SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
ORGANIZATIONAL
BEHAVIOUR
2
PERILAKU INDIVIDU
KEMAMPUAN
KEMAMPUAN INTELEKTUAL
 Kecerdasan Angka : melakukan aritmatika dengan cepat & akurat
Kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental yaitu
berpikir, menalar dan memecahkan masalah
 Pemahaman Verbal : memahami yang dibaca atau didengar dan hubungan kata
 Kecepatan Persepsi : mengidentifikasi kemiripan dan kesamaan visual
 Penalaran Induktif : identifikasi urutan logis masalah dan memecahkan masalah
 Penalaran Deduktif : penggunaan logika dan menilai implikasi argumen
 Visualisasi Spasial : membayangkan obyek
 Daya Ingat : menimpan dan mengingat masa lalu
KEMAMPUAN FISIK
 Faktor Kekuatan
 Kekuatan Dinamis : menggunakan otot secara berulang
 Kekuatan Tubuh : menggunakan otot khususnya otot perut
 Kekuatan Statis : menggunakan otot terhadap obyek eksternal
 Kekuatan Eksplosif : mengeluarkan energi maksimum
 Fleksibilitas Luas : menggerakkan tubuh atau otot punggung sejauh mungkin
 Fleksibilitas Dinamis : membuat gerakan lentur yang cepat dan berulang
 Faktor Fleksibilitas
 Faktor Lainnya
 Koordinasi Tubuh : mengkoordinasikan tindakan secara bersamaan dari bagian
tubuh yang berbeda
 Keseimbangan : mempertahankan keseimbangan walau terdapat gaya yang
menggangu keseimbangan
Kemampuan melakukan tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan
dan karakteristik serupa
 Stamina : mengerahkan upaya maksimum yang membutuhkan usaha
berkelanjutan
KARAKTERISTIK BIOGRAFIS
 Usia
Karakteristik perseorangan – usia, gender, ras, masa jabatan – yang secara mudah
dan obyektif dari arsip pribadi seseorang
 Gender
 Ras
 Masa Jabatan
PEMBELAJARAN
Setiap perubahan perilaku yang relatif permanen terjadi sebagai hasil dari pengalaman
TEORI PEMBELAJARAN
 Pengondisian Klasik : (classical conditioning)
 individu merespon beberapa stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respon baru
 bersifat pasif
 sebagai contoh, karyawan pada kantor cabang akan merapikan kantor , berpakaian formal bila
ada kunjungan dari kantor pusat
 Pengondisian Operant : (operant conditioning)
 Perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah
hukuman
 Bagian dari konsep mengenai paham perilaku, dimana perilaku mengikuti rangsangan
dalam cara yang relatif tidak terpikirkan
 Pembelajaran Sosial :
Orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung
 Proses Perhatian : individu belajar dari sebuah model ketika mengenali dan mencurahkan
perhatian pada fitur pentingnya.
 Proses Penyimpanan : pengaruh sebuah model bergantung seberapa baik individu mengingat
tindakan model setelah model tidak tersedia
PEMBENTUKAN : ALAT MENAJERIAL
 Metode pembentukan perilaku
Secara sistematis menegaskan setiap urutan langkah yang menggerakkan seseorang individu
lebih dekat kepada respon yang diharapkan
 Proses Reproduksi Motor : mengikuti tindakan dari model.
 Proses Penegasan : termotivasi menampilkan perilaku contoh jika ada insentif positif atau
penghargaan.
 Jadwal Penegasan :
 Penegasan berkesinambungan : continous reinforcement
Menegaskan suatu perilaku yang diharapkan setiap kali dan setiap waktu penegasan tersebut
dilakukan
Sebagai contoh adalah karyawan yang sering terlambat akan diberi pujian oleh atasannya
setiap datang tepat waktu
 Penegasan berkala : intermitten reinforcement
Menegaskan suatu perilaku yang diinginkan yang cukup sering menyebabkan perilaku tersebut
diulangi, namun tidak setiap saat ditunjukkan
o Jadwal Interval Tetap : fixed interval schedule
memberi jarak penghargaan pada interval waktu yang seragam
sebagai contoh adalah imbalan diberikan berdasar harian, mingguan, bulanan
o Jadwal Interval Variabel : variable interval schedule
memberi jarak penghargaan pada interval dalam rentang waktu tertentu
sebagai contoh adalah kunjungan oleh staff audit perusahaan
o Jadwal Rasio Tetap : fixed ratio schedule
memberi penghargaan setelah sejumlah respon tetap atau konstan
sebagai contoh adalah insentif berdasarkan jumlah hasil kerja
o Jadwal Rasio Variabel : variable ratio schedule
memvariasikan perhargaan secara relatif terhadap perilaku individu
sebagai contoh adalah komisi penjualan
SIKAP
dan
KEPUASAN KERJA
SIKAP
KOMPONEN UTAMA
 Kognitif : (cognitive component) segmen opini atau keyakinan dari sikap
 Afektif : (affective component) segmen emosional atau perasaan dari sikap
 Perilaku : (behavioral component) niat untuk berperilaku dalam cara tertentu
terhadap seseorang atau sesuatu
Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif , baik yang menyenangkan maupun tidak
 Sebagai Contoh :
 Kognitif = evaluasi : Pengawas saya memberi promosi pada rekan kerja saya yang
tidak begitu pantas mendapatkannya dibanding saya
 Afektif = perasaan : Saya tidak menyukai pengawas saya
 Perilaku : Tidakan : Saya akan mencari pekerjaan lain, saya mengadukan pengawas
saya pada semua orang yang mau mendengarkan
SIKAP KERJA UTAMA
 Kepuasan Kerja : (job satisfaction)
perasaan positif tentang pekerjaan yang merupaka hasil dari evaluasi
karakteristiknya
 Keterlibatan Pekerjaan : (job involvement)
tingkat sampai mana seseorang memihak sebuah pekerjaan, berpartisipasi secara
aktif didalamnya dan menganggap kinerja adalah penting sebagai bentuk
penghargaan diri.
 Pemberian wewenang psikologis : (psycological empowerment)
keyakinan karyawan terhadap sejauh apa mereka mempunyai lingkungan kerja,
kompetensi, makna pekerjaan dan otonomi dalam pekerjaan.
 Komitmen Organisasional: (organizational commitment)
tingkat sampai mana seseorang memihak sebuah organisasi, serta tujuan dan
keinginannya mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.
 Komitmen Afektif : (affective commitment)
perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai nilainya
 Komitmen Berkelanjutan: (continuance commitment)
nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi
 Komitmen Normatif : (normative commitment)
kewajiban bertahan dalam organisasi dengan alasan moral atau etis
 Sikap Kerja yang lain:
 Dukungan Organisasi yang Dirasakan: (percieved organizational support - POS)
tingkat sampai mana karyawan yakin organisasi menghargai kontribusi dan peduli
dengan kesejahteraan.
 Keterlibatan Karyawan: (employee engagement)
keterlibatan, kepuasan dan atusiasme individual atas kerja yang dilakukan
KEPUASAN KERJA
RESPON
 Keluar : (exit)
ketidakpuasan yang diungkapkan melalui perilaku yang ditujukan untuk
meninggalkan organisasi
 Aspirasi : (voice)
ketidakpuasan yang diungkapkan melalui usaha aktif dan konstruktif untuk
memperbaiki kondisi
 Kesetiaan : (loyalty)
ketidakpuasan yang diungkapkan dengan secara aktif menunggu membaikknya
kondisi
 Pengabaian : (neglect)
ketidakpuasan yang diungkapkan dengan membiarkan kondisi menjadi lebih buruk
TEORI & PRINSIP
MOTIVASI
TEORI
Motivasi : Proses yang menjelaskan intensitas arah dan ketekunan usaha untuk
mencapai suatu tujuan
TEORI MOTIVASI ZAMAN DAHULU
 Hierarki Teori Kebutuhan
 Teori X dan Y
 Teori Dua Faktor
TEORI MOTIVASI KONTEMPORER
 Teori Kebutuhan McClelland
 Kebutuhan pencapaian : (need for achievement)
dorongan untuk melebihi, mencapai standar dan berjuang untuk berhasil
 Kebutuhan kekuatan : (need for power)
kebutuhan membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga tidak
berperilaku sebaliknya
 Kebutuhan hubungan : (need for affiliation)
keinginan akan hubungan antar personal yang akrab
 Teori Evaluasi Kognitif : (cognitive evaluation theory)
