SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB 7
 PENGANGGARAN MODAL: ISU LANJUTAN 
1.
Proyek dengan Usia Berbeda
Misalkan ada dua proyek investasi pergantian mesin yaitu 
A dan B. Investasi A membutuhkan dana Rp640.000 dan 
menghasilkan kas masuk sebesar Rp320.000 pertahun 
selama tiga tahun. Proyek B membutuhkan investasi 
sebesar Rp840.000 dan menghasilkan kas masuk sebesar 
Rp240.000 pertahun selama enam tahun. 
Bagan  1.  Skedul  Aliran  Kas  Dua  Proyek  dengan  Usia 
Berbeda
Proyek A
        0           +320 ribu +320 ribu +320 ribu
     |
     |
     |
     | 
     -640 ribu      1                2                3
 
Proyek B
        0          +240 ribu +240 ribu  ………  +240 ribu
     |
     |
     |
                | 
     -840 ribu      1                2
     6 
 
Perhitungan tabel di atas menunjukkan bahwa proyek B 
memberikan NPV yang lebih tinggi dibandingkan 
dengan proyek A. Karena itu proyek B akan dipilih. 
Tetapi NPV merupakan fungsi dari usia proyek, semakin 
lama usia proyek akan semakin tinggi NPVnya. 
Meskipun hal tersebut tidak menjadi masalah jika proyek 
tersebut independen, hal tersebut menjadi masalah jika 
proyek tersebut saling meniadakan.
Untuk memperoleh perbandingan yang lebih valid, kita 
perlu menyamakan usia kedua proyek tersebut. Ada dua 
cara yang bisa dilakukan.
1.1. Menyamakan Usia
Proyek A memiliki usia 3 tahun, sedangkan proyek B 
memiliki usia 6 tahun. Keduanya bisa disamakan 
menjadi usia 6 tahun. Proyek A dengan demikian 
mengalami dua siklus, sedangkan proyek B mengalami 
satu siklus. 
Metode menyamakan usia proyek mempunyai kelemahan. 
Jika horison waktu suatu proyek cukup panjang, metode 
tersebut tidak cukup praktis. Misalkan satu proyek 
mempunyai usia 11 tahun, sedangkan yang lainnya 19 
tahun. Common factor untuk keduanya adalah 11 × 19 = 
209 tahun. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, metode 
Equivalent Annual NPV bisa dilakukan.
1.2. Equivalent Annual NPV (EAN) 
Metode ini merubah NPV yang dihitung menjadi angka 
NPV tahunan. Asumsi yang dipakai oleh metode ini 
adalah proyek yang ada sekarang akan dilakukan terus 
menerus. Perhitungan Equivalent Annual NPV adalah 
sebagai berikut ini.
 
Eq An NPV  =  NPVn / PVIFA (r,n)
……… (1)
        
  

dimana 
           

         

 

NPVn
= Present value proyek
PVIFA  (r,n) = Present value factor annuity 
      didasarkan  pada  tingkat 
  
