1. MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah
“Strategi pembelajaran ”
DOSEN: BAPAK INDRA SATIA POHAN, M.PD.I
DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:
KRISNA YUDA (900.21
BELLA SINTIA (900.21
DWI PUSPITA (900.21.097)
SEMESTER : IV (Reguler Siang)
Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN AL- ISHLAHIYAH BINJAI
TAHUN 2023/2024
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “interaksi ruang kelas ” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah strategi pembelajaran PAI.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah strategi
Pembelajaran PAI atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini. Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi
manfaat dan menambah wawasan mengenai interaksi ruang kelas , khususnya bagi penulis.
Mungkin makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Binjai,11 Mei 2023
Kelompok VII
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang kelas dan penerapan disiplin kelas
B. Dinamika hubungan guru dan murid di ruang kelas
C. Pengembangan variasi dan gaya mengajar
D. Gaya mengajar (teaching style)
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruang adalah tempat di permukaan bumi baik Ruang tidak hanya sebatas udara, tetapi juga
lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang dapat mencakup sebuah
perairan yang ada di permukaan bumi, seperti laut, sungai, dan danau. Sedangkan di bawah
permukaan bumi terdapat air, dan tanah sampai ke kedalaman tertentu. Ruang mencakup
berbagai lapisan tanah dan batuan, yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Ruang adalah
tempat bagi manusia melakukan interaksi. Dimensi ruang digunakan untuk memandang alam
sebagai tempat, sekaligus penyedia berbagai potensi sumber daya. Ruang disebut juga dengan
dimensi spasial, yakni tempat terjadinya berbagai peristiwa alam baik secara sosial, dan sejarah
dalam proses perjalanan waktu.
Interaksi antar-ruang adalah pergerakan atau pergeseran sesuatu dari satu wilayah ke wilayah
lain, atau dari wilayah asal ke wilayah tujuannya. Konsep ruang dan interaksi antar-ruang dan
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, mencakup aspek-aspek ekonomi, sosial, budaya dan
pendidikan. Salah satu yang menjadi alasan adanya interaksi antar-ruang adalah perbedaan
potensi dan sumber daya yang dimiliki.
B. Rumusan masalah
1.apa itu ruang kelas dan kedisiplinan kelas
2. apa dinamika hubungan guru dan murid dalam ruang kelas
3. Bagaimana komunikasi dan suasana sosial masyarakat di ruang kelas
C. Tujuan masalah
1. untuk mengetahui ruang kelas dan disiplin kelas
2. untuk mengetahui hubungan guru dan murid dalam ruang kelas
3. untuk mengetahui komunikasi dan suasana sosial masyarakat di ruang kelas
5. BAB II
PEMBEHASAN
A. Ruang kelas dan penerapan disiplin kelas
Kelas secara umum dihubungkan dengan kata sekolah dan mempunyai makna yaitu ruangan
tempat berjalannya proses pendidikan atau diartikan juga dengan sejumlah pelajar yang sama-
sama menempuh suatu keegiatan tertentu dalam sebuah lembaga pendidikan. Kelas dalam
penertian yang lebih dikenal dengan istilah lokal, merupakan ruangan tertentu dengan arsitektur
dengan mengikuti ciri khas ruang sekolah sebagai tempat kegiatan siswa mengikuti proses
pendidikan.1
Selain itu pengaturan kelas juga akan mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa,
sangat diperlukan perencanaan yang matang dari pihak sekolah sejak membangun rungan kelas
sampai penataannya, kemudian ketika di dalam kelas, guru kembali akan menata ruangan
tersebut agar lebih menarik dan tercipta suasana nyaman yang sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Lalu mengapa sering ditemukan tentang ruang kelas tidak kondusif dan
kurang disiplin, hal ini sebenarnya sangat erat kaitannya dengan dua hal yaitu guru dan siswa
sebagai objek vital dalam proses pembelajaran dikelas, guru diharapkan sangat berperan aktif
dalam mensosialisasikan ketaatan dan komitmen terhadap rencana dan tujuan utama di dalam
kelas.2
Tata ruang kelas yang baik, akan membangun dan memelihara lingkungan kelas yang
kondusif bagi pembelajaran dan prestasi siswa, siswa akan lebih banyak belajar di lingkungan
kelasnya sendiri daripada dilingkungan kelas lainnya. damsar menjelaskan bahwa ketidaktertiban
di kelas itu bisa muncul akibat dari kegagalan seorang guru dalam memainkan peran utamanya,
sementara pada siswa terjadi karena persiapan peran yang tidak memadai tentang kelompok
rujukan mereka di kelas, sehingga terdapat tarik menarik antara nilai yang diajarkan dengan yang
tidak diajarkan. Ketidaktertiban ini tercipta karena adanya perbenturan antara kebutuhan
subkultur siswa dengan nilai budaya ideal dalam masyarakat yang akhirnya memunculkan
prilaku bebas dan kehidupan sehari- harinya. 3
1 Indra pohan, strategi pembelajaran(umum & PAI ). Medan UMSU press,2023. Hal 135
2 Ibid,hal,136
3 Ibid 137
6. Tata kelola ruang kelas merupakan kegiatan yang terencana dan sengaja dilakukan oleh
seorang pendidik dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar
tetap optimal, sehingga diharapkan proses belajar mengajar akan dapat berjalan dengan efektif
dan efisien, pada akhirnya akan mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang direncanakan.
