SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
BAB 20
PERENCANAAN KEUANGAN
Perencanaan keuangan sangat bermanfaat untuk
mengarahkan dan mengendalikan keuangan (aliran kas)
suatu organisasi. Perencanaan tersebut mencakup tujuan
yang ingin dicapai, analisis perbedaan antara tujuan
tersebut dengan kondisi perusahaan saat ini, dan alternatif
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
dengan mendasarkan pada kondisi saat ini.

Bab ini membicarakan dua teknik perencanaan
keuangan, yaitu anggaran kas dan metode
persentase penjualan.
1. Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan peramalan detail mengenai aliran
kas masuk dan keluar untuk periode tertentu di masa
mendatang. Anggaran kas tersebut bisa bermanfaat
untuk melihat kapan perusahaan membutuhkan kas,
kapan mempunyai kelebihan kas, kemudian alternatif
tindakan yang diperlukan. Anggaran kas juga
bermanfaat untuk pengendalian kas.
Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran kas kurang
lebih sebagai berikut.
1.Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan
2.Memperkirakan penjualan di masa mendatang.
Penjualan merupakan komponen kas masuk paling besar,
sehingga harus diperkirakan
3.Mengidenfikasi kas masuk lainnya, seperti penjualan
aset, penjualan surat berharga, dan lainnya
4.Mengidentifikasi kas keluar. Biasanya komponen kas
keluar terbesar adalah untuk pembelian bahan baku.
Komponen lain meliputi biaya tenaga kerja, biaya
penjualan, administrasi, dan lainnya
5.Menghitung aliran kas bersih, yaitu kas masuk dikurangi
kas keluar. Setelah kas bersih dihitung, maka akan
terlihat apakah ada surplus atau defisit pada periode
tertentu.
1.1. Peramalan Penjualan
Misalkan perusahaan memutuskan untuk menggunakan
analisis regresi untuk meramal penjualan di masa
mendatang. Misal kita mempunyai data penjualan
sepuluh tahun yanga lalu. Misal kita akan meramal data
penjualan tahun mendatang dengan menggunakan model
regresi. Perhatikan bahwa variabel bebas adalah waktu
(1 sampai 10), sedangkan variabel tidak bebas adalah
penjualan. Regresi tersebut bisa dihitung sebagai berikut
ini.
b = [ n ∑ Yi Xi – ∑ Yi ∑ Xi ] / [ n ∑ Xi2 – (∑ Xi)2 ]
……… (1)
Dengan menggunakan software Excel (lihat juga SAS,
SPSS), koefisien regresi bisa dihitung secara langsung.
Tabel 1. Data Historis Penjualan dan Peramalan Penjualan
Tahun (X)
Penjualan (Y)
Y.X
1
4.5
4.5
2
3.3
6.6
3
4.0
12.0
4
3.5
14.0
5
4.3
21.5
6
4.2
25.2
7
4.4
30.8
8
3.5
28.0
9
4.6
41.4
10
4.7
47.0
Rata-rata = 5,5
Rata-rata = 4,1
Rata-rata = 23,1
Jumlah = 55
Jumlah = 41
Jumlah = 231

X2
1
4
9
16
25
36
49
64
81
100
Rata-rata = 38,5
Jumlah = 385
SUMMARY
OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R
R Square
Adjusted R Square
Standard Error
Observations
ANOVA
Regression
Residual
Total

