SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
PERILAKU ORGANISASI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI




                                          andiiswoyo
                                       download this slide on
                          http://www.slideshare.net/andiazka
   Dua individu atau lebih, yang berinteraksi &
    saling bergantung, yang saling bergabung
    untuk mencapai tujuan tertentu.
   Collection of individuals in which behavior
    and/or performance of one member is
    influenced by behavior and/or performance
    of other members
1. Kelompok formal:
 Kelompok kerja bentukan yang didefinisikan
  oleh struktur organisasi.
 Kelompok ciptaan manajer untuk memenuhi
  tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi
 Dibagi menjadi 2:
   Kelompok komando (command group)
   Kelompok tugas (task group)
   Kelompok komando:
     Ditentukan oleh bagan organisasi
     Terdiri dari individu-individu yang melapor ke
      atasannya
     Contoh: Dekan dgn dosen, kabag dgn kasub bag
   Kelompok tugas:
     Orang-orang yang secara bersama menyelesaikan
      tugas atau proyek tertentu
     Belum tentu merupakan kelompok komando krn bisa
      lintas organisasi
     Tipe khusus dari jenis kelompok ini disebut team
     Contoh: penyelenggaraan seminar
2. Kelompok informal :
 kelompok yang tidak terstruktur formal dan
  tidak ditentukan oleh organisasi, tampak
  sebagai respons terhadap kebutuhan akan
  hubungan sosial.
 Dibagi menjadi 2:
  Kelompok kepentingan (Interest Groups)
  Kelompok persahabatan (Friendship Groups)
   Kelompok kepentingan
     Orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai
      tujuan khusus dan menjadi perhatian masing-masing
      orang.
     Tidak berkaitan dengan tujuan organisasi tapi lebih
      pada tujuan khusus orang-orang tertentu
     Contoh: serikat pekerja
   Kelompok persahabatan
     Ditetapkan secara bersama-sama karena memiliki
      karakteristik yang sama
     Contoh: kelompok karyawan yang menggemari klub
      sepakbola
1.   Keamanan  tidak berdiri sendiri
2.   Status  memberikan pengakuan
3.   Harga diri  meningkatkan perasaan
     berharga kepada diri sendiri
4.   Afiliasi  kebutuhan sosial seseorang
5.   Kekuasaan  mempermudah
     pencapaiannya
6.   Pencapaian sasaran  pekerjaan dapat
     dibagi sehingga sasaran dapat tercapai
Model 5 tahap (Five Stages Model)
1. Pembentukan (Forming)
  Dicirikan oleh banyaknya ketidakpastian
  Anggota mulai menyesuaikan perilakunya, mengetes
    posisi mereka dan menanyakan hal-hal kepada
    anggota lain.
  Keadaan kelompok mudah goyah, tetapi tetap pada
    aturan yang ditetapkan.
 2. Keributan (Storming)
  Dicirikan oleh konflik dalam kelompok
  Anggota mulai berdebat, berargumen, mencoba-coba
    posisi, mencoba untuk menjadi ketua.
  Hirarki kelompok mulai tampak.
3. Penormaan (Norming)
 Dicirikan oleh hubungan dan kohesivitas kelompok
   menjadi erat.
 Mulai bekerja efektif secara bersama-sama
 Ada perasaan kebersamaan dan perasaan berada
   dalam satu kelompok.
 Harapan kelompok mulai dikomunikasikan
4. Pelaksanaan (Performing)
 Dicirikan oleh berfungsinya kelompok
 Struktur, hirarki dan norma kelompok sudah mapan
 Kelompok sudah matang.
 Merupakan tahap terakhir bagi kelompok kerja
   permanen
5. Peristirahatan (Adjourning)
 Dicirikan ke penyelesaian aktivitas, bukan penyelesaian
   tugas.
 Kelompok siap-siap bubar
 Beberapa anggota akan merasa depresi karena kehilangan
   kedekatan di masa mendatang
Model Ekuilibrium Tersela (Punctuated
Equilibrium Model/PEM)
1. Fase 1:
 Menemukan arah kelompok, menyusun tujuan
 Kelompok cenderung berdiam diri atau terpaku
   pada tindakan tertentu (periode inersia)
 Memakan waktu separuh jalan dari waktu yang
   ditentukan
 Diakhiri dengan transisi, yaitu ledakan
   perubahan yang terkonsentrasi dengan
   menganggalkan pola-pola lama dan
   mengadopsi perspektif baru
2. Fase 2
 Keseimbangan baru atau kurun waktu inersia baru
 Menjalankan rencana yang dibentuk pada periode
   transisi
3. Fase 3
 Tujuan tercapai.
 Konsep dasar kelompok berusaha mengembangkan
  keyakinan bahwa kelompok memiliki suatu struktur
  yang membentuk perilaku dari anggotanya.
