SlideShare a Scribd company logo
REVIEW BOOK REPORT
“PROFESI PENDIDIKAN“
OLEH:
NAMA : TIROHANA SIREGAR
NIM : 3163331038
KELAS : B EKSTENSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan CBR ini untuk memenuhi tugas matakuliah “profesi kependidikan”
Meskipun dalam penyusunan tugas ini penulis banyak menemukan hambatan dan
kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangan saran dan kritik dari semua pihak yang
membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan tugas ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga
terwujudnya makalah ini.
Medan, 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………1
B. Tujuan……………………………………………………………….1
C. Manfaat……………………………………………………………...1
BAB II. ISI BUKU
A. BAB 1.................................................................................................2
B. BAB 2 ............................................................................................... .2
C. BAB 3.................................................................................................3
D. BAB 4.................................................................................................3
E. BAB 5.................................................................................................4
F. BAB 6.................................................................................................4
G. BAB 7.................................................................................................4
H. BAB 8.................................................................................................5
I. BAB 9................................................................................................5
J. BAB 10..............................................................................................5
K. BAB 11..............................................................................................5
L. BAB 12..............................................................................................6
M. BAB 13.............................................................................................6
N. BAB 14.............................................................................................6
O. BAB 15.............................................................................................7
P. BAB 16..............................................................................................8
Q. BAB 17..............................................................................................9
BAB III. PEMBAHASAN
A. Keunggulan...................................................................................... 10
B. Kelemahan………………………………………………………….10
ii
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………10
B. Saran………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11
Identitas
Judul buku : Mengajar dengan sukses
Nama pengarang : J. Mursell dan Prof. Dr. S. Nasution, M. A.
Penerbit : Bumi aksara
Tahun terbit :2006
Jumlah halaman : 130 halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tugas ini dilatar belakangi oleh menurunnya kualitas guru di Indonesia sekarang ini, banyak
guru tidak sukses dalam mengajar anak muridnya karena tidak tahu atau tidak mau
mengaplikasikan bagaimana cara menjadi guru yang mengajar dengan sukses.
Hal ini bisa jelas di lihat dari kualitas murid yang di hasilkan atau yang telah belajar itu sangat
buruk atau kurang pemahaman terhadap materi pembelajaran. Mungkin itu terjadi karena
kurangnya kompetensi guru sekarang jadi guru tidak bisa memahami kekurangan, kelebihan, dan
kebutuhan yang diharap kan untuk siswa.
B. TUJUAN
Tujuan dari Review book report ini salah satunya adalah pemenuhan tugas mata kuliah Profesi
kependidikan, kemudian untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di Review.
Selain itu tugas ini juga bertujuan untuk memahami dan mengetahui bagaimana menjadi seorang
guru yang mengajar dengan sukses.
C. MANFAAT
Manfaat dari mereview buku ini adalah saya bisa mengetahui bagaimana cara mengajar yang
sukses nantinya saa t saya telah jadi guru. Kemudian menambah referensi saya tentang menjadi
guru yang baik dan sukses itu seperti apa.
BAB II
ISI BUKU
BAB 1 Mengajar dengan sukses : maknanya
Kraterium utama untuk mengajar dengan sukses tidak hanya ditentuka dari hasil mengajar itu,
berhasil bila anak- anak sungguh – sungguh belajar sesuatu, misalnya ia bertambah pandai dalam
bidang yang kita bawakan. Sukses dalam mengajar hendaknya di nilai berdasarkan hasil – hasil
yang manta atau tahan lama dan dan yang dapat dipergunakan oleh siswa dalam hidupnya. Berhasil
tidaknya mengajar bergantung pada lamanya dan mantapnya bahan pelajaran itu dikuasai siswa –
siswa.
Tujuan akhir dari pendidikan pada umunya dan disekolah khususnya adalah perkembangan
pribadi anak. Mengajar dengan sukses mngusahakan agar isi mata pelajaran bermakna bagi
kehidupan anak dan dalam itu membentuk pribadinya. Agar berhasil dengan baik, mengajar itu
memerlukan kecakapan, pemahaman, inisiatif, dan kreativitas dari pihak pendidik.
Lagi pula seorang guru yang benar-benar mengenal pekerjaanya dan rela mengabdi serta
berjerih payah untuk mencapai hasil belajar mengajar yang sunggu-sungguh dapa melakukan
banyak hal untuk mengajar dengan baik, sekalipun keadaan yang di hadapinya buruk. Kekurangan
itu tidak dijadikan alasan untuk menyerah, justru dengan keburukan itulah guru tersebut berhasil
dalam mengajar dengan sukses.
BAB 2 Masalah Mengajar Sebagai Organisasi
Definisi yang baik untuk mengajar ialah pengorganisasian pelajaran. Jadi masalah mengajar
dengan sukses adalah mengorganisasikan pelajaran untuk memperoleh hasil yang baik. Untuk
mengorganisasikannya dapat dilakukan oleh suatu kelompok atau seseorang yang melakukan
belajar sendiri. Mengajar dapat di pandang sebagai menciptakan situasi dimana di harapkan anak
–anak akan belajar dengan efektif. Situasi belajar terdiri berbagai faktor seperti anak, fasiliats.
Prosedur kerja, dan cara penilaian. Dalam situasi belajar adakalanya guru mengatakan apa yang
harus dilakukan oleh anak-anak, ada juga saatnya ia membimbing dan membantu anak –anak
dalam menyelesaikan rencana tugas masin- masing.
Kalau mengajar itu dirumuskan sebagai belajar maka guru itu pada hakikatnya seorang
organisator. Tugas organisator ialah memungkinkan kelompok dan individu – individu di
dalamnya untuk berfungsi bersama. Untuk mencari organisasi yang lebih baik yang pertama yaitu
: usaha untuk menemukan metode yang lebih baik kemudian usaha mengadakan perubahan yang
fundamental dalam hubungan antara guru dan murid dan dalam kegiatan – kegiatan murid.
Cara mengajar yang konvensional atau tradisional yang pada suatu ketika menjadi universal
dalam garis besarnya dilakukan menurut pola buku tugas resitasi. Bahan pelajaran di bagi dalam