Intercept
X Variable 1

0.401022
0.160819
0.055921
0.489047
10
df
1
8
9
Coefficients

SS
MS
F
Significance F
0.366667 0.366667 1.533101 0.250749
1.913333 0.239167
2.28
Standard
t Stat
P-value Lower 95% Upper
Error
95%
3.733333 0.334082 11.17488 3.68E-06 2.962937 4.503729
0.066667 0.053842 1.238185 0.250749 -0.05749 0.190827
Berapa Penjualan Tahun
Mendatang?
• Untuk merencanakan penjualan pada tahun
depan (yaitu tahun ke sebelas), kita tinggal
memasukkan angka sebelas ke dalam
persamaan di atas, sebagai berikut ini.
Yi^ = 3,73 + 0,067 (11) = 4,467
• Misalkan kita putuskan penjualan yang
diramalkan untuk tahun depan adalah 4,4.
Setelah selesai meramal penjualan tahunan, langkah
berikutnya adalah mengalokasikan penjualan tahunan
tersebut ke dalam penjualan bulanan. Alokasi semacam
itu terutama penting dilakukan jika penjualan
menunjukkan pola musiman. Langkah berikutnya adalah
memperkirakan seberapa besar penjualan kas dan kredit
yang diterima. Setelah meramal aliran kas masuk,
langkah berikutnya adalah memperkirakan aliran kas
keluar. Pertama adalah pembelian bahan baku dan
material yang diperlukan untuk memproduksi barang
yang akan dijual. Setelah aliran kas masuk dan keluar
selesai dihitung, tahap berikutnya adalah menghitung
aliran kas masuk bersih, dengan mengurangkan aliran
kas keluar terhadap aliran kas masuk, kemudian
perhitungan tersebut digabung dengan persediaan kas
perusahaan. Hasil akhir akan menunjukkan defisit atau
surplus kas untuk setiap bulannya.
Tabel 2. Pola Musiman Penjualan
Januari
7
0.308
Pebruari
7
0.308
Maret
6
0.264
April
7
0.308
Mei
6
0.264
Juni
15
0.660
Juli
14
0.616
Agustus
14
0.616
September
6
0.264
Oktober
6
0.264
November
6
0.264
Desember
6
0.264
Jumlah
100
4.4
Memperkirakan Kas Masuk
• Misalkan pola pembayaran penjualan
perusahaan adalah 40% kas, 30% kredit
dengan pembayaran satu bulan berikutnya,
dan sisanya merupakan penjualan kredit
dengan pembayaran dua bulan berikutnya.
Untuk memudahkan ilustrasi, diasumsikan
tidak ada piutang macet.
Tabel 3. Estimasi Aliran Kas Masuk
Januari
1. Penjualan Total
308
2. Pembayaran Kas
123,2
(40%)
3. Pengumpulan
Kredit 1 bulan (30%)
4. Pengumpulan Kredit
2 bulan (30%)
5. Total Kas Masuk
123,2

Pebruari Maret April Mei
308 264 308 264
123,2 105,6 123,2 105,6
92,4

Juni
660
264

92,4

79,2

92,4

79,2

92,4

92,4

79,2

92,4

215,6 290,4 294,8 277,2

435,6
Memperkirakan Kas Keluar
• Beberapa item akan diidentifikasi. Pertama adalah
pembelian bahan baku dan material yang diperlukan untuk
memproduksi barang yang akan dijual. Misal pembelian
tersebut dilakukan satu bulan sebelumnya, pembelian
dilakukan dengan membayar kas pada bulan tersebut, dan
kredit satu bulan sesudah pembelian. Pembelian sebesar
50% dari penjualan yang direncanakan. Dari pembelian
tersebut, 20% dibayar dengan kas, sedangkan 80% dibayar
kredit satu bulan berikutnya. Biaya tenaga kerja dan biaya
kas lainnya dibayar pada bulan yang bersangkutan (15%
dari perkiraan penjualan).
Tabel 4. Estimasi Aliran Kas Keluar
Januari Pebruari Maret April
Mei
Juni
1. Pembelian Total
123,20 105,60 123,20 105,60 264
246,40
(40% dari penjualan)
2. Pembelian Kas
24,64
21,12 24,64
21,12 52,80 49,28
(20%)
3. Pembayaran Kredit
98,56
98,56 84,48
98,56 84,48 211,20
(80%)
4. Gaji dan Biaya Kas
46,20
46,20 39,60
46,20 39,60 99
lainnya
5. Bunga
15,40
15,40 13,20
15,40 13,20 33
6. Pajak
15
20
15
20
25
25
7. Total Kas Keluar
(2+3+4+5+6)
199,80 201,28 176,92 201,28 215,08 417,48
Untuk bulan Januari, pembayaran kredit diasumsikan sama dengan Februari
Bunga dan pajak diasumsikan angkanya sudah given
Aliran Kas Non-Operasional

Kas Masuk
(Non-operasional)

Januari Pebruari Maret April Mei Juni
-20 30 15 -10 10 10
Tabel 5. Anggaran Kas
Januari Pebruari
Kas Masuk
1. Kas Masuk
2. Kas Keluar
3. Kas Non operasional
Kas bersih
Kebutuhan Dana
1. Kas dan surat
berharga awal periode
2. Perubahan Kas
3. Kas akhir periode
4. Minimum kas

123.2
-199.8
-20
-96.6
50

Maret

April

Mei

Juni

215.6
290.4
294.8 277.2 435.6
-201.28 -176.92 -201.28 -215.08 -417.48
30
15
-10
10
10
44.32 128.48 83.52 72.12 28.12
-46.6