   keuntungan yang disyaratkan 
   dan usia proyek.   
1.3. Pertimbangan Lanjut
Analisis investasi untuk dua proyek dengan usia berbeda
dilakukan untuk dua proyek yang mutually exclusive
(kita harus memilih salah satu). Jika dua proyek tersebut
independen, maka tidak perlu dilakukan analisis seperti
itu. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah analisis
tersebut mengasumsikan kondisi yang sama selama umur
proyek tersebut; tingkat inflasi dan teknologi dianggap
sama. Jika kita memperkirakan tingkat inflasi atau
teknologi berbeda, sehingga menyebabkan aliran kas
keduanya berubah, maka kita harus memasukkan efek
tersebut ke dalam perkiraan aliran kas.
2. Pengaruh Inflasi
Jika aliran kas dan tingkat keuntungan yang disyaratkan
menggunakan aliran kas nominal, dan tingkat inflasi
yang dipakai keduanya sama, maka tingkat inflasi
keduanya akan saling menghilangkan. Dengan
demikian kita tidak perlu melakukan apa-apa. Yang
menjadi masalah jika tingkat inflasi keduanya tidak
sama. Jika pasar keuangan efisien, maka pasar
(investor) akan memasukkan inflasi yang diharapkan
ke dalam tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika
kita tidak melakukan hal yang sama terhadap aliran
kas, maka akan ada kecenderungan downward bias
(bias karena hasil analisis NPV menjadi lebih rendah
dari yang seharusnya).
Beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam kaitannya
dengan inflasi:
1. Pengaruh inflasi atau dis-inflasi harus dimasukkan ke
dalam aliran kas, karena tingkat keuntungan yang
disyaratkan biasanya sudah memasukkan inflasi yang
diharapkan (investor sudah memasukkan inflasi ke
dalam tingkat keuntungan yang diharapkan).
2. Jika inflasi tidak homogen di dalam suatu perekonomian,
akan lebih baik jika kita menggunakan tingkat inflasi
per-sektor perekonomian.
3. Perubahan harga yang tidak dikarenakan inflasi, misal
karena perubahan permintaan dan penawaran, yang akan
mempengaruhi aliran kas, sebaiknya juga dimasukkan ke
dalam analisis.
3. Analisis Risiko Investasi
Untuk memperoleh gambaran yang lebih realistis mengenai
analisis NPV, analisis NPV bisa dilengkapi dengan
analisis sensitivitas. Dalam analisis sensitivitas, kita
akan menghitung NPV jika parameter-parameter dalam
analisis berubah.
Misalkan saja kita mengidentifikasi tiga variabel yang
dianggap relevan sebagai berikut ini.
1. Jumlah kuantitas terjual
2. Harga per-unit (karena, Penjualan = jumlah kuantitas
yang diminta × harga per-unit)
3. Biaya tetap
4. Investasi awal.
Kemudian kita mempunyai perkiraan yang berbeda untuk
setiap variabel: pesimis, normal, optimis.
Dengan melakukan analisis sensitivitas, manajer keuangan
bisa memperoleh informasi variabel apa saja yang
penting (critical), yang harus diwaspadai oleh manajer
keuangan.
Kelemahan pendekatan sensitivitas di atas adalah
menggunakan pertimbangan subyektif untuk
menentukan angka pada kondisi pesimis maupun
optimis. Pada satu sisi, pendekatan subyektif barangkali
memang sebaiknya digunakan. Di sisi lain, pendekatan
subyektif bisa menghasilkan bias-bias tertentu, misal ada
kecenderungan merubah variabel sedemikian rupa
sehingga NPV yang dihasilkan bisa tetap positif.
Sebagai pelengkap, metode obyektif juga bisa digunakan
dalam analisis sensitivitas. Dalam metode ini, kita akan
melihat bagaimana efek perubahan variabel jika berubah
sebesar angka tertentu, misal 20%, terhadap NPV. Kita
bisa mengulangi langkah yang sama dengan merubah
angka perubahan menjadi 30%, 10%, 5%, dan melihat
