1. Definisi tasrif / ilmu Sharaf
Tinggalkan komentar Go to comments
ِةَعاَنَّصال يِفَو ُرْيِيْغَّتال ِةَغُّلال يِف َفْي ِرْصَّتال َّنَََََا ْمَلْعِا
ةَلِثْمَأ ىَلِإ ِد ِاحَوْلا ِلْصَألْا ُلْيِوْحَتةَد ْوُصْقَم انَعَمِل ةَفِلَتْخُم
اَهِب َّالِا ُلُصْحَت َال
Ketahuilah, bahwa yg dinamakan Tashrif menurut bahasa: Perubahan. Dan menurut Istilah:
mengubah asal bentuk kalimat yang satu kepada model-model bentuk yang berbeda-beda, untuk
menghasilkan makna-makna yang diharapkan/yang dimaksud/ yang dituju, yang tidak akan
berhasil melainkan dengan cara itu (model-model bentuk tsb).
Pembagian Kalimah Fi’il (Kata Kerja)
Tinggalkan komentar Go to comments
ُّلُكَو ٌّيِعَابُر اَّمِاَو ٌّيِثَالُث اَّمِا ُلْعِفْلا َّمُثاَّمِا اَمُهْنِم د ِاحَو
ُرْيَغ ْوَأ ٌمِلاَس اَّمِإ اَهْنِم د ِاحَو ُّلُكَو ِهْيِف ٌدْي ِزَم ْوَأ ٌدَّرَجُم
.مِلاَس
Kemudian, Fi’il itu ada yang Tsulatsiy (Bangsa tiga huruf) dan ada yang Ruba’iy (Bangsa empat
huruf), masing-masing dari kedua bangsa itu ada yang Mujarrad atau ada yang Mazid, dan tiap-
tiap semuanya ada yang Salim atau yang Ghair Salim.
Arti kata Salim menurut ulama sharaf
Tinggalkan komentar Go to comments
ُلَباَقُت ْيِتَّلا ُةَّيِلْصَالْا ُهُف ْوُرُح ْتَمِلَس اَم ِمِلاَّسالِب ْيِنْعَنَو
ِةَزْمَهْلاَو ِةَّلِعْلا ِف ْوُرُح ْنِم ِمَّالاَو ِنْيَعْلاَو ِاءَفْلاِب
. ِفْيِعْضَّتالـَو
2. Dan kami mengartikan tentang Fi’il Salim : adalah kalimat yang huruf-huruf aslinya yang terdiri
dari Fa’ Fi’il, ‘Ain Fi’il, dan Lam Fi’il, selamat dari huruf-huruf ‘Illat, Hamzah, dan Tadh’if.
Tsulatsi Mujarrad Bab pertama dan kedua
TinggalkankomentarGoto comments
َلَعَف ِنْزَو ىَلَع ِهْي ِاضَم َانَك ْنِإَف ُدَّرَجُمْلا ُّيِثَالُّثال اَّمَأ
ِنْيَعْلا ِِّمَضِب ُلِعْفَي ْوَأ ُلُعْفَي ُهُع ِارَضُمَف ِنْيَعْلا َح ْوُتْفَمْوَأ
ُب ِرْضَي َبَرَضَو ُرُصْنَي َرَصَن ُوْحَن اَه ِرْسَك
Adapun Fi’il Tsulatsi Mujarrad, yaitu: jika pada Fi’il Madhinya berwazan ََلَعَف (Fa-‘A-La) yang
difathahkan ‘Ain Fi’ilnya. Maka pada Fi’il Mudhari’nya ikut wazan َُلُعْفَي (Ya-F-‘U-Lu) atau َُلِعْفَي
(Ya-F-‘I-Lu)–dengan didhommahkan ‘Ain Fi’ilnya atau dikasrahkannya– Contoh: َُرُصْنَيََرَصَن dan
َُب ِرْضَيََبَرَض
Sharethis:
Likethis:
SukaMemuat...
Komentar(4) Lacak Balik (0) TinggalkankomentarLacakbalik
1.
ali romodhan(ALIRIDHO)
6 Februari 2012 pukul 14:58 | #1
3. Balas| Kutip
Allahu akbar, semoga uztaz bertambah ilmu dan merupakan ilmun yantafa’u bih
2.
muhsinamir
25 November2012 pukul 03:53 | #2
Balas| Kutip
Bagaimana cara mengetahui, bahwa suatu kalimat itu berwazan salah satu di antara yang
6 bab ? atau cara mengetahui berwazan Fa’ala Yafiulu dan seterusnya ?
3.
Anonymous
31 Maret 2013 pukul 17:18 | #3
Balas| Kutip
Ustadz….tlg d tuliskan susunan tasrif,,yg kemasukan dhomir…..mksh
4.
Anonymous
2 Mei 2013 pukul 11:36 | #4
Balas| Kutip
Ustaz maaf tolng tuliskan contoh” bina bina
TinggalkanBalasan
umpanRSS