1. Makalah ini membahas tentang tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran. Guru memainkan peranan penting sebagai administrator pendidikan, edukator, dan konselor.
2. Sebagai administrator, guru bertanggung jawab mengelola kelas dan memfasilitasi proses belajar mengajar. Sebagai edukator, guru bertugas mendidik siswa secara holistik. Sebagai konselor, guru memberikan bimbingan kepada siswa.
3. Tug
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Penindasan dan ketidakadilan dalam masyarakat modern muncul dalam bentuk hegemoni dan ideologi yang ‘meninabobokkan’ masyarakat. Usaha kritis sebagai bentuk antithesis dalam zaman ini jarang sekali ditemukan. Malahan masyarakat cenderung kehilangan daya kritisnya dan terhegemoni dalam penindasan-penindasan yang terselubung. Merasa bahwa seakan-akan semuanya baik-baik saja. Maka dari itu, diperlukan suatu bentuk antithesis baru yang mampu menjawabi permasalahan masyarakat dewasa ini. Suatu bentuk antithesis yang super kritis untuk membuka selubung-selubung penindasan tersebut. Dengan demikian, proses dialektika akan terus berlangsung guna mewujudkan suatu tatanan hidup bersama yang lebih baik.
Penindasan dan ketidakadilan dalam masyarakat modern muncul dalam bentuk hegemoni dan ideologi yang ‘meninabobokkan’ masyarakat. Usaha kritis sebagai bentuk antithesis dalam zaman ini jarang sekali ditemukan. Malahan masyarakat cenderung kehilangan daya kritisnya dan terhegemoni dalam penindasan-penindasan yang terselubung. Merasa bahwa seakan-akan semuanya baik-baik saja. Maka dari itu, diperlukan suatu bentuk antithesis baru yang mampu menjawabi permasalahan masyarakat dewasa ini. Suatu bentuk antithesis yang super kritis untuk membuka selubung-selubung penindasan tersebut. Dengan demikian, proses dialektika akan terus berlangsung guna mewujudkan suatu tatanan hidup bersama yang lebih baik.
Sasaran Mutu adalah Target dari Masing Masing Bagian / departemen yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu,
Sasaran Mutu harus mempunyai Syarat...
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. 1
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU
OLEH
DENI HERNITA LUBIS
NIM: 411.059
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN TADRIS IPA-FISIKA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
Segala puji kehadirat Allah swt yang telah senantiasa memberikan rahmad
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul”
Tugas dan Tanggung Jawab Guru”.
Kemudian shalawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad saw
yang telah berhasil membawa umat dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan yang kita rasakan saat sekarang ini.
Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, dan merupakan input instrumental dalam
sistim pendidikan. Dalam proses belajar mengajar guru dijadikan ujung tombak
dan pelaksanaan langsung dari proses belajar mengajar tersebut.
Penulis berharap kepada pembaca mudah- mudahan makalah ini dapat
menambaha wawasan kita. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis minta maaf dan sangat
mengharap kritikan serta saran dari pembaca.
3. 3
BAB II
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU
Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, dan merupakan input instrumental dalam
sistim pendidikan. Dalam proses belajar mengajar guru dijadikan ujung tombak
dan pelaksanaan langsung dari proses belajar mengajar tersebut.
Tanggung jawab guru sebagai berikut:
1. Guru harus menuntut peserta didik belajar
Guru harus membimbing pesertad didik agar mereka memperoleh
keterampilan- keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagia kemampuan,
kebiasaan- kebiasaan yang baik, dan perkembangan sikapa yang serasi. Oleh
karena itu guru harus melakukan banyak hal agar pengajarannya berhasil antara
lain:
a. Mempelajari setiap peserta didik di kelasnya
b. Merencanakan, menyediakan, dan menilai bahan- bahan belajar yang
akan diberikan atau telah dibberikan
c. Memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dnegan
tujuan yang hendak dicapai, kebutuhan dan kemampuan pesertad
didikk dan dengan bahan- bahan yang akan diberikan
d. Membantu para peserta didik memecahkan berbagaia maslah
e. Menyediakna lingkungan belajar yang serasi.
f. Mengadakan hubungan dengan oraqng tua peserta didik secara kontinu
untuk melihat perkembangan peserta didik.
2. Turut serta membina kurikulum sekolah
Guru merupakan seorang key person yang paling mengetahui tentang
kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
karena itu sewajarnya guru turut aktif dalam pembinaan kurikulum dalam sekolah.
Dalam hal ini guru dapat melakukan banyak hal seperti: menyarankan ukuran-
4. 4
ukuran yang mungkin dapat digunakan dalam memilih bahan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan dan kesanggupan peserta didik, dan mempelajari isi dan bahan
pelajaran pada setiap kelas serta meninjaunya dalam hubungan dalam praktek
sehari- hari
3. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa ( kepribadian watak dan
jasmaniah)
Membina siswa menjadi manusia berwatak dan berkarakter adalah tugas
seorang guru sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap,cita- cita, berpikir ,
berbuat, berani dan bertanggung jawab, ramah dan mau bekerja sama serta
bertindak atas dasar nilai- nilai moral yang tinggi.