 Seseorang bisa memainkan beberapa peran. Peran
  yaitu, untuk menunjukkan serangkaian pola
  perilaku yang diharapkan, sehubungan dengan
  posisi yang diberikan dalam suatu unit sosial.
  Banyak diantara peran-peran yang diemban
  tersebut bersifat sejalan, namun beberapa peran
  justru menciptakan konflik.
 Dalam realitas hidup ternyata kita dituntut
  memainkan banyak peran, ketika dilingkungan
  pekerjaan orang-orang menuntut peran yang
  berbeda dengan ketika kita dirumah sebagai istri
  dan Ibu anak-anaknya.
 Pemahaman       tentang perilaku peran dapat
  disederhanakan secara dramatis jika masing-
  masing dari kita memilih suatu peran dan
  memainkan secara reguler dan konsisten.
  Sayangnya kita diminta untuk memaikan
  bermacam-macam peran, baik didalam maupun
  dilaur pekerjaan kita.
 1. Orang-orang hampir dipastikan memainkan
  peran ganda dalam kesehariannya.
 2. orang-orang mempelajari peran dari rangsangan
  yang diterima dari sekitarnya – teman-teman. Buku,
  film dan televisi.
 3. Orang memiliki kemampuan berganti peran
  dengan cepat ketika mereka menyadari bahwa
  situasi dan tuntutan benar-benar menghendaki
  perubahan yang sangat penting..
 4. Orang-orang sering mengalami konflik peran
  ketika mendapati persyaratan dari suatu peran
  merupakan hal yang ganjil bagi peran yang lain.
 Pengetahuan tentang peran membantu manajer
  ketika berhubungan dengan pegawai untuk
  memikirkan dari kelompok mana terutama mereka
  teridentifikasi pada saat itu dan perilaku apa yang
  diharapkan dari mereka dalam peran tersebut.
 Perspektif seperti ini membuat anda lebih akurat
  dalam meramalkan perilaku para pegawai dan
  menuntun anda untuk menentukan apa yang
  terbaik untuk dilakukan dalam menangani situasi
  yang terjadi pada pegawai tersebut.
 Pernahkah anda memperhatikan bahwa para pegawai tidak
  mengkritik Bos mereka didepan umum? Hal ini karena
  adanya norma, yaitu, adanya standar perilaku yang diterima
  dalam suatu kelompok yang dirasakan bersama-sama oleh
  para anggota kelompok tersebut.
 Setiap kelompok akan membentuk serangkaian normanya
  sendiri-sendiri.seperti bagaimana berpakaian yang tepat,
  kapan waktunya berhura-hura diterima, siapa yang pantas
  mendapat perhatian yang besar dari para manajer, seberapa
  keras mereka seharusnya bekerja, bagaimana cara mereka
  menyelesaikan perkerjan. Norma-norma ini sangat
  berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara individu.
 Ketika norma ini disetujui dan diterima oleh
  kelompok, norma bertindak sebagai alat dalam
  mempengaruhi perilaku anggota kelompok dengan
  pengendalian ekternal yang minimum.
 Kunci utama mengenai norma adalah bahwa
  kelompok     menggunakan       tekanan kepada
  anggotanya untuk menuntun perilaku anggota
  tersebut agar menyesuaikan diri dengan standar
  kelompok. Jika melanggar norma anggota
  kelompok akan bertindak untuk mengoreksinya
  atau menghukumnya.
 Kekompakan merupakan suatu hal penting karena
  terbukti erat kaitannya dengan produktifitas
  kelompok.
 Studi secara konsisten memperlihatkan bahwa
  hubungan kekompakan dengan produktifitas
  tergantung pada norma kinerja yang dibangun oleh
  kelompok tersebut.
 Semakin kompak kelompok tersebut semakin
  mengarah pada tujuannya, maka semakin tinggi
  produktifitasnya dengan syarat didukung norma
  yang tinggi, tapi sebaliknya jika norma rendah akan
  menurunkan produktifitasnya.
   Bentuklah kelompok yang lebih kecil.
   Usahakan kelompok melaksanakan tujuan yang
    disepakati bersama.
   Tingkatkan waktu untuk dihabiskan bersama
    kelompok.
   Tingkatkan status kelompok dengan membangun
    citra tentang sulitnya mendapatkan keanggotaan
    dalam kelompok tersebut.
   Rangsanglah persaingan dengan kelompok lain.
   Berikan penghargaan kepada kelompok bukan
    terhadap anggota perseorangan.
   Lakukan isolasi kelompok secara fisik
 Apakah ukuran kelompok mempengaruhi perilaku?
  Jawabnya pastilah, ya. Bukti menunjukkan bahwa
  kelompok kecil lebih cepat menyelesaikan tugas
  dibanding kelompok yang lebih besar. Akan tetapi,
  jika kelompok tersebut sedang terlibat dalam
  pemecahan masalah, kelompok yang besar secara
  konsisten mendapat nilai yang lebih baik.