-2.28

126.2

209.72

281.84

-96.6
44.32
-46.6
-2.28
20
20
-66.6 -22.28
Kas awal Januari diasumsikan 50

128.48
126.2
20
106.2

83.52
209.72
20
189.72

72.12
281.84
20
261.84

28.12
309.96
20
289.96
• Terlihat bahwa perusahaan mengalami
defisit kas pada bulan Januari dan Pebruari.
Pada bulan Januari, perusahaan harus bisa
mencari pinjaman jangka pendek senilai
66,6 agar persediaan kas minimal 20 bisa
terpenuhi. Pada bulan Maret, April, Mei,
dan Juni, perusahaan mengalami surplus
kas. Pada bulan Maret, perusahaan
mengalami surplus sebesar 106,2.
Perusahaan harus bisa mencari alternatif
investasi jangka pendek agar kelebihan kas
tersebut bisa menghasilkan keuntungan.
2. Laporan Keuangan Pro-forma
Laporan keuangan pro-forma menyajikan perkiraan kondisi
keuangan pada masa mendatang. Salah satu metode
yang sering digunakan adalah metode persentase
penjualan. Metode ini lebih sederhana dibandingkan
dengan metode penganggaran kas. Yang pertama perlu
dilakukan adalah memperkirakan hubungan antara
biaya dengan penjualan. Jika penjualan naik/turun,
maka item-item tersebut akan berubah proporsional
mengikuti perubahan penjualan. Pendekatan seperti di
atas masih menggunakan asumsi sederhana, yaitu
semua item akan berubah secara proporsional terhadap
penjualan. Dalam kenyataannya, item-item mungkin
tidak akan berubah secara proporsional terhadap
penjualan. Karena itu metode sederhana tersebut akan
cenderung menghasilkan estimasi yang lebih rendah.
Tabel 6. Item Laba-Rugi Sebagai Persentase Penjualan
Tahun 0 Item sbg %
Tahun 1
(1) dari Penjualan (Pro-forma)
(2)
(3)
Penjualan
40.000
50.000
Harga Pokok Penjualan
16.000
40
20.000
Marjin kotor
24.000
30.000
Biaya penjualan, administrasi,
10.000
25
12.500
dan lainnya
EBIT
14.000
17.500
Bunga
4.000
10
5.000
EBT
10.000
12.500
Pajak (40%)
4.000
10
5.000
Laba bersih
6.000
7.500
Dividen
1.000
2.5
1.250
LYD
5.000
6.250
Tabel 7. Pro-forma Laba/Rugi
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Marjin kotor
Biaya penjualan, administrasi,
dan lainnya
EBIT
Bunga
EBT
Pajak (40%)
Laba bersih
Dividen
Transfer ke LYD

40.000
16.000
24.000
10.000
14.000
4.000
10.000
4.000
6.000
1.000
5.000

Pertimbangan: 45
Pertimbangan: 20
Perhitungan historis: 10
10
Keputusan manajer

50.000
22.500
27.500
10.000
17.500
4.000
13.500
5.400
8.100
1.000
7.100
3. Pro-forma Neraca dan Kebutuhan Dana
Pro-forma neraca bisa dibuat untuk memperkirakan
kebutuhan dana di masa mendatang. Aset dan
pendanaan di masa mendatang bisa diperkirakan
dengan metode persentase penjualan atau
pertimbangan manajer, atau kombinasi keduanya. Jika
pro-forma aset lebih besar dibandingkan dengan proforma pasiva (pendanaan), maka selisih antara
keduanya merupakan kebutuhan dana. Perhitungan
yang lebih teliti sebenarnya akan menunjukkan bahwa
kenaikan hutang akan meningkatkan pembayaran
bunga, yang kemudian akan berpengaruh terhadap
laba, dan selanjutnya terhadap laba yang ditahan.
Pengaruh tersebut akan merubah lagi jumlah total
pasiva, sehingga kebutuhan dana akan berubah. Untuk
menyederhanakan permasalahan, efek berantai seperti
itu tidak dimasukkan ke dalam analisis selanjutnya.
Tabel 8. Perhitungan Kebutuhan Dana
(1)
(2)
(3)
Kas
5.000 Persentase Penjualan: 12,5%
Piutang Dagang
25.000 Persentase Penjualan: 62,5
Persediaan
45.000 Persentase Penjualan: 112,5
Total Aktiva Lancar
75.000 Persentase Penjualan: 187,5
Aset Jangka Panjang
Total Aktiva

110.000 Persentase Penjualan: 275
185.000
462,5

(4)
6.250
31.250
56.250
93.750

(5)
6.850
31.250
56.250
94.350

137.500 137.500
231.250 231.850

Hutang Lancar
Hutang Wesel
Hutang Pajak, Upah
Total Hutang Lancar

20.000 Persentase Penjualan: 50
10.000
Na
15.000 Persentase Penjualan: 37,5
45.000
87,5

25.000
10.000
18.750
53.750

25.000
10.000
18.750
53.750

Obligasi
Hutang Jangka Panjang
Total Hutang J. Panjang

30.000
10.000
40.000

Na
Na
Na

30.000
10.000
40.000

61.000
10.000
71.000

Saham & Agio
Laba Ditahan

50.000
50.000
100.000

Na
Pro-forma Laporan Laba-Rugi

50.000 50.000
57.100 57.100
107.100 107.100

Total Pasiva

185.000

200

200.850 231.850
• Jika kita mengetahui persentase item-item dalam aktiva
dan pasiva terhadap penjualan, kita bisa menghitung
kebutuhan dana secara langsung dengan formula berikut.
Kebutuhan Dana = (Aset/Penjualan) × ∆ Penjualan –
(Hutang/Penjualan) × ∆ Penjualan –
(p × Penjualan yang diproyeksikan) × (1 – d)
……… (2)