4. Memberikan bimbingan kepada peserta didik
Seorang guru harus memberikan bimbingan kepada peserta didik agar
mereka mampu mengenali dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri,
mampu menghadapi kennyataan dan memiliki stamina serta emosional yang baik
yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.
5. Melakukan diagnosis atas kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas
kemauan belajar.
Guru bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar dnegan
minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik serta bertanggung jawab
mnegadkan evaluasi terhadap hasil belajar dna kemampuan belajar siswa dengan
menlakukan diagnosis secara cermat terhadap kesulitan yang dialami siswa dan
kebutuhannya .
6. Menmyelenggarakan penelitian
Sebagai seorang yang bergerak dibidang keilmuan ( scientist) bidang
pendidikan maka guru senatiasa memperbaiki cara bekerjanya. Tidak cukup hanya
mengajar saja melainkan juga harus berusaha menghimpun banyak data melaui
penelitian yag kontinu dan intensif.
5. 5
7. Mengenal massyarakat dan ikut serta aktif
Guru tak mungkin melaksanakan pekerjaannya secara efektif jika ia tidak
mengenal masyaarakat seutuhnya . guru haus memahami dengan baik tentang pola
kehidupan, kebudayaan, minat, dan kebutuhan masyarakat . karena perkembangan
sikap, minat serta aspirasi anak sangat banyak dipengaruhi oleh masyarakat. Ini
berarti dengan mengenal masyarakat guru dapat mengenal siswa dan
menyesuaikan pelajarannya secara efektif.
8. Menghayati. Mengamalkan, dan mengamankan Pancasila
Guru harus mempunyai kepribadian Pancasila dengan menghayati
Pancasila dan mengamankannya dari pengaruh- pengaruh yang buruk yang
mungkin dapat merusak atau menyimpang, bersikap tidak mempertentangkan dan
mempersoalkannya serta mengamalkannya dalam perbuatan sehari- hari. Karena
jika seorang guru tidak memiliki kepribadian Pancasila maka ia tidak akan
mungkin mendidik siswa menjadi manusia Pancasilais.
9. Turut serta membantu tercipta kesatuan dan persatuan bangsa dan
perdamaian dunia.
Guru bertanggung jawab mempersiapkan siswa menjadi warga yang baik
yang memiliki rasa kesatuan dan persatuan bangsa saling menghargai dan
mengenal kebudayaan Nusantara.
10. Turut menyukseskan pembangunan
Pembangunan ialah cara yang paling tepat guna membawa masyarakat ke
arah kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Pembangunan yang meliputi
pembangunan dalam bidang mental, spiritual,dan fisik materil. Jadi seorang guru
harus turut serta dalam membangun mental spiritual peserta didik.
11. Tanggung jawab meningkatkan peranan professional guru
6. 6
Guru sangat perlu meningkatkan peranan dan kemampuan profesionalnya
dan kecakapan yang maksimal karena tanpa adanya kecakapan yang maksimal
dan kemampuan yang professional guru mengalami kesulitan dalam mengemban
dan melaksanakan tanggung jawabnya.1
Jadi berdasarkan tugas dan tanggung
jawab guru diatas guru mempunya peranan yang sanagt penting. Adapun peranan
guru sebagai berikut:
a. Sebagai administrator pendidikan
b. Sebagai educator dan konselor
c. Sebagai supervisor
A. Sebagai administrator pendidikan
a. Pengertian administrator
Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata yakni
“administrasi” dan “pendidikan” yang masing- masing kata tersebut memiliki ari
tersendiri tetapi bila dirangkaikan membentuk arti baru. Pada hakikatnya,
pendidikan administrasi ialah pnerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan
atau pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek- praktek
pendidikan.
Secara etimologis administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari
kata “add” dan “ministrare”. Kata “ad” artinya intensif, sedangkan “ministrare”
adalah melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi pengertian administrasi
adalah melayani secara intensif.2
Dan orang yang melakukan pelayanan secara
intensif disebut juga administrator.
Guru bertugas pula sebagai tenaga administrasi, bukan berarti pegawai
kantor, melainkan sebagai pengelola kelas atau pengelola interaksi belajar
mengajar. Meskipun masalah pengelolaan ini dapat dipisahkan dari masalah
mengajar dan membimbing, tetapi tidak seluruhnya dapat dengan mudah
diidentifikasi, sesungguhnya ketiga hal itu saling berhubungan dantidak
1
Departemen RI, Wawasan tugas guru dan Tenaga kependidikan( Jakarta: Ikhlas Beramal 2005)
hal 76-83
2
Yusak Burhanuddin, Administrasi pendidikan,(Bandung: Pustaka setia 1998) hal 11.
