Dokumen ini membahas tentang penentuan lokasi investasi dan produksi perusahaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif yang dijelaskan adalah Factor Rating Method, Locational Break-Even Analysis, dan Center of Gravity Method. Dokumen ini juga berisi contoh penerapan ketiga metode tersebut dalam menganalisis alternatif lokasi investasi.

1. Business Analytics and
Intelligence
Sesi 4: Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3/3)

2. Tujuan Pembelajaran
• Mendapat wawasan mengenai Penilaian Investasi dan Penentuan
Lokasi
• Mampu menjelaskan alat penilaian untuk keputusan kebijakan
investasi
• Mampu membuat Penilaian terhadap pilihan investasi
• Mampu merekomendasi lokasi sesuai faktor-faktor yang ditentukan

3. Analisis Kebijakan Investasi

4. Keputusan Investasi Bisnis
Agar dapat mengambil keputusan investasi maka syarat mutlak yang
harus Kamu kuasai adalah metode penilaian investasi. Paling tidak
terdapat 5 (lima) metode yang dapat dikemukakan di sini.
1. Net Present Value (NPV)
2. Profitabilitas Index (PI)
3. Payback Period (PP)
4. Average Rate of Return (ARR)
5. Internal Rate of Return (IRR)

5. 1.Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah metode yang memperhitungkan pola
cash flows dari suatu investasi dalam kaitannya dengan waktu
berdasarkan discount rate tertentu.
NPV = PV penerimaan – PV pengeluaran

6. 2. Profitabilitas Index (PI)
Profitabilitas Index (PI) merupakan perbandingan antara PV kas masuk
dengan PV kas keluar. Dinyatakan dalam rumus:
PI = Kas Masuk / Kas Keluar

7. 3. Payback Period (PP)
Payback Period (PP) yaitu metode yang menghitung berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi seperti semula, melalui
yang dihasilkan dalam setiap periode.

8. 4. Average Rate of Return (ARR)
Average Rate of Return (ARR) adalah metode yang menggunakan angka
keuntungan menurut akuntansi dan dibandingkan dengan rata-rata nilai
Investasi
ARR = (rata-rata laba setelah pajak/rata-rata investasi) x 100%

9. 5. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah metode yang menentukan discount
rate yang dapat mempersamakan present value of proceeds dengan
outlays sehingga NPV = 0

10. Kasus 1
Manajer keuangan meminta Anda menganalisa dua proposal yang
ditandatangani manajer pemasaran dan manajer teknik, yaitu proyek A dan B.
Masing-masing proyek memuat estimasi usia masing-masing proyek, proyeksi
perhitungan laba setelah pajak, dan tentu saja investasi awal masing-masing
proyek. Berikut ini data kedua proyek tersebut:
Proyek mana yang akan
di follow up?

11. Solusi Kasus 1
Arus kas bersih masuk (net cash inflow) = Laba Setelah Pajak + Depresiasi
Sementara rumus depresiasi adalah:
Depresiasi per tahun = (Harga Perolehan-Nilai Residu)/Umur Ekonomis
• Depresiasi per tahun Proyek A = (60.000.000 - 0)/6 = 10.000.000
• Depresiasi per tahun Proyek B = (72.000.000 - 0)/6 = 12.000.000
Kemudian:
• Hitung proyeksi laba setelah pajak pada masing-masing tahun.
• Jumlahkan proyeksi laba salah pajak dengan depresiasi, hasilnya masukkan ke dalam net cash inflow masing-
masing tahun.
• Masukkan angka discount factor = (1+r)^n, r = discount rate; n = tahun
• Hitung PV Net cash inflow = discount factor x Net cash inflow
• Terakhir, hitung NPV = Jumlah PV – PV Pengeluaran

12. Solusi Kasus 1
1 10.000.000 10.000.000 20.000.000 0,909090909 18.181.818
2 10.000.000 10.000.000 20.000.000 0,826446281 16.528.926
3 10.000.000 10.000.000 20.000.000 0,751314801 15.026.296
4 10.000.000 10.000.000 20.000.000 0,683013455 13.660.269
5 10.000.000 10.000.000 20.000.000 0,620921323 12.418.426
6 10.000.000 10.000.000 20.000.000 0,56447393 11.289.479
Jumlah PV 87.105.214
PV pengeluaran 60.000.000
NPV 27.105.214
Tahun
Proyeksi Laba
Setelah Pajak
Depresiasi
Net cash
inflow
Discount Factor
Present Value of Net
Cash Inflow
Proyek A