efeknya terhadap NPV. Dengan menggunakan angka
tetap naik dan turun sebesar 20%, usulan investasi
menjadi sensitif terhadap perubahan harga per-unit dan
jumlah kuantitas yang terjual.
3.2. Analisis Skenario
Pada analisis skenario, manajer keuangan mengidentifikasi
skenario tertentu, kemudian menghitung NPV
berdasarkan skenario tersebut. Berbeda dengan analisis
sensitivitas, dimana hanya satu variabel berubah, dan
mengasumsikan variabel lain konstan, pada analisis
skenario, variabel-variabel bisa berubah secara
bersamaan untuk setiap skenarionya. Misalkan manajer
keuangan memperkirakan tiga skenario, yaitu kondisi
ekonomi jelek, normal, dan baik. Seberapa besar risiko
proyek tersebut, akan tergantung dari probabilitas
kondisi perekonomian menjadi jelek. Manajer keuangan
memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai
risiko usulan investasi tersebut, dengan melakukan
analisis sensitivitas dan skenario.
3.3. Analisis Simulasi
Simulasi memperhalus analisis sensitivitas lebih lanjut.
Dalam analisis simulasi, manajer keuangan merubahrubah variabel yang relevan, kemudian melihat efeknya
terhadap NPV. Perubahan dilakukan secara simultan,
kemudian perhitungan efek terhadap NPV dilakukan
beberapa kali sehingga akan diperoleh distribusi NPV.
Simulasi akan lebih mudah dilakukan dengan
menggunakan software atau program komputer.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
(1)Menghitung distribusi probabilitas penjualan
berdasarkan data historis atau perkiraan lainnya. Setelah
diperoleh distribusinya, kita bisa menentukan angka
random yang berkaitan dengan masing-masing skenario
tingkat penjualan.
(2) Memperoleh angka random. Tabel angka random atau
program komputer bisa digunakan untuk menghasilkan
angka random dengan skala 0 sampai 99.
3.4. Analisis Break-Even (pulang pokok)
3.4.1. Analisis Break-Even Akuntansi
Analisis break-even bisa digunakan untuk melihat seberapa
besar penjualan minimal agar bisa menutup biaya-biaya
yang dikeluarkan perusahaan. Jika manajer keuangan
ingin melihat penjualan minimal yang harus diperoleh
agar bisa menutup biaya-biaya yang dikeluarkan, analisis
break-even bisa digunakan.
Analisis break-even bisa dituliskan sebagai berikut.[1]
Biaya tetap + depresiasi
Titik BE = --------------------------------------------------------------(Harga per-unit – Biaya Variabel per-unit) / Harga per-unit
……… (2)
[1] Formula tersebut diturunkan sebagai berikut ini.
Penjualan = VC + FC + Dep
Dimana VC = biaya variabel, FC = biaya tetap, Dep = depresiasi
Karena Penjualan = P.Q (Harga × Kuantitas), dan Biaya Variabel =
V.Q (Biaya variabel per-unit × Kuantitas), maka:
P.Q = V.Q + FC + Dep
P.Q – V.Q = FC + Dep
Q (P – V) = FC + Dep
Q = (FC + Dep) / (P – V)
Kemudian, masing-masing sisi dikalikan P, sehingga diperoleh
P.Q = (FC + Dep) / [ (P – V) / P ]
3.4.2. Analisis Break Even Present Value Aliran Kas
Manajemen keuangan mempunyai fokus pada aliran kas,
bukannya laba akuntansi. Meskipun terjadi break-even
akuntansi, sebenarnya perusahaan masih rugi secara
eknomis. Untuk menghapus kelemahan tersebut, manajer
keuangan bisa melakukan perhitungan break-even
dengan memasukkan present value aliran kas.
Untuk menghitung tingkat penjualan dimana NPV = 0, kita
bisa menghitung menggunakan formula sebagai berikut,
PV Kas Masuk – PV Kas Keluar = 0
Metode alternatif dalam perhitungan break-even dengan
present value aliran kas adalah dengan menggunakan
equivalent annual cost (EAC). EAC dihitung sebagai
berikut ini.
EAC =