bahan untuk satu tahun, yang di bagi pula dalam unit atau pelajaran. Teknik mengajar terkenal
sebagai resitasi. Anak di tugaskan untuk mempelajari sesuatu dari buku pelajaran yang kemudian
dinyatakan di sekolah.
BAB 3 Pengontrolan Belajar Dengan Penuh Makna
Pelajaran itu bermakna sejauh pelajaran atau masalah itu riil atau berharga bagi siswa. Dan
sejauh hubungan esensial antara bagian- bagian yang ditegaskan, sehingga tugas murid adalah
menangkap atau memahami hubungan- hubungan dalam keseluruhan itu.
Alasan kenapa pelajaran tu harus bermakna ialah belajar ialah usaha mencari dan menemukan
makna atau pengertian. Inilah sifat yang hakiki dalam belajar. Guru yang memberi latihan – latihan
dan hafalan yang tidak di fahami bertentangan dengan hakikat proses belajar. Guru yang selalu
berusaha anak agar mengerti, berbuat sesuai dengan hakikat proses belajar.
Belajar adalah usaha untuk mencari dan menemukan makna atau pengertian. Karena manusia
dapat mempelajari sesuatu sebenarnya ada sesuatu yang sama sekali tidak bermakna.yang menjadi
persoalan adalah bukan ada atau tidak adanya makna sesuatu, mlainkan apa makna sesuatu itu
yang dipelajari.
BAB 4 Orientasinya : titik berat khusus
Belajar memberi hasil yang autentik melalui proses penyelidikan dan penemuan, dimulai
dengan hasrat untuk mencapai jawaban dari suatu soal dan berlangsung dengan usaha
eksperimental yang aneka ragam guna memperoleh pemecahan masalah itu. Untuk guru selalulah
usahakan membantu murid mencapai pemahaman yang sebaik- baiknya. Aturlah pembelajaran itu
sedemikkian rupa sehingga menghasilkan pengertian.
Transfer belajar terdapat bila sesuatu yang di pelajari dalam suatu budang dapat digunakan
dalam bidang lain. Kalau kita belajar, kita senantiasa mengharapkan mungkin transfer. Anak –
anak yang belajar berhitung di sekolah di harapkan dapat menggunakan kepandaiannya itu dalam
situasi hidup sehari – hari. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang jelas antara menntransfer dengan
menggunakan hasil – hasil belajar. Jadi, mengajar dengan sukses berarti memberi pelajaran
sedemikian rupa sehingga terjamin adanya transfer.
BAB 5 Prinsip Hubungan Dan Organisasi Pelajaran
Pelajaran tak akan berhasil jika dilakukan secara abstrak. Menyuruh anak menghafal kata,
rumus, seperti banyak terjadi dalam metode mengajar berdasarkan buku tugas resitasi biasanya
tidak memberi hasil yang baik. Pelajaran harus di berikan dalam konteks, atau hubungan tertentu
agar pelajaran itu bermakna atau berarti.
Hasil belajar juga tidak dengan sendirinya bertambah bila kita gunakan metode induktif
ataupun deduktif. Yang penting ialah memberi pelajaran dengan menghubungkannya dengan
situsi- situasi yang vital, bermakna dan menarik minat anak. Sistematikanya di barengi oleh
konteks yang baik baru memberi organisasi pelajaran yang menjamin hasil baik.
BAB 6 Pinsip Hubungan Dan Penilaian Cara Mengajar
Menggunakan metode yang tertentu dengan cermat belum pasti menjamin hasil yang baik.
Akan tetapi salah satu prinsip penting yang tak dapat di abaikan adalah prinsip konteks yang
membuat pelajaran mengandung makna bagi murid. Kalau kita sunguh- sungguh akan
melaksanakan prinsip konteks maka diadakan perubahan – perubahan dalam penyelenggaraan
sekolah : 1.ruangan kelas harus di atur sebagai lingkungan yang memungkinkan bermacam –
macam kegiatan dan pengalaman. 2. Harus cukup bahan dan alat dalam mengajar. 3. Harus ada
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. 4. Kecepatan pelajaran jangan terlampau
dilihat oleh waktu.
Memperbaiki pengajaran menurut hasil – hasil penyelidikan psikologi membawa perubahan
yang besar di sekolah. Fasilitas yang di butuhkan untuk itu bukan suatu kemewahan, melainkan
suatu keharusan.
BAB 7 Prinsip Fokus Organisasi Pengajaran
Pelajaran mengandung makna dan efektif jika diorganisasikan sekitar suatu fokus. Fokus
yang baik mempunyai ciri – ciri
1. Fokus itu membangkitkan suatu tujuan
2. Fokus memberi kebulatan dalam pelajaran
3. Fokus mengorganisasi pelajaran sebagai proses penyelidikn dan penemuan
Proyek memberi sistematika dalam pelajaran, maka harus di perhatikan :
1. Menenarik minat anak.
2. Fotografi atau bermasak karena digunakan dalam kehidupan sehari – hari
3. Dalam pelajaran apapunselalu ada konteks yang luas dan menarik dengan fokus yang
dinamis, yang memusatkan usaha anak.
BAB 8 Prinsip Fokus Dan Penilaian Pengajaran
Tiap guru yang menginginkan sukses harus mengadakan persiapan yang baik. Akan tetapi
disini bukanlah menentukan bahan atau kegiatan untuk mengisi waktu dengan mengikuti langkah-
langkah yang di tentukan oleh buku pelajaran. Persiapan bukanlah mengisi rutin pelajaran sehari
– hari dengan menjelaskan pelajaran , mengadakan tanya jawab, mengadakan tes dan berusaha
agar anak – anak selalu sibuk. Persiapan demikian tidak adekuat dan hasilnya tidak memuaskan.
Agar pelajaran efektif, persiapan guru seharusnya merencanakan fokus – fokus yang memberi
kebulatan pelajarang mendorong anak memikirkan masalah atau pokok – pokok tertentu.
BAB 9 Prinsip Sosialisasi Dan Organisasi Pelajaran
Makna dan efektivitas pelajaran untuk sebagian besar bergantung pada rangka dan suasana
sosial dimana pelajaran itu di berikan atau dengan kata lain, dengan kerja kelompok makna
efektivitas pelajaran dapat di pertinggi. Sikap demokrasi guru saja belum mencukupi. Di samping
itu diperlukan organisasi yang di sengaja dan keahlian dengan penuh keahlian.
BAB 10 Prinsip Sosialisasi Dan Penilaian Cara Mengajar
Pada sosial dalam suatu kelompok bertalian erat dengan cara – cara mreka belajar. Kelompok
yang demokratis ingin berfikir secara kooferatif, memecahkan masalah dan bertindak sama,
menyelidiki dan menemukan jawaban. Kelompok penurut ingin patuh dan mebghafal apa yang di
perintahkan guru.
Perlu dikatakan bahwa mengajar yang baik harus menggunakan segala prinsip yang baik
seperti pelajaran yang bermakna, mempunyai konteks dan fokus serta mempunyai pola sosial yang
menguntungkan.
BAB 11 Prinsip Individualisme Dan Organisasi Pelajaran
Prinsip individualisme ialah pelajaran yang bermakna harus di jalankan sesuai dengan tujuan
bakat, kesanggupan anak sendiri menurut prosedur eksperimental. Pelajaran harus individualisme
karena setiap individu belajar menuntut caranya sendiri. Guru harus mengetahui intelegensi anak
agar dapat mengajar dengan baik. Akan tetapi selama masalah intelegensi ini masih kabur
faedahnya tidak seberapa.
Tes intelegensi sangat berharga karena dapat menunjukkan ada tidaknya kesanggupan anak
mengikuti pelajaran ilmu pasti, ilmu alam ,kimia. Guru yang baik tidak akan menghalangi bahkan
mengarang cara- cara memecahkan soal dengan cara tersendiri. Ia tidak akan memaksa satu cara
tertentu.