 Ada beberapa parameter. Kelompok besar dengan
  anggota     selusin    memang       bagus  untuk
  mendapatkan       berbagai     input.Jadi  untuk
  menemukan fakta, misalnya, kelompok yang besar
  mestinya lebih efektif. Sebaliknya kelompok yang
  kecil lebih baik dalam melakukan sesuatu yang
  produktif dengan menggunakan input-input tadi.
 Penemuan yang paling penting sehubungan dengan ukuran,
  diberi nama social loafing (kemalasan sosial). Maksudnya
  adalah kecenderungan individu untuk memberikan hanya
  sedikit usaha ketika bekerja secara kolektif dibanding, jika
  mereka bekerja secara individu.
 Hal ini secara langsung menantang logika bahwa
  produktifitas kelompok tersebut secara keseluruhan
  setidaknya harus sama dengan jumlah produktivitas dari
  seluruh individu didalam kelompok tersebut.
 Suatu stereotip yang umum mengenai kelompok adalah
  adanya rasa memiliki semangat tim yang memacu usaha
  individu dan meningkatkan produktivitas kelompok secara
  keseluruhan.
   Apa penyebab dari pengaruh social loafing ini?
    Mungkin ini bersumber dari suatu keyakinan bahwa
    anggota lain dalam kelompok tidak melakukan
    bagian tugas mereka dengan seimbang. Jika anda
    melihat anggota lainnya seperti malas dan enggan,
    anda dapat menciptakan kembali keseimbangan
    dengan mengurangi usaha anda. Penjelasan lainnya
    adalah penyebaran tanggung-jawab. Jangan sampai
    ada “free riders, penumpang gratis” hanya
    mengandalkan pada usaha-usaha kelompok.
   Aktifitas  kelompok      memerlukan    berbagai
    kemampuan dan pengetahuan.agar menjadi lebih
    logis untuk menyimpulkan bahwa kelompok
    heterogen mungkin akan lebih memiliki
    kemampuan dan informasi yang beragam dan
    mestinya lebih efektif diban-dingkan dengan
    kelompok yang homogen. Hanya saja biasanya
    elemen keragaman, pada awal saja sedikit
    mengganggu      proses      kelompok,    karena
    membutuhkan penyesuaian bagaimana cara
    bekerjasama melalui ketidakcocokan pendapat dan
    pendekatan yang berbeda untuk menyelesaikan
    masalah.
   Status merupakan pembedaan peningkatan gengsi, posisi
    atau peringkat dalam kelompok , bisa ditentukan secara
    formal, yaitu oleh oganisasi, seperti melalui titel atau gelar
    seperti “juara kelas berat dunia” atau “yang paling
    menyenangkan”.
   Dalam studi restoran klasiknya, William F.Whyte
    menunjukkan pentingnya sebuah status. Ia memberi
    gagasan bahwa orang-orang akan bekerja lebih sopan jika
    pegawai dengan status yang lebih tinggi memulai kebiasaan
    suatu tindakan terhadap pegawai dengan status yang lebih
    rendah. Dia menemukan contoh-contoh, dimana bila
    mereka yang memiliki status lebih rendah memprakarsai
    suatu tindakan, konflik akan muncul antara sistem status
    formal dan informal.
   Nilai tambah paling utama keputusan yang dibuat individu adalah
    efisiensi, juga memiliki akuntabilitas yang jelas, karena individu itu
    sendiri yang lebih bertanggung jawab, dan cenderung menghasilkan
    nilai-nilai yang konsisten, sedang keputusan kelompok bisa mengalami
    perjuangan kekuasaan dari dalam kelompok itu sendiri.
   Bandingkan hal diatas dengan kekuatan pembuatan keputusan
    kelompok yang mengahasilkan informasi dan ilmu pengetahuan yang
    lebih komplit, lebih banyak mendapat input dalam proses keputusan.
    Disamping banyak input, juga dapat melibatkan keheterogenan dalam
    proses keputusan tersebut. Sehingga menghasilkan keanekaragaman
    pandangan, jadi banyak pendekatan dan alternatif yang dapat
    dipertimbangkan. Kelompok menghasilkan kualitas yang lebih tinggi dan
    tentunya lebih efektif.
   Jadi mana yang lebih baik Individu atau Kelompok? Jawabannya jelas itu
    tergantung. Adakalanya itu terbaik diambil keputusan individu, dan
    sebaliknya lebih dipilih keputusan kelompok.
Tim Kerja vs Kelompok Kerja
 Kelompok kerja : kelompok dasar yang
  berinteraksi untuk berbagi informasi dan
  mengambil keputusan untuk membantu tiap
  anggota berkinerja sesuai bidang tanggung
  jawabnya
 Tim kerja : kelompok dimana individu
  menghasilkan tingkat kinerja yang lebih
  besar daripada jumlah masukan individu
  tersebut

