SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PERCERAIAN (TALAK)
PENGERTIAN TALAK
Bahasa
Istilah
APAKAH TALAK JATUH
JIKA DIUCAPKAN
DENGAN BERCANDA ?
LAFADZ-LAFADZ TALAK
Lafadz yang sharih, yaitu lafadz yang tidak
dipahami darinya selain dari talak.
Dengan kinayah (kiasan) lafadz yang
mengandung makna talak dan makna yang
lainnya,
APAKAH TALAK JATUH JIKA DENGAN
TULISAN ?
MACAM-MACAM TALAK
Talak Sunni
pernah digauli
menunggu ‘iddah’ su
ci
keadaan suci
Tidak
Berhubungan
Talak Bid’i
Tidak Suci
Suci (digauli)
PEMBAGIAN TALAK
1. Talak Raj’i
2. Talak Ba’in (ada 2)
A. Talak Bain Sughra,
B. Talak Bain Kubra
GUGATAN ISTRI DALAM
PERCERAIAN
Khulu’
Fasakh
RUJUK
Dalil-dalil yang menyatakan bolehnya rujuk:
Allah Ta’ala berfirman,
ٍ‫ان‬‫ا‬‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ٌ‫ح‬‫ي‬ ِ‫ْر‬‫س‬‫ا‬‫ت‬ ْ‫و‬‫ا‬‫أ‬ ٍ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ٌ‫اك‬‫ا‬‫س‬ْ‫م‬ِ‫إ‬‫ا‬‫ف‬ ِ‫ان‬‫ا‬‫ت‬َّ‫ر‬‫ا‬‫م‬ ُ‫ق‬ ‫ا‬‫َل‬َّ‫الط‬
“Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi
dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik”
(QS. Al Baqarah: 229). Yang dimaksud “imsak dengan cara yang
ma’ruf” dalam ayat tersebut adalah rujuk dan kembali menjalin
pernikahan serta mempergauli istri dengan cara yang baik.
‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ ٍ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ ‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ث‬ ‫ا‬‫َل‬‫ا‬‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ِ‫ب‬ ‫نا‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬ ‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ي‬ ُ‫ات‬‫ا‬‫ق‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫و‬‫ا‬‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫قا‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫خ‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ ‫نا‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬‫ي‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬‫ا‬‫ي‬ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ام‬‫ا‬‫ح‬ ْ‫ر‬
ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ذ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬‫ر‬ِ‫ب‬ ُّ‫ق‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ب‬ ‫ا‬‫و‬ ِ‫ر‬ ِ‫خ‬‫ا‬ ْ‫اْل‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ا‬‫ي‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫و‬‫ا‬‫ا‬‫ح‬ ‫ا‬‫َل‬ْ‫ص‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬‫ا‬‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫أ‬
“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu)
tiga kali quru’ (masa ‘iddah). Tidak boleh mereka menyembunyikan
apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman
kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak
merujukinya dalam masa menanti itu (masa ‘iddah), jika mereka
(para suami) menghendaki ishlah” (QS. Al Baqarah: 228).
Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa suami yang mentalak istrinya
berhak untuk rujuk kepada istrinya selama masa ‘iddahnya dengan
syarat ia benar-benar memaksudkan untuk rujuk dan tidak
memberi dhoror (bahaya) kepada istri.
2- Hadits yang menunjukkan boleh adanya rujuk
sebagaimana terdapat dalam hadits Ibnu ‘Umar ketika ia
mentalak istrinya dalam keadaan haidh. Kala itu ‘Umar
mengadukan kasus anaknya lantas Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
‫ا‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ع‬ ِ‫اج‬ ‫ا‬‫ر‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ف‬ ُ‫ه‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬
“Hendaklah ia meruju’ istrinya kembali”
3- Ijma’ (kata sepakat) dari para ulama bahwa seorang
pria merdeka ketika ia mentalak istrinya kurang dari tiga
kali talak dan seorang budak pria kurang dari dua talak,
maka mereka boleh rujuk selama masa ‘iddah
SEPUTAR RUJUK DAN TALAK
1. Rujuk ada pada talak roj’iy (setelah talak pertama dan talak kedua), baik talak ini
keluar dari ucapan suami atau keputusan qodhi (hakim).
2. Rujuk itu ada jika suami telah menyetubuhi istrinya. Jika talak itu diucap
sebelum menyetubuhi istri, maka tidak boleh rujuk berdasarkan kesepakatan para
ulama. Alasannya adalah firman Allah Ta’ala,
‫ا‬‫ا‬‫ي‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬ُّ‫ي‬‫ا‬‫أ‬‫ِينا‬‫ذ‬َّ‫ال‬‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫آ‬‫ا‬‫ا‬‫ذ‬ِ‫إ‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ح‬‫ا‬‫ك‬‫ا‬‫ن‬ِ‫ت‬‫اا‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ط‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬‫ق‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُّ‫س‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬‫ل‬َّ‫ن‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ع‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ٍ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬‫ا‬‫ن‬‫ُّو‬‫د‬‫ا‬‫ت‬ْ‫ع‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ت‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ف‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ح‬ ِ‫ر‬‫ا‬‫س‬ ‫ا‬‫و‬
‫ا‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬ ‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫س‬‫ا‬‫يَل‬ِ‫م‬‫ا‬‫ج‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan
yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya
maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka ‘iddah bagimu yang kamu minta
menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut’ah[9] dan lepaskanlah mereka itu
dengan cara yang sebaik- baiknya” (QS. Al Ahzab: 49).
3. Rujuk dilakukan selama masih dalam masa ‘iddah. Jika ‘iddah sudah habis,
maka tidak ada istilah rujuk –berdasarkan kesepakatan ulama- kecuali dengan
akad baru. Karena Allah Ta’ala berfirman,
ُ‫اات‬‫ق‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫و‬‫ْنا‬‫ص‬َّ‫ب‬ ‫ا‬‫ار‬‫ت‬‫ا‬‫ي‬َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ِ‫ب‬‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ث‬ ‫ا‬‫َل‬‫ا‬‫ث‬ٍ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬
“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’
(masa ‘iddah)” (QS. Al Baqarah: 228).
Kemudian Allah Ta’ala berfirman,
َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ب‬ ‫ا‬‫و‬ُّ‫ق‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬َّ‫ِن‬‫ه‬ِ‫د‬ ‫ا‬‫ر‬ِ‫ب‬‫ي‬ِ‫ف‬‫ِكا‬‫ل‬‫ا‬‫ذ‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬‫ُوا‬‫د‬‫ا‬ ‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫ا‬‫ح‬ ‫ا‬‫َل‬ْ‫ص‬ِ‫إ‬
“Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu (masa ‘iddah),
jika mereka (para suami) menghendaki ishlah” (QS. Al Baqarah: 228).
Yang namanya rujuk adalah ingin meneruskan kepemilikan (istri). Kepemilikan di
sini putus setelah berlalunya masa ‘iddah dan ketika itu tidak ada lagi
keberlangsungan pernikahan.
4. Perpisahan yang terjadi sebelum rujuk bukanlah karena
nikah yang batal karena faskh. Seperti nikah tersebut
batal karena suami murtad.
5. Perpisahan yang terjadi bukan karena hasil dari
membayar kompensasi seperti dalam khulu’ (istri
menuntut cerai di pengadilan dan diharuskan membayar
kompensasi).
6. Rujuk tidak bisa dibatasi dengan waktu tertentu sesuai
kesepakatan suami-istri, semisal rujuk nantinya setelah 8
tahun. Sebagaimana nikah tidak bisa dengan syarat waktu
sampai sekian bulan, begitu pula rujuk.
HAL YANG PERLU DI
PERHATIKAN
1. Wajib rujuk jika suami mentalak istrinya ketika haidh
sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ibnu ‘Umar yang telah lewat
dan akan dijelaskan detail pada masalah talak bid’iy.
2. Rujuk tidak disyaratkan ada wali dan tidak disyaratkan mahar.
Rujuk itu masih menahan istri sehingga masih dalam kondisi ikatan
suami-istri.
3. Menurut mayoritas ulama, memberi tahu istri bahwa suami telah
kembali rujuk hanyalah mustahab (sunnah). Seandainya tidak ada
pernyataan sekali pun, rujuk tersebut tetap sah. Namun pendapat
yang hati-hati dalam hal ini adalah tetap memberitahu istri bahwa
suami akan rujuk. Karena inilah realisasi dari firman Allah,
ٍ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ْ‫م‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫ف‬
“Maka rujukilah mereka dengan baik” (QS. Ath Tholaq: 2). Yang
dikatakan rujuk dengan cara yang ma’ruf adalah memberitahukan si
istri. Tujuan dari pemberitahuan pada istri adalah jika si istri telah
lewat ‘iddah, ia bisa saja menikah dengan pria lain karena tidak
mengetahui telah dirujuk oleh suami.
4. Ketika telah ditalak roj’iy, istri tetap berdandan dan berhias diri di
hadapan suami sebagaimana kewajiban seorang istri. Karena ketika
ditalak roj’iy, masih berada dalam masa ‘iddah, istri masih tetap
istri suami. AllahTa’ala berfirman,
‫ا‬‫ا‬‫ح‬ ‫ا‬‫َل‬ْ‫ص‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬‫ا‬‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ذ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬‫ر‬ِ‫ب‬ ُّ‫ق‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ب‬ ‫ا‬‫و‬
“Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu
(masa ‘iddah), jika mereka (para suami) menghendaki ishlah” (QS. Al
CARA RUJUK
a. Rujuk dengan ucapan
Lafazh rujuk ada dua macam: (1) shorih (tegas),
(2) kinayah (kalimat samaran).
a. Jika lafazh rujuk itu shorih (tegas) seperti kedua
contoh di atas, maka dianggap telah rujuk walau
tidak dengan niat.
b. Namun jika lafazh kinayah (samaran) yang digunakan
ketika rujuk seperti, “Kita sekarang seperti dulu lagi”,
maka tergantung niatan. Jika diniatkan rujuk, maka
teranggap rujuk.
2. Rujuk dengan perbuatan
IDDAH
Allah Ta’aala berfirman :
‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ث‬‫َل‬‫ا‬‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬‫ا‬‫أ‬ِ‫ب‬ ‫نا‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬ ‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ي‬ ُ‫ات‬‫ا‬‫ق‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ط‬ُ‫م‬‫ال‬ ‫ا‬‫و‬ٍ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬
“Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri
(menunggu) tiga kali quru’” (Qs. Al-Baqarah :228)
HIKMAH DI SYARIATKAN
IDDAH
A. memastikan kosongnya rahim
B. memberikan waktu bagi suami untuk rujuk
C. Menjaga hak seorang wanita/istri yang hamil
D. Nikah adalah Perkara penting
E. Kesetiaan istri kepada suami yang meninggal
PEMBAGIAN IDDAH
Iddah
Dengan Quru’
Dengan Bulan
Pndd . aga ma islam