BAB 12 Prinsip Individualisme Dan Penilaian Cara Mengajar
Untuk menilai hingga manakah prinsip indivudualisasi dilaksanakan dalam pengajaran kita
dapat menggunakan skala yang berikut. Anak – anak dalam suatu kelas berbeda dalam berbagai
hal. Anak rata – rata secara stastistik sebenarnya tak ada lagi. Lagi pula tak dapat di tentukan
bahwa pelajaran benar – benar sesuai bagi anak rata – rata. Sekalipun itu dilakukan akibatnya ialah
bahwa anak pandai akan merasa bosan dan anak yang bodoh akan sulit mengikutinya. Perbedaan
individual hanya dinyatakan dalam angka – angka yang di perboleh. Yang pandai mendapat angka
tinggi dan yang bodoh mendapat angka yang rendah.
Cara mengatasinya bisa di lakukan dengan menilai atas hasil pekerjaan murid dengan
bakatnya, sehingga anak yang bodoh berusaha segiat – giatnya untuk mencapai nilai yang tinggi.
Bisa juga dilakukan dengan perubahan prinsipal dalam cara mengajar dapat membawa perbaikan.
Yang dilakukan oleh guru terhadap kelompok yang lebih lemah harus lebih sabar, dan lebih suka
membantu.
BAB 13 Prinsip Urutan Dan Organisasi Pelajaran
Makin banyak dan kaya makna suatu pelajaran makin berharga untuk perkembangan anak.
Suatu pelajaran tidak mungkin mengandung makna jika belum cukup matang untuk menerimanya.
Pendirian itu penting bagi organisasi pelajaran. Cara satu- satunya di sekolah untuk
mengembangkan anak adalah melalui pelajaran – pelajaran yang spesifik. Akan tetapi pelajaran
itu jangan di anggap terpisah – pisah. Pelajaran itu dapat di anggap sebagai sebab dalam buku
dalam buku yang memberi sumbangannya kepada kebulatan buku itu.
BAB 14 Prinsip Urutan Dan Penilaian Cara Mengajar
Suatu usaha yang yang dilakukan untuk menunjukkan urutan pada tingkatan ini ialah
mengadakan ulangan pada saat – saat tertentu. Yang diperlukan bukan ulangannya tapi
transformasinya. Dengan mempelajari ilmu pasti, pengetahuan alam, sejarah dan yang lainnya
harus menjadi perubahan dalam diri anak. Pengertian –pengertian yang diperolehnya harus dapat
digunakan nya dalam menghadapi problem – problem baru.
Di tinjau secara psikologis urutan pelajaran yang konvensional buruk sekali dan menghalangi
pelajaran yang telah di tentukan lebih dahulu sukar di uabah menjadi pelajaran dengan konteks
yang konkret, menarik dan merangsang. Pokok – pokok yang di tentukan oleh buku ajar sukar di
hubungkan dengan masalah – masalah dari kehidupan sehari – hari.
BAB 15 Prinsip Evaluasi Dan Organisasi Pelajaran
Evaluasi dalam bentuk yang baik adalah menelaah hasil pelajaran anak untuk mengetahui
unsur – unsur tertentu. Belajar tak mungkin efektif kalau tidak diketahui hingga manakah tujuan
pendidikan tercapai. Evaluasi berguna untuk mempertinggi hasil pelajaran. Karena evaluasi itu tak
dapat di pisahkan dari belajar mengajar. Kesanggupan anak untuk menilai pekerjaan sendiri
membuk jalan baginya untuk maju dengan tenaga sendiri.
Jadi kesimpulannya agar efektif pelajaran harus di organisasi sedemikian rupa sehingga
semua yang berkepentingan dan terutama murid sendiri memperoleh penilaian yang valid dan
terperinci dari segala aspek – aspek pelajaran itu.
BAB 16 Prinsip Evaluasi Dan Penilaian Cara Mengajar
Evaluasi adalah penilaian belajar dengan tujuan memperbaikinya. Penilaian itu harus
dilakukan oleh semua yang bersangkutan, yaitu bukan hanya guru tetapi juga anak murid. Hal
seperti ini dalam pengolahannya mengubah skor mentah menjadi angka dan sebagainya adalah
bagian – bagian dari pada keseluruhan evaluasi.
Evaluasi tak lepas dari organisasi pelajaran malahan evaluasi merupakan suatu prinsip
mengajar. Tanpa evaluasi tak tercapai sukses dalam pelajaran. Evaluasi yang baik menginginka n
evaluasi diri oleh murid. Untuk itu diperlukan organisasi pelajaran tertentu yakni :
1. Memberi kesempatan pada murid berpendapat
2. Menghargai setiap karya murid
3. Melakukan tugas yang merupakan saran – saran dari murid
4. Memberi kesempatan pada murid menilai segala macam pekerjaan
5. Bersama –sama membahas evaluasi belajar
BAB 17 Sintesis Dan Aplikasi Prinsip – Prinsip Mengajar
Berhasil tidaknya mengajar bergantung pada prinsip – prinsip konteks, fokus, sosialisasi,
individualisasi, urutan dan evaluasi. Persiapan pelajaran adalah suatu hal yang penting dilakukan
oleh guru sebelum mengajar dalam kelas. Perencanaan adalah pemikiran yang menggunakan
prinsip – prinsip umu situai – situasi yang khusus.
Ada dua manfaat dari perencanaan yaitu :
1. Guru bisa menghadapi situasi dalam kelas secara pleksibel tetapi tegas tanpa kaku.
Pelajaran tak selalu seperti yang di harapkan karena itu guru harus siap untuk menempuh
taktik baru.
2. Menjadi seorang guru yang baik. Dengan mengadakan persiapan yang baik guru itu
tumbuh menjadi seseorang ahli dalam bidangnya. Merencanakan adalah memikirkan
karena pemikiran itu memberi harapan pelajaran itu baik dan dalam usaha itu guru timbul
sebagai ahli dalam pekerjaanya.
Agar anak berfikir pelajaran itu harus mengandung problem yang bermakna bagi anak.
Motivasi tidak di peroleh dari hukuman atau pujian, tetapi dengan pengajaran yang baik. Kalau
anak merasa bosan dalam kelas maka ada kelemahan dalam pelajaran, yakni tidak mewujudkan
prinsip –prinsip mengajar sehingga pelajaran itu tidak mengandung makna dan tidak memberi
hasil autentik.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Keunggulan buku
Bukunya membahas materi yang mudah di mengerti dan bermanfaat bagi pembaca dalam
menjadi guru yang baik. Dalam pembahasannya ada dibuat aplikasi dan solusi dalam kehidupan
pendidikan ( mengajar ). Bentuk dan ukuran buku menarik pembaca untuk membacanya.
Kemudian ukurannya kecil jadi mudah
B. Kelemahan buku
Menggunakan bahasa yang tidak sesuai EYD, jadi agak sulit untuk memahami dan
menyimpulkan materinya sebelum kita membaca seluruhnya. Tidak membuat rangkuman di setiap
selesai pembahasan babnya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan seperti yang telah di jelaskan di atas.
Kemudian dalam buku ini dijelaskan bahwa untuk menjadi guru yang sukses dalam mengajar itu
tidak hanya dengan melihat kebutuhan diri guru itu sendiri tapi kebutuhan, kelemahan, dan
kekurangan siswa juga harus di lihat. Agar proses belajar mengajar itu menjadi cocok dan sesuai
antara siswa dengan guru. Guru harus bisa menangani permasalahan yang terjadi dalam kelas baik
permasalahan itu secara tiba –tiba atau tidak.
B. SARAN
Setelah saya membaca buku ini saran saya untuk diri saya sendiri, teman – teman calon guru
atau yang telah jadi guru agarmemperhaikan cara mengajarnya agar bisa dikatakan mengajarnya
itu sukses. Baik itu pemahaman pada kemampuan siswa atau manajemen kelas atau ruangan yang
di masuki saat mata pelajaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Mursell, J.,dkk(2006), Mengajar Dengan Sukses, Jakarta, PT Bumi Aksara.