• Dalam contoh di atas, kebutuah dana bisa dihitung
sebagai berikut ini.
Kebutuhan Dana
= (4,625) × (10.000) – (0,875) × (10.000) – 7.100
= 46.250 – 8.750 – 7.100
= 30.400

More Related Content

What's hot

Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Akuntansi manajerial & Lingkungan Bisnis
Akuntansi manajerial & Lingkungan BisnisAkuntansi manajerial & Lingkungan Bisnis
Akuntansi manajerial & Lingkungan Bisniswidya adhy
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Indra Yu
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Harga pokok proses 1 departemen
Harga pokok proses 1 departemenHarga pokok proses 1 departemen
Harga pokok proses 1 departemenDiana Marlyna
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendekaosta julytha
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIhasril ariel
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Materi akuntansi-biaya
Materi akuntansi-biayaMateri akuntansi-biaya
Materi akuntansi-biayaTax Office Inc
 

What's hot (20)

Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Akuntansi manajerial & Lingkungan Bisnis
Akuntansi manajerial & Lingkungan BisnisAkuntansi manajerial & Lingkungan Bisnis
Akuntansi manajerial & Lingkungan Bisnis
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
16634 manajemen kas
16634 manajemen kas16634 manajemen kas
16634 manajemen kas
 
Manajemen kas
Manajemen kasManajemen kas
Manajemen kas
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
 
margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Harga pokok proses 1 departemen
Harga pokok proses 1 departemenHarga pokok proses 1 departemen
Harga pokok proses 1 departemen
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Materi akuntansi-biaya
Materi akuntansi-biayaMateri akuntansi-biaya
Materi akuntansi-biaya
 

Viewers also liked

Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Lia Ivvana
 
Dss 15 12-2012
Dss 15 12-2012Dss 15 12-2012
Dss 15 12-2012Ikhsan Bz
 
Islam and-science-concordance-or-conflict
Islam and-science-concordance-or-conflictIslam and-science-concordance-or-conflict
Islam and-science-concordance-or-conflictSamiullah Hamdard
 
D t graph cornell notes
D t graph cornell notesD t graph cornell notes
D t graph cornell notesTrnka
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Lia Ivvana
 
12 Lessons from Content Marketing World 2013
12 Lessons from Content Marketing World 201312 Lessons from Content Marketing World 2013
12 Lessons from Content Marketing World 2013Lenovo
 
Pertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuanganPertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuanganLia Ivvana
 
Figurative language
Figurative languageFigurative language
Figurative languageTrnka
 
Ohmslaw power (002)
Ohmslaw power (002)Ohmslaw power (002)
Ohmslaw power (002)Trnka
 
Pertemuan 3 jurnal dan posting
Pertemuan 3 jurnal dan postingPertemuan 3 jurnal dan posting
Pertemuan 3 jurnal dan postingLia Ivvana
 

Viewers also liked (20)

Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17
 
11 sip crm
11 sip crm11 sip crm
11 sip crm
 
12 sip scm
12 sip scm12 sip scm
12 sip scm
 
Dss 15 12-2012
Dss 15 12-2012Dss 15 12-2012
Dss 15 12-2012
 
Islam and-science-concordance-or-conflict
Islam and-science-concordance-or-conflictIslam and-science-concordance-or-conflict
Islam and-science-concordance-or-conflict
 
Claudia
ClaudiaClaudia
Claudia
 
2. ηθικη
2. ηθικη2. ηθικη
2. ηθικη
 
Market pulse
Market pulseMarket pulse
Market pulse
 
Islam 2
Islam 2Islam 2
Islam 2
 
D t graph cornell notes
D t graph cornell notesD t graph cornell notes
D t graph cornell notes
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26
 
12 Lessons from Content Marketing World 2013
12 Lessons from Content Marketing World 201312 Lessons from Content Marketing World 2013
12 Lessons from Content Marketing World 2013
 
Pertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuanganPertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuangan
 
Cell Best Described
Cell Best DescribedCell Best Described
Cell Best Described
 
Figurative language
Figurative languageFigurative language
Figurative language
 
Ohmslaw power (002)
Ohmslaw power (002)Ohmslaw power (002)
Ohmslaw power (002)
 