Kondisi fisik kelas akan sangat berpengaruh terhadap suasana di dalamnya, butuh kenyamanan
yang ekstra, maka ruang kelas harus terhindar dari gangguan apapun yang bisa menggangu
kondusifitas dalam kelas, sirkulasi udara yang normal, kebersihan lingkungan sekitar,
kenyamanan dalam belajar, letak duduk siswa yang strategis, semua ini akan sangat
mempengaruhi konsentrasi serta fokus siswa pada saat mengikuti pelajaran, keberhasilan
mengelola kelas sangat bergantung pada kemampuan guru yang bekerja sama dengan seluruh
siswanya agar tetap menjadi kelas dengan baik, misalnya dengan menjaga kebersihan,
membuang sampah pada tempatnya, tidak mencoret dinding, tidak membawa makanan dikelas,
yang semua ini akan sangat menentukan kualitas kelas itu sendiri.
Maka kesadaran semua orang-orang di dalam kelas tersebut bahwa merawat ruang kelas
dengan baik adalah seperti merawat rumah sendiri. Kemudian penataan ruang kelas hendaknya
disesuaikan dengan kondisi dan mengarah pada pembelajaran yang ingin disampaikan yaitu letak
papan tulis, letak meja guru, bentuk bangku siswa apakah bundar, bentuk U atau bentuk
kelompok kecil, bagi guru yang kreatif akan mengembangkan ide dan kemampuannya untuk
sewaktu-waktu merubah bentuk tempat duduknya.4
B. Hubungan guru dan siswa di ruang kelas
Ruang kelas memiliki dinamika tersendiri, interksi di dalamnya akan menciptakan suasana
keakraban, lentur dan harmonis, atau bahkan sebaliknya kelas akan menjadi pasif, renggang,
kaku dan ricuh, menjelaskan bahwa semua itu terjadi dengan melihat beberapa hal berikut ini:
1) Ukuran Kelas, ruang kelas yang diisi terlalu banyak murid akan menyulitkan
penguasaan dan pengenalan guru terhadap peserta didik dan akan menyulitkan dalam
melakukan proses serta pencapaian dari tujuan pembelajaran, jumlah ideal siswa di dalam
kelas berkisar antara 20 orang siswa untuk satu orang guru.
4
Ibid, 138
7. 2) Konteks Sosial Kelas, pengelompokan kelas pada "grup pintar" dan "grup bodoh" akan
menciptkan ruang kelas yang tidak kondusif untuk belajar, karena akan menimbulkan
sikap diskriminatif dan arogansi terhadap kelas sosial tertentu.
3) Posisi duduk, pengaturan posisi tempat duduk dan penggunaan teknologi dalam proses
belajar mengajar akan dapat membantu siswa untuk memperlancar atau justru
menghambat dinamika siswa dalam kelas, semua itu bergantung pada kemampuan
mengkoordinasikannya dengan tujuan pembelajaran.
4).Struktur Komunikasi, komunikasi dialogis akan menciptakan ruangan yang dinamis,
dilakukan dengan cara aktif mendiskusikan suatu topik tertentu, komunikasi ini akan
menciptakan hubungan yang baik antara guru dengan siswa, guru selalu menerapkan gaya
kepemimpinan yang demokratis.
5) Suasana Sosial Ruang kelas adalah tempat untuk mensosialisasikan tentang pentingnya
nilai-nilai kemandirian, kejujuran, persaingan sehat, optimisme dan semangat untuk
bekerja keras.
bagaimana seharusnya etika yang dibangun dalam hubungan komunikasi antara guru dan
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas yaitu:
a. Guru hendaknya mengajar dengan niat Ikhlas karena mengharap ridho Allah,
menyebarkan ilmu, menghidupkan syara', menegakkan kebenaran dan serta memelihara
melenyapkan kebathilatkemaslahatan ummat.
b. Guru hendaknya tidak menolak untuk mengajar siswa yang tidak mempunyai niat tulus
dalam belajar.
c. Guru hendaknya mencintai siswanya sepertimencintai dirinya sendiri.
d. Guru hendaknya harus senantiasa memotivasisiswanya untuk menuntut ilmu seluas
mungkin.
e. Guru hendaknya menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami
siswanya.
f. Guru hendaknya selalu melaksanakan evaluasi terhdap kegiatan belajar mengajar.
