2. PENDAHULUAN
Kondisi Perekonomian Indonesia:
Sebelum krisis, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,4%
Pada saat krisis 1998, pertumbuhan ekonomi minus 13,1%. Sektor
Industri Manufaktur yang paling terpuruk karena krisis tsb.
Diakhir 2001, pertumbuhan mencapai 3,3%
Kontribusi output industri manufaktur:
Share output UB terus menurun, dari 62% tahun 1996 menjadi 45,7%
tahun 2000
Share output UK dan UM cenderung meningkat, dari 17,7% dan 20,3%
tahun 1996 menjadi 29% dan 25,3% tahun 2000
3. PENDAHULUAN
Karakteristik UKM
Bersifat padat karya
Berbasis sumberdaya lokal
Menggunakan teknologi tepat guna
Bersifat fleksibel
Karakteristik UB
Bersifat padat modal
Berbasis sumberdaya impor
Menggunakan teknologi maju
Bersifat kurang fleksibel
4. POTENSI UKM
DITINJAU DARI ASPEK:
Jumlah Usaha/Perusahaan
Jumlah Tenaga Kerja
Kontibusi Terhadap PDB
Kontribusi Terhadap Devisa Negara
Profil Investasi
5. TUJUAN
Mengulas potensi dan prospek UKM dalam
perekonomian Indonesia
Mendiskusikan strategi pengembangan produksi
dan pemasaran produk-produk UMKM
8. KESIMPULAN
UKM mampu menyerap banyak tenaga kerja
(mengatasi pengangguran) dan menciptakan
distribusi pendapatan yang merata, namun
kontibusi terhadap pertumbuhan ekonomi rendah
UB mampu mewujud pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, namun kontribusi terhadap penyerapan
tenaga kerja rendah dan distribusi pendapatan
tidak merata
9. Palang perhatian
Bagaimana mewujudkan UKM yang tangguh
dalam pengertian mampu menyerap banyak
tenaga kerja dan pemerataan pendapatan
sekaligus memadu pertumbuhan ekonomi
yang tinggi?
10. Strategi Umum Pengembangan
UKM
Membangun Lingkungan Usaha yang Kondusif
Penegakan hukum
Penyederhanaan Sistem
Penyederhanaan jumlah perijinan
Penataan Kelembagaan
Konsolidasi institusi birokasi
Penyempurnaan peraturan perundangan
Investasi Sumberdaya Manusia
Investasi di Bidang Teknologi Terapan
Industrialisasi Pedesaan
11. Strategi Pemasaran Produk UKM
Mencakup setidaknya 4 aspek penting, yaitu:
Produk
Harga
Tempat
Promosi
12. PENUTUP
1. Harus diintegrasikannya UKM dalam strategi industri yang ada sekarang, oleh
karena setelah 10 tahun krisis terjadi kegiatan pendukung belum terlihat.
2. Didahulukannya pengembangan sektor-sektor ekonomi, dimana populasi UKM
terkosentrasi dan secara spasial tersebar di daerah-daerah. Dalam hal ini
pemerintah Kabupaten/ Kota memegang peranan sangat penting
3. Ada dua bidang yang perlu diperhatikan: (1) harus diwujudkannya iklim usaha
dan investasi yang kondusif dan (2) menyediakan sumber-sumber pembiayaan
bank dan non bank yang semakin bervariasi bidang layanannya
4. Membangun program nasional untuk meningkatkan kemampuan UKM yang
berorientasi ekspor untuk menangkap keuntungan globalisasi, dimana trading
house memegang peranan sangat penting
5. Karena UKM masih lemah di bidang teknologi dalam pengembangan produk
maka institusi publik R & D diperbesar dan dibuka aksesnya terhadap UKM