More Related Content

What's hot

Keterampilan Mengajar
Keterampilan MengajarKeterampilan Mengajar
Keterampilan Mengajar
Nini Ibrahim01
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Firman Anz
 
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullahEtika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon
 
Proces Penelitian ACTION Kelas doc
Proces Penelitian ACTION Kelas docProces Penelitian ACTION Kelas doc
Proces Penelitian ACTION Kelas doc
Al Barokah
 
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
auliagustin61
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
Ali Akbar TA
 
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Rachmah Safitri
 
Prposal ptk ipa sd
Prposal ptk ipa sdPrposal ptk ipa sd
Prposal ptk ipa sd
MTs Darul Ulum Waru
 
Ptk ips
Ptk ipsPtk ips
Ptk ips
herman su
 
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
Hafidzotul Millah
 
Pkp Metode jigsaw
Pkp Metode  jigsawPkp Metode  jigsaw
Pkp Metode jigsaw
Sukardi Juniardi
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaran
Rock Holik
 
Kurikulum Ro B By
Kurikulum Ro B ByKurikulum Ro B By
Kurikulum Ro B By200801
 

What's hot (19)

Ptk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ipsPtk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ips
 
Keterampilan Mengajar
Keterampilan MengajarKeterampilan Mengajar
Keterampilan Mengajar
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullahEtika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
 
Proces Penelitian ACTION Kelas doc
Proces Penelitian ACTION Kelas docProces Penelitian ACTION Kelas doc
Proces Penelitian ACTION Kelas doc
 
mengajar efektif (ms)
mengajar efektif (ms)mengajar efektif (ms)
mengajar efektif (ms)
 
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode Pembelajaran
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...Keterampilan dasar mengajar 2  ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
Keterampilan dasar mengajar 2 ( Diambil dari modul Strategi Pembelajaran di ...
 