7. 7
terpisahkan dari mengajar itu sendiri. Adapun yang menjadi konsekwensi dari
pengelolaan adalah meningkatnya prestasi, guru dan efektifitas dari situasi belajar
mengajar. Jika segi instruksional dan kurikuler telah berjalan lancar, masalah
pengelolaan amat dipengaruhi oleh hal-hal yang timbul pada kenyataan sehari-
hari, sedangkan masalah kurikulum dan proses belajar mengajar dapat
direncanakan untuk jangka panjang maupun jangka pendek.Terdapat dua aspek
dari masalah pengelolaan yang perlu mendapat perhatian yaitu:
a) Membantu perkembangan murid sebagai individu dan kelompok
b) Memelihara kondisi kerja dan kondisi belajar yang sebaik- baiknya di
dalam maupun di luar kelas.
Sekurang-kurangnya harus dipelihara oleh guru secara terus menerus
ialah: Suasana keagamaan, kerjasama, rasa persatuan dan perasan puas pada
murid terhadap pekerjaan dan kelasnya dengan terjadinya pengelolaan yang baik
maka guru akan lebih mudah mempengaruhi murid di kelasnya dalam rangka
pendidikan dan pengajaran. 3
Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur.
Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu
diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti
membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan
dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi
pendidikan, guru berperan sebagai :
1. Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan;
2. Wakil masyarakat di sekolah, artinya guru berperan sebagai pembawa
suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan;
3. Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai bahan yang harus
diajarkannya;
3
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2203757-guru-sebagai-administrator/
8. 8
4. Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar para peserta didik
melaksanakan disiplin;
5. Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab agar
pendidikan dapat berlangsung dengan baik;
6. Pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk
mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang
akan menjadi pewaris masa depan; dan
7. Penterjemah kepada masyarakat, yaitu guru berperan untuk
menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kepada masyarakat.
B. Sebagai Edukator dan Konselor
Guru sebagai educator adalah sebagai pendidik. Sebagai pendidik guru
merupakan orang yang berjasa terhadap masyarakat dan Negara, tinggi rendahnya
kebudayaan suatu masyarakat sebagian bergantung pada kependidikan,
pengajaran yang diberikan oleh guru, pekerjaan guru tidak hanya mengajar tetapi
juga mendidik. Maka untuk melakukan tugasnya guru yang baik harus memenuhi
syarat- syarat yang terdapat dalam UU. No. 14 tahun 2005 tentang dasar- dasar
kependidikan dan pengajaran.
Guru sebagai konselor( pembimbing) yaitu sebagai suatu usaha untuk
menjaga agar apa yang dilaksanakan dapat berjalan dengan pelaksanaannya.4
Bahwa guru sebagai pembimbing dituntut untuk mampu mengidentifikasi siswa
yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa,
dan kalau masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya
(remedial teaching). Berkenaan dengan upaya membantu mengatasi kesulitan
atau masalah siswa,. Sofyan S. Willis (2004) mengemukakan tingkatan masalah
siswa yang mungkin bisa dibimbing oleh guru yaitu masalah yang termasuk
kategori ringan, seperti: membolos, malas, kesulitan belajar pada bidang tertentu,
4
http://www.docstoc.com/docs/133855950/Tugas-dan-Tanggung-Jawab-Guru
9. 9
berkelahi dengan teman sekolah, bertengkar, minum minuman keras tahap awal,
berpacaran, mencuri kelas ringan.
Dalam konteks organisasi layanan Bimbingan dan Konseling, di sekolah,
peran dan konstribusi guru sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan
efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Prayitno (2003)
memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling adalah :
Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
siswa.
Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-
siswa tersebut.
Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada konselor.
Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut
konselor memerlukan pelayanan khusus. seperti pengajaran/latihan
perbaikan, dan program pengayaan.
Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan
hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan
pembimbingan dan konseling.
Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti
konferensi kasus.
10. 10
Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak
lanjutnya.5
C. Sebagai Supervisor
Supervisi diadopsi dari bahasa inggris “ supervision” yang berarti
pengawasan / kepengawasan. Supervise terdiri dari dua kata “super” artinya lebih
atau atas dan visi artinya lihat atau penglihatan.
Menurut para ahli:
1. Kimbal wiles
Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar
yang lebih baik
2. Harold. P. Adams dan frank G. Dickey
menyatakan bahwa supervise sebagai pelayanan atau layanan khusus
dibidang pengajaran dan perbaikannya mengenai proses belajar mengajar.
