk materi xiiDhio Asfah
 
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam NasipDBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam NasipMohamad Ridhwan Masud
 
Pndd . aga ma islam
Pndd . aga ma islamPndd . aga ma islam
Pndd . aga ma islamjunirizki
 
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam NasipDBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam NasipMohamad Ridhwan Masud
 
Id natural blood_of_woman
Id natural blood_of_womanId natural blood_of_woman
Id natural blood_of_womanmuhsinsuaidi
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamWarnet Raha
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamWarnet Raha
 
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadiHaid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadiNasruddin Asnah
 

Similar to IDDAH PENERANGAN (20)

Iddah dan Rujuk
Iddah dan RujukIddah dan Rujuk
Iddah dan Rujuk
 
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita KarirIddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
 
Agama iddah & rujuk materi xii
Agama iddah & rujuk materi xiiAgama iddah & rujuk materi xii
Agama iddah & rujuk materi xii
 
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam NasipDBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
 
Iddah
IddahIddah
Iddah
 
Thalaq sunni dan thalaq bid
Thalaq sunni dan thalaq bidThalaq sunni dan thalaq bid
Thalaq sunni dan thalaq bid
 
Pndd . aga ma islam
Pndd . aga ma islamPndd . aga ma islam
Pndd . aga ma islam
 
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam NasipDBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
DBKL Pengajian Siri #1 - Ustaz Md Salam Nasip
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Id natural blood_of_woman
Id natural blood_of_womanId natural blood_of_woman
Id natural blood_of_woman
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Fiqih_Darah_for_Muslimah.pptx
Fiqih_Darah_for_Muslimah.pptxFiqih_Darah_for_Muslimah.pptx
Fiqih_Darah_for_Muslimah.pptx
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadiHaid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
 
Nifas dalam islam
Nifas dalam islamNifas dalam islam
Nifas dalam islam
 
Nifas dalam islam
Nifas dalam islamNifas dalam islam
Nifas dalam islam
 
Nifas dalam islam
Nifas dalam islamNifas dalam islam
Nifas dalam islam
 

More from Masmasthar YanghAndal (18)

Tafsir surat aljhadid ayat 1 6
Tafsir surat aljhadid ayat 1 6Tafsir surat aljhadid ayat 1 6
Tafsir surat aljhadid ayat 1 6
 
Tafsir surat alikhlas
Tafsir surat alikhlasTafsir surat alikhlas
Tafsir surat alikhlas
 
Tafsir surat alhasr 22 24
Tafsir surat alhasr 22 24Tafsir surat alhasr 22 24
Tafsir surat alhasr 22 24
 
Tafsir al hujurot
Tafsir al hujurotTafsir al hujurot
Tafsir al hujurot
 
Taat kepada allah swt rasulullah muhammad saw written by abdullah monday
Taat kepada allah swt rasulullah muhammad saw written by abdullah mondayTaat kepada allah swt rasulullah muhammad saw written by abdullah monday
Taat kepada allah swt rasulullah muhammad saw written by abdullah monday
 
Sholawat nariyah
Sholawat nariyahSholawat nariyah
Sholawat nariyah
 
tafsir surah al hujurat
tafsir surah al hujurattafsir surah al hujurat
tafsir surah al hujurat
 
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islamPeran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
 
Ta'lim Muta'allim
Ta'lim Muta'allimTa'lim Muta'allim
Ta'lim Muta'allim
 
Terjemah jurumiyah 1
Terjemah jurumiyah 1Terjemah jurumiyah 1
Terjemah jurumiyah 1
 
Shorof1
Shorof1Shorof1
Shorof1
 
Sejarah Nabi
Sejarah NabiSejarah Nabi
Sejarah Nabi
 
Matan al ajurrumiyyah
Matan al ajurrumiyyahMatan al ajurrumiyyah
Matan al ajurrumiyyah
 
Definisi tasrif
Definisi tasrifDefinisi tasrif
Definisi tasrif
 
sejarrah nabi ringkasan
sejarrah nabi ringkasansejarrah nabi ringkasan
sejarrah nabi ringkasan
 
Aktivitas aktivitas kejiwaan
Aktivitas aktivitas kejiwaanAktivitas aktivitas kejiwaan
Aktivitas aktivitas kejiwaan
 