More Related Content

What's hot

Mutlaq dan muqoyyad sangat benar
Mutlaq dan muqoyyad sangat benarMutlaq dan muqoyyad sangat benar
Mutlaq dan muqoyyad sangat benarHanifah Habibah
 
Doa supaya dimudahkan urusan
Doa supaya dimudahkan urusanDoa supaya dimudahkan urusan
Doa supaya dimudahkan urusanDesi Fujanita
 
An-Nahyu (Ushul Fiqih B)
An-Nahyu (Ushul Fiqih B)An-Nahyu (Ushul Fiqih B)
An-Nahyu (Ushul Fiqih B)Taufik Rahman
 
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharAZA Zulfi
 
Ushul Fikih2 BAB1
Ushul Fikih2 BAB1Ushul Fikih2 BAB1
Ushul Fikih2 BAB1Ali Mahmudi
 
Presentasi studi al qur'an
Presentasi studi al qur'anPresentasi studi al qur'an
Presentasi studi al qur'analiwaqiah
 
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Marhamah Saleh
 
Berbeda pendapat dalam islam
Berbeda pendapat dalam islamBerbeda pendapat dalam islam
Berbeda pendapat dalam islamMuhammad Hidayat
 
Makalah nasikh dan mansukh
Makalah nasikh dan mansukhMakalah nasikh dan mansukh
Makalah nasikh dan mansukhMuhammad Iqbal
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahYorgie August
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
Zhahir dan muawwal (takwil)
Zhahir dan muawwal (takwil)Zhahir dan muawwal (takwil)
Zhahir dan muawwal (takwil)agung prastio
 

What's hot (20)

Mutlaq dan muqoyyad sangat benar
Mutlaq dan muqoyyad sangat benarMutlaq dan muqoyyad sangat benar
Mutlaq dan muqoyyad sangat benar
 
Doa supaya dimudahkan urusan
Doa supaya dimudahkan urusanDoa supaya dimudahkan urusan
Doa supaya dimudahkan urusan
 
Chap 2.docx
Chap 2.docxChap 2.docx
Chap 2.docx
 
An-Nahyu (Ushul Fiqih B)
An-Nahyu (Ushul Fiqih B)An-Nahyu (Ushul Fiqih B)
An-Nahyu (Ushul Fiqih B)
 