More Related Content

What's hot

Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Nanda_khalisa
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
Dasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokDasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokendahmustika
 
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompokAstadi Pangarso
 
Presentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuPresentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuIlham Sugiri
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiTika Nafisah
 
Menentukan strategi produk
Menentukan strategi produkMenentukan strategi produk
Menentukan strategi produkIndra Diputra
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL9elevenStarUnila
 
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku OrganisasiBab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku OrganisasiRizkiani Soraya
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiandreprathamm
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika KelompokRiinong
 
Mengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan InovasiMengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan Inovasifitrianorkomaria98
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAfathiyahfenny
 
Proses konflik
Proses konflikProses konflik
Proses konflikdhipan
 

What's hot (20)

Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Dasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokDasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompok
 
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
 
Presentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuPresentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individu
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
 
Menentukan strategi produk
Menentukan strategi produkMenentukan strategi produk
Menentukan strategi produk
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku OrganisasiBab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
Bab 9 dasar perilaku kelompok - Perilaku Organisasi
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
 
Mengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan InovasiMengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan Inovasi
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
 
Proses konflik
Proses konflikProses konflik
Proses konflik
 

Similar to Akuntansi Organisasi

Groupthink Teori
Groupthink Teori Groupthink Teori
Groupthink Teori bumnbersatu
 
Groupthink Teori
Groupthink Teori Groupthink Teori
Groupthink Teori bumnbersatu
 
Teori Groupthink
Teori GroupthinkTeori Groupthink
Teori Groupthinkbumnbersatu
 
Tugas ke 2 teori organisasi umum 2
Tugas ke 2 teori organisasi umum 2Tugas ke 2 teori organisasi umum 2
Tugas ke 2 teori organisasi umum 2Lutfiyand
 
Pengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompokPengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompokjosmarsell
 
Bekerjasama Dalam Team
Bekerjasama Dalam TeamBekerjasama Dalam Team
Bekerjasama Dalam TeamRossi Agisti
 
Muhammad ghifary 3 & 4
Muhammad ghifary 3 & 4Muhammad ghifary 3 & 4
Muhammad ghifary 3 & 4kewong14
 
Teori organisasi umum 2
Teori organisasi umum 2Teori organisasi umum 2
Teori organisasi umum 2bryansoendoro
 
Kelompok, team work, dan implikasi manajerial
Kelompok, team work, dan implikasi manajerialKelompok, team work, dan implikasi manajerial
Kelompok, team work, dan implikasi manajerialSilmi Kaffah
 
Tugas-2 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas-2 (Teori Organisasi Umum 2)Tugas-2 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas-2 (Teori Organisasi Umum 2)Rian Febriansyah
 
Bekerjasama Dalam Team (Kelompok)
Bekerjasama Dalam Team (Kelompok)Bekerjasama Dalam Team (Kelompok)
Bekerjasama Dalam Team (Kelompok)ikbalbale95
 
Tugas 2 (Teori Organisais Umum 2)
Tugas 2 (Teori Organisais Umum 2)Tugas 2 (Teori Organisais Umum 2)
Tugas 2 (Teori Organisais Umum 2)briant_1995
 

Similar to Akuntansi Organisasi (20)

Groupthink Teori
Groupthink Teori Groupthink Teori
Groupthink Teori
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Groupthink Teori
Groupthink Teori Groupthink Teori
Groupthink Teori
 
Teori Groupthink
Teori GroupthinkTeori Groupthink
Teori Groupthink
 
Tugas ke 2 teori organisasi umum 2
Tugas ke 2 teori organisasi umum 2Tugas ke 2 teori organisasi umum 2
Tugas ke 2 teori organisasi umum 2
 
Teori organisasi umum 2#
Teori organisasi umum 2#Teori organisasi umum 2#
Teori organisasi umum 2#
 
Teori organisasi umum 2#
Teori organisasi umum 2#Teori organisasi umum 2#
Teori organisasi umum 2#
 
Teori organisasi umum 2#
Teori organisasi umum 2#Teori organisasi umum 2#
Teori organisasi umum 2#
 
Pengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompokPengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompok
 
Bekerjasama Dalam Team
Bekerjasama Dalam TeamBekerjasama Dalam Team
Bekerjasama Dalam Team
 
Muhammad ghifary 3 & 4
Muhammad ghifary 3 & 4Muhammad ghifary 3 & 4
Muhammad ghifary 3 & 4
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Teori organisasi umum 2
Teori organisasi umum 2Teori organisasi umum 2
Teori organisasi umum 2
 
Kelompok, team work, dan implikasi manajerial
Kelompok, team work, dan implikasi manajerialKelompok, team work, dan implikasi manajerial
Kelompok, team work, dan implikasi manajerial
 
Tugas-2 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas-2 (Teori Organisasi Umum 2)Tugas-2 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas-2 (Teori Organisasi Umum 2)
 
Bekerjasama Dalam Team (Kelompok)
Bekerjasama Dalam Team (Kelompok)Bekerjasama Dalam Team (Kelompok)
Bekerjasama Dalam Team (Kelompok)
 
Tugas 2 (Teori Organisais Umum 2)
Tugas 2 (Teori Organisais Umum 2)Tugas 2 (Teori Organisais Umum 2)
Tugas 2 (Teori Organisais Umum 2)
 
Pengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompokPengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompok
 
Pengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompokPengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompok
 
Pertemuan 3 dan 4
Pertemuan 3 dan 4Pertemuan 3 dan 4
Pertemuan 3 dan 4
 

More from Andi Iswoyo

Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasiAndi Iswoyo
 
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
Ob2013   chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasiOb2013   chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasiAndi Iswoyo
 
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013   chapter 14 teknologi dan desain kerjaOb2013   chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerjaAndi Iswoyo
 
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasiOb2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasiAndi Iswoyo
 
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanOb2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge management
Mis2013   chapter 12 business intelligence and knowledge managementMis2013   chapter 12 business intelligence and knowledge management
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge managementAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatan
Mis2013   chapter 11 kecerdasan buatanMis2013   chapter 11 kecerdasan buatan
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatanAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
Mis2013   chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)Mis2013   chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)Andi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
Mis2013   chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)Mis2013   chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)Andi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 8 - supply chain management
Mis2013   chapter 8 - supply chain managementMis2013   chapter 8 - supply chain management
Mis2013 chapter 8 - supply chain managementAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 7 e-commerce
Mis2013   chapter 7 e-commerceMis2013   chapter 7 e-commerce
Mis2013 chapter 7 e-commerceAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013   chapter 6 - pengembangan sistemMis2013   chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistemAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
Mis2013   chapter 5 - teknologi internetMis2013   chapter 5 - teknologi internet
Mis2013 chapter 5 - teknologi internetAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communication
Mis2013   chapter 4 - database processing n data communicationMis2013   chapter 4 - database processing n data communication
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communicationAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
Mis2013   chapter 3 hardware and software idMis2013   chapter 3 hardware and software id
Mis2013 chapter 3 hardware and software idAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
Mis2013   chapter 2 purposes of information systems idMis2013   chapter 2 purposes of information systems id
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems idAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasiMis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasiAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
Mis2013   chapter 0 kontrak belajarMis2013   chapter 0 kontrak belajar
Mis2013 chapter 0 kontrak belajarAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013   chapter 13-keamanan sistem informasiMis2013   chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasiAndi Iswoyo
 
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiOB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiAndi Iswoyo
 

More from Andi Iswoyo (20)

Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
 
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
Ob2013   chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasiOb2013   chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
 
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013   chapter 14 teknologi dan desain kerjaOb2013   chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
 
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasiOb2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
 
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanOb2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
 
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge management
Mis2013   chapter 12 business intelligence and knowledge managementMis2013   chapter 12 business intelligence and knowledge management
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge management
 
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatan
Mis2013   chapter 11 kecerdasan buatanMis2013   chapter 11 kecerdasan buatan
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatan
 
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
Mis2013   chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)Mis2013   chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
 
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
Mis2013   chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)Mis2013   chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
 
Mis2013 chapter 8 - supply chain management
Mis2013   chapter 8 - supply chain managementMis2013   chapter 8 - supply chain management
Mis2013 chapter 8 - supply chain management
 
Mis2013 chapter 7 e-commerce
Mis2013   chapter 7 e-commerceMis2013   chapter 7 e-commerce
Mis2013 chapter 7 e-commerce
 
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013   chapter 6 - pengembangan sistemMis2013   chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
 
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
Mis2013   chapter 5 - teknologi internetMis2013   chapter 5 - teknologi internet
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
 