SEJARAH LOGIKA
SEJARAH LOGIKASEJARAH LOGIKA
SEJARAH LOGIKA
 
Eutanasia dalam Pandangan Islam
Eutanasia dalam Pandangan IslamEutanasia dalam Pandangan Islam
Eutanasia dalam Pandangan Islam
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

IDDAH PENERANGAN

  • 1. IDDAH A.Pengertian dan Hukum Iddah Iddah berasal dari kata adad, artinya menghitung. Maksudnya adalah perempuan (istri) menghitung hari-harinya dan masa bersihnya. Dalam istilah agama, iddah mengandung arti lamanya perempuan (istri) menunggu dan tidak boleh menikah setelah kematian suaminya atau setelah bercerai dari suaminya. Jadi, iddah artinya satu masa dimana perempuan yang telah diceraikan, baik cerai mati atau cerai hidup, harus menunggu untuk meyakinkan apakah rahimnya telah berisi atau kosong dari kandungan. Allah berfirman: ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫َن‬‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ُ‫ات‬َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ Artinya: "wanita-wanita yang ditolak hendaknya menahan diri (menunggu tiga kali Quru')…"(Q.S. Al- Baqarah:228) B. Macam-macam Iddah Menurut sebab musababnya, iddah itu terbagi atas beberapa macam, yaitu: 1. Iddah Talak Artinya iddah yang terjadi karena perceraian. Perempuan yang berada dalam iddah talak, yaitu: a. Perempuan yang telah dicampuri dan ia belum putus dalam haid. Iddahnya ialah tiga kali suci dan dinamakan juga tiga kali quru'. Firman Allah SWT: ِ‫ف‬ َُّ‫اَّلل‬ َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬َُ‫َل‬ ُّ‫ل‬َِ‫َي‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫َن‬‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ُ‫ات‬َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َََْْ‫أ‬‫ر‬ِ‫خ‬ ْْ‫ا‬ ََِِْْْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َِّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ِ‫م‬ُْْ‫ي‬ َّ‫ن‬ُُ ْ‫ن‬ِِ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ام‬ Artinya: "wanita-wanita yang ditolak hendaknya menahan diri (menunggu tiga kali Quru'). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat".(Q.S. Al-Baqarah:228) Mengenai arti quru' dalam ayat tersebut, terdapat perbedaan pendapat dikalangan para ulama' fiqih, antara lain: Sebagian fuqoha berpendapat bahwa quru' itu artinya suci , yaitu masa diantara dua haid. Pendapat ini dari kalangan fuqoha anshor, seperti: Imam Malik, Imam Syafi'I,dan kebanyakan fuqoha dari madinah, juga Abu Saur, sedangkan dari kalangan sahabat antara lain: Ibnu Umar, Zaid bin Tsabit, dan Aisyah r.a. Adapun fuqoha yang berpendapat bahwa quru' adalah haid. Terdiri dari Imam Abu Hanifah, Ats-Tsauri, Al-Auza'li, Ibnu Abi Laila. Dari kalangan sahabat antara lain: Ali r.a., Umar bin Khathab r.a., Ibnu Mas'ud r.a., dan Abu Musa Al-Asy'ari r.a. َِ‫َي‬ َْ‫َل‬ ‫ي‬ِ‫ئ‬ َّ‫الَل‬َ‫و‬ ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫َّت‬‫د‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْْ‫ا‬ ِ‫ن‬ِِ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ائ‬َ‫س‬ِ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫َض‬ِ‫ح‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫س‬ِ‫ئ‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ئ‬ َّ‫الَل‬َ‫و‬َ‫ن‬ْ‫ْض‬‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َْ‫ْح‬ َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ْض‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ ِ‫ال‬َْ‫ْح‬َْ‫اْل‬ ُ‫ت‬ َ‫ُوَل‬‫أ‬َ‫و‬ Artinya: "Dan perempuan-perempuan yang putus asa dari haid diantara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga bulan, dan begitu pula perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan ynga hamil, waktu iddah mereka ialah sampai mereka melahirkan kandungannya".