8. g. Guru hendaknya bersikap adil.
h. Guru hendaknya selalu memantau perkembangan5
C. Pengembangan variasi dan gaya mengajar
1. Definisi variasi dalam mengajar
Variasi adalah perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan untuk
mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam proses belajar siswa akan senantiasa menunjukkan
ketekunan, keantusiasan dan berperan aktif. variasi juga dapat mewujudkan perubahan-
perubahan atau perbedaan- perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan
yang unik, dalam kaitannya dengan kegiatan keanekaragaman dalam pembelajaran.6
Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut agar mampu menguasai kelas dengan baik
sehingga siswa tidak akan mengalami kebosanan, ini adalah bagian penting yang harus
diperhatikan oleh guru karena akan menentukan apakah hasil belajar tersebut berjalan dengan
maksimal menciptakan suasana atau sebaliknya, dan belajar yang efektif menyenangkan maka
diperlukan kreatifitas guru dalam.
menggunakan metode dan media saat menjelaskan pelajaran, diantaranya adalah guru
harus menggunakan variasi dalam mengajar dengan melihat kebutuhan dan suasana kelas, tidak
semua siswa bisa memahami dengan baik dari apa yag dijelaskan oleh gurunya, dengan
kemampuan yang berbeda diantara siswa, maka variasi dalam mengajar ini akan memotivasi dan
mengembalikan semangat serta rasa ingin tahu mereka tentang materi yang disampaikan oleh
guru. Variasi mengajar ini merupakan upaya guru dalam proses belajar mengajar, dengan
bermacam kegiatan dan tentunya menjadi pengalaman baru dalam pembelajaran di kelas. Variasi
dalam mengajar juga bvertujuan untuk pemeliharaan ketertiban dan disiplin di dalam kelas,
kemampuan diri untuk taat, patuh dan berkomitmen untuk Mmelakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang dipandang baik oleh orang disekitarnya.
2. Tujuan Variasi Mengajar
Syaiful Bahri dan Azwan menjelaskan bahwa tujuan variasi belajar mengajar
pembelajaran dikelas adalah:
a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar
5
Ibid, hal 140
6 Abdul majid, strategi pembelajaran (bandung:2013)
9. b.memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah d. Memberikan kemungkinan pilihan dan
fasilitas belajar individual
e. Mendorong siswa untuk belajar dengan focus.7
Sedangkan tujuan penggunaan dalam pembelajaran dapat dipahami dengan melihat
beberapa hal sebagai berikut.
a. Meningkatnya perhatian siswa
b. Memotivasi siswa
c. Menjaga wibawa guru
d. Mendorong kelengkapan fasilitas pengajaran
e. Mendorong anak didik untuk belajar
3. Komponen Variasi Mengajar
a. Variasi gaya mengajar dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
a) Variasi Suara
b) Memusatkan Perhatian c) Membuat kesenyapan sejenak (diam sejenak)
d) Mengadakan kontak pandang e) Variasi gerakan dan mimik
f) Menubah posisi.
Variasi suara ini dapat dilakukan dengan perubahan nada dan intonasi suara dari keras
menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, cepat menjadi lambat, dari suara gembira menjadi
sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.Variasi suara ini
digunakan ketika menyampaikan informasi tertentu sesuai dengan alur ceritanya. Kemudian
memusatkan perhatian bermakna keaktifan jiwa yang tinggi kepada objek tertentu, untuk
menjamin hasil belajar yang baik, maka guru harus berupaya menarik perhatian siswa agar
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Langkah selanjutnya adalah diam
sejenak yaitu guru menciptakan suatu keadaan senyap atau diam secara tiba-tiba pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung, hal ini akan menjadi alat untuk menarik perhatian siswa.
7 Djamarah.syaiful bahri & aswan zain, 2010,strategi mengajar,Jakarta.
10. Langkah selanjutnya adalah mengadakan kontak, maknanya adalah pada saat guru
menjelaskan materi pelajaran, guru harus berinteraksi dengan siswa dengan cara menunjukan
pandangan kearah siswa untuk menjelajahi seluruh isi dan kegiatan di kelas, variasi ini akan
membangun dan mengetahui tentang psikologi siswa sekaligus untuk mengetahui seberapa
banyak pemahaman siswa terhadap materi disampaikan. Variasi gerakan badan dan mimic, hal
ini yang telah dapat dilakukan dengan cara mengangguk, menggeleng. mengangkat atau
merendahkan kepala. Guru dapat mengangkat bahu, berdiri diam kaku, santai, berjalan
mendekati atau menjauhi siswa, dan berdiri siap membantu, gerakan ini dilakukan guru pada saat
menerangkan materi disampaikan, karena ekspresi wajah-wajah yang merupakan alat
komunikasi yang kuat. Variasi selanjutnya dengan mengubah posisi bergerak, maknanya adalah
guru tidak berada dalam satu posisi saja pada saat mengajar, melainkan berpindah pindah, posisi
ini bermanfaat bagi guru agar tidak jenuh serta merubah perhatian siswa agar tidak monoton.
D. Gaya mengajar