3. Thomas H. Briggs dan Josep Justman
Supervise sebgai usaha yang sistematis dan terus menerus untuk
mendorong dan mengarahakan pertumbuhan diri guru yang berkembang, secara
lebih efektif dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan dengan murid- murid
di bawah tanggung jawabnya.
Jadi dapat disimpulkan supervise merupakan usaha menstimulir,
mengkoodinir dan membimbing di sekolah baik secara individual maupun
kelomppok dengan tenggang rasa dan tindakan- tindakan pedagogis yang efektif,
sehingga siswa lebih mampu mengembangkan kemampuannya.
Konsep supervise juga diperlukan dalam pendidikan karena konsep ini
didasarkan pada keyakinan, bahwa perbaikan pengajaran merupakan suatu usaha
5
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/10/17/peran-guru-sebagai-pembimbing/
11. 11
yang koperatif dimana semua guru berpartisipasi sebagai pemimpin pendidikan
yang bertindak sebagai stimulator, pembimbing, dan konsultan dalam rangka
perbaikan pengajaran.6
Jadi orang yang melakukan supervise disebut Supervisor.
Tujuan Supervisi pendidikan sebagai berikut:
a. Membantu guru agar dapat lebih mengerti atau menyadari tujuan- tujuan
pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan.
b. Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan
massalah- masalah yang dihadapi siswanya, supaya dapat membantu
siswanya untuk menjadi lebih baik lagi.
c. Untuk melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratif
dalam rangka meningkatkan kegiatan –kegiatan professional di sekolah,
dan hubungan antara staf yang kooperatif untuk bersama- sama
meningkatkan kemampuan masing- masing.
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta
mengembangkan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung
jawab yang sesuai dengan kemampuannya.
e. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya di depan kelas
f. Membantu guru baru dalam massa orientasinya supaya cepat dapat
menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat mendaya gunakan
kemampuannya secara maksimal.
g. Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid- mruidnya dan
merencanakan tindakan- tindakan perbaikannya.
h. Menghindari tuntutan- tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak
wajar, baik tuntutan itu datangnya dari dalam( sekolah) maupun dari luar(
masyarakat).7
Fungsi Supervisi Pendidikan
Menurut Swearingen ada 8 fungsi sebagai berikut:
6
Hendiyal sutopo, Kepemimpinan dan Supervisi pendidikan( Bandung: CV Ilmu 1995) hal 58
7
M. Moh Rifai, Administrasi dan Supervisi Pendidikan( Bandung: Jemmars 1982) hal 39-46
12. 12
1. Mengkoordinasi usaha sekolah
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
3. Memperluas pengetahuan guru
4. Menstimulir usaha- usaha yang kreatif
5. Memberikan fasiliitas dan penilaian yang terus menerus
6. Menganalisis situasi belajar mengajar
7. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota
staf.
8. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan
kemampuan mengajar guru- guru.
Menurut Ametembun ada 4 fungsi sebagai berikut yaitu:
1. Penelitian
2. Penilaian
3. Perbaikan
4. Pembinaan8
8
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah(Jakarta: PT. Rineka Cipta 2002) hal 198- 199
13. 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa guru memiliki 3
peranan sebagai berikut:
a. Guru sebagai administrator ialah orang yang melakukan pelayanan
secara intensif.
b. Guru sebagai educator dan konselor. Guru sebagai educator ialah
Guru sebagai educator adalah sebagai pendidik. Sebagai pendidik
guru merupakan orang yang berjasa terhadap masyarakat dan Negara,
tinggi rendahnya kebudayaan suatu masyarakat sebagian bergantung pada
kependidikan, pengajaran yang diberikan oleh guru, pekerjaan guru tidak
hanya mengajar tetapi juga mendidik. Guru sebagai konselor
(pembimbing) yaitu sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan pelaksanaannya.
c. Guru sebagai supervisor
ialah orang yang berusaha dengan sistematis dan terus menerus
untuk mendorong dan mengarahkan pertumbuhan diri guru yang
berkembang, secara lebih efektif dalam membantu tercapainya tujuan
pendidikan dengan murid- murid di bawah tanggung jawabnya.
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Untuk itu pemakalah minta kritik dan saran yang
membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.
14. 14
DAFTAR PUSTAKA
Departemen RI, Wawasan tugas guru dan Tenaga kependidikan( Jakarta: Ikhlas
Beramal 2005)
Yusak Burhanuddin, Administrasi pendidikan,(Bandung: Pustaka setia 1998)
Hendiyal sutopo, Kepemimpinan dan Supervisi pendidikan( Bandung: CV Ilmu
1995)
M. Moh Rifai, Administrasi dan Supervisi Pendidikan( Bandung: Jemmars 1982)
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2203757-guru-sebagai-
administrator/
http://www.docstoc.com/docs/133855950/Tugas-dan-Tanggung-Jawab-Guru
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/10/17/peran-guru-sebagai-
pembimbing/