Investasi Awal / PVIFA (r%, T)

EAC bisa diinterpretasikan sebagai komponen investasi
awal yang harus “dicover” agar investasi bisa ditutup
(break-even). Dengan kata lain, EAC merupakan
komponen aliran kas.
Titik break-even di atas bisa dihitung secara matematis
sebagai berikut ini.

TBE =

EAC + Biaya Tetap (1 – T) – Depresiasi (T)
------------------------------------------------------(Harga jual – Biaya Variabel) (1 – T)

Komponen biaya (angka yang dibagi) terdiri dari EAC
(bagian dari investasi awal), biaya tetap (net-pajak) dan
penghematan pajak karena depresiasi. Pembaginya
terdiri dari selisih harga jual dengan biaya variabel netpajak.
3.5. Pohon Keputusan dan Analisis Opsi
Salah satu cara untuk menganalisis ketidakpastian adalah
dengan menggunakan pohon keputusan. Dengan
menggunakan pohon keputusan, manajer keuangan bisa
menganalisis keputusan yang dilakukan secara
berurutan. Pilihan akan selalu mempunyai nilai. Diagram
pohon keputusan bermanfaat untuk menggambarkan
situasi dengan pilihan.

More Related Content

What's hot

Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"risangaji febriyanto
 
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana PensiunAkuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana PensiunBagus Budiono
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasLusi Mei
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangDaniel SLSA CLA
 
Manajemen portofolio
Manajemen portofolioManajemen portofolio
Manajemen portofoliogdengurah
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioJudianto Nugroho
 

What's hot (20)

Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Nilai waktu uang.ppt
Nilai waktu uang.pptNilai waktu uang.ppt
Nilai waktu uang.ppt
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana PensiunAkuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uang
 
Psak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kasPsak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kas
 
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bopContoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
 
Manajemen portofolio
Manajemen portofolioManajemen portofolio
Manajemen portofolio
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
 

Viewers also liked

Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalAnis Fithriyani
 
Penganggaran modal
Penganggaran modalPenganggaran modal
Penganggaran modalWulan Agusti
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Lia Ivvana
 
Akuntansi perusahaan manufaktur
Akuntansi perusahaan manufakturAkuntansi perusahaan manufaktur
Akuntansi perusahaan manufakturLia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
Perencanaan Keuangan
Perencanaan KeuanganPerencanaan Keuangan
Perencanaan Keuanganiraf50
 
Anggaran modal
Anggaran modalAnggaran modal
Anggaran modalsulkhi
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgetingnonarunny
 
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)deewiindah
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALRoni Saputra
 
Penilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaPenilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaMastrynie Then
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Lia Ivvana
 
1x islam-overview-pp-slides-lb
1x islam-overview-pp-slides-lb1x islam-overview-pp-slides-lb
1x islam-overview-pp-slides-lbSamiullah Hamdard
 
Atoms intro (2)
Atoms intro (2)Atoms intro (2)
Atoms intro (2)Trnka
 

Viewers also liked (20)

Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Penganggaran modal
Penganggaran modalPenganggaran modal
Penganggaran modal
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01
 
Akuntansi perusahaan manufaktur
Akuntansi perusahaan manufakturAkuntansi perusahaan manufaktur
Akuntansi perusahaan manufaktur
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
Perencanaan Keuangan
Perencanaan KeuanganPerencanaan Keuangan
Perencanaan Keuangan
 
Anggaran modal
Anggaran modalAnggaran modal
Anggaran modal
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgeting
 
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
Penilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaPenilaian surat berharga
Penilaian surat berharga
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26
 
1x islam-overview-pp-slides-lb
1x islam-overview-pp-slides-lb1x islam-overview-pp-slides-lb
1x islam-overview-pp-slides-lb
 
The Bible the Quran Science
The Bible the Quran ScienceThe Bible the Quran Science
The Bible the Quran Science
 
Claudia
ClaudiaClaudia
Claudia
 
Atoms intro (2)
Atoms intro (2)Atoms intro (2)
Atoms intro (2)
 
Storytelling McDonalds
Storytelling McDonaldsStorytelling McDonalds
Storytelling McDonalds
 

Similar to Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal

Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxKebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxIvonneTanudjaja
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxDenzbaguseNugroho
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14Ayulestari1234
 
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03RifkyYudhaMahendra
 
Resume uas semester 2
Resume uas semester 2Resume uas semester 2
Resume uas semester 2Yadi Wijaya
 
Mengapa meminjam uang untuk pendanaan proyek investasi akan membuat proyek me...
Mengapa meminjam uang untuk pendanaan proyek investasi akan membuat proyek me...Mengapa meminjam uang untuk pendanaan proyek investasi akan membuat proyek me...
Mengapa meminjam uang untuk pendanaan proyek investasi akan membuat proyek me...Futurum2
 
BEP- NPV - PB.ppt
BEP- NPV - PB.pptBEP- NPV - PB.ppt
BEP- NPV - PB.pptAs As
 
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume labaEstimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume labaIffa Tabahati
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxDiam10
 
Chapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuanganChapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuanganNovi Sitoresmi
 
14, wira usaha, muhammad ariq habibi, hapzi a li, enterpreunership, universit...
14, wira usaha, muhammad ariq habibi, hapzi a li, enterpreunership, universit...14, wira usaha, muhammad ariq habibi, hapzi a li, enterpreunership, universit...
14, wira usaha, muhammad ariq habibi, hapzi a li, enterpreunership, universit...AriqHabibi
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
Manpro sesi 2 & 3
Manpro sesi 2 & 3Manpro sesi 2 & 3
Manpro sesi 2 & 3giningroem
 