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
 
Ushul Fikih2 BAB1
Ushul Fikih2 BAB1Ushul Fikih2 BAB1
Ushul Fikih2 BAB1
 
Presentasi studi al qur'an
Presentasi studi al qur'anPresentasi studi al qur'an
Presentasi studi al qur'an
 
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
 
Lafadz ‘am
Lafadz ‘amLafadz ‘am
Lafadz ‘am
 
khulu dan fasakh
khulu dan fasakhkhulu dan fasakh
khulu dan fasakh
 
Kaidah kaidah hukum islam
Kaidah kaidah hukum islamKaidah kaidah hukum islam
Kaidah kaidah hukum islam
 
Mutlaq Muqayyad
Mutlaq MuqayyadMutlaq Muqayyad
Mutlaq Muqayyad
 
Pembentangan usul
Pembentangan usulPembentangan usul
Pembentangan usul
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
Berbeda pendapat dalam islam
Berbeda pendapat dalam islamBerbeda pendapat dalam islam
Berbeda pendapat dalam islam
 
Makalah nasikh dan mansukh
Makalah nasikh dan mansukhMakalah nasikh dan mansukh
Makalah nasikh dan mansukh
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyah
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Zhahir dan muawwal (takwil)
Zhahir dan muawwal (takwil)Zhahir dan muawwal (takwil)
Zhahir dan muawwal (takwil)
 

Similar to Pndd . aga ma islam

Similar to Pndd . aga ma islam (20)

Agama iddah & rujuk materi xii
Agama iddah & rujuk materi xiiAgama iddah & rujuk materi xii
Agama iddah & rujuk materi xii
 
THALAQ.pptx
THALAQ.pptxTHALAQ.pptx
THALAQ.pptx
 
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan RujukFikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
Fikih - Talaq, Khuluk, Fasakh, Iddah dan Rujuk
 
Khuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhKhuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakh
 
Thalaq
ThalaqThalaq
Thalaq
 
Iddah
IddahIddah
Iddah
 
9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx
9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx
9. Putusnya IKATAN perkawinan.pptx
 
Makalah fiqih talak
Makalah fiqih talakMakalah fiqih talak
Makalah fiqih talak
 
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptxPPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
 
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptxPPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
 
Ppt pernikahan dalam_islam
Ppt pernikahan dalam_islamPpt pernikahan dalam_islam
Ppt pernikahan dalam_islam
 
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptxPPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
 
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptxPPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
 
Fiqih - perceraian
Fiqih - perceraianFiqih - perceraian
Fiqih - perceraian
 
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptxPPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
PPT_Pernikahan_Dalam_Islam.pptx
 
Iddah
IddahIddah
Iddah
 
Talak
TalakTalak
Talak
 
isi makalah.docx
isi makalah.docxisi makalah.docx
isi makalah.docx
 
Iddah dan ihdad
Iddah dan ihdadIddah dan ihdad
Iddah dan ihdad
 
Pembubaran perkahwinan
Pembubaran perkahwinanPembubaran perkahwinan
Pembubaran perkahwinan
 