(Q.S. At-Thalak:4) Jika kata "quru'un" dimaksudkan untuk pengertian suci, tentu iddah menurut golongan pertama dapat terjadi dengan dua setengah quru'un. Karena mereka berpendapat bahwa istri dapat beriddah dengan masa suci ketika ia dijatuhi talak, meskipun sebagian besar masa itu telah lewat. Jika demikian halnya, maka sebenarnya tiga kali masa suci tidak dapat disebut tiga, kecuali dengan pelampauan sebutan. Padahal sebutan tiga itu jelas dipakai untuk kelengkapan quru'un. Dengan demikian hal itu tidak sesuai kecualijika kata quru' itu berarti haid. Karena telah menjadi ijma' bahwa apabila istri telah diceraikan pada waktu haid, maka waktu haid ini tidak dihitung dalam bilangan iddahnya.
  • 2. Masing-masing golongan mempunyai alasan yang kuatnya dari segi kata quru'un. Akan tetapi, pendapat yang diterima oleh para cendekiawan adalah bahw ayat tersebut memuat ketentuan yang mujmal (tidak gamblang) mengenai persoalan tersebut. Oleh karena itu harus dicari dalil bagi persoalan ini dari segi yang lain. Alasan terkuat yang dijadikan pegangan oleh fuqoha yang berpendapat bahwa quru' itu berarti suci adalah hadits Ibnu umar, Nabi SAW bersabda: ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬َ‫آء‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫اا‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ِ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫ي‬ َُّ‫ُث‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ط‬َ‫ت‬ َّ‫َّت‬ََ َ‫ض‬ََِْ‫َت‬ َُّ‫ُث‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ط‬َ‫ت‬ َُّ‫ُث‬ َ‫ض‬ََِْ‫َي‬ َّ‫َّت‬ََ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫اج‬َ‫ر‬َُْ‫ل‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ََ‫ي‬َ‫س‬ِ‫الس‬ ‫ا‬ََ‫َل‬ َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫ت‬ َُّ‫اَّلل‬ ‫ر‬َ‫م‬َ‫ا‬ ِ‫َّت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ا‬َّ‫د‬ِ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬ َ‫ا‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ه‬َّ‫س‬َ‫اء‬ Artinya: "Suruhlah dia, hendaklah ia merujuk istrinya sehingga ia haid, kemudian suci, kemudian haid lagi,kemudian menceraikannya jika mau, sebelum ia menyentuhnya. Demikian itulah iddah yang di perintahkan oleh Allah untuk menceraikan istri." Mereka berpendapat bahwa ijma' fuqoha adalah tentang terjadinya talak suami pada masa suci yang tidak ada pergaulan padanya, demikian juga kata-kata Nabi SAW. Itulah iddah yang di perintahkan oleh Allah untuk menceraikan istri dan merupakan dalil yang jelas bahwa iddah adalah suci, agar talak dapat bersambung dengan iddah. Tetapi kata-kata Nabi SAW. Tersebut dapat pula diartikan bahwa masa tersebut adalah masa menghadapi iddah, agar quru' tidak terbagi-bagi dengan adanya talak dimasa haid. Alasan paling kuat bagi fuqoha golongan kedua adalah bahwa iddah itu diadakan untuk mengetahui kosongnya rahim wanita yang di talak. Sedang kosongnya rahim dapat diketahui dengan haid, bukan dengan masa suci. Oleh karena itu iddah yang sudah monopouse adalah dengan ukuran hari yakni tiga bulan. Jadi haid merupakan sebab adanya iddah dengan quru'un. Oleh karena itu, quru'un harus diartikan haid. Selanjutnya fuqoha yang mengatakan bahwa quru'un adalah masa suci mengemukakan alasan bahwa yang menjadi pedoman bgi kosongnya rahim seorang wanita adalah masa perpindahan darisuci kepada haid. Oleh karena itu, tidak ada artinya untuk berpegang padahaid yang terakhir. Jika demikian halnya, maka bilangan tiga yang diisyaratkan harus lengkap adalah masa-masa suci diantara dua haid. b. Perempuan yang di campuri dan tidak berhaid, baik ia perempuan yang belum baligh maupun perempuan tua yang tidak haid. Perempuan yang tidak berhaid sama