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03AlviyantiNawangsari
 
Compilation microeconomics
Compilation microeconomicsCompilation microeconomics
Compilation microeconomicsVessakhWilliam
 

Similar to Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal (20)

Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxKebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
 
Resume uas semester 2
Resume uas semester 2Resume uas semester 2
Resume uas semester 2
 
Mengapa meminjam uang untuk pendanaan proyek investasi akan membuat proyek me...
Mengapa meminjam uang untuk pendanaan proyek investasi akan membuat proyek me...Mengapa meminjam uang untuk pendanaan proyek investasi akan membuat proyek me...
Mengapa meminjam uang untuk pendanaan proyek investasi akan membuat proyek me...
 
BEP- NPV - PB.ppt
BEP- NPV - PB.pptBEP- NPV - PB.ppt
BEP- NPV - PB.ppt
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume labaEstimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
Estimasi biaya dan analisis biaya, volume laba
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptx
 
Chapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuanganChapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuangan
 
14, wira usaha, muhammad ariq habibi, hapzi a li, enterpreunership, universit...
14, wira usaha, muhammad ariq habibi, hapzi a li, enterpreunership, universit...14, wira usaha, muhammad ariq habibi, hapzi a li, enterpreunership, universit...
14, wira usaha, muhammad ariq habibi, hapzi a li, enterpreunership, universit...
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Manpro sesi 2 & 3
Manpro sesi 2 & 3Manpro sesi 2 & 3
Manpro sesi 2 & 3
 
Pertemuan 7 capital budgeting 2 arus kas
Pertemuan 7 capital budgeting 2 arus kasPertemuan 7 capital budgeting 2 arus kas
Pertemuan 7 capital budgeting 2 arus kas
 
Presentasi kel 8
Presentasi kel 8Presentasi kel 8
Presentasi kel 8
 
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
 
Compilation microeconomics
Compilation microeconomicsCompilation microeconomics
Compilation microeconomics
 

More from Lia Ivvana

Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiLia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Lia Ivvana
 

More from Lia Ivvana (20)

Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28
 

Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal

  • 1. BAB 7  PENGANGGARAN MODAL: ISU LANJUTAN  1. Proyek dengan Usia Berbeda Misalkan ada dua proyek investasi pergantian mesin yaitu  A dan B. Investasi A membutuhkan dana Rp640.000 dan  menghasilkan kas masuk sebesar Rp320.000 pertahun  selama tiga tahun. Proyek B membutuhkan investasi  sebesar Rp840.000 dan menghasilkan kas masuk sebesar  Rp240.000 pertahun selama enam tahun. 
  • 2. Bagan  1.  Skedul  Aliran  Kas  Dua  Proyek  dengan  Usia  Berbeda Proyek A         0           +320 ribu +320 ribu +320 ribu      |      |      |      |       -640 ribu      1                2                3   Proyek B         0          +240 ribu +240 ribu  ………  +240 ribu      |      |      |                 |       -840 ribu      1                2      6   
  • 5. 1.2. Equivalent Annual NPV (EAN)  Metode ini merubah NPV yang dihitung menjadi angka  NPV tahunan. Asumsi yang dipakai oleh metode ini  adalah proyek yang ada sekarang akan dilakukan terus  menerus. Perhitungan Equivalent Annual NPV adalah  sebagai berikut ini.   Eq An NPV  =  NPVn / PVIFA (r,n) ……… (1)             dimana                          NPVn = Present value proyek PVIFA  (r,n) = Present value factor annuity        didasarkan  pada  tingkat        keuntungan yang disyaratkan     dan usia proyek.   
  • 6. 1.3. Pertimbangan Lanjut Analisis investasi untuk dua proyek dengan usia berbeda dilakukan untuk dua proyek yang mutually exclusive (kita harus memilih salah satu). Jika dua proyek tersebut independen, maka tidak perlu dilakukan analisis seperti itu. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah analisis tersebut mengasumsikan kondisi yang sama selama umur proyek tersebut; tingkat inflasi dan teknologi dianggap sama. Jika kita memperkirakan tingkat inflasi atau teknologi berbeda, sehingga menyebabkan aliran kas keduanya berubah, maka kita harus memasukkan efek tersebut ke dalam perkiraan aliran kas.
  • 7. 2. Pengaruh Inflasi Jika aliran kas dan tingkat keuntungan yang disyaratkan menggunakan aliran kas nominal, dan tingkat inflasi yang dipakai keduanya sama, maka tingkat inflasi keduanya akan saling menghilangkan. Dengan demikian kita tidak perlu melakukan apa-apa. Yang menjadi masalah jika tingkat inflasi keduanya tidak sama. Jika pasar keuangan efisien, maka pasar (investor) akan memasukkan inflasi yang diharapkan ke dalam tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika kita tidak melakukan hal yang sama terhadap aliran kas, maka akan ada kecenderungan downward bias (bias karena hasil analisis NPV menjadi lebih rendah dari yang seharusnya).
  • 8. Beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam kaitannya dengan inflasi: 1. Pengaruh inflasi atau dis-inflasi harus dimasukkan ke dalam aliran kas, karena tingkat keuntungan yang disyaratkan biasanya sudah memasukkan inflasi yang diharapkan (investor sudah memasukkan inflasi ke dalam tingkat keuntungan yang diharapkan). 2. Jika inflasi tidak homogen di dalam suatu perekonomian, akan lebih baik jika kita menggunakan tingkat inflasi per-sektor perekonomian. 3. Perubahan harga yang tidak dikarenakan inflasi, misal karena perubahan permintaan dan penawaran, yang akan mempengaruhi aliran kas, sebaiknya juga dimasukkan ke dalam analisis.
  • 9. 3. Analisis Risiko Investasi Untuk memperoleh gambaran yang lebih realistis mengenai analisis NPV, analisis NPV bisa dilengkapi dengan analisis sensitivitas. Dalam analisis sensitivitas, kita akan menghitung NPV jika parameter-parameter dalam analisis berubah. Misalkan saja kita mengidentifikasi tiga variabel yang dianggap relevan sebagai berikut ini. 1. Jumlah kuantitas terjual 2. Harga per-unit (karena, Penjualan = jumlah kuantitas yang diminta × harga per-unit) 3. Biaya tetap 4. Investasi awal.
  • 10. Kemudian kita mempunyai perkiraan yang berbeda untuk setiap variabel: pesimis, normal, optimis. Dengan melakukan analisis sensitivitas, manajer keuangan bisa memperoleh informasi variabel apa saja yang penting (critical), yang harus diwaspadai oleh manajer keuangan. Kelemahan pendekatan sensitivitas di atas adalah menggunakan pertimbangan subyektif untuk menentukan angka pada kondisi pesimis maupun optimis. Pada satu sisi, pendekatan subyektif barangkali memang sebaiknya digunakan. Di sisi lain, pendekatan subyektif bisa menghasilkan bias-bias tertentu, misal ada kecenderungan merubah variabel sedemikian rupa sehingga NPV yang dihasilkan bisa tetap positif.
