Dokumen tersebut membahas tentang industrialisasi dan pembangunan ekonomi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian industri dan tujuan industrialisasi seperti perubahan struktur ekonomi, pendalaman produk, dan peningkatan keterampilan SDM. Dibahas pula strategi industrialisasi seperti industri pengganti impor dan industri promosi ekspor beserta pertimbangan dan kelemahannya.
2. Pengertian
Industri: semua sektor yang menghasilkan nilai
tambah
Secara sederhana industri dibagi dua:
1. Industri Jasa: Perdagangan, Pemerintahan,
Perbankan dan Asuransi, Persewaan dan Jasa
lainnya.
2. Industri yang Menghasilkan Barang: Industri
pengolahan, Pertanian, Pertambangan, Konstruksi,
Air, Gas dan Listrik.
2
3. Pengertian
Secara umum sektor industri dibagi menjadi:
Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
Pengertian industri dipersempit menjadi sektor
industri pengolahan: Mengolah barang sehingga
nilai tambahnya meningkat sedang kualitas dan
bentuknya berubah.
3
4. Implikasi dari Kegiatan Industri
Industri pengolahan berdampak sangat luas dan mendalam
terhadap sektor ekonomi lainnya investasi, inovasi, dan
berbagai kegiatan (produk beragam)
Pertumbuhan pabrik, bahan baku, energi, tenaga kerja, jasa
perdagangan, perbankan, konsultan ahli hukum, ekonomi dll.
Tenaga kerja yang diperlukan juga beragam (berketerampilan,
tidak terampil, administrasi, manajer, tenaga produksi, dll)
Barang baru menimbulkan permintaan turunan dan
membutuhkan bantuan lembaga lain, membawa perubahan sikap,
kelakuan, niliai² individu dan masyarakat. (Bekerja di pabrik tidak
sama dengan bekerja di sektor pertanian produktifitas).
4
5. Tujuan Industrialisasi
1. Perubahan struktur ekonomi
Terjadi penciptaan nilai tambah yang lebih tinggi dan secara
ekonomi masyarakat akan lebih makmur.
Perubahan struktur ekonomi ditandai oleh meningkatnya
andil sektor industri dalam pendapatan nasional.
Tujuan lainnya adalah membuka kesempatan kerja, mengolah
SDA yg tersedia, menghasilkan devisa, meningkatkan
keterampilan TK, mendorong peningkatan pendidikan
masyarakat menuntut tenaga terampil dan profesional.
5
6. Tujuan Industrialisasi
2. Pendalaman produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan semakin besar produk modal dan madia.
3. Produk semakin beragam (product differentiation)
Produk baru permintaan baru
Y S kebutuhan bervariasi
Bahan alamiah sintetis
Proses industrialisasi kebutuhan yang berasal dari industri pengolahan.
Pakaian, asesoris bandingkan wanita desa (buruh tani) dengan pegawai
kantoran
Alat rumah tangga rumah tradisional dg rumah gedongan di kota
Mebel, alat penerangan, olah raga, alat transportasi, automat (hanya
dengan uang receh), alat komunikasi (email, TS, internet,), bungkus nasi
(daun pisang kertas kedap air).
6
7. Tujuan Industrialisasi
4.Jumlah relatif andil barang² industri pengolahan
yang diekspor
Semakin besar andil barang² industri dalam
komposisi ekspor dianggap industri di DN semakin
maju dan efisien sehingga dapat bersaing dengan
negara lain.
Komposisi barang madia dan modal.
7
8. Tujuan Industrialisasi
5.Keterkaitan antara industri yang tumbuh dan
berkembang di dalam negeri
Antar sektor
Sektor industri pengolahan + pertanian
Sektor industri pengolahan + pertambangan
Sektor industri pengolahan + konstruksi dan jasa
Kaitan ke depan dan ke belakang
Genteng
Ke depan: konstruksi, bangunan, gedung, perumahan
Ke belakang: sektor penggalian
Tekstil
Ke depan: konveksi, butik, perancang mode, fashion show
Ke belakang: kapas, benang.
8
9. Tujuan Industrialisasi
6. Keterampilan dan kualitas SDM
Semakin maju proses industrialisasi semakin tinggi
kualitas tenaga kerja.
Industri maju investasi human capital naik,
kualitas penduduk meningkat, permintaan TK
terampil meningkat, anggota RT menurun,
dependency ratio menurun, harapan hidup naik,
komposisi piramida penduduk berbalik.
9
10. Strategi Industrialisasi
Industri Pengganti Impor (Inward Looking)
Industri Promosi Ekspor (Outward Looking)
10
11. Industri Pengganti Impor (Inward
Looking)
Berorientasi kepada pasar dalam negeri
Mengutamakan barang² olahan untuk pasar
dalam negeri
Impor dibatasi (dilarang)
Industri dalam negeri dilindungi dengan
kebijakan proteksi
Barang yang diimpor sejauh mungkin
diusahakan tidak diimpor lagi, tetapi dipenuhi
dengan produksi di dalam negeri.
11
12. Industri Promosi Ekspor (Outward
Looking)
Berorientasi ke pasar internasional dalam usaha
pengembangan industri
Ekspor komoditi primer secara berangsur-angsur
diganti dengan ekspor komoditi yang sudah diolah di
dalam negeri
Sambil memenuhi kebutuhan dalam negeri dilakukan
pula ekspor hasil industri pengolahan dalam negeri
Dikembangkan industri² yang selama ini belum ada
tetapi mempunyai 2 fungsi:
Dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri
Mempunyai keunggulan komparatif untuk dijual ke pasar
internasional.
12
13. Pertimbangan dalam Mengambil Strategi
Industri Pengganti Impor
Sumber ekonomi (bahan baku dan tenaga kerja) relatif cukup tersedia
di dalam negeri
Respon permintaan terhadap barang² industri dari negara terbelakang
masih rendah
Diharapkan dapat mengurangi akibat ketidakstabilan pasar
internasional terhadap pasaran di dalam negeri
Untuk mendorong perkembangan industri di dalam negeri
Potensi permintaan di dalam negeri memadai
Dengan berkembangnya industri dí dalam negeri, diharapkan
kesempatan kerja terbuka luas
Kemungkinan mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi dalam usaha
meningkatkan pendapatan masyarakat
Devisa dapat dihemat atau paling tidak penggunaannya lebih kepada
hal-hal yang produktif.
13
14. Kelemahan Strategi Industri Pengganti
Impor
Kemungkinan timbul „external diseconomies“ pd bhn baku dan TK.
Produk tidak dikaitkan dgn kemampuan bersaing di pasar intrn
Akibat ketdkstabilan intrns belum tentu teratasi oleh krn sifat ketergantungan
dpt berubah
Strategi ini msh membutuhkan penjabaran ke dlm berbagai kebijakan
Walaupun potensi permintaan di DN cukup luas, tetapi msh ada faktor lain yg
lebih menentukan. Produk, jumlah, teknologi, konsumen, politik harga.
Kesempatan kerja bisa meningkat dg konsekuensi teknologi produksi lebih
mengutamakan teknologi padat karya
Nilai tambah dpt meningkat tetapi beberapa industri dpt memp nilai tambah
negatif bila dibdgkan dgn nilai tambah industri yg sama di pasar intrns
Devisa dpt dihemat tetapi utk memproduksi brg tertentu msh diperlukan
kandungan impor yg lebih tinggi
14