sekali sebelumnya, atau kemudian terputus haidnya, maka iddahnya adalah tiga bulan. Firman Allah SWT: ‫ا‬ ِ‫ن‬ِِ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ائ‬َ‫س‬ِ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫َض‬ِ‫ح‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫س‬ِ‫ئ‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ئ‬ َّ‫الَل‬َ‫و‬َ‫ن‬ْ‫ْض‬َِ‫َي‬ َْ‫َل‬ ‫ي‬ِ‫ئ‬ َّ‫الَل‬َ‫و‬ ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫َّت‬‫د‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْْ Artinya: "Dan perempuan-perempuan yang putus asa dari haid diantara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga bulan, dan begitu pula perempuan-perempuan yang tidak haid".(At-Thalak:4) c. Perempuan yang tertalak dan belum disetubuhi Bagi perempuan seperti ini, tidak ada iddah baginya. Firman Allah SWT: ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ك‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِِ ‫ْا‬ُ‫س‬َ‫آم‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ْه‬ُّ‫س‬ََ‫َت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ُ‫ْه‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ َُّ‫ُث‬ ِ‫ات‬َ‫س‬ِ‫م‬ْْ....‫ا‬َ‫ه‬َ‫ُّون‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫َّا‬‫د‬َِ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ََْ‫ل‬ََ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya."(Q.S. Al- Ahzab:49). Dari uraian diatas, maka dapaat disimpulkan bahwa hak suami selama istri yang ditalak dalam masa iddah, maka ia boleh merujuknya kembali, kecuali kepada mantan istrinya yang ditalak ba'in sebab apabila suami hendak kembali kepada mereka harus dengan akad nikah baru. Khusus dalam talak tiga, apabila mantan suami hendak merujuk kembali, maka mantan
  • 3. istri harus sudah menikah dengan laki-laki lain dan telah bercerai serta sudah bercampur dengan suami kedua. Sedang dalam talak li'an, suami sama sekali tidak mempunyai hak untuk merujuk kembali. Adapun kewajiban kepada mantan istri yang ditalak, maka selama dalam masa iddah, ia wajib memberikan nafkah dan tempat tinggal sesuai dengan jenis talaknya. 2. Iddah Hamil Artinya iddah yang terjadi apabila perempuan-perempuan yang diceraikan itu sedang hamil. Iddah mereka adalah sampai melahirkan anak. Firman Allah SWT: ( ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫َم‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫َه‬‫ل‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫َي‬ ََّ‫اَّلل‬ ِ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َْ‫ْح‬ َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ْض‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ ِ‫ال‬َْ‫ْح‬َْ‫اْل‬ ُ‫ت‬ َ‫ُوَل‬‫أ‬َ‫...و‬4) Artinya: "Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikannya baginya kemudahan dalam urusannya." Perceraian ini terjadi baik cerai hidup ataupun cerai mati. Dalam sebuah hadits Nabi SAW. Disebutkan: َ‫م‬َ‫ر‬َْ‫َم‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ َِْْْ‫س‬ِ‫امل‬ ِ‫ن‬ََ ،ِ‫َه‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ََ ،َ‫ا‬َ‫و‬ْ‫ر‬َُ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِِ‫ا‬َ‫ش‬ِ‫ه‬ ْ‫ن‬ََ ،ٌ‫ا‬ِ‫ال‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫س‬َ‫َّث‬‫د‬ََ ،َ‫ة‬َََ‫ز‬َ‫ق‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫َي‬َْ‫َي‬ ‫ا‬َ‫س‬َ‫َّث‬‫د‬ََُ‫س‬ َّ‫َن‬‫أ‬ :َ‫ة‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ج‬ْ‫و‬ََ ِ‫اا‬َ‫ف‬َ‫و‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َْْ‫س‬ِ‫ف‬ُ‫ن‬ َ‫ة‬ََِّ‫م‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ْل‬‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ع‬ََْ‫ب‬،‫ال‬َََ‫ل‬ َ‫ف‬،َ‫ح‬ِ‫ك‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ن‬َ‫ذ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ْ‫اس‬َ‫ف‬ ،َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ََْ‫ل‬ََ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ ِ‫َِّب‬‫الس‬ ِ‫ت‬َ‫اء‬َ‫ج‬«‫البخا‬ ‫(ْواه‬ َْْ‫ح‬َ‫ك‬َ‫س‬َ‫ف‬ ‫ا‬ََ‫َل‬ َ‫ن‬ِ‫َذ‬‫أ‬َ‫ف‬)‫ْى‬ Artinya: "Dari Miswar bin Mukhazamah r.a bahwa Subai'ah Al-Aslamiyah, pernah melahirkan anak sesudah suaminya meninggal dalam beberapa malam berselang. Kemudian ia datang kepada Nabi SAW. minta izin untuk menikah, lalu diizinkan oleh Rasulullah SAW. maka iapun menikah."