Ptk ips kelas ii
Ptk ips kelas iiPtk ips kelas ii
Ptk ips kelas ii
 
Prposal ptk ipa sd
Prposal ptk ipa sdPrposal ptk ipa sd
Prposal ptk ipa sd
 
Ptk ips
Ptk ipsPtk ips
Ptk ips
 
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Pkp Metode jigsaw
Pkp Metode  jigsawPkp Metode  jigsaw
Pkp Metode jigsaw
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaran
 
Kurikulum Ro B By
Kurikulum Ro B ByKurikulum Ro B By
Kurikulum Ro B By
 

Similar to Cbr profesi

Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuPensil Dan Pemadam
 
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdfArtikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
HarlimanDs
 
PENGELOAAN KELAS
PENGELOAAN KELAS PENGELOAAN KELAS
PENGELOAAN KELAS
kamilanurrrr
 
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen PembelajaranGuru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
angayank
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Aulia Yanti
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn20080210965
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
FLORENCIACAROLINEAUR
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranRizki septa wiratna
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Vivi Vey
 
ketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajar
sitisarahsumarn
 
keterampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajarketerampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajar
sitisarahsumarn
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum20080122
 

Similar to Cbr profesi (20)

Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
 
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdfArtikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
 
PENGELOAAN KELAS
PENGELOAAN KELAS PENGELOAAN KELAS
PENGELOAAN KELAS
 
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen PembelajaranGuru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
 
ketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajar
 
keterampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajarketerampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajar
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Linawati
LinawatiLinawati
Linawati
 
