Presentasi ini membahas tentang wanita yang haram untuk dinikahi dalam Islam (mahram) dan rukun serta syarat sahnya nikah. Ada empat kategori wanita mahram karena keturunan, hubungan ASI, perkawinan, dan pertalian dengan istri. Rukun nikah terdiri dari pengantin, wali, saksi, dan ijab qabul. Syarat sah nikah mencakup syarat bakal suami, istri, wali, saksi, ijab
5. “Menurut pengertian bahasa mahram
berarti yang diharamkan. Menurut
Istilah dalam ilmu fiqh mahram adalah
wanita yang haram dinikahi.
6. Penyebab wanita yang haram dinikahi
ada 4 macam :
○Wanita yang haram dinikahi karena keturunan
○Wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan
○Wanita yang haram dinikahi karena perkawinan
○Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai pertalian
muhrim dengan istri
7. Wanita yang haram dinikahi
karena keturunan
a. Ibu kandung dan seterusnya ke atas (nenek dari ibu dan nenek dari
ayah).
b. Anak perempuan kandung dan seterusnya ke bawah (cucu dan seterusnya).
c. Saudara perempuan sekandung (sekandung, sebapak atau seibu).
d. Saudara perempuan dari bapak.
e. Saudara perempuan dari ibu.
f. Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya ke bawah.
g. Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah.
8. Wanita yang haram dinikahi
karena hubungan sesusu
a. Ibu yang menyusui.
b. Saudara perempuan sesusuan
9. Wanita yang haram dinikahi karena
perkawinan
a. Ibu dari istri (mertua)
b. Anak tiri (anak dari istri dengan suami lain), apabila suami sudah kumpul
dengan ibunya.
c. Ibu tiri (istri dari ayah), baik sudah di cerai atau belum. Allah SWT
berfirman yang
Artinya: “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh
ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu
amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)”. (An-Nisa:
22)
d. Menantu (istri dari anak laki-laki), baik sudah dicerai maupun belum.
10. Wanita yang haram dinikahi karena
mempunyai pertalian muhrim dengan
istri
Misalnya haram melakukan poligami (memperistri
sekaligus) terhadap dua orang bersaudara, terhadap perempuan
dengan bibinya, terhadap seorang perempuan dengan
kemenakannya. (lihat An-Nisa : 23)
َخَأ َو ْمُكُتَانَب َو ْمُكُتاَهَّمُأ ْمُكْيَلَع ْتَمِّرُحَب َو ْمُكُتَاالخ َو ْمُكُتاَّمَع َو ْمُكُتا َواألخ َُاتن
َو ْمُكَنْعَض ْرَأ يالالت ُمُكُتاَهَّمُأ َو تْاألخ َُاتنَب َوَّمُأ َو ةَعاَضَّالر َنم ْمُكُتا ََوخَأُاتَه
ْنم ْمُكورُجُح يف يالالت ُمُكُبائَبَر َو ْمُكائَسنَّنهب ْمُتَْلخَد يالالت ُمُكائَسنْمَل ْنإَف
َح َو ْمُكْيَلَع َحَانُج الَف َّنهب ْمُتَْلخَد واُنوُكَتالْصَأ ْنم َينذَّال ُمُكَائنْبَأ ُلالئْنَأ َو ْمُكب
َ َّاّلل َّنإ َفَلَس ْدَق اَم الإ ْنيَتْاألخ َْنيَب واُعَمْجَتاَميحَر اَورًَُو َانَك(٢٣
11. An-Nisa Ayat : 23
Artinya:
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang
perempuan saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang
perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu
yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;
ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan
sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan
bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa
lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
13. Rukun Nikah dan Syarat
Sah Nikah
Rukun nikah ada 5 :
1. Pengantin lelaki (Suami)
2. Pengantin perempuan (Isteri)
3. Wali
4. Dua orang saksi lelaki
5. Ijab dan kabul (akad nikah)
14. Syarat Sah Nikah
Syarat bakal suami
Syarat bakal istri
Syarat wali
Syarat syarat saksi
Syarat ijab
Syarat qabul
15. Syarat bakal suami
1. Islam
2. Lelaki yang tertentu
3. Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri
4. Mengetahui wali yang sebenar bagi akad nikah tersebut
5. Bukan dalam ihram haji atau umrah
6. Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
7. Tidak mempunyai empat orang isteri yang sah dalam satu
masa
8. Mengetahui bahawa perempuan yang hendak dikahwini
adalah sah dijadikan isteri
16. Syarat bakal istri
1. Islam
2. Perempuan yang tertentu
3. Bukan perempuan mahram dengan bakal suami
4. Bukan seorang khunsa
5. Bukan dalam ihram haji atau umrah
6. Tidak dalam idah
7. Bukan isteri orang
17. Syarat wali
1. Islam, bukan kafir dan murtad
2. Lelaki dan bukannya perempuan
3. Baligh
4. Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
5. Bukan dalam ihram haji atau umrah
6. Tidak fasik
7. Tidak cacat akal fikiran,gila, terlalu tua dan sebagainya
8. Merdeka
9. Tidak ditahan kuasanya daripada membelanjakan hartanya
18. Syarat syarat saksi
1. Sekurang-kurangya dua orang
2. Islam
3. Berakal
4. Baligh
5. Lelaki
6. Memahami kandungan lafaz ijab dan qabul
7. Dapat mendengar, melihat dan bercakap
8. Adil (Tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak berterusan
melakukan dosa-dosa kecil)
9. Merdeka
19. Syarat ijab
1. Pernikahan nikah ini hendaklah tepat
2. Diucapkan oleh wali atau wakilnya
3. Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti
mutaah(nikah kontrak: perkawinan ikatan suami isteri)
yang sah dalam tempoh tertentu seperti yang dijanjikan
dalam persetujuan nikah muataah)
4. Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab
dilafazkan)
20. Syarat qabul
1. Ucapan mestilah sesuai dengan ucapan ijab
2. Tiada perkataan sindiran
3. Dilafazkan oleh bakal suami atau wakilnya (atas sebab-sebab
tertentu)
4. Tidak diikatkan dengan tempoh waktu seperti mutaah(seperti nikah
kontrak)
5. Tidak secara taklik(tiada sebutan prasyarat sewaktu qabul
dilafazkan)
6. Menyebut nama bakal isteri
7. Tidak diselangi dengan perkataan lain