(HR. Bukhari). Kalau hamil dengan anak kembar, maka iddahnya belum habis sebelum anak kembarnya lahir semua. Sedangkan perempuan yang keguguran, maka iddahnya ialah sesudah melahirkan pula. Ayat itu menunjukkan bahwa iddah mati, sempurna badannya atau cacat, ruhnya ditiupkan atau belum. 3. Iddah Wafat Yaitu iddah terjadi apabila seorang perempuan ditinggal mati oleh suaminya. Dan iddahnya selama empat bulan sepuluh hari. Firman Allah SWT: ......‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ش‬َََ‫و‬ ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬َْْ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫َن‬‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ا‬ً‫اج‬َ‫و‬ََْ‫أ‬ َ‫ن‬‫و‬َُْ‫ذ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫س‬ِ‫م‬ َ‫ن‬َّْْ‫ف‬ََْ‫ت‬ُ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ Artinya: "Orang-orang yang meninggal dunia diantaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beriddah)empat bulan sepuluh hari."(Q.S. Al- Baqarah:234). Apabila perempuan ditalak raj'I oleh suaminya, kemudian suaminya meninggal selama ia masih masa iddah, maka perempuan itu iddahnya seperti perempuan yang ditinggal mati suaminya. Karena ketika ia ditinggal mati suaminya, pada hakikatnya ia masih sebagai istrinya. Kecuali kalau ditinggal mati sedang dalam keadaan mengandung, maka iddahnya memilih yang terpanjang dair kematian suaminya, atau malahirkan. Demikian pendapat yang mashur. 4. Iddah wanita yang kehilangan suami Bila ada seorang yang kehilangan suaminya, dan tidak diketahui dimana suaminya itu berada,apakah ia telah mati atau masih hidup,maka wajiblah ia menunggu empat tahun lamanya.sesudah itu hendaklah ia beriddah pula empat bulan sepuluh hari. َ‫ع‬َ‫ب‬َْْ‫ا‬ُ‫ر‬ِ‫ظ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ات‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬َُْ‫ه‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ا‬ْْ‫د‬َ‫ن‬ َْ‫َل‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫و‬ََ ْ‫ت‬َ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫أ‬َ‫ر‬ْ‫اام‬َُّ‫ي‬َ‫ا‬:َ‫ال‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫س‬ََ ُ‫اَّلل‬ َ‫ى‬ِ‫ض‬َْ َ‫ر‬َ‫م‬َُ ْ‫ن‬َََ‫ا‬ ُّ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َُّ‫ُث‬ َْ‫ْي‬ِ‫س‬ِ‫س‬)‫مالا‬ ‫(ْواه‬ ُّ‫ل‬َِ‫َت‬ َُّ‫ُث‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ش‬ََِ‫و‬ ‫ر‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ْْ Artinya:
  • 4. "Dari Umar r.a. berkata: "bagi perempuan yang kehilangan suaminya, dan ia tidak mengetahui dimana suaminya berada, sesungguhnya perempuan itu wajib menunggu empat tahun, kemudian hendaklah ia beriddah empat bulan sepuluh hari, barulah ia boleh menikah."(HR.Malik) Kalau suami itu hilang dalam pertempuran dan belum diketahui apakah ia masih hidup atau sudah mati, maka wajiblah bagi istri menunggu setahun. Dalam sebuah hadits Nabi SAW, disebutkan: َ‫س‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫ا‬ ُ‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ت‬ ‫ال‬َ‫ت‬ِ‫ْق‬‫ل‬‫ا‬ ِ‫ِف‬ ِ‫ف‬َّ‫الص‬ ِ‫ِف‬ َ‫د‬ِ‫ق‬ُ‫ف‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫َ:ا‬‫ال‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫س‬ََ ُ‫اَّلل‬ َ‫ى‬ِ‫ض‬َْ ِ‫ب‬َََّ‫س‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ‫د‬َِْ‫ع‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ََ)‫البخاْى‬ ‫(ْواه‬ً‫ة‬َ‫س‬ Artinya: Dari Said bin Mussayyah r.a. berkata, "apabila seseorang hilang dalam barisan pertempuran,hendaknyalah istrinya menunggu setahun lamanya."