Linawati
LinawatiLinawati
Linawati
 
Linawati
LinawatiLinawati
Linawati
 
Linawati
LinawatiLinawati
Linawati
 

Cbr profesi

  • 1. REVIEW BOOK REPORT “PROFESI PENDIDIKAN“ OLEH: NAMA : TIROHANA SIREGAR NIM : 3163331038 KELAS : B EKSTENSI FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan CBR ini untuk memenuhi tugas matakuliah “profesi kependidikan” Meskipun dalam penyusunan tugas ini penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak tugas ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa pada penulisan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangan saran dan kritik dari semua pihak yang membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan tugas ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini. Medan, 2016 Penulis
  • 3. i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………1 B. Tujuan……………………………………………………………….1 C. Manfaat……………………………………………………………...1 BAB II. ISI BUKU A. BAB 1.................................................................................................2 B. BAB 2 ............................................................................................... .2 C. BAB 3.................................................................................................3 D. BAB 4.................................................................................................3 E. BAB 5.................................................................................................4 F. BAB 6.................................................................................................4 G. BAB 7.................................................................................................4 H. BAB 8.................................................................................................5 I. BAB 9................................................................................................5 J. BAB 10..............................................................................................5 K. BAB 11..............................................................................................5 L. BAB 12..............................................................................................6 M. BAB 13.............................................................................................6 N. BAB 14.............................................................................................6 O. BAB 15.............................................................................................7 P. BAB 16..............................................................................................8 Q. BAB 17..............................................................................................9 BAB III. PEMBAHASAN A. Keunggulan...................................................................................... 10
  • 4. B. Kelemahan………………………………………………………….10 ii BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………10 B. Saran………………………………………………………………..10 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11
  • 5. Identitas Judul buku : Mengajar dengan sukses Nama pengarang : J. Mursell dan Prof. Dr. S. Nasution, M. A. Penerbit : Bumi aksara Tahun terbit :2006 Jumlah halaman : 130 halaman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tugas ini dilatar belakangi oleh menurunnya kualitas guru di Indonesia sekarang ini, banyak guru tidak sukses dalam mengajar anak muridnya karena tidak tahu atau tidak mau mengaplikasikan bagaimana cara menjadi guru yang mengajar dengan sukses. Hal ini bisa jelas di lihat dari kualitas murid yang di hasilkan atau yang telah belajar itu sangat buruk atau kurang pemahaman terhadap materi pembelajaran. Mungkin itu terjadi karena kurangnya kompetensi guru sekarang jadi guru tidak bisa memahami kekurangan, kelebihan, dan kebutuhan yang diharap kan untuk siswa. B. TUJUAN Tujuan dari Review book report ini salah satunya adalah pemenuhan tugas mata kuliah Profesi kependidikan, kemudian untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di Review. Selain itu tugas ini juga bertujuan untuk memahami dan mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang mengajar dengan sukses. C. MANFAAT Manfaat dari mereview buku ini adalah saya bisa mengetahui bagaimana cara mengajar yang sukses nantinya saa t saya telah jadi guru. Kemudian menambah referensi saya tentang menjadi guru yang baik dan sukses itu seperti apa.
  • 6. BAB II ISI BUKU BAB 1 Mengajar dengan sukses : maknanya Kraterium utama untuk mengajar dengan sukses tidak hanya ditentuka dari hasil mengajar itu, berhasil bila anak- anak sungguh – sungguh belajar sesuatu, misalnya ia bertambah pandai dalam bidang yang kita bawakan. Sukses dalam mengajar hendaknya di nilai berdasarkan hasil – hasil yang manta atau tahan lama dan dan yang dapat dipergunakan oleh siswa dalam hidupnya. Berhasil tidaknya mengajar bergantung pada lamanya dan mantapnya bahan pelajaran itu dikuasai siswa – siswa. Tujuan akhir dari pendidikan pada umunya dan disekolah khususnya adalah perkembangan pribadi anak. Mengajar dengan sukses mngusahakan agar isi mata pelajaran bermakna bagi kehidupan anak dan dalam itu membentuk pribadinya. Agar berhasil dengan baik, mengajar itu memerlukan kecakapan, pemahaman, inisiatif, dan kreativitas dari pihak pendidik. Lagi pula seorang guru yang benar-benar mengenal pekerjaanya dan rela mengabdi serta berjerih payah untuk mencapai hasil belajar mengajar yang sunggu-sungguh dapa melakukan banyak hal untuk mengajar dengan baik, sekalipun keadaan yang di hadapinya buruk. Kekurangan itu tidak dijadikan alasan untuk menyerah, justru dengan keburukan itulah guru tersebut berhasil dalam mengajar dengan sukses. BAB 2 Masalah Mengajar Sebagai Organisasi Definisi yang baik untuk mengajar ialah pengorganisasian pelajaran. Jadi masalah mengajar dengan sukses adalah mengorganisasikan pelajaran untuk memperoleh hasil yang baik. Untuk mengorganisasikannya dapat dilakukan oleh suatu kelompok atau seseorang yang melakukan belajar sendiri. Mengajar dapat di pandang sebagai menciptakan situasi dimana di harapkan anak –anak akan belajar dengan efektif. Situasi belajar terdiri berbagai faktor seperti anak, fasiliats. Prosedur kerja, dan cara penilaian. Dalam situasi belajar adakalanya guru mengatakan apa yang harus dilakukan oleh anak-anak, ada juga saatnya ia membimbing dan membantu anak –anak dalam menyelesaikan rencana tugas masin- masing.
