Berdasarkan data, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia masih rendah meskipun jumlah pelaku dan penyerapan tenaga kerja tinggi. Hal ini disebabkan rendahnya kualitas SDM, modal, dan daya saing UMKM. Untuk meningkatkannya, diperlukan penyederhanaan legalitas dan sertifikasi produk, pelatihan bahasa asing, serta riset dan pengembangan produk UMKM potensial.
2. Oleh : Kelompok 4
SULITNYA UMKM TEMBUS
PASAR GLOBAL DAN
RENDAHNYA KONTRIBUSI
TERHADAP PDB
3. UMKM adalah usaha mikro kecil dan usaha menegah. UMKM merupakan bagian yang penting
dari perekonomian di suatu negara ataupun daerah dikarenakan UMKM tersebut dapat menjadi
ujung tombak pada industri suatu negara, membayar pajak dan ikut menyumbang devisa negara.
BPS menunjukan bahwasanya UMKM tersebut berkontribusi sebesar 60% terhadap produk
domestic bruto dan 97% mampu menyerap tenaga kerja dari Angkatan kerja yang ada. UMKM
biasanya pada sektor pertanian, perdagangan, industri rumah tangga yang biasanya
menggunakan bahan baku yang lokal. UMKM merupakan kelompok pelaku usaha terbesar 96 %
di negara Indonesia dengan karakteristik yang perpenghasilan rendah, bergerak pada sektor
informal.
LATAR BELAKANG
4. Tujuan
1. Memaparkan penyebab UMKM yang belum maksimal dalam menggarap pasar ekspor.
2. Mengetahui indikator pemberdayaan dan perkembangan UMKM
3. meningkatkan potensial UMKM terhadap pasar global dan menggeser dominasi usaha
besar/ perusahaan besar terhadap kontribusi ekspor
Manfaat
1. Bagi penulis, untuk menempuh tugas mata kuliah pengantar ekonomi pembangunan
2. Bagi masyarakat, memberikan kesadaran akan pentingnya sektor UMKM dipasar global
3. Bagi pemerintah, meningkatkan pendapatan nasional dan tren positif kontribusi UMKM
dalam ekspor negara indonesia
5. NO I
N
D
I
K
A
T
O
R
SATUAN
TAHUN 2018 *) TAHUN 2019 **) PERKEMBANGAN
TAHUN 2018-2019
JUMLAH PANGSA
(%)
JUMLAH PANGSA
(%)
JUMLAH (
%
)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 TOTAL EKSPOR NON MIGAS (A+B) (Rp. Milyar) 2.044.490,8 2.167.079,7 122.589,0 6,00
A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) (Rp. Milyar) 293.840,9 14,37 339.190,5 15,65 45.349,6 15,43
- Usaha Mikro (UMi) (Rp. Milyar) 25.006,4 1,22 30.289,7 1,40 5.283,3 21,13
- Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 47.099,7 2,30 56.407,4 2,60 9.307,7 19,76
- Usaha Menengah(UM) (Rp. Milyar) 221.734,8 10,85 252.493,4 11,65 30.758,6 13,87
B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 1.750.649,9 85,63 1.827.889,2 84,35 77.239,3 4,41
2 INVESTASI ATAS DASAR HARGA BERLAKU (A+B) (Rp. Milyar) 4.244.685,6 4.363.262,0 118.576,4 2,79
A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) (Rp. Milyar) 2.564.549,5 60,42 2.619.382,0 60,03 54.832,5 2,14
- Usaha Mikro (UMi) (Rp. Milyar) 290.840,2 6,85 294.418,5 6,75 3.578,3 1,23
- Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 996.666,1 23,48 1.018.939,6 23,35 22.273,4 2,23
- Usaha Menengah(UM) (Rp. Milyar) 1.277.043,2 30,09 1.306.023,9 29,93 28.980,7 2,27
B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 1.680.136,1 39,58 1.743.880,0 39,97 63.743,9 3,79
3 INVESTASI ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B) (Rp. Milyar) 3.051.731,2 3.166.958,0 115.226,8 3,78
A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) (Rp. Milyar) 1.675.139,6 54,89 1.716.750,0 54,21 41.610,4 2,48
- Usaha Mikro (UMi) (Rp. Milyar) 206.233,6 6,76 218.370,6 6,90 12.137,0 5,89
- Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 522.653,9 17,13 537.686,1 16,98 15.032,2 2,88
- Usaha Menengah(UM) (Rp. Milyar) 946.252,1 31,01 960.693,3 30,33 14.441,2 1,53
B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 1.376.591,6 45,11 1.450.208,0 45,79 73.616,4 5,35
6. Berdasarkan data di atas tahun 2019 pelaku UMKM di indonesia mencapai 65,5 juta
unit. UMKM di indonesia menyumbangkan kontribusi pada PDB atas dasar harga
konstan sebesar Rp 7.034,1 triliun pada 2019, naik 22,9 % dari tahun sebelumnya
yang sebesar Rp 5.721,1 triliun. PDB atas dasar ekspor non migas sebesar 14,37 %
pada tahun 2018, naik menjadi 15,65 % di tahun 2019. Jumlah tenaga kerja yang
mampu di serap UMKM mencapai 97% dari total jumlah tenaga kerja. Sedangkan
jumlah investasi atas harga konstan mencapai Rp. 1.716,7 triliun atau 54,21 % .
Angka tersebut masih di bilang cukup rendah dalam persentase kontribusi untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi di banding dengan negara negara lain.
KONDISI PENCETUS
8. ● Pemberian Modal Usaha dalam bentuk Kredit
UMKM
Solusi Sebelumnya
• Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
9. Mendirikan tempat Riset dan pengembangan
produk yang ditujukan untuk pelaku UMKM di
daerah potensial
Penyerdehanakan Legalitas,
Sertifikasi, maupun Standarisasi
Produk bagi pelaku UMKM.
Langkah-langkah Strategis Dalam Pemberdayaan UMKM
Pelatihan Bahasa Asing /
Internasional terhadap Pelaku
UMKM Agar Pelayanan Jarak Jauh
Berjalan Dengan Optimal
13. Upaya Peningkatan UMKM
Pelaku UMKM
Dinas UMKM
Dinas
pendidikan
daerah
Badan perizinan
standarisasi dan sertifikasi
Dinas perdagangan
dan perindustrian
Peran Pemerintah
daerah
Start
Menyadari bahwa
pangsa pasar UMKM
belum bisa
menjangkau pasar
global dan
mengadukan
kesulitan yang di
hadapi kepada dinas
terkait agar di beri
solusi sehingga
proses produksi
berjalan lebih
maksimal.
-Memberikan fasilitas
wadah atau forum
-Berbagai macam
pelatihan
-Penyusunan Program
-Mendistribusikan
-Memantau /Monitoring
Berwenang
mempermudah
proses
standarisasi,sertifik
asi dan legalitas
produk agar produk
bisa dengan
mudah di pasarkan
secara global.
Memiliki
wewenang
meningkatkan
ekspor produk
UMKM daripada
produk usaha
skala besar
sehingga produk
UMKM lebih
cepat di kenal dan
di minati oleh
warga asing.
Lebih memperhatikan
proses
perkembangan
UMKM dan
memperketat
jalannya proses
transaksi dinas
UMKM dan koperasi
daerah agar tidak
terjadi kebocoran
dana atau korupsi.
Menggencarkan
pemasaran
market online,
serta
meningkatkan
segala aspek
yang
berhubungan
dengan proses
produksi UMKM
End
Berwenang
meningkatkan
kualitas
pendidikan
agar
menghasilkan
SDM yang
unggul dan
siap
menghadapi
tantangan di
dunia kerja.
Pelaksana
Solusi Beserta
Instansi
Pemerintahan
Yang
Berwenang
14. KESIMPULAN
UMKM merupakan usaha mikro kecil dan usaha menegah. UMKM juga bagian yang penting dari suatu perekonomian di
suatu negara maupun daerah karena UMKM bisa menjadi ujung tombak pada industri suatu negara. Adanya UMKM juga
Badan Pusat Statisik (BPS) menyatakan bahwasanya bisa berkontribusi sebesar 60% terhadap PDB dan 97% mampu
menyerap tenaga kerja dari angkatan kerja yang ada. Namun ada beberapa permasalahan pada peningkatan kualitas
produksinya sehingga mengakibatkan UMKM sulit untuk menembus pasar global diantaranya yaitu :
1. Rendahnya produktivitas
2. Rendahnya kualitas SDM
3. Rendahnya daya saing
UMKM yang sangat berpengaruh penting dalam perekonomian di negara Indonesia tersebut maka pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan ataupun solusinya namun belum mampu untuk menekankan tingkat ekspor pada
produk pelaku UMKM . Namun disini kami punya beberapa gagasan dan langkah-langkah dengan harapan bisa mampu
menyelesaikan kendala ekspor bagi pelaku UMKM yaitu dengan cara:
1. Penyederhanakan legalitas, sertifikasi, maupun strandariasi produk bagi pelaku UMKM.
2. Pelatihan bahasa asing/ Internasional terhadap pelaku UMKM agar pelayanan jarak jauh bisa berjalan dengan optimal.
3. Mendirikan tempat riset dan pengembangan produk yang ditujukan untuk pelaku UMKM di daerah potensial.
Dengan adanya berbagai kebijakan di atas diprediksikan dampak yang terjadi di masyarakat adalah dapat mengerti
betapa pentingnya UMKM dalam menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi, masyarakat juga akan ikut
andil dalam mengembangkan dan memasarkan produk UMKM ke pasar global serta meningkatnya kontribusi UMKM
terhadap PDB dengan diiringi kualitas SDM yang unggul. Namun hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar
karena keberhasilan suatu usaha di lihat dari bagaimana proses regenerasinya bukan hasil akhirnya.