13. Solusi Kasus 1
Proyek B
1 33.000.000 12.000.000 45.000.000 0,909090909 40.909.091
2 10.000.000 12.000.000 22.000.000 0,826446281 18.181.818
3 8.000.000 12.000.000 20.000.000 0,751314801 15.026.296
4 1.000.000 12.000.000 13.000.000 0,683013455 8.879.175
5 1.000.000 12.000.000 13.000.000 0,620921323 8.071.977
6 1.000.000 12.000.000 13.000.000 0,56447393 7.338.161
Jumlah PV 98.406.518
PV pengeluaran 72.000.000
NPV 26.406.518
Present Value of Net
Cash Inflow
Tahun
Proyeksi Laba
Setelah Pajak
Depresiasi
Net cash
inflow
Discount Factor

14. Solusi Kasus 1
• Profitabilitas Index A = 87.105.214/60.000.000 = 1.45
Profitabilitas Index B = 98.406.518/72.000.000 = 1.37
• Payback Period (PP) A = 3 Tahun
Payback Period B = 2 Tahun + (5.000.000/20.000.000)x12 bulan =
2 Tahun + 3 Bulan
Namun jika memperhitungkan discount factor:
• PP A = 3 Tahun, 9 Bulan
PP B = 2 Tahun, 9 Bulan

15. Solusi Kasus 1

16. Solusi Kasus 1

17. Rekapitulasi

18. Latihan
Proyek A dan B membutuhkan investasi sebesar Rp8.000.000. Pola cashflow untuk masing
proyek diperkirakan sebagai berikut.
Proyek manakah yang menguntungkan apabila Penilaian menggunakan:
• Metode NPV. Discount rate diperhitungkan 8%.
• Metode IRR. Misalnya untuk proyek A pada tingkat bunga 8% dan 18%, sementara proyek B
pada tingkat bunga 2% dan 8%.

19. Latihan 2
Proyek mana yang akan
di follow up?
Proyek A Proyek B
Investasi awal 100.000.000 80.000.000
Usia proyek 5 tahun 6 tahun
Metode depresi Garis lurus Garis lurus
Discount rate 8% 10%
Proyeksi laba
Tahun 1 40.000.000 15.000.000
2 30.000.000 15.000.000
3 10.000.000 15.000.000
4 5.000.000 15.000.000
5 1.000.000 15.000.000
6 - 10.000.000

20. Analisis Lokasi

21. Pengertian
Setelah organisasi/perusahaan menentukan produk (barang atau jasa) yang
akan diproduksi maka langkah berikutnya adalah menentukan di mana
tempat memproduksi barang/jasa tersebut. Tempat pemrosesan produk
perlu diletakkan atau dibangun di daerah yang relatif baik bagi kepentingan
perusahaan yang bertujuan memaksimumkan keuntungan. Di samping itu,
tujuan penentuan lokasi adalah untuk meminimumkan biaya.
Penentuan lokasi dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan kualitatif, pendekatan yang dilakukan dengan cara
mempertimbangkan faktor-factor penentu lokasi secara kualitatif.
2. Pendekatan kuantitatif, pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan
teknik-teknik analisis kuantitatif.

22. Pengertian
Penentuan lokasi bukanlah suatu kegiatan yang bersifat rutin, tetapi hanya
dilaksanakan pada saat-saat tertentu saja. Penentuan lokasi dilakukan
apabila terdapat:
1. pembukaan pabrik baru,
2. permintaan yang semakin meningkat,
3. perubahan produktivitas tenaga kerja,
4. perubahan nilai tukar mata uang,
5. meningkatnya biaya-biaya,
6. perubahan-perubahan kondisi lokal, dan
7. perubahan struktur demografi.

23. Kualitatif
Faktor-faktor penentu keputusan lokasi secara kualitatif, meliputi:
1. produktivitas tenaga kerja,
2. nilai tukar mata uang,
3. biaya,
4. kebijakan, dan
5. kedekatan dengan pasar, pemasok, serta pesaing.

24. Kuantitatif
Faktor-faktor penentu keputusan lokasi secara kuantitatif,
menggunakan beberapa metode:
1. The Factor-Rating Method
2. Locational Break-Even Analysis
3. Center-of-Gravity Method

25. 1. The Factor-Rating Method
The Factor-Rating Method terdiri dari 6 langkah yaitu sebagai berikut.
1. Menyusun daftar faktor-faktor yang relevan yang disebut critical success
factor.
2. Memberi bobot pada setiap faktor berdasarkan tingkat kepentingan
faktor tersebut bagi tujuan perusahaan.
3. Menentukan skala pada tiap-tiap faktor (misalkan 1 10 atau 1 100).
4. Menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor dengan menggunakan
skala pada langkah 3.
5. Kalikan skor dengan bobot masing-masing faktor dan jumlahkan untuk
setiap lokasi.
6. Buat rekomendasi berdasarkan skor terbesar.