(HR. Bukhari). Kalau suaminya hilang dalam tawanan dan tidak diketahui tempatnya, maka ia di hukumi sebagai suami yang hilang tidak menentu tempatnya. Hadits Nabi SAW: ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ِْ‫ْي‬ِ‫س‬َ‫َل‬‫ا‬ ِ‫ِف‬ ‫ى‬ِ‫ر‬ْ‫ه‬ُّ‫لز‬َ‫ا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ُه‬‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬َ‫َل‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫ا‬ ُ‫ج‬َّ‫و‬َ‫ز‬َ‫ت‬َ‫ت‬َ‫َل‬ :ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬َّ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬َ‫خ‬ َ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ق‬ْ‫ن‬)‫البخاْى‬ ‫(ْواه‬ِ‫د‬ُْْ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ُ‫ة‬َّ‫س‬ُ‫س‬ Artinya: Berkata zuhri dala perkara tawanan yang diketahui tempatnya: "istriny itu tidak boleh menikah, dan hartanya itu belum boleh dibagi-bagi, bila telah putus kabar beritanya, maka aturannya adalah aturan suami yang hilang."(HR.Bukhari) Sebelum iddah itu sampai, hukumnya haram bagi perempuan itu menikah. Allah SWT berfirman: ََ ِ‫اح‬َ‫ك‬ِ‫الس‬ َ‫ا‬َ‫د‬ْ‫ق‬َُ ‫ْا‬ُ‫م‬ِ‫ز‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫.......و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫َن‬‫أ‬ ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ََّ‫اَّلل‬ َّ‫َن‬‫أ‬ ‫ْا‬ُ‫م‬َ‫ل‬َْ‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ْك‬‫ل‬‫ا‬ َ‫غ‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ َّ‫َّت‬ٌ‫َم‬ِ‫ل‬ََ ٌُْْ‫ف‬ََ ََّ‫اَّلل‬ َّ‫َن‬‫أ‬ ‫ْا‬ُ‫م‬َ‫ل‬َْ‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬َُْ‫ذ‬َْ‫ا‬َ‫ف‬ Artinya: "Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk berakad nikah sebelum habis masa iddahnya. Dan ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya…"(Al-Baqarah:235) 5. Iddah perempuan yang di Ila' Jumhur fuqaha mengatakan bahwa ia harus menjalani iddah. Sebaliknya, Zabir bin Zaid berpendapat bahwa ia tidak wajib iddah, jika ia telah mengalami haid tiga kali selama masa empat bulan. Pendapat ini juga dijadikan pegangan oleh segolongan fuqaha dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Abbas r.a. dengan alasan bahwa diadakannya iddah adalah untuk mengetahui kosongnya rahim. Jumhur fuqaha beralasan bahwa istri yang di Ila' adalah istri yang dicerai juga, maka ia harus beriddah seperti perempuan yang dicerai. C. Hikmah Iddah Adapun hikmah adanya iddah adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bersihnya rahim seorang perempuan, sehingga tidak tercampur antara keturunan seorang dengan yang lain. b. Memberi kesempatan kepada suami istri yang berpisah untuk kembali kepada kehidupan semula, jika mereka menganggap hal tersebut baik. c. Menjunjung tinggi masalah perkawinan yaitu untuk menghimpunkan orang-orang arif mengkaji masalahnya, dan memberikan tempo berfikir panjang. d. Kebaikan perkawinan tidak terwujud sebelum kedua suami istri sama-sama hidup lama dalam ikatan akadnya. Dalam pedoman perkawinan, halaman:88 disebutkan bahwa hikmah iddah adalah: a) Iddah adalah masa berfikir kembali lagi atau berpisah b) Waktu iddah baik bagi pihak ketiga untuk usaha merujuk kembali c) Masa penyelesaian segala masalah bila masih ada masalah dan akan tetap berpisah