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communication
Mis2013   chapter 4 - database processing n data communicationMis2013   chapter 4 - database processing n data communication
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communication
 
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
Mis2013   chapter 3 hardware and software idMis2013   chapter 3 hardware and software id
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
 
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
Mis2013   chapter 2 purposes of information systems idMis2013   chapter 2 purposes of information systems id
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
 
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasiMis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
 
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
Mis2013   chapter 0 kontrak belajarMis2013   chapter 0 kontrak belajar
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
 
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013   chapter 13-keamanan sistem informasiMis2013   chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
 
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiOB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
 

Akuntansi Organisasi

  • 1. PERILAKU ORGANISASI PROGRAM STUDI AKUNTANSI andiiswoyo download this slide on http://www.slideshare.net/andiazka
  • 2. Dua individu atau lebih, yang berinteraksi & saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.  Collection of individuals in which behavior and/or performance of one member is influenced by behavior and/or performance of other members
  • 3. 1. Kelompok formal:  Kelompok kerja bentukan yang didefinisikan oleh struktur organisasi.  Kelompok ciptaan manajer untuk memenuhi tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi  Dibagi menjadi 2:  Kelompok komando (command group)  Kelompok tugas (task group)
  • 4. Kelompok komando:  Ditentukan oleh bagan organisasi  Terdiri dari individu-individu yang melapor ke atasannya  Contoh: Dekan dgn dosen, kabag dgn kasub bag  Kelompok tugas:  Orang-orang yang secara bersama menyelesaikan tugas atau proyek tertentu  Belum tentu merupakan kelompok komando krn bisa lintas organisasi  Tipe khusus dari jenis kelompok ini disebut team  Contoh: penyelenggaraan seminar
  • 5. 2. Kelompok informal :  kelompok yang tidak terstruktur formal dan tidak ditentukan oleh organisasi, tampak sebagai respons terhadap kebutuhan akan hubungan sosial.  Dibagi menjadi 2:  Kelompok kepentingan (Interest Groups)  Kelompok persahabatan (Friendship Groups)
  • 6. Kelompok kepentingan  Orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan khusus dan menjadi perhatian masing-masing orang.  Tidak berkaitan dengan tujuan organisasi tapi lebih pada tujuan khusus orang-orang tertentu  Contoh: serikat pekerja  Kelompok persahabatan  Ditetapkan secara bersama-sama karena memiliki karakteristik yang sama  Contoh: kelompok karyawan yang menggemari klub sepakbola
  • 7. 1. Keamanan  tidak berdiri sendiri 2. Status  memberikan pengakuan 3. Harga diri  meningkatkan perasaan berharga kepada diri sendiri 4. Afiliasi  kebutuhan sosial seseorang 5. Kekuasaan  mempermudah pencapaiannya 6. Pencapaian sasaran  pekerjaan dapat dibagi sehingga sasaran dapat tercapai
  • 8. Model 5 tahap (Five Stages Model) 1. Pembentukan (Forming)  Dicirikan oleh banyaknya ketidakpastian  Anggota mulai menyesuaikan perilakunya, mengetes posisi mereka dan menanyakan hal-hal kepada anggota lain.  Keadaan kelompok mudah goyah, tetapi tetap pada aturan yang ditetapkan. 2. Keributan (Storming)  Dicirikan oleh konflik dalam kelompok  Anggota mulai berdebat, berargumen, mencoba-coba posisi, mencoba untuk menjadi ketua.  Hirarki kelompok mulai tampak.
  • 9. 3. Penormaan (Norming)  Dicirikan oleh hubungan dan kohesivitas kelompok menjadi erat.  Mulai bekerja efektif secara bersama-sama  Ada perasaan kebersamaan dan perasaan berada dalam satu kelompok.  Harapan kelompok mulai dikomunikasikan 4. Pelaksanaan (Performing)  Dicirikan oleh berfungsinya kelompok  Struktur, hirarki dan norma kelompok sudah mapan  Kelompok sudah matang.  Merupakan tahap terakhir bagi kelompok kerja permanen
  • 10. 5. Peristirahatan (Adjourning)  Dicirikan ke penyelesaian aktivitas, bukan penyelesaian tugas.  Kelompok siap-siap bubar  Beberapa anggota akan merasa depresi karena kehilangan kedekatan di masa mendatang