26. Contoh The Factor-Rating Method
PT Maju Bersama berencana untuk mendirikan pabrik baru karena pabrik
yang ada saat ini sudah tidak dapat melayani permintaan yang semakin
meningkat. Perusahaan memiliki dua alternatif lokasi, yaitu di Tangerang
atau di Surabaya.
Setelah mengidentifikasi CSF dan melakukan perhitungan, maka dipilih
Lokasi Tangerang
Tangerang Surabaya Tangerang Surabaya
Ketersediaan dan sikap tenaga kerja 0,25 70 60 17,50 15,00
Sumber bahan baku 0,05 50 60 2,50 3,00
Pendapatan per kapita 0,10 85 80 8,50 8,00
Struktur pajak 0,39 75 70 29,25 27,30
Pendidikan dan kesehatan 0,21 60 70 12,60 14,70
70,35 68,00
Skor Terbobot
Skor (max 100)
Critical Success Factor Bobot
Total

27. 2. Locational break-even analysis
Locational break-even analysis merupakan analisis biaya-volume untuk
menyusun perbandingan alternatif-alternatif lokasi secara ekonomis.
Metode ini dilakukan dengan mengidentifikasi biaya tetap dan biaya
variable kemudian menggambarkannya dalam bentuk grafik sehingga
diperoleh lokasi yang memiliki biaya paling rendah. Locational break-
even analysis Memiliki tiga langkah yaitu sebagai berikut.
1. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel masing-masing alternatif
lokasi.
2. Pindahkan menjadi bentuk grafik.
3. Pilih lokasi dengan biaya termurah untuk volume produksi yang
diinginkan.

28. Contoh Locational break-even analysis
PT Maju Bersama berencana memproduksi
pabrik mouse wireless. Terdapat tiga
alternatif lokasi, yaitu di Sidoarjo, Semarang,
atau Bekasi. Studi pendahuluan telah
dilakukan dan diperoleh perkiraan biaya tetap
dan variabel per bulan per lokasi. Harga jual
mouse diperkirakan Rp120.000 dan
perusahaan menginginkan untuk berproduksi
pada tingkat produksi 2.000 unit per bulan.
Perhitungan penentuan lokasinya adalah
sebagaimana grafik disamping.
Lokasi Biaya tetap Biaya variable Produksi Total
Sidoarjo 30.000.000 75.000 2.000 180.000.000
Semarang 60.000.000 45.000 2.000 150.000.000
Bekasi 110.000.000 25.000 2.000 160.000.000

29. 3. Center-of-Gravity Method
Center-of-gravity method adalah teknik matematis yang digunakan
untuk menemukan pusat lokasi distribusi yang dapat meminimalkan
biaya. Metode ini mempertimbangkan lokasi pasar, jumlah barang yang
dikirim, serta biaya pengiriman. Langkah pertama dalam metode ini
adalah menentukan lokasi dalam suatu sistem koordinat.
Penggambaran koordinat dan skala yang digunakan dapat bervariasi,
asalkan dapat merepresentasikan jarak yang sesungguhnya.

30. Contoh Center-of-Gravity Method
IBDA-Mart adalah salah satu toko ritel yang mempunyai cabang di
beberapa titik di Jakarta. Lokasi toko saat ini adalah di A, B, C, dan D.
Sementara ini, setiap toko memperoleh barang dari Gudang yang
terletak di kota C. Data permintaan barang per bulan adalah sebagai
berikut:
Toko X Y Volume
A 30 120 2000
B 60 40 1000
C 90 110 1000
D 130 130 2000

31. Latihan
1. PT. IBDA Manufacturing akan mendirikan pabrik baru karena semakin banyaknya permintaan produk
mereka. Pihak manajemen sedang mempertimbangkan tiga alternatif lokasi untuk dipilih salah satunya
berdasarkan faktor-faktor penting yang berpengaruh. Faktor-faktor penentu, bobot serta skor untuk tiap-
tiap lokasi adalah sebagai berikut. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan lokasi mana yang sebaiknya
dipilih!

32. Latihan
2. PT. IBDA Elektro merupakan perusahaan yang memproduksi Powersupply PC yang saat ini memiliki
pabrik di kota X. Kenaikan permintaan pada dua tahun terakhir dan diperkirakan akan meningkat
pada tahun-tahun mendatang menyebabkan perusahaan tengah mencari lokasi lain untuk
mendirikan satu pabrik lagi. Perusahaan telah menemukan alternatif lokasi yaitu di kota A, B, C atau
D. Adapun data biaya tetap dan biaya variabel di setiap lokasi adalah sebagai berikut. Apabila
perusahaan menentukan tingkat produksi sebesar 10.000 unit per tahun maka lokasi manakah yang
sebaiknya dipilih?

33. Latihan
3. PT IBDA Elektro berencana untuk membangun satu gudang baru agar biaya transportasi ke daerah
pemasaran dapat diminimalkan. Saat ini, PT IBDA Elektro mempunyai 4 daerah pemasaran utama,
yaitu di kota A, B, C, dan D. Koordinat masing-masing kota adalah sebagai berikut. Tentukan lokasi
gudang menurut metode CG!

34. Thank you