deskripsi tentang serangkaian dari beberapa macam dimana hal tersebut mungkin adalah semacam dari suatu hal yang terkait dengan sesuatu yang sangat-sangat penting sekali dan itu yang kami sebut sebagai "makanan sehari-hari"
deskripsi tentang serangkaian dari beberapa macam dimana hal tersebut mungkin adalah semacam dari suatu hal yang terkait dengan sesuatu yang sangat-sangat penting sekali dan itu yang kami sebut sebagai "makanan sehari-hari"
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
ABSTRAK
Guru berperan penting dalam meningkatkan kemampuan belajar peserta didik agar memiliki kualitas belajar yang tinggi. Dalam pelaksanaanya kemampuan yang dimiliki peserta didik sangat berpengaruh terhadap hasil belajar sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang maksimal. Akan tetapi, proses belajar mengajar yang terjadi antar siswa dan guru di sekolah tidak selalu berjalan dengan lancar. Terkadang siswa mengalami kesulitan konsentrasi belajar dalam menerima pesan yang disampaikan. Peran guru di sekolah yang menjadi panutan serta orangtua kedua bagi siswa harus bisa memahami dan mengatur bagaimana pola mengajar yang asik dan nyaman agar siswa mudah untuk bergaul, bersikap toleransi dan menciptakan suasana kelas yang positif. Mengenai hal tersebut, penting bagi guru untuk memahami konsep belajar yang baik sesuai dengan pengalaman nyata dan penyelesaian masalah pembelajaran dilingkungan kegiatan pendidikan.
Kata kunci : guru, siswa, permasalahan, penyelesaian.
Kelompok 3 (tiga)
Nama Kelompok :
1. Florencia C.A.S.S. (218000144)
2. Nabila F.G.P. (218000091)
3. Alvina Y.E. (218000111)
4. Indah N.W. (218000036)
Universitas PGRI Adibuana Surabaya
PENGAMPU MATA KULIAH: Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
1. REVIEW BOOK REPORT
“PROFESI PENDIDIKAN“
OLEH:
NAMA : TIROHANA SIREGAR
NIM : 3163331038
KELAS : B EKSTENSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan CBR ini untuk memenuhi tugas matakuliah “profesi kependidikan”
Meskipun dalam penyusunan tugas ini penulis banyak menemukan hambatan dan
kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangan saran dan kritik dari semua pihak yang
membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan tugas ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga
terwujudnya makalah ini.
Medan, 2016
Penulis
3. i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………1
B. Tujuan……………………………………………………………….1
C. Manfaat……………………………………………………………...1
BAB II. ISI BUKU
A. BAB 1.................................................................................................2
B. BAB 2 ............................................................................................... .2
C. BAB 3.................................................................................................3
D. BAB 4.................................................................................................3
E. BAB 5.................................................................................................4
F. BAB 6.................................................................................................4
G. BAB 7.................................................................................................4
H. BAB 8.................................................................................................5
I. BAB 9................................................................................................5
J. BAB 10..............................................................................................5
K. BAB 11..............................................................................................5
L. BAB 12..............................................................................................6
M. BAB 13.............................................................................................6
N. BAB 14.............................................................................................6
O. BAB 15.............................................................................................7
P. BAB 16..............................................................................................8
Q. BAB 17..............................................................................................9
BAB III. PEMBAHASAN
A. Keunggulan...................................................................................... 10
4. B. Kelemahan………………………………………………………….10
ii
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………10
B. Saran………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11
5. Identitas
Judul buku : Mengajar dengan sukses
Nama pengarang : J. Mursell dan Prof. Dr. S. Nasution, M. A.
Penerbit : Bumi aksara
Tahun terbit :2006
Jumlah halaman : 130 halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tugas ini dilatar belakangi oleh menurunnya kualitas guru di Indonesia sekarang ini, banyak
guru tidak sukses dalam mengajar anak muridnya karena tidak tahu atau tidak mau
mengaplikasikan bagaimana cara menjadi guru yang mengajar dengan sukses.