  • 11. Model Ekuilibrium Tersela (Punctuated Equilibrium Model/PEM) 1. Fase 1:  Menemukan arah kelompok, menyusun tujuan  Kelompok cenderung berdiam diri atau terpaku pada tindakan tertentu (periode inersia)  Memakan waktu separuh jalan dari waktu yang ditentukan  Diakhiri dengan transisi, yaitu ledakan perubahan yang terkonsentrasi dengan menganggalkan pola-pola lama dan mengadopsi perspektif baru
  • 12. 2. Fase 2  Keseimbangan baru atau kurun waktu inersia baru  Menjalankan rencana yang dibentuk pada periode transisi 3. Fase 3  Tujuan tercapai.
  • 13.  Konsep dasar kelompok berusaha mengembangkan keyakinan bahwa kelompok memiliki suatu struktur yang membentuk perilaku dari anggotanya.  Seseorang bisa memainkan beberapa peran. Peran yaitu, untuk menunjukkan serangkaian pola perilaku yang diharapkan, sehubungan dengan posisi yang diberikan dalam suatu unit sosial. Banyak diantara peran-peran yang diemban tersebut bersifat sejalan, namun beberapa peran justru menciptakan konflik.
  • 14.  Dalam realitas hidup ternyata kita dituntut memainkan banyak peran, ketika dilingkungan pekerjaan orang-orang menuntut peran yang berbeda dengan ketika kita dirumah sebagai istri dan Ibu anak-anaknya.  Pemahaman tentang perilaku peran dapat disederhanakan secara dramatis jika masing- masing dari kita memilih suatu peran dan memainkan secara reguler dan konsisten. Sayangnya kita diminta untuk memaikan bermacam-macam peran, baik didalam maupun dilaur pekerjaan kita.
  • 15.  1. Orang-orang hampir dipastikan memainkan peran ganda dalam kesehariannya.  2. orang-orang mempelajari peran dari rangsangan yang diterima dari sekitarnya – teman-teman. Buku, film dan televisi.  3. Orang memiliki kemampuan berganti peran dengan cepat ketika mereka menyadari bahwa situasi dan tuntutan benar-benar menghendaki perubahan yang sangat penting..  4. Orang-orang sering mengalami konflik peran ketika mendapati persyaratan dari suatu peran merupakan hal yang ganjil bagi peran yang lain.
  • 16.  Pengetahuan tentang peran membantu manajer ketika berhubungan dengan pegawai untuk memikirkan dari kelompok mana terutama mereka teridentifikasi pada saat itu dan perilaku apa yang diharapkan dari mereka dalam peran tersebut.  Perspektif seperti ini membuat anda lebih akurat dalam meramalkan perilaku para pegawai dan menuntun anda untuk menentukan apa yang terbaik untuk dilakukan dalam menangani situasi yang terjadi pada pegawai tersebut.
  • 17.  Pernahkah anda memperhatikan bahwa para pegawai tidak mengkritik Bos mereka didepan umum? Hal ini karena adanya norma, yaitu, adanya standar perilaku yang diterima dalam suatu kelompok yang dirasakan bersama-sama oleh para anggota kelompok tersebut.  Setiap kelompok akan membentuk serangkaian normanya sendiri-sendiri.seperti bagaimana berpakaian yang tepat, kapan waktunya berhura-hura diterima, siapa yang pantas mendapat perhatian yang besar dari para manajer, seberapa keras mereka seharusnya bekerja, bagaimana cara mereka menyelesaikan perkerjan. Norma-norma ini sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara individu.
  • 18.  Ketika norma ini disetujui dan diterima oleh kelompok, norma bertindak sebagai alat dalam mempengaruhi perilaku anggota kelompok dengan pengendalian ekternal yang minimum.  Kunci utama mengenai norma adalah bahwa kelompok menggunakan tekanan kepada anggotanya untuk menuntun perilaku anggota tersebut agar menyesuaikan diri dengan standar kelompok. Jika melanggar norma anggota kelompok akan bertindak untuk mengoreksinya atau menghukumnya.
  • 19.  Kekompakan merupakan suatu hal penting karena terbukti erat kaitannya dengan produktifitas kelompok.  Studi secara konsisten memperlihatkan bahwa hubungan kekompakan dengan produktifitas tergantung pada norma kinerja yang dibangun oleh kelompok tersebut.  Semakin kompak kelompok tersebut semakin mengarah pada tujuannya, maka semakin tinggi produktifitasnya dengan syarat didukung norma yang tinggi, tapi sebaliknya jika norma rendah akan menurunkan produktifitasnya.
  • 20. Bentuklah kelompok yang lebih kecil.  Usahakan kelompok melaksanakan tujuan yang disepakati bersama.  Tingkatkan waktu untuk dihabiskan bersama kelompok.  Tingkatkan status kelompok dengan membangun citra tentang sulitnya mendapatkan keanggotaan dalam kelompok tersebut.  Rangsanglah persaingan dengan kelompok lain.  Berikan penghargaan kepada kelompok bukan terhadap anggota perseorangan.  Lakukan isolasi kelompok secara fisik
  • 21.  Apakah ukuran kelompok mempengaruhi perilaku? Jawabnya pastilah, ya. Bukti menunjukkan bahwa kelompok kecil lebih cepat menyelesaikan tugas dibanding kelompok yang lebih besar. Akan tetapi, jika kelompok tersebut sedang terlibat dalam pemecahan masalah, kelompok yang besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik.  Ada beberapa parameter. Kelompok besar dengan anggota selusin memang bagus untuk mendapatkan berbagai input.Jadi untuk menemukan fakta, misalnya, kelompok yang besar mestinya lebih efektif. Sebaliknya kelompok yang kecil lebih baik dalam melakukan sesuatu yang produktif dengan menggunakan input-input tadi.
  • 22.  Penemuan yang paling penting sehubungan dengan ukuran, diberi nama social loafing (kemalasan sosial). Maksudnya adalah kecenderungan individu untuk memberikan hanya sedikit usaha ketika bekerja secara kolektif dibanding, jika mereka bekerja secara individu.  Hal ini secara langsung menantang logika bahwa produktifitas kelompok tersebut secara keseluruhan setidaknya harus sama dengan jumlah produktivitas dari seluruh individu didalam kelompok tersebut.  Suatu stereotip yang umum mengenai kelompok adalah adanya rasa memiliki semangat tim yang memacu usaha individu dan meningkatkan produktivitas kelompok secara keseluruhan.
  • 23. Apa penyebab dari pengaruh social loafing ini? Mungkin ini bersumber dari suatu keyakinan bahwa anggota lain dalam kelompok tidak melakukan bagian tugas mereka dengan seimbang. Jika anda melihat anggota lainnya seperti malas dan enggan, anda dapat menciptakan kembali keseimbangan dengan mengurangi usaha anda. Penjelasan lainnya adalah penyebaran tanggung-jawab. Jangan sampai ada “free riders, penumpang gratis” hanya mengandalkan pada usaha-usaha kelompok.
  • 24. Aktifitas kelompok memerlukan berbagai kemampuan dan pengetahuan.agar menjadi lebih logis untuk menyimpulkan bahwa kelompok heterogen mungkin akan lebih memiliki kemampuan dan informasi yang beragam dan mestinya lebih efektif diban-dingkan dengan kelompok yang homogen. Hanya saja biasanya elemen keragaman, pada awal saja sedikit mengganggu proses kelompok, karena membutuhkan penyesuaian bagaimana cara bekerjasama melalui ketidakcocokan pendapat dan pendekatan yang berbeda untuk menyelesaikan masalah.
  • 25. Status merupakan pembedaan peningkatan gengsi, posisi atau peringkat dalam kelompok , bisa ditentukan secara formal, yaitu oleh oganisasi, seperti melalui titel atau gelar seperti “juara kelas berat dunia” atau “yang paling menyenangkan”.  Dalam studi restoran klasiknya, William F.Whyte menunjukkan pentingnya sebuah status. Ia memberi gagasan bahwa orang-orang akan bekerja lebih sopan jika pegawai dengan status yang lebih tinggi memulai kebiasaan suatu tindakan terhadap pegawai dengan status yang lebih rendah. Dia menemukan contoh-contoh, dimana bila mereka yang memiliki status lebih rendah memprakarsai suatu tindakan, konflik akan muncul antara sistem status formal dan informal.
  • 26. Nilai tambah paling utama keputusan yang dibuat individu adalah efisiensi, juga memiliki akuntabilitas yang jelas, karena individu itu sendiri yang lebih bertanggung jawab, dan cenderung menghasilkan nilai-nilai yang konsisten, sedang keputusan kelompok bisa mengalami perjuangan kekuasaan dari dalam kelompok itu sendiri.  Bandingkan hal diatas dengan kekuatan pembuatan keputusan kelompok yang mengahasilkan informasi dan ilmu pengetahuan yang lebih komplit, lebih banyak mendapat input dalam proses keputusan. Disamping banyak input, juga dapat melibatkan keheterogenan dalam proses keputusan tersebut. Sehingga menghasilkan keanekaragaman pandangan, jadi banyak pendekatan dan alternatif yang dapat dipertimbangkan. Kelompok menghasilkan kualitas yang lebih tinggi dan tentunya lebih efektif.  Jadi mana yang lebih baik Individu atau Kelompok? Jawabannya jelas itu tergantung. Adakalanya itu terbaik diambil keputusan individu, dan sebaliknya lebih dipilih keputusan kelompok.
  • 27. Tim Kerja vs Kelompok Kerja  Kelompok kerja : kelompok dasar yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya  Tim kerja : kelompok dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tersebut