Pertemuan 3 jurnal dan posting
Pertemuan 3 jurnal dan postingPertemuan 3 jurnal dan posting
Pertemuan 3 jurnal dan posting
 

Similar to Manajemen keuangan bab 20

2. Materi manajemen keuangan MANAJEMEN KAS.ppt
2. Materi manajemen keuangan MANAJEMEN KAS.ppt2. Materi manajemen keuangan MANAJEMEN KAS.ppt
2. Materi manajemen keuangan MANAJEMEN KAS.pptYurinaMelusi
 
Anggaran penjualan-pert-2-4-mhs
Anggaran penjualan-pert-2-4-mhsAnggaran penjualan-pert-2-4-mhs
Anggaran penjualan-pert-2-4-mhsMaun Saifullah
 
189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektifTheeya Suhertii
 
Ratio analysis 01042015
Ratio analysis 01042015Ratio analysis 01042015
Ratio analysis 01042015PPA FEUI
 
Anggaran penjualan Matakuliah Penganggaran
Anggaran penjualan Matakuliah PenganggaranAnggaran penjualan Matakuliah Penganggaran
Anggaran penjualan Matakuliah PenganggaranYesica Adicondro
 
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1Corinna Theodora
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...destaputranto
 
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganEk4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganThubby's Hubbyy
 
Forecasting and planning_abshor marantika_sonia m.v.situmorang_kelas 3-04
Forecasting and planning_abshor marantika_sonia m.v.situmorang_kelas 3-04Forecasting and planning_abshor marantika_sonia m.v.situmorang_kelas 3-04
Forecasting and planning_abshor marantika_sonia m.v.situmorang_kelas 3-04SoniaSitumorang
 
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptxKelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptxRifkiNanda1
 
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).pptaislentikaekwindasar
 
Makalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensifMakalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensifdesikurnia11
 
Makalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan labaMakalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan labaBudi Prasetyo
 

Similar to Manajemen keuangan bab 20 (20)

Peramalan penjualan app
Peramalan penjualan appPeramalan penjualan app
Peramalan penjualan app
 
ppt ALK- (MKK).pptx
ppt ALK- (MKK).pptxppt ALK- (MKK).pptx
ppt ALK- (MKK).pptx
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Ppt budgeting
Ppt budgetingPpt budgeting
Ppt budgeting
 
2. Materi manajemen keuangan MANAJEMEN KAS.ppt
2. Materi manajemen keuangan MANAJEMEN KAS.ppt2. Materi manajemen keuangan MANAJEMEN KAS.ppt
2. Materi manajemen keuangan MANAJEMEN KAS.ppt
 
Anggaran penjualan-pert-2-4-mhs
Anggaran penjualan-pert-2-4-mhsAnggaran penjualan-pert-2-4-mhs
Anggaran penjualan-pert-2-4-mhs
 
189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif
 
Ratio analysis 01042015
Ratio analysis 01042015Ratio analysis 01042015
Ratio analysis 01042015
 
Anggaran penjualan Matakuliah Penganggaran
Anggaran penjualan Matakuliah PenganggaranAnggaran penjualan Matakuliah Penganggaran
Anggaran penjualan Matakuliah Penganggaran
 
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
Ekma4570 Penganggaran - Penyusunan Anggaran Operasional 1
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
 
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganEk4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
 
Forecasting and planning_abshor marantika_sonia m.v.situmorang_kelas 3-04
Forecasting and planning_abshor marantika_sonia m.v.situmorang_kelas 3-04Forecasting and planning_abshor marantika_sonia m.v.situmorang_kelas 3-04
Forecasting and planning_abshor marantika_sonia m.v.situmorang_kelas 3-04
 
Anggaran Perusahaan
Anggaran PerusahaanAnggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
 
prinsip akuntansi
prinsip akuntansiprinsip akuntansi
prinsip akuntansi
 
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptxKelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
 
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
 
Makalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensifMakalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensif
 
Present
PresentPresent
Present
 
Makalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan labaMakalah memaksimumkan laba
Makalah memaksimumkan laba
 

More from Lia Ivvana

Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiLia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalLia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Lia Ivvana
 

More from Lia Ivvana (20)

Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05
 

Manajemen keuangan bab 20

  • 1. BAB 20 PERENCANAAN KEUANGAN Perencanaan keuangan sangat bermanfaat untuk mengarahkan dan mengendalikan keuangan (aliran kas) suatu organisasi. Perencanaan tersebut mencakup tujuan yang ingin dicapai, analisis perbedaan antara tujuan tersebut dengan kondisi perusahaan saat ini, dan alternatif tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut dengan mendasarkan pada kondisi saat ini. Bab ini membicarakan dua teknik perencanaan keuangan, yaitu anggaran kas dan metode persentase penjualan.
  • 2. 1. Anggaran Kas Anggaran kas merupakan peramalan detail mengenai aliran kas masuk dan keluar untuk periode tertentu di masa mendatang. Anggaran kas tersebut bisa bermanfaat untuk melihat kapan perusahaan membutuhkan kas, kapan mempunyai kelebihan kas, kemudian alternatif tindakan yang diperlukan. Anggaran kas juga bermanfaat untuk pengendalian kas.
  • 3. Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran kas kurang lebih sebagai berikut. 1.Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan 2.Memperkirakan penjualan di masa mendatang. Penjualan merupakan komponen kas masuk paling besar, sehingga harus diperkirakan 3.Mengidenfikasi kas masuk lainnya, seperti penjualan aset, penjualan surat berharga, dan lainnya 4.Mengidentifikasi kas keluar. Biasanya komponen kas keluar terbesar adalah untuk pembelian bahan baku. Komponen lain meliputi biaya tenaga kerja, biaya penjualan, administrasi, dan lainnya 5.Menghitung aliran kas bersih, yaitu kas masuk dikurangi kas keluar. Setelah kas bersih dihitung, maka akan terlihat apakah ada surplus atau defisit pada periode tertentu.
  • 4. 1.1. Peramalan Penjualan Misalkan perusahaan memutuskan untuk menggunakan analisis regresi untuk meramal penjualan di masa mendatang. Misal kita mempunyai data penjualan sepuluh tahun yanga lalu. Misal kita akan meramal data penjualan tahun mendatang dengan menggunakan model regresi. Perhatikan bahwa variabel bebas adalah waktu (1 sampai 10), sedangkan variabel tidak bebas adalah penjualan. Regresi tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini. b = [ n ∑ Yi Xi – ∑ Yi ∑ Xi ] / [ n ∑ Xi2 – (∑ Xi)2 ] ……… (1) Dengan menggunakan software Excel (lihat juga SAS, SPSS), koefisien regresi bisa dihitung secara langsung.
  • 5. Tabel 1. Data Historis Penjualan dan Peramalan Penjualan Tahun (X) Penjualan (Y) Y.X 1 4.5 4.5 2 3.3 6.6 3 4.0 12.0 4 3.5 14.0 5 4.3 21.5 6 4.2 25.2 7 4.4 30.8 8 3.5 28.0 9 4.6 41.4 10 4.7 47.0 Rata-rata = 5,5 Rata-rata = 4,1 Rata-rata = 23,1 Jumlah = 55 Jumlah = 41 Jumlah = 231 X2 1 4 9 16 25 36 49 64 81 100 Rata-rata = 38,5 Jumlah = 385
  • 6. SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error Observations ANOVA Regression Residual Total Intercept X Variable 1 0.401022 0.160819 0.055921 0.489047 10 df 1 8 9 Coefficients SS MS F Significance F 0.366667 0.366667 1.533101 0.250749 1.913333 0.239167 2.28 Standard t Stat P-value Lower 95% Upper Error 95% 3.733333 0.334082 11.17488 3.68E-06 2.962937 4.503729 0.066667 0.053842 1.238185 0.250749 -0.05749 0.190827
  • 7. Berapa Penjualan Tahun Mendatang? • Untuk merencanakan penjualan pada tahun depan (yaitu tahun ke sebelas), kita tinggal memasukkan angka sebelas ke dalam persamaan di atas, sebagai berikut ini. Yi^ = 3,73 + 0,067 (11) = 4,467 • Misalkan kita putuskan penjualan yang diramalkan untuk tahun depan adalah 4,4.
  • 8. Setelah selesai meramal penjualan tahunan, langkah berikutnya adalah mengalokasikan penjualan tahunan tersebut ke dalam penjualan bulanan. Alokasi semacam itu terutama penting dilakukan jika penjualan menunjukkan pola musiman. Langkah berikutnya adalah memperkirakan seberapa besar penjualan kas dan kredit yang diterima. Setelah meramal aliran kas masuk, langkah berikutnya adalah memperkirakan aliran kas keluar. Pertama adalah pembelian bahan baku dan material yang diperlukan untuk memproduksi barang yang akan dijual. Setelah aliran kas masuk dan keluar selesai dihitung, tahap berikutnya adalah menghitung aliran kas masuk bersih, dengan mengurangkan aliran kas keluar terhadap aliran kas masuk, kemudian perhitungan tersebut digabung dengan persediaan kas perusahaan. Hasil akhir akan menunjukkan defisit atau surplus kas untuk setiap bulannya.
  • 9. Tabel 2. Pola Musiman Penjualan Januari 7 0.308 Pebruari 7 0.308 Maret 6 0.264 April 7 0.308 Mei 6 0.264 Juni 15 0.660 Juli 14 0.616 Agustus 14 0.616 September 6 0.264 Oktober 6 0.264 November 6 0.264 Desember 6 0.264 Jumlah 100 4.4
  • 10. Memperkirakan Kas Masuk • Misalkan pola pembayaran penjualan perusahaan adalah 40% kas, 30% kredit dengan pembayaran satu bulan berikutnya, dan sisanya merupakan penjualan kredit dengan pembayaran dua bulan berikutnya. Untuk memudahkan ilustrasi, diasumsikan tidak ada piutang macet.
  • 11. Tabel 3. Estimasi Aliran Kas Masuk Januari 1. Penjualan Total 308 2. Pembayaran Kas 123,2 (40%) 3. Pengumpulan Kredit 1 bulan (30%) 4. Pengumpulan Kredit 2 bulan (30%) 5. Total Kas Masuk 123,2 Pebruari Maret April Mei 308 264 308 264 123,2 105,6 123,2 105,6 92,4 Juni 660 264 92,4 79,2 92,4 79,2 92,4 92,4 79,2 92,4 215,6 290,4 294,8 277,2 435,6
  • 12. Memperkirakan Kas Keluar • Beberapa item akan diidentifikasi. Pertama adalah pembelian bahan baku dan material yang diperlukan untuk memproduksi barang yang akan dijual. Misal pembelian tersebut dilakukan satu bulan sebelumnya, pembelian dilakukan dengan membayar kas pada bulan tersebut, dan kredit satu bulan sesudah pembelian. Pembelian sebesar 50% dari penjualan yang direncanakan. Dari pembelian tersebut, 20% dibayar dengan kas, sedangkan 80% dibayar kredit satu bulan berikutnya. Biaya tenaga kerja dan biaya kas lainnya dibayar pada bulan yang bersangkutan (15% dari perkiraan penjualan).
  • 13. Tabel 4. Estimasi Aliran Kas Keluar Januari Pebruari Maret April Mei Juni 1. Pembelian Total 123,20 105,60 123,20 105,60 264 246,40 (40% dari penjualan) 2. Pembelian Kas 24,64 21,12 24,64 21,12 52,80 49,28 (20%) 3. Pembayaran Kredit 98,56 98,56 84,48 98,56 84,48 211,20 (80%) 4. Gaji dan Biaya Kas 46,20 46,20 39,60 46,20 39,60 99 lainnya 5. Bunga 15,40 15,40 13,20 15,40 13,20 33 6. Pajak 15 20 15 20 25 25 7. Total Kas Keluar (2+3+4+5+6) 199,80 201,28 176,92 201,28 215,08 417,48 Untuk bulan Januari, pembayaran kredit diasumsikan sama dengan Februari Bunga dan pajak diasumsikan angkanya sudah given
  • 14. Aliran Kas Non-Operasional Kas Masuk (Non-operasional) Januari Pebruari Maret April Mei Juni -20 30 15 -10 10 10
  • 15. Tabel 5. Anggaran Kas Januari Pebruari Kas Masuk 1. Kas Masuk 2. Kas Keluar 3. Kas Non operasional Kas bersih Kebutuhan Dana 1. Kas dan surat berharga awal periode 2. Perubahan Kas 3. Kas akhir periode 4. Minimum kas 123.2 -199.8 -20 -96.6 50 Maret April Mei Juni 215.6 290.4 294.8 277.2 435.6 -201.28 -176.92 -201.28 -215.08 -417.48 30 15 -10 10 10 44.32 128.48 83.52 72.12 28.12 -46.6 -2.28 126.2 209.72 281.84 -96.6 44.32 -46.6 -2.28 20 20 -66.6 -22.28 Kas awal Januari diasumsikan 50 128.48 126.2 20 106.2 83.52 209.72 20 189.72 72.12 281.84 20 261.84 28.12 309.96 20 289.96
  • 16. • Terlihat bahwa perusahaan mengalami defisit kas pada bulan Januari dan Pebruari. Pada bulan Januari, perusahaan harus bisa mencari pinjaman jangka pendek senilai 66,6 agar persediaan kas minimal 20 bisa terpenuhi. Pada bulan Maret, April, Mei, dan Juni, perusahaan mengalami surplus kas. Pada bulan Maret, perusahaan mengalami surplus sebesar 106,2. Perusahaan harus bisa mencari alternatif investasi jangka pendek agar kelebihan kas tersebut bisa menghasilkan keuntungan.