Hal ini bisa jelas di lihat dari kualitas murid yang di hasilkan atau yang telah belajar itu sangat
buruk atau kurang pemahaman terhadap materi pembelajaran. Mungkin itu terjadi karena
kurangnya kompetensi guru sekarang jadi guru tidak bisa memahami kekurangan, kelebihan, dan
kebutuhan yang diharap kan untuk siswa.
B. TUJUAN
Tujuan dari Review book report ini salah satunya adalah pemenuhan tugas mata kuliah Profesi
kependidikan, kemudian untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di Review.
Selain itu tugas ini juga bertujuan untuk memahami dan mengetahui bagaimana menjadi seorang
guru yang mengajar dengan sukses.
C. MANFAAT
Manfaat dari mereview buku ini adalah saya bisa mengetahui bagaimana cara mengajar yang
sukses nantinya saa t saya telah jadi guru. Kemudian menambah referensi saya tentang menjadi
guru yang baik dan sukses itu seperti apa.
6. BAB II
ISI BUKU
BAB 1 Mengajar dengan sukses : maknanya
Kraterium utama untuk mengajar dengan sukses tidak hanya ditentuka dari hasil mengajar itu,
berhasil bila anak- anak sungguh – sungguh belajar sesuatu, misalnya ia bertambah pandai dalam
bidang yang kita bawakan. Sukses dalam mengajar hendaknya di nilai berdasarkan hasil – hasil
yang manta atau tahan lama dan dan yang dapat dipergunakan oleh siswa dalam hidupnya. Berhasil
tidaknya mengajar bergantung pada lamanya dan mantapnya bahan pelajaran itu dikuasai siswa –
siswa.
Tujuan akhir dari pendidikan pada umunya dan disekolah khususnya adalah perkembangan
pribadi anak. Mengajar dengan sukses mngusahakan agar isi mata pelajaran bermakna bagi
kehidupan anak dan dalam itu membentuk pribadinya. Agar berhasil dengan baik, mengajar itu
memerlukan kecakapan, pemahaman, inisiatif, dan kreativitas dari pihak pendidik.
Lagi pula seorang guru yang benar-benar mengenal pekerjaanya dan rela mengabdi serta
berjerih payah untuk mencapai hasil belajar mengajar yang sunggu-sungguh dapa melakukan
banyak hal untuk mengajar dengan baik, sekalipun keadaan yang di hadapinya buruk. Kekurangan
itu tidak dijadikan alasan untuk menyerah, justru dengan keburukan itulah guru tersebut berhasil
dalam mengajar dengan sukses.
BAB 2 Masalah Mengajar Sebagai Organisasi
Definisi yang baik untuk mengajar ialah pengorganisasian pelajaran. Jadi masalah mengajar
dengan sukses adalah mengorganisasikan pelajaran untuk memperoleh hasil yang baik. Untuk
mengorganisasikannya dapat dilakukan oleh suatu kelompok atau seseorang yang melakukan
belajar sendiri. Mengajar dapat di pandang sebagai menciptakan situasi dimana di harapkan anak
–anak akan belajar dengan efektif. Situasi belajar terdiri berbagai faktor seperti anak, fasiliats.
Prosedur kerja, dan cara penilaian. Dalam situasi belajar adakalanya guru mengatakan apa yang
harus dilakukan oleh anak-anak, ada juga saatnya ia membimbing dan membantu anak –anak
dalam menyelesaikan rencana tugas masin- masing.
7. Kalau mengajar itu dirumuskan sebagai belajar maka guru itu pada hakikatnya seorang
organisator. Tugas organisator ialah memungkinkan kelompok dan individu – individu di
dalamnya untuk berfungsi bersama. Untuk mencari organisasi yang lebih baik yang pertama yaitu
: usaha untuk menemukan metode yang lebih baik kemudian usaha mengadakan perubahan yang
fundamental dalam hubungan antara guru dan murid dan dalam kegiatan – kegiatan murid.
Cara mengajar yang konvensional atau tradisional yang pada suatu ketika menjadi universal
dalam garis besarnya dilakukan menurut pola buku tugas resitasi. Bahan pelajaran di bagi dalam
bahan untuk satu tahun, yang di bagi pula dalam unit atau pelajaran. Teknik mengajar terkenal
sebagai resitasi. Anak di tugaskan untuk mempelajari sesuatu dari buku pelajaran yang kemudian
dinyatakan di sekolah.
BAB 3 Pengontrolan Belajar Dengan Penuh Makna
Pelajaran itu bermakna sejauh pelajaran atau masalah itu riil atau berharga bagi siswa. Dan
sejauh hubungan esensial antara bagian- bagian yang ditegaskan, sehingga tugas murid adalah
menangkap atau memahami hubungan- hubungan dalam keseluruhan itu.
Alasan kenapa pelajaran tu harus bermakna ialah belajar ialah usaha mencari dan menemukan
makna atau pengertian. Inilah sifat yang hakiki dalam belajar. Guru yang memberi latihan – latihan
dan hafalan yang tidak di fahami bertentangan dengan hakikat proses belajar. Guru yang selalu
berusaha anak agar mengerti, berbuat sesuai dengan hakikat proses belajar.
Belajar adalah usaha untuk mencari dan menemukan makna atau pengertian. Karena manusia
dapat mempelajari sesuatu sebenarnya ada sesuatu yang sama sekali tidak bermakna.yang menjadi
persoalan adalah bukan ada atau tidak adanya makna sesuatu, mlainkan apa makna sesuatu itu
yang dipelajari.
BAB 4 Orientasinya : titik berat khusus
Belajar memberi hasil yang autentik melalui proses penyelidikan dan penemuan, dimulai
dengan hasrat untuk mencapai jawaban dari suatu soal dan berlangsung dengan usaha
eksperimental yang aneka ragam guna memperoleh pemecahan masalah itu. Untuk guru selalulah
8. usahakan membantu murid mencapai pemahaman yang sebaik- baiknya. Aturlah pembelajaran itu
sedemikkian rupa sehingga menghasilkan pengertian.
Transfer belajar terdapat bila sesuatu yang di pelajari dalam suatu budang dapat digunakan
dalam bidang lain. Kalau kita belajar, kita senantiasa mengharapkan mungkin transfer. Anak –
anak yang belajar berhitung di sekolah di harapkan dapat menggunakan kepandaiannya itu dalam
situasi hidup sehari – hari. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang jelas antara menntransfer dengan
menggunakan hasil – hasil belajar. Jadi, mengajar dengan sukses berarti memberi pelajaran
sedemikian rupa sehingga terjamin adanya transfer.
BAB 5 Prinsip Hubungan Dan Organisasi Pelajaran
Pelajaran tak akan berhasil jika dilakukan secara abstrak. Menyuruh anak menghafal kata,
rumus, seperti banyak terjadi dalam metode mengajar berdasarkan buku tugas resitasi biasanya
tidak memberi hasil yang baik. Pelajaran harus di berikan dalam konteks, atau hubungan tertentu
agar pelajaran itu bermakna atau berarti.
Hasil belajar juga tidak dengan sendirinya bertambah bila kita gunakan metode induktif
ataupun deduktif. Yang penting ialah memberi pelajaran dengan menghubungkannya dengan
situsi- situasi yang vital, bermakna dan menarik minat anak. Sistematikanya di barengi oleh
konteks yang baik baru memberi organisasi pelajaran yang menjamin hasil baik.
BAB 6 Pinsip Hubungan Dan Penilaian Cara Mengajar
Menggunakan metode yang tertentu dengan cermat belum pasti menjamin hasil yang baik.
Akan tetapi salah satu prinsip penting yang tak dapat di abaikan adalah prinsip konteks yang
membuat pelajaran mengandung makna bagi murid. Kalau kita sunguh- sungguh akan
melaksanakan prinsip konteks maka diadakan perubahan – perubahan dalam penyelenggaraan
sekolah : 1.ruangan kelas harus di atur sebagai lingkungan yang memungkinkan bermacam –
macam kegiatan dan pengalaman. 2. Harus cukup bahan dan alat dalam mengajar. 3. Harus ada
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. 4. Kecepatan pelajaran jangan terlampau
dilihat oleh waktu.
9. Memperbaiki pengajaran menurut hasil – hasil penyelidikan psikologi membawa perubahan
yang besar di sekolah. Fasilitas yang di butuhkan untuk itu bukan suatu kemewahan, melainkan
suatu keharusan.
BAB 7 Prinsip Fokus Organisasi Pengajaran
Pelajaran mengandung makna dan efektif jika diorganisasikan sekitar suatu fokus. Fokus
yang baik mempunyai ciri – ciri
1. Fokus itu membangkitkan suatu tujuan
2. Fokus memberi kebulatan dalam pelajaran
3. Fokus mengorganisasi pelajaran sebagai proses penyelidikn dan penemuan
Proyek memberi sistematika dalam pelajaran, maka harus di perhatikan :
1. Menenarik minat anak.
2. Fotografi atau bermasak karena digunakan dalam kehidupan sehari – hari
3. Dalam pelajaran apapunselalu ada konteks yang luas dan menarik dengan fokus yang
dinamis, yang memusatkan usaha anak.
BAB 8 Prinsip Fokus Dan Penilaian Pengajaran
Tiap guru yang menginginkan sukses harus mengadakan persiapan yang baik. Akan tetapi
disini bukanlah menentukan bahan atau kegiatan untuk mengisi waktu dengan mengikuti langkah-
langkah yang di tentukan oleh buku pelajaran. Persiapan bukanlah mengisi rutin pelajaran sehari
– hari dengan menjelaskan pelajaran , mengadakan tanya jawab, mengadakan tes dan berusaha
agar anak – anak selalu sibuk. Persiapan demikian tidak adekuat dan hasilnya tidak memuaskan.
Agar pelajaran efektif, persiapan guru seharusnya merencanakan fokus – fokus yang memberi
kebulatan pelajarang mendorong anak memikirkan masalah atau pokok – pokok tertentu.
BAB 9 Prinsip Sosialisasi Dan Organisasi Pelajaran
Makna dan efektivitas pelajaran untuk sebagian besar bergantung pada rangka dan suasana
sosial dimana pelajaran itu di berikan atau dengan kata lain, dengan kerja kelompok makna
efektivitas pelajaran dapat di pertinggi. Sikap demokrasi guru saja belum mencukupi. Di samping
itu diperlukan organisasi yang di sengaja dan keahlian dengan penuh keahlian.
10. BAB 10 Prinsip Sosialisasi Dan Penilaian Cara Mengajar
Pada sosial dalam suatu kelompok bertalian erat dengan cara – cara mreka belajar. Kelompok
yang demokratis ingin berfikir secara kooferatif, memecahkan masalah dan bertindak sama,
menyelidiki dan menemukan jawaban. Kelompok penurut ingin patuh dan mebghafal apa yang di
perintahkan guru.
Perlu dikatakan bahwa mengajar yang baik harus menggunakan segala prinsip yang baik
seperti pelajaran yang bermakna, mempunyai konteks dan fokus serta mempunyai pola sosial yang
menguntungkan.
BAB 11 Prinsip Individualisme Dan Organisasi Pelajaran
Prinsip individualisme ialah pelajaran yang bermakna harus di jalankan sesuai dengan tujuan
bakat, kesanggupan anak sendiri menurut prosedur eksperimental. Pelajaran harus individualisme
karena setiap individu belajar menuntut caranya sendiri. Guru harus mengetahui intelegensi anak
agar dapat mengajar dengan baik. Akan tetapi selama masalah intelegensi ini masih kabur
faedahnya tidak seberapa.
Tes intelegensi sangat berharga karena dapat menunjukkan ada tidaknya kesanggupan anak
mengikuti pelajaran ilmu pasti, ilmu alam ,kimia. Guru yang baik tidak akan menghalangi bahkan
mengarang cara- cara memecahkan soal dengan cara tersendiri. Ia tidak akan memaksa satu cara
tertentu.
BAB 12 Prinsip Individualisme Dan Penilaian Cara Mengajar
Untuk menilai hingga manakah prinsip indivudualisasi dilaksanakan dalam pengajaran kita
dapat menggunakan skala yang berikut. Anak – anak dalam suatu kelas berbeda dalam berbagai
hal. Anak rata – rata secara stastistik sebenarnya tak ada lagi. Lagi pula tak dapat di tentukan
bahwa pelajaran benar – benar sesuai bagi anak rata – rata. Sekalipun itu dilakukan akibatnya ialah
bahwa anak pandai akan merasa bosan dan anak yang bodoh akan sulit mengikutinya. Perbedaan
individual hanya dinyatakan dalam angka – angka yang di perboleh. Yang pandai mendapat angka
tinggi dan yang bodoh mendapat angka yang rendah.
11. Cara mengatasinya bisa di lakukan dengan menilai atas hasil pekerjaan murid dengan
bakatnya, sehingga anak yang bodoh berusaha segiat – giatnya untuk mencapai nilai yang tinggi.
Bisa juga dilakukan dengan perubahan prinsipal dalam cara mengajar dapat membawa perbaikan.
Yang dilakukan oleh guru terhadap kelompok yang lebih lemah harus lebih sabar, dan lebih suka
membantu.
BAB 13 Prinsip Urutan Dan Organisasi Pelajaran
Makin banyak dan kaya makna suatu pelajaran makin berharga untuk perkembangan anak.
Suatu pelajaran tidak mungkin mengandung makna jika belum cukup matang untuk menerimanya.
Pendirian itu penting bagi organisasi pelajaran. Cara satu- satunya di sekolah untuk
mengembangkan anak adalah melalui pelajaran – pelajaran yang spesifik. Akan tetapi pelajaran
itu jangan di anggap terpisah – pisah. Pelajaran itu dapat di anggap sebagai sebab dalam buku
dalam buku yang memberi sumbangannya kepada kebulatan buku itu.
BAB 14 Prinsip Urutan Dan Penilaian Cara Mengajar
Suatu usaha yang yang dilakukan untuk menunjukkan urutan pada tingkatan ini ialah
mengadakan ulangan pada saat – saat tertentu. Yang diperlukan bukan ulangannya tapi
transformasinya. Dengan mempelajari ilmu pasti, pengetahuan alam, sejarah dan yang lainnya
harus menjadi perubahan dalam diri anak. Pengertian –pengertian yang diperolehnya harus dapat
digunakan nya dalam menghadapi problem – problem baru.
Di tinjau secara psikologis urutan pelajaran yang konvensional buruk sekali dan menghalangi
pelajaran yang telah di tentukan lebih dahulu sukar di uabah menjadi pelajaran dengan konteks
yang konkret, menarik dan merangsang. Pokok – pokok yang di tentukan oleh buku ajar sukar di
hubungkan dengan masalah – masalah dari kehidupan sehari – hari.
BAB 15 Prinsip Evaluasi Dan Organisasi Pelajaran
Evaluasi dalam bentuk yang baik adalah menelaah hasil pelajaran anak untuk mengetahui
unsur – unsur tertentu. Belajar tak mungkin efektif kalau tidak diketahui hingga manakah tujuan
pendidikan tercapai. Evaluasi berguna untuk mempertinggi hasil pelajaran. Karena evaluasi itu tak
12. dapat di pisahkan dari belajar mengajar. Kesanggupan anak untuk menilai pekerjaan sendiri
membuk jalan baginya untuk maju dengan tenaga sendiri.
Jadi kesimpulannya agar efektif pelajaran harus di organisasi sedemikian rupa sehingga
semua yang berkepentingan dan terutama murid sendiri memperoleh penilaian yang valid dan
terperinci dari segala aspek – aspek pelajaran itu.
BAB 16 Prinsip Evaluasi Dan Penilaian Cara Mengajar
Evaluasi adalah penilaian belajar dengan tujuan memperbaikinya. Penilaian itu harus
dilakukan oleh semua yang bersangkutan, yaitu bukan hanya guru tetapi juga anak murid. Hal
seperti ini dalam pengolahannya mengubah skor mentah menjadi angka dan sebagainya adalah
bagian – bagian dari pada keseluruhan evaluasi.
Evaluasi tak lepas dari organisasi pelajaran malahan evaluasi merupakan suatu prinsip
mengajar. Tanpa evaluasi tak tercapai sukses dalam pelajaran. Evaluasi yang baik menginginka n
evaluasi diri oleh murid. Untuk itu diperlukan organisasi pelajaran tertentu yakni :
1. Memberi kesempatan pada murid berpendapat
2. Menghargai setiap karya murid
3. Melakukan tugas yang merupakan saran – saran dari murid
4. Memberi kesempatan pada murid menilai segala macam pekerjaan
5. Bersama –sama membahas evaluasi belajar
BAB 17 Sintesis Dan Aplikasi Prinsip – Prinsip Mengajar
Berhasil tidaknya mengajar bergantung pada prinsip – prinsip konteks, fokus, sosialisasi,
individualisasi, urutan dan evaluasi. Persiapan pelajaran adalah suatu hal yang penting dilakukan
oleh guru sebelum mengajar dalam kelas. Perencanaan adalah pemikiran yang menggunakan
prinsip – prinsip umu situai – situasi yang khusus.
Ada dua manfaat dari perencanaan yaitu :
1. Guru bisa menghadapi situasi dalam kelas secara pleksibel tetapi tegas tanpa kaku.
Pelajaran tak selalu seperti yang di harapkan karena itu guru harus siap untuk menempuh
taktik baru.
13. 2. Menjadi seorang guru yang baik. Dengan mengadakan persiapan yang baik guru itu
tumbuh menjadi seseorang ahli dalam bidangnya. Merencanakan adalah memikirkan
karena pemikiran itu memberi harapan pelajaran itu baik dan dalam usaha itu guru timbul
sebagai ahli dalam pekerjaanya.
Agar anak berfikir pelajaran itu harus mengandung problem yang bermakna bagi anak.
Motivasi tidak di peroleh dari hukuman atau pujian, tetapi dengan pengajaran yang baik. Kalau
anak merasa bosan dalam kelas maka ada kelemahan dalam pelajaran, yakni tidak mewujudkan
prinsip –prinsip mengajar sehingga pelajaran itu tidak mengandung makna dan tidak memberi
hasil autentik.
14. BAB III
PEMBAHASAN
A. Keunggulan buku
Bukunya membahas materi yang mudah di mengerti dan bermanfaat bagi pembaca dalam
menjadi guru yang baik. Dalam pembahasannya ada dibuat aplikasi dan solusi dalam kehidupan
pendidikan ( mengajar ). Bentuk dan ukuran buku menarik pembaca untuk membacanya.
Kemudian ukurannya kecil jadi mudah
B. Kelemahan buku
Menggunakan bahasa yang tidak sesuai EYD, jadi agak sulit untuk memahami dan
menyimpulkan materinya sebelum kita membaca seluruhnya. Tidak membuat rangkuman di setiap
selesai pembahasan babnya.
15. BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan seperti yang telah di jelaskan di atas.
Kemudian dalam buku ini dijelaskan bahwa untuk menjadi guru yang sukses dalam mengajar itu
tidak hanya dengan melihat kebutuhan diri guru itu sendiri tapi kebutuhan, kelemahan, dan
kekurangan siswa juga harus di lihat. Agar proses belajar mengajar itu menjadi cocok dan sesuai
antara siswa dengan guru. Guru harus bisa menangani permasalahan yang terjadi dalam kelas baik
permasalahan itu secara tiba –tiba atau tidak.
B. SARAN
Setelah saya membaca buku ini saran saya untuk diri saya sendiri, teman – teman calon guru
atau yang telah jadi guru agarmemperhaikan cara mengajarnya agar bisa dikatakan mengajarnya
itu sukses. Baik itu pemahaman pada kemampuan siswa atau manajemen kelas atau ruangan yang
di masuki saat mata pelajaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Mursell, J.,dkk(2006), Mengajar Dengan Sukses, Jakarta, PT Bumi Aksara.