Teks tersebut membahas tentang isu-isu etika, sosial, dan hukum yang muncul akibat penggunaan sistem informasi dan internet, mencakup privasi data, kepemilikan hak cipta, tanggung jawab atas informasi, dan dampaknya terhadap kualitas hidup.
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, fenomena yang mengawali terben...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, kode etik, isu pelanggaran moral dan etika, universitas mercu buana 2017
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Kode Etik, Isu Pelanggaran Moral, Etika Dan Hukum
Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan
Internet
DISUSUN OLEH :
Nama : Nur kairunnisa
NIM : 43216110143
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM AKUNTANSI
2. ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial
yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi
internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti
individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan
tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan
akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar
untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta
melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat
informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika mempengaruhi
individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang kandang
menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri
seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik
sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan
arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan
tindakan yang benar.
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5(lima) dimensi
moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau
membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui
teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai
kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi.
Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit
untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan
atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang
dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. 3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang
membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut
tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi
individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan
dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak
menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari
kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat
bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari
segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka
menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka, kelalaian dan
menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak akan fokus
mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak tenaga mereka,
tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan
anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress
berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-
tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang, karena
melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu
stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan
teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah
diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa
adanya sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri
yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial
dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu
4. CONTOH ETIKA, MORAL DAN HUKUM DALAM SISTEM INFORMASI
1. Etika : penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan
pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan
informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan
komputer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan
serta hobinya.
Di beberapa Negara praktik ini lebih menyebar dibanding dengan Negara lain. Sebagai contoh
kasus, pada tahun 1994, diperkirakan sekitar 35% peranti lunak yang digunakan di AS telah
dibajak, dan kemudian angka ini melonjak menjadi 92% di Jepang, dan 99% di Thailand.
Kasus lain;” dalam waktu dekat ini ada Seorang mentri yang istrinya difitnah selingkuh
dengan anak tirinya yang disebarkan melalui twitter, lalu maraknya pengguna internet yang
menggunakan kata-kata kasar, dan mencela orang lain.
2. Hukum
Hacking/cracking
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet dengan
menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan contoh-contoh dari
tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut hacker. Begitu pula dengan membuka
kode program tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan
menjadi terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan tanpa izin juga
merupakan tindakan yang menyalahi hukum.
Contoh kasus;” pembobolan sistus resmi presiden SBY yang dilakukan oleh seorang pelajar
(hecker).
Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer, kemudian
menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta merupakan
pembajakan, dan masuk kategori kriminal. Contoh, ketika seseorang menduplikasi program
Microsoft Office, kemudian diinstalasi tanpa membeli lisensi yang sah. Walaupun memang
harga lisensi program tersebut relatif mahal untuk ukuran rata-rata pendapatan per kapita di
Indonesia, namun apabila tindakan tersebut dituntut oleh pemegang hak cipta, maka pelaku
pembajakan yang dalam posisi lemah akan dikenai sanksi dan konsekuensi sesuai hukum yang
berlaku, belum lagi program-program lainnya, seperti mengcrack Antivirus, Office, dan lain-lain.
Selain pembajakan dan pengcrackan, juga ada black mark yang menyediakan download gratis,
yang harusnya kita membayarnya, seperti untuk system operasi Android yang kebanyakan
5. program-program dan aplikasi yang di download harus bayar, tetapi sekarang sudah adah
program yang dapat membuat semua aplikasi itu gratis atau sering di sebut black mark. Hal itu
tentusaya saja sangat merugikan para programmer-programer yang bersusah payah untuk
membuat aplikasi atau program yang telah mereka buat, tetapi para pengguna yang tidak
bertanggung jawap seenak nya saja mendowload secara geratis tanpa memberi imbalan sedikit
pun kepada para perogramer yang telah membuat aplikasi itu.
3. Moral
Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral Membuka situs dewasa bagi orang yang
belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan moral . Teknologi internet yang dapat
memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang beragam, mulai dari
tindakan-tindakan positif sampai negatif. Contoh kasus ; Browsing video porno Ariel dan Luna
Maya di yang secara bebas didapatkan diwanet.
Lalu para pengguna bloger yang tidak bertanggung jawap, seperti memasang iklan-iklan obat
kuat dan yang lain-lain. Tidak masalah kalo yang di iklan kan itu adalah produk nya, tetapi
kebanyakan mereka juga ikut menyertakan gambar-gambar yang tidak patut untuk di lihat oleh
kalangan yang masi di bawah umur.
HUBUNGAN ANTARA ETIKA, MORAL DAN HUKUM DALAM SISTEM
INFORMASI
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis
informasi dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk
diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi secara tepat dan
biasanya tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat, selain itu harus ada tindakan tegas
bagi para pelaku yang telah melakukan tindakan melanggar hukum, agar para pelanggar
hukum jera, dan tidak ada yang mengikuti contoh buruk itu, dan pagi pencinta dan pembuat
bloger harus memetingkan etika dan moral dalam pembuatan bloger mereka karena etika dan
moral yang baik akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik.
Jadi etika,moral,dan hukum merupakan penetu pengguna sistem informasi dalam menetukan
prilaku yang baik dan buruk (aturan-aturan) dalam mermggunakan sistem informasi.
6. 1) KODE ETIK
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak benar & tidak baik bagi profesional. Kode
etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar / salah, perbuatan apa yang harus dilakukan &
perbuatan apa yang harus dihindari.
Atau secara singkatnya definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
ketika melakukan suatu kegiatan / suatu pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan / tata cara
sebagai pedoman berperilaku.
Pengertian kode etik yang lainnya yaitu, merupakan suatu bentuk aturan yang tertulis, yang
secara sistematik dengan sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada & ketika
dibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi berbagai macam tindakan yang
secara umum dinilai menyimpang dari kode etik tersebut.
Tujuan kode etik yaitu supaya profesional memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada para
pemakai atau para nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan dari yang
tidak profesional.
Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan yang naluriah, yang telah
bersatu dengan pikiran, jiwa serta perilaku tenaga profesional. Jadi ketaatan tersebut terbentuk
dari masing-masing orang bukan karena suatu paksaan. Dengan demikian tenaga profesional
merasa jika dia melanggar kode etiknya sendiri maka profesinya akan rusak & yang rugi dia
sendiri.
Kode etik bukanlah merupakan kode yang kaku karena akibat perkembangan zaman maka kode
etik mungkin menjadi usang / sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Seperti misalnya kode
etik tentang euthanasia (mati atas kehendak sendiri), sejak dahulu belum tercantum dalam kode
etik kedokteran tapi kini sudah dicantumkan.
Kode etik sendiri disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing dari profesi
mempunyai kode etik tersendiri. Seperti misalnya kode etik guru, pustakawan, dokter, pengacara
dan sebagainya. Pelanggaran kode etik tidaklah diadili oleh pengadilan, sebab melanggar kode
etik tidak selalu berarti melanggar hukum. Sebagai contohnya untuk Ikatan Dokter Indonesia
terdapat Kode Etik Kedokteran. Jika seorang dokter dianggap telah melanggar kode etik tersebut,
maka ia akan diperiksa oleh Majelis Kode Etik Kedokteran Indonesia, bukan diperiksa oleh
pengadilan.
ISU PELANGGARAN MORAL
Isu etika pada era digital ini menjadi permasalahan yang harus dipecahkan bersama. Salah satu
implikasi dari pesatnya perkembangan media tak dipungkiri akan menciptakan peluang kejahatan
pula bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Pelanggaran etika di dalam berinteraksi
7. akan menunjukkan peluang yang besar jika tidak ada landasan berbuat baik di dalam pribadi
seseorang.
Di dalam era informasi ini terdapat lima dimensi moral yang diangkat:
1. Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi apa saja yang dimiliki oleh individu dan
organisasi? Apa yang dapat mereka lindungi?
2. Hak dan kewajiban terkait kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual model
lama dapat dilindungi dalam sebuah masyarakat digital dimana melacak serta
mengkalkulasi kepemilikan sangatlah sulit dan mengabaikan hak-hak kepemilikan
semacam itu sangatlah mudah?
3. Akuntabilitas dan pengendalian. Siapa yang mampu memberi sanksi dan diberi sanksi
ats pelanggaran yang merugikan individu atau kelompok?
4. Kualitas sistem. Standar kualitas data dan sistem seperti apa yang kita butuhkan untuk
melindungi hak-hak individu dan kemanan masyarakat?
5. Kualitas hidup. Nilai-nilai apa saja yang harus dipertahankan dalam sebuah masyarakat
yang sarat akan pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai budaya apa yang didukung
oleh terknologi baru tersebut?
Isu-isu diatas merupakan isu yang saat ini sedang muncul dipermukaan dan membutuhkan segera
solusinya.
ETIKA
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos” yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral
yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu “Mos” dari dalam bentuk jamaknya “Mores”,
yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang
baik, dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas
untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian system
nilai-nilai yang berlaku
Secara umum pengertian etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana mempelajari nilai
atau kualitas dalam menilai moral, etika dimulai apabila manusia merefleksikan unsur-unsur etis
dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain
karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah
diperlukan ada nya Etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Didalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup memang sangat
diperlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya seorang manusia bergaul dan
bersosialisasi, pengaturan tersebut itulah yang dinamaka sebuah Etika
8. Pengertian Etika menurut Drs. O. P. SIMORANGKIR yaitu merupakan sebuah pandangan
manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Pengertian Etika menurut Drs. H. Burhanudin Salam yaitu cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA
Kasus pelanggaran etika dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita jumpai di sekitar kita,
contoh seperti di beberapa lingkungan tempat tinggal khusus nya dijakarta seringkali kita jumpai
anak anak yang masih dibawah umur menghisap rokok yang seharus nya jika dilihat dari segi
umur sangat tidak lazim, dan dari segi kesehatan bagi anak itu sendiri tentu sangat tidak baik
karena rokok seperti yang kita tahu mengandung banyak bahan bahan yang tidak baik apabila
asap dari rokok tersebut dihirup inilah yang menurut saya bisa dibilang sebagai pelanggaran
etika dan moral pada usia dini, bukan hanya itu saja bahkan anak anak dibawah umur pun saat ini
sudah banyak dan mungkin beberapa dari kita sering mendengar anak anak dibawah umur
berbicara kasar atau kata kata yang tidak layak untuk diucapkan pada usia mereka kasus ini juga
merupaka pelanggaran etika baik dari segi anak anak tersebut atau pun bisa juga dari lingkungan
tempat tinggal mereka bahkan yang lebih parah nya mungkin orang tua mereka sendiri yang
memang sudah biasa bersikap seperti itu dirumah, menurut saya itu merupakan pelanggaran etika
yang sangat berbahaya karena kasus seperti itu sangat membahayakan eksistensi Etika pada
generasi muda di Indonesia, karena generasi muda seharusnya disiapkan dan dididik dengan baik
untuk kemajuan bangsa ini bukan malah dirusak atau tidak dibekali etika dan moral yang bagus,
pada siapa lagi bangsa ini berharap selain kepada generasi generasi muda kita sendiri.
HUKUM DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAN PEMAKAIAN
INTERNET
Etika komputer terdiri dari dua aktivitas implikasi utama, dan orang yang paling bertanggung
jawab dalam mengimplementasikan program-program etika tersebut adalah CIO (Chief
Information Officer) . CIO harus :
1. CIO harus waspada dan sadar bagaimana pengaruh komputer terhadap masyarakat.
Karena TIK memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah TIK sangat
membantu para pengguna untuk dapat mengetahui informasi yang mereka butuhkan.
Dampak negatifnya adalah TIK sangat mempengaruhi semua masyarakat mengenai
internet melalui situs-situs contohnya facebook. Rata-rata semua masyarakat sekarang ini
sudah mengenal situs pertemanan itu. Banyak para pekerja menggunakan facebook pada
saat jam kantor, tidak hanya para pekerja, bagi kalangan pelajar banyak menggunakan
facebook pada saat jam pelajaran sedang berlangsung.
2. CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan kebijakan-kebijakan yang
memastikan bahwa teknologi tersebut secara tepat. TIK harus digunakan secara tepat dan
9. benar, bukan disalahgunakan. Contoh : seperti kasus Ibu Prita. Dia sudah menjelek-
jelekkan salah satu rumah sakit yang ada di Indonesia melalui situs internet. Walaupun
itu fakta, namun rumah sakit tidak mau namanya dicemarkan melalui internet, bahkan
rumah sakit tersebut melaporkan kepada polisi atas pencemaran nama baiknya. Dan
akhirnya Ibu Prita harus masuk ke dalam sel penjara.
IMPLIKASI ETIKA KOMPUTER
Etika komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta
formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Dalam isu-
isu pokok etika komputer, ada beberapa isu yang yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu :
Kejahatan komputer (Computer crime), yaitu kejahatan yang dilakukan dengan komputer
sebagai basis teknologinya.
- E-Commerce yaitu Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses
yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi
negative; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian.
1. Cyber Ethics, yaitu Implikasi dari INTERNET ( Interconnection Networking ),
memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi.
2. Tanggung Jawab Profesi, yaitu Sebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu diciptakan
ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN ( Ikatan Profesi
Komputer & Informatika-1974 )
3. Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), yaitu Masalah pengakuan hak atas
kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking, illegal software dan sebagainya. Menurut
James H. Moor, alasan pentingnya etika komputer ada 3, yaitu :
a. Kelenturan Logika (Logical Malleability)
Kelenturan logika oleh Moor adalah kita mampu memprogram komputer untuk
melakukan apapun yang kita inginkan. Komputer bekerja akurat seperti yang
diinstruksikan programernya. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap teknologi
komputer karena apabila komputer digunakan untuk aktivitas yang tidak etis,
maka orang yang berada di belakang komputer yang harus dipersalahkan.
b. Faktor Transformasi
Alasan etika komputer menjadi demikian penting karena terbukti bahwa
penggunaan komputer telah mengubah secara drastis cara-cara kita dalam
melakukan sesuatu. Inilah yang dimaksud faktor transformasi. Kita bisa melihat
jelas transformasi yang terjadi dalam cara melakukan tugas-tugas perusahaan.
Contohnya : surat elektronik (E-mail). E-mail sangat membantu mengirim data-
data atau tugas-tugas kepada orang yang akan kita tuju tanpa harus mendatangi
10. orang tersebut. Dengan adanya E-mail masyarakat jadi lebih mudah dan tidak
perlu lagi mengirim melalui kantor pos.
c. Faktor Tidak Terlihat (Invisibility Factor) / Faktor Tak Kasat Mata
Alasan ketiga perlunya etika komputer karena umumnya masyarakat menganggap
komputer sebagai “kotak hitam” karena semua operasi internal komputer tidak
dapat dilihat secara langsung. Tersembunyinya operasi internal komputer
membuka peluang untuk membuat program secara sembunyi, membuat kalkulasi
kompleks diam-diam, bahkan penyalahgunaan dan pengrusakan tidak terlihat.
IMPLIKASI ETIKA BERINTERNET
Aplikasi etis komunikasi virtual banyak menggunakan beberapa pedoman etika dalam
penggunannya, namun etika yang paling populer digunakan adalah etika keluaran Florida
University Amerika (FAU) dan seorang netters Verginia Shea. Pada versi FAU beberapa etika
yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Internet tidak digunakan sebagai sarana kejahatan bagi orang lain, artinya pemanfaatan
internet semestinya tidak untuk merugikan orang lain baik secara materiil maupun moril.
2. Internet tidak digunakan sebagai sarana mengganggu kinerja orang lain yang bekerja
menggunakan komputer. Contoh riil adalah penyebaran virus melalui internet.
3. Internet tidak digunakan sebagai sarana menyerobot atau mencuri file orang lain.
4. Internet tidak digunakan untuk mencuri, contoh pengacakan kartu kredit dan pembobolan
kartu kredit.
5. Internet tidak digunakan sebagai sarana kesaksian palsu.
6. Internet tidak digunakan untuk mengcopy software tanpa adanya pembayaran.
7. Internet tidak digunakan sebagai sarana mengambil sumber-sumber penting tanpa adanya
ijin atau mengikuti aturan yang berlaku.
8. Internet tidak digunakan untuk mengakui hak intelektual orang lain.
9. Bertanggung jawab terhadap isi pesan yang disampaikan.
2) PROBELMANYA PADA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA
HUBUNGAN ANTARA MORAL, ETIKA DAN HUKUM DALAM PENGELOLAAN
MANAJEMEN BERBASIS CBIS SUATU PERUSAHAAN
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS)
merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat
dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan
kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain
adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Penggunaan komputer di
11. dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna serta
hukum yang berlaku. Hukum adalah hal yang mudah untuk diinterpretasikan karena bersifat
tertulis (terstruktur). Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak
disetujui oleh semua anggota masyarakat. Wilayah etika komputer yang kompleks inilah yang
saat ini sangat banyak diperhatikan.
PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan antara CIO (Chief Information Officer) dengan perusahaan merupakan dasar budaya
etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan
kata-katanya. Karena penerapan etika teknologi informasi dalam perusahaan harus dimulai dari
dukungan pihak top management terutama pada CIO. Dalam hal ini Manajemen puncak harus
mampu memimpin dengan memberi contoh yang baik. Perilaku ini adalah budaya etika.
Kekuatan yang dimiliki CIO dalam menerapkan etika IT pada perusahaan akan memberikan
dampak positif bagi perusahaan tersebut. Etika tersebut akan mengantarkan keberhasilan
perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, tugas manajemen puncak
adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar diseluruh organisasi, melalui semua
tingkatan dan menyentuh semua pegawai.
PENERAPAN BUDAYA ETIKA
Salah satu tugas dari manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di
seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan bisa menyentuh semua pegawai. Hal tersebut
dapat dicapai melalui metode tiga lapis yaitu :
a. Menetapkan paham perusahaan;
Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan perusahaan yang
diinformasikan kepada orang-orang dan organisasi baik di luar maupun di dalam perusahaan.
b. Menetapkan program etika;
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai
dalam melaksanakan lapis pertama. Misalnya mengadakan pertemuan untuk orientasi bagi
pegawai baru dan audit etika.
c. Menetapkan kode etik perusahaan;
Setiap perusahaan memiliki kode etik masing-masing dan terkadang kode etik tersebut
diadaptasi dari kode etik industri tertentu.
12. DAFTAR PUSTAKA
Alan, 2014, https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-
dan-etika-dalam-sistem-informasi/ (30 November 2017, jam 03.20)
Noni Darmawati, 2013 http://nonidarmawati.blogspot.co.id/2013/05/etika-moral-dan-hukum-
dalam-sistem.html (30 November 2017 Jam 03.30)
Sora N, 2015. http://www.pengertianku.net/2015/02/pengertian-kode-etik-dan-tujuannya-
lengkap.html (01 Desember 2017, jam 13.00)
Anonim1, 2017. https://www.dictio.id/t/isu-moral-apa-saja-yang-muncul-di-era-informasi/3539
(01 Desember 2017, jam 13.15)
Joshua Ignatius Eddgar, 2015. https://joshuaig.wordpress.com/2015/10/12/pengertian-etika-serta-
pelanggaran-nya-dalam-kehidupan-sehari-hari/ (01 Desember 2017, jam 13.20)
Ahfi Fahrul, 2012. http://ahfifahrul.blogspot.co.id/2012/07/b-implikasi-moral-etika-dan-hukum-
dalam.html (01 Desember 2017, jam 13.30)