penghargaan ekstrinsik untuk usaha kerja yang sebelumnya memuaskan secara
intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan.
Sebagai contoh adalah, ketika seseorang secara sukarela dan senang hati
melakukan pekerjaan sosial, akan menurun motivasinya ketika dipekerjakan secara
formal dan diberi upah
 Teori Penentuan Tujuan : (goal – setting theory)
tujuan yang spesifik dan sulit dengan umpan balik, menghasilkan kinerja lebih
tinggi
 Tujuan yang sulit membuat inividu lebih termotivasi :
o Mngarahkan perhatian pada tugas yang ada dan menjauh dari gangguan yang
tidak relevan
o Menambah semangat karena harus bekerja keras dalam mencapainya.
 Seseorang berkomitmen pada tujuan :
o Memtuskan tidak merendahkan atau mengabaikan tujuan tersebut
o Merasa yakin dan ingin mencapainya
 Teori Efektivitas Diri : (self efficacy)
dikenal juga sebagai teori efektifitas sosial, merujuk pada keyakinan individu bahwa
ia mampu mengerjakan tugas
 Cara meningkatkan efektifitas diri :
o Penguasaan yang tetap (enactive)
Perolehan pengalaman yang relevan dengan tugas
o Contoh yang dilakukan individu lain
Melihat diri sendiri mirip dengan individu yang diamati
o Bujukan verbal
Menjadi lebih percaya diri karena seseorang memberi keyakinan anda bahwa anda
memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk berhasil
o Kemunculan
Memicu keadaan bersemangat yang mendorong seseorang menyelesaikan tugas
 Teori Penguatan : (reinforcement theory)
Perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensinya
Jika seseorang terus menerus ditegur karena mendorong koleganya, kemungkinan
besar produktivitasnya akan menurun.
 Teori Keadilan : (reinforcement theory)
Individu membandingkan masukan dan hasil pekerjaannya dengan orang lain dan
merespon untuk menghilangkan ketidakadilan
Rujukan seseorang dalam Teori Keadilan
 Diri di dalam : pengalaman karyawan dalam posisi berbeda dalam organisasinya.
 Diri di luar : pengalaman karyawan dalam posisi atau situasi diluar organisasinya.
 Individu lain di dalam : individu lain atau kelompok individu lain dalam organisasi
 Individu lain di luar : individu atau kelompok individu lain diluar organisasi
 Keadilan Distributif
keadilan jumlah dan pemberian penghargaan yang dirasakan antar individu
 Keadilan Organisasi
Persepsi tentang apa yang adil ditempat kerja , yang terdiri dari keadilan distributif,
prosedural dan interaksional
 Keadilan Prosedural
Keadilan yang dirasakan mengenai proses yang digunakan untuk menentukan
distribusi penghargaan.
 Keadilan Interaksional
Tingkat sampai mana individu diperlakukan dengan martabat, perhatian dan rasa
hormat.
 Teori Harapan : (expectancy theory)
kekuatan dari suatu kecenderungan bertindak dalam cara tertentu bergantung
pada kekuatan suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil
yang ada dan pada daya tarik dari hasilnya.
 Hubungan Usaha - Kinerja
Kemungkinan yang dirasakan individu yang mengeluarkan sejumlah usaha akan
menghasilkan kinerja
 Hubungan Kinerja - Penghargaan
Tingkat sampai mana individu yakin bahwa bekerja pada tingkat tertentu akan
menghasilkan pencapaian yang diinginkan.
 Hubungan Penghargaan - tujuan
Tingkat sampai mana penghargaan organisasional memuaskan tujuan individu.
Daya tarik penghargaan potensial bagi individu.
MOTIVASI
DARI KONSEP
MENUJU APLIKASI
Memotivasi dengan Mengubah Sifat Lingkungan Kerja
MODEL KARAKTERISTIK PEKERJAAN
Model yang menunjukkan bahwa pekerjaan apapun bisa dideskrisipkan dalam lima
dimensi pekerjaan ini.
 Keanekaragaman keterampilan : (skill variety)
tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan beragam aktivitas yang
berbeda
 Identitas tugas : (task identity)
tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan penyelesaian seluruh
pekerjaan yang bisa diidentifikasikan
 Arti tugas : (Task Significance)
tingkat sampai mana pekerjaan mempunyai pengaruh yang substansial terhadap
kehidupan atau pekerjaan orang lain.
 Otonomi : (Autonomy)
tingkat sampai mana pekerjaan memberikan kebebasan dan keleluasaan substansi
seorang individu dalam merencanakan pekerjaan dan menentukan prosedur yang
digunakan dalam pelaksanaannya.
 Umpan Balik : (Feed Back)
tingkat sampai mana pelaksanaan aktivitas kerja yang diwajibkan suatu pekerjaan
membuat seorang individu mendapatkan informasi yang jelas dan langsung
mengenai efektifitas pekerjaannya.
Motivating Potential Score
Indeks prediktif yang menunjukkan potensi yang memotivasi dalam suatu pekerjaan
(J.R Hackman & G.R Oldham, Work Redesign)
MODEL
KARAKTERISTIK PEKERJAAN
MERANCANG ULANG PEKERJAAN
 Rotasi Pekerjaan : (job rotation)
pergantian periodik seseorang karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain
 Perluasan pekerjaan : (job enlargement)
peningkatan jumlah dan variasi tugas individu melalui pekerjaan berbeda
 Pengayaan Pekerjaan : (job enrichment)
perluasan vertikal pekerjaan yang meningkatkan pengendalian pekerja terhadap
rencana, pelaksanaan dan evaluasi kerja.
Garis Pedoman Memperkaya Suatu pekerjaan
J.R Hackman & J.L Suttle (eds), Improving Life at Work
SUSUNAN PEKERJAAN ALTERNATIF
 Waktu Kerja Fleksible : (flexible time - flextime)
pergantian periodik seseorang karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain
 Pembagian pekerjaan : (job sharing)
Susunan yang memungkinkan dua atau lebih individu membagi suatu pekerjaan
 Telecommuting :
Merujuk pada karyawan yang melakukanpekerjaan mereka di rumah, setidaknya
dua hari dalam satu minggu terhubung dengan kantor melalui komputer.
JANGAN MELUPAKAN KEMAMPUAN DAN PELUANG
Tingkat kinerja tinggi sebagian merupakan sebuah fungsi ketiadaan rintangan yang
menghalangi karyawan
KETERLIBATAN KARYAWAN
Sebuah proses partisipatif yang menggunakan masukan karyawan dan dimaksudkan
meningkatkan komitmen karyawan untuk keberhaasilan organisasi.
CONTOH PROGRAM
 Manajemen partisipatif : (participative management)
proses dimana para bawahan berbagi tingkat kekuatan pembuatan keputusan
signifikan dengan atasan langsung mereka
 Partisipatif Representatif : (representative participation)
pekerja berpartisipatif dalam pembuatan keputusan organisasional melalui sebuah
kelompok kecil yang terdiri dari karyawan yang representatif
 Lingkaran Kualitas : (quality circle)
kelompok kerja yang terdiri dari karyawan yang bertemu secara teratur mendiskusikan
berbagai masalah kualitas kerja, menyelidiki penyebabnya, merekomendasikan solusi
dan mengambil tindakan perbaikan.
SUSUNAN PEKERJAAN ALTERNBATIF
 Waktu Kerja Fleksible : (flexible time - flextime)
pergantian periodik seseorang karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain
 Pembagian pekerjaan : (job sharing)
Susunan yang memungkinkan dua atau lebih individu membagi suatu pekerjaan
 Telecommuting :
Merujuk pada karyawan yang melakukanpekerjaan mereka di rumah, setidaknya
dua hari dalam satu minggu terhubung dengan kantor melalui komputer.
JANGAN MELUPAKAN KEMAMPUAN DAN PELUANG
Tingkat kinerja tinggi sebagian merupakan sebuah fungsi ketiadaan rintangan yang
menghalangi karyawan
EMOSI
DAN
SUASANA HATI
APAKAH EMOSI DAN SUASANA HATI ?
 Afek : (affect)
beragam perasaan yang dirasakan
 Emosi : (emotion)
perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu
 Suasana Hati : (mood)
perasaan yang cenderung kurang intens dibanding emosi dan seringkali tanpa
rangsangan kontekstual
Afek, Emosi dan Suasana hati
Stephen P Robbins, Timothy A. judge
BEBERAPA ASPEK EMOSI
 Biologi
 Intensitas
 Frekuensi dan Durasi
 Emosi membuat Irasional
 Emosi berguna berguna terhadap suatu tujuan
SUASANA HATI SEBAGAI AFEK
 Afek positif
dimensi susana hati yang terjadi atau emosi positif spesifik seperti ketenangan diri,
kegembiraan pada ujung tinggi, kebosanan, kemalasan dan kelelahan pada ujung
rendah
 Afek negatif
dimensi susana hati yang terjadi atas kegugupan, stress dan kegelisahan pada
ujung tinggi, serta relaksasi, ketenangan dan keseimbangan pada ujung rendah
Struktur Suasana Hati
Stephen P Robbins, Timothy A. judge
SUMBER EMOSI DAN SUASANA HATI
 Kepribadian
 Hari dalam Seminggu dan waktu dalam Sehari
 Cuaca
 Stress
 Aktifitas Sosial
 Tidur
 Olah raga
 Usia
 Gender
BATASAN EKSTERNAL
 Pengaruh Organisasional
 Pengaruh Kultural
KERJA EMOSIONAL
 Kerja Emosional : (emotional labor)
Situasi dimana seseorang karyawan yang mengekspresikan emosi yang diinginkan
secara organisasional selama transaksi antar personal di tempat kerja.
 Ketidaksesuaian Emosional : (emotional dissonance
Inkonsistensi antara emosi yang kita rasakan dan emosi yang kita proyeksikan
EMOSI YANG DIRASAKAN VS YANG DITAMPILKAN
 Emosi yang dirasakan :
Emosi sebenarnya seseorang individu
 Emosi yang ditampilkan :
emosi yang diharuskan secara organisasional dan dianggap sesuai dalam sebuah
pekerjaan tertentu
 Berpura-pura dipermukaan :
Menyembunyikan perasaan mendalam seseorang dan menghilangkan ekspresi
emosional sebagai respon aturan penampilan.
 Berpura-pura secara mendalam :
Berusaha mengubah perasaan mendalam berdasarkan aturan penampilan.
EMOSI YANG DIRASAKAN VS YANG DITAMPILKAN
 Emosi yang dirasakan :
Emosi sebenarnya seseorang individu
 Emosi yang ditampilkan :
emosi yang diharuskan secara organisasional dan dianggap sesuai dalam sebuah
pekerjaan tertentu
TEORI PERISTIWA
AFEKTIF
Sebuah model yang menyatakan peristiwa ditempat kerja menyebabkan reaksi
emosional karyawan yang kemudian mempengaruhi sikap dan perilaku ditempat
kerja
 Suatu episode emosional sebenarnya adalah serangkaian pengalaman emosional
yang ditimbulkan oleh satu peristiwa tunggal serta mengandung elemen emosi dan
siklus suasana hati
 Emosi yang ada pada satu waktu mempengaruhi kepuasan kerja, bersama dengan
latar belakang emosi yang melingkupi peristiwa tersebut
 Karena Suasana hati dan emosi berfluktuasi, maka pengaruh pada kinerja
berfluktuasi
 Perilaku yang didorong emosi biasanya berdurasi pendek.
 Karena cenderung tidak sesuai dengan perilaku yang dibutuhkan untuk pekerjaan,
emosi biasanya berpengaruh negatif terhadap kinerja pekerjaan.
PERILAKU
KELOMPOK
DEFINISI & KLASIFIKASI
Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung,
bergabung untuk mencapai tujuan tertentu
 Kelompok Formal : (formal group)
Kelompok kerja yang ditugaskan dan didefinisikan oleh struktur organisasi
 Kelompok informal : (informal group)
Kelompok yang tidak berstruktur formal maupun secara organisasional timbul
sebagai respon kebutuhan kontak sosial
 Kelompok Komando : (command group)
Kelompok terdiri atas individu yang melapor pada seorang manajer
 Kelompok Tugas : (task group)
Bekerja bersama melaksanakan suatu pekerjaan
 Kelompok Kepentingan : (interest group)
Bekerja bersama mencapai suatu tujuan dengan kepentingan masing masing
 Kelompok informal : (informal group)
Berkumpul bersama karena memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik
 Kelompok Komando : (command group)
Kelompok terdiri atas individu yang melapor pada seorang manajer
 Kelompok Tugas : (task group)
Bekerja bersama melaksanakan suatu pekerjaan
TAHAP & PERKEMBANGAN
MODEL LIMA TAHAP
 Pembentukan : (forming)
banyak ketidak pastian
 Timbul konflik : (storming stage)
konflik intra kelompok
 Normalisasi : (norming stage)
hubungan dekat dan kohesif
 Berkinerja : (performing)
sepenuhnya fungsional
 Pembubaran : (adjourning)
perhatian dalam penyelesaian tugas daripada penampilan
MODEL ALTERNATIF
Berlaku pada kelompok sementara dengan tenggat waktu
 Pertemuan pertama menentukan arah kelompok
 Fase pertama adalah inersia atau ketidak aktifan
 Merupakan transisi akhir fase pertama
 Transisi mencetuskan perubahan besar
 Fase kedua inersia mengikuti transisi
 Pertemuan terakhir dengan akselarasi aktivitas
MENGENAI KELOMPOK
PERAN
Serangkaian pola perilaku yang diharapkan dikaitkan erat dengan seseorang yang
menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.
 Identitas peran: (role identity)
Sikap atau perilaku tertentu yang konsisten dengan sebuah peran
 Persepsi peran : (role perception)
Pandangan individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu
 Ekspektasi peran : (role expectation)
Apa yang diyakini orang bagaimana anda harus bertindak dalam situasi tertentu
 Kontrak psikologis (psycological contract) yaitu perjanjian tak tertulis antara
karyawan dan pemberi kerja.
 Konflik peran: (role conflict)
Situasi dimana individu dihadapkan pada ekspektasi peran berlainan
 Persepsi peran : (role perception)
Pandangan individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu
NORMA
Standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut
anggota kelompok
 Norma Kelas Umum
 Norma penampilan
Meliputi pakaian yang pantas, loyalitas terhadap kelompok dan lain lain
 Norma Pengaturan Sosial
Interaksi sosial kelompok informal misalnya makan siang bersama dan lain lain
 Norma alokasi sumber daya
Meliputi pembayaran, penugasan alokasi peralatan baru
 Konformitas
Menyesuaikan perilaku agar sel.aras dengan norma kelompok
 Kelompok referensi (reference group) adalah kelompok dimana anggotanya sadar
akan anggota lain dan mendefinisikan diri sebagai seorang anggota atau ingin
menjadi anggota, dan merasa menjadi anggota kelompok tersebut adalah
signifikan bagi dirinya.
 Perilaku menyimpang ditempat kerja : (defiant workplace behaviour)
disebut juga perilaku anti sosial atau ketidak sopanan ditempat kerja adalah
perilaku disengaja yang melanggar norma organisasional signifikan dan dengan
melakukannya mengancam kesejahteraan organisasi atau anggotanya.
STATUS
Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial kepada kelompok
atau anggota kelompok lain
Perilaku menyimpang ditempat kerja
Hubungan Antara
Kohesifitas Kelompok, Norma, Kinerja dan Produktifitas
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KELOMPOK VERSUS INDIVIDUAL
 Keunggulan
Mendapat informasi dan pengetahuan lebih lengkap
 Kelemahan
Terdapat tekanan konformitas
Dominasi satu atau sedikit anggota
Tanggung jawab ambigu
PEMIKIRAN DAN PERGESERAN
 Pemikiran kelompok : (group think)
Fenomena yang menunjukkan norma konsensus melampaui penilaian atas
sejumlah alternatif tindakan yang lebih realistis
 Pergeseran kelompok : (group shift)
Perubahan resiko keputusan antara keputusan kelompok dan individu yang dibuat
anggota kelompok dapat menjadi resiko lebih konservatif atau lebih besar
Evaluasi Efektivitas Kelompok
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
 Kelompok yang berinteraksi : (interacting group)
Kelompok biasa, anggotanya berinteraksi secara bertatap muka
 Tukar Pikiran : (brain storming)
Proses pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternatif apapun
sekaligus menahan kritik atas alternatif tersebut
 Pertemuan menggunakan media elektronik : (electronik meeting)
Pertemuan yang anggotanya berinteraksi melalui komputer , memungkinkan
anonimitas komentar dan agregasi suara
ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR

More Related Content

What's hot

Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaYUSRA FERNANDO
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL9elevenStarUnila
 
Dasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokDasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokendahmustika
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.Immawan Awaluddin
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Fathi Arief
 
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Ninnasi Muttaqiin
 
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganOrientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganEko Mardianto
 
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasiAndi Iswoyo
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
 
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHABudaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHAEkky Noviar
 
4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision making4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision makingAstadi Pangarso
 

What's hot (20)

Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
 
Dasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokDasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompok
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen) Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
Mengelola Keberagaman (Pengantar Manajemen)
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
PERSEPSI
PERSEPSIPERSEPSI
PERSEPSI
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganOrientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembangan
 
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Motivasi Kerja
Motivasi KerjaMotivasi Kerja
Motivasi Kerja
 
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHABudaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
 
4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision making4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision making
 
10 culture
10   culture10   culture
10 culture
 
Stress kerja
Stress kerjaStress kerja
Stress kerja
 

Viewers also liked

Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Judianto Nugroho
 
Manajemen keuangan agribisnis
Manajemen keuangan agribisnisManajemen keuangan agribisnis
Manajemen keuangan agribisnisahrles123
 
Workshop Agribisnis
Workshop AgribisnisWorkshop Agribisnis
Workshop AgribisnisKarier Kedua
 
Tugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasianTugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasianfitri citra
 
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNISMANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNISsamsul alam
 
Konklusi Teknologi Komunikasi Cyberculture dan Humanities
Konklusi Teknologi Komunikasi Cyberculture dan HumanitiesKonklusi Teknologi Komunikasi Cyberculture dan Humanities
Konklusi Teknologi Komunikasi Cyberculture dan HumanitiesIrwan Dujour
 
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilirUsaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilirRyan Aprianto
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 6
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 6Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 6Judianto Nugroho
 
DASAR-DASAR MANAGEMEN WAKTU, PEKERJAAN, DLL
DASAR-DASAR MANAGEMEN WAKTU, PEKERJAAN, DLLDASAR-DASAR MANAGEMEN WAKTU, PEKERJAAN, DLL
DASAR-DASAR MANAGEMEN WAKTU, PEKERJAAN, DLLMOSES HADUN
 
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"Farandi Octorizki
 
Bab 7 -penyuluhan
Bab 7   -penyuluhanBab 7   -penyuluhan
Bab 7 -penyuluhanrahmat tj
 
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)DharaniKassapa
 

Viewers also liked (20)

Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
 
Manajemen stratejik 14
Manajemen stratejik  14Manajemen stratejik  14
Manajemen stratejik 14
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Teori sikap
Teori sikapTeori sikap
Teori sikap
 
Manajemen keuangan agribisnis
Manajemen keuangan agribisnisManajemen keuangan agribisnis
Manajemen keuangan agribisnis
 
Workshop Agribisnis
Workshop AgribisnisWorkshop Agribisnis
Workshop Agribisnis
 
Tugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasianTugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasian
 
Monitoring of medical literature(MLM)
Monitoring of medical literature(MLM)Monitoring of medical literature(MLM)
Monitoring of medical literature(MLM)
 
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNISMANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
 
Konklusi Teknologi Komunikasi Cyberculture dan Humanities
Konklusi Teknologi Komunikasi Cyberculture dan HumanitiesKonklusi Teknologi Komunikasi Cyberculture dan Humanities
Konklusi Teknologi Komunikasi Cyberculture dan Humanities
 
Dawah in American Context
Dawah in American ContextDawah in American Context
Dawah in American Context
 
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilirUsaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 6
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 6Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 6
 
DASAR-DASAR MANAGEMEN WAKTU, PEKERJAAN, DLL
DASAR-DASAR MANAGEMEN WAKTU, PEKERJAAN, DLLDASAR-DASAR MANAGEMEN WAKTU, PEKERJAAN, DLL
DASAR-DASAR MANAGEMEN WAKTU, PEKERJAAN, DLL
 
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)Penyuluhan modern slideshare (yuti)
Penyuluhan modern slideshare (yuti)
 
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
Perilaku Organisasi Bab 2 "Dasar-dasar Perilaku Individual"
 
Anticoagulants
Anticoagulants Anticoagulants
Anticoagulants
 
Bab 7 -penyuluhan
Bab 7   -penyuluhanBab 7   -penyuluhan
Bab 7 -penyuluhan
 
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
 

Similar to ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR

Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Defina Sulastiningtiyas
 
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Adi Setiabudi
 
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptMotivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptIndraBudiSetyawan
 
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptMotivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptgparamytha
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesDissa MeLina
 
Frame work dicky_wahyudi_11150048
Frame work dicky_wahyudi_11150048Frame work dicky_wahyudi_11150048
Frame work dicky_wahyudi_11150048DickyWahyudi25
 
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiMukhrizal Effendi
 
PERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN KE-4 DAN KEPUASAN KERJA.pptx
PERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN KE-4 DAN KEPUASAN KERJA.pptxPERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN KE-4 DAN KEPUASAN KERJA.pptx
PERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN KE-4 DAN KEPUASAN KERJA.pptxrahmayulita3
 
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaPresentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaAndy Eddy
 
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaPresentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaAndy Eddy
 
Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)PT. SASA
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaIRAWANPERWANDA
 
Modul 3 4 - Persepsi dan Stress di Tempat Kerja Motivasi Teori dan Penerapa...
Modul 3  4 - Persepsi dan Stress di Tempat Kerja  Motivasi Teori dan Penerapa...Modul 3  4 - Persepsi dan Stress di Tempat Kerja  Motivasi Teori dan Penerapa...
Modul 3 4 - Persepsi dan Stress di Tempat Kerja Motivasi Teori dan Penerapa...ssuserf17134
 

Similar to ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR (20)

Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
 
6.motivasi
6.motivasi6.motivasi
6.motivasi
 
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptMotivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
 
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptMotivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
 
Frame work dicky_wahyudi_11150048
Frame work dicky_wahyudi_11150048Frame work dicky_wahyudi_11150048
Frame work dicky_wahyudi_11150048
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasiKuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
Kuliah 2 perilaku individu dalam organisasi
 
Motivasi
Motivasi Motivasi
Motivasi
 
PERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN KE-4 DAN KEPUASAN KERJA.pptx
PERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN KE-4 DAN KEPUASAN KERJA.pptxPERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN KE-4 DAN KEPUASAN KERJA.pptx
PERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN KE-4 DAN KEPUASAN KERJA.pptx
 
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaPresentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
 
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaPresentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
 
Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)
 
Motivasi Kerja
Motivasi KerjaMotivasi Kerja
Motivasi Kerja
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
 
Modul 3 4 - Persepsi dan Stress di Tempat Kerja Motivasi Teori dan Penerapa...
Modul 3  4 - Persepsi dan Stress di Tempat Kerja  Motivasi Teori dan Penerapa...Modul 3  4 - Persepsi dan Stress di Tempat Kerja  Motivasi Teori dan Penerapa...
Modul 3 4 - Persepsi dan Stress di Tempat Kerja Motivasi Teori dan Penerapa...
 
Makalah 1 uts
Makalah 1 utsMakalah 1 uts
Makalah 1 uts
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR

  • 3. KEMAMPUAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL  Kecerdasan Angka : melakukan aritmatika dengan cepat & akurat Kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental yaitu berpikir, menalar dan memecahkan masalah  Pemahaman Verbal : memahami yang dibaca atau didengar dan hubungan kata  Kecepatan Persepsi : mengidentifikasi kemiripan dan kesamaan visual  Penalaran Induktif : identifikasi urutan logis masalah dan memecahkan masalah  Penalaran Deduktif : penggunaan logika dan menilai implikasi argumen  Visualisasi Spasial : membayangkan obyek  Daya Ingat : menimpan dan mengingat masa lalu
  • 4. KEMAMPUAN FISIK  Faktor Kekuatan  Kekuatan Dinamis : menggunakan otot secara berulang  Kekuatan Tubuh : menggunakan otot khususnya otot perut  Kekuatan Statis : menggunakan otot terhadap obyek eksternal  Kekuatan Eksplosif : mengeluarkan energi maksimum  Fleksibilitas Luas : menggerakkan tubuh atau otot punggung sejauh mungkin  Fleksibilitas Dinamis : membuat gerakan lentur yang cepat dan berulang  Faktor Fleksibilitas  Faktor Lainnya  Koordinasi Tubuh : mengkoordinasikan tindakan secara bersamaan dari bagian tubuh yang berbeda  Keseimbangan : mempertahankan keseimbangan walau terdapat gaya yang menggangu keseimbangan
  • 5. Kemampuan melakukan tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan dan karakteristik serupa  Stamina : mengerahkan upaya maksimum yang membutuhkan usaha berkelanjutan
  • 6. KARAKTERISTIK BIOGRAFIS  Usia Karakteristik perseorangan – usia, gender, ras, masa jabatan – yang secara mudah dan obyektif dari arsip pribadi seseorang  Gender  Ras  Masa Jabatan
  • 7. PEMBELAJARAN Setiap perubahan perilaku yang relatif permanen terjadi sebagai hasil dari pengalaman TEORI PEMBELAJARAN  Pengondisian Klasik : (classical conditioning)  individu merespon beberapa stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respon baru  bersifat pasif  sebagai contoh, karyawan pada kantor cabang akan merapikan kantor , berpakaian formal bila ada kunjungan dari kantor pusat  Pengondisian Operant : (operant conditioning)  Perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman  Bagian dari konsep mengenai paham perilaku, dimana perilaku mengikuti rangsangan dalam cara yang relatif tidak terpikirkan
  • 8.  Pembelajaran Sosial : Orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung  Proses Perhatian : individu belajar dari sebuah model ketika mengenali dan mencurahkan perhatian pada fitur pentingnya.  Proses Penyimpanan : pengaruh sebuah model bergantung seberapa baik individu mengingat tindakan model setelah model tidak tersedia PEMBENTUKAN : ALAT MENAJERIAL  Metode pembentukan perilaku Secara sistematis menegaskan setiap urutan langkah yang menggerakkan seseorang individu lebih dekat kepada respon yang diharapkan  Proses Reproduksi Motor : mengikuti tindakan dari model.  Proses Penegasan : termotivasi menampilkan perilaku contoh jika ada insentif positif atau penghargaan.  Jadwal Penegasan :  Penegasan berkesinambungan : continous reinforcement Menegaskan suatu perilaku yang diharapkan setiap kali dan setiap waktu penegasan tersebut dilakukan
  • 9. Sebagai contoh adalah karyawan yang sering terlambat akan diberi pujian oleh atasannya setiap datang tepat waktu  Penegasan berkala : intermitten reinforcement Menegaskan suatu perilaku yang diinginkan yang cukup sering menyebabkan perilaku tersebut diulangi, namun tidak setiap saat ditunjukkan o Jadwal Interval Tetap : fixed interval schedule memberi jarak penghargaan pada interval waktu yang seragam sebagai contoh adalah imbalan diberikan berdasar harian, mingguan, bulanan o Jadwal Interval Variabel : variable interval schedule memberi jarak penghargaan pada interval dalam rentang waktu tertentu sebagai contoh adalah kunjungan oleh staff audit perusahaan o Jadwal Rasio Tetap : fixed ratio schedule memberi penghargaan setelah sejumlah respon tetap atau konstan sebagai contoh adalah insentif berdasarkan jumlah hasil kerja o Jadwal Rasio Variabel : variable ratio schedule memvariasikan perhargaan secara relatif terhadap perilaku individu sebagai contoh adalah komisi penjualan
  • 11. SIKAP KOMPONEN UTAMA  Kognitif : (cognitive component) segmen opini atau keyakinan dari sikap  Afektif : (affective component) segmen emosional atau perasaan dari sikap  Perilaku : (behavioral component) niat untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif , baik yang menyenangkan maupun tidak
  • 12.  Sebagai Contoh :  Kognitif = evaluasi : Pengawas saya memberi promosi pada rekan kerja saya yang tidak begitu pantas mendapatkannya dibanding saya  Afektif = perasaan : Saya tidak menyukai pengawas saya  Perilaku : Tidakan : Saya akan mencari pekerjaan lain, saya mengadukan pengawas saya pada semua orang yang mau mendengarkan
  • 13. SIKAP KERJA UTAMA  Kepuasan Kerja : (job satisfaction) perasaan positif tentang pekerjaan yang merupaka hasil dari evaluasi karakteristiknya  Keterlibatan Pekerjaan : (job involvement) tingkat sampai mana seseorang memihak sebuah pekerjaan, berpartisipasi secara aktif didalamnya dan menganggap kinerja adalah penting sebagai bentuk penghargaan diri.  Pemberian wewenang psikologis : (psycological empowerment) keyakinan karyawan terhadap sejauh apa mereka mempunyai lingkungan kerja, kompetensi, makna pekerjaan dan otonomi dalam pekerjaan.  Komitmen Organisasional: (organizational commitment) tingkat sampai mana seseorang memihak sebuah organisasi, serta tujuan dan keinginannya mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.  Komitmen Afektif : (affective commitment) perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai nilainya
  • 14.  Komitmen Berkelanjutan: (continuance commitment) nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi  Komitmen Normatif : (normative commitment) kewajiban bertahan dalam organisasi dengan alasan moral atau etis  Sikap Kerja yang lain:  Dukungan Organisasi yang Dirasakan: (percieved organizational support - POS) tingkat sampai mana karyawan yakin organisasi menghargai kontribusi dan peduli dengan kesejahteraan.  Keterlibatan Karyawan: (employee engagement) keterlibatan, kepuasan dan atusiasme individual atas kerja yang dilakukan
  • 15. KEPUASAN KERJA RESPON  Keluar : (exit) ketidakpuasan yang diungkapkan melalui perilaku yang ditujukan untuk meninggalkan organisasi  Aspirasi : (voice) ketidakpuasan yang diungkapkan melalui usaha aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi  Kesetiaan : (loyalty) ketidakpuasan yang diungkapkan dengan secara aktif menunggu membaikknya kondisi  Pengabaian : (neglect) ketidakpuasan yang diungkapkan dengan membiarkan kondisi menjadi lebih buruk
  • 17. TEORI Motivasi : Proses yang menjelaskan intensitas arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan TEORI MOTIVASI ZAMAN DAHULU  Hierarki Teori Kebutuhan  Teori X dan Y  Teori Dua Faktor TEORI MOTIVASI KONTEMPORER  Teori Kebutuhan McClelland  Kebutuhan pencapaian : (need for achievement) dorongan untuk melebihi, mencapai standar dan berjuang untuk berhasil  Kebutuhan kekuatan : (need for power) kebutuhan membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga tidak berperilaku sebaliknya
  • 18.  Kebutuhan hubungan : (need for affiliation) keinginan akan hubungan antar personal yang akrab  Teori Evaluasi Kognitif : (cognitive evaluation theory) penghargaan ekstrinsik untuk usaha kerja yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Sebagai contoh adalah, ketika seseorang secara sukarela dan senang hati melakukan pekerjaan sosial, akan menurun motivasinya ketika dipekerjakan secara formal dan diberi upah  Teori Penentuan Tujuan : (goal – setting theory) tujuan yang spesifik dan sulit dengan umpan balik, menghasilkan kinerja lebih tinggi  Tujuan yang sulit membuat inividu lebih termotivasi : o Mngarahkan perhatian pada tugas yang ada dan menjauh dari gangguan yang tidak relevan
  • 19. o Menambah semangat karena harus bekerja keras dalam mencapainya.  Seseorang berkomitmen pada tujuan : o Memtuskan tidak merendahkan atau mengabaikan tujuan tersebut o Merasa yakin dan ingin mencapainya  Teori Efektivitas Diri : (self efficacy) dikenal juga sebagai teori efektifitas sosial, merujuk pada keyakinan individu bahwa ia mampu mengerjakan tugas  Cara meningkatkan efektifitas diri : o Penguasaan yang tetap (enactive) Perolehan pengalaman yang relevan dengan tugas o Contoh yang dilakukan individu lain Melihat diri sendiri mirip dengan individu yang diamati o Bujukan verbal Menjadi lebih percaya diri karena seseorang memberi keyakinan anda bahwa anda memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk berhasil
  • 20. o Kemunculan Memicu keadaan bersemangat yang mendorong seseorang menyelesaikan tugas  Teori Penguatan : (reinforcement theory) Perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensinya Jika seseorang terus menerus ditegur karena mendorong koleganya, kemungkinan besar produktivitasnya akan menurun.  Teori Keadilan : (reinforcement theory) Individu membandingkan masukan dan hasil pekerjaannya dengan orang lain dan merespon untuk menghilangkan ketidakadilan Rujukan seseorang dalam Teori Keadilan  Diri di dalam : pengalaman karyawan dalam posisi berbeda dalam organisasinya.  Diri di luar : pengalaman karyawan dalam posisi atau situasi diluar organisasinya.  Individu lain di dalam : individu lain atau kelompok individu lain dalam organisasi  Individu lain di luar : individu atau kelompok individu lain diluar organisasi
  • 21.  Keadilan Distributif keadilan jumlah dan pemberian penghargaan yang dirasakan antar individu  Keadilan Organisasi Persepsi tentang apa yang adil ditempat kerja , yang terdiri dari keadilan distributif, prosedural dan interaksional  Keadilan Prosedural Keadilan yang dirasakan mengenai proses yang digunakan untuk menentukan distribusi penghargaan.  Keadilan Interaksional Tingkat sampai mana individu diperlakukan dengan martabat, perhatian dan rasa hormat.  Teori Harapan : (expectancy theory) kekuatan dari suatu kecenderungan bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasilnya.  Hubungan Usaha - Kinerja Kemungkinan yang dirasakan individu yang mengeluarkan sejumlah usaha akan menghasilkan kinerja
  • 22.  Hubungan Kinerja - Penghargaan Tingkat sampai mana individu yakin bahwa bekerja pada tingkat tertentu akan menghasilkan pencapaian yang diinginkan.  Hubungan Penghargaan - tujuan Tingkat sampai mana penghargaan organisasional memuaskan tujuan individu. Daya tarik penghargaan potensial bagi individu.
  • 24. Memotivasi dengan Mengubah Sifat Lingkungan Kerja MODEL KARAKTERISTIK PEKERJAAN Model yang menunjukkan bahwa pekerjaan apapun bisa dideskrisipkan dalam lima dimensi pekerjaan ini.  Keanekaragaman keterampilan : (skill variety) tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan beragam aktivitas yang berbeda  Identitas tugas : (task identity) tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan penyelesaian seluruh pekerjaan yang bisa diidentifikasikan
  • 25.  Arti tugas : (Task Significance) tingkat sampai mana pekerjaan mempunyai pengaruh yang substansial terhadap kehidupan atau pekerjaan orang lain.  Otonomi : (Autonomy) tingkat sampai mana pekerjaan memberikan kebebasan dan keleluasaan substansi seorang individu dalam merencanakan pekerjaan dan menentukan prosedur yang digunakan dalam pelaksanaannya.  Umpan Balik : (Feed Back) tingkat sampai mana pelaksanaan aktivitas kerja yang diwajibkan suatu pekerjaan membuat seorang individu mendapatkan informasi yang jelas dan langsung mengenai efektifitas pekerjaannya.
  • 26. Motivating Potential Score Indeks prediktif yang menunjukkan potensi yang memotivasi dalam suatu pekerjaan (J.R Hackman & G.R Oldham, Work Redesign) MODEL KARAKTERISTIK PEKERJAAN
  • 27. MERANCANG ULANG PEKERJAAN  Rotasi Pekerjaan : (job rotation) pergantian periodik seseorang karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain  Perluasan pekerjaan : (job enlargement) peningkatan jumlah dan variasi tugas individu melalui pekerjaan berbeda  Pengayaan Pekerjaan : (job enrichment) perluasan vertikal pekerjaan yang meningkatkan pengendalian pekerja terhadap rencana, pelaksanaan dan evaluasi kerja.
  • 28. Garis Pedoman Memperkaya Suatu pekerjaan J.R Hackman & J.L Suttle (eds), Improving Life at Work
  • 29. SUSUNAN PEKERJAAN ALTERNATIF  Waktu Kerja Fleksible : (flexible time - flextime) pergantian periodik seseorang karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain  Pembagian pekerjaan : (job sharing) Susunan yang memungkinkan dua atau lebih individu membagi suatu pekerjaan  Telecommuting : Merujuk pada karyawan yang melakukanpekerjaan mereka di rumah, setidaknya dua hari dalam satu minggu terhubung dengan kantor melalui komputer. JANGAN MELUPAKAN KEMAMPUAN DAN PELUANG Tingkat kinerja tinggi sebagian merupakan sebuah fungsi ketiadaan rintangan yang menghalangi karyawan
  • 30. KETERLIBATAN KARYAWAN Sebuah proses partisipatif yang menggunakan masukan karyawan dan dimaksudkan meningkatkan komitmen karyawan untuk keberhaasilan organisasi. CONTOH PROGRAM  Manajemen partisipatif : (participative management) proses dimana para bawahan berbagi tingkat kekuatan pembuatan keputusan signifikan dengan atasan langsung mereka  Partisipatif Representatif : (representative participation) pekerja berpartisipatif dalam pembuatan keputusan organisasional melalui sebuah kelompok kecil yang terdiri dari karyawan yang representatif  Lingkaran Kualitas : (quality circle) kelompok kerja yang terdiri dari karyawan yang bertemu secara teratur mendiskusikan berbagai masalah kualitas kerja, menyelidiki penyebabnya, merekomendasikan solusi dan mengambil tindakan perbaikan.
  • 31. SUSUNAN PEKERJAAN ALTERNBATIF  Waktu Kerja Fleksible : (flexible time - flextime) pergantian periodik seseorang karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain  Pembagian pekerjaan : (job sharing) Susunan yang memungkinkan dua atau lebih individu membagi suatu pekerjaan  Telecommuting : Merujuk pada karyawan yang melakukanpekerjaan mereka di rumah, setidaknya dua hari dalam satu minggu terhubung dengan kantor melalui komputer. JANGAN MELUPAKAN KEMAMPUAN DAN PELUANG Tingkat kinerja tinggi sebagian merupakan sebuah fungsi ketiadaan rintangan yang menghalangi karyawan
  • 33. APAKAH EMOSI DAN SUASANA HATI ?  Afek : (affect) beragam perasaan yang dirasakan  Emosi : (emotion) perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu  Suasana Hati : (mood) perasaan yang cenderung kurang intens dibanding emosi dan seringkali tanpa rangsangan kontekstual
  • 34. Afek, Emosi dan Suasana hati Stephen P Robbins, Timothy A. judge
  • 35. BEBERAPA ASPEK EMOSI  Biologi  Intensitas  Frekuensi dan Durasi  Emosi membuat Irasional  Emosi berguna berguna terhadap suatu tujuan SUASANA HATI SEBAGAI AFEK  Afek positif dimensi susana hati yang terjadi atau emosi positif spesifik seperti ketenangan diri, kegembiraan pada ujung tinggi, kebosanan, kemalasan dan kelelahan pada ujung rendah
  • 36.  Afek negatif dimensi susana hati yang terjadi atas kegugupan, stress dan kegelisahan pada ujung tinggi, serta relaksasi, ketenangan dan keseimbangan pada ujung rendah Struktur Suasana Hati Stephen P Robbins, Timothy A. judge
  • 37. SUMBER EMOSI DAN SUASANA HATI  Kepribadian  Hari dalam Seminggu dan waktu dalam Sehari  Cuaca  Stress  Aktifitas Sosial  Tidur  Olah raga  Usia  Gender BATASAN EKSTERNAL  Pengaruh Organisasional  Pengaruh Kultural
  • 38. KERJA EMOSIONAL  Kerja Emosional : (emotional labor) Situasi dimana seseorang karyawan yang mengekspresikan emosi yang diinginkan secara organisasional selama transaksi antar personal di tempat kerja.  Ketidaksesuaian Emosional : (emotional dissonance Inkonsistensi antara emosi yang kita rasakan dan emosi yang kita proyeksikan EMOSI YANG DIRASAKAN VS YANG DITAMPILKAN  Emosi yang dirasakan : Emosi sebenarnya seseorang individu  Emosi yang ditampilkan : emosi yang diharuskan secara organisasional dan dianggap sesuai dalam sebuah pekerjaan tertentu
  • 39.  Berpura-pura dipermukaan : Menyembunyikan perasaan mendalam seseorang dan menghilangkan ekspresi emosional sebagai respon aturan penampilan.  Berpura-pura secara mendalam : Berusaha mengubah perasaan mendalam berdasarkan aturan penampilan. EMOSI YANG DIRASAKAN VS YANG DITAMPILKAN  Emosi yang dirasakan : Emosi sebenarnya seseorang individu  Emosi yang ditampilkan : emosi yang diharuskan secara organisasional dan dianggap sesuai dalam sebuah pekerjaan tertentu
  • 40. TEORI PERISTIWA AFEKTIF Sebuah model yang menyatakan peristiwa ditempat kerja menyebabkan reaksi emosional karyawan yang kemudian mempengaruhi sikap dan perilaku ditempat kerja  Suatu episode emosional sebenarnya adalah serangkaian pengalaman emosional yang ditimbulkan oleh satu peristiwa tunggal serta mengandung elemen emosi dan siklus suasana hati  Emosi yang ada pada satu waktu mempengaruhi kepuasan kerja, bersama dengan latar belakang emosi yang melingkupi peristiwa tersebut  Karena Suasana hati dan emosi berfluktuasi, maka pengaruh pada kinerja berfluktuasi  Perilaku yang didorong emosi biasanya berdurasi pendek.
  • 41.  Karena cenderung tidak sesuai dengan perilaku yang dibutuhkan untuk pekerjaan, emosi biasanya berpengaruh negatif terhadap kinerja pekerjaan.
  • 43. DEFINISI & KLASIFIKASI Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan tertentu  Kelompok Formal : (formal group) Kelompok kerja yang ditugaskan dan didefinisikan oleh struktur organisasi  Kelompok informal : (informal group) Kelompok yang tidak berstruktur formal maupun secara organisasional timbul sebagai respon kebutuhan kontak sosial  Kelompok Komando : (command group) Kelompok terdiri atas individu yang melapor pada seorang manajer  Kelompok Tugas : (task group) Bekerja bersama melaksanakan suatu pekerjaan
  • 44.  Kelompok Kepentingan : (interest group) Bekerja bersama mencapai suatu tujuan dengan kepentingan masing masing  Kelompok informal : (informal group) Berkumpul bersama karena memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik  Kelompok Komando : (command group) Kelompok terdiri atas individu yang melapor pada seorang manajer  Kelompok Tugas : (task group) Bekerja bersama melaksanakan suatu pekerjaan
  • 45.
  • 46. TAHAP & PERKEMBANGAN MODEL LIMA TAHAP  Pembentukan : (forming) banyak ketidak pastian  Timbul konflik : (storming stage) konflik intra kelompok  Normalisasi : (norming stage) hubungan dekat dan kohesif  Berkinerja : (performing) sepenuhnya fungsional  Pembubaran : (adjourning) perhatian dalam penyelesaian tugas daripada penampilan
  • 47. MODEL ALTERNATIF Berlaku pada kelompok sementara dengan tenggat waktu  Pertemuan pertama menentukan arah kelompok  Fase pertama adalah inersia atau ketidak aktifan  Merupakan transisi akhir fase pertama  Transisi mencetuskan perubahan besar  Fase kedua inersia mengikuti transisi  Pertemuan terakhir dengan akselarasi aktivitas
  • 48. MENGENAI KELOMPOK PERAN Serangkaian pola perilaku yang diharapkan dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.  Identitas peran: (role identity) Sikap atau perilaku tertentu yang konsisten dengan sebuah peran  Persepsi peran : (role perception) Pandangan individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu  Ekspektasi peran : (role expectation) Apa yang diyakini orang bagaimana anda harus bertindak dalam situasi tertentu  Kontrak psikologis (psycological contract) yaitu perjanjian tak tertulis antara karyawan dan pemberi kerja.
  • 49.  Konflik peran: (role conflict) Situasi dimana individu dihadapkan pada ekspektasi peran berlainan  Persepsi peran : (role perception) Pandangan individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu NORMA Standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut anggota kelompok  Norma Kelas Umum  Norma penampilan Meliputi pakaian yang pantas, loyalitas terhadap kelompok dan lain lain  Norma Pengaturan Sosial Interaksi sosial kelompok informal misalnya makan siang bersama dan lain lain
  • 50.  Norma alokasi sumber daya Meliputi pembayaran, penugasan alokasi peralatan baru  Konformitas Menyesuaikan perilaku agar sel.aras dengan norma kelompok  Kelompok referensi (reference group) adalah kelompok dimana anggotanya sadar akan anggota lain dan mendefinisikan diri sebagai seorang anggota atau ingin menjadi anggota, dan merasa menjadi anggota kelompok tersebut adalah signifikan bagi dirinya.  Perilaku menyimpang ditempat kerja : (defiant workplace behaviour) disebut juga perilaku anti sosial atau ketidak sopanan ditempat kerja adalah perilaku disengaja yang melanggar norma organisasional signifikan dan dengan melakukannya mengancam kesejahteraan organisasi atau anggotanya. STATUS Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial kepada kelompok atau anggota kelompok lain
  • 52. Hubungan Antara Kohesifitas Kelompok, Norma, Kinerja dan Produktifitas
  • 53. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK VERSUS INDIVIDUAL  Keunggulan Mendapat informasi dan pengetahuan lebih lengkap  Kelemahan Terdapat tekanan konformitas Dominasi satu atau sedikit anggota Tanggung jawab ambigu PEMIKIRAN DAN PERGESERAN  Pemikiran kelompok : (group think) Fenomena yang menunjukkan norma konsensus melampaui penilaian atas sejumlah alternatif tindakan yang lebih realistis  Pergeseran kelompok : (group shift) Perubahan resiko keputusan antara keputusan kelompok dan individu yang dibuat anggota kelompok dapat menjadi resiko lebih konservatif atau lebih besar
  • 55. TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK  Kelompok yang berinteraksi : (interacting group) Kelompok biasa, anggotanya berinteraksi secara bertatap muka  Tukar Pikiran : (brain storming) Proses pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternatif apapun sekaligus menahan kritik atas alternatif tersebut  Pertemuan menggunakan media elektronik : (electronik meeting) Pertemuan yang anggotanya berinteraksi melalui komputer , memungkinkan anonimitas komentar dan agregasi suara