  • 5. d) Masa pealihan untuk menentukan hidup baru e) Sebagai waktu berkabung bila suaminya meninggal dunia f) Masa untuk menentukan kosong tidaknya istri dari suami g) Sebagai hokum ta'abudy.[1] RUJUK A. Pengertian Rujuk Rujuk artinya kembali. Menurut syara' adalah kembalinya seorang suami kepada mantan istrinya dengan perkawinan dalam masa iddah sesudah talak raj'i. .....‫ا‬ًَ َ‫َل‬ْ‫ص‬ِِ ‫وا‬ُ‫د‬‫ا‬ََْ‫أ‬ ْ‫ن‬ِِ َ‫ا‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ُّ‫ق‬َََ‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫َت‬‫ل‬ُْ‫ع‬ُ‫ب‬َ‫....و‬ Artinya: "Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki islah."(Q.S. Al-Baqarah:228) Bila seseorang telah menceraikan istrinya, maka ia dibolehkan bahkan dianjurkan untuk rujuk kembali dengan syarat bila keduanya betul-betul hendak kembali (islah). Dengan arti bahwa mereka benar-benar sama-sama saling mengerti dan penuh rasa tanggung jawab antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, bila suami mempergunakan kesempatan rujuk itu bukan untuk berbuat islah, bahkan sebaliknya untuk mengniaya tanpa memberi nafkah, atau semata-mata untuk menahan istri agar jangan menikah dengan orang lain, dan sebagainya. Maka suami tidak berhak untuk merujuk istrinya itu, malah haram hukumnya. B. Macam Rujuk Mengenai macamnya rujuk, hanya dapat dilakukan dalam talak yang raj'i selama istri masih dalam masa iddah. Nabi Muhammad SAW. Bersabda: َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫س‬ََ ُ‫اَّلل‬ َ‫ى‬ِ‫ض‬َْ َ‫ر‬َ‫م‬َُ ِ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ‫ن‬ََْ‫ن‬َ‫ا‬ ِ‫ِن‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ا‬ ِ‫اَّلل‬ َ‫ل‬ُْْ‫س‬َْ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ِْ‫ْي‬َ‫ت‬َّ‫ر‬َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ا‬ ً‫ا‬َّ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ا‬َ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫ا‬ َْْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ط‬ َْْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ا‬ :َ‫ال‬َ‫ق‬ ٌ‫ل‬ِ‫ائ‬َ‫س‬ ُ‫َه‬‫ل‬َ‫أ‬َ‫اس‬َّ‫م‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬ِ‫ج‬َُْ‫ا‬)‫مسلم‬ ‫(ْواه‬ Artinya: Dari Ibnu Umar r.a waktu itu ia ditanya oleh seseorang, ia berkata,"Adapun engkau yang telah mencerikan istri baru sekali atau dua kali, maka sesungguhnya Rasulullah SAW. telah menyuruhku merujuk istriku kembali."(HR.Muslim) Firman Allah SWT: َّ‫ن‬ُ‫ْه‬َُِ‫ر‬َ‫س‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬ َّ‫ن‬ُ‫ْه‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ْ‫َم‬‫أ‬َ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ َ‫ن‬ْ‫غ‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ف‬ َ‫اء‬َ‫س‬ِ‫الس‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َِِ‫و‬....‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬ Artinya: "Apabila kamu menalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan cara yang baik, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf pula."(Q.S. Al-Baqarah:231) C. Syarat dan Rukun Rujuk Syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain: a) Saksi untuk rujuk b) Rujuk dengan kata-kata atau penggaulan istri c) Kedua belah pihak yakin dapat hidup bersama kembali dengan baik d) Istri telah di campuri e) Istri baru dicerai dua kali f) Istri yang di cerai dalam masa iddah raj'i Rukun rujuk antara lain: a. Ada suami yang merujuk atau wakilnya b. Ada istri yang dirujuk dan sudah dicampurinya c. Kedua belah pihak (suami dan istri) sama-sama suka
  • 6. d. Dengan pernyataan ijab qobul, seperti mengucapkan kata-kata rujuk misalnya:"aku rujuk engkau pada hari ini". Atau: "telah ku rujuk istriku yang bernama:……..pada hari ini".dan sebagainya. menunggu tiga kali Quru'). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya