Makalah ini membahas tentang keterampilan dasar mengajar, termasuk pengelolaan kelas. Pembahasan mencakup aplikasi pendekatan pengelolaan kelas, pengefektifan penggunaan papan tulis dan posisi duduk siswa, serta masalah yang mungkin terjadi dalam pengelolaan kelas beserta cara menyelesaikannya."
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
PENGELOAAN KELAS
1. MAKALAH
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu : Ibu Fitri Anjaswuri M. Pd
DISUSUN OLEH :
Kamila Nurharjanti 037117109
Kelas : 2 D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2. i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Pengelolaan Kelas mata kuliah Manejemen Kelas.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pengelolaan Kelas ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bogor, 21 Maret 2018
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................................3
2.1 Aplikasi Pendekatan Pengelolaan Kelas...........................................................................................3
2.2 Mengefektifkan Penggunaan Papan Tulis .........................................................................................4
2.3 Pengefektifan Posisi Duduk ............................................................................................................5
2.4 Masalah Dalam Pengeloaan Kelas ...................................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................................7
DAFTAR ISI .........................................................................................................................................8
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang mengembangkan
potensi-potensi siswa, agar mampu menjalani tugas-tugas dalam kehidupan, baik secara
individual maupun sosial. Sekolah sebagai suatu organisasi kerja yang terdiri dari
beberapa kelas.Untuk dapat menjalankan peranannya sebagai lembaga pendidikan,
sekolah sangat membutuhkan tenaga ahli dalam bidang mengajar yakni guru. Guru
merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena
bagi siswa sering dijadikan tokoh teladan.
Mengajar merupakan proses yang komplek, tidak sekedar menyampaikan informasi
dari guru kepada siswa, banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan,
terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada siswa. Mengajar merupakan
satu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya
pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam
melaksanakan tugasnya. Mengajar merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan yang
bersifat unik tetapi sederhana. Dikatakan unik karena hal itu berkenaan dengan manusia
yang belajar yakni siswa, dan yang mengajar, yakni guru, dan berkaitan erat dengan
manusia di dalam masyarakat yang semuanya menunjukkan keunikkan. 1
Oleh sebab itu, guru seyogyanya memiliki perilaku dan kemampuan yang memadai
untuk mengembangkan siswanya secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya secara
baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal
kompetensi yang dimilikinya, termasuk kemampuan dalam mengelola kelas. Dan ini
juga termasuk bahwa setiap guru harus memiliki keterampilan agar kelas tersebut tidak
bersifat monoton, seorang guru harus bisa tahu bagaimana cara mengefektifitaskan
papan tulis, mengefektifitaskan tempat duduk siswa agar siswa bisa mengenal temannya
1 http://sdnwonoue.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-mengajar-dan-tujuannya.html
5. 2
satu sama lain dan agar tidak monoton, dan seorang guru harus bisa menyelesaikan
permasalahan yang terjadi apabila dalam mengelola kelas belum terbilang efektif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaumana cara mengaplikasikan pengelolaan kelas?
2. Bagaimana cara menefektifkan fasilitas papan tulis?
3. Bagaumana cara mengefektifkan posisi duduk?
4. Bagaimana cara menyelesaikan masalah dalam pengelolaan kelas?
1.3 Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui tentang apa itu pengelolaan kelas
2. Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara mengefektifkan penggunaan papan
tulis
3. Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara kita bisa seorang guru
mengefektifkan posisi duduk para peserta didiknya
4. Agar kita dapat mengetahui bagaimana kita bisa menyelasaikan masalah dalam
mengelola kelas
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aplikasi Pendekatan Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan
merupakan terjamahan dari kata “management”. Dalam kamus umum bahasa Indonesia
disebutkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu
yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dalam hal ini tidak terkait
pengertian ruangan kelas.Pandangan beliau dalam pengertian pengajaran, kelas bukan
wujud ruangan, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar, meskipun
peristiwa itu terjadi di ditempat lain, dimana siswa sedang berkerumun belajar tentang
hal yang sama, dari fasilitator yang sama. 2
Pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku
siswa yang diinginkan dan mengurangi atau mentiadakan tingkah laku yang tidak
diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal, dan iklim sosio-emosional yang
positif, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif. (Edi
Seogito & Yuliani Nuran, 2003: 8.5). pengelolaan kelas bertujuan:
a. Memelihara dan menciptakan kondisi belajar yang optimal
b. Mengembalikan kondisi belajar yang optimal
c. Menyadari kebutuhan peserta didik
d. Merespons secara aktif perilaku peserta didik
e. Mengembangkan peserta didik agar bertanggung jawab terhadap tingkah
lakunya3
2
https://civitas.uns.ac.id/suryanadewi/2017/05/03/pengertian-dan-pendekatan-
pengelolaan-kelas/
3 Buku Profesi Kependidikan
7. 4
Pengaplikasian disini merupakan bagaimana cara kita melaksanakan kegiatan
pengelolaan kelas tersebut. Maka seorang guru harus bisa mengaplikasikan pengelolaan
kelas agar kelas tersebut bisa berjalan dengan efektif seperti tujuan di atas seorang
pendidik atau guru harus bisa menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal, seorang guru juga harus memiliki keterampilan dan stretegi agar pengelolaan
kelas itu berjalan dengan lancar dan efisien.
2.2 Mengefektifkan Penggunaan Papan Tulis
Papan tulis adalah papan dari kayu dengan permukaan yang bisa ditulis ulang dengan
menggunakan kapur tulis. Papan tulis zaman dulu dibuat dari lembaran tipis batu tulis
berwarna hitam atau abu-abu.
Papan tulis sekarang dibuat dari lembaran papan yang dicat dengan cat yang tidak
mengkilat, biasanya berwarna hitam atau hijau. Papan tulis biasanya digunakan di
sekolah-sekolah dan institusi pendidikan atau pelatihan. Tulisan atau gambar yang
dibuat dengan kapur tulis mudah dihapus dengan lap basah atau penghapus papan tulis
yang dibuat dari secarik karpet yang ditempelkan di sepotong kayu. Sedangkan tulisan
yang dibuat dari kapur tulis yang dibasahkan biasanya lebih sulit dihapus. Produsen
papan tulis biasanya menganjurkan permukaan papan tulis yang baru dibeli supaya
dipenuhi dulu dengan coretan-coretan lebar kapur tulis. Setelah coretan-coretan dihapus,
papan tulis siap untuk digunakan.
Kapur tulis yang digunakan sewaktu menulis di papan tulis umumnya berwarna putih,
dengan variasi berbagai macam warna. Papan tulis sering tidak disenangi orang dengan
alasan kapur tulis yang dibuat dari gipsum menghasilkan banyak debu.
Walaupun produsen kapur tulis sudah menyatakan produknya bebas debu, sebagian
orang tetap saja tidak suka dengan papan tulis. Pada sebagian orang, debu kapur tulis
8. 5
bisa menyebabkan alergi atau membuat sakit penderita asma. Papan tulis sudah banyak
digantikan whiteboard yang menggunakan spidol.
9. 5
Maksud pengefektifan papan tulis ini adalah bagaimana cara seorang guru bisa dan
terampil dalam penggunaan papan tulis tersebut seperti, apabila seorang guru sedang
menjelaskan tentang peta atau tumbuhan seorang guru tersebut bisa
mengaplikasikannya ke papan tulis. Pengefektifan papan tulis ini juga bertujuan
merangsang dan menstimulasi psikomotor dan kognitif anak peserta didik agar dia
berani untuk maju kedepan dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan
menjawabnya di papan tulis.
2.3 Pengefektifan Posisi Duduk
Pengefektifan posisi duduk merupakan seorang guru harus bisa mimilih dan memilah
posisi duduk para peserta didiknya seperti, misalkan ada seorang murid yang berbadan
tinggi dan temannya berbadan kurang tinggi maka, seorang guru harus bisa memberikan
kursi yang depan untuk yang berbadan kurang tinggi agar murid tersebut dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik, agar dia tidak mengdengakkan lehernya
karena tidak terlihat. Lalu bisa juga seorang guru harus bisa membangun suasana kelas
yang tidak monoton seperti, membuat posisi duduk seperti later U, agar seorang guru
tidak harus berteriak dalam memberikan materi dengan membentuk later U seorang
guru akan melihat dan murid tersebut dapat lebih fokus dalam proses pembelajaran
tersebut. Pengefektifan posisi duduk juga termasuk pengaplikasian dari pengelolaan
kelas, karena dengan mengubah posisi duduk tersebut kondisi kelas akan menjadi lebih
efektif dan peserta didik bisa lebih fokus dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran
tersebut.
2.4 Masalah Dalam Pengeloaan Kelas
Faktor –faktor Penyebab Masalah Pengelolaan Kelas. Menurut Made Pirate,faktor
penyebab itu antara lain:
a. Pengelompokan (pandai,sedang,bodoh),kelompok bodoh akan menjadi sumber
negative,penolakan,atau apatis.
Dalam pengelompokan siswa secara heterogen disini, memang dari sisi negatifnya
akan berdampak pada siswa yang tingkat kecerdasanya tinggi, karena dalam
10. 6
kelompoknya ada siswa yang tinggkat kecerdasanya lemah. Nanti yang akan mempengaruhi siswa yang pandai. Dan dampaknya
siswa yang pandai, kreatifitasnya terhalang dan tidak dapat menembangkan pengetahuannya.
Kalau kita tinjau dari sisi positifnya, ini sangat bermanfaat sekali bagi guru dan siswa, karena siswa yang kurang pandai bisa
dipengaruhi oleh siswa yang pandai dan akan memotivasi siswa yang kurang pandai tadi untuk belajar, terkadang ada juga siswa
yang lebih mudah memahami materi jika yang menjelaskan itu dari temannya. Dan guru juga sangat terbantu dalam
menyampaikan materi dan tujuaan pembelajaran dengan membagi siswa dalam bentuk kelompok yang heterogen.
b. Karakteristik individual,seperti kemampuan kurang, ketidakpuasan atau dari latar belakang ekonomi rendah yang menghalangi
kemampuannya.
c. Kelompok pandai merasa terhalang oleh teman-temannya yang tidak seperti dia. Kelompok ini sering menolak standar yang
diberikan oleh guru. Sering juga kelompok ini membentuk norma sendiri yang tidak sesuai dengan harapan sekolah.
d. Dalam latihan diharapkan semua anak didik tenang dan bekerja sepanjang jam pelajaran, kalau ada instrupsi atau interaksi
mungkin mereka merasa tegang atau cemas. Karena itu perilaku-perilaku menyimpang seorang dua orang bisa ditoleransi asal
tidak merusak kesatuan.
e. Dari organisasi kurikulum tentang tim teaching.
Permasalahan dalam pengeloaan kelas juga masih sering terjadi seperti kegaduhan, berisik, mengobrol dengan teman. Maka seorang
guru harus dituntut untuk bisa terampil apabila terjadi kegaduhan dikelas, guru tersebut harus tahu apa yang harus dilakukannya
misalkan seperti memberi kode dengan mengetuk-ngetuk spidol ke papan tulis atau bisa juga dengan “Anak-anak ayo jangan gaduh”
dengan melakukan itu kelas tersebut akan kembali tenang. Kegaduhan tersebut terjadi bukan karena hanya dari kebisingan dari
peserta didik, bisa saja terjadi karena guru tersebut menjelaskan materi pembelajaran dengan tidak optimal seperti suara tidak
11. 7
terdengar dan artikulasi yang tidak jelas, maka para peserta didik pun menjadi gaduh karena tidak fokus mengikuti proses
pembelajaran tersebut. Seseorang guru atau pendidik harus bisa menciptakan dan memilihara kondisi belajar yang optimal agar
terciptanya proses pembelajaran yang efektif.
(contoh sedang terjadinya kegiatan pengeloaan kelas)
12. 8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan dari pengertian di atas, seorang guru harus bisa
mengaplikasikan pengelolaan kelas agar kelas tersebut bisa berjalan dengan efektif
seperti tujuan di atas seorang pendidik atau guru harus bisa menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal, dan seorang guru juga harus memiliki
keterampilan dan stretegi agar pengelolaan kelas itu berjalan dengan lancar dan efisien.