Pndd . aga ma islam

  • 2.
  • 4. APAKAH TALAK JATUH JIKA DIUCAPKAN DENGAN BERCANDA ?
  • 5. LAFADZ-LAFADZ TALAK Lafadz yang sharih, yaitu lafadz yang tidak dipahami darinya selain dari talak. Dengan kinayah (kiasan) lafadz yang mengandung makna talak dan makna yang lainnya,
  • 6.
  • 7. APAKAH TALAK JATUH JIKA DENGAN TULISAN ?
  • 8. MACAM-MACAM TALAK Talak Sunni pernah digauli menunggu ‘iddah’ su ci keadaan suci Tidak Berhubungan
  • 10. PEMBAGIAN TALAK 1. Talak Raj’i 2. Talak Ba’in (ada 2) A. Talak Bain Sughra, B. Talak Bain Kubra
  • 12. RUJUK Dalil-dalil yang menyatakan bolehnya rujuk: Allah Ta’ala berfirman, ٍ‫ان‬‫ا‬‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ٌ‫ح‬‫ي‬ ِ‫ْر‬‫س‬‫ا‬‫ت‬ ْ‫و‬‫ا‬‫أ‬ ٍ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ ٌ‫اك‬‫ا‬‫س‬ْ‫م‬ِ‫إ‬‫ا‬‫ف‬ ِ‫ان‬‫ا‬‫ت‬َّ‫ر‬‫ا‬‫م‬ ُ‫ق‬ ‫ا‬‫َل‬َّ‫الط‬ “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik” (QS. Al Baqarah: 229). Yang dimaksud “imsak dengan cara yang ma’ruf” dalam ayat tersebut adalah rujuk dan kembali menjalin pernikahan serta mempergauli istri dengan cara yang baik. ‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ ٍ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ ‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ث‬ ‫ا‬‫َل‬‫ا‬‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ِ‫ب‬ ‫نا‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬ ‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ي‬ ُ‫ات‬‫ا‬‫ق‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫و‬‫ا‬‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫قا‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫خ‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ ‫نا‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬‫ي‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬‫ا‬‫ي‬ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ام‬‫ا‬‫ح‬ ْ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ذ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬‫ر‬ِ‫ب‬ ُّ‫ق‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ب‬ ‫ا‬‫و‬ ِ‫ر‬ ِ‫خ‬‫ا‬ ْ‫اْل‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ا‬‫ي‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫و‬‫ا‬‫ا‬‫ح‬ ‫ا‬‫َل‬ْ‫ص‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬‫ا‬‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫أ‬ “Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’ (masa ‘iddah). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu (masa ‘iddah), jika mereka (para suami) menghendaki ishlah” (QS. Al Baqarah: 228). Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa suami yang mentalak istrinya berhak untuk rujuk kepada istrinya selama masa ‘iddahnya dengan syarat ia benar-benar memaksudkan untuk rujuk dan tidak memberi dhoror (bahaya) kepada istri.
  • 13. 2- Hadits yang menunjukkan boleh adanya rujuk sebagaimana terdapat dalam hadits Ibnu ‘Umar ketika ia mentalak istrinya dalam keadaan haidh. Kala itu ‘Umar mengadukan kasus anaknya lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‫ا‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ع‬ ِ‫اج‬ ‫ا‬‫ر‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ف‬ ُ‫ه‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬ “Hendaklah ia meruju’ istrinya kembali” 3- Ijma’ (kata sepakat) dari para ulama bahwa seorang pria merdeka ketika ia mentalak istrinya kurang dari tiga kali talak dan seorang budak pria kurang dari dua talak, maka mereka boleh rujuk selama masa ‘iddah
  • 14. SEPUTAR RUJUK DAN TALAK 1. Rujuk ada pada talak roj’iy (setelah talak pertama dan talak kedua), baik talak ini keluar dari ucapan suami atau keputusan qodhi (hakim). 2. Rujuk itu ada jika suami telah menyetubuhi istrinya. Jika talak itu diucap sebelum menyetubuhi istri, maka tidak boleh rujuk berdasarkan kesepakatan para ulama. Alasannya adalah firman Allah Ta’ala, ‫ا‬‫ا‬‫ي‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬ُّ‫ي‬‫ا‬‫أ‬‫ِينا‬‫ذ‬َّ‫ال‬‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫آ‬‫ا‬‫ا‬‫ذ‬ِ‫إ‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ح‬‫ا‬‫ك‬‫ا‬‫ن‬ِ‫ت‬‫اا‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ط‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬‫ق‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُّ‫س‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬‫ل‬َّ‫ن‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ع‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ٍ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬‫ا‬‫ن‬‫ُّو‬‫د‬‫ا‬‫ت‬ْ‫ع‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ت‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ف‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ح‬ ِ‫ر‬‫ا‬‫س‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬ ‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫س‬‫ا‬‫يَل‬ِ‫م‬‫ا‬‫ج‬ “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka ‘iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut’ah[9] dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik- baiknya” (QS. Al Ahzab: 49). 