  • 7. Kalau mengajar itu dirumuskan sebagai belajar maka guru itu pada hakikatnya seorang organisator. Tugas organisator ialah memungkinkan kelompok dan individu – individu di dalamnya untuk berfungsi bersama. Untuk mencari organisasi yang lebih baik yang pertama yaitu : usaha untuk menemukan metode yang lebih baik kemudian usaha mengadakan perubahan yang fundamental dalam hubungan antara guru dan murid dan dalam kegiatan – kegiatan murid. Cara mengajar yang konvensional atau tradisional yang pada suatu ketika menjadi universal dalam garis besarnya dilakukan menurut pola buku tugas resitasi. Bahan pelajaran di bagi dalam bahan untuk satu tahun, yang di bagi pula dalam unit atau pelajaran. Teknik mengajar terkenal sebagai resitasi. Anak di tugaskan untuk mempelajari sesuatu dari buku pelajaran yang kemudian dinyatakan di sekolah. BAB 3 Pengontrolan Belajar Dengan Penuh Makna Pelajaran itu bermakna sejauh pelajaran atau masalah itu riil atau berharga bagi siswa. Dan sejauh hubungan esensial antara bagian- bagian yang ditegaskan, sehingga tugas murid adalah menangkap atau memahami hubungan- hubungan dalam keseluruhan itu. Alasan kenapa pelajaran tu harus bermakna ialah belajar ialah usaha mencari dan menemukan makna atau pengertian. Inilah sifat yang hakiki dalam belajar. Guru yang memberi latihan – latihan dan hafalan yang tidak di fahami bertentangan dengan hakikat proses belajar. Guru yang selalu berusaha anak agar mengerti, berbuat sesuai dengan hakikat proses belajar. Belajar adalah usaha untuk mencari dan menemukan makna atau pengertian. Karena manusia dapat mempelajari sesuatu sebenarnya ada sesuatu yang sama sekali tidak bermakna.yang menjadi persoalan adalah bukan ada atau tidak adanya makna sesuatu, mlainkan apa makna sesuatu itu yang dipelajari. BAB 4 Orientasinya : titik berat khusus Belajar memberi hasil yang autentik melalui proses penyelidikan dan penemuan, dimulai dengan hasrat untuk mencapai jawaban dari suatu soal dan berlangsung dengan usaha eksperimental yang aneka ragam guna memperoleh pemecahan masalah itu. Untuk guru selalulah
  • 8. usahakan membantu murid mencapai pemahaman yang sebaik- baiknya. Aturlah pembelajaran itu sedemikkian rupa sehingga menghasilkan pengertian. Transfer belajar terdapat bila sesuatu yang di pelajari dalam suatu budang dapat digunakan dalam bidang lain. Kalau kita belajar, kita senantiasa mengharapkan mungkin transfer. Anak – anak yang belajar berhitung di sekolah di harapkan dapat menggunakan kepandaiannya itu dalam situasi hidup sehari – hari. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang jelas antara menntransfer dengan menggunakan hasil – hasil belajar. Jadi, mengajar dengan sukses berarti memberi pelajaran sedemikian rupa sehingga terjamin adanya transfer. BAB 5 Prinsip Hubungan Dan Organisasi Pelajaran Pelajaran tak akan berhasil jika dilakukan secara abstrak. Menyuruh anak menghafal kata, rumus, seperti banyak terjadi dalam metode mengajar berdasarkan buku tugas resitasi biasanya tidak memberi hasil yang baik. Pelajaran harus di berikan dalam konteks, atau hubungan tertentu agar pelajaran itu bermakna atau berarti. Hasil belajar juga tidak dengan sendirinya bertambah bila kita gunakan metode induktif ataupun deduktif. Yang penting ialah memberi pelajaran dengan menghubungkannya dengan situsi- situasi yang vital, bermakna dan menarik minat anak. Sistematikanya di barengi oleh konteks yang baik baru memberi organisasi pelajaran yang menjamin hasil baik. BAB 6 Pinsip Hubungan Dan Penilaian Cara Mengajar Menggunakan metode yang tertentu dengan cermat belum pasti menjamin hasil yang baik. Akan tetapi salah satu prinsip penting yang tak dapat di abaikan adalah prinsip konteks yang membuat pelajaran mengandung makna bagi murid. Kalau kita sunguh- sungguh akan melaksanakan prinsip konteks maka diadakan perubahan – perubahan dalam penyelenggaraan sekolah : 1.ruangan kelas harus di atur sebagai lingkungan yang memungkinkan bermacam – macam kegiatan dan pengalaman. 2. Harus cukup bahan dan alat dalam mengajar. 3. Harus ada hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. 4. Kecepatan pelajaran jangan terlampau dilihat oleh waktu.
  • 9. Memperbaiki pengajaran menurut hasil – hasil penyelidikan psikologi membawa perubahan yang besar di sekolah. Fasilitas yang di butuhkan untuk itu bukan suatu kemewahan, melainkan suatu keharusan. BAB 7 Prinsip Fokus Organisasi Pengajaran Pelajaran mengandung makna dan efektif jika diorganisasikan sekitar suatu fokus. Fokus yang baik mempunyai ciri – ciri 1. Fokus itu membangkitkan suatu tujuan 2. Fokus memberi kebulatan dalam pelajaran 3. Fokus mengorganisasi pelajaran sebagai proses penyelidikn dan penemuan Proyek memberi sistematika dalam pelajaran, maka harus di perhatikan : 1. Menenarik minat anak. 2. Fotografi atau bermasak karena digunakan dalam kehidupan sehari – hari 3. Dalam pelajaran apapunselalu ada konteks yang luas dan menarik dengan fokus yang dinamis, yang memusatkan usaha anak. BAB 8 Prinsip Fokus Dan Penilaian Pengajaran Tiap guru yang menginginkan sukses harus mengadakan persiapan yang baik. Akan tetapi disini bukanlah menentukan bahan atau kegiatan untuk mengisi waktu dengan mengikuti langkah- langkah yang di tentukan oleh buku pelajaran. Persiapan bukanlah mengisi rutin pelajaran sehari – hari dengan menjelaskan pelajaran , mengadakan tanya jawab, mengadakan tes dan berusaha agar anak – anak selalu sibuk. Persiapan demikian tidak adekuat dan hasilnya tidak memuaskan. Agar pelajaran efektif, persiapan guru seharusnya merencanakan fokus – fokus yang memberi kebulatan pelajarang mendorong anak memikirkan masalah atau pokok – pokok tertentu. BAB 9 Prinsip Sosialisasi Dan Organisasi Pelajaran Makna dan efektivitas pelajaran untuk sebagian besar bergantung pada rangka dan suasana sosial dimana pelajaran itu di berikan atau dengan kata lain, dengan kerja kelompok makna efektivitas pelajaran dapat di pertinggi. Sikap demokrasi guru saja belum mencukupi. Di samping itu diperlukan organisasi yang di sengaja dan keahlian dengan penuh keahlian.
  • 10. BAB 10 Prinsip Sosialisasi Dan Penilaian Cara Mengajar Pada sosial dalam suatu kelompok bertalian erat dengan cara – cara mreka belajar. Kelompok yang demokratis ingin berfikir secara kooferatif, memecahkan masalah dan bertindak sama, menyelidiki dan menemukan jawaban. Kelompok penurut ingin patuh dan mebghafal apa yang di perintahkan guru. Perlu dikatakan bahwa mengajar yang baik harus menggunakan segala prinsip yang baik seperti pelajaran yang bermakna, mempunyai konteks dan fokus serta mempunyai pola sosial yang menguntungkan. BAB 11 Prinsip Individualisme Dan Organisasi Pelajaran Prinsip individualisme ialah pelajaran yang bermakna harus di jalankan sesuai dengan tujuan bakat, kesanggupan anak sendiri menurut prosedur eksperimental. Pelajaran harus individualisme karena setiap individu belajar menuntut caranya sendiri. Guru harus mengetahui intelegensi anak agar dapat mengajar dengan baik. Akan tetapi selama masalah intelegensi ini masih kabur faedahnya tidak seberapa. Tes intelegensi sangat berharga karena dapat menunjukkan ada tidaknya kesanggupan anak mengikuti pelajaran ilmu pasti, ilmu alam ,kimia. Guru yang baik tidak akan menghalangi bahkan mengarang cara- cara memecahkan soal dengan cara tersendiri. Ia tidak akan memaksa satu cara tertentu. BAB 12 Prinsip Individualisme Dan Penilaian Cara Mengajar Untuk menilai hingga manakah prinsip indivudualisasi dilaksanakan dalam pengajaran kita dapat menggunakan skala yang berikut. Anak – anak dalam suatu kelas berbeda dalam berbagai hal. Anak rata – rata secara stastistik sebenarnya tak ada lagi. Lagi pula tak dapat di tentukan bahwa pelajaran benar – benar sesuai bagi anak rata – rata. Sekalipun itu dilakukan akibatnya ialah bahwa anak pandai akan merasa bosan dan anak yang bodoh akan sulit mengikutinya. Perbedaan individual hanya dinyatakan dalam angka – angka yang di perboleh. Yang pandai mendapat angka tinggi dan yang bodoh mendapat angka yang rendah.
  • 11. Cara mengatasinya bisa di lakukan dengan menilai atas hasil pekerjaan murid dengan bakatnya, sehingga anak yang bodoh berusaha segiat – giatnya untuk mencapai nilai yang tinggi. Bisa juga dilakukan dengan perubahan prinsipal dalam cara mengajar dapat membawa perbaikan. Yang dilakukan oleh guru terhadap kelompok yang lebih lemah harus lebih sabar, dan lebih suka membantu. BAB 13 Prinsip Urutan Dan Organisasi Pelajaran Makin banyak dan kaya makna suatu pelajaran makin berharga untuk perkembangan anak. Suatu pelajaran tidak mungkin mengandung makna jika belum cukup matang untuk menerimanya. Pendirian itu penting bagi organisasi pelajaran. Cara satu- satunya di sekolah untuk mengembangkan anak adalah melalui pelajaran – pelajaran yang spesifik. Akan tetapi pelajaran itu jangan di anggap terpisah – pisah. Pelajaran itu dapat di anggap sebagai sebab dalam buku dalam buku yang memberi sumbangannya kepada kebulatan buku itu. BAB 14 Prinsip Urutan Dan Penilaian Cara Mengajar Suatu usaha yang yang dilakukan untuk menunjukkan urutan pada tingkatan ini ialah mengadakan ulangan pada saat – saat tertentu. Yang diperlukan bukan ulangannya tapi transformasinya. Dengan mempelajari ilmu pasti, pengetahuan alam, sejarah dan yang lainnya harus menjadi perubahan dalam diri anak. Pengertian –pengertian yang diperolehnya harus dapat digunakan nya dalam menghadapi problem – problem baru. Di tinjau secara psikologis urutan pelajaran yang konvensional buruk sekali dan menghalangi pelajaran yang telah di tentukan lebih dahulu sukar di uabah menjadi pelajaran dengan konteks yang konkret, menarik dan merangsang. Pokok – pokok yang di tentukan oleh buku ajar sukar di hubungkan dengan masalah – masalah dari kehidupan sehari – hari. BAB 15 Prinsip Evaluasi Dan Organisasi Pelajaran Evaluasi dalam bentuk yang baik adalah menelaah hasil pelajaran anak untuk mengetahui unsur – unsur tertentu. Belajar tak mungkin efektif kalau tidak diketahui hingga manakah tujuan pendidikan tercapai. Evaluasi berguna untuk mempertinggi hasil pelajaran. Karena evaluasi itu tak
  • 12. dapat di pisahkan dari belajar mengajar. Kesanggupan anak untuk menilai pekerjaan sendiri membuk jalan baginya untuk maju dengan tenaga sendiri. Jadi kesimpulannya agar efektif pelajaran harus di organisasi sedemikian rupa sehingga semua yang berkepentingan dan terutama murid sendiri memperoleh penilaian yang valid dan terperinci dari segala aspek – aspek pelajaran itu. BAB 16 Prinsip Evaluasi Dan Penilaian Cara Mengajar Evaluasi adalah penilaian belajar dengan tujuan memperbaikinya. Penilaian itu harus dilakukan oleh semua yang bersangkutan, yaitu bukan hanya guru tetapi juga anak murid. Hal seperti ini dalam pengolahannya mengubah skor mentah menjadi angka dan sebagainya adalah bagian – bagian dari pada keseluruhan evaluasi. Evaluasi tak lepas dari organisasi pelajaran malahan evaluasi merupakan suatu prinsip mengajar. Tanpa evaluasi tak tercapai sukses dalam pelajaran. Evaluasi yang baik menginginka n evaluasi diri oleh murid. Untuk itu diperlukan organisasi pelajaran tertentu yakni : 1. Memberi kesempatan pada murid berpendapat 2. Menghargai setiap karya murid 3. Melakukan tugas yang merupakan saran – saran dari murid 4. Memberi kesempatan pada murid menilai segala macam pekerjaan 5. Bersama –sama membahas evaluasi belajar BAB 17 Sintesis Dan Aplikasi Prinsip – Prinsip Mengajar Berhasil tidaknya mengajar bergantung pada prinsip – prinsip konteks, fokus, sosialisasi, individualisasi, urutan dan evaluasi. Persiapan pelajaran adalah suatu hal yang penting dilakukan oleh guru sebelum mengajar dalam kelas. Perencanaan adalah pemikiran yang menggunakan prinsip – prinsip umu situai – situasi yang khusus. Ada dua manfaat dari perencanaan yaitu : 1. Guru bisa menghadapi situasi dalam kelas secara pleksibel tetapi tegas tanpa kaku. Pelajaran tak selalu seperti yang di harapkan karena itu guru harus siap untuk menempuh taktik baru.
  • 13. 2. Menjadi seorang guru yang baik. Dengan mengadakan persiapan yang baik guru itu tumbuh menjadi seseorang ahli dalam bidangnya. Merencanakan adalah memikirkan karena pemikiran itu memberi harapan pelajaran itu baik dan dalam usaha itu guru timbul sebagai ahli dalam pekerjaanya. Agar anak berfikir pelajaran itu harus mengandung problem yang bermakna bagi anak. Motivasi tidak di peroleh dari hukuman atau pujian, tetapi dengan pengajaran yang baik. Kalau anak merasa bosan dalam kelas maka ada kelemahan dalam pelajaran, yakni tidak mewujudkan prinsip –prinsip mengajar sehingga pelajaran itu tidak mengandung makna dan tidak memberi hasil autentik.
  • 14. BAB III PEMBAHASAN A. Keunggulan buku Bukunya membahas materi yang mudah di mengerti dan bermanfaat bagi pembaca dalam menjadi guru yang baik. Dalam pembahasannya ada dibuat aplikasi dan solusi dalam kehidupan pendidikan ( mengajar ). Bentuk dan ukuran buku menarik pembaca untuk membacanya. Kemudian ukurannya kecil jadi mudah B. Kelemahan buku Menggunakan bahasa yang tidak sesuai EYD, jadi agak sulit untuk memahami dan menyimpulkan materinya sebelum kita membaca seluruhnya. Tidak membuat rangkuman di setiap selesai pembahasan babnya.
  • 15. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Jadi buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan seperti yang telah di jelaskan di atas. Kemudian dalam buku ini dijelaskan bahwa untuk menjadi guru yang sukses dalam mengajar itu tidak hanya dengan melihat kebutuhan diri guru itu sendiri tapi kebutuhan, kelemahan, dan kekurangan siswa juga harus di lihat. Agar proses belajar mengajar itu menjadi cocok dan sesuai antara siswa dengan guru. Guru harus bisa menangani permasalahan yang terjadi dalam kelas baik permasalahan itu secara tiba –tiba atau tidak. B. SARAN Setelah saya membaca buku ini saran saya untuk diri saya sendiri, teman – teman calon guru atau yang telah jadi guru agarmemperhaikan cara mengajarnya agar bisa dikatakan mengajarnya itu sukses. Baik itu pemahaman pada kemampuan siswa atau manajemen kelas atau ruangan yang di masuki saat mata pelajaran berlangsung. DAFTAR PUSTAKA Mursell, J.,dkk(2006), Mengajar Dengan Sukses, Jakarta, PT Bumi Aksara.