  • 17. 2. Laporan Keuangan Pro-forma Laporan keuangan pro-forma menyajikan perkiraan kondisi keuangan pada masa mendatang. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode persentase penjualan. Metode ini lebih sederhana dibandingkan dengan metode penganggaran kas. Yang pertama perlu dilakukan adalah memperkirakan hubungan antara biaya dengan penjualan. Jika penjualan naik/turun, maka item-item tersebut akan berubah proporsional mengikuti perubahan penjualan. Pendekatan seperti di atas masih menggunakan asumsi sederhana, yaitu semua item akan berubah secara proporsional terhadap penjualan. Dalam kenyataannya, item-item mungkin tidak akan berubah secara proporsional terhadap penjualan. Karena itu metode sederhana tersebut akan cenderung menghasilkan estimasi yang lebih rendah.
  • 18. Tabel 6. Item Laba-Rugi Sebagai Persentase Penjualan Tahun 0 Item sbg % Tahun 1 (1) dari Penjualan (Pro-forma) (2) (3) Penjualan 40.000 50.000 Harga Pokok Penjualan 16.000 40 20.000 Marjin kotor 24.000 30.000 Biaya penjualan, administrasi, 10.000 25 12.500 dan lainnya EBIT 14.000 17.500 Bunga 4.000 10 5.000 EBT 10.000 12.500 Pajak (40%) 4.000 10 5.000 Laba bersih 6.000 7.500 Dividen 1.000 2.5 1.250 LYD 5.000 6.250
  • 19. Tabel 7. Pro-forma Laba/Rugi Penjualan Harga Pokok Penjualan Marjin kotor Biaya penjualan, administrasi, dan lainnya EBIT Bunga EBT Pajak (40%) Laba bersih Dividen Transfer ke LYD 40.000 16.000 24.000 10.000 14.000 4.000 10.000 4.000 6.000 1.000 5.000 Pertimbangan: 45 Pertimbangan: 20 Perhitungan historis: 10 10 Keputusan manajer 50.000 22.500 27.500 10.000 17.500 4.000 13.500 5.400 8.100 1.000 7.100
  • 20. 3. Pro-forma Neraca dan Kebutuhan Dana Pro-forma neraca bisa dibuat untuk memperkirakan kebutuhan dana di masa mendatang. Aset dan pendanaan di masa mendatang bisa diperkirakan dengan metode persentase penjualan atau pertimbangan manajer, atau kombinasi keduanya. Jika pro-forma aset lebih besar dibandingkan dengan proforma pasiva (pendanaan), maka selisih antara keduanya merupakan kebutuhan dana. Perhitungan yang lebih teliti sebenarnya akan menunjukkan bahwa kenaikan hutang akan meningkatkan pembayaran bunga, yang kemudian akan berpengaruh terhadap laba, dan selanjutnya terhadap laba yang ditahan. Pengaruh tersebut akan merubah lagi jumlah total pasiva, sehingga kebutuhan dana akan berubah. Untuk menyederhanakan permasalahan, efek berantai seperti itu tidak dimasukkan ke dalam analisis selanjutnya.
  • 21. Tabel 8. Perhitungan Kebutuhan Dana (1) (2) (3) Kas 5.000 Persentase Penjualan: 12,5% Piutang Dagang 25.000 Persentase Penjualan: 62,5 Persediaan 45.000 Persentase Penjualan: 112,5 Total Aktiva Lancar 75.000 Persentase Penjualan: 187,5 Aset Jangka Panjang Total Aktiva 110.000 Persentase Penjualan: 275 185.000 462,5 (4) 6.250 31.250 56.250 93.750 (5) 6.850 31.250 56.250 94.350 137.500 137.500 231.250 231.850 Hutang Lancar Hutang Wesel Hutang Pajak, Upah Total Hutang Lancar 20.000 Persentase Penjualan: 50 10.000 Na 15.000 Persentase Penjualan: 37,5 45.000 87,5 25.000 10.000 18.750 53.750 25.000 10.000 18.750 53.750 Obligasi Hutang Jangka Panjang Total Hutang J. Panjang 30.000 10.000 40.000 Na Na Na 30.000 10.000 40.000 61.000 10.000 71.000 Saham & Agio Laba Ditahan 50.000 50.000 100.000 Na Pro-forma Laporan Laba-Rugi 50.000 50.000 57.100 57.100 107.100 107.100 Total Pasiva 185.000 200 200.850 231.850
  • 22. • Jika kita mengetahui persentase item-item dalam aktiva dan pasiva terhadap penjualan, kita bisa menghitung kebutuhan dana secara langsung dengan formula berikut. Kebutuhan Dana = (Aset/Penjualan) × ∆ Penjualan – (Hutang/Penjualan) × ∆ Penjualan – (p × Penjualan yang diproyeksikan) × (1 – d) ……… (2) • Dalam contoh di atas, kebutuah dana bisa dihitung sebagai berikut ini. Kebutuhan Dana = (4,625) × (10.000) – (0,875) × (10.000) – 7.100 = 46.250 – 8.750 – 7.100 = 30.400