  • 11. Sebagai pelengkap, metode obyektif juga bisa digunakan dalam analisis sensitivitas. Dalam metode ini, kita akan melihat bagaimana efek perubahan variabel jika berubah sebesar angka tertentu, misal 20%, terhadap NPV. Kita bisa mengulangi langkah yang sama dengan merubah angka perubahan menjadi 30%, 10%, 5%, dan melihat efeknya terhadap NPV. Dengan menggunakan angka tetap naik dan turun sebesar 20%, usulan investasi menjadi sensitif terhadap perubahan harga per-unit dan jumlah kuantitas yang terjual.
  • 12. 3.2. Analisis Skenario Pada analisis skenario, manajer keuangan mengidentifikasi skenario tertentu, kemudian menghitung NPV berdasarkan skenario tersebut. Berbeda dengan analisis sensitivitas, dimana hanya satu variabel berubah, dan mengasumsikan variabel lain konstan, pada analisis skenario, variabel-variabel bisa berubah secara bersamaan untuk setiap skenarionya. Misalkan manajer keuangan memperkirakan tiga skenario, yaitu kondisi ekonomi jelek, normal, dan baik. Seberapa besar risiko proyek tersebut, akan tergantung dari probabilitas kondisi perekonomian menjadi jelek. Manajer keuangan memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai risiko usulan investasi tersebut, dengan melakukan analisis sensitivitas dan skenario.
  • 13. 3.3. Analisis Simulasi Simulasi memperhalus analisis sensitivitas lebih lanjut. Dalam analisis simulasi, manajer keuangan merubahrubah variabel yang relevan, kemudian melihat efeknya terhadap NPV. Perubahan dilakukan secara simultan, kemudian perhitungan efek terhadap NPV dilakukan beberapa kali sehingga akan diperoleh distribusi NPV. Simulasi akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan software atau program komputer. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: (1)Menghitung distribusi probabilitas penjualan berdasarkan data historis atau perkiraan lainnya. Setelah diperoleh distribusinya, kita bisa menentukan angka random yang berkaitan dengan masing-masing skenario tingkat penjualan.
  • 14. (2) Memperoleh angka random. Tabel angka random atau program komputer bisa digunakan untuk menghasilkan angka random dengan skala 0 sampai 99. 3.4. Analisis Break-Even (pulang pokok) 3.4.1. Analisis Break-Even Akuntansi Analisis break-even bisa digunakan untuk melihat seberapa besar penjualan minimal agar bisa menutup biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Jika manajer keuangan ingin melihat penjualan minimal yang harus diperoleh agar bisa menutup biaya-biaya yang dikeluarkan, analisis break-even bisa digunakan.
  • 15. Analisis break-even bisa dituliskan sebagai berikut.[1] Biaya tetap + depresiasi Titik BE = --------------------------------------------------------------(Harga per-unit – Biaya Variabel per-unit) / Harga per-unit ……… (2) [1] Formula tersebut diturunkan sebagai berikut ini. Penjualan = VC + FC + Dep Dimana VC = biaya variabel, FC = biaya tetap, Dep = depresiasi Karena Penjualan = P.Q (Harga × Kuantitas), dan Biaya Variabel = V.Q (Biaya variabel per-unit × Kuantitas), maka: P.Q = V.Q + FC + Dep P.Q – V.Q = FC + Dep Q (P – V) = FC + Dep Q = (FC + Dep) / (P – V) Kemudian, masing-masing sisi dikalikan P, sehingga diperoleh P.Q = (FC + Dep) / [ (P – V) / P ]
  • 16. 3.4.2. Analisis Break Even Present Value Aliran Kas Manajemen keuangan mempunyai fokus pada aliran kas, bukannya laba akuntansi. Meskipun terjadi break-even akuntansi, sebenarnya perusahaan masih rugi secara eknomis. Untuk menghapus kelemahan tersebut, manajer keuangan bisa melakukan perhitungan break-even dengan memasukkan present value aliran kas. Untuk menghitung tingkat penjualan dimana NPV = 0, kita bisa menghitung menggunakan formula sebagai berikut, PV Kas Masuk – PV Kas Keluar = 0
  • 17. Metode alternatif dalam perhitungan break-even dengan present value aliran kas adalah dengan menggunakan equivalent annual cost (EAC). EAC dihitung sebagai berikut ini. EAC = Investasi Awal / PVIFA (r%, T) EAC bisa diinterpretasikan sebagai komponen investasi awal yang harus “dicover” agar investasi bisa ditutup (break-even). Dengan kata lain, EAC merupakan komponen aliran kas.
  • 18. Titik break-even di atas bisa dihitung secara matematis sebagai berikut ini. TBE = EAC + Biaya Tetap (1 – T) – Depresiasi (T) ------------------------------------------------------(Harga jual – Biaya Variabel) (1 – T) Komponen biaya (angka yang dibagi) terdiri dari EAC (bagian dari investasi awal), biaya tetap (net-pajak) dan penghematan pajak karena depresiasi. Pembaginya terdiri dari selisih harga jual dengan biaya variabel netpajak.
  • 19. 3.5. Pohon Keputusan dan Analisis Opsi Salah satu cara untuk menganalisis ketidakpastian adalah dengan menggunakan pohon keputusan. Dengan menggunakan pohon keputusan, manajer keuangan bisa menganalisis keputusan yang dilakukan secara berurutan. Pilihan akan selalu mempunyai nilai. Diagram pohon keputusan bermanfaat untuk menggambarkan situasi dengan pilihan.