3. Rujuk dilakukan selama masih dalam masa ‘iddah. Jika ‘iddah sudah habis, maka tidak ada istilah rujuk –berdasarkan kesepakatan ulama- kecuali dengan akad baru. Karena Allah Ta’ala berfirman, ُ‫اات‬‫ق‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫و‬‫ْنا‬‫ص‬َّ‫ب‬ ‫ا‬‫ار‬‫ت‬‫ا‬‫ي‬َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ِ‫ب‬‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ث‬ ‫ا‬‫َل‬‫ا‬‫ث‬ٍ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ “Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’ (masa ‘iddah)” (QS. Al Baqarah: 228). Kemudian Allah Ta’ala berfirman, َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ب‬ ‫ا‬‫و‬ُّ‫ق‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬َّ‫ِن‬‫ه‬ِ‫د‬ ‫ا‬‫ر‬ِ‫ب‬‫ي‬ِ‫ف‬‫ِكا‬‫ل‬‫ا‬‫ذ‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬‫ُوا‬‫د‬‫ا‬ ‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫ا‬‫ح‬ ‫ا‬‫َل‬ْ‫ص‬ِ‫إ‬ “Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu (masa ‘iddah), jika mereka (para suami) menghendaki ishlah” (QS. Al Baqarah: 228). Yang namanya rujuk adalah ingin meneruskan kepemilikan (istri). Kepemilikan di sini putus setelah berlalunya masa ‘iddah dan ketika itu tidak ada lagi keberlangsungan pernikahan.
  • 15. 4. Perpisahan yang terjadi sebelum rujuk bukanlah karena nikah yang batal karena faskh. Seperti nikah tersebut batal karena suami murtad. 5. Perpisahan yang terjadi bukan karena hasil dari membayar kompensasi seperti dalam khulu’ (istri menuntut cerai di pengadilan dan diharuskan membayar kompensasi). 6. Rujuk tidak bisa dibatasi dengan waktu tertentu sesuai kesepakatan suami-istri, semisal rujuk nantinya setelah 8 tahun. Sebagaimana nikah tidak bisa dengan syarat waktu sampai sekian bulan, begitu pula rujuk.
  • 16. HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN 1. Wajib rujuk jika suami mentalak istrinya ketika haidh sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ibnu ‘Umar yang telah lewat dan akan dijelaskan detail pada masalah talak bid’iy. 2. Rujuk tidak disyaratkan ada wali dan tidak disyaratkan mahar. Rujuk itu masih menahan istri sehingga masih dalam kondisi ikatan suami-istri. 3. Menurut mayoritas ulama, memberi tahu istri bahwa suami telah kembali rujuk hanyalah mustahab (sunnah). Seandainya tidak ada pernyataan sekali pun, rujuk tersebut tetap sah. Namun pendapat yang hati-hati dalam hal ini adalah tetap memberitahu istri bahwa suami akan rujuk. Karena inilah realisasi dari firman Allah, ٍ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬‫ا‬‫م‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ْ‫م‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫ف‬ “Maka rujukilah mereka dengan baik” (QS. Ath Tholaq: 2). Yang dikatakan rujuk dengan cara yang ma’ruf adalah memberitahukan si istri. Tujuan dari pemberitahuan pada istri adalah jika si istri telah lewat ‘iddah, ia bisa saja menikah dengan pria lain karena tidak mengetahui telah dirujuk oleh suami. 4. Ketika telah ditalak roj’iy, istri tetap berdandan dan berhias diri di hadapan suami sebagaimana kewajiban seorang istri. Karena ketika ditalak roj’iy, masih berada dalam masa ‘iddah, istri masih tetap istri suami. AllahTa’ala berfirman, ‫ا‬‫ا‬‫ح‬ ‫ا‬‫َل‬ْ‫ص‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬‫ا‬‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ذ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬‫ر‬ِ‫ب‬ ُّ‫ق‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ب‬ ‫ا‬‫و‬ “Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu (masa ‘iddah), jika mereka (para suami) menghendaki ishlah” (QS. Al
  • 17. CARA RUJUK a. Rujuk dengan ucapan Lafazh rujuk ada dua macam: (1) shorih (tegas), (2) kinayah (kalimat samaran). a. Jika lafazh rujuk itu shorih (tegas) seperti kedua contoh di atas, maka dianggap telah rujuk walau tidak dengan niat. b. Namun jika lafazh kinayah (samaran) yang digunakan ketika rujuk seperti, “Kita sekarang seperti dulu lagi”, maka tergantung niatan. Jika diniatkan rujuk, maka teranggap rujuk. 2. Rujuk dengan perbuatan
  • 18. IDDAH Allah Ta’aala berfirman : ‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ث‬‫َل‬‫ا‬‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬‫ا‬‫أ‬ِ‫ب‬ ‫نا‬ْ‫ص‬َّ‫ب‬ ‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫ي‬ ُ‫ات‬‫ا‬‫ق‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ط‬ُ‫م‬‫ال‬ ‫ا‬‫و‬ٍ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ “Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’” (Qs. Al-Baqarah :228)
  • 19. HIKMAH DI SYARIATKAN IDDAH A. memastikan kosongnya rahim B. memberikan waktu bagi suami untuk rujuk C. Menjaga hak seorang wanita/istri yang hamil D. Nikah adalah Perkara penting E. Kesetiaan istri kepada suami yang meninggal

Editor's Notes

  1. suami